Mechanism of disease: Intrauterine disease an preterm delivery
Referat Cronh Disease Brill
description
Transcript of Referat Cronh Disease Brill
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 1/45
REFERAT
CROHN’S DISEASE
Oleh
Kiki Amilia Brillianita
102011101011
Pembimbing
dr. Samsul Huda S.B
Disusun untuk melaksanakan tugas Kepaniteraan Klinik Madya
Lab/SMF Bedah di RSD DR. Soebandi ember
!AB"S#F BEDAH
RSD DR. SOEBANDI $E#BER
FAK%!TAS KEDOKTERAN
%NI&ERSITAS $E#BER
201'
1
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 2/45
DAFTAR ISI
!alaman
HA!A#AN SA#(%!
i
BAB 1. (ENDAH%!%AN )
BAB 2. TIN$A%AN (%STAKA
2.1 Cr*n+’s Dis,as,
". De#inisi $
B. "natomi !istologi %leum $
&. 'pidemiologi (
D. 'tiologi )
'. Pato#isiologi **
F. Diagnosis *+
,. Diagnosis Banding -
!. erapi -)
%. Komplikasi +(
. Prognosis 01
BAB ). KESI#(%!AN -1
2
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 3/45
BAB 1
(ENDAH%!%AN
Penyakit &rohn pertama kali dikenal oleh &rohn2 ,in3burg2 dan
Oppenheimer pada tahun *)+- sebagai ileitis regional. Saat ini2 penyakit
&rohn diketahui sebagai suatu proses in#lamasi kronis transmural yang
melibatkan traktus gastrointestinal dari mulut sampai rektum. Perkiraan
insiden penyakit &rohn di "merika Serikat telah berkisar +2452 per
*11.1112 dengan studi terbaru menun6ukkan pre7alensi sekitar -11 kasus
per *112111. Peningkatan dramatis dalam ke6adian di "merika Serikat
terpantau ter6adi dari pertengahan *)$15an sampai a8al *)(15an. ingkat
insiden telah stabil se6ak *)15an. 9ariasi regional substansial dalam
insiden telah diamati2 dengan insiden tertinggi yang dilaporkan ada di
lintang utara. %nsiden penyakit &rohn ber7ariasi antara kelompok etnis
dalam 8ilayah geogra#is yang sama. Misalnya2 pada penduduk 'ropa
imur
Populasi 'ropa imur "shkena3i memiliki pre7alensi dua sampai
empat kali lebih berisiko mengembangkan penyakit &rohn dari anggota
populasi lain yang tinggal di lokasi yang sama. Di negara5negara seperti
&ina2 pre7alensi penyakit &rohn diperkirakan *2+ kasus per *11.1112 6auh
di ba8ah yang terlihat di Barat. Selain itu kebanyakan penelitian
menun6ukkan bah8a penyakit &rohn memiliki pre7alensi lebih banyak
pada 8anita dibandingkan pada pria. :sia rata5rata di mana pasien yang
didiagnosis dengan penyakit &rohn 6atuh pada dekade ketiga kehidupan2
dengan pun;ak yang lebih ke;il kedua pada dekade keenam kehidupan.
<amun2 usia saat diagnosis dapat berkisar dari anak usia dini sampai lan6ut
usia.
3
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 4/45
Kedua #aktor genetik dan lingkungan mun;ul untuk mempengaruhi
risiko untuk mengembangkan penyakit &rohn. Risiko relati# antara kerabat
tingkat pertama pasien dengan penyakit &rohn adalah *0 sampai *$ kali
lebih tinggi daripada populasi umum. Sekitar satu dari lima pasien dengan
penyakit &rohn akan melaporkan memiliki setidaknya satu relati# terkena.
ingkat kesesuaian antara kembar mono3igot setinggi 4(=> <amun2
penyakit &rohn tidak terkait dengan pola pe8arisan Mendel sederhana.
Status sosial ekonomi yang lebih tinggi dikaitkan dengan
peningkatan risiko penyakit &rohn. Kebanyakan penelitian telah
menemukan menyusui men6adi pelindung terhadap perkembangan penyakit &rohn. Penyakit &rohn lebih umum di kalangan perokok.
Selan6utnya2 merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko kebutuhan
untuk operasi dan risiko kekambuhan setelah operasi untuk penyakit
&rohn.
BAB 2
TIN$A%AN (%STAKA
A. D,inisi Cr*+n Dis,as,
4
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 5/45
&rohn?s Disease merupakan salah satu Inflammatory Bowel
Diseases @%BDA2 yaitu penyakit peradangan granulomatosa kronik yang
mengenai traktus gastrointestinal2 mulai dari mulut hingga anus. <amun2
lebih sering mengenai bagian ileum terminalis sampai ;olon bagian a8al.
Peradangan ini men;akup seluruh bagian dinding usus dari super#i;ial
hingga pro#undal @&&F"2 -1*+A.
B. Anat*mi Hist*l*/i Il,um
Sistem digesti7us terbentang dari mulut hingga anus. %leum adalah
bagian dari intestinum tenue @usus halusA2 setelah duodenum dan 6e6unum.
%leum adalah sebuah saluran yang be#ungsi untuk pen;ernaan makanan2
absorpsi 3at makanan2 ;airan dan elektrolit @Snell2 -110A.
amar 1. "natomi dan !istologi %leum
Se;ara histologis dinding ileum terdiri dari 0 lapisan2 yaitu tunika
mukosa2 tunika submukosa2 tunika muskularis2 dan tunika serosa. unika
mukosa ileum melipat ke lumen dan membentuk struktur 7ili yang tinggi
dan banyak mengandung sel goblet. Di antara 7ili57ili terbentuk Kripta
Lieberkuhn2 yang di dasarnya terdapat kelen6ar intestinal atau Sel Paneth
amar 2. !istologi %leum
5
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 6/45
Anat*mi Hist*l*/i Il,um ada Cr*+n Dis,as, (at*l*/i3
amar ). Makroskopis &rohn?s Disease
,ambaran makroskopis &rohn?s disease di atas menun6ukkan
bagian tengah dengan penebalan dinding dan mukosa kehilangan lipatan5
lipatan mukosanya. Permukaan serosa tampak 6aringan lemak kemerahan
dan mengeras. ampak gambaran &obblestone "ppearan;e.
Salah satu komplikasi &rohn?s disease adalah pembentukan #istula.
ampak #isura meluas dari mukosa menu6u submukosa sampai muskularis.
Fistula dapat terbentuk antara usus dengan usus2 kandung kemih dan kulit.
