REFERAT PEMERIKSAAN EKSTEROSEPTIF
-
Upload
ras-emil-sazura -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of REFERAT PEMERIKSAAN EKSTEROSEPTIF
-
8/16/2019 REFERAT PEMERIKSAAN EKSTEROSEPTIF
1/11
PENDAHULUAN
Pemeriksaan sensibilitas merupakan pemeriksaan yang tidak mudah. Kita
bergantung kepada perasaan penederita,jadi bersifat subjektif.Selain itu,reaksi seseorang
terhadap ransangan dapat berbeda-beda, malah pada satu orang pun reaksi tersebut dapat
berbeda.
Sebelum kita melakukan pemeriksaan kita tanyakan dulu apakah ada keluhan
mengenai sensibilitas. Bila ada suruh ia menunjukkan tempat (lokalisasinya). Dari bentuk
daerah yang terganggu dapat diduga apakah gangguan bersifat sentral,perifer atau berbentuk
dermatom.Daerah kulit yang disarafi oleh akar posterior dan ganglionnya disebut
dermatom .Pada pasien histeri daerah yang terganggu tidak sesuai dengan pola anatomi,
umumnya batas gangguan amat tegas,sering berbentuk kaus dan melibatkan seluruh jenis
sensibilitas.
Perlu ditanyakan jenis gangguan, intensitasnya,apakah hanya timbul pada !aktu !aktu
tertentu, misalnya nyeri kalau dingin dan juga faktor-faktor yang dapat menetuskan kelainan
ini. "aktu melakukan pemeriksaan perhatikan daerah-daerah kulit yang kurang merasa sama
sekali tidak merasa atau daerah yang bertambah perasaannya.Bertambahnya perasaan dapat
disebabkan oleh iritasi pada reseptor atau serabut saraf atau karena fenomena pelepasan
(release). Kata disestesia digunakan untuk menyatakan adanya perasaan yang berlainan dari
rangsang yang ditemukan,misalnya bila pasien diraba ia merasa seolah-seolah dibakar atau
semutan.Kata parestia merupakan perasaan abnormal yang timbul spontan, biasanya ini
berbentuk rasa-dingin, panas, semutan,ditusuk-tusuk, rasa-berat, rasa ditekan atau rasa gatal.
-
8/16/2019 REFERAT PEMERIKSAAN EKSTEROSEPTIF
2/11
ANATOMI MEDULLA SPINALIS
#edulla Spinalis merupakan bagian dari Susunan Syaraf Pusat. $erbentang dari
foramen magnum sampai dengan %&, di %& melonjong dan agak melebar yang disebut
onus terminalis atau onus medullaris. $erbentang diba!ah onu terminalis serabut-
serabut bukan syaraf yang disebut filum terminale yang merupakan jaringan ikat.
$erdapat '& pasang syaraf spinal pasang syaraf ser*ikal, &+ Pasang syaraf $orakal,
Pasang syaraf %umbal, Pasang syaraf Sakral dan & pasang syaraf koksigeal. kar syaraf
lumbal dan sakral terkumpul yang disebut dengan auda /0uina. Setiap pasangan syaraf
keluar melalui 1nter*ertebral foramina. Syaraf Spinal dilindungi oleh tulang *ertebra dan
ligamen dan juga oleh meningen spinal dan S2.
-
8/16/2019 REFERAT PEMERIKSAAN EKSTEROSEPTIF
3/11
Pada struktur internal terdapat substansi abu abu dan substansi putih. Substansibu-
abu membentuk seperti kupu-kupu dikelilingi bagian luarnya oleh substansi putih. $erbagi
menjadi bagian kiri dan kanan oleh anterior median fissure san median septum yang disebut
dengan posterior median septum. Keluar dari medula spinalis merupakan akar *entral dan
dorsal dari syaraf spinal. Substansi abu-abu mengandung badan sel dan dendrit dan neuron
efferen, akson tak bermyelin, syaraf sensoris dan motoris dan akson terminal dari neuron.
