REFERATT
-
Upload
novita-dwiswara-putri -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
description
Transcript of REFERATT
REFERAT
PERDARAHAN POST-PARTUM
Oleh
Novita Dwiswara Putri, S. Ked1118011087
Pembimbing:
dr. Zulfadli, Sp.OGdr. Marzuqi Sayuti, Sp.OG
KEPANITERAAN KLINIKSMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNGRUMAH SAKIT ABDOEL MOELOEK
BANDAR LAMPUNG2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat dan Rahmat-
Nya lah saya dapat menyelesaikan referat ini. Adapun penulisan referat berjudul
”Perdarahan Post-Partum” ini merupakan bagian dari tugas Kepaniteraan Klinik
di Bagian Obstetri dan Ginekologi di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi
Lampung.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dr. Zulfadli, Sp.OG dan dr. Marzuqi
Sayuti Sp.OG selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk saya
dalam menyelesaikan referat ini. Saya menyadari banyak sekali kekurangan
disana sini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya
harapkan demi kesempurnaan referat ini dan semoga referat ini dapat bermanfaat
bagi siapa pun yang membacanya.
Wasalammualaikum Wr. Wb
Bandar lampung, April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 3
Pendahuluan .........................................................................................................4
Etiologi ..........................................................................................................5
Insidensi ..........................................................................................................5
Diagnosis ..........................................................................................................7
Pemeriksaaan Penunjang.......................................................................................7
Tata Laksana..........................................................................................................8
Penyulit ..........................................................................................................9
Pencegahan ..........................................................................................................10
Atonia Uteri ..........................................................................................................12
Retensio Plasenta...................................................................................................14
Laserasi Jalan Lahir...............................................................................................20
Kelaianan Pembekuan Darah................................................................................23
BAB III KESIMPULAN....................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Perdarahan merupakan penyebab utama kematian ibu pada lebih dari 17% dari
4200 kematian ibu terkait kehamilan di Amerika Serikat sesuai data yang
diperoleh dari Pregnancy Mortality Surveillance System of The Center for disease
Control and Prevention. Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam
kehamilan setiap tahunnya, paling sedikit 128.000 wanita mengalami perdarahan
sampai meninggal. Sebagian besar kematian tersebut terjadi dalam waktu 4 jam
setelah melahirkan. Separuh kematian ibu hamil akibat perdarahan disebabkan
oleh perdarahan post-partum (Cunningham et al, 2013).
Di beberapa negara berkembang angka kematian maternal melebihi 1000 wanita
tiap 100.000 kelahiran hidup. Data WHO menunjukkan bahwa 25% dari kematian
maternal disebabkan oleh perdarahan post-partum dan diperkirakan 100.000
kematian maternal tiap tahunnya (WHO, 2012).
Di Indonesia, angka kematian ibu tiap tahunnya mencapai 650 kematian tiap
100.000 kelahiran hidup dan 43% dari angka tersebut disebabkan oleh
perdarahan post-partum (Depkes RI, 2012).
Perdarahan post-partum didefinisikan sebagai kehilangan darah lebih dari 500 cc
setelah selesainya kala 3 persalinan pervaginam atau lebih dari 1.000 cc setelah
selesainya persalinan perabdominam. Perdarahan dalam jumlah ini apabila terjadi
dalam waktu kurang dari 24 jam disebut sebagai perdarahan post-partum primer
atau dini, dan apabila terjadi lebih dari 24 jam disebut sebagai perdarahan post-
partum sekunder atau perdarahan post-partum lanjut.
Apabila terjadi perdarahan yang berlebihan pasca persalinan, maka tindakan yang
harus dilakukan pertama kali adalah mencari etiologi yang spesifik. Atonia uteri,
retensio plasenta (termasuk plasenta akreta dan variannya), sisa plasenta, dan
laserasi traktus genitalia merupakan penyebab sebagian besar perdarahan post
partum, dimana penyebab paling sering adalah atonia uteri (50 – 60 %)
dilanjutkna sisa plasenta (23 – 24 %), retensio plasenta (16 – 17 %), laserasi jalan
lahir (4 – 5 %) dan kelainan darah (0,5 – 0,8 %) (WHO, 2012).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Perdarahan post-partum atau perdarahan pasca persalinan adalah keadaan
dimana hilangnya 500 cc atau lebih darah setelah anak lahir. Perdarahan
dapat terjadi sebelum, selama, atau sesudah lahirnya plasenta.
Definisi lain menyebutkan bahwa perdarahan pasca persalinan adalah
perdarahan 500 cc atau lebih yang terjadi setelah plasenta lahir
(Cunningham et al, 2013).
