REFRAKSI

download REFRAKSI

of 58

Transcript of REFRAKSI

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    1/58

    Refraksi

    IBRAHIM ,DR SPM

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    2/58

    REFRAKSI MATA :

    Adalah perubahan jalannya cahaya, akibat

    media refrakta mata, dimana mata dalamkeadaan istirahat.( tidak berakomodasi ).

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    3/58

    Refraksi

    Terdiri dari:

    Optik secara umum

    Sistem Optika mata

    Anomali klinik: Kesalahan Refraksi

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    4/58

    Refraksi

    PUNCTUM REMOTUM ( R ) :

    Titik terjauh yang dapat dilihat dengan mata

    tanpa akomodasi.

    PUNCTUM PROKSIMUM ( P ) :

    Titik terdekat yang dapat dilihat mata dengan

    akomodasi maksimal.

    DAERAH AKOMODASI : JARAK P- R

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    5/58

    Refraksi

    LEBAR AKOMODASI (A)

    Tenaga yg dibutuhkan untuk melihat

    daerah akomodasi

    dinyatakan dalam Dioptri A=1/P-1/R

    PADA EMETROPIA

    R= terletak pd jarak tak terhingga. P = 20 cm

    A : 1/P-1/R = 100/20( 1/~ ) = 5 D

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    6/58

    Optik

    Dioptri (D) : Satuan kekuatan lensa,merupakan perbandingan terbalik dari jarak

    fokus dalam meterD = 1/f

    1 D lensa, sinar paralel akan dijatuhkan ke

    titik fokus pada jarak 1 meter2 D = 1/f ----> f = ?

    Jika f = 25 cm , ----> D = ?

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    7/58

    Sinar paralel akan dikonvergensikan ke titik

    fokus ---> lensa Plus (+)

    Atau akan divergensikan seolah olah berasal

    dari titik fokus ----> Lensa minus (-)

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    8/58

    Sinar-sinar yang datang dari jarak > 5 m

    Sinar paralel

    Sinar-sinar yang datang dari jarak < 5m

    Sinar Divergen

    Prinsip-Prinsip

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    9/58

    lensa Sferikal

    Adalah lensa dengan diameter kurvatura yang

    sama di semua meridian

    Sferikal Cembung (+) Sferikal Cekung (-)

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    10/58

    Sebuah lensa cembung dianggap sebagai

    suatu kumpulan basis prisma di tengah

    lensa Sebuah lensa cekung dianggap sebagai

    suatu kumpulan apeks prisma di tengah

    lensa

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    11/58

    Pengaruh Prismatik yang terjadi terhadap

    mata yang berkacamata menjelaskan :Berlawanan gerak dengan lensa (+)

    Searah gerak, dengan lensa (-)

    Lensa Sferikal :Sferis Plus : Cembung

    Ciri : membesarkan dan mendekatkan bayangan

    Biconvex Plano K

    +2 +2 0 +4

    Concave K

    +5 -1

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    12/58

    Sferis Minus : Cekung

    Ciri : mengecilkan dan menjauhkan bayangan

    Bi Concave Plano K Convex K

    Sinar-sinar Paralel akan dipusatkan atau

    divergensikan dari fokus

    -2 -2 -40 +1 -5

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    13/58

    Lensa Silinder

    Merupakan jenis lensa yang

    mempunyai 2 meridian yang saling

    tegak lurus satu sama lain

    Meridian yang tidak mempunyaikekuatan disebut Axis

    Meridian,lainnya punya kekuatan

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    14/58

    Lensa Sferosilinder

    Merupakan kombinasi antara lensa sferis danlensa silinder

    Contoh :

    S + 2.00 D C + 1.00 D X 90 0

    +

    + 2.00

    + 2.00

    0.00

    + 1.00

    + 2.00

    0.00

    + 2.00

    + 1.00

    + 2.00

    + 3.00

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    15/58

    TransposisiMetode:

    Sferis : hasil jumlah aljabar SPH + CYL

    Silinder : mengganti nilai kekuatan (NegPos),

    Perubahan axis 90 derajat

    Contoh : S + 2.00 C + 1.00 X 90

    S + 3.00 C - 1.00 X 180

    0

    0

    M t b i t P k t

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    16/58

    Mata sebagai suatu Perangkat

    Optikal

    Media refraksi : Kornea n = 1.33

    Cairan Humour n = 1.33

    Lensa n = 1,41

    Badan Vitreus n = 1.33

    Kekaburan pada media refraksi --> gangguan penglihatan

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    17/58

    Kekuatan refraksi pada mata

    Total : 60 dioptri

    Kornea : 40 dioptri

    Lensa : 20 dioptri

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    18/58

    Proses AkommodasiKemampuan penambahan kekuatan refraksi

    mata dengan meningkatkan konveksitas lensa

    Normal : Sinar datang dari jarak > 5 m

    dianggap sebagai sinar paralel ; mata dalam

    keadaan relaksasi , bayangan difokuskan tepat

    di retina (fovea centralis)

