Refarat Stenosis Lumbalis
-
Upload
kaka-mifta -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Refarat Stenosis Lumbalis
-
7/23/2019 Refarat Stenosis Lumbalis
1/13
BAB I
KONSEP MEDIS
A. Defenisi
Lumbal spinal canal stenosis atau stenosis kanal lumbal adalah merupakan
penyempitan osteoligamentous kanalis vertebralis dan atau foramen intervertebralis yang
menghasilkan penekanan pada akar saraf sumsum tulang belakang. Penyempitan kanal
tulang belakang atau sisi kanal yang melindungi saraf sering mengakibatkan penekanan
dari akar saraf sumsum tulang belakang. Saraf menjadi semakin terdesak karena diameter
kanal menjadi lebih sempit. Prevalensinya 5 dari 1000 orang diatas usia 50 tahun di
Amerika. Pria lebih tinggi insidennya daripada anita! dan paling banyak mengenai L"#
L5 dan L$#L".
Stenosis tulang belakang lumbal %penyempitan pada ruang saraf& adalah penyakit
yang terutama mengenai usia paruh baya dan usia lebih tua! dan terjadi akibat
penyempitan kanal spinal secara perlahan! mulai dari gangguan akibat penebalan ligamen
kuning! sendi faset yang membesar! dan diskus yang menonjol. 'iasanya seseorang
dengan stenosis tulang belakang memiliki keluhan khas nyeri yang luar biasa pada
tungkai atau betis dan punggung bagian baah bila berjalan. (al ini biasanya terjadi
berulang kali dan hilang dengan duduk atau bersandar. Saat tulang belakang
dibungkukkan! akan tersedia ruang yang lebih luas bagi kanal spinal! sehingga gejala
berkurang. )eskipun gejala dapat muncul akibat penyempitan kanal spinal! tidak semua
pasien mengalami gejala. 'elum diketahui mengapa sebagian pasien mengalami gejala
dan sebagian lagi tidak. *arena itu! istilah stenosis tulang belakang bukan merujuk pada
ditemukannya penyempitan kanal spinal! namun lebih pada adanya nyeri tungkai yang
disebabkan oleh penekanan saraf yang terkait.
B. EtiologiAda $ faktor yang berkontribusi terhadap lumbal spinal canal stenosis! antara lain+
1. Pertumbuhan berlebih pada tulang.
,. Ligamentum flavum hipertrofi
$. Prolaps diskus
Sebagian besar kasus stenosis kanal lumbal adalah karena progresif tulang dan
pertumbuhan berlebih jaringan lunak dari arthritis. -isiko terjadinya stenosis tulang
belakang meningkat pada orang yang+
1. erlahir dengan kanal spinal yang sempit
2. /enis kelamin anita lebih beresiko daripada pria
-
7/23/2019 Refarat Stenosis Lumbalis
2/13
3. sia 50 tahun atau lebih %osteofit atau tonjolan tulang berkaitan dengan pertambahan
usia&
4. Pernah mengalami cedera tulang belakang sebelumnya
C. Patofisiologi
iga komponen biokimia utama diskus intervertebralis adalah air! kolagen! dan
proteoglikan! sebanyak 0#52 total volume diskus. *olagen tersusun dalam lamina!
membuat diskus mampu berekstensi dan membuat ikatan intervertebra. Proteoglikan
berperan sebagai komponen hidrodinamik dan elektrostatik dan mengontrol turgor
jaringan dengan mengatur pertukaran cairan pada matriks diskus. *omponen air
memiliki porsi sangat besar pada berat diskus! jumlahnya bervariasi tergantung beban
mekanis yang diberikan pada segment tersebut. Sejalan dengan pertambahan usia cairan
tersebut berkurang! akibatnya nukleus pulposus mengalami dehidrasi dan kemampuannyamendistribusikan tekanan berkurang! memicu robekan pada annulus.
