REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand”...

20
REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA BANGUNAN CAGAR BUDAYA DI YAYASAN KANKER WISNUWARDHANA SURABAYA PERANCANGAN Ima Rochmatul ‘Ainia NIM 141 0088 123 PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2018 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Transcript of REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand”...

Page 1: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER

INDONESIA PADA BANGUNAN CAGAR BUDAYA DI

YAYASAN KANKER WISNUWARDHANA

SURABAYA

PERANCANGAN

Ima Rochmatul ‘Ainia

NIM 141 0088 123

PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR

JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2018

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 2: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

i

REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER

INDONESIA PADA BANGUNAN CAGAR BUDAYA DI

YAYASAN KANKER WISNUWARDHANA

SURABAYA

PERANCANGAN

Ima Rochmatul ‘Ainia

NIM 141 0088 123

Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa

Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana S-1 dalam bidang Desain Interior

2018

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 3: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

ii

REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA

BANGUNAN CAGAR BUDAYA DI YAYASAN KANKER

WISNUWARDHANA, SURABAYA

ABSTRAK

Perkembangan Kota Surabaya dapat dibilang maju pesat, mulai dari

pembangunan taman kota, pendidikan, hingga sarana kesehatan. Pembangunan

sarana kesehatan diperlukan untuk memfasilitasi penduduk dengan pelayanan yang

baik. Pada era sekarang beberapa penyakit perlu penanganan khusus seperti

jantung, diabetes, AIDS, HIV hingga kanker. Kanker merupakan salah satu

penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Sel – sel kanker yang diambil dari

operasi ada yang diawetkan untuk bahan edukasi di museum.

Museum Kanker Indonesia merupakan salah satu museum yang menyajikan

edukasi kanker yang dinaungi Yayasan Kanker Wisnuwardhana. Museum Kanker

Indonesia merupakan merupakan museum pertama yang menyajikan koleksi

kanker, sehingga desain interior museum harus yang informatif, inspiratif dan

interaktif dengan memaksimalkan ruang walaupun pada bangunan cagar budaya.

Tujuan desain interior museum yaitu diharapkan pengunjung mengenal dan

memahami apa yang dimaksud kanker, jenis – jenis kanker, cara mendeteksi dan

penanganannya namun tetap menjaga warisan budaya. Pola perancangan mengacu

pada metode Rosmary Kilmer, dengan gaya kolonial dan tema storyline pameran

yaitu aku paham kanker. Serta konsep perancangan interior yaitu “Do It,

Understand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga

pengunjung yang keluar merasa terinspirasi serta bisa bersikap seperti apa ketika

terkena kanker atau sanak saudara yang terkena kanker.

Kata Kunci : Kanker, Cagar Budaya, Museum, Interior, Wisnuwardhana

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 4: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

iii

REDESIGN THE INTERIOR OF INDONESIA CANCER MUSEUM IN

THE CULTURAL HERITAGE BUILDING IN CANCER FOUNDATION

OF WISNUWARDHANA, SURABAYA

ABSTRACT

Surabaya City Development can be spelled out rapidly, ranging from the

development of city parks, education, to health facilities. The development of health

facilities is needed to facilitate the population with good service. In the present era

some diseases need special handling like heart, diabetes, AIDS, HIV to cancer.

Cancer is one of the leading causes of death in Indonesia. Cancer cells taken from

surgery are preserved for educational materials in the museum.

Museum of Cancer Indonesia is one of the museums that provide cancer

education which is sheltered by Wisnuwardhana Cancer Foundation. The Museum

of Cancer Indonesia is the first museum to present a collection of cancers, so the

interior design of the museum should be informative, inspirational and interactive

by maximizing space even in cultural heritage buildings.

The purpose of the museum's interior design is expected visitors to know

and understand what is meant by cancer, the types of cancer, how to detect and

handle it while still maintaining cultural heritage. Design pattern refers to Rosmary

Kilmer method, with colonial style and exhibition storyline theme that I understand

cancer. As well as the concept of interior design is "Do It, Understand" by

presenting a complete and interactive information so that visitors who come out

feel inspired and can behave like when exposed to cancer or relatives affected by

cancer.