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    19/58

    Untuk benda dari jarak < 5

    meter, sinar tidak datang

    paralel tapi divergen. Jikamata masih dalam keadaan

    relaksasi , bayangan

    difokuskan di belakang

    retina. Sehingga bendaterlihat kabur. Bayangan

    harus dipindahkan ke depan

    sehingga fokusnya tepat di

    retina dengan carameningkatkan konveksitas

    lensa. Proses ini disebut

    prosesAkommodasi .

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    20/58

    Proses akommodasi

    terjadi sebagai hasil dari

    kontraksi Otot Siliaris

    pada Badan siliar

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    21/58

    Reflek-reflek ini juga terjadi selama prosesakomodasi :

    Akomodasi

    Miosis

    Konvergensi Refleks dekat

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    22/58

    Anomali Refraksi

    Normal : Emetropia

    Anomali : (ametropia)

    Miopia

    Hipermetropia

    Astigmatisme

    Presbiopia

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    23/58

    Emmetropia

    Suatu keadaan dimana sinar paralel difokuskantepat di retina saat mata relaksasi ---> Ketajaman

    penglihatan maksimal

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    24/58

    Ametropia

    Keadaan dimana sinar paralel tidak difokuskantepat di retina saat mata relaksasi.

    Titik fokusnya bisa di depan atau di belakang

    retina

    Hal 47, 4.2 Duke Elder

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    25/58

    Miopia

    Keadaan refraksi tanpa akomodasi, sinar paralel

    difokuskan di depan retina.

    Mata Miopia : Status refraksi di atas kekuatan

    plus

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    26/58

    Faktor-faktor penyebab miopia :

    Axial : Axis antero posterior bola mata > normal

    Pada kasus ini, kekuatan refraksi kornea,lensa,dan posisi lensa

    normal. Mata biasanya terlihat proptosis

    Kurvatura :

    Ukuran bola mata ---> normal, tapi ada peningkatan kurvatura

    lensa/kornea

    Perubahan lensa misalnya; Pertumbuhan katarak

    Peningkatan indeks refraksi

    Dapat terjadi pada pasien diabetes

    Perubahan lokasi lensa

    Perubahan posisi lensa setelah bedah glaukoma

    Subluksasi lensa

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    27/58

    Gejala klinik :

    Penglihatan jauh kabur, penglihatan dekat normal

    Astenopia

    Pada miopia tinggi : terjadinya hemeralopia karena

    degenerasi retina perifer

    Gambaran spotFloatingdikarenakan degenerasi vitreus

    Menekan kelopak mata bersamaan supaya mendapatkan

    penglihatan yang lebih baik

    Pada miopia tinggi ----> simulasi proptosis , bilikmata depan dalam

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    28/58

    Funduskopi : fundus Tigroid ---> retina dan

    koroid, myopic crescent sekitar daerah papil,stafiloma posterior

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    29/58

    Komplikasi :

    Umumnya terjadi pada miopia tinggi

    1. Degenerasi dan Pencairan vitreus

    2. Ablasio Retina

    3. Perubahan Pigmentasi + Perdarahan Makula

    4. Strabismus

    Klasifikasi Miopia :

    < 3.00 D = miopia rendah

    3.00 - 6.00 D = miopia sedang

    > 6.00 D = miopia tinggi/gravis

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    30/58

    Penatalaksanaan :

    Miopia rendah dan sedang: koreksi penuh

    dengan lensa sferis terlemahyang memberikan

    tajam penglihatan terbaik

    Contoh :

    VOD = 5/60 S -2.50 D = 6/7S -2.75 D = 6/6

    S -3.00 D = 6/6

    S -3.25 D = 6/7

    Kacamatanya: S - 2.75 D

    Pada miopia tinggi,koreksi penuh tidakdilakukan karena menyebabkan nyeri kepala .Bila perlu, diberikan kacamata baca --->

    kacamata bifokal

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    31/58

    Prognosis :