*olagen memberikan kemampuan peregangan pada diskus. 3ucleus tersusun
secara
eksklusif oleh kolagen tipe#44! yang membantu menyediakan level hidrasi yang lebih
tinggi dengan memelihara cairan! membuat nucleus mampu melaan beban tekan dan
deformitas. Annulus terdiri dari kolagen tipe#44 dan kolagen tipe#4 dalam jumlah yang
sama! namun pada orang yang memasuki usia 50 tahun atau lebih tua dari 50 tahun
kolagen tipe#4 meningkat jumlahnya pada diskus.Proteoglikan pada diskus intervertebralis jumlahnya lebih kecil dibanding pada
sendi kartilago! proteinnya lebih pendek! dan jumlah rantai keratin sulfat dan kondroitin
sulfat yang berbeda. *emampatan diskus berkaitan dengan proteoglikan! pada nuleus
lebih padat daripada di annulus. Sejalan dengan penuaan! jumlah proteoglikan menurun
dan sintesisnya juga menurun. Annulus tersusun atas serat kolagen yang kurang padat dan
kurang terorganisasi pada tepi perbatasannya dengan nukleus dan membentuk jaringan
yang renggang dengan nukleus pulposus.
Patofisiologi nyeri tidak semata#mata diakibatkan oleh kompresi akar saraf
spinalis atau cauda euina! beberapa penelitian menyebutkan baha nyeri diakibatkan
oleh klaudikasi neurogenik. (arus ada inflamasi dan iritasi pada akar saraf agar gejala
muncul pada ekstremitas baah. *ompresi pada akaf saraf normal memunculkan gejala
paraestesia! defisit sensoris! penurunan motorik! dan refle6 abnormal! tapi nyeri biasanya
tidak timbul. 4ritasi dan inflamasi bisa juga terjadi selama pergerakan ekstremitas baah
atau spina saat saraf dipaksa untuk memanjang dan menyimpang dari posisi istirahatnya.
D. Manisfestasi Klinik
-
7/23/2019 Refarat Stenosis Lumbalis
3/13
7ejala yang dirasakan tiap pasien berbeda tergantung pola dan distribusi stenosis.
7ejala bisa berhubungan dengan satu akar saraf pada satu level. Adapun manifestasi
kliniknya adalah+
1. *ebanyakan pasien mengeluh pada nyeri pinggang baah %52&
,. 3yeri pada ekstremitas baah %812& berupa rasa terbakar yang sifatnya hilang
timbul! kesemutan! berat! geli di posterior atau posterolateral tungkai
$. *elemahan %$$2& yang menjalar ke ekstremitas baah memburuk dengan berdiri
lama! beraktivitas! atau ekstensi lumbal yang biasanya berkurang pada saat duduk!
berbaring! dan posisi fleksi lumbal.
E. Komplikasi
*arena lumbar stenosis lebih banyak mengenai populasi lanjut usia maka kemungkinan
terjadi komplikasi pasca operasi lebih tinggi daripada orang yang lebih muda. Selain itu
juga lebih banyak penyakit penyerta pada orang lanjut usia yang akan mempengaruhi
proses pemulihan pasca operasi. *omplikasi dibagi menjadi empat grup yaitu ! infeksi!
vaskuler! kardiorespirasi! dan kematian. *ematian berkorelasi dengan usia dan penyakit
komorbid. Peningkatan resiko komplikasi yang berkaitan dengan fusi meliputi infeksi
luka! 9: %deep vein thrombosis& atau emboli paru! kerusakan saraf. *omplikasi pada
graft! dan kegagalan pada instrumen. *omplikasi laminektomi bisa terjadi fraktur pada
facet lumbar! dan spondilolistesis postoperatif.
F. Pemeriksaan Penunjang9iagnosis spinal stenosis biasanya ditegakkan secara klinis. Penting selama
evaluasi klinis untuk menyingkirkan adanya penyakit pembuluh darah perifer
%berkurangnya aliran darah ke tungkai& sebagai kemungkinan diagnosis. Pemeriksaan
untuk memastikan stenosis tulang belakang mencakup +
Sensasi kulit Anda! kekuatan otot! dan refleks
-omberg tes! uji pinggul ekstensi dan tes fungsi neuromuskuler
;oto polos 6#ray Lumbosacral
)erupakan penilaian rutin untuk pasien dengan back pain. 9ibuat dalam posisi AP
lateral dan obli! dengan tampak gambaran kerucut lumbosacral junction! dan spina
dalam posisi fleksi dan ekstensi. 9iharapkan untuk mendapat informasi
ketidakstabilan segmen maupun deformitas.
)-4 %)agnetic -esonance 4maging&.
)-4 adalah pemeriksaan gold standar diagnosis lumbar stenosis dan perencanaan
operasi. *elebihannya adalah bisa mengakses jumlah segmen yang terkena! serta
mengevaluasi bila ada tumor! infeksi bila dicurigai. Selain itu bisa membedakan
dengan baik kondisi central stenosis dan lateral stenosis.
-
7/23/2019 Refarat Stenosis Lumbalis
4/13
bat antiinflamasi nonsteroid untuk mengurangi inflamasi dan menghilangkan
nyeri
Analgesik untuk menghilangkan nyeri
'lok akar saraf dekat saraf yang terkena untuk menghilangkan nyeri sementara
Program latihan dan?atau fisioterapi untuk mempertahankan gerakan tulang
belakang! memperkuat otot perut dan punggung! serta membangun stamina!
semua hal tersebut membantu menstabilkan tulang belakang. 'eberapa pasien
dapat didorong untuk mencoba aktivitas aerobik dengan gerak progresif perlahan
seperti berenang atau menggunakan sepeda latihan.
*orset lumbal untuk memberikan dukungan dan membantu pasien mendapatkan
kembali mobilitasnya. Pendekatan ini terkadang digunakan pada pasien dengan
otot perut yang lemah atau pasien berusia lanjut dengan degenerasi beberapa
tingkat. *orset hanya dapat digunakan sementara! karena penggunaan jangka
panjang dapat melemahkan otot punggung dan perut.
Akupunktur dapat menstimulasi lokasi#lokasi tertentu pada kulit melalui berbagai
teknik! sebagian besar dengan memanipulasi jarum tipis dan keras dari bahan
metal yang memenetrasi kulit.
,. erapi operatif
4ndikasi operasi adalah gejala neurologis yang bertambah berat! defisit neurologis
yang progresif! ketidakamampuan melakukan aktivitas sehari#hari dan menyebabkan
penurunan kualitas hidup! serta terapi konservatif yang gagal. Prosedur yang paling
standar dilakukan adalah laminektomi dekompresi. indakan operasi bertujuan untuk
-
7/23/2019 Refarat Stenosis Lumbalis
5/13
dekompresi akar saraf dengan berbagai tekhnik sehingga diharapkan bisa mengurangi
gejala pada tungkai baah dan bukan untuk mengurangi L'P %lo back pain&!
alaupun pasca operasi gejala L'P akan berkurang secara tidak signifikan.
.
BAB II
AS!"AN KEPE#A$A%AN &ASKEP'
A. Pengkajian Kepera(atan
9ata yang diperoleh atau dikaji tergantung pada tempat terjadinya! beratnya!
apakah akut?kronik! pengaruh terhadap struktur di sekelilingnya dan banyaknya akar saraf
yang terkompresi %tertekan&. Adapun pengkajian keperaatan meliputi+
1. Aktivitas ? 4stirahat
7ejala
)eliputi riayat pekerjaan yang perlu mengangkat benda berat! duduk!
mengemudi dalam aktu lama.
)embutuhkan papan?matras yang keras selam tidur
Penurunan rentang gerak dari ekstremitas pada salah satu bagian tubuh
idak mampu melakukan aktivitas yang biasanya dilakukan
anda
Atrofi otot pada bagian yang terkena
7angguan dalam berjalan
,. =liminasi
7ejala
*onstipasi! mengalami kesulitan dalam defekasi
Adanya inkontinensia?retensi urine
$. 4ntegritas =go
7ejala
*etakutan akan timbulnya paralisis! ansietas masalah pekerjaan! finansial
keluarga
anda
ampak cemas! depresi! menghindar dari keluarga?orang terdekat
". 3eurosensori
-
7/23/2019 Refarat Stenosis Lumbalis
6/13
-
7/23/2019 Refarat Stenosis Lumbalis
7/13
ujuan + Setelah dilakukan tindakan keperaatan diharapkan klien dapat
)elaporkan nyeri hilang atau terkontrol
)engungkapkan metode penghilangan
)endemonstrasikan penggunaan intervensi terapeutik %misalnya!
keterampilan relaksasi! modifikasi perilaku& untuk menghilangkannyeri
4ntervensi +
a. *aji adanya keluhan nyeri! catat lokasi! lamanya serangan! faktor pencetus?yang
memperberat. )inta pasien untuk menetapkan pada skala 0#10
-asional + )embentu menentukan pilihan intervensi dan memberikan dasar
untuk perbandingan dan evaluasi terhadap terapi
b. Pertahankan tirah baring lama selama fase akut. Letakkan pasien pada posisi semi
foler dengan tulang spinal! pinggang dan lutut dalam keadaan fleksi posisi
telentang dengan atau tanpa meninggikan kepala 10#$0 derajat atau pada posisi
lateral.
-asional + irah baring dalam posisi yang nyaman memungkinkan pasien untuk
menurunkan spasme otot! menurunkan penekanan pada bagian tubuh
tertentu dan memfasilitasi terjadinya reduksi dan tonjolan diskus.
c. 7unakanLogroll %papan& selama melakukan perubahan posisi
-asional + )enurukan fleksi! perputaran! desakan pada daerah belakang tubuh
d. 'antu pemasangan brace?korset.
-asional + 'erguna selama fase akut dari rupture diskus untuk memberikan
sokongan dan membatasi fleksi?terpelintir. Penggunaan dalam aktu
panjang dapat menambah kelemahan otot dan lebih lanjut
menyebabkan degeneratif
e. 'atasi aktivitas selama fase akut sesuai dengan kebutuhan
-asional + )enurunkan gaya gravitasi dan gerak yang dapat menghilangkan
spasme otot dan menurunkan edema dan tekanan pada struktur
sekitar diskus invertebralis yang terkena.
f. Letakkan semua kebutuhan! termasuk bel panggil dalam batas yang mudah
dijangkau?diraih oleh pasien.
-asional + )enurunkan resiko peregangan saat meraih
g. 4nstruksikan pasien untuk melakukan teknik relaksasi?visualisasi
-asional + )emfokuskan perhatian pasien! membantu menurunkan tegangan
otot dan meningkatkan proses penyembuhan.
h. 4nstruksikan?anjurkan untuk melakukan mekanika tubuh?gerakan yang tepat
-asional + )enghilangkan?mengurangi stress pada otot dan mencegah trauma
lebih lanjut.
i. 'erikan kesempatan untuk berbicara?mendengarkan masalah pasien.
-asional + :entilasi rasa takut?cemas dapat membantu untuk menurunkanfaktor# faktor stress selama dalam keadaan sakit dan diraat.
-
7/23/2019 Refarat Stenosis Lumbalis
8/13
*esempatan untuk memberikan informasi?membetulkan informasi
yang kurang tepat.
j. 'erikan tempat tidur ortopedik atau letakkan papan di baah kasur?matras.
-asional + )emberikan sokongan dan menurunkan fleksi spinal! yang
menurunkan spasme.k. *olaborasi pemberian terapi sesuai indikasi
l. Pasang penyokong fisik seperti brace lumbal kolar servikal
-asional + Sokongan anatomis?struktur berguna untuk menurunkan
ketegangan?spasme otot dan menurunkan nyeri.