Keywords: Cancer, Cultural Heritage, Museum, Interior, Wisnuwardhana

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 5: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

Scanned by CamScannerUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 6: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

v

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat rahmat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, yang

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan Desain Interior,

Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Penulis menyadari dalam penyelesaian dan penyusunan Tugas Akhir ini

masih terdapat kekurangan. Kesadaran itulah, sehingga penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi menyempurnakan

laporan Tugas Akhir.

Dalam penyusunan laporan kerja profesi, penulis dibantu oleh berbagai

pihak yang berkontribusi dalam proses pengumpulan data. Penulis juga

mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pihak yang telah

membantu dalam penyusunan laporan kerja profesi, pihak tersebut diantaranya :

1. Allah SWT yang Maha Rahman dan Rahiim serta berbagai kemudahan yang

telah diberikan oleh-Nya.

2. Dosen pembimbing dan dosen yang membimbing serta memberi masukan

dalam penyusunan.

3. Keluarga yang telah memberikan motivasi, materi dan fasilitas untuk

menunjang proses belajar.

4. Teman – teman desain interior angkata 2014.

Akhir kata, penulis berharap agar laporan kerja prfesi dapat bermanfaat serta

dapat menambah wawasan dan ilmu bagi penulis dan pembaca.

Yogyakarta, 27 Juni 2018

Penulis

Ima Rochmatul ‘ Ainia

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 7: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

ABSTRAK……………………………………………………………………...…ii

ABSTRACT………………………………………………………………………iii

HALAMAN PENGESAHAN. .............................................................................. iiv

PRAKATA .............................................................................................................. v

DAFTAR ISI..…………………………………………………………………….vi

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….....ix

DAFTAR TABEL …………………………………………………………...….xiii

BAB 1 ..................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Metode Desain ............................................................................................. 3

BAB II ..................................................................................................................... 7

PRA DESAIN ......................................................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 7

1. Tinjauan Pustaka tentang Objek ............................................................... 7

2. Tinjauan Pustaka Khusus ....................................................................... 19

B. Program Desain .......................................................................................... 22

1. Tujuan Desain ......................................................................................... 22

2. Fokus / Sasaran Desain ........................................................................... 22

3. Data ........................................................................................................ 22

4. Daftar Kebutuhan Klien ......................................................................... 50

BAB III ................................................................................................................. 53

PERMASALAHAN DESAIN .............................................................................. 53

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 8: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

vii

A. Pernyataan Masalah ................................................................................... 53

B. Ide Solusi Desain ....................................................................................... 54

1. Konsep Perancangan .............................................................................. 54

2. Solusi Permasalahan Desain ................................................................... 56

BAB IV………………………………………………………………………… 67

PENGEMBANGAN DESAIN…………………………………………………..67

A. Alternatif Desain ........................................................................................ 67

B. Evaluasi ...................................................................................................... 96

C. Hasil Desain ............................................................................................... 98

BAB V…………………………………………………………………………..115

PENUTUP………………………………………………………………………115

A. Kesimpulan .............................................................................................. 115

B. Saran ......................................................................................................... 116

DAFTAR PUSTAKA……..…………………………………………………... 117

LAMPIRAN

A. Hasil Survey

1. Surat Izin Survey

B. Proses Pengembangan Desain

1. Sketsa -sketsa alternatif desain

C. Presentsi Desain / Publikasi/Pameran

1. Rendering Bird Eye View

2. Foto - foto maket ruangn terpilih / desain unggulan

3. Animasi /Aplikasi 360/Waltrough dalam bentuk alamat online/CD

4. Skema Bahan dan Warna

5. Poster Persentasi & Leaflet Persentasi

D. Gambar Kerja

1. Layout & Rencana Lantai

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 9: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

viii

2. Rencana Palfon, Pencahayaan & ME

3. Tampak Potongan

4. Furniture Custom

5. Detail Elemen Khusus

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 10: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Proses Desain …………………………………………………….....3

