Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia saat ini masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain bahkan dengan sesama anggota ASEAN. Pendidikan adalah kata kunci untuk meningkatkan kesejahteraan dan martabat bangsa. Tak salah jika kita sebut pendidikan sebagai pilar pokok dalam pembangunan bangsa. Tinggi-rendah derajat suatu bangsa bisa dilihat dari mutu pendidikan yang diterapkannya. Pendidikan yang tepat dan efektif akan melahirkan anak-anak bangsa yang cerdas, bermoral, memiliki etos kerja dan inovasi yang tinggi. Negara-negara yang telah berhasil mencapai kemajuan dan menguasai teknologi-peradaban mengawali kesuksesannya dengan memberi perhatian yang besar terhadap sektor pendidikan nasionalnya. Sektor pendidikan mendapat dukungan penuh dan secara terus menerus sistemnya diperbaiki agar sesuai dengan kondisi, kebutuhan, dan daya akses seluruh lapis masyarakat mereka. Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1

Transcript of Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

Page 1: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia saat ini masih sangat

rendah jika dibandingkan dengan negara lain bahkan dengan sesama anggota

ASEAN. Pendidikan adalah kata kunci untuk meningkatkan kesejahteraan dan

martabat bangsa. Tak salah jika kita sebut pendidikan sebagai pilar pokok dalam

pembangunan bangsa. Tinggi-rendah derajat suatu bangsa bisa dilihat dari mutu

pendidikan yang diterapkannya.

Pendidikan yang tepat dan efektif akan melahirkan anak-anak bangsa

yang cerdas, bermoral, memiliki etos kerja dan inovasi yang tinggi. Negara-

negara yang telah berhasil mencapai kemajuan dan menguasai teknologi-

peradaban mengawali kesuksesannya dengan memberi perhatian yang besar

terhadap sektor pendidikan nasionalnya. Sektor pendidikan mendapat dukungan

penuh dan secara terus menerus sistemnya diperbaiki agar sesuai dengan kondisi,

kebutuhan, dan daya akses seluruh lapis masyarakat mereka.

Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia diatur dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Sebagaimana diketahui, Undang-Undang adalah wujud dari harapan rakyat yang

dimanifestasikan oleh DPR. Dalam hal ini harapan dan tantangan di masa depan,

pendidikan merupakan sesuatu yang sangat berharga dan dibutuhkan. Pendidikan

di masa depan diharapkan memainkan peranan yang sangat fundamental di mana

cita-cita suatu bangsa dan negara dapat diraih. Bagi masyarakat suatu bangsa,

pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang akan menentukan masa depannya.

Menghadapi masa depan yang sudah pasti diisi dengan arus globalisasi dan

keterbukaan serta kemajuan dunia informasi dan komunikasi, pendidikan akan

semakin dihadapkan terhadap berbagai tantangan dan permasalahan yang lebih

rumit dari pada masa sekarang atau sebelumnya. Untuk itu, pembangunan di

1

Page 2: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

sektor pendidikan di masa depan perlu dirancang sedini mungkin agar berbagai

tantangan dan permasalahan tersebut dapat diatasi. Dunia pendidikan nasional

perlu dirancang agar mampu melahirkan generasi atau sumber daya manusia yang

memiliki keunggulan pada era globalisasi dan keterbukaan arus informasi dan

kemajuan alat komunikasi yang luar biasa.

Harus kita diakui, pelaksanaan pendidikan di Indoensia masih jauh dari

yang diharapankan. Begitu juga dengan mutu yang dihasilkannya. Padahal,

amanat Undang-Undang Dasar 1945 mematok tujuan pendidikan nasional begitu

tinggi: bisa mencerdaskan bangsa Indonesia. Cerdas dalam artian mayoritas

rakyat Indonesia memiliki budaya belajar dan mengajar dalam aktivitas

kesehariannya Program pendidikan nasional yang dirancang diyakini belum

berhasil menjawab harapan dan tantangan masa kini maupun di masa depan.

Globalisasi seharusnya menghadirkan peluang ‘positif’ untuk hidup nyaman,

murah, indah dan maju, bukan menghadirkan peluang ‘negatif’ yang

menimbulkan keresahan, penderitaan dan penyesatan. Dalam situasi ini, tugas

sivitas akademika mengembangkan dan menciptakan sistem pendidikan untuk

menghasilkan lulusan yang ‘mampu memilih’ tanpa kehilangan peluang serta jati

diri.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Reformasi Pendidikan Nasional?

