Toksikologi Industri Rev

77
TOKSIKOLOGI INDUSTRI • Toksikologi adalah ilmu tentang racun-racun, efek racun terhadap manusia/mahluk hidup, cara-cara mendeteksi/mengatur serta mempelajari zat penawar/antidatum racun adalah bahan/senyawa yang dalam jumlah relatif sedikit dapat membahayakan kesehatan jiwa manusia, dapat menimbulkan gejala- gejala keracunan. ilmu-ilmu tentang racun-racun yang dipergunakan, diolah, dihasilkan, atau diproduksi dalam perusahaan.

Transcript of Toksikologi Industri Rev

TOKSIKOLOGI INDUSTRI

• Toksikologi adalah ilmu tentang racun-racun, efek racun terhadap manusia/mahluk hidup, cara-cara mendeteksi/mengatur serta mempelajari zat penawar/antidatum

• racun adalah bahan/senyawa yang dalam jumlah relatif sedikit dapat membahayakan kesehatan jiwa manusia, dapat menimbulkan gejala-gejala keracunan.

• ilmu-ilmu tentang racun-racun yang dipergunakan, diolah, dihasilkan, atau diproduksi dalam perusahaan.

Bahan kimia di tempat kerja :

Bahan kimia ada ditempat kerja karena :1. digunakan dalam proses industri, 2. perusahaan yang bersangkutan memproduksi bahan kimia atau 3. mengunakan bahan kimia sebagai katalisator, 4. menggunakan sarana kerja yang mengandung bahan kimia dan 5. perusahaan yang bersangkutan menghasilkan limbah (cair, padat, gas) berupa bahan kimia.

Hasil survey National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH)

• 60.000 bahan kimia yang di test toksikologinya terdapat 18.000 bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja.

• Dari 5 juta perusahaan, terdapat 85 juta tenaga kerjanya yang menderita penyakit akibat kerja.

• Yang menempati urutan pertama dari penyakit akibat kerja yang sering dialami oleh tenaga kerja adalah Penyakit yang berhubungan dengan saluran pernafasan (silikosis, kanker saluran pernafasan dan asbestosis).

Absorpsi bahan kimia ke dalam tubuh :

1. Absorpsi melalui inhalasi (partikel dan gas)

2. Absorpsi melalui saluran Cerna

3. Absorpsi melalui kulit

Absorpsi bahan kimia melalui saluran pencernaan dipengaruhi oleh

» Pengosongan lambung secara cepat

» Peristaltik usus» Kondisi getah lambung,

pankreas dan mikroflora» Makanan dan cairan dalam

saluran pencernaan» Konsumsi lemak

Jika zat kimia kontak dengan kulit maka akan terjadi :

– Kulit mengeluarkan keringat sebagai mekanisme barier

– Reaksi dengan permukaan kulit berupa iritasi primer

– Menembus kulit yang kemudian terjadi peningkatan sensitisasi

– Menembus kulit yang kemudian masuk ke aliran darah dan akan berefek sistemik.

Absorpsi bahan kimia melalui kulit dipengaruhi oleh :

» Kondisi kulit : yaitu kondisi kulit yang basah atau kering, imflamasi atau peradangan, vaskularisasi kulit dan lokasi atau luas permukaan kulit yang mengalami kontak dengan zat kimia .

» Faktor zat kimia : yaitu menyangkut kadar, PH dan fase cair atau padat.

Pengelompokan Zat Toksik (Racun)

– Zat toksik yang berhubungan dengan rumah tangga (Household Poisons)

– Zat toksik yang berhubungan dengan obat-obatan (Medicinal Poisons)

– Zat toksik yang berhubungan dengan industri (Industrial Poisons)

– Zat toksik yang berhubungan dengan pertanian (Agricultural Poisons)

Identifikasi Bahan KimiaBerbahaya Di Tempat Kerja

1. Melihat label pada kemasan bahan kimia (Nama dagang atau nama formulasi, nama menurut ISO atau International Union for Pure and Applied chemistry (IUPAC), kadar bahan aktif, nomor izin, gambar simbol klasifikasi bahan, waktu kadaluarsa, cara penggunaan dan cara pembuangan.)

2. Material Safety Data Sheet

identitas bahan dan perusahaan yang mengeluarkan, komposisi bahan, identifikasi bahaya, tindakan P3K, tindakan penanggulangan kebakaran, tindakan terhadap terhadap tumpahan dan kebocoran, penyimpanan dan penanganan bahan, pengendalian pemajanan, sifat-sifat kimia/fisika, reaktifitas dan stabilitas, informasi toksikologi, informasi ekologi, pembuangan limbah, pengangkutan, dan peraturan perundang-undangan.