Substansi abu-abu membentuk seperti huruf 3 dan terdiri dari tiga bagian yaitu anterior,
posterior dan omissura abu-abu. Bagian Posterior sebagai input4afferent, anterior sebagai
5utput4efferent, omissura abu-abu untuk refleks silang dan substansi putih merupakan
kumpulan serat syaraf bermyelin
-
8/16/2019 REFERAT PEMERIKSAAN EKSTEROSEPTIF
4/11
ntara fungsi medulla spinalis dan saraf spinalis adalah menyalurkan impuls nyeri.materi
putih dari sumsum tulang belakang mengandung jalur sensorik dan motorik , 6jalan raya6
untuk konduksi dari impuls saraf sensorik ke otak dan impuls saraf motorik dari otak ke
jaringan efektor.selain itu, sumsum tulang belakang materi abu-abu adalah sebuah situs untuk
integrasi (menjumlahkan) dari potensi ransangan postsypnapti dan potensi penghambatan
postsypnapti.
Saraf tulang belakang dan saraf yang berabang dari mereka menghubungkan
SSP ke reseptor sensorik, otot, dan kelenjar di semua bagian tubuh.
Setelah impuls nyeri dietuskan oleh nosiseptor, ia disalurkan ke ganglion dorsalis
radiks posterior medulla spinalis yang juga terkenal sebagai ganglion spinale.#elalui serabut-
serabut radiks posterior yang menyusun bagian lateralnya, impuls tersebut sebagian tiba di
nuleus proprius setingkat dengan radiks posterior dan sebagian pada tingkat satu dua segmen
lebih tinggi atau ba!ah.7ukleus proprius merupakan sekolompok neuron yang
menghubungkan medulla spinalis dengan nuleus *entro-postero-lateralis dan *entro-postero-
medialis thalamus sisi kontralateral.Serabut-serabut nukelus proprius itu dinamakan trakto-
spinotalamikus.Dari kornu posterior mereka menyilang garis tengah melalui daerah di ba!ah
substansia grisea sentralis. Serabut-serabut nuleus proprius kedua sisi yang melintasi daerah
itu dikenal sebagai komisura alba. Selanjutnya serabut-serabut tersebut berjalan di funikulus
anterolateralis kontralateral dan seara berangsur 8angsur menuju ke rostral, sehingga pada
tingkat ' atau 9 segmen di atas tingkat mereka menyilang garis tengah ,mereka terkumpul di
dekat bagian tepi funikulus antero-lateralis.Daerah inilah yang terkenal sebagai jaras spino-
talamik yang berasa dari tungkai menduduki bagian lateral. :ang berasal dari tingkat torakal
terkumpul dalam daerah tengah dan yang terkumpul dalam bagian medial merupakan serabut
spinotalemik yang berasal dari bagian brakio-ser*ikal.
Pada tingkat medulla oblonganta jaras spinotalamik terletak di sebelah dorso-lateral
dari oli*e inferior.Di pons ia berada di daerah antara lemniskus medialis dan brakium
-
8/16/2019 REFERAT PEMERIKSAAN EKSTEROSEPTIF
5/11
konyungti*um dan di mensefalon di atas ujung dorsal lemniskus medialis, dekat bagian
kolikulus superior.
%ebih ke rostral serabut-serabut spinotalamik tidak terkumpul lagi sebagai suatu
berkas karena seara bertahap-tahap mereka mengakhiri perjalanannya di sepanjang nuleus
*entro-postero-lateralis dan *entro-postero-medialis di diensefalon. 1mpuls nyeri yang
berasal dari kulit !ajah dan mukosa mulut dan hidung disalurkan oleh ner*us
trigeminus.7euron kedua yang memba!akan impuls tersebut menyusun jaras trigemino-
talamik yang menggabung pada traktus spinotalamikus pada tingkat mensenfalon.
5leh inti inti thalamus tersebut di atas impuls nyeri dipanarkan ke girus post-
sentralis dan juga ke daerah yang terletak di ba!ah girus pre dan post sentralis untuk
penyedaran dan pengenalan sepenuhnya akan perasaan nyeri.
Penyaluran impuls suhu.
1mpuls suhu disalurkan ke daerah somatosensorik primer dan sekunder melalui
serabut-serabut yang tergabung pada traktus spinotalamikus dan talamokortikolis.