Kondisi dalam persalinan menyebabkan kesulitan untuk menentukan
jumlah perdarahan yang terjadi, maka batasan jumlah perdarahan
disebutkan sebagai perdarahan yang lebih dari normal dimana telah
menyebabkan perubahan tanda vital, antara lain pasien mengeluh lemah,
limbung, berkeringat dingin, menggigil, hiperpnea, tekanan darah sistolik
< 90 mmHg, denyut nadi > 100 x/menit, kadar Hb < 8 g/dL.
Perdarahan post-partum dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Perdarahan post-partum dini (early post-partum hemorrhage) yang
terjadi dalam 24 jam pertama setelah anak lahir.
b. Perdarahan post-partum lanjut (late post-partum hemorrhage) yang
terjadi setelah 24 jam setelah anak lahir.
B. Etiologi
Adapun beberapa faktor potensial yang dapat menyebabkan perdarahan
post-partum adalah atonia uteri, robekan jalan lahir, retensio plasenta dan
gangguan pembekuan darah.
1. Atonia Uteri
Atonia uteri adalah kegagalan serabut-serabut otot miometrium uterus
untuk berkontraksi dan memendek. Hal ini merupakan penyebab
perdarahan post partum yang paling penting dan biasa terjadi segera
setelah bayi lahir hingga 4 jam setelah persalinan. Atonia uteri dapat
menyebabkan perdarahan hebat dan dapat mengarah pada terjadinya
syok hipovolemik. Perdarahan postpartum secara fisiologis dikontrol
oleh kontraksi serat-serat miometrium terutama yang berada disekitar
pembuluh darah yang menyuplai darah pada tempat perlengketan
plasenta. Atonia uteri terjadi ketika miometrium tidak dapat
berkontraksi. Pada perdarahan karena atonia uteri, uterus membesar
dan lembek pada palpasi. Atonia uteri juga dapat timbul karena salah
penanganan kala III persalinan dengan memijat uterus dan
mendorongnya kebawah dalam usaha melahirkan plasenta. Atonia uteri
merupakan penyebab utama perdarahan postpartum.
Beberapa hal yang dapat mencetuskan terjadinya atonia meliputi :
- Uterus yang teregang berlebihan, pada :
o Kehamilan kembar
o Fetal macrosomia ( berat janin antara 4500 – 5000 gram )
o Polihidramnion
- Salah pimpin kala III
- Partus lama
- Grande multipara (fibrosis otot-otot uterus)
- Persalinan dengan induksi atau akselerasi oksitosin
- General anestesi (pada persalinan dengan operasi )
- Infeksi uterus (chorioamnionitis, endomyometritis, septicemia)
- Plasenta previa
- Solutio plasenta
Penilaian Klinik untuk Menentukan Penyebab
Perdarahan Post-Partum
Gejala dan Tanda Penyulit Diagnosis Kerja - Uterus tidak
berkontraksi dan lembek.
- Perdarahan segera setelah anak lahir.
- Syok - Bekuan darah
pada serviks atau posisi telentang akan menghambat aliran darah keluar
Atonia uteri
- Darah segar mengalir segera setelah bayi lahir.
- Uterus berkontraksi dan keras.
- Plasenta lengkap.
- Pucat - Lemah - Menggigil
Robekan jalan lahir
- Plasenta belum lahir setelah 30 menit
- Perdarahan segera - Uterus berkontraksi dan
keras
- Tali pusat putus akibat traksi berlebihan
- Inversio uteri akibat tarikan
- Perdarahan lanjutan
Retensio plasenta
- Plasenta atau sebagian selaput tidak lengkap
- Perdarahan segera
- Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang
Retensi sisa plasenta
- Uterus tidak teraba - Lumen vagina terisi
massa - Tampak tali pusat (bila
plasenta belum lahir)
- Neurogenik syok
- Pucat dan limbung
Inversio uteri
- Sub-involusi uterus - Nyeri tekan perut
bawah dan pada uterus - Perdarahan sekunder
- Anemia - Demam
Endometritis atau sisa fragmen plasenta (terinfeksi atau tidak)
Karkata, M.K. 2009. Perdarahan Paska Persalinan. Dalam : Ilmu kebidanan. Edisi ke – 4
cetakan I. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo
Williams Obstretics 21 st Ed: F.Gary Cunningham (Editor), Norman F.GrantMD,Kenneth J,.,Md Leveno, Larry C.,Iii,Md Gilstrap,John C.,Md Hauth,Katherine D.,Clark,Katherine D.Wenstrom,by McGraw-Hill Profesional (April27,2001)
Hamilton-Fairley, D., 2009. Lecture Notes Obstetrics and Gynaecology. 3 rd ed. UK:
Blackwell Publishing Ltd.