referat anemia defisiensi besi 2.docx

27
PENDAHULUAN Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hemoglobin (Hb) sampai di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat. 1 Anemia dapat diklasifikasikan menurut morfologi sel darah merah dan berdasarkan etiologinya. 1,2 Pada klasifikasi anemia menurut morfologi, mikro dan makro menunjukan ukuran eritrosit sedangkan kromik menunjukan warnanya (kandungan Hb). Pada klasifikasi berdasarkan morfologi dibagi dalam tiga klasifikasi besar: 1 Anemia normositik normokrom, dimana ukuran dan bentuk eritrosit normal serta mengandung Hb dalam jumlah normal (Mean Corpuscular Volume (MCV) dan Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) normal atau normal rendah), contohnya pada kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronik termasuk infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal. Anemia makrosistik normokrom, makrositik berarti ukuran eritrosit lebih besar dari normal dan normokrom berarti konsentrasi Hb normal (MCV meningkat; MCHC normal).Hal ini diakibatkan oleh gangguan atau terhentinya sintesis asam nukleat DNA seperti yang ditemukan pada defisiensi besi dan/atau asam folat. 1

Transcript of referat anemia defisiensi besi 2.docx

PENDAHULUANAnemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hemoglobin (Hb) sampai di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat.1 Anemia dapat diklasifikasikan menurut morfologi sel darah merah dan berdasarkan etiologinya.1,2 Pada klasifikasi anemia menurut morfologi, mikro dan makro menunjukan ukuran eritrosit sedangkan kromik menunjukan warnanya (kandungan Hb). Pada klasifikasi berdasarkan morfologi dibagi dalam tiga klasifikasi besar:1Anemia normositik normokrom, dimana ukuran dan bentuk eritrosit normal serta mengandung Hb dalam jumlah normal (Mean Corpuscular Volume (MCV) dan Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) normal atau normal rendah), contohnya pada kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronik termasuk infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal.Anemia makrosistik normokrom, makrositik berarti ukuran eritrosit lebih besar dari normal dan normokrom berarti konsentrasi Hb normal (MCV meningkat; MCHC normal).Hal ini diakibatkan oleh gangguan atau terhentinya sintesis asam nukleat DNA seperti yang ditemukan pada defisiensi besi dan/atau asam folat.Anemia mikrositik hipokrom, mikrositik berarti kecil, hipokrom berarti mengandung jumlah Hb kurang (MCV dan MCHC kurang), seperti pada anemia defisensi besi, keadaan sideroblastik, kehilangan darah kronik, dan pada talesemia. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi (Fe) yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.1 Defisiensi besi merupakan penyebab terbanyak dari anemia di seluruh dunia.Diperkirakan 30 % dari populasi dunia mengalami anemia akibat defisiensi besi. Zat besi selain dibutuhkan untuk pembentukan Hb yang berperan dalam penyimpanan dan pengangkutan oksigen, juga terdapat dalam beberapa enzim yang berperan dalam metabolisme oksidatif, sintesa DNA, neurotransmiter dan proses katabolisme yang bekerjanya membutuhkan ion besi. Anemia ini merupakan kelainan hematologi yang paling sering dijumpai pada bayi dan anak.Banyaknya Fe yang diabsorpsi dari makanan kira-kira 10 % setiap hari sehingga untuk nutrisi optimal diperlukan diet yang mengandung Fe sebanyak 8-10 mg Fe perhari. Fe yang berasal dari ASI diabsorpsi secara lebih efisien daripada yang berasal dari susu sapi. Sedikitnya macam makanan yang kaya Fe yang dicerna selama tahun pertama kehidupan menyebabkan sulitnya memenuhi jumlah yang diharapkan, maka dari itu diet bayi harus mengandung makanan yang diperkaya Fe sejak usia 6 bulan.1,3

ZAT BESI (Fe)3Zat besi terdapat pada seluruh sel tubuh kira-kira 40-50 mg/kilogram berat badan.Hampir seluruhnya dalam bentuk ikatan kompleks dengan protein.Ikatan ini kuat dalam bentuk organik, yaitu sebagai ikatan non ion dan lebih lemah dalam bentuk anorganik, yaitu sebagai ikatan ion.Besi mudah mengalami oksidasi atau reduksi.Kira-kira 70 % dari Fe yang terdapat dalam tubuh merupakan Fe fungsional atau esensial, dan 30 % merupakan Fe yang nonesensial.Fe esensial ini terdapat pada :1. Hemoglobin 66 % 2. Mioglobin 3 % 3. Enzim tertentu yang berfungsi dalam transfer elektron misalnya sitokrom oksidase, suksinil dehidrogenase dan xantin oksidase sebanyak 0,5%4. Pada transferin 0,1 %.Besi nonesensial terdapat sebagai cadangan dalam bentuk feritin dan hemosiderin sebanyak 25 %, dan pada parenkim jaringan kira-kira 5 %.Makanan sumber zat besi yang paling baik berupa heme-iron adalah hati, jantung dan kuning telur.Jumlahnya lebih sedikit terdapat pada daging, ayam dan ikan.Sedangkan nonheme-iron banyak terdapat pada kacang-kacangan, sayuran hijau, buah-buahan dan sereal. Susu dan produk susu mengandung zat besi sangat rendah. Heme-iron menyumbang hanya 1-2 mg zat besi per hari pada diet orang Amerika.Sedangkan nonheme-iron merupakan sumber utama zat besi.

KEBUTUHAN ZAT BESI3,4Jumlah Fe yang dibutuhkan setiap hari dipengaruhi oleh berbagai faktor.Umur, jenis kelamin dan volume darah dalam tubuh (Hb) dapat mempengaruhi kebutuhan, walaupun keadaan depot Fe memegang peranan yang penting pula.Kebutuhan zat besi bagi bayi dan anak-anak relatif lebih tinggi disebabkan oleh pertumbuhannya. Bayi dilahirkan dengan 0,5 gram besi, sedang dewasa kira-kira 5 gram, untuk mengejar perbedaan itu rata-rata 0,8 gram besi harus diabsorbsi tiap hari selama 15 tahun pertama kehidupan. Disamping kebutuhan pertumbuhan ini, sejumlah kecil diperlukan untuk menyeimbangkan kehilangan besi normal oleh pengelupasan sel. Karena itu untuk mempertahankan keseimbangan besi positif pada anak, kira-kira 1 mg besi harus diabsorbsi.

METABOLISME ZAT BESI3,4Penyerapan besi oleh tubuh berlangsung melalui mukosa usus halus, terutama di duodenum sampai pertengahan jejunum, makin ke distal penyerapan akan semakin berkurang. Ada 2 cara penyerapan besi dalam usus, yaitu :1. Penyerapan dalam bentuk non heme ( + 90 % berasal dari makanan) Zat besi dalam makanan biasanya dalam bentuk senyawa besi non heme berupa kompleks senyawa besi inorganik (ferri/ Fe3+) yang oleh HCl lambung, asam amino dan vitamin C mengalami reduksi menjadi ferro (Fe2+ ). Bentuk fero diabsorpsi oleh sel mukosa usus dan di dalam sel usus, fero mengalami oksidasi menjadi feri yang selanjutnya berikatan dengan apoferitin menjadi feritin. Bentuk ini akan dilepaskan ke peredaran darah setelah mengalami reduksi menjadi fero dan di dalam plasma ion fero direoksidasi menjadi feri yang akan berikatan dengan 1 globulin membentuk transferin. Transferin berfungsi mengangkut besi untuk didistribusikan ke hepar, limpa, sumsum tulang serta jaringan lain untuk disimpan sebagai cadangan besi tubuh. Di sumsum tulang sebagian besi dilepaskan ke dalam retikulosit yang akan bersenyawa dengan porfirin membentuk heme. Persenyawaan globulin dengan heme membentuk hemoglobin. Setelah eritrosit hancur, Hb akan mengalami degradasi menjadi biliverdin dan besi. Besi akan masuk ke dalam plasma dan mengikuti siklus seperti di atas. 2. Penyerapan dalam bentuk heme ( + 10 % dari makanan) Besi heme di dalam lambung dipisahkan dari proteinnya oleh HCl lambung dan enzim proteosa. Besi heme teroksidasi menjadi hemin yang akan masuk ke sel mukosa usus secara utuh, lalu dipecah oleh enzim hemeoksigenasi menjadi ion feri dan porfirin. Ion feri akan mengalami siklus seperti di atas. Proses absorbsi besi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1. Heme-iron akan lebih mudah diserap dibandingkan nonheme-iron 2. Ferro lebih mudah diserap daripada ferri 3. Asam lambung akan membantu penyerapan besi 4. Absorbsi besi dihambat kompleks phytate dan fosfat 5. Bayi dan anak-anak mengabsorbsi besi lebih tinggi dari orang dewasa karena proses pertumbuhan 6. Absorbsi akan diperbesar oleh protein 7. Asam askorbat dan asam organik tertentu Jumlah total besi dalam tubuh sebagian besar diatur dengan cara mengubah kecepatan absorbsinya. Bila tubuh jenuh dengan besi sehingga seluruh apoferitin dalam tempat cadangan besi sudah terikat dengan besi, maka kecepatan absorbsi besi dari traktus intestinal akan menjadi sangat menurun. Sebaliknya bila tempat penyimpanan besi itu kehabisan besi, maka kecepatan absorbsinya akan sangat dipercepat.