,. *erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan ketidak nyamanan! spasme
otot! terapi restriktif %tirah baring! traksi&! kerusakan neuromuscular.
ujuan + Setelah diberikan tindakan keperaatan diharapkan klien mampu
)engungkapkan pemahaman tentang situasi?faktor risiko dan aturan
pengobatan individual
)endemonstrasikan teknik?perilaku yang mungkin
)empertahankan?meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh
yang sakit dan?atau kompensasi.
4ntervensi +
a. 'erikan tindakan pengamanan sesuai indikasi dengan situasi yang spesifik
-asional + ergantung pada bagian tubuh yang terkena?jenis prosedur! aktivitas
yang kurang berhati#hati akan meningkatkan kerusakan spinal %rujuk
pada pembedahan diskus&
b.
-
7/23/2019 Refarat Stenosis Lumbalis
9/13
-asional + Stimulasi sirkulasi vena?arus balik vena menurunkan keadaan vena
yang statis dan kemungkinan terbentuknya thrombus.
f. 'antu pasien dalam melakukan aktivitas ambulasi progresif.
-asional + *eterbatasan aktivitas tergantung pada kondisi yang khusus tetapi
biasanya berkembang dengan lambat sesuai toleransi.g. 9emonstrasikan penggunaan alat penolong! seperti alat bantu jalan! tongkat.
-asional + )emberikan stabilitas dan sokongan untuk mengkompensasi
gangguan tonus?kekuatan otot dan keseimbangannya.
h. 'erikan peraatan kulit dengan baik! masase titik yang tertekan setelah setiap
perubahan posisi. Periksa keadaan kulit di baah brace dengan periode aktu
tertentu.
-asional + )enurunkan risiko iritasi?kerusakan pada kulit.
i. *olaborasi pemberian obat untuk menghilangkan nyeri kira#kira $0 menit
sebelum memindahkan?melakukan ambulasi pasien.-asional + Antisipasi terhadap nyeri dapat meningkatkan ketegangan otot. >bat
dapat merelaksasikan pasien! meningkatkan rasa nyaman dan
kerjasama pasien selama melakukan aktivitas.
j. *olaborasi pemakaian stoking antiemboli sesuai kebutuhan
-asional + )eningkatkan arus balik vena.
$. Ansietas %uraikan tingkatan&?koping! individual tidak efektif %kronis& berhubungan
dengan krisis situasi
ujuan + Setelah dilakukan tindakan keperaatan diharapkan klien mampu
ampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat
diatasi.
)engidentifikasi ketidakefektifan perilaku koping dan
konsekuensinya.
)engkaji situasi terbaru dengan akurat.
)endemonstrasikan keterampilan pemecahan masalah.
)engembangkan rencana untuk perubahan gaya hidup yang perlu.
4ntervensi +
a. *aji tingkat ansietas pasien. entukan bagaimana pasien menangani masalahnya
dimasa yang lalu dan bagaimana pasien melakukan koping dengan masalah yang
dihadapinya sekarang.
-asional + )embantu dalam mengidentifikasikan kekuatan dan keterampilan
yang mungkin membantu pasien mengatasi keadaannya sekarang
dan?atau kemungkinan lain untuk memberikan bantuan yang s
esuai.
b. 'erikan informasi yang akurat dan jaab dengan jujur.
-asional + )emungkinkan pasien untuk membuat keputusan yang didasarkan
atas pengetahuannya.
-
7/23/2019 Refarat Stenosis Lumbalis
10/13
c. 'erikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan masalah yang dihadapinya!
seperti kemungkinan paralisis! pengaruh terhadap fungi seksual! perubahan dalam
pekerjaan?finansial! perubahan peran dan tanggung jaab.
-asional + *ebanyakan pasien mengalami masalah yang perlu untuk
diungkapkan dan diberi respons dengan informasi yang akurat
untuk meningkatkan koping terhadap situasi yang sedang
dihadapinya.
d. *aji adanya masalah sekunder yang mungkin merintangi keinginan untuk sembuh
dan mungkin untuk menghalangi proses penyembuhannya.