    Simpleks/stasioner, setelah pubertas akanmenetap

    Miopia progresif, miopia akan berkembang

    lebih tinggi dan menimbulkan komplikasi

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    32/58

    Hipermetropia

    Merupakan suatu anomali refraksi dimana sinar paralel,tanpa akomodasi akan difokuskan di belakang retina

    Sinar Divergen dari objek dekat, akan difokuskan jauh di

    belakang retina

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    33/58

    Etiologi :Aksial ---> diameter bola mata < N

    hilangnya konveksitas kurvatura kornea/lensa

    Turunnya indeks Refraktif

    Berubahnya posisi lensa

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    34/58

    Manifestasi klinik :

    H. Manifestasi ---> dideteksi tanpamelumpuhkan akomodasi dan diperbaiki

    dengan kacamata cembung, pasien melihat

    lebih jelas. Hal ini berhubungan dengan

    banyaknya akomodasi yang relaksasi saat lensa

    cembung diletakan di mata.

    Dibagi menjadi 2 tipe :

    Fakultatif : dapat diatasi dengan kekuatanakomodasi

    Absolut: tak dapat diatasi

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    35/58

    Hipermetropia total : dideteksi setelah

    dilakukan paralisis akomodasi dengan agen

    siklopegik

    Hipermetropia Laten : merupakan perbedaan

    hipermetropia total dengan hipermetropia

    manifestasi

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    36/58

    Hipermetropia laten

    Manifestasi Hipermetropia

    Hipermetropia

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    37/58

    Gejala Klinik:

    Penglihatan dekat kabur

    Hipermetropia tinggi pada usia lanjut :

    penglihatan jauh juga kabur

    Astenopia akomodatif (mata lelah)

    Anak-anak : hipermetropia tinggi biasanya

    menyebabkan strabismus konvergen

    (convergent squint)

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    38/58

    Pengobatan :

    Bila foria/tropia tak ada, gunakan lensa sferis

    positif terkuat yang bisa memberikan tajampenglihatan terbaik

    Bila foria/tropia ada, koreksi hipermetropia

    total. Jika perlu : Kacamata bifokal

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    39/58

    Astigmatisme

    Kondisi Refraksi mata dimana terdapat perbedaanderajat refraksi pada meridian yang berbeda, tiapmeridian akan memfokuskan sinar paralel padatitik fokus yang berbeda.

    Bentuk-bentuk bayangan :garis, oval, lingkaran, tak ada sebuah poin

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    40/58

    Manifestasi :

    Astigmatisme Reguler

    Perbedaan derajat refraksi di setiap meredian.

    2 prinsip meridian :

    Refraksi maksimal

    Refraksi minimal

    Astigmatisme Irreguler

    Perbedaan refraksi tidak hanya pada meridian yang

    berbeda tapi juga terdapat bagian berbeda pada

    meridian yang sama.

    Bentuk sudut satu

    sama lain

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    41/58

    Etiologi Astigmatisme :

    Gangguan kurvatura kornea ---> 90%

    Gangguan kurvatura lensa ---> 10%

    Tipe Astigmatisme :Ast. M. Simpleks C-2.00 X 90

    Ast. H. Simpleks C+2.00 X 45

    Ast. M Kompositum S-1.50 C-1.00 X 60Ast. H Kompositum S+3.00 C+2.00 X 30

    Ast. Mikstus S+2.00 C-5.00 X 180

    0

    0

    0

    0

    0

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    42/58

    Ast. M. Simplex Ast. H. Simplex

    Ast. M Compositium Ast. H Compositium

    Ast. Mixtus

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    43/58

    Presbiopia

    Perubahan kemampuan akomodasi secara

    fisiologi yang melemah di usia tua

    Accommodation

    Age

    16

    10

    6

    2

    10 20 40 50 60

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    44/58

    Koreksi Presbiopia :

    Usia 40 thn S + 1.00 DUsia 45 thn S + 1.50 D

    Usia 50 thn S + 2.00 D

    Usia 55 thn S + 2.50 DUsia 60 thn S + 3.00 D

    Pertimbangkan riwayat jenis pekerjaan:

    PenjahitArsitektur

    Tukang Las

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    45/58

    Teknis Pemeriksaan Refraksi

    Subyektif :

    Kartu/proyektor Snellen , alfabet , inverse E, gambar,cincin Landolt

    lensa coba

    Bingkai coba

    Obyektif :

    Anak-anak, tak kooperatif, koreksi sulit, strabismus :