Gambar 1. Sintesis HemoglobinDi dalam tubuh, cadangan besi ada dua bentuk, yang pertama feritin yang bersifat mudah larut, tersebar di sel parenkim dan makrofag, terbanyak di hati.Bentuk kedua adalah hemosiderin yang tidak mudah larut, lebih stabil tetapi lebih sedikit dibanding feritin.Hemosiderin terutama ditemukan dalam sel Kupfer hati dan makrofag di limpa dan sumsum tulang. Cadangan besi ini akan berfungsi untuk mempertahankan homeostasis besi dalam tubuh.

DEFINISI2Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi (Fe) yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.

ETIOLOGI 5Terjadinya anemia defisiensi besi dangat ditentukan oleh kemampuan absorpsi besi, diit yang mengandung besi, kebutuhan besi yang meningkat dan jumlah yang hilang.Etiologi anemia pada anak :1. Penurunan produksi sel darah meraha. Defisiensi nutrien karena asupan/absorbsi yang tak mencukupib. Infeksi HIVc. Penyakit kronis/peradangand. Keracunan timbal e. Penyakit ginjal kronisf. Neoplasma (leukimia, neoplasma yang menyerang sumsum tulang)2. Peningkatan destruksi sel darah meraha. Malaria b. Hemoglobinopati (penyakit sickle cell, thalasemia)c. Defisiensi G6PDd. Inkompatibilitas Rhesus/ABO pada neonatuse. Penyakit autoimunf. Sferositosis3. Kehilangan sel darah meraha. Infestasi cacing tambangb. Trauma akutc. Operasi d. Pengambilan sampel darah untuk diagnostik ulangEtiologi anemia defisiensi besi berdasarkan umur1. Bayi dibawah umur 1 tahuna. Persediaan besi yang kurang BBLR atau lahir kembangb. ASI eksklusif tanpa adanya suplementasi besic. Pemberian susu formula yang tidak difortifikasi2. Anak umur 1-2 tha. Asupan (intake) besi yang kurang karena tidak mendapatkan makanan tambahan b. Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang/menahunc. Malabsorbsi d. Kehilangan berlebihan karena perdarahan antara lain karena infestasi parasit dan divertikulum Meckeli3. Anak umur 2-5 tha. Asupan besi kurang karena jenis makanan kurang mengundang Fe-hemeb. Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang/menahunc. Kehilangan berlebihan karena perdarahan antara lain karena infestasi parasit dan divertikulum Meckeli4. Anak umur 5 th-remajaa. Kehilangan berlebihan karena perdarahan antara lain karena infestasi parasit dan poliposis5. Anak remaja hingga dewasaa. Pada wanita antara lain menstruasi berlebihan

KLASIFIKASI5Tabel 1. Klasifikasi Defisiensi besi dengan anemia dan tanpa anemiaDefisiensi besi tanpa anemiaDefisiensi besi tanpa anemiaDefisiensi besi dengan anemia

Tahap IIIIII

HbNormal NormalDibawah normal

Besi serum Normal < 60 ug/dL390 ug/dL>410 ug/dL

Saturasi transferin 20-30 %