-asional + Pasien mungkin secara tidak sadar memperoleh keuntungan! seperti+
terlepas dari tanggung jaab! perhatian dan control dari yang lain.
4ni perlu untuk dikerjakan secara positif untuk meningkatkan
penyembuhan.
e. rang terdekat?keluarga mungkin secara tidak sadar memungkinkan
pasien mempertahankan ketergantungannya dengan melakukan
sesuatu yang pasien sendiri mampu melakukannya tanpa
bantuan orang lain.
f. -ujuk pada kelompok penyokong yang ada! pelayanan sosial! konselor
finansial?konselor kerja! psikoterapi dan sebagainya.
-asional + )emberikan dukungan untuk beradaptasi pada perubahan dan
memberikan sumber#sumber untuk mengatasi masalah.
". *urang pengetahuan %kebutuhan belajar& mengenai kondisi! prognosis! dan tindakan
berhubungan dengan kesalahan onformasi?kurang pengetahuan! kesalahan interpretasi
informasi kurang mengingat! tidak mengenal sumber#sumber informasi.
ujuan + Setelah dilakukan tindakan keperaatan diharapkan klien mampu
)engungkapkan pengetahuan tentang kondisi! prognosis! dan
tindakan. )elakukan kembali perubahan gaya hidup
'erpartisipasi dalam aturan tindakan
4ntervensi +
a. /elaskan kembali proses penyakit dan prognosis dan pembatasan kegiatan! seperti
hindari mengemudikan kendaraan dalam periode aktu yang lama.
-asional + Pengetahuan dasar yang memadai memungkinkan pasien untuk
membuat pilihan yang tepat. 9apat meningkatkan kerjasama pasien
mengenai program pengobatan dan mendapatkan penyembuhan yang
optimal.
-
7/23/2019 Refarat Stenosis Lumbalis
11/13
b. 'erikan informasi tentang berbagai hal dan instruksikan pasien untuk melakukan
perubahan Bmekanika tubuhC tanpa bantuan dan juga melakukan latihan.
ermasuk informasi mengenai mekanika tubuh sendiri untuk berdiri! mengangkat!
dan menggunakan sepatu penyokong.
-asional + )enurunkan resiko terjadinya trauma berulang dari leher?punggung
dengan menggunakan otot#otot bokong.
c. 9iskusikan mengenai pengobatan dan juga efek sampingnya! seperti halnya
beberapa obat yang menyebabkan kantuk yang sangat berat %analgetik! relaksasi
otot&! yang lain dapat memperberat penyakit ulkus %3SA49&.
-asional + )enurunkan resiko komplikasi?trauma.
d. Anjurkan untuk menggunakan papan?matras yang kuat! bantal kecil yang agak
datar dibaah leher! tidur miring dengan lutut difleksikan! hindari posisi
telungkup.-asional + 9apat menurunkan regangan otot melalui dukungan structural dan
pencegahan terhadap hiperekstensi dari tulang belakang.
e. 9iskusikan mengenai kebutuhan diet.
-asional + 9iet tinggi serat dapat mengurangi konstipasi! kalori yang dibatasi
dapat meningkatkan pengontrolan?penurunan berat badan yang dapat
menurunkan tekanan pada diskus intervertebralis.
f. (indari pemakainan pemanas dalam aktu lama.
-asional + 9apat meningkatkan kongesti pada jaringan lokal! penurunan sensasi
panas dapat menimbulkan trauma karena panas.
g. Anjurkan pasien untuk melakukan evaluasi medis secara teratur
-asional + )engevaluasi perkembangan proses degenerative! memantau
perkembangan dari bagian tubuh yang terkena?komplikasi dari efek
samping obat mungkin juga menandakan adanya kebutuhan untuk
mengubah aturan pengobatan
h. 'erikan informasi mengenai tanda#tanda yang perlu dilaporkan pada evaluasi
berikutnya! seperti nyeri tusuk! kehilangan sensasi?kemampuan untuk berjalan.
