Refleksi Kasus Orto Fraktur Radius Ulna

7/21/2019 Refleksi Kasus Orto Fraktur Radius Ulna

1/14

REFLEKSI KASUS

CLOSE FRAKTUR OS RADIUS ULNA (S)

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syaat Mengikuti Ujian Ke!aniteaan

K"inik #agian I"mu $enyakit #e%ah %i RSUD Sa"atiga

Di&u&un '"eh

#ahtia Ai Nu *i%ayat

+,,-,./,/0.

Diajukan Ke!a%a

%1 2ahyu $un'm'3 S!1OT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESE*ATAN

UNI4ERSITAS MU*AMMADI5A* 5O65AKARTA

+,/0

i


2/14

*ALAMAN $EN6ESA*AN

REFLEKSI KASUS

CLOSE FRAKTUR OS RADIUS ULNA (S)

Te"ah %i&etujui %an %i!e&enta&ikan

$a%a tangga" 0 Mei +,/0

Menyetujui

D'kte $embimbing

%1 2ahyu $un'm'3 S!1OT

ii


3/14

KATA $EN6ANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas refleksi kasus Close Fraktur OS

Radius lna !S" ini. Shola#at dan salam tak lupa penulis haturkan kepada

junjungan kita, $abi %uhammad SAW.

&resentasi kasus ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat pendidikan

profesi kedokteran pada Fakultas 'edokteran dan (lmu 'esehatan ni)ersitas

%uhammadiyah *ogyakarta

&ada kesempatan ini penulis ingin mengu+apkan terimakasih yang

setulusnya kepada

-. dr. Wahyu &urnomo, Sp.OT selaku dosen pendidik klinik

. Rekan/rekan dokter muda, serta semua pihak yang telah membantu

&enulisan presentasi kasus ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang berguna.Semoga selanjutnya tulisan

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamualaikum Wr.Wb

iii

Salatiga, 0 %ei 1-2

3a+htiar Arif $.4


4/14

DAFTAR ISI

R5F65'S( 'ASS..................................................................................................i

4A6A%A$ &5$75SA4A$.................................................................................ii

'ATA &5$7A$TAR.............................................................................................iii

8AFTAR (S(........................................................................................................... i)

3A3 (.......................................................................................................................

A. (dentitas &asien.............................................................................................

3. Anamnesis.....................................................................................................

C. &emeriksaan Fisik.........................................................................................98. &emeriksaan &enunjang................................................................................2

5. 8iagnosis.......................................................................................................:

F. Terapi.............................................................................................................:

3A3 ((......................................................................................................................;

T($


5/14

#A# I

IDENTITAS $ASIEN

A1 I%entita& $a&ien

$ama Sdr. TS

mur tahun


6/14

3reathing spontan, thora+oabdominal, pernafasan -> ?@menit

Cir+ulation Tekanan darah -1@>1 mm4g, $adi >0 ?@menit

8isability 7CS 502%:, reflek +ahaya !B@B", pupil isokor !9 mm@9

mm"

5?posure suhu 9:,2 C, kelainan lihat status lokalis

Se+ondary Sur)ey

'eadaan mum

'eadaan umum baik

8erajat kesadaran +ompos mentis

8erajat giDi giDi normal

'epala 3entuk mesosefal, rambut kering !/", rambut #arna hitam, sukar

di+abut.

Wajah Odema !/"

%ata Oedema palpebra !/@/", konjungti)a anemis !/@/", sklera ikterik

!/@/", refleks +ahaya !B@B", pupil isokor !9mm@9mm"

4idung $apas +uping hidung !/", sekret !/@/", darah !/@/", de)iasi!/@/"

%ulut %ukosa basah !B", sianosis !/", pu+at !/", kering !/"

Telinga 8aun telinga dalam batas normal, sekret !/"

Tenggorok )ula di tengah, mukosa pharing hiperemis !/", tonsil T- / T-

6eher 3entuk normo+olli, limfonodi tidak membesar, glandula thyroid

tidak membesar, kaku kuduk !/", gerak bebas, de)iasi trakhea !/",


7/14

Cor (nspeksi iktus kordis tidak tampak

&alpasi iktus kordis tidak kuat angkat

&erkusi batas jantung kesan tidak melebar

Auskultasi 3< (/(( intensitas normal, reguler, bising !/"

&ulmo (nspeksi &engembangan dada kanan E kiri

&alpasi Fremitus raba dada kanan E kiri

&erkusi Sonor di seluruh lapang paru

Auskultasi Suara dasar )esikuler !B@B"

Suara tambahan !/@/"

Abdomen (nspeksi &erut distended !/"

&alpasi Supel

&erkusi Timpani

Auskultasi 3ising usus !B" normal,

5kstremitas

Akral dingin Oedem (kterik

7enital

3A' #arna kuning jernih, nyeri saat 3A' !/"

Status 6okalis

4

- -

- -

- +

- -

- -

- -


8/14

Regio Antebra+hii !s"

6ook Oedem !B", deformitas !/", angulasi !/"

Feel $yeri tekan !B", $8 !/"

%o)ement RO% terbatas karena nyeri

D1 $emeik&aan $enunjang

Foto rontgen regio antebra+hii !s"

4asil 6aboratorium

4b -1 g@dl 78S >= mg@d6 'reatinin 1,=:

4+t 9= 'lorida -1-,9 mmol@6

A6 0,-. -19 6 $atrium -09,: mmol@6

AT >1 -19 6 'alium 9, mmol@6

A5 2,-: . -1: 6 Albumin ,: g@d6

4bsAg !/" reum

E1 Diagn'&i&

Close fraktur radius ulna -@9 medial !s"

F1 Tea!i

(F8 R6 1 tpm

(nj ketorola+ 91 mg@> jam

(nj ranitidin 21 mg@- jam

&ro OR(F elektif

5


9/14

#A# II

TIN7AUAN $USTAKA

/1 Mekani&me Tauma

A1 Deini&i

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan

tulang, tulang ra#an sendi, tulang ra#an epifisis, baik yang bersifat total

maupun yang parsial. Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat

berupa trauma langsung, tekanan langsung pada tulang dan terjadi fraktur

pada daerah tekanan, dan trauma tidak langsung, trauma dihantarkan ke

daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur. Akibat trauna bergantung pada

jenis trauma, kekuatan, arahnya dan umur penderita.

#1 K"a&iika&i Faktu

'lasifikasi fraktur dibagi menjadi

-. %enurut ada tidaknya hubungan antara patahan tulang dengan dunia

luar.

/ Fraktur tertutup Fraktur yang tidak mempunyai hubungan dengan

dunia luar.

/ Fraktur terbuka Fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia

luar melalui luka pada kulit dan jaringan lunak.

. %enurut etiologis

/ Fraktur traumatik Terjadi karena trauma yang tiba/tiba.

/ Fraktur patologis Terjadi karena kelemahan tulang sebelumnya

akibat kelainan patologis pada tulang maupun di luar tulang,

misalnya tumor, infeksi atau osteoporosis.

/ Fraktur stres Terjadi karena beben lama atau trauma ringan yang

terus/menerus pada suatu tempat tertentu, misalnya fraktur pada

tulang tibia atau metatarsal pada tentara atau olehraga#an yang

sering berlari atau baris/berbaris.

/

9. %enurut komplit tidaknya garis fraktur

6


10/14

/ Fraktur komplit Apabila garis patah yang melalui seluruh

penampang tulang atau melalui kedua korteks tulang seperti yang

terlihat pada foto.

/ Fraktur tidak komplit Apabila garis patah tidak melalui seluruh

penampang tulang, seperti

/ Hairline fracture

/ Greenstick fracture

/ Buckle fracture

0. %enurut garis fraktur

/ Trans)ersal

/ Oblik

/ Spiral/ 'ominutif

/ 'upu/kupu

/ Segmental

/ 8epresi

2. %enurut bergeser atau tidak bergesernya fragmen/fragmen fraktur

/ Fraktur undisplaced 7aris patah komplit tetapi kedua fragmen

tidak bergeser.

/ Fraktur displaced Terjadi pergeseran fragmen/fragmen fraktur.

C1 Diagn'&i&-. Anamnesis

%ekanisme trauma dan kejadian yang menyertainya meliputi

#aktu terjadinya, jenisnya, berat ringan trauma, arah trauma dan posisi

pasien atau ekstremitas yang bersangkutan. Ri#ayat trauma atau patah

tulang sebelumnya, ri#ayat penyakit tulang, osteoporosis atau penyakit

penyebab osteoporosis sebelumnya. &enderita biasanya datang karena

adanya nyeri, pembengkakan, gangguan fungsi anggota gerak, deformitas,

kelainan gerak dan krepitasi.

. &emeriksaan Fisik

6okalis 8itemukan tanda/tanda klinis patah tulang

(nspeksi

5kspresi #ajah karena kesakitan

8eformitas yang berupa pembengkokan, terputar, pemendekan

Apakah terdapat luka pada kulit dan jaringan lunak

7erak/gerak yang abnormal

'eadaan )askularisasi

&alpasi

7


11/14

'repitasi, terasa bila fraktur digerakkan. &emeriksaan ini sebaiknya

tidak dilakukan karena dapat menambah trauma Temperatur

$yeri tekan dan nyeri sumbu

&alpasi arteri di sebelah distal fraktur

&engukuran tungkai terutama pada tungkai ba#ah

Sensibilitas

&ergerakan

Fungsiolaesa. Seberapa jauh gangguan fungsi, gerak yang tidak

mampu dilakukan, ruang lingkup gerak sendi !RO%".

9. &emeriksaan penunjang

8ilakukan pemeriksaan radiologis dengan foto Roentgen.Syarat pada pemeriksaan foto Roentgen

&atah tulang dipertengahan foto

&ersendian proksimal dan distal termasuk dalam foto 8ua foto dua arah bersilangan =11

Sinar menembus tegak lurus

D1 $enata"ak&anaan

Fraktur biasanya merupakan akibat dari suatu trauma. Oleh karena

itu penting untuk memeriksa jalan nafas !airway", pernafasan !breathing",

dan sirkulasi !circulation". 3ila tidak didapatkan permasalahan lagi baru

lakukan anamnesis dan pemariksaan fisik yang lengkap.

&enatalaksanaan fraktur

-. Terapi konser)atif

a. &roteksi saja, misal mitela untuk fraktur +ollum +hirurgi+um

humeri dengan kedudukan baik

b. (mobilisasi saja tanpa reposisi, misal pemasangan gibs pada fraktur

in+omplete dan fraktur dengan kedudukan baik

+. Reposisi tertutup dan fiksasi dengan gibs, misalnya pada fraktur

suprakondiler, fraktur Smith, fraktur Colles. Reposisi dapat

menggunakan anestesi lokal atau umum.

. Terapi operatif

a. Reposisi terbuka, fiksasi interna

b. Reposisi tertutup dengan +ontrol radiologist diikuti fiksasi

eksterna.

8


12/14

&ada fraktur tertutup diusahakan untuk melakukan reposisi tertutup.

Sedang untuk fraktur terbuka harus dilakukan se+epat mungkin,

penundaan #aktu dapat mengakibatkan komplikasi infeksi.

E1 K'm!"ika&i

Shok hemoragi

Shok neuro)askular

(nfeksi

5mbolisasi

8eformitas permanen

F1 Faktu Tebuka

'lasifikasi

(. 6uka bersih, panjang G - +m !biasanya luka dari dalam dengan +idera

jaringan lunak yang sedikit"

((. 6aserasi H - +m tanpa kerusakan jaringan lunak ekstensif, skin flaps

atau a)ulsi dan dengan fraktur trans)ersal dan oblik yang simpel

(((. 'erusakan jaringan lunak ekstensif seperti skin flaps, a)ulsi, dan

+idera otot dan saraf

(((A.'erusakan jaringan lunak ekstensif tapi penutupan tulang masih

adekuat, fraktur segmental dan luka tembak

(((3. 'erusakan jaringan lunak ekstensif dengan stripping periosteal

ekstensif dan de)askularisasi tulang yang memerlukan graft atau flap

%anajemen

Tipe ( dan (( penutupan kulit primer

Tipe ((( penutupan kulit delayed primer

9


13/14

#A# III

KESIM$ULAN

Ke&im!u"an

&ada kasus tersebut pasien dengan identitas $y S berusia 9- tahun

masuk ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada tangan kiri setelah

mengalami ke+elakaan kendaraan bermotor.

Setelah diakukan pemeriksaan foto rognten antebra+hii sinistra

didapatkan fraktur os radius ulna -@9 distal sinistra. &asien segera dira#at dan

diberikan +airan resusitasi. Serta diren+anakan OR(F elektif pada pasien.

%enurut klasifikasi faktur, pasien ini mengalami frakur komplit

tertutup, dan menurut etiologinya termasuk dalam fraktur traumati+. &ada

pasien tidak ditemukan tanda/tanda perdarahan ataupun tanda/tanda menuju

syok, oleh karena hal tersebut dapat dilakukan terapi konser)atif. $amun

pada pasien dilakukan terapi operatif untuk reposisi dari fraktur. 4al itu

dikarenan jenis fraktur yang komplit, dan akan lebih baik jika dilakukan

terapi operatif. &rognosis dari fraktur radius dan ulna jika ditangani dengan

baik pada umumnya baik.

10


14/14

DAFTAR $USTAKA

-. 0>>/21-

9. %ark 5 3aratD, %8. Tibia and Fibula Fra+tureIonlineJ 1-1.

I+ited -1 %ei 1--J. A)ailable from

http@@emedi+ine.meds+ape.+om@arti+le@>:910/o)er)ie#

11

Refleksi Kasus Orto Fraktur Radius Ulna

Documents

Transcript of Refleksi Kasus Orto Fraktur Radius Ulna