Recount Text

2
Tantangan wanita di daerahku Permasalhan tentang kesempatan wanita untuk mendapatkan pendidikan yang layak selalu menjadi topik yang tak pernah usai dari tahun ke tahun. Mina belajar dan kemampuan di bidang akademik para gadis di daerahku rasanya belum bias menembus sekat-sekat persamaan hak antara anak laki-laki dan perempuan untuk memperoleh pendidikan yang sama. Tidak bias dipungkiri memang pendapat yang berkembang di masyarakat kami bahwa anak laki-laki aset keluarga yang bias diharapkan untuk mengangkat harkat dan martabat sebuah kelaurga. Ada beberapa factor yang menyebabkan kesempatan dan tantangan para wanita di desa kami sangat komplek. Pertama, Bebrapa orang tua memiliki keyakinan bahwa anak perempuan seharusnya tidak usah berlajar terlalu tinggi-tinggi karena pada akhirnya juga mereka harus berkerja di dapur dan melayani suami mereka. Kedua , system perjodohan oleh para orang tua biasanya bagi sebagian orang tua yang mempunyai penghasilan sedikit setelah anak puteri mereka tamat sekolah a few parents akan menjodhkan mereka dengan laki-laki pilihan orang tuanya dengan alasan mereka ingin anaknya mendapatkan suami yang mampu menafkahi mereka karena mereka harus membiayai adik-adik dan kakak laki-laki mereka. ang ketiga, permasalahan ekonomi. Minimya pendapatan orang tua mereka dalam memenuhi kehidupan sehari-hari memaksa mereka untuk keluar sekolah lebih awal!drop". Tidak sedikit para siswi keluar dari sekolah untuk mencari pekerjaan untuk membantu kedua orang tua mereka. #peaking acti$ity Brushing up the pre$ious material ! changing partners " Material !discussion" o %&plain someone or animal or plant you like' o (hy sleeping is important o Bu)*ah mubarokah is my home o + lo$e Pahesan o ow to be a good friends

description

recount

Transcript of Recount Text

Tantangan wanita di daerahku

Permasalhan tentang kesempatan wanita untuk mendapatkan pendidikan yang layak selalu menjadi topik yang tak pernah usai dari tahun ke tahun. Minat belajar dan kemampuan di bidang akademik para gadis di daerahku rasanya belum bias menembus sekat-sekat persamaan hak antara anak laki-laki dan perempuan untuk memperoleh pendidikan yang sama. Tidak bias dipungkiri memang pendapat yang berkembang di masyarakat kami bahwa anak laki-laki aset keluarga yang bias diharapkan untuk mengangkat harkat dan martabat sebuah kelaurga. Ada beberapa factor yang menyebabkan kesempatan dan tantangan para wanita di desa kami sangat komplek. Pertama, Bebrapa orang tua memiliki keyakinan bahwa anak perempuan seharusnya tidak usah berlajar terlalu tinggi-tinggi karena pada akhirnya juga mereka harus berkerja di dapur dan melayani suami mereka. Kedua, system perjodohan oleh para orang tua biasanya bagi sebagian orang tua yang mempunyai penghasilan sedikit setelah anak puteri mereka tamat sekolah a few parents akan menjodhkan mereka dengan laki-laki pilihan orang tuanya dengan alasan mereka ingin anaknya mendapatkan suami yang mampu menafkahi mereka karena mereka harus membiayai adik-adik dan kakak laki-laki mereka. Yang ketiga, permasalahan ekonomi. Minimya pendapatan orang tua mereka dalam memenuhi kehidupan sehari-hari memaksa mereka untuk keluar sekolah lebih awal(drop). Tidak sedikit para siswi keluar dari sekolah untuk mencari pekerjaan untuk membantu kedua orang tua mereka.Speaking activity

Brushing up the previous material ( changing partners )

Material (discussion)

Explain someone or animal or plant you like?

Why sleeping is important

Buqah mubarokah is my home

I love Pahesan

How to be a good friends

Recount textTas hitam untuk adik perempuankuBulan lalu, aku dan ibu berangkat ke Toko murah. kami berencana membelikan sebuah tas untuk adik perempuanku. Dia sekarang berumur 9 tahu. Kami berharap dia menyukainya.

Kami sampai di Toko murah pada jam 8.30. kami melihat banyak barang-barang dan sayuran di jual disitu seperti nama toko tersebut. Sebenarnya tas disitu sangatlah murah namun beberapa warna tidak cocok untuk adikku. Kami sudah berkeliling ke setiap sudut pasar dan kami belum juga memperoleh tas yang cocok untuk adikku.

Hari mulai petang aku dan ibu amatlah letih sekali dan akhirnya kami beristirahat dekat dengan penjual bakso tanpa sengaja kami melihat tas berwarna hitam yang kami rasa cocok untuk adikku dan setelah itu kami membelinya dengan harga 20rb rupiah.

Kami sangat bahagia karena pada akhirnya kami bisa membelikan sebuah tas yang cocok untuk adikku setelah kami sempat berkeliling pasar sekitar 3 jam.