Reborn: Enriching People's Lives in the Digital...

340
1 2015 Annual Report Indosat Ooredoo Reborn: Enriching People's Lives in the Digital Era Laporan Tahunan 2015

Transcript of Reborn: Enriching People's Lives in the Digital...

1 2015 Annual ReportIndosat Ooredoo

Reborn: Enriching People's Lives in the Digital EraLaporan Tahunan 2015

2 2015 Annual ReportIndosat Ooredoo

Pada tahun 2015, kami meluncurkan identitas baru menjadi Indosat Ooredoo sebagai bagian dari transformasi komprehensif kami menjadi perusahaan terkemuka dalam layanan digital, dengan visi menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang terkemuka di Indonesia.

“PT Indosat Tbk” akan digunakan bergantian dengan “Indosat Ooredoo”, “Perusahaan”, “Kami”, atau “Kita” dalam laporan tahunan ini.

1 2015 Annual ReportIndosat Ooredoo

Pada tahun 2015, kami mengawali perjalanan baru sebagai Indosat Ooredoo, sebuah nama yang melambangkan perpaduan dua merek terkemuka dan proses evolusi kami yang melampaui fungsi telekomunikasi untuk melibatkan, memberdayakan dan memperkaya masyarakat melalui solusi digital.

Memperkenalkan

2 2015 Annual ReportIndosat Ooredoo

Layanan dan produk yang membebaskanMudah digunakan dan relevan, layanan yang memungkinkan para pelanggan kami dengan penuh kepastian melakukan koneksi dan memperoleh manfaat dari perekonomian digital

Nikmati lagu dengan cara baru

3 2015 Annual ReportIndosat Ooredoo

4 2015 Annual ReportIndosat Ooredoo

Jaringan data yang unggulJaringan mobile dan serat optik terkuat dan paling dapat diandalkan, memberikan pengalaman data terbaik yang merupakan hal penting bagi para pelanggan kami

Mbps kecepatan unduh

5 2015 Annual ReportIndosat Ooredoo

Mbps kecepatan unggah

Jaringan 4G Tercepat di Indonesia*

*) Speed Test Award oleh Ookla, Februari 2016

6 2015 Annual ReportIndosat Ooredoo

Memperlakukan pelanggan sebagai sahabatKami menempatkan diri kami di posisi pelanggan, sehingga dapat mengantisipasi lebih baik kebutuhan mereka dalam dunia digital yang terus berubah

jutapelanggan

7 2015 Annual ReportIndosat Ooredoo

8 2015 Annual ReportIndosat Ooredoo

Daftar Isi

4 Analisa dan Pembahasan Manajemen

52 Tinjauan Operasional

53 Seluler

56 Multimedia Interaktif, Data dan Internet (MIDI)

60 Jasa Telekomunikasi Tetap

62 Layanan Digital

66 Sumber Daya Manusia

70 Jaringan

72 Tinjauan Keuangan

5 Tata Kelola Perusahaan

111 Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo

125 Risiko yang Dihadapi oleh Perusahaan

143 Proses Perkara Hukum

150 Laporan Komite Audit

152 Laporan Komite Manajemen Risiko

153 Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi

154 Laporan Komite Anggaran

155 Tangggung Jawab Sosial Perusahaan

1 Ikhtisar

10 Ikhtisar Keuangan

12 Ikhtisar Operasional

14 Ikhtisar Saham dan Obligasi

16 Penghargaan 2015

18 Peristiwa Penting

2 Laporan Manajemen

22 Laporan Komisaris Utama

28 Laporan Direktur Utama & CEO

33 Surat Pernyataan Pertanggungjawaban

3 Profil Perusahaan

37 Sekilas Perusahaan

38 Visi, Misi & Nilai

40 Rekam Jejak

42 Produk dan Layanan

46 Struktur Grup Perusahaan, Komposisi Pemegang Saham & Entitas Anak

47 Sertifikasi

47 Karyawan

48 Struktur Organisasi

8 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

9 2015 Annual ReportIndosat Ooredoo

6 Laporan Keuangan Konsolidasian

160 Laporan Keuangan Konsolidasian

7 Data Perusahaan

284 Informasi Bagi Pemegang Saham

286 Anak Perusahaan

288 Profil Dewan Komisaris

294 Profil Direksi

298 Profil Chief

301 Profil Tenaga Ahli Independen-Komite Audit

302 Referensi OJK

8 Laporan Keberlanjutan

314 Laporan Keberlanjutan

9 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

10 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 1 - Ikhtisar

Ikhtisar Keuangan

Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian (Rp miliar) 2013 2014 2015

Pendapatan 23.855,3 24.085,1 26.768,5

Beban (22.352,8) (23.438,3) (24.406,4)

Laba Usaha 1.502,5 646,8 2.362,1

Beban Lain–Lain–Bersih (4.843,1) (2.608,8) (4.147,9)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan (3.340,6) (1.962,0) (1.785,8)

Manfaat Pajak Penghasilan–Bersih 668,6 83,8 622,3

Laba (Rugi) Tahun Berjalan (2.672,0) (1.878,2) (1.163,5)

Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non–pengendali

116,2 130,2 146,5

Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan

(2.788,2) (2.008,4) (1.310,00)

Jumlah Saham Beredar (dalam Jutaan Lembar Saham) 5.433,9 5.433,9 5.433,9

Laba (Rugi) per Saham Dasar yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan (dalam rupiah, jumlah penuh)

(513,11) (369,60) (241,08)

EBITDA 10.369,3 10.033,1 11.473,3

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Rp miliar)

Jumlah Aset 54.566,0 53.269,7 55.388,5

Aset Tetap–Bersih 42.190,1 40.775,9 41.821,7

Modal Kerja (6.325,1) (12.556,8) (10.133,9)

Jumlah Liabilitas 37.794,9 38.971,1 42.124,7

Kepentingan Non-pengendali 597,6 680,7 781,0

Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Perusahaan

16.173,5 13.617,9 12.482,8

Rasio Operasional (%)

Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha6,3% 2,7% 8,8%

Laba Usaha terhadap Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan

9,3% 4,8% 18,9%

Laba Usaha terhadap Jumlah Aset 2,8% 1,2% 4,3%

Marjin EBITDA 43,5% 41,7% 42,9%

Marjin Laba (Rugi) Bersih yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan

-11,7% -8,3% -4,9%

Pengembalian Modal yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan

-17,2% -14,8% -10,5%

Pengembalian Aset yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan

-5,1% -3,8% -2,4%

Rasio Finansial (%)

Rasio Lancar 53,1% 40,6% 49,5%

Rasio Hutang Kotor terhadap Ekuitas < 2,50x 1,70x 1,91x 2,09x

Rasio Hutang Kotor terhadap EBITDA < 3,50x 2,71x 2,73x 2,42x

Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset 69,3% 73,2% 76,1%

Dividen per Saham (Rp)

Final 34,52 N/A* N/A*

Tanggal Pembayaran 7/29/13 N/A* N/A*

*Tidak ada dividen yang dibayarkan di tahun 2015.

11 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Pendapatan

Laba Usaha

Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Entitas Induk

Beban

Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan

Laba (Rugi) per Saham Dasar yang Dapat Diatribusikan Kepada Entitas Induk

(Rp miliar)

(Rp miliar)

(Rp miliar) (Rp miliar)

(Rp miliar)

(Rp miliar)

2015 2015

2014 2014

2013 2013

2015 2015

2014 2014

2013 2013

2015 2015

2014 2014

2013 2013

26.768,5

2.362,1

24.406,4

(1.785,8)

(241,08)

24.085,1

646,8

23.438,3

(1.962,.0)

(369,60)

23.855,3

1.502,5

22.352,8

(3.340,6)

(513,11)

(1.310,0)

(2.008,4)

(2.788,2)

12 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 1 - Ikhtisar

Ikhtisar Operasional

Seluler Unit 2014 Perubahan (%) 2015 Perubahan (%)

Pelanggan Prabayar Juta pelanggan 62,4 6,2% 69,0 10,5%

Pelanggan Pascabayar Juta pelanggan 0,8 2,3% 0,7 -4,2%

Total Pelanggan Juta pelanggan 63,2 6,1% 69,7 10,3%

ARPU Prabayar Rp 25.323 -1,8% 24.479 -3,3%

ARPU Pascabayar Rp 134.242 -19,1% 132.573 -1,2%

ARPU Gabungan Rp 27.198 -1,2% 26.045 -4,2%

Telepon Tetap Nirkabel

Pelanggan Prabayar pelanggan 37.259 -44,5% n/a n/a

Pelanggan Pascabayar pelanggan 39.903 -10,7% n/a n/a

Total Pelanggan pelanggan 77.162 -31,0% n/a n/a

ARPU Prabayar Rp 22.221 -18,0% n/a n/a

ARPU Pascabayar Rp 27.466 -7,1% n/a n/a

ARPU Gabungan Rp 24.548 -12,3% n/a n/a

SLI

Trafik Outgoing (000) min - - - -

Trafik Incoming (000) min 1.769.383 -7,2% 1.773.608 0,2%

Total Trafik (000) min 1.769.383 -7,2% 1.773.608 0,2%

Rasio Incoming/Outgoing

MIDI

Wholesale

Sirkit Sewa Internasional Kecepatan Tinggi Mbps 94.338 111,9% 131.163 39,0%

Sirkit Sewa Domestik Kecepatan Tinggi Mbps 129.461 -1,6% 145.138 12,1%

Transponder Mhz 1.119 8,6% 1.126 0,6%

IPVPN Mbps 4.197 13,1% 9.903 136,0%

Internet Mbps 43.653 -3,2% 69.606 59,5%

Frame Relay Mbps 2 -50,0% - -100,0%

Lintasarta

High Speed Leased Line SDL 64Kbps 3.948.164 16,9% 7.052.067 78,6%

Frame Relay 64Kbps 114.684 -14,4% 99.722 -13,0%

VSAT 64Kbps 156.547 14,1% 166.744 6,5%

IPVPN 64Kbps 1.423.541 34,4% 1.822.832 28,0%

IM2

Internet Dial Up pelanggan 3.614.0 -8,2% 3.527.0 -2,4%

Internet Dedicated sambungan 701.0 2,6% 762.0 8,7%

IPVPN sambungan 330.0 -2,7% 348.0 5,5%

Karyawan (tetap dan tidak tetap termasuk karyawan anak Perusahaan)

orang 4.185 -0,4% 4.320 3,2%

Gerai Indosat Ooredoo (Ex Galeri) service center 107 -8,5% 100 -6,5%

Gerai Indosat Ooredoo (Ex Griya) service center 45 -40,0% 29 -35,6%

Kios Layanan & Penjualan Indosat (KILAT) service center 115 -15,4% 72 -100,0%

13 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Ikhtisar Operasional

Prabayar

Pascabayar

Total

Komposisi Pelanggan Selular

Internet-MIDI/Wholesale*

ARPU Seluler Gabungan

Sirkit Sewa Domestik Kecepatan Tinggi

Penggunaan Data Seluler

(juta)

(Mbps)

(Mbps)

*Hanya Indosat

(rupiah)

(Mbps)

(terabytes)

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

85,358

85,358

30,517

20142014

20152015

25.32362,4

24.47969,0

134.2420,8

132.5730,7

27.19863,2

26.04569,7

199.054

145.138

69.606

131.163

85.358

129.461

43.653

94.338

Sirkit Sewa Internasional Kecepatan Tinggi

14 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 1 - Ikhtisar

Ikhtisar Saham

Periode Jumlah SahamBeredar

Kapitalisasi Pasar

(Rp miliar)

Harga Saham Tertinggi (Rp)

Harga Saham Terendah

(Rp)

Harga Saham Penutupan

(Rp)

Jumlah Perdagangan

Triwulan Pertama 2014 5.433.933.500 21.464 4.295 3.830 3.950 3.252.500

Triwulan Kedua 2014 5.433.933.500 20.024 4.145 3.685 3.685 1.595.600

Triwulan Ketiga 2014 5.433.933.500 20.676 4.150 3.585 3.805 77.900

Triwulan Keempat 2014 5.433.933.500 22.007 4.190 3.100 4.050 4.879.300

Triwulan Pertama 2015 5.433.933.500 23.176 4.485 3.850 4.265 186.900

Triwulan Kedua 2015 5.433.933.500 21.736 4.185 3.555 4.000 919.700

Triwulan Ketiga 2015 5.433.933.500 20.377 4.395 3.500 3.750 595.600

Triwulan Keempat 2015 5.433.933.500 29.886 5.800 3.900 5.500 297.400

Harga Saham per Triwulan di BEI (Rp/Saham)

1/1/15 1/2/15 1/3/15 1/4/15 1/5/15 1/6/15 1/7/15 1/8/15 1/9/15 1/10/15 1/11/15 1/12/15

Volume

Volume

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

Harga

Harga

Indeks

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

33.930.300

15 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Ikhtisar Obligasi

Keterangan Tanggal Bursa Efek Nilai Suku Bunga Jatuh Tempo

Obligasi Indosat V 29 Mei 2007 Bursa Efek Surabaya* Seri B: Rp1.370,0 miliar 10,65% per tahun 29 Mei 2017

Obligasi Indosat VI 9 April 2008 Bursa Efek Indonesia Seri B: Rp320,0 miliar 10,80% per tahun Dilunasi: 9 April 2015

Obligasi Indosat VII 8 Desember 2009

Bursa Efek Indonesia Seri B: Rp600,0 miliar 11,75% per tahun 8 Desember 2016

Obligasi Indosat VIII 27 Juni 2012 Bursa Efek Indonesia Seri A: Rp1.200,0 miliar 8,625% per tahun 27 Juni 2019

Seri B: Rp1.500,0 miliar 8,875% per tahun 27 Juni 2022

Sukuk Ijarah Indosat IV 8 December 2009

Bursa Efek Indonesia Seri B: Rp172,0 miliar Imbalan Ijarah Rp20,2 miliar per tahun

8 Desember 2016

Sukuk Ijarah Indosat V 27 Juni 2012 Bursa Efek Indonesia Rp300,0 miliar Rp25,9 miliar per tahun

27 Juni 2019

Guaranteed Notes jatuh tempo 2020

29 Juli 2010 Singapore Exchange Securities Trading Limited

US$650,0 miliar 7,375% per tahun Dilunasi: 29 Juli 2015

Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014

12 Desember 2014

Bursa Efek Indonesia Seri A: Rp950,0 miliar 10,00% per tahun 12 Desember 2017

Seri B: Rp750,0 miliar 10,30% per tahun 12 Desember 2019

Seri C: Rp250,0 miliar 10,50% per tahun 12 Desember 2021

Seri D: Rp360,0 miliar 10,70% per tahun 12 Desember 2024

Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014

12 Desember 2014

Bursa Efek Indonesia Seri A: Rp64,0 miliar Imbalan Ijarah Rp6,4 miliar per tahun

12 Desember 2017

Seri B: Rp16,0 miliar Imbalan Ijarah Rp1,6 miliar per tahun

12 Desember 2019

Seri C: Rp110,0 miliar Imbalan Ijarah Rp11,6 miliar per tahun

12 Desember 2021

Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015

4 Juni 2015 Bursa Efek Indonesia Seri A: Rp554,0 miliar 8,55% per tahun 14 Juni 2016

Seri B: Rp782,0 miliar 9,25% per tahun 4 Juni 2018

Seri C: Rp584,0 miliar 10,00% per tahun 4 Juni 2020

Seri D: Rp337,0 miliar 10,25% per tahun 4 Juni 2022

Seri E: Rp427,0 miliar 10,40% per tahun 4 Juni 2025

Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015

4 Juni 2015 Bursa Efek Indonesia Seri A: Rp55,0 miliar Imbalan Ijarah Rp4,7 miliar per tahun

14 Juni 2016

Seri B: Rp76,0 miliar Imbalan Ijarah Rp7,0 miliar per tahun

4 Juni 2018

Seri C: Rp67,0 miliar Imbalan Ijarah Rp6,7 miliar per tahun

4 Juni 2020

Seri D: Rp43,0 miliar Imbalan Ijarah Rp4,4 miliar per tahun

4 Juni 2022

Seri E: Rp175,0 miliar Imbalan Ijarah Rp18,2 miliar per tahun

4 Juni 2025

Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015

8 Desember 2015

Bursa Efek Indonesia Seri A: Rp201,0 miliar 10,00% per tahun 8 Desember 2018

Seri B: Rp301,0 miliar 10,25% per tahun 8 Desember 2020

Seri C: Rp130,0 miliar 10,60% per tahun 8 Desember 2022

Seri D: Rp162,0 miliar 11,20% per tahun 8 Desember 2025

Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015

8 Desember 2015

Bursa Efek Indonesia Seri A: Rp65,0 miliar Imbalan Ijarah Rp6,9 miliar per tahun

8 Desember 2022

Seri B: Rp41,0 miliar Imbalan Ijarah Rp4,6 miliar per tahun

8 Desember 2025

* Pada 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia.

(Per 31 Desember 2015)

Moody's : Stable Outlook : Ba1S&P : Positive Outlook : BB+

Fitch : Stable Outlook : BBB : AAA (idn)

Pefindo : Stable Outlook : idAAA/Local Currency Debt : idAAA(sy)/Local Sukuk Ijarah

16 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 1 - Ikhtisar

3 FebruariiM3: Merek Paling Diminati di Indonesia Superbrands 2015Perusahaan Nielsen

27 AgustusPenghargaan Telekomunikasi Indonesia Good Corporate Governance Award 2015Economic Review

17 Desember Perusahaan Terpercaya Berdasarkan Survei Penilaian terhadap Investor dan Analis Indonesia Most Trusted CompaniesInstitut Indonesia untuk Tata Kelola Perusahaan bersama Majalah SWA

4 Juni Merek Paling Membanggakan dari Perusahaan Telekomunikasi di Asia 2014–2015Ideas Fest Singapura 2015

28 Oktober Indosat Ooredoo Carrier Billing: Produk atau Layanan Baru Terbaik Tahun Ini – Layanan Pelanggan Pemenang Stevie BronzeInternational Business Awards 2015

28 Oktober Indosat Ooredoo Carrier Billing: Video Layanan Penjualan TerbaikPemenang Stevie BronzeInternational Business Awards 2015

8 OktoberPenyedia Layanan Komunikasi Data Indonesia Tahun Ini Frost & Sullivan Indonesia Excellence Award 2015Frost & Sullivan

Penghargaan 2015

Pengalaman Pelanggan

Tata Kelola Perusahaan

Bab 1 - Ikhtisar

16 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

17 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

12 JuniProduk Baru Terbaik Tahun Ini: Telekomunikasi Pemenang Silver Stevie Asia Pacific Stevie Awards

1 April Penghargaan Pemberdayaan Kaum Perempuan 2015: EmasPenghargaan CSR Global 2015INSPERA

7 NovemberCEO Paling Dikagumi di Indonesia 2015Warta Ekonomi

12 JuniPenghargaan Inisiatif Pasar yang Baru MunculAsia Communications AwardsIdeabox

12 JuniMobil Klinik: Kampanye CSR Tahun IniPemenang Silver Stevie Asia Pacific Stevie Awards

28 Oktober Ideabox: Produk atau Layanan Baru Terbaik Tahun Ini Pemenang Silver Stevie International Business Awards 2015

28 Oktober Mobil Klinik: Pergelaran Pengumpulan Dana Amal/Nirlaba Terbaik Pemenang Stevie WinnerInternational Business Awards 2015

28 Oktober JagoCatur: Aplikasi Game Pemenang Bronze Stevie International Business Awards 2015

28 OktoberiCity: Aplikasi Pengalaman Mobile TerpaduPemenang Bronze Stevie International Business Awards 2015

28 Oktober Perubahan Website Indosat OoredooPemenang Gold StevieInternational Business Awards 2015

Inisiatif DigitalTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sumber Daya Manusia

17 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

18 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 1 - Ikhtisar

Peristiwa Penting

Modernisasi Fasilitas i-NOC (Pusat Operasional Jaringan Indosat Ooredoo)

The Young Srikandi Award 2015

Peluncuran Super 4G-LTE di Balikpapan

Peluncuran ISTC

Indosat Ooredoo dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama menghadirkan program Indosat Ooredoo Stock Trading Contest (“ISTC”), program kompetisi bagi generasi muda Indonesia yang bertujuan memberikan pengetahuan yang lebih baik mengenai investasi saham di pasar modal serta pengalaman untuk melakukan transaksi saham virtual.

8 April 13 April

9 Juni

15 Juni

6 Juli

Penghargaan Indosat Ooredoo “The Young Srikandi 2015” kembali dihadirkan bagi para perempuan paling inspiratif Indonesia, sebagai wujud komitmen kami dalam mendukung pemberdayaan kaum perempuan dan membentuk generasi muda Indonesia yang independen dan kreatif.

Indosat Ooredoo meluncurkan Layanan Super 4G-LTE di Balikpapan, sebagai bagian dari komitmen untuk menggelar layanan LTE (Long Term Evolution) di seluruh Indonesia.

Indosat Ooredoo meresmikan fasilitas operasional baru dari Indosat Ooredoo Network Operation Center (i-NOC), sebagai pusat kegiatan pemantauan kinerja jaringan Indosat Ooredoo secara nasional.

Indosat Ooredoo & Alfamart Luncurkan Dompetku Pengiriman Uang )

Indosat Ooredoo menghadirkan “Dompetku Pengiriman Uang” yang merupakan layanan baru untuk pengiriman dan penerimaan uang dalam negeri.

Peluncuran i-Aplikasizone

Indosat Ooredoo meluncurkan i-Aplikazone, sebuah toko aplikasi Android terbesar yang pernah disediakan oleh operator telekomunikasi di Indonesia, dilengkapi dengan lebih dari 10 ribu aplikasi yang tersedia khusus untuk seluruh pelanggan Indosat Ooredoo.

20 Mei

19 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Peluncuran Kartu Perdana Edisi Khusus & Aplikasi Pita Pink

Akses Internet Gratis Bagi 12 Juta Pedagang Pasar Tradisional

Peluncuran Instant Office

Peluncuran #twitbuy

12 Agustus

16 Oktober

19 November

17 Desember

2 Oktober

7 September

21 September

Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) mendukung Gerakan Kesadaran Kanker Payudara di Indonesia dengan meluncurkan Kartu Perdana Edisi Khusus Kesadaran Kanker Payudara dan aplikasi Pita Merah Jambu untuk pencegahan dini kanker payudara.

Indosat Ooredoo menandatangani Nota Kesepahaman dengan APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) untuk akses internet gratis bagi 12 juta pedagang pasar.

Mendukung para pelaku bisnis usaha kecil dan menengah, Indosat Ooredoo menghadirkan solusi telekomunikasi lengkap dengan nama INSTANT OFFICE, yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pebisnis dalam berkomunikasi.

Indosat Ooredoo melalui program akselerator startup Ideabox, menjalin kerja sama dengan Facebook untuk mendorong pertumbuhan startup di Indonesia. Tujuan kerja sama ini adalah agar para startup Ideabox dapat mempelajari praktik terbaik yang dilakukan para startup global untuk meraih kesuksesan.

Perusahaan meluncurkan identitas barunya, Indosat Ooredoo, sebagai bagian dari transformasinya yang menyeluruh untuk menjadi pemimpin layanan digital bagi masyarakat dan menuju perusahaan telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia.

Mengambil tema “Innovate Your Life”, IWIC ke-9 berhasil melahirkan 26 pemenang dari berbagai kategori dan berbagai karya aplikasi mobile yang akan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat dan memperkaya layanan konten aplikasi karya anak bangsa.

Indosat Ooredoo dan Twitter secara resmi meluncurkan Indosat Ooredoo #TwitBuy, layanan yang dirancang untuk memberikan kemudahan dalam pembelian paket-paket menarik Indosat Ooredoo melalui Twitter.

Ideabox Bekerja Sama Dengan Facebook

Indosat Menjadi Indosat Ooredoo

Grand Final IWIC Ke-9

20Indosat Ooredoo

Bab 2 - Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Laporan Manajemen22 Laporan Komisaris Utama

28 Laporan Direktur Utama & CEO

20Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

21Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 201521Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Bab

22Indosat Ooredoo

Bab 2 - Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Indonesia tengah bergerak menjadi “bangsa digital,” suatu proses yang akan menciptakan lapangan kerja, membuka berbagai peluang, dan meningkatkan kesejahteraan bangsa secara keseluruhan. Indosat Ooredoo melihat peran penting Perusahaan dalam transformasi ini: sebagai enabler bagi para pelanggan kami, mitra bagi para pengusaha Indonesia, dan pelopor bagi masyarakat.

Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed

Bab 2 - Laporan Manajemen

23Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Laporan Komisaris Utama

Pemegang Saham yang Terhormat,

Dengan rasa senang dan bangga saya mengawali laporan kinerja Indosat Ooredoo tahun 2015.

Ini adalah tahun yang penting bagi pengembangan Perusahaan, di mana kami mengambil langkah pertama dalam rencana tiga tahun untuk menjadi operator digital terkemuka di Indonesia. Kami menetapkan kiprah di industri dalam hal pendapatan dan pertumbuhan pelanggan. Selain itu, kami berhasil merampungkan rebranding dalam kegiatan operasional kami sebagai Indosat Ooredoo.

Pencapaian ini menempatkan kami pada posisi yang baik di masa depan. Visi kami menjadi pemimpin data, sesuai dengan jalur pertumbuhan positif di Indonesia, dan investasi kami memberikan landasan yang kuat untuk meluncurkan berbagai inovasi baru.

Sektor telekomunikasi Indonesia menjadi fondasi strategi pembangunan nasional, dan kami sepenuhnya berkomitmen untuk mendukung visi yang jelas dari Pemerintah Indonesia di bidang ini. Kami berharap dapat terus bekerja sama dengan Pemerintah dan mendukung Pemerintah dalam mencapai target pembangunan bagi masyarakat.

Indonesia tengah bergerak menjadi “bangsa digital,” suatu proses yang akan menciptakan lapangan kerja, membuka berbagai peluang, dan meningkatkan kesejahteraan bangsa secara keseluruhan. Indosat Ooredoo melihat peran penting Perusahaan dalam transformasi ini: sebagai enabler bagi para pelanggan kami, mitra bagi para pengusaha Indonesia, dan pelopor bagi masyarakat.

24Indosat Ooredoo

Bab 2 - Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Salah satu pembeda signifikan yang kompetitif dari Indosat Ooredoo adalah kekuatan dan skala jaringannya. Program investasi kami memberikan landasan untuk secara ambisius membangun jaringan LTE yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia, melalui modernisasi jaringan LTE yang telah tersedia berbasis teknologi RAN

Kami berkomitmen membuat teknologi mobile tersedia bagi semua – membawa manfaat digital untuk wilayah pedesaan dan masyarakat perkotaan, untuk laki-laki dan perempuan, untuk bisnis dan sekolah. Dalam laporan ini, Anda akan melihat bagaimana kami mencapai sasaran ini dan memperkaya kehidupan para pelanggan kami.

Membangun Masa Depan Salah satu pembeda signifikan yang kompetitif dari Indosat Ooredoo adalah kekuatan dan skala jaringannya. Program investasi kami memberikan landasan untuk secara ambisius membangun jaringan LTE yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia, melalui modernisasi jaringan LTE yang telah tersedia berbasis teknologi RAN.

Dalam proses ini, kami dapat memanfaatkan sumber daya yang lebih luas dari Grup Ooredoo, yang dengan cepat menggulirkan layanan canggih 4G dan 4G+ di seluruh tempat kami beroperasi di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

Guna mendukung tujuan kami menyediakan teknologi bagi semua orang, kami meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang diperlukan, agar dapat memberikan layanan kepada masyarakat. Kami menggandakan jumlah toko Indosat Ooredoo di Indonesia untuk memastikan para pelanggan dapat selalu menjangkau kami. Kami telah menerapkan program pengembangan baru, sehingga tim kami memiliki kepercayaan diri dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi pakar digital sejati, memberi saran dan membantu mereka memahami bagaimana layanan ini dapat membantu mereka.

Selain itu, kami memberikan tambahan pilihan dan mendiversifikasi portofolio produk kami dengan berbagai layanan 4G serta lebih berfokus pada solusi vertikal untuk bisnis, melalui pengembangan solusi canggih Internet of Things. Jaringan yang lebih kuat menjadi basis untuk koneksi ribuan perangkat, sehingga membuat solusi Internet of Things dapat berjalan terus, dan memberikan manfaat bisnis yang unggul bagi industri di Indonesia.

Semua kegiatan ini dilaksanakan bersamaan pada November 2015, ketika kami menyatakan identitas baru kami sebagai Indosat Ooredoo, menjadi tempat beroperasi ke-8 dari merek Ooredoo di Grup. Seluruh organisasi kami – mulai dari toko dan pusat layanan hingga tampilan situs dan media sosial kami – diubah agar mencerminkan merek baru, seiring keberanian kami melangkah maju untuk menjadi nomor satu dalam pendapatan digital, nomor satu dalam pengalaman digital, dan nomor satu dalam merek digital bagi para pelanggan.

25Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Laporan Komisaris Utama

Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed

Komisaris Utama

Menghubungkan Masyarakat Sejalan dengan upaya komersial kami untuk mendukung pertumbuhan bangsa digital, Indosat Ooredoo juga meluaskan kegiatan kemasyarakatan kami untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan.

Program kami untuk pemberdayaan kaum perempuan, INSPERA (Inspirasi Perempuan Indonesia), terus memberikan dukungan bagi perempuan “mikropreneur” di tahun 2015. Program ini menawarkan pelatihan, bimbingan, akses terhadap informasi dan teknologi komunikasi, serta pendanaan. Sampai saat ini hasilnya mengesankan. Kami mengamati adanya generasi baru dari perempuan pebisnis yang menggunakan teknologi mobile untuk keluarga mereka dan terhubung dengan peluang usaha baru.

Indosat Ooredoo juga menggelar kompetisi untuk mendorong generasi muda berinovasi di bidang aplikasi nirkabel digital pada tahun 2015. Para pemenang lomba ini menerima bimbingan, dukungan teknis, dan dana awal; sehingga gagasan mereka berkembang menjadi suatu usaha yang berjalan terus. Kami juga mendukung Indosat Ooredoo Stock Trading Contest (ISTC), bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (IDX), untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya berinvestasi di pasar modal – langkah penting lain bagi bangsa kita.

Inisiatif budaya dan berbasis masyarakat ini memberikan dukungan penting bagi pertumbuhan ekosistem digital di seluruh Nusantara, dan memastikan manfaatnya dirasakan oleh semua.

Merancang Jalan ke Masa Depan Atas nama rekan-rekan saya di Dewan Komisaris dan Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham atas dukungan yang berkelanjutan. Grup Ooredoo tetap sangat berkomitmen terhadap kegiatan operasional kami di Indonesia, dan kami bersyukur sekali untuk dukungan berkelanjutan dari para pemegang saham, yang membuat semua keberhasilan ini dapat dicapai.

Saya juga berterima kasih kepada para karyawan Indosat Ooredoo. Mereka telah berhasil mengatasi berbagai tantangan di tahun 2015, dan terus menunjukkan kinerja yang luar biasa untuk Perusahaan.

Ke depan, prioritas strategis Grup Ooredoo untuk menjadi pemimpin pasar dengan budaya kinerja yang tinggi akan memberi kontribusi memaksimalkan nilai pemegang saham Indosat Ooredoo. Hal tersebut juga menetapkan sasaran yang ambisius bagi Indosat Ooredoo, namun tetap memberi lokalisasi ruang dan inovasi berdasarkan kebutuhan pasar Indonesia

Saya sangat terkesan dengan jalur Indosat Ooredoo – merek lokal yang membanggakan dengan kualifikasi global, teknologi kelas dunia, serta jaringan yang lebih besar dan lebih cepat. Kita sudah berada di jalan kita untuk menjadi operator digital terkemuka.

26Indosat Ooredoo

Bab 2 - Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Hans Anthony KuropatwaElisa Lumbantoruan Ian Charles Dench Ajay BahriWaleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed

Bab 2 - Laporan Manajemen

Dewan Komisaris

27Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Astera Primanto Bhakti Richard Farnsworth Seney Wijayanto SamirinChris Kanter Beny Roelyawan

28Indosat Ooredoo

Bab 2 - Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Sebuah visi yang segar, perjalanan yang baru: memperkuat relevansi kami dalam dunia yang berkembang pesat, dengan memperkaya kehidupan para pelanggan melalui merek baru kami Indosat Ooredoo.

Alexander Rusli

Bab 2 - Laporan Manajemen

29Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Laporan Direktur Utama & CEO

Pemegang Saham yang Terhormat,

Saya senang menyambut Anda di awal perjalanan baru kita sebagai Indosat Ooredoo. Tanpa ragu, tahun 2015 adalah tahun menarik yang diwarnai dengan banyak tonggak penting. Perusahaan berhasil menyelesaikan sasaran roadmap 4+1 selama tiga tahun dan merampungkan modernisasi jaringan LTE-ready. Selanjutnya, pada bulan November, kami melakukan rebranding menjadi Indosat Ooredoo, memulai fase baru dimana kita akan bergerak melampaui solusi telekomunikasi tradisional menjadi penyedia solusi digital komprehensif, yang benar-benar memperkaya kehidupan masyarakat.

Rebranding ini mencerminkan perubahan yang sangat menarik dalam lingkup dan kemungkinan. Sebagai penyedia jasa telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia, kami memiliki akses ke basis pelanggan sangat besar berjumlah hampir 70 juta pelanggan. Sekarang kami dapat melancarkan, meningkatkan, dan mengubah organisasi ini menjadi platform yang dapat menciptakan, bermitra, menunjang, dan mendistribusikan berbagai produk dan jasa telkom dan digital yang relevan. Namun, untuk melakukan hal itu, Perusahaan perlu menjadi organisasi yang gesit, fleksibel, berorientasi konvergensi, dan berpola pikir digital. Untunglah, selama tiga tahun terakhir ini kami telah meletakkan fondasi dan upaya tersebut mulai menuai hasil seperti yang tampak pada angka-angka dalam laporan ini.

Hasil dan KinerjaPermintaan untuk layanan telekomunikasi tetap kuat sepanjang tahun, meskipun kinerja perekonomian Indonesia kurang cerah, dengan pertumbuhan hanya 4,79% pada tahun 2015, tingkat paling lambat sejak 2009. Sebaliknya, Indosat Ooredoo mencapai pertumbuhan pendapatan dan perkembangan pelanggan tercepat di tahun 2015 dibandingkan industri, sejalan atau bahkan di atas target dan panduan secara keseluruhan.

Secara khusus, kami mencapai pertumbuhan pendapatan data terkuat dalam industri ini di tahun 2015. Pendapatan meningkat sebesar 11,1% menjadi Rp26,8 triliun dan EBITDA meningkat 14,4% menjadi Rp11,5 triliun, sementara jumlah pelanggan naik 10,3% menjadi 69,7 juta. Meski demikian, kinerja bottom line terpengaruh depresiasi rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp1,6 triliun. Akibatnya, Indosat Ooredoo membukukan rugi bersih senilai Rp1,3 triliun yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk.

30Indosat Ooredoo

Bab 2 - Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Strategi dan Inisiatif UtamaSeperti dikemukakan di atas, tahun 2015 merupakan tahun terakhir dari sasaran 4+1 kami yang terdiri dari data dan perangkat pintar, pengalaman terbaik pelanggan, struktur harga terbaik, dan pengalaman terbaik masyarakat untuk menghasilkan pertumbuhan pendapatan tertinggi. Saya senang dapat mengatakan bahwa kita berhasil mencapai kemajuan besar di semua bidang ini.

Rampungnya modernisasi jaringan Perusahaan, dengan segera meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman pengguna, mendorong akuisisi dan retensi pelanggan. Kami juga menjangkau pelanggan dengan penawaran baru yang menarik seperti produk 4G, broadband untuk rumah, dan program bundling perangkat. Selain itu, penambahan toko-toko di seluruh Indonesia bertujuan berada lebih dekat dengan para pelanggan dan hadir saat mereka membutuhkan. Pendekatan yang lebih disiplin terhadap harga dan diskon diterapkan untuk memastikan produk yang paling menguntungkan dipromosikan secara konsisten.

Di lingkup digital, upaya kami untuk membangun ekosistem digital memberikan hasil yang kuat. Antara lain, platform Crowdtivate yakni pendanaan khalayak (crowdfunding) yang mampu menjadi sumber gagasan inovatif, sementara modal Ventura kami SB ISAT berhasil melakukan sejumlah investasi yang cukup bernilai di Dealoka, Grab Taxi, dan TechINAsia. Selain itu kami mampu menggoreskan kemitraan utama dengan para pemain terkemuka seperti Google dan Facebook, menunjukkan Indosat Ooredoo dipandang serius sebagai mitra pilihan dalam lingkup digital oleh merek-merek global yang unggul.

Sebagai bagian penting dari transformasi kami menjadi perusahaan digital, sepanjang tahun ini kami berinvestasi dengan menarik dan mengembangkan orang-orang berbakat kuat, mendorong mereka untuk menanamkan pola pikir komersial dan digital di semua divisi, bahkan mereka yang tidak secara langsung terlibat dengan para pelanggan di garda depan. Bersama-sama memperkokoh relasi lintas-fungsi dan komunikasi yang lebih terbuka dalam organisasi; dengan demikian

kami mampu membahas masalah dan gagasan untuk menghasilkan tindakan lebih cepat dan lebih inovatif, sehingga dapat segera diwujudkan ke pasar. Momentum positif dan visibilitas kami di pasar tercermin pada peningkatan peringkat merek dan keberhasilan penggajian kami, walaupun saat ini pasar sangat kompetitif untuk orang-orang yang sangat berbakat.

Selain itu, kami merampingkan struktur biaya melalui kemitraan strategis dalam menyebarkan kabel dan leased line, serta mengoptimalkan biaya jaringan dan layanan untuk peningkatan modal dan biaya operasional. Kami juga secara sistematis mengurangi paparan utang dolar AS, suatu inisiatif yang akan berlanjut tahun 2016. Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanTata kelola perusahaan yang baik (GCG) adalah prioritas terus-menerus di dalam organisasi. Kami melakukan yang terbaik untuk mematuhi dan meningkatkan prinsip-prinsip GCG yakni transparansi, tanggung jawab, akuntabilitas, independensi,dan kejujuran di semua kegiatan. Dalam merefleksikan tata kelola perusahaan kami yang solid, kami meraih penghargaan Indonesia Good Corporate Governance 2015 dari Economic Review dan Indonesia Most Trusted Company dari IICG-Majalah SWA.

Kami juga memenangi beberapa penghargaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) termasuk Stevie Award untuk program-program kami di bidang kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi; kebanyakan dari program itu menerapkan teknologi digital dalam cara yang inovatif untuk mempertimbangkan dan menjangkau kelompok-kelompok terpinggirkan lain seperti kaum perempuan dan kaum muda yang tidak terlayani. Kontribusi kami dapat dilihat secara rinci di bagian GCG dan CSR dalam laporan ini, dengan informasi tambahan dalam Laporan Keberlanjutan kami.

Perubahan DireksiDireksi mengamati sejumlah perubahan sepanjang tahun 2015. Bapak Fadzri Sentosa dan Bapak Curt Stefan Carlsson masing-masing mengajukan

31Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Di bawah merek baru Indosat Ooredoo, saya yakin kami berada di posisi kuat untuk bersaing dalam kepemimpinan digital. Secara khusus, kami ada di posisi yang baik untuk menarik manfaat dari penyebaran jaringan LTE di seluruh negeri ini dengan dukungan LTE-ready yang telah dimodernisasi dan jaringan tunggal RAN. Kami memiliki sejumlah inisiatif yang akan mempercepat momentum digital kami, termasuk kemitraan konten eksklusif dan kemitraan dengan peritel terkemuka Erajaya, yang akan memperkokoh kapasitas penjualan langsung kami melalui ratusan toko di seluruh Nusantara. Singkatnya, kami ingin ada di sana untuk menawarkan kepada para pelanggan kami pengalaman digital yang lebih cepat, lebih lancar, lebih dapat diakses melalui produk dan layanan baru yang lebih lancar.

Sebagai merek lokal yang membanggakan dengan kualifikasi global, teknologi dan jaringan kelas dunia, kami siap bersaing untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia. Peningkatan kualitas jaringan kami, penawaran produk yang lancar, proses yang lebih cepat ke pasar, penekanan pada penjualan langsung, dan relasi digital yang unggul, akan memampukan kami untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik dan memperkaya kehidupan melalui solusi digital kepada para pelanggan di Indonesia.

Atas nama Direksi, saya ingin menyampaikan penghargaan kami kepada para pelanggan kami, para karyawan kami yang bekerja keras dan berdedikasi, Dewan Komisaris, serta semua mitra dan pemegang saham kami, termasuk perusahaan induk kami Ooredoo, seiring langkah maju kita bersama dalam perjalanan baru yang menarik ini.

pengunduran diri mereka pada Februari dan Juni 2015, dan kami memberhentikan mereka dengan hormat disertai ucapan terima kasih. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 10 Juni 2015 bergabung dengan kami Bapak Caba Pinter sebagai Direktur & Chief Financial Officer dan dalam RUPSLB 7 Oktober 2015, Ibu Herfini Haryono sebagai Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer. Selain itu, antara 10 Juni dan 7 Juli 2015, Bapak Sarwoto Atmosutarno memberi kontribusi wawasan berharga beliau sebagai anggota sementara Direksi.

Prospek tahun 2016Prospek jasa telekomunikasi dan digital di Indonesia sangat positif. Semua data utama mendukung prakiraan pertumbuhan, mulai dari pertambahan populasi hingga peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), kenaikan smartphone yang terjangkau, serta pertumbuhan ekosistem digital. Selain itu, Pemerintah telah menunjukkan dukungan yang kuat. Pada November 2015, Pemerintah melakukan refarming spektrum 4G LTE menjadi frekuensi 1800 MHz yang lebih efisien, dan saat ini Pemerintah tengah merumuskan peraturan interkoneksi baru untuk industri telekomunikasi dengan kemungkinan kuat beralih ke struktur yang lebih ramah industri.

Di bawah merek baru Indosat Ooredoo, saya yakin kami berada di posisi kuat untuk bersaing dalam kepemimpinan digital

Alexander Rusli

Direktur Utama & CEO

Laporan Direktur Utama & CEO

32Indosat Ooredoo

Bab 2 - Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Direksi

Alexander Rusli Caba PinterJoy Wahjudi Herfini HaryonoJohn Martin Thompson

Bab 2 - Laporan Manajemen

33Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Indosat Tbk

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Indosat Tbk (“Perusahaan”) tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Dewan Komisaris

Astera Primanto BhaktiKomisaris

Hans Anthony KuropatwaKomisaris

Richard Farnsworth SeneyKomisaris Independen

Elisa LumbantoruanKomisaris Independen

Wijayanto SamirinKomisaris Independen

Ian Charles DenchKomisaris

Chris KanterKomisaris

Beny RoelyawanKomisaris

Ajay BahriKomisaris

Waleed Mohamed Ebrahim Al-SayedKomisaris Utama

Alexander RusliDirektur Utama & Chief

Executive Officer

Herfini HaryonoDirektur & Chief Wholesale

and Enterprise Officer

Joy WahjudiDirektur & Chief Sales and Distribution Officer

(sekaligus selaku Direktur Independen)

John Martin ThompsonDirektur & Chief

Technology Officer

Caba PinterDirektur & Chief Financial Officer

Direksi

34 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 3 - Profil Perusahaan

34Indosat Ooredoo

Profil Perusahaan37 Sekilas Perusahaan

38 Visi, Misi dan Nilai

40 Rekam Jejak

42 Produk dan Layanan

46 Struktur Grup Perusahaan, Komposisi Pemegang

Saham dan Entitas Anak

47 Sertifikasi

47 Karyawan

48 Struktur Organisasi

Laporan Tahunan 2015

35 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo 35Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Bab

36 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 3 - Profil Perusahaan

36Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Bab 3 - Profil Perusahaan

37 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Didirikan pada tahun 1967, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) adalah penyelenggara jasa telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia serta anggota Grup Ooredoo, penyelenggara jasa telekomunikasi global. Indosat Ooredoo menyediakan layanan selular, data tetap dan layanan broadband nirkabel serta layanan telekomunikasi tetap atau layanan suara tetap termasuk SLI, sambungan tetap nirkabel serta sambungan telepon tetap, dan layanan digital. Selain itu, bersama anak-anak perusahaannya, PT Indosat Mega Media (IM2) dan PT Aplikanusa Lintasarta, Indosat Ooredoo menyediakan layanan data tetap atau Multimedia, Internet & Komunikasi Data (MIDI) seperti IPVPN, penyewaan jalur, layanan internet dan layanan teknologi informasi segmen korporat. Saham Indosat Ooredoo tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI: ISAT).

Sekilas Perusahaan

37Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

38 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 3 - Profil Perusahaan

Visi

Menjadi PerusahaanTelekomunikasi Digital Terdepan di Indonesia

Visi, Misi dan Nilai

38 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

* Visi dan Misi Perusahaan diatas disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun 2016, seperti tercantum dalam

Laporan Tahunan 2015 yang ditanda–tangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris.

Bab 3 - Profil Perusahaan

39 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Misi

Nilai

TerpercayaBerpikir positif, konsisten dalam perkataan dan perbuatan yang terpuji serta dapat diandalkan.

PeduliMenunjukkan perhatian, menghargai serta melayani dengan sepenuh hati.

Tekad Menjadi yang TerbaikSemangat mencapai keunggulan dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan berkesinambungan.

CepatSigap dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, bertindak dan beradaptasi.

Berjiwa MudaEnerjik, dinamis dan berani menjadi penggerak perubahan.

• Layanan dan Produk Yang Membebaskan• Jaringan Data yang Unggul• Memperlakukan Pelanggan Sebagai Sahabat• Transformasi Digital

39 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

40 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 3 - Profil Perusahaan

1967

2002

1994 2003PT Indosat Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 10 November 1967 sebagai Perusahaan Penanaman Modal Asing yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional di Indonesia.

Pemerintah Indonesia melakukan divestasi 517,5 juta saham, mewakili sekitar 50,0% dari saham Seri B pada saat itu, dalam dua tahap. Pada bulan Mei 2002, Pemerintah menjual 8,1% dari saham kami yang beredar melalui tender global yang dipercepat. Pada bulan Desember 2002, Pemerintah melakukan divestasi 41,9% saham Seri B kami kepada mantan anak perusahaan STT Communications Ltd (“STT”).

Menjadi Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan New York Stock Exchange.

Sejak memasuki pasar selular Indonesia melalui pembelian Satelindo dan pendirian PT Indosat Multimedia Mobile serta integrasi perusahaan tersebut ke dalam Perusahaan kami pada tahun 2003, layanan selular telah menjadi kontributor terbesar pendapatan usaha kami.

Rekam Jejak

41 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

2013

2008

Secara sukarela menghapuskan pencatatan dari Bursa Efek New York dan hanya tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Ooredoo mengakuisisi kepemilikan STT di kami, memicu penawaran tender wajib oleh Ooredoo untuk membeli sampai dengan 1.314.466.775 Saham Seri B, yang mewakili sekitar 24,19% dari total Saham Seri B kami yang diterbitkan dan beredar, dengan harga pembelian dolar AS setara dengan Rp369.400 per ADS dan Rp7.388 per Saham Seri B. Ooredoo adalah perusahaan terbuka yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Negara Qatar dan entitas afiliasinya. Ooredoo diatur berdasarkan hukum Negara Qatar dengan saham yang terdaftar di Pasar Sekuritas Doha serta Pasar Sekuritas Abu Dhabi, dan Global Depository Receipts yang diperdagangkan di London Stock Exchange.

2015

2014

Peluncuran Layanan Digital Indosat, unit bisnis yang berfokus pada penciptaan platform digital yang terkini dalam bidang keuangan, periklanan dan e-commerce mobile guna memberikan manfaat hidup yang nyaman bagi para pelanggan.

Peluncuran indentitas baru menjadi Indosat Ooredoo dan peluncuran layanan komersial 4G-LTE yang pertama di Indonesia.

42 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 3 - Profil Perusahaan

Produk dan Layanan

iM3 OoredooLayanan multimedia GSM prabayar yang memberikan kebebasan berkomunikasi tanpa batas.

Mentari OoredooLayanan selular GSM prabayar bagi pelanggan dewasa yang memberikan kemudahan serta gaya hidup.

Matrix OoredooLayanan selular GSM pascabayar untuk pengguna profesional dan korporasi dengan kualitas layanan serta pengalaman terbaik.

Outbound Roamers Indosat Ooredoo International Roaming memberikan kepada pelanggan Indosat Ooredoo kemudahan biaya telekomunikasi yang sederhana dan terjangkau ketika bepergian ke luar negeri.

Flat Call 01016 Sambungan internasional Flatcall memungkinkan pelanggan menelpon ke luar negeri dengan biaya terjangkau melalui Indosat Ooredoo 01016.

IDD-001 & IDD-008 and SMS InternationalSambungan Langsung Internasional memberikan sambungan yang jelas dengan kualitas baik dalam menghubungkan pelanggan dengan anggota keluarga dan kerabat di luar negeri, dengan menghubungi 001 atau 008.

42Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Personal International Services

43 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Indosat Ooredoo BusinessIndosat Ooredoo telah berkembang menjadi penyelenggara Teknologi Informasi Komunikasi (ICT) dengan menyediakan layanan Bisnis Indosat Ooredoo sesuai dengan kebutuhan pelanggan korporasi. Segmen ini terdiri dari Enterprise, Bisnis Menengah dan Bisnis Kecil.

• MobileSolusi komunikasi bisnis mobile yang dirancang untuk memfasilitasi komunikasi dan koordinasi di antara para karyawan tanpa perlu khawatir terhadap tagihan yang melambung.

• Solusi KonvergensiLayanan yang memungkinkan solusi konvergensi antara Komunikasi Tetap (Fixed) dan Komunikasi Mobile, agar tetap terkoneksi secara real-time dari mana pun dan kapan pun, dengan menggunakan perangkat apa pun (desktop, laptop, telepon jalur darat, smartphone, atau tablet).

• Mesin ke MesinSolusi yang menyediakan berbagai teknologi komunikasi sehingga memungkinkan lingkup komunikasi yang cerdas, efektif biaya, dan aman antar mesin, perangkat, dan sensor sebagai komponen utama untuk memberdayakan bisnis digital. Solusi ini telah berkembang mulai dari konektivitas dasar untuk mengelola konektivitas, hingga solusi akhir dan analitis.

43Indosat Ooredoo

• Layanan Teknologi Informasi (TI)Solusi Teknologi dan Informasi untuk memastikan kelancaran bisnis dengan menyediakan infrastruktur yang kuat dan andal di Pusat Data kami dan di Pusat Pemulihan Gangguan (Disaster Recovery Center). Kami juga mengembangkan jajaran layanan kami dengan menyediakan cloud untuk tingkat perusahaan publik dan swasta sesuai persyaratan bisnis yang lebih sigap dan dinamis. Selain itu, kami menyediakan layanan TI yang dikelola mencakup monitoring dan manajemen aplikasi, middleware, perangkat penyimpanan, server dan jaringan.

• KonektivitasLayanan yang menghubungkan kantor-kantor cabang pelanggan, memberikan informasi penting bisnis dan aplikasi serta dunia digital dengan menyediakan koneksi yang aman, andal, dan terjamin. Dilengkapi dengan fitur-fitur pintar yang memungkinkan Anda memperoleh visibilitas dan pengendalian penuh terhadap jaringan Anda.

• SatelitLayanan satelit menghubungkan para pelanggan melalui sewa transponder di seluruh Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara. Kami menyediakan layanan berdasarkan kapasitas yang disewa dan basis waktu.

Laporan Tahunan 2015

business

Business

44 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 3 - Profil Perusahaan

Cipika StoresPasar online yang menjual gadget, aneka produk gaya hidup dan hiburan.

Cipika Book Mate

Platform perpustakaan elektronik yang menawarkan buku internasional maupun lokal di berbagai platform mobile. Cipika Book Mate merupakan inisiatif marketing patungan bersama dengan Book Mate Singapura yang diluncurkan pada bulan Agustus 2015.

Cipika PlayPasar voucher game online, bekerja sama dengan penerbit dan penyedia layanan pembayaran game.

DompetkuLayanan finansial mobile yang memenangkan penghargaan ini mencakup layanan pembayaran, pembelian dan pengiriman uang. Layanan inovatif ini memungkinkan pelanggan Indosat Ooredoo melakukan berbagai transaksi finansial non-tunai seperti pembayaran dan transfer uang, dengan menggunakan nomor telepon seluler yang terdaftar, yang ditujukan bagi mereka yang tidak memiliki rekening bank maupun para nasabah. Kas Dompetku juga menawarkan solusi bisnis dengan pencairan uang tunai dan penerimaan kas.

44 2015 Annual ReportIndosat Ooredoo

Digital

45 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

On-de-goSolusi perbankan mobile, baik untuk smart phone maupun feature phone, sebagai layanan yang lebih aman dan nyaman.

IMXIMX memberikan solusi iklan mobile melalui platform lelang real-time yang memastikan transparansi serta kinerja baik untuk pengiklan. IMX didukung oleh platform manajemen data agar dapat membidik pelanggan yang tepat. IMX atau PT Portal Bursa Digital, adalah usaha patungan antara Indosat Ooredoo dan Smaato, diluncurkan pada bulan Mei 2015.

Dompetku Pengiriman UangSolusi pengiriman uang tunai domestik yang dapat digunakan di toko mana saja, didukung ratusan agen di seluruh Indonesia, yang membidik masyarakat yang belum memiliki rekening bank.

Pay UpLayanan pembayaran mobile yang sederhana, aman, dan terjangkau; memungkinkan pedagang kecil dan besar, serta Perusahaan pengiriman dan logistik menerima pembayaran melalui kartu debit di mana pun dan kapan pun.

45Indosat Ooredoo

Produk dan Layanan

Laporan Tahunan 2015

pengiriman uang

46 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 3 - Profil Perusahaan

Struktur Grup Perusahaan, Komposisi Pemegang Saham & Entitas Anak

PT Aplikanusa Lintasarta

(Indonesia)

Indosat Palapa Company B.V.(Netherlands)*

Indosat Mentari Company B.V.

(Netherlands)**

100,00%99,85% 100,00%

100,00%

PT Indosat Mega Media

(Indonesia)

Indosat Singapore Pte Ltd

(Singapore)

PT Interactive Vision Media(Indonesia)

99,83%

99,94%

PT Starone Mitra Telekomunikasi

(Indonesia)

72,36%

PT Lintas Media Danawa

(Indonesia)

50,65%

PT Artajasa Pembayaran

Elektronis(Indonesia)

39,80%

33,33%

PT Citra Bakti Indonesia (Indonesia)

65,00%

20,71%

14,29%

Indosat Ooredoo

Masyarakat

Republik Indonesia

Ooredoo Asia Pte. Ltd

Tidak ada anggota Dewan Komisaris atau Direksi Indosat Ooredoo yang memiliki saham Perusahaan sampai dengan tanggal 31 Maret 2016.

Per April 2016

PT Starone Mitra Telekomunikasi

(Indonesia)

62,00%

PT Portal Bursa Digital

(Indonesia)

* Selanjutnya Indosat Palapa Company B.V. (IPBV) telah efektif dilikuidasi dan deregistrasi dari

Chambers of Netherlands per 30 Maret 2016.

** Selanjutnya Indosat Mentari Company B.V. (IMBV) efektif dilikuidasi dan deregistrasi dari

Chambers of Netherlands per tanggal 17 Februari 2016.

47 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Indosat Ooredoo telah meraih sejumlah sertifikasi internasional

Sertifikasi

Karyawan*

Sertifikasi Tahun Perolehan Habis berlaku Penerbit

ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan 2012 2018 QuayAudit

OHSAS 18001 untuk Sistem Manajemen

Kesehatan & Keselamatan2012 2018 QuayAudit

SMK3 PP.50 / 2012 untuk Sistem Manajemen

Kesehatan & Keselamatan2012 2019

Kementerian Tenaga

Kerja dan Transmigrasi

Sertifikasi Layanan Premium MEF CE 1.0 (Metro

Ethernet Forum-Carrier Ethernet 1.0)2012 2015 Metro Ethernet Forum

ISO 31000 untuk Manajemen Risiko 2013Tidak ada

tanggal habis berlaku

Diterapkan internal dengan

mengacu kepada kerangka

dan pedoman 31000

20152014

karyawan tetap karyawan tetap

Jumlah karyawan berdasarkan jabatan dan tingkat pendidikan, juga rincian pelatihan yang mencerminkan adanya persamaan kesempatan berkarir bagi semua karyawan berikut biaya pelatihan tersebut, dapat dilihat di bab Sumber Daya Manusia dalam laporan ini.

* Karyawan Indosat Ooredoo saja

48 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 3 - Profil Perusahaan

Struktur Organisasi

ISPL

Chief Marketing Officer

Lintasarta

Direktur & Chief Technology Officer

John Martin Thompson

Direktur & Chief Sales and Distribution Officer

Joy Wahjudi Herfini Haryono

Andreas Gregori

Chief Information Officer

Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer

Group Commercial Strategy & Planning

Group Customer

Value Management

Group Marketing

Communications

Group Data & Value Added

Services

Group CRM & Customer

Experience

Group Product & Segment

Management

Group Channel Management

Group Retail & Device

Management

Head of Sumatera

Region Central &

West Java

Region Jabotabek

Head of Kalimantan & Sumapa

Region East Java

& Bali Nusra

Group Enterprise

Group Wholesale &

Interconnection

GroupKey Accounts

GroupBusiness Segments

GroupBusiness Products

Group Major & Strategic Accounts

Group CTO Office

Group Network Design &

Deployment

Group Network Architecture, Solution &

Optimization

GroupTower

Management

Group Customer

Operations

Group Network

Operations

Group IT Strategy,

Architecture & Planning

Group IT Operations

Group IT Development & Delivery

(Vacant)

49 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Direktur Utama & Chief Executive Officer

Alexander Rusli

Direktur & Chief Financial Officer

Caba Pinter

Chief Human Resources Officer

Ripy R.H. Mangkoesoebroto

Chief Corporate Services Officer

Indar Atmanto

Chief Strategy & Experience Officer

Thomas Chevanne

Chief New Business & Innovation Officer

Group Finance

Business Partner

Group Risk

Management & ICFR

Group Investor Relations &

Corporate Secretary

Group Asset Management

Group Revenue Management &

Assurance

Group Finance Shared Services

Group Sourcing

Group HRBP Commercial & Technology

Group Talent Management

Group HRBP Subsidiary, Digital & Enterprise

Group HR Shared Services

Group Corporate

Communications

Group Facilities Management

Services

Group Government

Relations

Group Business

Development

Group Strategy

Development & Execution

Group Customer

Experience

Group Digital Business

Development

Group Strategic Investments &

Implementation

Group Strategic

Partnership

Group Mobile

Financial Services

Group Fiberco

Group Legal

Group Internal Audit

SMT

IM2

Portal Bursa Digital

Prashant Gokarn

50Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Analisa dan Pembahasan manajemen

52 Seluler

56 Multimedia Interaktif, Data dan Internet (MIDI)

60 Jasa Telekomunikasi Tetap

62 Layanan Digital

66 Sumber Daya Manusia

70 Jaringan

52 Tinjauan Operasional

72 Tinjauan Keuangan

50 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

51Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 201551 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab

52Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Indosat Ooredoo memberikan layanan Selular, MIDI, Sambungan Tetap dan Layanan Digital bagi pelanggan ritel maupun bisnis

Tinjauan Operasional

53Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Pasar layanan seluler di Indonesia merupakan pasar terbesar keempat di dunia, setelah China, India, dan Amerika Serikat. Kompetisi di antara penyedia layanan seluler di Indonesia didasarkan pada berbagai faktor, termasuk harga, kualitas dan cakupan jaringan, berbagai layanan, fitur yang ditawarkan, serta layanan pelanggan.

Sektor yang sangat kompetitif dan dinamis ini terus berkembang pesat pada tahun 2015, seiring meningkatnya penetrasi smartphone dan beberapa operator mulai menyediakan jaringan komersial 4G LTE menjelang akhir tahun. Pertumbuhan dalam hal jumlah pelanggan dan pendapatan tetap solid, karena meningkatnya permintaan data sebagai pendorong utama meskipun Pendapatan Rata-Rata per Pengguna masih relatif rendah dan harga data per unit masih termasuk yang terendah di dunia. Sejalan dengan tren pada tahun-tahun sebelumnya, permintaan untuk layanan Suara dan SMS cenderung menurun, sedangkan permintaan data meningkat dari 85.358 terabyte pada tahun 2014 menjadi 199.054 pada tahun 2015.

Layanan seluler tetap membukukan pendapatan bagian terbesar dari pendapatan kami pada tahun 2015, yakni 82% dari pendapatan. Basis pelanggan seluler kami meningkat menjadi 6,5 juta selama setahun, mencapai jumlah 69,7 juta pelanggan seluler termasuk pelanggan broadband nirkabel yang naik dari 63,2 juta pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kualitas jaringan baru kami yang telah dimodernisasi, disertai dengan usaha keras untuk merampingkan produk dan memperkenalkan produk kepada para pelanggan. Hasil tersebut juga didukung oleh upaya agresif untuk mulai menawarkan jaringan LTE, didukung dengan harga yang mudah dipahami dan menarik, serta inisiatif harga paket agar dapat mengelola hasil keseluruhan suara, SMS, dan data.

Hal tersebut menyebabkan pendapatan dari layanan seluler meningkat 12.4 % dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp21.895,7 miliar, terutama karena pertumbuhan pendapatan dari data. Pendapatan data meningkat

56,9% menjadi Rp7.031,0 miliar, merepresentasikan 32,1% dari total pendapatan usaha layanan seluler, karena pertumbuhan permintaan data.

Sesuai dengan tren pada tahun-tahun sebelumnya, Pendapatan Rata-Rata per Pengguna Gabung (Blended ARPU) untuk Suara turun 4,2%, sedangkan ARPS untuk SMS berhasil ditingkatkan melalui manajemen aktif –kontras dengan penurunan secara keseluruhan dalam industri ini. Selain itu, kadar kepuasan pelanggan juga meningkat, hal ini menunjukkan para pelanggan benar-benar merasa kami memiliki nilai tambah.

Produk & LayananKami menyediakan rangkaian komprehensif produk-produk layanan data dan suara mobile berkualitas tinggi, termasuk layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) pada GSM 900, DCS 1800, layanan seluler 3G dan 4G-LTE. Merek seluler utama kami berganti merek pada bulan November 2015 menjadi Matrix Ooredoo, menawarkan layanan seluler pascabayar bagi pengguna premium; Indosat Ooredoo iM3 yang menyediakan layanan seluler prabayar bagi kaum muda dengan tarif terjangkau; dan Mentari Ooredoo yaitu layanan seluler prabayar premium.

Tinjauan Operasional - Seluler

Seluler

triliun

Pendapatan dari layanan seluler

54Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Pada akhir tahun, iM3 Ooredoo, layanan multimedia GSM prabayar bagi kaum muda, menyediakan paket suara, SMS, dan data dengan tarif sangat menarik, memiliki 67% dari total pelanggan dan memberi kontribusi 62% dari total pendapatan seluler. Sementara Mentari Ooredoo, merek seluler GSM prabayar kami yang menawarkan kesederhanaan dan gaya hidup dengan target segmen dewasa, memiliki 32% dari total pelanggan dan memberi kontribusi 20% dari total pendapatan seluler. Sedangkan Matrix Ooredoo, yang menawarkan layanan seluler GSM pascabayar bagi para pengguna profesional dan korporasi dengan layanan kualitas dan pengalaman terbaik, memiliki 1% dari total pelanggan dan memberi kontribusi 6% dari total pendapatan seluler.

Seiring dengan mulai tersedianya layanan LTE pada bulan November 2015, sehingga pada akhir tahun para pelanggan seluler Indosat Ooredoo menikmati akses layanan 4G LTE super cepat dengan kecepatan unduh (download) 185 Mbps dan kecepatan unggah (upload) 41 Mbps, di 35 kota besar di Indonesia. Layanan Super LTE kami yang menggunakan frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz, memberikan sinyal lebih baik, meningkatkan kualitas layanan dan sinyal di dalam ruangan untuk peningkatan pengalaman pengguna dan aktivitas internet seperti surat elektronik (e-mail), berbincang (chatting), mengunduh, blogging, browsing, dan lainnya.

Selain itu, para pelanggan Indosat Ooredoo juga memiliki akses ke layanan e–money, e-payment, dan layanan mobile lain seperti Dompetku dan Pay-Up. Layanan ini, yang lebih jauh dirinci di bagian Digital dalam laporan ini, tersedia untuk handset smart, feature, dan basic; memberikan pelanggan alternatif keuangan yang berharga dengan biaya rendah terhadap layanan perbankan tradisional.

Akhirnya, kami terus mengembangkan kemitraan dengan berbagai mitra OTT (Over-the Top) termasuk sebagian besar pengembang lokal, sebagian dari inkubator digital internal kami Ideabox. Melalui kemitraan ini, kami mampu menyediakan konten yang menghibur, bermanfaat, dan relevan bagi para pelanggan untuk peningkatan keterlibatan mereka dan memberikan nilai tambah.

Promosi & PemasaranSejalan dengan fokus kami menyediakan layanan yang mudah digunakan dan relevan, kami merampingkan produk dan layanan kami di pasar melalui program yang lengkap dengan tarif baru, promosi, insentif dan perangkat yang spesifik. Salah satu penunjang yakni harga data dan diskon terus ditinjau secara ketat, agar berfokus pada program yang paling menguntungkan dan memacu pemanfaatan data. Di samping mendorong pelanggan ke konsumsi data, penawaran yang ditargetkan juga disampaikan kepada para pelanggan yang ada terutama pelanggan setia, sebagai bagian fokus kami terhadap pertumbuhan data.

Hal tersebut didukung oleh perbaikan prosedur untuk proses pengembangan produk baru dan peluncuran. Perbaikan dalam kegiatan operasional seluler ini akan mempersingkat waktu pengembangan produk baru sehingga produk dapat lebih cepat dipasarkan, seraya memastikan kualitas yang baik dan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Selain itu, tarif yang jelas dan terjangkau termasuk target regional yang khusus – berbagai penawaran ini membuat produk-produk Indosat Ooredoo lebih menarik bagi para pelanggan dan membantu mendorong perolehan bersih sepanjang tahun.

Inisiatif penting sepanjang tahun 2015 dimana semuanya berfokus pada mendorong adopsi data, antara lain:• iM3 internet.org: Kampanye internet gratis yang

menawarkan akses internet tanpa kredit melalui freebasics.com yang didukung oleh Facebook, dengan tujuan mempersempit kesenjangan digital.

• iM3 Pinter Internetan (Pinternet): Kampanye paket awal (starter pack) baru yang memberikan penawaran data menarik untuk membangun persepsi IM3 sebagai pemain data di pasar.

• iM3 Keuntungan Berlipat (Ketupat) Ramadhan: kampanye hari raya selama bulan Ramadhan dan periode Lebaran yang memberikan paket lengkap untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

• Matrix Max: dengan motto kampanye “Get More, Get Max!” Matrix Ooredoo menggabungkan kuota data yang besar dengan suara dan SMS untuk pelanggan pascabayar. Registrasi online melalui situs juga diperkenalkan untuk mendukung program ini sebagai fitur khusus bagi pelanggan yang berharga, sehingga memungkinkan mereka mendaftar sesuai kenyamanan mereka.

55Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

• Mentari 3GB+: berfokus pada komunikasi di tingkat browsing komunitas, para pelanggan dapat menikmati kuota data sebesar 3 GB+, berlaku untuk periode aktif selama 3 bulan.

Penjualan dan Distribusi Penjualan langsung menjadi fokus pada tahun 2015, meskipun kami tetap mempertahankan agen penjual (dealer) yang ada. Kami selalu memasarkan melalui saluran pemasaran langsung dan tidak langsung, tetapi secara tradisional sebagian besar pendapatan berasal dari para agen penjual di wilayah eksklusif. Saluran–saluran ini mencakup gerai reguler tradisional; saluran modern yang terdiri dari gerai ritel modern seperti Indomaret, Alfamart, Carrefour, dan lainnya; gerai Jaringan Ritel Gadget seperti Okeshop, Globalteleshop, Erafone, dan lainnya; POS perbankan di ATM–ATM, serta walk–in center terpadu untuk penjualan dan layanan pelanggan yang dinamai Gerai Indosat Ooredoo dan KILAT. Gerai Indosat Ooredoo mencakup pusat layanan yang dikelola langsung oleh Indosat Ooredoo, yang sebelumnya dikenal sebagai Galeri Indosat, maupun pusat layanan yang dimiliki agen penjual yang sebelumnya dikenal sebagai Griya Indosat. Sedangkan pusat layanan yang dimiliki dan dikelola oleh mitra individual tetap disebut KILAT (Indosat Ooredoo Sales & Service Kiosk). Dengan sasaran ke arah digital dan benar-benar melibatkan para pengguna, pada tahun 2015 kami mulai lebih agresif mendorong penjualan langsung melalui Gerai Indosat Ooredoo milik kami sendiri. Kami juga menandatangani kesepakatan dengan pengecer Erajaya, yang dirampungkan pada bulan Januari 2016, untuk membuka ratusan toko ritel di seluruh Nusantara. Pengembangan ini akan

memampukan kami menampilkan secara fisik berbagai produk dan layanan digital langsung kepada konsumen dan hadir ketika mereka membutuhkan kami. Sejalan dengan pengembangan ini dan rebranding kami sebagai Indosat Ooredoo, tampilan dan pusat layanan kami secara drastis dirombak menjadi bernuansa efisien dan modern, mencerminkan fokus baru kami dan lebih sesuai untuk ritel. Guna mendukung upaya tersebut, manajemen meningkatkan frekuensi kunjungan ke lapangan untuk mendukung staf di garda depan, serta memperoleh pemahaman lebih baik terhadap kondisi dan masalah di setiap wilayah, sehingga tanggapan lebih cepat tanggap dan program lebih disesuaikan. Dalam waktu bersamaan, kami memelihara jaringan pengecer dan agen penjual yang luas melalui dorongan penjualan secara nasional berupa program-program promosi yang konsisten, yang dirancang untuk mendorong rekomendasi kepada produk-produk Indosat Ooredoo, khususnya produk data.

Pertumbuhan Pasar KorporasiKorporasi tumbuh 7,3% pada tahun 2015, dengan pertumbuhan di sektor perusahaan besar dan UKM, meskipun terjadi perlambatan dalam perekonomian Indonesia. Untuk mendorong pertumbuhan, kami berfokus pada menciptakan kembali portofolio B2B kami untuk memberikan solusi terpadu yang disesuaikan dengan kebutuhan vertikal khusus, meluncurkan solusi baru dan inovatif terutama pada M2M, serta menciptakan program gabungan perangkat yang menarik untuk memikat pelanggan baru. Kami juga terus mendorong penjualan silang di antara area korporasi.

Sejalan dengan itu, kami mempertahankan penekanan kami pada pemberian layanan yang baik, layanan help desk, dan jaminan layanan, dengan para petugas helpdesk korporasi yang berdedikasi di bagian korporasi mobile. Para pelanggan dengan status platinum dilayani oleh account manager layanan dan teknisi di lapangan yang berdedikasi sebagai bagian dari tujuan kami untuk mencapai kepuasan pelanggan korporasi sebagai bidang utama pertumbuhan. Peningkatan dalam indikator kepuasan pelanggan bisnis mencerminkan keberhasilan nyata di bidang ini, sejalan dengan bertambahnya kepuasan ritel.

Kemitraan baru dengan peritel Erajaya, dirampungkan pada bulan Januari 2016, akan mendukung kami dalam membuka ratusan toko ritel, memampukan kami menghadirkan produk dan layanan secara langsung kepada para pelanggan

Tinjauan Operasional - Seluler

56Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

triliun

Kami menawarkan layanan MIDI (multimedia interaktif, data, dan Internet) terpadu secara langsung, maupun melalui anak perusahaan Lintasarta dan IM2. Layanan MIDI Indosat Ooredoo terdiri dari layanan Internet dan komunikasi data termasuk International and Domestic Leased Circuits kecepatan tinggi dari titik–ke–titik dan Domestic Leased Circuits dengan kapasitas pita lebar dan pita sempit (broadband dan narrowband), Frame Relay, IPVPN (Internet Protocol–Virtual Private Network) modern, serta layanan berbasis MPLS. Kami juga menawarkan layanan berbasis satelit seperti sewa transponder, layanan VSAT, layanan TI (Teknologi Informasi) seperti Disaster Recovery Center (Pusat Pengendalian Bencana), Layanan Pusat Data, dan yang terbaru, Indosat Ooredoo Cloud dengan infrastructure–as–a–service.

KinerjaPendapatan dari layanan MIDI meningkat 7,0% pada tahun 2015 menjadi Rp3.753,5 miliar, setara dengan 14,0% dari total pendapatan dibandingkan 14,6% pada tahun 2014. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja yang lebih baik di anak perusahaan Lintasarta, yang berfokus pada layanan TI, juga Internet tetap dan Konektivitas. Di sisi grosir, pendapatan berdampak negatif antara lain disebabkan oleh tekanan kompetitif, migrasi dari saluran yang jelas ke IP, dan penghentian proyek e-KTP.

Pertumbuhan memperoleh kontribusi dari layanan berbasis MPLS pada Konektivitas dan Internet. Pada Konektivitas, IP modern VPN Link (Layer-3 VPN) dan Ethernet Link (Layer-2 VPN) mendominasi penggunaan bandwidth, sementara pada Internet terjadi peningkatan dalam penggunaan kapasitas yang berasal dari IP Transit internasional (INP) dan IP Transit domestik (INIX) dari para pelanggan grosiran yang dipicu oleh kenaikan penetrasi Internet di Indonesia.

Pertumbuhan yang kuat juga tampak pada layanan Teknologi Informasi (TI) untuk korporasi, dimana jasa TI korporasi besar membukukan pertumbuhan dua digit pada tahun 2015.

Strategi Pertumbuhan dan PemasaranLayanan MIDI, termasuk permintaan untuk layanan data dan jaringan lainnya seperti layanan berbasis Internet, terutama diarahkan kepada pelanggan korporasi dan pelanggan dalam jumlah besar (grosir), suatu pasar yang kami lihat memiliki potensi pertumbuhan yang baik, termasuk segmen pasar UKM yang sedang berkembang pesat. Dengan demikian, MIDI telah menjadi bagian yang semakin penting dari portofolio kami, dan kami berharap kontribusinya meningkat seiring pertumbuhan kami khususnya di pasar korporasi. Selain itu, layanan tertentu seperti Internet juga dipasarkan ke para pelanggan ritel dan pelanggan grosiran.

Berdasarkan inisiatif-inisiatif yang telah dicanangkan tahun 2014, pada tahun 2015 kami tetap berfokus pada strategi mengembangkan kapasitas layanan MIDI kami melalui tiga inisiatif. Pertama, meningkatkan jaringan baru yang telah dimodernisasi untuk tingkat layanan bermutu. Kedua, menghubungkan pelanggan dengan penawaran terkait dan menyediakan layanan terbaik. Ketiga, berasosiasi dengan alat (device) yang memberi pengalaman data terbaik, suatu strategi yang Perusahaan sedang terapkan melalui kemitraan di semua tahapan rantai nilai perangkat (device value chain).

MIDI

Pendapatan dari layanan MIDI

57Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Segmen korporasi tumbuh pesat, didorong oleh penawaran yang ditargetkan pada segmen korporasi besar, serta layanan konektivitas dan solusi Internet untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Secara khusus, kami memasarkan tiga layanan untuk segmen korporasi besar maupun UKM: jasa layanan korporasi, teknologi informasi (TI), dan mobilitas, di mana layanan TI memiliki potensi pertumbuhan tertinggi, karena itu kami meningkatkan jumlah sumber daya manusia.

Selaras dengan rencana kami menjadi pemimpin data yang unggul, kami secara agresif memperluas penawaran serat optik kami Fiber-To-The-Home (FTTH) ke kota-kota sekunder dan kawasan industri. Walaupun persaingan bisnis serat optik meningkat cepat seiring naiknya permintaan pasar, namun kami masih tetap memperoleh keunggulan dari jaringan yang luas dan sumber daya operasional. Dalam rangka mempertahankan keunggulannya, kami akan terus memperluas cakupan area serat optik untuk mendukung pengiriman data tetap di masa depan.

Anak perusahaan kami, Lintasarta, difokuskan kembali untuk menjadi penyelenggara layanan, dan sebagian besar fungsi non-inti TI Indosat Ooredoo selanjutnya dialihkan ke Lintasarta. Sejalan dengan itu, Lintasarta terus mengembangkan jangkauan geografis produk dan layanannya untuk melayani permintaan yang bertambah banyak akan infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah terpencil, termasuk mengembangkan layanan Fiber-To-The-Premises (FTTP) untuk mengantarkan broadband yang lebih cepat kepada bisnis yang membutuhkan kinerja serta ketersediaan layanan terus menerus, dengan mendukung layanan broadband premium terkonsolidasi sepertiLintasarta Mobility Access, Data Center, Cloud Services, atau Video Conferencing. FTTP akan memungkinkan Lintasarta menyediakan jaringan fiber generasi mendatang yang terukur (scalable) dan bisa diperluas (extensible) yang dapat mendukung penawaran layanan suara, data dan video yang menarik dengan harga terjangkau.

Konektivitas DataSolusi konektivitas data, yang ditujukan kepada dandikemas sesuai kebutuhan pelanggan korporasi masing-masing, mencakup Indosat Ooredoo World Link, jasa penyewaan sambungan privat antar lokasi internasional melalui kabel darat dan bawah laut; Indosat Ooredoo National Link, jasa penyewaan sambungan privat antar lokasi domestik; dan Direct Link, jasa penyewaan sambungan melalui koneksi satelit/VSAT yang melayani komunikasi data multi lokasi. Kami juga menyediakan layanan komunikasi data antar lokasi domestik dan internasional melalui jaringan canggih Internet Protocol (IP), yang terdiri dari layanan IP–VPN dan juga layanan berbasis MPLS yang diperluas sampai Asia Utara, Jepang, Eropa dan Amerika Serikat melalui kerja sama dengan penyedia jasa global.

Pada tahun 2015 kami menghentikan layanan Frame Relay karena pergeseran teknologi yang berdampak pada tidak adanya lagi lingkup layanan Frame Relay. Sementara itu, layanan berbasis MPLS tersedia bagi jaringan komunikasi

Sejalan dengan langkah kami untuk merampingkan dan berfokus pada bisnis inti kami, sebagian besar fungsi TI non-inti kami dialihkan ke anak perusahaan Lintasarta dalam tahun ini

Tinjauan Operasional - MIDI

58Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

domestik dan internasional untuk aplikasi suara, data, video, dan Internet. Melalui layanan berbasis MPLS, kami menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas untuk mendukung pertumbuhan pelanggan bisnis. Layanan berbasis MPLS ini terdiri dari IP VPN Link (Layer-2 VPN) dan Ethernet Link (Layer-2 VPN).

InternetPendapatan usaha dari layanan MIDI kami terutama berasal dari pendapatan layanan Internet yang diselenggarakan oleh kami dan anak perusahaan kami, PT Indosat Mega Media (“IM2”) dan PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”). Kami juga bertindak sebagai penyelenggara akses jaringan (Network Access Provider) dan penyelenggara jasa Internet (Internet Service Provider) untuk pelanggan grosiran dengan menyediakan IP transit maupun menawarkan akses Internet berdedikasi (dedicated Internet). Saat ini kami mengoperasikan tiga penyelenggara jasa Internet (ISP). Melalui anak perusahaan kami, IM2 dan Lintasarta, kami juga menawarkan layanan koneksi Internet berdedikasi dan koneksi Internet broadband kepada pelanggan korporasi dan UKM komersial maupun pelanggan ritel. Pada tahun 2015, pendapatan dari layanan Internet menyumbangkan 22,5% dari pendapatan usaha konsolidasi MIDI.

Sewa Transponder SatelitKami mengoperasikan satelit Palapa–D, yang diluncurkan bulan Agustus 2009 untuk menggantikan satelit Palapa–C2 yang diluncurkan tahun 1996. Pada tahun 2010, Palapa–D beroperasi penuh. Satelit Palapa–D memiliki 11 transponder Extended C–Band, 24 transponder Standard C–Band dan lima transponder Ku-Band, semua milik kami.

Kapasitas transponder dalam Palapa–D disewakan kepada operator penyiaran dan telekomunikasi. Layanan satelit penunjang lain termasuk pemakaian untuk layanan TV, link Indosat Ooredoo TV, layanan jaringan privat, akses Internet, dan multimedia serta konferensi video. Pendapatan usaha dari sewa satelit naik 17,5% pada tahun 2015, memberi kontribusi 9,4% dari semua pendapatan

MIDI, karena operator penyiaran dan VSAT yang sudah ada terus meningkatkan kapasitasnya dan pelanggan baru memulai kontrak.

Jasa Nilai TambahJasa Nilai Tambah (VAS), mencakup pusat pemulihan bencana Indosat Disaster Recovery Center (DRC), pusat data Data Center dan Cloud Services, berkembang baik dalam MIDI dengan membukukan kenaikan pendapatan usaha sebesar 12% sehingga menyumbang 23% dari semua pendapatan MIDI.

Layanan DRC dan Data Center, yang diarahkan kepada pelanggan korporasi, terdiri dari server co–location, rack, cage, listrik, and fasilitas penunjang lain. Indosat Ooredoo Data Center terletak di tengah kota Jakarta, di mana stabilitas dan keamanan menjadi prioritas pemerintah yang menjadikannya tempat paling strategis dan aman untuk penyimpanan. Data Center memiliki persediaan tenaga cadangan/pendukung dan setiap rak dipasok oleh beberapa koneksi listrik independen, untuk memastikan agar kelangsungan kegiatan usaha pelanggan tidak terganggu. Kami juga melayani penyediaan jasa backbone atau leased line domestik dari lokasi DRC atau Data Center kami ke kantor pusat pelanggan, sebagai bagian solusi total telekomunikasi kami. DRC dan Data Center sudah meraih sertifikasi ISO27001 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Kami terus mengembangkan dan meningkatkan layanan MIDI kami agar dapat melayani para pelanggan lebih baik di segmen ritel, UKM, dan Enterprise

59Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Melalui Indosat Ooredoo Cloud, kami juga menyediakan jasa infrastruktur sebagai layanan (IAAS) untuk melayani permintaan perusahaan yang menghendaki penyediaan dan pengelolaan komputasi, penyimpanan dan jaringan yang ditargetkan terutama bagi pelanggan korporasi. Indosat Ooredoo bermitra dengan Dimension Data menawarkan layanan cloud kepada korporasi, dengan menggabungkan infrastruktur backbone konektivitas nasional Indosat Ooredoo dengan 10 fasilitas pusat datanya di Indonesia didukung layanan konsultasi cloud dari Dimension Data agar mampu meningkatkan daya tariknya terhadap pelanggan.

VSAT Net/IP dan VSAT LinkDilayani melalui anak perusahaan kami, Lintasarta, layanan VSAT Net/IP dan VSAT Link adalah sistem jaringan data berbasis satelit. VSAT Net/IP menghubungkan dan mengendalikan lalu lintas data antar tempat-tempat jauh, yang memungkinkan perkembangan data secara cepat bagi pelanggan jaringan dengan lalu lintas data rendah sampaimenengah dalam bidang jasa keuangan, transportasi, perdagangan, dan distribusi.

VSAT Link menyediakan transmisi digital antar lokasi untuk tempat-tempat jauh yang memiliki bisnis dengan lalu lintas menengah sampai padat seperti industri manufaktur, pertambangan dan jasa keuangan.

Solusi KonvergensiSolusi Konvergensi Indosat secara kreatif menggabungkan MIDI dengan layanan seluler termasuk wireless broadband untuk menghasilkan produk komunikasi baru yang fleksibel dan dapat diaktifkan dalam mode mobile sesuai kebutuhan. Solusi Konvergensi kami menggunakan GPRS/GSM maupun CDMA dan HSDPA, dan karena itu dapat diimplementasikan di mana saja di Indonesia dalam jaringan seluler Indosat, sehingga pemakai dapat menghemat biaya operasional. Layanan ini juga dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Saat ini, solusi konvergensi yang kami tawarkan terdiri dari Indosat Enterprise Resource Planning (I–ERP), Remittance, Internet School Management System (ISMS), Mobile Extension, Wireless EDC, Corporate VPN, Wireless ATM, Multimedia IP Services, dan Solusi UKM. I–ERP, produk terbaru yang kami tawarkan, dikembangkan untuk memudahkan proses bisnis perusahaan di sektormanufaktur dan Food & Beverage (F&B) maupun pedagang grosiran dan distributor yang menggunakan aplikasi terpadu seperti kampanye penjualan, pemesanan, manajemen logistik dan gudang, dan sebagainya. Produk ini memungkinkan pengelolaan komunikasi data real time yang lebih baik dengan menggunakan teknologi wirelessmobile yang dapat diakses dari jaringan GPRS atau HSDPA.

Terkait dengan UKM, kami terus memasarkan layanan Solusi UKM, yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan usaha UKM, dengan hasil memuaskan. Dengan terfokus pada UKM formal ketimbang pengusaha UKM di sektor informal, kami berhasil meningkatkan pendapatan dan penagihan kami. Solusi UKM menawarkan akses Internet broadband, fasilitas komunikasi suara dan SMS, layanan web hosting komprehensif termasuk sistem pembayaran online, dan serangkaian aplikasi dan layanan opsional, semua dalam satu paket yang mudah digunakan.

Tinjauan Operasional - MIDI

60Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Indosat Ooredoo adalah penyedia jaringan telekomunikasi tetap (fixed) terkemuka di Indonesia, salah satu jaringan telekomunikasi paling mapan di Nusantara. Kategori ini terdiri dari Sambungan Langsung Internasional (SLI), fixed wireless (FWA), dan layanan fixed line (I-Phone). Walaupun layanan telekomunikasi tetap semakin menyusut dari waktu ke waktu, seperti ditunjukkan dalam portofolio persentase keseluruhan karena pertumbuhan internet dan layanan seluler, namun layanan ini tetap memberi kontribusi berharga bagi pengalaman pelanggan.

Pada tahun 2015, pendapatan dari telekomunikasi tetap sebesar Rp1.119,3 miliar atau 4,2% dari total pendapatan Indosat Ooredoo, dibandingkan dengan Rp1.096 miliar atau 4,6% dari total pendapatan tahun 2014. Berbeda dengan kecenderungan tahun-tahun sebelumnya, pendapatan telekomunikasi tetap mencatat pertumbuhan sebesar 2,1%, terutama didorong oleh peningkatan sambungan panggilan internasional.

Sambungan Langsung Internasional (SLI)Indosat Ooredoo mempromosikan layanan SLI-nya melalui layanan jarak jauh internasional Indosat Ooredoo SLI 001, Indosat Ooredoo SLI 008, Indosat Ooredoo FlatCall 01016, dan SMS Internasional. SLI-001 dipasarkan sebagai layanan premium, sedangkan SLI-008 diposisikan sebagai layanan yang lebih ekonomis menawarkan tarif yang lebih rendah. FlatCall 01016 ditujukan untuk segmen pasar yang sangat sensitif harga, menawarkan tarif yang sangat kompetitif untuk negara-negara tujuan populer tertentu, sementara memakai tarif VoIP (Voice over Internet Protocol) reguler untuk negara-negara lain. Selain itu, kami memiliki berbagai

kesepakatan dengan rekan atau mitra di luar negeri untuk menyalurkan lalu lintas panggilan internasional melalui Indosat Ooredoo.

Tenaga penjualan khusus dan saluran penjualan pihak ketiga digunakan untuk memasarkan layanan SLI ke para pelanggan kami yang sangat besar, termasuk hotel, pelanggan perusahaan besar, kantor pemerintah, dan kedutaan besar. Kami juga mempertahankan tenaga penjualan khusus untuk menargetkan segmen pelanggan yang sensitif harga, yang mencari fasilitas sambungan internasional berbudget rendah untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga di luar negeri.

Jasa Telekomunikasi Tetap

triliun

Pendapatan Jasa Telekomunikasi Tetap

61Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Guna memperkokoh relasi kami dengan mitra kami, secara aktif kami berpartisipasi dalam forum dan acara internasional. Kami juga menjajaki kemitraan dengan para penyedia jasa internasional lain, agar para pelanggan Indosat Ooredoo yang bepergian ke luar negeri dapat menikmati tarif roaming yang kompetitif dan konsisten.

Telepon Tetap (Fixed Phone) Indosat Ooredoo menawarkan layanan telepon jarak jauh lokal dan domestik dengan merek fixed line ‘I-Phone.’ Saat ini Indosat Ooredoo menawarkan cakupan fixed line jarak jauh lokal dan domestik di kebanyakan kota besar di Indonesia.

Pendapatan dari fixed phone meningkat sebesar 0.02% dari Rp130,89 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp130,91 miliar pada tahun 2015, memberi kontribusi sebesar 11,7% terhadap total layanan telekomunikasi tetap dibandingkan 11,9% pada tahun 2014. Penurunan pendapatan ini terutama disebabkan penurunan dalam segmen ritel, sedangkan Indosat Ooredoo tetap memandang bisnis dan kelembagaan sebagai pasar dengan pertumbuhan menjanjikan, di mana para pelanggan bisnis mencari kecepatan data broadband yang lebih tinggi untuk mendukung kegiatan bisnis mereka.

Layanan Sambungan Tetap NirkabelIndosat menghadirkan layanan sambungan tetap nirkabel (PSTN) melalui produk StarOne, menggunakan teknologi CDMA 2000 x1 di frekuensi 800 Mhz. StarOne diposisikan sebagai solusi hemat biaya bagi pelanggan dengan kebutuhan mobilitas terbatas, menawarkan kombinasi layanan PSTN dan layanan telekomunikasi mobile termasuk BlackBerry, email dan instant messaging. Tersedia dalam versi prabayar maupun pascabayar.

Layanan CDMA StarOne telah mulai dihentikan secara bertahap di wilayah Indonesia sejak bulan Desember 2014 dan resmi berakhir pada 30 Juni 2015. Hal ini terkait percaturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang penataan kembali pita frekuensi radio 800MHz.

Pelanggan StarOne CDMA telah diinformasikan sebelumnya dan diberikan insentif untuk mencoba produk Indosat Ooredoo lainnya dengan tujuan mempertahankan loyalitas mereka pada saat mekanisme transisi dari layanan berbasis CDMA ke GSM. Khususnya, Indosat Ooredoo menawarkan kompensasi kepada pelanggan dalam berbagai bentuk seperti: Sim Card GSM, Fasilitas Call Forwarding, serta Dompetku Indosat yang besarnya tergantung rata-rata penggunaan layanan StarOne dalam 3 bulan dan Dompetku tersebut dapat di tarik tunai di pusat layanan pelanggan Indosat Ooredoo terdekat atau dibelanjakan di merchant-merchant yang bekerjasama dengan Indosat Ooredoo.

Indosat Ooredoo telah mengumumkan pengakhiran layanan Starone ini kepada para pelanggan melalui berbagai macam media, seperti: media masa, SMS blast; serta website Indosat Ooredoo sejak awal tahun.

Berbeda dengan tren pada tahun-tahun sebelumnya, pendapatan dari telekomunikasi tetap (fixed) mengalami pertumbuhan 2,1%, terutama didorong oleh peningkatan panggilan telepon internasional

Tinjauan Operasional - Jasa Telekomunikasi Tetap

62Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Layanan Digital*, unit bisnis terbaru kami, terus berkembang pesat di tahun 2015, memanfaatkan basis pelanggan telkom kami serta memadukan dengan produk dan layanan yang ada untuk meningkatkan penawaran bagi para pelanggan dan bisnis di Indonesia. Pertumbuhan dicapai melalui inisiatif in-house, kemitraan, usaha patungan dengan pemimpin pasar, dan investasi. Walaupun Layanan Digital masih menjadi kontributor kecil terhadap pendapatan keseluruhan, kami melihat Layanan Digital sebagai kunci untuk mengubah seluruh perusahaan dan organisasi menjadi perusahaan ramping yang berbasis digital – perusahaan yang bergerak melampaui penyediaan komunikasi saja menjadi perusahaan yang menyediakan produk dan layanan yang membantu mendukung perkembangan manusia dan memperkaya kehidupan masyarakat. Dengan jumlah pelanggan hampir mencapai 70 juta orang, kami memiliki pasar besar yang belum dimanfaatkan untuk produk dan layanan digital. Selain itu, kebanyakan layanan digital kami adalah telco-agnostic dan memungkinkan kami berkembang melampaui basis pelanggan telkom kami saat ini.

Dalam tahun kedua pengoperasiannya, layanan data tumbuh signifikan, seiring upaya kami terus membangun jejak digital in-house melalui e-money, kemitraan, usaha patungan, dan investasi seperti inkubator Ideabox dan dana modal ventura SB-ISAT. Kami juga terus menggelar kompetisi dan inkubator untuk memberikan dukungan dan bimbingan. Kombinasi inisiatif ini yang diterapkan secara konsisten telah mengangkat profil kami di ruang digital, yang tercermin

dari keputusan perusahaan digital global seperti Google, Facebook, dan Twitter untuk bermitra dengan kami daripada dengan yang lain.

Selain itu, kami memperkuat sinergi dengan produk-produk lain Indosat Ooredoo untuk penjualan silang dan meningkatkan keterlibatan pelanggan di mana memungkinkan. Sebagai contoh, pasar Cipika menjual produk seluler Indosat Ooredoo, dan semua pelanggan seluler akan memiliki Dompetku (mobile wallet). Fungsi silang seperti ini akan menjadi ciri khas kegiatan operasional kami ke depan.

Produk & LayananPeriklanan mobile, perdagangan mobile, dan keuangan mobile tetap menjadi area utama fokus kami, karena area tersebut memiliki potensi pertumbuhan tertinggi dan sinergi alami dengan infrastruktur Indosat Ooredoo. Ketiga area ini memiliki manfaat lebih lanjut yang mampu saling mendukung, menciptakan nilai tambah, dan melahirkan ekosistem digital organik. Produk in-house terkemuka dari perdagangan mobile, keuangan mobile, dan periklanan mobile antara lain:

Layanan Digital

*Pendapatan Layanan Digital dilaporkan sebagai bagian Seluler di laporan keuangan.

63Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Layanan Keuangan Mobile

e-commerce

Periklanan

• Dompetku, mobile wallet bagi mereka yang tidak memiliki rekening di bank maupun para nasabah dengan fitur seperti transfer uang domestik dan internasional, pembayaran tagihan, serta transaksi ritel online dan offline.

• Dompetku Plus, platform pembayaran OTT yang memungkinkan pembayaran, transfer P2P, dan layanan escrow terutama ditujukan untuk industri perdagangan.

• Dompetku Pengiriman Uang, layanan telco-agnostic pengiriman uang tunai dalam negeri, didukung oleh jaringan agen yang luas di seluruh Indonesia, yang menargetkan para pelanggan yang tidak memiliki rekening di bank.

• PayUp, layanan pembayaran mobile yang sederhana, aman, dan terjangkau; terdiri dari penggabungan telepon dan card reader elektronik untuk kartu debit dengan target pengecer kecil, perusahaan barang konsumen yang bergerak cepat, dan perusahaan logistik.

• Ondego, layanan perbankan mobile untuk bank, menawarkan solusi perbankan mobile melalui smart phone dan feature phone.

• Cipika, pasar online yang menjual gadget, aneka produk gaya hidup dan hiburan.

• Cipika Play, pasar voucher game online, bekerja sama dengan pembuat game dan penyedia game berbayar.

• Cipika Bookmate, kolaborasi dengan Bookmate, menawarkan platform e-books berbasis mobile dengan salah satu koleksi terbesar dari judul-judul buku lokal dan internasional untuk pelanggan di Indonesia.

PT Portal Bursa Digital (PBD atau IMX), usaha patungan antara Indosat Ooredoo dengan Smaato, platform periklanan mobile global terkemuka; meluncurkan pertukaran periklanan digital pertama dan satu-satunya di Indonesia pada bulan Mei 2015. IMX menghubungkan pengiklan dengan penerbit dalam menawarkan solusi periklanan mobile lokal dan internasional melalui platform tunggal, swalayan, tawar-menawar real-time yang memastikan transparansi untuk pengiklan. IMX didukung oleh platform manajemen data untuk membantu menargetkan pelanggan yang tepat.

Tinjauan Operasional - Layanan Digital

64Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

KemitraanSebagai perusahaan telekomunikasi lokal dengan pola pikir global, kami telah ditempa melalui kemitraan lokal dan internasional di ruang digital. Memanfaatkan kiprah internasional grup induk Ooredoo serta minat global yang kuat dari perusahaan teknologi dan internet untuk mengakses basis pelanggan Indosat Ooredoo, dibentuklah sebuah tim pengembangan bisnis internasional untuk memperkaya kehidupan digital para pelanggan Indosat Ooredoo dengan memberikan mereka konten dan layanan yang eksklusif dan bermakna dari mitra internasional terkemuka. Di saat yang sama, kami juga menjajaki bermitra dengan para pemain lokal yang kuat.

Pada tahun 2015, kami dapat bekerja sama dengan merek digital global terkemuka seperti Facebook untuk Free Basics, Google untuk tagihan operator langsung melalui Google Play Store, dan Twitter untuk e-channel telkom pertama Twitter di Asia- Pasifik. Kami juga bekerja sama dengan pasar e-commerce lokal terkemuka dalam kampanye, antara lain:

• Lebaran Belanja Online dengan lebih dari 40 pemain e-commerce di Indonesia (termasuk Lazada, Zalora, Bukalapak, dan lainnya) pada 28 Juni 2015

• #IndonesiaDigitalNation dengan lebih dari 10 pemain e-commerce di Indonesia (Lazada, Bilna, Mataharimall, dan lainnya) pada 20 November 2015

Investasi dan Usaha PatunganInkubasi dan Akselerasi StartupIdeabox adalah inkubator bisnis teknologi yang telah meraih penghargaan, didukung oleh Indosat Ooredoo bermitra dengan Mountain Partners AG, Founder Institute, dan Grup Ooredoo. Ideabox berfokus pada identifikasi dan percepatan telekomunikasi, media, dan teknologi startup yang menjanjikan; melalui investasi, akses kepada para mentor Indonesia dan internasional, serta akses ke jaringan dan mitra Indosat Ooredoo termasuk Facebook. Pada tahun 2015, Ideabox berhasil meluluskan angkatan kedua yang terdiri dari tujuh perusahaan, beberapa di antaranya telah menerima pendanaan seri A dari investor internasional.

Modal VenturaDana SB-ISAT merupakan pendanaan senilai US$14,5 juta bekerja sama dengan modal ventura Softbank milik konglomerat Jepang, Grup Alibaba, dan investor lokal; yang pada tahun 2015 berinvestasi di Grab Taxi, Techin Asia, Qerja, Switch, dan Dealoka – lulusan Ideabox. Dana ini tidak hanya menyediakan modal kepada perusahaan yang diinvestasikan, tetapi juga bimbingan, akses ke basis pelanggan Indosat Ooredoo, dan akses ke jaringan pengetahuan Softbank, perusahaan telekomunikasi dan internet terkemuka di Jepang serta pemilik Sprint Corporation, Amerika Serikat.

65Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Wirausahawan LokalSebagai bagian dari komitmennya untuk membangun ekosistem startup di Indonesia, Indosat Ooredoo mengoperasikan platform pendanaan massal (crowdfunding) yang dinamai Crowdtivate, bersama dengan operator asal Singapura StarHub, untuk mengembangkan gagasan-gagasan inovatif yang menunjang ekosistem digital.

Crowdtivate terutama ditujukan untuk membantu startup teknologi, pembuat konten, dan wirausahawan di Indonesia untuk menambah modal dari para penyandang dana yang ada di dalam dan di luar Indonesia. Dengan memberi kemudahan kepada para wirausahawan untuk meningkatkan modal melalui sumber massal, Indosat Ooredoo berharap dapat mengurangi salah satu dari rintangan utama yang dihadapi startup di Indonesia, yang berjuang menambah pendanaan pada tahap awal.

Selain itu, guna mendorong pengembang aplikasi lokal, kami menggelar acara tahunan Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) untuk ke-9 kali berturut-turut. IWIC adalah kompetisi untuk para pengembang mobile dan digital, yang meliputi seminar dan lokakarya yang diselenggarakan di sejumlah kampus terkemuka di Indonesia untuk menjaring minat dan kesadaran di bidang tersebut. Para pemenang IWIC menerima berbagai hadiah dan beasiswa dari Founder Institute untuk mengembangkan gagasan–gagasan itu menjadi bisnis yang potensial.

Indosat Ooredoo menjadi pemimpin di ruang digital, seperti tampak pada relasi kami dengan merek-merek digital global terkemuka seperti Facebook untuk Free Basics, Google untuk tagihan operator langsung melalui Google Play Store, dan Twitter untuk e-channel telkom Twitter pertama di kawasan Asia Pasifik

Tinjauan Operasional - Layanan Digital

66Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Tahun 2015 ditandai dengan sejumlah perubahan besar dalam organisasi. Secara strategis, tahun 2015 merupakan tahun terakhir penerapan roadmap 4+1 yang berakhir pada bulan November, segera diikuti dengan perubahan nama (rebranding) menjadi Indosat Ooredoo dengan visi bergerak melampaui solusi ICT tradisional menjadi perusahaan berpola pikir digital (digital-minded).

Menghadapi perubahan tersebut, fokus kami terhadap Sumber Daya Manusia adalah memperkokoh kapasitas organisasi dan menanamkan pola pikir (mindset) digital untuk mendukung rebranding dan transformasi ke digital. Sebagai bagian dari fokus itu, fungsi Teknologi Informasi non-inti kami dialihkan ke anak perusahaan Lintasarta, yang sedang berubah menjadi perusahaan jasa Teknologi Informasi.

Setelah bekerja sama erat dengan para pengguna dari kalangan bisnis untuk memetakan kebutuhan sumber daya manusia di setiap departemen dan ketersediaan sumber daya internal yang ada, kami memfokuskan upaya kami pada:• pengembangan kapasitas sumber daya manusia kami• memelihara budaya perusahaan yang terbuka, sigap,

dan inovatif• menciptakan mekanisme KPI dan penghargaan yang

akan memperkuat keterlibatan, kepuasan, dan kinerja para karyawan

• peningkatan daya tarik kami sebagai perusahaan pilihan

• memastikan struktur organisasi selaras dengan kebutuhan bisnis

• menanamkan pola pikir komersial di semua departemen• perencanaan suksesi, serta • meninjau dan meningkatkan sistem dan kebijakan

sumber daya manusia.

Kami gembira mengetahui bahwa hasil survei karyawan pada tahun 2015 secara keseluruhan menunjukkan tingkat keterlibatan dan kepuasan karyawan yang meningkat signifikan, dikarenakan hasil dari upaya-upaya tersebut.

Membangun Kapasitas InternalPasar tenaga kerja di bidang telekomunikasi dan digital sangat kompetitif pada tahun 2015. Guna mendukung kinerja bisnis, kami mendorong pembangunan karyawan internal kami, merekrut karyawan eksternal, serta mendatangkan penasihat dan konsultan termasuk personel dari perusahaan lain di Grup Ooredoo jika diperlukan. Dari ketiga hal tersebut, pembangunan kapasitas internal adalah yang terpenting.

Secara internal, sistem pemetaan pekerjaan dan evaluasi kinerja sumber daya manusia yang telah diterapkan beberapa tahun sebelumnya, memampukan kami mengidentifikasi bidang-bidang di mana pelatihan, bimbingan, dan penyuluhan sangat dibutuhkan secara efektif. Umumnya saluran pelatihan formal seperti Sales Academy internal kami, secara signifikan berhasil meningkatkan kinerja mereka yang mengikuti pelatihan.

Kami juga mendorong pelaksanaan magang, rotasi karyawan secara internasional untuk memberi mereka kesempatan eksposur di dalam Indosat Ooredoo maupun di luar negeri dengan anggota lain di Grup Ooredoo. Dengan cara ini, karyawan dapat meluaskan eksposur dan mengembangkan kemampuan mereka, serta membantu mengatasi silo dan membina mentalitas fungsi-silang dalam berbagai bidang di organisasi. Walaupun rotasi ini bukannya tanpa friksi, namun manfaat jangka panjang yang kami peroleh jauh lebih penting daripada hambatan jangka pendek. Kami terus berkomitmen untuk berinvestasi pada para karyawan kami dalam jangka panjang.

Sumber Daya Manusia

67Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Budaya PerusahaanSebagai bagian dari gerakan Indosat Ooredoo ke arah kepemimpinan digital, departemen Sumber Daya Manusia didorong untuk menciptakan budaya perusahaan yang lebih terbuka, ramping, sigap, dan cara melakukan pekerjaan. Pada tahun 2015, kami mewujudkan rencana ruang kerja terbuka di sejumlah lantai di gedung kantor pusat Indosat Ooredoo. Dekorasi informal baru berwarna cerah juga dipasang. Selain menekankan mobilitas dan meningkatkan komunikasi, perubahan ini membawa pengaruh dalam mendorong para karyawan untuk mengatur sendiri penyimpanan digital dan metode komunikasi tanpa kertas.

Guna meningkatkan kecepatan dan fleksibilitas, kami mendorong komunikasi terbuka di semua level, termasuk melalui grup-grup chatting. Manajemen juga menggelar forum diskusi rutin dengan para karyawan melalui pertemuan di balairung, kunjungan berkala ke kantor-kantor cabang dan lapangan, social gathering dengan CEO, serta komunikasi yang teratur dengan perwakilan serikat pekerja (SPI) untuk manfaat bersama. Sebagai hasil dari budaya perusahaan yang terbuka ini, berbagai masalah dapat dikerucutkan dan diselesaikan lebih cepat.

Di mana memungkinkan, kami juga mendorong para karyawan untuk menggunakan teknologi baru dan mengalami gaya hidup digital di mana Indosat Ooredoo menjadi penganjurnya. Sebagai contoh, kami mendorong

Budaya perusahaan kami berubah total untuk mendukung pengambilan keputusan yang cepat, terbuka dan sigap sebagai bagian dari transformasi menjadi perusahaan digital

Jumlah Karyawan tahun 2015

*) Setiap karyawan boleh mengikuti pelatihan lebih dari satu kali.

