Referat Toksikologi Industri
-
Upload
amha-yunus -
Category
Documents
-
view
137 -
download
6
Transcript of Referat Toksikologi Industri
TOKSIKOLOGI INDUSTRI
A. Pendahuluan
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari mekanisme aksi dan efek dari pajanan
agen kimia pada organisme hidup. Tujuan toksikologi adalah untuk menandai potensi
hazard dari pajanan agen spesifik dan memperkirakan kemungkinan efek yang akan
timbul dengan mengantisipasi tipe dan tingkat pajanan.Secara khusus, toksikologi
mempertimbangkan efek penggunaan dan pajanan dengan dosis spesifik pada agen
spesifik pada kondisi spesifik. Pada konteks ini, perkiraan dosis tertinggi menunjukkan
toksisitas sementara pertimbangan pada kondisi penggunaan dan pajanan menghasilkan
pertimbangan “hazard”.
Toksikologi industri adalah ilmu yang mempelajari tentang bahan kimia beracun
yang dipergunakan, diolah, dihasilkan atau diproduksi oleh perusahaan.
B. Prinsip Umum
Ilmu toksikologi berkerangka pada beberapa prinsip dasar yang menyediakan titik
awal yang penting untuk memahami efek dari agen toksik.
Hukum pertama, diformulasikan oleh dokter dan ahli kimia Paracelsus,
menyatakan dosis yang menimbulkan racun. “Apakah di sini tidak ada racun ? Semua
benda adalah racun…Hanya dosis yang menentukan bahwa suatu benda tidak beracun”.
Hukum kedua, ditunjukkan oleh ahli bedah Prancis Ambroise Pare (1510-1590),
menyatakan bahwa efek individual zat kimia adalah spesifik, tidak menyeluruh.
“Racun…dimatikan oleh suatu antipati spesifik tertentu yang berlawanan dengan yang
seharusnya”.
Hukum ketiga toksikologi menyatakan bahwa manusia adalah hewan dan
informasi yang berguna tentang kemungkinan efek pajanan zat kimia pada manusia dapat
diperoleh dengan mempelajari efeknya pada hewan.
C. Persamaan, Bentuk Fisik dan Properti
Aktivitas dan potensi individual zat kimia berbeda antara satu dengan yang
lainnya, walaupun ketika dibandingkan memberi gambaran kesamaan molekular di antara
zat kimia. Pengetahuan bahwa suatu agen termasuk dalam suatu kategori zat kimia
tertentu kadang dapat menyediakan dasar yang penting untuk memprediksi perilaku
kualitatif agen tersebut. Walaupun demikian, prediksi toksikologi secara kuantitatif
biasanya membutuhkan persamaan dan karakteristik dari setiap zat kimia spesifik yang
diketahui.
Tetapi, pengetahuan tentang persamaan zat kimia saja mungkin tidak cukup.
Perbedaan yang besar dalam toksisitas dapat dihasilkan dari perbedaan bentuk fisik dari
agen. Selain itu, bentuk fisik atau elektrikal molekul zat kimia dapat mempengaruhi
toksisitas.
D. Kondisi Pajanan
Hukum pertama toksikologi mengajarkan bahwa semua benda adalah racun pada
beberapa kondisi pajanan, tetapi tidak pada kondisi yang lainnya. Oleh karena itu, perlu
menandai situasi dan keadaan pajanan saat mengevaluasi atau memprediksi toksisitas dari
agen spesifik. Variabel pajanan tertentu memiliki arti penting yang kritis seperti, jalan
masuk, durasi, dan tingkat pajanan, memiliki hubungan yang mendalam dan akhirnya
menentukan dosis pajanan.
Tujuan awal pada pertimbangan toksikologi adalah untuk mengevaluasi dan
menandai pajanan dan kondisinya. Mengenai arti penting utama mencakup jalan masuk
pajanan, tingkat dan durasi pajanan, dan pola pajanan.
Jalan masuk pajanan
Jalan masuk utama pajanan zat kimia toksik ke dalam tubuh mencakup inhalasi,
pencernaan, dan kontak kulit. Pajanan parenteral juga dapat termasuk, tetapi terutama
untuk pajanan medikasi atau obat-obatan dibandingkan dengan zat kimia industri. Pada
kasus lain, jalan masuk pajanan ke dalam tubuh menentukan kecapatan dan efisiensi
absorpsi sistemik. Secara umum, pengambilan lebih cepat dan efisien setelah pajanan
inhalasi, lebih kurang melalui pencernaan, dan paling kurang cepat dan efisien pada
kontak kulit. Sehingga, kecepatan onset efek sistemik bervariasi tergantung pada jalan
masuk pajanan.
Pola pajanan
Pajanan zat kimia kadang ditandai berdasarkan durasi dan frekuensinya. Pada
pajanan yang terjadi dalam waktu yang singkat (misalnya, jam atau hari) disebut akut,
sementara pajanan yang terjadi dari bulan sampai tahunan disebut kronik. Pajanan kronik
dapat disebabkan oleh toksisitas yang lebih besar, khususnya jika zat kimia terakumulasi
selama pajanan.
E. Hubungan Dosis dan Dosis Respon
Efek toksik pajanan zat kimia berhubungan langsung dengan kuantitas/jumlah zat
kimia yang terpajan pada seseorang, pajanan dan dosis juga berhubungan tetapi tidak
ekuivalen. Defenisi sederhana dari dosis adalah jumlah suatu substansi yang diterima
oleh tubuh, misalnya jumlah yang terinhalasi, tercerna, atau kontak dengan kulit.
Untuk pajanan inhalasi, dosis dijumlahkan dengan metode yang paling sederhana,
yaitu :
[ Konsentrasi udara ] x [ Durasi pajanan ] x [ Laju pernapasan ]
Untuk pajanan kulit, dosis dapat dijumlah dengan rumus :
[ Konsentrasi zat kimia ] x [ Area permukaan kulit yang terpajan ] x [ Durasi pajanan ]
Borak JB, Pleus RC. 2003. Toxicology. In A Practical Approach to Occupational
and Environmental Medicine. Third edition. Lippincott Williams & Wilkins.
Philadelphia. P. 554-70.
F.