REDESAIN PASAR TRADISIONAL KARTASURA DENGAN …eprints.ums.ac.id/77295/17/Gilang Dwi Rahmadianto...

34
REDESAIN PASAR TRADISIONAL KARTASURA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HYBRID Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Arsitektur Oleh : GILANG DWI RAHMADIANTO D300150045 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of REDESAIN PASAR TRADISIONAL KARTASURA DENGAN …eprints.ums.ac.id/77295/17/Gilang Dwi Rahmadianto...

REDESAIN PASAR TRADISIONAL KARTASURA

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HYBRID

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Program Studi Arsitektur

Oleh :

GILANG DWI RAHMADIANTO

D300150045

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 20 Agustus 2019

Penulis

GILANG DWI RAHAMADIANTO

D300150045

5

REDESAIN PASAR TRADISIONAL KARTASURA

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HYBRID

Abstrak

Pasar Tradisional Kartasura dulunya tidak kalah ramai dengan Pasar Legi yang

mana sebagai Pusatnya penjualan bumbu rempah-rempah. Namun semenjak

dialihkannya jalur bus yang dahulu melewati pasar ke jalur lain yang tidak melewati

pasar, saat itulah pengunjung pasar mengalami penurunan. Meskipun mengalami

penurunan, pasar ini tetap bertahan sampai sekarang dengan kondisi yang

menghawatirkan. Namun saat ini minat masyarakat untuk mengunjunginya mulai

berkurang dengan adanya pasar modern seperti alfamat, indomaret, ataupun

alfamidi. Seperti yang terlihat saat ini, hampir di tiap jalan pasti kita menemukan

pasar modern. Beberapa pedagang yang awalnya berjualan didalam, beberapa mulai

pindah berjualan di sisi luar pasar untuk mendapatkan pembeli. Hal ini membuat

suasana kumuh semakin jelas dan pada saat hujan dan ramai pengunjung banyak

genangan air. Umur bangunan yang sudah tua ini cukup terlihat dari luarnya dengan

tidak terawatnya dan kotor temboknya. Beberapa bagian pada bangunan ini juga

sudah mulai retak dan rawan timbul musibah. Perlu sebuah perubahan yang

membuat pasar ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu pasar ini perlu dilakukan

perbaikan lagi. Pada perancangan ini yang di harapkan adalah merencanakan dan

merancang kembali (Redesain) Pasar Tradisional Kartasura sesuai dengan standar

umum pasar melalui pendekatan arsitektur hybrid. Dengan memaksimalkan

fungsinya dan meminimalisirkan permasalahan yang pernah ada agar dapat lebih

menarik perhatian masyarakat sekitar untuk membeli kebutuhannya di pasar

tradisional dengan aman dan nyaman.

Kata kunci : Redesain, Pasar, Tradisional

Abstract

Kartasura Traditional Market used to be no less crowded with Legi Market which

was the Center for selling spices. But since the diverted bus lane that used to pass

the market to another lane that did not pass through the market, that's when market

visitors have decreased. Despite the downturn, this market has remained

unsatisfactory until now. But at this time the interest of the community to visit him

began to diminish with the existence of modern markets such as alfamat, indomaret,

or alfamidi. As seen today, almost everywhere we find a modern market. Some

traders who initially sell inside, some start to sell on the outside of the market to

get buyers. This makes the slum atmosphere even more clear and when it rains and

is crowded with visitors there are many puddles. The age of this old building is

quite visible from the outside with poorly maintained and dirty walls. Some parts

of this building have also begun to crack and prone to disaster. Need a change that

6

makes this market even better. Therefore this market needs to be improved again.

In this design, it is expected to plan and redesign the Kartasura Traditional Market

in accordance with general market standards through a hybrid architecture

approach. By maximizing its function and minimizing the problems that have

existed in order to be able to attract the attention of the surrounding community to

buy their needs in traditional markets safely and comfortably.

Keywords : Redesign, Market, Traditional

1. PENDAHULUAN

Pasar Tradisional Kartasura terletak di Jalan Ahmad Yani, Kartasura, Dusun I,

Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57161. Merupakan satu-satunya

pasar yang berada di Kecamatan Kartasura. Kecamatan Kartasura terletak di

dataran tinggi dengan tinggi 121 m diatas permukaan laut, dengan luas wilayah

1.923 Ha. Sebagai satu-satunya pasar di kecamatan Kartasura, pasar Kartasura ini

sangat terkenal di kalangan masyarakat. Berbeda dengan kecamatan Surakarta yang

memiliki lebih kurang sekitar 10 pasar di kecamatan tersebut. Pasar tradisional

Kartasura sendiri memiliki ukuran site sekitar 7800m2. Namun keadaanya sekarang

cukup menghawatirkan, dapat di lihat beberapa permasalahannya adalah sebagai

berikut :

