referat anestesi umum

30
REFRESHING ANESTESI UMUM OLEH : RICHKY NURHAKIM FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN KEPANITERAAN KLINIK STASE ANESTESI RUMAH ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH 2015

description

anestesi general

Transcript of referat anestesi umum

Page 1: referat anestesi umum

REFRESHING ANESTESI UMUM

   

OLEH :RICHKY NURHAKIM

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

KEPANITERAAN KLINIK STASE ANESTESI

RUMAH ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

2015

Page 2: referat anestesi umum

PENDAHULUAN Anestesi berasal dari bahasa Yunani an (tidak, tanpa) dan

aesthetes (persepsi, kemampuan untuk merasa). Kata anestesi diperkenalkan pertama kali oleh Oliver Wendell

Holmes yang menggambarkan keadaan tidak sadar yang bersifat sementara karena pemberian obat dengan tujuan untuk menghilangkan nyeri pembedahan.

Anestesi dibagi menjai dua kelompok yaitu : 1. anestesi lokal, yaitu hilang rasa sakit tanpa disertai

hilangnya kesadaran 2. anestesi umum, yaitu hilang rasa sakit disertai hilang

kesadaran.

Page 3: referat anestesi umum

Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok yaitu analgetik dan anestesi.

Analgetik : obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya kesadaran.

Anestesi menyebabkan hilangnya kesadaran.

Page 4: referat anestesi umum

TEORI Anestesi umum adalah keadaan tidak sadar dan

hilangnya refleks pelindung yang dihasilkan dari satu atau lebih agen anestesi umum. 

Berbagai obat dapat diberikan, dengan tujuan keseluruhan untuk memastikan hipnosis , amnesia ,analgesia , relaksasi otot rangka.

Page 5: referat anestesi umum

TUJUAN ANESTESI

Anestesi memiliki beberapa tujuan termasuk :

Sedasi : hilangnya kesadaran Analgesia : hilangnya respon terhadap nyeri Muscle relaxant : relaksasi otot rangka

Page 6: referat anestesi umum

PERSIAPAN UNTUK ANESTESI UMUM

Anamnesis : Apakah pernah mendapat anesthesia sebelumnya.

Pemeriksaan fisik : dilakukan pemeriksaan keadaan gigi-geligi, tindakan buka mulut. Apakah lidah relative besar, leher pendek dan kaku.

Pemeriksaan laboratorium : atas indikasi yang tepat sesuai dengan dugaan penyakit yang sedang dicurigai, misalnya pemeriksaan darah (Hb, lekosit, masa perdarahan dan masa pembekuan) dan urinalisis.

Page 7: referat anestesi umum

KLASIFIKASI STATUS FISIK

Menggunakan The American Society of Anesthesiologists (ASA).

ASA I : Pasien sehat organik, fisiologik, psikiatrik, biokimia.

ASA II : Pasien dengan penyakit sistemik ringan atau sedang.

ASA III : Pasien dengan penyakit sistemik berat, sehingga aktivitas rutin terbatas.

ASA IV : Pasien dengan penyakit sistemik berat tak dapat melakukan aktivitas rutin dan penyakitnya merupakan ancaman kehidupannya setiap saat.

ASA V : Pasien sekarat yang diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan hidupnya tidak akan lebih dari 24 jam.

Pada bedah cito atau emergency biasanya dicantumkan huruf E.

Page 8: referat anestesi umum

MASUKAN ORAL (PUASA)

Refleks laring mengalami penurunan selama anesthesia.

Regurgitasi isi lambung dan kotoran yang terdapat dalam jalan napas merupakan risiko utama pada pasien-pasien yang menjalani anesthesia.

Dewasa : 6-8 jam Anak kecil : 4-6 jam Bayi : 3-4 jam.

Page 9: referat anestesi umum

PREMEDIKASI

Premedikasi ialah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anesthesia dengan tujuan untuk melancarkan induksi, rumatan dan bangun dari anesthesia diantaranya :

Meredakan kecemasan dan ketakutan Memperlancar induksi anesthesia Meminimalkan jumlah obat anestetik Mengurangi mual muntah pasca bedah Menciptakan amnesia

Page 10: referat anestesi umum

PERSIAPAN OBAT

a.Sedatif Miloz (Midazolam) : obat induksi tidur jangka

pendek. b.Induksi Propofol : untuk induksi dan pemeliharaan

dalam anastesia umum. c.Analgesik Fentanil : analgesik dengan kekuatan 100x

morfin. d.Pelemah otot Atracurium (Notrixum) : sebagai pelemah

otot

Page 11: referat anestesi umum

TEKNIK ANESTESI UMUM

Induksi anestesi Induksi intravena Induksi intramuskular Induksi inhalasi Induksi per rektal Obat pelemah otot

Page 12: referat anestesi umum

INDUKSI ANESTESI

Induksi anestesi : Tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi tidak sadar, sehingga memungkinkan dimulainya anestesia dan pembedahan.

Page 13: referat anestesi umum

S : Scope Stetoskop untuk mendengarkan suara paru dan jantung. Laringoskop pilih bilah atau daun (blade) yang sesuai dengan usia pasien. Lampu harus cukup terang.

T : Tubes Pipa trakea. Pilih sesuai usia. Usia < 5 tahun tanpa balon (cuffed) dan usia > 5 tahun dengan balon (cuffed).

A : Airway Pipa mulut-faring (Guedel,orotracheal airway) dan pipa hidung-faring (naso-tracheal airway). Pipa ini untuk menahan lidah saat pasien tidak sadar untuk menjaga supaya lidah tidak menyumbat jalan napas.

Oral pharyngeal airwayNasopharyngeal airway

Page 14: referat anestesi umum

T : Tape Plester untuk fiksasi pipa agar tidak terdorong atau tercabut

I : Introducer Mandrin atau stillet untuk memandu agar pipa trakea mudah dimasukkan

C : Connector Penyambung antara pipa dan peralatan anesthesia

S : Suction Penyedot lender dan ludah

Page 15: referat anestesi umum

Sungkup muka : Pemakaian sungkup muka berguna untuk menyalurkan oksigen atau gas anestesi ke pasien.

Endotracheal tube (ETT) : ETT dapat digunakan untuk memberikan gas anestesi secara langsung ke trakea dan memberikan ventilasi dan oksigenasi terkontrol.

Sungkup laring (Laringeal mask airway = LMA) : LMA digunakan untuk menggantikan sungkup muka atau ETT saat pemberian anestesi, untuk membantu ventilasi dan jalur untuk ETT pada pasien dengan jalan nafas sulit.

Page 16: referat anestesi umum

Induksi intravena Induksi intravena agen induksi seperti

propofol (recofol, diprivan). Propofol diberikan dengan kepekatan 1% menggunakan dosis 2-3 mg / kgBB. Penggunaan propofol dikaitkan dengan kurang mual dan muntah pasca operasi dan pemulihan terjadi lebih cepat.

Induksi intramuscular Ketamin (ketalar)yang dapat diberikan secara

intramuscular dengan dosis 5-7 mg/kgBB dan setelah 3-5 menit pasien tidur.

Page 17: referat anestesi umum

Induksi inhalasi Induksi inhalasi hanya dikerjakan dengan

halotan (fluotan) atau sevofluran. Induksi halotan memerlukan gas pendorong O2

atau campuran N2O dan O2.

Induksi dengan sevofluran lebih disenangi karena pasien jarang batuk.

Induksi dengan enfluran (etran), isofluran (foran, aeran) atau desfluran jarang dilakukan, karena pasien sering batuk dan waktu induksi menjadi lama.

Induksi per rektal Cara ini hanya untuk anak atau bayi

menggunakan thiopental atau midazolam.

Page 18: referat anestesi umum

Pelemas otot Bertindak melumpuhkan otot, termasuk otot-

otot pernapasan.  Antara pelemas otot yang dapat digunakan

adalah suksinil kolin, atrakurium, vekuronium, pankuronium.

Page 19: referat anestesi umum

OBAT ANESTESI Analgetik narkotik a.Morfin Dosis dewasa 8-10 mg (0,1-0,2 mg/kgBB)

intramuskular Obat ini digunakan untuk mengurangi kecemasan

dan ketegangan pasien menjelang pembedahan. Kerugiaan penggunaan morfin, pulih pasca bedah lebih lama. Penyempitan bronkus dapat timbul pada pasien asma. Mual dan muntah pasca bedah ada.

b.Pethidin Dosis 1mg/kg bb dewasa Menekan tekanan darah dan pernafasan, juga

merangsang otot polos.

Page 20: referat anestesi umum

Barbiturat a.Pentobarbital dan sekobarbital sering

digunakan untuk menimbulkan sedasi dan menghilangkan kekhawatiran sebelum operasi.

Obat ini dapat diberikan secara oral atau intra muscular.

Pada dewasa dosis 100-200mg Pada bayi dan anak-anak dosis 2mg/kg bb.

Pasien yang mendapat barbiturat sebagai premedikasi biasanya bangun lebih cepat daripada bila menggunakan narkotika.

Page 21: referat anestesi umum

Antikolinergik  Atropin efektif sebagai anti mual dan

muntah. Disamping itu efek lainnya adalah

melemaskan tonus otot polos organ-organ dan menurunkan spasme gastrointestinal.

Dosis 0,4-0,6 mg intramuscular bekerja setelah 10-15 menit.

Page 22: referat anestesi umum

OBAT PENENANG (TRANQUILIZER) a.Diazepam. Pemberian dosis rendah, bersifat sedatif

sedangkan dosis besar hipnotik. Dosis premedikasi dewasa 10 mg IM atau 5-10

mg oral dengan dosis maksimal 15 mg. Dosis sedasi pada analgesi regional 5-10 mg IV.

b.Midazolam. Midazolam mempunyai awal dan lama kerja lebih

pendek daripada diazepam. Dosis premedikasi dewasa 0,07-0,10 mg/kgBB,

disesuaikan dengan umur dan keadaan pasien. Dosis lazim adalah 5 mg. pada orang tua dan pasien lemah, dosisnya 0,025-0,05 mg/kgBB.

Page 23: referat anestesi umum

OBAT PELUMPUH OTOT

Obat golongan ini menghambat transmisi neuromuskular sehingga menimbulkan kelumpuhan pada otot rangka.

Pada anestesi umum obat ini memudahkan dan mengurangi cedera tindakan laringoskopi dan intubasi trakea, serta memberi relaksasi otot yang dibutuhkan dalam pembedahan dan ventilasi kendali.

Page 24: referat anestesi umum

OBAT PELUMPUH OTOT a.Pavulon

Mulai kerja pada menit kedua-ketiga untuk selama 30-40 menit. Memiliki efek akumulasi pada pemberian berulang.

Dosis awal untuk relaksasi otot 0,08 mg/kgBB intravena pada dewasa.

b.Suksametonium (suksinil kolin) Mula kerja 1-2 menit dengan lama kerja 3-5 menit. Dosis intubasi 1-1,5 mg/kgBB intravena.

Page 25: referat anestesi umum

OBAT ANESTESI INHALASI

a. Dinitrogen monoksida(N2O/gas gelak). N2O merupakan gas yang tidak berwarna, berbau manis,

tidak iritatif, tidak berasa, lebih berat dari udara. Penggunaan dalam anestesi umumnya dipakai dalam

kombinasi N2O:O2. Dosis untuk mendapatkan efek analgesik digunakan

dengan perbandingan 20% : 80%, untuk induksi 80% : 20%, dan pemeliharaan 70% : 30%.

  b.Halotan Halotan merupakan cairan tidak berwarna, berbau enak,

tidak iritatif, mudah menguap, tidak mudah terbakar/meledak, tidak bereaksi dengan soda lime,dan mudah diuraikan cahaya. Keuntungan penggunaan halotan adalah induksi cepat dan lancar, tidak mengiritasi jalan napas, bronkodilatasi, pemulihan cepat, proteksi terhadap syok, jarang menyebabkan mual/muntah.

Dosis induksi 2-4% dan pemeliharaan 0,5-2%.

Page 26: referat anestesi umum

OBAT ANESTESI INTRAVENA

a. Propofol Propofol digunakan untuk induksi dan

pemeliharaan dalam anastesia umum Obat ini dikemas dalam cairan emulsi lemak

berwarna putih susu bersifat isotonik dengan kepekatan 1 % (1 ml = 10 mg).

Dosis induksi adalah 2,0-2.5 mg/kg IV, untuk sedasi 25-75 µg/kg/min dengan I.V infuse.

Dapat dilarutkan dengan Dextrosa 5 % untuk mendapatkan konsentrasi yang minimal 0,2%.

Page 27: referat anestesi umum

b.Tiopental Merupakan obat anestesi umum barbiturat

short acting Dapat mencapai otak dengan cepat dan

memiliki onset yang cepat (30-45 detik). Dosis yang banyak atau dengan

menggunakan infus akan menghasilkan efek sedasi dan hilangnya kesadaran.

Dosis 3-5 mg/kg.

Page 28: referat anestesi umum

c.Ketamin Ketamin hidroklorida adalah golongan fenil

sikloheksilamin, merupakan “rapid acting non barbiturate”.

Ketamin kurang digemari untuk induksi anastesia, karena sering menimbulkan takikardi, hipertensi , nyeri kepala, muntah – muntah , pandangan kabur dan mimpi buruk.

Ketamin diberikan secara I.V atau I.M. Dosis induksi adalah 1 – 2 mg/KgBB secara

I.V atau 5 – 10 mg/Kgbb I.M Dosis sedatif lebih rendah yaitu 0,2 mg/KgBB

Page 29: referat anestesi umum

KESIMPULAN Anestesi umum adalah suatu tindakan meniadakan

nyeri secara sentral, disertai hilangnya kesadaran dan bersifat reversible yang terdiri dari hipnotik, analgesia dan relaksasi.

Sebelum dilakukan anestesi umum, harus dilakukan penilaian pada psien yang mencakup beberapa hal yaitu status kesehatan pasien, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium serta menentukan klasifikasi status fisik menurut The American Society of Anaesthesiologist (ASA).

Selama proses anestesi, dilakukan pemantauan keadaan umum, kesadaran, tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu dan perdarahan. Jika terdapat kesulitan selama melaksanakan anestesi umum, seperti jalan nafas dan intubasi, harus ditangani dengan benar.

Page 30: referat anestesi umum

TERIMA KASIH