Bila mengenai usus besar dapat ter6adi #istula peri5rektal.
amar -. Mikroskopis &rohn?s Disease
6
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 7/45
C. Eid,mi*l*/i
Se;ara umum &rohn?s disease merupakan penyakit bedah primer
usus halus2 dengan insidens sekitar *11.111 kasus per tahun. %nsidens
tertinggi didapatkan di "merika :tara dan 'ropa :tara. Di "merika
Serikat2 dan 'ropa Barat insidens &rohn?s disease men;apai - kasus per
*11.111 populasi2 dengan pre7alensi sekitar -1 01 kasus per *11.111
populasi. Dilaporkan bah8a telah ter6adi peningkatan insidens &rohn?s
disease se;ara dramatis di "merika Serikat antara tahun *)$15an hingga
*)(15an2 untuk selan6utnya men6adi stabil pada tahun *)15an .
Menurut 6enis kelamin2 insidens &rohn?s disease lebih tinggi pada
perempuan dibandingkan dengan laki5laki2 dengan rasio *2* *2 C *.
Beberapa ahli per;aya bah8a distribusi 6enis kelamin ini berhubungan
dengan proses5proses autoimun yang ter6adi pada &rohn?s disease .
&rohn?s disease mempunyai - pun;ak insidens berdasarkan
kelompok usia. Pun;ak insidens pertama adalah pada * -$ tahun.
Pun;ak usia berikutnya adalah antara 41 1 tahun. Pada pasien yang
berusia lebih muda dari -1 tahun &rohn?s disease lebih banyak menyerang
usus halus2 sedangkan pada yang berusia diatas 01 tahun &rohn?s disease
lebih banyak menyerang ;olon. Penyebab perbedaan lokasi penyakit ini
tidak diketahui.
7
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 8/45
Meskipun &rohn?s disease dapat menyerang setiap bagian dari
saluran ;erna2 namun terdapat tiga lokasi primer baik se;ara klinis maupun
anatomis yang paling sering2 yaitu hanya usus halus sa6a @+1=A2 usus halus
bagian distal dan ;olon @0$=A2 dan hanya ;olon sa6a @-$=A. +1= dari
seluruh kasus &rohn?s disease ter6adi bersamaan dengan penyakit rektal2
dan ++ $1= ter6adi bersamaan dengan penyakit perianal seperti #isura
ani2 abses perianal2 dan #istula perianal.
D. Eti*l*/i
Penyebab pasti belum diketahui2 namun beberapa ahli menduga
banyak #aktor risiko yang dapat menyebakan &rohn?s disease seperti
genetik2 in#eksi @mikrobaA2 imunologis2 lingkungan2 diet2 7askular dan
#aktor psikososial seperti merokok2 penggunaan kontrasepsi oral dan
penggunaan <on steroid anti5in#lammatory drugs @<S"%DA @horeson2
-11(A.
Fakt*r In,ksi
Meskipun terdapat beberapa agen5agen in#eksi yang diduga
merupakan penyebab potensial &rohn?s disease2 namun terdapat dua agen
in#eksi yang paling menarik perhatian yaitu my;oba;teria2 khususnya
8
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 9/45
Mycobacterium paratuberculosis dan 7irus measles. %n#eksi lain yang
diperkirakan men6adi penyebab &rohn?s disease adalah Chlamydia2
Listeria monocytogenes2 Pseudomonas sp2 dan retro7irus.
Fakt*r Imun*l*/is
Kelainan5kelainan imunologis yang telah ditemukan pada pasien5
pasien dengan &rohn?s disease men;akup reaksi5reaksi imunitas humoral
dan seluler yang menyerang sel5sel saluran ;erna2 yang menun6ukkan
adanya proses autoimun. Faktor5#aktor yang diduga berperanan pada
respons in#lamasi saluran ;erna pada &rohn?s disease men;akup sitokin5
sitokin2 seperti interleukin @%LA5*2 %L5-2 %L52 dan <F @tumor necroting
factor A. Peranan respons imun pada &rohn?s disease masih kontro7ersial2
dan mungkin timbul sebagai akibat dari proses penyakit dan bukan
merupakan penyebab penyakit.
Fakt*r ,n,tik
Pada bidang genetika telah ditemukan pada kromosom *4 @%BD
genA yang diidenti#ikasi sebagai gen penyebab &rohn?s disease2 yaitu
<OD- gene @&"RD*$A. ,en ini terlibat dalam system imunitas tubuh
manusia. Penelitian di erman dan <or8egia mengemukakan bah8a orang
yang memiliki gen alel &"RD*$ lebih berisiko terkena penyakit pada
ileum dan ;olon @!ampe et al2 -11-A.
Faktor genetik tampaknya memegang peranan penting dalam
patogenesis &rohn?s disease2 karena #aktor risiko tunggal terkuat untuk
9
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 10/45
timbulnya penyakit ini adalah adanya ri8ayat keluarga dengan &rohn?s
disease. Sekitar * dari $ pasien dengan &rohn?s disease @-1=A mempunyai
setidaknya satu anggota keluarga dengan penyakit yang sama. Pada
berbagai penelitian didapatkan bah8a &rohn?s disease berhubungan
dengan kelainan pada gen5gen HLA-D! dan D"w#.
Fakt*r4akt*r !ain
Berbagai penelitian menun6ukkan bah8a pemberian "S%
merupakan #aktor proteksi terhadap timbulnya &rohn?s disease. Merokok
dan penggunaan kontrasepsi oral meningkatkan risiko timbulnya &rohn?s
disease dan risiko ini meningkat se6alan dengan lamanya penggunaan.
10
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 11/45
,ambar . Berbagai #aktor penyebab penyakit ;rohn
E. (at*isi*l*/i
%n#lamasi kronik yang disebabkan oleh akti7asi Sel merupakan
pathogenesis dari &rohn?s disease. at yang menyebabkan in#lamasi
seperti mikroba2 7irus2 rokok dan dari diet akan dianggap sebagai antigen
dan diba8a oleh "ntigen Presenting &ell @"P&A menu6u ke sel helper *.