$ergantung pada sifat perangsanagn dan alat perasa suhuyang digalakkan maka
perasaan suhu yang disadarkan dapat berjenis panas atau dingin.;ika intensitas ransang dingin
atau panas besar sekali, maka ujung-ujung serabut aferen bebas atau yang berbentuk sisir
(alat
-
8/16/2019 REFERAT PEMERIKSAAN EKSTEROSEPTIF
6/11
-
8/16/2019 REFERAT PEMERIKSAAN EKSTEROSEPTIF
7/11
Pada pemeriksaan sensibilitas eksteroseptif,perlu diperiksa rasa raba, rasa neri, dan
rasa su!u"
Pemeriksaan rasa raba. Sebagai perangsang dapat digunakan sepotong kapas, kertas
atau kain dan ujungnya diusahakan sekeil mungkin.3indarkan adanya tekanan atau
pembangkitan rasa nyeri.Periksa seluruh tubuh dan bandingkan bagian-bagian yang
simetris.$higmestesia berarti rasa raba halus.Bila rasa raba ini hilang disebut
thigmanesthesia"Pada pemeriksaan ini penderita diminta menyatakan >ya? atau
@tidak? apabila dia merasakan atau tidak merasakan adanya rangsangan, dan sekaligus
juga diminta untuk menyatakan tempat atau bagian tubuh mana yang dirangsang
.;angan lupa bandingkan kanan dan kiri .
1nterpretasi pada pemeriksaan
• Kelainan sensasi taktil dikenal sebagai ansetesia, hipestesia, dan hiperestesiaA akan
tetapi istilah tadi seara ranu juga digunakan untuk semua perubahan sensasi.
• pabila sensasi raba ringan negatif disebut tigmanestesia
•
Kehilangan sensasi gerakan rambut disebut trikoanestesia• Kehilangan sensasi lokalisasi disebut topoanestesi
-
8/16/2019 REFERAT PEMERIKSAAN EKSTEROSEPTIF
8/11
-
8/16/2019 REFERAT PEMERIKSAAN EKSTEROSEPTIF
9/11
(rasa raba, rasa suhu) perlu ditangguhkan.Pada anak, pemeriksaan ini yang biasanya
dilakukan dan kita nilai dari reaksi atau tangisan si anak bayi.
1nterpretasi pada pemeriksaan
• lganestesia dan anelgesia dipergunakan untuk menunjukkan daerah yang tidak
sensitigfterhadap rasa nyeri
• 3ipalgesia menunjukkan sensiti*itas yang menurun
• 3iperalgesia menunjukkan peningkatan sensiti*itas
Pemeriksaan rasa suhu.
da dua maam rasa suhu yaitu rasa panas dan rasa dingin.
-
8/16/2019 REFERAT PEMERIKSAAN EKSTEROSEPTIF
10/11
Kepekaan bagian-bagian tubuh terhadap ransangan suhu tidak sama.Bagian dari
badan dan bagian proksimal eksterimitas biasanya biasanya kurang peka terhadap rasa-
dingin, bila dibandingkan dengan bagian distal eksterimitas.Pada pemeriksaan rasa-suhu
diperiksa seluruh tubuh dan dibandingkan bagian-bagian yang simetris.Bagian yang simetris
ini harus diusahakan agar berada dalam kondisi yang sama, misalnya bagian tersebut harus
sama-sama baru dibuka dari pakaiannnya.;angan yang satu sudah lama terbuka sedang yang
satu lagi baru saja dibuka.
Perubahan rasa-suhu dinyatakan dengan kata anestesia-suhu,hipestesia-suhu, atau
hiperestesia-suhu,dan ditambahkan kata dingin atau panas.Kadang-kadang selain memeriksa
kemampuan penderita untuk membedakan rasa dingin dan rasa panas, perlu juga ditentukan
sampai berapa derajat yang masih bisa dibedakannya.3ipestesia-suhu terhadap rasa-dingin
sering dijumpai pada lesi talamik.
1nterpretasi pada pemeriksaan
• Perubahan rasa-suhu dinyatakan dengan kata anestesia-suhu (therm-anesthesia
tidak merasa)
• hipestesia-suhu (therm-hypesthesia, kurang merasa)
• hiperestesia-suhu (therm-hyperesthesia, lebih merasa)
• Dan ditambahkan kata dingin atau panas
-
8/16/2019 REFERAT PEMERIKSAAN EKSTEROSEPTIF
11/11
Pemeriksaan rasa-nyeri dalam.