Karyawan di semua jajaran organisasi memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pelatihan yang terkait pengembangan kompetensi yang relevan.

Pelatihan di tahun 2015

2015 2014

Jumlah Program Pelatihan 475 483

Jumlah Partisipan* 6.050 6.110

Total Biaya Pelatihan Rp21,6 miliar Rp29,0 miliar

Biaya Pelatihan / Orang Rp3,9 juta Rp4,7 juta

Manajemen BakatDi tahun ketiga, sistem umpan balik terhadap kinerja dari pemangku kepentingan kami mulai benar-benar berakar. Para karyawan mulai mengharapkan dan memberikan umpan balik secara terbuka. Mereka menyambut baik umpan balik ini, yang memberi mereka harapan lebih jelas terkait kinerja mereka dan bidang-bidang di mana mereka tertinggal. Selain itu, karyawan yang berprestasi merasa dihargai karena mendapat umpan balik positif dan selanjutnya mendorong keberhasilan. Kami juga segera memberikan penghargaan kepada para karyawan yang memberi kontribusi dan inisiatif luar biasa di luar KPI mereka, menekankan pesan kami bahwa kami menghargai tindakan yang sigap dan segera.

Tinjauan Operasional - Sumber Daya Manusia

68Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

para karyawan yang tidak menggunakan hak cutinya untuk beralih ke smartphone 4G bersubsidi, memberi diskon khusus bagi karyawan untuk produk tertentu di situs belanja online kami, dan sebagainya.

Selain itu, para karyawan dari unit-unit bisnis berbeda, termasuk divisi Sumber Daya Manusia, diminta untuk menghadiri rapat komersial, guna memastikan mereka memahami tujuan komersial Perusahaan. Semua chief juga diwajibkan berjualan di lapangan, agar mereka memahami dan mengalami sendiri berbagai masalah dan peluang di garis depan. Dengan demikian, dapat ditingkatkan keterlibatan dari berbagai divisi. Secara keseluruhan, sasarannya adalah menciptakan budaya perusahaan yang bergerak cepat, di mana semua kegiatan bisnis diselaraskan dengan tujuan komersial.

Perusahaan PilihanKunci keberhasilan kami adalah kemampuan untuk menarik dan mempertahankan individu-individu berbakat. Kami yakin kami telah membuat peningkatan signifikan melalui keberhasilan sepanjang tahun 2015, karena kami berhasil merekrut kandidat-kandidat yang kuat, termasuk dari perusahaan terkemuka, meskipun terjadi kompetisi yang hebat dalam sektor telekomunikasi dan digital. Dilihat dari nilai indeks LinkedIn, citra perusahaan kami naik pesat sepanjang tahun ini, mencerminkan peningkatan persepsi merek Indosat Ooredoo terkait peran nyata kami sebagai pemimpin digital, perubahan budaya perusahaan, dan peningkatan kinerja secara umum.

Sejalan dengan penekanan kami pada perekrutan karyawan berbakat kuat, Indosat Ooredoo menjadi sponsor utama dalam Diaspora Indonesia ketiga yang diselenggarakan

69Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

di Jakarta. Pertemuan untuk orang-orang Indonesia yang bermukim di luar negeri ini menjadi kesempatan untuk menyatukan dan menarik orang-orang sangat berbakat. Melalui proses ini, kami mampu mengidentifikasi dan merekrut kandidat-kandidat tertentu yang profilnya sesuai dengan kebutuhan kami, suatu contoh komitmen kami dalam merekrut orang berbakat kelas dunia untuk memperkokoh peringkat kami.

Kode Etik Seluruh karyawan Indosat Ooredoo diharapkan berperilaku selaras dengan Kode Etik perusahaan, yang telah disosialisasikan di setiap level dalam organisasi. Setiap karyawan Indosat Ooredoo telah menandatangani salinan Kode Etik dan harus memperbaharui komitmen mereka secara berkala melalui aplikasi intranet ‘Myinfo.’

Jumlah Karyawan berdasarkan Kelompok Umur

2015 2014

< 25 Tahun 50 144

25-35 Tahun 1.025 931

35-45 Tahun 1.608 1.590

45-50 Tahun 404 309

> 50 Tahun 91 75

Total 3.178 3.049

Jumlah Karyawan berdasarkan Level

2015 2014

BOD/Chief 10 9

Kepala Grup/Penasihat 62 58

Kepala Divisi/Ahli 246 218

Manajer/Ahli 705 670

Staf Senior 1.463 1.298

Staf 692 796

Total 3.178 3.049

Jumlah Karyawan berdasarkan Pendidikan

2015 2014

S2/S3 361 322

S1 2.043 1.941

Diploma 483 479

SLTA 290 306

SLTP 1 1

Total 3.178 3.049

Pelatihan karyawan di tahun 2015

Operational Review - Human Resources

70Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Jaringan

Pada akhir tahun 2015, jaringan Indosat Ooredoo terdiri dari 23.596 2G BTS (Base Transceiver Stations) dan 23.730 Node-B (3G BTS) dengan total 47.326 BTS, meningkat 17,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, kami memiliki 3.361 eNode-B 4G BTS setelah instalasi yang ekstensif pada beberapa bulan terakhir tahun 2015, sejalan dengan keberhasilan kami meluncurkan jaringan 4G LTE.

Kapasitas backbone jaringan domestik juga ditingkatkan dalam beberapa tahun belakangan ini sebagai antisipasi terhadap pertumbuhan permintaan lalu lintas data yang besar. Pada tahun 2015 kami meningkatkan kapasitas backbone domestik hampir satu terabit per detik untuk link yang ada maupun yang baru.

Selesainya Proyek Modernisasi JaringanTahun 2015 merupakan fase terakhir dari proyek modernisasi jaringan yang berlangsung selama tiga tahun untuk merombak jaringan kami. Melalui proyek ini, yang sebagian besar diselesaikan pada semester pertama tahun 2015, semua BTS kami di Jawa dan di kota-kota besar di luar Jawa, telah dimodernisasi sehingga memungkinkan 3G dengan spektrum 900 MHz. BTS yang telah dimodernisasi ini juga siap untuk 4G LTE dengan instalasi peranti lunak Software Defined Radio (SDR), yang memungkinkan BTS digunakan secara fleksibel pada spektrum 2G, 3G, dan LTE. Jaringan baru berbasis IP menawarkan cakupan lebih baik, layanan kuat, dan jaringan lebih terukur (scalable), memungkinkan kami untuk melayani berbagai kebutuhan Perusahaan, UKM, segmen Mobile dan Ritel dengan lebih baik.

Selanjutnya, ketika Kementerian Komunikasi dan Informatika secara resmi meluncurkan layanan 4G LTE pada bulan November, Indosat Ooredoo menjadi operator telekomunikasi pertama di Indonesia yang menawarkan layanan komersial 4G. Pada akhir tahun 2015, layanan LTE kami telah hadir di 35 kota besar di Nusantara. Memanfaatkan keunggulan kami dalam memberikan layanan LTE pada spektrum 900 MHz dan 1800 MHz, Indosat Ooredoo dapat menawarkan LTE Plus dengan

Carrier Aggregation, yang memberikan kecepatan lebih tinggi untuk mendukung akses internet cepat, video streaming tanpa buffering, game dengan banyak pemain, dan koneksi multi perangkat berkecepatan tinggi. Secara keseluruhan LTE memberi kontribusi sebesar 6,2% dari total lalu lintas data secara nasional, di mana lalu lintas LTE tertinggi berada di Jawa.

Peningkatan kualitas jaringan kami mendorong perolehan yang nyata dalam akuisisi pelanggan dan daya tarik sepanjang tahun. Lalu lintas data maupun suara melonjak di area-area di mana jaringan telah dimodernisasi. Cakupan LTE yang baru juga memberi kontribusi terhadap kenaikan tinggi dari lalu lintas data. Didukung dengan peningkatan dalam kualitas jaringan, kapasitas dan cakupan, Indosat Ooredoo berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan data tercepat dalam industri ini pada tahun 2015.

Total BTS jaringan Indosat Ooredoo tahun 2015

BTS

71Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Inti Data & Koneksi yang Kuat Menyadari koneksi internasional memainkan peran penting dalam memberikan layanan padat data (data-heavy) kami, saat ini sedang dalam pengerjaan kabel bawah laut baru B2JS untuk meningkatkan keandalan dan kinerja dengan mitra internasional kami. Sementara itu, persiapan tengah dilakukan guna meningkatkan paket inti untuk memberikan penawaran layanan data baru dengan cara yang sangat efisien.

Layanan Tetap (Fixed)Kami juga memperkuat jaringan serat optik kami FTTH (Fiber-to-the Home) sebagai upaya untuk menangkap pangsa pasar di area ini. Di sisi korporasi, layanan Telepon Jalur Tetap Indosat Ooredoo ditingkatkan dengan kapasitas lebih baik dan lebih stabil melalui migrasi dan modernisasi platform pada tahun 2015, serta memanfaatkan jaringan yang telah ditingkatkan untuk kualitas suara lebih baik bagi korporasi.

Outsourcing Fungsi Non-IntiSejalan dengan langkah di seluruh organisasi untuk merampingkan dan berfokus pada fungsi inti, telah disusun rencana sepanjang tahun ini untuk mengalihkan fungsi Teknologi Informasi (TI) non-inti ke anak perusahaan Lintasarta, selaras dengan perubahan terakhir untuk menjadi organisasi layanan TI. Ke depan, kami akan melakukan outsourcing untuk berbagai fungsi lain, termasuk manajemen pusat data. Hal ini akan mendukung target kami dalam berfokus pada kompetensi inti, perampingan organisasi dan biaya. Rencana ke DepanPada tahun 2016, kami akan terus menggulirkan layanan 4G LTE ke lebih banyak kota dan memperkuat kehadiran 3G kami dengan membangun milik kami sendiri, di samping melalui inisiatif bersama dengan PT XL Axiata Tbk. Kami juga akan membangun pusat data baru di akhir tahun, sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat ketahanan operasional kita sendiri dan layanan pusat data kepada para pelanggan B2B kami. Infrastruktur TI kami juga akan ditingkatkan untuk mendukung inisiatif virtualisasi berbasis cloud.

Indosat Ooredoo menjadi operator telekomunikasi pertama di Indonesia yang menawarkan layanan komersial 4G. Pada akhir tahun 2015, layanan LTE kami telah hadir di 35 kota besar di Indonesia

Operational Review - Network

72Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Pertumbuhan pendapatan yang solid dan pembatasan peningkatan biaya menghasilkan kenaikan signifikan dalam laba usaha dan laba bersih

Tinjauan Keuangan

73Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

EBITDA 2015

Pembahasan berikut ini harus dibaca bersama dengan laporan-laporan keuangan konsolidasian Perusahaan yang telah diaudit dan catatan-catatan terkait atas laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2013, 2014, dan 2015. Laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit ini telah disusun berdasarkan SAK (Standar Akuntansi Keuangan) Indonesia. Beberapa angka (termasuk persentase) telah dibulatkan untuk memudahkan. Diskusi ini mengandung forward-looking statements yang menggambarkan pandangan kami saat ini sehubungan dengan kejadian di masa mendatang dan keadaan keuangan di masa mendatang. Pernyataan ini mencakup risiko dan ketidakpastian, dan hasil nyata kami mungkin berbeda secara material dengan hal-hal yang diantisipasi dalam forward-looking statements ini yang diakibatkan oleh faktor-faktor tertentu sebagaimana dicantumkan dalam Bab 05 - ”Tata Kelola Perusahaan” dan bagian lain dalam laporan ini.

Tinjauan Keuangan

74Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Hasil-Hasil Usaha

Kompetisi Kami menghadapi kompetisi yang sangat ketat pada seluruh segmen usaha kami. Kompetisi tersebut diantaranya berakibat kepada tarif yang dapat kami bebankan atas jasa, permintaan dan penggunaan jasa kami serta marjin usaha dan hasil usaha kami.

Bisnis layanan seluler di Indonesia telah menjadi sangat kompetitif, sebagaimana terlihat dengan adanya program akuisisi besar-besaran atas pelanggan seluler di Indonesia dalam beberapa tahun ini. Secara historis, kompetisi pada industri seluler didasarkan terutama pada cakupan jaringan, kualitas teknis, harga, ketersediaan layanan data dan fitur-fitur khusus serta kualitas dan layanan pelanggan. Sejak tahun 2007, kompetisi semakin terfokus pada harga, dimana seluruh operator, termasuk kami, mulai menawarkan berbagai promosi potongan harga untuk menarik pelanggan, yang kami percayai menyebabkan terjadinya churn rates pelanggan yang tinggi. Tingkat churn rate pelangggan yang tinggi di Indonesia menyebabkan terjadinya peningkatan sensitifitas harga para pelanggan, terutama pelanggan pra-bayar dan rendahnya biaya perpindahan pelanggan pasca bayar akibat pengikatan kontraktual terbatas. Sejak akhir tahun 2009, kami yakin bahwa fokus pasar kepada harga yang merupakan kunci utama terjadinya seleksi produk oleh pelanggan telah menurun dan para pelanggan kembali terfokus pada pendorong historis yaitu cakupan jaringan, kualitas teknis, harga, ketersediaan layanan data dan fitur-fitur khusus.

Berdasarkan estimasi internal kami, ketiga penyelenggara mayoritas layanan nirkabel di Indonesia, Telkomsel, XL dan kami, secara bersama-sama menguasai hampir 80% pangsa pasar jasa seluler di Indonesia pada tahun 2015. Kami berkompetisi dengan Telkomsel dan XL terutama pada cakupan jaringan, kualitas layanan dan harga. Dengan basis pelanggan “on-net” yang lebih besar dan penawaran harga yang lebih menarik bagi panggilan on-net, kami percaya bahwa jumlah pelanggan kami akan memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan terhadap penyelenggara seluler kecil lainnya, mengingat kami tidak perlu membayar biaya interkoneksi kepada pihak ketiga.

Kompetisi pada jasa MIDI juga semakin meningkat. Dalam beberapa tahun ini, kompetisi antar penyelenggara

Kami adalah penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi terpadu di Indonesia dan menyediakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional yang lengkap di Indonesia. Per tanggal 31 Desember 2015, kami adalah salah satu dari tiga operator seluler terbesar di Indonesia, dalam hal jumlah pelanggan seluler berdasarkan data pasar yang tersedia. Kami juga menyediakan jasa MIDI kepada para pelanggan korporat dan retail Indonesia maupun regional serta menyediakan jasa sambungan langsung internasional di Indonesia.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Usaha dan Kondisi Keuangan Perusahaan

Hasil usaha dan kondisi keuangan Perusahaan telah dipengaruhi dan akan terus dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk hal-hal sebagai berikut:

Basis Pelanggan Seluler dan Pola Pemakaian Seluler Jumlah pelanggan seluler kami dan pemakaian jasa seluler secara langsung mempengaruhi pendapatan usaha seluler kami begitu juga dengan beban usaha kami, termasuk beban interkoneksi dan beban penyusutan dan amortisasi. Untuk memenuhi permintaan atas layanan kami yang semakin meningkat, kami kemungkinan harus memperluas cakupan dan kapasitas jaringan seluler kami, yang memerlukan tambahan pengeluaran barang modal. Peningkatan dalam pengeluaran barang modal kami mempengaruhi arus kas, beban bunga dan beban penyusutan kami.

Kami adalah salah satu dari tiga penyedia jasa seluler yang terbesar di Indonesia, apabila dihitung dari jumlah pelanggan seluler, dengan 69,7 juta pelanggan per tanggal 31 Desember 2015. Jumlah pelanggan seluler kami meningkat sekitar 6,1% dari 59,6 juta per tanggal 31 Desember 2013 menjadi 63,2 juta per tanggal 31 Desember 2014 dan sekitar 10,3% menjadi 69,7 juta per tanggal 31 Desember 2015.

Di Indonesia telepon seluler telah menjadi alat utama untuk telekomunikasi, baik untuk panggilan suara maupun untuk pemakaian internet. Sekitar 34,7% dari total pendapatan seluler kami pada tahun 2015 berasal dari panggilan suara, namun pertumbuhan popularitas dari smartphone, popularitas dari situs jejaring sosial dan perkembangan konten online populer lainnya, telah berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan kami pada tahun-tahun terakhir.

75Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

layanan komunikasi data semakin meningkat, yang utamanya disebabkan oleh penerbitan berbagai lisensi baru setelah terjadinya deregulasi pada industri telekomunikasi di Indonesia. Selain itu layanan satelit kami yang terutama terdiri dari penyewaan transponder kepada broadcaster dan penyelenggara telekomunikasi layanan Very Small Aperture Terminal (“VSAT”), seluler dan Sambungan Langsung Internasional (“SLI”) serta Internet Service Provider (“ISP”) menghadapi kompetisi dari penyelenggara asing dan domestik yang memberikan layanan pada basis pelanggan yang sama.

Kami tidak lagi menjadi satu-satunya penyelenggara jasa panggilan SLI tradisional di Indonesia (yaitu non VoIP). Pemerintah dapat menerbitkan lisensi baru untuk jasa SLI kepada operator telekomunikasi lainnya yang akan menyebabkan meningkatnya kompetisi pada layanan telekomunikasi tetap kami.

Kami menyadari bahwa kompetisi tiga segmen usaha kami akan terus meningkat. Kompetisi telah dan akan memberikan dampak pada hasil operasi dan kondisi keuangan kami. Tingkat Tarif dan Harga Berdasarkan peraturan yang berlaku, Menkominfo menetapkan formula tarif yang menentukan jumlah maksimum yang dapat dibebankan oleh operator atas layanan telekomunikasi tetap dan seluler. Namun demikian, Menkominfo mengijinkan operator telekomunikasi tetap dan seluler, termasuk kami, untuk menawarkan paket-paket promosi yang menawarkan harga yang lebih rendah daripada tarif plafon yang ditentukan oleh Menkominfo berdasarkan formula tarif. Saat ini kami menetapkan harga atas layanan seluler kami berdasarkan berbagai program promosi yang sedang berlangsung yang dimaksudkan untuk menarik pelanggan-pelanggan baru, menstimulasi permintaan dan meningkatkan posisi saing kami. Perubahan dalam struktur harga kami, baik sebagai akibat dari kebijakan tarif Pemerintah atau sebagai tanggapan terhadap persaingan, dapat berdampak bagi pendapatan, hasil usaha dan keadaan keuangan kami.

Sebagai contoh, pada tanggal 12 Desember 2011, Pemerintah, melalui BRTI, mengeluarkan Surat No.262/BRTI/XII/2011, yang mengubah tarif untuk layanan pesan singkat (short messages services) atau SMS dari skema “sender-keeps all” menjadi skema berbasis biaya (cost-based), yang efektif pada tanggal 1 Juni 2012. Sebelumnya, tarif untuk layanan SMS (termasuk SMS dan SMS nilai tambah) menggunakan skema “sender-keeps all”, dimana Perusahaan

memperoleh pendapatan kapanpun salah satu pelanggan seluler Perusahaan mengirim SMS, namun tidak ketika salah satu pelanggan seluler operator telekomunikasi lain mengirim sebuah SMS kepada salah satu pelanggan seluler kami. Berdasarkan skema berbasis biaya saat ini, kami mencatat pendapatan dari biaya interkoneksi terhutang dari operator lain ketika salah satu pelanggan seluler kami menerima sebuah SMS dari pelanggan di jaringan lain. Jika salah satu pelanggan seluler kami mengirimkan SMS kepada penerima di jaringan lain (sebuah SMS “off-network”), kami mencatat pendapatan untuk biaya SMS yang terhutang dari pelanggan kami dan kami akan mencatat beban untuk biaya interkoneksi yang terhutang kepada operator jaringan lain.

Kami berharap untuk memulihkan setiap biaya interkoneksi yang terjadi ketika salah satu pelanggan kami mengirimkan SMS off-network melalui pembebanan biaya yang lebih besar kepada pelanggan tersebut, sementara kami mempertahankan struktur harga kami sekarang ini untuk SMS yang masuk ke jaringan kami. Kami mengantisipasi bahwa peningkatan biaya untuk SMS off-network yang dibebankan kepada pelanggan kami akan mengubah trafik SMS dari off-network ke on-network, yang pada akhirnya akan mengurangi biaya interkoneksi yang akan timbul. Kami tidak dapat memastikan bahwa kami akan dapat memulihkan sepenuhnya semua biaya interkoneksi yang akan kami bayarkan, atau pendapatan yang dihasilkan dari biaya interkoneksi yang kami terima dari operator lain akan sepenuhnya mencakup (offset) biaya interkoneksi yang akan kami bayar, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penurunan pada pendapatan usaha dari layanan seluler kami.

Ekonomi Indonesia Kami percaya bahwa pertumbuhan industri telekomunikasi Indonesia sebagian didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia akhir-akhir ini, dan permintaan atas jasa-jasa tersebut akan berlanjut, karena perekonomian Indonesia terus berkembang dan termodernisasi. Kinerja dan kualitas serta pertumbuhan jumlah pelanggan dan penawaran layanan kami tergantung pada kesehatan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Transaksi Penjualan Menara Pada tanggal 7 Februari 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pembelian Aset dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dan anak perusahaannya, PT Solusi Menara Indonesia (secara bersama-sama disebut sebagai “Tower Bersama”), dimana Perusahaan setuju untuk menjual 2.500 dari menara telekomunikasi miliknya kepada Tower Bersama dengan nilai US$518,5 juta, yang terdiri dari

Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha

76Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

pembayaran dimuka dengan nilai wajar sebesar US$406,0 juta dan pembayaran potensial maksimal sebesar US$112,5 juta yang masih ditangguhkan. Pembayaran dimuka mencakup saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk tidak kurang dari 5% dari peningkatan modal saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (setelah pengeluaran saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk). Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan juga setuju untuk menyewa kembali ruang di 2.500 menara telekomunikasi untuk jangka waktu 10 tahun dengan harga sewa bulanan tetap sebesar US$1.300 per menara.

Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan dan Tower Bersama menyelesaikan transaksi penjualan dan penyewaan kembali dari 2.500 menara telekomunikasi. Pembayaran yang dilakukan pada saat penutupan adalah sebesar US$429,4 juta yang terdiri dari dana tunai sebesar US$326,3 juta dan 5% kepemilikan saham di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, yang memiliki nilai wajar sebesar US$103,1 juta per tanggal 2 Agustus 2012.

Total pembayaran diterima pada saat penutupan sebesar US$429,4 juta (senilai dengan sekitar Rp4.070.187 juta) dialokasikan untuk penjualan aset tetap sebesar Rp3.870.600 juta dan sisanya dialokasikan untuk sewa lahan prabayar dan kontrak sewa menara yang ada atas 2.500 menara. Total jumlah dari komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari transaksi pada tanggal penutupan adalah sejumlah Rp1.534.494 juta, yang mencakup jumlah aset tetap sebesar Rp1.372.674 juta. Pada tanggal penutupan, Perusahaan mencatat kelebihan harga penjualan atas jumlah tersebut sebesar Rp2.535.693 juta (termasuk Rp2.497.926 juta dari penjualan aset tetap) sebagai “Laba dari Penjualan Menara” sebesar Rp1.125.192 juta, dan “Laba dari Penjualan dan Sewa Kembali yang Ditangguhkan” sebesar Rp1.410.501 juta, yang akan diamortisasi atas jangka waktu sewa untuk periode selama 10 tahun.

Per tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan mencatat total laba dari penjualan menara sebesar Rp1.183.963 juta sebagai “Laba Penjualan Menara”. Transaksi penjualan dan sewa kembali telah dicatatkan sebagai sewa pembiayaan.

Per tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015, sisa saldo (bagian jangka pendek dan jangka panjang) dari pendapatan yang ditangguhkan dari transaksi penjualan dan sewa kembali adalah masing-masing sebesar Rp1.210,7 miliar, Rp1.069,6 miliar dan Rp928,6 miliar (US$67,3 juta),

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2014 dan 2015, kami mencatat amortisasi dari pendapatan yang ditangguhkan sebesar Rp141,1 miliar setiap tahunnya.

Pengeluaran Barang Modal Penyediaan layanan telekomunikasi bersifat padat modal. Untuk dapat terus bersaing, kami harus terus-menerus melakukan perluasan, memodernisasi dan memperbarui teknologi kami, yang memerlukan pengeluaran barang modal yang besar. Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015, pengeluaran barang modal konsolidasi aktual kami masing-masing berjumlah total Rp9.371,0 miliar, Rp6.838,1 miliar dan Rp10.058,1 miliar (US$729,1 juta). Untuk tahun 2016, kami berencana untuk mengalokasikan sekitar Rp6.636,0 miliar (US$481,0 juta) untuk pengeluaran barang modal baru, dimana kami bermaksud untuk menggunakannya untuk pengembangan aset tetap dalam segmen usaha seluler, data tetap dan telekomunikasi tetap kami.

Sebelumnya, kami telah membiayai pengeluaran barang modal melalui sumber internal dan arus kas dari kegiatan usaha Perusahaan, dan juga dari hutang pembiayaan melalui pinjaman bank dan pasar modal. Pada tahun 2016, kami berencana untuk fokus terhadap perluasan kapasitas jaringan selular di dalam dan luar pulau Jawa. Kami mengharapkan untuk terus membiayai pengeluaran barang modal melalui sumber-sumber tersebut. Kami menghadapi risiko likuiditas apabila peristiwa-peristiwa tertentu terjadi, termasuk namun tidak terbatas pada, lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dari yang kami harapkan, menurunnya peringkat hutang kami, atau menurunnya kinerja keuangan atau rasio keuangan kami. Apabila kami tidak mendapatkan jumlah yang dibutuhkan untuk mendukung rencana pengeluaran barang modal kami untuk tahun 2016, kami mungkin tidak dapat memperbaiki atau memperluas infrastruktur telekomunikasi seluler kami atau memperbarui teknologi kami yang dibutuhkan untuk tetap bersaing dalam pasar telekomunikasi Indonesia, dimana hal tersebut dapat berdampak bagi keadaan keuangan, hasil usaha serta prospek kami.

Selain itu, perubahan yang tidak diharapkan dalam teknologi, permintaan kapasitas jaringan yang lebih besar dari pelanggan kami dan tanggapan kepada usaha dan inovasi produk dari pesaing kami dapat mengharuskan kami untuk meningkatkan pengeluaran barang modal kami, yang dapat berdampak bagi pendapatan, hasil usaha dan keadaan keuangan kami.

77Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Ketidakstabilan Nilai Tukar Valuta Asing Nilai mata uang rupiah telah meningkat secara signifikan selama dekade terakhir dari nilai terendah yaitu sekitar Rp17.000 per Dolar AS selama krisis keuangan Asia. Selama periode antara tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, nilai tukar tengah rupiah Indonesia/Dolar AS yang diumumkan oleh Bank Indonesia berkisar dari nilai terendah 14.728 per Dolar AS sampai dengan nilai tertinggi yaitu Rp9.634 per Dolar AS dan selama tahun 2015, nilai tukar tengah rupiah Indonesia/Dolar AS yang diumumkan oleh Bank Indonesia berkisar dari nilai terendah Rp14.728 per Dolar AS sampai dengan nilai tertinggi yaitu Rp12.444 per Dolar AS Nilai tukar tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp13.795 per Dolar AS Meskipun sebagian besar dari pendapatan usaha kami dalam mata uang rupiah, terdapat sebagian pendapatan usaha kami dalam mata uang Dolar AS Selain itu, sebagian besar dari pinjaman, pengeluaran barang modal dan beban usaha Perusahaan, termasuk pembayaran bunga untuk Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020, adalah dalam mata uang selain dari rupiah, terutama Dolar AS Meskipun demikian, Indosat Palapa Company B.V. (IPBV) telah melunasi seluruh hutang Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020, sehingga pada tanggal 31 Desember 2015, 75,0% dari pinjaman kami adalah dalam mata uang rupiah. Melemahnya nilai rupiah terhadap Dolar AS mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha kami karena, antara lain, nilai rupiah dari beban yang harus dibayarkan dalam mata uang Dolar AS akan meningkat karena faktor tersebut, sehingga kami harus mengkonversi mata uang rupiah yang lebih banyak lagi guna membayar kewajiban Perusahaan dalam Dolar AS Sebaliknya, meningkatnya nilai rupiah terhadap Dolar AS mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha kami karena, antara lain, hal tersebut menyebabkan penurunan pendapatan dari panggilan masuk internasional yang dilakukan oleh pengguna layanan operator asing, roaming oleh pelanggan operator asing di Indonesia dan pendapatan usaha dari jasa MIDI dan operasi satelit kami. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, kami mencatat rugi nilai tukar valuta asing-bersih sebesar Rp2.786,9 miliar, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, kami mencatat rugi nilai tukar valuta asing bersih sebesar Rp395,4 miliar dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, kami mencatat rugi nilai tukar valuta asing-bersih sebesar Rp1.599,2 miliar (US$115,9 juta).

Sebagai tambahan, sebagian dari aset dan kewajiban moneter kami dapat terkena dampak risiko mata uang asing. Aset moneter ini terutama terdiri dari kas, setara kas, dan piutang usaha dari operator asing, dan piutang usaha dalam mata uang asing. Kewajiban moneter kami yang dapat terkena dampak risiko mata uang asing terdiri dari hutang pengadaan dan hutang jangka panjang yang timbul akibat kewajiban yang berkaitan dengan pengeluaran barang modal. Tingkat aset moneter bersih kami sebagian besar dipengaruhi oleh jumlah panggilan masuk yang melebihi jumlah panggilan keluar dalam usaha SLI kami dan pendapatan dari mata uang asing kami.

Kami tidak dapat memberikan kepastian kepada anda bahwa kami dapat berhasil mengelola tingkat risiko valuta asing kami di kemudian hari ataupun bahwa kami tidak akan terus-menerus terkena dampak risiko valuta asing. Risiko kami terhadap fluktuasi nilai tukar valuta asing, terutama terhadap mata uang Dolar AS, dapat meningkat jika kami mengadakan hutang tambahan dalam mata uang Dolar AS untuk membiayai rencana pengeluaran barang modal kami.

Pada bulan Februari dan Maret 2009, kami mendapatkan persetujuan untuk mengubah beberapa ketentuan dalam instrumen dan perjanjian hutang kami untuk memberikan tambahan fleksibilitas dalam kewajiban kami untuk mempertahankan ketentuan rasio hutang terhadap ekuitas, hutang terhadap EBITDA dan EBITDA terhadap beban bunga. Sementara kami percaya bahwa perubahan tersebut akan memberikan ruang yang cukup jika terjadi ketidakstabilan terhadap nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS, kami tidak dapat memastikan tidak terjadinya ketidakstabilan di masa mendatang dan tidak terjadinya ketidakstabilan yang lebih kuat dibandingkan yang dialami dalam 12 bulan terakhir, yang dapat mengakibatkan pelanggaran persyaratan keuangan kami. Tinjauan Usaha

Pendapatan UsahaKami memperoleh pendapatan usaha terutama melalui penyelenggaraan jasa seluler, MIDI dan telekomunikasi tetap (terutama sambungan jarak jauh internasional). Tabel berikut ini memperlihatkan perincian total pendapatan usaha Perusahaan dan persentase kontribusi dari masing-masing jasa terhadap total pendapatan usaha Perusahaan untuk setiap periode yang disebutkan:

Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha

78Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2013 2014 2015

(dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali

persentase) Rp % Rp % Rp US$ %

Jasa Selular 19.374,6 81,2 19.480,5 80,9 21.895,7 1.587,2 81,8

Jasa MIDI 3.265,9 13,7 3.508,5 14,6 3.753,5 272,1 14,0

Telekomunikasi Tetap 1.214,8 5,1 1.096,1 4,5 1.119,3 81,1 4,2

Jumlah pendapatan usaha 23.855,3 100,0 24.085,1 100,0 26.768,5 1.940,4 100,0

Faktor-faktor utama yang paling mempengaruhi pendapatan usaha kami untuk semua jenis jasa yang ditawarkan adalah jumlah pelanggan, tingkat pemakaian dan tarif. Tingkat pemakaian jasa-jasa kami dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pertumbuhan berkelanjutan untuk permintaan atas jasa telekomunikasi di Indonesia, terus berkembangnya perekonomian Indonesia dan persaingan.

Jasa Seluler. Kami memperoleh pendapatan usaha jasa seluler dari pengenaan biaya untuk pemakaian seluler, fitur nilai tambah, pendapatan langganan bulanan, serta pendapatan interkoneksi dari penyelenggara telekomunikasi lainnya dan pendapatan sewa menara.

Tabel berikut ini memperlihatkan komponen-komponen pendapatan usaha Perusahaan dari jasa seluler untuk periode yang disebutkan:

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2013 2014 2015

(dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali

persentase)Rp % Rp % Rp US$ %

Suara 7.833,8 40,5 7.282,1 37,4 7.604,0 551,2 34,7

Data 3.535,5 18,2 4.481,4 23,0 7.031,1 509,7 32,1

SMS 4.650,5 24,0 4.530,4 23,3 4.985,6 361,4 22,8

Jasa sambungan interkoneksi 2.604,8 13,4 2.213,0 11,4 1.925,3 139,6 8,8

Jasa nilai tambah 525,1 2,7 720,9 3,7 826,8 59,9 3,8

Penyewaan menara 573,3 3,0 667,2 3,4 701,7 50,9 3,2

Potongan harga di muka dan program loyalitas

pelanggan(582,1) (3,0) (818,8) (4,2) (1.774,1) (128,6) (8,1)

Lain-lain 233,7 1,2 404,3 2,0 595,3 43,1 2,7

Total pendapatan usaha jasa seluler 19.374,6 100 19.480,5 100,0 21.895,7 1.587,2 100,0

Sebagian besar pelanggan seluler kami per tanggal 31 Desember 2015 sebesar kurang lebih 98,9% adalah pelanggan prabayar. Kami menawarkan beberapa jasa nilai tambah kepada pelanggan prabayar kami, yang telah meningkatkan pendapatan usaha jasa seluler dari pemakaian data, SMS dan SMS nilai tambah, yang memungkinkan pelanggan untuk mengakses berbagai macam informasi, seperti berita politik, olahraga dan bisnis. Pendapatan dari jasa nilai tambah (termasuk SMS) mencerminkan masing-masing 26,7%, 27,0% dan 26,6% dari pendapatan usaha jasa seluler kami untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015. Kami mengharapkan pendapatan dari pemakaian data untuk terus meningkat, sehubungan dengan popularitas dari situs jejaring sosial dan perkembangan konten online populer lainnya.

79Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Kami mengakui pendapatan seluler sebagai berikut: • Pendapatan seluler yang berasal dari pemakaian pulsa

dan roaming diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan seluler kami;

• Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diberikan;

• Untuk pelanggan pra-bayar, bagian aktivasi dari penjualan paket perdana ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode rata-rata yang diharapkan dari hubungan pelanggan. Penjualan voucher pulsa perdana/isi ulang dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada saat pulsa telah habis masa berlakunya;

• Penjualan telepon genggam seluler dan modem diakui pada saat penyerahan kepada pelanggan;

• Pendapatan dari komunikasi data seluler diakui berdasarkan durasi dan kuantitas pemakaian;

• Pendapatan seluler disajikan sebesar jumlah bersih, setelah kompensasi kepada penyedia jasa nilai tambah;

• Pendapatan dari interkoneksi jaringan dengan Perusahaan telekomunikasi dalam negeri dan internasional lainnya diakui setiap bulan berdasarkan lalu lintas komunikasi aktual yang tercatat selama bulan berjalan.

Jasa MIDI. Pendapatan usaha dari jasa MIDI terutama berasal dari (i) jasa internet yang disediakan oleh kami, IM2 dan Lintasarta, (ii) jasa IP VPN, sewa jaringan berkecepatan tinggi dan frame relay yang diselenggarakan oleh kami dan Lintasarta, (iii) jasa digital data network yang diselenggarakan oleh Lintasarta, (iv) jasa satelit, dan (v) World link dan Direct link.

Kami menangguhkan pendapatan instalasi untuk jasa internet, frame net, World link dan Direct link, pada saat penyelesaian instalasi atau koneksi dari peralatan, dan mengakui sebagai pendapatan selama estimasi masa hubungan pelanggan. Kami mengakui pendapatan dari biaya jasa bulanan dan jasa MIDI lainnya pada saat jasa tersebut diberikan. Pendapatan dari pemakaian internet diakui setiap bulan berdasarkan durasi pemakaian internet atau berdasarkan jumlah tagihan tetap, tergantung perjanjian dengan pelanggan. Kami mencatat pendapatan sewa satelit dengan metode garis lurus sesuai dengan masa sewa transponder. Biaya sewa bulanan untuk kapasitas transponder satelit didasarkan terutama pada kapasitas yang disewa.

Sebagian besar pendapatan usaha yang berasal dari jasa MIDI adalah dalam mata uang Dolar AS dan oleh karenanya dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS Beberapa faktor lainnya juga mempengaruhi pendapatan usaha dari jasa MIDI, termasuk persaingan dengan para penyelenggara telekomunikasi domestik dan internasional, penurunan tarif dan migrasi dari layanan tradisional ke layanan berbasis IP. Kami memperkirakan tren ini akan terus berlangsung tetapi kami yakin bahwa hal ini akan terkompensasi dengan peningkatan jumlah layanan yang disewakan kepada pelanggan korporasi dan peningkatan permintaan atas jasa kami yang disesuaikan.

Jasa Telekomunikasi Tetap. Jasa telekomunikasi tetap meliputi jasa sambungan jarak jauh internasional, jasa telepon jaringan tetap nirkabel dan jasa telepon jaringan tetap. Jasa sambungan jarak jauh internasional yang terdiri dari layanan SLI “001” dan “008”, “Flatcall 01016” dan juga layanan dengan bantuan operator dan jasa nilai tambah, memberikan kontribusi sebanyak 84,0% dari jumlah pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Layanan akses nirkabel tetap dan layanan telepon tetap mewakili jumlah sisanya.

Jasa Sambungan Jarak Jauh Internasional. Pendapatan usaha dari jasa sambungan jarak jauh internasional berasal dari dua sumber utama, yaitu pendapatan dari percakapan telepon dari luar negeri dan pendapatan dari percakapan telepon ke luar negeri. Kami telah menegosiasikan volume commitments dan accounting rates dengan para penyelenggara telekomunikasi asing, atau telah melaksanakan sistem tarif market termination based, dan menerima pembayaran dalam jumlah bersih dari operator-operator tersebut. Pembayaran dalam jumlah bersih dan accounting rates ini biasanya ditetapkan dan dibayarkan dalam mata uang selain rupiah, khususnya mata uang Dolar AS; dengan demikian, pendapatan dari percakapan telepon dari luar negeri dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang lainnya.

Layanan Akses Nirkabel Tetap. Jasa layanan CDMA StarOne secara bertahap telah dihentikan di Indonesia oleh Perusahaan sejak akhir tahun 2014 dan secara resmi telah diberhentikan pada tanggal 30 Juni 2015 sehubungan dengan keputusan Menkominfo terkait relokasi frekuensi 800MHz.

Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha

80Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Pendapatan telepon jaringan tetap nirkabel yang berasal dari pendapatan pemakaian diakui berdasarkan durasi panggilan telepon yang berhasil dilakukan melalui jaringan tetap kami. Untuk pelanggan pasca bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa tersebut diberikan. Untuk pelanggan prabayar, komponen aktivasi dari penjualan paket perdana ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama estimasi hubungan dengan pelanggan. Pendapatan dari penjualan voucher pulsa perdana atau isi ulang diakui sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada saat pulsa telah habis masa berlakunya.

Jasa Telepon Jaringan Tetap. Saat ini kami memiliki cakupan lokal dan domestik jarak jauh di 152 kota di Indonesia. Pendapatan dari jasa instalasi telepon jaringan tetap diakui sebagai pendapatan selama estimasi masa hubungan pelanggan. Pendapatan dari pemakaian diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perusahaan. Beban Usaha Beban usaha utama Perusahaan meliputi beban jasa telekomunikasi, penyusutan dan amortisasi, beban karyawan, beban pemasaran dan beban umum dan administrasi.

Beberapa beban usaha Perusahaan diakui dalam mata uang Dolar AS atau mata uang selain rupiah. Beban-beban tersebut meliputi penyelesaian interkoneksi internasional, beberapa perjanjian pemeliharaan dan biaya konsultasi.

Beban Jasa Telekomunikasi. Beban jasa telekomunikasi meliputi beban frekuensi radio, beban interkoneksi, pemeliharaan, sewa listrik, gas dan air, harga handset, modem dan solusi IT, sewa sirkuit, Kewajiban Pelayanan Universal (“USO”), harga pokok penjualan kartu SIM dan voucher isi ulang, biaya akses BlackBerryTM, biaya pemasangan dan biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi.

Penyusutan dan Amortisasi. Kami menggunakan metode penyusutan garis lurus untuk aset tetap, fasilitas dan peralatan selama taksiran masa manfaatnya. Sebagian besar beban penyusutan kami terkait dengan aset yang digunakan untuk jasa seluler Perusahaan. Oleh karena kami terus memperluas dan meningkatkan cakupan, kapasitas

dan kualitas jaringan kami, kami memperkirakan beban penyusutan akan terus meningkat. Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan dan Tower Bersama menyelesaikan transaksi penjualan dan sewa kembali atas 2.500 menara telekomunikasi. Sejak transaksi penjualan dan sewa kembali dicatatkan sebagai hasil dari sewa pembiayaan, kami mengakui aset yang disewa pada neraca kami dan mengakui beban penyusutan atas aset yang disewakan.

Beban Pemasaran. Beban pemasaran terutama meliputi beban untuk pameran, promosi, kesetiaan pelanggan dan iklan yang berhubungan dengan program pemasaran kami.

Karyawan. Beban karyawan terutama meliputi gaji, insentif dan imbalan kerja lainnya, pajak penghasilan karyawan, bonus, kewajiban imbalan kerja dan biaya pengobatan.

Umum dan Administrasi. Beban umum dan administrasi terutama meliputi jasa tenaga profesional, sewa, transportasi, cadangan penurunan nilai piutang dan asuransi.

Amortisasi Laba Ditangguhkan atas Penjualan dan Penyewaan Kembali Menara. Merupakan amortisasi laba yang ditangguhkan atas penjualan dan penyewaan kembali dari menara selama masa sewa sepanjang 10 tahun.

Laba (rugi) Selisih Kurs. Laba (rugi) selisih kurs terdiri dari laba (rugi) yang timbul dari akun selain hutang jangka panjang, seperti kas dan setara kas, piutang dagang dan pengadaan yang harus dibayarkan, sebagai bagian dari beban usaha.

Lain-lain-bersih. Beban lain-lain-bersih terutama terdiri dari laba atas penjualan aset (selain menara), beban perpajakan dari penghitungan penalti atau pajak dari kantor pajak untuk pajak penghasilan selain dari pajak penghasilan badan, pendapatan dividen dari investasi kami secara metode biaya (cost method).

81Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Pendapatan (Beban) Lain-lain Komponen utama dari pendapatan (beban) lain-lain kami adalah pendapatan bunga, laba (rugi) selisih kurs-bersih, beban pendanaan, dan laba (rugi) perubahan nilai wajar derivatif-bersih. Laba atau rugi selisih kurs terutama meliputi laba (rugi) atas selisih kurs yang timbul terutama dari hutang jangka panjang. Beban pembiayaan terutama meliputi bunga pinjaman dan biaya pembiayaan atas sewa pembiayaan, termasuk sewa atas lahan menara.

Perpajakan Beban pajak periode berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan kewajiban antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif pajak yang diperkirakan akan dikenakan pada periode saat nilai aset direalisasikan atau nilai kewajiban tersebut diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang berlaku atau berlaku secara substantif pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Untuk setiap Perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau kewajiban, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing Perusahaan tersebut.

Laba (Rugi) yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik IndukLaba (rugi) kami yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 tidak selalu mencerminkan pendapatan usaha dan laba usaha kami pada periode-periode tersebut. Hal ini sebagian disebabkan oleh adanya fluktuasi yang besar pada beberapa pos non-usaha, yang mempengaruhi laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk pada periode-periode tersebut. Pos non-usaha tersebut mencakup, antara lain, fluktuasi beban pajak penghasilan tangguhan, laba atau rugi selisih kurs-bersih, dan laba atau rugi perubahan nilai wajar derivatif-bersih. Kami mengharapkan fluktuasi ini akan terus berlanjut.

Hasil Usaha

Tabel berikut ini memperlihatkan data pendapatan komprehensif yang dinyatakan dalam persentase dari total pendapatan usaha untuk periode-periode yang disebutkan:

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 2014 2015

Pendapatan Usaha

Seluler 81,2% 80,9% 81,8%

MIDI 13,7% 14,6% 14,0%

Telekomunikasi tetap 5,1% 4,5% 4,2%

Total pendapatan usaha 100,0% 100,0% 100,0%

Beban Usaha

Beban jasa telekomunikasi (41,7%) (43,2%) (41,9%)

Penyusutan dan amortisasi (37,6%) (34,2%) (32,8%)

Karyawan (7,3%) (7,2%) (7,2%)

Pemasaran (3,7%) (4,3%) (4,6%)

Umum dan Administrasi (3,8%) (3,6%) (3,5%)

Rugi (laba) selisih kurs 0,9% (0,6%) (1,1%)

Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha

82Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 2014 2015

Amortisasi laba penjualan dan sewa kembali menara yang ditangguhkan 0,6% 0,6% 0,5%

Laba penjualan investasi tersedia untuk dijual 0,0% (1,7)% 0,0%

Provisi atas kasus hukum (0,0%) (5,6%) (0,0%)

Lain-lain-bersih (1,1%) (0,8%) (0,7%)

Jumlah Beban Usaha (93,7%) (97,3%) (91,2%)

Laba Bersih

Laba Usaha 6,3% 2,7% 8,8%

Beban lain-lain-bersih (20,3%) (10,8)% (15,5%)

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan (14,0)% (8,1)% (6,7%)

Manfaat pajak penghasilan-bersih 2,8% 0,3% 2,3%

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk (11,7%) (8,3)% (4,9%)

Laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali 0,5% 0,5% 0,5%

Tabel berikut ini memperlihatkan pendapatan usaha dari segmen-segmen usaha untuk periode-periode yang disebutkan:

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 2014 2015

(dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali persentase) Rp % Rp % Rp US$ %

Jasa Seluler

Suara 7.833,8 40,5 7.282,1 37,4 7.604,0 551,2 34,7

Data 3.535,5 18,2 4.481,4 23,0 7.031,1 509,7 32,1

SMS 4.650,5 24,0 4.530,4 23,3 4.985,6 361,4 22,8

Jasa sambungan interkoneksi 2.604,8 13,4 2.213,0 11,4 1.925,3 139,6 8,8

Jasa nila tambah 525,1 2,7 720,9 3,7 826,8 59,9 3,8

Penyewaan menara 573,3 3,0 667,2 3,4 701,7 50,9 3,2

Potongan harga di muka dan program loyalitas

pelanggan (582,1) (3,0) (818,8) (4,2) (1.774,1) (128,6) (8,1)

Lain-lain 233,7 1,2 404,3 2,0 595,3 43,1 2,7

Subtotal 19.374,6 100,0 19.480,5 100,0 21.895,7 1.587,2 100,0

MIDI

IP VPN 706,0 21,6 864,4 24,6 797,6 57,8 21,3

MPLS 380,8 11,7 428,0 12,2 753,2 54,6 20,1

Internet 696,2 21,3 580,1 16,5 563,5 40,9 15,0

Jasa aplikasi 283,8 8,7 299,2 8,5 417,4 30,3 11,1

Sewa satelit 278,2 8,5 301,4 8,6 354,0 25,6 9,4

World link dan direct link 340,7 10,4 252,5 7,2 260,8 18,9 6,9

Sewa jaringan 169,3 5,2 295,3 8,4 245,0 17,7 6,5

Digital data network 110,1 3,4 115,9 3,3 138,8 10,1 3,7

Frame Net 93,4 2,9 69,1 2,0 52,2 3,8 1,4

Jasa nilai tambah 52,2 1,6 89,8 2,6 44,4 3,2 1,2

Lain-lain 155,2 4,7 212,8 6,1 126,6 9,2 3,4

Sub total 3.265,9 100,0 3.508,5 100,0 3.753,5 272,1 100,0

83Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Telekomunikasi Tetap

Telepon internasional 1.020,0 84,0 920,1 84,0 975,8 70,7 87,2

Telepon jaringan tetap 135,2 11,1 130,9 11,9 130,9 9,5 11,7

Telepon jaringan tetap nirkabel 59,6 4,9 45,1 4,1 12,6 0,9 1,1

Subtotal 1.214,8 100,0 1.096,1 100,0 1.119,3 81,1 100,0

Total 23.855,3 - 24.085,1 - 26.768,5 - -

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pendapatan Usaha Total pendapatan usaha meningkat dari Rp24.085,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp26.768,5 miliar (US$1.940,5 juta) pada tahun 2015 atau sebesar 11,1%, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha dari jasa seluler dan dari jasa MIDI. Selama tahun 2015, pendapatan usaha dari jasa seluler meningkat sebesar Rp2.415,2 miliar, atau 12,4%, dari Rp19.480,5 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp21.895,7 miliar (US$1.587,2 juta) pada tahun 2015. Pendapatan usaha dari jasa MIDI meningkat sebesar Rp245,0 miliar, atau sebesar 7,0%, dari Rp3.508,5 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp3.753,5 miliar (US$272,1 juta) pada tahun 2015. Pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap di tahun 2015 meningkat sebesar Rp23,2 miliar, atau sebesar 2,1%, dari Rp1.096,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp1.119,3 miliar (US$81,1 juta) pada tahun 2015.

Jasa Seluler. Pada tahun 2015, kami mencatat pendapatan usaha dari jasa seluler sebesar Rp21.895,7 miliar (US$1.587,2 juta), meningkat sebesar 12,4% dari Rp19.480,5 miliar pada tahun 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena peningkatan pendapatan usaha dari pemakaian data, sms, layanan suara, dan jasa nilai tambah, yang sebagian diimbangi dengan penurunan pada pendapatan interkoneksi. Pendapatan usaha dari jasa seluler mewakili 81,8% dari total pendapatan usaha kami pada tahun 2015, yang memiliki persentase yang lebih tinggi daripada persentase pada tahun 2014.

Jasa MIDI. Pada tahun 2015, pendapatan usaha dari jasa MIDI meningkat sebesar Rp245,0 miliar dari Rp3.508,5 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp3.753,5 miliar (US$272,1 juta) pada tahun 2015. Peningkatan pendapatan usaha dari jasa MIDI terutama disebabkan karena peningkatan kapasitas jasa internet dan IT.

Jasa Telekomunikasi Tetap. Terdapat peningkatan dalam pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap sebesar Rp23,2 miliar, atau sebesar 2,1%, dari Rp1.096,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp1.119,3 miliar (US$81,1 juta) pada tahun 2015. Pendapatan usaha dari jasa telepon internasional dan telepon jaringan tetap nirkabel, masing-masing mencerminkan 87,2% dan 11,7% dari pendapatan usaha jasa telekomunikasi tetap pada tahun 2015. Sedangkan sebesar 1,1,% dari pendapatan usaha jasa telekomunikasi tetap pada tahun 2015 berasal dari jasa telepon tetap. Pendapatan yang berasal dari telepon internasional meningkat dari Rp920,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp975,8 miliar (US$70,7 juta) pada tahun 2015. Beban Usaha Beban usaha meningkat sebesar Rp968,1 miliar, atau sebesar 4,1%, dari Rp23.438,3 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp24.406,4 miliar (US$1.769,2 juta) pada tahun 2015, terutama karena Beban Penyusutan, Biaya Jasa, Pemasaran dan Karyawan.

Beban penyusutan dan amortisasi meningkat sebesar Rp543 miliar, atau 6,6%, dari Rp8.226,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp8.769,1 miliar (US$635,7 juta) pada tahun 2015, terutama karena pengakuan asset tambahan dari penyebaran jaringan modernisasi. Total biaya perolehan dari aset tetap kami meningkat sebesar Rp9.174,6 miliar, atau 8,9%, dari Rp103.374,8 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp112.549,4 miliar (US$8.158,7 juta) pada tahun 2015.

Beban jasa telekomunikasi meningkat sebesar Rp805,0 miliar, atau 7,7%, dari Rp10.408,9 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp11.213,9 miliar (US$812,9 juta) pada tahun 2015, terutama karena peningkatan biaya frekuensi, pemeliharaan, sewa dikarenakan penurunan in leased circuit, biaya lisensi blackberry dan beban interkoneksi yang berbanding lurus dengan pendapatan rendah interkoneksi.

Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha

84Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Beban karyawan meningkat sebesar Rp182,5 miliar, atau 10,5%, dari Rp1.738,6 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp1.921,1 miliar (US$139,3 juta) pada tahun 2015, terutama karena jumlah pegawai yang lebih tinggi.

Beban pemasaran meningkat sebesar Rp191,8 miliar, atau 18,4%, dari Rp1.044,9 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp1.236,7miliar (US$89,6 juta) pada tahun 2015, terutama karena kegiatan pemasaran sehubungan rebranding.

Beban Umum dan Administrasi meningkat Rp64,1 miliar atau 7,5% dari Rp859,5 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp923,6 miliar (US$66,9 juta) pada tahun 2015 terutama karena meningkatnya asuransi jaringan dan biaya tenaga ahli.

Rugi dari selisih kurs. Kami mencatat peningkatan kerugian dari selisih kurs sebesar Rp154,3 miliar, atau 101,4%, dari Rp152,3 miliar pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp306,6 miliar (US$22,2 juta) pada tahun 2015 terutama karena depresiasi nilai rupiah pada tahun 2015.

Penyisihan untuk Kasus Hukum. Tidak ada penyisihan pada tahun 2015 karena penyisihan tersebut hanya dilakukan pada tahun 2014 karena kasus hukum di IM2.

Lain-lain-bersih. Beban lain-lain-bersih menurun sebesar Rp27,7 miliar, atau 13,6%, dari Rp204,2 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp176,5 miliar (US$12,8 juta) pada tahun 2015 terutama dikarenakan kurang beban pajak.

Pendapatan Usaha Sebagai akibat dari faktor-faktor di atas, pendapatan usaha meningkat sebesar Rp1.715,3 miliar, atau 265,2%, dari Rp646,8 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp2.362,1 miliar (US$171,2 juta) pada tahun 2015.

Beban Lain-lain-Bersih Beban lain-lain bersih meningkat sebesar Rp1.539,1 miliar, atau 59,0%, dari Rp2.608,8 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp4.147,9 miliar (US$300,7 juta) pada tahun 2015, terutama karena kerugian dalam nilai tukar valuta asing yang lebih tinggi, beban pembiayaan yang lebih tinggi, dan kerugian yang lebih tinggi atas perubahan nilai wajar derivatif - bersih.

Kerugian selisih kurs-bersih meningkat sebesar Rp1.049,3 miliar, atau 431,5%, dari Rp243,2 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp1.292,5miliar (US$93,7 juta) pada tahun 2015. Kurs tengah nilai tukar rupiah Indonesia/Dolar AS yang diumumkan oleh Bank Indonesia mengalami peningkatan dari Rp12.440 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp13.795 untuk US$1 per tanggal 31 Desember

2015, dibandingkan dengan peningkatan dari Rp12.189 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp12.440 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2014.

Kami mencatat peningkatan beban pembiayaan menjadi Rp2.829,5 miliar (US$205,1 juta) pada tahun 2015, yang mencerminkan peningkatan sebesar Rp423,0 miliar, atau 17,6%, dari Rp2.406,5 miliar pada tahun 2014 dikarenakan amortisasi yang lebih tinggi terhadap biaya penerbitan obligasi dan pinjaman dan juga pembayaran bunga untuk pelunasan dipercepat atas Guaranteed Notes 2020.

Kami mencatat kerugian dari perubahan nilai wajar derivatif-bersih sebesar Rp244,5 miliar (US$17,7 juta) pada tahun 2015, yang mencerminkan peningkatan sebesar Rp142,6 miliar, atas laba perubahan nilai wajar derivatif-bersih sebesar Rp101,9 miliar pada tahun 2014.

Kami mencatat peningkatan pendapatan bunga menjadi Rp218,6 miliar (US$15,8 juta) pada tahun 2015, yang mencerminkan peningkatan sebesar Rp75,8 miliar, atau 53,0% dari Rp142,8 miliar pada tahun 2014, dikarenakan kurs tukar mata uang asing yang lebih tinggi untuk mata uang denominasi Dolar AS dalam periode tertentu.

Manfaat (beban) Pajak Penghasilan-Bersih Kami mencatat manfaat pajak penghasilan-bersih sebesar Rp622,3miliar (US$45,1 juta) pada tahun 2015 dibandingkan dengan manfaat pajak penghasilan-bersih sebesar Rp83,8 miliar pada tahun 2014.

Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Para Pemilik Induk Kami mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada para pemilik induk sebesar Rp1.310,0 miliar (US$95,0 juta) pada tahun 2015 dibandingkan dengan rugi yang dapat diatribusikan kepada para pemilik Induk sebesar Rp2.008,4 miliar pada tahun 2014 terutama dikarenakan oleh hilangnya persediaan untuk kasus IM2 yang telah dialokasikan pada H1 2014, diimbangi oleh kenaikan rugi kurs bersih.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Pendapatan Usaha Total pendapatan usaha meningkat dari Rp23.855,3 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp24.085,1 miliar (US$1.936,1 juta) pada tahun 2014 atau sebesar 1,0%, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha dari jasa seluler dan dari jasa MIDI. Selama tahun 2014, pendapatan

85Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

usaha dari jasa seluler meningkat sebesar Rp105,9 miliar, atau 0,5%, dari Rp19.374,6 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp19.480,5 miliar (US$1.566,0 juta) pada tahun 2014. Pendapatan usaha dari jasa MIDI meningkat sebesar Rp242,6 miliar, atau sebesar 7,4%, dari Rp3.265,9 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp3.508,5 miliar (US$282,0 juta) pada tahun 2014. Pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap di tahun 2014 menurun sebesar Rp118,7 miliar, atau sebesar 9,8%, dari Rp1.214,8 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp1.096,1 miliar (US$88,1 juta) pada tahun 2014.

Jasa Seluler. Pada tahun 2014, kami mencatat pendapatan usaha dari jasa seluler sebesar Rp19.480,5 miliar (US$1.566,0 juta), meningkat sebesar 0,5% dari Rp19.374,6 miliar pada tahun 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena peningkatan pendapatan usaha dari pendapatan pemakaian data dan jasa nilai tambah, yang sebagian dikompensasi dengan peningkatan pada potongan harga di muka dan program loyalitas pelanggan. Pendapatan usaha dari jasa seluler mewakili 80,9% dari total pendapatan usaha kami pada tahun 2014, yang memiliki persentase yang lebih rendah daripada persentase pada tahun 2013.

Jasa MIDI. Pada tahun 2014, pendapatan usaha dari jasa MIDI meningkat sebesar Rp242,6 miliar dari Rp3.265,9 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp3.508,5 miliar (US$282,0 juta) pada tahun 2014. Peningkatan pendapatan usaha dari jasa MIDI terutama disebabkan karena pelanggan baru Transponder, IP VPN, MPLS, peningkatan kapasitas jasa internet dan IT.

Jasa Telekomunikasi Tetap. Terdapat penurunan dalam pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap sebesar Rp118,7 miliar, atau sebesar 9,8%, dari Rp1.214,8 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp1.096,1 miliar (US$88,1 juta) pada tahun 2014. Pendapatan usaha dari jasa telepon internasional dan telepon jaringan tetap nirkabel, masing-masing mencerminkan 84,0% dan 4,1% dari pendapatan usaha jasa telekomunikasi tetap pada tahun 2014. Sedangkan sebesar 11,9% dari pendapatan usaha jasa telekomunikasi tetap pada tahun 2014 berasal dari jasa telepon tetap. Pendapatan yang berasal dari telepon internasional menurun dari Rp1.020,0 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp920,1 miliar (US$74,0 juta) pada tahun 2014.

Beban Usaha Beban usaha meningkat sebesar Rp1.085,5 miliar, atau sebesar 4,9%, dari Rp22.352,8 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp23.438,3 miliar (US$1.884,1 juta) pada tahun 2014, terutama karena peningkatan beban provisi atas kasus hukum.

Beban penyusutan dan amortisasi menurun sebesar Rp732,3 miliar, atau 8,2%, dari Rp8.958,4 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp8.226,1 miliar (US$661,3 juta) pada tahun 2014, terutama karena lebih kecilnya dampak percepatan depresiasi di tahun 2014 dibandingkan dengan yang terjadi di tahun 2013 (dampak dari penurunan usia produktif dari perangkat teknikal seluler kami dari 10 tahun menjadi 8 tahun, yang berlaku efektif pada tahun 2013). Total biaya perolehan dari aset tetap kami dan peralatan meningkat sebesar Rp6.309,5 miliar, atau 6,5%, dari Rp97.065,3 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp103.374,8 miliar (US$8.309,9 juta) pada tahun 2014.

Beban jasa telekomunikasi meningkat sebesar Rp452,4 miliar, atau 4,5%, dari Rp9.956,5 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp10.408,9 miliar (US$836,7 juta) pada tahun 2014, terutama karena peningkatan biaya frekuensi karena tingkat inflasi yang lebih tinggi.

Beban karyawan meningkat sebesar Rp4,2 miliar, atau 0,2%, dari Rp1.734,4 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp1.738,6 miliar (US$139,8 juta) pada tahun 2014, terutama karena manfaat kesehatan masa pensiun yang lebih rendah, Undang-Undang Tenaga Kerja, Program Pemutusan Hubungan Kerja, dikompensasi dengan peningkatan bonus, gaji dan insentif.

Beban pemasaran meningkat sebesar Rp151,3 miliar, atau 16,9%, dari Rp893,6 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp1.044,9 miliar (US$84,0 juta) pada tahun 2014, terutama karena publikasi program data push Mentari 3 GB.

Beban Umum dan Administrasi menurun Rp42,0 miliar atau 4,7% dari Rp901,5 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp859,5 miliar (US$69,1 juta) pada tahun 2014 karena menurunnya biaya tenaga ahli.

Rugi dari selisih kurs-net. Kami mencatat peningkatan kerugian dari selisih kurs sebesar Rp376,8 miliar, atau 167,8%, dari laba sebesar Rp224,5 miliar pada tahun 2013 menjadi rugi sebesar Rp152,3 miliar (US$12,2 juta) pada tahun 2014 terutama karena depresiasi nilai rupiah pada tahun 2014.

Penyisihan untuk Kasus Hukum. Tidak ada penyisihan pada tahun 2015 sejak penyisihan hanya timbul pada tahun 2014 karena adanya kasus hukum di IM2.

Lain-lain-bersih. Beban lain-lain-bersih menurun sebesar Rp69,8 miliar, atau 25,5%, dari Rp274,0 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp204,2 miliar (US$16,4 juta) pada tahun 2014.

Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha

86Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Pendapatan Usaha Sebagai akibat dari faktor-faktor di atas, pendapatan usaha menurun sebesar Rp855,7 miliar, atau 56,9%, dari Rp1.502,5 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp646,8 miliar (US$52,0 juta) pada tahun 2014.

Beban Lain-lain-Bersih Beban lain-lain bersih menurun sebesar Rp2.234,2 miliar, atau 46,1%, dari Rp4.843,0 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp2.608,8 miliar (US$209,7 juta) pada tahun 2014, terutama karena penurunan kerugian dalam nilai tukar valuta asing, peningkatan rugi perubahan nilai wajar derivatif-bersih dan meningkatnya pendapatan bunga.

Kerugian selisih kurs-bersih menurun sebesar Rp2.768,2 miliar, atau 91,9%, dari Rp3.011,4 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp243,2 miliar (US$19,5 juta) pada tahun 2014. Kurs tengah nilai tukar rupiah Indonesia/Dolar AS yang diumumkan oleh Bank Indonesia mengalami peningkatan dari Rp12.189 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp12.440 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2014, dibandingkan dengan peningkatan dari Rp9.670 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2012 menjadi Rp12.189 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2013.

Kami mencatat beban pembiayaan menjadi Rp2.406,5 miliar (US$193,4 juta) pada tahun 2014, yang mencerminkan peningkatan sebesar Rp194,4 miliar, atau 8,8%, dari Rp2.212,1 miliar pada tahun 2013 terutama sebagai akibat dari peningkatan beban bunga dari tingkat bunga yang lebih tinggi untuk pinjaman dalam rupiah dan beban pendanaan berdasarkan sewa pembiayaan kami.

Kami mencatat kerugian dari perubahan nilai wajar derivatif-bersih sebesar Rp101,9 miliar (US$8,2 juta) pada tahun 2014, yang mencerminkan penurunan sebesar Rp375,2 miliar, atas laba perubahan nilai wajar derivatif-bersih sebesar Rp273,3 miliar pada tahun 2013.

Kami mencatat pendapatan bunga menjadi Rp142,8 miliar (US$11,5 juta) pada tahun 2014, yang mencerminkan peningkatan sebesar Rp35,6 miliar, atau 33,2% dari Rp107,2 miliar pada tahun 2013, sebagai akibat dari peningkatan saldo kas pada tahun 2014.

Manfaat (beban) Pajak Penghasilan-Bersih Kami mencatat manfaat pajak penghasilan-bersih sebesar Rp83,8 miliar (US$6,7 juta) pada tahun 2014 dibandingkan dengan manfaat pajak penghasilan-bersih sebesar Rp668,6 miliar pada tahun 2013.

Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Para Pemilik IndukKami mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada para pemilik induk sebesar Rp2.008,4 miliar (US$161,4 juta) pada tahun 2014 dibandingkan dengan rugi yang dapat diatribusikan kepada para pemilik Induk sebesar Rp2.788,2 miliar pada tahun 2013 dikarenakan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas.

Hasil Segmen

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 2014 2015

(dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali persentase) Rp % Rp % Rp US$ %

Pendapatan Usaha Yang Tersegmentasi

Layanan seluler 19.374,6 81,2 19.480,5 80,9 21.895,7 1.587,2 81,8

Layanan MIDI 3.265,9 13,7 3.508,5 14,6 3.753,5 272,1 14,0

Telekomunikasi tetap 1.214,8 5,1 1.096,1 4,5 1.119,3 81,2 4,2

Jumlah pendapatan usaha 23.855,3 100,0 24.085,1 100,0 26.768,5 1.940,5 100,0

87Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 2014 2015

(dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali persentase) Rp % Rp % Rp US$ %

Beban Usaha Tersegmentasi

Layanan seluler 18.209,0 81,1 18.308,7 82,2 20.215,4 1.465,4 84,0

Layanan MIDI 2.765,6 12,4 2.844,4 12,8 2.831,5 205,2 11,8

Telekomunikasi tetap 1.469,8 6,5 1.124,9 5,0 1.017,5 73,8 4,2

Jumlah beban usaha 22.444,4 100,0 22.278,0 100,0 24.064,4 1.744,4 100,0

Laba usaha yang tersegmentasi

Layanan seluler 1.165,6 82,6 1.171,8 64,8 1.680,3 121,8 62,1

Layanan MIDI 500,3 35,5 664,1 36,8 922,0 66,9 34,1

Telekomunikasi tetap (255,0) (18,1) (28,8) (1,6) 101,8 7,4 3,8

Jumlah beban usaha 1.410,9 100,0 1.807,1 100,0 2.704,1 196,1 100,0

Layanan Seluler Laba usaha dari layanan seluler meningkat sebesar Rp508,5 miliar, atau 43,4%, dari Rp1.171,8 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp1.680,3 miliar (US$121,8 juta) pada tahun 2015 terutama karena peningkatan pendapatan usaha terutama dari pemakaian data, SMS, layanan suara, dan layanan nilai tambah yang dikarenakan modernisasi jaringan dan inisiatif usaha digital melalui beberapa kerjasama. Peningkatan tersebut sebagian diimbangi dengan peningkatan beban jasa telekomunikasi sehubungan dengan peningkatan biaya frekuensi radio, pemeliharaan dan sewa dan peningkatan dikarenakan kegiatan rebranding.

Laba usaha dari layanan seluler meningkat sebesar Rp6,2 miliar, atau 0,5%, dari Rp1.165,6 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp1.71,8 miliar pada tahun 2014 terutama karena peningkatan pendapatan usaha terutama dari pemakaian data dan layanan nilai tambah yang dikarenakan inisiatif baru pada tahun 2014 seperti MOBO, Mentari Super Data dan Matrix Super Plan. Peningkatan tersebut sebagian dikompensasi dengan peningkatan beban jasa telekomunikasi sehubungan dengan peningkatan biaya frekuensi radio yang disebabkan karena peningkatan tingkat inflasi, peningkatan pada biaya handset dan modem, perawatan, dan biaya yang berkaitan dengan pushed data campaign yang dimulai sejak kuartal ke-3 tahun 2014.

Layanan MIDI Laba usaha layanan MIDI meningkat sebesar Rp257,9 miliar, atau 38,8% dari Rp664,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp922,0 miliar (US$66,9 juta) pada tahun 2015, terutama disebabkan oleh peningkatan kapasitas layanan internet. Peningkatan ini juga memperkuat penurunan biaya layanan sehubungan dengan leased circuit dan pemasangan.

Laba usaha layanan MIDI meningkat sebesar Rp163,8miliar, atau 32,7%, dari Rp500,3 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp664,1 miliar pada tahun 2014, terutama karena peningkatan pendapatan dari pelanggan baru Transponder, IPVPN, MPLS, peningkatan kapasitas layanan Internet dan layanan IT. Peningkatan ini sebagian dikompensasi dengan peningkatan dalam beban administrasi dan pengeluaran umum atas nilai hutang yang tidak dapat ditagih.

Layanan Telekomunikasi Tetap Keuntungan usaha layanan Telekomunikasi Tetap meningkat dari Rp130,6 miliar, atau 453,5% dari kerugian usaha sebesar (Rp28,8 miliar) pada tahun 2014 menjadi keuntungan usaha sebesar Rp101,8 miliar (US$7,4 juta) pada tahun 2015, terutama disebabkan oleh pendapatan yang berasal dari panggilan internasional. Peningkatan tersebut juga diperkuat oleh penurunan umum dan administrasi untuk penyediaan atas hutang yang tidak dapat ditagih dan penurunan biaya layanan untuk leased circuit.

Rugi usaha dari layanan telekomunikasi menurun sebesar Rp226,2 miliar, atau 88,7% dari Rp255,0 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp28,8 miliar pada tahun 2014, terutama karena penurunan penyusutan yang berasal dari penyusutan yang dipercepat pada tahun 2013 dan optimalisasi biaya dalam beban leased circuit.

Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha

88Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Likuiditas dan Sumber Permodalan

Secara historis, kebutuhan likuiditas kami timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal sehubungan dengan perluasan bisnis telekomunikasi Perusahaan. Bisnis telekomunikasi kami membutuhkan modal yang besar untuk membangun dan memperluas infrastruktur jaringan bergerak dan data dan untuk membiayai kegiatan usaha Perusahaan, terutama selama tahap pengembangan jaringan. Meskipun kami memiliki banyak infrastruktur jaringan yang telah ada, kami memperkirakan akan kembali melakukan pengeluaran barang modal khususnya untuk pengembangan jaringan seluler di daerah-daerah yang diperkirakan sebagai daerah yang tinggi pertumbuhannya, dan juga untuk meningkatkan kualitas dan cakupan jaringan yang telah ada.

Kami berkeyakinan kas dan setara kas kami, arus kas dari kegiatan usaha Perusahaan dan sumber-sumber pembiayaan yang tersedia saat ini, akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dana yang telah diantisipasi, termasuk kebutuhan dana untuk modal kerja dan pengeluaran barang modal yang telah direncanakan, di masa mendatang. Akan tetapi, apabila keadaan ekonomi dunia atau Indonesia memburuk, persaingan atau produk pengganti yang timbul lebih cepat di luar perkiraan saat ini atau nilai mata uang rupiah melemah secara tajam terhadap Dolar AS, maka arus kas bersih Perusahaan yang berasal dari kegiatan usaha dapat menurun dan jumlah pengeluaran barang modal yang dibutuhkan dalam mata uang rupiah dapat meningkat, dimana salah satu di antaranya dapat memberikan dampak negatif bagi likuiditas kami.

Per tanggal 31 Desember 2015, kami memiliki fasilitas pinjaman yang bisa ditarik dari waktu ke waktu sampai berakhirnya jangka waktu fasilitas adalah Rp600,0 miliar dan US$210,0 juta.

• Rp600,0 miliar berdasarkan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan dari PT Bank Central Asia;• US$200,0 juta berdasarkan fasilitas kredit tanpa jaminan dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited,

Cabang Jakarta (“HSBC Jakarta”);• US$10,0 juta berdasarkan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan dari Citibank, NA, Jakarta Branch.

Arus Kas Tabel berikut ini memperlihatkan beberapa informasi mengenai arus kas Perusahaan secara historis:

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 2014 2015

(dalam miliar rupiah, dalam juta US$) Rp Rp Rp US$

Arus Kas Bersih

Yang diperoleh dari kegiatan usaha 8.392,1 7.348,8 8.265,0 599,1

Yang digunakan untuk kegiatan investasi (9.068,0) (5.003,6) (7.145,4) (518,0)

Yang digunakan untuk kegiatan pendanaan (748,8) (1.057,4) (1.085,4) (78,6)

Perbedaan kurs bersih dari kas dan setara kas (221,3) (41,3) 109,1 7,9

Kas Bersih Yang Diperoleh Dari Kegiatan UsahaKas bersih yang diperoleh dari kegiatan usaha adalah masing-masing sebesar Rp8.392,1 miliar, Rp7.348,8 miliar dan Rp8.265,0 miliar (US$599,1 juta) untuk tahun 2013, 2014 dan 2015. Pada tahun 2015, kas bersih yang diperoleh dari kegiatan usaha meningkat dikarenakan yang lebih tinggi dari pelanggan yang mana sejajar pertumbuhan pendapatan, restitusi dari pendapat usaha perpajakan, penyelesaian dari mata uang yang meneruskan kontrak yang mana diimbangi dengan beban pembiayaan yang lebih tinggi dan pembayaran kepada para pemasok.

89Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Kas Bersih Yang Digunakan Untuk Kegiatan InvestasiKas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi adalah masing-masing sebesar Rp9.068,0 miliar, Rp5.003,6 miliar dan Rp7.145,4 miliar (US$518 juta) untuk tahun 2013, 2014, dan 2015. Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi untuk tahun 2013, 2014 dan 2015 terutama untuk perolehan aset tetap, mencapai total masing-masing sebesar Rp9.322,4 miliar, Rp6.432,1 miliar dan Rp7.344,8 miliar (US$532,4 juta), seiring dengan dilakukannya perluasan cakupan dan kapasitas jaringan kami serta modernisasi perangkat jaringan kami selama tahun-tahun tersebut. Aset tetap yang dibeli terutama meliputi peralatan teknis seluler, sarana penunjang bangunan dan partisi, peralatan transmisi dan cross-connection, peralatan teknologi informasi dan lain-lain.

Kas Bersih Yang Digunakan Untuk Kegiatan PendanaanKas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan adalah masing-masing sebesar Rp748,8 miliar, Rp1.057,4 miliar dan Rp1.085,4 miliar (US$78,6 juta) pada tahun 2013, 2014 dan 2015. Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan pada tahun 2015 terutama berkaitan dengan pembayaran kembali surat utang, diimbangi dengan tambahan pinjaman dari surat utang.

Hutang PokokTabel di bawah ini menunjukkan jumlah hutang yang belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015:

Per 31 Desember 2013 2014 2015

(dalam miliar rupiah, dalam juta US$) Rp Rp Rp US$

Hutang jangka pendek (setelah dikurangi biaya emisi hutang

yang belum diamortisasi)

1.499,8 849,4 1.449,0 105,0

Hutang jangka panjang (setelah dikurangi biaya emisi

hutang yang belum diamortisasi, biaya consent yang belum

diamortisasi dan bagian jangka pendek)

4.346,3 3.727,1 6.369,9 461,8

Hutang Obligasi (setelah dikurangi biaya emisi obligasi yang

belum diamortisasi, biaya consent yang belum diamortisasi dan

bagian jangka pendek)

12.814,5 6.962,1 9.282,2 672,9

Sukuk (setelah dikurangi biaya emisi obligasi yang belum

diamortisasi, biaya consent yang belum diamortisasi, dan

bagian jangka pendek)

470,7 660,4 954,6 69,2

Bagian jangka pendek dari hutang jangka panjang (setelah

dikurangi biaya emisi hutang yang belum diamortisasi dan

biaya consent yang belum diamortisasi)

2.443,4 2.613,5 4.240,7 307,4

Bagian jangka pendek dari hutang obligasi (setelah dikurangi

biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi dan biaya consent yang belum diamortisasi)

1.928,6 8.333,6 1.152,8 83,6

Bagian jangka pendek dari hutang sukuk (setelah dikurangi

biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi dan biaya consent yang belum diamortisasi)

427,8 - 226,8 16,4

Peningkatan pada hutang jangka pendek (biaya biaya emisi hutang yang belum diamortisasi– bersih) menjadi Rp1.499,0 miliar (US$105,0 juta) per 31 Desember 2015 dari Rp849,4 miliar per 31 Desember 2014 terutama disebabkan oleh penarikan fasilitas dari Bank BNI. Penurunan jatuh tempo hutang obligasi (setelah dikurangi biaya emisi yang belum diamortisasi, potongan yang diamortisasi, biaya consent yang belum diamortisasi dan bagian jangka pendek) menjadi Rp1.152,8 miliar (US$83,6 juta) per 31 Desember 2015 dari Rp8.333,6 miliar adalah disebabkan karena Perusahaan menandatangani call option atas surat utang US$650 juta pada ulang tahun ke-5 atas surat tersebut pada tanggal 29 Juli 2015. Total penebusan dilakukan pada harga yang setara dengan 103,6875% dari nilai pokok pembelian, ditambah bunga berjalan yang belum dibayar sampai dengan tanggal penyelesaian. Peningkatan atas pinjaman hutang (setelah dikurangi biaya emisi yang belum diamortisasi, biaya consent yang belum diamortisasi dan bagian jangka pendek) menjadi Rp6.369,9 miliar (US$461,8 juta) per 31 Desember 2015 dari Rp3.727,1 miliar adalah disebabkan oleh penarikan atas fasilitas kredit PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”), The Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ, Ltd (“BTMU”), Mizuho Bank Ltd. (“Mizuho”), DBS Bank Ltd. (“DBS”), Citibank, N.A., Indonesia (“Citibank”) and ANZ Banking Group Ltd. (“ANZ”).

Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan

90Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Karena sebagian kewajiban kami dalam mata uang Dolar AS, kami terkena imbas fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS Depresiasi rupiah dan peningkatan ketidakstabilan nilai tukar mata uang asing menghadapkan kami terhadap penyesuaian akuntansi jangka pendek yang mempengaruhi rasio keuangan kami. Untuk membantu menangani efek fluktuasi mata uang pada tahun 2009, kami mengubah kesepakatan rasio hutang terhadap ekuitas dalam semua instrumen dan perjanjian hutang kami yang berlaku untuk meningkatkan rasio dari 1,75 menjadi 2,50, untuk memberikan kami “ruang” tambahan dalam hal terjadinya pergerakan nilai tukar mata uang asing yang merugikan. Kami juga mengubah ketentuan rasio hutang terhadap ekuitas untuk mencerminkan secara lebih baik efek kebijakan lindung nilai pada rasio ini dan mengubah definisi “Hutang” dan “Ekuitas” dalam instrumen dan perjanjian hutang tersebut untuk memberikan ruang tambahan dalam butir-butir tersebut.

Sebagai bagian dari perubahan yang disetujui pada tahun 2009, kami mendapatkan persetujuan untuk mengubah definisi dalam beberapa instrumen dan perjanjian hutang kami yaitu: (i) mengecualikan hal-hal non-kas, termasuk laba atau rugi kurs valuta asing, dari definisi “EBITDA”; (ii) mengecualikan hutang pengadaan yang dikenakan bunga dari definisi “Hutang” kecuali apabila jatuh temponya lebih dari enam bulan dari tanggal tagihan (invoice); dan (iii) memasukkan dalam definisi “Ekuitas” (a) hak minoritas, untuk entitas yang hutangnya 100% terkonsolidasi oleh kami, dan (b) pinjaman subordinasi pemegang saham.

Walaupun kami yakin bahwa perubahan-perubahan tersebut akan memberikan kami ruangan yang cukup dalam hal terjadi ketidakstabilan antara nilai tukar Dolar AS terhadap rupiah, kami tidak dapat memastikan bahwa ketidakstabilan yang lebih besar dan lebih lanjut daripada yang terjadi pada 12 bulan terakhir tidak akan terjadi, yang dapat mengakibatkan kami melanggar ketentuan keuangan kami.

Di bawah ini adalah penghitungan rasio keuangan kami secara historis yang terdapat dalam ketentuan keuangan kami berdasarkan SAK yang dipersyaratkan oleh perjanjian hutang kami.

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 2014 2015

(dalam miliar rupiah, dalam juta US$) Rasio yang

diwajibkanRp Rp Rp US$

Data Posisi Keuangan dan Laba atau Rugi

Hutang Jangka Pendek 1.500,0 850,0 1.450,0 105,1

dikurangi: biaya emisi hutang yang belum diamortisasi (0,2) (0,6) (1,0) (0,1)

Jumlah 1.499,8 849,4 1.449,0 105,0

Bagian Jangka Pendek

Hutang jangka panjang 2.443,4 2.613,9 4.245,7 307,8

Hutang obligasi 1.930,0 8.406,0 1.154,0 83,6

Sukuk 428,0 - 227,0 16,5

dikurangi: hutang/obligasi, biaya emisi, biaya consent dan potongan yang belum diamortisasi

(1,6) (72,8) (6,4) (0,5)

Jumlah 4.799,8 10.947,1 5.620,3 407,4

Hutang Jangka Panjang-Setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek

Pihak yang mempunyai hubungan relasi - 850,0 100,0 7,2

Pihak ketiga 4.426,7 2.931,5 6.316,3 457,9

Hutang obligasi-setelah dikurangi bagian jangka pendek 12.912,9 6.980,0 9.304,0 674,5

Hutang sukuk – setelah dikurangi bagian jangka pendek 472,0 662,0 957,0 69,4

Dikurangi: hutang/obligasi, biaya emisi, biaya consent solicitation dan potongan yang belum diamortisasi

(180,1) (73,9) (70,6) (5,1)

Jumlah 17.631,5 11.349,6 16.606,7 1.203,9

Jumlah Hutang (1) 23.931,1 23.146,1 23.676,0 1.716,3

Kewajiban sewa pembiayaan (1) 3.940,5 4.052,3 3.967,1 287,6

Jumlah Aset 54.566,0 53.269,7 55.388,5 4.015,1

91Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 2014 2015

(dalam miliar rupiah, dalam juta US$) Rasio yang

diwajibkanRp Rp Rp US$

Jumlah kewajiban 37.794,9 38.971,1 42.124,7 3.053,6

Jumlah Ekuitas (2) 16.771,1 14.298,6 13.263,8 961,5

Laba usaha 1.502,5 646,8 2.362,1 171,2

Penyusutan dan amortisasi 8.958,4 8.226,1 8.769,1 635,7

EBITDA(3) 10.369,3 10.033,1 11.473,3 831,7

Beban Bunga 1.697,7 1.890,6 2.203,9 159,8

Rasio Keuangan

Rasio hutang kotor terhadap ekuitas <2,50x 1,70x 1,91x 2,09x

Rasio hutang kotor terhadap EBITDA <3,50x 2,71x 2,73x 2,42x

Rasio EBITDA terhadap Beban Bunga >3,00x 6,11x 5,31x 5,21x

1. Kami mendefinisikan hutang kotor sebagai jumlah dari hutang jangka panjang, hutang obligasi dan sukuk (bagian jangka pendek dan jangka panjang), biaya emisi yang belum diamortisasi (hutang jangka panjang, hutang obligasi, sukuk dan notes), biaya consent solicitation yang belum diamortisasi (hutang jangka panjang, hutang obligasi dan hutang sukuk) dan potongan yang belum diamortisasi (hutang jangka panjang dan notes), termasuk obligasi sewa pembiayaan.Menurut definisi yang telah diubah, “Hutang” berarti, dalam hubungannya dengan suatu pihak pada setiap tanggal penentuan (tanpa duplikasi): a. jumlah hutang pokok dan premium (jika ada) sehubungan dengan hutang dari pihak tersebut untuk uang yang dipinjam dan hutang yang dibuktikan dengan notes, debenture, obligasi atau

instrumen serupa lainnya untuk pembayaran dimana pihak tersebut bertanggung jawab atau berkewajiban yang dalam hal tersebut, dikenakan bunga; dan b. seluruh kewajiban dari pihak tersebut sehubungan dengan hutang pengadaan yang merupakan hutang usaha kepada pemasok dari pihak tersebut yang dikenakan bunga dan pembayaran

untuk hutang tersebut memiliki jatuh tempo lebih dari enam bulan setelah tanggal penerbitan tagihan yang terkait, tetapi, sehubungan dengan anggota dari Perusahaan, atau anak perusahaannya (bersama-sama, “Grup”), atau Grup, dikurangi dengan seluruh hutang yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan (baik langsung maupun tidak langsung) kepada anggota Grup tersebut yang memiliki peringkat subordinasi terhadap hutang yang termasuk dalam poin (a) di atas atau poin (b) ini.

2. Kami mendefinisikan ekuitas sebagai jumlah ekuitas dan kepentingan minoritas. Menurut definisi yang telah diubah, “Ekuitas” berarti jumlah aset dikurangi jumlah kewajiban, dimana jumlah kewajiban tidak termasuk seluruh pinjaman yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan (baik langsung maupun tidak langsung) kepada anggota Grup yang memiliki peringkat subordinasi terhadap Hutang.

3. Kami telah mendefinisikan EBITDA sebagai pendapatan sebelum bunga, amortisasi goodwill, pendapatan dan beban non-operasional, beban pajak penghasilan, penyusutan, dan hak minoritas dalam laba bersih anak Perusahaan sebagaimana dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi yang dibuat berdasarkan SAK. EBITDA bukanlah merupakan ukuran standar dalam SAK. Sebagaimana bisnis telekomunikasi yang memerlukan modal besar, kebutuhan pengeluaran barang modal dan tingkat hutang dan beban bunga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap laba bersih Perusahaan dengan hasil operasional yang sama. Oleh karena itu, kami yakin bahwa EBITDA memberikan gambaran yang berguna bagi hasil operasional kami dan bahwa laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada para pemilik Perusahaan berdasarkan SAK adalah ukuran keuangan yang paling dapat secara langsung dibandingkan terhadap EBITDA sebagai indikator kinerja operasional. Anda tidak disarankan menganggap bahwa definisi kami tentang EBITDA merupakan indikator terhadap kinerja operasional, likuiditas atau ukuran standar lainnya berdasarkan SAK, atau definisi Perusahaan lainnya atas EBITDA. Definisi kami atas EBITDA tidak memperhitungkan pajak dan pengeluaran kas non-operasional lainnya. Dana yang didapat dari ukuran ini mungkin tidak dapat digunakan untuk pembayaran hutang karena adanya pembatasan ketentuan, persyaratan pengeluaran barang modal dan komitmen lainnya. Menurut definisi yang telah diubah, “EBITDA” berarti, untuk suatu periode adalah jumlah yang sama dengan jumlah pendapatan usaha (yang dihitung sebelum beban pembiayaan, pajak, pendapatan atau biaya yang berasal dari kegiatan non-operasional dan biaya-biaya luar biasa lainnya) ditambah penyusutan dan amortisasi, serta untuk keperluan penghitungan rasio total Hutang Grup terhadap EBITDA dari Grup, setelah memperhitungkan proforma dari adanya akuisisi atau pengalihan material atas aset atau usaha seolah-olah akuisisi atau pengalihan tersebut terjadi pada hari pertama periode tersebut.

Tabel berikut ini menunjukkan rekonsiliasi laba bersih berdasarkan SAK terhadap pengertian EBITDA berdasarkan tahun-tahun yang ditunjukkan:

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 2014 2015

(dalam miliar rupiah, dalam juta US$) Rp Rp Rp US$

EBITDA 10.369,3 10.033,1 11.473,3 831,7

Pendapatan bunga 107,2 142,8 218,6 15,8

Beban pembiayaan (2.212,1) (2.406,5) (2.829,5) (205,1)

Provisi untuk kasus hukum - (1.358,6) - -

Laba (rugi) perubahan nilai wajar derivatif-bersih 273,3 (101,9) (244,5) (17,7)

Amortisasi laba penjualan dan sewa kembali menara yang

ditangguhkan 141,1 141,1 141,1 10,2

Lain-lain-bersih (274,1) (204,2) (176,6) (12,8)

Rugi kurs-bersih (2.786,9) (395,4) (1.599,1) (115,9)

Laba penjualan investasi tersedia untuk dijual - 413,7 - -

Manfaat pajak penghasilan-bersih 668,6 83,8 622,3 45,1

Penyusutan dan amortisasi (8.958,4) (8.226,1) (8.769,1) (635,7)

Laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (116,2) (130,2 ) (146,5) (10,6)

Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik

induk (2.788,2) (2.008,4) (1.310,0) (95,0)

Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan

92Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Tabel berikut ini merangkum hutang jangka panjang (termasuk pinjaman jangka pendek) dan hutang obligasi kami yang utama per tanggal 31 Desember 2013, 2014, 2015.

Per tanggal 31 Desember 2013 2014 2015

(dalam miliar rupiah, dalam juta US$) Rp Rp Rp US$

Hutang Obligasi

Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 7,922.9 8,086.0 - -

Obligasi Indosat Kedelapan 2,700.0 2,700.0 2,700.0 195.7

Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I - 2,310.0 2,310.0 167.5

Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II - - 2,684.0 194.6

Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III - - 794.0 57.6

Obligasi Indosat Kelima 2,600.0 1,370.0 1,370.0 99.3

Obligasi Indosat Ketujuh 1,300.0 600.0 600.0 43.5

Obligasi Indosat Keenam 320.0 320.0 - -

Jumlah hutang obligasi 14,842.9 15,386.0 10,458.0 758.2

Dikurangi : obligasi, biaya emisi, biaya consent solicitation dan

potongan yang belum diamortisasi

(99.8) (90.3) (23.0) (1.7)

Hutang obligasi yang jatuh tempo (1,928.6) (8,333.6) (1,152.8) (83.6)

Jumlah hutang obligasi: bagian jangka panjang 12,814.5 6,962.1 9,282.2 672.9

Sukuk

Sukuk Ijarah Kelima 300.0 300.0 300.0 21.7

Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I - 190.0 190.0 13.8

Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II - - 416.0 30.1

Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap III - - 106.0 7.7

Sukuk Ijarah Keempat 200.0 172.0 172.0 12.5

Sukuk Ijarah Kedua 400.0 - - -

Jumlah sukuk 900.0 662.0 1,184.0 85.8

Dikurangi: obligasi, biaya emisi, biaya consent solicitation dan po-

tongan yang belum diamortisasi

(1.5) (1.6) (2.6) (0.2)

Sukuk bagian jangka pendek (427.8) - (226.8) (16.4)

Jumlah sukuk – bagian jangka panjang 470.7 660.4 954.6 69.2

Hutang Jangka Panjang (Termasuk Hutang Jangka Pendek)

Pihak Berelasi 1,800.0 1,450.0 2,050.0 148.6

Pihak Lain 6,569.9 5,795.4 10,062.0 729.4

Jumlah hutang jangka panjang (termasuk hutang jangka pendek) 8,369.9 7,245.4 12,112.0 878.0

Dikurangi: hutang, biaya emisi, biaya consent solicitation dan po-

tongan yang belum diamortisasi

(80.4) (55.4) (52.4) (3.8)

bagian jangka pendek (termasuk hutang jangka pendek) (3,943.2) (3,462.9) (5,689.7) (412.4)

Hutang jangka panjang: bagian jangka panjang 4,346.3 3,727.1 6,369.9 461.8

93Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Obligasi Indosat

Ketentuan-ketentuan khusus untuk masing-masing Obligasi Indosat Kelima, Obligasi Indosat Keenam, Obligasi Indosat Ketujuh, Obligasi Indosat Kedelapan dan Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I, Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II, Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III (“Obligasi Indosat”), akan diuraikan di bawah ini. Obligasi Indosat tidak dijamin dengan aset tertentu atau dijamin oleh pihak lain dan berperingkat pari passu dengan hutang lain kami yang tidak dijamin. Kami menyetujui ketentuan-ketentuan tertentu sehubungan dengan penerbitan Obligasi Indosat, termasuk namun tidak terbatas menyetujui untuk mempertahankan:• modal ekuitas sekurang-kurangnya Rp5.000,0 miliar; • rasio total hutang terhadap EBITDA kurang dari

4,0:1,0, sebagaimana dilaporkan dalam setiap laporan keuangan konsolidasi tahunan, kecuali untuk Obligasi Indosat Kelima dan Obligasi Indosat Ketujuh, sehubungan dengan penerbitannya dimana kami menyetujui untuk mempertahankan rasio dari jumlah hutang bersih terhadap EBITDA kurang dari 3,5:1,0;

• rasio hutang terhadap ekuitas 2,5:1,0, sebagaimana dilaporkan dalam setiap laporan keuangan konsolidasi triwulanan; dan

• rasio EBITDA terhadap beban bunga, sebagaimana dilaporkan dalam setiap laporan keuangan konsolidasi tahunan sekurang-kurangnya 3,0:1,0. Pada tanggal 24 Maret 2009, kami mengadakan rapat dengan pemegang obligasi rupiah Perusahaan, termasuk pemegang Obligasi Indosat, dan memperoleh persetujuan untuk mengubah definisi “Hutang” dan “EBITDA”, untuk memasukkan definisi baru “Ekuitas” dan “Grup” dan mengubah rasio Hutang terhadap Ekuitas yang berlaku dari 1,75:1,0 menjadi 2,5:1,0 dalam perjanjian perwaliamanatan yang mengatur obligasi-obligasi tersebut, berdasarkan perubahan perjanjian untuk Obligasi Kelima dan Keenam.

Obligasi Indosat Kelima. Pada 29 Mei 2007, kami menerbitkan Obligasi Indosat V (“Obligasi Indosat Kelima”), dalam dua seri dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp2.600,0 miliar. Obligasi Seri A, dengan nilai nominal sebesar Rp1.230,0 miliar, akan jatuh tempo pada 29 Mei 2014 dan obligasi Seri B, dengan nilai nominal sebesar Rp1.370,0 miliar, akan jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2017. Obligasi Seri A memiliki tingkat suku bunga tetap yaitu 10,20% per tahun dan obligasi Seri B memiliki tingkat suku bunga tetap yaitu 10,65% per tahun. Setelah ulang tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan dari obligasi tersebut senilai harga pasar, baik

untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal. Pada tanggal 29 Mei 2014, Obligasi Indosat Kelima Seri A telah dibayar secara penuh.

Obligasi Indosat Keenam. Pada 9 April 2008, kami menerbitkan Obligasi Indosat VI (“Obligasi Indosat Keenam”), dalam dua seri dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp1.080,0 miliar. Obligasi Seri A, dengan jumlah sebesar Rp760,0 miliar, telah jatuh tempo pada tanggal 9 April 2013 dan Obligasi Seri B, dengan jumlah sebesar Rp320,0 miliar jatuh tempo pada tanggal 9 April 2015. Obligasi Seri A diterbitkan dengan suku bunga tetap 10,25% per tahun dan obligasi Seri B diterbitkan dengan suku bunga tetap 10,80% per tahun. Setelah ulang tahun pertama atas penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali atas sebagian atau seluruh obligasi dengan harga pasar, baik sementara ataupun dalam rangka tujuan pelunasan awal. Pada tanggal 9 April 2013 dan 9 April 2015, obligasi Seri A dan seri B atas Obligasi Indosat Keenam telah dibayar secara penuh.

Obligasi Indosat Ketujuh. Pada tanggal 8 Desember 2009, kami menerbitkan Obligasi Indosat VII (“Obligasi Indosat Ketujuh”), dalam dua seri dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp1.300,0 miliar. Obligasi Seri A, dengan jumlah sebesar Rp700,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2014 dan obligasi Seri B, dengan jumlah sebesar Rp600,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2016. Obligasi seri A memiliki tingkat suku bunga tetap yaitu 11,25% per tahun dan obligasi Seri B memiliki tingkat suku bunga tetap yaitu 11,75% per tahun. Setelah ulang tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal. Pada tanggal 8 Desember 2014, Obligasi Indosat Ketujuh Seri A telah dibayar secara penuh.

Obligasi Indosat Kedelapan. Pada tanggal 27 Juni 2012, kami menerbitkan Obligasi Indosat VIII (“Obligasi Indosat Kedelapan”), dalam dua seri dengan nilai nominal sebesar Rp2.700,0 miliar. Obligasi Seri A, memiliki nilai nominal Rp1.200,0 miliar, akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2019 dan obligasi Seri B, memiliki nilai nominal Rp1.500,0 miliar, akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2022.

Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan

94Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Obligasi Seri A dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 8,625% per tahun dan Obligasi Seri B dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 8,875% per tahun. Setelah ulang tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi pada harga pasar, baik sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal.

Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I. Pada tanggal 12 Desember 2014, kami menerbitkan Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I (“Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I”), dalam 4 seri dengan nilai nominal sebesar Rp2.310,0 miliar. Obligasi Seri A, memiliki nilai nominal Rp950,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2017, obligasi Seri B, memiliki nilai nominal Rp750,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2019, obligasi Seri C, memiliki nilai nominal Rp250,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2021 dan, obligasi Seri D, memiliki nilai nominal Rp360,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2024. Obligasi Seri A dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,00% per tahun, Obligasi Seri B dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,30% per tahun, Obligasi Seri C dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun, dan obligasi Seri D dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,70% per tahun. Setelah ulang tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal.

Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II. Pada tanggal 4 Juni 2015, kami menerbitkan Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II (“Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II”), dalam 5 seri dengan nilai nominal sebesar Rp2.684,0 miliar. Obligasi Seri A, memiliki nilai nominal Rp554,0 miliar, akan jatuh tempo pada 14 Juni 2016, obligasi Seri B, memiliki nilai nominal Rp782,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2018, obligasi Seri C, memiliki nilai nominal Rp584,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2020, obligasi Seri D, memiliki nilai nominal Rp337,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2022 dan obligasi Seri E, memiliki nilai nominal Rp427,0 miliar, akan jatuh tempo paa tanggal 4 Juni 2025. Obligasi Seri A dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 8,55% per tahun, Obligasi Seri B dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 9,25% per tahun, Obligasi Seri C dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,00% per tahun, obligasi Seri D dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap

sebesar 10,25% per tahun dan obligasi Seri E dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,40% per tahun. Setelah ulang tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal.

Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III. Pada tanggal 8 Desember 2015, kami menerbitkan Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III (“Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III”), dalam 4 seri dengan nilai nominal sebesar Rp794,0 miliar. Obligasi Seri A, memiliki nilai nominal Rp210,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2018, obligasi Seri B, memiliki nilai nominal Rp301,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2020, obligasi Seri C, memiliki nilai nominal Rp130,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2022, dan obligasi Seri D, memiliki nilai nominal Rp162,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2025. Obligasi Seri A dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,00% per tahun, Obligasi Seri B dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,25% per tahun, Obligasi Seri C dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,60% per tahun, dan obligasi Seri D dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 11,20% per tahun. Setelah ulang tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal.

Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 Pada tanggal 29 Juli 2010, kami, melalui Indosat Palapa Company B.V. (“Indosat Palapa”) menerbitkan Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 dengan jumlah sebesar US$650,0 juta (“GN 2020”). Notes tersebut diterbitkan dengan nilai sebesar 99,478% dari nilai nominal tersebut dan jatuh tempo pada tanggal 29 Juli 2020. Notes tersebut memiliki tingkat suku bunga tetap sebesar 7,375% per tahun yang harus dibayar dengan cicilan setiap enam bulan, yaitu setiap tanggal 29 Januari dan 29 Juli setiap tahun, dimulai sejak tanggal 29 Januari 2011. Notes tersebut dapat dibeli kembali bila diinginkan oleh Indosat Palapa, secara keseluruhan atau sebagian, pada setiap waktu pada atau setelah tanggal 29 Juli 2015 dengan harga senilai 103,6875%, 102,4583%, 101,2292% dan 100% dari nilai pokok masing-masing selama periode 12 bulan yang dimulai sejak 29 Juli 2015, 2016, 2017 dan 2018 dan seterusnya, ditambah bunga yang belum dan masih harus dibayar dan jumlah tambahan lainnya, jika

95Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

ada. Selain itu, sebelum tanggal 29 Juli 2013, Indosat Palapa berhak untuk membeli kembali sebanyak-banyaknya 35% dari seluruh nilai pokok Notes awal, dengan hasil satu atau lebih penawaran umum saham kami, dengan harga senilai 107,375% dari nilai pokok tersebut ditambah bunga yang belum dan masih harus dibayar dan jumlah tambahan lainnya, jika ada. Notes tersebut juga dapat dibeli kembali bila diinginkan oleh Indosat Palapa atau kami, secara keseluruhan tetapi tidak sebagian pada setiap waktu, dengan harga senilai 100% dari nilai pokok tersebut ditambah bunga yang belum dan masih harus dibayar sampai dengan (tetapi tidak termasuk) tanggal pembelian kembali dan jumlah tambahan lainnya, apabila terdapat perubahan tertentu yang mempengaruhi pemotongan pajak di Indonesia dan Belanda. Apabila terjadi perubahan kendali atas Perusahaan (termasuk penjualan, pemindahan, pengalihan, penyewaan, penyerahan atau pelepasan lainnya atas semua atau sebagian besar aktiva kami), pemegang notes berhak meminta Indosat Palapa untuk membeli kembali semua atau sebagian dari notes yang dimilikinya dengan harga senilai 101% dari nilai pokok tersebut, ditambah bunga yang belum dan masih harus dibayar dan jumlah tambahan lainnya, jika ada, sampai dengan tanggal pembelian.

Hasil bersih, setelah dikurangi biaya penjaminan emisi dan biaya penawaran, telah diterima pada 29 Juli 2010 dan digunakan (i) untuk membiayai pembelian dari guaranteed notes jatuh tempo tahun 2010 dan guaranteed notes jatuh tempo tahun 2012 yang terhutang dan consent solicitation apapun terkait dengan, atau pembelian kembali atas, notes tersebut dan (ii) untuk pembiayaan kembali sebagian dari hutang kami yang ada lainnya. Notes tersebut dijamin secara tidak bersyarat dan tidak dapat ditarik kembali oleh Perusahaan.

Berdasarkan indenture dari notes tersebut, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan, seperti mempertahankan beberapa rasio keuangan. Pada tanggal 5 Juni 2012, Indosat Palapa mengubah indenture yang mengatur Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 sesuai dengan pernyataan consent solicitation dan materi terkait, tertanggal 21 Mei 2012, setelah Indosat Palapa menerima jumlah persetujuan yang diperlukan dari pemegang notes. Pada tanggal 7 Februari 2012, Indosat menandatangani Perjanjian Pembelian Aset dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dan anak perusahaannya, PT Solusi Menara Indonesia,

untuk penjualan dan penyewaan kembali atas 2.500 menara telekomunikasi nirkabel. Perubahan-perubahan mengubah pengecualian yang ada dalam indenture yang mengatur Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 sehubungan dengan penjualan menara yang berkualitas untuk memperbolehkan Indosat menyelesaikan transaksi yang dimaksud dalam Perjanjian Penjualan Aset dan menambahkan pengecualian tambahan untuk pelepasan aset infrastruktur aktif, seperti fiber, peralatan transmisi dan jaringan akses radio, kepada badan usaha patungan dengan siapa Perusahaan dapat mengadakan kesepakatan penggunaan jaringan secara bersama-sama, tanpa memerlukan persetujuan dari pemegang notes.

Berdasarkan Rapat Direksi Indosat Palapa yang diadakan pada tanggal 22 Januari 2015, telah disepakati bahwa Indosat Palapa akan mengambil kesempatan untuk membeli notes -nya pada 29 Juli 2015. Pada tanggal 29 Juli 2015, Indosat Palapa membayar sejumlah US$697.937,5 untuk pelunasan awal GN 2020 dengan total jumlah pokok pada harga yang sebanding dengan 103,6875% jumlah pokok pada saat dibeli, ditambah dengan biaya yang harus dibayar dan bunga yang belum dibayar pada tanggal penyelesaian.

Obligasi Syari'ah Ijarah (Sukuk Ijarah) Ketentuan khusus atas setiap Obligasi Syari’ah Ijarah Kedua, Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat, Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima, Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I, Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II dan Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III (“Obligasi Syari’ah Ijarah”), diuraikan berikut ini. Obligasi Syari’ah Ijarah tidak dijaminkan dengan suatu aktiva apapun atau dijamin oleh suatu pihak manapun dan berperingkat pari passu dengan hutang Indosat lainnya yang tidak dijaminkan.

Sehubungan dengan penerbitan Obligasi Syari’ah Ijarah, kami setuju untuk tetap memberlakukan ketentuan-ketentuan tertentu yang termuat di dalam Obligasi Indosat. Selain itu, Indosat juga dilarang untuk melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syari’ah. Disamping larang-larangan tersebut, tidak terdapat perbedaan yang material di antara ketentuan-ketentuan yang berlaku pada Obligasi Syari’ah Ijarah dengan Obligasi Indosat. Pada 24 Maret 2009, kami menyelenggarakan rapat dengan para pemegang obligasi dengan mata uang rupiah, termasuk dengan para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah, dan memperoleh persetujuan untuk mengubah definisi “Hutang” dan

Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan

96Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

“EBITDA”, untuk menambah definisi-definisi baru “Ekuitas” dan “Grup” dan untuk mengubah rasio Hutang terhadap Ekuitas dari semula 1,75:1,0 menjadi 2,5:1,0 dalam perjanjian perwaliamanatan yang mengatur obligasi-obligasi ini, kami juga setuju untuk mempertahankan rasio EBITDA terhadap bunga kurang lebih 3,0:1,0.