Sel helper akan mengeluarkan sitokin sitokin pro in#lamasi seperti @%L*
11
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 12/45
E <F A yang akan merangsang pengeluaran asam ara;hidonat2 protease
dan radikal bebas se;ara lo;al di bagian ileum terminal @,ha3i et al2 -1*+A
Pada beberapa orang yang se;ara genetik sudah diturunkan gen
&"RD *$2 bagian ileum dan ;olon lebih rentan ter6adi Gin6ury?2 selan6utnya
akan ter6adi in#lamasi pada bagian kripte yang berupa in#lamasi
granulomatosa. %n#lamasi dengan in#iltrasi sel lim#oid akan meluas ke
seluruh dinding intestinal2 mesentrium dan lim#a nodi regional2 in#lamasi
ini disebut in#lamasi transmural @,ha3i et al2 -1*+A
%n#lamasi kronik akan menyebabkan ter6adinya ulserasi di mukosa
super#i;ial dan berlan6ut ke pro#unda sehingga terbentuk ulkus2 #isura dan
meluas sampai lapisan submukosa2 muskularis bahkan sampai menembus
dinding luar intestinal sebagai #istula @,ha3i et al2 -1*+A
Pada kasus lan6ut mukosa mempunyai penampilan $coblestone
appearance%. !al ini ter6adi akibat ulkus super#i;ial mukosa bergabung
dengan agregasi sel5sel lim#oid sehingga menimbulkan titik merah dan
lapisan yang bergelombang pada dinding intestinal @,ha3i et al2 -1*+A
12
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 13/45
,ambar . Patogenesis Penyakit &hron
F. Dia/n*sis
Diagnosis &rohn Disease ditegakkan berdasarkan tanda dan ge6ala yang
didapat berikut ini C
1. Anamn,sis
,ambaran klinis umum pada &rohn?s disease adalah demam2
nyeri abdomen2 diare2 dan penurunan berat badan. Diare dan nyeri
abdomen merupakan ge6ala utama keterlibatan ;olon. Perdarahan
perre;tal lebih 6arang ter6adi. Keterlibatan usus halus dapat berakibat
nyeri yang menetap dan terlokalisasi pada kuadran kanan ba8ah
abdomen. Pasien paling banyak mengeluhkan sakit perut dan diare
13
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 14/45
berkepan6angan yang kadang disertai darah2 selain itu keluhan yang
sering timbul adalah @Hilkins2 -1**A C
a. Demam
b. Malaise
;. Mual muntah
d. Berat badan turun
e. Depresi dan ;emas
#. Konstipasi dan obstipasi
2. (,m,riksaan Fisik
Pada pemeriksaan #isik didapatkan nyeri pada kuadran kanan
ba8ah abdomen yang dapat disertai rasa penuh atau adanya massa. Pasien
6uga dapat menderita anemia ringan2 leukositosis2 dan peningkatan L'D.
Obstruksi saluran ;erna merupakan komplikasi yang paling sering
ter6adi. Pada stadium dini2 obstruksi pada ileum yang ter6adi akibat edema
dan in#lamasi bersi#at re7ersibel. Se6alan dengan makin memburuknya
penyakit2 akan terbentuk #ibrosis2 yang berakibat menghilangnya diare
yang digantikan oleh konstipasi dan obstruksi sebagai akibat penyempitan
lumen usus.
Pembentukkan #istula sering ter6adi dan menyebabkan abses2
malabsorpsi2 #istula ;utaneus2 in#eksi saluran kemih yang menetap2 atau
pneumaturia. Meskipun 6arang2 dapat ter6adi per#orasi usus sebagai akibat
dari keterlibatan transmural dari penyakit ini
14
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 15/45
a3 anda 7ital C normal2 kadang takikardi dan demam
bA ,astrointestinal C nyeri tekan abdomen2 pada pemeriksaan rektal
dapat ditemukan #istula2 ulkus2 abses2 tonus sphin;ter abnormal2
mukosa rektal abnormal2 hemato;he3ia
;A ,enitourinary C ditemukan #istula2 abses dan ulkus pada region
perianal
dA Dermatologi C ulkus mukokutan2 eritema nodosum2 pioderma
). (,m,riksaan (,nun5an/
Pemeriksaan penun6ang yang disarankan adalah I5#oto polos2 I5
#oto kontras tunggal saluran ;erna bagian atas dengan follow-though usus
halus atau enteroclysis dengan &2 dan pemeriksaan kontras ganda usus
halus. :S, dan MR% dapat digunakan sebagai penun6ang 6ika terdapat
masalah dengan penggunaan kontras.
!ingga saat ini tidak ada pemeriksaan laboratorium spesi#ik yang
berguna dalam diagnosis &rohn?s disease2 atau yang berhubungan dengan
akti7itas klinis penyakit.
aA Laboratorium
• Darah lengkap C anemia2 leukositosis
• 'lektrolit C hipoalbumin2 penurunan serum Fe2
• %n#lammatory marker C &RP meningkat
• Serologi C "ntibodi sa;romy;es 2 antibody es;heri;ia ;oli
15
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 16/45
bA Radiologi
6 7 F*t*
Peranan I5#oto polos dalam menge7aluasi &rohn?s disease adalah
terbatas. Dua keunggulan utama I5#oto polos adalah @*A untuk memastikan
adanya obstruksi usus dan @-A untuk menge7aluasi adanya
pneumoperitoneum sebelum dilakukannya pemeriksaan radiologis
lan6utan. Melalui I5#oto polos dapat pula diketahui adanya sa;roiliitis atau
batu gin6al oksalat yang mungkin ter6adi pada penderita &rohn?s disease.
Pemeriksaan barium enema kontras ganda berman#aat dalam
mendiagnosis penyakit in#lamasi usus dan untuk membedakan antara
&rohn?s disease dengan ;olitis ul;erati7a2 khususnya pada tahap dini
penyakit. Pada pemeriksaan kontras ganda2 &rohn?s disease tahap dini
ditandai dengan adanya ulkus aptosa yang tersebar2 yang terlihat sebagai
bintik5bintik barium yang dikelilingi oleh edema yang radiolusen. :lkus5
ulkus aptosa seringkali terpisah oleh 6aringan usus yang normal dan
terlihat sebagai s&ip lesions.
16
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 17/45
,ambar *.Pemeriksaan barium enema kontras ganda pada &rohn?s disease
menun6ukkan se6umlah ulkus aptosa
,ambar -. Pemeriksaan barium enema kontras ganda pada &rohn?s disease
menun6ukkan ulserasi2 in#lamasi2 dan penyempitan lumen ;olon.
17
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 18/45
Se6alan dengan makin parahnya penyakit2 ulkus5ulkus yang ke;il
akan membesar2 lebih dalam2 dan saling berhubungan men6adi ulkus5ulkus
yang berbentuk seperti bintang2 berpinggiran ta6am2 atau linear. :lkus5
ulkus ini paling sering terlihat di daerah ileum terminal disepan6ang
perbatasan mesenterium. ,ambaran ini patognomonik dari &rohn?s
disease. Sebagaimana in#lamasi menembus lapisan submukosa dan
muskularis2 ulkus5ulkus tersebut terpisah satu sama lain oleh edema pada
dinding usus dan pada pemeriksaan dengan kontras terlihat gambaran
pola5pola Jcobblestone atau nodular2 yaitu pengisian kontras pada
lekukan ulkus yang terlihat radioopaue dikelilingi mukosa usus yang
radiolusen.