    Oftalmoskopi

    Retinoskopi

    Refraktometer

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    46/58

    Subyektif

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    47/58

    Subyektif

    Pertama-tama diperiksa 1 mata saja : OD

    Jarak : 5 atau 6 meter

    VOD : ...( visus dasar mata kanan)

    a. Trial and error

    gunakan S + 0.50, visus membaik, tambah S+ sampai

    visus = 6/6 Gunakan S +0.50, visus memburuk, ubah S -, naikan S

    sampai visus = 6/6

    S +/- tak membaik ----> silinder

    Dengan lempeng astigmatisme , slit stenoplik , silindersilang

    Lempeng astigmatisme :

    Garis kabur----> aksis lensa C negatif

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    48/58

    Pengaburan satu persatu ( fogging)

    S + sp. Lens --> visus kabur, selangkah demi langkah

    dialihkan ---> sp. terbaik

    Penglihatan dekat/Baca

    Kedua mata pada saat bersamaan pada jarak yang

    diperlukan : memakai kartujaeger

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    49/58

    Contoh :I. AVOD 2/60 S - 3.50 = 6/6

    AVOS 3/60 S - 3.00 = 6/6

    II. AVOD 2/60 S - 3.00 = 6/7

    AVOS 3/60 S - 2.75 = 6/7

    baca ADD S + 1.50

    Beri kacamata sesuai II

    ODS 6/6

    Nyeri kepala,mata lelah

    ODS 6/6

    Tak ada nyeri kepala,

    mata lelah

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    50/58

    Obyektif

    Menggunakan siklopegik1. Oftalmoskopi : papil terlihat jernih

    2. Retinoskopi :

    Ordinary ---> sumber cahaya di luar

    streak -----> sumber cahaya di dalam

    3. Refraktometer

    Komputerisasi

    Prinsip Lensameter

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    51/58

    Ideal :

    Subyektif

    Obyektif dengan siklopegik

    Subyektif sekali lagi tanpa siklopegik

    Lensa meter

    Ukur kekuatan lensa

    Ukur jarak fokus

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    52/58

    Ukur jarak pupil (Pupillary Distance)

    Jatuhkan cahaya di atas keduamata,cahaya datang dari depanpasien,pasien melihat ke dahi pengamatatau lampu ----> ukur jarak titik lampuantara OD and OS ----> sebagai jarakpupil dekat

    Jarak Jauh:

    Tambah 2 mm ---> untuk jarak pupil kurangdari 60 mm.

    Tambah 3 mm ---> untuk jarak pupil lebihdari 60 mm

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    53/58

    Kacamata

    Monofokal Bifokal

    Progresif

    Peresepan kacamata, Komponennya :

    Mata yang mana (OD atau OS)

    Kekuatan lensa ( + atau - , kekuatan, aksis)

    ADD untuk baca

    Jarak pupil jauh dan dekat

    Nama pasien

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    54/58

    Defek Optika Binokular

    Anisometropia :

    Kondisi dimana refraksi kedua mata tidak sama

    variasi: Miopia M

    M. E.

    H. E.

    H. H.M. H

    Antimetropia

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    55/58

    Penglihatan pada Anisometropia

    Perbedaan < 2.50 D : masih bisa fusi +penglihatan binokuler tunggal

    Perbedaan > 2.50 D : Kesulitan fusi ---->

    Penekanan mata yang lemah---> ambliopia

    Penglihatan alternan : mata kanan dan kiri

    bergantian

    Aniseikonia :

    Perbedaan ukuran dan ketajaman bayangan

    antara mata kanan dan kiri

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    56/58

    Keterbatasan kacamata

    Tak dapat digunakan untuk anisometropia lebih dari

    2.50 Dioptri anisometropia menyebabkan aniseikonia

    lensa kontak: Hard ---> lensa rigid

    Soft

    Indikasi : Anisometropia tinggi

    Astigmatisme Irreguler

    asimetri depan, orbit

    Aniridia Descemetokele

    Olahraga

    Cosmetika

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    57/58

    Pasien 25 tahun tajam penglihatan 6/20

  • 5/26/2018 REFRAKSI

    58/58

    Pasien 25 tahun, tajam penglihatan 6/20

    - dikoreksi dg S+ 2.006/6

    dikoreksi dg S+ 2.506/6dikoreksi dg sikloplegi, S+ 5.006/6

    Maka pasien ini mempunyai ;

    Hipermetrop absolut S+ 2.00

    Hipermetrop manifes S+ 2.50Hipermetrop fakultatif ( 2-50)(2.00 ) = + 0,50

    Hipermetro latent S+ 5.00S+ 2.50= 2.50