Reformasi Birokrasi dan Media Massa

6
Isu-isu Reformasi Birokrasi sebagai Agenda Pemberitaan Media Massa PERTEMUAN PUNCAK REFORMASI BIROKRASI NASIONAL (Bambang Setiawan)

description

Reformasi Birokrasi dan Media Massa

Transcript of Reformasi Birokrasi dan Media Massa

Page 1: Reformasi Birokrasi dan Media Massa

Isu-isu Reformasi Birokrasi sebagai Agenda Pemberitaan Media Massa

PERTEMUAN PUNCAKREFORMASI BIROKRASI NASIONAL

(Bambang Setiawan)

Page 2: Reformasi Birokrasi dan Media Massa

Permasalahan dan Kondisi Saat Ini

• Era pers bebas• Masyarakat memandang, pers tidak lagi dikontrol secara

ketat oleh pemerintah (Jaminan kebebasan pers saat ini dipandang baik oleh sekitar 70% responden survei Litbang Kompas).

• Terjadi pergeseran kontrol, dari penguasa ke masyarakat (terkadang dengan kekerasan).

• Kontrol lewat jalur hukum semakin berkembang• Selain media tradisional (cetak dan televisi), kini media

sosial telah turut memainkan peranan yang sangat penting.

Page 3: Reformasi Birokrasi dan Media Massa

• Era kebebasan pers juga menuntut lembaga pers kian presisi dalam pemberitaan maupun menyikapi kebijakan pemerintah.

• Suara masyarakat harus dilibatkan dalam upaya mengritisi kebijakan pemerintah

• Survei menjadi pilihan yang semakin diperlukan untuk mengawasi kebijakan pemerintah secara obyektif

Page 4: Reformasi Birokrasi dan Media Massa
Page 5: Reformasi Birokrasi dan Media Massa

Tantangan Ke Depan: Memahami Prinsip Pers Sebagai Industri Komoditas Isu

• Pers pada prinsipnya tetap “kejam” dan “ekstrim” dalam pemberitaan

• Tetap menjual sesuatu yang memiliki nilai berita• Hanya keunggulan yang memiliki/dinilai luar biasa

yang pada umumnya menarik untuk diberitakan.• Sebaliknya, sedikit saja kesalahan atau keburukan,

akan cenderung digelindingkan membesar.

Page 6: Reformasi Birokrasi dan Media Massa

Pers Butuh “Kejutan”

• Pemerintah tidak cukup dengan menjalin hubungan dengan dunia pers, tetapi kerap memberi “kejutan” dalam upaya perubahan

• Contoh: pembenahan kawasan Tanah Abang, bantaran sungai dan waduk, pembenahan Kota Surabaya, dan tindakan-tindakan riil lainnya yang “baru”.

• Dengan begitu pemerintah menjadi agen perubahan yang penting untuk ditonjolkan