3. Diagram Alir Proses Produksi

Dengan membuat diagram alir proses produksi serta inventarisasi bahan kimia yang digunakan, yang diproduksi dan yang menjadi limbah maka dapat diidentifikasi keberadaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja.

PENGELOMPOKAN ZAT KIMIA YANG BERSIFAT RACUN

1. Ikatan-ikatan nitrogen

a. Anilin, Dimetilalanin, Nitroalanin, Toluidin dan Nitrobenzen

b. Trinitrotoluen

2. Hidrokarbon halogen

a. Karbontertraklorida (CCL4)b. Metil-halogenc. Trikloretilen (CHCL = CC12)d. Trikloretan (CCL3CH3), Diklormetan

(CH2C12) dan Tetrakloretan (CHC12-CHC12)e. Etilendiklorida (CH2CL-CH2CL)f. Etilenklorhidrin (CH2Cl-CH2OH)g. Poliklornaftalen (Halowax) dan Poliklorbifenil

( PBC, Arochlor) h. Fosgen (CoCl2)i. Fluorokarbon

3. Alkohol dan Glikol

a. Metilalkohol (CH3OH)

b. Etilen-glikol dan dietilen-glikol

4. Ester, Aldehida, Keton dan Eter Triortokresilfosfat

Triortokresilfosfat

5. Hidrokarbon

a. Distilat Petroleum

b. Hidrokarbon Aromatik

6. Zat korosif

7. Logam racun

a. Antimoni (Sb) dan Stibin

b. Arsen (As)

c. Timah hitam (Pb) / Timbal

d. Merkuri (Hg)

e. Fosfor / Fosforus = P4

8. Sianida, Sulfida dan karbonmonoksida

a. Hidrogen sianida dan derivatnya

b. Hidrogen sulfida dan sulfida lain

c. Karbonmonoksida (CO)

Anilin

• merupakan amin aromatik yang paling sederhana, terdiri dari sebuah grup Nh2 yang diikat oleh cincin benzen

• digunakan dalam pembuatan tinta cetak, cat, peluntur cat dan sintetsis zat warna.

• Dimetilalanin, Nitroalanin, Toluidin dan Nitrobenzen juga digunakan untuk sintetis zat-zat kimia

• menyebabkan terjadinya perubahan hemoglobin menjadi methemoglobin. Methemoglobin yang berat dapat menyebabkan terjadinya asfiksia yang parah yang mengakibatkan rusaknya sel susunan syaraf pusat (SSP).

• Zat-zat ini pula menyebabkan terjadinya hemolisis.

• masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan dan absorpsi kulit, cara kerjanya meliputi pembentukan methemoglobin, kadang-kadang menyebabkan hemolisis intravaskuler, depresi susunan syaraf pusat dan otot jantung.

Trinitrotoluen• adalah suatu zat eksplosive yang

digunakan dalam industri amunisi. Zat ini dapat merusak hampir semua sel terutama sel hepar, ginjal dan sumsum tulang.

• Perubahan patologi yang terjadi adalah demam kuning (yellow fever) atropi akut, aplasia sumsum tulang, pethecie dan nefritis toksik.

• Absorpsi dapat melalui inhalasi, absorpsi kulit dan pencernaan.

• Tanda-tanda klinis dapat dijumpai jaundice, sianosis, pucat, nausea, penurunan selera makan, anemia aplastik atau hemolisis, oliguria dan pembengkakan hati.

Karbontertraklorida (CCL4)

• CCL4 digunakan sebagai pelarut dan bahan perantara pada banyak proses industri.

• Zat ini dapat merusak hampir semua sel terutama sel susunan syaraf pusat, ginjal, hepar dan pembuluh darah.

• Pada pemanasan CCL4 akan dipecah menjadi fosgen (COCL2) dan asam klorida (HCL).

• Keracunan akut atau kronis dapat terjadi melalui inhalasi, absorpsi kulit dan saluran pencernaan.

• Tanda-tanda utama keracunan CCL4 adalah koma, oliguria dan jaundice, disamping itu pada pemeriksaan dapat dijumpai nausea, muntah, abdominal pain, pusing, bingung sampai tidak sadar, pernafasan lambat, pols lambat dan ireguler serta penurunan tekanan darah.

Metil-halogen• Zat ini terdiri dari Metilbromida (CH3Br),

Metilklorida (CH3CL) dan Metiliodida (CH3I) semuanya berbentuk gas.

• Zat-zat ini digunkan sebagai bahan pendingin (Refrigerant), fumigan dan untuk sintesis kimia.

• CH3Br bersama dengan CCL4 digunakan sebagai bahan anti api.

• CH3Br, CH3CL dan CH3I jika masuk ke dalam sel akan dirubah menjadi metilalkohol (CH3OH) dan akan membentuk ion halogen.

• Perubahan patologi menunjukan kongesti hepar, ginjal, otak dan paru-paru dengan perubahan degeneratif sel.

kongesti hati

degeneratif cell

• Tanda-tanda klinis yang dapat dijumpai pada pemeriksaan berupa nausea, muntah, penglihatan kabur, vertigo, bingung, lemah, paralisis, oliguri/anuria, kejang-kejang, hiperaktif, penurunan tekanan darah dan koma.

Trikloretilen (CHCL = CC12)

• Digunakan sebagai pelarut dalam proses industri, pembersih lantai dan sebagai analgesik. Bila tercampur dengan alkali akan mengalami dekomposisi menjadi dikloretilen, karbonmonoksida dan fosgen.

• Efek trikloretilen terhadap tubuh manusia adalah penekanan terhadap susunan syaraf pusat, mendorong terjadinya aritmia jantung dan atrial fibrilasi.

• Tanda utama keracunan trikloretilen adalah hilangnya kesadaran.

• Trikloretilen dapat masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi, absorpsi kulit dan pencernaan

Trikloretan (CCL3CH3), Diklormetan (CH2C12) dan Tetrakloretan (CHC12-CHC12)

Ketiga zat ini menunjukan sifat, kegunaan dan efek terhadap tubuh manusia yang tidak jauh berbeda dengan trikloretilen.

Etilendiklorida (CH2CL-CH2CL)

• Zat ini digunakan sebagai pelarut dalam industri karet, plastik dan insektisida.

• Dapat merusak semua sel tubuh terutama SSP, hepar, ginjal dan jantung.

• Tanda-tanda utama keracunan zat ini adalah koma, edema paru-paru, dan gangguan ginjal.

• Absorpsi ke dalam tubuh manusia dapat melalui inhalasi, kulit, dan pencernaan.

oedema paru-paru

• Tanda-tanda klinis yang dapat dijumpai adalah sianosis, penurunan tekanan darah, muntah, diare, kolaps pembuluh darah dan koma.

• Pada keracunan kronis dapat terjadi penurunan berat badan, penurunan tekanan darah, oliguria, jaundice dan anemia.

Etilenklorhidrin (CH2Cl-CH2OH)

• Zat ini digunakan sebagai pemacu pertumbuhan kecambah biji-bijian dan kenang, pelarut dan sintetis zat kimia.

• Zat ini dapat merusak karena setelah masuk ke dalam sel akan mengalami hidrolisis sehingga terbentuk asam klorida (HCL) yang mengakibatkan terjadinya edema paru-paru, kerusakan pembuluh darah, penekanan SSP, inhibisi t erhadap otot jantung dan gangguan hati serta ginjal.

• Zat ini dapat diabsorpsi tubuh manusia melalui pernafasan, kulit dan pencernaan.

• Gejala klinis yang dapat ditemui adalah nausea, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, pernafasan lambat, penurunan tekanan darah, sianosis dan koma.

Poliklornaftalen (Halowax) dan Poliklorbifenil ( PBC, Arochlor)

• Kedua zat ini digunakan dalam industri pembuatan kawat listrik, motor listrik, transformator dan alat-alat listrik lainnya untuk suhu tinggi.

• Juga digunakan sebagai penghantar cairan panas, pelapis tahan panas, perekat, tinta dan kertas duplikator.

• Zat ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan degenerasi akut sel hepar.

• Perubahan patologis dapat berupa nekrosis akut sel hepar, edema ginjal dan jantung atau bisa juga terjadi nekrosis kelenjar adrenal.

• Dilaporkan terdapat peningkatan penderita kanker pada pekerja yang berhubungan dengan kedua zat ini.

Fosgen (CoCl2)

• Zat ini digunakan untuk sintesis zat kimia dan juga dihasilkan dari dekomposisi panas dari hidrokarbon-klor seperti karbontetraklorida, kloroform dan metilenklorida.

• Fosgen akan mengalami hidrolisis di dalam tubuh mengalami hidrolisis menjadi Hcl yang akan menyebabkan kerusakan sel.