Tabel 1. Tabel keadaan pasar Kartasura

No. Gambar Deskripsi Evaluasi

1

Tampak depan

Pasar kartasura

Tampilan bangunan

sudah mulai tidak

menarik

2

Lorong-lorong

di bagian dalam

Pasar

Lorong-lorongnya

cukup sempit untuk

lalu Lalang antar

pengunjung

7

3

Los pedagang Pedagang

menggunakan

Lorong jalan untuk

barang

dagangannnya

4

Los pedagang

5

Void di dalam

pasar

Void di dalam pasar

kurang masksimal,

beberapa area di

bawah pasar tetap

gelap

6

Pedagang yang

berpindah

berjualan di luar

pasar

Pedagang berjualan

di luar pasar, bukan

di tempat yang

seharusnya

7

Pedagang di luar

pasar

8

Kondisi

bangunan yang

tidak terawat

Bangunan tidak

terawat denagn baik,

banyak tembok yang

kotor

8

9

Pedagang yang

berjualan tidak

sesuai aturan

Pedagang berjualan

tidak pada

tempatnya

10

Kondisi pasar

saat hujan

Banyak genangan air

di sekitar pasar saat

hujan

11

Jembatan layang

yg tidak terawat

dan

membahayakan

Beberapa bagian

jembatan sudah

mulai karatan dan

berbahaya

Pasar ini cukup banyak diminati pengunjung, terlihat dari masih ramainya

pengunjung pasar ini, walaupun tidak seramai dulu. Sebagai satu-satunya pasar di

kecamatan Kartasura ini sebenarnya cukup wajar pasar ini banyak peminatnya.

Karena tidak ada pasar lain di kecamatan ini. Namun disayangkan pasar ini tidak

terawat dengan baik. Kesan kumuh dan kotor pun melekat di pasar ini.

Oleh karena itu di perlukan perubahan terhadap pasar kartasura ini, salah satunya

dengan meredesainnya menjadi lebih berfungsi dengan maksimal. Yang mana

dengan redesain ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang ada pada pasar

tradisional Kartasura ini. Sesuai dengan program pemerintah yang mana ingin

merevitalisasi pasar-pasar tradisional di Indonesia agar tidak kalah dengan

supermarket ataupun mall yang di lengkapi AC.

9

2. METODE

2.1 Pengumpulan Data

1) Obeservasi

Mengadakan studi lapangan melalui pengamatan secara langsung untuk

mengetahui kondisi fisik lokasi dan tata eksisting, sarana prasarana yang

tersedia serta faktor penunjang dan potensi lainnya

2) Studi Literatur

Dengan mengkaji dan mencermati berbagai literatur yang terkait dengan

pembahasan yang akan dilaksanakan.

3) Interview

Penulis melakukan tanya jawab dengan narasumber dan dosen

pembimbing secara langsung.

4) Studi Komparasi

Mengadakan studi banding pada sebuah obyek yang memiliki kesamaan

fungsi untuk mendapatkan referensi dan penalaran/ atau gambaran

mengenai desain perancangan.

2.2 Analisis

Merupakan penguraian dan penjelasan terhadap permasalahan berdasarkan data-

data yang diperoleh, diolah dan dianalisa berdasarkan landasan teori- teori yang

terkait dengan permasalahan kemudian di jadikan sebuah kesimpulan untuk

mendapatkan sebuah hasil yang baik.

2.3 Sintesis

Menerapkan tahapan dalam penyusunan hasil analisa dalam bentuk kerangka

yang tersusun dengan sistematis yang berupa deskripsi konsep perancangan

sebagai pemecahan permasalahan.

2.4 Perumusan Konsep

Pengolahan data untuk mengetahui dan menarik kesimpulan permasalahan

sehingga mendapatkan hasil analisa yang kemudian disusun dalam konsep.

10

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.Analisa dan Konsep Pengguna

Pengguna adalah sebuah elemen terpenting dalam sebuah arsitektur. Salah satu

penyebab adanya ruang adalah adanya kebutuhan ruang bagi pengguna. Berikut

adalah tabel aktifitas pengguna yang ada di pasar tradisional Kartasura.

Tabel 2. Tabel aktifias pengguna pasar

Jenis aktivitas Jenis pengguna Ruang

Pedagang

Menyiapkan barang dagangan

Transaksi jual-beli

Menyimpan barang dagangan

Menggunakan fasilitas umum

(parkir, toilet, musholla, atm,

makan) yang disediakan pasar

Pedagang Kios. parkir,

toilet,

musholla, atm.

makan

kuli

Mengangkut barang

Bongkar muat barang

Menata barang

kuli Angkut barang

Pembeli

Melakukan tawar menawar

Transaksi jual-beli

Menggunakan fasilitas umum

(parkir, toilet, musholla, atm,

makan) yang disediakan pasar

pembeli Berbelanja,

parkir, toilet,

musholla, atm.

makan

Pengelola pasar

Mengontrol kegiatan operasional

pasar

Mendata aktivitas perdagangan

Mengelola keuangan hasil

retribusi

Pelayanan keluhan pedagang

Pelayanan keluhan pembeli

Diskusi atau rapat

Menggunakan fasilitas umum

(parkir, toilet, musholla, atm,

makan) yang disediakan pasar

Staf

➢ Kepala petugas pasar

➢ Staf administrasi

➢ Staf lapangan atau juru

pungut retribusi

Kantor, parkir,

toilet,

musholla, atm.

makan

Membersihkan pasar

Mengangkut sampah

Memilih sampah

Mengolah sampah organik

Petugas kebersihan

➢ Petugas pengolahan

sampah organik

11

Mengolah sampah anorganik ➢ Petugas pengolahan

sampah anorganik

Ruang

pengolahan

sampah

Menjaga dan mengawasi

kendaraan

Pencatatan

Menata dan mengatur parkiran

Petugas parkir Parkiran

Menjaga ketertiban pasar Petugas keamanan Pos satpam

3.2. Program Ruang

Tabel 3. Tabel Program Ruang Zona Basah

Ruang Jumlah

ruang

Kapasitas

pengguna Perabotan ruang Perhitungan luas

Zona basah

Kios

pedagang

ikan

81 4 orang

4 x (0.6 m x 1.2 m) = 2.88 m2

577,53

· Display ikan 1 x (2 m x 1 m) = 2 m2

· Pemyimpanan

es batu 1 x (0.5 m x 0.5 m) = 0.25 m2

· Penyimpanan air bersih

1 x (0.5 m x 1 m) = 2 m2

Kios

pedagang

daging

104 4 orang

4 x (0.6 m x 1.2 m) = 2.88 m2

559,52

· Display

daging 1 x (2 m x 1 m) = 2 m2

· Penyimpanan air bersih

1 x (0.5 m x 1 m) = 0.5 m2

Kios

pedagang

sayuran

231 4 orang

4 x (0.6 m x 1.2 m) = 2.88 m2

1242,78

· Display

sayuran 1 x (2 m x 1 m) = 2 m2

· Penyimpanan air bersih

1 x (0.5 m x 1 m) = 0.5 m2

Kios

sembako 289 4 orang

4 x (0.6 m x 1.2 m) = 2.88 m2

1988,32

· Display

sembako 1 x (2 m x 1 m) = 2 m2

· Penyimpnana sembako

1 x (2 m x 1 m) = 2 m2

Kios

buah 251 4 orang

4 x (0.6 m x 1.2 m) = 2.88 m2

1726,88 · Display buah 1 x (2 m x 1 m) = 2 m2

· Penyimpnana buah

1 x (2 m x 1 m) = 2 m2

jumlah 6095,03

sirkulasi 30 % 1828,509

Total 7923,539

12

Tabel 4. Tabel Program Ruang Zona Kering

Ruang Jumlah

ruang

Kapasitas

pengguna Perabotan ruang Perhitungan luas

Zona kering

Kios

pedagang

pakaian

91 4 orang

4 x (0.6 m x 1.2 m) = 2.88 m2

837,2

· Display

pakaian 6 x (0.6 m x 1.2 m) = 4.32 m2

· Tempat

penyimpnan pakaian

1 x (2 m x 1 m) = 2 m2

Kios pedagang

perabot

rumah

tangga

131 4 orang

4 x (0.6 m x 1.2 m) = 2.88 m2

966,78

· Display

perabot 1 x (2.5 m x 1 m) = 2.5 m2

· Tempat

penyimpanan perabot

1 x (2 m x 1 m) = 2 m2

jumlah 1803,98

sirkulasi 30 % 541,194

Total 2345,174

Tabel 5. Tabel Program Ruang Zona Kuliner

Ruang Jumlah

ruang

Kapasitas

pengguna Perabotan ruang Perhitungan luas

Zona kuliner

Dapur 15 2 orang

2 x (0.6 m x 1.2 m) = 1.44 m2

54,75 · Kompor 2 x (0.3 m x 0.35 m) = 0.21 m2

· Penyimpanan

bahan makanan 1 x (2 m x 1 m) = 2 m2

Tempat

cuci 15 2 orang

2 x (0.6 m x 1.2 m) = 1.44 m2

29,25 · Wastafel 2 x (0.3 m x 0.35 m) = 0.39 m2

· Meniriskan

perkakas 1 x (0.3 m x 0.4 m) = 0.12 m2

Display

makanan 15 2 orang

2 x (0.6 m x 1.2 m) = 1.44 m2

81,6

· Rak meja

makan 1 x (2 m x 1 m) = 2 m2

· Penyimpanan

perabot 1 x (2 m x 1 m) = 2 m2

Area

makanan 15 10 orang

10 x (0.6 m x 1.2 m) = 7.2 m2

301,2 · Meja makan 5 x (2 m x 1 m) = 10 m2

· Kursi 1 x (0.6 m x 0.6 m) = 2.88 m2

jumlah 466,8

sirkulasi 30 % 140,04

Total 606,84

13

Tabel 6. Tabel Program Ruang Area Bongkar Muat

Ruang Jumlah

ruang

Kapasitas

pengguna Perabotan ruang Perhitungan luas

Area bongkar muat

Area

parkir

mobil

1 10 mobil 1 unit mobil @ 12

m2 10 x 120 = 120 m2 120

Area

bongkar

muat

1 10 parkir 1 unit mobil @

3.5 m2 10 x 3.5 = 35 m2 35

jumlah 155

sirkulasi 30 % 46,5

Total 201,5

Tabel 7. Tabel Program Pengolahan Sampah

Ruang Jumlah

ruang

Kapasitas

pengguna Perabotan ruang Perhitungan luas

pengolahan sampah

Area

pemilihan

sampah

1 4 orang

4 x (0.6 m x 1.2 m) = 2.88 m2

10,88

· Bak sampah

kering 1 x (2 m x 2 m) = 4 m2

· Bak sampah

basah 1 x (2 m x 2 m) = 4 m2

Area

pengolahan

sampah

organik

1 2 orang

2 x (0.6 m x 1.2 m) = 1.44 m2

7,44

· Bak

pengolahan

sampah organik

1 x (2 m x 2 m) = 4 m2

· Bak

pengolahan

sampah biogas

1 x (2 m x 1 m) = 2 m2

Area

pengolahan

sampah

anorganik

1 2 orang

2 x (0.6 m x 1.2 m) = 1.44 m2

4,94

· Alat pengolahan biji

plastik

1 x (1 m x 1.5 m) = 1.5 m2

· Tempat

penampungan biji

plastik

1 x (2 m x 1 m) = 2 m2

jumlah 23,26

sirkulasi 30 % 6,978

Total 30,238

14

Tabel 8. Tabel Program Ruang Musholla

Ruang Jumlah

ruang

Kapasitas

pengguna Perabotan ruang Perhitungan luas

Musholla

Ruang

sholat 1 30 orang - 30 x (0.6 m x 1.2 m) = 21.6 m2 21,6

Ruang

takmir 1 2 orang

2 x (0.6 m x 1.2 m) = 1.44 m2

5,045

· Meja 2 x (0.75 m x 0.8 m) = 1.2 m2

· Kursi 2 x (0.45 m x 0.45 m) = 0.405 m2

· Lemari

penyimpanan 1 x (0.5 m x 1 m) = 2 m2

Ruang

wudhu pria

1 5 orang 0.9 m2 5 x 0.9 m2 = 4.5 m2 4,5

Ruang

wudhu

wanita

1 5 orang 0.9 m2 5 x 0.9 m2 = 4.5 m2 4,5

jumlah 35,645

sirkulasi 30 % 10,6935

Total 46,3385

Tabel 9. Tabel Program Ruang Zona Basah

Ruang Jumlah

ruang

Kapasitas

pengguna Perabotan ruang Perhitungan luas

Ruang pengelola

Ruang kepala

1 3 orang

3 x (0.6 m x 1.2 m) = 2.16 m2

5,765

· Meja 2 x (0.75 m x 0.8 m) = 1.2 m2

· Kursi 2 x (0.45 m x 0.45 m) = 0.405

m2

· Lemari

Berkas 1 x (0.5 m x 1 m) = 2 m2

Ruang sekretaris

1 3 orang

3 x (0.6 m x 1.2 m) = 2.16 m2

5,765

· Meja 2 x (0.75 m x 0.8 m) = 1.2 m2

· Kursi 2 x (0.45 m x 0.45 m) = 0.405

m2

· Lemari

Berkas 1 x (0.5 m x 1 m) = 2 m2

Ruang staf 1 6 orang

6 x (0.6 m x 1.2 m) = 4.32 m2

12,135

· Meja 6 x (0.75 m x 0.8 m) = 3.6 m2

· Kursi 6 x (0.45 m x 0.45 m) = 1.215

m2

· Lemari

Berkas 6 x (0.5 m x 1 m) = 3 m2

15

Ruang Jumlah

ruang

Kapasitas

pengguna Perabotan ruang Perhitungan luas

Ruang

Tamu 1 5 orang

5 x (0.6 m x 1.2 m) = 3.6 m2

5,205 · Meja 1 x (0.8 m x 0.6 m) = 0.48 m2

· Kursi 5 x (0.45 m x 0.5 m) = 1.125 m2

Ruang

Pengaduan 1 3 orang

3 x (0.6 m x 1.2 m) = 2.16 m2

3,765 · Meja 1 x (0.8 m x 0.6 m) = 0.48 m2

· Kursi 5 x (0.45 m x 0.5 m) = 1.125

m2

jumlah 32,635

sirkulasi 30 % 9,7905

Total 42,4255

Tabel 10. Tabel Program Ruang Toilet

Ruang Jumlah

ruang

Kapasitas

pengguna Perabotan ruang Perhitungan luas

Toilet

Toilet 8 unit 8 orang - 8 x 2 m2 = 16 m2 16

Wastafel 5 unit 5 orang 5 x (0.6 m x 1.2 m) = 3.6 m2

4,2 · Wastafel 5 x (0.4 m x 0.3 m) = 0.6 m2

jumlah 20,2

sirkulasi 30 % 6,06

Total 26,26

Tabel 11. Tabel Program Ruang ATM

Ruang Jumlah

ruang

Kapasitas

pengguna Perabotan ruang Perhitungan luas

ATM

Ruang

ATM 4 unit 4 orang

4 x (0.6 m x 1.2 m) = 2.88 m2 5,13

· Mesin ATM 4 x (0.6 m x 0.75 m) = 2.25 m2

jumlah 5,13

sirkulasi 30 % 1,539

Total 6,669

16

Tabel 12. Tabel Program Ruang Parkir

Ruang Jumlah

ruang

Kapasitas

pengguna Perabotan ruang Perhitungan luas

Parkir

Area

parkir

mobil

1 25 mobil - 25 x ( 2.5 m x 5 m) = 312.5 m2 312,5

Area

parkir

motor

1 80 motor - 80 x ( 1.5 m x 2 m) = 240 m2 240

Ruang

penjaga

parkir

1 2 orang

2 x (0.6 m x 1.2 m) = 1.44 m2

1,845 · 2 Kursi 2 x (0.45 m x 0.45 m) = 0.405 m2

jumlah 554,345

sirkulasi 30 % 166,3035

Total 720,6485

Tabel 13. Tabel Rekapitulasi Program Ruang

Rekapitulasi perhitungan

Ruang luas

Zona basah 7923,539

Zona kering 2345,174

Zona kuliner 606,84

Area bongkar muat 201,5

pengolahan sampah 30,238

Musholla 46,3385

Ruang pengelola 42,4255

Toilet 26,26

ATM 6,669

Parkir 720,6485

TOTAL 11949,6325

Pasar tradisional kartasura termasuk bagian kabupaten sukoharjo yang mana

memiliki peraturan sesuai peraturan daerah kabupaten sukoharjo nomor: 2 tahun

2005 tentang rencana umum tata ruang kota kecamatan kartasura

a. kawasan permukiman memiliki kepadatan rendah sampai sedang dengan KDB 40%

– 60%, dan KLB 1 – 1,5;

b. kawasan perdagangan memiliki kepadatan tinggi dengan KDB 80 % dan KLB 2;

c. kawasan Campuran memiliki kepadatan rendah sampai tinggi dengan KDB 40 % –

80 % dan KLB 2.

17

Ukuran site pasar Kartasura Sumber : Googlemaps.com, 2019

Area pasar tradisional Kartasura termasuk area yang memiliki kepadatan

tinggi karena, sekitar daerah tersebut sudah dibangun bangunan-bangunan

disekelilingnya, maka digunakan KDB 80% dan KLB 2. Lahan pasar tradisional

Kartasura sendiri memiliki ukuran luas sebesar 7800m2.

Maka :

7800 m2 * 80% = 6280 m2

Luas bangunan yang akan dibangun 11949,6325 = 11900 m2

KLB = 11900 m2 / 6280m2 = 1,89

Syarat maksimal KLB Kecamatan Kartasura 2.

1,89 < 2 ,maka masih di perbolehkan

Analisa dan konsep massa

Pengunjung pasar biasanya membeli berbagai kebutuhan dalam satu waktu,

seperti sayur, daging, perabotan rumah tangga, dan lainnya. Untuk mempermudah

pengunjung pasar dalam berbelanja, maka akan di gunakan konsep satu masa.

Konsep satu masa ini akan memudahkan pengunjung untuk mengakses antar

ruangan, misalnya dari tempat kuliner lalu ingin berbelanja buah-buahan, jadi tidak

perlu menuju ke massa yang berbeda.

95m

88m

80m

11m

77m

18

Gambar 1. Konsep Massa lantai 1

Sumber : Analisa Penulis, 2019

Gambar 2. Konsep Massa lantai 2

Sumber : Analisa Penulis, 2019

➢ Zona kuliner

Ditempatkan di depan agar berjauhan

dengan zona basah yang menghasikan

aroma daging-daging ayam ataupun ikan

➢ Zona basah ( kios buah, sayuran

dan sembako )

sebagai pemisah antara zona kuliner

dan kios-kios daging dan ikan yang

memiliki aroma kurang mengenakkan

➢ Zona basah ( daging dan ikan )

Posisinya di belakang karena daging

dan ikan dalam bongkar muat

biasanya menyebabkan Lorong

sedikit kotor, maka diletakkan di

belakang berdekatan dengan araea

bongkar muat

➢ Area bongkar muat

Posisinya di belakang agar

tidak mengganggu

pengunjung

LANTAI 1

➢ Rg. pengelola

Ditempatkan di depan lantai 2 agar mudah di

akses bagi pengujung

➢ Zona kering

Di letakkan di lantai 2 agar lantai 2

tidak ada pedagang basah dan

kondisinya lebih bersih

➢ Area mushola, ruang istirahat,

ruang menyusui

diletakkan di area yang nyaman dari

kebisingan

➢ Void

Diberikan void yang luad

agar cahaya dan udara dapat

masuk dengan baik

LANTAI 2

19

Gambar 3. Konsep Massa 3D Sumber : Analisa Penulis, 2019

Jadi, pasar ini akan menerapkan konsep dua lantai dengan void yang besar

agar pemanfaatan cahaya alami dan sirkulasi udara dapat berjalan dengan

maksimal. Selain itu void ini berguna agar pedagang yang berada di lantai dua dapat

terlihiat dari bawah dan mengurangi kemungkinan pedagang yang berada di lantai

dua sepi pengunjung.

Analisa dan konsep tampilan arsitektur

Atap pasar ini dibuat sesuai dengan keadaan lingkungan yaitu tropis.

Menggunakan atap yang miring yang cocok untuk menepis hujan. Ditambahkan

dengan sirkulasi udara pada tengah atap agar udara dapat berjalan dengan baik.

Atap ini akan diterapkan pada bagian belakang pasar, sementara bagian depan tetap

menggunakan konsep tradisional.

Gambar 4. Konsep atap

Sumber : Gardenmatrial.com, 2019

LANTAI 2

LANTAI 1

ATAP

20

Gambar 5. Konsep tembok motif kayu

Sumber : http://www.catkayu.net, 2019

Membuat beberapa tembok sekitar pasar bermotif kayu, tidak menggunakan

kayu asli, tetapi motif tembok semen yang dibuat seperti kayu. Tidak menggunakan

kayu sendiri agar tembok ini dapat bertahan lama dan dapat menahan kebakaran.

Gambar 6. Bata roster

Sumber : blog.bluprin.com, 2019

Digunakan terutama pada area bongkar muat yang padat kegiatan saat tertentu dan

memerlukan sirkulasi udara yang baik. Penggunaan tembok bata ekspos bolong-

bolong seperti pada contoh gambar di atas. Penggunaan bata ini bertujuan untuk

memaksimalkan sirkulasi udara dan pencahayaan, sekaligus menambah estetika

dari bangunan itu sendiri. Analisa dan konsep sturktur dan utilitas.

Bongkat

muat

2

21

Gambar 7. Motif batik

Sumber : http://grchexacon.blogspot.com

Pemberian motif batik untuk beberapa sisi bangunan pasar ini, agar kesan

tradisional jawa pasar ini dapat melekat. Motif batik ini juga dapat digunakan

sebagai partisi ruangan yang memerlukan visual antar ruang seperti pada tampak

depannya.

Analisa dan konsep Struktur

Struktur bangunan menggunakan struktur yang sesuai dengan

kebutuhannya, yang mana mampu membuat bangunan tersebut menjadi kokoh.

a. Pondasi

Gambar 8. Konsep pondasi Sumber : Analisa Penulis, 2019

22

Gambar 9. Pondasi footplate

Sumber : www.panduanrumah.com, 2019

Dari pondasi menggunakan pondasi footplate. Sesuai bangunannya, yaitu

bangunan dua lantai. Yang mana pondasi ini sudah cukup untuk menopang

bangunan tersebut.

b. Struktur

Gambar 10. Konsep struktur Sumber : Analisa Penulis, 2019

Struktur yang diterapkan yaitu rangka kaku. Struktur rangka kaku adalah

struktur yang terdiri atas elemen-elemen linier, umumnya balok dan kolom, yang

saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joint yang dapat mencegah rotasi

relatif diantara elemen struktur yang dihubungkannya.Kekakuan struktural terletak

pada sambungan kaku (rigid connection). Penerapan struktur ini sesuai dengan

bangunannya yang akan berbentuk kotak ataupun persegi Panjang.

c. Atap

Pada bagian atap menggunakan atap space frame. Lalu bahannya baja

ringan karena baja ringan tahan lama dan anti keropos. Dengan baja ringan ini juga

dapat membantu membuat bentuk atap yang diinginkan sesuai keinginan, karena

dengan baja ringan dapat membuat bentuk yang di inginan lebih mudah.

23

Gambar 11. Baja ringan

Sumber : rangkaatapbajaringanterbaik.wordpress.com, 2019

Analisa dan konsep Utilitas

a. Air

Untuk sumber air bersih nantinya akan digunakan 3 sumber air yaitu

PDAM, sumur, dan air hujan.

b. PDAM

Air yang berasal dari PDAM di gunakan untuk zona kuliner karena lebih

terjamin kebersihannya dan aman digunakan. Seperti untuk mencuci alat makan

pengunjung.

Gambar 12. Analisa PDAM Sumber : Analisa penulis, 2019

Gambar 13. Konsep PDAM Sumber : Analisa penulis, 2019

c. Sumur

PDAM Pasar Zona kuliner

➢ Zona kuliner

PDAM

24

Air sumur digunakan untuk zona basah seperti mencuci daging ataupun

ikan. Namun, air sumur ini juga dapat digunakan sebagai pengganti air PDAM

jika air PDAM sedang tidak jalan ataupun rusak.

Gambar 14. Analisa sumur Sumber : Analisa penulis, 2019

Konsep sumur Sumber : Analisa penulis, 2019

d. Hujan

Air hujan dapat digunakan untuk menyiram tanaman, membersihkan

lorong-lorong pasar, dan untuk toilet. Air hujan juga sangat berguna terutama

pada saat musim kemarau datang, jadi kita masih punya persediaan air untuk

selama musim kemarau.

Gambar 15. Analisa sumur Sumber : Analisa penulis, 2019

Sumur tandon Zona daging dan ikan

➢ Zona daging

dan ikan

sumur

tandon

➢ Tampungan

air hujan

Air hujan di

alirkan ke

tampungan air

hujan

25

Gambar 16. Konsep air hujan

Sumber : Analisa penulis, 2019

Untuk air kotor nantinya akan terbagi dua, black water dan grey water

e. black water

black water berasal dari kotoran manusia, yaitu tinja. Air kotor yang satu

ini sangat berbahaya, banyak mengandung bakteri dan mengeluarkan aroma yang

tidak enak. Solusinya yaitu dengan disalurkan ke septic tank. Septic tank ini

bertujuan agar menjadi penampungan air limbah & proses penghancuran kotoran –

kotoran yang masuk, air limbah ini akan mengalir ke rembesan/ sumur peresapan

yang jaraknya tak jauh dari septictank, begitu juga penempatan septic tank tak

terlalu jauh dari WC (water closet).

Gambar 17. Konsep black water

Sumber : Analisa penulis, 2019

f. grey water

grey water berasal dari zona daging dan ikan, yaitu sisa air daging dan ikan.

Jika tidak di tangani dengan benar maka aroma dari air sisa pencucian tersebut akan

kemana-mana. Sehingga membuat pengunjung pasar tidak nyaman. Tidak hanya

itu air sisa zona kuliner juga salah satu yang menghasilkan grey water , seperti air

cucian piring, dan sebagainya.

Gambar 18. Konsep grey water

Sumber : Analisa penulis, 2019

Air hujan Tampungan air

hujan

Siram tanaman, toilet, dll

Black water (WC) Septic tank Sumur resapan

Grey

water

(zona

basah,

dan

zona

kuliner)

Drainase Bak

kontrol

Sumur

Resapan

Riol

kota

26

g. Listrik

Kelistrikan sendiri nantinya akan di suplai melalui PLN dan Genset. Jalur

listrik di di alurkan melalui sekring terlebih dahulu sebelum ke panel listrik.

Gambar 19. Analisa kelistrikan

Sumber : Analisa penulis, 2019

h. PLN

PLN digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti biasanya. Seperti lampu

ruangan, pompa, kipas, dan berbagai keperluan elektronik pasar lainnya. Alurnya

dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 20. Konsep jalur PLN

Sumber : Analisa penulis, 2019

i. Genset

Genset digunakan untuk keadaan darurat saja, seperti saat sedang terjadi

pemadaman listrik dari PLN dan mendesak memerlukan listrik, maka jenset akan

dihidupkan.

Gambar 21. Konsep jalur PLN Sumber : Analisa penulis, 2019

PLN sekring Panel

listrik meteran

Ruangan

-ruangan

pasar

Genset sekring Panel

listrik meteran

Ruangan

-ruangan

pasar

➢ genset

PLN

➢ sekring

27

Pada konsep kelistrikan disini intinya ada di sekringnya, disini tempat

mengatur dan memindahkan alur listrik. Contohnya seperti gambar dibawah ini.

Gambar 22. Konsep jalur PLN Sumber : duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com, 2019

j. Kebakaran

Pada bangunan sebaiknya di berikan proteksi dari kebakaran. Karena hal

tersebut tidak ada yang bisa menduganya. Beberapa proteksi kebakaran yang akan

diterapkan yaitu hydrant, apar, dan sprinkler.

k. Hydrant

Hydrant adalah koneksi di atas tanah yang menyediakan akses ke pasokan

air untuk tujuan pertempuran pemadam kebakaran. Pasokan air dapat bertekanan,

seperti dalam kasus hydrant tersambung ke listrik air dikuburkan di jalan, atau

unpressurized, seperti terhubung ke kolam terdekat atau tangki air. Setiap hydrant

memiliki satu atau lebih gerai selang kebakaran mungkin terkait.

Gambar 23. hydrant Sumber : firehydrant.id, 2019

l. APAR

Alat Pemadam Api Ringan atau disingkat APAR merupakan alat pemadam

api mini portable yang mudah digunakan oleh satu orang dewasa, dikarenakan

tabung APAR yang masih cukup ringan. APAR terdiri dari ukuran 1 Kg, 2 Kg, 3

28

Kg, 3.5 KG, 4 Kg, 5 Kg, 6 Kg, dan 9 Kg. Umumnya gedung kecil hingga sedang

menggunakan APAR ukuran 3-5 Kg yang ditempatkan diberbagai sudut ruangan.

Gambar 24. APAR

Sumber : http://www.agenpemadamapi.com, 2019

m. Sprinkler

Sprinkler adalah adalah metode perlindungan kebakaran aktif, yang terdiri

dari sistem pasokan air, memberikan tekanan dan debit yang memadai ke sistem

perpipaan distribusi air, ke mana penyiram api terhubung. Cara kerjanya yaitu jika

ujung sprinkler tersulut api atauhun suhu panas, maka alat akan otomatis aktif

dengan menyalurkan air bertekanan tersebut.

Gambar 25. Sprinkler Sumber : http://sistem-pemadam-kebakaran.blogspot.com, 2019

29

n. Sampah

Pengolahan sampah dengan merubah sampah-sampah menjadi kompos

dengan menyediakan fasilitas rumah kompos. Dengan mengolah sampah-sampah

organik agar dapat dimanfaatkan lagi tanpa terbuang sia-sia. Hal ini juga dapat

mengurangi sampah-sampah yang di antarkan ke tempat pembuangan akhir, serta

memenuhi kebutuhan pupuk organik oleh, dari dan untuk petani, tanpa harus

membeli dan bergantung kepada pabrik pupuk.

Gambar 26. Rumah kompos

Sumber : http://terasnews.id Analisa dan konsep penekanan arsitektur hybrid

Arsitektur hybrid adalah salah satu metode perancangan yang muncul pada

masa post modern, yaitu dengan cara menggabungkan, mengkombinasikan atau

mencampurkan dua jenis atau lebih aspek/elemen arsitektur yang berbeda sehingga

dapat menciptakan kemungkinan suatu hal yang baru (Deddy Erdiono, 2013).

Disini aspek arsitektur yang di gabungkann adalah arsitektur tradisional dan

arsitektur modern. Arsitektur tradisional akan di terapkan untuk tampilan

estetikanya, sedangkan arsitektur modern digunakan pada konsep-konsep ataupun

material yang digunakan.

30

Gambar 27. Arsitektur tradisional dan arsitektur modern Sumber : Analisa Penulis, 2019

3.2 ARSITEKTUR TRADISIONAL

Arsitektur tradisional disini di terapkan pada tampilan-tampilan bangunan

yang akan di lihat oleh pengunjung. Penerapan dinding-dinding bermotif kayu.

Yang mana semua ini agar konsep arsitektur modern tidak menutupi tradisionalnya.

Dan pasar ini tetap dikenal dengan pasar tradisioanl Kartasura

Gambar 28. Tampilan depan pasar tradisional

Sumber :.ft.uns.ac.id

Tampilan depan yang akan diterapkan pada pasar Kartasura nantinya akan

tetap menguatkan kesan pasar tradisional pada umumnya. Walaupun pada bagian

belakang menggunakan atap space frame.

ARSITEKTUR

TRADISIONAL

ARSITEKTUR

MODERN

- Konsep

- Material

- Fasilitas

- Estetika

- Model

31

Gambar 29. Konsep tradisional Sumber : Gardenmatrial.com, 2019

Penggunaan dinding-dinding yang di berikan motif kayu dan motif batik

pada beberapa bagian yang dapat dilihat oleh pengunjung, baik dinding bagian

dalam pasar maupun bagian luar.

3.3 ARSITEKTUR MODERN

Arsitektur modern yang akan di terapkan berupa hal-hal yang mana dapat

menunjang aktifitas pasar ini. Beberapa gaya modern yang sudah sangat terbukti

berguna sekali jika diterapkan di pasar tradisional seperti troli. Pada pasar

tradisional biasanya tidak menggunakan troli, jadi pembeli harus menjinjing barang

belanjaannya sepanjang jalan. Troli merupakan ciri dari pasar modern pada

umumnya, tetapi akan di terapkan pada pasar tradisional karena itu merupakan

salah satu aspek positif dari pasar modern yang akan mempermudah berbelanja jika

diterapkan pada pasar tradisional.

Gambar 30. Konsep modern Sumber : Detik.com, 2019

32

Gambar 31. Eskalator Sumber : Detik.com, 2019

Pemberian eskalator pada pada pasar, agar pasar ini dapat menjadi pasar

yang ramah bagi pengunjung difabel.

Gambar 32. Konsep lantai Sumber : Analisa Penulis, 2019

Konsep ruangan lantai dua yang hanya berada di sisi sekitar samping

bangunan saja yang bertujuan agar menyelesaikan permasalahan tentang minimnya

pencahayaan di lantai satu. Sehingga pencahayaan dari atap dapat mencapai lantai

satu tanpa terhalangi oleh lantai lagi.

Gambar 33. Konsep atap Sumber : Gardenmatrial.com, 2019

Penggunaan atap space truss bertujuan agar pasarnya nanti minim tiang-

tiang penyangga atap pada bagian tengah bangunan tersebut. Dan atap ini dapat

bertahan lama.

33

4. PENUTUP

Dalam merencanakan dan merancang kembali (Redesain) Pasar Tradisional

Kartasura diharapkan telah sesuai dengan standar umum pasar dan melalui

pendekatan arsitektur hybrid ini dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang

ada sebelumnnya. Dengan memaksimalkan fungsinya agar dapat lebih menarik

perhatian masyarakat sekitar untuk membeli kebutuhannya di pasar tradisional

dengan aman dan nyaman.

PERSANTUNAN

Terima Kasih kepada Kedua Orang tua yang telah memberikan dukungan penuh

dan kasih sayangnya kepada penulis, dosen pembimbing Ibu Suryaning Setyowati,

yang telah banyak memberikan dukungan, bimbingan dan semangatnya kepada

penulis, serta Teman-teman penulis tidak bisa disebutkan satu persatu, terima

kasih atas dukungannya dan semangatnya kepada penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Deddy erdiono, 2013, komparasi konsep arsitektur hybrid dan arsitektur simbiosis.

Univ sam ratulangi,. Manado

Eni Zuliana, 2016, Revitalisasi pasar tradisional ngempak tulungagung. UIN,

Malang

Lilananda, 1997. Transformasi Pasar Tradisional Di Perkotaan Surabaya.

Surabaya

PERMENDAGRI NOMOR 56 tahun 2014 Tentang Pedoman Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern

PERMENDAGRI NOMOR 37 tahun 2017 Tentang Pedoman Pembangunan Dan

Pengelolaan Sarana Perdagangan

PERPRES RI. NOMOR 112 tahun 2007. Tentang. Penataan Dan Pembinaan Pasar

Tradisional

34

Http://kartasura.sukoharjokab.go.id/tentang-kecamatan-2/ (diakses 19 Februari

2019)

Https://id.wikipedia.org/wiki/Kartasura,_Sukoharjo (diakses 19 Februari 2019)

Https://id.wikipedia.org/wiki/Kartasura,_Sukoharjo (diakses 19 Februari 2019)

Https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-

teknik-dan-model-pembelajaran/ (diakses 19 Februari 2019)

Https://www.harianmerapi.com/news/2018/09/18/34465/pr-tinggal-pasar-

kartasura-pemkab-sukoharjo-terus-bangun-pasar-tradisional (diakses 19

Februari 2019)

Https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/ (diakses 19 Februari 2019)

Http://e-journal.uajy.ac.id/835/1/0TA12704.pdf (diakses 19 Februari 2019)

Https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3581268/pasar-oro-oro-dowo-malang-

pasar-tradisional-sejak-zaman-kolonial (diakses 19 Februari 2019)

Http://www.purwokertoguidance.com/shopping/pasar-manis/ (diakses 19 Februari

2019)

Https://solo.tribunnews.com/2019/03/17/pasar-tanggul-solo-disebut-sebut-

sebagai-pasar-tradisional-ramah-disabilitas (diakses 19 Februari 2019)

Http://solo.tribunnews.com/2019/03/17/pasar-tanggul-solo-disebut-sebut-sebagai-

pasar-tradisional-ramah-disabilitas. (diakses 2 Maret 2019)

Https://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/

penampungan-air-hujan/ (diakses 21 Maret 2019)

Http://terasnews.id/kendari-dorong-warga-perbanyak-rumah-kompos/ (diakses 10

Juli 2019)