2. Bagaimana Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui reformasi pendidikan nasional.

2. Untuk memahami pengaruhnya dalam pendidian Islam.

2

Page 3: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar belakang Reformasi Sistem Pendidikan Nasional

Dalam proses perjalanan UU No.2/l989 tentang Sisdiknas sekitar l3

tahun Sisdiknas dirasakan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:

1. Sisdiknas telah menjadi alat politik pemerintah untuk memperkuat

kekuasaannya.

2. Pendidikan terlalu diatur secara sentralistik oleh pemerintah, dan

masyarakat kurang diberi peran dalam penyelenggaraan pendidikan;

inisiatif, kreativitas dan inovasi masyarakat kurang mendapat kesempatan

berkembang.

3. Pendidikan tidak dapat menjadi pranata sosial untuk pembudayaan dan

transformasi masyarakat

4. Pendidikan tidak mampu menjawab tantangan lingkungan strategis, yaitu

perkembangan politik-ekonomi-sosial-budaya, baik di daerah, nasional,

maupun internasional yang berubah secara cepat.

5. Sisdiknas belum menerapkan prinsip-prinsip pendidikan: Pendidikan

Untuk Semua, Pendidikan Seumur Hidup, dan Pendidikan Terbuka.

Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia, mengejar

ketertinggalan di segala aspek kehidupan dan menyesuaikan dengan perubahan

global serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bangsa Indonesia

melalui DPR dan Presiden pada tanggal 11 Juni 2003 telah mensahkan

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang baru yaitu Undang-Undang

Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, sebagai pengganti Undang-undang Sisdiknas

Nomor 2 Tahun 1989.

Adapun perbedaan dan Persamaan dari Sisdiknas Nomor 2 Tahun 1989

dengan Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, antara lain:

3

Page 4: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

a. Persamaan

Keduanya masih menempatkan Pendidikan sebagai kerja “non

akademik”,dan pendidikan diselenggarakan dibawah otorita kekuasaan

administratif-birokratis, dan belum menempatkan pendidikan sebagai

kerja “akademik”, dan penyelenggaraannya dibawah otorita keilmuan

(Gambar 1 dan Gambar 2 di lampiran)

Kerja Non Akademik: Loyalitas, “Yudical Hierarchy” , Esselonisasi, dan

Senioritas didasarkan masa kerja dan kepatuhan.

Kerja Akademik: Reputasi Akademik, bersaing dalam Kreativitas &

Inovasi, tidak mengenal “Yudical Hierarchy”, hanya mengenal perbedaan

bobot Mutu Akademik, dan tidak mengenal esselonisasi.

b. Perbedaan

1. Sentralisasi – Desentralisasi

2. Pemerintah Pusat / Daerah: BertanggungJawab pada pelayanan, Dana,

Rambu-rambu Nasional dan Standard Mutu Nasional.

3. Masyarakat: Bertanggungjawab pada Unit Pendidikan [Sekolah-

Madrasah] dan Mutu Pendidikan.

4. Sisiknas (No.20/2003) lebih demokratis, terbuka,memberikan

otonomitas & tanggungjawab pada masyarakat dalam

menyelenggarakan pendidikan bermutu.

B. Paradigma Reformasi Pendidikan Nasional

1. Paradigma Keberagaman

Pendidikan memiliki banyak wajah, sifat, jenis dan jenjang

(pendidikan keluarga, sekolah, masyarakat, pondok pesantren, madrasah,

program diploma, sekolah tinggi, institusi, universitas, dsb). Namun

hakikatnya satu, yaitu memanusiakan manusia. Hakikatnya pendidikan

mengembangkan :

a) Human Dignity = harkat dan martabat manusia

4

Page 5: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

b) Manizing Human = memanusiakan manusia benar-benar mampu

menjadi khalifah.