• Tanda utama keracunan fosgen adalah kegagalan pernafasan dan sirkulasi.

Fluorokarbon

• Fluorokarbon dalam bentuk gas atau cairan digunakan sebagai refigerant dan aerosol.

• Kedua bentuk ini tidak mudah terbakar tetapi bila terbakar akan menghasilkan asam fluorida, asam klorida dan fosgen.

• Keracunan zat ini bisa mengakibatkan kematian yang segera.

Metilalkohol (CH3OH)

• Metilalkohol digunakan sebagai anti-beku, peluntur cat, pelarut dan sintetis zat kimia.

• Keracunan zat ini disebabkan karena metilalkohol di dalam tubuh dimetaboliser menjadi asam formirat atu formaldehid. Asam formirat akan menyebabkan PH sel menurun dan akan menyebabkan asidosis , sedangkan formaldehid menyebabkan kerusakan selektif pada retina.

• Pada kasus-kasus berat dapat terjadi degenerasi parenkim hepar, ginjal dan jantung.

• Zat ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan, pencernaan dan absorpsi kulit.

Etilen-glikol dan dietilen-glikol

• Kedua zat ini di dalam tubuh akan mengalami metabolisme menjadi asam oksalat yang diduga berperan terhadap efek toksik yang timbul.

• Bentuk eter atau ester dari kedua zat ini menyebabkan kerusakan pada otak dan ginjal

Ester, Aldehida, Keton dan EterTriortokresilfosfat

• Zat ini digunakan sebagai pelumas, anti api dan pelapis plastik.

• Makanan berlemak yang dibungkus dengan plastik yang mengandung triortokresilfosfat dapat mengalami kntaminasi.

• Efek toksik yang paling menonjol keracunan zat ini adalah demielinisasi syaraf.

• Perubahan degeneratif dapat pula terjadi pada otot dan traktus piramidalis yang menyebabkan terjadinya paralisis anggota gerak. Zat ini juga dapat menghambat kerja kolinesterase nonspesifik.

Distilat Petroleum

• Semua distilat petroleum seperti kerosin, bensin dan minyak mineral adalah cairan.

• Distilat petroleum merupakan pelarut lemah dan

• dapat mengganggu fungsi syaraf yang memacu terjadinya depresi, koma atau kadang-kadang konvulsi.

• Pestisida metal dalam ikatan halogen yang larut dalam distilat petroleum akan meningkatkan daya racun zat-zat tersebut.

Hidrokarbon Aromatik

• Benzene, xilen dan toluen sering digunakan sebagai pelarut karet dan perekat plastik.

• Dalam jumlah yang cukup besar zat ini menyebabkan penekanan terhadap susunan syaraf pusat.

• BTX dapat dijumpai pada confined space.

confined space

Arsen (As)

• Bentuk fisik logam arsen berwarna keabu-abuan dan mengkilap,

• Arsen triklorida (AsCl3) berbentuk cairan yang menyerupai minyak,

• Arsen trioksida (As2O3) berbentuk bubuk kristal yang berwarna putih

• Arsine (AsH3) adalah suatu gas yang tidak berwarna dan berbau seperti bawang putih (Garlic like odor)

• Arsen biasa digunakan dalam industri untuk campuran logam, pembuatan gelas, herbisida, insektisida dan rodensia, bahan pengawet kayu, cat, gas perang dan kedokteran gigi.

• Arsen masuk ke dalam tubuh manusia bisa melalui saluran pernafasan, pencernaan dan absorpsi kulit.

• Terpapar arsen dapat meningkatkan permiabilitas pembuluh darah meningkat, gangguan metabolisme sel, infiltrasi lemak, nekrosis hati, peradangan ginjal, kanker paru, kulit dan kelenjar getah bening, gangguan syaraf tepi dan pusat.

• Secara umum tanda dan gejala keracuna zat ini adalah badan lemah dan lesu, badan panas, gatal dan nyeri persendian.

• Pada kulit akan menyebabkan hiperkeratosis telapak tangan dan kaki, hiperpigmentasi kulit, dermatitis, dan keratosis. Pada rambut dan kuku dapat menyebabkan kerontokan dan kuku mudah lepas.

• Pada mata menyebabkan peradangan pada selaput lendir mata (conjungtivitis), keratitis dan nekrosis kornea.

conjungtivitis

nekrosis kornea

nekrosis kornea

keratitis

skin dermatitis

hiperpigmentasi

• Pada saluran pernafasan arsen dapat menyebabkan rhinitis dan perforasi septum nasi, pharingitis, bronchitis, hemoptysis dan nyeri dada.

• Pada sistem syaraf pusat dapat menyebabkan kaki dan tangan terasa terbakar dan kesemutan, tremor, ataxia, gangguan indra perasa, penurunan reflex tendon serta kekacauan mental.

• Pada saluran cerna dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut dan mencret, pembesaran hati dan jaundice.

• Pada saluran perkemihan dapat menyebabkan hematuri, albuminuri, dan anuria. Sedangkan pada sistem hematopoetik dapat menyebabkan anemia karena terjadi depresi sum-sum tulang belakang.

perforasi septum nasal

Timah hitam (Pb) / Timbal • Timah hitam atau plumbum (Pb) adalah logam berat yang

lunak dan berwarna abu-abu (heavy, gray, soft, malleable metal).

• Bahan ini digunakan untuk pembuatan baterai, cat pembalut kawat listrik, karet, mainan dan lain-lain.

• Jalan masuk timah hitam ke dalam tubuh dapat melalui saluran pernafasan , pencernaan dan absorpsi kulit.

• Tingkat absorpsi timah hitam oleh mukkosa saluran pernafasan dipengaruhi oleh daya larut (solubility), bentuk dan ukuran partikel, kebiasaan merokok serta penyakit saluran pernafasan menahun.

• Faktor makanan seperti defisiensi kalsium, zat besi dan protein dapat meningkatkan absorpsi timah hitam melalui saluran pencernaan.

• Efek toksik timah hitam pada sistem pembentukan sel-sel darah adalah menghambat sintesis hemoglobin, memperpendek umur sel darah merah, gangguan metabolisme zat besi dan sintesis globin dalam sel darah merah, dan menghambat aktifitas beebagai enzim yang diperlukan untuk sintesis haem.

• Efek toksik timah hitam terhadap saluran pencernaan adalah kejang usus besar, mual, muntah, penurunan nafsu makan dan sembelit.

• Sedangkan efek toksik pada ginjal adalah nefritis, meningkatnya kadar asam urat, , kadar urea dalam darah, hiperaminoaciduria, dan glukosuria.

• Efek toksik timah hitam pada sistem syaraf pusat adalah encephalopathy, meningitis, tremor, halusinasi, penurunan kecerdasan, hydrocephalus, kebutaan dan kejang.

• Tanda dan gejala lain yang dapat dijumpai adalah adanya garis hitam pada gusi, kulit menjadi pucat, penurunan berat badan,badan lemah dan kelumpuhan pada otot-otot.

hydrocepallus

Karbonmonoksida (CO)

• Karbon monoksida adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau, mudah terbakar, bila terbakar akan menimbulkan nyala api berwarna ungu kebiruan, mudah larut dalam alkohol dan benzene serta lebih ringan dari udara.

• Gas ini dihasilkan dari proses pembakaran yang tidk sempurna terhadap karbohidrat atau zat yang mengandung karbon.

• CO akan berikatan dengan hemoglobin membentuk karboksihemoglobin yang kehilangan kemampuannya untuk mengikat oksigen.

• CO masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi saluran pernafasan.

• Pada perokok kadar HbCO dalam darahlebih tinggi dari pada bukan perokok. Pada perokok kadar HbCO tergantung dari jumlah batang rokok yang dihisap per hari dan cara mereka merokok yaitu dihirup atau tidak. Setiap kepulan asap rokok dapat mengandung karbon monoksida sebanyak 700 – 800 ppm ,

Merkuri (Hg)

• Merkuri merupakan logam berbentuk cair dan berwarna seperti perak (silver liquid metal),

• pada suhu kamar logam ini akan menguap, • dibedakan menjadi dua macam

persenyawaan merkuri, yaitu persenyawaan organik dan anorganik.

• Persenyawaan merkuri yang mempunyai daya larut rendah dalam air biasanya mempunyai toksisitas rendah pula.

• Merkuri masuk ke dalam tubuh terutama melalui saluran pernafasan dalam bentuk uap atau debu. Bila merkuri tertelan akan diserap oleh mukosa saluran pencernaan umumnya dapat diabaikan. Beberapa persenyawaan merkuri anorganik dan organik dapat diserap melalui kulit.

• Secara umum tanda dan gejala keracunan merkuri akut adalah adanya peradangan pada gusi, sekresi air liur berlebihan, gigi mudah lepas, gangguan pencernaan, kegagalan fungsi ginjal, kelainan fungsi jantung dan tremor.

Recomended Textbook :

• Pattys Toxicology Industry