Obligasi Syari'ah Ijarah Kedua. Pada 29 Mei 2007, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat II (“Obligasi Syari’ah Ijarah Kedua”), yang memuat ketentuan-ketentuan yang berlaku secara umum dalam fasilitas pembiayaan menurut ketentuan hukum Islam, dengan Bank Rakyat Indonesia bertindak sebagai wali amanat. Obligasi Syari’ah Ijarah kedua memiliki total nilai sampai dengan Rp400,0 miliar dan jatuh tempo pada 29 Mei 2014. Para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Kedua menerima cicilan imbalan Ijarah, yang harus dibayar setiap triwulanan. Total cicilan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Kedua adalah sebesar Rp40,8 miliar per tahun. Setelah tahun pertama sejak penerbitan Obligasi Syari’ah Ijarah Kedua, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan dari obligasi tersebut senilai harga pasar yang berlaku saat itu. Pada tanggal 26 Mei 2014, obligasi ini telah dibayar secara penuh.

Obligasi Syari'ah Ijarah Keempat. Pada 8 Desember 2009, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat IV (“Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat”), yang memuat ketentuan-ketentuan yang berlaku secara umum dalam fasilitas pembiayaan menurut ketentuan hukum Islam, dengan Bank Rakyat Indonesia bertindak sebagai wali amanat. Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat memiliki total nilai sebesar Rp200,0 miliar. Obligasi Syari’ah Ijarah Seri A, yang memiliki total nilai sebesar Rp28,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2014 dan Obligasi Syari’ah Ijarah Seri B, yang memiliki total nilai sebesar Rp172,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2016. Para pemegang dari Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat menerima cicilan imbalan Ijarah, yang harus dibayar setiap triwulanan. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat adalah sebesar Rp3,2 miliar per tahun untuk Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat Seri A dan Rp20,2 miliar per tahun untuk Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat Seri B. Setelah tahun pertama sejak penerbitan Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan dari obligasi tersebut senilai harga pasar yang berlaku saat itu. Pada tanggal 8 Desember 2014, Seri A Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat telah dibayar secara penuh.

Obligasi Syari'ah Ijarah Kelima. Pada tanggal 27 Juni 2012, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat V (“Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima”), yang memuat ketentuan-ketentuan yang berlaku secara umum dalam fasilitas pembiayaan menurut ketentuan hukum Islam, dengan Bank Rakyat Indonesia bertindak sebagai wali amanat. Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima memiliki nilai nominal total hingga Rp300,0 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2019. Pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima akan menerima cicilan imbalan Ijarah, yang dibayarkan setiap triwulanan. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima adalah sebesar Rp25,9 miliar per tahun. Setelah tahun pertama dari penerbitan Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi tersebut pada harga pasar yang berlaku saat itu.

Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I. Pada tanggal 12 Desember 2014, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I (“Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I”), dalam tiga seri dengan nilai nominal sebesar Rp190,0 miliar. Obligasi Syari’ah Ijarah Seri A, memiliki nilai nominal Rp64,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2017, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri B, memiliki nilai nominal Rp16,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2019, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri C, memiliki nilai nominal Rp110,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2021. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada pemegang Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I adalah sebesar Rp6,4 miliar per tahun untuk Seri A, Rp1,6 miliar per tahun untuk Seri B dan Rp11,6 miliar per tahun untuk Seri C. Setelah tahun pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal.

Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II. Pada tanggal 4 Juni 2015, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II (“Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II”), dalam lima seri dengan nilai nominal sebesar Rp416,0 miliar. Obligasi Syari’ah Ijarah Seri A, memiliki nilai nominal Rp55,0 miliar, akan jatuh tempo pada 14 Juni 2016, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri B, memiliki nilai nominal Rp76,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2018, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri C, memiliki nilai nominal Rp67,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2020, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri D, memiliki nilai nominal Rp43,0 miliar, akan

97Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

jatuh tempo pada 4 Juni 2022 dan Obligasi Syari’ah Ijarah Seri E, memiliki nilai nominal Rp175,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2025. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada pemegang Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II adalah sebesar Rp4,7miliar per tahun untuk Seri A, Rp7,0 miliar per tahun untuk Seri B, Rp6,7 miliar per tahun untuk Seri C, Rp4,4 miliar per tahun untuk Seri D, dan Rp18,2 miliar per tahun untuk Seri E. Setelah tahun pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal.

Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III. Pada tanggal 8 Desember 2015, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III (“Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III”), dalam dua seri dengan nilai nominal sebesar Rp106,0 miliar. Obligasi Syari’ah Ijarah Seri A, memiliki nilai nominal Rp65,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2022 dan Obligasi Syari’ah Ijarah Seri B, memiliki nilai nominal Rp41,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2025. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada pemegang Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I adalah sebesar Rp6,9 miliar per tahun untuk Seri A, Rp4,6 miliar per tahun untuk Seri B. Setelah tahun pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal.

Fasilitas Pinjaman BCA Pada tanggal 10 Februari 2011, kami menandatangani perjanjian kredit dengan BCA untuk fasilitas kredit revolving dengan jumlah pokok maksimum Rp1.000,0 miliar untuk membiayai pembelanjaan barang modal kami dan untuk tujuan korporasi umum. Fasilitas ini telah beberapa kali diubah dari waktu ke waktu yang mana terakhir kali diubah pada tanggal 21 Agustus 2015 dengan jumlah pokok maksimum Rp1.500,0 miliar dan suku bunga mengambang JIBOR plus 2,50% per tahun. Pada tanggal 4 Februari 2016, bank telah mengirimkan surat perpanjangan sementara fasilitas ini sampai dengan tanggal 10 April 2016 sampai dengan perubahan atas perjanjian ini ditandatangani. Pada tanggal 16 Februari 2016, bank telah menyetujui untuk menurunkan tingkat suku bunga menjadi JIBOR plus 2,25% terhitung efektif sejak tanggal 18 Maret 2015. Pengeluaran utang berdasarkan fasilitas ini selama tahun 2015 adalah Rp1.000,0 miliar. Pada tanggal 28 Maret 2016, kami menandatangani amandemen perjanjian atas fasilitas kredit ini untuk memberikan perpanjangan fasilitas kredit tidak lebih dari 10 Februari 2017.

Pada tanggal 15 Juli 2013, kami menandatangani perubahan atas perjanjian kredit revolving kami dengan BCA untuk memperoleh fasilitas kredit investasi tanpa jaminan berjangka waktu lima tahun dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.000,0 miliar untuk pengeluaran modal, pengeluaran umum korporasi dan tujuan pembiayaan kembali. Fasilitas ini tersedia untuk enam bulan setelah tanggal penandatanganan dan akan jatuh tempo pada 12 Desember 2018. Kupon awal adalah sebesar 8,70% dan akan ditinjau berdasarkan keadaan ekonomi pada tahun berjalan. Tingkat suku bunga diubah beberapa kali dari waktu ke waktu dan yang terakhir diubah menjadi 10,0% pada tanggal 1 Mei 2015. Pada tanggal 12 Desember 2013, kami melakukan penarikan penuh atas fasilitas. Pembayaran kembali atas pinjaman yang telah ditarik akan dilakukan secara tahunan, yaitu sebagai berikut: (i) 10,0% dari total pinjaman yang ditarik satu tahun setelah tanggal penarikan dari perjanjian, (ii) 10,0% dari total pinjaman yang ditarik satu tahun setelah tanggal pembayaran kembali pertama, (iii) 15,0% dari total pinjaman yang ditarik, masing-masing pada tahun kedua dan ketiga setelah tanggal pembayaran kembali pertama, dan (iv) 50,0% dari total pinjaman yang ditarik pada tahun keempat setelah tanggal pembayaran kembali pertama.

Pada tanggal 21 Agustus 2015, kami menandatangani amandemen perjanjian kredit dengan BCA untuk mendapatkan fasilitas kredit revolving tambahan dengan tenor 3 tahun dengan jumlah pokok maksimum Rp1.000,0 miliar untuk membiayai pembelanjaan barang modal, pembelanjaan korporasi umum, dan pembiayaan kembali. Fasilitas ini jatuh tempo 21 Agustus 2018. Suku bunga atas penarikan fasilitas ini adalah JIBOR plus 2,50% per tahun. Suku bunga ini bisa direviu kembali berdasarkan kondisi perekonomian dimana terakhir disesuaikan pada 16 Februari 2016 menjadi JIBOR plus 2,25% per tahun efektif per tanggal 18 Maret 2016. Pengeluaran utang berdasarkan fasilitas ini selama tahun 2015 adalah Rp900,0 miliar.

Fasilitas Pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”) Pada tanggal 21 Juni 2011, kami menandatangani perjanjian kredit untuk fasilitas kredit tiga tahun tanpa jaminan dengan Bank Mandiri dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp1.000,0 miliar untuk keperluan modal kerja, pengeluaran modal dan pembiayaan kembali. Pada tanggal 5 Desember 2011, kami membuat perubahan atas perjanjian kredit dengan Bank Mandiri untuk (i) menaikkan

Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan

98Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

jumlah maksimum yang tersedia berdasarkan fasilitas pinjaman menjadi Rp1.500,00 miliar dan (ii) mengubah tingkat suku bunga untuk penarikan menjadi JIBOR 1 bulanan ditambah 1,25% per tahun, dari JIBOR 1 bulanan ditambah 1,40% per tahun. Tingkat suku bunga dari fasilitas ini ditinjau berdasarkan keadaan ekonomi pada tahun berjalan yang disesuaikan menjadi JIBOR 1 bulanan ditambah 2,0% per tahun pada tanggal 12 Januari 2014. Fasilitas ini tersedia dari 21 Juni 2011 sampai dengan 20 Juni 2014. Pada tanggal 21 Juni 2014, fasilitas ini telah dibayar secara penuh.

Pada tanggal 18 Juni 2014, kami menandatangani perjanjian kredit untuk fasilitas pinjaman tanpa jaminan berjangka waktu satu tahun dari Bank Mandiri dengan jumlah pokok Rp1.500,0 miliar untuk keperluan modal kerja, pengeluaran modal dan pembiayaan kembali dengan suku bunga tahunan JIBOR ditambah 3,0% per tahun. Perusahaan belum melakukan penarikan dari fasilitas ini dan fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 18 Juni 2015.

Pembiayaan Satelit dan Fasilitas Pinjaman HSBC Pada 27 November 2007, kami menandatangani dua perjanjian fasilitas tanpa jaminan dengan HSBC France dan satu perjanjian fasilitas tanpa jaminan dengan HSBC Jakarta untuk membiayai pengembangan satelit Palapa-D. Gabungan fasilitas kredit ekspor dan fasilitas pembiayaan komersial ini terdiri dari: • perjanjian fasilitas dengan jangka waktu 12 tahun

sebesar US$157,2 juta (“Fasilitas Berjangka COFACE”) untuk membiayai pembayaran 85,0% atas komponen yang dibuat di Perancis berdasarkan Kontrak Satelit Palapa-D ditambah 100% Premi COFACE, yang mana ketentuan tersebut diatur di dalam perjanjian Fasilitas Berjangka COFACE. Fasilitas Berjangka COFACE dikenakan suku bunga tetap sebesar 5,69% per tahun, yang harus dibayar setiap enam bulanan. Pada 29 Maret 2010, 29 September 2010, 29 Maret 2011, 29 September 2011, 29 Maret 2012, 28 September 2012, 29 Maret 2013, 30 September 2013, 28 Maret 2014 dan 29 September 2014 dan 26 Maret 2015, dan 29 September 2015, kami telah membayar cicilan enam bulanan pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan, kesepuluh, kesebelas dan keduabelas, masing-masing sebesar US$7,9 juta;

• perjanjian fasilitas dengan jangka waktu 12 tahun sebesar US$44,2 juta (“Fasilitas Berjangka Sinosure”) untuk membiayai pembayaran 85,0% dari nilai Kontrak Jasa Peluncuran Satelit (sebagaimana yang didefinisikan di dalam perjanjian Fasilitas Berjangka Sinosure) sehubungan dengan Satelit Palapa-D milik kami. Fasilitas Berjangka Sinosure dikenakan suku bunga mengambang atas dasar mata uang Dolar AS pada LIBOR ditambah 0,35% per tahun, yang harus dibayar setiap enam bulan. Pada 29 Maret 2010, 29 September 2010, 29 Maret 2011, 29 September 2011, 29 Maret 2012, 28 September 2012, 29 Maret 2013, 30 September 2013, 28 Maret 2014, 29 September 2014 dan 26 Maret 2015 dan 29 September 2015, kami telah membayar cicilan enam bulanan pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan dan kesepuluh, kesebelas dan keduabelas, masing-masing sebesar US$2,2 juta; dan

• perjanjian Fasilitas Komersial dengan jangka waktu 9 tahun sebesar US$27,0 juta (“Fasilitas Komersial”) untuk membiayai pembangunan dan peluncuran satelit Palapa-D dan pembayaran premi yang berkaitan dengan polis asuransi kredit pembelian jangka menengah dan jangka panjang yang diterbitkan sehubungan dengan Fasilitas Berjangka Sinosure. Fasilitas Komersial dikenakan suku bunga mengambang atas dasar mata uang Dollar A.S. pada LIBOR ditambah 1,45% per tahun, yang harus dibayar setiap enam bulanan. Pada 10 Maret 2008, HSBC Jakarta mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkan perjanjian Fasilitas Komersial kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) dan Bank of China Limited, Cabang Jakarta. Pada 27 November 2009, 27 Mei 2010, 29 November 2010, 26 Mei 2011, dan 28 November 2011, kami membayar cicilan enam bulanan pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima, masing-masing sebesar US$1,4 juta. Pada 29 Mei 2012, 27 November 2012, 27 Mei 2013, 27 November 2013, 26 Mei 2014 dan 26 November 2014, 26 Mei 2015 dan 26 November 2015 kami telah membayar cicilan enam bulanan keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan, kesepuluh, kesebelas, keduabelas dan ketigabelas masing-masing sebesar US$2,0 juta.

Fasilitas-fasilitas tersebut memuat kewajiban-kewajiban keuangan tertentu. Pada 18 Maret 2009, kami menandatangani perjanjian-perjanjian dengan HSBC

99Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

France dan HSBC Jakarta untuk mengubah definisi “Hutang”, “EBITDA” dan “Ekuitas” dan rasio Hutang terhadap Ekuitas pada Fasilitas Berjangka COFACE, Fasilitas Berjangka Sinosure dan Fasilitas Komersial, sebagaimana relevan. Berdasarkan perjanjian tersebut, kami diwajibkan untuk mempertahankan: (i) modal pokok senilai lebih dari Rp5.000,0 miliar, (ii) rasio hutang terhadap ekuitas yang tidak melebihi 2,5:1, (iii) rasio EBITDA terhadap bunga untuk tidak kurang dari 2,5:1, dan (iv) rasio Hutang terhadap EBITDA yang tidak melebihi 3,5:1.

Selain itu, pada tanggal 12 Maret 2015, kami menandatangani perjanjian kredit revolving 3 tahun dengan HSBC Jakarta untuk jumlah maksimum US$200,0 juta yang bertujuan untuk membiayai modal kerja, belanja modal dan kebutuhan pendanaan umum perusahaan. Tingkat maksimum suku bunga yaitu LIBOR + 1,68% per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, kami dipersyaratkan untuk patuh terhadap beberapa pembatasan, antara lain memelihara beberapa rasio keuangan. Pada tanggal 23 April 2015, Perusahaan telah melakukan penarikan atas US$200,0 juta. Pada tanggal 23 Juni 2015, Perusahaan telah membayar jumlah terhutang sebesar US$60,0 juta. Pada tanggal 23 Juli 2015, Perusahaan telah melakukan penarikan sebesar US$60,0 juta. Pada tanggal 24 Agustus 2015 dan tanggal 23 November 2015, kami melunasi jumlah terhutang masing – masing sebesar US$150,0 juta dan US$50,0 juta.

Fasilitas Pinjaman dari AB Svensk Exportkredit (“SEK”) yang Dijamin oleh ExportKreditNamnden (“EKN”) Pada 18 Agustus 2009, kami memperoleh fasilitas kredit dari SEK, yang dijamin oleh EKN, suatu agen kredit ekspor dari Kerajaan Swedia, untuk total maksimum sebesar US$315.000.000 yang akan digunakan untuk keperluan pembelian perangkat telekomunikasi Ericsson, dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”), Hong Kong dan The Royal Bank of Scotland N.V. (yang sebelumnya dikenal dengan nama ABN AMRO Bank N.V.), Cabang Hong Kong sebagai kreditur awal dan arrangers, sementara HSBC Bank Plc, London, Inggris bertindak sebagai agen fasilitas dan agen EKN. Pada 2 September 2009, kreditur awal mengalihkan hak dan kewajiban kepada SEK, berdasarkan kepada ketentuan perjanjian.

Fasilitas kredit tersebut terdiri atas fasilitas A, B, dan C dengan nilai maksimum masing-masing sebesar US$100,0 juta, US$155,0 juta, dan US$60 juta. Fasilitas A dikenakan tingkat suku bunga pada LIBOR ditambah 0,25% per tahun, bersama-sama dengan biaya pembiayaan SEK dan marjin premium EKN. Fasilitas B dan Fasilitas C dikenakan tingkat suku bunga sebesar 0,05% per tahun ditambah 2,60% per tahun ditambah Margin Premium EKN. Pembayaran kembali atas masing-masing fasilitas A, B dan C harus dilakukan dengan 14 kali cicilan masing-masing dimulai sejak enam bulan setelah 31 Mei 2009, 28 Februari 2010 dan 30 November 2010. Berdasarkan perjanjian tersebut, kami diwajibkan untuk mematuhi ketentuan-ketentuan tertentu, seperti mempertahankan rasio keuangan tertentu, yang mana secara garis besar adalah sama dengan ketentuan-ketentuan di bawah Fasilitas Pinjaman Sindikasi ING/DBS. Selain itu, kami juga diwajibkan untuk mempertahankan modal konsolidasi minimum sebesar Rp5.000,0 miliar. Per 31 Desember 2011, kami telah menarik masing-masing US$100,0 juta, US$155,0 juta dan US$60,0 juta masing-masing untuk fasilitas A, B dan C.

Pada tanggal 30 November 2009, 27 Mei 2010, 30 November 2010, 27 Mei 2011, 30 November 2011, 30 Mei 2012, 30 November 2012, 30 Mei 2013, 29 November 2013, 30 Mei 2014, 28 November 2014, 29 Mei 2015 dan 30 November 2015 kami telah membayar cicilan 6 bulanan pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan, kesepuluh, kesebelas, keduabelas dan ketigabelas untuk Fasilitas A masing-masing sebesar US$7,1 juta. Pada tanggal 28 Agustus 2010, 28 Februari 2011, 25 Agustus 2011, 28 Februari 2012, 28 Agustus 2012, 28 Februari 2013, 28 Agustus 2013, 28 Februari 2014, 28 Agustus 2014, 26 Februari 2015, 28 Agustus 2015 dan 28 Februari 2016, kami membayar cicilan 6 bulanan pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan, kesepuluh, kesebelas dan kedua belas untuk Fasilitas B masing-masing sejumlah US$11,1 juta. Pada tanggal 27 Mei 2011, 30 November 2011, 27 Mei 2012, 30 November 2012, 30 Mei 2013, 29 November 2013, 30 Mei 2014, 28 November 2014, 29 Mei 2015 dan 30 November 2015 kami membayar cicilan 6 bulanan pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan dan kesepuluh untuk Fasilitas C sebesar masing-masing sebesar US$4,3 juta.

Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan

100Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Fasilitas Pinjaman Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Pada tanggal 26 Desember 2012, kami menandatangani perjanjian kredit untuk fasilitas kredit revolving berjangka waktu tiga tahun tanpa jaminan dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dengan jumlah pokok maksimum Rp650,0 miliar untuk modal kerja, belanja modal, dan pembiayaan kembali. Tingkat bunga untuk penarikan adalah JIBOR 1 bulan atau 3-bulan ditambah 1,25% per tahun. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 26 Desember 2012 sampai dengan 26 Desember 2015. Pada tanggal 23 Desember 2015, Perusahaan melakukan pembayaran sebesar Rp100,0 miliar. Pada tanggal 28 Desember 2015, Perusahaan menandatangani amandemen perjanjian kredit Fasilitas Pinjaman dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia untuk (i) menurunkan jumlah pokok yang tersedia berdasarkan perjanjian kredit revolving menjadi Rp550,0 miliar, (ii) mengubah tingkat bunga untuk penarikan-penarikan menjadi 1 bulan atau 3 bulan JIBOR plus 2,50% per tahun dari 1 bulan atau 3 bulan JIBOR plus 1,25% per tahun, dan (iii) memberikan jatuh tempo pinjaman berdasarkan fasilitas pinjaman revolving menjadi tidak lebih dari 28 Desember 2016. Pada tanggal 29 Februari 2016, kami melakukan pembayaran sebesar Rp150,0 miliar atas pinjaman ini. Pada tanggal 31 Maret 2016, kami menandatangani amandemen skedul perjanjian kredit ini untuk menurunkan suku bunga menjadi JIBOR plus 2,30% efektif sejak tanggal penandatanganan amandemen.

Fasilitas Kredit PT Indonesia Infrastructure Finance dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Pada tanggal 18 Oktober 2013, kami menandatangani perjanjian kredit sindikasi yang memberikan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan berjangka waktu tiga tahun dari PT Indonesia Infrastructure Finance dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), dengan PT Bank Permata Tbk yang bertindak sebagai agen fasilitas, dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp750,0 miliar untuk tujuan umum. Tingkat suku bunga untuk penarikan adalah JIBOR 3-bulanan atau 6-bulanan ditambah 2,25% per tahun bergantung pada ketentuan dari masing-masing penarikan. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 18 Oktober 2013 sampai dengan 18 Oktober 2016. Masing-masing penarikan berdasarkan fasilitas ini memiliki jangka waktu tiga atau enam bulan, yang dapat diperpanjang untuk tiga atau enam bulan dengan menyampaikan permohonan tertulis untuk perpanjangan tersebut dari kami kepada

PT Indonesia Infrastructure Finance dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Berdasarkan perjanjian kredit, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan, seperti mempertahankan beberapa rasio keuangan kami. Sepanjang tahun 2015, pelunasan hutang sebesar Rp750,0 miliar dan penerbitan hutang sebesar masing – masing Rp500,0 miliar dan Rp250,0 miliar telah kami lakukan berdasarkan fasilitas ini.

Fasilitas Kredit The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (“BTMU”) Pada tanggal 23 Desember 2013, kami menandatangani perjanjian kredit yang memberikan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan berjangka waktu tiga tahun dari BTMU dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp250,0 miliar untuk modal kerja, pengeluaran modal dan tujuan korporasi umum. Tingkat suku bunga maksimal untuk penarikan adalah JIBOR 6-bulanan ditambah 2,45% per tahun. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 23 Desember 2013 sampai dengan 23 Desember 2016. Masing-masing penarikan berdasarkan fasilitas ini memiliki jangka waktu maksimal enam bulan, yang dapat diperpanjang untuk enam bulan lagi dengan menyampaikan permintaan tertulis untuk perpanjangan tersebut dari kami kepada BTMU. Berdasarkan perjanjian kredit, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa pembatasan, seperti mempertahankan rasio keuangan tertentu. Fasilitas ini telah dipergunakan seluruhnya sepanjang tahun 2015.

Pada tanggal 10 Desember 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas kredit revolving berjangka waktu 2 tahun dengan BTMU untuk jumlah maksimal US$50.000 untuk pembiayaan ulang dan untuk pembiayaan secara umum. Tingkat suku bunga maksimal adalah LIBOR ditambah 1,02% per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan, seperti mempertahankan rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 17 Februari 2015, kami telah melakukan penarikan sebesar US$50,0 juta.

Fasilitas Kredit Bank Negara Indonesia (“BNI”) Pada tanggal 16 Juni 2014, kami menandatangani perjanjian kredit untuk fasilitas kredit revolving tanpa jaminan berjangka waktu satu tahun dari BNI dengan jumlah pokok maksimum Rp700,0 miliar untuk modal kerja, belanja modal, dan keperluan umum Perusahaan.

101Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Tingkat bunga maksimum untuk penarikan adalah JIBOR 1 bulan ditambah 2,50% per tahun. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 16 Juni 2014 sampai dengan 16 Juni 2015. Pada tanggal 27 Agustus 2015, kami telah menandatangani amandemen perjanjian kredit dengan BNI untuk (i) meningkatkan jumlah pokok yang tersedia berdasarkan fasilitas kredit revolving menjadi Rp1,200 miliar, dan (ii) memberikan perpanjangan atas fasilitas kredit revolving menjadi tidak lebih dari tanggal 15 Juni 2016. Berdasarkan perjanjian kredit ini, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Sepanjang tahun 2015, pelunasan hutang berdasarkan perjanjian ini adalah Rp425,0 miliar dan penerbitan utang yang dilakukan masing-masing Rp425,0 miliar dan Rp500,0 miliar.

Fasilitas Kredit PT BNP Paribas Indonesia (“BNPP”) Pada tanggal 15 Oktober 2014, kami menandatangani perjanjian kredit untuk fasilitas kredit revolving tanpa jaminan berjangka waktu tiga tahun dari BNPP dengan jumlah pokok maksimum Rp350,0 miliar untuk modal kerja, belanja modal, dan keperluan umum Perusahaan. Tingkat bunga maksimum untuk penarikan adalah JIBOR ditambah 2,50% per tahun. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 15 Oktober 2014 sampai dengan 15 Oktober 2017. Berdasarkan perjanjian kredit ini, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 15 Desember 2014 kami melakukan penarikan sebesar Rp350,0 miliar. Sepanjang tahun 2015, pelunasan atas hutang berdasarkan perjanjian ini adalah Rp200,0 miliar dan Rp150,0 miliar dan penerbitan hutang yang dilakukan adalah Rp350,0 miliar. Pada tanggal 24 Februari 2016, bank setuju menurunkan tingkat suku bunga menjadi JIBOR plus 2,25% efektif per tanggal 31 Maret 2016. Pada tanggal 29 Februari 2016, kami melakukan pembayaran Rp150,0 miliar atas pinjaman pada fasilitas kredit ini.

Fasilitas Kredit PT Bank Mizuho Indonesia (“Mizuho”) Pada tanggal 21 November 2014, kami menandatangani perjanjian kredit untuk fasilitas kredit revolving tanpa jaminan berjangka waktu satu tahun dari Mizuho dengan jumlah pokok maksimum Rp250,0 miliar untuk modal kerja, belanja modal, dan keperluan umum Perusahaan. Tingkat bunga maksimum untuk penarikan adalah JIBOR 1 bulan ditambah 1,50% per tahun. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 21 November 2014 sampai dengan 21 November 2015. Pada tanggal 20 Oktober 2015, kami telah menandatangani amandemen perjanjian kredit dengan Mizuho untuk (i) mengubah tingkat suku bunga untuk penarikan menjadi 1 bulan JIBOR plus 2,25% per

tahun, dari 1 bulan JIBOR plus 1,50% per tahun, dan (iii) memberikan perpanjangan atas perjanjian kredit revolving menjadi tidak lebih dari 21 Oktober 2016. Berdasarkan perjanjian kredit ini, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Fasilitas ini telah digunakan seluruhnya sepanjang tahun 2015.

Mizuho Bank, Ltd (“Mizuho London”) Credit Facilities Pada tanggal 5 Februari 2015, Perusahaan menandatangani fasilitas pinjaman 2 tahun revolving dengan Mizuho London dengan maksimum pinjaman sebesar US$60,0 juta untuk tujuan pendanaan umum perusahaan. Tingkat maksimum suku bunga yaitu LIBOR + 0,90% per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit ini, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 22 Juni 2015, kami telah melakukan penarikan sebesar US$60,0 juta. Pada tanggal 29 Februari 2016 dan 29 Maret 2016, kami melakukan pembayaran masing-masing sebesar US$20,0 juta dan US$10,0 juta.

Fasilitas Kredit PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”) Pada tanggal 10 Desember 2014, kami menandatangani perjanjian kredit untuk fasilitas kredit revolving tanpa jaminan berjangka waktu tiga tahun dari SMI dengan jumlah pokok maksimum Rp100,0 miliar untuk belanja modal. Tingkat bunga maksimum untuk penarikan adalah JIBOR 3 bulan ditambah 2,45% per tahun. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 10 Desember 2014 sampai dengan 10 Desember 2017. Berdasarkan perjanjian kredit ini, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Sepanjang tahun 2015, pelunasan atas hutang berdasarkan perjanjian ini pada tanggal 23 Juni sebesar Rp100,0 miliar dan mengeluarkan pada tanggal 10 Desember 2015 sebesar Rp100,0 miliar.

Fasilitas Pinjaman The Australia and New Zealand Banking Group, Ltd (“ANZ”) Pada tanggal 4 Mei 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman 2 tahun revolving dengan ANZ untuk nilai maksimum pinjaman sebesar US$100,0 juta untuk belanja modal kerja dan tujuan pendanaan umum perusahaan dan/atau tujuan tertentu lainnya sebagaimana diatur dalam perjanjian. Tingkat suku bunga maksimum adalah LIBOR + 1,05% per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, antara lain memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 22 Juli 2015, kami telah melakukan penarikan sebesar US$100,0 juta.

Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan

102Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Fasilitas Pinjaman Citibank, N.A., Indonesia (“Citibank”) Pada tanggal 9 Februari 2015, Perusahaan menandatangani fasilitas pinjaman 2 tahun revolving dengan Citibank untuk jumlah maksimum pinjaman sebesar US$40,0 juta untuk tujuan pendanaan umum perusahaan dan/atau refinancing. Tingkat suku bunga maksimum adalah LIBOR + 0,90% per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, antara lain memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 23 April 2015, kami telah melakukan penarikan sebesar US$40,0 juta. Pada tanggal 23 April 2015, kami melakukan penarikan sebesar US$40,0 juta. Pada tanggal 23 Oktober 2015, 22 Januari 2016 dan 22 Februari 2016, kami melakukan pembayaran masing-masing sebesar US$10,0 juta, US$10,0 juta dan US$20,0 juta.

Fasilitas Pinjaman DBS Bank, Ltd (“DBS”) Pada tanggal 22 April 2015, Perusahaan telah menandatangani perjanjian pinjaman 2 tahun revolving dengan DBS dengan nilai pinjaman maksimum US$50,0 juta untuk tujuan pendanaan umum perusahaan. Tingkat suku bunga maksimum adalah LIBOR + 0,90% per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, antara lain memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 11 Mei 2015, kami telah melakukan penarikan sebesar US$50,0 juta.

LintasartaHutang jangka panjang Lintasarta terdiri dari pinjaman anak Perusahaan-PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“APE”) and PT Lintas Media Danawa (“LMD”) dari pemegang saham masing-masing.

Pinjaman APE Pada tanggal 3 November 2014, APE mengadakan perjanjian pinjaman dengan pemegang sahamnya, Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (“YKKBI”) dan PT Multi Visi Komputama (“MK”), masing-masing dalam jumlah pokok maksimal sebesar Rp21,0 miliar dan Rp6,0 miliar, untuk pengembangan usaha, peningkatan kualitas pelayanan serta penyesuaian dengan standar pembayaran internasional. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 10,5% per tahun dengan masa tenggang 6 bulan. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 3 November 2017. Per tanggal 31 Desember 2014, APE telah melakukan penarikan dari YKKBI dan MK, masing-masing sebesar Rp12,3 miliar dan Rp3,5 miliar. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2015.

Pinjaman LMD Pada tanggal 13 November 2013, LMD mengadakan perjanjian pinjaman dengan pemegang sahamnya, PT Medialand International (“MI”) dan PT Danawa Indonesia (“DI”), masing-masing sebesar Rp0,7 miliar dan Rp0,4 miliar untuk modal kerja. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 2% dengan masa tenggang 24 bulan. Pinjaman telah jatuh tempo pada tanggal 13 April 2018 untuk MI dan pada tanggal 13 Agustus 2018 untuk DI.

Praktek Pembayaran Dividen

Pemegang saham kami menentukan pembayaran dividen pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan rekomendasi Direksi. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2012 dan 2013, pemegang saham kami mengumumkan dividen tunai final sebesar 50,0% dari laba bersih kami untuk masing-masing tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012. Kami tidak dapat menjamin bahwa kami akan membayar dividen untuk setiap tahun buku. Keputusan Direksi untuk memberikan rekomendasi untuk membayar dividen bergantung pada sejumlah faktor termasuk, antara lain, laba bersih kami, kinerja keuangan kami dan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Sumber-Sumber Permodalan

Kami percaya bahwa arus kas dari kegiatan operasional dan penarikan dari fasilitas kredit kami, serta sebagian dari hasil pelepasan kepemilikan saham kami dalam PT Tower Bersama Infrastructure Tbk pada tahun 2014, akan menyediakan dana yang memadai untuk pembelanjaan barang modal, pembayaran hutang dan kewajiban bunga di masa mendatang yang diantisipasi serta kebutuhan operasional lainnya yang diperlukan untuk rencana bisnis kami saat ini. Namun, kami menghadapi risiko likuiditas apabila terjadi peristiwa-peristiwa tertentu, termasuk namun tidak terbatas pada, lambatnya pertumbuhan perekonomian Indonesia dari tingkat pertumbuhan yang kami harapkan, turunnya peringkat hutang Perusahaan atau melemahnya kinerja keuangan atau rasio keuangan Perusahaan.

Apabila kami tidak dapat membiayai pengeluaran barang modal yang direncanakan dari arus kas internal Perusahaan, kami akan berupaya memperoleh sumber pembiayaan eksternal lainnya. Kemampuan kami untuk dapat memperoleh hutang pembiayaan tambahan tergantung pada beberapa ketentuan yang diatur pada perjanjian hutang Perusahaan yang telah ada. Kami tidak dapat memberikan kepastian kepada anda bahwa kami akan dapat memperoleh pembiayaan dengan ketentuan yang sesuai (termasuk pembiayaan dari pihak penjual

103Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

(vendor) atau pihak ketiga lainnya) untuk membiayai pengeluaran barang modal yang telah direncanakan oleh Perusahaan. Apabila kami tidak dapat mencari sumber pembiayaan eksternal tambahan, maka kami dapat memutuskan untuk menurunkan jumlah pengeluaran barang modal yang telah direncanakan. Penurunan jumlah pengeluaran barang modal yang direncanakan tersebut dapat memberikan dampak negatif bagi kinerja operasional dan kondisi keuangan Perusahaan.

Pengeluaran Barang Modal

Historis Pengeluaran Barang Modal Sejak tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2015, jumlah total pengeluaran barang modal kami telah mencapai sebesar Rp26.267,2 miliar (US$1.904,1 juta), yang terutama kami gunakan untuk membeli peralatan dan jasa-jasa dari pemasok asing sehubungan dengan pembangunan jaringan seluler kami. Kami telah mencapai jumlah total pengeluaran barang modal sebesar Rp10.058,1 miliar (US$729,1 juta) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, di mana investasi tersebut kami fokuskan pada mengoptimalkan dan meningkatkan kapasitas serta kualitas seluler kami, jaringan tetap dan MIDI, serta infrastruktur telekomunikasi kami yang telah ada. Pada tahun 2015, kami menyelesaikan modernisasi Java (Jaguar) atas jaringan kami dengan mengimplementasikan teknologi U900 dan LTE di 62 kota.

Pengeluaran Barang Modal untuk tahun 2015 Program pengeluaran barang modal kami saat ini difokuskan pada upaya mengoptimalkan dan meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan seluler, jaringan tetap dan MIDI dan infrastruktur telekomunikasi kami yang ada saat ini. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015, jumlah total pengeluaran barang modal konsolidasian aktual kami adalah sebesar masing-masing Rp9.371,0 miliar, Rp6.838,1 miliar dan Rp10.058,1 miliar (US$729.1 miliar). Selama tahun 2016, kami bermaksud untuk mengalokasikan sekitar Rp6.636,0 miliar (US$481,0 juta) untuk pengeluaran barang modal yang baru. Kami bermaksud untuk mengalokasikan pengeluaran barang modal tahun 2016 sebagai berikut: • Investasi Jaringan Seluler: Kami berencana untuk

menggunakan sebagian besar pengeluaran barang modal kami untuk membiayai kelanjutan perluasan kapasitas dan cakupan jaringan seluler kami di dalam dan luar Pulau Jawa.

• Investasi lain: Kami berencana untuk menginvestasikan sisa anggaran pengeluaran barang modal untuk area-area di luar jaringan seluler, dan terus menyediakan untuk mereka layanan voice, sambungan jarak jauh dan MIDI, serta mengadakan peningkatan jaringan transmisi backbone kami.

Jumlah di atas merepresentasikan rencana anggaran investasi kami. Pengeluaran aktual atas dasar kas akan bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk metode pembiayaan dan waktu penyelesaian pengiriman peralatan dan jasa yang dibeli. Secara historis, pengeluaran atas dasar jalur uang tunai dianggarkan akan menghabiskan biaya paling sedikit sekitar 20,0% dari anggaran kami. Per tanggal 31 Desember 2015, kami memiliki komitmen pengeluaran barang modal sebesar Rp2.026,9 miliar (US$146,9 juta), terutama terkait dengan peningkatan dan perluasan kapasitas dan ruang lingkup jaringan seluler kami. Rencana pengeluaran barang modal di atas didasarkan pada pemahaman kami tentang keadaan pasar dan kondisi peraturan saat ini, dan kami dapat mengubah rencana kami dalam menanggapi perubahan kondisi-kondisi tersebut.

Berdasarkan sejarah, kami membiayai pengeluaran barang modal kami melalui sumber internal dan arus kas tunai dari kegiatan usaha, serta hutang pembiayaan melakui pinjaman bank dan pasar modal. Kami berharap untuk dapat melanjutkan membiayai pengeluaran barang modal melalui sumber-sumber tersebut serta sebagian dari hasil pelepasan kepemilikan kami dalam PT Tower Bersama Infrastructure Tbk pada tahun 2014. Selain itu, kami juga menggunakan sebagian dari pendapatan tunai dari Transaksi Penjualan Menara yang selesai pada tahun 2012 untuk membiayai pengeluaran barang modal pada tahun 2013. Kami menghadapi risiko likuiditas jika peristiwa tertentu terjadi, termasuk namun tidak terbatas pada, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih lambat daripada yang diharapkan, penurunan peringkat hutang atau memburuknya kinerja keuangan atau rasio keuangan kami. Jika kami tidak dapat mendapatkan jumlah yang diperlukan untuk menunjang rencana pengeluaran barang modal untuk tahun 2016, kami mungkin tidak dapat meningkatkan atau memperluas infrastruktur telekomunikasi seluler kami atau memperbaharui teknologi kami lainnya sampai pada batas yang diperlukan untuk tetap kompetitif dalam pasar telekomunikasi Indonesia, yang akan mempengaruhi kondisi keuangan, hasil kegiatan usaha dan prospek usaha kami.

Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan

104Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Kebijakan Akuntansi Penting Laporan keuangan konsolidasi telah kami susun sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia). Silakan lihat Catatan 2- Kebijakan Akuntansi dari laporan keuangan konsolidasi.

Penyusunan laporan keuangan ini mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan serta pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan dan pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan tersebut. Taksiran dan asumsi manajemen didasarkan pada pengalaman sebelumnya dan faktor lain yang relevan pada kondisi tersebut. Kami secara terus menerus mengevaluasi taksiran dan asumsi tersebut. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dari taksiran di atas bila asumsi atau kondisi yang sebenarnya berbeda. Kami percaya bahwa, kebijakan akuntansi penting kami berikut ini melibatkan tingkat pertimbangan dan kompleksitas yang lebih tinggi.

Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian, termasuk model arus kas didiskontokan. Input untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak memungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan input seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan. Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan dan dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 29.

Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset tak berwujud Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan aset takberwujud berdasarkan ekspektasi utilisasi dari aset dengan didukung rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi masa manfaat aset tetap didasarkan pada penelaahan Grup secara kolektif terhadap praktik industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat

ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain penggunaan aset. Namun, ada kemungkinan, hasil operasi di masa depan dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas.

Jumlah dan saat beban dicatat setiap periode akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan kondisi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Grup akan meningkatkan beban usaha dan menurunkan aset tidak lancar yang tercatat. Penambahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap Grup menurunkan beban usaha dan meningkatkan aset tidak lancar yang tercatat.

Pemulihan dari aset pajak tangguhan Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai tidak lagi memungkinkan di mana penghasilan kena pajak akan tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.

Estimasi provisi untuk kerugian penurunan nilai atas piutangTingkat provisi yang spesifik dievaluasi oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Grup menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan kondisi terbaik yang tersedia untuk mengakui pencadangan spesifik bagi pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo dengan tujuan mengurangi piutang Grup ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pertimbangan ini meliputi dan tidak terbatas pada jangka waktu dan hubungan

105Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Grup dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah jatuh tempo untuk mengurangi piutang Grup menjadi jumlah yang diharapkan tertagih. Pencadangan secara spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan.

Selain provisi khusus terhadap piutang yang signifikan secara individual, Grup juga mengakui provisi penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, dan meskipun tidak secara spesifik diidentifikasi membutuhkan provisi khusus, memiliki risiko gagal bayar lebih tinggi daripada ketika piutang pada awalnya diberikan kepada debitur.

Provisi secara kolektif diakui berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari debitur dalam grup kolektif, dan pertimbangan atas penurunan kinerja pasar di mana debitur beroperasi dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari debitur.

Estimasi biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan kerja jangka panjang lain-lain Biaya biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan kerja jangka panjang lain-lain dan nilaii kini dari kewajiban ditentukan dengan menggunakan penilaian aktuarial. Penilaian aktuarial termasuk membuat variasi asumsi yang dapat berbeda dari pengembangan aktual di masa depan. Hal ini meliputi penentuan tingkat diskonto, tingkat tren biaya maksimum, tingkat tren tahun depan, periode untuk mencapai tingkat tren biaya maksimum, tingkat kenaikan gaji dan tingkat mortalitas. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian dan karakteristik jangka panjangnya, kewajiban sangat sensitif terhadap perubahan asumsi tersebut. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.

Parameter yang paling cenderung berubah adalah tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, manajemen mempertimbangkan tingkat pengembalian pasar (pada akhir masa pelaporan) terhadap obligasi pemerintah dan diekstrapolasi sebesar kurva pengembalian untuk mengaitkan dengan kondisi yang diharapkan atas kewajiban imbalan pasti. Tingkat kenaikan gaji didasarkan pada inflasi yang diharapkan di masa depan, produktivitas dan kemajuan normal karyawan dalam suatu kelompok tertentu dan promosi.

Rincian lebih lanjut mengenai asumsi yang digunakan, termasuk analisis sensitivitas, disajikan pada Catatan 30. Pengakuan pendapatan Kebijakan pengakuan pendapatan Grup mensyaratkan penggunaan estimasi dan asumsi yang dapat mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan dan piutang.

Perjanjian Perusahaan dengan penyedia jasa domestik dan luar negeri untuk inbound dan outbound trafik membutuhkan penyelesaian yang mensyaratkan rekonsiliasi trafik sebelum penyelesaian aktual dilakukan, yang mungkin bukan merupakan volume aktual trafik yang diukur oleh Perusahaan. Pengakuan awal pendapatan adalah berdasarkan trafik yang diobservasi disesuaikan dengan penyesuaian berdasarkan pengalaman normal, di mana secara historis tidak material terhadap laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian. Perbedaan antara jumlah yang diakui pertama kali dan jumlah penyelesaian aktual diakui setelah proses rekonsiliasi.

Namun, tidak terdapat kepastian apabila penggunaan estimasi tersebut tidak akan menghasilkan penyesuaian material di masa depan.

Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan

106Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Grup mengakui pendapatan dari biaya pemasangan dan biaya lainnya sesuai dengan masa hubungan rata-rata dengan pelanggan yang diharapkan untuk jasa MIDI dan telekomunikasi tetap. Grup mengestimasi masa hubungan rata-rata dengan pelanggan yang diharapkan berdasarkan churn-rate analysis terkini.

Ketidakpastian kewajiban perpajakan Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah utang pajak atau jumlah klaim restitusi pajak yang dapat terpulihkan pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan yang masih berlangsung atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan utang pajak yang tidak pasti atau klaim restitusi pajak yang dapat terpulihkan terkait dengan ketidakpastian posisi perpajakan, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan digunakan dalam menentukan jumlah provisi yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” dan PSAK 46 “Pajak Penghasilan”. Grup membuat analisa untuk semua ketidakpastian posisi perpajakan untuk menentukan jika utang pajak atas manfaat pajak yang tidak pasti atau cadangan atas klaim restitusi pajak yang tidak dapat terpulihkan harus diakui.

Grup mencatat bunga dan denda atas pajak penghasilan kurang bayar, jika ada, pada Beban Pajak Penghasilan - Kini di dalam laporan laba rugi.

Tren Informasi

Mohon merujuk pada pembahasan pendahuluan pada “Analisa dan Prospek Operasional dan Keuangan-Hasil Operasional” untuk keterangan lebih lanjut mengenai tren-tren penting yang memberikan dampak bagi hasil-hasil usaha dan kondisi keuangan Perusahaan. Lihat juga “Faktor-Faktor Risiko” untuk keterangan lebih lanjut mengenai mengapa informasi keuangan yang dilaporkan tidak selalu merupakan indikasi hasil usaha di kemudian hari.

Penyelenggaraan Off-Balance Sheet

Pada tanggal 31 Desember 2015, kami tidak mempunyai kesepakatan off-balance sheet yang sewajarnya dapat memberikan pengaruh pada saat ini atau di kemudian hari terhadap kondisi keuangan, perubahan kondisi keuangan, pendapatan atau pengeluaran, hasil usaha, likuiditas, pengeluaran barang modal atau sumber modal Perusahaan, yang bersifat material bagi para investor.

107Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Pengungkapan dalam bentuk tabel (Tabular Disclosure) Atas Kewajiban Kontraktual

Tabel berikut menunjukkan informasi terkait kewajiban-kewajiban kontraktual tertentu per 31 Desember 2015:

Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan

Deskripsi

Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember,

2016 2017 2018 2019 2020 dan sesudahnya

Jumlah arus kas

kontraktual

Nilai bunga dan biaya penerbitan

yang belum diamortisasi

Jumlah tercatat

Pinjaman jangka pendek 1.538,8 - - - - 1.538,8 (89,8) 1.449,0

Utang usaha 764,2 - - - - 764,2 - 764,2

Utang pengadaan 6.263,1 - - - - 6.263,1 - 6.263,1

Akrual 1.730,5 - - - - 1.730,5 - 1.730,5

Kewajiban imbalan kerja jangka pendek

335,6 - - - - 335,6 - 335,6

Uang muka pelanggan 54,5 - - - - 54,5 - 54,5

Liabilitas derivatif 290,7 - - - - 290,7 - 290,7

Liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain

1,0 - - - - 1,0 - 1,0

Utang pihak berelasi - 25,2 - - - 25,2 - 25,2

Liabilitas keuangan jangka panjang lain-lain

- 0,1 - - - 0,1 - 0,1

Kewajiban sewa pembiayaan 928,2 910,9 855,9 803,4 1.970,6 5.469,0 (1.501,9) 3.967,1

Pinjaman 4.787,5 4.726,3 1.819,2 288,2 - 11,621,2 (1.010,6) 10.610,6

Utang Obligasi 2.160,3 3.159,2 1.618,0 2.477,0 5.169,8 14.584,3 (4.149,3) 10.435,0

Sukuk 342,9 157,3 159,4 382,9 675,2 1.717,7 (536,3) 1,181,4

Jumlah 19.197,3 8.979,0 4.452,5 3.951,5 7.815,6 44.395,9 (7.287,9) 37.108,0

108 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan111 Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo

125 Risiko yang Dihadapi oleh Perusahaan

143 Proses Perkara Hukum

150 Laporan Komite Audit

152 Laporan Komite Manajemen Risiko

153 Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi

154 Laporan Komite Anggaran

155 Tangggung Jawab Sosial Perusahaan

108Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

109 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo 109Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Bab

110 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) sebagai elemen mendasar dalam transformasi kami menjadi bisnis yang bernilai tinggi dan tumbuh berkelanjutan

Tata Kelola Perusahaan

111 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Kebijakan, Panduan, dan Struktur Tata Kelola Perusahaan (GCG)Sebagai Perusahaan publik terkemuka di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX), Indosat Ooredoo tidak hanya mematuhi peraturan pasar modal yang relevan, tetapi berusaha menjalankan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan Perusahaan-Perusahaan global lainnya. Selain itu, semua pelaporan lain yang diwajibkan menurut hukum penyedia layanan telekomunikasi seperti RFR (Regulatory Financial Report/Peraturan Laporan Keuangan), QoS (Quality of Service/Kualitas Layanan), TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), dan LKO (Laporan Kinerja Operasional) telah dilaksanakan sesuai parameter dan kerangka waktu yang ditetapkan.

Kerangka GCG Indosat mengacu antara lain pada lima prinsip tata kelola Perusahaan OECD (Organization for Economic Cooperation and Development), dengan hasil seperti dibawah ini:

Hak Pemegang SahamKerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib melindungi dan memfasilitasi pelaksanaan hak-hak pemegang saham.

Perlakuan Yang Setara Bagi Pemegang SahamKerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib memastikan perlakuan yang setara bagi semua pemegang saham dan semua pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk memperoleh ganti rugi yang efektif atas adanya pelanggaran hak mereka.

Indosat Ooredoo mempertahankan komitmen terhadap pelaksanaan tata kelola Perusahaan (GCG) yang baik sebagai elemen fundamental dalam transformasi menjadi Perusahaan yang terkemuka dengan pertumbuhan yang berkesinambungan. Demi mewujudkan hal itu, kami telah menetapkan dan menerapkan sejumlah panduan, struktur dan kebijakan terkait implementasi GCG.

Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo

Peran Pemangku KepentinganKerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib mengakui hak-hak pemangku kepentingan dan mendorong kerjasama aktif antara Perusahaan dan pemangku kepentingan untuk menciptakan kesejahteraan, pekerjaan, dan keberlanjutan usaha yang sehat secara finansial.

Keterbukaan Informasi Dan TransparansiKerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib memastikan pengungkapan informasi yang tepat waktu dan akurat atas semua hal material mengenai Perusahaan.

Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dan DireksiKerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib memastikan pedoman yang strategis bagi Perusahaan, pemantauan manajemen yang efektif oleh Dewan Komisaris dan Direksi, dan akuntabilitas Dewan Komisaris dan Direksi terhadap Perusahaan dan pemangku kepentingan.

Penilaian InternalIndosat Ooredoo melakukan penilaian secara berkala dengan merujuk kepada ASEAN Corporate Governance (GC) Scorecard, suatu instrumen penilaian komprehensif baru yang telah diakui luas di tingkat internasional maupun regional.

112 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Hasil penilaian terkini menunjukkan bahwa total skor PT Indosat Tbk adalah sebesar 70,24 dibandingkan tahun sebelumnya 68,80. Penilaian ini dilaksanakan secara internal dan direview oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) berdasarkan informasi publik, terutama laporan tahunan 2014, dan website Perusahaan.

Penilaian IICD atas praktik tata kelola Perusahaan Indosat Ooredoo didasarkan pada ASEAN CG Scorecard, dengan nilai total Perusahaan dan nilai per komponen sebagai berikut;

Komponen CG Scorecard Nilai Komponen Nilai Indosat Kontribusi terhadap Skor Total

Hak-Hak Pemegang Saham 10% 70,73 7,08

Perlakuan Setara Terhadap Pemegang Saham 15% 64,71 9,71

Peran Pemangku Kepentingan 10% 76,19 7,62

Keterbukaan dan Transparansi 25% 75,61 18,90

Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris 40% 24,93 24,93

Bonus/Penalti 0 2 (bonus) 2 (bonus)

Jumlah Nilai Praktik GCG 70,24

Sebagai perbandingan nilai rata-rata ASEAN GCG Scorecard untuk 100 Perusahaan publik terbesar di Indonesia adalah 62,28 pada tahun 2015.

Pemegang Saham Pengendali Ooredoo Asia Pte. Ltd adalah pemegang saham pengendali pada 31 Desember 2015 dengan 65% kepemilikan seluruh saham Indosat.

65,00%

20,71%

14,29%

Masyarakat

Republik Indonesia

Ooredoo Asia Pte. Ltd

Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perusahaan tertinggi yang memegang semua wewenang yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi sejauh diperkenankan oleh hukum dan/atau Anggaran Dasar Perusahaan. Forum RUPS terdiri RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB).

Hasil RUPSLB tanggal 28 Januari 2015a. Mengkonfirmasi dan meratifikasi pengunduran diri Bapak Rachmad Gobel sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak

27 Oktober 2014 dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 22 Mei 2014 sampai dengan 27 Oktober 2014, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

113 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

b. Mengkonfirmasi dan meratifikasi pengunduran diri Bapak Rudiantara sebagai Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak 27 Oktober 2014 dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 22 Mei 2014 sampai dengan 27 Oktober 2014, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Mengkonfirmasi dan meratifikasi pengunduran diri Bapak Rionald Silaban sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak 27 Desember 2014 dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 22 Mei 2014 sampai dengan 27 Desember 2014, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Menyetujui permohonan pengunduran diri H.E Sheikh Abdulla Mohammed S.A. Al-Thani sebagai Komisaris Utama Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 22 Mei 2014 sampai dengan ditutupnya Rapat, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Menyetujui permohonan pengunduran diri Bapak Soeprapto sebagai Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 22 Mei 2014 sampai dengan ditutupnya Rapat, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Menetapkan Bapak Dr. Nasser Mohammed Marafih sebagai Komisaris Utama Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).

g. Mengangkat Bapak Ahmed Yousef Ebrahim Al - Derbesti sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).

h. Mengangkat Bapak Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).

I. Mengangkat Bapak Astera Primanto Bhakti sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).

j. Menetapkan Bapak Chris Kanter sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).

k. Mengangkat Bapak Rinaldi Firmansyah sebagai Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).

l. Mengangkat Bapak Wijayanto Samirin sebagai Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).

m. Untuk memenuhi ketentuan Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-A, mengukuhkan Bapak Joy Wahjudi, Direktur Perseroan, sebagai Direktur Independen Perseroan menggantikan Direktur Independen Perseroan sebelumnya yang dijabat Bapak Alexander Rusli terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).

n. Dengan memperhatikan keputusan-keputusan tersebut di atas, maka: Susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk periode sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) adalah sebagai berikut:

Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo

114 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

− Bapak Dr. Nasser Mohammed Marafih, Komisaris Utama

− Bapak Ahmed Yousef Ebrahim Al - Derbesti, Komisaris

− Bapak Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud, Komisaris − Bapak Chris Kanter, Komisaris − Bapak Astera Primanto Bhakti, Komisaris − Bapak Beny Roelyawan, Komisaris − Ibu Cynthia Alison Gordon, Komisaris − Bapak Richard Farnsworth Seney, Komisaris

Independen − Bapak Rinaldi Firmansyah, Komisaris Independen − Bapak Wijayanto Samirin, Komisaris Independen

Dan susunan anggota Direksi Perseroan untuk periode sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) adalah sebagai berikut: − Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama − Bapak Curt Stefan Carlsson, Direktur − Bapak Fadzri Sentosa, Direktur − Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus selaku

Direktur Independen) − Bapak John Martin Thompson, Direktur

o. Untuk selanjutnya melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris sesuai dengan Pasal 92 ayat (5) dari UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, berdasarkan usulan dari Direktur Utama: i. menentukan tugas dan tanggung jawab anggota

Direksi (sepanjang tidak ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham), dan/atau

ii. mengubah pembagian tugas dan tanggung jawab anggota Direksi dari waktu ke waktu.

p. Menunjuk dan memberi kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk melakukan segala tindakan yang berhubungan dengan keputusan Rapat, termasuk namun tidak terbatas untuk menghadap pihak berwenang, mengadakan pembicaraan, memberi dan/atau meminta keterangan, mengajukan pemberitahuan atas penetapan susunan Dewan Komisaris dan Direksi kepada Menteri Hukum dan HAM maupun instansi berwenang terkait lainnya, mendaftarkan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagaimana telah disetujui oleh Rapat dalam Daftar Perusahaan pada Kementerian Perdagangan, membuat atau suruh membuat serta menandatangani akta-akta dan surat-surat maupun dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan atau dianggap perlu termasuk untuk membuat perubahan dan/atau tambahan yang diperlukan untuk memperoleh persetujuan pihak yang

berwenang, hadir di hadapan notaris untuk dibuatkan dan menandatangani akta pernyataan keputusan Rapat Perseroan dan melaksanakan hal-hal lain yang harus dan/atau dapat dijalankan untuk dapat terealisasi/terwujudnya keputusan Rapat dan/atau untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hasil RUPST tertanggal 10 Juni 2015 Keputusan Mata Acara Pertamaa. Menyetujui laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014;b. Mengesahkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun

buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja berdasarkan laporan Nomor RPC-7095/PSS/2015, tanggal 23 Maret 2015; dan

c. Memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya kepada para anggota Dewan Komisaris dari tanggung jawab atas tindakan-tindakan pengawasan dan para anggota Direksi dari tanggung jawab atas tindakan-tindakan pengurusan Perseroan, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan dan hukum yang berlaku.

Keputusan Mata Acara Kedua RUPST Menyetujui total remunerasi Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun 2015 sebesar Rp28,347,000,000.

Keputusan Mata Acara Ketiga RUPST a. Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik

Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC), sebagai Auditor Independen Perseroan untuk melakukan audit atas perhitungan tahunan Perseroan untuk tahun buku 2015 sesuai dengan usulan dari Dewan Komisaris dan melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan kondisi dan syarat-syarat penunjukannya.

b. Melimpahkan kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris untuk melakukan penunjukan Kantor Akuntan Publik pengganti, termasuk menetapkan kondisi dan syarat-syarat penunjukan apabila Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk sebelumnya tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun, berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

115 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Keputusan Mata Acara Keempat RUPSTa. Memberhentikan dengan hormat Bapak Fadzri Sentosa

sebagai Direktur Perseroan sehubungan dengan pengangkatan beliau sebagai Direktur di Perum BULOG terhitung sejak tanggal 16 Februari 2015, dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengurusan yang telah diambil sejak 1 Januari 2015 sampai dengan tanggal 15 Februari 2015, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengurusan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Menerima pengunduran diri Bapak Rinaldi Firmansyah selaku Komisaris Independen Perseroan, tertanggal 7 Mei 2015, sehubungan dengan pengangkatan beliau sebagai Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 28 Januari 2015 sampai dengan tanggal 6 Mei 2015, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Mengangkat Bapak Elisa Lumbantoruan sebagai Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).

d. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi Perseroan dengan penghargaan dan ucapan terima kasih terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, dan memberikan pembebasan dan pelunasan kepada para anggota Direksi dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan-tindakan pengurusan yang telah diambil selama jangka waktu sejak 1 Januari 2015 sampai dengan ditutupnya Rapat, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengurusan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Mengangkat nama-nama berikut ini sebagai anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan tanggal 9 Juli 2015:

− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama − Bapak Curt Stefan Carlsson, Direktur − Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus selaku

Direktur Independen) − Bapak John Martin Thompson, Direktur − Bapak Sarwoto Atmosutarno, Direktur

Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo

f. Mengangkat nama-nama berikut ini sebagai anggota Direksi Perseroan terhitung sejak 10 Juli 2015 sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan):

− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama − Bapak Caba Pinter, Direktur − Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus selaku

Direktur Independen) − Bapak John Martin Thompson, Direktur − Bapak Sarwoto Atmosutarno, Direktur

g. Dengan memperhatikan keputusan-keputusan tersebut di

atas, maka: Susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk periode sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) adalah sebagai berikut:

− Dr. Nasser Mohammed Marafih, Komisaris Utama − Bapak Ahmed Yousef Ebrahim Al - Derbesti,

Komisaris − Bapak Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud, Komisaris − Bapak Chris Kanter, Komisaris − Bapak Astera Primanto Bhakti, Komisaris − Bapak Beny Roelyawan, Komisaris − Ibu Cynthia Alison Gordon, Komisaris − Bapak Richard Farnsworth Seney, Komisaris

Independen − Bapak Elisa Lumbantoruan, Komisaris Independen − Bapak Wijayanto Samirin, Komisaris Independen

Susunan anggota Direksi Perseroan untuk periode sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan tanggal 9 Juli 2015 adalah sebagai berikut:

− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama − Bapak Curt Stefan Carlsson, Direktur − Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus Direktur

Independen) − Bapak John Martin Thompson, Direktur − Bapak Sarwoto Atmosutarno, Direktur

Dan susunan anggota Direksi Perseroan untuk periode sejak 10 Juli 2015 sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) adalah sebagai berikut:

− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama − Bapak Caba Pinter, Direktur − Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus Direktur

Independen) − Bapak John Martin Thompson, Direktur − Bapak Sarwoto Atmosutarno, Direktur

116 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Untuk selanjutnya melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris sesuai dengan Pasal 92 ayat (5) dari UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, berdasarkan usulan dari Direktur Utama:

(i) menentukan tugas dan tanggung jawab anggota Direksi (sepanjang tidak ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham), dan/atau

(ii) mengubah pembagian tugas dan tanggung jawab anggota Direksi dari waktu ke waktu.

Hasil RUPSLB tertanggal 10 Juni 2015

Mata Acara Pertama a. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan

untuk disesuaikan dengan POJK 32 dan POJK 33, keterangan yang lebih rinci dan lengkap mengenai perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap Anggaran Dasar Perseroan telah dibagikan kepada para pemegang saham sebelum rapat ini dimulai;

b. Menyatakan kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud pada butir a; dan

c. Menunjuk dan memberi kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk melakukan segala tindakan yang berhubungan dengan keputusan RUPSLB, termasuk namun tidak terbatas mengajukan pemberitahuan atas perubahan Anggaran Dasar kepada Menteri Hukum dan HAM maupun instansi berwenang terkait lainnya dan melaksanakan hal-hal lain yang harus dan/atau dapat dijalankan untuk dapat terealisasi/terwujudnya keputusan RUPSLB ini dan/atau untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hasil RUPSLB tertanggal 7 Oktober 2015

a. Menguatkan keputusan pemberhentian dengan hormat Bapak Sarwoto Atmosutarno sebagai anggota Direksi Perseroan oleh Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan tanggal 8 Juli 2015, terhitung sejak 8 Juli 2015 dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengurusan yang telah diambil sejak 10 Juni 2015 sampai dengan 7 Juli 2015, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengurusan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Mengangkat Ibu Herfini Haryono sebagai anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan).

c. Dengan memperhatikan keputusan-keputusan tersebut di atas, maka susunan anggota Direksi Perseroan untuk periode sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) adalah sebagai berikut:

− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama − Bapak Caba Pinter, Direktur − Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus selaku

Direktur Independen) − Bapak John Martin Thompson, Direktur − Ibu Herfini Haryono, Direktur

d. Untuk selanjutnya melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris sesuai dengan Pasal 92 ayat (5) dari UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, berdasarkan usulan dari Direktur Utama:

(i) menentukan tugas dan tanggung jawab anggota Direksi (sepanjang tidak ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham), dan/atau

(ii) mengubah pembagian tugas dan tanggung jawab, anggota Direksi dari waktu ke waktu.

e. Menunjuk dan memberi kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk melakukan segala tindakan yang berhubungan dengan keputusan RUPS Luar Biasa, termasuk namun tidak terbatas untuk menghadap pihak berwenang, mengadakan pembicaraan, memberi dan/atau meminta keterangan, mengajukan pemberitahuan atas penetapan susunan Dewan Komisaris dan Direksi kepada Menteri Hukum dan HAM maupun instansi berwenang terkait lainnya, mendaftarkan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagaimana telah disetujui oleh RUPS Luar Biasa dalam Daftar Perusahaan pada Kementerian Perdagangan, membuat atau suruh membuat serta menandatangani akta-akta dan surat-surat maupun

117 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan atau dianggap perlu termasuk untuk membuat perubahan dan/atau tambahan yang diperlukan untuk memperoleh persetujuan pihak yang berwenang, hadir di hadapan notaris untuk dibuatkan dan menandatangani akta pernyataan keputusan RUPS Luar Biasa Perseroan dan melaksanakan hal-hal lain yang harus dan/atau dapat dijalankan untuk dapat terealisasi/terwujudnya keputusan RUPS Luar Biasa dan/atau untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dewan Komisaris

Tugas dan Tanggung JawabSeperti diatur dalam Anggaran Dasar, Dewan Komisaris mengawasi dan memantau manajemen Perusahaan. Dalam melaksanakan peran dan pengawasan tersebut, Dewan Komisaris mewakili kepentingan terbaik Perusahaan dan melaporkannya ke Rapat Umum Pemegang Saham.

Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan utama sepanjang tahun buku 2015, sebagai berikut:a. Menelaah dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan untuk tahun 2015 yang diusulkan oleh Direksi

sesuai dengan visi dan misi Perseroan;b. Mengawasi dan memberi masukan terhadap kinerja Direksi dalam melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan

2015 yang telah disetujui;c. Menelaah dan menyetujui Rencana Kerja Tahunan Perusahaan dan Anggaran untuk 2016 yang diusulkan oleh Direksi;d. Menelaah dan menyetujui rencana pembiayaan utang oleh Perseroan;e. Menelaah dan menyetujui remunerasi Direksi untuk tahun 2015 berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi;f. Berdasarkan pendelegasian kewenangan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015, menyetujui penunjukan

akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan Perseron; dan;g. Menelaah serta menyetujui laporan keuangan dan Laporan Tahunan untuk disampaikan kepada otoritas pasar modal yang

relevan berdasarkan rekomendasi Komite Audit.

Proses Penunjukkan Anggota Dewan KomisarisPara anggota Dewan Komisaris dipilih dan diberhentikan berdasarkan keputusan pemegang saham pada rapat umum pemegang saham, dengan ketentuan bahwa satu orang anggota Dewan Komisaris ditunjuk oleh pemegang saham Seri A.

Komposisi Dewan KomisarisBerdasarkan keputusan dalam RUPSLB tanggal 15 Maret 2016 dan RUPS tanggal 10 Juni 2015, yang diaktakan masing-masing dengan Akta Notaris No. 33 dan No. 29 oleh Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. pada tanggal yang sama, susunan Dewan Komisaris, masing-masing adalah sebagai berikut:

Keputusan RUPS tanggal 10 Juni 2015 Keputusan RUPSLB tanggal 15 Maret 2016

Komisaris Utama Dr. Nasser Mohammed Marafih Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed

Komisaris Ahmed Yousef Ebrahim M Al–Derbesti Hans Anthony Kuropatwa

Komisaris Khalid Ibrahim A Al-Mahmoud Ajay Bahri

Komisaris Richard Farnsworth Seney1 Richard Farnsworth Seney1

Komisaris Astera Primanto Bhakti Astera Primanto Bhakti

Komisaris Elisa Lumbantoruan1 Elisa Lumbantoruan1

Komisaris Chris Kanter Chris Kanter

Komisaris Cynthia Alison Gordon Ian Charles Dench

Komisaris Wijayanto Samirin1 Wijayanto Samirin1

Komisaris Beny Roelyawan Beny Roelyawan1 Komisaris Independen

Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo

118 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Penilaian Dewan KomisarisKinerja Dewan Komisaris, kinerja Perusahaan, dan kontribusi masing-masing anggota Dewan menjadi bahan pertimbangan bagi pemegang saham dalam proses penilaian Dewan Komisaris.

RemunerasiProsedur untuk Penetapan Remunerasi Sesuai dengan Anggaran Dasar, anggota Dewan Komisaris menerima uang jasa atau honorarium, insentif, asuransi dan tantiem termasuk fasilitas dan tunjangan lain, termasuk manfaat akhir masa kerja, yang jumlahnya diusulkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi untuk mendapat persetujuan RUPS berdasarkan usulan.

Total Remunerasi Tunai Bersih Tahunan Dewan Komisaris pada tahun 2015

Total (Rp)

Honorarium 9.267.918.743

Tunjangan/Biaya Jasa Komite 3.591.450.697

Initial Service -

RSUP 4.266.108.800

Purna Bakti 3.209.267.820

Total (Diluar Pajak) 20.334.746.060

Pajak Penghasilan 5.748.326.105

Total (Termasuk Pajak) 26.083.072.165

Rapat Dewan KomisarisPada tahun 2015 Dewan Komisaris mengadakan empat (4) rapat dengan Direksi sesuai dengan tugas pengawasan dan pemantauan pengelolaan Perusahaan. Rapat-rapat tersebut dijadwalkan sebelum atau pada awal tahun, dan sebelum setiap rapat, materi dan makalah rapat telah disampaikan kepada anggota Dewan Komisaris setidaknya lima hari kerja sebelumnya untuk memberikan kesempatan mengkaji. Sebelum setiap rapat, Dewan Komisaris mengadakan rapat tertutup terpisah, tanpa kehadiran Direksi.

Agenda Rapat 1. Konfirmasi Notulen 2. Keputusan Tertulis 3. Hal-hal yang timbul dari pertemuan sebelumnya 4. Laporan Manajemen/Kinerja Bisnis Triwulan5. Persetujuan Proyek Material 6. Informasi Terkini Mengenai Inisiatif Penting 7. Hal-hal Lainnya 8. Penutupan

119 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Tingkat Kehadiran pada tahun 2015

NamaJumlah Rapat Dewan Komisaris yang dihadiri pada tahun 2015

Dr. Nasser Mohammed Marafih 6/6

Ahmed Yousef Ebrahim Al-Derbesti 6/6

Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud 5/6

Chris Kanter 5/6

Astera Primanto Bhakti 6/6

Beny Roelyawan 6/6

Cynthia Alison Gordon 6/6

Richard Farnsworth Seney 6/6

Rinaldi Firmansyah 2/2

Elisa Lumbantoruan *) 2/3

Wijayanto Samirin 6/6

*) Bapak Elisa Lumbantoruan bergabung Dewan Komisaris pada

tanggal 10 Juni 2015.

Pelatihan untuk Dewan KomisarisAnggota Dewan Komisaris turut serta dalam konferensi Governance, Risk & Compliance for Internal Audit yang berlangsung antara 19-20 Januari 2015 di Singapura. Juga kursus pelatihan Good Corporate Governance yang diselenggarakan oleh Academy of Executive Education, LLC (Prof. Nabil N. El-Hage) pada tanggal 26 Januari 2016.

Piagam Dewan KomisarisDalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris mengacu pada Anggaran Dasar, Kode Etik Indosat, nilai-nilai Perusahaan serta branding korporat, dan sebuah buku panduan yang menjabarkan Kinerja Individu & Pengolahan Kompetensi (Individual Performance & Competency Managed-ICPM).

Komisaris IndependenKomisaris Independen ditunjuk berdasarkan kualifikasi, termasuk independensi dan kebebasan dari pengaruh luar demi mempertahankan sudut pandang obyektif. Indosat mendefinisikan ‘independensi’ sebagai kebebasan dari ketergantungan atau pengaruh pihak lain, dan tidak dikendalikan atau ditopang oleh pihak eksternal. Seluruh Komisaris Independen Indosat telah menadatangani pernyataan memenuhi kriteria independensi.

Kebijakan Keragaman Dewan KomisarisMeskipun Indosat belum memiliki Kebijakan Keragaman Dewan Komisaris yang spesifik, namun para anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan keunggulan

dan kemampuan untuk memberi kontribusi berdasarkan pengalaman kerja dan pendidikan mereka, tanpa perbedaan terhadap usia, gender, ras, atau kebangsaan. Sehingga dalam praktiknya, Dewan Komisaris merepresentasikan keragaman ras, usia, gender, dan kebangsaan.

Komite Di Bawah Dewan Komisaris

Untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif, Dewan Komisaris telah membentuk sejumlah komite yang melapor langsung kepada Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi. Laporan dari setiap komite disajikan pada akhir bagian ini termasuk dasar dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, susunan anggota, kegiatan pada tahun 2015, jumlah rapat dan tingkat kehadiran.

Independensi Anggota KomiteAnggota komite ditunjuk berdasarkan kualifikasi, termasuk independensi dan kebebasan dari pengaruh luar demi mempertahankan sudut pandang obyektif. Indosat mendefinisikan ‘independensi’ sebagai kebebasan dari ketergantungan atau pengaruh pihak lain, dan tidak dikendalikan atau ditopang oleh pihak eksternal.

Setiap komite memiliki satu atau lebih Komisaris Independen sebagai anggota, dan sebagian juga memiliki anggota pihak luar yang tidak bekerja di Perusahaan.

Kualifikasi Komite AuditKualifikasi anggota yang menjabat sebagai Komisaris Independen dapat dilihat di bagian ‘Profil Dewan Komisaris.’

Kualifikasi anggota Komite Audit lain dapat dilihat di bagian ‘Profil Ahli Independen Komite Audit.’

Direksi

Tugas dan Tanggung Jawab Tugas-tugas utama Direksi adalah memimpin dan mengurus Indosat Ooredoo bagi kepentingan Indosat Ooredoo dan sesuai dengan tujuan Indosat Ooredoo dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perusahaan, sesuai visi dan misi Perusahaan, serta menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan.

Direksi dalam pelaksanaan tugasnya wajib mematuhi ketentuan-ketentuan dalam hukum Perusahaan, peraturan Pasar Modal yang berlaku, dan peraturan-peraturan lain terkait dengan kegiatan Perseroan.

Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo

120 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Proses Pengangkatan Anggota DireksiPara anggota Direksi dipilih dan diberhentikan berdasarkan keputusan pemegang saham pada rapat umum pemegang saham, dengan ketentuan seorang anggota Direksi diajukan oleh pemegang saham Seri A. Calon Direksi dinominasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.

Komposisi DireksiBerdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi terdiri dari sedikitnya tiga anggota, termasuk satu Direktur Utama.

Perubahan Komposisi DireksiBerdasarkan keputusan dalam RUPSLB tanggal 7 Oktober 2015 dan RUPS tanggal 10 Juni 2015, yang diaktakan masing-masing dengan Akta Notaris No. 24 dan No. 29 oleh Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. pada tanggal yang sama, susunan Direksi Perusahaan, masing-masing adalah sebagai berikut:

Direktur Keputusan RUPS tanggal 10 Juni 2015 Keputusan RUPSLB tanggal 7 Oktober 2015

Direktur Utama & Chief Executive Officer Alexander Rusli Alexander Rusli

Direktur & Chief Financial Officer Curt Stefan Carlsson (i) Caba Pinter

Direktur & Chief Sales and Distribution OfficerJoy Wahjudi (Direktur Independen)

Joy Wahjudi (Direktur Independen)

Direktur & Chief Technology Officer John Martin Thompson John Martin Thompson

Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer Sarwoto Atmosutarno (ii) Herfini Haryono

(i) Berdasarkan risalah RUPS pada tanggal 10 Juni 2015, Curt Stefan Carlsson digantikan oleh Caba Pinter sebagai Direktur dan Chief Financial Officer, efektif tanggal 10 Juli 2015.

(ii) Pada tanggal 8 Juli 2015, Dewan Komisaris mengeluarkan keputusan untuk memberhentikan Sarwoto Atmosutarno secara sementara sebagai anggota Direksi sampai dengan RUPS - RUPSLB selanjutnya.

Asesmen Direksi Proses AsesmenKinerja Direksi dinilai setiap tahun berdasarkan Individual Performance Management (IPM) yang ditetapkan oleh divisi Human Capital dengan persetujuan Dewan Komisaris.

Kriteria:Antara lain, kinerja Direksi dinilai berdasarkan:• Kinerja keseluruhan Perusahaan termasuk tata kelola Perusahaan • Pencapaian target Perusahaan pada tahun 2015• Indikator Kinerja Kunci masing-masing, dan pencapaian tugas masing-masing sebagai berikut:

Direktur Utama & Chief Executive OfficerMenetapkan sasaran utama Perseroan melalui strategi korporasi jangka pendek dan jangka panjang. Mengelola segala aspek Perseroan untuk memastikan operasional yang efektif dan menguntungkan, yang pada akhirnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan berkelanjutan untuk mencapai hasil maksimum dari modal yang diinvestasikan. Memimpin perubahan pola operasional dan mengelola lingkungan internal dan eksternal.

121 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Direktur & Chief Financial OfficerMengembangkan dan mengimplementasikan strategi keuangan Indosat Ooredoo, mencakup fungsi-fungsi pengendalian, treasury, akuntansi dan pendapatan usaha. Memberikan saran pada unit usaha dan fungsi-fungsi korporasi mengenai rencana keuangan dan model ekonomi mereka. Mengawasi seluruh tanggung jawab fiskal dan fiduciary Perseroan, bekerja sama dengan Direksi dan komite-komite yang relevan. Bertindak sebagai “Kustodian Nilai Pemegang Saham.”

Direktur & Chief Technology OfficerMemastikan dukungan teknologi bagi fungsi-fungsi operasional, memungkinkan peluncuran produk pada waktu yang tepat; juga memastikan operasional harian aset-aset teknologi secara efektif dan efisien. Membangun jaringan untuk mendukung pertumbuhan usaha dan mengoperasikan jaringan yang kompetitif dan berkualitas tinggi di dalam anggaran belanja operasional dan belanja modal yang disepakati. Memastikan dukungan IT bagi keseluruhan Perusahaan untuk memungkinkan kegiatan usaha harian yang efisien dan efektif.

Direktur & Chief Wholesale and Enterprise OfficerMengembangkan dan mengimplementasikan strategi infrastruktur dan wholesale. Mengevaluasi dan mengkaji pilihan-pilihan untuk membuang dan membangun bisnis baru. Mengembangkan dan mengelola relasi dengan pelaksana. Menelaah dan memperbaharui strategi Solusi Korporasi Indosat Ooredoo. Mempersiapkan dan memimpin penerapan organisasi SBU dan model operasional Solusi Korporasi. Mendorong pertumbuhan penjualan di segmen korporasi nasional.

Direktur & Chief Sales and Distribution OfficerMengembangkan dan menjaga keberlangsungan organisasi SBU “Consumer Wireless.” Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi komersial bagi Consumer Wireless. Memimpin pengembangan strategi SBU “Consumer Broadband,” memberikan saran dan memimpin pengelolaannya. Memaksimalkan penjualan dan profitabilitas penjualan consumer wireless. Mengembangkan organisasi penjualan dan distribusi khusus.

Pihak yang Membuat AsesmenAsesmen Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan bantuan Komite Nominasi dan Remunerasi.

Remunerasi

Prosedur Penetapan Remunerasi Berdasarkan keputusan RUPS Maret 2004, Dewan Komisaris memiliki kewenangan untuk menetapkan remunerasi Direksi dengan mempertimbangkan masukan dari Komite Nominasi dan Remunerasi, dimana salah satu komponennya adalah kinerja Perusahaan.

Total Remunerasi Tunai Bersih Tahunan Direksi pada tahun 2015

Total (Rp)

Gaji Pokok 21.292.548.892

Tunjangan Tetap 8.940.305.529

Layanan Awal 4.426.593.643

Purna Bakti 2.868.286.236

Insentif Jangka Pendek 2014 3.235.420.272

Insentif Jangka Panjang / RSUP -

Tunjangan Lainnya 762.900.000

Total (Diluar Pajak) 41.526.054.572

Pajak Penghasilan 16.052.623.770

Total (Termasuk Pajak) 57.578.678.342

Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo

122 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Rapat dan Kehadiran Direksi mengadakan 21 rapat pada tahun 2015, termasuk rapat-rapat operasional. Direksi juga menghadiri rapat dengan Dewan Komisaris dan komite-komite.

Agenda Rapat1. Pembukaan dan adopsi agenda2. Hal-hal untuk dibahas3. Ikhtisar kinerja bisnis mingguan4. Informasi baru (update) terhadap prioritas BOD5. Persetujuan proyek material6. Informasi baru (update) mengenai inisiatif penting7. Penutupan

Daftar kehadiran rapat anggota Direksi selama 2015 adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Tingkat Kehadiran/Jumlah Rapat Direksi pada tahun 2015

Alexander Rusli CEO 20/21

Curt Stefan Carlsson **)CFO

9/11

Caba Pinter ***) 10/10

Fadzri Sentosa *)CWEO

3/3

Herfini Haryono ****) 4/5

Joy Wahjudi CSDO 18/21

John M. Thompson CTO 18/21

*) Bapak Fadzri Sentosa mengundurkan diri sebagai Direksi & CWEO Perusahaan pada tanggal 16 Februari 2015

**) Bapak Curt Stefan Carlsson diberhentikan dengan hormat sebagai Direksi Perusahaan pada tanggal 9 Juli 2015.

***) Bapak Caba Pinter bergabung dengan Direksi pada tanggal 10 Juli 2015.

****) Ibu Herfini bergabung dengan Direksi pada tanggal 7 Oktober 2015.

Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi untuk Anggota Direksi Ibu Herfini dan Bapak Caba ikut serta dalam pelatihan Leadership Development Program Module 1 di Doha pada tanggal 19-22 Oktober 2015; pelatihan Leadership Development Program Module 2 juga di Doha pada tanggal 30 November - December 3, 2015; dan pelatihan Leadership Development Program Module 3 di Doha pada tanggal 8-11 Februari 2016. Diluar itu, Ibu Herfini juga ikut serta dalam Workshop 6 Thinking Hats di Jakarta pada tanggal 14-15 Desember 2015.

Anggota Direksi juga mengikuti GSMA World Congress di Barcelona yang diselenggarakan antara 2-5 Maret 2015.

Fungsi Pendukung

I. Sekretaris PerusahaanGroup Head Investor Relations & Corporate Secretary bertanggung jawab kepada Direktur & Chief Financial Officer. Jabatan ini berperan penting termasuk dalam menyediakan informasi material sesuai dengan kepatuhan peraturan dan memastikan bahwa Perusahaan selalu terbuka. Corporate Secretary juga berperan aktif dalam berbagai Aksi Korporasi, seperti penerbitan obligasi, penerbitan Sukuk Ijarah, dan proses merger.

Sejak Mei 2014, Bapak Harsya Denny Suryo menjabat sebagai Kepala Hubungan Investor untuk Grup & Sekretaris Perusahaan PT Indosat Tbk. Bapak Suryo juga pernah menjabat SVP, Kepala Kantor Cabang, Pemasaran & Komunikasi, serta Kepala Hubungan Investor PT Bank CIMB Niaga Tbk. sejak 2006. Sebelum itu, beliau menjadi VP, Kepala Hubungan Investor & Sekretaris Perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk. sejak 2003. Spesialisasi beliau di bidang Hubungan Investor, Sekretaris Perusahaan, dan Komunikasi Korporasi dimulai pada tahun 2000. Beliau meraih gelar Sarjana di bidang Perdagangan Internasional dan Keuangan dari Chaminade University, serta gelar Master of Science di bidang Manajemen dari Boston University di Brussels, Belgia.

123 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

II. Audit Internal Grup Audit Internal (IA Group) didirikan dengan visi menjadi penasehat profesional bagi Direksi dan Komite Audit, dan juga sebagai katalis bagi semua unit kerja dan Perusahaan secara keseluruhan.

IA group bertanggung jawab untuk memberikan nasehat audit independen dan jaminan atas kelayakan dan efektifitas terhadap operasional Perusahaan. IA Group juga membantu Perusahaan untuk meraih tujuannya melalui pendekatan yang sistematis dan disiplin guna mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal dan tata kelola Perusahaan.

IA Group melaksanakan tugas audit dengan merujuk kepada standar dan regulasi sebagai berikut:• Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit

Internal dari Institut Audit Internal (IIA);• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (dahulu

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”);

• Kode Etik Perusahaan yang berlaku serta Panduan Penerapan Whistleblower; dan

• Piagam IA.

Piagam IA terdiri dari visi dan misi IA, persyaratan anggota IA, lingkup kerja IA, persyaratan independensi dan pelaporan, gangguan terhadap independensi dan objektivitas kewenangan dan tanggung jawab IA, standar professional, hubungan kerja dengan Komite Audit dan Auditor Eksternal, mekanisme IA, kode etik IA, Program Quality Assurance and Improvement, dan penunjukkan, penggantian atau pemberhentian Ketua IA. IA terbaru telah disetujui oleh Direktur Utama dan Chief Executive Officer pada tanggal 18 Desember 2015.

Struktur LaporanKetua IA melaporkan kegiatan dan hasil audit secara fungsional kepada Dewan Komisaris, melalui Komite Audit, dan secara administratif (operasional sehari-hari) kepada Direktur Utama & CEO. Pada tanggal 31 Desember 2015, struktur IA Group terdiri dari 7 (tujuh) divisi sebagai berikut:• Divisi Finance & Support Audit • Divisi Business Audit • Divisi Technology Service Audit • Divisi Technology Infrastructure Audit • Divisi Quality Assurance Audit • Divisi Forensic Audit• Divisi Technologi & Analisa Data

Jumlah karyawan & kualifikasiKaryawan internal audit pada 31 Desember 2015 berjumlah 49 orang. Seluruh karyawan IA memiliki latar belakang professional atau sertifikasi serta pengalaman dalam pengendalian keuangan.

KegiatanSepanjang tahun 2015, IA group melakukan 53 audit yang terdiri dari audit reguler, pemantauan, dan audit khusus menggunakan metode Metode Audit Berbasis Risiko dan sebagai respon terhadap laporan whistleblower. Bidang-bidang utama yang diaudit pada tahun 2015 adalah Operasional seperti Pengelolaan Channel, Pengadaan, program Customer Retention & Loyalty, Pengendalian Manual terhadap Revenue Assurance & Rekonsiliasi IN, Kinerja Layanan Galeri, Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Compliance (seperti evaluasi Pengendalian Internal terhadap Pelaporan Keuangan) serta Informasi & Teknologi (seperti Sistem Reload Management System, Sistem Informasi Penjualan, dan Sistem Campaign Management). IA Group juga melakukan 50 audit monitoring untuk menindaklanjuti status rekomendasi audit sebelumnya dan memastikan bahwa rencana aksi yang disepakati telah benar dan tepat waktu dilakukan oleh Pemilik Proses Bisnis dan Manajemen Senior yang terkait.

IA Group dengan dukungan Direktur Utama & CEO, Komite Audit dan Manajemen Senior terus meningkatkan kinerjanya. IA Group juga berkoordinasi dengan fungsi group Risk Management dalam memfasilitasi identifikasi risiko dan pengendalian, memberikan jaminan bahwa risiko telah dievaluasi secara layak dan pengendalian telah dilakukan untuk meminimalkan risiko, serta mengevaluasi pelaporan risiko-risiko utama dan implementasi pengendalian.

IA Group HeadPenunjukkan: Kepala Audit Internal ditunjuk oleh Dewan Komisaris atas rekomendasi dari Komite Audit, yang memiliki tanggung jawab untuk memilih, menunjuk, dan meninjau kandidat untuk posisi Head of Internal Audit.

ProfilHanna Sitorus menjabat sebagai group head Audit Internal sejak Januari 2010. Beliau telah memiliki lebih dari 16 tahun pengalaman dalam fungsi audit, baik eksternal maupun internal. Sebelum nya, beliau bekerja pada kantor akuntan global ternama PricewaterhouseCoopers, yang berlokasi di Indonesia dan Amerika Serikat (negara bagian Colorado dan California). Sebelumnya beliau juga pernah bergabung dengan fungsi Audit Internal dari Bursa Efek Indonesia (BEI) selama hampir 2 tahun. Hanna Sitorus meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia dan memiliki Sertifikasi Akuntansi Publik di Indonesia. Saat ini beliau juga menjadi anggota Ikatan Auditor Internal di Indonesia.

Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo

124 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

III. Auditor Eksternal

Jumlah tahun diauditLaporan keuangan tahunan Indosat Ooredoo telah diaudit oleh auditor eksternal sejak menjadi Perusahaan publik.

Penunjukan auditorPada tanggal 10 Juni 2015, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui penunjukan KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan PricewaterhouseCoopers) sebagai auditor eksternal independen Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015.

JasaSebagai tambahan terhadap jasa audit laporan keuangan konsolidasian tahunan, KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan juga melakukan jasa reviu terbatas atas laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 dan periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015. Laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 di-reviu oleh auditor sebelumnya, KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota jaringan Ernst & Young).

BiayaJumlah biaya yang disetujui terkait dengan jasa audit, reviu triwulanan dan jasa terkait audit lainnya yang dilakukan oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan adalah sejumlah Rp13.725 juta. Sedangkan jumlah biaya yang disetujui untuk jasa yang dilakukan oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja terkait reviu laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan jasa lainnya adalah sejumlah Rp2.375 juta.

Tabel berikut ini memuat ringkasan biaya terkait dengan jasa yang diberikan oleh auditor eksternal dan anggota jaringannya (dalam jutaan Rupiah):

2013 2014 2015

Jasa audit, reviu triwulanan dan jasa terkait audit lainnya 15.145 15.360 16.100

Jasa terkait perpajakan - - 345

Jasa lainnya - - -

Total Biaya 15.145 15.360 16.445

IV. Manajemen Risiko & Pengendalian Internal

1. Sistem Manajemen Risiko

Group Risk Management & Internal Control over Financial Reporting (RMG & ICFR Group) bertanggung jawab untuk menilai, menganalisa dan memetakan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan. Pedoman dan peta risiko dibuat untuk memberikan arahan dalam pelaksanaan manajemen risiko di setiap unit usaha yang ada dalam Perusahaan. RMG & ICFR Group membantu Direksi dalam mengkomunikasikan semua hal yang terkait dengan manajemen risiko ke setiap unit usaha agar tercipta pemahaman yang konsisten atas proses manajemen risiko di Perusahan dan membantu Direksi dalam memantau mitigasi risiko secara berkala.

Perusahaan membuat profil risiko dan melakukan evaluasi berkala atas risiko ini. Direksi melaporkan hasil evaluasi risiko kepada Komite Manajemen Risiko setiap kuartal. Sampai tanggal 31 Desember 2015, Indosat Ooredoo telah mengidentifikasi sejumlah risiko material yang berkaitan dengan faktor strategis, operasional, dan eksternal. Profil risiko ini juga digunakan sebagai referensi oleh Grup Audit Internal dalam merencanakan dan melaksanakan program audit internal.

Evaluasi Sistem Manajemen RisikoGrup Risk Management & ICFR bertanggungjawab atas evaluasi penerapan manajemen risiko sehingga melakukan tes dan mengevaluasi penerapan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan serta yang ketentuan yang berlaku. Sedangkan Grup Risk Management & ICFR ditinjau setiap triwulan oleh Komite Manajemen Risiko.

125 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Risiko-Risiko yang berkaitan dengan Indonesia

Kami didirikan di Indonesia dan sebagian besar bisnis, aset dan pelanggan kami berada di Indonesia. Oleh karena itu, kondisi politik, ekonomi, hukum dan sosial di Indonesia, serta tindakan-tindakan dan kebijakan-kebijakan tertentu yang mungkin, atau mungkin tidak, diambil atau diadopsi oleh Pemerintah dapat memberikan dampak yang negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.

Perubahan ekonomi dalam negeri, regional atau global dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis kamiPada awal 2008, krisis keuangan global yang sebagian dipicu oleh krisis subprime mortgage di Amerika Serikat, telah menyebabkan runtuhnya beberapa lembaga keuangan besar di Amerika Serikat dan dengan cepat berkembang menjadi krisis kredit global. Kegagalan bank di Amerika Serikat diikuti oleh kegagalan beberapa bank Eropa dan menurunnya indeks saham di berbagai bursa efek, dan rontoknya harga pasar saham dan komoditas di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selain itu, sejak 2010, krisis hutang negara di Eropa telah menimbulkan perhatian mengenai kemampuan dari sejumlah negara Eropa, termasuk Yunani, Irlandia, Italia, Portugal dan Spanyol, untuk terus memenuhi kewajiban hutang luar negeri mereka. Kondisi-kondisi ini dapat memperburuk keadaan ekonomi di Eropa dan seluruh dunia. Penurunan ekonomi dunia telah secara negatif mempengaruhi keadaan ekonomi Indonesia, yang mengakibatkan kemunduran dalam pertumbuhan ekonomi, menurunnya konsumsi rumah tangga dan melemahnya investasi yang diakibatkan hilangnya permintaan dari luar dan meningkatnya ketidakpastian dalam dunia ekonomi. Kondisi-kondisi ini telah dan mungkin terus berdampak negatif bagi bisnis dan konsumen Indonesia, yang dapat mengakibatkan berkurangnya permintaan untuk jasa telekomunikasi.

Ketidakstabilan nilai tukar masih akan terus menjadi salah satu risiko yang mungkin memberikan dampak negatif atas kinerja usaha kami. Untuk satu tahun terakhir Rupiah anjlok lebih dari 10% dan saat ini melayang sekitar Rp13.400. Situasi ini memperlambat baik pelanggan dan pengeluaran perusahaan yang mungkin menghambat kinerja kami dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, memburuknya nilai tukar Rupiah dan Dolar AS juga berdampak negatif terhadap profitabilitas kami karena saat ini kami masih memiliki beberapa pinjaman terhutang yang tercatat dalam mata uang asing di buku kami.

Hilangnya kepercayaan investor pada sistem keuangan di pasar yang sedang berkembang dan juga pasar lainnya, atau faktor-faktor lain, termasuk memburuknya keadaan ekonomi global, dapat mengakibatkan ketidakstabilan pada pasar uang Indonesia dan penurunan pertumbuhan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi negatif di Indonesia. Ketidakstabilan yang meningkat atau pertumbuhan yang menurun atau negatif dapat memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.

Ketidakstabilan politik dan sosial dapat memberikan dampak negatif bagi kamiSejak tahun 1998, Indonesia telah mengalami proses perubahan tatanan demokrasi, yang mengakibatkan terjadinya peristiwa-peristiwa politik dan sosial yang menimbulkan ketidakpastian pada kerangka politik Indonesia. Peristiwa-peristiwa ini mengakibatkan ketidakstabilan politik dan juga beberapa kerusuhan sosial dan sipil pada peristiwa tertentu dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai negara demokrasi yang masih cukup baru, Indonesia masih menghadapi berbagai macam masalah sosiopolitik dan dari waktu ke waktu telah mengalami ketidakstabilan politik dan keresahan sosial dan politik.

Sejak tahun 2000, ribuan rakyat Indonesia berpartisipasi dalam demonstrasi di Jakarta dan kota-kota di Indonesia lainnya baik untuk mendukung maupun melawan Mantan Presiden Wahid, Mantan Presiden Megawati, dan Mantan Presiden Yudhoyono, serta untuk menanggapi berbagai isu tertentu, termasuk meningkatnya harga bahan bakar, privatisasi aset-aset negara, kebijakan anti-korupsi, bail-out PT Bank Century pada tahun 2008, desentralisasi dan otonomi daerah dan kampanye militer Amerika di Afghanistan dan Irak.

Pada bulan Juni 2001, rangkaian demonstrasi dan mogok kerja mewarnai sekurang-kurangnya 19 kota setelah Pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar sebesar 30,0%. Demonstrasi serupa terhadap rencana Pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar juga terjadi pada bulan tahun 2003, 2005, 2008, 2012 dan 2013. Demonstrasi-demonstrasi sejenis juga terjadi pada tahun 2014 sebagai respon atas pengurangan dan peniadaan subsidi bahan bakar oleh pemerintah. Walaupun demonstrasi-demonstrasi sebelumnya pada dasarnya dilakukan secara damai, beberapa berakhir dengan kekerasan. Kami tidak dapat memastikan bahwa pengurangan subsidi bahan bakar di masa mendatang tidak akan mengakibatkan ketidakstabilan politik dan sosial.

Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan

Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan

126 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Ketidakstabilan politik regional dan pertikaian antara kelompok agama dan etnis tetap menjadi masalah. Pada tahun 2004, 2009 dan 2014, pemilihan dilakukan di Indonesia untuk memilih Presiden, Wakil Presiden dan perwakilan di MPR/DPR. Walaupun pemilihan umum di tahun 2004, 2009 dan 2014 telah dilakukan dengan damai, kampanye politik di Indonesia dapat menyebabkan ketidakpastian politik dan sosial di Indonesia. Pada bulan Oktober 2014, Joko Widodo dilantik sebagai Presiden Indonesia yang ketujuh. Tidak ada jaminan bahwa kebijakan-kebijakan atau peraturan-peraturan baru tidak akan diperkenalkan yang akan mempengaruhi bisnis kami di bawah kepresidenan yang baru.

Perkembangan politik dan sosial di Indonesia tidak dapat diprediksi di masa lalu, dan kami tidak dapat memastikan kepada anda bahwa gangguan sosial dan sipil tidak akan terjadi di masa yang akan datang dan dalam skala yang lebih besar, atau bahwa gangguan tersebut tidak akan, secara langsung maupun tidak langsung, memiliki dampak negatif yang material pada bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.

Indonesia terletak pada zona gempa bumi dan memiliki risiko geologis yang signifikan yang dapat menimbulkan keresahan sosial dan kerugian secara ekonomiBanyak daerah di Indonesia yang rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, letusan vulkanik dan musim kemarau, pemadaman listrik atau peristiwa-peristiwa lainnya di luar kendali kami.

Sebagai akibat dari bencana-bencana alam tersebut, Pemerintah harus mengeluarkan dana dalam jumlah yang besar untuk bantuan keadaan darurat dan penempatan kembali. Sebagian besar dari biaya ini telah ditanggung oleh pemerintah negara lain dan organisasi bantuan internasional. Kami tidak dapat menjamin bahwa bantuan tersebut akan terus diberikan, atau bahwa bantuan tersebut akan diberikan kepada para penerimanya pada waktunya. Apabila Pemerintah tidak dapat memberikan bantuan asing tersebut kepada masyarakat yang terkena dampak bencana tersebut pada waktunya, keresahan sosial dan politik dapat terjadi. Pada saat Pemerintah telah melaksanakan berbagai upaya untuk menutup kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam, seperti membentuk lembaga nasional untuk mengatasi bencana dan memasang sistem peringatan tsunami, upaya perbaikan dan bantuan tersebut kemungkinan akan terus membebani keuangan Pemerintah, dan dapat berakibat pada kemampuannya untuk memenuhi

kewajibannya berdasarkan hutang negara. Kegagalan Pemerintah untuk memenuhi kewajibannya tersebut, atau pernyataan Pemerintah atas adanya moratorium atas hutang negara, dapat menimbulkan wanprestasi terhadap sejumlah pinjaman dari pihak swasta termasuk pinjaman kami, sehingga mengakibatkan dampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha kami.

Kami tidak dapat menjamin bahwa asuransi kami akan cukup untuk melindungi kami dari kemungkinan kerugian yang diakibatkan oleh bencana-bencana alam tersebut dan hal-hal lain yang terjadi diluar kendali kami. Selain itu, kami tidak dapat menjamin bahwa premi yang dibayarkan untuk polis asuransi-asuransi tersebut pada saat perpanjangan jumlahnya tidak akan meningkat secara substansial, sehingga dapat secara material mengakibatkan dampak terhadap keadaan keuangan dan hasil dari kegiatan operasional kami. Kami juga tidak dapat menjamin bahwa kejadian geologis atau meteorologis di masa mendatang tidak akan menimbulkan dampak terhadap perekonomian Indonesia. Gempa bumi, kerusakan geologis atau bencana alam terkait cuaca lainnya di kota-kota yang memiliki populasi yang besar dan merupakan pusat keuangan di Indonesia dapat mengganggu perekonomian Indonesia dan menurunkan tingkat kepercayaan investor, sehingga menimbulkan dampak negatif yang material pada bisnis, keadaan keuangan, hasil operasional dan prospek kami.

Kegiatan terorisme di Indonesia dapat membuat negara tidak stabil, dan karenanya dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kamiBeberapa insiden pengeboman telah terjadi di Indonesia, terutama pada bulan Oktober 2002 di Bali, suatu wilayah Indonesia yang sebelumnya dianggap sebagai tempat yang aman dari kerusuhan-kerusuhan yang mempengaruhi bagian-bagian lain dari negeri ini. Selain itu, beberapa insiden pengeboman, walaupun dalam skala yang lebih kecil, juga telah terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini, termasuk di tempat perbelanjaan dan tempat ibadah. Pada bulan April 2003, sebuah bom meledak di luar gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jakarta, dan sebuah bom meledak di depan terminal domestik di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Pada bulan Agustus 2003, sebuah bom meledak di Hotel JW Marriott di Jakarta, dan pada bulan September 2004, sebuah bom meledak di depan kedutaan besar Australia di Jakarta. Pada bulan Mei 2005, sebuah bom meledak di Sulawesi Tengah yang menyebabkan korban meninggal sebanyak 21 orang dan korban luka-luka sekurang-kurangnya 60 orang. Pada

127 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

bulan Oktober 2005, terjadi ledakan bom di Bali, yang menewaskan sekurang-kurangnya 23 orang dan melukai sekurang-kurangnya 101 orang lainnya. Pejabat Pemerintah Indonesia, Australia dan A.S. mengindikasikan bahwa pengeboman ini kemungkinan terkait dengan organisasi teroris internasional. Beberapa demonstrasi juga terjadi di Indonesia sebagai reaksi atas rencana aksi militer dan penambahan pasukan A.S., Inggris dan Australia di Irak. Pada Januari 2007, kelompok teroris sektarian melakukan beberapa pengeboman di Poso. Pada bulan Juli 2009, ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton Jakarta menewaskan enam orang dan melukai sekurang-kurangnya 50 orang.

Ancaman pengeboman yang terjadi belakangan ini di Jakarta pada 14 Januari 2016 di mana teroris dinyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Para militan menyerang kantor polisi di dekat pusat bisnis pada siang hari yang diikuti dengan pengeboman bunuh diri yang menewaskan dan melukai beberapa orang. Tindakan teroris lain mungkin saja terjadi di masa mendatang dan ditargetkan pada warga negara asing di Indonesia. Tindakan kekerasan yang timbul dari, dan mengarah pada, ketidakstabilan dan kerusuhan ini dapat menggoyahkan Indonesia dan Pemerintah dan telah, dan dapat terus, memberikan dampak negatif yang material bagi investasi dan kepercayaan pada, serta kinerja, perekonomian Indonesia, dan dapat memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.

Usaha kami dapat dipengaruhi oleh menyebarnya virus Severe Acute Respiratory Syndrome (“SARS”), flu burung, flu babi (H1N1), Ebola atau epidemik lainnyaPenyebaran virus SARS, flu burung, Influenza A (H1N1), Ebola atau epidemik yang serupa atau persepsi bahwa wabah penyakit tersebut atau epidemik yang serupa mungkin terjadi, atau kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah dari negara-negara yang terjangkit, termasuk Indonesia, untuk melawan penyebaran tersebut, dapat berdampak bagi ekonomi Indonesia dan negara lain dan mengurangi kepercayaan investor, dan oleh sebab itu akan memberikan dampak negatif secara material terhadap keadaan keuangan atau hasil usaha kami. Persepsi bahwa penyebaran virus SARS, flu burung, Influenza A (HIN1), Ebola atau penyakit menular lainnya dapat timbul kembali juga dapat menimbulkan dampak negatif yang material pada keadaan ekonomi negara-negara di Asia, termasuk Indonesia.

Gerakan dan kerusuhan buruh dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis kamiLiberalisasi peraturan yang mengijinkan pembentukan serikat pekerja, ditambah dengan keadaan perekonomian yang lemah, telah menyebabkan, dan akan menyebabkan berlanjutnya gerakan dan keresahan tenaga kerja di Indonesia. Pada tahun 2000, Pemerintah menerbitkan peraturan ketenagakerjaan yang mengijinkan tenaga kerja untuk membentuk serikat pekerja tanpa intervensi dari pengusaha. Pada bulan Maret 2003, Pemerintah mengeluarkan undang-undang tenaga kerja, UU No. 13 Tahun 2003 (“UU Tenaga Kerja”), yang, antara lain, meningkatkan jumlah uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang ganti rugi pada pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan mengharuskan pembentukan forum bipartit yang diikuti oleh pemberi kerja dan pekerja untuk Perusahaan yang memiliki 50 atau lebih pekerja. Untuk menegosiasikan perjanjian kerja bersama dengan Perusahaan tersebut, keanggotaan serikat pekerja harus lebih dari 50,0% dari jumlah total pekerja di Perusahaan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap keberatan atas keabsahan UU Tenaga Kerja, Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa UU Tenaga Kerja adalah sah, kecuali untuk beberapa ketentuan terkait, di antaranya, (i) hak pemberi kerja untuk menghentikan tenaga kerjanya yang melakukan pelanggaran serius; (ii) pengenaan sanksi pidana penjara, atau pengenaan denda terhadap tenaga kerja yang menghasut atau berpartisipasi dalam mogok kerja yang tidak sah atau mengajak tenaga kerja lain untuk berpartisipasi dalam mogok kerja; (iii) persyaratan yang membolehkan kesepakatan outsourcing atau subkontrak dengan perjanjian ketenagakerjaan waktu tertentu namun tidak mencantumkan ketentuan pengalihan perlindungan hak-hak bagi tenaga kerja; dan (iv) persyaratan dimana serikat pekerja yang keanggotaannya setidaknya 50% dari jumlah tenaga kerja (untuk Perusahaan yang memiliki lebih dari satu serikat pekerja) untuk dapat melakukan negosiasi dengan pemberi kerja. Pemerintah mengusulkan untuk mengubah UU Tenaga Kerja dengan cara dimana, menurut pandangan aktivis tenaga kerja, dapat berakibat pada menurunnya manfaat pensiun, peningkatan pemakaian tenaga kerja outsourcing dan larangan serikat tenaga kerja untuk melakukan mogok kerja. Rancangan perubahan undang-undang tersebut telah ditunda pembahasannya dan peraturan Pemerintah mengenai pemutusan hubungan kerja belum berlaku efektif.

Meskipun kami telah memelihara hubungan baik dengan karyawan dan serikat buruh kami, kami tidak dapat memastikan kepada anda bahwa tidak akan terdapat pemogokan di masa yang akan datang. Setiap kerusuhan

Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan

128 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

dan gerakan buruh dapat mengganggu bisnis kami dan dapat memberikan dampak negatif bagi keadaan keuangan perusahaan-perusahaan Indonesia pada umumnya.