,ambar +. Pemeriksaan small-bowel follow-through dengan #okus pada ileum
terminalis memperlihatkan ulserasi linear2 longitudinal dan trans7ersal yang
membentuk Jcobblestone appearance.
18
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 19/45
Kadang5kadang ter6adi in#lamasi transmural yang berakibat
penge;ilan diameter lumen usus dan distensinya men6adi terbatas. !al ini
tampak sebagai J string sign.
,ambar 0. Pemeriksaan small-bowel follow-through dengan #okus pada ileum
terminalis memperlihatkan beberapa penyempitan dan striktura2 yang memberikan
gambaran J string sign.
,ambar $. Pemeriksaan small-bowel follow-through dengan #okus pada ileum
terminalis memperlihatkan gambaran J string sign.
19
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 20/45
:lkus "ptoid dapat terdeteksi melalui pemeriksaan barium enema
pada -$ $1= pasien dengan &rohn?s disease. Se;ara umum2 didapatkan
hasil negati# palsu sebanyak * -1= kasus. "kan tetepi2 barium enema
mempunyai akurasi sebesar )$= dalam membedakan antara &rohn?s
disease dengan ;olitis ulserati7a.
CT4SCAN
Peranan pen;itraan & dalam e7aluasi &rohn?s disease telah
diterima se;ara luas. Kemampuan & untuk men;itrakan keterlibatan usus
dan patologi ekstraluminal @misalnya2 abses2 obstruksi2 #istulaA
membuatnya men6adi ;ara pen;itraan yang penting. !asil pen;itraan &
pada &rohn?s disease tahap dini adalah penebalan dinding usus2 yang
biasanya melibatkan usus halus bagian distal dan ;olon2 meskipun setiap
segmen pada saluran ;erna dapat terlibat. Biasanya2 penebalan dinding
usus men;apai $ *$ mm .
,ambar 4. ,ambaran & S;an pada pasien dengan &rohn?s disease2 tampak
penebalan dinding ileum dan in#lamasi mesenterium.
20
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 21/45
:lserasi pada mukosa dapat terdeteksi pada potongan tipis &.
dapat pula terlihat adanya lilitan mesenterium2 penebalan lapisan lemak
mesenterium2 adenopati lokal2 #istula2 dan abses.
,ambar (. & s;an pada &rohn?s disease menun6ukkan
penebalan dinding usus halus2 dan in#lamasi dan adenopati pada mesenterium.
'dema atau in#lamasi 6aringan lemak mesenterium menimbulkan
peningkatan hilangnya densitas lemak2 yang disebut Jha'y fat pada &.
%n#lammasi atau #ibrosis 6aringan lemak yang lebih besar menimbulkan
menghilangnya densitas pita linear 6aringan lunak yang melintasi
mesenterium. Pada &2 sebuah massa yang berbatas kabur dengan densitas
;ampuran dapat menun6ukkan adanya #legmon atau tahap dini
pembentukan abses. Pembesaran kelen6ar lim#e biasanya terlihat proksimal
terhadap dinding usus disepan6ang sisi mesenterium.
Pada & s;an2 abses5abses terlihat sebagai massa berbentuk bulat
atau o7al dengan densitas rendah2 berbatas 6elas2 dan seringkali multilokus.
erlihatnya gambaran gelembung5gelembung gas menun6ukkan adanya
21
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 22/45
hubungan #istula dengan usus atau2 lebih 6arang2 timbul dari in#eksi oleh
mikroorganisme yang menghasilkan gas.
,ambar . & s;an pada &rohn?s disease menun6ukkan penebalan dinding ;olon
kanan dengan in#lamasi pada 6aringan lemak mesenterium yang berhubungan.
,ambar ). & s;an pada &rohn?s disease #ase kronis menun6ukkan penebalan
dinding ;olon kanan tanpa in#lamasi pada 6aringan lemak mesenterium yang
berhubungan2 dan se6umlah besar proli#erasi lemak disekeliling ;olon kanan yang
memisahkan ;olon dari keseluruhan usus2 sehingga disebut “creeping fat .
22
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 23/45
& S;an merupakan prosedur radiologis pilihan pertama pada
pasien5pasien dengan ge6ala5ge6ala akut &rohn?s disease. Kemampuan &
S;an dalam men;itrakan dinding usus2 organ5organ abdomen yang
lokasinya berdekatan dengan usus2 mesenterium dan retroperitoneum
membuatnya lebih unggul terhadap pemeriksaan radiologi kon7ensional
dengan kontras barium dalam mendiagnosis komplikasi5komplikasi yang
menyertai &rohn?s disease. & S;an dapat se;ara langsung menun6ukkan
penebalan dinding usus2 edema mesenterika2 lim#adenopati2 phlegmon dan
abses. Sensiti7itas & S;an untuk &rohn?s disease adalah sekitar (*=.
& S;an tidak hanya merupakan prosedur diagnostik terpilih2 tetapi
dapat pula digunakan dalam penatalaksanaan abses2 yaitu melalui prosedur
C(-guided percutaneous abscess drainage2 yang telah menampakkan hasil
yang sangat memuaskan.
#RI
Se;ara tradisional2 MR% hanya memberikan man#aat yang terbatas
dalam pemeriksaan abdomen karena banyaknya arte#ak yang bergerak.
Dengan adanya peningkatan gradien dan pen;itraan dengan menahan
napas telah memungkinkan pen;itraan MR% terhadap abdomen dan pel7is
pada sebagian besar pasien. Serbagai tambahan2 untuk men;apai
pen;itraan yang optimal dengan MR% seringkali membutuhkan
penggunaan se6umlah besar 7olume 3at kontras positi# atau negati# yang
diberikan baik se;ara oral atau melalui selang naso6e6unal atau re;tal.
23
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 24/45
"kan tetapi2 pasien dengan penyakit akut mungkin tidak dapat
men5toleransi pemberian se6umlah besar ;airan per oral. ika ter6adi
distensi usus suboptimal2 akan ter6adi gangguan dalam mendeteksi
segmen5segmen usus yang ter5in#lamasi.
Se;ara tradisional2 MR% dapat menge7aluasi komplikasi5
komplikasi anore;tal &rohn?s disease dengan baik. MR% dengan teknik
regular fast spin-echo dapat mendeteksi adanya #istula2 saluran sinus2 dan
abses pada regio anore;tal.
Saluran sinus dan #istula sering terlihat hiperintense pada
pen;itraan (!-weighted dan hiperintense pada ()-weighted karena
kandungan ;airannya. Dengan supresi lemak2 sinyal ;airan dapat di5
intensi#ikasi dan dengan mudah terlihat hiperintense pada pen;itraan ()-
weighted . Suatu abses sering terlihat sebagai pengumpulan yang terisolasi
dari daerah5daerah dengan intensitas sinyal tinggi @high-signal-intensity
areasA pada pen;itraan ()-weighted 2 khususnya pada #ossa is;hioanal.
Parameter5parameter penyakit akti# men;akup penebalan dinding2
proli#erasi #ibrosa dan lemak2 dan enhancement dinding usus dengan 3at
kontras gadolinium-based . Selama #ase in#lamasi akti#2 enhancement
gadolinium dinding usus dapat pula terlihat pada pen;itraan ()-weighted 2
dan dapat dengan mudah dibedakan dari usus yang normal. Pola
enhancement dideskripsikan oleh Koh et al sebagai Jberlapis5lapis dan
spesi#ik untuk &rohn?s disease.
24
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 25/45
,ambar *1. Pen;itraan MR% pada pasien dengan &rohn?s disease menun6ukkan
penebalan dinding ;olon kanan dengan peningkatan sinyal intramural pada
pen;itraan (!-weighted . !al ini diper;aya sebagai gambaran adanya deposisi
lemak intramural.
*adolinium-enhanced spoiled gradient-echo MI mempunyai
sensiti7itas sekitar $ )=2 spesi#isitas sekitar )4 )0=2 dan akurasi
sekitar )0 )*= untuk mendeteksi penyakit akut. Sementara single-shot
fast spin-echo MI mempunyai sensiti7itas sekitar $* $-=2 spesi#isitas
sekitar ) )4=2 dan akurasi sekitar + 0=. !asil positi# palsu paling
sering ter6adi 6ika terdapat enhan;ement gadolinium tanpa adanya
penebalan usus. !asil negati# palsu paling sering ter6adi 6ika terdapat
distensi usus yang suboptimal.
%S
25
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 26/45
!asil pemeriksaan :S, mempunyai 7ariabilitas yang tinggi2 yang
tergantung pada keahlian pemeriksa dalam mendeteksi perubahan5
perubahan pada dinding usus.
:S, dapat men6adi alternati# dari & S;an dalam menge7aluasi
mani#estasi5mani#estasi intra dan ekstra luminal dari &rohn?s disease.
Dinding saluran ;erna yang normal terlihat sebagai $ konsentris dari
lapisan5lapisan e;hogeni; dan hypoe;hoi; yang berseang5seling> gambaran
ini dikenal sebagai Jthe gut signature. Dinding saluran ;erna yang normal
mempunyai ketebalan kurang dari $ mm.
Pada kasus &rohn?s disease akti#2 ketebalan dinding usus berkisar
antara $ mm hingga - ;m dengan gambaran lapisan5lapisan yang
menghilang sebagian atau seluruhnya2 yang mere#leksikan adanya edema
transmural2 in#lamasi2 atau #ibrosis. ika ter6adi in#lamasi yang hebat2
dinding usus akan tampak hypoe;hoi; merata dengan garis hypere;hoi;
ditengahnya yang berhubungan dengan penyempitan lumen. ,erakan
peristalsis menurun atau menghilang2 dan segmen usus yang sakit tidak
dapat dikompresi dan kaku dengan hilangnya haustra.
26
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 27/45
,ambar **. " dan B2 hasil pen;itraan :S, pada pasien dengan &rohn?s disease2
terlihat adanya penebalan dinding usus yang hypoe;hoi;2 hilangnya J gut
signature2 dan garis hypere;hoi; yang menun6ukkan penyempitan lumen usus.
:S, dapat men;itrakan adanya Jballooning dari segmen5segmen
yang tidak terlibat2 yang terlihat sebagai kantung5kantung #okal. !asil
pemeriksaan ini mere#leksikan J s&ip lesions pada &rohn?s disease.
"kurasi :S, dapat ditingkatkan dengan menggunakan pen;itraan
ber8arna Doppler2 yang dapat berman#aat dalam mendeteksi dinding usus
yang hiperemis atau terin#lamasi selama #ase akti# penyakit.
27
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 28/45
Dengan adanya in#lamasi transmural2 ter6adilah edema and #ibrosis
dari mesenterium yang berhubungan2 berakibat adanya proyeksi 6aringan
lemak mesenterium yang terlihat seperti 6ari56ari yang men;engkram
permukaan serosa usus. Pada ultrasonogram2 gambaran ini tampak sebagai
massa yang hypere;hoi;2 yang se;ara klasik terlihat pada batas ;ephali;
ileum terminal. Dengan penyakit yang telah berlangsung lama2 gambaran
ini akan terlihat lebih heterogen atau bahkan hypoe;hoi; .
. DIANOSIS BANDIN
Penyakit5penyakit yang harus dipikirkan sebagai doagnosis banding &rohn?s
disease antara lain C
&holangitis
&olitis iskemik
&olitis pseudomembranosa
Di7erti;ulitis ;olon
uber;ulosis gastrointestinalis
&olitis ulserati7a
'nteritis in#eksiosa
&olitis in#eksiosa
28
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 29/45
H. TERA(I
u6uan umum dari pengobatan &rohn?s Disease yang pertama
adalah mendapatkan hasil perbaikan klinis2 laboratorium dan histologis
yang terbaik untuk mengontrol in#lamasi dengan e#ek samping yang
minimal. Kedua2 membuat pasien dapat berakti7itas senormal mungkin
dan yang ketiga adalah agar anak5anak dapat tumbuh dan mendapatkan
nutrisi yang adekuat. Berikut beberapa terapi pilihan untuk &rohn?s
Disease @,ha3i et al2 -1*+A.
1. Farmak*t,rai
a. "ntidiare C loperamid2 di#enoksilate.
Pada pasien dengan &rohn?s disease ter6adi in#lamasi
dinding usus yang menyebabkan tidak dapat mengabsorbsi ;airan
se;ara normal. "ntidiare seperti di#enoksilat dan loperamid beker6a
dengan ;ara memperlambat motilitas saluran ;erna dengan
mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus @Robinson2
*))(A.
Dosis pemberian loperamide -50 mg diberikan sampai 0I
sehari2 di#enoksilat 01541 mg / hari. Obat dapat diberikan sampai
diare berhenti @,ha3i et al2 -1*+A.
b. Deri7ate agen asam $5aminosalisilat @$5"S"A C sul#asala3ine2
mesalamine2 balsala3ideA
29
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 30/45
Pengobatan dengan menggunakan $5"S" adalah pilihan
pertama untuk pasien &rohn?s Disease. $5"S" beker6a sebagai
agen anti in#lamasi. Obat ini dapat terus digunakan setelah
tindakan pembedahan untuk men;egah ter6adinya in#lamasi ulang
@Lim2 -1*1A.