-asional + Perkembangan dari proses penyakit mungkin memerlukantindakan?pembedahan lebih.
5. *onstipasi berhubungan dengan imobilisasi! penurunan aktivitas fisik! perubahan
stimulasi saraf! ileus.
ujuan + Setelah dilakukan tindakan keperaatan diharapkan klien mampu
)embuat kembali pola yang normal dari fungsi usus.
)engeluarkan feses lunak?konsistensi agak berbentuk tanpa mengejan.
4ntervensi +
a.
-
7/23/2019 Refarat Stenosis Lumbalis
12/13
-asional + 9istensi! hilangnya peristaltik usus merupakan tanda baha fungsi
defekasi hilang yang kemungkinan berhubungan dengan kehilangan
persarafan parasimpatik usus besar dengan tiba#tiba.
b. 7unakan bedpan ukuran kecil sampai pasien mampu untuk defekasi turun dari
tempat tidur %ke toilet&.
-asional + )eningkatkan rasa nyaman dan menurunkan ketegangan pada otot.
c. 'erikan privasi.
-asional + )eningkatkan kenyamanan secara psikologis.
d. Anjurkan untuk melakukan pergerakan?ambulasi sesuai kemampuan.
-asional + )enstimulasi peristaltik yang memfasilitasi kemungkinan
terbentuknya flatus.
e. *olaborasi peningkatan diet pasien sesuai toleransi.
-asional + )akanan padat akan dimulai pemberiannya sampai peristaltik
kembali timbul?sampai ada flatus dan adanya kemungkinanbahaya ileus paralitik dapat dipastikan tidak ada.
f. *olaborasi pemberian selang rectal! supositoria! dan enema jika diperlukan.
-asional + )ungkin perlu untuk menghilangkan distensi abdomen!
meningkatkan kebiasaan defekasi yang normal.
g. *olaborasi pemberian obat laksatif! pelembek feses sesuai kebutuhan.
-asional + )elembekkan feses! meningkatkan fungsi defekasi sesuai kebiasaan!
menurunkan ketegangan.
@. -esiko retensi urinarius berhubungan dengan kebutuhan terhadap tetap berbaring di
tempat tidur! perubahan stimulasi sarafujuan + Setelah diberikan tindakan keperaatan diharapkan pasien mampu+
)engosongkan kandung kemih secara adekuat sesuai kebutuhan
individu.
4ntervensi +
a. >bservasi dan catat jumlah?frekuensi berkemih.
-asional + )enentukan apakah kantung kemih dikosongkan dan saat kapan
intervensi itu diperlukan.
b. Lakukan palpasi terhadap adanya distensi kandung kemih.
-asional + 9apat menandakan adanya retensi urine.
c. ingkatkan pemberian cairan
-asional + )empertahankan fungsi ginjal.
d. 'erikan stimulasi terhadap pengosongan urine dengan mengalirkan air! letakkan
air hangat dan dingin secara bergantian pada daerah suprapubis! letakkan tangan
dalam air hangat sesuai kebutuhan.
-asional + )eningkatkan proses perkemihan dengan merelaksasikan sfingter
urine.
e. *olaborasi tindakan kateterisasi terhadap residu urine setelah berkemih sesuai
kebutuhan. Pasang?pertahankan kateter ;olley sesuai kebutuhan.
-
7/23/2019 Refarat Stenosis Lumbalis
13/13
-asional + *ateter intermiten atau yang terus#menerus mungkin diperlukan
selama beberapa hari pascaoperasi sampai terjadi penurunan
pada proses pembengkakan.
9A;A- PSA*A
9oenges. =! )oorhouse and 7eissler. %,000&. Rencana Asuhan Keperawatan. Pedoman
untuk Perencanaan dan Pendokumetasian Perawatan Pasien. /akarta. =7