Manusia mampu memilih, menetapkan dan membangun model

kehidupannya dalam hidup bersama; bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam hal ini ada 3 jenis manusia:

a) Sepenuhnya pasrah apa kata Hukum Alam dan Sosial.

b) Sepenuhnya berontak mematahkan belenggu Hukum Alam dan Sosial.

c) Kombinasi keduanya, memiliki kecerdasan, kata hati dan keahlian serta

kesadaran bahwa tidak akan mampu melampaui Hukum Alam.

2. Paradigma Pemikiran Keilmuan

Ilmu merupakan bagian essensial isi ajaran agama (Islam). Ilmu terus

mengalir & bergulir,tanpa dapat dicegah. Tidak ada monopoli dlm mengasuh

dan mengklaim kebenaran ilmu.Tidak ada lagi pohon ilmu, telah berubah

menjadi jaringan ilmu.

Hubungan antara agama dan ilmu adalah sebagai berikut:

a) Agama adalah Puncak Pencapaian, sedangkan Ilmu adalah Alat

Pencapaian.

b) Agama adalah Kebenarannya Mutlak, sedangkan Ilmu Kebenarannya

Relatif.

c) Ketika agama bertemu ilmu terjadi 4 model: Konflik, Inter Independensi,

Dialog, Integrasi.

3. Paradigma Baru Pendidikan Nasional

Paradigma Pendidikan Nasional dapat dilihat dari visi, misi, tujuan,

orientasi dan strategi sistem pendidikan.

Visi : Menjadi Sistem Pendidikan yang unik/khas Indonesia dalam rangka

mengembangkan kecerdasan kehidupan nasional berdasarkan nilai-nilai

Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh, agar bangsa ini menjadi bangsa

yang bermartabat dan terhormat dalam tata kehidupan internal modern “

Menjadi modern dengan tetap pada jati dirinya”.

5

Page 6: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

4. Strategi penyelenggaraan pendidikan nasional (sekolah) :

Berfokus pada mutu, untuk itu diperlukan: otonomi, akreditasi,

evaluasi dan akuntabilitas. Bersaing mutu, kemandirian, keterbukaan,

disiplin dan profesional, serta dalam meningkatkan pelayanan terhadap

peserta didik melalui peningkatan SDM dan Manajemen atau Pengelolaan

Sekolah

5. Pendidikan adalah kerja akademik

Dosen, Guru, Pustakawan, Laboran, Peneliti, adalah Tenaga

Akademik, & bukan Tenaga Administrasi Birokrasi. Para pakar akademisi

berdiri paling depan dalam pemberdayaan mutu akademik unit pendidikan

(sekolah); Tenaga Non Akademik “mem-Back Up” & menfasilitasi kerja

akademik. Diperlukan “Academic Bill of Right” dalam dunia pendidikan.

6. Materi Ajar/Kurikulum

Kurikulum bertolak dari kebutuhan, IPTEK, pasar, nilai luhut

budaya/tradisi/agama.

Metodologi Pembelajaran

a. Learning to Know

b. Learning to Do

c. Learning to Be

d. Learning to Live Together

e. Learning throughout Life

f. Learn How to Learn

Belajar “Menjadi” bukan sekedar “Memiliki”. Menguasai “Metodologi”

bukan sekedar “Materi”. Tidak ada “Keterpisahan”antara ilmuan dan

ilmunya atau keahliannya.

6

Page 7: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

7. Dana dan Sistem Pendanaan

Dana pendidikan harus memperhatikan jumlah dan sumber dana

supaya dana tersebut benar-benar menjadi penopang dalam dunia pendidikan.

Dalam hal ini ada istilah “Funding System” dalam system pendanaan.

“Funding System” adalah sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan

peluang. Konsepnya adalah sebagai berikut :

Kucuran Dana terlalu Kecil:<a= Tidak Berguna

Kucuran Dana terlalu Besar:>a= Manja & Mubazir

Kucuran Dana = a = sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

menggunakan;makin tinggi kemajuan, makin tinggi kebutuhan,makin tinggi

kemampuan, makin besar a (dana) yang dapat dikucurkan.

8. Agenda Reformasi Sistem Pendidikan Nasional

a) Melakukan pembangunan Sistem Pendidikan Nasional yang konprehensif,

integratif, dan aplikatif. Makna konprehensif adalah menjamin perbaikan

yang berkelanjutan, integratif tak memisahkan aspek moral dan nilai-nilai

luhur dari pembelajaran dan pengajaran, dan aplikatif menunjuk pada

mutu dan meningkatnya daya saing bangsa.

b) Meningkatkan wajib belajar dari Sembilan tahun menjadi dua belas tahun.

c) Meningkatkan kopetensi, kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan

terhadap profesi guru tanpa membeda-bedakan status kepegawaian, PNS

atau swasta.

d) Mengawal realisasi anggaran pendidikan yang besarnya 20% dari total

APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) sebagaimana amanah

Pasal 31 ayat 4 Amandemen IV UUD 1945.

e) Melakukan monitoring dan evaluasi sistematis terhadap berbagai aspek

konsep dan operasional Sistem Pendidikan Nasional di semua jenis,

jenjang, dan jalur pendidikan.

f) Memastikan terlaksananya proses pendidikan yang menanamkan jiwa

kebebasan, kemandirian, kewirausahaan, dan meningkatkan keterampilan

7

Page 8: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

hidup dan daya juang kepada anak-anak bangsa yang menjadi peserta

didik.

g) Menerapkan desentralisasi penyelenggaraan pendidikan dan meningkatkan

partisipasi masyarakat baik dalam penyelenggaraan pendidikan formal,

nonformal, dan informal.

h) Meningkatkan kualitas pengelolaan manajemen sekolah dan metode

pembelajaran serta menjadikan sekolah tidak lagi sebagai menara gading

yang steril dari analisis kebutuhan lingkungan sekitarnya. Sekolah bukan

hanya tempat penyelenggaraan pendidikan, tapi juga bisa menjadi pusat

latihan, seminar, workshop, dan studi banding. Sekolah adalah pusat

belajar masyarakat di wilayahnya berada.

i) Terselenggaranya pendidikan yang murah, bermutu, dan berwawasan

global yang memiliki daya saing nasional di percaturan global.

j) Memberi perhatian serius pada pendidikan khusus bagi anak bangsa yang

disebabkan oleh cacat atau kecerdasan luar biasa peserta didik.

k) Menjadikan sekolah sebagai tempat kaderisasi kepemimpinan nasional

dan memasukkan program wajib militer untuk menumbuhkan rasa

nasionalisme.

l) Menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan. Kesadaran

masyarakat untuk ambil bagian dalam pendidikan adalah bentuk dari

ketahanan sosial atas perubahan tantangan lingkungan yang terjadi.

Pendidikan tidak lagi menjadi tanggung jawab orang tua secara individu

per individu, tetapi itu tanggung jawab komunitas secara bersama.

m) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan

mutu pendidikan.

Itulah tiga belas agenda reformasi Pendidikan yang urgen

dilaksanakan untuk mewujudkan kesejahteraan dan ketinggian martabat

bangsa yang kita harapkan.

8

Page 9: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

Pelaksanaan proses pendidikan harus efektif untuk menanamkan jiwa

kebebasan, kemandirian, dan kewirausahaan. Dengan begitu anak-anak

bangsa yang menjadi peserta didik bisa eksis dalam persaingan di masa datang

berbekal keterampilan hidup (life skill) dan daya juang (adversity quotient)

yang mumpuni. Kurikulum diarahkan untuk memberi pengalaman belajar

yang seimbang yang meliputi aspek intektual (IQ), emosional (EQ), dan

spiritual (SQ). Dan titik tekannya adalah membentuk karakter pembelajar agar

anak bangsa yang menjadi peserta didik memiliki keinginan untuk belajar di

sepanjang hayatnya. Tipe bangsa pembelajarlah yang bisa survive

menghadapi persaingan global yang rivalitasnya bukan lagi di tataran negara

vs negara atau kota vs kota. Tetapi, sudah di level individu vs individu.

C. Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

Program peningkatan mutu pendidikan yang ditargetkan oleh pemerintah

Orde Baru akan mulai berlangsung pada Pelita VII terpaksa gagal, krisis ekonomi

yang berlangsung sejak Juli 1997 telah mengubah konstelasi politik maupun

ekonomi nasional. Secara politik, Orde Baru berakhir dan digantikan oleh rezim

yang menamakan diri sebagai “Reformasi Pembangunan” meskipun demikian

sebagian besar roh Orde Reformasi masih tetap berasal dari rezim Orde Baru, tapi

ada sedikit perubahan, berupa adanya kebebasan pers dan multi partai.

Dalam bidang pendidikan kabinet reformasi salah satunya melanjutkan

program wajib belajar 9 tahun yang sudah dimulai sejak tahun 1994 serta

melakukan perbaikan sistem pendidikan agar lebih demokratis. Tugas jangka

pendek Kabinet Reformasi yang paling pokok adalah bagaimana menjaga agar

tingkat partisipasi pendidikan masyarakat tetap tinggi dan tidak banyak yang

mengalami putus sekolah.

Dalam bidang ekonomi, terjadi krisis yang berkepanjangan, beban pemerintah

menjadi sangat berat.   Sehingga terpaksa harus memangkas program termasuk

didalamnya program penyetaraan guru-guru dan mentolerir terjadinya

9

Page 10: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

kemunduran penyelesaian program wajib belajar 9 tahun. Sekolah sendiri

mengalami masalah berat sehubungan dengan naiknya biaya operasional di suatu

pihak dan makin menurunnya jumlah masukan dari siswa.  Pembangunan di

bidang pendidikan pun mengalami kemunduran.

Beberapa hal yang menyebabkan program pembangunan pemerintah dalam

sektor pendidikan terutama dalam Pendidikan Agama Islam belum terpenuhi

secara maksimal.

1. Distribusi pembangunan sektor pendidikan kurang menyentuh lapisan

sosial kelas bawah.

2. Kecenderungan yang kuat pada wilayah pembangunan yang bersifat fisik

material, sedangkan masalah-masalah kognitif spiritual belum

mendapatkan pos yang strategis.

3. Munculnya sektor industri yang membengkak, cukup menjadikan agenda

yang serius bagi pendidikan Islam di Indonesia pada masa pembangunan

ini.

4. Perubahan-perubahan sosial yang berjalan tidak berurutan secara tertib,

bahkan terkadang eksklusif dalam dialektik pembangunan sebagaimana

tersebut di atas.

5. Kurikulum yang belum mantap, terlihat dari beragamnya jumlah

presentasi untuk pelajaran umum dan agama pada berbagai sekolah yang

berlogo Islam.

6. Kurang berkualitasnya guru, yang dimaksud disini adalah kurang

kesadaran professional, kurang inofatif, kurang berperan dalam

pengembangan pendidikan.

7. Dualisme pengelolaan pendidikan yaitu antara Depag dan Depdikbud.

8. Belum adanya sentralisasi dan disentralisasi yang jelas.

9. Sisa-sisa pendidikan penjajahan yang masih ditiru seperti penjurusan dan

pemberian gelar.

10

Page 11: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

10. Minimnya persamaan hak dengan pendidikan umum

11. Minimnya peminat sekolah agama karena dipandang prospeknya tidak

jelas.

Semua hal diatas adalah faktor penyebab dari tidak terpenuhinya beberapa

maksud pemerintah dalam menjalankan pembangunan dalam sektor pendidikan

agama khususnya bagi Pendidikan Agama Islam. Semua itu sangat

memprihatinkan apalagi jika dibiarkan begitu saja tanpa upaya retrospeksi atas

kegagalan tersebut.

Yang harus disadari adalah lembaga pendidikan Islam adalah lembaga

pendidikan Islam memiliki potensi  yang sangat besar bagi jalannya pembagunan

di negeri ini terlepas dari berbagai anggapan tentang pendidikan yang ada

sekarang, harus diingat bahwa pendidikan Islam di Indonesia telah banyak

melahirkan putera puteri bangsa yang berkualitas.

HM. Yusuf Hasyim mengungkapkan betapa besarnya pendidikan Islam di

Indonesia hanya dengan menunjukkan salah satu sampelnya yaitu pesantren.

sebagai lembaga pendidikan Islam pesantren dan madrasah-madrasah

bertanggungjawab terhadap proses pencerdasan bangsa secara keseluruhan.

Sedangkan secara khusus pendidikan  Islam bertanggungjawab terhadap

kelangsungan tradisi keislaman dalam arti yang seluas-luasnya. Dari titik pandang

ini pendidikan Islam, baik secara kelembagaan maupun inspiratif, memilih model

yang dirasakan mendukung secara penuh tujuan dan hakikat pendidikan manusia

itu sendiri, yaitu membentuk manusia mukmin yang sejati, mempunyai kualitas

moral dan intelektual.

Sistem Pendidikan Nasional seperti dijelaskan dalam UU RI No. 20 Tahun

2003 tentang SISDIKNAS adalah Sistem Pendidikan Nasional adalah

keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk

mencapai tujuan pendidikan nasional yang termasuk didalamnya mengenai

Pendidikan Agama Islam.

11

Page 12: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

Di dalam pasal-pasal dan penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional ini ditemukan sebagai berikut : Pendidikan

Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu dan cakap (Bab II pasal 3 ayat 1-6).

Butir-butir dalam tujuan Nasional tersebut terutama yang menyangkut nilai-

nilai dan berbagai aspeknya, sepenuhnya adalah nilai-nilai dasar ajaran Islam,

tidak ada yang bertentangan dengan tujuan pendidikan Islam. Oleh karena itu,

berkembangnya pendidikan Islam akan berpengaruh sekali terhadap keberhasilan

pencapaian tujuan pendidikan nasional yang dimaksud dan demikian juga

sebaliknya.

12

Page 13: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Upaya memperbaiki Pendidikan Nasional tidak hanya menyangkut

masalah fisik dan dana saja. Tapi, harus lebih mendasar dan strategis. Sistem

Pendidikan Nasional perlu direformasi dengan memadukan wahyu Tuhan dan

ilmu pengetahuan sebagai arena utama aktivitas pendidikan. Sekolah bukan hanya

menjadi tempat pembekalan pengetahuan kepada anak bangsa, tapi juga lembaga

penanaman nilai dan pembentuk sikap dan karakter. Anak-anak bangsa

dikembangkan bakatnya, dilatih kemampuan dan keterampilannya. Sekolah

tempat menumbuhkembangkan potensi akal, jasmani, dan rohani secara

maksimal, seimbang, dan sesuai tuntutan zaman. Output keseluruhan proses

pendidikan adalah menyiapkan peserta didik untuk bisa merealisasikan fungsi

penciptaannya sebagai hamba Tuhan dan kemampuan mengemban amanah

mengelola bumi untuk dihuni secara aman, nyaman, damai, dan sejahtera.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak terdapat kesalahan

dan kekhilafan, untuk itu kami sangat mengharapkan masukan dari para pembaca

berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun, sehingga dapat menjadi acuan

kami kedepan dalam membuat makalah.

13

Page 14: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

DAFTAR PUSTAKA

Al-Chaidar, Reformasi Prematur Jawaban Islam Terhadap Reformasi Total, Jakarta :

Darul Falah, 1999.

Muhammad A.S. Hikam, Islam Demokratisasi Pemberdayaan Civil Society, Jakarta :

Erlangga, 2000.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2010.

Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Prenada Media Group, 2009.

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 2008.

14

Page 15: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Puji syukur kehadiran Allah swt, yang telah melimpahkan petunjuk, binbingan dan

kuatan jepada kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan baikdan berjalan lancar sesuai

dengan dengan yang harapkkan. Salawat dan salam semoga dilimpahkan oleh -Nya kepada

junjungan kita Nabi besar muhammad saw, para sahabat dan pengikutnya yang setia

sepannjang zaman, dan semoga kita mendapatkan syapaatnya di yaumil Akhir Amir...

Mungkin juga dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kesalahan yang

ataupun yang tidak disengaja kami mengucapkan naaf yang sedalam-dalamnya, Akhir kata

ocapkan terima kasih.

Benkulu, November 2012

Penulis

15

i

Page 16: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 2

C. Tujuan.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Latar belakang Reformasi Sistem Pendidikan Nasional ...........3

B. Paradigma Reformasi Pendidikan Nasional ............................. 4

C. Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam .............................................. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................12

B. Saran...................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

16ii

Page 17: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

MAKALAH

KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN ISLAM

Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya dalam Pendidikan Islam

Disusun Oleh

Rahma Wati, W.HDeki Afriansyah

Nipen Ade CandraYanuari Selpina

Dosen:

Zubaedi

FAKULTAS TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

2012

17

Page 18: Reformasi Pendidikan Nasional Dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam

18