Dosis pemberian mesalamin 11 mg2 diberikan +I sehari.
Penggunaan deri7ate $5"S" ini pada prinsipnya dalah pengobatan
6angka pan6ang untuk men;egah kambuhnya peradangan @Lim2
-1*1A.
;. Kortikosteroid C prednisone2 metilprednisolon2 budesonide
&rohn?s disease dengan ge6ala sistemik sedang sampai berat
seperti timbul demam2 mual5muntah2 dan berat badan turun2 dapat
menggunakan kortikosteroid. Prednisone biasa digunakan pada
in#lamasi akut tanpa tanda5tanda in#eksi. Dosis pemberian
prednisone adalah 01541 mg/ hari Budenoside menginduksi
perbaikan sel5sel pada daerah in#lamasi. Kombinasi antara
kortikosteroid dan antibiotik seperti ;ipro#loIaIin atau
metronida3ole lebih menguntungkan dibanding penggunaan
tunggal @Ford et al2 -1**A
Pada prinsipnya penggunan kortikosteroid hanya untuk
pasien dengan ge6ala sedang sampai berat. Kortikosteroid tidak
diindikasikan untuk pengobatan 6angka pan6ang. ika kondisi
pasien membaik2 kortikosteroid dihentikan @Ford et al2 -1**A.
d. "gen imunosupresanC mer;aptopurin2 methotreIat @45MPA
30
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 31/45
"pabila penggunaan kortikosteroid tidak menimbulkan
perbaikan2 dapat digunakan agen imunosupresan. "3athioprine
dengan bahan akti# metabolit 45MP dapat digunakan dengan
;atatan dalam penga8asan +54 bulan. 45MP beker6a dengan ;ara
menekan pembentukan sel5sel imun yang dalam 6angka 8aktu
lama dapat mensupresi sumsum tulang @urner2 -11(A.
Dosis pemberian methotreIate adalah -$mg/minggu dan
diberikan selama 0 bulan kemudian die7aluasi kembali @M;donald2
-1*-A.
2. (,n/*atan i*l*/is
Pengobatan se;ara biologis pada &rohn?s Disease yaitu dengan
;ara memberikan antibodi monoklonal @anti5<F5antibodiA seperti >
%n#liIimab2 "dalimumab2 <atali3umab .
a. %n#liIimab
%n#liIimab adalah antibodi mono;lonal yang merupakan antagonis
<F. Beker6a pada permukaan sel makro#ag dan sel 2
menghambat pembentukan <F @Li;hteinstein2 -114A.
Dosis pemberian +5*1 mg/kg/ hari2 dapat diberikan sampai 4 tahun
lamanya dan dilihat perbaikan klinis pasien @D?!aens2 -1**A.
b. "dalimumab
"dalimumab adalah antibodi mono;lonal immunoglobulin
rekombinan @ig,*A yang ;ara ker6anya mengikat dengan a#initas
yang kuat dengan <F @Peyrin2 -11(A.
31
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 32/45
Dosis pemberian *41 mg/hari2 ditrunkan men6adi 1mg/hari pada
minggu ke -2 diturunkan lagi men6adi 01 mg/hari pada minggu
selan6utnya @D?!aens2 -1**A.
;. <atali3umab
<atali3umab adalah antibodi mono;lonal yang beker6a mela8an
alpha0 integrin yang menghambat adhesi dan migrasi leukosit ke
area in#lamasi @Sandborn et al2 -11$A.
Dosis pemberian natali3umab adalah +11mg setiap 0 minggu sekali
selama * tahun2 kemudian di e7aluasi kembali @Sandborn et al2
-11$A.
). Tindakan ,m,da+an
Pada prinsipnya tindakan pembedahan pada &rohn?s Disease tidak
dapat menyembuhkan2 namun berikut adalah keadaan5keadaan yang
direkomendasikan untuk dilakukan pembedahan pada &rohn?s Disease
@"S&RS2 -11(A C
a. ,agal pengobatan C tidak ada perubahan se;ara klinis
b. Komplikasi C abses2 #istula
;. Obstruksi C striktur ;olon
d. %n#lamasi C kolitis2 peritonitis
e. !emoragik C perdarahan intra abdomen
32
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 33/45
#. Per#orasi
g. <eoplasia
h. !ambatan tumbuh kembang
%nter7ensi pembedahan pada ileum terminal2 ileo;olon2 dan ;olon
dapat dilakukan @"S&RS2 -11(A C
a. Reseksi bagian intestinal yang terkena in#lamasi
indakan pembedahan untuk membuang bagian intestinal yang
terkena in#lamasi. Sebelumnya didahului dengan pemeriksaan
biopsi 6aringan2 untuk mengetahui daerah yang in#lamasi.
33
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 34/45
amar 10. Reseksi %leum2 %leo;olon dan &olon
b. %leostomi
%leostomi berasal dari kata G%leum? dan GStoma yang artinya adalah
tindakan operasi membuat mulut buatan di bagian ileum 2 untuk
membuang 3at sisa tubuh2 dikarenakan bagian distal ileum tidak
dapat beker6a normal @&ima2 -1*1A.
34
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 35/45
amar 11. Il,*st*m8
35
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 36/45
;. Strikturplasti
Strikturplasti adalah tindakan bedah yang dilakukan untuk
mengatasi 6aringan parut yang terbentuk pada dinding intestinal
akibat kondisi in#lamasi kronik pada &rohn?s Disease. aringan
parut menyebabkan striktur @penyempitan lumen intestinalA.
Striktur dapat menyebabkan isi lumen masuk ke dalam ulkus dan
#isura yang dapat memperburuk peradangan pada &rohn?s Disease.
indakan strikturplasti yaitu membuat pasase intestinal lan;ar
tanpa membuang segmen menyempit @reseksi ususA. Segmen usus
yang menyempit diinsisi kemudian dilebarkan dengan membuat
potongan meman6ang sepan6ang satu sisi usus2 kemudian di6ahit
@obanputra2 -11(A.
36
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 37/45
amar 12. Strikturplasti
d. Dilatasi Balon 'ndoskopi
Dilatasi Balon 'ndoskopi adalah pilihan terapi non bedah
untuk penanganan striktur pada &rohn?s Disease. Komplikasi yang
mungkin ter6adi adalah risiko per#orasi dan striktur rekurens.
Striktur dide#inisikan sebagai penyempitan yang menghalangi
pasase usus sebesar *0 mm atau kurang. eknik ini dilakukan
melalui ;olonoskopi2 men;ari bagian yang striktur kemudian
dilakukan dilatasi melalui balon5endoskopi. "ntibioti; diberikan
selama penger6aan dan ( hari setelah tindakan @"6louni2 -11(A.
37
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 38/45
amar 1). Dilatasi Balon 'ndoskopi
e. Mana6emen Fistula
Komplikasi dari &rohn?s Disease adalah ter6adinya #istula.
Fistula dapat ter6adi antara intestinal @ileoileal2 ileo;e;al2
ileosigmoid2 entero7esi;a2 entero;utaneus2 ;ologastri;2
;oloduodenalA @Strong2 -11(A.
indakan pertama yang dilakukan adalah men;egah dan
mengatasi in#eksi dengan menggunakan antibiotik seperti
38
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 39/45
metronida3ole atau ;ipro#loIaIin. Kemudian memperbaiki
keseimbangan ;airan dan elektrolit2 mengusahakan perbaikan gi3i
serta mera8at kulit di sekitar #istel @S6amsuhida6at2 -11+A.
Keputusan diambilnya tindakan bedah ditunggu sekurang5
kurangnya +50 minggu. Fistula dapat ter6adi penutupan spontan
biasanya sekitar minggu keempat. Bila setelah itu #istula masih
tetap ada2 penanganan sepsis sudah dilakukan ;ukup baik2 maka
tindakan bedah harus segera dilakukan @S6amsuhida6at2 -11+A.
I. KO#(!IKASI
Mani#estasi ekstraintestinal &rohn?s disease men;akup aptosa oral2
ulkus2 eritema nodosum2 osteomala;ia dan anemia sebagai akibat dari
malabsorpsi kronis> osteonekrosis sebagai akibat terapi steroid kronis>
pembentukkan batu empedu sebagai akibat keterlibatan ileus yang
menyebabkan gangguan reabsorpsi garam empedu> batu oksalat gin6al
sebagai akibat dari penyakit ;olon> pan;reatitis sebagai akibat dari terapi
sul#asala3ine2 mesalamine2 a3athioprine atau 45mer;aptopurine>
pertumbuhan bakteri yang berlebihan rebagai akibat reseksi bedah> dan
mani#estasi5mani#estasi lainnya seperti amyloidosis2 komplikasi
tromboembolik2 penyakit hepatobiliaris2 dan kolangitis sklerosis primer.
o As,s
39
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 40/45
"bses terbentuk pada sekitar *$ -1= pasien dengan &rohn?s
disease sebagai akibat dari pembentukkan saluran sinus atau sebagai
komplikasi pembedahan. "bses dapat ditemukan di mesenterium2 ;a7um
peritoneal2 atau retroperitoneum2 atau di lokasi ekstraperitoneal. Lokasi
tersering abses retroperitoneal adalah #ossa is;hiore;tal2 ruang presa;ral2
dan regio iliopsoas. %leum terminal merupakan lokasi tersering sumber
abses. "bses merupakan salah satu penyebab utama kematian pada
&rohn?s disease .
o Ostruksi
Obstruksi ter6adi pada -1 +1= pasien dengan &rohn?s disease.
Pada a8al per6alanan penyakit2 terlihat adanya obstruksi yang re7ersibel
dan hilang timbul pada saat setelah makan2 yang disebabkan oleh edema
dan spasme usus. Setelah beberapa tahun2 in#lamasi yang menetap ini akan
se;ara bertahap memburuk hingga ter6adi penyepitan dan striktur lumen
akibat #ibrostenotik.
o Fistula
Pembentukkan #istula merupakan komplikasi yang sering dari
&rohn?s disease pada ;olon. Komplikasi #istula yang disertai abses atau
penyakit berat paling sulit ditangani. !al ini ter6adi pada pasien dengan
40
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 41/45
&rohn?s disease. Peranan terapi medikamentosa hanyalah untuk
mengontrol obstruksi2 in#lamasi2 atau proses5proses supurati# sebelum
dilakukannya terapi de#initi#2 yaitu pembedahan. Perlu dilakukan operasi
untuk meng5e7akuasi abses dan2 6ika tidak ada kontraindikasi berupa
sepsis2 dilan6utkan dengan reseksi usus yang sakit. Fistula dapat berakibat
per#orasi usus spontan pada * -= pasien.
o K,/anasan
Keganasan saluran ;erna merupakan penyebab utama kematian
pada &rohn?s disease. "deno;ar;inoma biasanya timbul pada daerah5
daerah dimana ter6adi penyakit kronis. Sayangnya2 sebagian besar kanker
yang berhubungan dengan &rohn?s disease tidak terdeteksi hingga tahap
lan6ut dan mempunyai prognosis yang buruk. Selain keganasan saluran
;erna2 keganasan ekstraintestinal @misalnya2 suamous ;ell ;ar;inoma pada
pasien dengan penyakit kronis di daerah perianal2 7ul7a atau re;talA dan
lim#oma !odgkin atau non5!odgkin 6uga terbukti lebih sering ter6adi pada
pasien5pasien dengan &rohn?s disease.
$. (RONOSIS
Rata5rata timbulnya komplikasi pada pasien dengan &rohn?s
disease yang sudah men6alani terapi bedah adalah antara *$ +1=.
Komplikasi bedah yang paling sering ter6adi adalah in#eksi luka operasi2
41
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 42/45
pembentukkan abses5abses intraabdominal2 dan kebo;oran anastomosis.
Sebagian besar pasien yang telah men6alani reseksi usus mengalami
kekambuhan penyakit2 yaitu (1= dalam 8aktu * tahun setelah operasi dan
$= dalam 8aktu + tahun setelah operasi. Kekambuhan klinis ditandai
dengan berulangnya ge6ala5ge6ala &rohn?s disease. Sekitar pasien
membutuhkan operasi ulang dalam 8aktu $ tahun setelah operasi yang
pertama.
Prognosis &rohn?s Disease dikarakteristikkan dalam periode
perbaikan dan kekambuhan. Pada tahun pertama setelah diagnosis2 angka
kekambuhan men;apai $1= dengan *1= masuk kategori kronik. $ tahun
setelah diagnosis2 yang membutuhkan tindakan bedah 0)=. *1 tahun
setelah diagnosis2 yang membutuhkan tindakan bedah 4-=. *$ tahun
setelah diagnosis2 yang membutuhkan tindakan bedah men;apai (1=
@Munkohlm2 -11+A.
BAB )
KESI#(%!AN
42
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 43/45
1. &rohn?s Disease merupakan salah satu Inflammatory Bowel Diseases
@%BDA2 yaitu penyakit peradangan granulomatosa kronik yang mengenai
traktus gastrointestinal.
2. Pasien paling banyak mengeluhkan sakit perut dan diare berkepan6angan
yang kadang disertai darah2 selain itu keluhan yang sering timbul adalah
demam2 malaise2 mual2 muntah2 berat badan turun2 konstipasi dan
obstipasi
). Pada pemeriksaan #isik ditemukan #istula2 ulkus2 abses pada abdomen
disertai nyeri tekan abdomen.
-. Pemeriksaan penun6ang dapat digunakan #oto polos abdomen2 barium
kontras2 & enterogra#i2 ;olonoskopi2 endoskopi dan biopsi 6aringan2
'. Penatalaksanaan dibagia men6adi tiga2 yaitu #armakoterapi2 agen biologis
dan inter7ensi pembedahan.
9. Farmakoterapi dapat menggunakan antidiare2 antibioti;2 anti in#lamasi2
kortikosteroid dan imunosupresan
:. "ntibodi mono;lonal menggunakan in#liIimab2 adalimumab2 dan
natali3umab
. Berbagai inter7ensi bedah yang dapat digunakan yaitu2 reseksi intestinal2
ileostomi2 strikturplasti2 dilatasi balon endoskopi dan mana6emen #istula.
DAFTAR (%STAKA
43
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 44/45
"6louni2 N. %ser2 .! and ,ibson2 P.R. 'ndos;opi; balloon dilatation o# intestinal
stri;tures in &rohn?s Disease C sa#e alternati7e to surgery + , *astroenterol
Hepatol . Melbourne2 "ustralia. -11( "pr>--@0AC045)1
"li a7akkoli2 Stanley H. "shley2 and Mi;hael . inner.2 S;h8art3?s Prin;iples o# Surgery > *1th edition 2 -1*$
"nanthakrishnan2 ". <. at+ e.+ *astroenterol+ Hepatol+ *-2 -1$-*( @-1*$A>
published online + Mar;h -1*$
"ngelina !. ,ama2 &arlos . S.2 Bra3ilian So;iety o# &olopro;tology> &olgio
Brasileiro de &irurgia Digesti7a> Bra3ilian So;iety o# Pathology> Bra3ilian
&ollege o# Radiology > %ntestinal &rohn?s diseaseC management
"meri;an ,astroenterologi;al "sso;iation %nstitute Medi;al > Strong S"2 Koltun
H"2 !yman <!2 Buie HD2 Position Statement on &orti;osteroids2
%mmunomodulators2 and %n#liIimab in %n#lammatory Bo8el Disease 2,astroenterology -114>*+1C)+$)+)
Baik S. !.2 Kim H.!2. Departments o# Surgery and *%nternal Medi;ine2 Nonsei
:ni7ersity &ollege o# Medi;ine2 Seoul2 Korea > " &omprehensi7e Re7ie8
o# %n#lammatory Bo8el Disease Fo;using on Surgi;al Management
Buris;h . and Munkholm P2. Medi;al Se;tion2 Digesti7e Disease &entre2 !erle7
:ni7ersity !ospital2 !erle72 &openhagen2 Denmark > %n#lammatory bo8el
disease epidemiology
&hristina N !a 2 <itin Kumar 2 &onstantine " Raptis2 9amsi R <arra 2 andMatthe8 " &iorba > Magneti; resonan;e enterographyC sa#e and e##e;ti7e
imaging #or stri;turing &rohn?s disease.
Ford "&2 Bernstein &<2 Khan K2 "breu M2 Marshall K2 alley <2 et al.
,lu;o;orti;osteroid therapy in in#lammatory bo8el diseaseC systemati;
re7ie8 and meta5analysis. Am , *astroenterol . "pr -1**>*14@0AC$)15).
,arden . O2 "ndre8 H.B.2 Prin;iples pra;ti;e Surgery > 4th edition 2 -1*-.
,ary R. Li;htenstein 2 MD.2 Stephen B. !anauer.2 Hilliam . > Pra;ti;e Parameters
&ommittee o# the "meri;an &ollege o# ,astroenterology2. Management o#
&rohn ? s Disease in "dults.
!ampe 2 ,rebe 2 <ikolaus S2 Solberg &2 &rou;her P2 Mas;heretti S2 et al.
"sso;iation o# <OD- @&"RD *$A genotype 8ith ;lini;al ;ourse o# &rohns
diseaseC a ;ohort study. Lancet . May ** -11->+$)@)+*AC*44*5$.
Leighton "2 Shen B2 Baron !2 "dler D,2 Da7ila R2 'gan 92 et al. "S,'
guidelineC endos;opy in the diagnosis and treatment o# in#lammatory bo8el
disease. *astrointest /ndosc. "pr -114>4+@0AC$$54$.
Li;htenstein ,R2 "breu M2 &ohen R2 remaine H. "meri;an
,astroenterologi;al "sso;iation %nstitute medi;al position statement on
44
7/18/2019 Referat Cronh Disease Brill
http://slidepdf.com/reader/full/referat-cronh-disease-brill 45/45
;orti;osteroids2 immunomodulators2 and in#liIimab in in#lammatory bo8el
disease. *astroenterology . Mar -114>*+1@+AC)+$5).
Lim H&2 !anauer S. "minosali;ylates #or indu;tion o# remission or response in
&rohns disease. Cochrane Database 0yst e.. De; -1*1.
Ph. "lliet*2 '. anssens2 P. &leeren2 ,. Sou7eri6ns2. Dept of Paediatrics and Dept
of adiology1 ,essa'ie&enhuis1 Hasselt1 Belgium 2 he use o# MR
enterography in ;hildren 8ith &rohn?s disease.
Philip !endy2 ailsa !art.2 ,astroenterology SPR2 St Mark?s !ospital > "re7ie8 o#
;ronh?s disease2 'M ,astroenterol. -1*+>*C**45*-+.
Sabiston > eItbook o# surgery the biologi;al basis o# modern surgi;al pra;ti;e .2
4th editions.
Seth . Karp2 ames P.,. Moris.2 Surgery #i#th edition2 -11.
Horld ,astroenterology Organisation ,lobal ,uidelines.2 %n#lammatory bo8el
diseaseC a global perspe;ti7e2 une -11)
Fireman2 ' Maha6na2 ' Broide2 M Shapiro2 L Fi;h2 " Sternberg2 N Kopelman2 '
S;apa > Diagnosing small bo8el &rohn?s disease 8ith 8ireless ;apsule
endos;opy2 *ut -11+>$-C+)1+)-