Gambar 2. 1 Display Karya Seni ………………………………………………...13

Gambar 2. 2 Pergerakan Kepala Dalam Bidang Horizontal……………………..14

Gambar 2. 3 Daerah Visual Dalam Bidang Horizontal ………………………….14

Gambar 2. 4 Pergerakan Kepala Dalam Bidang Vertikal ……………………….15

Gambar 2. 5 Daerah Visual Dalam Bidang Vertikal …………………………….15

Gambar 2. 6 Vitrine Ganda Dan Vitirine Tunggal ………………………………16

Gambar 2. 7 Patokan Ukuran Vitrine…………………………………………….17

Gambar 2. 8 Lokasi Museum Kanker Indonesia…………………………………23

Gambar 2. 9 Fasad Bangunan Museum Kanker Indonesia………………………24

Gambar 2. 10 Denah Sirkulasi Masuk Pengunjung Dan Pasien…...…………….25

Gambar 2. 11 Zoning Koleksi Museum …………………………………………26

Gambar 2. 12 Ruang Pamer Sekaligus Ruang Tunggu Paisen…………………..27

Gambar 2. 13 Ruang Pamer Jaringan Kanker……………………………………27

Gambar 2. 14 Alat Medis Mikroskop Yang Dipamerkan………………………..28

Gambar 2. 15 Area Display Sejarah Kanker Bulan Februari………………...…..28

Gambar 2. 16 Area Display Sejarah Kanker Bulan Oktober…………………….29

Gambar 2. 17 Jaringan Kanker Yang Di Display Bersama Keterangan ………...29

Gambar 2. 18 Taman Toga Museum Kanker Indonesia ………………………...30

Gambar 2. 19 Taman Toga Museum Kanker Indonseia ……………………...…30

Gambar 2. 20 Taman Toga Museum Kanker Indonesia ………………………...30

Gambar 2. 21 Fasad Bangunan Museum kanker Indonesia ……………………..31

Gambar 2. 22 Pintu Di Museum Kanker Indonesia ……………………………..32

Gambar 2. 23 Bentuk Jendela Di Museum Kanker Indonesia …………………..33

Gambar 2. 24 Jendela Krapyak Di Museum Kanker Indonesia………………….33

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 11: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

x

Gambar 2. 25 Lantai Marmer Di Museum Kanker Indonesia …………………...34

Gambar 2. 26 Lantai Tegel Kunci Di Museum Kanker Indonesia ………………35

Gambar 2. 27 Langit – Langit Lobi Museum Kanker Indonesia ………………..36

Gambar 2. 28 Langit – Langit Ruang Pamer Museum Kanker Indonesia ………37

Gambar 2. 29 Pengisi Ruang Pada Lobi Museum Kanker Indonesia …………...38

Gambar 2. 30 Pengisi Ruang Area Pengunjung Museum Pada Lobi ……………39

Gambar 2. 31 Ruang Tunggu Pengunjung PD3K ……….………………………39

Gambar 2. 32 Ruang Pamer Museum Kanker Indonesia ………………………..40

Gambar 2. 33 Sudut Pandang Dan Jarak Pandang ………………………………40

Gambar 2. 34 Tinggi / Luas Dan Jarak ………………………………………….41

Gambar 2. 35 Ruang PD3K Dan Konsultasi …………………………………….41

Gambar 2. 36 Ruang Pamer 2D, Berisi Informasi Sejarah Kanker ……………...42

Gambar 2. 37 Ruang Pamer 7 Upaya Penanggulangan Kanker …………………43

Gambar 2. 38 Area Pamer Tanaman Toga ………………………………………43

Gambar 2. 39 Penghawaan Area Lobi …………………………………………..44

Gambar 2. 40 Memasang Penerangan Dengan Penerangan Yang Alami …….…46

Gambar 2. 41 Karakter Dari Museum Historis Yang Alami …………………….46

Gambar 2. 42 Lampu Spot Untuk Koleksi ………………………………………47

Gambar 2. 43 Ornamen Pada Fasad Bangunan ………………………………….49

Gambar 3. 1 Tema Hari Kanker Sedunia Tahun 2016 – 2018 …………………..54

Gambar 3. 2 Museum Gedung Sate ……………………………………………..55

Gambar 3. 3 Warna Logo Museum Kanker ……………………………………..56

Gambar 4. 1 StoryLine .......................................................................................... 67