Depresiasi nilai Rupiah dapat memberikan dampak yang negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha, dan prospek kamiSalah satu dari penyebab yang paling utama atas terjadinya krisis ekonomi yang dimulai di Indonesia di pertengahan tahun 1997 adalah depresiasi dan ketidakstabilan nilai tukar rupiah, sebagaimana diukur terhadap mata uang lainnya, seperti dolar AS. Walaupun Rupiah telah menguat secara tajam dari titik terendah sekitar Rp17.000 per Dolar AS pada tahun 1998, mata uang Rupiah dapat saja kembali mengalami ketidakstabilan di masa mendatang. Selama periode antara 1 Januari 2013 hingga 31 Desember 2015, nilai tukar tengah Rupiah terhadap berkisar dari titik terendah Rp14.728 per Dolar AS hingga mencapai titik tertinggi, yaitu Rp9.634 per Dolar AS. Selama tahun 2015, nilai tukar tengah Rupiah terhadap Dolar AS yang diumumkan oleh Bank Indonesia berkisar dari titik terendah sebesar Rp14.728 per Dolar AS hingga mencapai titik tertinggi, yaitu Rp12.444 per Dolar AS.

Kami tidak dapat memastikan bahwa depresiasi atau ketidakstabilan Rupiah terhadap mata uang asing, termasuk Dolar AS tidak akan terjadi lagi. Apabila Rupiah melemah lebih jauh dari nilai tukar pada tanggal 31 Desember 2015, kewajiban kami atas hutang dagang, hutang pengadaan dan hutang pinjaman berdenominasi mata uang asing serta obligasi kami dalam mata uang asing akan meningkat dalam Rupiah. Depresiasi atas Rupiah tersebut dapat berakibat pada bertambahnya kerugian pada nilai tukar valuta asing dan akan berdampak secara signifikan terhadap pendapatan lain-lain dan pendapatan bersih kami.

Sebagai tambahan, walaupun Rupiah secara umum bebas dikonversi dan ditransfer (kecuali bank-bank Indonesia dapat menolak melakukan transfer Rupiah kepada pihak-pihak di luar Indonesia yang tidak mempunyai tujuan perdagangan atau investasi yang jelas), Bank Indonesia, dari waktu ke waktu, telah melakukan intervensi dalam pasar uang dalam rangka melanjutkan kebijakannya, baik dengan cara menjual Rupiah atau membeli Rupiah dengan menggunakan cadangan mata uang asing. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa kebijakan nilai tukar mengambang dari Bank Indonesia tidak akan berubah, atau bahwa Pemerintah akan mengambil tindakan lain untuk menstabilkan, mempertahankan atau menguatkan nilai Rupiah, ataupun bahwa salah satu tindakan-tindakan ini, apabila dilakukan, dapat membuahkan hasil yang baik. Perubahan kebijakan

nilai tukar mengambang dapat berakibat pada sangat meningginya tingkat suku bunga dalam negeri, kurangnya likuiditas, diawasinya permodalan atau pertukaran valuta atau tidak diberikannya bantuan dana tambahan oleh para kreditur multinasional. Hal ini dapat berakibat menurunnya aktivitas ekonomi, resesi ekonomi, terjadinya cidera janji dalam pembayaran hutang atau berkurangnya penggunaan oleh pelanggan kami, dan sebagai dampaknya, kami juga akan mengalami kesulitan dalam membiayai pengeluaran barang modal dan dalam menjalankan strategi bisnis kami. Setiap konsekuensi-konsekuensi tersebut dapat memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.

Penurunan peringkat kredit Pemerintah atau Perusahaan-Perusahaan di Indonesia dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis kamiSejak tahun 1997, beberapa organisasi pemeringkat statistik yang diakui, termasuk Moody’s, Standard & Poor’s dan Fitch, menurunkan peringkat hutang negara (sovereign rating) Indonesia dan peringkat hutang dari berbagai instrumen kredit Pemerintah dan sejumlah besar bank dan Perusahaan lainnya di Indonesia. Pada tanggal 14 Maret 2016, hutang jangka panjang negara Indonesia dalam mata uang asing diberi peringkat “Baa3” oleh Moody’s, “BB+” oleh Standard & Poor’s, dan “BBB-” oleh Fitch. Peringkat ini mencerminkan penilaian atas kemampuan keuangan Pemerintah untuk membayar kewajiban dan kemampuannya untuk memenuhi komitmen keuangannya pada saat jatuh tempo.

Meskipun peringkat hutang Indonesia menunjukkan tren yang positif, kami tidak dapat memastikan bahwa Moody’s, Standard & Poor’s, Fitch atau organisasi pemeringkat statistik lainnya tidak akan menurunkan peringkat hutang Indonesia atau Perusahaan-Perusahaan Indonesia, termasuk Perusahaan. Setiap penurunan peringkat tersebut dapat memiliki dampak negatif bagi likuiditas di pasar uang Indonesia, kemampuan Pemerintah dan Perusahaan-Perusahaan Indonesia, termasuk Perusahaan, untuk memperoleh pendanaan tambahan serta tingkat suku bunga serta ketentuan-ketentuan komersial lainnya dimana pendanaan tambahan tersedia. Tingkat suku bunga mengambang atas hutang dalam mata uang Rupiah kemungkinan juga akan naik. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan dampak material yang negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil kegiatan operasional dan prospek kami.

129 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Kami didirikan di Indonesia, dan investor mungkin tidak dapat melakukan tindakan hukum atau melaksanakan keputusan terhadap kami di negara lain, atau untuk memberlakukan putusan pengadilan asing terhadap kami di IndonesiaKami adalah perseroan terbatas yang didirikan di Indonesia, menjalankan usaha dalam kerangka hukum Indonesia dengan status sebagai Perusahaan modal asing, dan hampir semua aktiva kami berada di Indonesia. Selain itu, beberapa Komisaris kami dan hampir seluruh Direktur kami bertempat tinggal di Indonesia dan sebagian besar aset dari pihak-pihak tersebut berada di luar Indonesia.

Penasihat hukum Indonesia kami telah menyampaikan bahwa putusan pengadilan negara lain, tidak dapat diberlakukan di pengadilan Indonesia. Meskipun demikian, putusan tersebut dapat dijadikan bukti yang tidak bersifat final dalam pemeriksaan perkara yang diajukan di pengadilan Indonesia.

Risiko-risiko yang berkaitan dengan Bisnis Perusahaan

Kami menjalankan usaha dalam keadaan dimana hukum dan perundang-undangan telah mengalami reformasi yang signifikan. Reformasi ini telah menyebabkan semakin ketatnya persaingan yang dapat mengakibatkan, antara lain, berkurangnya marjin dan pendapatan usaha, yang seluruhnya ini dapat memberikan dampak material yang negatif bagi kamiReformasi peraturan di sektor telekomunikasi Indonesia yang dilakukan oleh Pemerintah sejak tahun 1999 telah mendorong liberalisasi industri telekomunikasi, termasuk di antaranya kemudahan bagi para pemain baru untuk masuk ke sektor industri telekomunikasi dan perubahan struktur persaingan industri telekomunikasi. Akan tetapi, beberapa tahun terakhir ini, perubahan peraturan tersebut menjadi sedemikian banyak dan rumit sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum. Selain itu, seiring dengan terus berlangsungnya reformasi di sektor telekomunikasi Indonesia, para pesaing dengan sumber daya yang mungkin lebih besar dari kami mulai memasuki sektor telekomunikasi Indonesia dan bersaing dengan kami dalam menyediakan layanan telekomunikasi. Sebagai contoh, sejak Januari 2007, Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (“Menkominfo”), telah bertanggung jawab untuk menetapkan petunjuk tarif untuk layanan interkoneksi. Menkominfo menetapkan tarif interkoneksi untuk penyelenggara telekomunikasi dominan berdasarkan “biaya” sebagaimana yang dihitung olehnya,

berdasarkan data jaringan dan biaya lainnya yang diajukan oleh penyelenggara telekomunikasi dominan. Sebaliknya, penyelenggara telekomunikasi yang tidak masuk dalam klasifikasi penyelenggara dominan dapat hanya memberitahukan kepada Menkominfo mengenai syarat dan ketentuan interkoneksi mereka, termasuk tarif, dan dapat menerapkan syarat dan ketentuan atau tarif tersebut kepada pelanggan tanpa persetujuan Menkominfo. Perbedaan perlakuan terhadap penyelenggara telekomunikasi dominan dan non-dominan dapat menciptakan peluang bagi pemain baru di bidang industri telekomunikasi, memperbesar keleluasan bagi mereka dalam menetapkan tarif yang rendah dan menawarkan harga yang lebih rendah kepada pelanggannya.

Sebagai tambahan, tarif interkoneksi kami telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, dan kami memperkirakan penurunan ini akan berlanjut. Penurunan biaya interkoneksi ini dapat menurunkan pendapatan kami dan juga biaya trafik antar-operator. Pada tanggal 12 Desember 2011, Pemerintah, melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (“BRTI”), menerbitkan surat No. 262/BRTI/XII/2011 dimana tarif SMS berubah dari basis “sender keeps all” kepada skema berbasis biaya, yang berlaku efektif sejak 1 Juni 2012. Berdasarkan skema berbasis biaya yang berlaku saat ini, kami mencatat pendapatan dari tarif interkoneksi yang dibayar oleh operator lain kapanpun salah satu dari pelanggan kami mengirimkan SMS kepada penerima di jaringan lain. Apabila salah satu pelanggan kami mengirimkan SMS kepada seorang penerima di jaringan lain, kami mencatatkan pendapatan sebesar tarif SMS yang dikenakan terhadap pelanggan kami dan akan mencatatkan beban atas tarif interkoneksi yang dibayarkan kepada operator jaringan lain. Kami tidak dapat memastikan bahwa Perusahaan dapat menutup seluruh biaya interkoneksi yang dikeluarkan oleh Perusahaan, dan sebagai akibatnya, kami dapat mengalami penurunan pendapatan usaha dari jasa seluler. Di masa mendatang, Pemerintah akan mengumumkan atau memberlakukan perubahan peraturan lainnya, seperti perubahan kebijakan interkoneksi atau tarif yang dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis atau ijin yang kami miliki saat ini. Pemerintah saat ini sedang berdiskusi dengan para pemangku kepentingan industri telekomunikasi untuk peraturan-peraturan baru mengenai penyediaan jaringan, penyediaan jasa, interkoneksi, tarif retail, pedoman persaingan, voucher dan distribusi starter pack dan langkah-langkah untuk mengatasi perkembangan terakhir pada industri telekomunikasi. Peraturan-peraturan terbaru diberlakukan pada triwulan kedua 2015.

Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan

130 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Kami tidak dapat memberikan kepastian kepada anda bahwa kami akan berhasil bersaing dengan para penyelenggara telekomunikasi dalam negeri maupun asing atau bahwa pergantian, perubahan atau penafsiran peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini atau di kemudian hari oleh Pemerintah tidak akan memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.

Kami beroperasi di bawah ketidakpastian penegakan hukum, yang dapat mempengaruhi bisnis dan daya saing kamiPada tanggal 18 Januari 2012, Indar Atmanto, mantan Direktur Utama IM2, dituduh melakukan korupsi oleh Kejagung. Menurut Kejagung, terdapat kerugian negara sebesar Rp1.358,3 miliar yang disebabkan oleh adanya perjanjian antara IM2 dan Perusahaan, terkait dengan dugaan adanya penggunaan secara ilegal oleh IM2 atas pita frekuensi 2,1 GHz milik Perusahaan. Kemudian, pada tanggal 24 Februari 2012, Menkominfo menerbitkan surat No. 65/M.KOMINFO/02/2012 yang menyatakan bahwa tidak terdapat pelanggaran hukum, kejahatan yang dilakukan, dan kerugian negara yang ditimbulkan dari perjanjian antara Perusahaan dan IM2. Lebih lanjut, Menkominfo juga mengirim surat kepada Kejagung secara langsung yang menyatakan bahwa baik Perusahaan maupun IM2 tidak melanggar peraturan apapun dan kerja sama antara Perusahaan dan IM2 adalah sah berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta merupakan praktek umum dalam industri telekomunikasi. Selain itu, BRTI juga telah menyatakan kepada publik bahwa IM2 tidak melanggar undang-undang atau peraturan apapun yang berlaku. Namun demikian, Kejagung mengabaikan surat-surat dari Menkominfo tersebut dan, pada tanggal 30 November 2012, menyebutkan mantan Direktur Utama Perusahaan sebagai tersangka dan, pada tanggal 3 Januari 2013, juga menyebutkan IM2 dan Perusahaan sebagai tersangka korporasi. Pada tanggal 8 Juli 2013, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa Indar Atmanto bersalah telah melakukan korupsi dan menghukum Indar Atmanto dengan pidana penjara selama empat tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Lebih lanjut, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa IM2 bertanggung jawab untuk melakukan restitusi atas kerugian negara yang disebabkan oleh transaksi tersebut dan mengenakan denda sebesar Rp1.358,3 miliar. Pada tanggal 11 Juli 2013, Indar Atmanto mengajukan banding terhadap keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi ke Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat. Pada tanggal 10 Januari 2014, Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat menegaskan keputusan

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dan mengenakan hukuman yang lebih tinggi berupa pidana penjara selama delapan tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Namun demikian, Pengadilan Tinggi menyatakan bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi tidak dapat mengenakan denda kepada IM2 yang, sebagai suatu badan hukum terpisah, tidak didakwa secara terpisah dalam proses perkara Kejagung terhadap Indar Atmando, dan membatalkan keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terkait IM2. Pada tanggal 23 Januari 2014, Indar Atmanto mengajukan permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung dan, pada tanggal 5 Februari 2014 menyampaikan memori kasasi.

Pada tanggal 10 Juli 2014, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan yang menghukum Indar Atmanto dengan pidana penjara (“Kasus Pidana”) selama delapan tahun, denda sebesar Rp300 juta dan memerintahkan IM2 untuk membayar kerugian sebesar Rp1.358,3 juta. Pada tanggal 16 September 2014, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah melaksanakan eksekusi terhadap Indar Atmanto berdasarkan putusan Mahkamah Agung. Menindaklanjuti hal ini, Indar Atmanto telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali pada tanggal 16 Maret 2015. Selain itu, Mahkamah Agung telah sebaliknya menegaskan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (“Kasus Tata Usaha Negara”) yang menyatakan bahwa Surat Kepala Deputi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) Sub-Divisi Investigasi No. SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9 November 2012 tentang Laporan Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz (3G) oleh PT Indosat Tbk dan IM2 beserta lampirannya yang dibuat oleh tim BPKP adalah melanggar hukum dan BPKP diperintahkan untuk mencabut surat tersebut. Mengingat putusan Kasus Pidana dan Kasus Tata Usaha Negara bertentangan, maka pada tanggal 16 Maret 2015, BPKP mengajukan Pengajuan Kembali atas Kasus Tata Usaha Negara untuk membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. Atas Pengajuan Kembali yang diajukan BPKP, pada tanggal 16 Desember 2015, Perusahaan menerima Putusan Mahkamah Agung tertanggal 13 Oktober 2015 yang menyatakan bahwa laporan audit BPKP yang dilaksanakan oleh BPKP adalah sah. Pada tanggal 4 November 2015, berdasarkan situs resminya, Mahkamah Agung, telah mengeluarkan Putusan atas Kasus Pidana yang menolak Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Indar Atmanto. Walaupun demikian, Perusahaan sedang mempersiapkan untuk mengajukan Peninjauan Kembali yang kedua atas Kasus Pidana meskipun sampai dengan saat ini Perusahaan belum menerima putusan resmi Mahkamah Agung atas Kasus Pidana tersebut.

131 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Tidak ada kepastian bahwa Kejagung atau badan Pemerintah manapun tidak akan mengajukan perkara hukum serupa atau perkara hukum lainnya terhadap IM2, Perusahaan atau setiap pejabat kami. Lebih lanjut, Perusahaan tidak dapat memberikan kepastian bahwa peninjauan kembali yang diajukan oleh Indar Atmanto akan memenangkan pihaknya. Keputusan pengadilan yang tidak menguntungkan berkaitan dengan hal ini dapat mengakibatkan kewajiban pembayaran denda yang sangat besar untuk mengembalikan kerugian negara sebagaimana yang dituduhkan. Lebih lanjut, kami memiliki perjanjian serupa dengan penyelenggara layanan internet lain di Indonesia dan tidak ada jaminan bahwa kasus-kasus serupa tidak akan diajukan terhadap kami terkait dengan perjanjian-perjanjian tersebut. Keputusan yang merugikan kami dalam kasus ini atau kasus lain yang diajukan terhadap kami di masa depan dapat berdampak negatif bagi bisnis, hasil usaha, kondisi keuangan, reputasi dan daya saing kami.

Kami mungkin tidak mampu untuk membiayai pengeluaran barang modal yang dibutuhkan untuk tetap bersaing dalam industri telekomunikasi di Indonesia.Penyelenggaraan layanan telekomunikasi bersifat padat modal. Agar dapat bersaing, kami harus terus melakukan perluasan, modernisasi dan pembaharuan teknologi infrastruktur telekomunikasi kami, yang memerlukan investasi modal dalam jumlah yang besar. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014, dan 2015, total pengeluaran barang modal konsolidasi aktual kami mencapai masing-masing Rp9.371,0 miliar, Rp6.838,1 miliar dan Rp10.058,1 miliar. Untuk tahun 2016, kami berencana untuk mengalokasikan sekitar Rp6.636,0 miliar (US$481,0 juta) untuk belanja modal.

Kemampuan kami untuk membiayai pengeluaran barang modal di masa yang akan datang akan bergantung pada kinerja operasi kami di masa yang akan datang, yang bergantung pada keadaan ekonomi, tingkat suku bunga dan faktor keuangan, bisnis dan faktor-faktor lainnya, yang berada di luar kekuasaan kami, dan juga terhadap kemampuan kami untuk memperoleh tambahan pendanaan eksternal. Kami tidak dapat memastikan bahwa pendanaan tambahan akan tersedia, atau apabila ada, dapat diterima secara komersial. Selain itu, kami hanya dapat mendapatkan pendanaan tambahan sesuai dengan ketentuan perjanjian hutang kami. Sebagai akibatnya, kami tidak dapat memastikan bahwa kami akan memiliki sumber dana yang mencukupi untuk meningkatkan atau memperluas teknologi infrastruktur telekomunikasi atau memperbaharui

teknologi kami yang lainnya yang diperlukan agar dapat tetap bersaing di pasar telekomunikasi Indonesia. Kegagalan kami untuk melakukan hal tersebut dapat memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.

Kami bergantung pada perjanjian interkoneksi terkait dengan penggunaan jaringan seluler dan jaringan telepon tetap milik para pesaing kamiKami bergantung pada perjanjian interkoneksi terkait dengan penggunaan jaringan seluler dan jaringan telepon tetap milik para pesaing kami dan infrastruktur terkait agar pengoperasian bisnis Perusahaan berhasil. Apabila terjadi perselisihan mengenai perjanjian interkoneksi, baik yang disebabkan kegagalan pihak lainnya untuk melaksanakan kewajiban kontraktual atau karena alasan lainnya, maka satu atau lebih layanan kami dapat terhambat, terganggu atau berhenti sama sekali, kualitas layanan kami dapat menurun, churn pelanggan kami dapat meningkat atau tarif interkoneksi kami dapat meningkat. Perselisihan yang melibatkan perjanjian interkoneksi kami saat ini, dan juga kegagalan kami untuk menandatangani atau memperbaharui perjanjian interkoneksi dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.

Kami dapat menjadi subyek pembatasan kepemilikan asing dalam bidang usaha jasa telekomunikasiPeraturan Presiden No. 39 Tahun 2014 (“Peraturan Presiden No. 39/2014”) menetapkan jenis industri dan bidang usaha dalam mana investasi asing dilarang, dibatasi atau harus memenuhi persyaratan tertentu sebagaimana diatur oleh institusi Pemerintah yang terkait (“Daftar Negatif Investasi”). Industri telekomunikasi adalah salah satu industri yang diatur dalam Daftar Negatif Investasi, dan oleh karena itu investasi asing dalam industri telekomunikasi Indonesia tunduk pada pembatasan dan ketentuan yang berlaku. Daftar Negatif Investasi dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (“BKPM”). Pembatasan yang berlaku bagi industri telekomunikasi bergantung pada jenis usaha telekomunikasi yang dilakukan. Pembatasan yang berbeda berlaku tergantung pada apakah usaha tersebut terkait dengan jaringan atau jasa telekomunikasi. Batasan terhadap kepemilikan saham oleh asing dalam Perusahaan yang bergerak di bidang usaha jaringan telekomunikasi adalah maksimum 65%, dan batasan pada kepemilikan saham oleh asing pada Perusahaan Indonesia yang bergerak dalam penyediaan jasa telekomunikasi (termasuk jasa konten, jasa penyedia internet, komunikasi data, dan lain-lain), adalah maksimum 49,0%. Apabila Perusahaan bergerak di bidang usaha jaringan telekomunikasi yang terintegrasi dengan

Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan

132 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

jasa telekomunikasi, maka batasan pada kepemilikan saham oleh asing adalah maksimum 65,0%. Berdasarkan Pasal 9 dari Peraturan Presiden No. 39/2014, pembatasan yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 39/2014 tersebut tidak berlaku bagi investasi yang telah disetujui sebelum berlakunya Peraturan Presiden No. 39/2014 sesuai dengan persetujuan investasi yang dikeluarkan oleh BKPM kecuali pembatasan tersebut lebih menguntungkan bagi investasi. Peraturan Presiden No. 39/2014 tidak mengubah pembatasan kepemilikan asing di dalam usaha kami.

Pada tanggal 22 Juni 2008, Ooredoo Q.S.C (dahulu dikenal sebagai Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C.) (“Ooredoo”), melalui anak perusahaannya, Qatar South East Asia Holding S.P.C. membeli seluruh saham yang ditempatkan dan disetor dari masing-masing Indonesia Communications Limited (“ICLM”), dan Indonesia Communications Pte. Ltd. (“ICLS”) dari Asia Mobile Holdings Pte.Ltd. (“AMH”), sebuah Perusahaan yang didirikan di Singapura. Setelah akuisisi ini, perubahan pengendalian terjadi di Perusahaan dan mewajibkan Ooredoo untuk melakukan penawaran tender. Sehubungan dengan penawaran tender, pada tanggal 23 Desember 2008, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia (“Bapepam-LK”), mengeluarkan surat (i) menyatakan bahwa Bapepam-LK telah menerima surat dari BKPM tertanggal 19 Desember 2008, dimana BKPM mengkonfirmasikan bahwa jumlah maksimal kepemilikan saham asing di Perusahaan adalah 65,0%, dan bahwa kami masih tetap dapat melakukan kegiatan operasional jaringan seluler dan usaha jaringan tetap lokal kami dan (ii) memberikan ijin kepada Ooredoo untuk melakukan penawaran tender. Menyusul keluarnya surat tersebut, Ooredoo melakukan penawaran tender untuk membeli hingga 1.314.466.775 Saham Seri B, mewakili kira-kira 24,19% dari total Saham Seri B yang telah ditempatkan dan disetor.

Sebagai perseroan terbuka tercatat, kami percaya bahwa Daftar Negatif Investasi tidak berlaku bagi kami. Pasal 5 dari Peraturan Presiden No. 39/2014 menyatakan bahwa ketentuan dalam Daftar Negatif Investasi tidak berlaku untuk investasi tidak langsung atau portofolio melalui pasar modal domestik. Hingga saat ini, sepengetahuan kami, tidak ada klarifikasi formal lebih lanjut yang dikeluarkan oleh pemerintah yang khusus menyatakan jika Daftar Negatif Investasi berlaku bagi kami. Apabila pihak regulator yang berwenang menetapkan bahwa kepemilikan asing di Perusahaan masih melebihi batasan yang ditetapkan dalam Daftar Negatif Investasi, badan regulator yang berwenang mungkin melarang kami untuk mengikuti tender atau untuk memperoleh izin lain atau spektrum tambahan. Apabila

hal ini terjadi, usaha, peluang, kondisi keuangan dan hasil usaha kami menjadi terpengaruh secara negatif.

Kegagalan untuk melanjutkan pengoperasian jaringan, beberapa sistem utama, dan gateway menuju jaringan kami atau jaringan para operator lainnya dapat memberikan dampak yang negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kamiDalam menyediakan layanan kami, kami sangat bergantung pada lancarnya pengoperasian jaringan. Misalnya, Perusahaan bergantung pada akses ke PSTN untuk terminasi dan sumber panggilan seluler ke dan dari telepon dengan jaringan tetap, dan sebagian besar dari trafik sambungan seluler dan sambungan jarak jauh internasional Perusahaan disalurkan melalui PSTN.

Kami juga bergantung pada beberapa sistem informasi manajemen atau sistem lainnya yang canggih dalam hal teknologi, seperti sistem tagihan pelanggan, yang memungkinkan kami dapat menjalankan kegiatan operasional kami.

Jaringan kami, yang meliputi sistem informasi, teknologi informasi dan infrastruktur, dan jaringan para operator lainnya dengan mana para pelanggan kami berinterkoneksi, sangat rentan terhadap kerusakan dan gangguan operasi akibat berbagai hal seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, putusnya aliran listrik, tidak berfungsinya perangkat, cacat pada software jaringan, gangguan kabel transmisi atau peristiwa-peristiwa yang serupa. Misalnya, pusat pengendali telekomunikasi dan fasilitas back-up teknologi informasi kami sangat berkonsentrasi di kantor pusat dan principal operating and tape back-up storage facilities terdapat di dua tempat di Jakarta.

Lebih lanjut, pada bulan April 2014, jaringan internet seluler dan tetap kami mengalami black-out total selama sekitar 15 jam yang disebabkan oleh kesalahan konfigurasi dalam backbone IP/MPLS kami. Kami telah melakukan semua tindakan yang diperlukan untuk menutup kesenjangan pada keamanan, proses dan keterampilan dari semua sumber daya yang terkait untuk menghindari hal serupa yang terjadi di masa yang akan datang, meskipun tidak ada jaminan bahwa insiden semacam ini tidak terjadi secara tidak sengaja di masa yang akan datang.

Setiap kegagalan yang mengakibatkan gangguan pada operasional kami atau penyediaan salah satu layanan, baik akibat gangguan operasional, bencana alam atau lainnya, dapat menghambat kami dalam menarik dan

133 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

mempertahankan pelanggan, yang mana hal ini dapat menyebabkan para pelanggan menjadi sangat tidak puas dan memberikan dampak negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek Perusahaan.

Kegagalan kami untuk tanggap terhadap perubahan teknologi yang sangat cepat dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis kamiIndustri telekomunikasi terbentuk dengan adanya perubahan teknologi yang sangat cepat dan signifikan. Kami dapat menghadapi persaingan yang semakin ketat dari segi teknologi yang saat ini sedang dikembangkan atau yang mungkin dikembangkan di kemudian hari. Perkembangan atau penerapan teknologi, layanan atau standar baru atau alternatif di masa mendatang memerlukan perubahan besar terhadap model bisnis Perusahaan, pengembangan produk baru, penyediaan layanan tambahan dan investasi baru dalam jumlah yang besar. Sebagai contoh, perkembangan teknologi konvergensi telepon tetap seluler dan konvergensi telekomunikasi, teknologi informasi dan media. Konvergensi teknologi tumbuh bersama-sama, yang memungkinkan Perusahaan Penyedia Telekomunikasi untuk memberikan layanan campuran dan personal, dapat memberikan dampak negatif terhadap bisnis kami. Industri telekomunikasi sedang berada di tengah masa transformasi besar. Segmen pasar pengguna akhir menjadi lebih beragam dalam kebutuhan dan keperluannya, mengakibatkan peningkatan permintaan yang lebih canggih. Sekali dunia dipisahkan dari media, hiburan dan komunikasi telah terpusat, berbeda, layanan mandiri memberikan cara untuk peningkatan permintaan layanan jasa campuran dan personal yang dikirimkan ke perangkat apapun melalui jaringan apapun. Untuk mengatasi kebutuhan yang berkembang dari pengguna, kami memulai program transformasi yang komprehensif untuk merampingkan operasi dan meningkatkan posisi yang kompetitif. Strategi dieksekusi dengan menerapkan arsitektur yang menyebabkan berkurangnya biaya melalui efisiensi operasional, dan pertumbuhan pendapatan dengan menciptakan ketangkasan dalam menyebarkan produk/jasa baru yang memerlukan usaha. Di sisi lain, jaringan IT dan vendor telekomunikasi memperluas ke pasar baru atau menawarkan teknologi baru, kami harus senantiasa mengevaluasi dan mengevaluasi kembali mana solusi terbaik dan dengan siapa vendor harus bermitra.Pengembangan produk dan layanan baru membutuhkan biaya yang tinggi dan dapat mengakibatkan lahirnya pesaing baru di pasar. Kami tidak dapat secara akurat memperkirakan bagaimana perubahan teknologi yang baru muncul dan yang akan ada di kemudian hari dapat mempengaruhi operasional atau daya saing layanan kami. Kami tidak dapat memberikan

kepastian bahwa teknologi kami tidak akan menjadi usang, atau tidak akan bersaing dengan teknologi baru di masa mendatang, atau bahwa kami akan dapat memperoleh teknologi baru yang diperlukan, dengan ketentuan-ketentuan yang dapat diterima secara komersial, untuk dapat bersaing di situasi yang telah berubah. Kegagalan kami untuk tanggap terhadap perubahan teknologi yang cepat dapat mempengaruhi usaha, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami secara merugikan.

Pelanggaran keamanan pada jaringan atau teknologi informasi dapat memiliki efek buruk pada usaha kamiSerangan cyber atau pelanggaran keamanan lain pada jaringan atau keamanan teknologi informasi dapat menyebabkan kegagalan terhadap jaringan atau gangguan terhadap pelayanan kami. Kegagalan atau gangguan terhadap sistem pendukung bagi pelanggan tersebut, walaupun untuk jangka waktu terbatas, dapat mengakibatkan potensi kehilangan pendapatan yang signifikan dan/atau kehilangan pangsa pasar. Secara khusus, frekuensi, ruang lingkup dan bahaya potensial serangan cyber baik yang gagal maupun berhasil telah meningkat terhadap Perusahaan-Perusahaan untuk beberapa tahun terakhir. Biaya yang terkait dengan serangan cyber terhadap kami mencakup insentif mahal yang ditawarkan kepada pelanggan dan mitra bisnis yang ada saat ini untuk mempertahankan bisnis mereka, meningkatkan pengeluaran untuk langkah-langkah keamanan cyber, kehilangan pendapatan akibat gangguan usaha, litigasi dan kerusakan terhadap reputasi kami.

Serangan cyber juga dapat mengakibatkan kecurangan atas layanan kami. Pengguna yang tidak sah dapat memperoleh akses ke sistem kritikal, data keuangan, data pribadi pelanggan, dan pelayanan. Risiko ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir sebagaimana serangan cyber dan pelakunya menjadi lebih mutakhir. Selain itu, ketergantungan tinggi terhadap pihak ketiga untuk pemeliharaan sistem juga dapat menyebabkan akses ke sistem kritikal tersebut meskipun kami mengawasi pemeliharaan sistem tersebut. Akses secara curang kepada sumber pendapatan kritikal atau sistem penagihan tersebut dapat mengakibatkan kehilangan pendapatan yang signifikan.

Serangan cyber ini dapat mengeksploitasi kerentanan sistem yang menyimpan informasi sensitif seperti data pribadi pelanggan yang dapat diungkapkan atau disebarluaskan tanpa izin para pelanggan kami. Kejadian ini juga dapat berdampak negatif kepada kepercayaan pelanggan dan investor terhadap kami, menghadapkan kami pada kemungkinan gugatan pertanggungjawaban dari pelanggan, merusak reputasi kami dan dapat mengakibatkan kerugian bisnis.

Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan

134 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Pemerintah merupakan pemegang saham mayoritas dari para pesaing utama kami, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) dan PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”). Pemerintah dapat memberikan prioritas pada bisnis Telkom dan Telkomsel daripada PerusahaanPer tanggal 31 Desember 2015, Pemerintah memiliki saham sebanyak 14,29% di Perusahaan, termasuk satu saham Seri A, yang memiliki hak suara istimewa dan hak veto atas beberapa hal strategis sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan, termasuk keputusan untuk pembubaran, likuidasi dan mengajukan kepailitan, dan memperbolehkan Pemerintah untuk menominasikan satu Direktur dari Direksi dan satu Komisaris dari Dewan Komisaris.

Per tanggal 31 Desember 2015, Pemerintah juga memiliki saham sebanyak 52,55% di Telkom, yang merupakan pesaing utama kami di sektor jasa telekomunikasi umum. Per tanggal yang sama, Telkom memiliki saham sebanyak 65,00% di Telkomsel, salah satu dari dua pesaing utama kami dalam penyelenggaraan jasa seluler. Persentase kepemilikan saham Pemerintah di Telkom jauh lebih besar dibandingkan di Perusahaan. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa kebijakan-kebijakan dan rencana-rencana Pemerintah akan banyak mendukung bisnis Perusahaan atau bahwa Pemerintah akan memperlakukan kami sama dengan Telkom dan Telkomsel ketika memberlakukan keputusan-keputusan di kemudian hari, atau ketika menggunakan wewenang regulasinya terhadap industri telekomunikasi Indonesia. Jika Pemerintah memberikan prioritas kepada kegiatan usaha Telkom atau Telkomsel daripada Perusahaan, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi usaha, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek Perusahaan kami.

Kepentingan para pemegang saham pengendali kami dapat berbeda dengan kepentingan para pemegang saham lainnyaPer tanggal 31 Desember 2015, Ooredoo Asia Pte. Ltd (sebelumnya dikenal sebagai Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd. (“Ooredoo Asia”)), memiliki sekitar 65,00% saham yang telah ditempatkan dan disetor kami. Ooredoo Asia saat ini seluruhnya dimiliki dan dikendalikan oleh Ooredoo, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Qatar dan pihak terkaitnya. Ooredoo Asia dan pemegang saham pengendalinya dapat menggunakan kendalinya atas bisnis Perusahaan dan dapat membuat kami mengambil tindakan-tindakan yang tidak berhubungan dengan, atau dapat berbenturan dengan, kepentingan terbaik kami ataupun

para pemegang saham lainnya dari Perusahaan, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan manajemen dan kebijakan kami. Meskipun orang-orang yang ditunjuk oleh Ooredoo Asia memegang jabatan baik di dalam Dewan Komisaris maupun Direksi Perusahaan, kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa pemegang saham pengendali kami akan menunjuk direktur dan komisaris atau mempengaruhi usaha kami dengan cara yang menguntungkan para pemegang saham lainnya.

Kami mengandalkan personil manajemen inti, dan bisnis kami dapat terkena dampak negatif apabila tidak mampu mempekerjakan, melatih, mempertahankan dan memberikan motivasi pada personil intiKami yakin bahwa tim manajemen kami saat ini telah memberikan kontribusi pengalaman dan keahlian yang besar dalam pertumbuhan bisnis Perusahaan. Keberhasilan kami yang berkelanjutan dan kemampuan kami dalam melaksanakan strategi-strategi bisnis di masa mendatang sangat bergantung pada upaya-upaya yang dilakukan oleh personil inti kami. Personil yang terampil di sektor industri telekomunikasi di Indonesia tidak banyak jumlahnya dan baik persaingan dan teknologi berubah secara cepat. Oleh karena itu, persaingan untuk mendapatkan keahlian tertentu menjadi semakin ketat. Lebih penting, visi baru kami untuk menjadi Perusahaan Telekomunikasi Digital Terkemuka di Indonesia memaksa kami untuk bermain di pasar yang berbeda, menuntut keahlian yang berbeda. Ketidakmampuan kami dalam mempekerjakan, melatih, mempertahankan dan memberikan motivasi pada personil inti dapat memberikan dampak negatif yang material bagi usaha, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.

Pada tanggal 1 November 2007, KPPU mengeluarkan putusan terkait investigasi awal yang melibatkan kami dan delapan Perusahaan telekomunikasi lainnya terkait dugaan penetapan harga untuk jasa SMS dan pelanggaran Pasal 5 dari Undang-Undang Anti Persaingan Usaha. Pada tanggal 18 Juni 2008, KPPU menetapkan bahwa Telkom, Telkomsel, XL, Bakrie Telecom, Mobile-8, dan Smart Telecom telah secara bersama-sama melanggar Pasal 5 Undang-Undang Anti Persaingan Usaha. Mobile-8 mengajukan banding terhadap putusan ini ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dimana Telkomsel, XL, Telkom, Indosat, Hutchison, Bakrie Telecom, Smart Telecom, Natrindo dipanggil sebagai turut tergugat di dalam persidangan, sedangkan Telkomsel mengajukan banding di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 15 April 2015, Pengadilan

135 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Negeri Jakarta Pusat telah memanggil pihak – pihak yang terkait dengan keberatan yang diajukan oleh Mobile-8. Persidangan ini menggabungkan keberatan – keberatan lainnya yang diajukan oleh Telkom, XL, Telkomsel, Bakrie Telekom pada masing-masing domisili Pemohon. Pada tanggal 27 Mei 2015, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa Pemohon tidak terbukti bersalah atas pelanggaran Pasal 5 Undang-undang Anti Persaingan Usaha. Atas putusan ini, KPPU mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung. Saat ini, berdasarkan situs resmi Mahkamah Agung, Mahkamah Agung telah mengabulkan permohonan kasasi berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No. 9K/Pdt.Sus-KPPU/2016 tanggal 9 Februari 2016, yang menyatakan bahwa Perusahaan terbukti melakukan praktik kartel sebagaimana dituduhkan. Namun demikian sampai denagan saat ini, Perusahaan belum mendapatkan salinan resmi dari Mahkamah Agung dan Perusahaan tidak mengetahui secara rinci isi dari putusan tersebut.

Kami terekspos dengan risiko tingkat bungaHutang kami mencakup pinjaman-pinjaman bank untuk membiayai usaha kami. Apabila memungkinkan, kami berusaha meminimalisir eksposur risiko tingkat bunga kami dengan mengadakan kontrak swap suka bunga untuk mengubah tingkat bunga mengambang menjadi tingkat bunga tetap selama jangka waktu tertentu bagi pinjaman-pinjaman kami. Namun demikian, kebijakan lindung nilai kami mungkin tidak cukup untuk menutup risiko kami terhadap fluktuasi tingkat bunga dan hal ini dapat berakibat pada beban bunga yang besar dan dapat mempengaruhi bisnis, keadaan keuangan dan hasil usaha kami secara negatif.

Kami terekspos dengan risiko counter-partyKami dapat mengadakan beberapa transaksi dari waktu ke waktu yang dapat mengekspos kami kepada kredit para counter-party kami dan kemampuan mereka untuk memenuhi ketentuan-ketentuan dalam kontrak mereka dengan kami. Sebagai contoh, kami dapat menandatangani kesepakatan swap, yang mengekspos kami pada risiko di mana para counter-party dapat melakukan wanprestasi dalam melaksanakan kewajiban mereka berdasarkan perjanjian yang relevan. Apabila counter-party, termasuk institusi keuangan, dinyatakan pailit atau menjadi insolven, hal ini dapat berakibat pada penundaan dalam mendapatkan dana atau kami harus melakukan likuidasi terhadap posisi kami, yang dapat mengakibatkan kerugian.

Kami mungkin tidak dapat mengelola risiko pertukaran valuta asing kami secara suksesPerubahan nilai tukar mata uang telah mempengaruhi dan mungkin terus mempengaruhi keadaan keuangan dan hasil usaha kami, meskipun, kewajiban pembayaran hutang kami dalam mata uang Dolar AS lebih rendah daripada dalam mata uang Rupiah. Selain itu, sebagian besar pengeluaran barang modal kami adalah dalam mata uang Dolar AS dan kami juga mungkin akan memiliki hutang jangka panjang lainnya dalam mata uang selain dari Rupiah, termasuk Dolar AS, untuk membiayai pengeluaran barang modal tambahan. Walaupun sebagian pendapatan kami juga dalam mata uang Dolar AS atau yang berhubungan dengan Dolar AS, namun sebagian besar pendapatan usaha kami adalah dalam mata uang Rupiah.

Kami melakukan lindung nilai atas sebagian dari risiko valuta asing kami terutama karena pendapatan usaha tahunan kami dalam mata uang Dolar AS lebih kecil dari seluruh biaya operasi kami dalam mata uang Dolar AS, seperti beban usaha kami dalam Dolar AS dan pembayaran hutang pokok dan bunga dalam mata uang Dolar AS. Kami tidak dapat memastikan bahwa kami dapat berhasil mengelola risiko valuta asing di masa yang akan datang atau bahwa bisnis, keadaan keuangan atau hasil usaha kami tidak akan terkena dampak negatif dengan adanya eksposur terhadap risiko nilai tukar tersebut.

Risiko yang terkait dengan Bisnis Jasa Seluler Perusahaan

Persaingan dari para pemain lama dan para pemain baru dalam industri dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis jasa seluler kami, termasuk munculnya kehadiran bisnis OTT (Over The Top) dalam industri telekomunikasi.Persaingan di industri jasa seluler di Indonesia sangat tinggi. Persaingan di antara para penyedia jasa seluler di Indonesia didasarkan pada berbagai faktor seperti harga, kualitas dan cakupan jaringan, ragam layanan, fitur yang ditawarkan serta pelayanan pelanggan. Bisnis jasa seluler kami bersaing terutama dengan Telkomsel dan XL. Beberapa penyelenggara GSM dan CDMA yang lebih kecil lainnya juga menyediakan jasa seluler di Indonesia, termasuk Hutchison, Bakrie Telecom dan PT Smartfren Telecom Tbk. Selain para penyelenggara jasa seluler yang ada, Menkominfo dapat kembali memberikan izin penyelenggaraan jasa seluler di kemudian hari, dan pemain baru tersebut akan bersaing dengan kami. Lebih lanjut, izin untuk bandwidth tambahan dapat diberikan kepada penyelenggara jasa seluler yang ada saat ini.

Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan

136 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Persaingan dalam bisnis jasa seluler juga dapat dipengaruhi oleh konsolidasi industri. Pada bulan Maret 2010, Smart Telecom dan Mobile-8 mengumumkan bahwa mereka melakukan aliansi strategis, berdasarkan mana Mobile-8 (sekarang “Smartfren”) mengakuisisi sejumlah besar saham dalam Smart Telecom dan kedua Perusahaan setuju untuk menggunakan logo dan merek “Smartfren”. Penyelenggara jasa seluler lainnya dapat membentuk aliansi strategis atau berkonsolidasi di masa mendatang. Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan yang terus berlanjut dari para pemain lama dan para pemain baru di pasar layanan seluler telah menyebabkan kampanye harga yang agresif oleh para penyedia layanan seluler. Penurunan harga untuk penggunaan jasa seluler juga menyebabkan peningkatan jumlah pelanggan dan lalu lintas jaringan, mengakibatkan kemacetan jaringan meningkat di antara operator, yang mengharuskan kami untuk melakukan pengeluaran modal untuk terus memperluas jaringan kami.

Pada bulan April 2014, XL menyelesaikan merger dengan PT Axis Telekom Indonesia (“Axis”, dahulu dikenal sebagai Natrindo). Merger tersebut memberikan XL alokasi spektrum frekuensi Axis pada bandwith 1800 MHz dan 2100 MHz dan basis pelanggan Axis yang ada saat ini dan mengembalikan kembali spektrum frekuensi pada bandwith 10 MHz dari 2100 MHz kepada Pemerintah Republik Indoensia. Kami saat ini memiliki izin untuk menggunakan bandwidth 10 Mhz pada frekuensi radio 2.1 Ghz. Kami tidak dapat memperkirakan dengan akurat dampak terhadap bisnis kami atas alokasi spektrum frekuensi kepada pesaing kami.

Di samping kompetisi tradisional dari operator-operator lain, meluasnya penggunaan penyedia layanan over-the top (“OTT”), seperti SkypeTM, ViberTM dan WhatsAppTM juga dapat mempengaruhi posisi kompetitif, layanan bisnis seluler dan hasil kegiatan usaha kami. Akibat layanan dasar seperti layanan suara dan pesan digantikan oleh penggunaan OTT yang meluas, kami menghadapi risiko yang berkaitan dengan fenomena dimana, dengan rencana data tak terbatas, pengguna dapat mengunduh jumlah yang tidak terbatas dari data yang mengakibatkan rendahnya tingkat monetisasi data. Operator sedang memulai untuk menerapkan strategi untuk menghindari kerugian pendapatan, misalnya dengan mengganti rencana data tak terbatas dengan harga basis kuota atau konten harga berjenjang, dengan paket khusus untuk mengakses konten yang spesifik.

Kami berharap persaingan dalam bisnis jasa seluler agar lebih intensif. Penyedia layanan seluler baru dan yang sudah ada dapat menawarkan produk dan paket layanan

atau teknologi baru yang lebih menarik, seperti layanan mobile money, atau konvergensi dari beberapa layanan telekomunikasi, sehingga mengakibatkan churn rate yang lebih tinggi, ARPU yang lebih rendah atau mengurangi atau memperlambat pertumbuhan basis pelanggan seluler kami. Sementara kami mengharapkan mobile money menjadi faktor penting dalam pertumbuhan layanan seluler dengan menciptakan aliran pendapatan baru untuk meningkatkan atau mempertahankan ARPU dan mengurangi churn rate, kami tidak dapat menjamin bahwa penilaian kami akan menjadi akurat. Untuk memberikan layanan mobile money yang menarik, kami perlu bekerja sama dengan lembaga-lembaga keuangan dan saluran kemitraan distribusi lainnya untuk menyediakan cash-in dan cash-out point, serta dengan pemain dalam industri lain untuk, di antaranya, berbagi merchant dan infrastruktur. Tidak ada jaminan bahwa kami akan dapat berhasil melaksanakan strategi untuk mengambil keuntungan dengan membuka peluang yang disajikan oleh teknologi baru atau bahwa kami akan mampu menyediakan paket layanan yang sama atau lebih menarik dibandingkan dengan pesaing yang baru maupun yang telah ada.

Dikarenakan pasar di sebagian besar wilayah cakupan yang ada sudah sangat jenuh, operator layanan seluler memfokuskan diri untuk memperluas cakupan ke wilayah pedesaan. Meskipun kami berencana untuk memperluas jangkauan kami ke daerah pedesaan, tidak ada jaminan bahwa kami akan mampu menyiapkan dukungan infrastruktur yang diperlukan untuk suatu perluasan cakupan.

Persaingan dari para operator yang menggunakan teknologi baru, serta dengan operator baru, operator lama yang hampir melebihi kapasitas dan konsolidasi antar operator dapat menimbulkan dampak merugikan bagi persaingan, bisnis jasa seluler, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.

Banyaknya jaringan seluler dan terbatasnya ketersediaan spektrum dapat menghambat peningkatan jumlah pelanggan seluler kami dan dapat menyebabkan penurunan kualitas layanan seluler PerusahaanKami berniat untuk meneruskan rencana promosi kami untuk menarik pelanggan dan meningkatkan pemakaian jaringan kami oleh pelanggan seluler kami. Kami juga berniat untuk terus mempromosikan layanan data kami termasuk jasa BlackBerry™ dan layanan wireless broadband kami. Sebagai akibatnya, kami mungkin akan mengalami peningkatan kepadatan jaringan, yang dapat mempengaruhi performa jaringan kami dan merusak reputasi kami di mata pelanggan. Selain itu, pemakaian

137 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

seluler yang lebih tinggi di area perkotaan yang padat mungkin menuntut kami untuk menggunakan teknik rekayasa frekuensi radio, yang meliputi kombinasi rancangan seluler makro, mikro dan indoor, untuk mempertahankan kualitas jaringan seluler kami walaupun terjadi gangguan frekuensi radio dan pola pemakaian ulang radio frekuensi yang lebih ketat. Meskipun demikian, apabila jumlah pengguna seluler kami atau penggunaan layanan suara dan data kami bertumbuh secara signifikan di area-area dengan kepadatan yang tinggi, kami tidak dapat menjamin bahwa usaha-usaha ini akan cukup untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan.

Selain itu, kenaikan aplikasi smartphone yang mengandalkan layanan data belakangan ini telah menghasilkan lalu lintas data dan kepadatan jaringan seluler dalam jumlah besar. Dalam rangka mengatasi kepadatan jaringan dan meningkatkan kualitas jaringan, kami mungkin perlu untuk menggabungkan jaringan seluler dan jaringan tetap dan menyebarkan Wi-Fi hotspot serta 3G900. Kami juga telah diberikan izin untuk menggunakan 900MHz untuk layanan 3G, yang kami harapkan akan meningkatkan dan memperluas cakupan 3G kami untuk 3G900. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa upaya ini akan cukup untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan. Untuk memastikan kelancaran peningkatan jaringan 3G900 dan jalur akses Wi-Fi kami, kami perlu meningkatkan kapasitas backhaul kami, terutama untuk fiber. “Long Term Evaluation” diyakini menjadi teknologi yang lebih baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas jaringan,dan di tahun 2015 Indosat telah berhasil meluncurkan 4GPlus, suatu jaringan 4G-LTE dengan tambahan layanan, yaitu antara lain paket konten digital, free voice, dan peralatan bundiling di 35 kota. Peluncuran 4Gplus dengan harga yang kompetitif akan menarik orang untuk menggunakan layanan data yang lebih banyak, namun kenyataannya bahwa kami memiliki cakupan jaringan yang sangat terbatas bahkan di kota-kota besar yang akan memberikan kekecewaan pelanggan seluler kami. Untuk mendukung permintaan tambahan bagi jaringan kami, kami mungkin dituntut untuk melakukan pengeluaran barang modal yang signifikan untuk memperbaiki cakupan jaringan kami. Pengeluaran barang modal tambahan tersebut, bersama dengan kemungkinan penurunan jasa seluler kami, dapat berdampak buruk bagi posisi persaingan kami, bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.

Pendapatan usaha dan ARPU kami dari layanan suara dan layanan nirkabel tetap telah menurun dan tidak ada jaminan bahwa kami akan sukses dalam memperluas atau meluncurkan produk dan layanan yang sudah ada atau yang baru untuk mengimbangi penurunan tersebutPendapatan usaha dan ARPU kami dari layanan suara telah menurun terutama karena pasar yang kompetitif untuk layanan suara serta perubahan teknologi, khususnya teknologi baru dalam jaringan, perangkat dan aplikasi yang telah menyebabkan pergeseran dalam permintaan untuk pelayanan dasar (layanan suara dan SMS) dalam industri telekomunikasi. Meskipun permintaan untuk layanan data seluler telah meningkat, margin dari layanan data seluler lebih rendah dibandingkan dengan margin dari penyediaan pelayanan dasar karena pasar yang kompetitif untuk layanan data seluler. Sebagai bagian dari strategi kami, kami bermaksud untuk memperkenalkan dan terus mengembangkan produk dan layanan data seluler untuk segmen pasar yang lebih dalam dan lebih luas dan untuk berinvestasi lebih besar pada layanan data seluler karena kami percaya bahwa layanan data seluler akan menjadi sumber pertumbuhan pendapatan di masa depan. Namun, tidak ada jaminan bahwa kami akan sukses dalam mencapai pertumbuhan layanan data seluler dan mempertahankan pendapatan dan margin keuntungan kami.

Karena persaingan dan peningkatan popularitas dari platform mobile seluler, pendapatan nirkabel tetap dan ARPU kami telah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir dan kami memperkirakan bahwa tren penurunan ini akan terus berlangsung. Pada tahun 2013, kami memprakarsai strategi untuk memigrasi platform nirkabel tetap yang saat ini digunakan pada alokasi spektrum 800 MHz kami ke platform seluler dan kami telah mengajukan permohonan kepada Menkominfo untuk melakukan hal tersebut. Menkominfo telah menyetujui permohonan kami pada tanggal 10 September 2014. Keseluruhan proses migrasi telah dilaksanakan dan diselesaikan di tahun 2015, dengan migrasi konsumen layanan nirkabel tetap ke layanan seluler telah berhasil dilaksanakan dan dengan jaringan Indosat CDMA secara keseluruhan telah ditutup. Namun demikian, kami tidak dapat memberikan kepastian kami bahwa migrasi tersebut akan meningkatkan ARPU dari layanan seluler, mengingat ketatnya persaingan dari penyelenggara seluler lainnya.

Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan

138 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Penangguhan terhadap layanan konten oleh Pemerintah dapat menimbulkan dampak negatif terhadap pendapatan dari kegiatan usaha layanan seluler Perusahaan dan mengakibatkan pengenaan sanksi terhadap PerusahaanKami telah memperoleh pendapatan yang signifikan dari layanan konten dalam tahun-tahun terakhir. Layanan ini mencakup penyediaan lagu dan ringtones, wallpaper dan grafik lain untuk smartphone, pemberian suara dalam suatu lomba dan poling dan content termasuk ramalan bintang, ayat Alquran dan peringatan berita. Pada tahun 2011, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (“BRTI”) meminta Perusahaan-Perusahaan telekomunikasi untuk menonaktifkan layanan konten dan memberikan suatu pemberitahuan kepada pengguna mengenai penonaktifan dengan opsi untuk berlangganan kembali. Perusahaan-Perusahaan ini juga diminta untuk berhenti mempromosikan layanan konten, memberikan ringkasan biaya layanan konten untuk pengguna, mengembalikan jumlah yang dibebankan kepada rekening pengguna untuk layanan konten, dan melaporkan setiap minggu kepada BRTI mengenai tindakan-tindakan tersebut. Pada tanggal 6 Agustus 2013, Menkominfo mengeluarkan Peraturan Menkominfo No. 21 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Jasa Penyediaan Konten Pada Jaringan Bergerak Seluler dan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas, dimana telah tiga kali diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 10 Tahun 2014, No. 24 Tahun 2014 dan No. 6 Tahun 2015 (“Peraturan Menkominfo 21/2013”), yang antara lain mewajibkan operator jaringan seperti Perusahaan dan penyedia konten untuk memperoleh izin dari Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (“DJPPI”) untuk menyelenggarakan layanan konten. Lebih lanjut, berdasarkan Peraturan Menkominfo 21/2013, penyelenggara konten SMS premium diwajibkan untuk memenuhi persyaratan yang lebih ketat yang lebih sulit untuk dipenuhi dan wajib memperoleh izin prinsip tersebut paling lambat pada tanggal 6 Agustus 2014. Indosat mendapat izin prinsip sebagai Penyedia Konten pada tanggal 3 Juni 2014. Apabila penyedia konten belum memperoleh izin dalam jangka waktu tersebut, penyedia konten tidak diperbolehkan untuk melaksanakan usaha mereka sebagai penyedia konten. Kewenangan untuk menerbitkan izin kepada penyedia konten sepenuhnya terdapat pada DJPPI. Akan ada risiko bagi Perusahaan apabila penyedia konten, yang merupakan rekan dari Perusahaan, gagal dalam memperoleh izin dikarenakan konten yang didistribusikan kepada konsumen kami tidak dapat diimplementasikan. Dengan demikian, kami tidak mengharapkan pendapatan dari layanan konten untuk kembali ke tingkat sebelum bulan Oktober 2011.

Gangguan terhadap layanan konten kami yang diakibatkan tindakan BRTI pada tahun 2011 telah mengakibatkan penurunan yang cukup besar terhadap pendapatan Perusahaan yang berasal dari layanan ini. Tindakan yang sama oleh BRTI atau Menkominfo di masa yang akan datang mungkin dapat mengurangi atau membatasi pertumbuhan pendapatan Perusahaan dari layanan ini atau produk terkait atau produk baru lainnya. Lebih lanjut, Peraturan Menkominfo 21/2013 adalah peraturan baru dan penerapannya belum menentu. BRTI atau Menkominfo dapat mengambil tindakan agresif atau penafsiran yang ketat atas Peraturan Menkominfo 21/2013 yang dapat mengarah pada gangguan dalam penyediaan produk kami atau pengenaan denda atau sanksi administratif. Setiap faktor-faktor tersebut dapat menimbulkan dampak negatif dan material terhadap hasil kegiatan usaha dan keadaan keuangan kami. Jika salah satu dari risiko-risiko ini terjadi, maka hal itu dapat menimbulkan dampak material yang merugikan terhadap usaha, arus kas, hasil operasional, keadaan keuangan dan prospek Perusahaan.

Terlepas dari dikeluarkannya dana yang besar untuk meningkatkan jumlah pelanggan seluler kami, jumlah pelanggan seluler kami meningkat tanpa diikuti dengan peningkatan pendapatan usaha kamiKami telah menggunakan sumber dana yang cukup banyak untuk mengembangkan dan memperluas jaringan seluler kami serta untuk meningkatkan jumlah pelanggan seluler kami. Namun demikian, ketidakpastian atas situasi ekonomi di Indonesia dan kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok dapat menurunkan daya beli pelanggan seluler kami. Jumlah pelanggan seluler kami meningkat dari sekitar 58,5 juta per tanggal 31 Desember 2012, menjadi sekitar 59,6 juta per tanggal 31 Desember 2013, menjadi sekitar 63,2 juta per tanggal 31 Desember 2014, menjadi sekitar 69,7 juta per tanggal 31 Desember 2015. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2013, 2014 dan 2015, ARPU kami masing-masing adalah sebesar Rp27.073, Rp27.515, Rp27.198 dan Rp26.045. Walaupun kami bermaksud untuk terus menggunakan sumber pendanaan yang signifikan untuk meningkatkan jumlah pelanggan seluler kami dan untuk memperluas jaringan seluler kami untuk mendukung permintaan dari penambahan jumlah pelanggan seluler, kami tidak dapat menjamin bahwa pengeluaran tersebut akan diikuti dengan peningkatan ARPU atau pendapatan usaha Perusahaan. Oleh karena itu, biaya akuisisi pelanggan kami dan pengeluaran barang modal yang diperlukan untuk memperluas kapasitas jaringan kami dapat mengalami peningkatan tanpa mengakibatkan terjadinya peningkatan pada pendapatan atau laba kami, dimana hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif dan material terhadap bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.

139 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Kami mengalami churn rate yang tinggiKami mengalami churn rate yang tinggi, sebagaimana umumnya dialami oleh operator telekomunikasi Indonesia yang menyelenggarakan jasa seluler pra-bayar. Kami percaya bahwa churn rate kami yang tinggi disebabkan oleh fakta bahwa banyak pelanggan pra-bayar kami yang memiliki lebih dari satu kartu SIM dari berbagai operator seluler, yang memungkinkan mereka untuk memilih paket yang termurah. Tingginya churn rates kami dapat berakibat pada menurunnya pendapatan, yang dapat berdampak negatif pada bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami. Kami tidak dapat menjamin bahwa churn rate kami tidak akan meningkat di tahun-tahun mendatang sebagai akibat dari program promosi agresif yang diluncurkan oleh operator lain.

Kami bergantung pada ketersediaan infrastuktur menara telekomunikasiKami sangat tergantung pada infrastruktur menara telekomunikasi kami dan yang lainnya, untuk menyediakan jaringan GSM, akses nirkabel tetap dan 3G dan jasa telekomunikasi bergerak seluler dengan memasang pemancar dan antena penerima dan fasilitas pendukung BTS lainnya pada menara tersebut. Ketersediaan dan pemasangan menara telekomunikasi tersebut memerlukan izin dari instansi berwenang di daerah. Beberapa instansi berwenang di daerah telah memberlakukan peraturan yang membatasi jumlah dan lokasi menara telekomunikasi dan mensyaratkan kewajiban berbagi penggunaan menara di antara berbagai operator telekomunikasi. Selain itu, pada tanggal 17 Maret 2008, Menkominfo telah mengeluarkan peraturan tentang penggunaan menara bersama telekomunikasi. Berdasarkan peraturan tersebut, pendirian menara telekomunikasi memerlukan izin dari pemerintah yang berwenang dan pemerintah daerah berhak menentukan wilayah penempatan dan lokasi dapat dibangunnya menara telekomunikasi tersebut. Lebih lanjut, suatu peraturan bersama dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menkominfo, serta Kepala BKPM pada 30 Maret 2009, juga mewajibkan tiap menara yang dibangun dan digunakan untuk layanan telekomunikasi harus memperoleh ijin mendirikan menara untuk menunjukkan kepatuhan pada beberapa spesifikasi teknis. Apabila pemilik menara tidak memperoleh ijin tersebut, maka pihak berwenang di daerah berhak untuk menentukan denda yang diberikan kepada pemilik menara. Selanjutnya, suatu penyelenggara telekomunikasi yang memiliki menara telekomunikasi atau pemilik menara wajib memperbolehkan operator telekomunikasi lainnya untuk menggunakan menara telekomunikasinya (selain menara yang digunakan sebagai jaringan utamanya), tanpa diskriminasi apapun.

Peraturan ini mewajibkan kami untuk menyesuaikan rencana pembangunan menara telekomunikasi kami, dan rencana menyewakan, melakukan relokasi menara telekomunikasi yang sudah ada dan memperbolehkan operator lainnya untuk menggunakan menara kami serta melakukan hal-hal lain yang dapat berdampak pada meningkatnya biaya pendirian menara telekomunikasi, keterlambatan dalam konstruksi menara dan gangguan terhadap layanan untuk pelanggan kami. Apabila kami tidak dapat memenuhi kewajiban ini atau memenuhi target kapasitas jaringan untuk menara telekomunikasi kami, kami mungkin dapat menghadapi hambatan dalam mengembangkan dan menyediakan jasa GSM seluler, akses nirkabel tetap dan 3G. Ketergantungan kami terhadap menara telekomunikasi kami atau pihak lain, digabungkan dengan beban pemasangan menara telekomunikasi bersama dalam kondisi tertentu, dapat menyebabkan dampak negatif terhadap daya saing dengan operator lain. Hal-hal seperti ini dapat mengakibatkan dampak negatif yang material terhadap kapasitas jaringan kami, kinerja dan kualitas jaringan dan layanan kami, reputasi, bisnis, hasil usaha serta prospek Perusahaan.

Kemampuan kami untuk memelihara dan memperluas jaringan seluler atau menjalankan usaha kami dapat dipengaruhi oleh gangguan pemasokan dan layanan dari para pemasok utama kamiKami bergantung pada beberapa pemasok utama untuk menyediakan sebagian besar perangkat yang dibutuhkan untuk memelihara dan memperluas jaringan seluler, termasuk microwave backbone, dan pada beberapa pemasok lainnya berkenaan dengan barang-barang lainnya yang diperlukan untuk menjalankan usaha kami. Kami mengandalkan perangkat dan barang dan jasa lainnya dari para pemasok tersebut untuk memelihara dan mengganti komponen utama dari jaringan seluler dan untuk menjalankan usaha kami. Apabila kami tidak dapat memperoleh barang atau jasa yang mencukupi secara tepat waktu atau berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dapat diterima secara komersial, atau apabila terjadi kenaikan harga yang tajam atas barang atau jasa tersebut, hal ini dapat memberikan dampak negatif bagi kami untuk dapat memelihara dan memperluas jaringan seluler dan bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha serta prospek Perusahaan.

Kami bergantung pada izin-izin yang kami miliki untuk menyelenggarakan jasa seluler, dan izin-izin ini dapat dibatalkan apabila kami tidak dapat memenuhi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dari izin tersebutKami bergantung pada izin yang dikeluarkan oleh Menkominfo untuk penyelenggaraan jasa seluler serta penggunaan alokasi spektrum frekuensi kami. Menkominfo,

Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan

140 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dapat mengubah ketentuan-ketentuan izin yang kami miliki, atas kebijakannya sendiri. Apabila kami melanggar syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dari izin-izin tersebut atau tidak mematuhi peraturan yang berlaku, maka izin-izin kami dapat dicabut. Apabila terjadi pencabutan atau perubahan yang tidak menguntungkan terhadap ketentuan-ketentuan izin yang kami miliki, atau kami tidak dapat memperbaharui izin-izin tersebut dengan ketentuan-ketentuan yang serupa, maka hal ini dapat memberikan dampak yang sangat negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek Perusahaan.

Peningkatan yang signifikan atas biaya frekuensi dapat menimbulkan dampak terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan hasil usaha kamiSejak tanggal 15 Desember 2010, pemerintah telah mengubah biaya berbasis perhitungan frekuensi menjadi suatu perhitungan baru yang didasarkan pada lebar alokasi spektrum yang digunakan oleh para pelaku usaha. Sebelumnya, kami diwajibkan untuk membayar biaya frekuensi untuk pita frekuensi 800 MHz, 900 MHz dan 1800 Mhz yang didasari pada jumlah stasiun radio. Pada tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015, kami membayar biaya frekuensi masing-masing sejumlah Rp2,1 triliun, Rp2,5 triliun, Rp2,9 triliun dan Rp3,2 triliun. Sebagai salah satu pemegang spektrum terbesar di Indonesia, kami diharapkan untuk terus membayar sejumlah dana yang besar untuk biaya frekuensi mulai dari sekarang dan ke depannya. Peningkatan biaya frekuensi di masa mendatang ini didasarkan pada peningkatan indeks harga konsumen dan populasi Indonesia. Akibatnya, perubahan kondisi makroekonomi di Indonesia dapat mengakibatkan meningkatnya biaya frekuensi yang apabila signifikan dapat berdampak negatif terhadap bisnis, kondisi keuangan dan hasil operasional kami.

Dugaan adanya risiko kesehatan sebagai akibat dari medan elektromagnetik yang ditimbulkan dari BTS dan peralatan telepon genggam, serta gugatan hukum dan publikasi mengenai hal tersebut, tanpa memperhatikan nilainya, dapat mempengaruhi kegiatan usaha kamiBeberapa spekulasi mengenai risiko terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh medan elektromagnetik dari BTS dan penggunaan telepon genggam telah timbul di masyarakat. Kami tidak dapat menjamin bahwa penelitian di masa mendatang mengenai risiko kesehatan ini tidak akan menyimpulkan adanya hubungan antara medan elektromagnetik dan dampak merugikan terhadap kesehatan

sehingga kami dapat menjadi subyek gugatan dari individu yang menuduh adanya cidera atau hal-hal lainnya, yang dapat menimbulkan dampak terhadap kegiatan usaha kami.

Risiko yang berkaitan dengan Bisnis Layanan Data Tetap (“MIDI”)

Persaingan layanan MIDI kami meningkat, dan kami mungkin akan mengalami penurunan marjin dari jasa tersebut seiring dengan meningkatnya persainganLayanan MIDI kami menghadapi persaingan yang semakin ketat dari para operator baru dan operator yang telah ada, yang mungkin memiliki basis pelanggan yang lebih banyak dan sumber dana yang lebih besar dari kami, seperti Telkom, yang memiliki jangkauan internasional dan regional dan infrastruktur dalam negeri yang telah berkembang. Selain itu, para operator seperti XL, PT First Media Tbk (“First Media”) dan PT Indonesia Comnet Plus (“Icon+”) dan PT NAP Info Lintas Nusa (“Matrix Cable System”), beberapa di antaranya yang mempunyai aliansi dengan operator telekomunikasi asing, bersaing dengan kami di segmen bisnis ini.

Bisnis satelit kami juga menghadapi persaingan yang semakin ketat seiring dengan diluncurkannya satelit-satelit baru dan berkemampuan lebih besar dan dengan adanya beberapa Perusahaan yang memperoleh ijin eksklusif untuk menyelenggarakan jasa penyiaran di Indonesia. Perjanjian kapasitas transponder satelit Palapa-C2 dan Palapa D kami mencakup jangka waktu antara satu sampai lima tahun, dan kami perkirakan sisa umur produktif satelit tersebut masing-masing adalah berkisar satu dan enam tahun. Mengingat adanya satelit-satelit lain yang beroperasi dan sewa transponder kami yang akan berakhir atau diakhiri dan adanya persaingan harga yang semakin ketat, maka pihak penyewa transponder kami kemungkinan akan menggunakan satelit-satelit lain, dan karenanya dapat memberikan dampak negatif bagi marjin operasional dan pendapatan usaha kami dari sektor jasa ini.

Satelit kami memiliki umur produktif yang terbatas dan dapat rusak atau benar-benar musnah selama pengoperasiannya. Hilangnya atau menurunnya kinerja satelit kami, baik yang disebabkan kerusakan perangkat atau dicabutnya ijin, dapat memberikan dampak negatif bagi keadaan keuangan, hasil usaha dan kemampuan untuk menyediakan beberapa layanan PerusahaanSatelit Palapa-C2 dan Palapa-D kami mempunyai umur produktif yang terbatas, saat ini masing-masing diperkirakan akan berakhir pada bulan Agustus. Saat ini Palapa C-2

141 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

masih beroperasi dengan bahan bakar yang tersisa dan akan dirilis dari orbit masing-masing setelah muncul indikator dan pada April 2020. Beberapa faktor mempengaruhi umur produktif satelit, di antaranya kualitas dari konstruksi, daya tahan sistem, subsistem dan komponen, cadangan minyak on-board, keakuratan dari peluncuran mereka menuju orbit, risiko badai mikrometeroit, atau bencana alam lain di luar angkasa, benturan dengan puing orbital, atau cara satelit tersebut dimonitor dan dioperasikan.

Saat ini kami menggunakan kapasitas transponder satelit kami sehubungan dengan berbagai aspek dari bisnis kami, termasuk sewa langsung untuk kapasitas tersebut dan untuk menyalurkan sambungan jarak jauh internasional dan jasa seluler kami. Kami memperhatikan, bahwa berdasarkan faktor-faktor yang diatas, satelit Palapa-D kami dapat tidak berfungsi sebelum 2020, dan perbaikan di orbit tidak memungkinkan kecuali perbaikan-perbaikan yang mungkin dilakukan melalui perangkat lunak dasar (ground-based software) atau operasional. Selanjutnya, Peraturan International Telecommunications Union menyatakan bahwa slot satelit yang telah ditentukan sudah dialokasikan untuk Indonesia, dan Pemerintah berhak menentukan pihak mana yang akan diberikan ijin untuk menggunakan slot tersebut. Meskipun kami saat ini memiliki ijin untuk menggunakan slot satelit yang telah ditentukan, apabila satelit Palapa-D kami mengalami masalah teknis atau tidak berfungsi, Pemerintah dapat menyatakan bahwa kami tidak berhasil memanfaatkan slot yang ada berdasarkan ijin yang diberikan kepada kami, dan dengan demikian Pemerintah dapat mencabut ijin kami dan memberikannya kepada salah satu pesaing kami. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa kami akan dapat mempertahankan penggunaan slot orbit satelit yang ditetapkan dengan cara yang dianggap baik oleh Pemerintah. Pada tanggal 26 Maret 2014, Menkominfo menyatakan tidak memperpanjang izin kami untuk menggunakan slot orbit satelit 150.5E.L. dan atas penggunaan tersebut telah berakhir pada 1 September 2015. Menindaklanjuti keputusan pemerintah. kami memindahkan satelit Palapa-C2 kami dari 150.5EL ke 146EL dan mengelola satelit tersebut bersama-sama dengan PT Pasific Satelit Nusantara (“PSN”).

Kami memiliki asuransi in-orbit satelit Palapa-D kami dengan syarat dan ketentuan yang konsisten dengan praktik industri. Pada 31 Desember 2015, kami telah memiliki polis asuransi dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp810,4 miliar, untuk jumlah kerugian keseluruhan untuk satelit Palapa D kami. Apabila kerusakan atau kegagalan tersebut mengakibatkan satelit kami tidak layak

lagi untuk digunakan, maka kami mungkin akan memilih untuk menghentikan pengoperasian satelit atau menyewa kapasitas transponder dari penyelenggara pihak ketiga daripada membeli satelit baru. Penghentian bisnis satelit kami dapat meningkatkan biaya operasional yang terkait dengan penyediaan layanan telekomunikasi lainnya dan mungkin dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, keadaan keuangan dan hasil usaha kami.

Risiko yang berkaitan dengan Bisnis Jasa Telekomunikasi Tetap Kami

Masuknya operator telekomunikasi Indonesia tambahan lainnya sebagai penyelenggara jasa sambungan jarak jauh internasional dapat memberikan dampak negatif bagi marjin operasi, pangsa pasar dan hasil usaha kami dari jasa telekomunikasi tetap Telkom, Perusahaan telekomunikasi Indonesia yang telah lama berdiri dengan sumber-sumber keuangan dan politik yang kuat, telah memperoleh ijin untuk menyelenggarakan jasa sambungan jarak jauh internasional dan meluncurkan layanan komersialnya di tahun 2004. Sebagai akibat dari masuknya Telkom ke pasar jasa sambungan jarak jauh internasional, kami kehilangan pangsa pasar dan mengalami dampak negatif lainnya yang mempengaruhi usaha jasa telekomunikasi tetap kami. Pada akhir tahun 2006, Telkom telah menguasai pangsa pasar yang jauh lebih besar dari kami untuk sektor jasa Sambungan Langsung Internasional (“SLI”). Selain itu, pada tahun 2009, Pemerintah telah mengeluarkan izin baru untuk penyelenggaraan jasa sambungan jarak jauh internasional kepada Bakrie Telekom dalam upaya untuk mendorong persaingan yang lebih besar lagi di pasar jasa sambungan jarak jauh internasional. Operasional dari pemain lama dan munculnya operator baru ke pasar jasa sambungan jarak jauh internasional, termasuk jasa penyelenggaraan VoIP yang dilakukan oleh sejumlah operator, secara berkelanjutan menimbulkan ancaman persaingan yang signifikan kepada Perusahaan. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa dampak negatif tersebut tidak akan terus berlanjut atau bahwa meningkatnya persaingan tidak akan terus mengikis pangsa pasar kami atau memberikan dampak negatif bagi marjin operasi dan hasil usaha kami untuk jasa telekomunikasi tetap.

Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan

142 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Kami menghadapi risiko berkenaan dengan pembukaan kode akses baru untuk sambungan jarak jauhDalam rangka liberalisasi di sektor jasa Sambungan Langsung Jarak Jauh (“SLJJ”), Pemerintah telah mengeluarkan peraturan-peraturan yang mengharuskan setiap operator jasa SLJJ untuk menyelenggarakan kode akses tiga digit yang harus digunakan oleh para pelanggan pada saat mereka melakukan telepon SLJJ. Pada tahun 2005, Menkominfo mengumumkan bahwa penggunaan kode akses tiga digit untuk telepon SLJJ akan dilakukan secara bertahap dalam waktu lima tahun sejak tanggal tersebut dan akan memberikan kode akses “011” kepada kami untuk lima kota besar, termasuk Jakarta, dan mengizinkan kami untuk melakukan perluasan secara progresif ke semua kode area lainnya dalam waktu lima tahun. Telkom telah memperoleh “017” sebagai kode akses SLJJ-nya. Pada bulan Desember 2007, Pemerintah menerbitkan peraturan baru untuk membuka kode akses SLJJ di kota pertama di Balikpapan pada bulan April 2008. Sejak tanggal pelaksanaan tersebut, penduduk Balikpapan akan dapat memilih untuk menggunakan kode akses “0”, “011” atau “017” untuk melakukan panggilan jarak jauh.

Pada bulan April 2008, kami dan Telkom sepakat untuk membuka akses SLJJ dari masing-masing pelanggan kami di Balikpapan. Penggunaan kode akses SLJJ tersebut di kota-kota lain akan dilakukan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh BRTI.

Implementasi kode akses SLJJ baru dapat secara potensial meningkatkan persaingan dengan menawarkan kepada pelanggan kami lebih banyak pilihan untuk layanan SLJJ. Selain itu, pembukaan kode akses SLJJ baru tersebut diharapkan akan berdampak pada peningkatan kompetisi dan berkurangnya kerjasama di antara operator saat ini, yang dapat mengakibatkan berkurangnya marjin dan pendapatan operasional, yang di antaranya dapat menimbulkan dampak material yang merugikan kepada kami. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa kode akses kami akan terus ada atau dapat berhasil meningkatkan pendapatan Perusahaan dari sektor SLJJ.

2. Pengendalian Internal

Pengendalian Keuangan dan OperasionalGrup RM & ICFR juga bertanggung jawab membantu Presiden Direktur & CEO dan Direktur & CFO dalam mengelola Pengendalian Internal Perusahaan terhadap Laporan Keuangan, dengan mengembangkan dan mendokumentasikan seluruh proses dalam mengidentifikasi, mengukur, dan menilai kecukupan pengendalian untuk memitigasi risiko salah saji dalam laporan keuangan. Grup RM & ICFR berkoordinasi dengan semua unit usaha dan Grup Internal Audit dalam melakukan pengujian terkait. Grup RM & ICFR berkoordinasi dengan semua unit usaha untuk melakukan perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang telah diidentifikasikan.

Kesesuaian dengan The Committee of Sponsoringorganizations of the Treadway Commission

Kerangka COSOSistem pengendalian Indosat Ooredoo mengacu kepada unsur-unsur kerangka yang dirancang oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO), yaitu Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, Pemantauan, yang diterapkan sebagaimana diperlukan sesuai pengarahan Direksi dan Komite Audit.

Evaluasi Sistem Pengendalian InternalGroup Risk Management & Internal Control over Financial Reporting (RMG & ICFR Group) bertanggung jawab untuk menilai penerapan Sistem Pengendalian Internal dengan menguji dan mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian intern dalam pelaksanaan GCG sesuai dengan kebijakan perusahaan/peraturan yang berlaku.

143 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Dari waktu ke waktu, kami terlibat di dalam proses perkara hukum berkenaan dengan masalah-masalah yang timbul dari pelaksanaan bisnis Perusahaan. Saat ini, kami tidak terlibat, dan belum terlibat di dalam, proses perkara pengadilan ataupun arbitrase yang menurut kami dapat memberikan dampak material terhadap kondisi keuangan atau hasil usaha kami selain dari yang telah diungkapkan di dalam laporan tahunan ini.

Pada tanggal 5 Mei 2004, Perusahaan menerima putusan Mahkamah Agung No. 1610K/PDT/2003 yang memenangkan Primer Koperasi Pegawai Kantor Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata (dikenal sebagai Primkopparseni), berkenaan dengan perselisihan transaksi valuta asing. Putusan Mahkamah Agung mengharuskan kami untuk membayar Rp13,7 miliar ditambah 6,0% bunga per tahun sejak tanggal 16 Februari 1998 sampai dengan tanggal pelunasan dan pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan telah memenuhi putusan dengan melakukan pembayaran sebesar Rp19,3 miliar kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Lebih lanjut, pada bulan Januari 2005, kami mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Mahkamah Agung belum mengeluarkan putusan untuk peninjauan kembali tersebut.

Pada tanggal 1 November 2007, KPPU mengeluarkan putusan terkait investigasi awal yang melibatkan kami dan delapan Perusahaan telekomunikasi lainnya terkait dugaan penetapan harga untuk jasa SMS dan pelanggaran Pasal 5 dari Undang-Undang Anti Persaingan Usaha. Pada tanggal 18 Juni 2008, KPPU menetapkan bahwa Telkom, Telkomsel, XL, Bakrie Telecom, Mobile-8, dan Smart Telecom telah secara bersama-sama melanggar Pasal 5 Undang-Undang Anti Persaingan Usaha. Mobile-8 mengajukan banding terhadap putusan ini ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dimana Telkomsel, XL, Telkom, Indosat, Hutchison, Bakrie Telecom, Smart Telecom, Natrindo dipanggil sebagai turut tergugat di dalam persidangan, sedangkan Telkomsel mengajukan banding di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 15 April 2015, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memanggil pihak – pihak yang terkait dengan keberatan yang diajukan oleh Mobile-8. Persidangan ini menggabungkan keberatan – keberatan lainnya yang diajukan oleh Telkom, XL, Telkomsel, Bakrie Telekom pada masing-masing domisili Pemohon. Pada tanggal 27 Mei 2015, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat telah mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa Pemohon tidak terbukti bersalah atas pelanggaran Pasal 5 Undang-undang Anti Persaingan Usaha. Atas putusan ini, KPPU mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung. Saat ini, berdasarkan situs resmi Mahkamah Agung, Mahkamah Agung telah mengabulkan permohonan kasasi berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No. 9K/Pdt.Sus-KPPU/2016 tanggal 9 Februari 2016, yang menyatakan bahwa Perusahaan terbukti melakukan praktik kartel sebagaimana dituduhkan. Namun demikian sampai dengan saat ini, Perusahaan belum mendapatkan salinan resmi dari Mahkamah Agung dan Perusahaan tidak mengetahui secara rinci isi dari putusan tersebut.

Pada tanggal 18 Januari 2012, Indar Atmanto, mantan Direktur Utama IM2, dituduh melakukan korupsi oleh Kejagung. Menurut Kejagung, terdapat kerugian negara sebesar Rp1.358,3 miliar yang disebabkan oleh adanya perjanjian antara IM2 dan Perusahaan, terkait dengan dugaan adanya penggunaan secara ilegal oleh IM2 atas pita frekuensi 2,1 GHz milik Perusahaan. Kemudian, pada tanggal 24 Februari 2012, Menkominfo menerbitkan surat No. 65/M.KOMINFO/02/2012 yang menyatakan bahwa tidak terdapat pelanggaran hukum, kejahatan yang dilakukan, dan kerugian negara yang ditimbulkan dari perjanjian antara Perusahaan dan IM2. Lebih lanjut, Menkominfo juga mengirim surat kepada Kejagung secara langsung yang menyatakan bahwa baik Perusahaan maupun IM2 tidak melanggar peraturan apapun dan kerja sama antara Perusahaan dan IM2 adalah sah berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta merupakan praktek umum dalam industri telekomunikasi. Selain itu, BRTI juga telah menyatakan kepada publik bahwa IM2 tidak melanggar undang-undang atau peraturan apapun yang berlaku. Namun demikian, Kejagung mengabaikan surat-surat dari Menkominfo tersebut dan, pada tanggal 30 November 2012, menyebutkan mantan Direktur Utama Perusahaan sebagai tersangka dan, pada tanggal 3 Januari 2013, juga menyebutkan IM2 dan Perusahaan sebagai tersangka korporasi. Pada tanggal 8 Juli 2013, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa Indar Atmanto bersalah telah melakukan korupsi dan menghukum Indar Atmanto dengan pidana penjara selama empat tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Lebih lanjut, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa IM2 bertanggung jawab untuk melakukan restitusi atas kerugian

Proses Perkara Hukum

Proses Perkara Hukum

144 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

negara yang disebabkan oleh transaksi tersebut dan mengenakan denda sebesar Rp1.358,3 miliar. Pada tanggal 11 Juli 2013, Indar Atmanto mengajukan banding terhadap keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi ke Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat. Pada tanggal 10 Januari 2014, Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat menegaskan keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dan mengenakan hukuman yang lebih tinggi berupa pidana penjara selama delapan tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Namun demikian, Pengadilan Tinggi menyatakan bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi tidak dapat mengenakan denda kepada IM2 yang, sebagai suatu badan hukum terpisah, tidak didakwa secara terpisah dalam proses perkara Kejagung terhadap Indar Atmando, dan membatalkan keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terkait IM2. Pada tanggal 23 Januari 2014, Indar Atmanto mengajukan permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung dan, pada tanggal 5 Februari 2014 menyampaikan memori kasasi.

Pada tanggal 10 Juli 2014, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan yang menghukum Indar Atmanto dengan pidana penjara (“Kasus Pidana”) selama delapan tahun, denda sebesar Rp300 juta dan memerintahkan IM2 untuk membayar kerugian sebesar Rp1.358,3 juta. Pada tanggal 16 September 2014, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah melaksanakan eksekusi terhadap Indar Atmanto berdasarkan putusan Mahkamah Agung. Menindaklanjuti hal ini, Indar Atmanto telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali pada tanggal 16 Maret 2015. Selain itu, Mahkamah Agung telah sebaliknya menegaskan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (“Kasus Tata Usaha Negara”) yang menyatakan bahwa Surat Kepala Deputi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) Sub-Divisi Investigasi No. SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9 November 2012 tentang Laporan Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz (3G) oleh PT Indosat Tbk dan IM2 beserta lampirannya yang dibuat oleh tim BPKP adalah melanggar hukum dan BPKP diperintahkan untuk mencabut surat tersebut. Mengingat putusan Kasus Pidana dan Kasus Tata Usaha Negara bertentangan, maka pada tanggal 16 Maret 2015, BPKP mengajukan Pengajuan Kembali atas Kasus Tata Usaha Negara untuk membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. Atas Pengajuan Kembali yang diajukan BPKP, pada tanggal 16 Desember 2015, Perusahaan menerima Putusan Mahkamah Agung tertanggal 13 Oktober 2015 yang menyatakan bahwa laporan audit

BPKP yang dilaksanakan oleh BPKP adalah sah. Pada tanggal 4 November 2015, berdasarkan situs resminya, Mahkamah Agung, telah mengeluarkan Putusan atas Kasus Pidana yang menolak Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Indar Atmanto. Walaupun demikian, Perusahaan sedang mempersiapkan untuk mengajukan Peninjauan Kembali yang kedua atas Kasus Pidana meskipun sampai dengan saat ini Perusahaan belum menerima putusan resmi Mahkamah Agung atas Kasus Pidana tersebut.

Pada tanggal 24 Desember 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan dari Direktorat Jendaral Pajak (DJP) yang menaikkan jumlah kelebihan pembayaran dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2004 sebesar Rp84.650 juta, dimana jumlah tersebut lebih rendah sebesar Rp41.753 juta dari jumlah yang ditetapkan dalam Surat Ketetapan sebelumnya yang diterima pada tanggal 4 Juli 2008. Pada tanggal 21 Januari 2009, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan mengenai perbedaan dalam jumlah SKPLB untuk tahun pajak 2004. Pada tanggal 2 Februari 2009, Perusahaan menerima pengembalian pajak dari DJP sebesar Rp84.650 juta. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 4 Desember 2009, Pengadilan Pajak telah membatalkan Surat Ketetapan dari DJP tanggal 24 Desember 2008 di atas. Pada tanggal 17 Maret 2010, DJP menerbitkan ketetapan yang menguntungkan Perusahaan, yang memberitahukan bahwa kelebihan bayar pajak untuk fiskal tahun 2004 seharusnya sebesar Rp126.403 juta bukanlah Rp84.650 juta, yang mana memberikan hak kepada Perusahaan untuk mendapatkan pengembalian dari perbedaan jumlah tersebut, dengan jumlah yang bernilai Rp41.753 juta. Selanjutnya Perusahaan menerima pembayaran dari pengembalian kelebihan bayar pajak sebesar Rp41.753 juta dari DJP pada tanggal 13 April 2010. Pada tanggal 5 Maret 2012, Perusahaan menerima putusan Pengadilan Pajak yang menyetujui permintaan dari Perusahaan atas kompensasi bunga yang berkaitan dengan penerbitan SKPLB tahun pajak 2004 sebesar Rp60.674 juta. Berdasarkan evaluasi Perusahaan, realisasi dari pendapatan yang terkait dengan kompensasi bunga hanya merupakan suatu kemungkinan, dan bukan sesuatu yang pasti. Oleh karena itu, kompensasi bunga tidak diakui dalam laporan keuangan Perusahaan. Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan menerima memori permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak tanggal 5 Maret 2012 yang berkaitan dengan kompensasi bunga di atas. Pada tanggal 27 Juli 2012, Perusahaan

145 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

mengajukan kontra-memori untuk permohonan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 6 April 2016, Perusahaan belum menerima putusan dari Mahkamah Agung atas permohonan tersebut.

Pada tanggal 7 September 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan untuk sisa koreksi atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2006. Pada tanggal 2 Desember 2009, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak mengenai koreksi yang tersisa atas pajak penghasilan badan Perusahaan untuk tahun pajak 2006. Pada tanggal 26 April 2011, Perusahaan menerima salinan putusan Pengadilan Pajak yang menerima banding Perusahaan terkait koreksi pajak penghasilan badan tahun 2006 yang tersisa. Pada tanggal 21 Juni 2011, Perusahaan menerima pengembalian pajak sebesar Rp82.626 juta. Pada tanggal 22 Agustus 2011, Perusahaan menerima salinan memori permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak tanggal 26 April 2011 untuk Pajak Penghasilan Badan tahun 2006. Pada tanggal 21 September 2011, Perusahaan telah menyampaikan kontra memori permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 9 Desember 2015, Perusahaan telah menerima putusan Perkara Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung yang menolak permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan DJP dan memenangkan banding Perusahaan.

Pada tanggal 29 Oktober 2010, Perusahaan menerima putusan dari Pengadilan Pajak yang menerima keberatan Perusahaan pada Agustus 2008 atas koreksi pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2005 sebesar Rp38.155 juta, yang disalinghapuskan dengan jumlah kurang bayar atas pajak penghasilan pasal 26 Perusahaan untuk tahun pajak 2008 dan 2009 berdasarkan beberapa Surat Tagihan Pajak (“STP”) yang diterima Perusahaan pada tanggal 17 September 2010. Pada tanggal 24 Februari 2011, Perusahaan menerima salinan Memori Permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak tanggal 29 Oktober 2010 untuk Pajak Penghasilan Badan tahun pajak 2005. Pada tanggal 25 Maret 2011, Perusahaan telah menyampaikan Kontra Memori Permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 17 Februari 2016, Perusahaan telah menerima putusan Perkara Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung tertanggal 27 Februari 2014 yang menolak Permintaan Peninjauan Kembali yang diajukan DJP dan memenangkan Putusan Banding Perusahaan.

Pada tanggal 21 April 2011, Perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) dari DJP atas Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) Perusahaan periode Januari-Desember 2009 sejumlah Rp182.800 juta (termasuk denda), yang dibayarkan pada tanggal 15 Juli 2011. Perusahaan menerima sebagian dari koreksi tersebut sebesar Rp4.160 juta, yang dibebankan pada usaha tahun berjalan 2011, sehingga tersisa Rp178,640 juta yang menjadi Keberatan Perusahaan. Pada tanggal 19 Juli 2011, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada DJP mengenai koreksi PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2009 yang tersisa. Pada tanggal 4 Juni 2012, Perusahaan menerima surat ketetapan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan dan berdasarkan pemeriksaan mereka, DJP menambahkan kekurangan pembayaran kepada Perusahaan untuk periode Januari, Maret, April, Juni, Agustus-Desember 2009 sejumlah Rp57.166 juta dan lebih bayar untuk periode Februari, Mei dan Juli 2009 sejumlah Rp4.027 juta. Pada tanggal 4 Juli 2012, Perusahaan membayar tambahan kurang bayar sebesar Rp57.166 juta. Pada tanggal 24 dan 31 Agustus 2012, Perusahaan menerima kelebihan pembayaran masing-masing sejumlah Rp3.839 juta dan Rp188 juta. Pada tanggal 3 September 2012, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak mengenai koreksi PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2009 sebesar Rp231.779 juta (terdiri dari tagihan awal sebesar Rp178.640 juta dan ketetapan kurang bayar PPN Perusahaan sebesar Rp57.166 juta setelah dikurangi pengembalian lebih bayar PPN sebesar Rp4.027 juta). Pada tanggal 12, 19 dan 20 Februari 2014, Perusahaan menerima putusan Pengadilan Pajak yang menerima banding Perusahaan, namun Pengadilan Pajak mengenakan secara terpisah PPN kurang bayar sebesar Rp180.930 juta, sehingga Perusahaan berhak atas pengembalian yang tersisa sebesar Rp50.848 juta. Selama 15-23 April 2014, Perusahaan telah menerima restitusi tersebut. Pada tanggal 28 Oktober 2014 dan 5 Januari 2015, Perusahaan menerima Memori Permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak tertanggal 16 Oktober 2014 dan 19 Desember 2014 atas SKPKB PPN Perusahaan untuk periode Januari sampai Maret, Juni dan September 2009. Pada 21 November dan 30 Januari 2015, Perusahaan menyampaikan kontra memori untuk permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung atas PPN Perusahaan untuk periode Januari sampai dengan Maret, Juni dan September 2009. Per 6 April 2016, Perusahaan belum menerima putusan apapun dari Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak atas memori Peninjauan Kembali.

Proses Perkara Hukum

146 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Pada tanggal 21 April 2011, Perusahaan juga telah menerima SKPLB dari DJP untuk Pajak Penghasilan Badan Perusahaan tahun pajak 2009 sebesar Rp29.272 juta, dimana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan dalam laporan keuangannya sebesar Rp95.677 juta, sehingga tersisa Rp66.405 juta. Perusahaan menerima sebagian dari koreksi tersebut sebesar Rp836 juta, yang dibebankan pada usaha tahun berjalan 2011. Pada tanggal 31 Mei 2011, Perusahaan menerima pengembalian pajak sebesar Rp23.695 juta setelah dikurangi dengan koreksi PPN untuk periode Januari-Desember 2009 yang diterima Perusahaan. Pada tanggal 20 Juli 2011, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada Kantor Pajak terkait koreksi Pajak Penghasilan badan Perusahaan tahun pajak 2009 yang tersisa. Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan. Pada tanggal 21 September 2012, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak terkait keberatan Perusahaan atas koreksi pajak penghasilan badan tahun pajak 2009. Pada tanggal 10 November 2015, Perusahaan telah menerima Putusan Pengadilan Pajak tertanggal 27 Oktober 2015 yang memenangkan banding Perusahaan. Sementara itu, pada 25 Januari 2016, DJP mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung dan pada 21 Maret 2016 Perusahaan mengirimkan Surat Bantahan (Kontra Memori) atas Peninjauan Kembali tersebut. Pada tanggal 6 April 2016, Perusahaan belum menerima putusan apapun dari Mahkamah Agung sehubungan dengan Surat Bantahan tersebut.

Pada tanggal 3 Juli 2012, Perusahaan juga menerima SKPLB dari DJP atas PPN Perusahaan periode Maret 2010 sebesar Rp28.545 juta, dimana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan dalam SPT sejumlah Rp37.153 juta, dan beberapa SKPKB atas PPN Perusahaan periode Januari, Februari dan April-Desember 2010 sejumlah Rp98.011 juta (termasuk denda). Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan membayar kekurangan pembayaran atas PPN Perusahaan sebesar Rp98.011 juta. Pada tanggal 24 Agustus 2012, Perusahaan menerima kelebihan pembayaran atas PPN Perusahaan sebesar Rp28.545 juta dari DJP. Pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2012, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak terkait SKPLB dan beberapa SKPKB PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2010 sejumlah Rp106.619 juta. Sampai dengan tanggal 6 April 2016, Perseroan belum mendapat informasi apapun mengenai apakah DJP mengajukan permohonan Peninjauan Kembali atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut.

Pada tanggal 17 dan 26 September 2013, Perusahaan menerima surat keputusan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan dan DJP menambahkan kekurangan pembayaran kepada Perusahaan untuk periode Januari-Desember 2010 sejumlah Rp93.167 juta, yang dibayarkan pada tanggal 16 dan 25 Oktober 2013. Pada tanggal 10 Desember 2013, Perusahaan mengajukan Surat Banding kepada Pengadilan Pajak mengenai koreksi PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2010 sebesar Rp199,786 juta. Pada tanggal 2 April 2015, Perusahaan telah menerima Putusan Pengadilan Pajak yang menerima sebagian keberatan Perusahaan untuk periode Januari-Juni 2010, namun Perusahaan juga dibebankan kurang bayar PPN terpisah sebesar Rp45.681 juta, sehingga meninggalkan sisa Rp73.666 juta yang mana memenuhi syarat untuk restitusi. Pada tanggal 30 April 2015, Perusahaan telah menerima Putusan Pengadilan Pajak tertanggal 16 April 2015 terkait periode PPN Juli – September 2010 dan pada tanggal 5 Mei 2015, Perusahaan menerima Putusan Pengadilan Pajak tertanggal 16 April 2015 terkait periode PPN Oktober – Desember 2010, yang mana telah menerima banding yang diajukan Perusahaan. Walaupun demikian, Pengadilan Pajak membebankan secara terpisah atas kurang bayar PPN sebesar Rp96.709 juta untuk periode Januari – Desember 2010. Perusahaan menerima koreksi yang disampaikan oleh Pengadilan Pajak dan membebankan hal tersebut kepada beban operasional tahun 2015. Pada tanggal 18 Februari 2016, selama periode 7 Mei sampai dengan 12 Juni 2015, Perseroan menerima restitusi sebesar Rp103.07 juta. Pada tanggal 6 April 2016, Perusahaan belum menerima surat Peninjauan Kembali yang diajukan oleh DJP untuk Mahkamah Agung.

Pada tanggal 26 Juni 2013, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP untuk pajak penghasilan badan Perusahaan tahun pajak 2011 sebesar Rp97.600 juta, yang diterima Perusahaan pada tanggal 14 Agustus 2013. Berdasarkan SKPLB ini, Kantor Pajak juga membuat dua koreksi sejumlah Rp409.921 juta, yang mengurangi akumulasi rugi pajak pada tanggal 31 Desember 2011. Pada tanggal 23 September 2013, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak terkait dua koreksi sejumlah Rp409.921 juta. Namun, pada tanggal 16 Oktober 2013, Perusahaan mengajukan surat untuk membatalkan permohonan keberatan atas satu koreksi sebesar Rp165.944 juta. Pada tanggal 2 September 2014, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari DJP yang menyetujui kelebihan pembayaran

147 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Perusahaan sejumlah Rp97.600 juta dan mengkoreksi jumlah penghasilan kena pajak dari kerugian pajak sebesar Rp266.924 juta menjadi Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp74.652 juta. Di bulan Desember 2014, Perusahaan mengambil keputusan menerima koreksi sebesar Rp175.632 juta khusus terkait biaya promosi. Sehingga Perusahaan mengakui biaya sebesar Rp43.908 juta di operasional 2014 sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan-ditangguhkan”.

Pada tanggal 20 November 2014, Perusahaan menerima SKPKB dari DJP atas Pajak Penghasilan badan 2012 Perusahaan sebesar Rp131.894 juta dan menerima pengembalian pada tanggal 20 Januari 2015. Perusahaan menerima beberapa koreksi sebesar Rp5.826 juta dan mengajukan surat keberatan ke Kantor Pajak pada tanggal 18 Februari 2015 sebesar Rp331.499 juta. Pada tanggal 17 Februari 2016, Perusahaan menerima Surat Ketetapan atas Keberatan tertanggal 10 Februari 2016 yang menolak seluruh Permohonan Keberatan yang diajukan Perusahaan. Perusahaan berencana mengajukan Surat Permohonan Banding ke Pengadilan Pajak.

Pada tanggal 26 Juni 2013, Perusahaan menerima beberapa SKPKB dari DJP atas PPN sejumlah Rp133.160 juta (termasuk denda) untuk periode Januari-Desember 2011, yang dibayarkan pada tanggal 24 Juli 2013. Perusahaan menerima sebagian koreksi atas PPN sejumlah Rp2.069 juta, yang dibebankan pada usaha tahun berjalan 2013. Pada tanggal 23 September 2013, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak mengenai koreksi PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2011 yang tersisa. Pada tanggal 21 dan 25 Agustus dan 2, 4 dan 12 September 2014, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari Kantor Pajak yang menolak keberatan Perusahaan dan mengenakan penalti untuk periode Juli-Desember 2011 sebesar Rp1.962 juta. Pada 20 November 2014, Perusahaan mengajukan Surat Permohonan Banding ke Pengadilan Pajak sehubungan dengan koreksi PPN Perusahaan untuk periode Januari-Desember 2011 sebesar Rp119.344 juta. Sampai tanggal 6 April 2016, Perusahaan belum menerima putusan apapun dari Pengadilan Pajak atas Surat Banding tersebut.

Pada tanggal 4 September 2013, Perusahaan menerima beberapa SKPKB dari DJP untuk PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2012 sejumlah Rp148.161 juta (termasuk denda), yang dibayarkan pada tanggal 3 Oktober 2013. Pada tanggal 29 November 2013, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak mengenai PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2012 sejumlah Rp148.161 juta. Pada tanggal 21 dan 27 Agustus dan 1 September 2014, Perusahaan menerima surat keputusan dari Kantor Pajak yang menolak semua keberatan Perusahaan. Pada 20 November 2014, Perusahaan mengajukan Surat Permohonan Banding ke Pengadilan Pajak sehubungan dengan koreksi PPN Perusahaan untuk periode Januari-Desember 2012 sebesar Rp148.161 juta. Sampai tanggal 6 April 2016, Perusahaan belum menerima keputusan apapun dari Pengadilan Pajak atas surat banding tersebut.

Pada tanggal 27 Desember 2013, Perusahaan menerima SKPKB atas Pajak Penghasilan Badan dari DJP untuk tahun pajak 2007 dan 2008 masing-masing sebesar Rp110.413 juta dan Rp97.132 juta (termasuk denda), yang dibayarkan Perusahaan pada tanggal 24 Januari 2014. Pada tanggal 20 Maret 2014, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada DJP terkait koreksi kurang bayar tersebut. Pada tanggal 17 dan 19 Maret 2015, Perusahaan menerima Surat Keputusan DJP yang menolak keberatan Perusahaan untuk tahun 2007 dan 2008. Perusahaan sedang dalam proses hukum di Pengadilan Pajak terhadap Surat Ketetapan ini. Pada 29 Maret 2016, Perseroan telah menyampaikan dan membacakan Pernyataan Penutup (Closing Statement) di Pengadilan Pajak.

Pada tanggal 20 November 2014, Perusahaan menerima SKPKB atas Pajak Penghasilan Pasal 26 dari DJP untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp313.769 (termasuk denda). Perusahaan memutuskan untuk tidak membayar atas kurang bayar tersebut dan mengajukan keberatan kepada DJP pada tanggal 18 Februari 2015. Pada tanggal 5 Januari 2016, Perusahaan menerima Surat Keputusan Keberatan dari DJP tertanggal 10 Februari 2016 yang menolak Permohonan Keberatan yang diajukan Perusahaan. Perusahaan telah mengajukan Surat Permohanan Banding pada tanggal 1 April 2016.

Proses Perkara Hukum

148 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Pada tanggal 7 November 2015, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP untuk PPN Perusahaan periode Januari 2014 sebesar Rp5.057 juta, yang mana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan, dan SKPKB untuk PPN Perusahaan periode Februari sampai Juni 2014 sebesar Rp14.517 juta (termasuk denda). Pada tanggal 4 Desember 2015, Perseroan telah melunasi kurang bayar tersebut sebesar Rp14.517 juta. Pada tanggal 15 Januari 2016, Perusahaan menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp5.057 juta dari DJP. Pada tanggal 5 Februari 2016, Perseroan mengajukan Surat Keberatan DJP terkait SKPLB dan SKPKB untuk PPN Perusahaan periode Januari sampai Juni sebesar Rp29.331 juta. Sampai tanggal 6 April 2016, Perusahaan belum menerima keputusan apapun dari DJP atas Surat Keberatan tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP untuk PPN Perusahaan periode Mei 2013 sebesar Rp12.444 juta yang mana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan. Pada tanggal 4 Januari 2016, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP atas untuk PPN Perusahaan periode Februari dan April 2013 sebesar Rp12.747 juta dan Rp24.371 juta, yang mana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan. Pada tanggal 13 Januari 2016, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP atas untuk Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan periode Desember 2013 sebesar Rp82.915 juta yang mana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan. Pada tanggal 3 Februari, 2016, Perusahaan menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp12.747 juta, Rp24.371 juta dan Rp12.443 juta untuk PPN Perusahaan tahun 2013 masa Februari, April dan Mei 2013. Pada tanggal 22 Februari 2016, Perusahaan menerima pengembalian dana lebih bayar pajak sebesar Rp82.915 juta untuk PPN Perusahaan masa Desember 2013. pada tanggal 15 Maret 2016, Perusahaan menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp26.278 juta, untuk PPN Perusahaan masa Maret 2013. Pada tanggal 22 Maret 2016, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada Kantor Pajak mengenai SKPLB PPN Perusahaan untuk masa Mei 2013 sebesar Rp22.468 juta. Pada tanggal 29 Maret 2016 Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada Kantor Pajak mengenai surat SKPLB PPN Perusahaan untuk masa Februari dan April 2013 sebesar Rp18.499 juta dan Rp30.891 juta. Sampai dengan tanggal 6 April 2016, Perusahaan belum menerima keputusan apapun dari DJP.

Kami tidak terlibat dalam perkara-perkara material lainnya, termasuk perkara perdata, pidana, kepailitan, tata usaha negara atau arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia ataupun perkara perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial yang dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan secara material.

Kode Etik

Indosat Ooredoo telah menetapkan pedoman Kode Etik yang menjabarkan secara ringkas prinsip-prinsip perilaku yang wajib ditaati semua anggota Komisaris, Direksi serta karyawan. Semua karyawan dan manajemen, termasuk Dewan Komisaris dan Direksi, diharapkan mematuhi Kode Etik tersebut.

Penerapan Kode EtikKode Etik Perusahaan terakhir diperbaharui dan diterbitkan pada tanggal 26 November 2015 oleh Direksi dan Dewan komisaris. Kode Etik telah dipublikasikan di situs www.indosatooredoo.com agar dapat diakses publik.

Berdasarkan Kode Etik, semua kegiatan usaha harus dilaksanakan dengan integritas dan sesuai dengan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, Kode Etik melarang keras benturan kepentingan, menerima tanda terima kasih, korupsi, perdagangan orang dalam (insider trading), dan perilaku ilegal atau tidak etis. Setiap karyawan harus menandatangani pernyataan yang menyatakan telah membaca dan mengerti Kode Etik. Karyawan harus mengkonfirmasi ulang pernyataan ini secara periodik melalui intranet Perusahaan.

Budaya PerusahaanKaryawan Indosat Ooredoo diharapkan menerapkan kelima nilai baru kami, yaitu:1. Terpercaya: Berfikir positif, konsisten dalam perkataan

dan perbuatan yang terpuji serta dapat diandalkan.2. Peduli: Menunjukkan perhatian, menghargai serta

melayani dengan sepenuh hati.3. Tekad Menjadi yang Terbaik: Semangat mencapai

keunggulan dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan berkesinambungan.

4. Cepat: Sigap dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, bertindak dan beradaptasi.

5. Berjiwa Muda: Enerjik, dinamis dan berani menjadi penggerak perubahan.

149 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Selain itu, Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Indosat Ooredoo diharapkan memahami dan mematuhi kebijakan yang dijabarkan dalam Kode Etik. Direktur atau karyawan yang terbukti melanggar Kode Etik akan dikenakan tindakan disiplin yang layak, sampai dengan dan termasuk pemutusan hubungan kerja. Dengan demikian diharapkan bahwa Kode Etik akan diperkuat sebagai bagian dari budaya Perusahaan di Indosat Ooredoo.

Kebijakan Whistleblower

Penyampaian Laporan PelanggaranKeluhan dapat disampaikan melalui email kepada [email protected], [email protected], atau dengan surat kepada Komite Audit di Gedung Indosat Ooredoo lantai 3, Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110. Prosedur rinci untuk menyampaikan keluhan dapat dibaca di situs internet kami www.indosatooredoo.com.

Perlindungan bagi WhistleblowerKebijakan Whistleblower kami melindungi pihak-pihak eksternal maupun internal yang bermaksud menyampaikan keprihatinan atau keluhan kepada Komite Audit terkait dengan ketidak-layakan atau ketidak-akuratan laporan keuangan Perusahaan, press release atau keterbukaan informasi kepada publik, akuntansi, pengendalian internal, audit dan bidang-bidang material lainnya. Penanganan Pengaduan dan Pihak PengelolaTergantung dari hasil penelaahan dan dengan persetujuan dari Komite Audit dan Management berdasarkan kasus per kasus, Internal Audit adalah divisi yang umumnya ditunjuk oleh Komite Audit dan Manajemen untuk melaksanakan investigasi atas keluhan-keluhan tersebut, dan whistleblower akan mendapatkan kesempatan untuk menerima informasi mengenai tindak lanjut. Jika terbukti terjadi pelanggaran, maka tim Industrial Relations akan menanganinya sesuai dengan peraturan Sumber Daya Manusia atau, jika diperlukan, dengan solusi hukum.

Jumlah PengaduanMelalui jalur pelaporan whistleblower di Indosat Ooredoo, 20 pelaporan diterima dan ditindaklanjuti pada tahun 2015.

Penyampaian Informasi

Indosat Ooredoo secara terbuka mengungkapkan informasi material melalui paparan publik, berbagai saluran komunikasi dan komunikasi internal. Pada tahun 2015 Indosat Ooredoo aktif menyampaikan informasi kepada para pemangku kepentingan melalui berbagai media. Untuk memastikan agar investor, pemegang saham, dan publik selalu mengetahui kinerja dan kegiatan Perusahaan, kami mengkomunikasikan informasi melalui berbagai saluran, termasuk situs internet kami www.indosatooredoo.com, lembar data, buletin triwulanan bagi investor, pengumuman Perusahaan, surat, direct call, rapat interaktif dan konferensi pers.

Grup Head Investor Relations dan Corporate Secretary kami, yang bertanggung jawab kepada Direktur & CFO, senantiasa proaktif menyampaikan informasi kepada komunitas keuangan, sesuai dengan reputasi kami dalam hal transparansi dan keterbukaan informasi. Setelah menyampaikan laporan keuangan triwulanan kepada Otoritas Jasa Keuangan, kami mengadakan konferensi telepon dengan analis, investor dan lain-lain untuk mendiskusikan kinerja Perusahaan dan industri pada umumnya, dengan sesi tanya jawab. Konferensi telepon ini direkam dan dapat diakses dengan mudah dalam situs internet Perusahaan oleh para pemegang saham dan investor yang tidak hadir dalam konferensi. Perusahaan juga mengadakan konferensi telepon terkait laporan keuangan triwulanan dengan analis dan investor, dan menghadiri rapat dan konferensi investor di beberapa kota pusat keuangan, termasuk di luar negeri.

Kami juga memantau dan mengkomunikasikan secara teratur peringkat hutang dan peringkat Perusahaan kepada investor dan publik melalui publikasi harian dan situs internet kami. Informasi mengenai peringkat per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada bagian Saham dan Obligasi dalam Laporan Tahunan ini.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Perusahaan, kami dapat dihubungi di:

Group Investor Relations and Corporate SecretaryPT Indosat TbkTel : 62-21 3000 3001 ext. 2615Fax : 62-21 3000 3002Atau kunjungi website kami di www.indosatooredoo.com.

Proses Perkara Hukum & Kebijakan Whistleblower

150 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Laporan Komite Audit

Latar Belakang

Komite Audit (Komite) adalah komite yang dibentuk oleh dan melapor ke Dewan Komisaris PT Indosat Tbk. (Perusahaan), berperan membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (sebelumnya bernama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam–LK), tugas utama Komite adalah mengawasi pemaparan kewajaran laporan keuangan Perusahaan, proses audit yang dilaksanakan oleh Auditor Internal dan Auditor Independen, serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Komite Audit melaksanakan perannya berdasarkan sebuah piagam tertulis (Piagam) yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris pada tanggal 31 Mei 2003 yang diubah secara berkala. Sebelumnya, Piagam tersebut ditetapkan sesuai denganperaturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia/OJK (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/Bapepam–LK), US Securities Exchange Commission (US SEC), Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE). Namun, setelah Perusahaan secara efektif menghapuskan pencatatan (delisted) di New York Stock Exchange pada akhir bulan Oktober 2014, Piagam telah ditinjau kembali agar sesuai dengan peraturan OJK.

Dalam melakukan tugasnya, Komite Audit mengadakan rapat sesuai kebutuhan dengan manajemen Perusahaan termasuk Direksi, Grup Manajemen Risiko, dan Audit Internal, serta Auditor Independen.

Pada bulan Januari 2015, anggota Komite terdiri dari:• Richard Farnsworth Seney (Ketua), Komisaris

Independen• Chris Kanter (Anggota), Komisaris Independen• Kanaka Puradiredja (Anggota), Pihak Independen• U.S.M. Tampubolon (Anggota), Pihak Independen

Pada tanggal 28 Januari 2015, Rinaldi Firmansyah diangkat sebagai Komisaris Independen dan anggota Komite, menggantikan Chris Kanter. Beliau mengundurkan diri pada tanggal 7 Mei 2015, menyebabkan anggota Komite hanya 3 (tiga) orang.

Pada tanggal 8 Juli 2015, Dewan Komisaris menunjuk Elisa Lumbantoruan, Komisaris Independen yang baru diangkat, menggantikan Rinaldi Firmansyah sebagai anggota Komite.

Berdasarkan ketentuan OJK, Richard Farnsworth Seney dan Kanaka Puradiredja memenuhi kriteria ahli keuangan.

Sepanjang tahun, Komite mengadakan 5 rapat reguler. Kehadiran masing–masing anggota Komite Audit dalam rapat adalah sebagai berikut:

Komisaris Jumlah Kehadiran dalam Rapat

Richard Farnsworth Seney 5/5

Chris Kanter* 1/1

Rinaldi Firmansyah** 1/1

Elisa Lumbantoruan*** 2/2

Kanaka Puradiredja 4/5

Unggul Saut Marupa Tampubolon 5/5

* Anggota Komite Audit hingga tanggal 28 Januari 2015** Anggota Komite Audit dari tanggal 28 Januari-7 Mei 2015*** Anggota Komite Audit dari tanggal 8 Juli 2015

Seperti yang ditetapkan dalam Piagamnya, untukmendukung kegiatannya Komite telah membentukKelompok Kerja Komite Audit (Audit CommitteeWorking Group–ACWG) untuk menangani berbagaimasalah yang terkait dengan tugas–tugas Komite.ACWG terdiri dari dua anggota independen Komite dan satu penasihat independen.

Sepanjang tahun 2015, ACWG mengadakan 17 kali rapat.

151 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Ringkasan Laporan Komite sebagai berikut:

Laporan Keuangan

Laporan keuangan konsolidasian tahun 2015, yang termuat dalam Laporan Tahunan 2015, diaudit oleh Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers (PwC), yang pada laporannya tertanggal 21 Maret 2016 menyatakan bahwa laporan keuangan konsolidasian tahun tersebut telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai Pernyataan Standar Keuangan Akuntansi Indonesia.

Komite telah membahas laporan keuangan konsolidasian tahun yang teraudit ini dengan manajemen Perusahaan dan PwC, khususnya kebjakan–kebijakan akuntansi penting, perkiraan/estimasi dan pertimbangan yang signifikan. Komite telah merasa yakin bahwa semua penyesuaian audit yang material yang diusulkan oleh PwC telah dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian dan Komite tidak mengetahui adanya salah saji material dalam laporan keuangan konsolidasian tersebut.

Pengendalian Internal

Meskipun Perusahaan telah menghapuskan pencatatan (delisted) dari NYSE, dan tidak lagi memiliki keharusan melapor ke US SEC, Manajemen memutuskan untuk melanjutkan, dengan modifikasi tertentu, praktik pengendalian penilaian terhadap laporan keuangan. Hasil dari proses ini dipantau secara ketat oleh Komite.

Auditor Independen

Komite telah menelaah kemandirian PwC dan menyimpulkan bahwa PwC adalah mandiri (independen) untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015.

Audit Internal

Terkait Audit Internal, Komite telah mempelajari Rencana Kerja Audit Internal, memantau kemajuan, membahas temuan yang signikan, serta memantau tindak lanjut perbaikan oleh Manajemen.

Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku

Komite telah menanyai Manajemen sehubungan dengan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai tanggapan, Manajemen menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya ketidakpatuhan dan dengan demikian, Komite menyatakan bahwa sepanjang pengetahuan mereka, tidak ada ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang–undangan yang berlaku.

Whistleblower

Prosedur whistleblower telah ditetapkan oleh Perusahaan termasuk laporan mengenai akuntansi, pengendalian internal akuntansi, dan persoalan audit. Komite membahas laporan yang diterima dan memantau resolusi yang sesuai.

Paket Remunerasi

Komite menugaskan PwC untuk melakukan penelaahan terhadap pembayaran paket remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi. Komite telah menyimpulkan bahwa jumlah remunerasi yang dibayarkan seperti yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan telah sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 10 Juni 2015.

Richard Farnsworth SeneyKetua Komite Audit 2015

152 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Laporan Komite Manajemen Risiko

Komite Manajemen Risiko (KMR) membantu Dewan Komisaris (Komisaris) dalam menyusun kebijakan yang tepat terkait penilaian risiko dan pengelolaan risiko, serta mengkaji kecukupan, kelengkapan, dan efektivitas penerapan proses manajemen risiko Perusahaan, dan merekomendasikan kepada Komisaris perbaikan yangdipandang perlu.

KMR diangkat oleh Komisaris dari antara anggotanya. Per tanggal 1 Januari 2015, anggota KMR terdiri dari Richard Farnsworth Seney (Ketua), Cynthia Alison Gordon, dan Chris Kanter.

Pada tanggal 28 Januari 2015, Komisaris menyetujui komposisi baru dari KMR yang terdiri dari Khalid Ibrahim Al-Mahmoud (Ketua), Ahmed Yousef Al Derbesti, Beny Roelyawan, dan Rinaldi Firmansyah. Setelah pengunduran diri Bapak Firmansyah pada tanggal 7 Mei 2015, Dewan Komisaris menunjuk Elisa Lumbantoruan, Komisaris Independen yang baru, untuk menggantikan posisi Bapak Firmansyah mulai tanggal 8 Juli 2015.

KMR menyelenggarakan lima kali rapat pada tahun 2015. Partisipasi dan kehadiran para Komisaris dalam rapat Komite dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Komisaris Jumlah Kehadiran dalam Rapat

Richard Farnsworth Seney * 1/1

Khalid Ibrahim Al-Mahmoud ** 4/4

Cynthia Alison Gordon *** 1/1

Chris Kanter *** 1/1

Rinaldi Firmansyah **** 1/1

Ahmed Yousef Al-Derbesti ***** 4/4

Beny Roelyawan ***** 4/4

Elisa Lumbantoruan ****** 1/2

*Ketua hingga tanggal 28 Januari 2015**Ketua dari tanggal 28 Januari 2015***Anggota hingga tanggal 28 Januari 2015****Anggota dari tanggal 28 Januari – 7 Mei 2015*****Anggota dari tanggal 28 Januari 2015******Anggota dari tanggal 8 Juli 2015

Setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 15 Maret 2016, Komisaris mengangkat Ajay Bahri dan Ian Charles Dench untuk menggantikan Khalid Ibrahim Al Mahmoud dan Ahmed Yousef Al Derbesti. Komposisi Komite Manajemen Risiko saat ini adalah Ajay Bahri (Ketua), Ian Charles Dench, Beny Roelyawan, dan Elisa Lumbantoruan.

Kegiatan

KMR melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan piagamnya yang terakhir diubah pada tanggal 7 Mei 2013. Kegiatan utama yang dilakukan KMR adalah:1. Mengkaji dan mengesahkan Profil Risiko baru untuk

tahun 2015 serta memantau secara berkesinambungan setiap kemajuan dan tindakan mitigasi atas risiko material yang dilakukan Manajemen.

2. Membahas secara rinci hal–hal yang terkait kegiatan dan rencana Manajemen Risiko Perusahaan.

Khaled Ibrahim Al MahmoudKetua Komite Manajemen Risiko 2015

153 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi sebelumnya bernama Komite Remunerasi (Komite), bertanggung jawab memberikan saran kepada Dewan Komisaris mengenai remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, dan para karyawan lain di Perusahaan maupun mengenai struktur, ketentuan, dan penerapan insentif jangka pendek dan jangka panjang bagi Direksi. Sesuai dengan peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi dari Dewan Komisaris, pada tanggal 26 November 2015 Dewan Komisaris memutuskan bahwa fungsi nominasi ditambahkan kepada tugas dan tanggung jawab Komite, serta menetapkan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi mematuhi peraturan OJK.

Anggota Komite ditunjuk oleh Dewan Komisaris dari antara anggotanya dan terdiri dari tidak kurang tiga orang, salah satu anggota harus merupakan Komisaris Independen dan bertindak sebagai Ketua.

Per tanggal 1 Januari 2015, Komite terdiri dari Dr. Nasser Mohammed Marafih sebagai Ketua, Soeprapto, Chris Kanter, dan Cynthia Alison Gordon sebagai Anggota. Pada tanggal 28 Januari 2015, Dewan Komisaris mengangkat Richard Farnsworth Seney untuk menggantikan Dr. Nasser Marafih, dan Astera Primanto Bhakti untuk menggantikan Soeprapto; dengan demikian anggota Komite sebagai berikut: Richard Farnsworth Seney (Ketua), Chris Kanter, Astera Primanto Bhakti, dan Cynthia Alison Gordon. Setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 15 Maret 2016, Dewan Komisaris menunjuk Ian Charles Dench dan Hans Kuropatwa untuk menggantikan Cynthia Alison Gordon dan Chris Kanter. Komposisi Komite saat ini adalah Richard Farnsworth Seney (Ketua), Ian Charles Dench, Hans Kuropatwa, dan Astera Primanto Bhakti.

Komite dapat meminta saran profesional dari penasihat eksternal yang layak untuk memberikan perspektif tambahan mengenai praktik–praktik Nominasi dan Remunerasi jika dipandang perlu.

Komite menyelenggarakan enam rapat sepanjangtahun 2015. Daftar partisipasi dan kehadiran para Komisaris dalam rapat disajikan dalam tabel di bawah ini:

Komisaris Jumlah Kehadiran dalam Rapat

Dr. Nasser Mohammed Marafih * 1/1

Richard Farnsworth Seney ** 5/5

Soeprapto *** 1/1

Cynthia Alison Gordon 6/6

Chris Kanter 5/6

Astera Primanto Bhakti **** 3/5

* Ketua hingga tanggal 28 Januari 2015** Ketua dari tanggal 28 Januari 2015*** Anggota hingga tanggal 28 Januari 2015**** Anggota dari tanggal 28 Januari 2015

Kegiatan

Komite melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Piagamnya.

Kegiatan utama Komite pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Mengkaji dan merekomendasikan kepada Dewan

Komisaris struktur dan paket remunerasi Dewan Komisaris untuk tahun 2015.

2. Mengkaji dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris, struktur dan paket remunerasi (termasuk peninjauan gaji, serta insentif jangka pendek dan jangka panjang) Direksi untuk tahun 2015.

3. Berdasarkan delegasi dari Dewan Komisaris, (i)mengkaji dan menyetujui pembentukan jabatan dan organisasi CXO, (ii) mengkaji dan menyetujui penunjukan dan remunerasi CXO, (iii) mengkaji dan menyetujui struktur gaji karyawan tahun 2015 dan pool bonus tahun 2014.

Keterlibatan awal Komite dalam proses nominasi dimulai dengan pengangkatan sejumlah anggota baru Dewan Komisaris yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 15 Maret 2016.

Richard Farnsworth SeneyKetua Komite Nominasi dan Remunerasi 2015

154 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Laporan Komite Anggaran

Komite Anggaran (KA) membantu Dewan Komisaris (Komisaris) dalam melaksanakan tugas–tugas pengawasan dan penasihat dengan mengkaji dan memberikan rekomendasi kepada Komisaris terkait dengan rencana strategis, rencana kerja tahunan dan anggaran (termasuk rencana Belanja Modal).

Per tanggal 1 Januari 2015, keanggotaan KA terdiri dari Dr. Nasser Mohammed Marafih (Ketua), Richard Farnsworth Seney, Chris Kanter, dan Cynthia Alison Gordon.

Pada tanggal 28 Januari 2015 Ahmed Yousef Al Derbesti menggantikan Dr. Nasser Mohammed Marafih sebagai Ketua dan Wijayanto Samirin diangkat sebagai anggota KA.

Sepanjang tahun 2015, KA menyelenggarakan lima rapat. Daftar partisipasi dan kehadiran Komisaris disajikan dalam tabel di bawah ini:

Komisaris Jumlah Kehadiran dalam Rapat

Dr. Nasser Mohammed Marafih* 1/1

Ahmed Yousef Al Derbesti** 4/4

Richard Farnsworth Seney 5/5

Chris Kanter 4/5

Cynthia Alison Gordon 5/5

Wijayanto Samirin*** 4/4

*Ketua hingga tanggal 28 Januari 2015**Ketua dari tanggal 28 Januari 2015***Anggota dari tanggal 28 Januari 2015

Setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 15 Maret 2016, Komisaris mengangkat Waleed Mohamed Al Sayed, Ajay Bahri, dan Hans Kuropatwa untuk menggantikan Dr. Nasser Mohammed Marafih, Ahmed Yousef Al Derbesti, dan Cynthia Alison Gordon. Komposisi Komite Anggaran saat ini adalah Waleed Mohamed Al Sayed (Ketua), Ajay Bahri, Hans Kuropatwa, Chris Kanter, dan Wijayanto Samirin.

Kegiatan

KA telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kerangka acuan kerja.

Kegiatan utama KA adalah sebagai berikut:1. Mengkaji dan merekomendasikan kepada

DewanKomisaris mengenai rencana kerja dan anggaran 2015 yang diusulkan oleh Direksi; dan juga mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran 2015 yang telah disetujui;

2. Mengkaji rencana kerja 2015–2017; dan3. Membahas beberapa rencana strategis, yaitu

Modernisasi Jaringan, Bisnis Digital, Jaringan Bersama, Rebranding Perusahaan, Kemitraan Jaringan Ritel, Kemitraan Strategis TI dan Outsourcing, serta LTE.

Ahmed Yousef Al DerbestiKetua Komite Anggaran 2015

155 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung Jawab Lingkungan

Kebijakan dan Komitmen Kegiatan Dampak Keuangan

Dengan mengacu pada Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas Pasal 40 dan 70, Indosat Ooredoo berkomitmen untuk mengurangi dan mencegah pencemaran lingkungan, serta menghemat penggunaan energi.

Indosat telah menerapkan sistem Manajemen Lingkungan sehingga meraih sertifikasi ISO14001: 2004, sekaligus menetapkan kebijakan untuk menghindari dan mengurangi pencemaran lingkungan, serta melestarikan sumber daya alam.

• Solusi hemat energy telah diterapkan dalam bentuk sistem switch CDC (Charge Discharger Controller) pada sejumlah BTS. CDC mengoptimalkan batere sebagai sumber daya alternatif jika terjadai pemadaman listrik PLN, sekaligus memperpanjang masa hidup batere seraya menghemat BBM dengan mengurangi kebutuhan akan generator disel.

• Indosat Ooredoo telah mendirikan lebih dari 100 BTS bertenaga solar di tempat yang jauh dan sulit dijangkau seperti Mambi, Sulawesi.

• Batere asam timbal (lead-acid) tradisional yang digunakan di generator diganti dengan batere fluidic yang ramah lingkungan.

• Kantor pusat Indosat Ooredoo memiliki kebijakan untuk mengelola limbah berbahaya seperti batere bekas dan oli bekas

Jumlah penghematan biaya dari kegiatan tersebut belum diukur, namun penggunaan switch CDC (Charge-Discharger Controller) dapat menghemat biaya BBM sampai dengan 60% di BTS.

Sertifikasi Lingkungan Indosat Ooredoo memiliki sertifikasi ISO 14001 terkait Sistem Manajemen Lingkungan, yang dikeluarkan oleh lembaga audit independent Quay Audit.

Ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan

Komitmen dan Kebijakan Kegiatan Dampak Keuangan

Dengan mengacu pada Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas Pasal 40 dan 70, Indosat Ooredoo berkomitmen untuk menerapkan budaya yang mempromosikan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (HSE), sejalan dengan program pemerintah membangun budaya HSE nasional pada tahun 2015.

Indosat Ooredoo telah membentuk kebijakan HSE yang ditandatangani oleh Direktur Utama & CEO, yang menajabarkan komitmen Perusahaan untuk mengurangi kecelakaan di lingkungan kerja, mematuhi hukum dan erus menerus melakukan perbaikan terhadap sistem manajemen HSE.

Praktik ketenagakerjaan yang baik meliputi: • Kesempatan berkarir yang setara terlepas dari jenis kelamin,

ras atau agama • Remunerasi dan tunjangan yang kompetitif • Kebijakan retensi untuk mengurangi tingkat perputaran

karyawan • Peluang pengembangan karir yang baik • Telah meraih sertifikasi OHSAS• Memperoleh Sertifikat Audit untuk Sistem Manajemen

Keselematan dan Kesehatan Kerja dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Praktik ketenagakerjaan yang baik menghasilkan banyak manfaat yang tidak berwujud bagi Perusahaan, yang melebihi biaya dari praktik tersebut. Biaya yang dikeluarkan selama 2015 termasuk biaya untuk 475 program pelatihan dengan jumlah total 6.050 tempat, yang diselenggarakan dengan biaya total Rp21,6 juta atau Rp3,9 juta per orang.

Praktek kesehatan yang baik meliputi: • Semua karyawan yang memenuhi syarat diberikan asuransi

kesehatan• Perusahaan berusaha untuk menyediakan lingkungan kerja

yang sehat • Dalam proses sertifikasi OHSAS 18001 terkait sistem

manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja• Larangan merokok di dalam gedung kantor dalam rangka

menciptakan lingkungan kerja yang sehat

Biaya dikeluarkan Perusahaan untuk fasilitas kesehatan yang dinikmati karyawan Indosat Ooredoo di tahun 2015 sebagai berikut:• Jumlah karyawan yang Medical Check Up:

1331• Jumlah karyawan dan keluarganya yang

rawat jalan: 4400• Jumlah hari perawatan bagi karyawan dan

keluarganya yang rawat inap: 6.037 • Jumlah karyawan dan keluarganya yang

memperoleh layanan di klinik Indosat Ooredoo: 823 (klinik gigi), 1428 (klinik dokter umum)

• Fasilitas kacamata: 2103

Praktek-praktek keselamatan yang baik meliputi: • DibentuknyaPanitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

dalam upaya memberikan perlindungan kepada karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

• Perlindungan terhadap hak-hak karyawan termasuk masalah keselamatan kerja di bawah Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

• Dalam proses sertifikasi internasional OHSAS 18001 terkait sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Biaya langsung maupun tidak langsung dikeluarkan Perusahaan untuk sertifikasi OHSAS dan penerapan praktek dan sistem keselamatan yang baik.

Corporate Social Responsibility

156 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Konsumen

Kebijakan Tanggung jawab Konsumen Kegiatan Dampak Keuangan

Dengan mengacu pada Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas Pasal 40 dan 70, Indosat Ooredoo berusaha untuk menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi dalam rangka menjaga kesejahteraan pelanggan ritel maupun korporasi.

Kegiatan termasuk antara lain:• Meningkatkan dan layanan kualitas jaringan pada

tahun 2015• Menyediakan informasi produk dan layanan yang

akurat • Melindungi kerahasiaan data dan profil pelanggan• Menggunakan peralatan telekomunikasi radio yang

tidak berbahaya bagi kesehatan konsumen • Mempertahankan jaringan dan pusat data aman,

dengan meraih sertifikasi ISO 27001 yaitu sistem manajemen keamanan informasi (ISMS) yang meliputi teknologi informasi, teknik keamanan, dan sistem manajemen informasi keamanan serta persyaratannya

Indosat Ooredoo tidak menghitung biaya kegiatan ini sebagai kategori terpisah karena kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan operasional inti. Belanja modal dalam jumlah yang signifikan telah diinvestasi untuk modernisasi jaringan, dan memperluas kapasitas dan cakupan untuk mendukung permintaan layanan data di masa mendatang.

Pengembangan kemasyarakatan dan komunitas

Kebijakan dan Komitmen Kegiatan Dampak Keuangan

Dengan mengacu pada Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas Pasal 40 dan 70, Indosat Ooredoo melakukan berbagai kegiatan sosial dan masyarakat sebagai wujud dari komitmen untuk membantu mengembangkan masyarakat pada umumnya termasuk komunitas lokal.

Kegiatan termasuk tetapi tidak terbatas pada: • Preferensi untuk pemasok lokal, mendukung perekonomian

domestik • Mendukung perekrutan lokal • Pemberdayaan usaha UKM • Dukungan bagi pengusaha wanita • Transfer pengetahuan kerja • Dukungan untuk pengembang aplikasi mobile lokal • Mendukung pendidikan misalnya melalui IWIC

Selain itu, Indosat Ooredoo telah menetapkan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) yang bertujuan memberikan manfaat bagi bangsa dan negara, dengan detil sebagai berikut.

Indosat Ooredoo tidak menghitung biaya kegiatan ini sebagai kategori terpisah karena sebagian besar kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan operasional inti. Berbagai biaya termasuk: • Dana investasi sebesar

US$500.000 dialokasikan untuk untuk pengembang aplikasi mobile local

157 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Landasan program CSR: Kesehatan

Mobil Klinik merupakan program yang diinisiasi oleh Indosat Ooredoo sejak tahun 2007 untuk memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat terpencil (khususnya berfokus pada anak-anak) dan korban bencana alam. Mobil Klinik menyediakan berbagai fasilitas layanan kesehatan yang dilengkapi dengan perangkat medis termasuk USG untuk ibu hamil, obat-obatan, tenaga medis profesional, pemberian nutrisi bagi anak serta edukasi tentang hidup sehat bagi masyarakat.

Lebih dari 737.000 orang telah dilayani sejak program ini diluncurkan, pada tahun 2015 saja lebih dari 51.000 orang telah dilayani.

pasien telah dilayani

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Indosat Ooredoo telah menyusun program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) mencakup tiga pilar, yaitu Pemberdayaan Wanita, Pendidikan serta Inovasi, yang semua berlandaskan Kesehatan sebagai faktor terutama.

158 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan

Lokasi kegiatan di tahun 2015

Pulau Area Jumlah Mobil Klinik

Sumatera Bengkulu, Medan, Padang, Lampung 4

Kalimantan Banjarmasin, Pontianak 2

Jawa Bandung, Ciamis Jakarta, Surabaya, Tegal, Yogyakarta 8

Sulawesi Makassar 1

Papua Jayapura 1

Total 16

Selama tahun berjalan Mobil Klinik juga memberikan bantuan medis lini depan yang cepat kepada korban bencana alam pada kejadian:• Banjir di Jakarta• Letusan Gunung Sinabung di Medan, Sumatra• Banjir di Sulawesi dan Bandung, Jawa Barat• Tanah longsor di Papua dan Jawa Tengah• Polusi asap bencana dari kebakaran hutan.

Selain pelayanan kesehatan gratis, Mobil Klinik membantu penyediaan bahan kebutuhan seperti makanan, selimut, pakaian, masker, buku-buku sekolah dan kebutuhan lainnya pada tempat-tempat bencana alam.

Pilar 1: Pemberdayaan Wanita

Indosat Ooredoo telah menciptakan program pemberdayaan perempuan INSPERA (Inspiring Indonesian Women) yang melibatkan aspek ICT. INSPERA berfokus pada peningkatan berkelanjutan terhadap kapasitas perempuan kurang mampu untuk mencari penghasilan.• 50 perempuan dan ibu rumah tangga di Sokaraja Kulon Desa, Sokaraja Kecamatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah,

dibekali dengan ilmu untuk membuat batik Banyumasan dan produk turunannya dengan motif pakem yang unik, kemudian menjualnya melalui internet. Penerima manfaat diluar 50 orang tersebut juga mencakup 200 anggota keluarga.

• Sejumlah perempuan yang melamar untuk pinjaman kredit mikro terpilih menjadi penerima pinjaman menggunakan solusi pembayaran e-money Dompetku yang dikirim melalui telepon genggam mereka. Peserta menerima pembinaan dan pendampingan dalam rangka mengembangkan bisnis mereka, juga bimbingan dan evaluasi. Pinjaman yang dibayar dimasukkan kembali ke dalam program untuk mendanai peserta baru, sehingga menciptakan sistem pendanaan bergulir yang berkelanjutan dan dapat berdiri sendiri. Pada akhir program satu tahun, target Indosat Ooredoo menyalurkan modal kerja kepada 557 wanita yang secara tidak langsung memberikan manfaat kepada ke 2.228 anggota keluarga.

159 Laporan Tahunan 2015Indosat Ooredoo

Pilar 2: Pendidikan - Indonesia Belajar

Indosat Ooredoo telah menciptakan sebuah program pengembangan sekolah Indonesia Belajar untuk membantu sekolah-sekolah binaan mencapai kesembilan indikator Pendidikan Nasional yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan.

Pada bulan November 2015, telah diluncurkan Sekolah Cyber yang menggunakan teknologi digital dengan tujuan meningkatkan akses terhadap pendidikan bermutu dengan biaya yang terjangkau di seluruh Nusantara. Program ini mencakup penerapan Sekolah Cyber, pemberdayaan guru maupun ketersediaan infrastruktur pendidikan digital.

Pilar 3: Inovasi

Indosat Ooredoo senantiasa mendorong inovasi. Pada tahun 2015, kami kembali menyelenggarakan Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) ke-9 guna mendorong generasi muda Indonesa untuk melakukan inovasi teknologi. Pada tahun 2015, ada kebanggaan bahwa jumlah partisipan mengingkat menjadi 3.173 orang, termasuk 23% partisipan perempuan, dibandingkan 1.738 orang pada tahun 2014 dan 667 orang pada tahun 2013. Pencapaian tersebut mencerminkan keberhasilan IWIC dalam meningkatkan minat kalangan muda Indonesia termasuk anak dan remaja terhadap sektor teknologi. IWIC juga sukses meningkatkan jumlah mitra kelas dunianya termasuk internet.org milik Facebook, Starhub melalui Crowdtivate, Founder’s Institute dan banyak lagi. Dalam beberap tahun terakhir IWIC juga telah dihargai dengan berbagai penghargaan lokal maupun internasional oleh karena dampaknya yang inovatif.

Jumlah partisipasi IWIC yang semakin meningkat

2015 2014 2013

3.173 1.738 667

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

160Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

Laporan Keuangan Konsolidasian

160Indosat Ooredoo

PT Indosat Tbk dan Entitas Anak

31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014 dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014

Laporan Tahunan 2015

161Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015161Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Bab

162Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2015 DAN 2014

Daftar Isi

Pernyataan Direksi

Laporan auditor independen

Laporan posisi keuangan konsolidasian...................................................................................... Lampiran 1

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ......................................... Lampiran 2

Laporan perubahan ekuitas konsolidasian .................................................................................. Lampiran 3

Laporan arus kas konsolidasian .................................................................................................. Lampiran 4

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian ........................................................................... Lampiran 5

**************************

163Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

164Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

165Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

166Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 1/1

Catatan atas laporan keuangan konsolidasianmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)

31 Desember 1 Januari2014 2014

(Disajikan (Disajikan31 Desember kembali; kembali;

Catatan 2015 Catatan 2c) Catatan 2c)ASET

ASET LANCARKas dan setara kas 4 3.623.346 3.480.011 2.233.532Kas yang dibatasi penggunaannya 77.574 5.656 25.008Piutang

- Usaha, setelah dikurangi provisiatas penurunan nilai sebesarRp725.478 (31 Desember 2014:Rp629.913; 1 Januari2014: Rp521.406)

Pihak berelasi 5 510.539 518.952 632.203Pihak ketiga 5 2.219.636 1.573.160 1.636.136

- Lain-lain, setelah dikurangiprovisi atas penurunan nilaisebesar Rp39.388(31 Desember 2014: Rp37.657;1 Januari 2014: Rp35.388) 11.232 9.015 16.294

Persediaan 39.346 49.408 36.004Aset derivatif 6 1.030 75.986 195.569Pajak dibayar di muka

- Pajak penghasilan 7 69.411 132.316 676- Pajak lain-lain 7 344.885 231.747 218.073

Bagian lancar dari beban dibayar di muka:- Beban frekuensi dan lisensi

dibayar di muka 9 2.321.743 2.050.295 1.757.586- Sewa dibayar di muka 428.355 355.021 314.780- Beban dibayar di muka lainnya 221.687 71.991 58.403

Aset keuangan lancar lain-lain 13.591 10.631 6.665Aset lancar lain-lain 36.302 26.787 38.051

Jumlah aset lancar 9.918.677 8.590.976 7.168.980

167Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 1/2

Catatan atas laporan keuangan konsolidasianmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)

31 Desember 1 Januari2014 2014

(Disajikan (Disajikan31 Desember kembali; kembali;

Catatan 2015 Catatan 2c) Catatan 2c)

ASET TIDAK LANCARKas yang dibatasi penggunaannya 49.427 114.598 94.874Piutang pihak berelasi - bersih 31 2.758 3.496 7.167Klaim restitusi pajak 8 538.049 1.005.341 875.594Aset pajak tangguhan - bersih 7 114.226 92.057 101.853Beban dibayar di muka jangka panjang:

- Beban frekuensi dan lisensidibayar di muka 9 93.216 134.345 200.186

- Sewa dibayar di muka 1.011.455 897.767 810.354- Beban dibayar di muka lainnya 175.460 120.804 157.945

Investasi pada entitas asosiasi 10 78.521 5.912 580Investasi jangka panjang 10 37.821 2.730 1.393.722Aset tetap - bersih 11 41.821.703 40.775.907 42.190.111Goodwill dan aset takberwujud

lain - bersih 12 1.351.431 1.356.562 1.362.600Aset keuangan tidak lancar lain-lain 54.881 40.023 68.771Aset tidak lancar lain-lain - bersih 140.892 129.179 133.309

Jumlah aset tidak lancar 45.469.840 44.678.721 47.397.066

JUMLAH ASET 55.388.517 53.269.697 54.566.046

168Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 1/3

Catatan atas laporan keuangan konsolidasianmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)

31 Desember 1 Januari2014 2014

(Disajikan (Disajikan31 Desember kembali; kembali;

Catatan 2015 Catatan 2c) Catatan 2c)

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEKPinjaman jangka pendek 13 1.449.022 849.448 1.499.849Utang usaha

- Pihak berelasi 31 123.652 30.532 47.603- Pihak ketiga 640.490 660.027 291.707

Utang pengadaan 14 6.263.117 3.095.518 3.064.287Utang pajak

- Pajak penghasilan 7 24.538 19.351 15.337- Pajak lain-lain 7 73.702 56.017 73.923

Akrual 15 1.730.483 1.818.791 1.747.722Kewajiban imbalan kerja jangka pendek 16 335.620 332.123 336.972Kewajiban imbalan kerja jangka

panjang - bagian jangka pendek 16 32.196 35.240 22.433Pendapatan diterima di muka 1.117.253 1.102.099 922.403Uang muka pelanggan 285.863 238.338 49.335Liabilitas derivatif 6 290.747 31.740 36.903Bagian jangka pendek dari

pinjaman jangka panjang:- Pinjaman 17 4.240.746 2.613.500 2.443.367- Utang obligasi 18 1.152.791 8.333.611 1.928.557- Sukuk 19 226.810 - 427.753- Kewajiban sewa pembiayaan 32 516.527 420.674 346.357

Provisi atas kasus hukum 20 1.358.643 1.358.643 -Liabilitas keuangan jangka pendek

lain-lain 1.014 2.355 16.091Liabilitas jangka pendek lain-lain 189.386 149.807 223.498

Jumlah liabilitas jangka pendek 20.052.600 21.147.814 13.494.097

LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang pihak berelasi 31 25.196 30.159 33.301Liabilitas pajak tangguhan - bersih 7 12.572 705.917 984.676Pinjaman jangka panjang - setelah

dikurangi bagian jangka pendek:- Pinjaman 17 6.369.885 3.727.118 4.346.317- Utang obligasi 18 9.282.161 6.962.080 12.814.468- Sukuk 19 954.586 660.405 470.739- Kewajiban sewa pembiayaan 32 3.450.558 3.631.591 3.594.112

Kewajiban imbalan kerja jangkapanjang - setelah dikurangibagian jangka pendek 16 908.838 960.627 746.971

Liabilitas keuangan jangka panjanglain-lain 114 17.049 81.805

Liabilitas jangka panjang lain-lain 1.068.166 1.128.382 1.228.415

Jumlah liabilitas jangka panjang 22.072.076 17.823.328 24.300.804

JUMLAH LIABILITAS 42.124.676 38.971.142 37.794.901

169Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 1/4

Catatan atas laporan keuangan konsolidasianmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)

31 Desember 1 Januari2014 2014

(Disajikan (Disajikan31 Desember kembali; kembali;

Catatan 2015 Catatan 2c) Catatan 2c)EKUITAS

Ekuitas yang dapat diatribusikankepada pemilik entitas induk

Modal saham - nilai nominal Rp100(dalam Rupiah penuh) per sahamSeri A dan Seri B:- Modal dasar - 1 saham Seri A dan

19.999.999.999 saham Seri B- Modal ditempatkan dan disetor

penuh - 1 saham Seri A dan5.433.933.499 saham Seri B 22 543.393 543.393 543.393

Tambahan modal disetor 22 1.546.587 1.546.587 1.546.587Saldo laba:

- Dicadangkan 134.446 134.446 134.446- Belum dicadangkan 9.596.118 10.906.119 12.914.483

Komponen ekuitas lain-lain 1e 404.104 404.104 404.104Selisih kurs karena penjabaran

laporan keuangan 20.607 (9.081) (5.210)Keuntungan pengukuran kembali atas

program imbalan pasti 251.459 92.268 222.054Cadangan perubahan nilai wajar

investasi tersedia untuk dijual (14.909) - 413.700Cadangan lindung nilai arus kas 1.030 - -

12.482.835 13.617.836 16.173.557Kepentingan nonpengendali 781.006 680.719 597.588

JUMLAH EKUITAS 13.263.841 14.298.555 16.771.145

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 55.388.517 53.269.697 54.566.046

170Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 2/1

Catatan atas laporan keuangan konsolidasianmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali rugi per saham)

2014(Disajikankembali;

Catatan 2015 Catatan 2c)

PENDAPATAN 24Selular 21.895.722 19.480.465Multimedia, Komunikasi Data, Internet (“MIDI”) 3.753.485 3.508.563Telekomunikasi tetap 1.119.318 1.096.073

Jumlah pendapatan 26.768.525 24.085.101

(BEBAN) PENGHASILANBeban jasa telekomunikasi 25 (11.213.902) (10.408.912)Penyusutan dan amortisasi 11,12 (8.769.147) (8.226.063)Karyawan 26 (1.921.071) (1.738.627)Pemasaran 27 (1.236.679) (1.044.884)Umum dan administrasi 27 (923.567) (859.529)Kerugian selisih kurs - bersih (306.648) (152.247)Amortisasi keuntungan tangguhan dari penjualan dan

penyewaan kembali menara 21 141.050 141.050Keuntungan penjualan investasi yang tersedia

untuk dijual 21 - 413.700Provisi untuk kasus hukum 20 - (1.358.643)Lain-lain - bersih (176.451) (204.145)

Jumlah beban (24.406.415) (23.438.300)

2.362.110 646.801

Penghasilan bunga 218.555 142.803Biaya keuangan 28 (2.829.464) (2.406.536)Kerugian selisih kurs - bersih (1.292.516) (243.173)Kerugian perubahan nilai wajar derivatif - bersih 6 (244.520) (101.927)

(4.147.945) (2.608.833)

RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (1.785.835) (1.962.032)

MANFAAT PAJAK PENGHASILAN 7 622.357 83.803

RUGI TAHUN BERJALAN (1.163.478) (1.878.229)

171Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 2/2

Catatan atas laporan keuangan konsolidasianmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali rugi per saham)

2014(Disajikankembali;

Catatan 2015 Catatan 2c)

RUGI TAHUN BERJALAN (1.163.478) (1.878.229)

PENGHASILAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF LAIN

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke Laba RugiSelisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 29.688 (3.871)Investasi tersedia untuk dijual:- Kerugian yang belum direalisasi untuk

tahun berjalan (14.909) -- Penyesuaian reklasifikasi - (413.700)Cadangan lindung nilai arus kas:- Keuntungan yang belum direalisasi untuk

tahun berjalan 4.202 -- Penyesuaian reklasifikasi (3.172) -

15.809 (417.571)Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke Laba Rugi

Keuntungan (kerugian) pengukuran kembali atasprogram imbalan pasti 16 214.620 (174.332)

(Beban) manfaat pajak terkait 16 (53.655) 43.583

160.965 (130.749)Kerugian komprehensif lain tahun berjalan

- setelah pajak 176.774 (548.320)

JUMLAH KERUGIAN KOMPREHENSIFTAHUN BERJALAN (986.704) (2.426.549)

(RUGI) LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPATDIATRIBUSIKAN KEPADA:Pemilik entitas induk (1.310.001) (2.008.364)Kepentingan nonpengendali 146.523 130.135

(1.163.478) (1.878.229)JUMLAH (KERUGIAN) PENGHASILAN

KOMPREHENSIF TAHUN BERJALANYANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :Pemilik entitas induk (1.135.001) (2.555.721)Kepentingan nonpengendali 148.297 129.172

(986.704) (2.426.549)RUGI PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN

YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADAPEMILIK ENTITAS INDUK (dalam Rupiah penuh) 23 (241,08) (369,60)

172Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 3

Catatan atas laporan keuangan konsolidasianmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah)

Diatribusikan kepada pemilik entitas indukKeuntungan Cadangan

Selisih kurs (kerugian) perubahankarena pengukuran nilai wajar Cadangan

Tambahan Saldo laba Komponen penjabaran kembali atas investasi lindungModal modal Belum ekuitas laporan program tersedia nilai Kepentingan Jumlah

Uraian Catatan saham disetor Dicadangkan dicadangkan lain-lain keuangan imbalan pasti untuk dijual arus kas Jumlah nonpengendali ekuitas

Saldo pada tanggal1 Januari 2014(disajikan kembali) 2c 543.393 1.546.587 134.446 12.914.483 404.104 (5.210) 222.054 413.700 - 16.173.557 597.588 16.771.145

Selisih kurs karena penjabaranlaporan keuanganentitas anak - - - - - (3.871) - - - (3.871) - (3.871)

Realisasi perubahan nilaiwajar atas investasitersedia untuk dijualke laba rugi karenapenjualan investasitersebut - - - - - - - (413.700) - (413.700) - (413.700)

Kerugian pengukuran kembaliatas program imbalan pasti -sesudah pajak(disajikan kembali) 2c - - - - - - (129.786) - - (129.786) (963) (130.749)

Dividen dari entitas anak - - - - - - - - - - (46.041) (46.041)Rugi tahun berjalan

(disajikan kembali) 2c - - - (2.008.364) - - - - - (2.008.364) 130.135 (1.878.229)

Saldo pada tanggal31 Desember 2014(disajikan kembali) 2c 543.393 1.546.587 134.446 10.906.119 404.104 (9.081) 92.268 - - 13.617.836 680.719 14.298.555

Selisih kurs karena penjabaranlaporan keuanganentitas anak - - - - - 29.688 - - - 29.688 - 29.688

Perubahan nilai wajar investasitersedia untuk dijual - - - - - - - (14.909) - (14.909) - (14.909)

Cadangan lindung nilai arus kas - - - - - - - - 1.030 1.030 - 1.030Keuntungan pengukuran

kembali atas programimbalan pasti-sesudah pajak - - - - - - 159.191 - - 159.191 1.774 160.965

Dividen dari entitas anak - - - - - - - - - - (47.044) (47.044)Akuisisi kepentingan

nonpengendali - - - - - - - - - - (2.485) (2.485)Kontribusi dari kepentingan

nonpengendali - - - - - - - - - - 1.519 1.519Rugi tahun berjalan - - - (1.310.001) - - - - (1.310.001) 146.523 (1.163.478)

Saldo pada tanggal31 Desember 2015 543.393 1.546.587 134.446 9.596.118 404.104 20.607 251.459 (14.909) 1.030 12.482.835 781.006 13.263.841

173Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 4

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakanyang tidak terpisahkan integral dari laporan keuangan konsolidasian.

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah)

2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari:

- Pelanggan 26.230.342 24.757.946- Pengembalian pajak penghasilan badan 363.537 26.171- Penghasilan bunga 219.748 138.909- Penyelesaian kontrak forward valuta asing 105.785 32.848- Pengembalian Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) 103.077 53.279

Pengeluaran kas kepada/untuk:- Regulator, operator lain, pemasok dan lain-lain (13.905.023) (13.232.721)- Biaya keuangan (2.658.816) (2.378.199)- Karyawan (1.969.175) (1.658.546)- Pajak penghasilan badan (209.170) (370.543)- Kontrak swap tingkat suku bunga (15.312) (17.244)- Penyelesaian kontrak swap valuta asing - (3.111)

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 8.264.993 7.348.789

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPenerimaan dari penjualan aset tetap 261.226 40.990Penerimaan dividen kas dari investasi jangka panjang lain 20.283 23.261Perolehan aset tetap (7.344.833) (6.432.134)Investasi pada entitas asosiasi (72.370) (3.552)Perolehan aset takberwujud (9.670) (11.306)Penerimaan bersih dari penjualan investasi

jangka panjang - 1.379.114

Arus kas bersih yang digunakan untukaktivitas investasi (7.145.364) (5.003.627)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenerimaan dari pinjaman jangka panjang 10.688.530 1.665.750Penerimaan dari utang obligasi dan sukuk 4.000.000 2.500.000Penerimaan dari pinjaman jangka pendek 925.000 1.400.000Kontribusi dari kepentingan nonpengendali 1.519 -Pembayaran utang obligasi dan sukuk (9.347.137) (2.358.000)Pembayaran pinjaman jangka panjang (6.978.781) (2.166.163)Pembayaran pinjaman jangka pendek (325.000) (2.050.000)Pembayaran dividen kas oleh entitas anak

kepada kepentingan nonpengendali (47.044) (46.041)Akuisisi dari kepentingan nonpengendali (2.485) -Penurunan pada kas dan setara kas yang dibatasi

penggunaannya - (2.968)

Arus kas bersih yang digunakan untukaktivitas pendanaan (1.085.398) (1.057.422)

Dampak perubahan selisih kurs terhadapkas dan setara kas 109.104 (41.261)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 143.335 1.246.479

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 3.480.011 2.233.532

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 3.623.346 3.480.011

174Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/1

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Indosat Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 10 November1967 sesuai dengan Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967berdasarkan akta notaris Mohamad Said Tadjoedin, S.H. No. 55. Akta pendirian inidiumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26, Tambahan No. 24, tanggal29 Maret 1968. Pada tahun 1980, Perusahaan dijual oleh American Cable and RadioCorporation, entitas anak dari International Telephone & Telegraph, kepada PemerintahRepublik Indonesia (“Pemerintah”) dan menjadi Badan Usaha Milik Negara (Persero).

Pada tanggal 7 Februari 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Badan KoordinasiPenanaman Modal (“BKPM”) dalam Surat No. 14/V/PMA/2003 atas perubahan status hukumdari Badan Usaha Milik Negara (Persero) menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing.Selanjutnya, pada tanggal 21 Maret 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan dari MenteriKehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas perubahan Anggaran Dasar yangberkaitan dengan perubahan status hukum tersebut.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhirdiaktakan dengan Akta Notaris No. 123 tanggal 28 Januari 2010 oleh Aulia Taufani, S.H.(sebagai pengganti notaris Sutjipto, S.H.), sebagaimana disetujui pada Rapat UmumPemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) tanggal 28 Januari 2010, dengan tujuan memenuhiPeraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”)(sekarang Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)) Indonesia No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentangPokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Terbatas yang Melakukan Penawaran Umum EfekBersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik dan Peraturan No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasidan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Perubahan terakhir Anggaran DasarPerusahaan telah disetujui oleh dan dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-09555.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal22 Februari 2010 dan No. AHU-AH.01.10-04964 tanggal 25 Februari 2010. Perubahan inidiumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.89, Tambahan No.37880, tanggal5 November 2010. Perubahan terakhir tersebut berkaitan dengan perubahan maksud, tujuandan kegiatan usaha Perusahaan, pengangkatan pejabat Direktur Utama, jika pemegangjabatan Direktur Utama tidak tersedia, kewajiban rapat Direksi dan definisi benturankepentingan.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukankegiatan usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologiinformasi dan/atau jasa teknologi konvergensi dengan melakukan kegiatan usaha utamasebagai berikut:

a. Menyelenggarakan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasidan/atau layanan teknologi konvergensi, termasuk tetapi tidak terbatas pada penyediaanjasa teleponi dasar, layanan multimedia, layanan teleponi internet, layanan interkoneksiinternet, layanan akses internet, jaringan telekomunikasi bergerak dan jaringantelekomunikasi tetap; dan

b. Menyelenggarakan jasa transaksi pembayaran dan layanan transfer uang melalui jaringantelekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau teknologi konvergensi.

175Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/2

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)

Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang untuk mencapai maksud dan tujuantersebut dan dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama sebagai berikut:

a. Merencanakan, membeli, merekayasa, membangun, menyediakan, mengembangkan,mengoperasikan, menyewa, menyewakan, serta memelihara prasarana/sarana termasuksumber daya untuk mendukung kegiatan usaha Perusahaan dalam penyelenggaraanjaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau layananteknologi konvergensi;

b. Menjalankan usaha dan kegiatan operasi (termasuk pengembangan, pemasaran danpenjualan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/ataujasa teknologi konvergensi oleh Perusahaan), termasuk penelitian, layanan pelanggan,pendidikan dan pelatihan (baik di dalam maupun luar negeri); dan

c. Menyelenggarakan kegiatan lain yang diperlukan untuk mendukung dan/atau terkaitdengan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologiinformasi dan/atau layanan teknologi konvergensi termasuk, tetapi tidak terbatas pada,transaksi elektronik dan penyediaan piranti keras, piranti lunak, konten serta jasapengelolaan telekomunikasi.

Perusahaan memulai kegiatan operasinya pada tahun 1969.

Perusahaan telah menjalankan semua kegiatan usaha utama dan pendukung sebagaimanadimaksud dalam Anggaran Dasarnya.

Perusahaan berdomisili di Jalan Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta dan memiliki 5 kantorregional yang berlokasi di Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan Balikpapan.

Ooredoo QSC, Qatar (sebelumnya Qatar Telecom QSC) (“Ooredoo”) adalah entitas indukutama dari Perusahaan dan entitas anaknya (secara kelompok selanjutnya disebut “Grup”).Entitas induk langsung dari Perusahaan adalah Ooredoo Asia Pte. Ltd., sebelumnya QatarTelecom (Qtel Asia) Pte. Ltd., Singapura.

Berdasarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi dan PeraturanPemerintah No. 77 Tahun 1991, Perusahaan telah ditetapkan kembali sebagai BadanPenyelenggara yang menyediakan jasa telekomunikasi internasional di bawah otoritasPemerintah.

Pada tahun 1999, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 36 mengenai Telekomunikasi(“Undang-Undang Telekomunikasi”) yang berlaku efektif tanggal 8 September 2000.Berdasarkan Undang-Undang tersebut, penyelenggaraan jasa telekomunikasi meliputi:

Jaringan telekomunikasiJasa telekomunikasiJasa telekomunikasi khusus

Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Swasta dan Koperasidiperbolehkan untuk menyediakan jaringan dan jasa telekomunikasi. Perorangan, instansipemerintah dan badan hukum, selain penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi,diperbolehkan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi khusus.

Undang-Undang Telekomunikasi melarang kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinyapraktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat dan diharapkan menjadi pembukajalan bagi liberalisasi pasar.

176Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/3

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)

Berdasarkan Undang-Undang Telekomunikasi tersebut, status Perusahaan sebagai BadanPenyelenggara menjadi berakhir dan Perusahaan harus memperoleh izin dari Pemerintahuntuk dapat menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi tertentu.

Pada tanggal 14 Agustus 2000, Pemerintah, melalui Menteri Perhubungan (“Menhub”),memberi izin prinsip kepada Perusahaan sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi DigitalCommunication System (“DCS”) 1800. Pada tanggal 23 Agustus 2001, Perusahaanmemperoleh izin penyelenggaraan (DCS 1800) dari Menhub. Selanjutnya, berdasarkan SuratKeputusan Menhub No. KEP.247 tanggal 6 November 2001 diterbitkan oleh Menhub, izinpenyelenggaraan tersebut dialihkan kepada entitas anak, pada saat itu PT Indosat Multi MediaMobile (“IM3”). Lihat Catatan 1e. Pada tanggal 7 September 2000, Pemerintah, melaluiMenhub, memberikan izin prinsip kepada Perusahaan untuk menyelenggarakan telepon lokaldan sambungan langsung jarak jauh dalam negeri sebagai kompensasi atas pengakhiran hakeksklusif Perusahaan sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi internasional. Di lain pihak,PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) telah diberikan izin prinsip untukmenyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional sebagai kompensasi atas pengakhiranlebih awal hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi lokal dan sambungan langsung jarakjauh dalam negeri.

Berdasarkan surat Menhub tanggal 1 Agustus 2002, Perusahaan diberikan izinpenyelenggaraan jaringan telekomunikasi tetap lokal dengan wilayah operasi Jakarta danSurabaya. Izin penyelenggaraan ini diperbaharui menjadi izin nasional pada tanggal 17 April2003 berdasarkan Surat Keputusan Menhub No. KP.130 Tahun 2003. Penilaian atas izin yangdiberikan kepada Telkom dan Perusahaan atas pengakhiran hak eksklusif mereka, masing-masing atas penyelenggaraan jasa telekomunikasi lokal/domestik dan internasional,ditentukan oleh penilai independen.

Lisensi spektrum frekuensi terkait layanan operasi

Berikut adalah izin signifikan untuk penyelenggaraan jaringan, layanan dan spektrum frekuensiyang dimiliki Perusahaan dan entitas anak.

Izin No. Izin Keterangan Tanggal efektifPT Indosat Mega MediaIzin PenyelenggaraanLayanan Akses Internet(“ISP”) (*)

No. 229/KEP/M.KOMINFO/5/2013 Jasa Akses Internet(“ISP”) dengan cakupanwilayah regional.

30 Mei 2013

Izin PenyelenggaraanLayanan InterkoneksiInternet (“NAP”) (*)

No. 138/KEP/M.KOMINFO/10/2014 Jasa Interkoneksi Internet(“NAP”) dengan cakupanwilayah regional.

27 Oktober 2014

Izin Penyelenggaraanjaringan tetap tertutup(“JARTUP”) (*)

No. 10/KEP/M.KOMINFO/1/2015 Jaringan tetap tertutup(“JARTUP”) dengancakupan wilayah regional.

9 Januari 2015

Izin PenyelenggaraanJaringan TelekomunikasiTetap Lokal Berbasis“Packet Switched” (*)

No. 342/KEP/M.KOMINFO/8/2015 Jaringan TelekomunikasiTetap Lokal yangmenggunakan pitafrekuensi radio 3,3 GHzuntuk keperluanBroadband WirelessAccess (“BWA”) dengancakupan wilayah regional.

5 Agustus 2015

177Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/4

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)

Lisensi spektrum frekuensi terkait layanan operasi (lanjutan)

Izin No. Izin Keterangan Tanggal efektifPT Indosat Mega Media(lanjutan)Izin Frekuensi RadioBerbasis “PacketSwitched”

No. 237/KEP/M.KOMINFO/9/2009 Pengalokasian frekuensiradio 2.3 GHz dan 3.3GHz untuk layananBroadband WirelessAccess (“BWA”) (**)dengan cakupan wilayahregional.

27 Juli 2009

PT AplikanusaLintasartaIzin PenyelenggaraanJaringan Tetap Tertutup(“JARTUP”) (*)

No. 199/KEP/DJPPI/KOMINFO/04/2015 Izin penyelenggaraanjaringan tetap tertutupdengan cakupan wilayahnasional.

24 April 2015

Izin PenyelenggaraanJaringan Tetap LokalBerbasis Packet

No. 258/KEP/DJPPI/KOMINFO/06/2015 Izin penyelenggaraanjaringan tetap lokalberbasis packet switcheddengan cakupan wilayahnasional.

5 Juni 2015

Izin PenyelenggaraanJasa Akses Internet (*)

No. 295/KEP/DJPPI/KOMINFO/12/2011 Izin penyelenggaraanuntuk jasa akses internetdengan cakupan wilayahnasional.

12 Desember2011

Izin PenyelenggaraanJasa InterkoneksiInternet (*)

No. 274/KEP/DJPPI/KOMINFO/08/2014 Izin penyelenggaraanuntuk interkoneksiinternet/network accesspoint dengan cakupanwilayah nasional.

22 Agustus2014

Izin PenyelenggaraanJasa Nilai TambahTelepon Pusat LayananInformasi (*)

No. 366/KEP/M.KOMINFO/04/2014 Izin penyelenggaraanuntuk jasa nilai tambahteleponi pusat layananinformasi dengancakupan wilayahnasional.

2 April 2014

Izin PenyelenggaraanJasa Sistem KomunikasiData (*)

No. 889/KEP/DJPPI/KOMINFO/2015 Izin penyelenggaraanuntuk menyediakansistem komunikasi datadengan cakupan wilayahnasional.

30 November2015

Izin Frekuensi Radio10,5 GHz

No. 33/IV.1.2/DITFREK/II/2005 Alokasi frekuensi radiountuk pengembanganakses BWA dalamrentang:- 10,182 GHz – 10,189GHz- 10,532 GHz – 10,539GHzMencakup area:Regional.

4 Februari 2005

Izin Frekuensi Radio3,3Ghz

No. 266/KEP/M.KOMINFO/08/2009 Alokasi frekuensi radio3,3 GHz (cakupan 3325 –3375,5 MHz) dengancakupan wilayah regional.

31 Agustus2009

178Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/5

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)

Lisensi spektrum frekuensi terkait layanan operasi (lanjutan)

Izin No. Izin Keterangan Tanggal efektifPT Indosat TbkIzin PenyelenggaraanJaringan BergerakSelular(*)

No. 504/KEP/M.KOMINFO/08/2012danNo. 643/KEP/M.KOMINFO/06/2015

Amandemen Izin JaringanBergerak Selular yangmemungkinkan Indosatuntuk menerapkan 3rdGeneration PartnershipProject (Sistem 3G) padapita frekuensi 800 MHz,900 MHz dan 1800 MHzdan juga InternationalMobileTelecommunication 2000(IMT 2000) pada 2100 MHz.

30 Juni 2015

Izin Penempatan Satelitpada Slot Orbit

No. 460/M.KOMINFO/12/ 2011 Persetujuan pemanfaatanslot orbit 150.5o

pada slot orbit (*).

Berakhir pada1 September2015

Izin PenyelenggaraanLayanan InterkoneksiInternet (NetworkAccess Point / “NAP”)(*)

KEP No. 414 Tahun 2014 Izin penyelenggaraanlayanan interkoneksiinternet.

12 September2014

Izin PenyelenggaraanLayanan Akses Internet("ISP") (*)

KEP No. 418 Tahun 2014 Izin penyelenggaraansebagai penyedia layananinternet.

7 April 2014

Izin PenyelenggaraanLayanan TeleponiInternet (*)

KEP No. 416 Tahun 2014 Voice over Internet Protocol(“VoIP”).

7 April 2014

Izin PenyelenggaraanJaringan Tetap TertutupNasional (“JARTUP”) (*)

No. 198/KEP/M.KOMINFO/05/2010 Jaringan tetap tertutup. 27 Mei 2010

Izin PenyelenggaraanJaringan Tetap dan JasaTeleponi Dasar (*)

No. 311/KEP/M.KOMINFO/8/2010No. 312/KEP/M.KOMINFO/8/2010danNo. 313/KEP/M.KOMINFO/8/ 2010

Izin penyelenggaraanjaringan tetap dan jasateleponi dasar yangmeliputi jasa telepon lokal,sambungan local jarak jauhnasional dan sambunganlangsung jarak jauh teleponiinternasional.

24 Agustus2010

Izin Spektrum Frekuensiyang Dialokasikan

No. 19/KEP/M.KOMINFO/02/2006danNo. 29/KEP/M.KOMINFO/03/2006

Jaringan Bergerak Selularspektrum frekuensi radio2,1 GHz untuk 1 blok(2 x 5 Mhz) frekuensi 3G(***).

14 Februari200627 Maret 2006

Izin Spektrum Frekuensiyang Dialokasikan

No. 268/KEP/M.KOMINFO/09/2009 Jaringan Bergerak Selularspektrum frekuensi radio2,1 GHz untuk 1 blok(2 x 5 Mhz) frekuensi 3G(***).

1 September2009

Izin Frekuensi Radio No. 181/KEP/M.KOMINFO/12/2006 Alokasi 2 kanal frekuensinasional, yaitu kanal 589dan 630 pada spectrum 800MHz untuk jaringan tetaplokal nirkabel denganmobilitas terbatas.

12 Desember2006

Izin Frekuensi Radio KEP No. 799 Tahun 2014 (****) Alokasi penggunaanfrekuensi 800 MHz denganpita frekuensi radio dari887,5 - 890 MHzberpasangan dengan pitafrekuensi radio dari 932,5 –935 MHz.

12 September2014

(*) Untuk setiap izin, evaluasi dilakukan setiap lima tahun.(**) PT Indosat Mega Media berkewajiban, antara lain, melakukan pembayaran biaya nilai awal sebesar Rp18.408 dan biaya hak penggunaan frekuensi

radio tahunan.(***) Perusahaan berkewajiban, antara lain, melakukan pembayaran biaya nilai awal (upfront fee) sebesar Rp320.000 setiap blok dan biaya hak

penggunaan pita frekuensi radio tahunan.(****) Perusahaan menghentikan jasa layanan telepon jaringan tetap nirkabel efektif sejak 30 Juni 2015 dan menggunakan spektrum frekuensi tersebut untuk

jaringan seluler.

179Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/6

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)

Izin dan Aturan lainnya

Izin No. Izin Keterangan Tanggal efektifKartu Prabayar “Indosatm-wallet”

Surat No. 10/14/DASP dari BankIndonesia (Bank Sentral)

Perusahaan mendapatpersetujuan untukmengeluarkan kartu pra-bayar “Indosat m-wallet”yang berfungsi sebagai alatbaru untuk melakukanpembayaran kepadamerchant tertentu.

Perusahaan juga ditunjuksebagai “special principal”dan “technical acquirer”untuk kartu prabayartersebut.

9 Januari 2008

Pada tanggal 19November 2009,perusahaanmeluncurkan“Indosat m-wallet” kepadapublik.

Penyelengara pengirimanuang

Surat No.12/67/DASP/25 dari BankIndonesia

Perusahaan mendapatpersetujuan untuk menjadipenyelengara pengirimanuang untuk para pelangandalam pasar lokal dan luarnegeri.

3 September2010

Penerbit nomoridentifikasi / IssuerIdentification Number(“IIN”)

Surat No. 2619/BSN/D3-d3/12/2010dari Badan Standarisasi Nasional

Perusahaan memperoleh IINuntuk aplikasi “Indosat m-wallet” dan penyelenggarapengiriman uang.

Pada tanggal 23 Maret 2011,Presiden Republik Indonesiamenerbitkan PeraturanPemerintah (“PP”) no 3tahun 2011 mengenaipengiriman uang. Peraturanini menjadi panduanoperasional perusahaansebagai salah satupenyelenggara pengirimanuang.

13 Desember2010

b. Penawaran Umum Perusahaan

Pada tanggal 23 September 1994, Perusahaan mendapat pernyataan efektif dari BadanPengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) untuk melakukan penawaran umum saham perdana diBursa Efek Jakarta berdasarkan Surat BAPEPAM No. S-1656/PM/1994 dan di Bursa EfekNew York sebesar 362.425.000 saham Seri B, terdiri dari 22.510.870 American DepositaryShares (ADS, setiap ADS mewakili 10 saham Seri B) dan 103.550.000 saham Seri B daripelepasan saham Seri B yang dimiliki oleh Pemerintah. Semua saham Seri B Perusahaantelah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (entitas baru setelah penggabungan usaha antaraBursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada bulan November 2007) sejak 1994,sedangkan ADS telah dicatatkan pada Bursa Efek New York dari 1994 sampai dengan tanggal17 Mei 2013. Pada tanggal 25 Juli 2014, Perusahaan mengajukan formulir 15F ke U.S.Securities and Exchange Commission (“SEC”) untuk mengakhiri pendaftaran ADS sesuaidengan U.S. Securities and Exchange Act tahun 1934 (“Act”). Oleh karena tidak terdapatkeberatan dari SEC dalam jangka waktu 90 hari setelah Perusahaan mengajukan formulir15 F, maka pengakhiran pendaftaran dianggap efektif berdasarkan Act.

Berdasarkan keputusan dalam RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2004,pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk memecah nilai nominal saham Seri BPerusahaan dari Rp500 menjadi Rp100 (dalam Rupiah penuh) yang mengakibatkan kenaikanjumlah modal dasar saham dari 4.000.000.000 menjadi 20.000.000.000 saham dan jumlahsaham yang diterbitkan dan disetor penuh dari 1.035.500.000 menjadi 5.177.500.000 lembarsaham.

180Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/7

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

b. Penawaran Umum Perusahaan (lanjutan)

Selama periode tanggal 1 Agustus 2004 sampai 31 Desember 2006, Perusahaan telahmenerbitkan tambahan 256.433.500 saham Seri B sehubungan dengan pelaksanaanEmployee Stock Option Program (“ESOP”) Tahap I dan II. Program ESOP telah disetujui padaRapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPS”) Perusahaan pada tanggal 26 Juni 2003.

Pada tanggal 31 Desember 2015, obligasi-obligasi yang diterbitkan ke publik oleh Perusahaandan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (Catatan 18 dan 19) adalah sebagai berikut:

Obligasi Tanggal efektif

Obligasi Indosat Kelima Tahun 2007 Seri B 29 Mei 2007Obligasi Indosat Ketujuh Tahun 2009 8 Desember 2009Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 8 Desember 2009Obligasi Indosat Kedelapan Tahun 2012 27 Juni 2012Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012 27 Juni 2012Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 12 Desember 2014Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 12 Desember 2014Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 4 Juni 2015Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 4 Juni 2015Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 8 Desember 2015Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 8 Desember 2015

c. Direksi, Komisaris dan Komite Audit

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014, masing-masing, adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Komisaris Utama Dr. Nasser Mohammed Marafih H.E Sheikh Abdulla bin Mohammed S.A.Al-Thani

Komisaris Ahmed Yousef Ebrahim Al Derbesti Dr. Nasser Mohammed MarafihKomisaris Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud -Komisaris Richard Farnsworth Seney(i) Richard Farnsworth Seney(i)

Komisaris Astera Primanto Bhakti -Komisaris Elisa Lumbantoruan(i) -Komisaris Chris Kanter Chris Kanter(i)

Komisaris Cynthia Alison Gordon Cynthia Alison GordonKomisaris Wijayanto Samirin(i) Soeprapto(i)

Komisaris Beny Roelyawan Beny Roelyawan

(i) Komisaris Independen

Lihat Catatan 37 sehubungan dengan perubahan komposisi Dewan Komisaris.Direksi: 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Alexander Rusli Alexander Rusli(ii)Direktur dan Chief Financial Officer Caba Pinter Curt Stefan CarlssonDirektur dan Chief Sales and Distribution Officer Joy Wahjudi(ii) Joy WahjudiDirektur dan Chief Technology Officer John Martin Thompson John Martin ThompsonDirektur dan Chief Wholesale and Enterprise Officer Herfini Haryono Fadzri Sentosa

(ii) Ditunjuk sebagai Direktur Independen untuk memenuhi Peraturan 1-A dari Bursa Efek Indonesia.

181Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/8

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

c. Direksi, Komisaris dan Komite Audit (lanjutan)

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014adalah sebagai berikut:

31 Desember 2015 31 Desember 2014

Ketua Richard Farnsworth Seney Richard Farnsworth SeneyAnggota Elisa Lumbantoruan Chris KanterAnggota Unggul Saut Marupa Tampubolon Unggul Saut Marupa TampubolonAnggota Kanaka Puradiredja Kanaka Puradiredja

Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) mempunyai sekitar masing-masing 4.320 dan 4.185karyawan, termasuk karyawan tidak tetap, pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

d. Struktur Entitas Anak

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mempunyai pemilikan langsung dantidak langsung pada entitas anak berikut:

Kegiatan Mulai Persentase kepemilikan (%)Entitas anak/lokasi usaha beroperasi 2015 2014

Indosat Palapa Company B.V. (“IPBV”)(1) / Amsterdam Keuangan 2010 100,00 100,00Indosat Mentari Company B.V. (“IMBV”)(1) / Amsterdam Keuangan 2010 100,00 100,00Indosat Singapore Pte. Ltd. (“ISPL”) / Singapura Telekomunikasi 2005 100,00 100,00PT Indosat Mega Media (“IMM”) / Jakarta Multimedia 2001 99,85 99,85PT Interactive Vision Media (“IVM”)(2) / Jakarta Televisi berbayar - 99,83 99,83PT Starone Mitra Telekomunikasi / (“SMT”)(4) / Semarang Telekomunikasi 2006 99,94 84,08PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”) / Jakarta Komunikasi data 1989 72,36 72,36PT Lintas Media Danawa (“LMD”)(3) /Jakarta Jasa informasi

dan Komunikasi 2009 50,65 50,65PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“APE”)(3) / Jakarta Telekomunikasi 2001 39,80 39,80PT Portal Bursa Digital (“PBD”) (5) / Jakarta Telekomunikasi

Digital 2015 62,00 -

Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)Entitas Anak 31 Desember 2015 31 Desember 2014

IPBV(1) 57.607 8.317.283IMBV(1) 1.709.151 8.308.978ISPL 113.653 99.352IMM 996.624 907.250IVM(2) 6.450 6.054SMT(4) 100.490 247.102Lintasarta 2.721.869 2.399.323LMD(3) 5.148 6.960APE(3) 568.146 497.653PBD(5) 51.954 -

(1) IPBV dan IMBV didirikan di Amsterdam pada tanggal 28 April 2010 untuk menjalankan kegiatan perbendaharaan, untuk memberikan pinjaman danmemperoleh pinjaman, baik dalam bentuk surat berharga atau lainnya, untuk melakukan pembiayaan di perusahaan-perusahaan, dan untukmemberikan jaminan atas kewajibannya atau kewajiban Grup dan pihak ketiga. Berdasarkan resolusi Dewan Komisaris No. 10 tanggal 11 Agustus2015, Dewan Komisaris menyetujui pembubaran IPBV dan IMBV. Selanjutnya pada bulan Maret 2016, IMBV telah dilikuidasi. Sementara itu, proseslikuidasi IPBV masih berlangsung.

(2) IVM, entitas anak IMM, didirikan pada tanggal 21 April 2009 untuk memberikan jasa televisi berbayar. IMM melakukan penyetoran modal kepada IVMpada tanggal 9 dan 30 Maret 2011, sebesar Rp4.999. Pada tanggal 12 Juli 2011, IVM memperoleh izin usaha untuk menjalankan layanan jasa TVberbayar. Namun, sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, operasi komersial IVM belum berjalan.

(3) Lintasarta memiliki kepemilikan langsung masing-masing sebesar 55% dan 70% terhadap APE dan LMD.(4) Pada tanggal 11 Juli 2013, Perusahaan melakukan penambahan setoran modal ke SMT sebesar Rp16.549,mengakibatkan peningkatan kepemilikan

Perusahaan di SMT dari 72,54% menjadi 84,08%. Pada tanggal 30 Juni 2015 Perusahaan menandatangani perjanjian terminasi dini atas pembagianpendapatan untuk Fixed Wireless Access (FWA/CDMA) antara Perusahaan dan SMT. Pada tanggal 29 September dan 5 Oktober 2015, Perusahaanmelakukan penambahan setoran modal ke SMT sebesar Rp2.285 dan Rp200, yang mengakibatkan peningkatan kepemilikan Perusahaan di SMTmenjadi 99,94%.

(5) PBD didirikan di Jakarta pada tanggal 12 Februari 2015, sebagai kerjasama antara Perusahaan dan Smaato Inc., yang bergerak dalam bidang portalweb. Perusahaan melakukan setoran modal awal sebesar Rp1.606 sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi sebesar 51,40%. Selanjutnya, padatanggal 18 Mei 2015, Perusahaan melakukan tambahan setoran modal ke PBD sebesar Rp34.383, yang meningkatkan kepemilikan Perusahaan diPBD menjadi sebesar 62,00%.

182Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/9

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

e. Penggabungan Usaha Perusahaan, Satelindo, Bimagraha dan IM3

Berdasarkan Akta Penggabungan Usaha dari notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 57tanggal 20 November 2003 (“tanggal penggabungan usaha”), Perusahaan, Satelindo,PT Bimagraha Telekomindo (“Bimagraha”) dan PT Indosat Multi Media Mobile (“IM3”) sepakatuntuk melakukan penggabungan usaha. Perusahaan adalah entitas yang dipertahankan.Seluruh aset dan liabilitas yang dimiliki oleh Satelindo, Bimagraha dan IM3 dialihkan kepadaPerusahaan pada tanggal penggabungan usaha. Ketiga perusahaan tersebut bubar secarahukum tanpa kewajiban untuk melakukan proses likuidasi. Selisih yang timbul daripenggabungan usaha di atas dan akuisisi Satelindo pada tahun 2001 dicatat pada ekuitassebagai “Komponen ekuitas lain-lain”.

Nama “Satelindo” dan “IM3” dalam catatan atas laporan keuangan berikut mengacu padaentitas-entitas tersebut sebelum bergabung dengan Perusahaan, atau sebagai entitas yangmengikatkan diri dalam suatu perjanjian yang telah diambil alih oleh Perusahaan sebagaiakibat dari penggabungan usaha.

f. Persetujuan dan Pengesahan untuk Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporankeuangan konsolidasian ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yangtelah disetujui dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 21 Maret2016, sebagaimana telah direviu dan direkomendasikan untuk disetujui oleh Komite AuditPerusahaan pada tanggal tersebut.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi KeuanganIndonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan StandarAkuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan No. VIII.G.7 yangditerbitkan oleh BAPEPAM-LK mengenai “Penyajian dan Pengungkapan LaporanKeuangan Emiten atau Perusahaan Publik” dan surat keputusan Ketua BAPEPAM-LKNo. KEP-347/BL/2012.

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, disusun dengankonsep harga perolehan dan basis akrual, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan ataslaporan keuangan konsolidasian yang relevan.

Laporan arus kas konsolidasian, yang disusun dengan menggunakan metode langsung,menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalamaktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang disusun berdasarkan Standar AkuntansiKeuangan Indonesia memerlukan penggunaan estimasi akuntansi tertentu dan asumsi-asumsi. Hal ini juga mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan dalam prosespenerapan kebijakan akuntansi di dalam Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkatpertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampaksignifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3.

183Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/10

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

Mata uang fungsional dan penyajian

Transaksi-transaksi yang disertakan dalam laporan keuangan pada setiap entitas anggotaGrup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi ("mata uang fungsional"). Mata uang pelaporan yang digunakandalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang juga merupakan mata uangfungsional Perusahaan.

Angka-angka dalam laporan keuangan konsolidasian dibulatkan dalam jutaan Rupiah dan, jikadisebutkan khusus, dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain.

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan InterpretasiStandar Akuntansi Keuangan ("ISAK")

Penerapan dari standar akuntansi berikut oleh Grup, yang berlaku pada awal dan atau setelah1 Januari 2015, memberikan dampak material pada laporan keuangan konsolidasian Grup:

- Perubahan PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan” mengenai penghasilan komprehensiflain. Perubahan yang utama adalah persyaratan untuk mengelompokkan akun yangdisajikan dalam “penghasilan komprehensif lain” berdasarkan potensi akun tersebut dapatdiklasifikasikan ke laporan laba rugi pada periode berikutnya (penyesuaian reklasifikasi).

- Perubahan PSAK 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan", untuk meningkatkanpengungkapan terkait dengan saling hapus.

- PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”. PSAK 67 mengatur beberapapengungkapan tambahan terkait kepentingan dalam entitas anak, ventura bersama danentitas asosiasi, seperti yang telah disajikan pada Catatan 2b. Standar ini tidak berdampakpada pengakuan dan pengukuran investasi Grup.

- PSAK 68, "Pengukuran Nilai Wajar", bertujuan untuk meningkatkan konsistensi danmengurangi kompleksitas dengan memberikan definisi spesifik untuk nilai wajar dan jugasebagai sumber tunggal yang mengatur ketentuan mengenai pengukuran danpengungkapan nilai wajar. Ketentuan-ketentuan tersebut tidak mencakup penggunaanakuntansi nilai wajar tetapi memberikan pedoman penerapan ketika penggunaannyadiharuskan atau diperbolehkan oleh PSAK lain.

- PSAK 24 (revisi 2013) "Imbalan Kerja". Perubahan pada kebijakan akuntansi Grup adalahsebagai berikut: seluruh biaya jasa lalu diakui langsung di laporan laba rugi; dan biayabunga dan imbal hasil yang diharapkan dari aset program diganti dengan nilai bunga netoyang dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajiban (aset) imbalan pasti neto.Sebagai tambahan, seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial terkait kewajiban imbalanpascakerja diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Lihat Catatan 2c untuk dampakterhadap laporan keuangan konsolidasian.

184Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/11

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan InterpretasiStandar Akuntansi Keuangan ("ISAK") (lanjutan)

Penerapan dari standar serta interpretasi standar akuntansi revisian berikut, yang berlakuefektif sejak tanggal 1 Januari 2015, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadapkebijakan akuntansi Grup dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yangdilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian periode berjalan:

- PSAK 4 (revisi 2013) "Laporan keuangan tersendiri"- PSAK 15 (revisi 2013) "Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama"- PSAK 46 (revisi 2014) "Pajak penghasilan"- PSAK 48 (revisi 2014) "Penurunan nilai aset"- PSAK 50 (revisi 2014) "Instrumen keuangan: Penyajian"- PSAK 55 (revisi 2014) "Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran"- PSAK 65 (revisi 2014) "Laporan keuangan konsolidasian"- PSAK 66 "Pengaturan bersama"- ISAK 26 "Penilaian kembali derivatif melekat"- ISAK 15 (revisi 2015) “Batas aset imbalan pasti, persyaratan pendanaan minimum, dan

interaksinya”- Pencabutan PSAK 12 (revisi 2009) "Bagian partisipasi ventura bersama"- Pencabutan ISAK 7 "Konsolidasi - entitas bertujuan khusus"- Pencabutan ISAK 12 "Pengendalian bersama entitas: kontribusi non-moneter oleh

venturer"

Standar baru, amandemen dan interpretasi yang berdampak pada operasional Grup, sudahditerbitkan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut :

Berlaku 1 Januari 2016 :- PSAK 4 (revisi 2015) “Laporan keuangan tersendiri”- PSAK 5 (revisi 2015) “Segmen operasi”- PSAK 7 (revisi 2015) “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”- PSAK 13 (revisi 2015) “Properti investasi”- PSAK 15 (revisi 2015) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”- PSAK 16 (revisi 2015) “Aset tetap”- PSAK 19 (revisi 2015) “Aset takberwujud”- PSAK 22 (revisi 2015) “Kombinasi bisnis”- PSAK 24 (revisi 2015) “Imbalan Kerja”- PSAK 25 (revisi 2015) “Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan

kesalahan”- PSAK 65 (revisi 2015) “Laporan keuangan konsolidasian”- PSAK 66 (revisi 2015) “Pengaturan bersama”- PSAK 67 (revisi 2015) “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”- PSAK 68 (revisi 2015) “Pengukuran nilai wajar”- ISAK 30 (revisi 2015) “Pungutan”

Berlaku 1 Januari 2017 :- PSAK 1 (revisi 2015) “Penyajian laporan keuangan”- ISAK 31 (revisi 2015) “Interpretasi dari PSAK 13: Properti investasi”

Pada tanggal persetujuan atas laporan keuangan konsolidasian ini, Grup masih melakukanevaluasi terhadap dampak yang potensial dari standar baru dan revisian terhadap laporankeuangan konsolidasian.

185Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/12

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi

Entitas anak

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak.Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengendalian. Pengendalian timbulketika Grup terekspos atas, atau memiliki hak untuk, pengembalian yang bervariasi dariketerlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasiltersebut melalui kekuasaannya atas entitas. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejaktanggal dimana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagisejak tanggal dimana Grup kehilangan pengendalian.

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang diserahkanuntuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yangditerbitkan atau liabilitas yang diakui pada tanggal akuisisi. Kelebihan jumlah imbalan yangdiserahkan dan nilai wajar dari kepentingan non-pengendali atas jumlah aset teridentifikasiyang diakuisisi dan liabilitas dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan yang diserahkanlebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisihnya diakui langsungdalam laporan laba rugi.

Transaksi, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi antar entitas dalam Grup telahdieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali bila terbukti adanyapenurunan nilai aset yang ditransfer.

Laporan keuangan entitas anak disusun untuk tahun pelaporan yang sama dengan Grup.Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan agar konsisten dengan kebijakanakuntasi yang diadopsi Grup.

Berikut adalah ringkasan informasi keuangan (sebelum eliminasi) untuk entitas anak yangmempunyai kepentingan nonpengendali yang material terhadap Grup:

Lintasarta dan entitas anak2014

(Disajikan2015 kembali)

Ringkasan laporan posisi keuanganAset lancar 1.230.297 1.220.916Liabilitas jangka pendek (378.064) (296.302)

Jumlah aset bersih - lancar 852.233 924.614

Aset tidak lancar 1.491.572 1.178.407Liabilitas jangka panjang (80.403) (82.766)

Jumlah aset bersih - tidak lancar 1.411.169 1.095.641

Aset bersih 2.263.402 2.020.255

Kepentingan nonpengendali 563.705 511.844

186Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/13

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)

Entitas anak (lanjutan)Lintasarta dan entitas anak

2014(Disajikan

2015 kembali)

Ringkasan laporan laba rugiPendapatan 1.929.217 1.734.547Laba sebelum pajak penghasilan 471.546 483.148Beban pajak penghasilan (122.883) (130.116)Laba tahun berjalan 348.663 353.032Jumlah penghasilan komprehensif 354.445 350.357

Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepadakepentingan nonpengendali 82.293 77.219

Dividen yang dibayarkan kepadakepentingan nonpengendali 24.544 25.748

Ringkasan arus kasArus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi 686.546 640.008Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi (493.608) (402.154)Arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (128.426) (111.966)Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas

dan setara kas 5.044 -

Kenaikan bersih kas dan setara kas 69.556 125.888Kas dan setara kas pada awal tahun 583.672 457.784

Kas dan setara kas pada akhir tahun 653.228 583.672

Asosiasi

Entitas asosiasi adalah entitas di mana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukanpengendalian, umumnya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi padaentitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pengakuan awal dicatat sebesar hargaperolehan. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasiketika akuisisi.

Bagian Grup atas laba rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi danbagian atas mutasi penghasilan komprehensif lain pasca akuisisi diakui di dalam penghasilankomprehensif lain dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi.

Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telahterjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika ada, Grup menghitungbesarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatatinvestasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada laporan laba rugi.

Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi diakuidalam laporan keuangan Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali bila terbukti adanya penurunan nilaiaset yang ditransfer.

187Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/14

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

c. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian

Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup telah menerapkan secara retrospektif PSAK 24 (Revisi2013): "Imbalan Kerja".

PSAK ini mengatur, antara lain (i) penghapusan "pendekatan koridor" yang diizinkanberdasarkan versi sebelumnya dan (ii) perubahan signifikan dalam pengakuan, penyajian danpengungkapan imbalan pascakerja yang antara lain adalah sebagai berikut:

• Keuntungan dan kerugian aktuarial sekarang diwajibkan untuk diakui dalam penghasilankomprehensif lain dan dikeluarkan secara permanen dari laporan laba rugi.

• Imbal hasil yang diharapkan dari aset program tidak lagi dapat diakui dalam laporan labarugi. Imbal hasil yang diharapkan digantikan dengan mengakui penghasilan bunga ataubeban terhadap aset atau liabilitas imbalan pasti neto di laporan laba rugi, yang dihitungmenggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban pensiun.

• Biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjangperiode vesting ke depan. Sebaliknya, semua biaya jasa lalu akan diakui pada periodemana yang lebih awal antara terjadinya perubahan/kurtailmen atau ketika Grup mengakuibiaya restrukturisasi atau pemutusan kontrak kerja terkait.

Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai berikut:

Tanggal 1 Januari 2014:1 Januari 2014 Penyesuaian

(Dilaporkan penyajian 1 Januari 2014sebelumnya) kembali (Disajikan kembali)

ASETAset lancar

Bagian lancar dari beban dibayardi muka:- Beban dibayar di muka lainnya 58.440 (37) 58.403

Aset tidak lancarAset pajak tangguhan - bersih 96.057 5.796 101.853Beban dibayar di muka

jangka panjang:- Beban dibayar di muka lainnya 115.957 41.988 157.945

Aset tidak lancar lain-lain - bersih 135.901 (2.592) 133.309

LIABILITASLiabilitas jangka pendek

Kewajiban imbalan kerjajangka pendek 337.312 (340) 336.972

Liabilitas jangka panjangLiabilitas pajak tangguhan - bersih 893.285 91.391 984.676Kewajiban imbalan kerja jangka

panjang - setelah dikurangibagian jangka pendek 1.046.414 (299.443) 746.971

EKUITASSaldo laba

Belum dicadangkan 12.877.143 37.340 12.914.483Pengukuran kembali atas program

imbalan pasti - 222.054 222.054Kepentingan nonpengendali 603.435 (5.847) 597.588

188Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/15

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

c. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai berikut (lanjutan):

Tanggal 31 Desember 2014:31 Desember 2014 Penyesuaian

(Dilaporkan penyajian 31 Desember 2014sebelumnya) kembali (Disajikan kembali)

ASETAset lancar

Bagian lancar dari bebandibayar di muka:- Beban dibayar di muka lainnya 72.699 (708) 71.991

Aset tidak lancarAset pajak tangguhan - bersih 85.181 6.876 92.057Beban dibayar di muka

jangka panjang:- Beban dibayar di muka lainnya 109.152 11.652 120.804

Aset tidak lancar lain-lain - bersih 132.143 (2.964) 129.179

LIABILITASLiabilitas jangka pendek

Kewajiban imbalan kerjajangka pendek 332.158 (35) 332.123

Liabilitas jangka panjangLiabilitas pajak tangguhan - bersih 662.929 42.988 705.917Kewajiban imbalan kerja jangka

panjang - setelah dikurangibagian jangka pendek 1.091.315 (130.688) 960.627

EKUITASSaldo laba

Belum dicadangkan 10.889.973 16.146 10.906.119Pengukuran kembali atas program

imbalan pasti - 92.268 92.268Kepentingan nonpengendali 686.542 (5.823) 680.719

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014

31 Desember2014 Penyesuaian

(Dilaporkan penyajian 31 Desember 2014sebelumnya) kembali (Disajikan kembali)

BEBANKaryawan (1.712.518) (26.109) (1.738.627)

MANFAAT PAJAK PENGHASILAN 77.901 5.902 83.803

(RUGI) LABA TAHUNBERJALAN YANG DAPATDIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik entitas induk (1.987.170) (21.194) (2.008.364)Kepentingan nonpengendali 129.148 987 130.135

189Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/16

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

c. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai berikut (lanjutan):

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014

2014 Penyesuaian(Dilaporkan penyajian 2014

sebelumnya) kembali (Disajikan kembali)PENGHASILAN (RUGI)

KOMPREHENSIF LAINKerugian pengukuran kembali atas

program imbalan pasti - (174.332) (174.332)Pajak penghasilan terkait - 43.583 43.583

- (130.749) (130.749)RUGI PER SAHAM DASAR DAN

DILUSIAN YANG DAPATDIATRIBUSIKAN KEPADAPEMILIK ENTITAS INDUK(Rupiah penuh) (365,70) (3,90) (369,60)

d. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas pada bank, dan semua deposito berjangka yangtidak dibatasi penggunaannya (termasuk deposito on call) yang jatuh tempo dalam jangkawaktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan.

Deposito berjangka yang dijadikan jaminan untuk bank garansi tidak diklasifikasikan sebagaibagian dari “Kas dan Setara Kas”. Kas dan deposito berjangka ini disajikan sebagai bagiandari “Kas yang Dibatasi Penggunaannya”.

e. Persediaan

Persediaan, terutama terdiri dari kartu Subscriber Identification Module (“SIM”), paket perdana,modem broadband, telepon genggam selular (cellular handset) dan voucher pulsa isi ulangdinilai menurut nilai yang terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Nilairealisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi bebanpenjualan. Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

Provisi penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan estimasi penjualan masing-masingpersediaan tersebut di masa yang mendatang.

f. Aset Tetap

Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan termasuk biaya pengangkutan, biayapenanganan, biaya persiapan lahan, biaya instalasi, biaya karyawan internal, dan kapitalisasibiaya pinjaman tertentu yang timbul selama tahap konstruksi, dikurangi akumulasi penyusutan(kecuali hak atas tanah) dan penurunan nilai. Hak atas tanah, termasuk biaya legal yangtimbul saat akuisisi awal hak atas tanah, dicatat sebesar harga perolehan, dan tidakdiamortisasi. Biaya spesifik terkait dengan pembaruan atau perpanjangan hak kepemilikan hakatas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umurmanfaat ekonomis tanah, periode mana yang lebih pendek.

190Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/17

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

f. Aset Tetap (lanjutan)

Penyusutan dimulai pada tanggal aset tersebut digunakan atau siap untuk digunakan,menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi umur manfaat ekonomis aset tetap,sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20 sampai 40Peralatan teknologi informasi 3 sampai 5Peralatan kantor 3 sampai 5Sarana penunjang bangunan dan partisi 3 sampai 25Kendaraan 3 sampai 5Peralatan teknis selular 8Peralatan transmisi dan cross-connection 3 sampai 15Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel 7Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran 3 sampai 5Peralatan jaringan akses tetap 3 sampai 10

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya; pemugarandan perbaikan signifikan yang meningkatkan kondisi aset melebihi standar kinerja semula,dikapitalisasi. Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehanbeserta akumulasi penyusutannya dihentikan pengakuannya dari kelompok aset tetap, dankeuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.

Aset tetap yang diperoleh dalam pertukaran aset non-moneter atau kombinasi aset moneterdan non-moneter diukur pada nilai wajar, kecuali: (i) transaksi pertukaran tidak memilikisubstansi komersial, atau (ii) nilai wajar dari aset yang diterima atau diserahkan tidak dapatdiukur secara andal. Aset yang diperoleh diukur pada nilai wajar, meskipun jika Grup tidakdapat langsung menghentikan pengakuan dari aset yang diserahkan. Jika aset yang diperolehtidak dapat diukur secara andal nilai wajarnya, maka biaya perolehannya diukur denganjumlah tercatat dari aset yang diserahkan ditambah kas yang dibayarkan.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai asetdalam penyelesaian dan pemasangan. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap padasaat proses konstruksi atau pemasangan selesai.

Aset dalam pembangunan dan pemasangan dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasukbiaya pinjaman. Semua biaya pinjaman seperti bunga, beban keuangan dalam sewapembiayaan dan selisih kurs (diestimasi setiap tiga bulanan sepanjang selisih kurs tersebutdiperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga dengan membatasi selisih kurs yangdiperhitungkan sebagai biaya pinjaman sebesar jumlah biaya pinjaman atas pinjaman yangsetara dalam mata uang fungsional) yang dapat diatribusikan ke aset tertentu, dikapitalisasi keharga perolehan aset dalam pembangunan dan pemasangan. Biaya pinjaman lainnya diakuisebagai beban pada periode terjadinya. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saatpembangunan atau pemasangan selesai dan aset yang dibangun atau dipasang tersebut siapuntuk digunakan.

191Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/18

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

g. Aset takberwujud

a) Goodwill

Goodwill awalnya diukur sebagai kelebihan jumlah imbalan yang dialihkan dan nilai wajarjumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah aset teridentifikasi bersih yang diperolehdan kewajiban yang timbul. Jika jumlah imbalan yang dialihkan ini lebih rendah dari nilaiwajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut langsung diakui dalamlaporan laba rugi. Goodwill atas perolehan entitas anak termasuk di dalam asettakberwujud “Goodwill dan Aset Takberwujud”.

Untuk keperluan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnisdialokasikan pada setiap unit penghasil kas, atau kelompok unit penghasil kas, yangdiharapkan dapat memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Setiap unitatau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill menunjukkan tingkat terendah didalam entitas dimana goodwill-nya dipantau untuk tujuan internal manajemen. Goodwilldipantau pada level segmen operasi.

Peninjauan atas penurunan nilai pada goodwill dilakukan setahun sekali atau dapat lebihsering apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanyapotensi penurunan nilai. Nilai tercatat dari goodwill dibandingkan dengan jumlah yangterpulihkan, yaitu nilai yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biayauntuk menjual. Rugi penurunan nilai dibebankan langsung dalam laba rugi dan selanjutnyatidak dibalik kembali.

b) Aset takberwujud lain

Aset takberwujud yang diperoleh secara terpisah disajikan sebesar harga perolehannya.Aset takberwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis diakui sebesar nilai wajar padatanggal perolehannya. Aset takberwujud Grup memiliki umur manfaat yang terbatas dandicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitungdengan menggunakan metode garis lurus.

Aset takberwujud lain diamortisasi menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasimasa manfaat ekonomis aset takberwujud sebagai berikut:

TahunBasis pelanggan (Customer base)- Prabayar 6- Pasca-bayar 5Izin spektrum (Spectrum licenses) 5Merk 8Piranti lunak yang tak terintegrasi 5

h. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

Goodwill tidak diamortisasi tetapi diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau mana yang lebihsering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikankemungkinan penurunan nilai. Aset yang diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilaitercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Rugi penurunan nilai diakui jika nilai tercatat asetmelebihi nilai terpulihkan. Nilai terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar asetdikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, asetdikelompokkan pada tingkat yang paling rendah di mana terdapat arus kas yang dapatdiidentifikasi. Aset nonkeuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai, diuji setiaptanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunannilai.

192Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/19

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

h. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)

Pembalikan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika,terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejakpengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segeradalam laba rugi. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dibalik lagi.

i. Sewa

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa dibuat berdasarkansubstansi perjanjian pada tanggal awal sewa. Perjanjian tersebut ditelaah apakah pemenuhanatas perjanjian bergantung dari penggunaan aset tertentu atau aset, dan apakah perjanjianmemberikan hak untuk menggunakan aset, bahkan jika hak tersebut tidak dijabarkan secaraeksplisit di perjanjian.

Grup sebagai lessee

Sewa pembiayaan di mana Grup memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikandikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewadan nilai kini pembayaran sewa minimum. Pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas danbeban keuangan sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitasyang tersisa. Beban keuangan diakui pada biaya keuangan pada laporan laba rugi.

Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama masa manfaat dariaset tersebut. Namun jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akanmendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset disusutkan selama jangkawaktu yang lebih pendek antara estimasi umur manfaat aset dan masa sewa.

Sewa di mana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikandipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban usaha dalam laporan laba rugi secara garislurus selama masa sewa.

Grup sebagai lessor

Sewa di mana Grup tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat darikepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Penghasilan sewa kontinjensi,jika ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya.

Sewa di mana Grup mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengankepemilikan dari aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Aset sewa diakui sebagaiaset sewa pembiayaan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan disajikan sebagaipiutang sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto.

Transaksi jual dan sewa-balik

Ketika Grup menandatangani sebuah transaksi jual dan sewa-balik, maka Grup menganalisapemenuhan kriteria untuk sewa pembiayaan atau sewa operasi atas perjanjian sewa-baliktersebut. Apabila transaksi sewa-balik diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, maka nilailebih dari hasil penjualan dibanding nilai tercatat dari aset yang dijual tersebut ditangguhkandan diamortisasi selama masa sewa. Apabila transaksi sewa-balik diklasifikasikan sebagaisewa operasi dan transaksi secara jelas dilaksanakan pada nilai wajar, maka laba rugi yangterjadi harus segera diakui.

193Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/20

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui ketika besar kemungkinan manfaat ekonomis masa depan akan mengalirkepada Grup dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilaiwajar imbalan yang diterima, dikurangi diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).Kriteria spesifik berikut ini juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:

Selular

Pendapatan selular yang berasal dari pemakaian pulsa dan panggilan jelajah diakuiberdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan selular Perusahaandan disajikan secara bruto, sedangkan pendapatan jasa nilai tambah disajikan secara bersihsetelah dikurangi kompensasi kepada penyedia konten.

Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diserahkan.

Penjualan voucher perdana/isi ulang dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakuisebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada berakhirnya masa berlaku pulsa.

Penjualan telepon genggam selular dan broadband modem diakui pada saat penyerahankepada pelanggan.

Pendapatan dari komunikasi data broadband nirkabel diakui berdasarkan durasi pemakaianatau tagihan tetap bulanan tergantung perjanjian dengan pelanggan.

Program Loyalitas Pelanggan

Program loyalitas pelanggan memperbolehkan para pelanggan untuk mengumpulkan poin darisetiap isi ulang dan dari pembayaran yang dilakukan oleh masing-masing pelanggan pra-bayardan pasca-bayar. Poin tersebut kemudian dapat ditukarkan dengan produk telekomunikasiatau non-telekomunikasi secara gratis, tergantung dari jumlah minimum poin yang telahdiperoleh.

Poin penghargaan loyalitas pelanggan diakui sebagai suatu komponen terpisah dari transaksipenjualan pada saat diberikan. Perusahaan mencatat kewajiban pada saat isi ulang danpembayaran yang dilakukan oleh masing-masing pelanggan pra-bayar dan pasca-bayarberdasarkan nilai wajar yang diharapkan akan timbul untuk memberikan produk di masadatang. Penerimaan yang diperoleh dialokasikan antara produk selular yang terjual dan jumlahpoin yang dikeluarkan, di mana penerimaan yang dialokasikan ke poin setara dengan nilaiwajarnya. Nilai wajar poin yang dikeluarkan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatanpada saat poin tersebut ditukarkan, pada saat periode penukaran berakhir atau pada saatprogram tersebut dihapus.

Insentif Agen Penjual

Imbalan dalam bentuk diskon penjualan yang diberikan oleh Perusahaan kepada agen penjualdiakui sebagai pengurang pendapatan.

Apabila Perusahaan menerima suatu manfaat yang teridentifikasi sebagai pertukaran atasimbalan yang diberikan oleh Perusahaan kepada agen penjual, dan nilai wajar dari manfaatimbalan tersebut dapat diestimasi secara wajar, maka imbalan akan dicatat sebagai bebanpemasaran.

194Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/21

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

Selular (lanjutan)

Sewa Menara

Pendapatan dari sewa menara yang dikelompokkan sebagai sewa operasi diakui denganmetode garis lurus selama masa sewa berdasarkan jumlah yang tercantum dalam perjanjianantara Perusahaan dan lessee.

Multiple-element Arrangements

Ketika dua atau lebih aktivitas penghasil pendapatan atau produk dijual dalam satumekanisme, setiap elemen produk atau jasa dipertimbangkan sebagai unit akuntansi terpisahdan dihitung secara terpisah. Total pendapatan akan dialokasikan untuk setiap komponenyang diidentifikasi terpisah berdasarkan nilai jual relatif atas setiap komponen dan penerapankriteria pengakuan pendapatan diaplikasikan pada setiap komponen tersebut di atas.

MIDI

Internet

Pendapatan dari jasa instalasi, ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubunganyang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan dari biaya jasa bulanan diakui pada saatjasa tersebut diberikan. Pendapatan dari pemakaian diakui setiap bulan berdasarkan durasipemakaian internet atau berdasarkan jumlah yang telah ditetapkan, tergantung kesepakatandengan pelanggan.

Internet Protocol Virtual Private Network (IP VPN), Multiprotocol Label Switching (MPLS),Frame Net, World Link dan Direct Link

Pendapatan dari jasa instalasi ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubungan yangdiharapkan dengan pelanggan. Pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diberikan.

Sewa Operasi Satelit

Pendapatan satelit diakui dengan metode garis lurus selama periode sewa.

Pendapatan jasa MIDI lainnya diakui pada saat jasa tersebut diserahkan.

Telekomunikasi Tetap

Telepon Internasional

Pendapatan telepon internasional ke luar negeri dilaporkan secara bruto.

Telepon Jaringan Tetap Nirkabel

Pendapatan telepon jaringan tetap nirkabel dari pemakaian pulsa diakui berdasarkan durasipercakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perusahaan.

Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diberikan.

Untuk pelanggan pra-bayar, penjualan voucher pulsa perdana/isi ulang dicatat sebagaipendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa ataupada saat masa berlaku pulsa telah habis.

195Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/22

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

Telekomunikasi Tetap (lanjutan)

Telepon Jaringan TetapPendapatan dari jasa instalasi telepon jaringan tetap ditangguhkan dan diakui selama rata-ratamasa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan dari pemakaian diakuiberdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perusahaan.

Pendapatan InterkoneksiPendapatan dari jaringan interkoneksi dengan penyelenggara telekomunikasi dalam negeridan internasional lainnya diakui setiap bulan berdasarkan lalu lintas komunikasi aktual yangtercatat setiap bulannya.

Hubungan Keagenan

Pendapatan yang berasal dari hubungan keagenan dicatat berdasarkan jumlah tagihan brutoyang dibebankan kepada pelanggan ketika Grup bertindak sebagai penyedia jasa.

Grup bertindak sebagai agen dan memperoleh komisi dari penyedia jasa, pendapatan dicatatberdasarkan jumlah bersih yang diperoleh (jumlah yang dibayar oleh pelanggan dikurangijumlah yang dibayarkan kepada penyedia jasa).

Beban

Beban Interkoneksi

Beban yang berasal dari jaringan interkoneksi dengan penyelenggara telekomunikasi domestikdan internasional lainnya dicatat sebagai beban usaha pada periode terjadinya beban.

Beban-beban Lainnya

Beban diakui pada saat terjadinya.

k. Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja

Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Grup memberhentikan hubungan kerjasebelum usia pensiun normal, atau ketika seorang pekerja menerima penawaranmengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Grup mengakuipesangon pemutusan kontrak kerja pada tanggal yang lebih awal di antara: (a) ketika Gruptidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan (b) ketika Grup mengakui biayauntuk restrukturisasi dan melibatkan pembayaran pesangon. Imbalan yang jatuh tempo lebihdari 12 bulan setelah periode pelaporan didiskontokan ke nilai kininya.

l. Imbalan Kerja

Imbalan Kerja Jangka Pendek

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.

Program Pensiun

Biaya pensiun berdasarkan program pensiun imbalan pasti Grup ditentukan melaluiperhitungan aktuarial secara periodik dengan menggunakan metode projected-unit-credit danmenerapkan asumsi atas tingkat diskonto, tingkat kenaikan kompensasi tahunan dan asumsiactuarial lain.

196Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/23

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

l. Imbalan Kerja (lanjutan)

Program Pensiun (lanjutan)

Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan imbal hasilatas aset program (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilankomprehensif lain dengan tujuan agar aset atau liabilitas pensiun bersih yang diakui dalamlaporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplusprogram pensiun. Pengukuran kembali tidak diklasifikasikan ke laporan laba rugi pada periodeberikutnya. Grup mengalihkan jumlah yang diakui sebagai penghasilan komprehensif laintersebut ke dalam ekuitas, yang disajikan sebagai keuntungan (kerugian) pengukuran kembaliatas program imbalan pasti.

Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmenterjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui.

Biaya bunga dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajiban (aset) imbalan pastibersih pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan.

Jaminan kesehatan masa pensiun

Perusahaan memberikan jaminan kesehatan masa pensiun untuk pensiunan tertentu yangberhak. Perkiraan biaya imbalan ini dicadangkan sepanjang masa kerja karyawan denganmenggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan yang digunakan untuk programpensiun imbalan pasti. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaianpengalaman dan perubahan asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas dipenghasilan komprehensif lain pada periode saat terjadinya.

Imbalan kerja jangka panjang lain-lain

Grup memiliki penghargaan masa kerja dan cuti berimbalan jangka panjang. Hak atas imbalanini biasanya berdasarkan pencapaian masa kerja karyawan sesuai dengan Perjanjian KerjaBersama (Collective Labor Agreement). Estimasi biaya imbalan ini diakui selama masa kerja.Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yangdigunakan untuk program pensiun imbalan pasti, kecuali untuk keuntungan dan kerugianaktuarial yang diakui pada laporan laba rugi.

m. Instrumen Keuangan

Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang memberikan kenaikan nilai aset keuangandari satu entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas dari entitas lainnya.

1. Aset keuangan

Pengakuan awal

Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai asetkeuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan piutang,investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual,sebagaimana mestinya. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut padapengakuan awal.

Semua aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah denganbiaya-biaya transaksi, kecuali aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laporan labarugi.

197Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/24

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan)

1. Aset keuangan (lanjutan)

Pengakuan awal (lanjutan)

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurunwaktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdaganganyang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu pada tanggal Grup berkomitmen untukmembeli atau menjual aset tersebut.

Aset keuangan Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya,piutang pihak berelasi, aset derivatif, dan aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya(instrumen keuangan yang memiliki dan tidak memiliki kuotasi harga).

Pengukuran setelah pengakuan awal

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinyasebagai berikut:

• Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk asetkeuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkanpada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah asetkeuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan kedalam kelompok ini jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktudekat. Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan, juga diklasifikasikan ke dalamkelompok dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagaiinstrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilaiwajar, dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi. Asetkategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar, jika jatuh tempo dalam waktu 12bulan, jika tidak maka aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.

Aset keuangan Grup yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugiterdiri dari aset derivatif.

• Pinjaman dan piutang

Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetapatau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif. Setelahpengukuran awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur sebesar biaya perolehanyang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Effective InterestRate) (“EIR”), setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan yangdiamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya akuisisiatau biaya yang merupakan bagian integral dari EIR tersebut. Amortisasi EIR dicatatdalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai juga diakui padalaporan laba rugi.

Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang pihak berelasi, asetkeuangan lancar lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lain-lain Grup termasukdalam kategori ini. Aset kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar, kecuali untukyang jatuh tempo lebih dari 12 bulan sejak akhir periode pelaporan. Aset keuangan inidiklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.

198Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/25

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan)

1. Aset keuangan (lanjutan)

• Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available-for-Sale (“AFS”)]

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagaitersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.Aset kategori ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar, kecuali investasi akan jatuhtempo atau manajemen memiliki intensi untuk menjual dalam waktu 12 bulan sejakakhir periode pelaporan. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur padanilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalampenghasilan komprehensif lain sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya,pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui, atau terjadi penurunan nilai,direklasifikasi dari penghasilan komprehensif lain ke laba rugi.

Grup memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS:

- Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modalkurang dari 20%. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangicadangan penurunan nilai.

- Investasi saham yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari20% dan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Investasi ini dicatatsebesar nilai wajarnya.

Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai AFS disajikan sebagai bagian dari“investasi jangka panjang”.

2. Liabilitas keuangan

Pengakuan awal

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitaskeuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan pinjaman dan utang.Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.

Seluruh liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam halpinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Liabilitas keuangan Grup meliputi utang usaha, utang pengadaan, akrual, utang jangkapanjang dan utang obligasi, utang pihak berelasi, liabilitas derivatif dan liabilitas keuanganjangka pendek dan jangka panjang lain-lain.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasukliabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan padasaat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

199Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/26

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan)

2. Liabilitas keuangan (lanjutan)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok untuk diperdagangkan jikamereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori initermasuk instrumen keuangan derivatif yang diambil Perusahaan yang tidak ditujukansebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimanadidefinisikan dalam PSAK 55 (Revisi 2014). Derivatif melekat yang dipisahkan jugadiklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagaiinstrumen lindung nilai efektif.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakuidalam laporan laba rugi.

Pinjaman dan utang

Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnyadiukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode EIR.Amortisasi EIR termasuk di dalam biaya keuangan dalam laporan laba rugi.

Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat liabilitas tersebutdihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi EIR.

Sukuk

Sukuk diakui sebesar nilai nominal, disesuaikan dengan premium atau diskonto danbiaya transaksi terkait. Perbedaan antara nilai tercatat dan nilai nominal diakui padalaporan laba rugi sebagai beban penerbitan sukuk menggunakan metode garis lurusselama jangka waktu sukuk .

Sukuk, setelah disesuaikan dengan premium atau diskonto dan biaya transaksi yangbelum diamortisasi, disajikan sebagai bagian dari liabilitas.

3. Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai

Perusahaan menandatangani kontrak swap valuta asing, swap tingkat suku bunga, dankontrak forward valuta asing, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahannilai tukar mata uang asing dan tingkat suku bunga yang berasal dari utang jangkapanjang dan utang obligasi Perusahaan dalam mata uang asing. Derivatif pada awalnyadiakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif disepakati dan selanjutnya diukurkembali sebesar nilai wajarnya.

Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul tergantung dari apakah derivatiftersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai, dan jika demikian, sifat dari itemyang dilindung nilai. Perusahaan menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risikotingkat suku bunga sehubungan dengan liabilitas yang diakui (lindung nilai atas arus kas).

200Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/27

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan)

3. Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)

Pada awal transaksi, Perusahaan mendokumentasikan hubungan antara instrumenlindung nilai dengan item yang dilindung nilai, beserta tujuan manajemen risiko danstrategi pelaksanaan transaksi lindung nilai. Perusahaan juga mendokumentasikanpenilaiannya, pada saat dimulainya lindung nilai dan secara berkesinambungan, apakahderivatif yang digunakan dalam transaksi lindung nilai sangat efektif dalam menghapusdampak perubahan nilai wajar atau arus kas item yang dilindung nilai.

Nilai wajar penuh derivatif lindung nilai diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar atauliabilitas jangka panjang jika jatuh tempo yang tersisa untuk item yang dilindung nilaimelebihi 12 bulan, dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek jika jatuh tempoyang tersisa kurang dari 12 bulan.

Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atasarus kas untuk tujuan akuntansi, bagian efektifnya, diakui di penghasilan komprehensif laindi dalam "cadangan lindung nilai arus kas". Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsaatau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntunganatau kerugian kumulatif di penghasilan komprehensif lain diakui pada laporan laba rugi.

Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuanakuntansi diakui langsung pada laporan laba rugi di dalam "keuntungan (kerugian)perubahan nilai wajar derivatif - bersih".

4. Instrumen keuangan disalinghapus

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisikeuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang yang dapatdipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakuidan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan kewajibannya secara simultan. Hak yang berkekuatan hukum tersebuttidak harus bergantung pada kejadian masa depan dan harus dapat dilaksanakan dalamkegiatan usaha normal dan dalam hal gagal bayar, pailit atau kebangkrutan dariperusahaan atau pihak lawan.

5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode EIR dikurangidengan cadangan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapatditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premi atau diskonto pada saatperolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang takterpisahkan dari EIR.

201Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/28

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan)

6. Penurunan nilai dari aset keuangan

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat bukti objektif bahwaaset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuanganatau kelompok aset keuangan dianggap mengalami penurunan nilai jika, dan hanya jika,terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai merupakan akibat dari satu atau lebihperistiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset (terjadi peristiwa kerugian) danperistiwa kerugian tersebut memiliki dampak pada estimasi arus kas masa datang dariaset keuangan atau kelompok aset keuangan dapat diestimasi secara andal. Buktipenurunan nilai termasuk indikasi debitur atau sekelompok debitur yang mengalamikesulitan keuangan signifikan, gagal membayar bunga atau pokok pinjaman, kemungkinandebitur mengalami pailit atau reorganisasi keuangan dan data yang bisa diamati yangmengindikasikan terjadinya penurunan yang bisa diukur dalam estimasi arus kas masadatang, seperti perubahan dalam tunggakan atau kondisi ekonomi yang berhubungandengan kegagalan dalam pembayaran.

• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

Untuk kategori pinjaman dan piutang, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisihantara nilai tercatat aset dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan (tidaktermasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi) yang didiskontokanmenggunakan tingkat bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebutberkurang dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Jikapinjaman yang diberikan memiliki suku bunga mengambang, tingkat diskonto yangdigunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat suku bunga efektifyang ditetapkan dalam kontrak. Untuk alasan praktis, Grup dapat mengukurpenurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasaryang dapat diobservasi.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan haltersebut berhubungan dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebutdiakui (seperti peningkatan peringkat kredit debitur), pemulihan kerugian penurunannilai yang sebelumnya diakui, dikreditkan ke laba rugi.

• Aset keuangan AFS

Untuk investasi pada instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuanganAFS, bukti objektif meliputi penurunan nilai wajar efek yang signifikan danberkepanjangan di bawah harga perolehan.

Jika terdapat bukti yang objektif atas penurunan nilai, kerugian kumulatif - diukursebagai selisih antara harga perolehan akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi kerugianpenurunan nilai atas investasi tersebut yang sebelumnya diakui dalam laporan labarugi - direklasifikasi dari penghasilan komprehensif lain ke laba rugi. Kerugianpenurunan nilai atas investasi ekuitas yang diakui pada laporan laba rugi tidak dapatdipulihkan melalui laporan laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilaidiakui dalam penghasilan komprehensif lain.

202Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/29

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan)

7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan

Aset keuangan

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian darikelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untukmenerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Grup telahmentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atauberkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaanmaterial kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Grup telahsecara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Grup secarasubstansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset,namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

Liabilitas keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut berakhir ataudibatalkan atau kadaluwarsa.

Dalam hal suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain daripemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, ataumodifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas yang ada, pertukaranatau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal danpengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakuidalam laporan laba rugi.

8. Nilai wajar instrumen keuangan

Grup menilai instrumen keuangan, termasuk derivatif, sebesar nilai wajar pada setiaptanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Nilai wajar atas instrumen keuangandiukur pada biaya diamortisasi diungkapkan di Catatan 17, 18 dan 19.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yangakan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelakupasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksiuntuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:

- Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut, atau- Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau

liabilitas tersebut.

Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan.

Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelakupasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelakupasar utamanya bertindak untuk kepentingan ekonomi terbaik mereka.

Pengukuran nilai wajar atas aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelakupasar dalam menghasilkan manfaat ekonomi tertinggi dalam penggunaan aset ataudengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebutsecara maksimal.

203Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/30

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan)

8. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)

Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaan dan dimana datamemadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yangdapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input relevan yang tidakdapat diobservasi.

Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar diukur atau diungkapkan dalam laporankeuangan konsolidasian dapat dikategorikan pada level hirarki nilai wajar, sebagaimanadijelaskan di bawah ini, berdasarkan tingkatan input terendah yang signifikan ataspengukuran nilai wajar secara keseluruhan:

Level 1 - Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atauliabilitas yang identik;

Level 2 - Teknik penilaian dimana input level terendah yang signifikanterhadap pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi baik secaralangsung atau tidak langsung;

Level 3 - Teknik penilaian dimana input level terendah yang signifikan terhadappengukuran yang tidak dapat diobservasi

Untuk aset dan liabilitas yang diakui sebesar nilai wajar dalam laporan keuangankonsolidasian secara berulang, Grup menentukan apakah terjadi transfer antara Level didalam hirarki dengan cara mengevaluasi kategori (berdasarkan input level terendah yangsignifikan dalam pengukuran nilai wajar secara keseluruhan) pada setiap akhir periodepelaporan.

Untuk tujuan pengungkapan nilai wajar, Grup telah menentukan kategori aset dan liabilitasberdasarkan sifat, karakteristik, dan risiko dari aset atau liabilitas tersebut, dan level hirarkinilai wajar seperti dijelaskan di atas.

Penyesuaian risiko kreditPerusahaan melakukan penyesuaian harga dalam kondisi pasar yang lebihmenguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit di pihak lawanantara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang sedangdinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar liabilitas keuangan,risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.

n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uangfungsionalnya. Jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas,manajemen menggunakan pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional yang palingtepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yangmendasarinya.

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam rupiah, yang merupakan mata uangfungsional Perusahaan dan mata uang penyajian. Transaksi dalam mata uang asing dicatatberdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporanposisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikanuntuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba rugi kurs yang timbuldikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk selisih kurs yangdapat diatribusikan ke aset tertentu, dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan danpemasangan.

204Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/31

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)

Mata uang fungsional entitas anak tertentu adalah Dolar A.S. Pada akhir periode pelaporan,aset dan liabilitas entitas anak ditranslasi ke dalam mata uang penyajian Perusahaan padakurs spot yang berlaku pada akhir periode laporan dan laporan penghasilan komprehensifditranslasi dengan kurs rata-rata selama periode berjalan. Perbedaan yang dihasilkan daritranslasi laporan keuangan entitas anak tertentu dicatat dalam penghasilan komprehensif laindan disajikan sebagai bagian dari “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan”.

Selisih kurs yang berkaitan dengan pinjaman dan kas dan setara kas diklasifikasikan sebagaibagian dari beban atau penghasilan lain-lain, sedangkan selisih kurs lainnya diklasifikasikansebagai bagian dari beban usaha.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs yang digunakan (dalam angka penuh)masing-masing adalah Rp13.795 dan Rp12.440 untuk AS$1, yang merupakan kurs tengahyang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

o. Pajak Penghasilan

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi,kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di penghasilankomprehensif lain atau langsung diakui di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masingdiakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau secarasubstantif telah berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Manajemen secara periodikmengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungandengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu,manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepadaotoritas pajak.

Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liabilityuntuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengannilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Pajak penghasilan tangguhanditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telahberlaku pada periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilantangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapatdikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.

Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak danasosiasi dibentuk pajakpenghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saatpembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan sangat mungkin perbedaantemporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat salinghapus apabila terdapat hak yangberkekuatan hukum untuk melakukan salinghapus antara aset pajak kini dengan liabilitaspajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritasperpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanyaniat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.

205Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/32

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

p. Pelaporan Segmen

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yangdiberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama,yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi,telah diidentifikasi sebagai direksi yang mengambil keputusan strategis.

Segmen adalah bagian khusus Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa(segmen usaha), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapatdiatribusikan langsung kepada suatu segmen serta yang dapat dialokasikan dengan dasaryang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antarsegmen dieliminasi.

q. Laba (Rugi) per Saham Dasar dan Dilusian

Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) periode berjalan yang dapatdiatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yangberedar dalam periode yang bersangkutan.

Tidak terdapat potensi dilusi atas saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

r. Transaksi dengan Pihak Berelasi

Grup memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalamPSAK 7 (Revisi 2010); “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” dan Peraturan Bapepam-LKNo. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atauPerusahaan Publik”, yang terlampir dalam Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012.Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tersebut, entitas berelasi dengan pemerintahmerupakan entitas yang dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan olehpemerintah. Pemerintah, sebagai pemegang saham dari entitas, dalam hal ini adalah MenteriKeuangan atau Pemerintah Daerah.

Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalamCatatan 31.

s. Provisi

Provisi diakui apabila Grup memiliki kewajiban hukum maupun konstruktif sebagai akibatperistiwa masa lalu; besar kemungkinan bahwa arus keluar sumber daya akan diperlukanuntuk menyelesaikan kewajiban; dan jumlah yang telah diestimasi dengan andal. Provisi tidakdiakui untuk mengakui kerugian operasi di masa depan.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mensyaratkan manajemen untuk membuatpertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan,beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan.Namun, ketidakpastian asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukanpenyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset atau liabilitas yang berdampak pada masamendatang.

206Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/33

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN(lanjutan)

a. Pertimbangan

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuatpertimbangan-pertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memilikipengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangankonsolidasian:

Penentuan mata uang fungsional\

Mata uang fungsional dari masing - masing entitas dalam Grup adalah mata uang darilingkungan ekonomi utama di mana entitas-entitas tersebut beroperasi. Mata uangtersebut adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasayang diberikan.

Sewa

Grup mengklasifikasikan sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi sesuaidengan kebijakan akuntansi yang dinyatakan dalam Catatan 2i. Menentukan apakah suatutransaksi sewa adalah sewa pembiayaan atau sewa operasi adalah masalah yangkompleks dan membutuhkan pertimbangan substansial apakah perjanjian sewamengalihkan seluruh risiko dan manfaat kepemilikan ke atau dari Grup secara substansial.Pertimbangan hati-hati diperlukan atas berbagai aspek kompleks yang meliputi, tetapitidak terbatas pada, penentuan nilai wajar aset sewaan, umur ekonomis aset sewaan, opsiperpanjangan masa sewa dan tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai kini daripembayaran sewa minimum.

Klasifikasi sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi menentukan apakah aset sewaandapat dikapitalisasi dan diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Grup mempunyai beberapa perjanjian sewa di mana Grup bertindak sebagai lessee ataulessor untuk beberapa aset tetap tertentu. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko danmanfaat kepemilikan yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan kepada lessee atautetap ada pada Grup berdasarkan PSAK 30, “Sewa” yang mensyaratkan Grup untukmembuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengankepemilikan aset yang disewa.

Sewa Menara

Untuk sewa menara, satuan hitung (unit of account) ditentukan pada tingkat ruang (sitespace) karena sewa tergantung pada penggunaan ruang yang spesifik pada menara dimana Perusahaan menempatkan peralatannya.

Perizinan

Pada tahun 2006, Perusahaan mendapatkan izin penggunaan pita frekuensi radio 2.1 GHz(teknologi komunikasi bergerak generasi ketiga “3G” oleh Menkominfo. Perusahaanberkewajiban, antara lain, untuk membayar upfront fee dan biaya hak penggunaan pitafrekuensi radio tahunan untuk masa 10 tahun. Upfront fee diakui sebagai bagian dari“Beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka” dan diamortisasi selama 10 tahun masaberlaku izin dengan menggunakan metode garis lurus.

207Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/34

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN(lanjutan)

a. Pertimbangan (lanjutan)

Perizinan (lanjutan)

Pada tahun 2009, Perusahaan mendapatkan izin tambahan 3G dan IMM mendapatkanizin penyelenggaraan untuk jaringan tetap lokal berbasis “Packet Switched” yangmenggunakan pita frekuensi radio 2.3 GHz untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel(“BWA”). Perusahaan dan IMM berkewajiban, antara lain, untuk membayar upfront fee danbiaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan untuk masa 10 tahun. Upfront feediakui sebagai bagian dari “Beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka” dan diamortisasisepanjang 10 tahun masa berlaku uang muka dan beban dibayar di muka denganmenggunakan metode garis lurus.

Manajemen berkeyakinan bahwa izin 3G dan BWA tersebut dapat dikembalikan setiapsaat tanpa adanya kewajiban finansial untuk membayar biaya penggunaan pita frekuensiradio tahunan yang tersisa (bentuk perizinan tersebut tidak mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan). Oleh karena itu,Grup mengakui biaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan sebagai beban sewaoperasi dibayar di muka yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurusselama masa hak penyelenggaraan izin 3G dan BWA. Manajemen melakukan evaluasiatas keberlangsungan penggunaan izin-izin tersebut setiap tahun yang dapat berpengaruhterhadap penilaian biaya dibayar di muka.

Penurunan nilai dari aset non-keuangan

Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”)melebihi nilai terpulihkannya, yang mana yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biayauntuk menjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjualberdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuahtransaksi wajar (arm’s length transaction) dari aset serupa atau harga pasar yang dapatdiobservasi dikurangi biaya tambahan (incremental costs) untuk menjual aset tersebut.Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data aruskas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitasrestrukturisasi yang belum dilakukan oleh Grup atau investasi signifikan di masa datangyang akan menambah kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhioleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan,sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa depan (future cash inflows) yangdiharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Asumsikunci yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan atas UPK yang berbeda,disajikan dan dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 12.

Transaksi pertukaran aset

Selama tahun 2010 sampai tahun 2013, Grup menandatangani beberapa kontrak untukpertukaran aset dengan pemasok pihak ketiga untuk beberapa peralatan teknis selulartertentu dari Grup. Untuk transaksi pertukaran aset tersebut, Grup melakukan evaluasiapakah transaksi tersebut mengandung substansi komersial sesuai dengan PSAK 16(Revisi 2011) “Aset Tetap”, yang mengharuskan Grup untuk membuat pertimbangan danestimasi mengenai arus kas di masa depan dan nilai wajar dari aset yang diterima dandiserahkan sebagai akibat dari transaksi tersebut. Manajemen memperhitungkan bahwatransaksi pertukaran aset tersebut memenuhi kriteria substansi komersial; tetapi nilai wajardari aset yang diterima atau diserahkan tidak dapat diukur secara andal, sehingga nilainyadiukur berdasarkan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan ditambah kas yangdibayarkan.

208Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/35

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN(lanjutan)

a. Pertimbangan (lanjutan)

Provisi atas kasus hukum

Grup saat ini sedang terlibat dalam sebuah kasus hukum yang signifikan dan selanjutnyatelah menerima keputusan Mahkamah Agung (“MA”) atas kasus hukum tersebut (Catatan20). Manajemen saat ini memutuskan untuk mengakui provisi atas kasus hukum karenakeputusan MA dianggap telah final dan mengikat. Provisi tersebut dibuat berdasarkanjumlah yang ditetapkan dalam keputusan MA. Namun, manajemen berkeyakinan bahwamasih terdapat kesempatan untuk mengajukan Peninjauan Kembali berdasarkan hukumyang berlaku. Terdapat kemungkinan bahwa kinerja keuangan di masa depan dapatdipengaruhi secara material oleh hasil dari Peninjauan Kembali atas kasus ini.

b. Estimasi dan Asumsi

Estimasi dan asumsi yang secara signifikan berisiko menyebabkan penyesuaian materialterhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan mendatang dijabarkansebagai berikut:

Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan

Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat dalam laporanposisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilaiwajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian, termasuk model arus kasdidiskontokan. Input untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapatdiobservasi, tetapi apabila hal ini tidak memungkinkan, sebuah tingkat pertimbangandisyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaaninput seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsimengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuanganyang dilaporkan. Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangandisajikan dan dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 29.

Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud

Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan aset takberwujud berdasarkanekspektasi utilisasi dari aset dengan didukung rencana dan strategi usaha yang jugamempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasimasa manfaat aset tetap didasarkan pada penelaahan Grup secara kolektif terhadappraktik industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasimasa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jikaekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik,keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain penggunaanaset. Namun, ada kemungkinan, hasil operasi di masa depan dapat dipengaruhi secaramaterial oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahanfaktor-faktor yang disebutkan di atas.

Jumlah dan saat beban dicatat setiap periode akan terpengaruh oleh perubahan atasfaktor-faktor dan kondisi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari asettetap Grup akan meningkatkan beban usaha dan menurunkan aset tidak lancar yangtercatat. Penambahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap Grup menurunkan bebanusaha dan meningkatkan aset tidak lancar yang tercatat.

209Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/36

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN(lanjutan)

b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Pemulihan dari aset pajak tangguhan

Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhirperiode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai tidak lagi memungkinkan di manapenghasilan kena pajak akan tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari asetpajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untukperbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu daripenghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran iniberdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadappendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan dimasa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkanpenghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atauseluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.

Estimasi provisi untuk kerugian penurunan nilai atas piutang

Tingkat provisi yang spesifik dievaluasi oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yangmempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Grup menggunakanpertimbangan berdasarkan fakta dan kondisi terbaik yang tersedia untuk mengakuipencadangan spesifik bagi pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo dengan tujuanmengurangi piutang Grup ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pertimbangan inimeliputi dan tidak terbatas pada jangka waktu dan hubungan Grup dengan pelanggan danstatus kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yangtelah diketahui, untuk mencatat pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadapjumlah jatuh tempo untuk mengurangi piutang Grup menjadi jumlah yangdiharapkan tertagih. Pencadangan secara spesifik ini dievaluasi kembali dandisesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlahyang diestimasikan.

Selain provisi khusus terhadap piutang yang signifikan secara individual, Grup jugamengakui provisi penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur yangdikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, dan meskipun tidak secaraspesifik diidentifikasi membutuhkan provisi khusus, memiliki risiko gagal bayar lebih tinggidaripada ketika piutang pada awalnya diberikan kepada debitur.

Provisi secara kolektif diakui berdasarkan pengalaman kerugian historis denganmenggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari debitur dalam grupkolektif, dan pertimbangan atas penurunan kinerja pasar di mana debitur beroperasi dankelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari debitur.

Estimasi biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan kerja jangka panjang lain-lain

Biaya biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan kerja jangka panjang lain-lain dan nilaiikini dari kewajiban ditentukan dengan menggunakan penilaian aktuarial. Penilaianaktuarial termasuk membuat variasi asumsi yang dapat berbeda dari pengembanganaktual di masa depan. Hal ini meliputi penentuan tingkat diskonto, tingkat tren biayamaksimum, tingkat tren tahun depan, periode untuk mencapai tingkat tren biayamaksimum, tingkat kenaikan gaji dan tingkat mortalitas. Dikarenakan kompleksitas daripenilaian dan karakteristik jangka panjangnya, kewajiban sangat sensitif terhadapperubahan asumsi tersebut. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.

210Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/37

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN(lanjutan)

b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Estimasi biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan kerja jangka panjang lain-lain(lanjutan)

Parameter yang paling cenderung berubah adalah tingkat diskonto dan tingkat kenaikangaji. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, manajemen mempertimbangkantingkat pengembalian pasar (pada akhir masa pelaporan) terhadap obligasi pemerintahdan diekstrapolasi sebesar kurva pengembalian untuk mengaitkan dengan kondisi yangdiharapkan atas kewajiban imbalan pasti. Tingkat kenaikan gaji didasarkan pada inflasiyang diharapkan di masa depan, produktivitas dan kemajuan normal karyawan dalamsuatu kelompok tertentu dan promosi.

Rincian lebih lanjut mengenai asumsi yang digunakan, termasuk analisis sensitivitas,disajikan pada Catatan 30.

Pengakuan pendapatan

Kebijakan pengakuan pendapatan Grup mensyaratkan penggunaan estimasi dan asumsiyang dapat mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan dan piutang.

Perjanjian Perusahaan dengan penyedia jasa domestik dan luar negeri untuk inbound danoutbound trafik membutuhkan penyelesaian yang mensyaratkan rekonsiliasi trafik sebelumpenyelesaian aktual dilakukan, yang mungkin bukan merupakan volume aktual trafik yangdiukur oleh Perusahaan. Pengakuan awal pendapatan adalah berdasarkan trafik yangdiobservasi disesuaikan dengan penyesuaian berdasarkan pengalaman normal, di manasecara historis tidak material terhadap laporan laba rugi dan penghasilan komprehensifkonsolidasian. Perbedaan antara jumlah yang diakui pertama kali dan jumlah penyelesaianaktual diakui setelah proses rekonsiliasi.

Namun, tidak terdapat kepastian apabila penggunaan estimasi tersebut tidak akanmenghasilkan penyesuaian material di masa depan.

Grup mengakui pendapatan dari biaya pemasangan dan biaya lainnya sesuai denganmasa hubungan rata-rata dengan pelanggan yang diharapkan untuk jasa MIDI dantelekomunikasi tetap. Grup mengestimasi masa hubungan rata-rata dengan pelangganyang diharapkan berdasarkan churn-rate analysis terkini.

Ketidakpastian kewajiban perpajakan

Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah utang pajak ataujumlah klaim restitusi pajak yang dapat terpulihkan pada saat ini atau masa depan karenaproses pemeriksaan yang masih berlangsung atau negosiasi dengan otoritas perpajakan.Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleksdan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukanjumlah yang harus diakui terkait dengan utang pajak yang tidak pasti atau klaim restitusipajak yang dapat terpulihkan terkait dengan ketidakpastian posisi perpajakan, Grupmenerapkan pertimbangan yang sama yang akan digunakan dalam menentukan jumlahprovisi yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan AsetKontinjensi” dan PSAK 46 “Pajak Penghasilan”. Grup membuat analisa untuk semuaketidakpastian posisi perpajakan untuk menentukan jika utang pajak atas manfaat pajakyang tidak pasti atau cadangan atas klaim restitusi pajak yang tidak dapat terpulihkanharus diakui.

211Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/38

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN(lanjutan)

b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Ketidakpastian kewajiban perpajakan (lanjutan)

Grup mencatat bunga dan denda atas pajak penghasilan kurang bayar, jika ada, padaBeban Pajak Penghasilan - Kini di dalam laporan laba rugi.

4. KAS DAN SETARA KAS

2015 2014Kas

Rupiah 1.444 1.893Dolar A.S. - 60

1.444 1.953

Kas pada bankPihak berelasi (Catatan 31)

RupiahPT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) 222.263 42.505PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) 25.572 9.003PT Bank QNB Kesawan Tbk (“QNBK”) 24.088 31.828PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) 9.376 2.998Lain-lain (masing-masing dibawah Rp5.000) 17.449 13.296

Dolar A.S.Mandiri 54.148 35.912QNBK 339 77

Pihak ketigaRupiah

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (termasuk DanamonSyariah) (“Danamon”) 47.466 30.724

PT Bank CIMB Niaga Tbk (termasuk CIMB Niaga Syariah)(“CIMB Niaga”) 44.772 9.426

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp40.000) 53.758 57.521

Dolar A.S.ABN Amro Bank N.V., The Netherlands 57.487 95.680Deutsche Bank AG (“DB”) Cabang Jakarta 42.511 37.249Citibank N.A., Cabang Singapura 15.131 57.911Lain-lain (masing-masing dibawah Rp40.000) 32.441 9.978

646.801 434.108

212Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/39

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

2015 2014Deposito berjangka dan deposito on call

Pihak berelasi (Catatan 31)Rupiah

QNBK 550.000 50.000PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (“BTN”) 250.337 124.920Mandiri 181.753 961.500BRI 178.000 227.000BNI 137.450 123.450PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten Syariah 37.000 69.500PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat 25.000 35.000PT Bank Pembangunan Daerah Maluku 25.000 25.000PT Bank Syariah Mandiri (“Mandiri Syariah”) 12.000 25.000Lain-lain (masing-masing dibawah Rp5.000) 4.500 4.500

Dolar A.S.QNBK 413.850 161.720Mandiri 31.746 28.627BNI 27.231 -

Pihak ketigaRupiah

PT Bank Bukopin Tbk (“Bukopin”) 130.000 100.000PT Bank Muamalat Indonesia (“Muamalat”) 118.500 131.000Danamon 100.000 47.000CIMB Niaga 84.500 27.500PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 55.000 50.000PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

(termasuk bank Syariah BTPN) (“BTPN”) 43.000 132.000PT Bank Mega Tbk 40.000 41.000PT Bank Mega Syariah 34.000 48.600PT Bank Saudara Tbk (sebelumnya

PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk) 25.500 59.500PT Bank MNC Internasional Tbk 4.500 83.000Lain-lain (masing-masing dibawah Rp40.000) 94.297 58.622

Dolar A.S.DB 337.449 398.411Lain-lain (masing-masing dibawah Rp40.000) 34.488 31.100

2.975.101 3.043.950

3.623.346 3.480.011

Deposito berjangka dan deposito on call memperoleh bunga per tahun sebagai berikut :

2015 2014

Dalam mata uang Rupiah 3,50% - 10,00% 3,75% - 11,50%Dalam mata uang Dolar A.S. 0,03% - 3,50% 0,02% - 3,50%

Suku bunga deposito on call dan deposito berjangka dengan pihak berelasi sebanding denganyang ditawarkan oleh pihak ketiga.

213Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/40

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG USAHA2015 2014

Pihak berelasi (Catatan 31)- Telkom (termasuk AS$236 pada tahun 2015

dan AS$174 pada tahun 2014) 209.642 47.588- Lain-lain (termasuk AS$2.890 pada tahun 2015

dan AS$2.592 pada tahun 2014) 329.747 495.797

Sub-jumlah 539.389 543.385Dikurangi: provisi penurunan nilai (28.850) (24.433)

510.539 518.952Pihak ketiga- Perusahaan dalam negeri (termasuk AS$44.006 pada

tahun 2015 dan AS$44.317 pada tahun 2014) 1.367.613 1.060.491- Carriers internasional (AS$72.698 pada tahun 2015

dan AS$52.538 pada tahun 2014) 999.644 653.570- Pelanggan pasca-bayar dari:

Selular 473.463 377.218Telekomunikasi tetap 75.544 87.361

Sub-jumlah 2.916.264 2.178.640Dikurangi: provisi penurunan nilai (696.628) (605.480)

2.219.636 1.573.160

2.730.175 2.092.112

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:2015 2014

Provisi Provisipenurunan penurunan

Bruto nilai Bruto nilai

Belum jatuh tempo 716.736 - 780.656 -Jatuh tempo:

- sampai dengan 6 bulan 1.016.498 75.430 795.840 78.460- di atas 6 bulan sampai dengan 12 bulan 574.252 62.502 164.774 59.710- di atas 12 bulan sampai dengan 24 bulan 385.140 90.211 343.182 91.032- lebih dari 24 bulan 763.027 497.335 637.573 400.711

-

Jumlah 3.455.653 725.478 2.722.025 629.913

Perubahan provisi penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

2015 2014Saldo awal tahun 629.913 521.406Provisi - bersih 69.868 84.816Efek bersih penyesuaian kurs 40.912 35.054Penghapusan (15.215) (11.363)

Saldo akhir tahun 725.478 629,913

Penurunan nilai secara individual 191.506 120.382Penurunan nilai secara kolektif 533.972 509.531

725.478 629.913Jumlah bruto piutang, yang ditelaah secara

individual sebelum dikurangi provisi penurunan nilai 665.678 258.252

214Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/41

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Grup telah membentuk provisi untuk penurunan nilai piutang usaha berdasarkan penilaian kolektifdari tingkat penurunan nilai historis dan penilaian individual dari sejarah kredit pelanggan. Piutangyang diturunkan nilainya secara individual sebagian besar merupakan pelanggan korporat, yangsedang dalam kondisi kesulitan keuangan atau alasan lainnya. Sebagian porsi dari piutang inidiharapkan dapat dipulihkan. Grup tidak menerapkan pemisahan antara piutang pihak berelasi danpihak ketiga dalam menilai jumlah yang telah jatuh tempo. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014, jumlah tercatat dari piutang usaha Grup yang dipertimbangkan telah jatuh tempo tetapi tidakmengalami penurunan nilai masing-masing sebesar Rp2.013.439 dan Rp1.311.456.

Manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalamipenurunan nilai, bersama dengan piutang usaha yang belum jatuh tempo dan tidak mengalamipenurunan nilai, berasal dari pelanggan dengan sejarah kredit yang baik dan diharapkan akanterpulihkan.

Efek bersih penyesuaian kurs disebabkan oleh menguatnya atau melemahnya Rupiah terhadapDolar A.S. atas piutang dalam Dolar A.S. yang sebelumnya telah diprovisikan dan dikreditkan ataudibebankan pada “Kerugian Selisih Kurs - Bersih”.

Informasi tentang risiko kredit Grup diungkapkan dalam Catatan 36.

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan yang dibentuk cukup untuk menutup penurunan nilaidari piutang usaha.

6. DERIVATIF

2015Jumlah nosional Aset Liabilitas

(dalam Dolar A.S.) derivatif derivatifInstrumenLindung nilai arus kas:- Kontrak swap tingkat suku bunga 100.000 1.030 -

Tidak ditujukan untuk lindungnilai akuntansi:

- Kontrak swap tingkat suku bunga 71.237 - 18.782- Kontrak forward valuta asing 340.000 - 271.965

1.030 290.747

2014Jumlah nosional Aset Liabilitas

(dalam Dolar A.S.) derivatif derivatifInstrumenTidak ditujukan untuk lindung

nilai akuntansi:- Kontrak swap tingkat suku bunga 71.237 - 26.999- Kontrak forward valuta asing 433.000 75.986 4.741

75.986 31.740

Perubahan neto pada nilai wajar instrumen derivatif, biaya swap, biaya penghentian, danpenyelesaian instrumen derivatif untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014,masing-masing berjumlah Rp244.520 dan Rp101.927, dibebankan ke “Kerugian perubahan nilaiwajar derivatif - bersih” pada laporan laba rugi. pada laporan laba rugi. Selanjutnya penyelesaiankontrak forward valuta asing dengan jumlah nosional AS$340.000 ini menyebabkan tambahankerugian sejumlah Rp77.387.

215Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/42

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

6. DERIVATIF (lanjutan)

(a) Swap tingkat suku bunga - lindung nilai arus kas

Sudah menjadi kebijakan Grup untuk melindungi sebagian pinjaman dari eksposur atastingkat suku bunga. Untuk itu Grup masuk dalam kontrak swap tingkat suku bunga dimanakontrak tersebut mewajibkan Grup untuk menerima bunga pada tingkat suku bungamengambang dan membayar bunga pada tingkat suku bunga tetap.

Kontrak tersebut mensyaratkan penyelesaian bunga bersih atas piutang atau utang padatanggal penyelesaian yang sama dengan tanggal pembayaran bunga atas utang yangmendasarinya. Kontrak tersebut diselesaikan secara neto.

Pada tanggal 31 Desember 2015, suku bunga tetap terkait swap tingkat suku bunga adalah0,73%, dan tingkat bunga mengambang utama adalah LIBOR. Keuntungan dan kerugiankontrak swap tingkat suku bunga yang diakui pada cadangan lindung nilai di ekuitas padatanggal 31 Desember 2015 akan terus diakui pada laporan laba rugi dalam“biaya keuangan”sampai pembayaran pinjaman bank.

(b) Kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai akutansi

Kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai untuk tujuan akuntansidiklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan.

Informasi lain mengenai aset dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2015 adalahsebagai berikut:

Pihak dalam kontrak Jenis kontrak Jadwal penyelesaian

HSBC Swap tingkat suku bunga April 2008 - September 2019BTMU Swap tingkat suku bunga Juli 2015 - Mei 2017Barclays Kontrak berjangka valuta asing Januari 2016 - Maret 2016BNP Paribas Kontrak berjangka valuta asing Januari 2016 - Februari 2016DBS Kontrak berjangka valuta asing Januari 2016 - Maret 2016ING Kontrak berjangka valuta asing Januari 2016 - Maret 2016JP Morgan Kontrak berjangka valuta asing Januari 2016 - Februari 2016

7. PERPAJAKANa. Pajak dibayar di muka

2015 2014Klaim restitusi pajak penghasilan badan:- Tahun pajak 2013 707 422- Tahun pajak 2012 - 131.894- Tahun pajak 2011 3.134 -- Tahun pajak 2009 65.570 -

69.411 132.316Pajak lain-lain:- PPN 340.962 222.927- Pajak lain-lain 3.923 8.820

344.885 231.747

216Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/43

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

7. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Utang Pajak2015 2014

Pajak penghasilan badan:- Pasal 29 14.810 19.351- Pasal 25 10.358 -

24.538 19.351Pajak lain-lain:- Pasal 26 33.964 10.916- Pasal 21 17.680 17.664- Pasal 4(2) 13.316 13.416- Pasal 23 6.440 11.499- PPN 539 1.893- Lain-lain 1.763 629

73.702 56.017

c. Beban (manfaat) pajak penghasilan2014

(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)PerusahaanKini - -Tangguhan (753.254) (233.786)

(753.254) (233.786)Entitas anakKini

Beban pajak untuk tahun berjalan 146.812 134.929Penyesuaian tahun lalu - 6.648

Tangguhan (15.915) 8.406

130.897 149.983KonsolidasianKini 146.812 141.577Tangguhan (769.169) (225.380)

(622.357) 83.803

Rekonsiliasi antara hasil perkalian rugi konsolidasian sebelum pajak penghasilan dengan tarifpajak yang berlaku dan manfaat pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut:

2014(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)Rugi konsolidasian sebelum pajak penghasilan (1.785.835) (1.962.032)

Pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku (446.459) (490.508)Beban yang tidak dapat dikurangkan 23.314 62.257Aset pajak tangguhan yang tidak diakui 2.994 320.979Ketetapan pajak 52.074 4.893Penghentian pengakuan pajak tangguhan (192.612) -Penghasilan yang dikenakan pajak final (59.010) (35.766)Lain-lain (2.658) 54.342Manfaat pajak penghasilan konsolidasian (622.357) (83.803)

217Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/44

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

7. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)

Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan dan estimasi rugi fiskal untuktahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

2014(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)

Rugi konsolidasian sebelum pajak penghasilan (1.785.835) (1.962.032)Dikurangi: (Laba) rugi sebelum pajak penghasilan

entitas anak, disesuaikan dengan eliminasikonsolidasian (474.275) 856.347

Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan (2.260.110) (1.105.685)Penyesuaian fiskal:Penyusutan dan amortisasi 1.432.682 869.296Sewa pembiayaan 271.609 125.093Beban yang tidak dapat dikurangkan 176.034 392.509Imbalan kerja 137.515 105.952Provisi penurunan nilai piutang 110.316 153.800Ketetapan pajak 205.895 142.384Penghasilan dividen (93.160) (95.904)Penghasilan yang dikenakan pajak final (284.912) (614.459)Lain-lain (40.588) 39.967

(344.719) 12.953Akumulasi rugi fiskal (579.255) (783.366)Penyesuaian rugi fiskal dan koreksi tahun lalu 245.129 191.158

Rugi fiskal Perusahaan (678.845) (579.255)

Penyesuaian rugi fiskal sebesar Rp245.129 terdiri dari penyesuaian berdasarkan revisi suratpemberitahuan tahunan (“SPT”) pajak penghasilan badan 2014 yang menambah saldoakumulasi kompensasi rugi fiskal dari yang sebelumnya tercatat sebesar Rp183.373,penyesuaian terkait tahun pajak 2013 yang mengurangi saldo akumulasi kompensasi rugifiskal sebesar Rp17.544, dan efek kadaluwarsa rugi fiskal tahun pajak 2010 yang mengurangisaldo akumulasi kompensasi sebesar Rp410.958.

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah rugi pajak didasarkan atas perhitungansementara sebagaimana Perusahaan belum menyampaikan SPT pajak penghasilan badan.

218Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/45

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

7. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan2015

DikreditkanDikreditkan/ ke penghasilan(dibebankan) komprehensif

Saldo awal ke laba rugi lain Saldo akhir

Perusahaan:Imbalan kerja 297.846 34.379 (52.361) 279.864Sewa pembiayaan 253.988 53.884 - 307.872Provisi penurunan nilai piutang 155.405 (40.483) - 114.922Kompensasi rugi fiskal 144.814 24.897 - 169.711Penyusutan dan amortisasi (1.321.337) 421.528 - (899.809)Investasi pada entitas anak (268.052) 268.052 - -Lain-lain 47.749 (9.003) - 38.746

(689.587) 753.254 (52.361) 11.306Entitas anak:

Aset pajak tangguhan 92.057 11.978 (1.115) 102.920

Liabilitas pajak tangguhan (16.330) 3.937 (179) (12.572)

2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c)Dikreditkan

Dikreditkan/ ke penghasilan(dibebankan) komprehensif

Saldo awal ke laba rugi lain Saldo akhir

Perusahaan:Imbalan kerja 228.515 26.488 42.843 297.846Sewa pembiayaan 222.715 31.273 - 253.988Provisi penurunan nilai piutang 126.139 29.266 - 155.405Kompensasi rugi fiskal 195.842 (51.028) - 144.814Penyusutan dan amortisasi (1.538.661) 217.324 - (1.321.337)Investasi pada entitas anak (229.260) (38.792) - (268.052)Lain-lain 28.494 19.255 - 47.749

(966.216) 233.786 42.843 (689.587)Entitas anak:

Aset pajak tangguhan 101.853 (10.265) 469 92.057

Liabilitas pajak tangguhan (18.460) 1.859 271 (16.330)

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah keseluruhan perbedaan temporer terkait denganinvestasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, yang mana liabilitas pajak tangguhannyatidak diakui, adalah sebesar Rp1.142.627. Lihat Catatan 2o.

Pada tanggal 31 Desember 2015, aset pajak tangguhan senilai Rp343.652 (2014: Rp352.755)terkait dengan akumulasi rugi pajak sejumlah Rp1.374.608 (2014: Rp1.411.020) tidak diakui.Kerugian tersebut berasal dari entitas anak dan akan kadaluwarsa antara tahun 2016 hingga2020.

219Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/46

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

7. PERPAJAKAN (lanjutan)

e. Ketetapan pajak

Ketetapan pajak Grup yang signifikan dibahas lebih lanjut di bawah ini:

Tahun pajak 2004

Pada bulan Maret 2012, Pengadilan Pajak memutuskan menerima permintaan Perusahaanatas kompensasi untuk Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) tahun pajak 2004sebesar Rp60.674. Pada bulan Juni 2012, Kantor Pajak mengajukan permohonan PeninjauanKembali Ke Mahkamah Agung. Pada bulan Juli 2012, Perusahaan telah menyampaikanPermohonan Kontra Memorandum untuk Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung.Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belummenerima keputusan dari Mahkamah Agung terkait permohonan tersebut.

Tahun pajak 2009

Pada bulan April 2011, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak yang menyatakan lebihbayar atas pajak penghasilan badan sebesar Rp29.272, dibandingkan dengan jumlah yangdiklaim sebesar Rp95.677. Pada bulan Juli 2011, Perusahaan mengajukan keberatan untukmempertahankan sisa klaim sebesar Rp65.570, yang kemudian ditolak. Perusahaanmengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada bulan September 2012 dan Pengadilan Pajakmemutuskan untuk menerima permintaan klaim Perusahaan berdasarkan putusan yang diditerbitkan pada tanggal 22 September 2015. Pada tanggal 15 Desember 2015, Perusahaanmenerima Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (“SPMKP”) atas penghasilan badan atastahun 2009 sebesar Rp65.570.

Tahun pajak 2012

Pada bulan November 2014, Perusahaan menerima beberapa surat ketetapan pajak yangmenyatakan kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 dan 4(2) masing-masing sebesarRp313.769 dan Rp13.489 (termasuk denda). Perusahaan menerima keputusan terkait Pasal4(2), membayarkan jumlah tersebut pada bulan Desember 2014 dan membebankannya kelaba rugi tahun 2014. Pada bulan Februari 2015, Perusahaan mengajukan surat keberatanterkait ketetapan pajak penghasilan pasal 26. Selanjutnya, pada tanggal 5 Januari 2016,Perusahaan menerima surat keputusan dari Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) yang menolakkeberatan Perusahaan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasianini, hasilnya masih belum dapat ditentukan sebagaimana Perusahaan masih sedang dalamproses pengajuan banding ke Pengadilan Pajak.

Pada bulan November 2014, Perusahaan juga menerima surat ketetapan pajak yangmenyatakan lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp131.894 dibandingkan denganjumlah yang diklaim sebesar Rp132.315 dan pengurangan rugi fiskal sebesar Rp331.499.Pada bulan Februari 2015, Perusahaan menerima restitusi dan meyampaikan surat keberatanterkait koreksi rugi fiskal. Pada bulan Februari 2016, Perusahaan menerima surat keputusandari DJP yang menolak keberatan Perusahaan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporankeuangan konsolidasian ini, hasilnya belum dapat ditentukan sebagaimana Perusahaansedang dalam proses pengajuan banding ke Pengadilan Pajak.

Tahun pajak 2013

Pada bulan Juni 2015, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak yang menyatakan lebihbayar pajak penghasilan badan sebesar Rp231.643, sebesar jumlah yang diklaim olehPerusahaan dan pengurangan rugi fiskal sebesar Rp173.535. Perusahaan menerima restitusiatas lebih bayar pada bulan Juli 2015 dan menyampaikan surat keberatan terkait koreksi rugifiskal pada bulan September 2015. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangankonsolidasian ini, hasilnya belum dapat ditentukan.

220Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/47

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

7. PERPAJAKAN (lanjutan)

e. Surat ketetapan pajak (lanjutan)

Tahun pajak 2013 (lanjutan)

Perusahaan menerima beberapa surat ketetapan pajak pada bulan Desember 2015, Januari2016 dan Februari 2016 yang menetapkan lebih bayar PPN untuk masa Februari, Maret, April,Mei dan Desember 2013. Perusahaan menyetujui jumlah yang ditetapkan dalam suratketetapan pajak sebesar Rp158.754, dimana lebih rendah dari jumlah yang diklaim olehPerusahaan sebesar Rp197.517. Pada tanggal 3 Februari 2016, Perusahaan telah menerimarestitusi untuk PPN masa Februari, April, dan Mei 2013 sebesar Rp49.561. Pada tanggal 22Februari 2016, Perusahaan telah menerima restitusi untuk PPN masa Desember 2013sebesar Rp82.915. Pada tanggal 15 Maret 2016, Perusahaan telah menerima restitusi untukPPN masa Maret 2013 sebesar Rp26.278.

Tahun pajak 2014

Pada bulan November 2015, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak lebih bayar PPNuntuk masa Januari sampai dengan Juni 2014. Surat ketetapan pajak tersebut menetapkanlebih bayar untuk masa Januari 2014 sebesar Rp5.058 dan kurang bayar untuk masa Februarisampai dengan Juni 2014 sebesar Rp14.518 termasuk denda. Perusahaan telah melakukanpembayaran atas jumlah kurang bayar pada bulan Desember 2015 dan mengajukan suratkeberatan atas hasil ketetapan pajak tersebut kepada Kantor Pajak pada bulan Februari 2016.Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, belum ada keputusanatas keberatan tersebut.

f. Administrasi

Peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia mengharuskan Perusahaan dan entitas anakyang berada di dalam negeri untuk menyampaikan surat pemberitahuan tahunan pajakpenghasilan badan secara individu berdasarkan perhitungan sendiri. Berdasarkan peraturanperpajakan yang berlaku, DJP dapat menetapkan atau mengubah pajak dalam jangka waktulima tahun sejak saat terutangnya pajak.

8. KLAIM RESTITUSI PAJAK

Klaim restitusi pajak dari pajak penghasilan badan dan pajak lain-lain yang telah ditetapkan olehOtoritas Perpajakan dan telah diterima oleh Grup disajikan sebagai pajak dibayar di muka dandiklasifikasikan sebagai aset lancar dimana Grup memperkirakan akan menerima pengembalianpajak dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal pelaporan (Catatan 7a).

Klaim restitusi pajak dari pajak penghasilan badan dan pajak lain-lain yang belum ditetapkan olehOtoritas Perpajakan atau masih dalam proses keberatan atau banding disajikan sebagai “Klaimrestitusi pajak”. Klaim restitusi pajak tersebut diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar yangdiperkirakan akan dipulihkan lebih dari 12 bulan dari tanggal pelaporan. Setelah OtoritasPerpajakan menetapkan klaim dan tidak ada keberatan atau banding, kemudian Grup akanmereklasifikasi klaim restitusi pajak tersebut ke pajak dibayar di muka. Rincian dari klaim restitusipajak dikurangi estimasi provisi penyesuaian pajak adalah sebagai berikut:

221Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/48

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

8. KLAIM RESTITUSI PAJAK (lanjutan)

2015 2014Pajak penghasilan badan:- Belum ditetapkan oleh Otoritas Perpajakan 201.059 352.174- Dalam proses keberatan/banding 207.967 274.214

409.026 626.388Pajak lain-lain dalam proses keberatan atau banding:- PPN 275.786 525.716- Pajak lain-lain 1.398 1.398- Provisi penyesuaian pajak (148.161) (148.161)

129.023 378.953

538.049 1.005.341

Berdasarkan penelaahan atas ketidakpastian pajak terkait klaim restitusi pajak, Grup menentukanprovisi penyesuaian pajak atas klaim restitusi pajak jika diperlukan. Provisi terkait disajikan sebagaiakun pengurang terhadap klaim.

Provisi atas dampak ketidakpastian pajak dalam hal tidak terdapat aset pajak yang diakui,disajikan sebagai bagian dari “Liabilitas jangka panjang-lain-lain”.

Klaim restitusi pajak dari kelebihan pembayaran PPN yang sedang dalam proses keberatan ataubanding sebagai berikut:

2015 2014Perusahaan:- Tahun pajak 2012 148.161 148.161- Tahun pajak 2011 119.344 119.344- Tahun pajak 2010 - 199.786- Restitusi 2011 dan 2012 8.281 53.765

275.786 521.056Entitas anak - 4.660

275.786 525.716

Rincian klaim atas kelebihan pembayaran PPN yang signifikan lebih lanjut dijelaskan di bawah:

Tahun pajak 2010

Pada tahun 2012, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar PPN sebesarRp106.619 (termasuk denda). Perusahaan membayar jumlah tersebut dan mengajukan keberatanatas klaim tersebut. Tambahan kurang bayar PPN sebesar Rp93.167 ditetapkan dalam proseskeberatan. Perusahaan membayar jumlah tambahan kurang bayar dan mengajukan bandingterhadap jumlah klaim sebesar Rp199.786 ke Pengadilan Pajak. Pada tahun 2015, PengadilanPajak memutuskan untuk mengabulkan sebagian klaim dari Perusahaan sebesar Rp103.077.Perusahaan menerima putusan tersebut, menerima restitusi dan membebankan selisihnya ke labarugi tahun 2015.

222Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/49

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

8. KLAIM RESTITUSI PAJAK (lanjutan)

Tahun pajak 2011

Pada bulan Juni 2013, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar PPN sebesarRp119.344 (termasuk denda). Perusahaan membayar jumlah tersebut dan mengajukan keberatanatas ketetapan tersebut, yang kemudian ditolak. Pada bulan November 2014, Perusahaanmengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas ketetapan tersebut. Sampai dengan tanggalpenerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, hasilnya masih belum ditentukan.

Tahun pajak 2012

Pada bulan September 2013, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar PPNsebesar Rp148.161 (termasuk denda). Perusahaan membayar jumlah tersebut dan mengajukankeberatan atas ketetapan tersebut, yang kemudian ditolak. Pada bulan November 2014,Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas ketetapan tersebut. Sampai dengantanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, hasilnya masih belum ditentukan.

Klaim restitusi pajak dari kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan yang dalam proseskeberatan atau banding adalah sebagai berikut:

2015 2014Perusahaan:- Tahun pajak 2012 422 422- Tahun pajak 2009 - 65.570- Tahun pajak 2008 97.132 97.132- Tahun pajak 2007 110.413 110.413

207.967 273.537Entitas Anak - 677

207.967 274.214

Rincian klaim atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan yang signifikan dijelaskanlebih lanjut di bawah ini:

Tahun pajak 2007 dan 2008

Pada bulan Desember 2013, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar pajakpenghasilan badan sebesar Rp110.413 dan Rp97.132, masing-masing untuk tahun pajak 2007dan 2008. Perusahaan membayar jumlah tersebut dan mengajukan keberatan terhadap ketetapantersebut, yang kemudian ditolak. Pada bulan Juni 2015, Perusahaan mengajukan banding kePengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, hasilnya masihbelum ditentukan.

9. BEBAN FREKUENSI DAN LISENSI DIBAYAR DI MUKA2015 2014

Beban frekuensi tahunan 2.280.613 1.984.4543G dan BWA upfront fee 134.346 200.186

Jumlah beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka 2.414.959 2.184.640Dikurangi: bagian lancar (2.321.743) (2.050.295)

Beban frekuensi dan linsensi dibayar di muka jangka panjang 93.216 134.345

223Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/50

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN INVESTASI JANGKA PANJANG

a. Investasi pada entitas asosiasi

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, ringkasan dari entitas asosiasi Grup adalahsebagai berikut :

Persentase Nilai tercatatEntitas Domisili kepemilikan 2015 2014

SB ISAT Fund, L.P. Cayman Island 43,48% 75.922 3.552PT Citra Bakti Indonesia Indonesia 33,33% 2.599 2.360

78.521 5.912

SB ISAT Fund, L.P. bergerak dalam bidang manajemen investasi pada perusahaan start-uppada industri digital. PT Citra Bakti Indonesia bergerak dalam jasa standardisasi kartu chip danjasa sertifikasi untuk ATM dan kartu debit.

Entitas asosiasi yang disebutkan di atas hanya memiliki saham biasa, yang dimiliki secaralangsung oleh Perusahaan. Seluruh entitas asosiasi merupakan perusahaan tertutup dimanatidak terdapat harga pasar saham kuotasian yang tersedia.

b. Investasi jangka panjang

Investasi jangka panjang merupakan investasi langsung di saham ekuitas yang diklasifikasikansebagai tersedia untuk dijual, dengan kepemilikan kurang dari 20% sebagai berikut:

Kepemilikan (%)Lokasi 2015 2014 Pengukuran 2015 2014

PT First Media Tbk Indonesia 1,07 1,07 Nilai wajar 35.091 50.000Pendrell Corporation Amerika Serikat <0,01 <0,01 Harga perolehan 49.977 49.977Asean Cableship Pte. Ltd.

(“ACPL”) Singapura 16,67 16,67 Harga perolehan 1.265 1.265Lain-lain 12,80-18,89 12,80-18,89 Harga perolehan 15.065 15.065

101.398 116.307Dikurangi: provisi penurunan nilai (63.577) (113.577)

37.821 2.730

PT First Media Tbk bergerak di bidang televisi kabel dan penyedia jasa jaringan internet.Pendrell Corporation bergerak di bidang jasa satelit. ACPL bergerak pada bidang perbaikandan pemeliharaan kabel bawah laut.

Perusahaan telah membentuk provisi penurunan nilai atas investasi dalam bentuk sahammasing-masing sebesar Rp63.577 dan Rp113.577 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,yang menurut keyakinan Perusahaan cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai atasinvestasi.

224Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/51

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

11. ASET TETAP

2015Transaksi selama tahun berjalan

Saldo Penghentian SaldoAwal Tahun Penambahan Pengakuan Reklasifikasi Akhir Tahun

Biaya perolehanKepemilikan langsungHak atas tanah 538.026 - (10.985) - 527.041Bangunan 927.044 199 - 150 927.393Peralatan teknologi informasi 4.741.875 722 (141.807) 983.864 5.584.654Peralatan kantor 953.596 12.852 (18.326) 28.721 976.843Sarana penunjang bangunan

dan partisi 11.650.705 483 (24.307) 799.885 12.426.766Kendaraan 16.644 - (2.323) 273 14.594Peralatan teknis selular 48.497.659 - (333.976) 4.904.238 53.067.921Peralatan transmisi dan

cross-connection 24.478.779 444.336 (324.896) 1.574.471 26.172.690Peralatan teknis jaringan

tetap nirkabel 1.291.010 - (483) - 1.290.527Pusat operasi dan pemeliharaan

dan unit pengukuran 1.531.890 - (360) 64.444 1.595.974Peralatan jaringan akses tetap 1.354.161 - (5.110) 213.400 1.562.451Aset dalam pembangunan

dan pemasangan 3.074.802 9.470.874 - (8.569.446) 3.976.230

Aset sewa pembiayaanSarana penunjang bangunan

dan partisi (Catatan 2i) 4.318.622 118.961 (11.290) - 4.426.293

103.374.813 10.048.427 (873.863) - 112.549.377Akumulasi penyusutanKepemilikan langsungBangunan (383.554) (21.517) - - (405.071)Peralatan teknologi informasi (3.840.240) (405.596) 141.807 - (4.104.029)Peralatan kantor (855.736) (31.447) 18.325 - (868.858)Sarana penunjang bangunan

dan partisi (6.813.411) (849.034) 21.682 - (7.640.763)Kendaraan (14.818) (913) 2.323 - (13.408)Peralatan teknis selular (30.412.732) (5.025.497) 132.163 - (35.306.066)Peralatan transmisi dan

cross-connection (15.253.529) (1.835.352) 310.613 - (16.778.268)Peralatan teknis jaringan

tetap nirkabel (1.280.451) (10.558) 483 - (1.290.526)Pusat operasi dan pemeliharaan

dan unit pengukuran (1.432.903) (50.044) 206 - (1.482.741)Peralatan jaringan akses tetap (1.085.293) (57.776) 387 - (1.142.682)

Aset sewa pembiayaanSarana penunjang bangunan

dan partisi (Catatan 2i) (1.226.239) (466.612) 5.991 - (1.686.860)

(62.598.906) (8.754.346) 633.980 - (70.719.272)

Dikurangi: penurunan nilai aset - (8.402) - - (8.402)

Nilai Buku Bersih 40.775.907 41.821.703

225Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/52

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

11. ASET TETAP (lanjutan)

2014Transaksi selama tahun berjalan

Saldo Penghentian SaldoAwal Tahun Penambahan Pengakuan Reklasifikasi Akhir Tahun

Biaya perolehanKepemilikan langsungHak atas tanah 547.117 - (9.091) - 538.026Bangunan 856.013 715 (10.029) 80.345 927.044Peralatan teknologi informasi 4.673.204 204 (45.942) 114.409 4.741.875Peralatan kantor 944.369 12.364 (8.314) 5.177 953.596Sarana penunjang bangunan

dan partisi 10.796.036 2.495 (57.884) 910.058 11.650.705Kendaraan 18.373 246 (2.374) 399 16.644Peralatan teknis selular 43.018.724 - (333.424) 5.812.359 48.497.659Peralatan transmisi dan

cross-connection 22.204.394 268.484 (47.598) 2.053.499 24.478.779Peralatan teknis jaringan

tetap nirkabel 1.293.604 - (2.594) - 1.291.010Pusat operasi dan pemeliharaan

dan unit pengukuran 1.469.383 1.117 - 61.390 1.531.890Peralatan jaringan akses tetap 1.232.861 - - 121.300 1.354.161Aset dalam pembangunan dan

pemasangan 6.119.255 6.114.483 - (9.158.936) 3.074.802

Aset sewa pembiayaanSarana penunjang bangunan

dan partisi (Catatan 2i) 3.891.958 426.664 - - 4.318.622

97.065.291 6.826.772 (517.250) - 103.374.813Akumulasi PenyusutanKepemilikan langsungBangunan (366.600) (18.176) 1.222 - (383.554)Peralatan teknologi informasi (3.603.543) (339.738) 45.942 57.099 (3.840.240)Peralatan kantor (819.926) (44.460) 8.314 336 (855.736)Sarana penunjang bangunan

dan partisi (6.050.427) (812.787) 51.256 (1.453) (6.813.411)Kendaraan (16.279) (998) 2.374 85 (14.818)Peralatan teknis selular (26.231.579) (4.503.152) 325.729 (3.730) (30.412.732)Peralatan transmisi dan

cross-connection (13.306.000) (1.944.104) 47.562 (50.987) (15.253.529)Peralatan teknis jaringan

tetap nirkabel (1.275.592) (7.453) 2.594 - (1.280.451)Pusat operasi dan pemeliharaan

dan unit pengukuran (1.381.341) (50.212) - (1.350) (1.432.903)Peralatan jaringan akses tetap (1.037.613) (47.680) - - (1.085.293)

Aset sewa pembiayaanSarana penunjang bangunan

dan partisi (Catatan 2i) (786.280) (439.959) - - (1.226.239)

(54.875.180) (8.208.719) 484.993 - (62.598.906)

Nilai Buku Bersih 42.190.111 40.775.907

Kabel bawah laut (disajikan sebagai bagian dari peralatan transmisi dan cross-connection)merupakan bagian investasi Perusahaan pada sirkit kabel bawah laut yang dibangun,dioperasikan, dipelihara dan dimiliki bersama-sama dengan negara lain, berdasarkan kontrakdan/atau perjanjian pembangunan dan pemeliharaan.

Tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan masa yang akan berakhirantara tahun 2016-2044. Hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang.

Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi sebesar Rp8.754.346 dan Rp8.208.719,masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

226Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/53

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

11. ASET TETAP (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup tidak memiliki aset tetap yang digunakan sebagai jaminanatas fasilitas kredit apapun.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup telah mengasuransikan aset tetapnya (kecuali kabelbawah laut Internasional dan hak atas tanah) dengan nilai pertanggungan sebesar AS$55.789 danRp35.969.681 termasuk asuransi satelit Perusahaan sebesar Rp810.428. Manajemenberkeyakinan bahwa nilai pertanggungan ini dapat menutup kemungkinan kerugian akibatkebakaran, ledakan, petir, kerusakan pesawat udara, gangguan bisnis dan bencana alam lainnya.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup memiliki aset tetap dengan jumlah biaya perolehansebesar Rp13.178.183 yang telah disusutkan secara penuh tetapi masih digunakan.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai jual objek pajak (“NJOP”) tanah dan bangunan Grupsebesar Rp1.632.351. NJOP ditentukan oleh pemerintah daerah. Nilai ini termasuk dalampengukuran nilai wajar Level 2.

Pada tanggal 31 Desember 2015, tingkat persentase penyelesaian aset dalam pembangunanadalah sekitar 78% dari nilai kontrak dengan perkiraan tanggal penyelesaian sebagian besar diantara Januari dan Desember 2016. Saldo aset dalam pembangunan terutama terdiri dariperalatan teknis selular, sarana penunjang bangunan dan partisi, peralatan transmisi dan cross-connection dan peralatan teknologi informasi.

Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan pemasangan untuktahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, penerimaan dankeuntungan bersih atas pelepasan aset tertentu adalah sebagai berikut:

2015 2014

Penerimaan 261.226 40.990Nilai buku bersih (239.883) (32.257)

Keuntungan bersih 21.343 8.733

12. GOODWILL DAN ASET TAKBERWUJUD LAIN2015 2014

Saldo awal Saldo akhir Saldo awal Saldo akhirtahun Penambahan tahun tahun Penambahan tahun

Harga perolehanPiranti lunak tak terintegrasi 327.033 9.670 336.703 315.727 11.306 327.033Aset takberwujud lain-lain 597.607 - 597.607 597.607 - 597.607Goodwill 2.944.362 - 2.944.362 2.944.362 - 2.944.362

3.869.002 9.670 3.878.672 3.857.696 11.306 3.869.002Akumulasi penyusutanPiranti lunak tak terintegrasi (294.938) (14.717) (309.655) (277.599) (17.339) (294.938)Aset takberwujud lain-lain (597.523) (84) (597.607) (597.518) (5) (597.523)Goodwill (1.619.979) - (1.619.979) (1.619.979) - (1.619.979)

(2.512.440) (14.801) (2.527.241) (2.495.096) (17.344) (2.512.440)Nilai buku bersihPiranti lunak tak terintegrasi 32.095 (5.047) 27.048 38.128 (6.033) 32.095Aset takberwujud lain-lain 84 (84) - 89 (5) 84Goodwill 1.324.383 - 1.324.383 1.324.383 - 1.324.383

1.356.562 (5.131) 1.351.431 1.362.600 (6.038) 1.356.562

227Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/54

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

12. GOODWILL DAN ASET TAKBERWUJUD LAIN (lanjutan)

Aset takberwujud lain sebagian besar diperoleh dari akuisisi Satelindo pada tahun 2002.Rinciannya adalah sebagai berikut:

JumlahAkuisisi Satelindo:Izin spektrum (Spectrum license) 222.922Basis pelanggan (Customer base):- Pasca-bayar 154.220- Pra-bayar 73.128Merek (Brand) 147.178

597.448Lain-lain 159

Jumlah 597.607

Goodwill yang diperoleh melalui akuisi kepemilikan atas Bimagraha dan Satelindo masing-masingpada tahun 2001 dan 2002, dan dari akuisisi tambahan kepemilikan atas Lintasarta pada tahun2005, SMT pada tahun 2008 dan LMD pada tahun 2010. Goodwill sebesar Rp1.322.796 danRp1.587 masing-masing telah dialokasikan ke segmen selular dan MIDI.

Pengujian penurunan nilai atas goodwill dilakukan setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) danketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Nilai terpulihkandari unit usaha selular ditentukan berdasarkan perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untukmenjual [fair value less cost to sell (“FVLCTS”)] dengan menggunakan Income Approach(a Discounted Cash Flows Method)] dan Market Approach (a Public Company Guideline Method).Nilai tersebut berada dalam kategori pengukuran nilai wajar Level 3.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai terpulihkan yang dihitung adalah sebesar Rp43.678.000.Penurunan tingkat pertumbuhan sebesar 3% atau kenaikan tingkat diskonto sebesar 3% akanmenghapus kelebihan yang tersisa.

Asumsi kunci yang digunakan dalam perhitungan FVLCTS pada tanggal 31 Desember 2015:

Tingkat diskonto - Perusahaan memilih menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang [weightedaverage cost of capital (“WACC”)] sebagai tingkat diskonto untuk arus kas yang didiskontokan.Estimasi WACC sebelum pajak yang digunakan untuk mengestimasi nilai terpulihkan dari unitusaha selular tersebut adalah antara 16,98% dan 17,55%.

Compounded Annual Growth Rate (“CAGR”) - Proyeksi CAGR untuk periode anggaran 5 tahunatas pendapatan unit usaha selular berdasarkan proyeksi analis pasar adalah antara 3,3% dan7,6%.

Cost to sell - Nilai terpulihkan atas unit usaha selular ditentukan menggunakan FVLCTS, makaestimasi biaya pelepasan usaha dihitung bedasarkan persentase tertentu atas nilai buku ekuitas.Estimasi biaya pelepasan yang digunakan dalam perhitungan tersebut adalah sekitar 1,0% darinilai perusahaan.

Tidak ada penurunan nilai goodwill yang diidentifikasi.

228Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/55

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

13. PINJAMAN JANGKA PENDEK

2015 2014Pihak berelasi - BNI 1.200.000 600.000Pihak ketiga - PT Bank Mizuho Indonesia (“Mizuho”) 250.000 250.000

1.450.000 850.000Dikurangi: biaya penerbitan pinjaman yang belum diamortisasi (978) (552)

1.449.022 849.448

Berikut adalah rincian penarikan dan pembayaran kembali pinjaman jangka pendek untuk periodeyang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

2015 2014Pembayaran Pembayaran

Bank Penarikan kembali Penarikan kembali

BNI 925.000 (325.000) 1.150.000 (550.000)Mizuho - - 250.000 -Mandiri - - - (1.500.000)

925.000 (325.000) 1.400.000 (2.050.000)

Informasi signifikan lainnya berkaitan dengan pinjaman jangka pendek pada 31 Desember 2015adalah sebagai berikut:

Jumlah Suku bungaBank fasilitas Periode per tahun Jaminan

BNI Rp 1.200.000 16 Juni 2015 - 16 Juni 2016 JIBOR+2,5% Tidak adaMizuho Rp 250.000 21 Oktober 2015 - 21 Oktober 2016 JIBOR+2,25% Tidak ada

Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan keuangan tertentu sepertimempertahankan rasio EBITDA terhadap bunga tidak kurang dari 3, rasio utang bersih terhadapekuitas tidak lebih dari 2,5 dan rasio utang bersih terhadap EBITDA tidak lebih dari 4.

Fasilitas revolving time loan di atas digunakan untuk membiayai modal kerja operasional,pembelian barang modal dan/atau persyaratan pembiayaan kembali pinjaman Perusahaan. Padasetiap tanggal pelaporan, Perusahaan memenuhi seluruh persyaratan pinjaman jangka pendek.

Amortisasi biaya penerbitan pinjaman untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014masing-masing sebesar Rp2.594 dan Rp755 (Catatan 28).

14. UTANG PENGADAAN

Akun ini terdiri dari jumlah yang terutang untuk pengeluaran barang modal dan operasional yangdibeli dari pihak-pihak berikut:

2015 2014Pihak ketiga (termasuk AS$144.755 pada tahun 2015

dan AS$74.051 pada tahun 2014) 6.206.354 3.047.553Pihak berelasi (Catatan 31) (termasuk AS$ nihil

pada tahun 2015 dan AS$157 pada tahun 2014) 56.763 47.965

6.263.117 3.095.518

229Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/56

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

15. AKRUAL

2015 2014

Perbaikan dan pemeliharaan jaringan 315.153 272.568Pemasaran 308.240 185.420Sewa 277.247 210.962Insentif agen penjual (dealer) (Catatan 2j) 188.844 264.624Kewajiban pelayanan universal [Universal

Service Obligation (”USO”)] (Catatan 34) 119.523 98.415Bunga 118.125 337.773Utilitas 114.072 78.892Jasa profesional 73.478 55.752Umum dan administrasi 52.515 38.325Jaringan sirkit internet 33.377 100.246Biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi (Catatan 34) 32.751 40.046Biaya akses Blackberry - 59.259Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000) 97.158 76.509

1.730.483 1.818.791

Lihat Catatan 31 untuk informasi pihak berelasi.

16. IMBALAN KERJA

Imbalan kerja jangka pendek:

2014(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)

Bonus karyawan 279.306 260.830Lain-lain 56.314 71.293

335.620 332.123

Imbalan kerja jangka panjang:

Imbalan pensiun dibayar di muka jangka panjang

2014(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)

Imbalan pensiun dibayar di muka (Catatan 30) 95.590 89.752Dikurangi: bagian lancar (1.191) (3.020)

Bagian tidak lancar 94.399 86.732

Imbalan pensiun dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Beban dibayar di muka lainnya”dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

230Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/57

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

16. IMBALAN KERJA (lanjutan)

Imbalan kerja jangka panjang2014

(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)Jaminan kesehatan masa pensiun

(Catatan 30) 538.580 640.551Kewajiban menurut UU Ketenagakerjaan

(“UUK”) No. 13/2003 (Catatan 30) 344.303 307.480Imbalan kerja jangka panjang lain-lain 58.151 47.836Dikurangi: bagian jangka pendek (32.196) (35.240)

Bagian jangka panjang 908.838 960.627

Rincian beban imbalan kerja adalah sebagai berikut:2014

(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)

Kewajiban menurut UUK No. 13/2003 (Catatan 30) 69.222 52.487Jaminan kesehatan masa pensiun (Catatan 30) 64.740 51.761Biaya imbalan pensiun (Catatan 30) 23.112 15.399Imbalan kerja jangka panjang lain-lain 26.908 10.378

Jumlah 183.982 130.025

Jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

2014(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)

Keuntungan (kerugian) pengukuran kembali atas programimbalan pasti 214.620 (174.332)

Dampak pajak penghasilan (53.655) 43.583

160.965 (130.749)

Rincian pensiun dan imbalan pascakerja lain-lain dibahas lebih lanjut dalam Catatan 30.

17. PINJAMAN2015 2014

Pinjaman 10.662.011 6.395.427Dikurangi: biaya penerbitan pinjaman dan biaya

consent solicitation yang belum diamortisasi (51.380) (54.809)

10.610.631 6.340.618Dikurangi: bagian jangka pendek (4.240.746) (2.613.500)

Bagian jangka panjang 6.369.885 3.727.118

231Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/58

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

17. PINJAMAN (lanjutan)

Pinjaman terdiri dari:2015 2014

Mata uang Setara Mata uang Setaraasal Rupiah asal Rupiah

Institusi keuangan:a. PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)

Fasilitas Revolving Time Loan Rp 1.900.000 1.900.000 Rp 1.000.000 1.000.000b. ANZ Banking Group Ltd. (“ANZ”)

Fasilitas Revolving Time Loan AS$ 100.000 1.379.500 - -c. The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation (“HSBC”) Perancis AS$ 80.555 1.111.252 AS$ 100.693 1.252.625d. The Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ, Ltd.

(“BTMU”) Fasilitas RevolvingTime Loan AS$ 50.000 689.750 - -

Rp 250.000 250.000 - -e. Mizuho Bank Ltd. Fasilitas

Revolving Time Loan AS$ 60.000 827.700 - -f. BCA Fasilitas Kredit Investasi Rp 800.000 800.000 Rp 900.000 900.000g. AB Svensk Exportkredit ("SEK")

Swedia dengan jaminan dariExportkreditnamnden ("EKN") AS$ 57.500 793.213 AS$ 102.500 1.275.100

h. PT Indonesia InfrastructureFinance (“IIF”) dan PT Sarana MultiInfrastruktur (“SMI”) FasilitasRevolving Time Loan Rp 750.000 750.000 Rp 750.000 750.000

i. DBS Bank Ltd. (“DBS”)Fasilitas Revolving Time Loan AS$ 50.000 689.750 - -

j. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia("BSMI") Fasilitas RevolvingTimeLoan Rp 550.000 550.000 Rp 650.000 650.000

k. Citibank, N.A., Indonesia (“Citibank”)Fasilitas Revolving Time Loan AS$ 30.000 413.850 - -

l. PT BNP Paribas Indonesia (“BNPP”)Fasilitas Revolving Time Loan Rp 350.000 350.000 Rp 350.000 350.000

m. SMI Fasilitas Revolving Time Loan Rp 100.000 100.000 Rp 100.000 100.000n. HSBC, Pinjaman Komersial 9 Tahun AS$ 4.056 55.946 AS$ 8.111 100.902

10.660.961 6.378.627

Institusi lainnya:a. PT Medialand International Rp 700 700 Rp 700 700b. PT Danawa Indonesia Rp 350 350 Rp 350 350c. Yayasan Kesejahteraan Karyawan

(“YKK”) Bank Indonesia - - Rp 12.250 12.250d. PT Multi Visi Komputama - - Rp 350 3.500

1.050 16.800

Jumlah pinjaman 10.662.011 6.395.427Dikurangi:- Biaya penerbitan pinjaman dan biaya

consent solicitation yangbelum diamortisasi (51.380) (54.809)

- Bagian jangka pendek (4.240.746) (2.613.500)

Bagian jangka panjang 6.369.885 3.727.118

232Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/59

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

17. PINJAMAN (lanjutan)

Rincian pinjaman dari institusi keuangan adalah sebagai berikut:

Pihak dalamkontrak

Jenis pinjamandan jumlah

fasilitasJadwal

pembayaran BungaTanggal jatuhtempo fasilitas

Keteranganpembayaran dan

lainnyaa. BCA Revolving time

loan:Rp1.500.000

Revolving timeloan:Rp1.000.000

Pada saat tanggaljatuh tempo(Februari 2016).

Pada saat tanggaljatuh tempo(Agustus 2018).

JIBOR + 2,50%berlaku mulai tanggal21 Agustus 2015 danterutang per bulan,atau per enambulanan, atautriwulanan.

JIBOR + 2,50% danterutang per bulan,atau per enambulanan, atautriwulanan.

10 Februari 2016

21 Agustus 2018

Untuk pembiayaanmodal kerja,pengeluaran modaldan pembiayaanumum perusahaan.

Perusahaandiperbolehkanmembayar lebih awalseluruh atausebagian daripinjaman.

Untuk pembiayaanmodal usaha,pengeluaran modaldan pembiayaanumum perusahaan.

b. ANZ Revolving timeloan:AS$100.000

Pada saat tanggaljatuh tempo (Mei2017).

LIBOR Dolar A.S. +1,05% dan terutangper bulan, atau perenam bulanan, atautriwulanan.

4 Mei 2017 Untuk pembiayaanumum Perusahaan.Perusahaandiperbolehkanmembayar lebih awalseluruh atausebagian daripinjaman.

c. HSBC Perancis FasilitasberjangkaCOFACE duabelas tahun:AS$157.243

FasilitasberjangkaSINOSURE duabelas tahun:AS$44.200

Cicilan per-enambulanan sesuaidengan proporsiyang ditentukan(Maret 2016 -September 2019).

Cicilan per-enambulanan sesuaidengan proporsiyang ditentukan(Maret 2016 -September 2019).

5,69% dan terutangper enam bulanan.

LIBOR Dolar A.S. +0,35% dan terhutangper enam bulanan.

30 September 2019

30 September 2019

Untuk pembiayaanSatelit Palapa D.

d. BTMU Revolving timeloan:AS$50.000

Pada saat tanggaljatuh tempo(Desember 2016).

LIBOR Dolar A.S.enam bulan + 1,2%dan terutang enambulanan.

10 Desember 2016 Untuk pembiayaankembali danpembiayaan umumPerusahaan.

Revolving timeloan:Rp250.000

Pada saat tanggaljatuh tempo(Desember 2016).

JIBOR + 2,45% danterutang per bulan,atau per enambulanan, atautriwulanan.

23 Desember 2016 Untuk pembiayaanmodal usaha,pengeluaran modaldan pembiayaanumum Perusahaan.

Perusahaandiperbolehkanmembayar lebih awalseluruh atausebagian daripinjaman.

e. Mizuho Revolving timeloan:AS$60.000

Pada saat tanggaljatuh tempo(Februari 2017).

LIBOR Dolar A.S. +0,9% dan terutang perbulan atau triwulanan.

5 Februari 2017 Untuk pembiayaanmodal usaha,pengeluaran modaldan pembiayaanumum Perusahaan.

Perusahaandiperbolehkanmembayar lebih awalseluruh atausebagian daripinjaman.

233Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/60

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

17. PINJAMAN (lanjutan)

Rincian pinjaman dari institusi keuangan adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Pihak dalamkontrak

Jenis pinjamandan jumlah

fasilitasJadwal

pembayaran BungaTanggal jatuhtempo fasilitas

Keteranganpembayaran dan

lainnyaf. BCA Fasilitas kredit

investasi 5 tahun:Rp1.000.000

Cicilan per tahunsesuai denganproporsi yangditentukan(Desember 2015 -Desember 2018).

10% dan terutangtriwulanan.

12 Desember 2018 Untuk pembiayaanpengeluaran modaldan/ ataupembiayaan kembaliutang.

Perusahaandiperbolehkanmembayar lebih awalseluruh atausebagian daripinjaman.

g. SEK Swediadengan Jaminandari EKN

Fasilitas A:AS$100.000

Cicilan per-enambulanan sesuaidengan proporsiyang ditentukan(November 2015 -Mei 2016).

LIBOR Dolar A.S. +Marjin EKN sebesar0,25% + BiayaPendanaan SEKsebesar 1,05% +Marjin Premi EKNsebesar 1,57% danterhutang enambulanan.

31 Mei 2016 Untuk pembiayaanpembelian peralatantelekomunikasi.

Fasilitas B:AS$155.000

Cicilan per-enambulanan sesuaidengan proporsiyang ditentukan(Februari 2016 -Februari 2017).

Commercial InterestReference Rate("CIRR") sebesar2,6% + Marjin EKNsebesar 0,05% +Marjin Premi EKNsebesar 1,61% danterhutang enambulanan.

28 Februari 2017

Fasilitas C:AS$60.000

Cicilan per-enambulanan sesuaidengan proporsiyang ditentukan(November 2015 -November 2017).

Commercial InterestReference Rate("CIRR") sebesar2,6% + Marjin EKNsebesar 0,05% +Marjin Premi EKNsebesar 1,59% danterhutang enambulanan.

30 November 2017

h. IIF - SMI SindikasiRevolving timeloan:Rp750.000

Pada saat tanggaljatuh tempo(Oktober 2016).

JIBOR + 2,25% danterutang triwulananatau per enambulanan.

18 Oktober 2016 Untuk pembiayaanumum Perusahaan.

Perusahaandiperbolehkanmembayar lebih awalseluruh atausebagian daripinjaman.

i. DBS Revolving timeloan:AS$50.000

Pada saat tanggaljatuh tempo (April2017).

LIBOR Dolar A.S. +0,9% dan terutang perbulan atau triwulanan.

22 April 2017 Untuk pembiayaanumum Perusahaan.

Perusahaandiperbolehkanmembayar lebih awalseluruh atausebagian daripinjaman.

j. BSMI Revolving timeloan:Rp550.000

Pada saat tanggaljatuh tempo(Desember 2016).

JIBOR + 2,50% danterutang per bulan,triwulanan atau enambulanan.

28 Desember 2016 Untuk pembiayaanumum Perusahaan.

Perusahaandiperbolehkanmembayar lebih awalseluruh atausebagian daripinjaman.

234Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/61

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

17. PINJAMAN (lanjutan)

Rincian pinjaman dari institusi keuangan adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Pihak dalamkontrak

Jenis pinjamandan jumlah

fasilitasJadwal

pembayaran BungaTanggal jatuhtempo fasilitas

Keteranganpembayaran dan

lainnyak. Citibank Revolving time

loan:AS$40.000

Pada saat tanggaljatuh tempo(Februari 2017).

LIBOR Dolar A.S. +1,35% dan terutangper bulan atautriwulanan.

9 Februari 2017 Untuk pembiayaanumum Perusahaan.

Perusahaandiperbolehkanmembayar lebih awalseluruh atausebagian daripinjaman.

l. BNPP Revolving timeloan:Rp350.000

Pada saat tanggaljatuh tempo(Oktober 2017).

JIBOR + 2,5% danterutang per bulan atautriwulanan.

15 Oktober 2017 Untuk pembiayaanpengeluaran modaldan pembiayaan umumPerusahaan.

Perusahaandiperbolehkanmembayar lebih awalseluruh atau sebagiandari pinjaman.

m. SMI Revolving timeloan:Rp100.000

Pada saat tanggaljatuh tempo(Desember 2017).

JIBOR Tiga bulan+ 2,45% dan terutangtriwulanan.

10 Desember 2017 Untuk pembiayaanpengeluaran modal.

Perusahaandiperbolehkanmembayar lebih awalseluruh atau sebagiandari pinjaman.

n. HSBC CabangJakarta, CIMBNiaga dan Bank ofChina.

Fasilitas pinjamankomersial 9 tahuntanpa jaminan:AS$27.037

Cicilan per-enambulanan sesuaidengan proporsiyang ditentukan(November 2015 -November 2016).

LIBOR Dolar A.S. +1,45% dan terutangenam bulanan.

28 November2016 Untuk pembiayaanSatelit Palapa D.

Rincian pinjaman dari institusi lainnya adalah sebagai berikut:

Pihak dalamkontrak

Jenis pinjamandan jumlah

fasilitasJadwal

pembayaran BungaTanggal jatuhtempo fasilitas

Keteranganpembayaran dan

lainnyaa. PT Medialand

InternationalUnsecured loan:Rp700

Pada saat tanggaljatuh tempo (April2018).

2% per tahun.

Terutang pada saatcicilan pokok pinjamanyang pertama danterakhir.

13 April 2018 Untuk pembiayaanmodal kerja.

b. PT DanawaIndonesia

Unsecured loan:Rp350

Pada saat tanggaljatuh tempo(Agustus 2018).

2% per tahun.

Terutang pada saatcicilan pokok pinjamanyang pertama danterakhir.

13 Agustus 2018 Untuk pembiayaanmodal kerja.

235Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/62

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

17. PINJAMAN (lanjutan)

Rincian pinjaman dari institusi lainnya adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Pihak dalamkontrak

Jenis pinjamandan Jumlah

fasilitasJadwal

pembayaran Bunga

Tanggal jatuhtempo

fasilitas

KeteranganPpmbayarandan lainnya

c. YKK BankIndonesia

Unsecured loan:Rp21.000

Pada saat tanggaljatuh tempo(November 2017).

10,50% per tahun.

Terutang per bulanyang akan dimulai satubulan setelah penarikanpertama.

3 November 2017 Untuk pembiayaanpengembanganbisnis. Cicilan pokokpinjaman terhutangtriwulanan yangdimulai setelah 6bulan masatenggang.

Pada tanggal 31Desember 2015pinjaman ini sudah dibayar lunas.

d. PT Multi VisiKomputama

Unsecured loan:Rp6.000

Pada saat tanggaljatuh tempo(November 2017).

10,50% per tahun.

Terutang per bulan yangakan dimulai satu bulansetelah penarikanpertama.

3 November 2017 Untuk pembiayaanpengembanganbisnis. Cicilan pokokpinjaman terhutangtriwulanan yangdimulai setelah 6bulan masatenggang.

Pada tanggal 31Desember 2015pinjaman ini sudah dibayar lunas.

Pada tanggal 31 Desember 2015, jadwal pembayaran pokok pinjaman di masa yang akan datangadalah sebagai berikut:

Berakhir dalam dua belas bulan

2016 2017 2018 20192020 dan

sesudahnya JumlahDalam mata uang RupiahBCA - revolving time loan 1.000.000 - 900.000 - - 1.900.000BCA - fasilitas kredit investasi 150.000 150.000 500.000 - - 800.000IIF dan SMI - revolving time loan 750.000 - - - - 750.000BSMI - revolving time loan 550.000 - - - - 550.000BNPP - revolving time loan - 350.000 - - - 350.000BTMU - revolving time loan 250.000 - - - - 250.000SMII - revolving time loan - 100.000 - - - 100.000Institusi lainnya - - 1.050 - - 1.050

2.700.000 600.000 1.401.050 - - 4.701.050Dalam mata uang Dolar A.S.ANZ - revolving time loan - 1.379.500 - - - 1.379.500HSBC France 277.813 277.813 277.813 277.813 - 1.111.252SEK Sweden 522.240 270.973 - - - 793.213Mizuho - revolving time loan - 827.700 - - - 827.700BTMU - revolving time loan 689.750 - - - - 689.750DBS - revolving time loan - 689.750 - - - 689.750Citibank - revolving time loan - 413.850 - - - 413.850HSBC - Fasilitas pinjaman 9 tahun 55.946 - - - - 55.946

1.545.749 3.859.586 277.813 277.813 - 5.960.961

Total 4.245.749 4.459.586 1.678.863 277.813 - 10.662.011

Dikurangi: Biaya penerbitan pinjaman dan biaya consent solicitation yang belum diamortisasi (51.380)

10.610.631

Pada tanggal 31 Desember 2015, terdapat fasilitas pinjaman dari BCA yang belum digunakansebesar Rp100.000. Seluruh pinjaman tidak dijamin dengan aset tertentu milik Grup maupun olehpihak lain. Semua aset Grup digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua kewajiban Gruptermasuk pinjaman.

236Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/63

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

17. PINJAMAN (lanjutan)

Perusahaan diharuskan untuk mematuhi beberapa persyaratan, seperti mempertahankan rasioEBITDA terhadap bunga tidak kurang dari 3, utang bersih terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5 danutang bersih terhadap EBITDA tidak lebih dari 4,0. Sementara untuk SEK Swedia, HSBC Perancis,dan fasilitas pinjaman 9 tahun dimana Perusahaan setuju untuk memertahankan rasio EBITDAterhadap bunga tidak kurang dari 2,5, utang terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5, utang bersihterhadap EBITDA tidak lebih dari 3,5 dan total ekuitas tidak kurang dari Rp5.000.000.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup telah mematuhi seluruh rasio keuangan yangdiharuskan dalam perjanjian pinjaman. Pada tahun 2012, sebagaimana yang telah disyaratkanoleh perjanjian pinjaman dengan SEK Swedia dan HSBC Perancis, Perusahaan telah menerimaconsent letter dari kedua pihak tersebut untuk mengeksekusi transaksi penjualan aset tertentu(Catatan 21).

Jumlah amortisasi biaya penerbitan pinjaman dan biaya consent solicitation pada pinjaman untuktahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp37.105 danRp29.087 (Catatan 28). Jumlah pembayaran untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015sebesar AS$339.194 terkait fasilitas kredit dari HSBC, SEK Swedia, dan Citibank dan Rp2.414.175terkait fasilitas kredit dari BCA, BSMI, IIF - SMI, BNPP, SMI, YKK Bank Indonesia dan PT Multi VisiKomputama.

Lihat Catatan 31 untuk informasi pihak berelasi.

18. UTANG OBLIGASI

2015 2014

a. Obligasi Indosat Kedelapan Tahun 2012 2.700.000 2.700.000b. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 2.684.000 -c. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 2.310.000 2.310.000d. Obligasi Indosat Kelima Tahun 2007 1.370.000 1.370.000e. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 794.000 -f. Obligasi Indosat Ketujuh Tahun 2009 600.000 600.000g. Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 - 8.086.000h. Obligasi Indosat Keenam Tahun 2008 - 320.000

10.458.000 15.386.000Dikurangi: biaya penerbitan obligasi/notes dan biaya

consent solicitation yang belum diamortisasi (23.048) (90.309)

10.434.952 15.295.691Dikurangi: bagian jangka pendek (1.152.791) (8.333.611)

Bagian jangka panjang 9.282.161 6.962.080

237Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/64

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

18. UTANG OBLIGASI (lanjutan)

Rincian utang obligasi adalah sebagai berikut:

Obligasi Jumlahnominal Bunga Jatuh tempo Keterangan

a. Obligasi Indosat Kedelapan Tahun 2012Seri A Rp1.200.000 8,625% per tahun

Terutang setiap tiga-bulanan27 Juni 2019 Untuk membiayai biaya frekuensi,

pembelian Base Station System(“BSS”), dan pembelian kembaliobligasi Indosat seri B keduaTahun 2002Perusahaan dapat membelikembali sebagian atau seluruhobligasi, setelah 1 (satu) tahunpenerbitan pada harga pasar.Berdasarkan laporan pemeringkatterakhir yang dipublikasikan padabulan September 2015, obligasitersebut memiliki peringkat idAAA(stable outlook) dari PTPemeringkat Efek Indonesia(“Pefindo”).

Seri B Rp1.500.000 8,875% per tahunTerutang setiap tiga-bulanan

27 Juni 2022

b. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015Seri A Rp554.000 8,55% per tahun

Terutang setiap tiga-bulanan14 Juni 2016 Untuk melunasi pinjaman BCA,

BNI, BNPP, SMI, IIF-SMI danGuaranted Notes (“GN”) 2020,serta untuk pembelian BSS.Perusahaan dapat membelikembali sebagian atau seluruhobligasi, setelah 1 (satu) tahunpenerbitan, pada harga pasar.Berdasarkan laporan pemeringkatterakhir yang dipublikasikan padabulan September 2015, obligasitersebut memiliki peringkat idAAAdari Pefindo.

Seri B Rp782.000 9,25% per tahunTerutang setiap tiga-bulanan

4 Juni 2018

Seri C Rp584.000 10% per tahunTerutang setiap tiga-bulanan

4 Juni 2020

Seri D

Seri E

Rp337.000

Rp427.000

10,25% per tahunTerutang setiap tiga-bulanan10,40% per tahunTerutang setiap tiga-bulanan

4 Juni 2022

4 Juni 2025

c. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014Seri A Rp950.000 10,00% per tahun

Terutang setiap tiga-bulanan12 Desember 2017 Untuk melunasi pinjaman dari

BCA, BNI, BTMU dan untukmembayar biaya izin.Perusahaan dapat membelikembali sebagian atau seluruhobligasi, setelah 1 (satu) tahunpenerbitan pada harga pasar.Berdasarkan laporan pemeringkatterakhir yang dipublikasikan padabulan September 2015, obligasitersebut memiliki peringkat idAAAdari Pefindo.

Seri B Rp750.000 10,30% per tahunTerutang setiap tiga-bulanan

12 Desember 2019

Seri C Rp250.000 10,50% per tahunTerutang setiap tiga-bulanan

12 Desember 2021

Seri D Rp360.000 10,70% per tahunTerutang setiap tiga-bulanan

12 Desember 2024

d. Obligasi Indosat Kelima Tahun 2007

Seri A Rp1.230.000 10,20% per tahunDibayar dalam cicilan tiga-bulanan

29 Mei 2014 Untuk pembiayaan pengeluaranmodalPerusahaan dapat membelikembali sebagian atau seluruhobligasi, setelah 1 (satu) tahunpenerbitan, pada harga pasar.Pada tanggal 29 Mei 2014,Perusahaan melunasi secarapenuh obligasi seri A ini.Berdasarkan laporan pemeringkatterakhir yang dipublikasikan padabulan September 2015, obligasitersebut memiliki peringkat idAAAdari Pefindo.

Seri B Rp1.370.000 10,65% per tahunTerutang setiap tiga-bulanan

29 Mei 2017

238Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/65

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

18. UTANG OBLIGASI (lanjutan)

Rincian utang obligasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Obligasi Jumlahnominal Bunga Jatuh tempo Keterangan

e. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015Seri A Rp201.000 10,00% per tahun

Terutang setiap tiga-bulanan8 Desember 2018 Untuk melunasi pinjaman dari

BCA, dan BSMI, pembayaranbiaya ijin dan BSS.Perusahaan dapat membelikembali sebagian atau seluruhobligasi, setelah 1 (satu) tahunpenerbitan pada harga pasar.Berdasarkan laporan pemeringkatterakhir yang dipublikasikan padabulan November 2015 oleh Fitch ,obligasi tersebut memilikiperingkat idAAA.

Seri B Rp301.000 10,25% per tahunTerutang setiap tiga-bulanan

8 Desember 2020

Seri C

Seri D

Rp130.000

Rp62.000

10,60% per tahunTerutang setiap tiga-bulanan11,20% per tahunTerutang setiap tiga-bulanan

8 Desember 2022

8 Desember 2025

f. Obligasi Indosat Ketujuh Tahun 2009Seri A Rp700.000 11,25% per tahun

Dibayar dalam cicilan tiga-bulanan8 Desember 2014 Untuk melunasi pinjaman dan

obligasi dengan tingkat bungamengambang ex Satelindo.Perusahaan dapat membelikembali sebagian atau seluruhobligasi, setelah 1 (satu) tahunpenerbitan pada harga pasar.Berdasarkan laporan pemeringkatterakhir yang dipublikasikan padabulan September 2015, obligasitersebut memiliki peringkat idAAAdari Pefindo.Pada tanggal 8 Desember 2014,Perusahaan melunasi secarapenuh obligasi seri A ini.

Seri B Rp600.000 11,75% per tahunTerutang setiap tiga-bulanan

8 Desember 2016

g. GuaranteedNotes JatuhTempoTahun 2020

AS$650.000 7,375% per tahunTerutang setiap enam-bulanan

29 Juli 2020 Guaranteed Notes (“GN”) digunakanuntuk pembiayaan kembali. GN inidapat ditarik kembali atas opsi IPBV:

Berdasarkan rapat DewanPimpinan IPBV yang dilaksanakanpada tanggal 22 Januari 2015,diputuskan bahwa IPBV akanmengambil kesempatan untukmenarik kembali GN pada tanggal29 Juli 2015.Pada tanggal 29 Juli 2015, IPBVmembayar sejumlahAS$697.937,5 untuk pelunasandipercepat GN 2020 denganharga setara dengan 103,6875%dari nilai pokok, ditambah denganakrual dan bunga yang belumdibayarkan sampai dengantanggal jatuh tempo.

h. Obligasi Indosat Keenam Tahun 2008Seri B Rp320.000 10,80% per tahun

Terutang setiap tiga-bulanan9 April 2015 Untuk membiayai pengeluaran

modalPerusahaan dapat membelikembali sebagian atau seluruhobligasi, setelah 1 (satu) tahunpenerbitan pada harga pasar.Berdasarkan laporan pemeringkatterakhir yang dipublikasikan padabulan Februari 2015, obligasi seriB memiliki peringkat idAAA dariPefindo.Pada tanggal 9 April 2015,Perusahaan melunasi secarapenuh obligasi Seri B ini.

239Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/66

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

18. UTANG OBLIGASI (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2015, jadwal pembayaran pokok utang obligasi di masa yang akandatang atas saldo utang obligasi adalah sebagai berikut:

Berakhir dalam dua belas bulan2020 dan

2016 2017 2018 2019 sesudahnya Jumlah

Obligasi Indosat Kedelapan - - - 1.200.000 1.500.000 2.700.000Obligasi Indosat

Berkelanjutan I Tahap II 554.000 - 782.000 - 1.348.000 2.684.000Obligasi Indosat

Berkelanjutan I Tahap I - 950.000 - 750.000 610.000 2.310.000Obligasi Indosat Kelima - 1.370.000 - - - 1.370.000Obligasi Indosat

Berkelanjutan I Tahap III - - 201.000 - 593.000 794.000Obligasi Indosat Ketujuh 600.000 - - - - 600.000

1.154.000 2.320.000 983.000 1.950.000 4.051.000 10.458.000

Dikurangi: biaya penerbitan obligasi dan biaya consent solicitation yang belum diamortisasi (23.048)

10.434.952

Semua utang obligasi ini tidak dijamin dengan aset tertentu Grup maupun oleh pihak lain. Seluruhaset Grup digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua kewajiban Grup lainnya termasukobligasi ini.

Pada tanggal 5 Juni 2012, Perusahaan dan IPBV menandatangani perjanjian tambahan(supplemental indenture) dengan Bank of New York Mellon, sebagai wali amanat, untukGuaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 IPBV berdasarkan surat persetujuan yang diterimapada tanggal 21 Mei 2012 yang mewakili 93,21% pemegang notes. Supplemental indenturemencakup perubahan definisi tertentu pada perjanjian Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun2020 sebelumnya dan persetujuan untuk transaksi penjualan aset (Catatan 21).

Pada tanggal 8 Juni 2012, sebagaimana yang telah disyaratkan pada perjanjian pinjaman denganBRI, Perusahaan meminta dan menerima consent letter terkait dengan transaksi penjualan asetperusahaan (Catatan 21).

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup telah memenuhi semua rasio keuangan yangdipersyaratkan dalam Ketentuan GN dan Perjanjian Perwaliamanatan.

Jumlah amortisasi biaya penerbitan obligasi, biaya consent solicitation, biaya penerbitan dandiskon Guaranteed Notes untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masingsebesar Rp77.946 dan Rp16.636 (Catatan 28).

19. SUKUK2015 2014

a.Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 416.000 -b.Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012 300.000 300.000c.Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 190.000 190.000d.Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 172.000 172.000e.Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 106.000 -

1.184.000 662.000Dikurangi: biaya penerbitan sukuk dan biaya consent

solicitation yang belum diamortisasi (2.604) (1.595)1.181.396 660.405

Dikurangi: bagian jangka pendek (226.810) -

Bagian jangka panjang 954.586 660.405

240Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/67

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

19. SUKUK (lanjutan)

Rincian sukuk adalah sebagai berikut:

SukukJumlahnominal Imbal hasil tetap ijarah tahunan Jatuh tempo Keterangan

a. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015Seri A Rp55.000 Rp4.703, terutang setiap tiga-bulanan

mulai tanggal 4 September 2015sampai dengan 14 Juni 2016.

14 Juni 2016 Untuk pembayaran biaya frekuensiPerusahaan dapat membelikembali sebagian atau seluruhobligasi, setelah 1 (satu) tahunpenerbitan, pada harga pasar,Berdasarkan laporan pemeringkatterakhir yang dipublikasikan padabulan September 2015, obligasitersebut memiliki peringkatidAAA(sy) dari Pefindo.

Seri B Rp76.000 Rp7.030, terutang setiap tiga-bulananmulai tanggal 4 September 2015sampai dengan 4 Juni 2018.

4 Juni 2018

Seri C Rp67.000 Rp6.700, terutang setiap tiga-bulananmulai tanggal 4 September 2015sampai dengan 4 Juni 2020.

4 Juni 2020

Seri D Rp43.000 Rp4.408, terutang setiap tiga-bulananmulai tanggal 4 September 2015sampai dengan 4 Juni 2022.

4 Juni 2022

Seri E Rp175.000 Rp18.200, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 4 September2015 sampai dengan 4 Juni 2025.

4 Juni 2025

b. SukukIjarahIndosat VTahun2012(“SukukIjarah V”)

Rp300.000 Rp25.875, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 27 September2012 sampai dengan 27 Juni 2019.

27 Juni 2019 Untuk membayar biaya frekuensi,pembelian BSS, dan pelunasanobligasi Indosat kedua Seri BTahun 2012.Perusahaan dapat membelikembali sebagian atau seluruhobligasi, setelah 1 (satu) tahunpenerbitan, pada harga pasar.Berdasarkan laporan pemeringkatterakhir yang dipublikasikan padabulan September 2015, obligasitersebut memiliki peringkatidAAA(sy) dari Pefindo.

c. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014Seri A Rp64.000 Rp6.400, terutang setiap tiga-bulanan

mulai tanggal 12 Maret 2015 sampaidengan 12 Desember 2017.

12 Desember2017

Untuk membayar biaya izin.Perusahaan dapat membelikembali sebagian atau seluruhobligasi, setelah 1 (satu) tahunpenerbitan pada harga pasar.Berdasarkan laporan pemeringkatterakhir yang dipublikasikan padabulan September 2015, obligasitersebut memiliki peringkatidAAA(sy) dari Pefindo.

Seri B Rp16.000 Rp1.648, terutang setiap tiga-bulananmulai tanggal 12 Maret 2015 sampaidengan 12 Desember 2019.

12 Desember2019

Seri C Rp110.000 Rp11.550, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 12 Maret 2015sampai dengan 12 Desember 2021.

12 Desember2021

d.Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 (“Sukuk Ijarah IV”)Seri A Rp28.000 Rp3.150, dibayar setiap tiga-bulanan

mulai tanggal 8 Maret 2010 sampaidengan 8 Desember 2014.

8 Desember2014

Untuk pengeluaran barang modal.Perusahaan dapat membelikembali sebagian atau seluruhobligasi, setelah 1 (satu) tahunpenerbitan, pada harga pasar.Berdasarkan laporan pemeringkatterakhir yang dipublikasikan padabulan September 2015, obligasiseri B ini memiliki peringkatidAAA(sy) dari Pefindo.Pada tanggal 8 Desember 2014,Perusahaan melunasi secarapenuh obligasi seri A ini.

Seri B Rp172.000 Rp20.210, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 8 Maret 2010sampai dengan 8 Desember 2016.

8 Desember2016

e. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015Seri A

Seri B

Rp65.000

Rp41.000

Rp890, terutang setiap tiga-bulananmulai tanggal 8 Maret 2016 sampaidengan 8 Desember 2022.

Rp4.592, terhutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 8 Maret 2016sampai 8 Desember 2025

8 Desember2022

8 Desember2025

Untuk pembiayaan pembelian BSSPerusahaan dapat membelikembali sebagian atau seluruhobligasi, setelah 1 (satu) tahunpenerbitan pada harga pasar.Berdasarkan laporan pemeringkatterakhir yang dipublikasikan padabulan September 2015, obligasitersebut memiliki peringkatidAAA(sy) dari Pefindo.

241Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/68

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

19. SUKUK (lanjutan)

Jadwal pembayaran pokok atas saldo sukuk pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagaiberikut:

Berakhir dalam dua belas bulan2020 dan

2016 2017 2018 2019 sesudahnya TotalSukuk Ijarah Indosat

Berkelanjutan I Tahap II 55.000 - 76.000 - 285.000 416.000Sukuk Ijarah V - - - 300.000 - 300.000Sukuk Ijarah Indosat

Berkelanjutan I Tahap I - 64.000 - 16.000 110.000 190.000Sukuk Ijarah IV 172.000 - - - - 172.000Sukuk Ijarah Indosat

Berkelanjutan I Tahap III - - - - 106.000 106.000

227.000 64.000 76.000 316.000 501.000 1.184.000

Dikurangi: biaya penerbitan sukuk dan biaya consent solicitation yang belum diamortisasi (2.604)

1.181.396

Seluruh sukuk ini tidak dijamin dengan aset tertentu yang dimiliki oleh Perusahaan maupun olehpihak lain. Semua aset Perusahaan digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua kewajibanPerusahaan termasuk sukuk.

Objek ijarah yang mendasari penerbitan sukuk adalah hak manfaat atas aset peralatantelekomunikasi tertentu yang dimiliki oleh Perusahaan.

Sukuk diterbitkan dengan tujuan untuk mendanai kebutuhan modal kerja dan telah dicatatkan diBursa Efek Indonesia dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai wali amanat.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup telah memenuhi semua rasio keuangan yangdipersyaratkan dalam Ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan.

Total amortisasi dari biaya penerbitan sukuk dan biaya consent solicitation untuk tahun yangberakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp747 dan Rp508 (note 28).

20. PROVISI ATAS KASUS HUKUM

Pada tanggal 18 Januari 2012, Perusahaan dan IMM, entitas anak, diperiksa oleh KejaksaanAgung sehubungan dengan perjanjian kerja sama antara Perusahaan dan IMM terkait penyediaanlayanan internet broadband berbasis 3G. IMM dituduh menggunakan izin 3G Perusahaan(Catatan 1a) secara ilegal tanpa membayar biaya frekuensi tahunan, biaya hak penyelenggaraantelekomunikasi (concession fee) dan biaya nilai awal tender (tender upfront fee) (selanjutnyadisebut “Kasus Litigasi”). Menkominfo, serta Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI)telah membuat pernyataan umum bahwa IMM tidak melanggar undang-undang atau peraturanyang berlaku, namun kasus ini tetap dalam proses investigasi Kejaksaan Agung. Selama prosesinvestigasi, Kejaksaaan Agung dibantu pihak Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan(“BPKP”) untuk mengevaluasi kerugian Negara dikarenakan Kasus Litigasi. Kemudian, BPKPmengeluarkan laporan No. SR1024/D6/01/2012 tertanggal 9 November 2012 termasuk lampiranlaporan audit BPKP tertanggal 31 Oktober 2012 (secara kolektif disebut sebagai “Laporan BPKP”).Berdasarkan laporan tersebut, BPKP berkesimpulan bahwa Negara mengalami kerugian sebesarRp1.358.343 dikarenakan IMM tidak membayar biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi danbiaya nilai awal tender kepada Negara.

242Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/69

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

20. PROVISI ATAS KASUS HUKUM (lanjutan)

Pada tanggal 8 Juli 2013, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (“Tipikor”) menjatuhkan putusan yangmenyatakan bahwa Indar Atmanto (mantan Presiden Direktur IMM), bersalah atas tindakannyamewakili IMM dalam menandatangani dan melakukan perjanjian kerja sama dengan Perusahaandan dijatuhi hukuman pidana penjara empat tahun, serta dikenai denda sebesar Rp200 (jika IndarAtmanto menolak untuk membayar denda, ia akan dikenakan tambahan pidana penjara selamatiga bulan). Dalam putusan tersebut, Tipikor memerintahkan IMM untuk membayar uang penggantisebesar Rp1.358.343, seperti yang dibebankan oleh jaksa sebagai penggantian kerugian Negara,walaupun IMM belum ditetapkan sebagai tersangka.

Permohonan banding telah diajukan secara resmi oleh Indar Atmanto pada tanggal 11 Juli 2013 kePengadilan Tinggi Jakarta (“Pengadilan Banding”) dan selanjutnya Kejaksaan Agung juga telahmenyampaikan permohonan bandingnya pada tanggal 15 Juli 2013. Pada tanggal 10 Januari2014, Pengadilan Banding telah memeriksa berkas perkara dan menegaskan kembali putusanPengadilan Tipikor. Pengadilan Banding memperberat hukuman pidana penjara Indar Atmanto dariempat tahun menjadi delapan tahun. Besaran pidana denda dan tambahan hukuman pidanapenjara (jika Indar Atmanto menolak membayar denda) tetap sama. Namun, hukuman terhadapIMM untuk membayar uang pengganti sebesar Rp1.358.343 dihapuskan. Pengadilan Bandingmenganggap IMM sebagai entitas hukum yang terpisah, sehingga menyatakan bahwa IMM harusdidakwa secara terpisah mengingat IMM belum pernah dijadikan tersangka dalam kasus hukumIndar Atmanto.

Berdasarkan hukum Indonesia, keputusan Pengadilan Banding belum menjadi final dan mengikatkarena Indar Atmanto dan juga Kejaksaan Agung masing-masing telah mengajukan permohonankasasi. Permohonan kasasi atas nama Indar Atmanto diajukan pada tanggal 23 Januari 2014 danmemorandum kasasi diajukan oleh pihak pengacara pada tanggal 5 Februari 2014 ke MahkamahAgung. Indar Atmanto juga mengajukan memorandum kasasi pribadi pada tanggal 5 Februari2014. Kejaksaan Agung juga mengajukan permohonan kasasi karena keputusan PengadilanBanding lebih rendah dari tuntutan awal dan menghapus tuntutan ganti rugi terhadap IMM. Proseskasasi ini menyebabkan pihak Kejaksaan Agung tidak dapat melakukan eksekusi terhadapputusan Pengadilan Banding sebelum Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan, yangberdasarkan hukum Indonesia, dianggap sebagai keputusan final dan mengikat.

Berdasarkan website resmi dari Mahkamah Agung, Mahkamah Agung memberitahukan bahwaMahkamah Agung telah melakukan pemeriksaan dan memutuskan Kasus Litigasi tersebut padatanggal 10 Juli 2014, tetapi tidak tersedia informasi yang terperinci mengenai isi keputusanMahkamah Agung tersebut.

Pada tanggal 16 September 2014, Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, tanpa pemberitahuansebelumnya, melakukan eksekusi putusan Mahkamah Agung terhadap Indar Atmanto. Eksekusitersebut didasarkan pada petikan putusan Mahkamah Agung yang antara lain menetapkan bahwa(i) Indar Atmanto terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman pidana penjara delapan tahun sertadikenakan denda sebesar Rp300 (jika denda tidak dibayar, maka Indar Atmanto akan dikenakantambahan hukuman pidana penjara selama enam bulan), dan (ii) IMM untuk membayar uangpengganti sebesar Rp1.358.343 sebagai penggantian kerugian Negara. Sehubungan denganputusan Mahkamah Agung atas Kasus Litigasi, Perusahaan telah membukukan penyisihan untukkasus hukum sebesar Rp1.358.643 (Catatan 31) (termasuk denda yang dikenakan pada IndarAtmanto) dalam laporan keuangan konsolidasian.

Sehubungan dengan Kasus Litigasi tersebut, Perusahaan, IMM, dan Indar Atmanto mengajukangugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (“TUN”) untuk membatalkan Laporan BPKP yangdigunakan sebagai dasar dalam penentuan adanya kerugian Negara dalam Kasus Litigasi.Berdasarkan putusan Pengadilan TUN No. 231/G/2012/PTUN-JKT tanggal 1 Mei 2013, majelishakim memutuskan bahwa Laporan BPKP adalah tidak sah dan menginstruksikan BPKP untukmencabut Laporan BPKP tersebut. Putusan TUN terkait Laporan BPKP tersebut didukung olehputusan Pengadilan Tinggi No. 167/B/2013/PT.TUN.JKT tanggal 28 Januari 2014 dan putusanMahkamah Agung No. 263 K/TUN/2014 tanggal 21 Juli 2014, di mana berdasarkan hukumIndonesia, putusan Mahkamah Agung dianggap final dan mengikat (“Kasus TUN”).

243Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/70

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

20. PROVISI ATAS KASUS HUKUM (lanjutan)

Putusan Mahkamah Agung dalam kasus TUN tampak berkontradiksi dengan putusan MahkamahAgung sebelumnya dalam Kasus Litigasi mengenai kerugian negara.

Berdasarkan putusan tersebut, BPKP mengajukan peninjauan kembali pada tanggal 16 Maret2015 terkait dengan kasus TUN. Selanjutnya, berdasarkan website resmi dari Mahkamah Agungtanggal 13 Oktober 2015, Mahkamah Agung mengabulkan Peninjauan Kembali yang diajukan olehBPKP. Pada tanggal 16 Desember 2015, perusahaan menerima salinan resmi keputusanMahkamah Agung tersebut.

Pada tanggal 16 Januari 2015, Indar Atmanto dan/atau pengacaranya menerima salinan resmikeputusan Mahkamah Agung No. 787K/PID.SUS/2014 tertanggal 10 Juli 2014 mengenai KasusLitigasi tersebut. Kemudian, pada tanggal 16 Maret 2015, Indar Atmanto mengajukan PeninjauanKembali (“PK”) yang telah terdaftar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi denganNo. 08/AKTA.PID.SUS/PK/TPK/2015/PN.Jkt.Pst. Selanjutnya, pada tanggal 4 November 2015,website resmi dari Mahkamah Agung mengumumkan bahwa Peninjauan Kembali yang diajukanoleh Indar Atmanto ditolak berdasarkan putusan Mahkamah Agung tanggal 20 Oktober 2015.Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian, salinan resmi putusanMahkamah Agung tersebut belum diterima.

21. SEWA BALIK MENARA

Pada tanggal 7 Februari 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian penjualan aset denganPT Tower Bersama Infrastructure Tbk dan entitas anaknya, PT Solusi Menara Indonesia (secarabersama-sama disebut “Tower Bersama”), dimana Perusahaan menyetujui untuk menjual 2.500menara telekomunikasi milik Perusahaan kepada Tower Bersama untuk penerimaan sebesarAS$518.500, yang terdiri dari AS$406.000 dibayar di muka dan pembayaran potensial yangditangguhkan dengan jumlah maksimum sebesar AS$112.500. Pembayaran di muka tersebuttermasuk kepemilikan atas saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk tidak kurang dari 5% darimodal yang ditingkatkan (setelah Right Issue oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk).Berdasarkan perjanjian, Perusahaan juga setuju untuk menyewa kembali sebagian ruang (spaces)dari 2.500 menara telekomunikasi tersebut untuk periode 10 tahun dengan tarif sewa tetapbulanan sebesar AS$1.300 per slot menara (dalam Rupiah penuh). Perjanjian sewa tersebutmemiliki opsi untuk perpanjangan periode 10 tahun lebih lanjut.

Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan dan Tower Bersama menyelesaikan kesepakatantransaksi penjualan dan sewa balik 2.500 menara telekomunikasi. Pada tanggal penyelesaiantransaksi tersebut, Perusahaan menerima uang tunai sebesar AS$326.289 (setara denganRp3.092.894) dan memperoleh kepemilikan saham 5% (setara dengan 239.826.310 lembarsaham) dalam Tower Bersama dengan nilai AS$103.101 (setara dengan Rp977.292).

Jumlah penerimaan sebesar AS$429.390 (setara dengan Rp4.070.187) dialokasikan untukpenjualan aset tetap sebesar Rp3.870.600 dan sisanya dialokasikan untuk sewa lahan dibayar dimuka dan kontrak sewa menara atas 2.500 menara. Jumlah nilai buku dari komponen yang dapatdiidentifikasi secara terpisah atas transaksi sebesar Rp1.534.494 termasuk nilai tercatat dari asettetap sebesar Rp1.372.674. Pada tanggal penyelesaian perjanjian transaksi tersebut, Perusahaanmencatat kelebihan harga penjualan atas nilai tercatat aset tetap sebesar Rp2.535.693 (termasukRp2.497.926 dari penjualan aset tetap) sebagai “Laba Penjualan Menara” sebesar Rp1.125.192dan “Laba Transaksi Penjualan dan Sewa Balik yang Ditangguhkan” sebesar Rp1.410.501. Labayang ditangguhkan tersebut akan diamortisasi selama masa sewa, yaitu 10 tahun.

244Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/71

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

21. SEWA BALIK MENARA (lanjutan)

Pada tanggal 14 Maret 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Merrill Lynch,Singapore, Pte. Ltd. untuk menjual investasi Perusahan atas 239.826.310 lembar saham TowerBersama dengan harga Rp5.800 per lembar (dalam Rupiah penuh). Pada tanggal 19 Maret 2014,Perusahaan menerima nilai bersih dari penjualan saham atas Tower Bersama senilai Rp1.379.114(setelah dikurangi biaya broker dan legal, serta pajak penghasilan terkait). Akumulasi keuntungannilai wajar sebesar Rp413.700 yang sebelumnya telah dicatat sebagai penghasilan komprehensiflain direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi pada bulan Maret 2014.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, bagian jangka pendek dari keuntungan yangditangguhkan, masing-masing sebesar Rp141.050 disajikan sebagai bagian dari “Liabilitas JangkaPendek Lain-lain”, sementara saldo bagian jangka panjang, masing-masing sebesar Rp787.530dan Rp928.580 disajikan sebagai bagian dari “Liabilitas Jangka Panjang Lain-lain”.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mencatatamortisasi keuntungan transaksi penjualan setiap tahun sebesar Rp141.050.

22. MODAL SAHAM

Saham “Seri A” adalah saham khusus yang dimiliki oleh Pemerintah dan mempunyai hak suarakhusus. Hak dan batasan yang berlaku pada saham “Seri B” juga berlaku bagi saham “Seri A”,kecuali bahwa Pemerintah tidak dapat mengalihkan saham “Seri A”, yang mempunyai hak vetosehubungan dengan: (i) perubahan maksud dan tujuan Perusahaan; (ii) penambahan modal tanpahak memesan terlebih dahulu; (iii) penggabungan, konsolidasi, akuisisi dan pemisahan;(iv) perubahan atas ketentuan-ketentuan yang mengatur hak-hak saham “Seri A” sebagaimanadiatur dalam Anggaran Dasar; dan (v) pembubaran, kepailitan dan likuidasi Perusahaan.Pemegang saham “Seri A” juga memiliki hak untuk menunjuk satu direktur dan satu komisarisPerusahaan.

Kepemilikan modal saham Perusahaan adalah sebagai berikut:Jumlah sahamditempatkan Persentase

dan kepemilikanPemegang saham disetorkan Jumlah (%)

31 Desember 2015Saham Seri A

Pemerintah 1 - -Saham Seri B

Ooredoo Asia, Pte. Ltd 3.532.056.600 353.206 65,00Pemerintah 776.624.999 77.662 14,29Publik (masing-masing persentase

kepemilikan kurang dari 5% 1.125.251.900 112.525 20,715.433.933.500 543.393 100,00

31 Desember 2014Saham Seri A

Pemerintah 1 - -Saham Seri B

Ooredoo Asia, Pte. Ltd. 3.532.056.600 353.206 65,00Pemerintah 776.624.999 77.662 14,29SKAGEN Funds (SKAGEN AS) 292.740.950 29.274 5,39Direksi: Fadzri Sentosa(i) 10.000 1 0,00Publik (masing-masing persentase

kepemilikan kurang dari 5%) 832.500.950 83.250 15,325.433.933.500 543.393 100,00

(i) Efektif 17 Februari 2015, Fadzri Sentosa tidak menjabat direksi Perusahaan.

245Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/72

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

22. MODAL SAHAM (lanjutan)

Tambahan Modal Disetor

Tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:\

JumlahSelisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai

nominal yang berasal dari penawaran umum perdana 673.075Pelaksanaan Opsi Saham Karyawan Tahap I dan II Tahun 2004-2006 873.512

1.546.587

23. RUGI PER SAHAM

Perhitungan rugi per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:2014

(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk (1.310.001) (2.008.364)

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar 5.433.933.500 5.433.933.500

Rugi per saham dasar (dalam Rupiah penuh) (241,08 ) (369,60)

Perusahaan tidak memiliki saham biasa yang berpotensi dilutif. Dengan demikian, rugi per sahamdilusian setara dengan rugi per saham dasar.

24. PENDAPATAN2015 2014

SelularTelepon 7.604.021 7.282.088Data 7.031.048 4.481.412SMS 4.985.612 4.530.403Jasa interkoneksi 1.925.302 2.213.000Jasa nilai tambah 826.844 720.887Sewa menara 701.679 667.178Lain-lain 595.330 404.268

23.669.836 20.299.236Dikurangi: Diskon dan program loyalitas pelanggan (1.774.114) (818.771)

21.895.722 19.480.465MIDIInternet Protocol Virtual Private Network (“IP VPN”) 797.559 864.367Multiprotocol Label Switching (“MPLS”) 753.170 427.985Internet 563.529 580.135Jasa aplikasi 417.379 299.244Sewa satelit 354.008 301.380World link dan direct link 260.788 252.497Sewa jaringan 245.045 295.319Digital data network 138.759 115.855Frame net 52.205 69.119Jasa nilai tambah 44.411 89.755Lain-lain 126.632 212.907

3.753.485 3.508.563

246Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/73

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

24. PENDAPATAN (lanjutan)

2015 2014Telekomunikasi TetapTelepon Internasional 975.813 920.095Telepon Jaringan Tetap 130.910 130.887Telepon Jaringan Tetap Nirkabel 12.595 45.091

1.119.318 1.096.073

26.768.525 24.085.101

Rincian pendapatan selular - jasa nilai tambah yang diperoleh dari hubungan keagenan adalahsebagai berikut:

2015 2014

Pendapatan bruto 1.412.059 1.122.392Kompensasi untuk penyelenggara jasa nilai tambah (585.215) (401.505)

Pendapatan bersih 826.844 720.887

Lihat Catatan 31 untuk informasi pihak berelasi.

25. BEBAN JASA TELEKOMUNIKASI

2015 2014

Biaya hak penggunaan frekuensi radio (Catatan 34) 2.963.247 2.618.852Interkoneksi 2.376.195 2.554.771Pemeliharaan 1.443.798 1.111.763Sewa 1.181.258 976.445Utilitas 968.344 963.313Harga pokok handsets, modem dan IT solutions 440.261 186.546Sewa sirkit 370.314 395.738USO (Catatan 34) 340.468 293.343Harga pokok penjualan kartu SIM dan voucher pulsa isi ulang 255.367 249.127Biaya akses Blackberry 204.650 404.819Biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi (Catatan 34) 171.923 152.397Pemasangan 148.653 173.563Pengiriman dan transportasi 137.190 132.648Perizinan 105.576 75.784Penagihan dan penerimaan 37.746 41.141Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000) 68.912 78.662

11.213.902 10.408.912

Interkoneksi terkait dengan beban untuk interkoneksi antara jaringan telekomunikasi Grup denganjaringan yang dimiliki Telkom atau penyelenggara telekomunikasi lainnya (Catatan 2j).

247Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/74

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

26. BEBAN KARYAWAN2014

(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)

Gaji 723.591 634.604Insentif dan imbalan kerja karyawan lainnya 413.136 389.993Tunjangan pajak penghasilan karyawan 256.767 234.713Bonus 227.121 200.919Kewajiban imbalan kerja (Catatan 16) 183.982 130.025Beban medis 80.268 84.640Program pemutusan kontrak kerja 28.110 61.539Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000) 8.096 2.194

1.921.071 1.738.627

Beban karyawan yang dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan pemasangan masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp102.627dan Rp80.913.

27. BEBAN PEMASARAN, UMUM DAN ADMINISTRASI

a. Beban pemasaran2015 2014

Iklan 260.079 316.710Branding 255.832 12.636Program jaringan penyaluran 187.735 226.028Program loyalitas pelanggan 113.853 87.817Pameran 96.439 98.959Agen pemasaran 95.286 96.165Promosi 77.006 85.578Riset pemasaran 69.893 53.823Biaya kerjasama pemasaran 27.001 12.195Lain-lain (masing-masing dibawah Rp10.000) 53.555 54.973

1.236.679 1.044.884b. Beban umum dan administrasi

2015 2014

Jasa profesional 359.721 289.904Sewa 151.030 145.326Transportasi 86.597 81.624Provisi penurunan nilai piutang - bersih (Catatan 5) 69.868 84.816Asuransi 65.830 36.561Pelatihan, pendidikan dan penelitian 47.865 36.121Beban administrasi 35.000 31.777Social activities 21.424 7.887Utilitas 20.628 21.761Public relation 15.722 15.396Pajak bumi dan bangunan 8.460 7.722Penghapusan langsung piutang usaha 8.240 32.813Keanggotaan 6.694 6.047Komunikasi 5.526 6.676Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000) 20.962 55.098

923.567 859.529

248Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/75

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

28. BIAYA KEUANGAN

2015 2014

Bunga pinjaman 2.203.880 1.890.632Biaya keuangan atas sewa pembiayaan 458.090 458.405Amortisasi biaya penerbitan pinjaman dan utang obligasi,

biaya consent solicitation dan diskonto(Catatan 13, 17, 18 dan 19) 118.392 46.986

Lain-lain 49.102 10.513

2.829.464 2.406.536

29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Grup memiliki berbagai aset keuangan seperti piutang usaha dan piutang lain-lain, kas dan setarakas, dan kas yang dibatasi dan tidak dibatasi penggunaannya, yang timbul secara langsung darikegiatan usaha Grup. Liabilitas keuangan pokok Grup, selain derivatif, terdiri dari pinjaman, utangobligasi dan sukuk, utang pengadaan, utang usaha dan lain-lain. Perusahaan juga mengadakantransaksi derivatif, terutama swap valuta asing, swap tingkat suku bunga dan kontrak forwardvaluta asing dengan tujuan untuk mengelola risiko valuta asing dan suku bunga yang berasal daripinjaman dan utang obligasi dan liabillitas keuangan lain-lain Perusahaan dalam mata uang asing.

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yangdicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian:

Nilai tercatat Nilai wajar2015 2014 2015 2014

Aset Keuangan LancarKas dan setara kas 3.623.346 3.480.011 3.623.346 3.480.011Kas yang dibatasi penggunaannya 77.574 5.656 77.574 5.656Piutang usaha dan lain-lain - bersih 2.741.407 2.101.127 2.741.407 2.101.127Aset derivatif 1.030 75.986 1.030 75.986Aset keuangan lancar lain-lain 13.591 10.631 13.591 10.631

Jumlah aset keuangan lancar 6.456.948 5.673.411 6.456.948 5.673.411

Aset Keuangan Tidak LancarKas yang dibatasi penggunaannya 49.427 114.598 49.427 114.598Piutang pihak berelasi 2.758 3.496 2.346 3.035Investasi jangka panjang 37.821 2.730 37.821 52.730Aset keuangan tidak lancar lain-lain 54.881 40.023 53.085 39.217

Jumlah aset keuangan tidak lancar 144.887 160.847 142.679 209.580

Jumlah Aset Keuangan 6.601.835 5.834.258 6.599.627 5.882.991

249Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/76

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)Nilai tercatat Nilai wajar

2015 2014 2015 2014Liabilitas Keuangan Jangka PendekPinjaman jangka pendek 1.449.022 849.448 1.449.022 849.448Utang usaha 764.142 690.559 764.142 690.559Utang pengadaan 6.263.117 3.095.518 6.263.117 3.095.518Akrual 1.730.483 1.818.791 1.730.483 1.818.791Kewajiban imbalan kerja jangka pendek 335.620 332.123 335.620 332.123Uang muka pelanggan 54.471 38.791 54.471 38.791Liabilitas derivatif 290.747 31.740 290.747 31.740Pinjaman - bagian jangka pendek:- Pinjaman 4.240.746 2.613.500 4.291.323 2.632.762- Utang obligasi 1.152.791 8.333.611 1.175.701 8.851.269- Sukuk 226.810 - 231.740 -- Kewajiban sewa pembiayaan 516.527 420.674 899.372 830.783Liabilitas keuangan jangka

pendek lain-lain 1.014 2.355 1.014 2.355

Jumlah liabilitas keuanganjangka pendek 17.025.490 18.227.110 17.486.752 19.174.139

Liabilitas Keuangan Jangka PanjangUtang pihak berelasi 25.196 30.159 21.434 26.178Pinjaman setelah dikurangi

bagian jangka pendek:- Pinjaman 6.369.885 3.727.118 6.380.795 3.893.575- Utang obligasi 9.282.161 6.962.080 9.091.463 6.735.443- Sukuk 954.586 660.405 949.055 634.642- Kewajiban sewa pembiayaan 3.450.558 3.631.591 3.757.814 4.041.916Liabilitas keuangan jangka

panjang lain-lain 114 17.049 97 14.589

Jumlah liabilitas keuanganjangka panjang 20.082.500 15.028.402 20.200.658 15.346.343

Jumlah Liabilitas Keuangan 37.107.990 33.255.512 37.687.410 34.520.482

Nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah yang akan diterima untukmenjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalamtransaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompokinstrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:

Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek

Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang, terdiri darikas dan setara kas, bagian lancar atas kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha danpiutang lain-lain, aset keuangan lancar lainnya, pinjaman jangka pendek, utang usaha, utangpengadaan, akrual, kewajiban imbalan kerja jangka pendek, uang muka pelanggan danliabilitas keuangan jangka pendek lain-lain.

Nilai wajar instrumen keuangan ini medekati nilai tercatat dikarenakan jatuh tempo dalamjangka waktu yang pendek.

Instrumen keuangan derivatif

Kontrak swap tingkat suku bunga

Derivatif ini diukur pada nilai wajarnya, dihitung menggunakan diskonto arus kas berdasarkanmasukan dari pasar yang dapat diamati yang meliputi kurva imbalan suku bunga (interest rateyield curves) dan tanggal-tanggal pembayaran. Kontrak swap tingkat suku bunga ini diukurmenggunakan Level 2 dalam hirarki nilai wajar.

250Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/77

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)

Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek (lanjutan)

Instrumen keuangan derivatif (lanjutan)

Kontrak forward valuta asing

Derivatif ini diukur pada nilai wajarnya, dihitung menggunakan diskonto arus kas berdasarkaninput dari pasar yang dapat diamati yang meliputi nilai tukar mata uang asing, tanggal -tanggalpembayaran dan harga spot dari instrumen yang dijadikan acuan (underlying instruments).Kontrak forward valuta asing ini diukur menggunakan Level 2 dalam hirarki nilai wajar.

Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang

Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel, terdiri daripinjaman, kewajiban sewa pembiayaan, sukuk dan utang obligasi yang tidak dikuotasikan.

Nilai wajar dari liabilitas keuangan ini yang tidak diperjualbelikan pada pasar aktif ditentukandengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku daritransaksi pasar kini yang dapat diobservasi untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kreditdan jatuh tempo yang sama. Instrumen ini diukur menggunakan Level 2.

Nilai wajar dari utang obligasi dan sukuk dengan harga kuotasian diukur berdasarkan hargapasar kuotasian pada tanggal posisi keuangan. Instrumen ini diklasifikasikan dalam Level 1.

Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang lain-lain, terdiri dari piutang/utang pihak berelasi,investasi jangka panjang, investasi pada entitas asosiasi, kewajiban sewa pembiayaan danaset/liabilitas keuangan lain-lain tidak lancar.

Estimasi nilai wajar didasarkan pada nilai diskonto dari arus kas masa datang yangdisesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak dalam perjanjian (untuk aset keuangan) danrisiko kredit Grup (untuk liabilitas keuangan). Piutang/utang pihak berelasi, liabilitas sewapembiayaan, liabilitas keuangan lain-lain jangka panjang dan aset keuangan lain-lain jangkapanjang, diukur menggunakan Level 2 sedangkan investasi jangka panjang yangdiklasifikasikan sebagai investasi tersedia untuk dijual yang nillai wajarnya tidak dapat diukursecara andal diukur menggunakan Level 3 dalam hirarki nilai wajar yang mencerminkan hargaperolehan yang dibayar.

Instrumen keuangan yang dikuotasikan dalam pasar aktif

Untuk investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai investasi tersedia-untuk-dijual, nilai wajardari investasi pada PT First Media Tbk ditentukan berdasarkan kuotasi harga pasar padatanggal 31 Desember 2015 yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.

Hirarki Nilai Wajar

Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan secara keseluruhan berdasarkan tingkat terendah darimasukan (input) yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Penilaian dampak signifikan darisuatu input tertentu terhadap pengukuran nilai wajar membutuhkan pertimbangan dan dapatmempengaruhi penilaian dari aset dan liabilitas yang diukur dan penempatannya dalam hirarkinilai wajar. Hirarki nilai wajar terdiri dari sebagai berikut:

Level 1 - Harga pasar yang dikuotasikan (tidak disesuaikan) di pasar aktif untuk aset atauliabilitas yang sama;

Level 2 - Teknik penilaian dimana tingkat terendah dari input yang signifikan terhadappengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi secara langsung maupun tidaklangsung;

Level 3 - Teknik penilaian dimana tingkat terendah dari input yang signifikan terhadappengukuran nilai wajar tetapi tidak dapat diobservasi.

251Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/78

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)

Hirarki Nilai Wajar (lanjutan)

Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga yang dikuotasikan (quoted prices) dalam sebuah pasaryang aktif. Jika pasar untuk sebuah instrumen keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajardengan menggunakan teknik penilaian. Tujuan dari penggunaan teknik penilaian adalah untukmenetapkan harga transaksi yang terbentuk pada tanggal pengukuran dalam sebuah transaksipertukaran yang wajar dengan pertimbangan bisnis normal. Teknik penilaian termasukpenggunaan harga dalam transaksi pasar yang wajar (arm’s length) terakhir antara pihak-pihakyang memahami dan berkeinginan, jika tersedia, referensi kepada nilai wajar terkini dari instrumenlain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskontokan dan model harga opsi(option pricing model). Jika terdapat teknik penilaian yang biasa digunakan oleh para pesertapasar untuk menentukan harga dari instrumen dan teknik tersebut telah didemonstrasikan untukmenyediakan estimasi yang andal atas harga yang diperoleh dari transaksi pasar yang aktual,entitas menggunakan teknik tersebut. Teknik penilaian yang dipilih memanfaatkan sebanyakmungkin atas input pasar dan sedikit mungkin atas input yang spesifik untuk entitas (entity-specificinputs). Teknik tersebut memperhitungkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh pesertapasar dalam menentukan sebuah harga dan selaras dengan metode ekonomis yang dapatditerima untuk penilaian suatu instrumen keuangan.

Hirarki pengukuran nilai wajar Grup adalah sebagai berikut:

2015Jumlah Level 1 Level 2 Level 3

Aset yang diukur pada nilai wajar:Aset derivatif 1.030 - 1.030 -Investasi jangka panjang 35.091 35.091 - -

36.121 35.091 1.030 -Aset yang nilai wajarnya diungkapkan:Kas yang dibatasi penggunaannya 49.427 - 49.427 -Piutang pihak berelasi - bersih 2.346 - 2.346 -Investasi jangka panjang 2.730 - - 2.730Aset keuangan tidak lancar lain-lain 53.085 - 53,085 -

107.588 - 104.858 2.730Liabilitas yang diukur pada nilai wajar:Liabilitas derivatif 290.747 - 290.747 -

Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan:Pinjaman - bagian jangka pendek:- Pinjaman 4.291.323 - 4.291.323 -- Utang obligasi 1.175.701 1.175.701 - -- Sukuk 231.740 231.740 - -- Kewajiban sewa pembiayaan 899.372 - 899.372 -Utang pihak-pihak berelasi 21.434 - 21.434 -Pinjaman, setelah dikurangi bagian

jangka pendek:- Pinjaman 6.380.795 - 6.380.795 -- Utang obligasi 9.091.463 9.091.463 - -- Sukuk 949.055 949.055 - -- Kewajiban sewa pembiayaan 3.757.814 - 3.757.814 -- Liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain 97 - 97 -

26.798.794 11.447.959 15.350.835 -

252Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/79

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)

Hirarki Nilai Wajar (lanjutan)2014

Jumlah Level 1 Level 2 Level 3Aset yang diukur pada nilai wajar:Aset derivatif 75.986 - 75.986 -Investasi jangka panjang 50.000 50.000 - -

125.986 50.000 75.986 -Aset yang nilai wajarnya diungkapkan:Kas yang dibatasi penggunaannya 114.598 - 114.598 -Piutang pihak berelasi - bersih 3.035 - 3.035 -Investasi jangka panjang 2.730 - - 2.730Aset keuangan tidak lancar lain-lain 39.217 - 39.217 -

159.580 - 156.850 2.730

Liabilitas yang diukur pada nilai wajar:Liabilitas derivatif 31.740 - 31.740 -

Liabilitas yang nilai wajarnyadiungkapkan :

Pinjaman - bagian jangka pendek:- Pinjaman 2.632.762 - 2.632.762 -- Utang obligasi 8.851.269 8.851.269 - -- Kewajiban sewa pembiayaan 830.783 - 830.783 -Utang pihak-pihak berelasi 26.178 - 26.178 -Pinjaman, setelah dikurangi bagian jangka

pendek:- Pinjaman 3.893.575 - 3.893.575 -- Utang obligasi 6.735.443 6.735.443 - -- Sukuk 634.642 634.642 - -- Kewajiban sewa pembiayaan 4.041.916 - 4.041.916 -Liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain 14.589 - 14.589 -

27.661.157 16.221.354 11.439.803 -

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat pengalihanantara pengukuran nilai wajar Level 1 dan Level 2.

30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN

Program imbalan pensiun

Perusahaan dan Lintasarta melakukan pembayaran kas di muka secara lump sum untuk membeliasuransi berkelompok dari PT Asuransi Jiwasraya (“Jiwasraya”) untuk perlindungan terhadapkaryawan tertentu. Asuransi tersebut memberi imbalan atas pensiun, kematian dan cacat bagikaryawan-karyawan tersebut. Substansi dari skema ini adalah program pensiun imbalan pastidimana seluruh biaya dari imbalan tersebut telah dibayar di muka oleh Perusahaan dan Lintasarta.Kewajiban imbalan yang diberikan Perusahaan dan Lintasarta didasarkan pada besaran gajidengan tingkat kenaikan gaji tahunan yang konstan, dan bahwa karyawan-karyawan tersebutakan bekerja sampai mereka pensiun.

253Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/80

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)

Program imbalan pensiun (lanjutan)

Perusahaan juga membeli asuransi kematian dan asuransi cacat bagi karyawan-karyawan yangtidak tercakup dalam skema di atas. Seluruh biaya dari imbalan tersebut juga dibayar di muka olehPerusahaan kepada Jiwasraya.

Semua imbalan di atas disajikan di dalam keseluruhan program imbalan pensiun.

Imbalan pensiun dibayar di muka

Biaya pensiun berkala bersih Grup dihitung berdasarkan penilaian aktuarial pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014. Penilaian aktuarial dilakukan oleh aktuaris independen denganmenggunakan metode projected-unit-credit, dengan asumsi utama berikut:

2015 2014

Tingkat diskonto tahunan 9% dan 9,25% 8% dan 8,5%Tingkat kenaikan kompensasi tahunan 3%, 6% dan 9% 3%, 6% dan 9%Tingkat mortalitas (Tabel Mortalitas Indonesia -TMI) TMI 2011 TMI 2011

Status pendanaan program pensiun adalah sebagai berikut:

2014(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)

Nilai tunai polis asuransi 596.789 576.053Nilai kini kewajiban imbalan (501.199) (486.301)

Pensiun dibayar di muka (Catatan 16) 95.590 89.752Dikurangi: Bagian jangka pendek (1.191) (3.020)

Bagian jangka panjang 94.399 86.732

Mutasi nilai wajar dari aset program adalah sebagai berikut:

2014(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)

Pada awal tahun 576.053 549.859Penghasilan bunga aset program 45.082 48.367Pengukuran kembali:

hasil dari aset program 2.152 5.434Iuran 1.285 10.773Imbalan yang dibayar (27.783) (38.380)

Pada akhir tahun (596.789) 576.053

254Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/81

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)

Imbalan pensiun dibayar di muka (lanjutan)

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:2014

(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)

Biaya jasa kini 26.482 25.088Bunga neto atas aset imbalan pasti neto (7.234) (10.801)Biaya jasa lalu 3.864 1.112

23.112 15.399

Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:2014

(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)

Pada awal tahun 486.301 422.206Biaya bunga 37.848 37.566Biaya jasa kini 26.482 25.088Pengukuran kembali:- Kerugian pengalaman 5.539 2.579- Kerugian (keuntungan) yang timbul

dari perubahan asumsi aktuarial (31.611) 31.974Biaya jasa lalu 3.864 1.112Imbalan yang dibayar (27.224) (34.224)

Pada akhir tahun 501.199 486.301

Jatuh tempo kewajiban program imbalan pasti yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

2015 2014

Dalam waktu 12 bulan berikutnya 30.543 23.846Antara 2 dan 5 tahun 181.017 170.497Antara 5 dan 10 tahun 491.785 430.812Di atas 10 tahun 667.732 791.351

1.371.077 1.416.506

Kewajiban Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003

Biaya pensiun berkala bersih Grup dihitung berdasarkan penilaian aktuarial pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014. Penilaian aktuarial dilakukan oleh aktuaris independen denganmenggunakan metode projected-unit-credit, dengan asumsi utama berikut:

2015 2014

Tingkat diskonto tahunan 9% dan 9,25% 8,5%Tingkat kenaikan kompensasi tahunan 7,5% 7,5%

255Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/82

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)

Mutasi kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:2014

(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)Pada awal tahun 307.480 244.877Biaya jasa kini 32.436 25.717Biaya bunga 25.910 22.746Pengakuan segera biaya jasa lalu 10.876 6.318Pengukuran kembali:- (Keuntungan) kerugian pengalaman (277) (7.763)- (Keuntungan) kerugian yang timbul

dari perubahan asumsi aktuarial (26.805) 26.373Imbalan yang dibayar (5.317) (10.788)

Pada akhir tahun (Catatan 16) 344.303 307.480Dikurangi: bagian jangka pendek (7.832) (6.518)

Bagian jangka panjang 336.471 300.962

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:2014

(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)

Biaya jasa kini 32.436 25.717Biaya bunga 25.910 22.746Biaya jasa lalu 10.876 6.318Lain-lain - (2.294)

69.222 52.487

Jatuh tempo kewajiban imbalan pasti yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014 adalah sebagai berikut:

2015 2014

Dalam waktu 12 bulan berikutnya 7.832 6.518Antara 2 dan 5 tahun 48.301 44.253Antara 5 dan 10 tahun 232.079 185.050Di atas 10 tahun 2.591.487 2.378.014

2.879.699 2.613.835

Imbalan kesehatan masa pensiun

Perusahaan menyediakan imbalan kesehatan masa pensiun untuk para karyawannya yangmeninggalkan Perusahaan setelah mereka mencapai umur pensiun atau setelah merekamemenuhi persyaratan pensiun dini. Pasangan dan anak dari para karyawan yang telah resmiterdaftar dalam catatan administrasi Perusahaan juga berhak untuk menerima manfaat tersebut.

256Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/83

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)

Imbalan kesehatan masa pensiun (lanjutan)

Penilaian aktuarial untuk imbalan kesehatan masa pensiun dilakukan oleh aktuaris independen,dengan menggunakan metode projected-unit-credit, dengan asumsi utama berikut:

2015 2014Tingkat diskonto tahunan 9,5% 9%Tingkat tren biaya maksimum 6% 6%Tingkat tren tahun depan 16% 6%Periode untuk mencapai tingkat

tren biaya maksimum 10 tahun 0 tahun

Mutasi kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:2014

(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)Pada awal tahun 640.551 482.526Biaya jasa kini 20.633 15.876Biaya bunga 57.242 45.161Biaya jasa lalu (13.135) (9.773)Pengukuran kembali:

- (Keuntungan) kerugian pengalaman (105.891) 68.160- (Keuntungan) kerugian dari

perubahan asumsi aktuarial (51.753) 53.850Imbalan yang dibayar (9.067) (15.746)Biaya transfer pegawai - 497

Pada akhir tahun (Catatan 16) 538.580 640.551Dikurangi: bagian jangka pendek (9.089) (15.584)

Bagian jangka panjang 529.491 624.967

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:2014

(Disajikankembali;

2015 Catatan 2c)

Biaya bunga 57.242 45.161Biaya jasa kini 20.633 15.876Biaya jasa lalu (13.135) (9.773)Biaya transfer pegawai - 497

64.740 51.761

Jatuh tempo kewajiban imbalan pasti yang tidak didiskonto pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014 adalah sebagai berikut:

2015 2014

Dalam waktu 12 bulan berikutnya 9.089 15.584Antara 2 dan 5 tahun 54.352 76.659Antara 5 dan 10 tahun 124.110 143.244Di atas 10 tahun 1.743.179 1.837.505

1.930.730 2.072.992

257Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/84

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)

Analisis sensitivitas kewajiban imbalan pasti

Analisis sensitivitas kuantitatif untuk asumsi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015adalah sebagai berikut:

Dampak terhadap kewajiban imbalan pastiPerubahan Kenaikan pada Penurunan pada

asumsi asumsi asumsiImbalan pensiun- Tingkat Diskonto 1% Penurunan antara Kenaikan antara

5,60% - 10,06% 6,15% - 11,71%Kewajiban UUK- Tingkat Diskonto 1% Penurunan antara Kenaikan antara

9,13% - 11,86% 10,49% - 14,06%Imbalan kesehatan

masa pensiun- Tingkat diskonto 1% Penurunan sebesar 15,97% Kenaikan sebesar 20,54%- Tren biaya kesehatan 1% Kenaikan sebesar 20,57% Penurunan sebesar 16,22%

Analisis sensitivitas atas kewajiban imbalan pasti didasarkan pada perubahan atas asumsi tunggaldengan asumsi lainnya konstan. Pada praktiknya, kecil kemungkinan hal tersebut terjadi, danperubahan-perubahan dalam beberapa asumsi mungkin saling berhubungan. Ketika melakukanperhitungan sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti ke asumsi aktuarial yang signifikan, metodeyang sama (nilai kini dari kewajiban imbalan pasti yang dihitung dengan menggunakan metodeprojected unit credit pada akhir periode pelaporan) telah diterapkan seperti saat menghitungkewajiban pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti

Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:

2015 2014Imbalan pensiunPerusahaan:- Imbalan atas pensiun dan cacat 7,3 tahun 8,3 tahun- Imbalan atas kematian 12,6 tahun 13,5 tahun

Lintasarta:- Manfaat atas pensiun dan cacat 8,4 tahun 8,8 tahun

Kewajiban UUKPerusahaan 11,5 tahun 13,2 tahunLintasarta 11,5 tahun 11,8 tahunIMM 15,4 tahun 14,2 tahun

Imbalan kesehatan masa pensiunPerusahaan 19,1 tahun 19,9 tahun

Imbalan kerja untuk periode lima tahunan

Jumlah imbalan kerja untuk periode lima tahunan adalah sebagai berikut:2015 2014 2013 2012 2011

Imbalan kesehatanmasa pensiun

Nilai kini kewajiban imbalan (538.580) (640.551) (482.526) (1.017.673) (687.789)Keuntungan (kerugian) dari

penyesuaian pengalaman yangtimbul dari liabilitas program 105.891 (68.160) 285.903 (21.453) 160.703

258Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/85

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)

Imbalan kerja untuk periode lima tahun (lanjutan)

2015 2014 2013 2012 2011Kewajiban Undang-Undang

Ketenagakerjaan No. 13/2003Nilai kini kewajiban imbalan (344.303) (307.480) (244.877) (367.641) (291.135)Keuntungan (kerugian) dari penyesuaian

pengalaman yang timbul dariliabilitas program 277 7.763 (7.222) (15.902) (68.539)

Imbalan pension dibayar di mukaAset program 596.789 576.053 549.859 576.335 538.902Nilai kini kewajiban imbalan (501.199) (486.301) (422.206) (554.209) (463.074)

95.590 89.752 127.653 22.126 75.828Keuntungan (kerugian) dari penyesuaian

pengalaman yang timbul dariliabilitas program (5.539) (2.579) (1.290) (2.790) 12.626

Keuntungan (kerugian) dari penyesuaianpengalaman yang timbul dariaset program (2.152) (5.434) (2.017) (4.640) (14.041)

Grup terekspos dengan beberapa risiko melalui program imbalan pasti. Risiko yang palingsignifikan adalah sebagai berikut:

Perubahan imbal hasil obligasiPenurunan pada imbal hasil obligasi pemerintah berperingkat tinggi menyebabkan kenaikanliabilitas program, meskipun secara parsial akan saling hapus dengan kenaikan nilai darikepemilikan obligasi program.Harapan umur hidupSebagian besar dari kewajiban program menyediakan manfaat seumur hidup, sehingga kenaikanharapan umur hidup akan mengakibatkan kenaikan liabilitas program.

31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI

Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:No. Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi1. Bank: bank milik negara dan

bank pemerintah daerahEntitas berelasi

denganpemerintah

Kas dan setara kas, piutang usaha, kas yangdibatasi penggunaanya, aset keuangan lancaraset lancar dan tidak lancar lain-lain, pinjamanjangka pendek, pendapatan dan penghasilanbunga (biaya keuangan) - bersih.

2. Badan usaha milik negara,termasuk Telkom

Entitas berelasidengan

pemerintah

Piutang usaha, aset lain-lain dan bebandibayar di muka, piutang pihak berelasi, utangusaha, utang pengadaan, akrual, pinjaman,utang pihak berelasi, pendapatan, beban –biaya jasa telekomunikasi, personil,pemasaran, umum dan administrasi.

3. Ooredoo Entitas indukutama

Piutang usaha, utang usaha, utang pihakberelasi, pendapatan dan beban - biaya jasatelekomunikasi, personil, umum danadministrasi.

4. Kopindosat Entitas di bawahpengaruhsignifikan

Beban dibayar di muka, utang pengadaan,akrual, utang pihak berelasi, pendapatan,beban - biaya jasa telekomunikasi, beban –biaya jasa telekomunikasi, pemasaran, danumum dan administrasi.

5. Personil manajemen kunci(terdiri dari anggota Direksidan Komisaris dan seluruhpihak yang melapor secaralangsung kepada Direksi)

Personilmanajemen kunci

Bagian lancar dari beban dibayar di muka,piutang pihak berelasi, imbalan kerja jangkapendek, beban – personil.

259Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/86

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

No. Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi

6. PT Personel Alih Daya Entitas di bawahpengaruh signifikan

Utang usaha, utang pengadaan, akrual,utang pihak berelasi, beban – biaya jasatelekomunikasi, pemasaran, umum danadministrasi.

7. Pemerintah RepublikIndonesia

Pemerintah Provisi atas kasus hukum.

8. PT Bank QNB Kesawan Tbk(“QNBK”)

Entitassepengendali

Kas dan setara kas, aset keuangan lancaraset lancar dan tidak lancar lain-lain

Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

2015 2014AsetKas dan setara kas (Catatan 4):- Bank 1.238.825 1.728.211- QNBK 988.277 243.625

2.227.102 1.971.836Piutang usaha (Catatan 5):- Badan usaha milik negara 410.942 420.637- Bank 118.679 113.901- Ooredoo 9.768 8.847

539.389 543.385Dikurangi: provisi penurunan nilai (28.850) (24.433)

510.539 518.952Bagian lancar dari beban dibayar di muka:- Badan usaha milik negara 38.232 19.999- Kopindosat 2.957 2.420- Personil manajemen kunci - 3.820

41.189 26.239Kas yang dibatasi penggunaanya, aset keuangan lancar

dan tidak lancar lainnya:- Bank 141.107 124.922- QNBK 1.300 93

142.407 125.015Piutang dari pihak berelasi:- Personil manajemen kunci 2.701 1.928- Badan usaha milik negara 72 1.583

2.773 3.511Dikurangi: provisi penurunan nilai (15) (15)

2.758 3.496Beban dibayar di muka jangka panjang - setelah

dikurangi bagian lancar:- Badan usaha milik negara 115.533 105.739- Kopindosat 8.018 6.046

123.551 111.785

Jumlah 3.047.546 2.757.323

Persentase dari jumlah aset 5,50% 5,18%

260Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/87

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)

2015 2014LiabilitasPinjaman jangka pendek:- Bank 1.199.053 599.481

Utang usaha:- Badan usaha milik negara 102.067 16.605- PT Personel Alih Daya 20.554 6.757- Ooredoo 1.031 7.170

123.652 30.532Utang pengadaan (Catatan 14):- Kopindosat 23.767 16.582- Badan usaha milik negara 17.168 19.032- PT Personel Alih Daya 15.828 12.351

56.763 47.965Akrual:- Badan usaha milik negara 154.561 270.001- Kopindosat 31.796 68.491- PT Personel Alih Daya 35.426 83.283

221.783 421.775Kewajiban imbalan kerja jangka pendek:- Personil manajemen kunci 125.181 102.322

Pinjaman - bagian jangka pendek:- Badan usaha milik negara 749.687 -

Utang pihak berelasi:- Ooredoo 16.099 16.071- Badan usaha milik negara 5.268 6.653- Kopindosat 3.124 2.311- PT Personel Alih Daya 705 5.124

25.196 30.159Pinjaman - setelah dikurangi bagian jangka pendek:- Badan usaha milik negara 99.879 849.112

Provisi atas kasus hukum:- Pemerintah Republik Indonesia 1.358.643 1.358.643

Jumlah 3.959.837 3.439.989

Persentase dari jumlah liabilitas 9,40% 8,83%

Laba rugiPendapatan (Catatan 24):- Badan usaha milik negara 1.480.546 1.247.297- Bank 496.383 446.172- Ooredoo 115.072 110.371- Kopindosat 628 457

Jumlah 2.092.629 1.804.297

Persentase dari jumlah pendapatan 7,82% 7,49%

261Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/88

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)

2015 2014Laba rugi (continued)BebanBiaya jasa telekomunikasi:- Badan usaha milik negara 1.832.758 1.572.746- Kopindosat 162.746 187.943- PT Personel Alih Daya 157.141 194.764- Ooredoo 130.989 46.306

2.283.634 2.001.759Personil:

Personil manajemen kunci:- Imbalan kerja jangka pendek 338.973 350.222- Pesangon pemutusan kontrak kerja 23.674 19.216- Imbalan kerja jangka panjang lain-lain 93 8.808Ooredoo 33.723 52.016Badan usaha milik Negara 23.112 15.399

419.575 445.661Pemasaran:- PT Personel Alih Daya 63.677 82.894- Kopindosat 31.682 25.319- Badan usaha milik negara 132 -

95.491 108.213Umum dan administrasi:- Badan usaha milik negara 136.467 48.209- PT Personel Alih Daya 28.616 14.863- Kopindosat 21.273 26.739- Oooredoo 2.680 6.669

189.036 96.480

Jumlah 2.987.736 2.652.113

Persentase dari jumlah beban 12,24% 11,32%

Penghasilan bunga:- Bank 139.264 87.203

Biaya keuangan:- Bank (65.363) (108.595)- Badan usaha milik Negara (61.419) (71.193)

(126.782) (179.788)

Jumlah 12.482 (92.585)

Persentase dari beban lain-lain 0,30% 3,55%

262Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/89

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN

a. Komitmen

(i) Pengeluaran modal

Pada tanggal 31 Desember 2015, komitmen pengeluaran modal adalah sebesarAS$ 60.882 dan Rp1.187.041.

(ii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewakan

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, jumlah pembayaran sewaminimum di masa mendatang yang akan diterima oleh Perusahaan dari transaksi sewaadalah sebagai berikut:

2015 2014

Dalam satu tahun 472.205 490.691Diatas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun 1.751.239 1.875.134Lebih dari lima tahun 809.522 1.182.885

3.032.966 3.548.710

Perusahaan telah menyetujui untuk menyewakan sebagian dari menara telekomunikasidan lokasi dimana pihak-pihak berikut ini diwajibkan untuk membayar biaya sewa danpemeliharaan di muka dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan tangguhan:

Periode kontrak Pihak Termin Pembayaran

29 Januari 2010 - 28 Januari 2022 PT Hutchison 3 Indonesia Tahunan(12 tahun) (“H3I/ Tri Indonesia”)

24 Mei 2010 - 23 Mei 2020 (10 tahun) PT XL Axiata Tbk (“XL Axiata”) Tahunan3 Juni 2010 - 2 Juni 2020 (10 tahun) PT Berca Global Access Triwulanan4 Februari 2011 - 3 Februari 2021 PT Dayamitra Telekomunikasi Triwulanan

(10 tahun)10 Februari 2011 - 9 Februari 2016 PT First Media Tbk Semesteran

(5 tahun)18 Juli 2011 - 17 Juli 2021 (10 tahun) PT Putra Arga Binangun Triwulanan29 September 2011 - 28 September 2021 PT Smartfren Telecom Tbk Triwulanan

(10 tahun)3 Maret 2014 - 2 Maret 2024 (10 tahun) PT BBSC Telecode Triwulanan

(iii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewa

Sewa pembiayaan

Selama tahun 2008-2013, Perusahaan menandatangani beberapa perjanjian denganPT Solusi Menara Indonesia, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (“Protelindo”),PT Solusindo Kreasi Pratama, PT XL Axiata Tbk, PT Dayamitra Telekomunikasi, PT BitTeknologi Nusantara, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Corona TelecommunicationServices, PT Mitrayasa Sarana Informasi dan PT Tower Bersama Infrastucture Tbk untukmenyewa sebagian ruang pada menara telekomunikasi dan lahan untuk periode awal 5-10tahun. Perusahaan dapat memperpanjang masa sewanya selama 10 tahun berikutnya,dengan biaya sewa tambahan berdasarkan tingkat inflasi di Indonesia.

263Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/90

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

a. Komitmen (lanjutan)

(iii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewa (lanjutan)

Sewa pembiayaan (lanjutan)

Pembayaran sewa minimum di masa mendatang berdasarkan perjanjian sewapembiayaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

2015 .Pembayaran Nilai kini dari

sewa pembayaranminimum sewa

Dalam satu tahun 924.837 516.527Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun 3.330.179 2.359.064Di atas lima tahun 1.213.933 1.091.494

5.468.949 3.967.085Dikurangi: nilai yang merupakan beban keuangan (1.501.864) -

3.967.085 3.967.085

2014 .Pembayaran Nilai kini dari

sewa pembayaranminimum sewa

Dalam satu tahun 854.327 420.674Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun 3.228.738 2.082.877Di atas lima tahun 1.785.803 1.548.714

5.868.868 4.052.265Dikurangi: nilai yang merupakan beban keuangan (1.816.603) -

4.052.265 4.052.265

Sewa operasi

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pembayaran sewa minimum di masamendatang untuk transaksi sewa operasi Perusahaan terutama berkaitan dengan sewalokasi penempatan perangkat telekomunikasi adalah sebagai berikut :

2015 2014

Dalam satu tahun 117.788 39.836Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun 450.849 159.280Di atas lima tahun 287.065 137.819

855.702 336.935

264Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/91

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

a. Komitmen (lanjutan)

(iii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewa (lanjutan)

Sewa operasi (lanjutan)

Periode kontrak Pihak Termin Pembayaran

7 Januari 2014 - 6 Januari 2024 PT Solusi Tunas Pratama Tbk Triwulanan(10 tahun)

27 April 2015 - 26 April 2025 (10 tahun) PT Profesional Telekomunikasi SemesteranIndonesia (“Protelindo”)

2 April 2014 - 1 April 2024 (10 tahun) PT Persada Sokka Tama Triwulanan23 April 2015 - 22 April 2025 (10 tahun) PT Komet Infra Nusantara (“KIN”) Triwulanan6 Januari 2014 - 5 Januari 2024 (10 tahun) PT Centratama Menara Indonesia Triwulanan24 Oktober 2014 - 23 Oktober 2024 PT Dayamitra Telekomunikasi Triwulanan

(10 tahun) (“Mitratel”)15 Januari 2014 - 14 Januari 2024 PT Solusindo Kreasi Pratama Triwulanan

(10 tahun)26 Januari 2015 - 25 Januari 2020 PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Triwulanan

(5 tahun)13 Mei 2015 - 12 Mei 2025 (10 tahun) PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Triwulanan31 Mei 2015 - 30 Mei 2020 (5 tahun) PT Era Bangun Towerindo Triwulanan

(iv) Fasilitas kredit

Perusahaan memiliki fasilitas kredit untuk bank garansi. Jumlah keseluruhan fasilitas kreditGrup yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2015 sejumlah Rp50.000 (31 Desember2014: nihil).

(v) Lain-lain

(i) Pada tanggal 23 November 2015, Perusahaan dan PT Erajaya Swasembada Tbk(“Erajaya”) menandatangani perjanjian dimana kedua belah pihak akan bekerja samauntuk memastikan bahwa Erajaya atau afiliasi retail atau pihak ketiga lainnya akanmembuka sejumlah 350 toko berlisensi baru dalam 5 tahun ke depan untuk melayanipelanggan di Indonesia dan untuk menjual produk perusahaan seperti yang tertuangdalan perjanjian.

(ii) Pada tanggal 24 April 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian kerja samadengan Mandiri, Telkom dan XL Axiata untuk mengadakan kerja sama operasi dalamhal pengembangan dan implementasi kebijakan platform mobile money. Dalamperjanjian tersebut, masing-masing pihak berkomitmen untuk memberikan kontribusi25% dari total biaya yang terjadi dari perjanjian kerja sama operasi tersebut. Padatanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah membayar kontribusi di muka sebesarRp2.700.

(iii) Pada tanggal 9 April 2014, Perusahaan dan Bodhi Indonesia Corporation, KepulauanCayman (entitas yang dikendalikan oleh SoftBank Corporation) menandatanganiperjanjian kemitraan terbatas. Berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak sepakatuntuk membentuk dana investasi yang disebut sebagai SB ISAT Fund, L.P., untukmengelola investasi, dengan periode komitmen awal 4 tahun. Selanjutnya, padatanggal 22 Mei 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian keanggotaan (subscriptionagreement) dengan Bodhi Indonesia Corporation, Kepulauan Cayman. Berdasarkanperjanjian keanggotaan, Perusahaan berkomitmen untuk melakukan setoran modalsebesar AS$14.500 ke SB ISAT Fund, L.P. Pada tanggal 31 Desember 2015,Perusahaan telah melakukan setoran modal sebesar AS$5.785 (setara denganRp75.922).

265Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/92

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

a. Komitmen (lanjutan)

(v) Lain-lain (lanjutan)

(iv) Perusahaan dan IMM mempunyai komitmen untuk membayar biaya frekuensi radiotahunan untuk izin 3G dan lisensi BWA, selama Perusahaan dan IMM memegang izin3G dan lisensi BWA. Jumlah pembayaran setiap tahun adalah berdasarkan skemapembayaran yang telah ditetapkan dalam Peraturan MenkominfoNo. 7/PER/M.KOMINFO/2/2006, No.268/KEP/M.KOMINFO/9/2009 danNo. 237/KEP/M.KOMINFO/7/2009 masing-masing pada tanggal 8 Februari 2006,1 September 2009 dan 27 Juli 2009. Perusahaan dan IMM membayar biayapenggunaan frekuensi radio untuk izin 3G dan lisensi BWA masing-masing sebesarRp730.392 dan Rp680.793 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014.

(v) Pada tahun 1994, Perusahaan ditunjuk sebagai Administrator Keuangan [FinancialAdministrator ("FA")] oleh sebuah konsorsium yang didirikan untuk membangun danmenjual/menyewakan kabel laut Asia Pacific Cable Network ("APCN") untuk negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Sebagai FA, Perusahaan mengumpulkan danmendistribusikan dana hasil penjualan IRU, Defined Underwritten Capacity ("DUC")dan Occassional Commercial Use ("OCU"). Dana yang diterima dari penjualan IRU,DUC dan OCU serta dana untuk melakukan upgrade kabel APCN bukan merupakanmilik Perusahaan dan oleh karena itu, tidak dicatat dalam pembukuan Perusahaan.Namun, Perusahaan mengelola dana ini dalam rekening terpisah. Pada tanggal 31Desember 2015, saldo dana (termasuk perolehan bunga) yang dalam pengelolaanPerusahaan berjumlah AS$4.127. Selain menerima bagian dana dari penjualan IRU,DUC dan OCU, anggota konsorsium juga menerima bagian mereka atas bunga yangdiperoleh atas penempatan dana tersebut. Perjanjian ini akan berakhir dalam waktu 30tahun sejak tanggal ditandatanganinya kontrak.

b. Kontinjensi

Grup memiliki liabilitas kontinjensi sehubungan dengan tuntutan hukum yang timbul dari usahanormal. Grup tidak mengharapkan liabilitas material akan timbul dari liabilitas kontinjensi.

c. Perjanjian

Informasi yang terkait komitmen pengeluaran barang modal yang signifikan:

Tanggal kontrak Deskripsi Pihak

Nilai kontrak/Purchase Orders

(“POs”) yang telahditerbitkan

Nilai kontrak/POs yang belum

diterima1 Oktober 2010 dan 10Desember 2012.Selanjutnya diperbaruipada tanggal 1 Januari2015.

Pengadaanperalatantelekomunikasidan jasa terkait

PT EricssonIndonesia danEricsson AB

AS$388.206 danRp2.069.001

AS$6.053 danRp205.479

16 Juni 2010 dan 10Desember 2012.Selanjutnya diperbaruipada tanggal 1 Januari2015.

Pengadaaninfrastukturtelekomunikasi

PT Nokia SiemensNetworks dan NokiaSiemens NetworksOy

AS$315.722 danRp1.617.263

AS$26.867 danRp107.090

2 Agustus 2010 dan 21Desember 2012.Selanjutnya diperbaruipada tanggal 1 Januari2015.

Pengadaaninfrastukturtelekomunikasi

PT Huawei TechInvestment

AS$247.858 danRp2.115.220

AS$6.673 danRp210.874

266Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/93

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

c. Perjanjian (lanjutan)

Perusahaan juga menandatangani beberapa perjanjian yang signifikan diantaranya:

Pihak-pihak dalam perjanjian Informasi yang signifikanXL Axiata Perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama dengan XL

Axiata untuk periode lima tahun yang dimulai pada tanggal 1Mei 2013 untuk (i) melakukan konstruksi kabel utama, kabelakses, dan peralatan (“Jaringan”) di area tertentu; (ii) menyetujuibahwa kepemilikan atas Jaringan tersebut menjadi hak pihakyang melakukan konstruksi; (iii) berbagi utilisasi; dan (iv)mengoperasikan dan memelihara jaringan tersebut.

Ooredoo IP LLC, Qatar Perjanjian ijin merek, berlaku dari tanggal 16 November 2015,untuk 10 tahun. Berdasarkan pada perjanjian ini :1. Perusahaan dapat menggunakan merek Ooredoo untuk

penyediaan layanan utama dan layanan lainnya dan jugauntuk penjualan dan distribusi atas barang pendukung danbarang promosi selama jangka waktu yang sudah di setujuidalam perjanjian ini.

2. Perusahaan harus melakukan pembayaran terhadap ijinpenggunaan merek yang dihitung dengan persentase tertentudari pendapatan usaha sebagaimana tercantum dalamperjanjian. Namun, biaya lisensi tersebut hanya akandibebankan apabila perusahaan mendapatkan keuntunganbersih untuk tahun bersangkutan.

3. Perjanjian lisensi akan berlaku untuk jangka waktu 10 tahundan secara otomatis akan diperpanjang untuk jangka waktu10 tahun masing-masing.

PT Pasifik Satelit Nusantara (“PSN”) Pada tanggal 24 September 2014, Perusahaan dan PSNmenandatangani perjanjian untuk relokasi dan sewatransponder pada Satelit Palapa C. Dalam perjanjian,menyebutkan Perusahaan setuju untuk menyewakan sejumlahtertentu kapasitas transponder kepada PSN dengan totalAS$2.500 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2016. Sampaidengan tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan sudahmencatat pendapatan atas sewa dari PSN sebesar AS$1.285.

Telkom Berdasarkan perjanjian kerja sama, kompensasi kepada Telkomsehubungan dengan jasa penyewaan sirkit/saluran, sepertiworld link dan bit link adalah sebesar 15% dari pendapatantertagih Perusahaan yang berasal dari jasa tersebut.Perusahaan juga menyewa sirkit dari Telkom untukmenghubungkan Jakarta, Medan dan Surabaya.

Berdasarkan perjanjian penyerahan penggunaan pengelolaansebidang hak tanah, Perusahaan berhak untuk menggunakanlahan tanah seluas 134.925 meter persegi dari Telkom untukjangka waktu 30 tahun sejak tahun 1994. Lahan tanah initerletak di Daan Mogot, Jakarta Barat, dimana terletak stasiunpengendali bumi (earth control station) Perusahaan. Jumlahpembayaran sebesar AS$40.000 dikurangi Rp43.220 telahdibayarkan untuk sewa lahan tanah. Pada tanggal 31 Desember2015, biaya dibayar di muka yang masih tersisa untuk sewatanah adalah Rp12.428.

267Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/94

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

c. Perjanjian (lanjutan)

Perusahaan juga menandatangani beberapa perjanjian yang signifikan diantaranya: (lanjutan)

Lintasarta

Terkait dengan penyediaan akses dan layanan telekomunikasi di daerah terpencil (programUSO), Lintasarta, entitas anak, ditunjuk oleh Menkominfo (melalui Balai Telekomunikasi danInformatika Pedesaan (“BTIP”) sebagai pemenang tender tahun 2009. BTIP selanjutnyaberubah nama menjadi Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika(“BPPPTI”). Detail dari perjanjian terkait adalah sebagai berikut:

Periode JumlahPerjanjian Kontrak kontrak Cakupan Area

Pusat Layanan JasaAkses Internet(“PLIK”) / Internetaccess servicecenters

15 April 2010 -2014

Rp 387.513 Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa TenggaraTimur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku,Irian Jaya Barat dan Papua.

Pusat Layanan JasaAkses InternetKecamatan Bergerak(“PLIKB”) / Mobilecenter for internetaccess and services

22 Desember2010 - 2014

Rp 457.977 Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, NusaTenggara Timur, Kalimantan Barat, KalimantanSelatan dan Kalimantan Timur.

Pembayaran tetap untuk program USO tersebut diterima setiap tiga bulan berdasarkanevaluasi kinerja. Pada akhir masa konsesi, Lintasarta harus mentransfer semua aset dariperjanjian konsesi kepada pemerintah daerah.

Lintasarta menerima surat dari Menkominfo-BPPPTI pada tanggal 3 Maret 2015 yangmemberitahukan kepada semua penyedia program USO (termasuk Lintasarta) untukmenghentikan kegiatan program USO. Lintasarta telah mengajukan permintaan arbitrasekepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (”BANI”) sehubungan dengan sengketa ataspiutang tertentu pada tahun 2013 dan 2014 terkait dengan program USO. Lintasarta telahmenerima keputusan BANI terkait klaim piutang tahun 2013. Namun, sampai dengan tanggallaporan keuangan konsolidasian ini, proses arbitrase piutang untuk periode tahun 2014 masihdalam proses.

Sebagai tambahan program USO di atas, Lintasarta juga ditunjuk untuk program berikut, yangjuga diberhentikan pada bulan Maret 2015 seperti yang telah dijelaskan di atas:

Periode JumlahPerjanjian Kontrak kontrak Cakupan area

Penyediaan JasaAkses PublikLayanan InternetWiFi KabupatenKewajiban PelayananUmum (KPU) / PublicAccess Services forWireless Fidelity(WiFi) Internet inUniversal ServiceObligation (USO)Regencies

30 Desember2011 – 2015 dan10 Januari 2012 -2016

Rp 207.905 Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bali, NusaTenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, ProvinsiGorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara,Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan SulawesiUtara.

268Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/95

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

c. Perjanjian (lanjutan)

Lintasarta (lanjutan)

Pada bulan September 2015 salah satu mitra Lintasarta untuk program PLIK dan PLIKBmengajukan beberapa surat arbitrase kepada BANI yang menuntut pembayaran sebesarRp118.507 untuk biaya-biaya tertentu. Manajemen Lintasarta berkeyakinan bahwa klaim-klaimtersebut tidak berdasar dan Lintasarta akan mengambil langkah hukum yang diperlukan untukmelawan tuntutan tersebut. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dicatat untuk kasus ini.Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, kasus-kasus ini masih dalamproses arbitrase.

Pada bulan Februari 2016, Lintasarta juga mengajukan permintaan arbitrase kepada BANIsehubungan dengan sengketa atas kerugian yang timbul dari penghentian program WiFi.Namun, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses arbitrase masihdalam proses.

Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo piutang yang terkait dengan program USOdiklasifikasikan sebagai bagian dari ”Piutang usaha”, sebesar Rp109.274.

33. SISTEM TARIF

a. Jasa telekomunikasi internasional

Tarif jasa (“tarif”) untuk perusahaan telekomunikasi internasional ditentukan berdasarkanperaturan telekomunikasi internasional yang ditetapkan oleh International TelecommunicationsUnion (“ITU”).

Peraturan ini mensyaratkan pengelola telekomunikasi internasional untuk menyusun danmerevisi tarif perhitungan (“accounting rate”) yang akan diterapkan dan dituangkan dalamperjanjian bilateral, dengan mempertimbangkan biaya penyelenggaraan jasa telekomunikasispesifik dan rekomendasi yang relevan dari Consultative Committee on InternationalTelegraph and Telephone (“CCITT”). Tarif ini dibagi dalam porsi terminal yang dibayarkankepada pengelola di negara terminal, dan bila harus melalui transit, dibagi dalam porsi transityang dibayarkan kepada pengelola di negara transit.

Bila tidak diatur secara khusus dalam perjanjian, ITU juga mengatur unit moneter yangdigunakan, yaitu Special Drawing Right (“SDR”) atau Gold Franc, yang setara dengan1/3,061 SDR. Sesuai dengan hukum negaranya masing-masing, tiap pengelola menentukanbiaya yang akan ditagih kepada pelanggan.

Tarif yang ditagih kepada pelanggan domestik yang melakukan telepon internasional dariIndonesia, atau yang disebut juga tarif pungut, dijelaskan pada bagian ‘jasa selular’ dan ‘jasatelekomunikasi tetap’ di bawah.

b. Jasa selular

Saat ini, tarif selular di Indonesia diatur dalam Peraturan MenteriNo. 09/PER/M.KOMINFO/04/2008 mengenai “Tata Cara Penetapan Tarif Jasa Telekomunikasiyang Disalurkan melalui Jaringan Bergerak Selular” yang dikeluarkan oleh Menkominfo.

269Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/96

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

33. SISTEM TARIF (lanjutan)

b. Jasa selular (lanjutan)

Berdasarkan peraturan ini, tarif selular terdiri dari:Tarif jasa teleponi dasarTarif jelajahTarif jasa multimedia dengan struktur sebagai berikut:- Biaya aktivasi- Biaya berlangganan bulanan- Biaya penggunaan- Biaya fasilitas tambahan

Tarif retail dihitung berdasarkan biaya elemen jaringan, biaya aktivasi layanan retail dan marjinlaba.

c. Jasa telekomunikasi tetap

Pada bulan April 2008, Menkominfo mengeluarkan Peraturan MenteriNo. 15/PER/M.KOMINFO/04/2008 mengenai tata cara penetapan tarif jasa teleponi dasaryang disalurkan melalui jaringan tetap. Peraturan ini juga diterapkan untuk jasa teleponjaringan tetap nirkabel.

Berdasarkan peraturan ini, tarif jasa teleponi dasar dan pesan singkat [Short MessageServices (“SMS”)] yang terhubung melalui jaringan telekomunikasi tetap terdiri dari:

Biaya aktivasiBiaya berlangganan bulananBiaya penggunaanBiaya fasilitas tambahan

34. TARIF INTERKONEKSI, USO, BIAYA HAK PENYELENGGARAAN JASA TELEKOMUNIKASI,BIAYA HAK PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI DAN PEMBAGIAN PENDAPATAN

1. Struktur Tarif Interkoneksi

Pada tanggal 30 Januari 2014, Menkominfo mengeluarkan suratNo. 118/KOMINFO/DJPPI/PI.02.04/01/2014 sehubungan dengan implementasi biayainterkoneksi tahun 2014. Tarif interkoneksi baru ini harus diimplementasikan oleh penyediajaringan telekomunikasi pada tahun 2014 dan berlaku mulai dari satu bulan setelah tanggalditandatanganinya surat tersebut sampai dengan Desember 2016 dan akan dievaluasi setiaptahun oleh BRTI. Struktur utama tarif interkoneksi adalah originasi, terminasi dan transit.

2. USO, Biaya Hak Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi dan Biaya Spektrum Frekuensi

Pada tanggal 16 Januari 2009, Pemerintah mengeluarkan Peraturan No. 7 Tahun 2009, yangmeningkatkan kontribusi untuk pengembangan USO dari 0,75% menjadi 1,25% danmenurunkan Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) jasa telekomunikasi dari 1% menjadi 0,50%dari pendapatan bruto tahunan (setelah dikurangi piutang tak tertagih dan biaya interkoneksi),efektif tanggal 1 Januari 2009.

Pada tanggal 13 Desember 2010, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan PPNo. 76/2010 terkait perubahan atas PP No. 7/2009 tentang jenis dan tarif atas jenispenerimaan negara bukan pajak yang dipungut oleh Menkominfo. Peraturan ini berdampakpada metode perhitungan dan pembayaran biaya spektrum yang dialokasikan ke Perusahaan(pita frekuensi 800 Mhz, 900 Mhz dan 1.800 Mhz).

270Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/97

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

34. TARIF INTERKONEKSI, USO, BIAYA HAK PENYELENGGARAAN JASA TELEKOMUNIKASI,BIAYA HAK PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI DAN PEMBAGIAN PENDAPATAN(lanjutan)

2. USO, Biaya Hak Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi dan Biaya Spektrum Frekuensi(lanjutan)

Pada tanggal 26 Juli 2013, Menkominfo mengeluarkan Peraturan No. 21 Tahun 2013mengenai Penyelenggaraan Jasa Penyediaan Konten pada Jaringan Bergerak Selular danJaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas. Berdasarkan peraturan ini,penyelenggara jasa penyediaan konten wajib membayar kewajiban USO dan BHP melaluipenyelenggara jaringan.

Pada tanggal 18 Februari 2014, Menkominfo mengeluarkan suratNo. 94/DJPPI.3/PI.02.02/2/2014 mengenai pemberitahuan perpanjangan masa peralihan dariPeraturan No. 21 Tahun 2013 dari tanggal 6 Februari 2014 menjadi tanggal 6 Agustus 2014.

3. Pembagian Pendapatan

Pendapatan dari tarif akses dan biaya pemakaian yang berasal dari percakapantelekomunikasi internasional yang melibatkan interkoneksi jaringan telekomunikasi yangdimiliki oleh beberapa penyelenggara jasa telekomunikasi dalam negeri, yang tidak diaturdalam Keputusan No.118/KOMINFO/DJPPI/PI.02.04/01/2014 terkait implementasi tarifinterkoneksi tahun 2014, harus dibagi secara proporsional ke setiap penyelenggara, dimanabagian pendapatan interkoneksi tersebut akan diatur lebih lanjut dalam perjanjian bilateralantar penyelenggara.

35. INFORMASI SEGMEN

Grup mengelola dan mengevaluasi usahanya dalam tiga segmen utama yang dapat dilaporkan:selular, telekomunikasi tetap dan MIDI. Segmen usaha diatur secara terpisah karena masing-masing menawarkan jasa/produk yang berbeda dan melayani pasar yang berbeda. Grup terutamaberoperasi dalam satu wilayah geografis, oleh karena itu informasi segmen geografis tidakdisajikan.

Segmen selular, pada saat ini menyediakan jangkauan jaringan di semua kota besar dan pusatpopulasi di seluruh Indonesia dengan menggunakan teknologi 2G, 3G, dan yang terakhir 4G. Jasautamanya adalah penyelenggara voice dan pengiriman data yang dijual secara pasca-bayar danpra-bayar.

Segmen telekomunikasi tetap menyediakan jasa sambungan internasional jarak jauh, jasa jaringantetap nirkabel, Sambungan Langsung Jarak Jauh (“SLJJ”), dan jasa teleponi tetap lokal.

Segmen MIDI menawarkan produk dan jasa termasuk internet, high-speed point-to-pointinternational dan domestic digital leased line broadband dan narrowband services, a highperformance packet-switching service dan satellite transponder leasing dan jasa penyiaran.

Mengacu kepada Catatan 2j dan 24 untuk keterangan dari masing-masing tipe produk dan jasadalam setiap pelaporan segmen.

Tidak ada segmen usaha yang disatukan untuk membentuk segmen usaha yang dilaporkan diatas.

Hasil segmen dan aset segmen termasuk pos-pos yang dapat diatribusikan secara langsungmaupun yang dialokasikan dengan dasar yang memadai. Pengeluaran barang modal untuk asetsegmen merupakan jumlah pengeluaran selama periode untuk memperoleh aset segmen yangpenggunaannya diharapkan lebih dari satu tahun.

271Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/98

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Manajemen memonitor hasil dari kegiatan bisnis unitnya secara terpisah, dengan tujuan untukmengambil keputusan mengenai alokasi atas sumber yang tersedia dan penilaian atas performa.Performa segmen dievaluasi berdasarkan keuntungan atau kerugian operasi atas hal-hal tertentuseperti yang dijelaskan pada table di bawah diukur secara berbeda dari keuntungan atau kerugianoperasi dalam laporan keuangan konsolidasian. Pembiayaan dari Grup (termasuk biaya danpenghasilan keuangan) dan pajak penghasilan diatur berdasarkan kelompok dan tidakdialokasikan pada segmen usaha.

Detail informasi segmen adalah sebagai berikut:Segmen yang dilaporkan

TelekomunikasiSelular Tetap MIDI Jumlah

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2015

PendapatanPendapatan dari pelanggan eksternal 21.895.722 1.119.318 3.753.485 26.768.525Pendapatan antar segmen 29.541 - - 29.541

Jumlah pendapatan 21.925.263 1.119.318 3.753.485 26.798.066Eliminasi pendapatan antar segmen (29.541)

Pendapatan - bersih 26.768.525

Depresiasi dan amortisasi (7.794.143) (122.497) (852.507) (8.769.147)Beban lain-lain (12.421.286) (894.993) (1.978.940) (15.295.219)

Penghasilan (beban) yang tidakdapat dialokasikan

Manfaat pajak penghasilan - bersih 622.357Penghasilan bunga 218.555Amortisasi keuntungan tangguhan

dari penjualan dan penyewaankembali menara 141.050

Biaya keuangan (2.829.464)Kerugian selisih kurs - bersih (1.599.164)Kerugian perubahan nilai wajar

derivatif - bersih (244.520)Lain-lain - bersih (176.451)

Rugi periode berjalan (1.163.478)

Pengeluaran modal 8.358.297 163.215 1.536.585 10.058.097Informasi lain-lainAset segmen 43.813.289 1.274.594 9.027.993 54.115.876Aset yang tidak dapat dialokasikan 1.272.641

Aset - bersih 55.388.517

Liabilitas segmen 34.662.242 902.494 5.143.621 40.708.357Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 1.416.319

Liabilitas - bersih 42.124.676

272Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/99

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Detail informasi segmen adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Segmen yang dilaporkanTelekomunikasi

Selular Tetap MIDI JumlahTahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2014PendapatanPendapatan dari pelanggan eksternal 19.480.465 1.096.073 3.508.563 24.085.101Pendapatan antar segmen 30.757 - - 30.757

Jumlah pendapatan 19.511.222 1.096.073 3.508.563 24.115.858Eliminasi pendapatan antar segmen (30.757)

Pendapatan - bersih 24.085.101

Depresiasi dan amortisasi (7.302.247) (109.480) (814.336) (8.226.063)Beban lain-lain (11.006.408) (1.015.457) (2.030.087) (14.051.952)

Penghasilan (beban) yang tidakdapat dialokasikan

Keuntungan penjualan investasi 413.700Penghasilan bunga 142.803

Amortisasi keuntungan tangguhandari penjualan dan penyewaankembali menara 141.050

Manfaat pajak penghasilan - bersih 83.803Biaya keuangan (2.406.536 )Provisi untuk kasus hukum (1.358.643)Kerugian selisih kurs - bersih (395.420)Kerugian perubahan nilai wajar

derivatif - bersih (101.927)Lain-lain - bersih (204.145)

Rugi periode berjalan (1.878.229)

Pengeluaran modal 5.896.012 85.008 857.058 6.838.078

Pada tanggal 31 Desember 2014Informasi lain-lainAset segmen 43.478.067 1.009.418 7.147.982 51.635.467Aset yang tidak dapat dialokasikan 1.634.230

Aset - bersih 53.269.697

Liabilitas segmen 32.187.754 520.557 4.253.175 36.961.486Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 2.009.656

Liabilitas - bersih 38.971.142

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Manajemen risiko

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga (yang meliputirisiko tingkat suku bunga dan risiko kurs mata uang asing), risiko harga ekuitas, risiko kredit danrisiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko-risiko tersebut telah meningkat secarasignifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesiamaupun internasional. Dewan Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untukmengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.

273Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/100

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Manajemen Risiko (lanjutan)

a. Risiko pasar

(i) Risiko suku bunga

Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatuinstrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. EksposurGrup terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utangpinjaman dan utang obligasi dengan suku bunga mengambang.

Kebijakan Perusahaan terkait dengan risiko suku bunga adalah sebagai berikut:

(1) Mengelola biaya bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap danvariabel. Perusahaan mengevaluasi rasio suku bunga tetap terhadap suku bungamengambang dari utang pinjaman dan utang obligasi sejalan dengan perubahan sukubunga yang relevan di pasar keuangan. Berdasarkan penilaian manajemen,pembiayaan baru akan ditentukan berdasarkan suku bunga tetap atau mengambang.

(2) Mengelola eksposur atas tingkat suku bunga yang berasal dari utang pinjaman danutang obligasi dengan menandatangani kontrak swap tingkat suku bunga. Beberapakontrak swap tingkat suku bunga ditandatangani ditujukan untuk lindung nilai sukubunga mengambang pinjaman dalam Dolar A.S.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing lebih dari 64% dan 81% dariutang Grup adalah utang dengan suku bunga tetap.

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi padasuku bunga, dimana semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap rugi Grup untuktahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (melalui dampak ataspinjaman dengan suku bunga mengambang yang didasarkan pada suku bunga LIBORuntuk pinjaman dalam Dolar A.S. dan suku bunga JIBOR untuk pinjaman dalam rupiah).

2015 2014Kenaikan/penurunan dalam basis poin:

Dolar A.S 17 4Rupiah 25 152

Kenaikan/penurunan pada kerugian tahun berjalan:Dolar A.S. AS$227 AS$25

(setara dengan Rp3.137) (setara dengan Rp308)Rupiah 6.032 44.383

(ii) Risiko nilai tukar mata uang asing

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masadepan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan nilai tukar matauang asing. Eksposur Grup terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari pinjamandan utang obligasi, piutang, akrual dan utang pengadaan yang didenominasi dalam matauang Dolar A.S.

Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Perusahaan melakukan kontrakforward valuta asing dan instrumen lainnya yang diperbolehkan, jika dianggap diperlukan.

Utang pengadaan Grup terutama didenominasi utang dalam mata uang asing kepadapemasok dan kontraktor untuk pengadaan dan pembangunan atau pemasangan asettetap, sedangkan sebagian besar akun piutang Grup merupakan tagihan dalam mata uangrupiah Indonesia dari penyelenggara telekomunikasi dalam negeri.

274Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/101

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Manajemen risiko (lanjutan)

a. Risiko pasar (lanjutan)

(ii) Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)

Apabila penurunan nilai tukar mata uang rupiah Indonesia berlanjut melemah dari nilaitukar yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, maka kewajiban Grupdidenominasi dalam mata uang asing akan meningkat dalam mata uang rupiah Indonesia.Namun, kenaikan ini akan diimbangi oleh peningkatan nilai deposito berjangka dan piutangdalam mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, masing-masingsebesar 78,68% dan 50,27% dari utang Grup dalam mata uang Dolar A.S. denganmenggunakan beberapa kontrak forward valuta asing.

Tabel berikut menunjukkan aset dan liabilitas konsolidasian Grup dalam mata uang DolarA.S. pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014:

2015 2014Dollar A.S. Rupiah* Dollar A.S. Rupiah*

Aset:Kas dan setara kas 75.884 1.046.821 68.868 856.724Piutang usaha 119.830 1.653.057 99.621 1.239.283Aset derivatif 75 1.030 6.108 75.986Lain-lain 1.798 24.811 1.830 22.758

Jumlah aset 197.587 2.725.719 176.427 2.194.751

Liabilitas:Utang usaha 20.318 280.286 25.002 311.029Utang pengadaan 144.755 1.996.888 74.208 923.144Akrual 12.454 171.803 39.544 491.927Kewajiban imbalan kerja jangka pendek 1.370 18.899 1.201 14.943Liabilitas derivatif 21.076 290.747 2.551 31.740Pinjaman jangka panjang 432.110 5.960.961 211.304 2.628.627Utang obligasi jangka panjang - - 650.000 8.086.000Kewajiban sewa pembiayaan 175.304 2.418.316 175.304 2.180.779Lain-lain 5.083 70.119 23.817 296.283

Jumlah liabilitas 812.470 11.208.019 1.202.931 14.964.472

Posisi liabilitas bersih 614.883 8.482.300 1.026.504 12.769.721

* Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan Dolar A.S. ke rupiah adalah sebesar Rp13.795 dan Rp12.440 per AS$1 (dalamangka penuh) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalamnilai tukar mata uang Dolar A.S., dengan semua variabel lainnya dianggap konstan,terhadap rugi konsolidasian Grup:

2015 2014

Kenaikan/penurunan nilai tukar Dolar A.S. 2,81% 1,13%Kenaikan/penurunan rugi tahun berjalan 178.931 144.758

b. Risiko harga ekuitas

Investasi jangka panjang Grup terutama terdiri dari investasi minoritas dalam ekuitasperusahaan swasta Indonesia, perusahaan publik Indonesia dan ekuitas perusahaanasing. Sehubungan dengan perusahaan Indonesia dimana Grup memiliki investasi, kinerjakeuangan perusahaan tersebut kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomidi Indonesia.

275Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/102

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Manajemen Risiko (lanjutan)

c. Risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan,klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risikokredit yang terpusat secara signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kreditdengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu danmemonitor eksposur terkait dengan batasan-batasan tersebut.

Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grupmemiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kreditharus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dimonitor secaraterus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih. Grup menempatkan dananyadalam beberapa institusi keuangan, termasuk bank milik negara dan internasional yangkredibel dikarenakan mereka mempunyai jaringan cabang yang luas di Indonesia dandianggap sebagai bank yang terpercaya.

Tabel di bawah menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit untuk komponen dalamlaporan posisi keuangan konsolidasian:

Eksposur maksimum(1)

2015 2014Pinjaman dan Piutang:

Kas di bank dan deposito 3.621.902 3.478.058Kas yang dibatasi penggunaannya 127.001 120.254Piutang- Usaha - bersih 2.730.175 2.092.112- Lain-lain - bersih 11.232 9.015Aset keuangan lancar lain-lain 13.591 10.631Piutang pihak berelasi - bersih 2.758 3.496Aset keuangan tidak lancar lain-lain 54.881 40.023

Dimiliki untuk diperdagangkan:Forward valuta asing - 75.986

Investasi tersedia untuk dijual:Investasi jangka panjang-bersih 37.821 2.730

6.599.361 5.832.305

(1) Tidak ada agunan yang ditahan atau peningkatan level kredit lain atau perjanjian saling hapus (offsetting) yang mempengaruhieksposur maksimum.

Kualitas kredit keuangan adalah sebagai berikut:2015 2014

Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal

Pefindo- idAAA 1.164.850 1.594.108- idAA+; idAA; idAA- 1.286.003 421.728- idA+; idA;idA- 349.533 288.998

2.800.386 2.304.834

276Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/103

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Manajemen Risiko (lanjutan)

c. Risiko kredit (lanjutan)2015 2014

Moody’s- Aa1; Aa2; Aa3 2.317 15.217- A1; A2; A3 495.622 620.884

497.939 636.101Fitch- AAA 43.629 30.930- AA+ 43.057 132.001

86.686 162.931

Sub-jumlah 3.385.011 3,103.866Dengan pihak yang tidak memiliki tingkat

kredit eksternal 236.891 374.192

Jumlah kas di bank dan deposito 3.621.902 3.478.058

d. Risiko likuiditas

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat entitas akan mengalami kesulitan dalammemenuhi kewajiban terkait liabilitas keuangan yang diselesaikan dengan penyerahan kasatau aset keuangan lainnya.

Kebutuhan likuiditas Grup secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi danpengeluaran barang modal terkait dengan perluasan bisnis telekomunikasi. Bisnistelekomunikasi Grup membutuhkan modal yang substansial untuk membangun danmemperluas infrastruktur selular dan jaringan data dan untuk mendanai operasional,khususnya pada tahap pengembangan jaringan.

Meskipun Grup memiliki jaringan infrastruktur yang substansial, Grup berharap untukmenambah pengeluaran barang modal terutama berfokus pada pengembangan jaringanselular di daerah yang diantisipasi sebagai daerah dengan pertumbuhan tinggi, serta untukmeningkatkan kualitas dan cakupan jaringan yang ada.

Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas yang dianggapmemadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi aruskas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasukjadwal jatuh tempo pinjaman, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambilinisiatif penggalangan dana. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan penerbitan surat utangatau ekuitas di pasar modal.

277Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/104

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Manajemen Risiko (lanjutan)

d. Risiko likuiditas (lanjutan)

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkanpembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:

Akan jatuh tempo pada tanggal 31 DesemberNilai bungadan biaya

2020 Jumlah penerbitandan arus kas yang belum Jumlah

2016 2017 2018 2019 sesudahnya kontraktual diamortisasi Tercatat31 Desember 2015Pinjaman jangka pendek 1.538.816 - - - - 1.538.816 (89.794) 1.449.022Utang usaha 764.142 - - - - 764.142 - 764.142Utang pengadaan 6.263.117 - - - - 6.263.117 - 6.263.117Akrual 1.730.483 - - - - 1.730.483 - 1.730.483Kewajiban imbalan kerja

jangka pendek 335.620 - - - - 335.620 - 335.620Uang muka pelanggan 54.471 - - - - 54.471 - 54.471Liabilitas derivatif 290.747 - - - - 290.747 - 290.747Liabilitas keuangan jangka

pendek lain-lain 1.014 - - - - 1.014 - 1.014Utang pihak berelasi - 25.196 - - - 25.196 - 25.196Kewajiban sewa

pembiayaan 928.175 910.937 855.837 803.400 1.970.600 5.468.949 (1.501.864) 3.967.085Liabilitas keuangan jangka

panjang lain-lain - 114 - - 114 - 114Pinjaman 4.787.496 4.726.306 1.819.197 288.217 - 11.621.216 (1.010.585) 10.610.631Utang obligasi 2.160.296 3.159.160 1.618.040 2.477.022 5.169.769 14.584.287 (4.149.335) 10.434.952Sukuk 342.854 157.293 159.378 382.925 675.241 1.717.691 (536.295) 1.181.396

19.197.231 8.979.006 4.452.452 3.951,564 7.815.610 44.395.863 (7.287.873) 37.107.990

Akan jatuh tempo pada tanggal 31 DesemberNilai bungadan biaya

2019 Jumlah penerbitandan arus kas yang belum Jumlah

2015 2016 2017 2018 sesudahnya kontraktual diamortisasi Tercatat31 Desember 2014Pinjaman jangka pendek 850.000 - - - - 850.000 (552) 849.448Utang usaha 690.559 - - - - 690.559 - 690.559Utang pengadaan 3.095.518 - - - - 3.095.518 - 3.095.518Akrual 1.818.791 - - - - 1.818.791 - 1.818.791Kewajiban imbalan kerja

jangka pendek 332.123 - - - - 332.123 - 332.123Uang muka pelanggan 38.791 - - - - 38.791 - 38.791Liabilitas derivatif 31.740 - - - - 31.740 - 31.740Liabilitas keuangan jangka

pendek lain-lain 2.355 - - - - 2.355 - 2.355Utang pihak berelasi 30.159 - - - 30.159 - 30.159Kewajiban sewa

pembiayaan 854.327 853.220 845.481 790.824 2.525.016 5.868.868 (1.816.603) 4.052.265Liabilitas keuangan jangka

panjang lain-lain 17.049 - - - - 17.049 - 17.049Pinjaman 2.983.970 1.928.170 1.242.836 824.213 260.242 7.239.431 (898.813) 6.340.618Utang obligasi 9.709.673 1.290.050 2.866.598 378.645 4.964.808 19.209.774 (3.914.083) 15.295.691Sukuk 65.683 237.683 109.473 39.073 475.235 927.147 (266.742) 660.405

20.490.579 4.339.282 5.064.388 2.032.755 8.225.301 40.152.305 (6.896.793) 33.255.512

Manajemen permodalanGrup bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, termasukdiantaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan peringkat kredit yang kuat danmaksimalisasi nilai pemegang saham.

Beberapa instrumen utang Grup memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan kepatuhan terhadaprasio leverage tertentu. Sebagai tambahan, peringkat kredit Grup dari badan pemeringkat kreditinternasional didasarkan pada kemampuan untuk mempertahankan rasio leverage tertentu. Gruptelah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar.

278Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/105

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Manajemen permodalan (lanjutan)

Manajemen memonitor modal dengan menggunakan beberapa pengukuran leverage keuanganseperti rasio utang terhadap ekuitas. Tujuan Grup adalah untuk mempertahankan rasio utangterhadap ekuitas sebesar maksimum 2,50 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio utang terhadap ekuitas Grup adalah sebagaiberikut:

2015 2014Pinjaman Pinjaman Guaranteed

dan dan notes jatuhutang utang tempo tahun

obligasi obligasi 2020

Pinjaman jangka pendek 1.450.000 850.000 850.000Pinjaman, utang obligasi dan sukuk 22.304.011 22.443.427 22.443.427Kewajiban sewa pembiayaan - - 4.052.265

Jumlah utang 23.754.011 23.293.427 27.345.692Jumlah ekuitas 13.263.841 14.298.555 14.298.555

Rasio utang terhadap ekuitas 1,79 1,63 1,91

Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan

Aset dan liabilitas keuangan berikut tunduk pada dasar saling hapus, pengaturan induk untukmenyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan atau perjanjian serupa.

Jumlah brutodiakui dalam Jumlah netoaset/liabilitas aset/(liabilitas)

keuangan keuanganJumlah bruto yang disaling disajikandiakui dalam hapuskan di di laporan Perjanjianaset/(liabilitas) laporan posisi posisi penyelesaian Jumlah

keuangan keuangan keuangan neto neto

Aset KeuanganPiutang usaha31 Desember 2015 3.761.037 (1.030.862) 2.730.175 - 2.730.17531 Desember 2014 3.137.513 (1.045.401) 2.092.112 - 2.092.112

Aset derivatif31 Desember 2015 1.030 - 1.030 (1.030) -31 Desember 2014 75.986 - 75.986 (3.440) 72.546

Liabilitas KeuanganUtang usaha31 Desember 2015 (1.795.004) 1.030.862 (764.142) - (764.142)31 Desember 2014 (1.735.960) 1.045.401 (690.559) - (690.559)

Liabilitas derivatif31 Desember 2015 (290.747) - (290.747) 1.030 (289.717)31 Desember 2014 (31.740) - (31.740) 3.440 (28.300)

279Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/106

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Untuk aset dan liabilitas keuangan yang tunduk pada pengaturan induk untuk menyelesaikansecara neto yang dapat dipaksakan atau perjanjian serupa di atas, setiap perjanjian antara Grupdan pihak lawan memperbolehkan penyelesaian neto atas aset dan liabilitas keuanganbersangkutan ketika kedua pihak memilih untuk menyelesaikan dengan dasar neto. Ketikapemilihan demikian tidak ada, aset dan liabilitas keuangan diselesaikan dengan dasar bruto, tetapimasing-masing pihak dalam pengaturan induk untuk menyelesaikan secara neto atau perjanjianserupa mempunyai opsi untuk menyelesaikan jumlah-jumlah tersebut secara neto pada peristiwadi mana terjadi gagal bayar pada salah satu pihak.

Jaminan

Perusahaan tidak memiliki jaminan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

37. PERISTIWA SIGNIFIKAN SETELAH PERIODE PELAPORAN

a. Pada tanggal 15 Januari 2016, Perusahaan menerima pengembalian lebih bayar PPN periodeJanuari 2014 dan pajak penghasilan perusahaan untuk tahun fiskal 2009 berturut-turutsebesar Rp5.058 dan Rp65.570 (Catatan 7).

b. Pada bulan Januari, Februari dan Maret 2016, Perusahaan menandatangani beberapakontrak untuk forward mata valuta asing dengan jumlah nosional sebesar AS$380.000.Periode kontrak tersebut berlaku berkisar sampai tanggal 21 Juli 2016.

c. Pada tanggal 3 Februari 2016, Perusahaan menerima pengembalian lebih bayar pajaksebesar Rp12.747, Rp24.371 dan Rp12.443 untuk kelebihan PPN Perusahaan masing-masinguntuk periode fiskal Februari, April dan Mei 2013 (Catatan 7).

d. Pada tanggal 22 Februari 2016, Perusahaan menerima pengembalian lebih bayar pajaksejumlah Rp82.915, untuk kelebihan PPN perusahaan periode Desember 2013 (Catatan 7).

e. Pada tanggal 15 Maret 2016, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa menyetujuiperubahan komposisi Dewan Komisaris sebagai berikut:

Presiden Komisaris Waleed Mohamed Ebrahim AlsayedKomisaris Ajay BahriKomisaris Hans Anthony KuropatwaKomisaris Richard Farnsworth Seney(i)

Komisaris Astera Primanto BhaktiKomisaris Elisa Lumbantoruan(i)

Komisaris Chris KanterKomisaris Ian Charles DenchKomisaris Wijayanto Samirin(i)

Komisaris Beny Roelyawan(i) Komisaris Independen

280Indosat Ooredoo

Bab 6 - Laporan Keuangan

Laporan Tahunan 2015

PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/107

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuanDolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

37. PERISTIWA SIGNIFIKAN SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)

f. Pada tanggal 15 maret 2016, Perusahaan menerima pengembalian lebih bayar pajak sejumlahRp26.278, untuk kelebihan PPN perusahaan periode Maret 2013 (Catatan 7).

g. Pada tanggal 21 Maret 2016, kurs rupiah yang berlaku pada Dolar A.S. adalah Rp13.160untuk AS$1 (dalam jumlah penuh), sementara pada tanggal 31 Desember 2015, kurs yangberlaku adalah Rp13.795 untuk AS$1 (dalam jumlah penuh). Apabila aset dan liabilitas dalammata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dijabarkan dengan menggunakan kurspenutupan mata uang asing pada tanggal 21 Maret 2016, jumlah rugi selisih kurs Grup akanberkurang sekitar Rp390.450.

Penjabaran liabilitas dalam mata uang asing setelah dikurangi aset dalam mata uang asing,tidak dapat ditafsirkan bahwa liabilitas dan aset dalam mata uang asing telah, atau akan dapatdikonversikan ke rupiah di masa depan dengan kurs rupiah terhadap Dolar A.S. yang berlakupada tanggal 31 Desember 2015 atau pada kurs tukar lainnya.

Komitmen untuk pengeluaran barang modal dalam mata uang asing pada tanggal 31Desember 2015 seperti yang diungkapkan dalam Catatan 32 yaitu sekitar Rp801.202 jikadijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal 21 Maret 2016.

38. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK LAPORAN ARUS KAS

2015 2014Aktivitas investasi non-kas yang signifikan:Akuisisi aset tetap melalui sewa pembiayaan 118.961 426.664Akuisisi aset tetap melalui utang 4.862.881 2.015.609Uang muka untuk akuisisi aset tetap 79.107 92.162

39. PENYAJIAN KEMBALI

Laporan penghasilan komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014telah disajikan kembali:

(1) untuk penerapan retrospektif PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” (lihat Catatan 2c), dan(2) untuk koreksi atas dampak tidak menyertakan penyesuaian reklasifikasi terkait dengan laba

atas penjualan investasi efek sebesar Rp413.700.

Tabel berikut menjelaskan dampak penyajian kembali atas laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain konsolidasian untuk 31 Desember 2014:

Dilaporkan Penyesuaian Penyesuaian Disajikansebelumnya (1) (2) kembali

Rugi periode berjalan (1.858.022) (20.207) - (1.878.229)Kerugian komprehensif lain (3.871) (130.749) (413.700) (548.320)

Jumlah kerugian komprehensif (1.861.893) (150.956) (413.700) (2.426.549)

Rugi per saham (Rupiah penuh) (365,70) (369,60)

Lihat Catatan 2c untuk informasi lebih rinci sehubungan dengan dampak penyajian kembali untukpenerapan retrospektif PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.

Sehubungan dengan penyajian kembali untuk koreksi penyajian penyesuaian reklasifikasi, selainhal yang diungkapkan di atas, tidak terdapat dampak terhadap komponen laporan keuangankonsolidasian pada tanggal dan tahun yang berakhir 31 Desember 2014, termasuk rugi per saham.

281Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Halaman ini sengaja dikosongkan

282Indosat Ooredoo

Bab 7 - Data Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Data Perusahaan284 Informasi bagi Pemegang Saham

286 Anak Perusahaan

288 Profil Dewan Komisaris

294 Profil Direksi

298 Profil Chief

301 Profil Tenaga Ahli Independen–Komite Audit

282Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

283Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015283Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Bab

284Indosat Ooredoo

Bab 7 - Data Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Informasi bagi Pemegang Saham

Pertanyaan Pemegang Saham dan publik dapat dialamatkan kepada:

Group Investor Relations & Corporate Secretary

Gedung Indosat Ooredoo, lantai 3, Podium DepanJl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110, IndonesiaTel. : +62 21 3000 3001 ext. 2615Fax. : +62 21 3000 3002Email : [email protected]; [email protected] : www.indosatooredoo.com

Modal Saham (per 31 Desember 2015)

Modal dasar Rp2.000.000.000.000 terdiri dari 20.000.000.000 saham yang terdiri dari 1 saham Seri A dan 19.999.999.999 saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham.

Modal ditempatkan dan disetor penuh (per 31 Desember 2015)

5.433.933.500 saham yang terdiri dari 1 saham Seri A dan 5.433.933.499 saham Seri B dengan nilai nominal Rp543.393.350.000 yaitu:

1. Pemerintah Indonesia (1 saham Seri A dan 776.624.999 saham Seri B)

2. Ooredoo Asia Pte. Ltd. (3,532,056,600 saham Seri B)

3. Masyarakat (1,125,251,900 saham Seri B)

Kepemilikan saham di atas 5%

(per 31 Desember 2015)

1. Ooredoo Asia Pte. Ltd (65,00%)2. Pemerintah Indonesia (14,29%)3. Masyarakat (20,71%)

Nama Bursa Efek dimana saham Indosat Ooredoo dicatatkan

Bursa Efek Indonesia (BEI)

Biro Administrasi Efek

PT EDI IndonesiaWisma SMR, Lantai 10Jl. Yos Sudarso Kav. 89, Jakarta 14350, IndonesiaTel. : +62 21 651 5130Fax. : +62 21 651 5131 Auditor Independen

KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC)Plaza 89, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6Jakarta 12940 - Indonesia Tel. : +62 21 5212901Fax. : +62 21 52905555/52905050

285Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Rapat Umum Pemegang SahamRapat Umum Pemegang Saham Indosat Ooredoo 2016 akan diselenggarakan tanggal 2 Juni 2016.

Wali Amanat

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Divisi TreasuryGedung BRI II lantai 3Jl. Jenderal Sudirman kav 44-46, Jakarta 10210, IndonesiaTel. : + 62 21 570 9060 ext 2371-2335-2307Fax. : + 62 21 251 1647

The Bank of New York Mellon101 Barclay StreetDepositary Receipts Division – 15th Floor, New York, NY 10286

Nama dan Alamat Pemeringkat

PT Pemeringkat Efek IndonesiaPanin Tower Senayan City Lantai 17Jl. Asia Afrika lot 19, Jakarta 10270, IndonesiaTel. : +62 21 7278 2380Fax. : +62 21 7278 2370

Standard & Poor's Singapore Pte. Ltd.12 Marina Boulevard#23-01, Marina Bay Financial Centre Tower 3Singapore 018982

Moody's Investors Service Singapore Pte. Ltd.50 Raffles Place #23-06Singapore Land Tower, Singapore, 048623www.moodys.com

PT Fitch Ratings IndonesiaDBS Bank Towerlantai 24, suite 2403Jl. Prof. Dr. Satrio kav 3-5Jakarta 12940Tel : +62 21 2988 6800Fax : +62 21 2988 6822www.fitchratings.com

Fitch Ratings Singapore Pte. Ltd.6 Temasek Boulevard #35-05 Suntec Tower Four Singapore 038986Tel : +65 6796 7200www.fitchratings.com

286Indosat Ooredoo

Bab 7 - Data Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Anak Perusahaan

PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”)

Indosat Ooredoo memiliki 72,36% saham di Lintasarta, yang menyediakan layanan komunikasi berkecepatan tinggi dan jaringan korporasi. Secara khusus, Lintasarta, yang didirikan pada tahun 1988, bergerak dalam usaha penyediaan layanan sistem data telekomunikasi dan teknologi informasi serta aplikasi jaringan; mencakup penyediaan infrastruktur fisik, aplikasi perangkat lunak, layanan konsultasi di bidang komunikasi data, serta sistem informasi untuk perbankan, keuangan, dan industri lainnya.

Alamat : Gedung Menara Thamrin lt. 12, Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta 10250

Telepon : +62 21 230 2345Faksimile : +62 21 230 3883Website : www.lintasarta.netKontak : Lista Dewi Soegiharto, General Manager

Corporate SecretaryEmail : [email protected]

PT Indosat Mega Media (“IM2”)

Indosat Ooredoo memiliki 99,85% saham di IM2, yang didirikan pada tahun 1996 untuk menyediakan layanan internet dan multimedia yang mencakup multimedia berbasis IP, Internet, layanan jaringan komunikasi LAN & WAN berbasis IP, web hosting, jasa colocation and jasa registrar domain id.

Alamat : Jl. Kebagusan Raya No. 36 Pasar Minggu, Jakarta 12550

Kontak : Andri Aslan, Head of Corporate SecretaryTelepon : +62 21 855 1082101, +62 21 7854 6969, ext. 103Email : [email protected]

Indosat Singapore Pte. Ltd (“ISPL”)

ISPL didirikan di Singapura pada tanggal 21 Desember 2005. ISPL sepenuhnya dimiliki oleh Indosat. Perusahaan ini menyediakan layanan telekomunikasi. Indosat Ooredoo memiliki 100% saham Perusahaan ini.

Alamat : 8 Temasek Boulevard, Suntec City Tower 3, #15-05, Singapura 0389883 Anson Road Springleaf Tower #14-04, Singapura, 079909Telepon : +65 6235 5155Faksimile : +65 6337 4838Kontak : Bambang Varia WibowoEmail : [email protected]

PT Star One Mitra Telekomunikasi (“SMT”)

SMT didirikan pada tanggal 15 Juni 2006 untuk mendukung konstruksi dan operasi jaringan akses nirkabel tetap yang menggunakan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) 2000-1x di Jawa Tengah dan wilayah sekitarnya. Dalam rangka penataan ulang spektrum 800Mhz oleh Menkominfo pada tahun 2014 dan sejalan dengan strategi spektrum Indosat Ooredoo, Indosat Ooredoo telah menghentikan layanan CDMA pada bulan Juni 2015. Saat ini saham SMT dimiliki 99,94% oleh Indosat dan 0,06% oleh Kopindosat. Kegiatan komersial SMT meliputi:• Jasa pengembangan fasilitas jaringan telekomunikasi

termasuk jasa multimedia yang terkait• Penyedia jasa layanan telekomunikasi umum termasuk

jasa konsultan multimedia dan teknologi informasi

Alamat : Gedung Indosat Ooredoo lantai 2, Jl. Pandanaran 131, Semarang 50134

Telepon : +62 24 33040000Faksimile : +62 24 33002345Kontak : Suharso W SulistyoEmail : [email protected]

287Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Indosat Palapa Company B.V. (“IPBV”)

IPBV didirikan di Amsterdam, Belanda, pada tanggal 28 April 2010 dan beroperasi sebagai Perusahaan keuangan. Indosat memiliki 100% saham di Perusahaan ini. Pada tahun 2010, IPBV menerbitkan utang efek yang jatuh tempo pada tahun 2020. Namun, di tahun 2015, utang efek 2020 tersebut dilunasi lebih awal.

Alamat : Rapenburgerstraat 177/F 1011 VM Amsterdam, BelandaTelepon : +31 20 890 6933Faksimile : +31 20 4509865Kontak : John Peter van LeeuwenEmail : [email protected]; [email protected]

Indosat Mentari Company B.V. (“IMBV”)

IMBV didirikan di Amsterdam, Belanda, pada tanggal 28 April 2010 yang diamandemen pada tanggal 30 Juli 2010 dan beroperasi sebagai Perusahaan Pendanaan. Indosat Ooredoo secara tidak langsung memiliki 100% saham melalui IPBV.

Alamat : Rapenburgerstraat 177/F 1011 VM Amsterdam, BelandaTelepon : +31 20 890 6933Faksimile : +31 20 4509865Kontak : John Peter van LeeuwenEmail : [email protected]; [email protected]

PT Lintas Media Danawa (“LMD”)

PT LMD didirikan di Jakarta pada tanggal 8 Juli 2008 untuk menyediakan layanan informasi dan komunikasi, seperti layanan pusat data (data center), e-learning, dan pembelajaran jarak jauh untuk layanan pendidikan publik. Indosat Ooredoo secara tidak langsung memiliki 50,65% saham melalui Lintasarta. Alamat : Jl. Adiaksa II No. 58 B Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan 12440Telepon : +62 21 75901212Faksimile : +62 21 75901216Website : www.lintasmediadanawa.comKontak : Sahroji/Admin Dept HeadEmail : [email protected]

PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“APE”)

APE didirikan di Jakarta, pada tanggal 10 Februari 2000, menyediakan layanan perdagangan umum dan aplikasi untuk industri, terutama industri perbankan, layanan konsultasi teknologi informasi, dan layanan telekomunikasi. Indosat Ooredoo secara tidak langsung memiliki 39,80% saham melalui Lintasarta.

Alamat : Jl. Letnan Sutopo, No.B1/3 Sektor Komersial 3B, BSD City, Tangerang Selatan

Telepon : +62 21 29706789Faksimile : +62 21 29177001Kontak : Zul Irfan, VP Corporate SecretaryEmail : [email protected]

PT Interactive Vision Media (“IVM”)

IVM didirikan di Jakarta pada tanggal 21 April 2009, menyediakan layanan pembayaran TV. Indosat Ooredoo secara tidak langsung memiliki 99,83% saham melalui IM2.

Alamat : Jl. Kebagusan Raya No. 36 Pasar Minggu, Jakarta 12550

Telepon : +62 21 855 1082101, +62 21 7854 6969, ext. 103Kontak : Sukria Email : [email protected]

PT Portal Bursa Digital (“PBD”)

PBD didirikan di Jakarta tanggal 25 February 2015 dengan tujuan mengembangkan bisnis platform iklan. Indosat Ooredoo memiliki saham sebesar 62%.

Alamat : Gedung Sona Topas Tower, Lantai 12A Jl. Jend Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan 12920 Kontak : SisfaniEmail : [email protected]

288Indosat Ooredoo

Bab 7 - Data Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Bapak Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed, 52, diangkat sebagai Komisaris Utama Indosat Ooredoo pada bulan Maret 2016. Beliau merangkap sebagai Deputy CEO - Ooredoo Group dan CEO - Ooredoo Qatar sejak bulan November 2015. Melalui berbagai tugas manajerial dan tanggung jawab yang diemban sebagai anggota berbagai dewan di perusahaan Ooredoo Group, Bapak Waleed telah mendapatkan pengalaman yang luas di sektor informasi dan teknologi, baik di Qatar dan wilayah regional sekitarnya. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Chief Operating Officer Ooredoo Qatar dan saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan di Indosat Ooredoo; Ketua Dewan di Ooredoo Myanmar Limited; dan Anggota Dewan MEEZA (perusahaan teknologi patungan antara Ooredoo dan Qatar Foundation). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Ooredoo Aljazair dan Ketua Dewan Starlink. Beliau memperoleh gelar Executive Masters dari HEC Paris di bidang Administrasi Bisnis dengan kehormatan penuh.

Pada tahun 2011, Bapak Waleed ditunjuk sebagai Chief Operating Officer Ooredoo Qatar. Pada periode persaingan tinggi, beliau memimpin bisnisnya sehingga terus bertumbuh, meningkatkan orientasi kepada pelanggan dan menciptakan budaya bisnis yang lebih dinamis. Pada tahun 2013, beliau memiliki peran utama dalam rebranding menjadi Grup Ooredoo, dan mendukung kegiatan operasional di Qatar sebagai operasi pertama yang mengangkat brand tersebut. Atas keberhasilannya dalam peran ini, beliau kemudian ditunjuk sebagai Wakil CEO - Ooredoo Group dan CEO - Ooredoo Qatar.

Karir Bapak Waleed telah mencakup berbagai jabatan manajerial senior di bagian Penjualan, Pemasaran, Pengembangan Bisnis, Strategi, Manajemen Proyek, Komunikasi dan Layanan Pelanggan. Beliau telah menerima banyak penghargaan profesional, termasuk penghargaan global “Desain Toko Ritel Terbaik” bagi tim customer servicenya pada tahun 2009, dan mencatat rekor jumlah penghargaan tertinggi di “Contact Centre World Awards” yang diselenggarakan di Inggris, dimana presentasi Bapak Waleed meraih Gold Award Gold Award untuk Best Customer Service di wilayah Timur Tengah & Afrika Utara.

Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed

Komisaris Utama

Profil Dewan Komisaris

289Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Bapak Hans Anthony Kuropatwa, 57, diangkat sebagai Komisaris Indosat Ooredoo pada bulan Maret 2016.

Beliau telah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Business Development Ooredoo Group sejak tahun 2010, Non-Executive Director and Investor in Arkessa sejak tahun 2009, dan investor serta penasehat di perusahaan mobile learning Skill Pill M Learning sejak tahun 2007. Sebelumnya juga telah menjabat sebagai anggota dewan di sejumlah perusahaan telekomunikasi termasuk: Vodacom (Afrika Selatan); EPlus (Jerman); SFR (Perancis); Omnitel (Itali) and Safaricom (Kenya).

Sebelum bergabung di Ooredoo, beliau menjabat sebagai Partner di Ventura Team LLP, London dan Direktur Eksekutif Interim mengembangkan eircom mobile di eircom, Dublin. Bapak Hans ditunjuk menjabat bebagai jabatan senior selama periode sembilan tahun di Vodafone termasuk: Group Business Development Director; CEO Vodafone Swedia; Regional Managing Director dan Group Marketing Director. Beliau juga pernah menjabat sebagai Managing Director Telco di Motorola sejak tahun 1995 hingga 1998.

Bapak Hans memperoleh gelar Bachelor di jurusan Teknik Mekanik dari Imperial College London pada tahun 1980 dan gelar MBA dari Manchester Business School, United Kingdom pada tahun 1983.

Bapak Ajay Bahri, 52, diangkat sebagai Komisaris Indosat Ooredoo pada bulan Maret 2016. Saat ini ia adalah Group Chief Financial Officer untuk Ooredoo. Dia memiliki lebih dari dua puluh tahun pengalaman di organisasi internasional termasuk di Ernst & Young, Etisalat dan Ooredoo.

Diangkat sebagai Chief Financial Group Officer Ooredoo sejak November 2007, Bapak Ajay telah terlibat secara aktif dalam semua akuisisi internasional Ooredoo, termasuk menyiapkan strategi pembiayaan grup, manajemen risiko, hubungan investor dan kinerja fungsi manajemen keuangan. Sebelum menjabat di tingkat Grup, beliau ditunjuk sebagai Chief Financial Officer dan Direktur Eksekutif Layanan Umum untuk kegiatan operasional di Qatar dimana beliau mengelola fungsi keuangan dari operasi Qatar serta layanan bersama seperti jasa IT dan rantai pasokan.Dalam jabatan sebelumnya sebagai Kepala Audit Internal beliau berpengalaman dalam pemberian jaminan kepada Komite Audit mengenai pengendalian internal, manajemen risiko, dan proses tata kelola.

Bapak Ajay memiliki gelar Sarjana jurusan Commerce yang diperoleh di India serta gelar Master di jurusan Teknik dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, juga memperoleh sertifikasi Chartered Management Accountant, Inggris serta Chartered Accountant, India.

Menjabat sebagi anggota Direksi di berbagai perusahaan Ooredoo Grup terutama Ooredoo Myanmar Limited dan AsiaCell Komunikasi PJSC. Bapak Ajay juga telah berperan sebagai Ketua Komite Audit mendukung Dewan di perusahaan tersebut.

Hans Anthony Kuropatwa

KomisarisKomisaris

Ajay Bahri

Profil Dewan Komisaris

290Indosat Ooredoo

Bab 7 - Data Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Chris Kanter

Komisaris

Bapak Chris Kanter, 63, menjabat sebagai Komisaris Indosat Ooredoo sejak bulan Januari 2015, sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen sejak bulan Januari 2010. Bapak Chris adalah pengusaha Indonesia dan pemimpin di komunitas bisnis, yang berada di lini depan agenda reformasi ekonomi nasional di Indonesia. Seorang insinyur terlatih, beliau adalah Ketua dan Pendiri Sigma Sembada Group, kontraktor alat berat terkemuka yang bergerak di bidang transportasi dan logistik.

Komitmen dan pengabdian Bapak Chris pada pembangunan dan reformasi ekonomi nasional ditunjukkan melalui peran beliau sebagai Penasihat Senior Kementrian Perdagangan RI sejak tahun 2014 dan Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia (1994-2015). Saat ini beliau bergabung di Dewan Penasehat KADIN Indonesia dan Dewan Penasehat Asosiasi Pengusaha Indonesi (APINDO).

Kontribusi beliau juga semakin luas, antara lain menjadi: Wakil Presiden Komisaris PT Bank BNP Paribas Indoensia, Ketua Dewan Pendiri Swiss German University (SGU), Wakil Ketua International Federation of Freight Forwarders Associations (FIATA) di Asia Pacific, Ketua Dewan Pendiri Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), Ketua Dewan Pendiri Indonesian Services Dialogue (ISD), dan anggota Dewan Gubernur di East West Center, Amerika Serikat.

Sebelumnya, Bapak Chris dalam penugasannya dipercaya sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (1998-2002) dan Presiden Kamar Dagang Jerman-Indonesia (EKONID) (2007-2009). Diitunjuk pemerintah Indonesia menjadi Penasihat Ekonomi Presiden di Komite Ekonomi Nasional (KEN) (2009-2014) dan anggota Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (2010-2-14). Bapak Chris ditunjuk sebagai anggota Tim Monitoring untuk Instruksi Presiden (Inpres) mengenai Paket Kebijakan Peningkatan Iklim Investasi di Indonesia dan diangkat Pemerintah untuk memimpin sejumlah perhelatan penting di Indonesia seperti Pameran dan Konferensi Infrastruktur Indonesia I & II, Presidential Lectures yang menampilkan Bill Gates, Global Entrepreneurship Summit yang menampilkan Hillary Clinton, dan berbagai forum pemimpin internasional lain di Indonesia. Beliau sering diundang sebagai pembicara di pertemuan internasional, konferensi, dan seminar tingkat tinggi di seluruh dunia.

291Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Ian Charles Dench

KomisarisKomisaris

Beny Roelyawan

Bapak Ian Charles Dench, 50, diangkat sebagai Anggota Dewan Indosat Ooredoo pada bulan Maret 2015. Beliau ditunjuk sebagai Chief Marketing Officer Ooredoo Group pada tanggal 21 Februari 2016.

Bapak Ian bergabung dengan operasional Ooredoo Qatar di tahun 2006 sebagai Executive Director, Corporate & VIP Accounts. Pada tahun 2008, beliau ditunjuk sebagai Executive Director, Customer Services. Pada tahun 2012, diangkat sebagai Chief Marketing Officer. Merupakan anggota kunci di tim kepemimpinan Ooredoo Qatar dan memiliki kontribusi signifikan dalam meningkatkan pangsa pasar Ooredoo di Qatar melalui pengembangan dan meportofolio produk dan jasa yang kuat yang terus dipertahankan. Bapak Ian adalah anggota Dewan di perusahaan ICT Navlink, serta anggota dewan penasehat di Asia Pacific Internet Grup. Pengalaman manajemen beliau mencakup layanan Mobile, Fixed, Multimedia serta Digital di negara berkembang maupun negara maju.

Bapak Ian memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman dengan perusahaan telekomunikasi terdepan di Eropa, Asia serta Timur Tengah. Sebelum bergabung di Oordeoo, beliau menjabat sebagai General Manager, Sales and Marketing di Batelco. Beliau juga telah menjabat jabatan Manajemen Senior di British Telecom dan O₂, awalnya di Inggris, kemudian pindah di Singapura untuk mengawasi bidang Sales, Marketing, Customer Service dan Mergers & Acquisitions di wilayah Asia Pasifik. Bapak Ian adalah Fellow di Chartered Institute of Marketing (FCIM) serta Chartered Marketer dengan gelar MBA dari CASS Business Schools di London, Inggris.

Bapak Beny Roelyawan, 59, telah menjabat sebagai Komisaris sejak Juni 2012. Beliau menjabat sebagai Deputi III Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN) sejak bulan Januari 2006 sampai bulan Juli 2013, di mana beliau ditunjuk sebagai Deputi VII dari Analisis dan Produksi, dan sejak Januari 2014, beliau diangkat menjadi Staf Khusus Kepala BIN hingga saat ini. Beliau menerima Penghargaan Kehormatan Satyalancana Karya Satya X Tahun pada tahun 2001 dan Satyalancana Karya Satya XX Tahun pada tahun 2005.

Bapak Beny memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Ekonomi Perusahaan dari Universitas Diponegoro, Indonesia.

Profil Dewan Komisaris

292Indosat Ooredoo

Bab 7 - Data Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Bapak Elisa Lumbantoruan, 55, diangkat sebagai Komisaris Independen pada bulan Juni 2015, dan anggota Komite Audit sejak bulan Juli 2015. Saat ini beliau menjabat Direktur Utama & CEO PT ISS Indonesia. Beliau sebelumnya menempati posisi EVP/Direktur Sumber Daya Manusia, TI, dan Strategi di PT Samora Usaha Makmur sejak tahun 2014.

Bapak Elisa mengawali karier di bidang teknologi informasi pada tahun 1980, menanjak terus ke posisi senior di PT Hewlett-Packard Indonesia, termasuk menjadi Direktur Utama dan Manajer Umum Country TSG dari tahun 2002-2007. Setelah itu beliau bergabung dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, di mana beliau menjabat berbagai posisi strategis antara lain Direktur & EVP Pemasaran dan Penjualan, EVP CFO Keuangan/Grup, EVP Strategi Korporasi dan TI dari tahun 2007-2013. Bersamaan dengan itu, beliau menjadi Komisaris Independen di PT XL Axiata Tbk, dari tahun 2008-2012, Komisaris Utama PT Citilink Indonesia dari 2008-2013, dan Komisaris Utama PT Gapura Angkasa dari tahun 2009-2013.

Bapak Elisa meraih gelar Sarjana di bidang Matematika dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia.

Bapak Richard Farnsworth Seney, 61, telah diangkat sebagai Komisaris Independen Indosat Ooredoo pada Januari Juni 2009 dan diangkat sebagai Komisaris Independendan ketua Komite Audit sejak Juni 2013. Beliau menjabat sebagai Kepala Bagian Operasional di Qtel International (QI) sejak tahun 2007 hingga 2011, Presiden dan Kepala Bagian Eksekutif di MCT Corp (termasuk para pendahulunya) dari tahun 1992 hingga tahun 2007, Wakil Presiden Deputi Eksekutif dan General Manager dari MCT Investors, L.P sejak tahun 1987 hingga tahun 2002, dan Wakil Presiden Eksekutif dan Chief Financial Officer di Charisma Communications Corporation, perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi sejak tahun 1985 hingga tahun 1987.

Bapak Richard memperoleh gelar Bachelor di bidang Commerce dari University of Virgina McIntire School of Commerce, Amerika Serikat.

Elisa Lumbantoruan

Komisaris Independen Komisaris Independen

Richard Farnsworth Seney

293Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Bapak Wijayanto Samirin, 44, diangkat sebagai Komisaris Independen Indosat Ooredoo sejakb bulan Januari 2015. Saat ini beliau adalah Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia untuk bidang Ekonomi dan Keuangan. Beliau juga merupakan salah satu pendiri dan Direktur Institut Kebijakan Publik Paramadina (PPPI), serta Wakil Rektor dan lektor di Universitas Paramadina, Jakarta, sejak tahun 2007 hingga 2015. Sebelum bergabung di Paramadina, beliau berkarier 9 tahun di industri investasi perbankan serta hedge fund. Beliau menjabat berbagai posisi di Farindo/Farallon Capital LLC, ABN AMRO Asia Securities, dan Makindo Securities.

Bapak Wijayanto adalah penerima beasiswa Fulbright yang meraih gelar Master di bidang Kebijakan Publik dari Georgetown University, Washington D.C., Amerika Serikat, dan gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Beliau telah menulis 4 buku serta lebih dari 100 artikel dan sejumlah makalah akademik.

Bapak Astera Primanto Bhakti, 48, diangkat sebagai Komisaris Indosat Ooredoo pada bulan Januari 2015. Saat ini beliau menjabat sebagai Asisten Menteri Keuangan Pendapatan Negara. Beliau pernah menjabat Kepala Negosiasi Perjanjian Pajak dan Sekretaris Tim Tarif di Kementrian Keuangan sejak tahun 2012 hingga 2015, serta Direktur Pusat Kebijakan Pendapatan Negara di Kantor Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan) pada tahun 2012. Sebelumnya Bapak Astera bergabung di Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 1992 dimana beliau menjabat sejumlah posisi dengan posisi terakhir sebagai Wakil Direktur Perjanjian Pajak dan Kerja Sama Internasional pada tahun 2009.

Bapak Astera memperoleh gelar Sarjana Manajemen dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia. Beliau melanjutkan studi di Institut Ekonomi University of Boulder, Colorado, Amerika Serikat, dan memperoleh gelar Master di bidang Perpajakan dari University of Denver, Colorado, Amerika Serikat. Beliau juga mengikuti berbagai sesi pelatihan Perpajakan dan Kinerja Tim di universitas terkemuka di dunia.

Wijayanto Samirin

Komisaris Komisaris Independen

Astera Primanto Bhakti

Profil Dewan komisaris

294Indosat Ooredoo

Bab 7 - Data Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Alexander Rusli

Direktur Utama & Chief Executive Officer

Bapak Alexander Rusli, 45, diangkat sebagai Direktur Utama dan Chief Executive Officer pada bulan November 2012 setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen sejak bulan Januari 2010. Sebelum November 2012, beliau adalah Managing Director dari Northstar Pacific, sebuah private equity fund yang berfokus pada peluang-peluang bisnis di Indonesia dan Asia Tenggara. Sebelumnya beliau juga menjabat di pemerintahan selama sembilan tahun. Pada enam tahun pertamanya di pemerintahan, beliau menjabat sebagai Konsultan Ahli untuk Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi, dimana beliau terlibat dalam perumusan kebijakan dan peraturan dalam bidang industry telekomunikasi, media, dan pos. Pada masa tiga tahun terakhirnya di pemerintahan, beliau menjabat sebagai Konsultan Ahli untuk Menteri Badan Usaha Milik Negara, dengan pengawasan kepada sekitar 140 badan usaha milik negara dan lebih dari 500 anak Perusahaan. Bersamaan dengan hal tersebut, beliau juga sempat memegang berbagai jabatan di beberapa badan usaha milik negara, termasuk sebagai komisaris dari PT Krakatau Steel (Persero)–produsen baja, PT Geodipa Energi–Perusahaan panas bumi, dan PT Kertas Kraft Aceh–produsen kertas. Sebelum posisinya di pemerintahan, Beliau menjabat sebagai Principal Consultant bagi PricewaterhouseCoopers Management Consulting, Indonesia.

Bapak Alex menyelesaikan seluruh pendidikan tertier formal di Curtin University, Western Australia. Beliau memegang gelar Doctor of Philosophy di bidang Sistem Informasi.

Profil Direksi

295Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Direktur & Chief Financial Officer

Caba Pinter

Bapak Caba Pinter, 49, diangkat sebagai Chief Financial Officer Indosat Ooredoo sejak bulan Juli 2015. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Regional CFO dari Ooredoo Group di Doha, Qatar sejak tahun 2013 sampai 2015.

Beliau telah menjabat berbagai posisi senior di industri telekomunikasi, mulai dari CFO Millicom International Cellular S.A. di Ghana dari tahun 2001 sampai 2002, Finance Director di Celtel Uganda dari tahun 2003 sampai 2005, CFO dan Acting CEO di Celtel Kenya dari tahun 2005 sampai 2008, Africa CFO di Zain Africa, Kerajaan Bahrain dari tahun 2008 sampai 2010, dan Africa CFO Airtel Africa di Kenya dari tahun 2010 sampai 2012.

Bapak Caba memperoleh gelar Master di bidang Perekonomian dan Manajemen Internasional (MIEM) dari SDA Bocconi di Milan, Italia.

Bapak Joy Wahjudi, 45, diangkat sebagai Direktur & Chief Sales & Distribution Officer di Indosat Ooredoo pada bulan Mei 2014. Bapak Joy memiliki pengalaman 20 tahun di industri telekomunikasi Indonesia, diawali tahun 1995 saat beliau menjabat GM Finance & Treasury di Mobile Selular Indonesia. Pada tahun 1997 beliau bergabung dengan XL Axiata sebagai GM Finance Controller, di mana beliau kemudian menjabat berbagai posisi senior antara lain GM Corporate Strategy dari tahun 2000–2003, GM Sales Business Solution dari tahun 2003–2005, VP Region dari tahun 2005–2006, dan Chief Commerce Officer dari tahun 2006 hingga Februari 2014.

Bapak Joy memperoleh gelar Master of Business Administration di bidang Bisnis Internasional dari California State East Bay, Amerika Serikat.

Joy Wahjudi

Direktur & Chief Sales and Distribution Officer

Profil Direksi

296Indosat Ooredoo

Bab 7 - Data Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Bapak John Martin Thompson, 52, diangkat sebagai Direktur & Chief Technology Officer pada bulan November 2014.

Dalam karier beliau selama 25 tahun di bidang telekomunikasi, beliau pernah menjabat berbagai posisi di perusahaan–perusahaan telekomunikasi terkemuka di dunia. Belum lama berselang beliau menjabat Direktur Vodafone Core Network & Operations sejak tahun 2013 hingga 2014. Beliau mengawali karier di bidang telekomunikasi sebagai Senior Engineer di Microtel (sekarang Orange), Inggris, tahun 1990, kemudian bergabung dengan Telecel di Lisbon (Vodafone Portugal) tahun 1992. Pada 1993, beliau bergabung dengan Tokyo Digital Phone (J–Phone) di Jepang. Selanjutnya beliau menjabat CTO di RPG Cellular Madhya Pradesh, India, dari tahun 1995–1997, Head of Fixed Network D2 Mannesmann, Dusseldorf, Jerman, dari tahun 1997–1999, President & CEO J–Phone Hokkaido Ltd., Jepang, dari tahun 1999–2000, CTO J–Phone East Ltd., Tokyo, dari tahun 2000–2001, Direktur Alliance di Bharti–Airtel di Delhi, India, dari tahun 2006–2007, Chief Technology Officer Vodafone K.K. Tokyo, Jepang, dari tahun 2001–2006, Direktur Vodafone Group untuk Unit Layanan Jaringan dari tahun 2007–2012, dan CTO Cable & Wireless Worldwide, Bracknell dari tahun 2012–2013.

Bapak John memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Elektro dan Elektrik dari University of Birmingham, United Kingdom, tahun 1984.

Direktur & Chief Technology Officer

John Martin Thompson

297Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Ibu Herfini Haryono, 49, diangkat sebagai Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer pada Oktober 2015. Sebelumnya Beliau menjabat Chief Information Officer sejak bulan Febuari 2015, juga sebagai Pejabat Sementara Chief Technical Officer (CTO) dari Mei 2014 hingga Oktober 2014 di Indosat Ooredoo. Beliau bergabung dengan Indosat Ooredoo pada awal 2013, di mana beliau memimpin berbagai proyek utama termasuk Mobile Financial Project dan Market Bite Size Project. Beliau juga menjabat Komisaris di anak perusahaan Indosat Ooredoo PT Lintasarta sejak Juni 2014.

Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang Teknologi Informasi, teknik jaringan, dan pengalaman teknis, Ibu Haryono Herfini pernah menjabat berbagai posisi senior antara lain sebagai Direktur dan Komisaris PT Telkom Metra dari tahun 2007-2013, Chief Technology & Information Officer, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Telkomsel dari tahun 2009-2012, serta Vice President PT Telkomsel dari tahun 2004-2008. Sebelumnya beliau bekerja di StarHub Singapura dan PT Motorola Indonesia. Beliau meraih berbagai penghargaan termasuk Hitachi Award untuk CIO Indonesia pada tahun 2009, Satya Lencana Pembangunan pada tahun 2011 dari Presiden Republik Indonesia, dan Amdocs Award untuk CIO Telco global pada tahun 2011.

Ibu Herfini meraih gelar Diplomengineuer (Dipl.-Ing.) Teknik Elektro dengan spesialisasi di bidang Telekomunikasi dari Technical University of Braunschweig, Jerman, pada tahun 1992. Selanjutnya beliau mengikuti berbagai pelatihan antara lain Kursus Manajemen Keuangan di Universitas Prasetya Mulya, Jakarta, dan Kursus Inovasi di MIT, Cambridge, Amerika Serikat.

Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer

Herfini Haryono

Profil Direksi

298Indosat Ooredoo

Bab 7 - Data Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Profil Chief

Bapak Indar Atmanto menjabat sebagai Chief Corporate Services Officer sejak Agustus 2011. Bapak Indar pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Indosat Mega Media, dan sebelumnya adalah CEO PT Indosat Mega Media (IM2) untuk periode tahun 2006-2012. Sepanjang masa bakti di IM2, beliau banyak melakukan inisiatif untuk memposisikan IM2 sebagai penggerak utama layanan broadband mobile di Indonesia, dimana kinerja IM2 sangat dihargai oleh operator lain dalam industri dan meraih berbagai penghargaan nasional maupun internasional, antara lain pemenang Most Innovative Broadband Wireless dari WBA (World Broadband Alliance), penghargaan Top Brand, dan penghargaan untuk call center dari beberapa lembaga terpandang di Indonesia. Pada tahun 2010, Bapak Indar juga terpilih sebagai salah satu Best CEO Indonesia oleh majalah bisnis SWA. Sebelum bergabung dengan PT Indosat Mega Media, Bapak Indar menjabat sebagai Direktur Komersial PT Aplikanusa Lintasarta, dan dalam masa baktinya perusahaan berhasil bertumbuh melebihi pertumbuhan pasar. Sebelumnya, beliau telah menjabat sebagai komisaris dan direktur pada berbagai perusahaan, antara lain Komisaris PT EDI (Electronic Data Interchange), Komisaris PT Indosat Mutimedia Mobile (IM3), Komisaris PT Satelindo, dan Direktur PT Bimagraha Telekomindo. Pengalaman profesional beliau juga mencakup berbagai posisi manajemen di PT Indosat Tbk, termasuk Corporate Secretary, Strategic Corporate Development-General Manager, dan Marketing-General Manager. Bapak Indar lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia, pada tahun 1986. Beliau mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia melalui OTO Bapennas untuk melanjutkan studi pasca sarjana, dan meraih gelar Master dalam Business Administration dengan spesialisasi dalam Telecommunication Management and Finance dari University of Miami, Amerika Serikat, pada tahun 1993. Pada tahun 2014 Bapak Indar dinobatkan sebagai Tokoh Inspiratif 2014 dan menerima Golden Ring Award dari wartawan Telko Indonesia. Saat ini Bapak Indar juga menjadi Dewan Pengawas APMI (Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia) dan duduk juga sebagai Dewan Pengawas PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Jaya.

Chief Corporate Services Officer

Indar Atmanto

299Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Profil Chief

Bapak Prashant Gokarn diangkat sebagai Chief New Business & Innovation Officer pada bulan September 2015. Sebelumnya Bapak Prashant menjabat berbagai posisi termasuk Chief Strategy & Planning Officer pada bulan Juli 2011, anggota Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media, Head of 3G Business di Reliance Communications, India sejak tahun 2010 hingga 2011, Head of Corporate Strategy di Reliance Communication di India sejak thun 2008 hingga 2011, dan Partner di Spectrum Value Partners di London, Inggris, sejak tahun 2000 hingga 2008. Bapak Prashant meraih gelar pasca sarjana di bidang Management Studies dari Indian Institute of Management, juga merupakan lulusan Indian Institute of Technology.

Chief New Business & Innovation Officer

Prashant Gokarn

Bapak Dr. Andreas Gregori diangkat sebagai Chief Marketing Officer pada bulan September 2015. Dr. Gregori pernah menjabat sebagai Senior Partner di IDG Group of Companies sejak tahun 2012. Sebagai ahli dalam pengembangan bisnis teknologi dan marketing, beliau masuk di sektor telekomunikasi pada tahun 2002 sebagai Head of Vodafone live! proposition di Vodafone Group, di mana beliau kemudian ditunjuk sebagai Director Consumer Marketing di Vodafone Jerman. Pada tahun 2006 beliau bergabung sebagai Chief Sales & Marketing Officer di E-Plus Group, operator seluler Jerman terbesar ketiga, dan pada tahun 2011 bergabung sebagai Chief Commercial Officer di Sunrise Komunikasi AG, Telko Swedia terbesar kedua, sebelum pindah ke IDG Group of Companies.

Mengawali karirnya pada tahun 1991 sebagai konsultan dengan PriceWaterhouse sebelum bergabung di Procter & Gamble pada tahun 1992, dimana beliau ditunjuk Brand Manager sebelum pindah ke Bertelsmann AG sebagai VP Marketing Europe untuk Lycos Network pada tahun 1998, selanjutnya ditugaskan sebagai VP Marketing untuk Intershop AG, vendor perangkat lunak e-bisnis terkemuka yang berbasis di Hamburg.

Bapak Dr. Andreas memperoleh gelar di bidang Ilmu Komputer dari Technical University of Darmstadt pada tahun 1991, selanjutnya meraih gelar Dokter summa cum laude dari Technical University of Berlin pada tahun 1995.

Dr. Andreas Gregori

Chief Marketing Officer

300Indosat Ooredoo

Bab 7 - Data Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Bapak Thomas Chevanne diangkat sebagai Chief Strategy & Experience Officer Indosat Ooredoo pada bulan September 2015. Bapak Thomas adalah seorang ahli strategi telekomunikasi dengan pengalaman 15 tahun di sektor media dan telekomunikasi. Sejak bergabung di Ooredoo Group pada tanggal 2007, beliau telah ditunjuk berbagai jabatan senior termasuk, Group Senior Director Commercial Strategy & Partnerships. Sebelum itu dia adalah Strategy Advisor untuk media terkemuka dan organisasi telekomunikasi berfokus pada strategi pertumbuhan di pasar negara berkembang. Bapak Thomas mangawali karirnya pada tahun 2000 sebagai Strategy Consultant untuk Gemini Consulting sampai tahun 2005. Bapak Thomas lulus dengan kehormatan dari Paris Institute of Political Science dan London School of Economics.

Chief Strategy & Experience Officer

Thomas Chevanne

Ibu Ripy R.H. Mangkoesoebroto menjabat sebagai Chief Human Resources Officer sejak bergabung dengan Indosat Ooredoo pada bulan November 2012. Beliau memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman kerja dalam bidang SDM pada perusahaan-perusahaan consumer goods, farmasi, dan konsultan nasional dan multinasional. Sebelum bergabung dengan Indosat Ooredoo, beliau adalah Chief Human Resources pada AXA Indonesia, bagian dari AXA Group, salah satu group perusahaan asuransi terbesar di dunia. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur SDM pada MSD Group, yang dimiliki oleh Merck & Co, perusahaan farmasi terbesar kedua di dunia. Ibu Ripy lulus dari fakultas psikologi Universitas Indonesia, dan meraih gelar MsC. dalam bidang Education and Training System Design dari University of Twente di Belanda.

Ripy R.H. Mangkoesoebroto

Chief Human Resources Officer

301Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Profil Chief & Staf Ahli Independen–Komite Audit

Profil Tenaga Ahli Independen–Komite Audit

Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2008. Sebelumnya, beliau telah menjabat beberapa posisi, termasuk Direktur Utama PT Satelindo tahun 2001-2002, General Manager, Legal Affairs PT Indosat tahun 2000-2001, Komisaris PT MGTI (Grup Indosat) tahun 2000-2001, Direktur Utama PT Indosel tahun 1997-1999, Komisaris PT Sisindosat (Grup Indosat) tahun 1997-1999, Direktur PT Menara Jakarta tahun 1996-1997, Komisaris PT Patrakom (Grup Indosat) tahun 1996-1997, dan General Manager, Legal and General Affairs PT Indosat tahun 1988-1997. Sebelum bergabung dengan Indosat, beliau menjabat sebagai Corporate Attorney PT Nickel Indonesia tahun 1980-1983. Bapak Unggul meraih gelar sarjana dalam bidang hukum Internasional dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1977.

Unggul Saut Marupa Tampubolon

Komite AuditKomite Audit

Kanaka Puradiredja

Ditunjuk sebagai anggota Komite Audit sejak bulan Januari 2009. Beliau adalah pendiri Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono, dan menjabat Senior Partner sejak tahun 2000 sampai bulan Oktober 2007. Beliau adalah salah satu pendiri partner dan pemimpin KPMG Indonesia (1978-1999), termasuk sebagai Managing Partner dengan jabatan terakhir sebagai Ketua firma sebelum pensiun. Saat ini beliau adalah Ketua Dewan Kehormatan Lembaga Komite Audit Indonesia, mantan Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi Akuntan Indonesia (2002-2010), Anggota Dewan Kehormatan Asosiasi Profesi Manajemen Risiko (PRIMA), dan Wakil Ketua Dewan Pengurus Lembaga Komisaris Direksi Indonesia (LKDI). Sebelumnya, beliau menjabat beberapa posisi, termasuk anggota Komite Pemasaran & Komunikasi di KPMG International pada tahun 1995, anggota KPMG Asia Pacific Board periode tahun 1994-1998, dan Managing dan Senior Partner di KPMG Indonesia periode tahun 1978-1999 dengan posisi terakhir sebagai Ketua dari Perusahaan. Sebelumnya bekerja di Peat Marwick Mitchell (pendahulu KPMG) di Melbourne, Australia, pada periode tahun 1975-1977 dan di Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara Kementrian Keuangan (sekarang BPKP) pada periode tahun 1971-1974. Lulus dari Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Padjadjaran, Bandung, pada tahun 1971, beliau merupakan Chartered Accountant, Chartered Member di Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI) dan Certified Risk Management Professional.

302Indosat Ooredoo

Referensi OJK

Laporan Tahunan 2015

No. Kategori Keterangan Halaman

I. Umum

1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris

ü

2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik danmenggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca

ü

3. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas

Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:1. Sampul muka;2. Samping;3. Sampul belakang; dan4. Setiap halaman.

ü

4. Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan

Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun terakhir. ü

II. Ikhtisar Data Keuangan Penting

1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun

Informasi memuat antara lain:1. Penjualan/pendapatan usaha;2. Laba (rugi):

a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; danb. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali;

3. Total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain:a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; danb. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan

4. Laba (rugi) per saham.Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba (rugi) serta laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain secara total.

10

2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun

Informasi memuat antara lain:1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi;2. Jumlah aset;3. Jumlah liabilitas; dan4. Jumlah ekuitas.

10

3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun

Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.

10

Referensi OJK

303Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

No. Kategori Keterangan Halaman

4. Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik*

1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:a. Jumlah saham yang beredar;b. Kapitalisasi pasar;c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dand. Volume perdagangan.

2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham.

Untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.

14

5. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir*

Informasi memuat:1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar ;2. Tingkat bunga/imbalan;3. Tanggal jatuh tempo; dan4. Peringkat obligasi/sukuk.

1593-95

III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi

1. Laporan Dewan Komisaris Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar

penilaiannya;2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan

dasar pertimbangannya;3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris;

dan4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahannya.

23-25

2. Laporan Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan

strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;

2. Analisis tentang prospek usaha;3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan4. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi (jika ada);

dan5. Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan alasan perubahannya.

28-31

3. Tanda tangan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi

Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri;2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh

atas kebenaran isi laporan tahunan;3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi

dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam

hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.

33

IV. Profil Perusahaan

1. Nama dan alamat lengkap perusahaan

Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email dan website.

284

2. Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan

37

304Indosat Ooredoo

Referensi OJK

Laporan Tahunan 2015

No. Kategori Keterangan Halaman

3. Bidang usaha Uraian mengenai antara lain:1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir;2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan.

3740-45

4. Struktur Organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi.

48

5. Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan

Mencakup:1. Visi perusahaan;2. Misi perusahaan;3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan

Komisaris; dan4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki

perusahaan.

38-39

6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris

Informasi memuat antara lain:1. Nama;2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain);3. Umur;4. Domisili;5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan.

288-293

7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi

Informasi memuat antara lain:1. Nama;2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain);3. Umur;4. Domisili;5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di Perusahaan.

294-297

8. Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangankompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)

Informasi memuat antara lain:1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi;2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan;3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian;4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah

dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan untuk masing-masing level organisasi; dan

5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan.

124767

9. Komposisi Pemegang saham Mencakup antara lain:1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar

dan persentase kepemilikannya;2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi:

a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham;b. Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; danc. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham

masing-masing kurang dari 5%.

46

305Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

No. Kategori Keterangan Halaman

10. Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi

Informasi memuat antara lain:1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi;2. Persentase kepemilikan saham;3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah

beroperasi atau belum beroperasi).

286-287

11. Struktur grup perusahaan Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, dan (SPV).

46

12. Kronologis pencatatan saham* Mencakup antara lain:1. Kronologis pencatatan saham;2. Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham;3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun

buku; dan4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.

40-41

13. Kronologis pencatatan efek lainnya*

Mencakup antara lain:1. Kronologis pencatatan efek lainnya;2. Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya;3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir

tahun buku;4. Nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan5. Peringkat efek.

15

14. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal*

Informasi memuat antara lain:1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan;2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.

282-283

15. Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasional

Informasi memuat antara lain:1. Nama penghargaan dan/atau sertifikat;2. Tahun perolehan;3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikat; dan4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).

47

16. Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)

Memuat informasi antara lain:1. Nama dan alamat entitas anak; dan2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan.Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/cabang/perwakilan, agar diungkapkan.

282-283

17. Informasi pada website Perusahaan

Meliputi paling kurang:1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu;2. Struktur grup perusahaan (jika ada);3. Analisis kinerja keuangan;4. Laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir); dan5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi.

306Indosat Ooredoo

Referensi OJK

Laporan Tahunan 2015

No. Kategori Keterangan Halaman

V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan

1. Tinjauan operasi per segmen usaha

Memuat uraian mengenai:1. Penjelasan masing-masing segmen usaha.2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:

a. Produksi;b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;c. Penjualan/pendapatan usaha; dand. Profitabilitas.

53-65

2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan

Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerjakeuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebabkenaikan/penurunan (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas;3. Ekuitas;4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), penghasilan

komprehensif lain, dan total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain; dan

5. Arus kas.

73-107

3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikanperhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industriperusahaan

Penjelasan tentang:1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang;

dan2. Tingkat kolektibilitas piutang.

87-107

4. Bahasan tentang struktur modal dan kebijakan manajemen atas struktur modal

Penjelasan atas:1. Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri dari utang berbasis bunga

dan ekuitas; dan2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies) dan dasar

pemilihan kebijakan tersebut.

87-107277

5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modalpada tahun buku terakhir

Penjelasan tentang:1. Tujuan dari ikatan tersebut;2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut;3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari

posisi mata uang asing yang terkait.Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.

101-102

6. Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir

Penjelasan tentang:1. Jenis investasi barang modal;2. Tujuan investasi barang modal; dan3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir.Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan.

101-102

307Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

No. Kategori Keterangan Halaman

7. Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, dan lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan

Informasi memuat antara lain:1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai

(realisasi); dan2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun mendatang.

29

8. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan

Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan.

46

9. Uraian tentang prospek usaha perusahaan

Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.

331

10. Uraian tentang aspek pemasaran

Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar.

54-65

11. Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir

Memuat uraian mengenai:1. Kebijakan pembagian dividen;2. Total dividen yang dibagikan;3. Jumlah dividen kas per saham; dan4. Rasio Pembayaran5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk masing-masing

tahun.Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.

10102

12. Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemenyang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP)

Memuat uraian mengenai:1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya;2. Jangka waktu;3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan4. Harga.Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan.

180

13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)*

Memuat uraian mengenai:1. Total perolehan dana;2. Rencana penggunaan dana;3. Rincian penggunaan dana;4. Saldo dana; dan5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika

ada).

n/a

14. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi*

Memuat uraian mengenai:1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;3. Alasan dilakukannya transaksi;4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir;5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme atas transaksi; dan6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.

-

308Indosat Ooredoo

Referensi OJK

Laporan Tahunan 2015

No. Kategori Keterangan Halaman

15. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan

Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dandampaknya terhadap perusahaan.Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan.

129130

16. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir

Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dandampaknya terhadap laporan keuangan.Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan.

103183

17. Informasi kelangsungan usaha Pengungkapan informasi mengenai:1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha

perusahaan pada tahun buku terakhir;2. Manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan.Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku.

31

VI. Good Corporate Governance

1. Uraian Dewan Komisaris Uraian memuat antara lain:1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris;2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris

atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan3. Pengungkapan mengenai (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris).

117-119

2. Informasi mengenai Komisaris Independen

Meliputi antara lain:1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen.

118

3. Uraian Direksi Uraian memuat antara lain:1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota

Direksi;2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau

program orientasi bagi Direksi baru; dan3. Pengungkapan mengenai (pedoman dan tata tertib kerja Direksi).

119-122

4. Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi

Mencakup antara lain:1. Prosedur pelaksanaan atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi;2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan atas kinerja Dewan Komisaris dan

Direksi; dan3. Pihak yang melakukan

118120

5. Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi

Mencakup antara lain:1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris;2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Direksi;3. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka

pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Dewan Komisaris;

4. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi; dan

5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi.

118120121

309Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

No. Kategori Keterangan Halaman

6. Frekuensi dan tingkat kehadiran rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi, dan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi

Informasi memuat antara lain:1. Tanggal Rapat;2. Peserta Rapat; dan3. Agenda Rapat.untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan.

118122

7. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu

Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah.

46

8. Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, DewanKomisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali

Mencakup antara lain:1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya;2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama

dan/atau pengendali;4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris

lainnya; dan5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham

Utama dan/atau pengendali.Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan.

-

9. Komite Audit Mencakup antara lain:1. Nama dan jabatan anggota komite audit;2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit;3. Independensi anggota komite audit;4. Uraian tugas dan tanggung jawab;5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit.

119150-151

299

10. Komite/Fungsi Nominasi dan/atau Remunerasi

Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite/fungsi nominasi

dan/atau remunerasi;2. Independensi komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;3. Uraian tugas dan tanggung jawab;4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite/fungsi nominasi dan/atau

remunerasi;6. Pernyataan adanya pedoman komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;

dan7. Kebijakan mengenai suksesi Direksi.

119152-153

11. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan

Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain;2. Independensi komite lain;3. Uraian tugas dan tanggung jawab;4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.

119154

12. Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan

Mencakup antara lain:1. Nama, domisili, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan;2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris

perusahaan.

122

310Indosat Ooredoo

Referensi OJK

Laporan Tahunan 2015

No. Kategori Keterangan Halaman

13. Informasi mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya

Dalam bentuk tabel mencakup antara lain:1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya;2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada tahun buku; dan3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan.

122-116

14. Uraian mengenai unit audit internal

Mencakup antara lain:1. Nama ketua unit audit internal;2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal;3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal;4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan;5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal.

123

15. Akuntan Publik Informasi memuat antara lain:1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan

tahunan selama 5 tahun terakhir;2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan

keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;3. Besarnya untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik

pada tahun buku terakhir; dan4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan

pada tahun buku terakhir.Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan.

124

16. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan

Mencakup antara lain:1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan;2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem

manajemen risiko;3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.

124-142

17. Uraian mengenai sistem pengendalian intern

Mencakup antara lain:1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup

pengendalian keuangan dan operasional;2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang

diakui secara internasional (COSO – ); dan3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem

pengendalian intern.

123-142

18. Uraian mengenai yang terkait dengan lingkungan hidup

Mencakup antara lain informasi tentang:1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;2. Kegiatan yang dilakukan; dan terkait program lingkungan hidup yang

berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain.

3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.

155

19. Uraian mengenai yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja

Mencakup antara lain informasi tentang:1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan2. Kegiatan yang dilakukan.terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain.

155

311Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

No. Kategori Keterangan Halaman

20. Uraian mengenai yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan

Mencakup antara lain informasi tentang:1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;2. Kegiatan yang dilakukan; tanggung jawab produk, kesehatan dan keselamatan

konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan, dan lain-lain.

156-159

21. Uraian mengenai yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen

Mencakup antara lain:1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan2. Kegiatan yang dilakukan.terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.

156

22. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, serta anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang menjabat pada periode laporan tahunan

Mencakup antara lain:1. Pokok perkara/gugatan;2. Status penyelesaian perkara/gugatan;3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota Dewan

Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi).

Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan.

143-148

23. Akses informasi dan data perusahaan

Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepadapublik, misalnya melalui (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya.

149

24. Bahasan mengenai kode etik Memuat uraian antara lain:1. Isi kode etik;2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi;3. Penyebarluasan kode etik;4. Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran kode etik; dan5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun buku

terakhir.Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan

148-149

25. Pengungkapan mengenai Sistem Whistleblowing

Memuat uraian tentang mekanisme antara lain:1. Penyampaian laporan pelanggaran;2. Perlindungan bagi whistleblower3. Penanganan pengaduan;4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta

tindak lanjutnya.

149

26. Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi

Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin.Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya

119

312Indosat Ooredoo

Referensi OJK

Laporan Tahunan 2015

No. Kategori Keterangan Halaman

VII. Informasi Keuangan

1. Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentangTanggung Jawab atas Laporan Keuangan*

Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan.

162

2. Opini auditor independen atas laporan keuangan

164-165

3. Deskripsi Auditor Independen di Opini

Deskripsi memuat tentang:1. Nama & tanda tangan;2. Tanggal Laporan Audit; dan3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.

164-165

4. Laporan keuangan yang lengkap

Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:1. Laporan posisi keuangan;2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;3. Laporan perubahan ekuitas;4. Laporan arus kas;5. Catatan atas laporan keuangan;6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan7. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas

menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan).

Laporan Keuangan

5. Perbandingan tingkat profitabilitas

Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. Laporan Keuangan

6. Laporan Arus Kas Memenuhi ketentuan sebagai berikut:1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan

pendanaan;2. Penggunaan metode langsung untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi;3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas

selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas

laporan keuangan.

Laporan Keuangan

7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Meliputi sekurang-kurangnya:1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK;2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan;3. Pajak penghasilan;4. Imbalan kerja; dan5. Instrumen Keuangan.

Laporan Keuangan

8. Pengungkapan transaksi pihak berelasi

Hal-hal yang diungkapkan antara lain:1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi;2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban

terkait; dan3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.

Laporan Keuangan

313Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

No. Kategori Keterangan Halaman

9. Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini;2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi;3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar

dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan;4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi

keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan

5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.

Laporan Keuangan

10. Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Metode penyusutan yang digunakan;2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan

model biaya;3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar

aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan

4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.

Laporan Keuangan

11. Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi*

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk

mengidentifikasi segmen yang dilaporkan;2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan;3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan,

aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan

4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.

Laporan Keuangan

12. Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya;2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen keuangan;3. Kebijakan manajemen risiko;4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko

kredit dan risiko likuiditas; dan5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif.

Laporan Keuangan

13. Penerbitan laporan keuangan Hal-hal yang diungkapkan antara lain:1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.

Laporan Keuangan

314Indosat Ooredoo

Bab 8 - Laporan Keberlanjutan

Laporan Tahunan 2015

Laporan KeberlanjutanKami meningkatkan pengalaman pelanggan serta keterlibatan dengan pemegang kepentingan, dengan tujuan memperkuat bisnis kami dan memberikan nilai tambah yang berkelanjutan

Bab

314Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

315Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015315Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

316Indosat Ooredoo

Bab 8 - Laporan Keberlanjutan

Laporan Tahunan 2015

Parameter Pelaporan

Siklus Pelaporan

Indosat Ooredoo menyusun laporan ini secara tahunan untuk mengkomunikasikan dampak ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial kepada para pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, pemasok, agen penjualan, kelompok masyarakat dan pemerintah Indonesia.

Periode Laporan

Laporan ini mencakup periode antara 1 Januari 2015 sampai 31 Desember 2015. Laporan sebelumnya mencakup periode antara 1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2014.

Lingkup dan Isi Laporan

Laporan ini membahas aspek-aspek bisnis Indosat Ooredoo yang menimbulkan dampak signifikan dalam bidang tata kelola, ketenagakerjaan, masyarakat, lingkungan hidup, dan ekonomi sehingga dipandang sebagai aspek material. Data kuantitatif disajikan sejauh mungkin dan dilengkapi atau digantikan oleh data kualitatif.

Informasi dalam laporan ini tidak tunduk terhadap batasan-batasan spesifik, tetapi ada informasi yang tidak disajikan dalam laporan ini karena tidak dinilai signifikan bagi pemangku kepentingan kami yaitu pelanggan, mitra kerja, karyawan, pemegang saham, masyarakat serta pemerintah.

Konten laporan ini mengacu kepada indikator GRI 4.0 yang inti. Indikator tersebut dapat dilihat di website GRI www.globalreporting.org.

Lingkup Pelaporan

Bahan yang disajikan terkait operasional Indosat Ooredoo serta anak perusahaannya di Indonesia, sebagaimana dimuat dalam laporan keuangan konsolidasian.

Pengukuran dan Pelaporan

Tidak ada perubahan material dalam metode pelaporan ataupun penyajian ulang dari laporan keberlanjutan terakhir yang secara signifikan mempengaruhi perbandingan antara laporan keberlanjutan tahun ini dan tahun sebelumnya. Angka-angka keuangan disajikan berdasarkan standar akunting Prinsip Standar Akunting Keuangan (PSAK). Tidak ada perubahan mendasar dalam metode pelaporan atau penyajian ulang dari laporan keberlanjutan sebelumnya.

Profil Laporan

Laporan ini membahas kegiatan PT Indosat Tbk (selanjutnya disebut “Indosat Ooredoo”) pada tahun 2015 menuju keberlanjutan jangka panjang demi manfaat bagi semua pemangku kepentingan dan bangsa Indonesia.

317Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Daftar Isi

I. Sambutan Direktur UtamaII. Pemegang KepentinganIII. Tentang Indosat OoredooIV. Tata Kelola PerusahaanV. Dampak EkonomiVI. Kinerja LingkunganVII. Praktek KetenagakerjaanVIII. Hak Azasi ManusiaIX. MasyarakatX. Tanggungjawab Produk

Pedoman dan Referensi

Laporan ini merujuk kepada Pedoman Pelaporan Keberlanjutan yang diterbitkan oleh global Reporting Initiatives (GRI). Laporan ini belum diverifikasi oleh pihak eksternal, namun dapat disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hubungi

PT Indosat Tbk (“Indosat Ooredoo”)Jalan Medan Merdeka Barat No. 21Gedung Indosat Ooredoo, Jakarta 10110, IndonesiaTelp: +62 21 3000 3001Fax : +62 21 3000 3754

318Indosat Ooredoo

Bab 8 - Laporan Keberlanjutan

Laporan Tahunan 2015

Pemegang Saham yang Terhormat,

Tahun 2015 merupakan tahun yang penting dan menarik bagi Indosat Ooredoo. Meskipun terjadi perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia, namun kami menutup tahun ini dengan meraih sasaran-sasaran penting. Kami juga mencapai kemajuan besar dalam banyak bidang, memberikan keuntungan bagi para pemegang saham di berbagai area mulai dari pertumbuhan pendapatan dua digit hingga skor tata kelola perusahaan yang lebih tinggi, jumlah pelanggan seluler tercatat 69,7 juta, dan skor peningkatan kepuasan pelanggan.

I. Kata Sambutan Presiden Direktur

Bab 8 - Laporan Keberlanjutan

319Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Pencapaian & Peristiwa PentingYang terutama di tahun 2015, kami berhasil merampungkan modernisasi jaringan kami menjadi LTE ready dan mengubah nama (rebranding) menjadi Indosat Ooredoo, kedua hal itu menandai awal transformasi kami untuk bergerak melampaui solusi ICT tradisional menjadi perusahaan digital. Nama ‘Indosat Ooredoo’ merupakan sinyal bergabungnya kami sebagai anggota keluarga global Ooredoo.

Selaras dengan identitas ini, kami telah menetapkan sasaran tiga tahun untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia. Kami bermaksud mencapai strategi ini dengan menyediakan berbagai produk dan layanan yang membebaskan, sehingga memungkinkan para pelanggan kami dengan kepercayaan diri melakukan koneksi dan memperoleh keuntungan dari perekonomian digital; dengan menyediakan jaringan mobile dan serat optik yang terkuat dan paling andal; serta memperlakukan para pelanggan sebagai sahabat.

Singkatnya, kami berkomitmen menghadirkan pengalaman yang hebat dan memperkaya kehidupan para pelanggan kami, guna memastikan relevansi keberlanjutan Indosat Ooredoo di dalam lansekap dunia digital yang cepat berubah.

Mendorong Keuntungan Berkelanjutan melalui TeknologiUpaya kami untuk mewujudkan strategi ini terentang melampaui organisasi kami sendiri, seperti ditunjukkan dengan dukungan berkelanjutan kami terhadap ekosistem digital Indonesia secara umum. Sepanjang tahun ini, inkubator Ideabox kami telah meluluskan angkatan lain dari para startup lokal, sedangkan dana ventura kami SB-ISAT melakukan sejumlah investasi yang menjanjikan, juga di perusahaan-perusahaan lokal. Selain itu, kontes tahunan kami Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC), yang bertujuan membangkitkan minat generasi muda Indonesia terhadap inovasi dan teknologi, mencatat rekor partisipasi di tahun 2015 di mana jumlah peserta lebih dari 3.000 orang. Dengan mendukung ekosistem lokal melalui bimbingan dan pendanaan, kami telah membantu mengawali siklus pertumbuhan positif yang benar-benar berkelanjutan.

Sementara itu, program Tanggung Jawab Sosial Kemasyarakatan (CSR) kami yang telah lama berlangsung, menyentuh lebih banyak kehidupan dibandingkan sebelumnya. Program Pemberdayaan Perempuan kami telah memanfaatkan teknologi untuk memberdayakan perempuan dalam bisnis, sebagai contoh dengan mengajarkan mereka untuk meriset, memasarkan, dan menjual produk mereka melalui internet serta menggunakan metode pembayaran elektronik (e-payment). Sedangkan program Mobil Klinik kami telah membawa

peralatan dan profesional medis untuk melayani lebih dari 737.000 penerima manfaat sejak tahun 2007 di seluruh negeri. Program Mobil Klinik kami berlangsung efektif, sehingga direncanakan akan diikuti di tempat-tempat lain di Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Kami juga meluncurkan program pendidikan Cyberschool pada bulan November 2015, yang menggunakan teknologi digital untuk membuat pendidikan yang baik menjadi lebih terjangkau, mudah dan dapat diakses di mana pun di negeri ini.

Pengembangan & Keterlibatan KaryawanPara karyawan kami, sebagai penggerak transformasi ini, tetap menjadi area fokus yang penting. Kami telah berupaya menciptakan budaya perusahaan yang lebih terbuka dan ramping, dengan banyak peluang untuk pelatihan dan peningkatan karier berdasarkan prestasi.

Para karyawan kami juga memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam program-program CSR kami melalui program homestay berkolaborasi dengan “Indonesia Mengajar” di wilayah terpencil, di mana mereka dapat mengajar atau menjadi relawan. Pada tahun 2015, para karyawan kami menjadi relawan di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, secara langsung terlibat dalam masyarakat di berbagai pulau berbeda di Indonesia.

Langkah SelanjutnyaSebagai penyelenggara telekomunikasi terkemuka, kami sadar bahwa kami menjadi pelopor sekaligus patokan, terutama dalam hal digital. Kami dapat memberi teladan sebagai warga korporasi yang etis dan bertanggung jawab, senantiasa ingat akan kepentingan para pemangku kepentingan, dan berusaha memberikan kembali secara berkelanjutan. Melalui keterlibatan dalam masyarakat untuk mengelola tanggung jawab rantai pasokan kami, kami akan terus berupaya melakukan perbaikan dalam kegiatan operasional dan tata kelola kami, serta mencari peluang di mana kami dapat membuat perbedaan nyata dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Seiring langkah kami memulai perjalanan transformasi kami, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pelanggan, pemegang saham, mitra, dan karyawan kami, serta anggota masyarakat dan pemerintah atas dukungan mereka. Kami berharap dapat tetap bersama di tahun mendatang.

Alexander Rusli

Direktur Utama dan CEO

320Indosat Ooredoo

Bab 8 - Laporan Keberlanjutan

Laporan Tahunan 2015

Didirikan pada tahun 1967, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) adalah penyelenggara jasa telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia serta anggota Grup Ooredoo, penyelenggara jasa telekomunikasi global. Indosat Ooredoo menyediakan layanan selular, data tetap dan layanan broadband nirkabel serta layanan telekomunikasi tetap atau layanan suara tetap termasuk SLI, sambungan tetap nirkabel serta sambungan telepon tetap, dan layanan digital. Selain itu, bersama anak-anak perusahaannya, PT Indosat Mega Media (IM2) dan PT Aplikanusa Lintasarta, Indosat Ooredoo menyediakan layanan data tetap atau Multimedia, Internet & Komunikasi Data (MIDI) seperti IPVPN, penyewaan jalur, layanan internet dan layanan teknologi informasi segmen korporat. Saham Indosat Ooredoo tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI: ISAT).

Pada tahun 2015, Perusahaan rebranding sebagai “Indosat Ooredoo”, dan memulai perjalanan baru dengan tujuan menjadi menjadi perusahaan telco digital terkemuka di Indonesia.

II. Sekilas Indosat Ooredoo

Bab 8 - Laporan Keberlanjutan

321Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Nama Organisasi PT Indosat Tbk, kini dikenal sebagai “Indosat Ooredoo ”

Merek, produk dan layanan utama • Layanan Seluler Pra-bayar dan Pasca-bayar dengan merek Matrix, IM3 dan Mentari.

• Layanan data tetap, yang termasuk multimedia, komunikasi data dan Internet (MIDI) yang dipasarkan khususnya kepada pelanggan bisnis. Kami juga menawarkan layanan berbasis satelit seperti sewa transponder dan VSAT serta Teknologi Informasi (TI), misalnya Pusat Pemulihan Gangguan (Disaster Recovery Center), Pusat Data, dan Indosat Ooredoo Cloud Services dengan infrastructure-as-a-service. Kami melayani jasa-jasa ini secara langsung dan melalui anak-anak perusahaan kami, Lintasarta dan IM2.

• Layanan telekomunikasi tetap (suara).• Layanan digital.

Lokasi kantor utama organisasi Jakarta, Indonesia

Daerah dan pasar operasional yang dilayani Indosat Ooredoo melayani pelanggan ritel, segment Ukuran Kecil Menengah (UKM) maupun bisnis enterprise besar di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Sifat kepemilikan dan bentuk hukum Badan hukum Indonesia yang berbentuk perusahaan publik

Skala perusahaan

Jumlah pelanggan seluler 69,7 juta

Jumlah karyawan tetap 3.178 (tidak termasuk anak perusahaan)

Jumlah BTS 50.687

Pendapatan tahun 2015 Rp26.768,5 miliar

Total aset 31 Desember 2015 Rp55.388,5 miliar

Identitas dan persentase pemegang saham terbesar per 31 Desember 2015

Ooredoo Asia Pte Ltd. adalah pemegang saham terbesar dengan 65% kepemilikan saham.

Perubahan penting dalam skala organisasi atau kepemilikan ataupun rantai pemasok

Selama periode yang dilaporkan tidak terjadi perubahan penting pada struktur kepemilikan atau modal saham. Beberapa aset/fasilitas tertentu ditutup dengan alasan strategis, sementara ada yang baru dibuka, tetapi skala keseluruhan organisasi tidak berubah secara berarti selama tahun berjalan, demikian pula rantai pasokan tidak berubah signifikan.

Struktur operasional organisasi Untuk Struktur Organisasi lengkap Indosat Ooredoo, lihat bagian Profil Perusahaan pada Laporan Tahunan 2015.

322Indosat Ooredoo

Bab 8 - Laporan Keberlanjutan

Laporan Tahunan 2015

Identifikasi Kelompok Pemangku Kepentingan

Untuk kepentingan laporan ini, kelompok pemangku kepentingan Indosat Ooredoo ditentukan berdasarkan keterlibatan langsung Indosat Ooredoo dengan mereka dalam proses penciptaan produk dan jasanya, dan/atau potensi bahwa Indosat Ooredoo dapat secara aktif mempengaruhi kesejahteraan mereka dengan berkontribusi positif atau negatif.

Isu yang Menjadi Perhatian Khusus Pemangku Kepentingan

Selama tahun berjalan pemangku kepentingan Indosat Ooredoo telah menyampaikan berbagai isu, termasuk:• Karyawan telah menyampaikan beberapa hal terkait ketenagakerjaan melalui serikat pekerja dan

Divisi Human Resources• Pemeringah telah menyampaikan sejumlah hal terkait infrastuktur telekomunikasi serta kepatuhan

perundangan melalui jalur resmi maupun asosiasi serta pertemuan tidak resmi.

* Pemegang kepentingan tidak dilibatkan secara khusus oleh Indosat Ooredoo dalam proses penyusunan laporan ini.

III. Sekilas Pemangku Kepentingan

Kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh Indosat Ooredoo

Metode keterlibatan*

Pelanggan Pelanggan berinteraksi terus menerus dengan produk dan/atau jasa Indosat Ooredoo. Promosi dilancarkan dan penawaran terarah diciptakan untuk menarik minat pelanggan. Survai pelanggan dilaksanakan untuk menentukan kepuasan.

Karyawan, pekerja lain dan serikat pekerja mereka

Di samping menerapkan praktek-praktek ketenaga-kerjaan yang baik serta mengadakan evaluasi kinerja berkala, survei karyawan berkala juga dilaksanakan dan percakapan dengan Serikat Pekerja Indosat Ooredoo juga kerap kali diadakan. Kecuali itu, Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dibicarakan setiap dua tahun.

Pemasok Bekerja sama untuk meningkatkan mutu dan memastikan prosedur kerja yang benar.

Mitra usaha Bekerja sama dalam berbagai kegiatan.

Komunitas setempat Indosat Ooredoo membantu menghubungkan komunitas setempat maupun daerah-daerah terpencil. Di samping itu, Indosat Ooredoo mendukung komunitas setempat melalui sejumlah kegiatan seperti bantuan bencana, seminar bagi mahasiswa dan banyak lagi.

Masyarakat madani Indosat Ooredoo mendukung pengembangan masyarakat madani secara umum dengan membantu alih pengetahuan dan kegiatan-kegiatan lain melalui jaringan telekomunikasinya.

Pemegang saham Indosat Ooredoo secara aktif mengkomunikasikan statusnya kepada pemegang saham dengan berbagai cara termasuk melalui Rapat Umum Pemegang Saham resmi. Informasi penting juga dipublikasikan di situs internet. Indosat Ooredoo berupaya memberi imbal hasil yang optimal kepada pemegang saham, antara lain melalui pembagian dividen.

Pemerintah dan instansi berwenang Indosat Ooredoo berupaya mematuhi peraturan-peraturan pemerintah dan instansi berwenang. Indosat Ooredoo berupaya mendukung target pemerintah misalnya pembentukan budaya kerja yang aman pada tahun 2015, serta mendukung target infrastruktur dan layanan untuk proyek-proyek tertentu.

323Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

IV. Tata Kelola Perusahaan

Dewan Komisaris didukung oleh:• Komite Audit • Komite Manajemen Risiko • Komite Anggaran• Komite Nominasi dan Remunerasi

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ wewenang tertinggi, yang mewakili kepentingan para pemegang saham.

Dewan Komisaris mengawasi dan memantau jalannya kepengurusan Perusahaan, dan melapor kepada Pemegang Saham di Rapat Umum.

Tugas Direksi adalah memimpin dan mengurus Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sejalan dengan tujuan Perusahaan.

Struktur Tata Kelola

324Indosat Ooredoo

Bab 8 - Laporan Keberlanjutan

Laporan Tahunan 2015

Susunan Keanggotaan Badan Pengurus Tertinggi serta Komite Pendukung

Faktor utama dalam penyusunan keanggotaan Dewan Komisaris serta Komite Pendukung adalah kompetensi serta kualifikasi. Faktor lain termasuk umur, kewarganegaraan dan gender merupakan faktor tambahan.

Demikian pula anggota Direksi diangkat berdasarkan keunggulan dan kemampuan untuk memberi kontribusi berdasarkan pengalaman kerja dan pendidikan mereka, tanpa memandang usia, gender, ras atau kebangsaan. Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan Anggota Independen, Kebangsaan, Jenis Kelamin dan Umur per RUPSLB 15 Maret 2016

Organ/KomiteAnggota

Independen/ Total Anggota

Warga Negara Indonesia/Asing

Perempuan/ Laki-Laki

Anggota Termuda

Anggota Tertua

Dewan Komisaris 3/10 5/5 0/10 44 63

Direksi 1/5 3/2 1/4 45 52

Komposisi Komite Pendukung berdasarkan Anggota Independen, Kewarganegaraan, dan Jenis Kelamin per RUPSLB 15 Maret 2016

Organ/KomiteAnggota Independen/

Total AnggotaWarga Negara Indonesia

/AsingPria/Wanita

Komite Audit 2 (beserta 2 ahli independen)

/4 total anggota3/1 0/4

Komite Manajemen Risiko 1/4 2/2 0/4

Komite Anggaran 1/5 2/3 0/5

Komite Remunerasi 1/4 1/3 0/4

Mekanisme untuk Rekomendasi kepada Badan Pengurus Tertinggi

• Semua pemegang saham termasuk pemegang saham minoritas dapat memberikan pendapat mereka pada Rapat Umum Pemegang Saham.

• Semua karyawan dapat mengungkapkan pendapat mereka kepada manajemen melalui:- Serikat Pekerja Indosat Ooredoo - Jalur resmi seperti rapat berkala Townhall - Wawancara dan survai karyawan oleh Sumber Daya Manusia- Jalur komunikasi informal - Laporan anonim melalui mekanisme Whistle Blower.

Remunerasi Badan Pengurus Tertinggi

Anggota Dewan Komisaris menerima uang jasa atau honorarium, insentif, asuransi, dan tantiem termasuk fasilitas dan tunjangan lain, termasuk manfaat akhir masa kerja, yang jumlahnya diusulkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi untuk mendapat persetujuan RUPS berdasarkan usulan.

Sedangkan remunerasi Direksi ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan masukan dari Komite Remunerasi, yang salah satunya adalah kinerja Perusahaan termasuk kinerja keuangan dan tata kelola perusahaan yang baik.

Menghindari Benturan Kepentingan

Untuk menjaga independensi, dan mencegah benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi diharapkan memberitahukan kepada Perusahaan jabatan dan peran yang masih mereka jalani dalam kepemimpinan penting pada

325Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

perusahaan atau organisasi lain. Namun demikian, diharapkan agar peran ganda yang dipilih Komisaris dan Direktur di luar Indosat Ooredoo tidak akan menghambat atau membebani mereka dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam Perusahaan. Anggaran Dasar kami menyatakan bahwa setiap transaksi yang melibatkan benturan kepentingan yang didefinisikan dalam peraturan pasar modal harus memperoleh persetujuan pemegang saham independen dalam rapat umum pemegang saham yang khusus diadakan untuk keperluan itu.

Komposisi Badan Pengurus Tertinggi dan Komitenya

Faktor utama dalam menentukan komposisi, kualifikasi, dan keahlian anggota Dewan Komisaris maupun komite-komitenya adalah kompetensi dan kualifikasi. Faktor-faktor lain seperti usia, kebangsaan dan jenis kelamin adalah faktor sekunder.

Prinsip Panduan

Visi, misi, nilai perusahaan, Kode Etik dan Kode Perilaku Indosat Ooredoo semua mencerminkan komitmen untuk menciptakan nilai manfaat ekonomi, lingkungan atau sosial bagi pemangku kepentingan. Prinsip-prinsip ini sejalan dengan Millennium Development Goals (MDG) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana Indosat Ooredoo adalah salah satu penanda-tangannya.

Di seluruh organisasi, semua karyawan diharapkan memahami dan meresapi prinsip-prinsip ini. Di samping itu, setiap tahun karyawan harus menanda-tangani Kode Perilaku.

Pengawasan Kinerja Indosat Ooredoo

Kinerja Indosat Ooredoo di bidang ekonomi, lingkungan dan sosial, termasuk risiko dan peluang terkaitnya, dan kepatuhan terhadap standar internasional, kode perilaku, dan prinsip, ditinjau ulang secara berkala oleh Dewan Komisaris selaku badan pengurus tertinggi. Dalam tugas ini Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Risiko, yang bertugas mengenali risiko terkait dan membantu memastikan kepatuhan. Secara paralel, Direksi dibantu oleh Audit Internal dalam kepengurusan Perusahaan di bidang ekonomi, lingkungan dan sosial.

Selain itu, untuk memastikan bahwa prakarsa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dilaksanakan dengan semestinya serta secara bertanggung-jawab, etis dan efektif, Direksi membentuk Komite CSR pada tahun 2009 dan strukturnya kemudian ditata ulang pada rapat Direksi tanggal 10 Mei 2011. Beranggotakan anggota Direksi dan beberapa Ketua Kelompok, Komite CSR bertanggung jawab membimbing, memimpin dan mengevaluasi kegiatan-

kegiatan CSR kami. Komite CSR terdiri dari Chief Executive Officer, Chief Financial Officer, Chief Corporate Services Officer, dan berbagai Group Head.

Pengawasan Kinerja Dewan Komisaris

Dewan Komisarisis bertanggung jawab kepada pemegang saham di Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sehubungan dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial Indosat Ooredoo.

Persetujuan Prinsip Yang Disokong Indosat Ooredoo

Seperti yang diutarakan di muka, pada tahun 2011 Indosat Ooredoo menjadi salah satu organisasi pertama Indonesia yang menandatangani Millennium Development Goals (MDGs), kumpulan delapan prinsip yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan tujuan menghapuskan kemiskinan. Indosat Ooredoo juga menegakkan praktek-praktek terbaik seperti tercemin dari sejumlah sertifikasi internasional yang diperolehnya, termasuk ISO 9001:2000 untuk kendali mutu (sejak 2006), ISO 27001 untuk pengendalian keamanan TI (sejak 2013), dan ISO 31000 untuk manajemen risiko (sejak 2013).

Keanggotaan dalam Asosiasi

Indosat Ooredoo adalah anggota aktif berbagai asosiasi industri dan/atau organisasi pembela (advokasi) nasional/internasional seperti ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia), Apnatel (Asosiasi Telekomunikasi Indonesia), MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), APJII (Asosiasi ISP Indonesia) dan lain-lain.

Anti Korupsi

Unit bisnis Indosat Ooredoo diperiksa dengan selektif oleh fungsi Audit Internal untuk melihat adanya risiko korupsi. Setiap temuan akan diajukan kepada Komite Audit untuk dievaluasi lebih lanjut dan ditindak lanjuti. Semua karyawan (100% karyawan penuh waktu) telah diberi penjelasan tentang kebijakan dan prosedur anti-korupsi Indosat Ooredoo. Kode Etik Indosat Ooredoo tegas melarang benturan kepentingan, penerimaan hadiah, korupsi, transaksi orang dalam dan perilaku melanggar hukum atau tidak beretika. Setiap karyawan harus menandatangani pernyataan bahwa mereka telah membaca dan memahami Kode Etik. Karyawan harus menegaskan pernyataannya secara berkala melalui Intranet Perusahaan.

Setiap Direktur atau karyawan yang didapati melanggar Kode Etik akan diberikan sangsi sebagaimana mestinya, samai dengan dan termasuk pemutusan hubungan kerja.

326Indosat Ooredoo

Bab 8 - Laporan Keberlanjutan

Laporan Tahunan 2015

Sebagai sebuah perusahaan publik terkemuka dan penyelenggara telekomunikasi kedua terbesar di Indonesia, Indosat Ooredoo memberikan kontribusi besar secara ekonomi, baik langsung maupun tidak langsung.

Kehadiran di Pasar

Meskipun Indosat Ooredoo mengembangkan jaringannya terutama untuk kepentingan pelanggannya, infrastrukturnya juga membawa manfaat bagi publik dengan menghubungkan wilayah jauh dan terpencil seperti pedesaan Kalimantan, Papua dan Sumatera, maupun daerah perkotaan, sehingga meningkatkan produktivitas. Indosat Ooredoo juga mendukung ribuan pekerjaan di agen penjualan dan pemasok.

Membangun Ekosistem Digital Indonesia

Indosat Ooredoo terkenal mendukung pengembangan ekosistem digital di Indonesia dengan berbagai cara, antara lain:• The Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC), kompetisi inovasi teknologi tahunan yang bertujuan

meningkatkan minat terhadap aplikasi nirkabel• Ideabox accelerator bermitra dengan Mountain SEA Partners dari Silicon Valley yang memberikan dana

awal serta dukungan bagi perusahaan start up lokal• SoftBank-ISAT venture capital fund bekerjasama dengan Softbank Jepang untuk pengembangan start up

Indonesia• Produk dan layanan digital yang diproduksi sendiri in-house dengan tujuan memperkaya kehidupan dan

meningkatkan produktivitas, seperti Dompetku, layanan inovatif yang memudahkan pelanggan Indosat Ooredoo untuk melakukan berbagai transaksi finansial sehari-hari melalui telepon genggam.

Keseluruhan upaya ini secara langsung maupun tidak langsung mendukung terciptanya nilai ekonomi dalam ekosistem digital Indonesia yang kini berkembang pesat.

Penciptaan Nilai Langsung

2014 (Rp milar) 2015 (Rp miliar)

Pendapatan 24.085,1 26.768,5

Beban Usaha (23.438,3) (24.406,4)

Kegiatan Investasi (realisasi belanja modal konsolidasian) (6.838,1) (10.058,1)

Kompensasi Karyawan (1.738,6) (1.921,1)

Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Induk (2.008,4) (1.310,0)

Manfaat Pajak Penghasilan-Bersih 83,8 622,3

V. Dampak Ekonomi

327Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Upah Karyawan

Di tahun 2015, total gaji yang dibayarkan kepada karyawan sebesar Rp723,6 miliar.

Selain itu Perusahaan, menyediakan program pensiun manfaat pasti bagi karyawannya masing-masing di mana manfaat yang akan dibayarkan saat pensiun ditentukan berdasarkan gaji dasar terakhir karyawan dan jumlah tahun masa kerja. PT Asuransi Jiwasraya (“Jiwasraya”), perusahaan asuransi jiwa milik pemerintah, mengatur program ini. Kontribusi pensiun ditentukan oleh perhitungan aktuaris yang dilakukan secara berkala oleh Jiwasraya.

Mendukung Pemasok Lokal

Perusahaan biasanya memilih pemasok domestik/lokal yang kuat ekonominya ketimbang pemasok asing. Di samping menghemat biaya transpor dan bahan bakar, hal ini membantu perekonomian setempat. Pada tahun 2015, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk pengeluaran operasional dan pengeluaran barang modal Indosat Ooredoo masing-masing mencapai 84,34% dan 71,25% (pencapaian berdasarkan Hasil Self Assessment oleh Indosat Ooredoo dan akan diverifikasi oleh Kominfo di akhir tahun 2016).

Dampak Perubahan Iklim terhadap Kinerja Indosat Ooredoo

Kegiatan operasional Indosat Ooredoo tidak langsung bergantung pada cuaca. Namun demikian, banyak daerah di Indonesia sangat rawan terhadap bencana alam seperti gempa, tsunami, banjir, letusan gunung berapi, kekeringan, pemadaman listrik atau peristiwa-peristiwa lain di luar kendali kami

Indosat Ooredoo memberikankontribusi besar terhadappertumbuhan ekonomisecara langsung maupuntidak langsung

dan yang dapat dipengaruhi oleh perubahan iklim. Pada tahun 2015, banjir di Jakarta akibat hujan yang sangat besar menyebabkan gangguan pada bisnis dan evakuasi dalam kota. Selain dari pada itu, perekonomian dapat terdampak oleh gangguan pertanian yang disebabkan oleh pola cuaca yang berubah-ubah sebagai akibat perubahan iklim. Masalah cuaca seperti ini dapat sangat mengganggu perekonomian Indonesia dan mengecilkan kepercayaan investor, yang membawa pengaruh sangat buruk pada bisnis, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek usaha kami.

Bantuan Pemerintan

Indosat Ooredoo tidak menerima bantuan keuangan yang berarti dari pemerintah.

328Indosat Ooredoo

Bab 8 - Laporan Keberlanjutan

Laporan Tahunan 2015

VI. Kinerja Lingkungan

Energi

Salah satu kegunaan utama energi Indosat Ooredoo adalah untuk pengoperasian Base Transceiver Stations (BTS).

Konsumsi Bahan Bakar per BTS dengan Generator diluar lokasi MSC/DRC/Core:

2015 2014

Jumlah lokasi (nasional) 4.221 4.271

Jumlah bahan bakar yang dikonsumsi (liter)

6.626.085 10.615.226

Rata-rata konsumsi nasional (liter)

1.569 2.485

Selain itu, sebagian besar kegiatan operasional kami seperti kegiatan komersial, transportasi, perluasan jaringan, call center, pusat data, dan lain-lain semua menggunakan energi secara tidak langsung. Namun jumlah konsumsi energi tidak langsung belum diukur sampai saat ini.

Penghematan Energi

Indosat Ooredoo selalu mencari cara untuk menghemat energi dengan meningkatkan penghematan dan efisiensi. Sebagai contoh, modernisasi yang telah diterapkan Indosat Ooredoo akan menghemat biaya lebih dari 25% dari desain awalnya. Lagi pula, penggunaan baterai cair dapat menghemat hingga 60% dalam biaya bahan bakar yang digunakan oleh BTS. Indosat Ooredoo juga berprakarsa mengurangi konsumsi energi tidak langsung antara lain dengan mengurangi perjalanan dinas kerja yang tidak penting.

Penggunaan Air

Air bukanlah faktor penting dalam operasi kami, dan karena itu Indosat Ooredoo tidak menghitung atau melacak total penggunaan air berdasarkan sumbernya, tidak juga mendaur ulang atau menggunakan ulang air dalam jumlah besar. Tidak ada sumber air yang terkena dampak besar akibat kegiatan operasi Indosat pada tahun 2015.

Keragaman Hayati

Mayoritas infrastruktur Indosat terdapat di daerah berpenduduk. Secara umum, infrastruktur Indosat tidak melanggar daerah yang dilindungi atau daerah yang kaya keragaman hayati (biodiversitas) yang berada di luar daerah yang dilindungi. Di tahun 2015, kegiatan, produk dan layanan perusahaan tidak berpengaruh besar terhadap daerah yang dilindungi atau pun daerah yang kaya keragaman hayati di luar daerah yang dilindungi.

Emisi dan Gas Rumah Kaca

Saat ini, Indosat Ooredoo tidak mengukur total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan secara langsung maupun tidak langsung, atau emisi gas rumah kaca tak langsung lainnya yang relevan. Prakarsa untuk mengurangi emisi gas rumah kaca termasuk penggunaan batere cair untuk mengoperasikan BTS, sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar sebanyak 60%, serta penggunaan BTS bertenaga surya di daerah terpencil. Sedangkan jumlah emisi zat perusak ozon termasuk NO, SO, dan emisi udara lain berdasarkan berat belum dihitung pada saat ini.

Sampah atau Limbah Cair

Operasi Indosat Ooredoo tidak melibatkan atau menghasilkan limbah cair atau sampah dalam jumlah besar. Akibatnya, jumlah yang dibuang tidak relevan sebagai tolak ukur operasi Indosat dan tidak diukur.

Total sampah berdasarkan berat juga tidak dicatat sepanjang tahun 2015, termasuk sampah yang diangkut, diimpor, diekspor atau diolah yang dianggap berbahaya berdasarkan Basel Convention Annex I, II, III, dan VIII, dan persentase sampah yang dikapalkan secara internasional. Sepanjang tahun 2015 tidak terjadi tumpahan limbah apapun.

Produk dan Layanan

Indosat Ooredoo terus berupaya agar infrastruktur dan jaringannya semakin hemat bahan bakar. Dengan menggunakan batere cair dan memodernisir jaringannya, dan dengan menggunakan BTS bertenaga surya di daerah terpencil, Indosat berupaya memberikan layanan dengan mutu lebih baik sambal menggunakan sumber daya yang lebih sedikit. Pada saat ini, bahan kemasan dari produk yang dijual tidak dikumpulkan kembali atau didaur ulang.

Kepatuhan

Indosat Ooredoo tidak terkena denda ataupun sanksi yang tidak bersifat uang yang berasal dari ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lingkungan di tahun 2015.

329Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

VII. Sumber Daya Manusia

Masa Kerja (Th) 2013 2014 2015

0-5 421 685 863

6-10 410 366 298

11-15 1.158 1.081 759

16-20 713 585 813

21-25 225 240 345

26-30 93 74 84

31-35 26 18 16

36-40 0 0 0

Total 3.046 3.049 3.178

Keragaman & Kesempatan yang Setara

Indosat Ooredoo berkomitmen untuk menghargai keragaman dan memberikan semua karyawan kesempatan yang setara, termasuk pemberian remunerasi yang murni dilakukan berdasarkan kemampuan dan kinerja tanpa memandang gender, ras atau agama, sesuai dengan pedoman Perusahaan.

Khusus untuk kantor-kantor penjualan regional, pilihan dijatuhkan pada tenaga lokal yang telah mengenal pasar setempat.

Asesmen dan Pengembangan Karir

Semua karyawan penuh waktu Indosat Ooredoo mendapatkan tinjauan kinerja dan pengembangan karir secara teratur, sesuai KPI yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Pelatihan

Pada tahun 2015, Indosat Ooredoo terus memprioritaskan pelatihan dan pengembangan karyawan sebagai upayanya menanamkan budaya kerja baik dan meningkatkan keterlibatan karyawan. Karyawan di semua jajaran organisasi memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pelatihan yang terkait pengembangan kompetensi yang relevan.

Indosat Ooredoo memandang sumber daya manusia sebagai faktor kunci dalam rangka menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan. Dari proses rekrutmen hingga keterlibatan dan retensi bibit unggul, kami berupaya mendapatkan dan mengembangkan talent terbaik melalui berbagai inisiatif.

Komposisi Karyawan

Catatan: Tabel tersebut mewakili karyawan Indosat Ooredoo tidak termasuk anak perusahaan, kecuali dinyatakan lain

Jumlah Karyawan berdasarkan Tingkat/Posisi

2015 2014

BOD/Chief 10 9

Kepala Grup/Penasihat 62 58

Kepala Divisi/Ahli 246 218

Manajer/Ahli 705 670

Staf Senior 1.463 1.298

Staf 692 796

Total 3.178 3.049

Jumlah Karyawan Manajerial vs Non-Manajerial per 31 Desember 2015

Tingkat Manajerial

Tingkat Non-Manajerial

Jumlah

2015 1.023 2.155 3.178

2014 955 2.094 3.049

Jumlah Karyawan berdasarkan Kontrak Kerja dikonsolidasikan dengan anak perusahaan per 31 Desember 2015

Karyawan Tetap Karyawan Kontrak

2015 4.227 93

2014 4.100 85

Perputaran Karyawan

Tingkat perputaran karyawan selama tahun 2015 adalah 6,1% per tahun, yang mencerminkan kenaikan dari 10,0% di tahun 2014, Per 31 Desember 2015, karyawan kami telah bekerja untuk kami rata-rata 12 tahun.

330Indosat Ooredoo

Bab 8 - Laporan Keberlanjutan

Laporan Tahunan 2015

Pelatihan di tahun 2015

2015 2014

Jumlah Program

Pelatihan

475 483

Jumlah Partisipan* 6.050 6.110

Total Biaya Pelatihan Rp21,6 miliar Rp29,0 miliar

Biaya Pelatihan / Orang

Rp3,9 juta Rp4,7 juta

* Seorang karyawan boleh mengikuti pelatihan lebih dari satu kali.

Program Pembelanjaran Sepanjang Hidup

Indosat Ooredoo telah menerapkan program untuk membantu karyawan dengan ketrampilan manajemen serta belajar sepanjang hidup sehingga karyawan dapat terus bekerja dan mampu menangani akhir masa kerjanya. Program ini akan terus dikembangkan sebagai persiapan pensiun dan peralihan karir.

Tunjangan Karyawan

Tunjangan-tunjangan tertentu disediakan bagi karyawan penuh waktu yang memenuhi persyaratan yang tidak diberikan kepada karyawan sementara atau paruh waktu. Tunjangan-tunjangan ini termasuk:- Program pensiun, bagi karyawan yang menerima

fasilitas yang sepenuhnya dibiayai Perusahaan seperti yang tertuang dalam ketentuan-ketentuan yang disepakati antara Perusahaan dan pengelola program pensiun (Jamsostek).

- Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) dimana iuran jaminan sosial dibayarkan oleh Perusahaan.

Fasilitas dan perawatan kesehatan, terdiri dari:

a. Tunjangan rawat jalanb. Tunjangan rawat inap (termasuk saat melahirkan)c. Perawatan dan tunjangan kesehatan gigi d. Tunjangan kaca mata e. General Check Up (GCU)f. Asuransi jiwag. Tunjangan pernikahan bagi karyawan.h. Bantuan pemakaman

Fasilitas kesehatan yang dinikmati karyawan Indosat Ooredoo di tahun 2015:

· Jumlah karyawan yang Medical Check Up: 1.331 peserta

· Jumlah karyawan dan keluarganya yang rawat jalan: 4.400

· Fasilitas kacamata: 2.103· Jumlah hari perawatan bagi karyawan dan keluarganya

yang rawat inap: 6.037· Jumlah karyawan dan keluarganya yang memperoleh

layanan di klinik Indosat: 823 (klinik gigi), 1.428 (klinik dokter umum)

Upah Mimimum

Indosat Ooredoo berkomitmen membayar sekurang-kurangnya upah minimum lokal di tempatnya beroperasi, sesuai dengan peraturan pemerintah.

Kesepakatan Kerja Bersama

Semua karyawan Indosat Ooredoo dilindungi oleh Kesepakatan Kerja Bersama (KKB). KKB dirundingkan ulang dan ditanda-tangani setiap dua tahun antara manajemen Indosat Ooredoo dan Serikat Pekerja Indosat Ooredoo (SPI). KKB tersebut mencakup ketentuan umum hubungan kerja termasuk jam kerja, gaji, pengembangan kemampuan karyawan, kesehatan dan keselamatan kerja, kesejahteraan karyawan, tunjangan sosial, kode perilaku karyawan dan mekanisme penyelesaian sengketa buruh. Tujuan KKB adalah mendukung keberhasilan bisnis Perusahaan sambil juga melindungi hak-hak karyawan.

331Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Program Pensiun Manfaat Pasti

Perusahaan, Satelindo dan Lintasarta menyediakan program pensiun manfaat pasti bagi karyawannya masing-masing di mana manfaat yang akan dibayarkan saat pensiun ditentukan berdasarkan gaji dasar terakhir karyawan dan jumlah tahun masa kerja.

Kesehatan & Keselamatan Kerja

Indosat Ooredoo telah membentuk Komite Pembimbing Keselamatan dan Kesehatan yang berfungsi melindungi karyawan dari kecelakaan dan penyakit selama kerja.

Tingkat Kecelakaan Kerja

Sepanjang tahun 2015 tidak ada kematian, cedera berat, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan di antara karyawan Indosat Ooredoo Ooedoo. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit

Untuk membantu pencegahan dan perawatan dini penyakit, karyawan Indosat Ooredoo yang berhak beserta keluarganya boleh mendapat pemeriksaan kesehatan menyeluruh serta kunjungan ke klinik umum Indosat Ooredoo maupun klinik gigi Indosat Ooredoo. Rincian Karyawan berdasarkan Usia

Kelompok Usia 2013 2014 2015

< 25 Tahun 91 144 50

25-35 Tahun 814 931 1.025

35-45 Tahun 1.680 1,.590 1.608

45-50 Tahun 354 309 404

> 50 tahun 107 75 91

Total 3.046 3.049 3.178

Rincian Karyawan berdasarkan Jenis Kelamin

Tahun Pria Wanita Total

2013 2.145 901 3.046

2014 2.170 879 3.049

2015 2.276 902 3.178

Kami selalu peduli akan karyawan kami sebagai aset Perusahaan yang sangat penting

332Indosat Ooredoo

Bab 8 - Laporan Keberlanjutan

Laporan Tahunan 2015

VIII. Hak Azasi Manusia

Indosat Ooredoo berkomitmen menjunjung hak azasi manusia sejalan dengan Millennium Development Goals. Pada saat ini, dengan mengacu pada praktek standar di industri sektor telekomunikasi Indonesia, Indosat Ooredoo tidak mensyaratkan penyaringan (screening) atau klausul hak azasi manusia dalam kontrak serta perjanjian investasinya, atau screening hak azasi manusia dari para pemasoknya.

Karyawan pun tidak diharuskan menjalani latihan tentang hak azasi manusia karena aspek ini secara umum dianggap tidak relevan dengan operasi kami. Namun demikian, semua karyawan diharapkan bertindak secara etika dan saling menghormati.

Non Diskriminasi

Pada tahun 2015 tidak terjadi insiden diskriminasi atas hak azasi manusia yang signifikan atau tindakan perbaikan yang harus diambil.

Kebebasan Berserikat dan Tawar Menawar Kolektif

Karyawan Indosat Ooredoo mempunyai kebebasan berserikat dan mengadakan tawar menawar kolektif. Serikat Pekerja Indosat Ooredoo/SPI) dibentuk tanggal 25 Agustus 1999.

Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dirundingkan, disetujui dan ditanda-tangani oleh Manajemen Indosat Ooredoo bersama SPI untuk jangka waktu 2 (dua) tahun, yang syarat-syaratnya meliputi ketentuan umum tentang jam kerja, gaji, pengembangan karyawan, Kesehatan Keselamatan Keamanan dan Lingkungan (K3L), kesejahteraan karyawan, tunjangan sosial, prosedur kedisiplinan dan mekanisme penyelesaian sengketa.

Pekerja Anak

Indosat Ooredoo tidak mempekerjakan karyawan di bawah umur. Semua karyawan berusia di atas usia kerja minimum.

Pencegahan Kerja Paksa

Upaya mengidentifikasi apakah operasi dan pemasok mempunyai risiko insiden kerja paksa, dan tindakan untuk menghapuskan semua bentuk kerja paksa.

Pelaksanaan Keamanan

Petugas keamanan Indosat Ooredoo tidak menerima latihan khusus tentang hak azasi manusia karena hal ini tidak dianggap relevan dengan bisnis utama Indosat Ooredoo.

Hak Penduduk Asli

Pada tahun 2015 tidak tercatat adanya pelanggaran hak-hak penduduk asli.

Penilaian

Indosat Ooredoo tidak melakukan tinjauan atau penilaian dampak hak azasi manusia atas kegiatan operasionalnya, karena operasinya tidak terlalu melibatkan masalah hak azasi manusia.

Penilaian

Indosat Ooredoo tidak melakukan tinjauan atau penilaian dampak hak azasi manusia atas kegiatan operasionalnya, karena operasinya tidak terlalu melibatkan masalah hak azasi manusia.

Remediasi

Pada tahun 2015 tidak ada keluhan yang menyangkut hak azasi manusia yang diajukan terhadap Indosat Ooredoo.

333Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

IX. Masyarakat

Sebagai penyelenggara telekomunikasi terkemuka dan perusahaan publik, Indosat Ooredoo bertanggung jawab untuk berperilaku sebagai warganegara korporat yang beretika dan memberi sumbangsih kepada masyarakat.

Komunitas Lokal

Indosat Ooredoo telah melancarkan berbagai program keterlibatan dan pengembangan komunitas baik di tingkat nasional maupun lokal. Dengan demikian Perusahaan tidak mengkategorikan program komunitasnya berdasarkan unit operasional sehingga ukuran persentase operasinya yang menerapkan program pengembangan komunitas lokal tidak dianggap relevan.

Secara keseluruhan, operasi Indosat Ooredoo di tahun 2015 tidak dianggap memiliki dampak negatif yang potensial maupun aktual pada komunitas lokal. Sebaliknya, kegiatan Indosat Ooredoo di tingkat komunitas cenderung memberikan dampak positif dengan memfasilitasi akses terhadap layanan telekomunikasi dan/atau produk digital, serta berkontribusi di bidang kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan wanita sejalan dengan program CSR-nya sebagai berikut:

Klinik Mobil Indosat Ooredoo

Pemberdayaan Wanita Pendidikan Inovasi

Bantuan dari Program Bantuan Bencana sebagai ikon hadirnya Indosat Ooredoo

di area bencana

Memberikan layanan kesehatan yang berfokus kepada anak di komunitas

kurang mampu

Indosat Ooredoo memilikikomitmen untuk memberikan tambahan nilai ekonomis, sosial dan lingkungan serta peduli akan masyarakat

1 2 3

334Indosat Ooredoo

Bab 8 - Laporan Keberlanjutan

Laporan Tahunan 2015

Landasan program CSR: Kesehatan

Mobil Klinik merupakan program yang diinisiasi oleh Indosat sejak tahun 2007 untuk memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat terpencil (khususnya berfokus pada anak-anak) dan korban bencana alam.

Mobil Klinik menyediakan berbagai fasilitas layanan kesehatan yang dilengkapi dengan perangkat medis termasuk USG untuk ibu hamil, obat-obatan, tenaga medis profesional, pemberian nutrisi bagi anak serta edukasi tentang hidup sehat bagi masyarakat.

Lebih dari 737.000 orang telah dilayani sejak dimulainya program tersebut, dimana lebih dari 51.000 orang dilayani pada tahun 2015.

Lokasi kegiatan di tahun 2015

Pulau Area Jumlah Mobil Klinik

Sumatera Bengkulu, Medan, Padang, Lampung 4

Kalimantan Banjarmasin, Pontianak 2

Jawa Bandung, Ciamis Jakarta, Surabaya, Tegal, Yogyakarta 8

Sulawesi Makassar 1

Papua Jayapura 1

Total 16

Selama tahun berjalan Mobil Klinik juga memberikan bantuan medis lini depan yang cepat kepada korban bencana alam pada kejadian:- Banjir di Jakarta- Letusan Gunung Sinabung di Medan, Sumatra- Banjir di Sulawesi dan Bandung, Jawa Barat- Tanah longsor di Papua dan Jawa Tengah- Polusi asap bencana dari kebakaran hutan.

Selain perawatan kesehatan gratis, Mobil Klinik juga membantu mengangkut barang yang dibutuhkan seperti makanan, selimut, pakaian, masker, buku sekolah, dan lainnya ke lokasi bencana.

335Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Pilar 1: Pemberdayaan Wanita

Indosat Ooredoo telah menciptakan program pemberdayaan perempuan INSPERA (Inspiring Indonesian Women) yang melibatkan aspek ICT. INSPERA berfokus pada peningkatan berkelanjutan terhadap kapasitas perempuan kurang mampu untuk mencari penghasilan.• 50 perempuan dan ibu rumah tangga di Sokaraja

Kulon Desa, Sokaraja Kecamatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dibekali dengan ilmu untuk membuat batik Banyumasan dan produk turunannya dengan motif pakem yang unik, kemudian menjualnya melalui internet. Penerima manfaat diluar 50 orang tersebut juga mencakup 200 anggota keluarga.

• Sejumlah perempuan yang melamar untuk pinjaman kredit mikro terpilih menjadi penerima pinjaman menggunakan solusi pembayaran e-money Dompetku yang dikirim melalui telepon genggam mereka. Peserta menerima pembinaan dan pendampingan dalam rangka mengembangkan bisnis mereka, juga bimbingan dan evaluasi. Pinjaman yang dibayar dimasukkan kembali ke dalam program untuk mendanai peserta baru, sehingga menciptakan sistem pendanaan bergulir yang berkelanjutan dan dapat berdiri sendiri. Pada akhir program satu tahun, target Indosat Ooredoo menyalurkan modal kerja kepada 557 wanita yang secara tidak langsung memberikan manfaat kepada ke 2.228 anggota keluarga.

Pilar 2: Pendidikan - Indonesia Belajar

Indosat Ooredoo telah menciptakan sebuah program pengembangan sekolah Indonesia Belajar untuk membantu sekolah-sekolah binaan mencapai kesembilan indikator Pendidikan Nasional yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan.

Pada bulan November 2015, telah diluncurkan Sekolah Cyber yang menggunakan teknologi digital dengan tujuan meningkatkan akses terhadap pendidikan bermutu dengan biaya yang terjangkau di seluruh Nusantara. Program ini mencakup penerapan Sekolah Cyber, pemberdayaan guru maupun ketersediaan infrastruktur pendidikan digital.

Pilar 3: Inovasi

Indosat Ooredoo senantiasa mendorong inovasi. Pada tahun 2015, kami kembali menyelenggarakan Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) ke-9 guna mendorong generasi muda Indonesa untuk melakukan inovasi teknologi. Pada tahun 2015, ada kebanggaan bahwa jumlah partisipan mengingkat menjadi 3.173 orang, termasuk 23% partisipan perempuan, dibandingkan 1.738 orang pada tahun 2014 dan 667 orang pada tahun 2013. Pencapaian tersebut mencerminkan keberhasilan IWIC dalam meningkatkan minat kalangan muda Indonesia termasuk anak dan remaja terhadap sektor teknologi. IWIC juga sukses meningkatkan jumlah mitra kelas dunianya termasuk internet.org milik Facebook, Starhub melalui Crowdtivate, Founder’s Institute dan banyak lagi. Dalam beberap tahun terakhir IWIC juga telah dihargai dengan berbagai penghargaan local maupun internasional oleh karena dampaknya yang inovatif.

Jumlah peserta IWIC yang semakin meningkat

2015 2014 2013

3.173 1.738 667

Kebijakan Publik

Indosat Ooredoo aktif berpartisipasi dalam asosiasi industri dan organisasi bisnis terkait seperti Apnatel (Asosiasi Telekomunikasi Indonesia), MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), APJII (Asosiasi ISP Indonesia) dan lain-lain.

336Indosat Ooredoo

Bab 8 - Laporan Keberlanjutan

Laporan Tahunan 2015

X. Tanggung Jawab Produk

Kesehatan dan keselamatan pelanggan

Indosat Ooredoo berupaya memastikan agar produk dan layanannya aman digunakan pelanggan dari segala usia. Khususnya, Indosat Ooredoo selalu mengupayakan penggunaan alat telekomunikasi radio yang tidak berbahaya bagi kesehatan pelanggan, sejalan dengan kebiasaan umum dalam industrinya.

Sepanjang tahun 2015 tidak terjadi insiden besar yang terjadi karena ketidak patuhan terhadap peraturan ataupun aturan yang dianut sukarela terkait kesehatan dan keselamatan produk dan layanan.

Informasi produk dan layanan

Semua voucher langganan pra-bayar Indosat Ooredoo diberikan label yang tepat untuk memudahkan penggunaan termasuk informasi tarif dan petunjuk pemakaian. Kami juga berupaya memberi informasi tepat tentang semua produk dan layanan kepada pelanggan.

Pada tahun 2015, tidak terjadi insiden yang signifikan karena ketidak patuhan terhadap peraturan dan aturan yang dianut sukarela mengenai informasi produk dan layanan serta pemberian label.

Kepuasan Pelanggan

Menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan adalah upaya Indosat Ooredoo yang paling utama. Beragam inisiatif diambil pada tahun 2015, terutama peluncuran jaringan 4G LTE yang menghasilkan peningkatan kualitas, kuantitas dan cakupan jaringan yang lebih luas demi pengalaman pelanggan yang lebih baik dengan menghadirkan kecepatan download sebesar 185 Mbps dan kecepatan upload sebesar 41 Mbps. Nilai kepuasan pelanggan CSAT Indosat Ooredoo mencapai 80% di tahun 2015.

Komunikasi Pemasaran

Indosat Ooredoo berkomitmen mematuhi setiap undang-undang dan standar yang berhubungan dengan komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi, dan sponsor. Indosat Ooredoo juga secara suka rela memastikan agar semua iklan komersialnya tidak membingungkan pelanggan.

Tidak ada kejadian pelanggaran signifikan terhadap peraturan dan aturan yang dianut sukarela terkait komunikasi pemasaran termasuk iklan, promosi, dan sponsor selama 2015.

Keleluasaan Pribadi Pelanggan

Pada tahun 2015, Indosat Ooredoo tidak menerima keluhan terbukti yang menyangkut pelanggaran keleluasaan pribadi pelanggan (customer privacy) atau hilangnya data pelanggan. Indosat Ooredoo juga melindungi kerahasiaan data dan profil pelanggan dengan cara memelihara jaringan dan pusat data yang terjaga keamanannya seperti yang dicerminkan oleh sertifikasi sistem manajemen keamanan informasi (ISMS) ISO 27001 yang kami miliki, yang mencakup teknologi informasi, teknik keamanan, dan syarat serta sistem manajemen keamanan informasi.

Kepatuhan

Indosat Ooredoo patuh kepada semua hukum dan perundangan yang berlaku. Namun demikian, dari waktu ke waktu dapat timbul perkara yang terkait kepatuhan. Untuk uraian yang lengkap, silahkan dilihat di Laporan Tahunan 2015.

337Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Laporan Tahunan ini adalah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan disusun sesuai dengan Peraturan OJK. Dalam Laporan Tahunan ini, kata “Indosat”, “Indosat Ooredoo”, “Perusahaan”, “Perseroan” dan “kami” merujuk kepada PT Indosat Tbk dan anak Perusahaan yang dikonsolidasikan. Sedangkan kata “Indonesia” merujuk kepada Republik Indonesia. “Pemerintah” adalah Pemerintah Indonesia. “rupiah” atau “Rp” adalah mata uang resmi Indonesia dan “Dolar AS” atau “US$” adalah mata uang resmi Amerika Serikat. Beberapa angka tertentu (termasuk persentase) telah dibulatkan untuk mempermudah, sehingga angka, perhitungan, persentase dan rasio yang diberikan dengan yang sesungguhnya dapat berbeda. Kecuali jika disebutkan, semua informasi keuangan yang berhubungan dengan kami, disajikan dalam rupiah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.

Laporan Tahunan ini mencantumkan beberapa informasi keuangan dan hasil–hasil usaha tertentu, serta mungkin juga mencantumkan beberapa proyeksi, rencana, strategi dan tujuan tertentu dari Indosat, yang bukan merupakan pernyataan fakta historis, yang akan dianggap sebagai pernyataan pandangan ke depan (forward–looking statement) dalam batasan ketentuan hukum yang berlaku. Pernyataan–pernyataan yang bersifat pandangan ke depan bergantung kepada risiko dan ketidakpastian yang dapat menyebabkan kejadian–kejadian nyata dan hasil–hasil masa depan Indosat yang secara material berbeda dengan yang diharapkan atau ditunjukkan oleh pernyataan–pernyataan yang demikian. Tidak ada jaminan bahwa hasil–hasil yang diantisipasi, atau ditunjukkan oleh setiap pernyataan yang bersifat pandangan ke depan, akan dicapai.Tidak ada informasi apapun yang terdapat di dalamnya yang boleh direproduksi tanpa izin tertulis dari Perusahaan. Untuk informasi termutakhir, silakan menghubungi Group Investor Relations dan Corporate Secretary, Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110, Indonesia. Tel. (62–21) 3000 3001 ext. 2615, Fax. (62–21) 3000 3002 atau E–mail: [email protected].

Kami berkomitmen untuk berkomunikasi secara terbuka dengan setiap pemangku kepentingan. Semua pemegang kepentingan dipersilahkan mengunjungi website kami di www.indosatooredoo.com untuk informasi lebih lanjut tentang Indosat. Versi online dari dokumen ini juga tersedia di www.indosatooredoo.com.

Hak cipta atas Logo dan merek dagang terdaftar yang digunakan dalam laporan ini merupakan milik dari Spotify yang hak ciptanya tetap melekat pada Perusahaan tersebut. Penggunaan dalam Laporan ini adalah semata–mata hanya untuk ilustrasi/deskripsi tanpa tujuan komersial.

Disclaimer

338 2015 Annual ReportIndosat Ooredoo

Laporan Tahunan 2015

PT Indosat Tbk

Jl. Medan Merdeka Barat No. 21Jakarta 10110 IndonesiaT. +6221 3000 3001 ext. 2615F. +6221 3000 3002

E. [email protected]@indosatooredoo.com www.indosatooredoo.com

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: