Referat Farmasi

22
REFERAT PENGGUNAAN GENTAMISIN TOPICAL PADA KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL kelompok 37 A & B

description

good

Transcript of Referat Farmasi

Page 1: Referat Farmasi

REFERAT PENGGUNAAN GENTAMISIN TOPICAL PADA KONJUNGTIVITIS

BAKTERIAL

kelompok 37 A & B

Page 2: Referat Farmasi

KONJUNGTIVITIS

Konjungtivitis adalah peradangan selaput bening yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Peradangan tersebut menyebabkan timbulnya berbagai macam gejala, salah satunya adalah mata merah.

Page 3: Referat Farmasi

ETIOLOGI

Diantara penyebab-penyebab disamping, yang paling sering diketemukan di masyarakat adalah konjungtivitis disebabkan Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus, Neisseria meningitides, strain adenovirus manusia, herpes simplex virus tipe 1 and 2, and dua picornaviruses. Dua agen yang ditularkan secara seksual yang dapat menyebabkan konjungtivitis adalah Chlamydia trachomatis and Neisseria gonorrhoeae.

Page 4: Referat Farmasi

GEJALA

• Konjungtivitis biasanya mengenai kedua belah mata, meskipun dapat dimulai dari satu mata dan menyebar ke mata lainnya dalam 1 atau 2 hari.

• Bersifat asimetris, yakni pengaruhnya lebih berat hanya pada satu mata.

• Ciri khasnya adalah mata merah, keluar kotoran mata dalam jumlah banyak, berwarna kuning kehijauan dan produksi air mata juga berlebihan sehingga mata sangat berair.

• Sensasi benda asing, yaitu tergores atau panas, sensasi penuh di sekitar mata, gatal dan fotofobia.

• Nyeri

Page 5: Referat Farmasi

• Gejala-gejala yang timbul pada konjungtivitis bakteri terdapat injeksi konjungtiva baik segmental ataupun menyeluruh. Sekret pada kongjungtivitis bakteri biasanya lebih purulen daripada konjungtivitis jenis lain, dan pada kasus yang ringan sering dijumpai edema pada kelopak mata. Gejala yang paling khas adalah kelopak mata yang saling melekat pada pagi hari sewaktu bangun tidur.

• Konjungtivitis bacterial yang ditandai dengan eksudat purulen disebabkan oleh N.gonorroeae, N.kochii dan N.meningitidis.

Page 6: Referat Farmasi

MEKANISME PERTAHANAN

• Beberapa mekanisme berfungsi sebagai pelindung permukaan mata dari faktor-faktor eksternal, seperti pada lapisan film permukaan, komponen akueus, pompa kelopak mata, dan air mata.

• Pertahanan konjungtiva terutama oleh adanya tear film pada konjungtiva yang berfungsi melarutkan kotoran dan bahan yang toksik kemudian mengalirkannya melalui saluran lakrimalis ke meatus nasi inferior. Disamping itu tear film juga mengandung beta lysine, lisosim, IgA, IgG yang berfungsi menghambat pertumbuhan kuman. Apabila kuman mampu menembus pertahanan tersebut maka terjadilah proses infeksi pada konjungtiva.

Page 7: Referat Farmasi

PENATALAKSANAAN

Non Farmakologi

• Bila konjungtivitis disebabkan oleh mikroorganisme, pasien harus diajari bagaimana cara menghindari kontaminasi mata yang sehat atau mata orang lain. Mencuci tangan setelah setiap kali memegang mata yang sakit, dan menggunakan kain lap, handuk, dan sapu tangan baru yang terpisah untuk membersihkan mata yang sakit.

Page 8: Referat Farmasi

Farmakologi

• Terapi spesifik konjungtivitis bakterial tergantung temuan agen mikrobiologinya. Sebelum mendapatkan hasil kultur bakteri penyebab konjugtivitis dilakukan terapi empirik.3 Terapi sistemik diberikan pada pasien dengan infeksi N.gonorrhoeae and N.meningitidis. Norfloxacin 1.2 gm sehari selama 5 hari, Cefoxitim 1.0 gm or cefotaxime 500 mg. IV atau ceftriaxone 1.0 gm IM perhari selama 5 hari, atau Spectinomycin 2.0 gm IM selama 3 hari.

Antibiotik topikal seperti tetes mata chloramphenicol (1%), gentamycin (0.3%) atau framycetin 3-4 kali sehari. bila tidak merepon dapat diberikan antibiotik topikal seperti ciprofloxacin (0.3%), ofloxacin (0.3%) atau gatifloxacin (0.3%).

• Irigasi conjunctival dengan larutan garam fisiologis dua kali suatu sehari membantu dengan pemindahan material yang mengganggu. pemberian Anti-Inflammatory dan obat penghilang sakit seperti ibuprofen dan paracetamol dapat diberi selama 2-3 hari untuk mengurangi keluhan yang dialami pasien. Pemberian steroids tidak direkomendasikankarena dapat memperberat infeksi ke jaringan kornea.

Page 9: Referat Farmasi

GENTAMISIN

• Gentamicin topikal adalah obat tetes mata, untuk mengobati infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri.

• Gentamicin merupakan antibiotik golongan aminoglikosida.

Page 10: Referat Farmasi

INTERAKSI OBAT

• Penisilin, Sefalosporin. Ampoterisin B, Diuretik dapat meningkatkan efek Nefrotoksik.

• Digunakan dengan obat Nefrotoxic yang lain trermasuk Aminoglikosida, Vancomycin, dan beberapa Ciclosporin, Cisplatin, dan fludarabin dan atau obat yang berpotensi ototoxic seperti Asam etacrinic, dan furosemid, dapat meningkatkan resiko toksisitas aminoglikosida.

• Pemberian anti emetic seperti Dimenhydrinate mungkin menunjukkan gejala awal ototoxic vestibular. Hal ini juga berkaitan dengan obat lain yang berkerja memblok neuromuscular.

• Blok neuromuscular dari aminoglikosida dapat memprovokasi depresi nafas yang berat pada pasien yang mendapatkan anestesi umum atau opiod.

• Amniglikosida bertentangan dengan Betalactam. Antibakterial harus diberikan secara terpisah.

Page 11: Referat Farmasi

FARMAKOKINETIK

• Gentamisin sebagai polikation bersifat sangat polar, sehingga sangat sukar diabsorpsi melalui saluran cerna. Gentamisin dalam bentuk garam sulfat yang diberikan IM baik sekali absorpsinya. Kadar puncak dicapai dalam waktu ½ sampai 2 jam. Sifat polarnya menyebabkan aminoglikosid sukar masuk sel.

• Ekskresi gentamisin berlangsung melalui ginjal terutama dengan filtrasi glomerulus. Gangguan fungsi ginjal akan menghambat ekskresi gentamisin, menyebabkan terjadinya akumulasi dan kadar dalam darah lebih cepat mencapai kadar toksik.

• Pada gangguan faal ginjal t ½ gentamisin cepat meningkat. Karena kekerapannya terjadi nefrotoksisitas dan ototoksitas akibat akumulasi gentamisin, maka perlu penyesuaian dosis pada pasien gangguan ginjal.

Page 12: Referat Farmasi

FARMAKODINAMIK

AbsorbsiSetelah pemberian IM dosis tunggal gentamisin 1 mg/kg pada orang dewasa dengan fungsi ginjal normal, puncak plasma gentamisin konsentrasi 4-7,6 µg/mL tercapai dalam waktu 30-90 menit. Ketika dosis yang sama diberikan oleh IV infus selama 2 jam, konsentrasi plasma yang sama puncak obat dapat dicapai.

Page 13: Referat Farmasi

Eliminasi Penghapusan plasma paruh gentamisin biasanya 2-3 jam pada orang dewasa dengan fungsi ginjal normal dan dilaporkan berkisar 24-60 jam pada orang dewasa dengan gangguan ginjal berat.

Pada orang dewasa dengan fungsi ginjal normal, 50-93% dari dosis tunggal IM gentamisin diekskresikan tidak berubah oleh filtrasi glomerular dalam waktu 24 jam. Konsentrasi urin Puncak gentamisin bisa berkisar 113-423 µg/mL 1 jam setelah dosis IM tunggal 1 mg/kg pada orang dewasa dengan fungsi ginjal normal. Pemulihan lengkap dosis dalam urin membutuhkan sekitar 10-20 hari pada pasien dengan fungsi ginjal normal, dan penghapusan terminal setengah-hidup lebih dari 100 jam telah dilaporkan pada orang dewasa dengan fungsi ginjal normal setelah IM diulang atau administrasi IV obat.

Page 14: Referat Farmasi

Indikasi Pengobatan topikal infeksi-infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap gentamicin, antara lain untuk infeksi-infeksi konjungtivitis, blefaritis, blefarokonjungtivitis, keratitis, keratokonjungtivis, dakriosititis, ulkus kornea, meibomianiatis akut, episkleritis.

 

Dosis Gentamicin (generic) Tetes mata 0.3%, Salep mata 0.3%, Tetes mata dan telinga 3 mg/mL (K).

 

Page 15: Referat Farmasi

POSOLOGI

• Pengobatan ini digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri ( seperti blepharitis, konjungtivitis) pada mata dan kulit sekitar mata. Selain itu juga digunakan untuk pencegahan infeksi pada trauma mata dan pembedahan.

• Tetes mata :1 – 2 tetes pada mata yang sakit setiap 4 jam. Pada infeksi yang berat berikan 2 tetes setiap jam.

• Salep mata : Aplikasikan salep sepanjang 1,25 cm pada mata yang sakit 2 – 3 kali per hari.

• Tetes mata dan salep mata digunakan 10 menit setelah penggunaan obat mata topikal lainnnya, terutama obat penurun tekanan intra-ocular.

Page 16: Referat Farmasi

Cara penggunaan:Aplikasikan secara topical pada mata baik berupa solution, suspensi, ataupun tetes dan jangan digunakan untuk injeksi subkonjungtiva.

Hindari penggunaan lensa kontak dikarenakan lensa kontak dapat menyerap bahan-bahan yang terdapat di dalam gentamicin tetes dan salep

Selalu mencuci tangan sebelum meggunakan gentamicin tetes dan hindari sentuhan pada ujung penetes untuk mencegah kontaminasi

Jika kita lupa atau melewatkan pemberian gentamicin tetes, segera berikan ketika ingat. Namun ketika telah mendekati waktu pemberian berikutnya, jangan memberikan dua kali dosis dalam waktu tang berdekatan.

Page 17: Referat Farmasi

EFEK SAMPING

Terjadi iritasi ringan pada mata, rasa pedih, panas, gatal, dan dermatitis. Penurunan pendengaran, awalnya pada nada tinggi dan dapat kurang jelas terlihat karena pengenalan bicara bergantung lebih besar pada nada dengan frekuensi yang lebih rendah dan pusing atau vertigo.

Nefrotoksisitas reversibel dapat terjadi dan telah dilaporkan kejadian gagal ginjal akut, dengan penggunaan obat nefrotoksik lainnya. Gangguan ginjal biasanya ringan, meskipun dapat terjadi ATN dan nefritis interstisial. Juga terjadi gangguan elektrolit (hipomagnesemia, hipokalsemia, dan hipokalemia).

Depresi pernapasan dan kelumpuhan otot, terutama setelah absorpsi dari permukaan serosa.

Reaksi hipersensitivitas terjadi terutama setelah penggunaan lokal

Page 18: Referat Farmasi

Efek lain gentamicin yang jarang dilaporkan termasuk diskrasia darah, purpura, mual muntah, stomatitis, dan tanda-tanda disfungsi hepar seperti peningkatan kadar aminotransferase serum dan konsentrasi bilirubin serum.

Neurotoksisitas dengan gejala neuropati perifer dan sentral termasuk ensefalopati, letargi, halusinasi, kejang, dan depresi.

Atrofi atau nekrosis lemak diaporkan terjadi pada tempat injeksi. Iritasi meningeal, arachnoiditis, poliradikulitis, dan ventrikulitis setelah pemberian aminoglikosida secara intratekal, intrasisternal, atau intraventrikular.

Injeksi subkonjungtival gentamicin dapat menyebabkan nyeri, hiperemi, dan edema konjungtiva, sedangkan iskemia retina yang berat terjadi setelah injeksi intraokular.

Page 19: Referat Farmasi

KONTRAINDIKASI

Riwayat hipersensitivitas terhadap gentamicin atau mempunyai hipersensitivitas terhadap aminoglikosid.

Gentamicin harus dihindari pada pasien dengan myasthenia gravis dan harus mendapatkan pemantauan ketat pada pasien Parkinson dan kondisi lainnya yang dikarakteristikkan dengan kelemahan otot.

Pada balita dan orang tua dan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, yang secara umum membutuhkan dosis yang diminimalkan.

Monitoring juga penting dilakukan pada pasien dengan cystic fibrosis atau obesitas yang signifikan. Gangguan fungsi hepar atau fungsi pendengaran, bacteremia, panas dan terlalu sering terpapar suara yang keras ternyata menurut penelitian dapat meningkatkan resiko ototoksisitas.

Aplikasi topical gentamicin pada telinga merupakan kontraindikasi pada pasien suspek perforasi pada telinga.

Penggunaan aminoglikosid selama kehamilan dapat merusak saraf cranialis kedelapan dari janin.

Page 20: Referat Farmasi

KESIMPULAN

Penyakit infeksi mata perlu mendapat pertolongan segera dan adekuat, agar tidak mengganggu penglihatan terlalu lama atau tidak berakibat gangguan penglihatan terlalu lama atau tidak berakibat gangguan penglihatan dan kebutaan.

Gejala penting konjungtivitis adalah sensasi benda asing, yaitu tergores atau panas, sensasi penuh di sekitar mata, gatal dan fotofobia. Sensasi benda asing dan tergores atau terbakar sering berhubungan dengan edema dan hipertrofi papiler yang biasanya menyertai hiperemi konjungtiva. Adanya nyeri menandakan inflamasi pada kornea.

Pengobatan pada konjungtivitis bakteri meliputi non farmakologi seperti pasien harus diajari bagaimana cara menghindari kontaminasi mata yang sehat atau mata orang lain. Perawat dapat memberikan intruksi pada pasien untuk tidak menggosok mata yang sakit dan kemudian menyentuh mata yang sehat, mencuci tangan setelah setiap kali memegang mata yang sakit, dan menggunakan kain lap, handuk, dan sapu tangan baru yang terpisah untuk membersihkan mata yang sakit.

Page 21: Referat Farmasi

Untuk farmakologinya dibagi menjadi pengobatan sistemik, misalnya dengan Norfloxacin 1.2 gm sehari selama 5 hari, Cefoxitim 1.0 gm or cefotaxime 500 mg. IV atau ceftriaxone 1.0 gm IM perhari selama 5 hari, atau Spectinomycin 2.0 gm IM selama 3 hari. Antibiotik topikal seperti tetes mata chloramphenicol (1%), gentamycin (0.3%) atau framycetin 3-4 kali sehari. bila tidak merepon dapat diberikan antibiotik topikal seperti ciprofloxacin (0.3%), ofloxacin (0.3%) atau gatifloxacin (0.3%). Pengobatan diatas khususnya ditujukan kepada N.gonorrhoeae and N.meningitidis. Bisa juga dengan irigasi conjunctival dengan larutan garam fisiologis dua kali suatu sehari.

Untuk topikalnya bisa menggunakan gentamycin. Dengan dosis Gentamicin (generic) Tetes mata 0.3%, Salep mata 0.3%, Tetes mata dan telinga 3 mg/mL (K). Untuk Tetes mata 1 – 2 tetes pada mata yang sakit setiap 4 jam. Pada infeksi yang berat berikan 2 tetes setiap jam. Untuk Salep mata, aplikasikan salep sepanjang 1,25 cm pada mata yang sakit 2 – 3 kali per hari.

Page 22: Referat Farmasi