Gambar 4. 2 Mood Board Perancangan ................................................................ 69

Gambar 4. 3 Referensi Penerapan Role Play ........................................................ 70

Gambar 4. 4 Koleksi Interaktif.............................................................................. 70

Gambar 4. 5 Koleksi Interaktif.............................................................................. 71

Gambar 4. 6 Koleksi Interaktif Untuk Tanaman Toga ......................................... 71

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 12: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

xi

Gambar 4. 7 Koleksi Interaktif Untuk Tanaman Toga ......................................... 72

Gambar 4. 8 Media Interaktif Untuk 7 Upaya Kanker .......................................... 72

Gambar 4. 9 Media Interaktif untuk Motivasi ...................................................... 73

Gambar 4. 10 Material Scheme ............................................................................. 77

Gambar 4. 11 Material Lantai Alternatif 1............................................................ 78

Gambar 4. 12 Material Lantai Alternatif 2............................................................ 78

Gambar 4. 13 Material Dinding ............................................................................ 79

Gambar 4. 14 Material Plafond ............................................................................. 80

Gambar 4. 15 Stilasi Logo Musseum Kanker Indonesia....................................... 81

Gambar 4. 16 Elemen Dekoratif ........................................................................... 81

Gambar 4. 17 Diagram Matrix Alternatif 1 .......................................................... 83

Gambar 4. 18 Diagram matriks alternatif 2 .......................................................... 84

Gambar 4. 19 Diagram Bubble Alternatif 1 .......................................................... 85

Gambar 4. 20 Diagram Bubble alternative 2 ........................................................ 86

Gambar 4. 21 Zoning Alternatif 1 ......................................................................... 87

Gambar 4. 22 Zoning Alternatif 2 ......................................................................... 88

Gambar 4. 23 Layout Alternatif 1 ......................................................................... 89

Gambar 4. 24 Layout Alternatif 2 ......................................................................... 90

Gambar 4. 25 Rencana Lantai Alternatif 1 ........................................................... 91

Gambar 4. 26 Rencana Lantai Alternatif 2 ........................................................... 92

Gambar 4. 27 Rencana Plafond ............................................................................. 93

Gambar 4. 28 Alternatif Furnitur Pabrikan (Trolly) Berdasarkan Bentuk ............ 94

Gambar 4. 29 Alternatif Furnitur Pabrikan (Kursi Dokter) Berdasarkan Warna .. 94

Gambar 4. 30 Alternatif Furnitur Pabrik (Ginekologi Bed) Berdasarkan Fungsi . 95

Gambar 4. 31 Resepsionis Sebelum Didesain....................................................... 98

Gambar 4. 32 Resepsionis Museum Setelah Didesain .......................................... 99

Gambar 4. 33 Ruang Pamer Praktik Laboratorium Dan Organ Sebelum Didesain

............................................................................................................................. 100

Gambar 4. 34 Ruang Pamer Praktik Laboratorium Dan Organ Sesudah Didesain

............................................................................................................................. 101

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 13: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

xii

Gambar 4. 35 Ruang Pamer Praktik Laboratorium Dan Organ Sesudah Didesain

............................................................................................................................. 102

Gambar 4. 36 Ruang Pamer Praktik .................................................................... 103

Gambar 4. 37 Ruang Pamer Sejarah Sebelum Didesain ..................................... 104

Gambar 4. 38 Ruang Pamer Sejarah Kanker ...................................................... 105

Gambar 4. 39 Ruang Pamer 7 Upaya .................................................................. 106

Gambar 4. 40 Ruang Foto ................................................................................... 107

Gambar 4. 41 Ruang Resepsionis PD3K Sebelum Didesain .............................. 108

Gambar 4. 42 Ruang Resepsinis PD3K Sesudah Didesain ................................. 109

Gambar 4. 43 Layout Museum Kanker Indonesia .............................................. 110

Gambar 4. 44 Meja Resepsionis Museum Kanker Indonesia ............................. 111

Gambar 4. 45 Vitrine Koleksi Untuk Organ Kanker .......................................... 111

Gambar 4. 46 Vitrine Alat Peraga Deteksi Dini Kanker Payudara ..................... 112

Gambar 4. 47 Meja Resepsionis PD3K............................................................... 112

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 14: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Daftar Kebutuhan Klien ……………………………………………...50

Tabel 3. 1 Daftar Kebutuhan …………………………………………………….64

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 15: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota Surabaya yang biasa disebut Kota Pahlawan merupakan salah satu

kota terbesar no 2 di Indonesia setelah Jakarta. Disebut Kota Pahlawan karena

sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan Arek-Arek Surabaya

(pemuda-pemuda Surabaya) dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa

Indonesia dari penjajah.

Perkembangan Kota Surabaya dapat dibilang maju pesat, mulai dari

pembangunan taman kota, pendidikan, hingga sarana kesehatan. Pembangunan

sarana kesehatan diperlukan untuk memfasilitasi penduduk dengan pelayanan

yang baik. Pada era sekarang beberapa penyakit perlu penanganan khusus

seperti jantung, tumor, diabetes, AIDS, HIV hingga kanker.

Kanker merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel-sel jaringan

tubuh tidak normal (tumbuh sangat cepat dan tidak terkendali), menginfiltrasi /

merembes, dan menekan jaringan tubuh sehingga mempengaruhi organ tubuh.

Kanker ada bermacam-macam jenisnya, ada kanker paru-paru, kanker hati,

kanker ginjal, kanker usus, kanker serviks sampai kanker payudara. Sel -sel

kanker yang dioperasi dan diawetkan ada yang dijadikan bahan edukasi mulai

dari pencegahan hingga penanganan. Salah satu museum yang menyajikan

edukasi kanker dan contoh sel hingga organ kanker yang diawetkan yaitu

Museum Kanker Indonesia.

Museum Kanker Indonesia adalah salah satu bentuk pengabdian

masyarakat yang dinaungi Yayasan Kanker Wisnuwardharna. Museum Kanker

Indonesia didirikan untuk menciptakan peluang meningkatkan awareness

(penyadar-tahunan) tentang serba-serbi upaya penanggulangan kanker dan

upaya promotif dan prefentif, tempat pembelajaran, pendidikan dan pariwisata

bagi masyarakat umum. Namun sangat disayangkan, seperti museum di

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 16: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

2

Indonesia lainnya, khususnya di Surabaya yang beberapa museum masih

kurang komunikatif dalam menyampaikan informasi pada masyarakat umum.

Museum Kanker Indonesia memiliki banyak koleksi dan bermanfaat,

namun kurang berkomunikasi terhadap pengunjung, sehingga informasi yang

disiapkan penyelenggara kurang tersampaikan dengan baik. Penataan yang

kurang tertata dan hanya diletakkan di lemari saja merupakan salah satu

penyebabnya. Serta ruang tunggu pemeriksaan jadi satu dengan ruang koleksi

museum yang menyebabkan pengunjung museum kurang leluasa menikmati

koleksi. Kemudian informasi yang menarik berkaitan dengan sejarah kanker

dan proses diagnosis hanya dicetak dan ditempelkan di dinding dengan

seadanya tanpa penataan yang menarik, hal ini mengakibatkan kebosanan dan

informasi yang penting dilewatkan oleh pengunjung.

Museum ini juga menyajikan hasil tanaman toga dari taman toga sendiri.

Namun, taman toga kurang ditata dan dirawat sehingga terlihat bukan seperti

taman. Dan hasil tanaman toga hanya diletakkan di dalam wadah bening yang

berada dalam etalase kecil sehingga berkesan asal di letakkan dan akhirnya

pengunjung tidak tertarik melihat karena hanya dianggap rempah – rempah

biasa. Kemudian penataan café yang tidak tertata dan berkesan kumuh, padahal

café bagian dari Yayasan Kanker Wisnuwardharna yang notabennya di bidang

kesehatan.

Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa kurangnya dalam penataan

koleksi, alat informasi dan membentuk suasana di museum sehingga informasi

yang disampaikan kurang tersampaikan ke pengunjung, dan suasana yang

ditampilkan berkesan seperti klinik yang memiliki koleksi. Perancangan interior

dan tata kelola ruang Yayasan perlu dibantu oleh desainer interior. Desainer

Interior berperan penting dalam meracang sirkulasi, bentuk komunikasi masa

yang interaktif, dan membuat suasana museum seperti yang diterapkan museum

luar negeri walaupun termasuk bangunan cagar budaya golongan C, sehingga

pengunjung dapat merasakan ruang yang interaktif dan menarik.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 17: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

3

B. Metode Desain

1. Proses Desain

(sumber : Designing Interior second edition, 2014 : 178)

Penulis menggunakan proses perancangan milik Rosmary Kilmer

tahun 2014 pada perancangan kali ini. Dalam bukunya, disebutkan bahwa

proses perancangan terdapat 2 bagian dalam desain yaitu, Analisa yang

masuk kategori programming dan sintesa masuk dalam langkah designing.

Programming merupakan penganalisaan permasalahan dari data fisik, non-

fisik, literatur, data tambahan yang sudah dikumpulkan semua. Langkah

selanjutnya yaitu tahap designing, data yang sudah dikumpulkan kemudian

FEEDBAC

K

FE

ED

BA

C

K

1 COMMIT

2 STATE

3 COLLECT

4 ANALYZE

5 IDEATE

6 CHOOSE

7 IMPLEMENT

8 EVALUATE

AN

AL

YS

SY

NT

HE

Gambar 1. 1 Proses Desain

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 18: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

4

di proses sintesa. Proses sintesa akan memunculkan solusi permasalahan

dalam bentuk alternatif desain. Kemudian dari alternative desain akan

dipilih satu desain yang paling banyak memecahkan masalah.

Proses desain akan melalui beberapa tahapan yang akan dikerjakan, yaitu :

a. Commit adalah menerima atau berkomitmen terhadap masalah.

b. State adalah mendefinisikan masalah.

c. Collect adalah mengumpulkan fakta.

d. Analyze adalah menganalisa masalah dan data yang telah terkumpulkan.

e. Ideate adalah mengeluarkan ide dalam bentuk skematik dan konsep.

f. Choose adalah memilih alternatif yang paling optimal dari ide-ide yang

ada.

g. Implement adalah melaksanakan penggambaran dalam bentuk

pencitraan 2D dan 3D serta presentasi yang mendukung.

h. Evaluate adalah meninjau desain yang dihasilkan apakah sudah

memecahkan masalah atau belum (Rosemary Kilmer, 2014 : 181 - 196).

2. Metode Desain

a. Metode Analisis (Pengumpulan Data dan Penelusuran Masalah)

Tahap pengumpulan data menggunakan metode yang diambil dari

buku Designing Interior karya Rosemary dan Otie Kilmer.

Commit : Penulis tertarik pada tantangan kompleksitas pada obyek

penjabaran kompleksitasnya yaitu pengguna ruang terdiri pasien dan

non pasien. Museum Kanker Indonesia dibawah naungan Yayasan

Wisnuwardhana, yang memfasilitasi museum untuk memamerkan

koleksi-koleksinya. Langkah yang dilakukan untuk menerima

permasalahan yaitu dengan prioritization yaitu membuat time schedule,

daftar prioritas.

State : Penulis merangkum kompleksitas dalam bentuk kalimat

permasalahan. Untuk mendapatkan satu kalimat penulis melakukan

langkah perception list yaitu opini pengguna dan pendapat dari sudut

pandang “bukan ahli” mengenai permasalahan yang ada.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 19: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

5

Collect : mengumpulkan data fisik maupun data non fisik, serta

mengumpulkan data literatur baik teori umum maupun teori khusus.

Data diperoleh melalui survei ke Museum Kanker Indonesia,

wawancara staff, observasi aktifitas pengguna ruang,

mendokumentasikan situasi lapangan, observasi permasalahan yang

ada, dan observasi inventaris furnitur. Menambahkan literatur dari buku,

e-book dan website.

Analyze : pada tahap ini dimulailah Indentifikasi atara keadaan di

lapangan dengan panduan standar yang ada di literatur ditambah dengan

brief client. Caranya dengan mengidentifikasi berdasarkan logika, etika

dan estetika. Serta membuat daftar kebutuhan melalui bentuk diagram,

seperti diagram matrix. Tahap ini akan memunculkan kedekatan,

keterikatan, dan konsep besar.

b. Metode Sintesis (Pencarian Ide dan Pengembangan Desain)

Melakukan tahapan sesuai dengan buku Designing Interior second

edition bahwa pada tahap pencarian ide /ideation terdiri dari dua fase,

fase gambar / ilustrasi (drawing phase) merupakan skematik, dan

pernyataan konsep (concept statement) merupakan bentuk verbal tulis.

Ideate : Tahap ini merupakan tahapan untuk memunculkan ide – ide

/ alternative untuk mencapai tujuan perancangan. Penulis menggunakan

metode drawing phase yaitu membuat gambar diagram, plan, sketch

yang menunjang kebutuhan dan fungsi ruang. Diagram bisa berupa

diagram bubble, kemudian dilanjutkan dengan block plan dan

dilanjutkan dengan sketch mulai dari layout hingga detail – detail desain.

Langkah – langkah tersebut dibuat dengan beberapa alternatif.

Choose : Pemilihan desain yang terbaik, mendekati jawaban

permasalahan desain. Desain terpilih berdasarkan kriteria yang sudah

ditentukan.

Implement : Proses visualisasi akhir dilakukan melalui modeling 3D

digital, gambar kerja, pembiyaan dan presentasi desain.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 20: REDESAIN INTERIOR MUSEUM KANKER INDONESIA PADA …digilib.isi.ac.id/4555/1/BAB I.pdfUnderstand” dengan menghadirkan informasi yang lengkap dan interaktif sehingga pengunjung yang

6

c. Metode Evaluasi (Pemilihan Desain)

Evaluate : Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah desain

sudah memecahkan masalah. Teknik yang digunakan Self Analysis,

Solicited Opinions, berkonsultasi dengan dosen dan Studio Critism,

mempertimbangkan pendapat teman.

Kriteria desain yang dijadikan evaluasi yaitu aspek :

i) Fungsional

Form follow function, setiap desain memaksimalkan pada

fungsinya.

ii) Ergonomis

Factor ergonomis menjadi penilaian penting karena dalam

projek ini, pengguna ruang adalah kalangan dari pelajar SMP, SMA,

Mahasiswa dan umum yang membutuhkan fasilitas yang lebih

nyaman dan fleksibel, guna informasi bisa tersampaikan dengan

baik. Serta baik pengurus dan pengunjung / pasien merasa nyaman

walaupun tujuan mereka datang berbeda.

iii) Estetis

Nilai estetis, tentu relatif sesuai dengan apa yang diterima

setiap orang. Namun dapat dicapai sesuai dengan standar sesuai

dengan asas-asas interior. Tujuannya untuk mencipatkan

keseimbangan, harmonisasi, rytme, perpaduan yang pas atara tema,

gaya, hingga keseluruhan konsep. Sehingga hal yang ditampilkan

sesuai dengan ekspetasi penulis.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta