Realitas Virtual untuk Ibadah Haji dengan Menggunakan Perangkat Oculus Rift

7
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Abstrak—Indonesia adalah negara berpenduduk muslim dengan jumlah calon jamaah haji yang besar di dunia. Pada serangkaian proses haji, calon jamaah akan diberi pelatihan atau lebih dikenal dengan istilah manasik haji. Sayangnya walau sudah diadakan pelatihan tersebut, banyak calon jamaah yang belum menguasai materi manasik haji. Misalnya pengetahuan tentang tempat-tempat yang nanti akan dilalui saat pelaksanaan haji. Realitas virtual adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Berbagai tempat dalam pelaksanaan haji akan dimodelkan dalam bentuk 3D menyerupai kondisi sebenarnya kemudian membuat pengguna bisa berinteraksi di dalamnya. Seperti melihat-lihat Masjid al Haram yang di dalamnya terdapat Ka’bah dan Mas’a (tempat sa’i). Selain itu, pengguna juga dapat melihat padang Arafah, dan Jamarat. Pada Tugas Akhir, penulis membangun aplikasi realitas virtual ibadah haji dengan menggunakan Oculus Rift. Oculus Rift sendiri adalah sebuah kacamata dengan sudut pandang mencapai 110 o dengan mode First Person Camera. Uji coba pada Tugas Akhir ini menggunakan skenario uji coba dengan metode kotak hitam dan kuesioner dari pengguna. Penguji aplikasi Tugas Akhir ini adalah orang-orang yang pernah melakukan haji sebelumnya. Dari hasil kuesioner yang telah diajukan kepada penguji, aplikasi ini menunjukkan bahwa kemiripan objek aplikasi dengan objek sebenarnya mencapai skor 8.57/10 dan skor immersive pengguna (seolah olah berada di dunia nyata) aplikasi mencapai 8.8/10. Dengan dikembangkannya aplikasi ini diharapkan bisa membantu pengguna dalam mempelajari tempat-tempat dalam proses haji dengan mudah. Kata Kunci— Haji, Oculus Rift, Pemodelan 3D, Virtual Tour I. PENDAHULUAN ndonesia adalah negara yang memiliki jumlah muslim terbanyak di dunia. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah calon jamaah haji setiap tahunnya. Berdasarkan data Kementerian Agama, disebutkan bahwa jumlah calon jamaah haji sampai tahun 2014 mencapai 2.573.563 orang. I Pada serangkaian proses haji, calon jamaah haji akan diberi pelatihan manasik haji sebelum benar-benar berangkat ke tanah suci. Pelatihan dan simulasi manasik haji dilakukan di asrama haji wilayah masing-masing. Salah satu materi tersebut adalah pengetahuan calon jamaah haji tentang amalan-amalan tertentu dan tempat- tempat tertentu dalam prosesi haji. Tempat-tempat tertentu dalam definisi di atas adalah Masjid al Haram yang di dalamnya terdapat Ka’bah dan Mas’a (tempat sa’i), lalu padang Arafah, dan Jamarat. Sedangkan yang dimaksud dengan amalan- amalan tertentu adalah thawaf, sa’i, wukuf, melontar jumroh, mabit di Mina, dan lain-lain. Sayangnya walaupun sudah dilakukan simulasi, seringkali calon jamaah haji belum bisa menguasai sepenuhnya proses manasik haji. Salah satu faktornya adalah banyak diantara mereka yang masih awam tentang pengetahuan tempat-tempat haji. Sehingga perlu sarana interaktif untuk membantu calon jamaah haji dalam menguasai materi manasik haji. Realitas virtual menjadi salah satu solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Karena realitas virtual adalah sebuah Realitas Virtual untuk Ibadah Haji dengan Menggunakan Perangkat Oculus Rift Didik Purwanto, Imam Kuswardayan, Nanik Suciati Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: [email protected] 1

description

Indonesia adalah negara berpenduduk muslim dengan jumlah calon jamaah haji yang besar di dunia. Pada serangkaian proses haji, calon jamaah akan diberi pelatihan atau lebih dikenal dengan istilah manasik haji. Sayangnya walau sudah diadakan pelatihan tersebut, banyak calon jamaah yang belum menguasai materi manasik haji. Misalnya pengetahuan tentang tempat-tempat yang nanti akan dilalui saat pelaksanaan haji. Realitas virtual adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Berbagai tempat dalam pelaksanaan haji akan dimodelkan dalam bentuk 3D menyerupai kondisi sebenarnya kemudian membuat pengguna bisa berinteraksi di dalamnya. Seperti melihat-lihat Masjid al Haram yang di dalamnya terdapat Ka’bah dan Mas’a (tempat sa’i). Selain itu, pengguna juga dapat melihat padang Arafah, dan Jamarat. Pada Tugas Akhir, penulis membangun aplikasi realitas virtual ibadah haji dengan menggunakan Oculus Rift. Oculus Rift sendiri adalah sebuah kacamata dengan sudut pandang mencapai 110o dengan mode First Person Camera. Uji coba pada Tugas Akhir ini menggunakan skenario uji coba dengan metode kotak hitam dan kuesioner dari pengguna. Penguji aplikasi Tugas Akhir ini adalah orang-orang yang pernah melakukan haji sebelumnya. Dari hasil kuesioner yang telah diajukan kepada penguji, aplikasi ini menunjukkan bahwa kemiripan objek aplikasi dengan objek sebenarnya mencapai skor 8.57/10 dan skor immersive pengguna (seolah olah berada di dunia nyata) aplikasi mencapai 8.8/10. Dengan dikembangkannya aplikasi ini diharapkan bisa membantu pengguna dalam mempelajari tempat-tempat dalam proses haji dengan mudah.

Transcript of Realitas Virtual untuk Ibadah Haji dengan Menggunakan Perangkat Oculus Rift

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)

Abstrak—Indonesia adalah negara berpenduduk muslim dengan jumlah calon jamaah haji yang besar di dunia. Pada serangkaian proses haji, calon jamaah akan diberi pelatihan atau lebih dikenal dengan istilah manasik haji. Sayangnya walau sudah diadakan pelatihan tersebut, banyak calon jamaah yang belum menguasai materi manasik haji. Misalnya pengetahuan tentang tempat-tempat yang nanti akan dilalui saat pelaksanaan haji. Realitas virtual adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Berbagai tempat dalam pelaksanaan haji akan dimodelkan dalam bentuk 3D menyerupai kondisi sebenarnya kemudian membuat pengguna bisa berinteraksi di dalamnya. Seperti melihat-lihat Masjid al Haram yang di dalamnya terdapat Ka’bah dan Mas’a (tempat sa’i). Selain itu, pengguna juga dapat melihat padang Arafah, dan Jamarat. Pada Tugas Akhir, penulis membangun aplikasi realitas virtual ibadah haji dengan menggunakan Oculus Rift. Oculus Rift sendiri adalah sebuah kacamata dengan sudut pandang mencapai 110o dengan mode First Person Camera. Uji coba pada Tugas Akhir ini menggunakan skenario uji coba dengan metode kotak hitam dan kuesioner dari pengguna. Penguji aplikasi Tugas Akhir ini adalah orang-orang yang pernah melakukan haji sebelumnya. Dari hasil kuesioner yang telah diajukan kepada penguji, aplikasi ini menunjukkan bahwa kemiripan objek aplikasi dengan objek sebenarnya mencapai skor 8.57/10 dan skor immersive pengguna (seolah olah berada di dunia nyata) aplikasi mencapai 8.8/10. Dengan dikembangkannya aplikasi ini diharapkan bisa membantu pengguna dalam mempelajari tempat-tempat dalam proses haji dengan mudah.

Kata Kunci— Haji, Oculus Rift, Pemodelan 3D, Virtual Tour

I. PENDAHULUANndonesia adalah negara yang memiliki jumlah muslim terbanyak di dunia. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah

calon jamaah haji setiap tahunnya. Berdasarkan data Kementerian Agama, disebutkan bahwa jumlah calon jamaah haji sampai tahun 2014 mencapai 2.573.563 orang.

IPada serangkaian proses haji, calon jamaah haji akan diberi

pelatihan manasik haji sebelum benar-benar berangkat ke tanah suci. Pelatihan dan simulasi manasik haji dilakukan di asrama haji wilayah masing-masing. Salah satu materi tersebut adalah pengetahuan calon jamaah haji tentang amalan-amalan tertentu dan tempat-tempat tertentu dalam prosesi haji. Tempat-tempat tertentu dalam definisi di atas adalah Masjid al Haram yang di dalamnya terdapat Ka’bah dan Mas’a (tempat sa’i), lalu padang Arafah, dan Jamarat. Sedangkan yang dimaksud dengan amalan-amalan tertentu adalah thawaf, sa’i,

wukuf, melontar jumroh, mabit di Mina, dan lain-lain.Sayangnya walaupun sudah dilakukan simulasi, seringkali

calon jamaah haji belum bisa menguasai sepenuhnya proses manasik haji. Salah satu faktornya adalah banyak diantara mereka yang masih awam tentang pengetahuan tempat-tempat haji. Sehingga perlu sarana interaktif untuk membantu calon jamaah haji dalam menguasai materi manasik haji.

Realitas virtual menjadi salah satu solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Karena realitas virtual adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer. Lingkungan realitas virtual terkini umumnya menyajikan pengalaman visual yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil stereokopik.

Selain itu, realitas virtual bisa dikembangkan dengan tambahan perangkat Oculus Rift guna menambahkan kesan immersive (soalah pengguna benar-benar berada di lingkungan haji). Oculus Rift sendiri adalah sebuah kacamata VR yang mempunyai dua layar untuk masing-masing mata. Dengan sudut pandang hingga 110o, Oculus Rift akan menjadi kacamata yang bisa mewujudkan dunia maya seperti dunia nyata.

Pada Tugas Akhir ini diangkat sebuah topik mengenai realitas virtual tempat-tempat haji berbasis 3D. Topik tersebut dipilih karena kebanyakan informasi yang didapatkan dari berbagai sumber tentang tempat-tempat haji masih dalam bentuk objek dua dimensi, yaitu tulisan dan gambar saja. Dengan adanya kekurangan ini, maka penulis membuat realitas virtual tempat-tempat ibadah haji yang dibuat dalam objek 3D sehingga bisa dilihat dari semua sisi.

Dengan aplikasi ini nantinya pengguna bisa mendapatkan gambaran lebih jelas tentang tempat-tempat haji. Hal ini dikarenakan pengguna bisa menelusuri area haji dan melihat objek 3D berupa benda-benda yang ada disana.

II. URAIAN PENELITIAN

A. Realitas VirtualRealitas virtual adalah dapat didefinisikan sebagai teknologi

yang bisa membuat pengguna untuk berinteraksi dengan suatu lingkungan yang dikomputasi oleh komputer. Berbeda dengan animasi maupun video yang citranya dimainkan atau diulangi dalam suatu sekuen yang sudah diatur, realitas virtual memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk berinteraksi di

Realitas Virtual untuk Ibadah Haji dengan Menggunakan Perangkat Oculus Rift

Didik Purwanto, Imam Kuswardayan, Nanik SuciatiJurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesiae-mail: [email protected]

1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)

dalamnya. [1]

B. Virtual Tour (Macca 3D)Virtual tour adalah sebuah program yang menggabungkan

teknik fotografi dengan teknologi informasi yang bertujuan untuk memberikan informasi secara menyeluruh (3 dimensi) dan interaktif. Secara luas penggunaan virtual tour ini digunakan pada sector pariwisata sebagai alat promosi. Aplikasi yang menjadi acuan untuk pembangunan Tugas Akhir ini adalah aplikasi Macca 3D. Macca 3D sendiri adalah sebuah aplikasi virtual tour yang berbasis Android. Dengan menggunakan aplikasi ini, pengguna bisa berjalan-jalan di dalam Masjid al Haram dan berinteaksi di dalamnya. [2]

C. Google EarthGoogle Earth adalah program gratis dari Google yang

memungkinkan pengguna untuk melihat Bumi melalui grafis resolusi tinggi dan gambar satelit. Gambar yang cukup rinci yang di daerah yang paling padat penduduknya. Pengguna dapat dengan jelas melihat rumah mereka, objek di halaman mereka dan mengenali mobil mereka diparkir di sepanjang jalan. Sebuah model elevasi digital dalam Google Earth memungkinkan Anda untuk melihat lanskap dalam 3D. [3]

Sebagian besar gambar di Google Earth diperoleh dalam tiga tahun terakhir dan Google terus memperbarui gambar untuk bagian yang berbeda dari Bumi. Kota-kota besar umumnya memiliki resolusi gambar yang lebih baru dan lebih tinggi daripada daerah yang jarang dihuni. Google memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan dengan cepat gambar baru ke dalam program untuk daerah yang sudah terkena bencana alam untuk membantu dalam upaya perbaikan dan bantuan.

Pada Tugas Akhir ini, penulis mengambil gambar-gambar dari tempat-tempat haji seperti Masjid al Haram, Arafah, dan Jamarat untuk mendapatkan tampilan gambar yang lebih jelas terhadap objek tersebut. Sehingga diharapkan bisa membuat objek menjadi tampak lebih mirip dengan objek asli.

D. Pemodelan 3DTiga dimensi atau bisa disingkat 3D atau yang biasa disebut

ruang, adalah bentuk yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Sehingga bentuk tersebut dapat dilihat dari segala sisi. Istilah biasanya digunakan dalam bidang seni, animasi, komputer, dan matematika.

Pemodelan adalah membentuk suatu benda-benda atau objek. Membuat dan mendesain objek tersebut sehingga terlihat seperti hidup. Sesuai dengan objek dan basisnya, proses ini secara keseluruhan dikerjakan di komputer. Melalui konsep dan proses desain, keseluruhan objek bisa diperlihatkan secara tiga dimensi, sehingga banyak yang menyebut hasil ini sebagai pemodelan tiga dimensi. [4]

E. HajiIbadah haji merupakan perjalanan spiritual yang

diperintahkan oleh Allah SWT. Kewajiban tersebut ditujukan bagi umat Islam yang mampu secara materi, fisik, dan mental.

Disamping itu, dalam pelaksanaannya, jemaah haji harus memahami ilmu manasik haji. Dengan pemahaman tersebut diharapkan jemaah dapat menunaikan ibadah sesuai ketentuan syariat Islam dan memperoleh haji mabrur. [5]

Untuk menjadi haji yang sempurna, ada enam rukun yang harus dilakukan oleh para jamaah. Jika tidak dilakukan maka hajinya dianggap tidak sah. Enam rukun haji tersebut adalah ihram, wukuf, tawaf ifadah, sa’i, tahallul, dan tertib.

Sementara ada tujuh wajib haji yang juga harus dilakukan oleh jamaah. Tujuh wajib haji tersebut adalah niat ihram, mabit atau bermalam di Muzdalifah, melempar jumrah aqabah dan mabit di Mina. Kemudian melempar jumrah ula, wusta dan aqabah pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijah.

F. Oculus RiftOculus Rift adalah salah satu perangkat yang dikembangkan

untuk memanipulasi pengalaman 3D. Sebuah headset ringan yang memungkinkan pengguna untuk masuk ke permainan dan melihat ke arah manapun. Oculus Rift sendiri adalah sebuah kacamata VR yang mempunyai dua layar untuk masing-masing mata. Dengan sudut pandang hingga 110 derajat, Oculus Rift akan menjadi kacamata yang bisa mewujudkan dunia maya seperti dunia nyata. Oculus Rift hadir dengan Developer Kit versi 1 (DK1) dan Developer Kit versi 2 (DK2). DK2 sendiri adalah versi yang lebih canggih dibandingkan versi sebelumnya. [6]

G. SDK Oculus RiftSoftware Development Kid (SDK) adalah modul-modul

pembantu yang diberikan oleh pihak pengembang Oculus kepada pengembang lainnya untuk mempermudah pembuatan aplikasi yang berbasis Oculus Rift. SDK ini berisi berbagai modul sumber kode yang dapat langsung digunakan oleh pengembang. SDK Oculus Rift dapat disambungkan dengan berbagai aplikasi lain seperti Unity, Unreal, dll.

Fitur-fitur standar pada Unity untuk pengembangan permainan juga sudah ditangani oleh SDK Oculus Rift, seperti fungsi untuk pengaturan gerak pemain, gerakan kamera, dan fitur-fitur lainnya. SDK Oculus Rift ini juga dilengkapi dengan dokumentasi yang cukup lengkap sehingga pengembang lainnya dapat mengembangkan SDK ini menjadi sesuai dengan keinginan. SDK Oculus Rift dapat diunduh melalui situs resmi Unity di alamat https://developer.oculus.com/ atau pada forum-forum diskusi mengenai Unity dan Oculus Rift.

III. DESAIN SISTEM

A. Perancangan DataPerancangan data merupakan hal penting untuk diperhatikan

karena diperlukan data yang tepat agar sistem beroperasi secara benar. Data yang diperlukan dalam pengoperasian perangkat lunak, yaitu data gedung-gedung dalam proses haji yang meliputi Masjid al Haram yang di dalamnya terdapat Ka’bah dan Mas’a (tempat sa’i), lalu padang Arafah, dan Jamarat. Data mengenai gedung tersebut diambil dari berbagai sumber meliputi wawancara kepada orang yang sudah pernah

2

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)

pergi ke tempat tersebut, foto, aplikasi Macca 3D dan aplikasi Google Earth.

B. Perancangan Model 3DPenulis membuat model 3D menggunakan Blender versi

2.71. Terdapat beberapa gedung meliputi Masjid al Haram yang di dalamnya terdapat Ka’bah dan Mas’a (tempat sa’i), lalu padang Arafah, dan Jamarat. Kemudian model tersebut diimpor di Unity untuk dibangun aplikasi virtual tour.

C. Perancangan Informasi ObjekTampilan informasi menggunakan ekstensi VRGUI dari

SDK Oculus sehingga membutuhkan cara tersendiri untuk mengeluarkan informasi dari objek tertentu. Caranya adalah collider dan trigger dari mesh tersebut diaktifkan. Kemudian ketika kamera bertumbukan dan berada di area mesh tersebut, maka sistem akan mengaktifkan trigger untuk mengeluarkan informasi objek. Ketika kamera sudah keluar dari area mesh, trigger akan dinonaktifkan sehingga informasi objek akan hilang.

D. Perancangan AplikasiTahap perancangan aplikasi dibagi menjadi empat bagian,

antara lain:1. Perancangan Kasus Pengguna

Pada tahap ini, dilakukan pencarian kebutuhan fungsional dan non-fungsional yang melahirkan sebuah kasus penggunaan. Berdasarkan hal tersebut, terdapat dua kasus penggunaan yang ada yaitu menelusuri tempat haji menggunakan Oculus Rift dan memperoleh informasi gedung. Pengguna atau entitas luar dari sistem adalah pemain yang menjalankan aplikasi. Sedangkan kebutuhan non-fungsionalitas yang diperhatikan adalah kebutuhan grafis dan immersive (keadaan ketika pengguna merasakan sensasi seolah-olah berada di dunia nyata). Diagram kasus penggunaan yang ada pada sistem dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram kasus penggunaan sistem pada aplikasi

2. Perancangan Antarmuka

Pada tahap ini dilakukan perancangan antarmuka aplikasi. Karena menerapkan mode First Person Camera, maka rancangan antarmuka yang dari aplikasi ini hanya berjumlah satu buah layar kosong yang akan diisi oleh objek-objek. Objek yang ditampilkan akan diisi sesuai scene masing-

masing. Rancangan dari antarmuka aplikasi ini terdapat pada Gambar 2 dan Gambar 3.

Gambar 2. Rancangan Antarmuka Menu Utama

Gambar 3. Rancangan Antarmuka Pengguna

3. Perancangan Kontrol Aplikasi

Terdapat tiga jenis kontrol dalam aplikasi yaitu menggunakan keyboard, mouse dan sensor pada perangkat Oculus Rift. Keyboard digunakan untuk beberapa fungsi yang berhubungan dengan pergerakan pengguna. Tombol ‘W’ dan panah atas digunakan untuk bergerak ke depan. Tombol ‘S’ dan panah bawah digunakan untuk bergerak ke belakang. Tombol ‘A’ dan panah kiri digunakan untuk bergerak ke kiri. Tombol ‘D’ dan panah kanan digunakan untuk bergerak ke kanan. Tombol ‘Shift’ untuk lari, tombol ‘Control’ untuk loncat, dan tombol ‘Tab’ untuk kembali ke menu utama.

Pergerakan mouse ke kiri maka pandangan kamera akan mengarah ke kiri. Pergerakan mouse ke kanan maka pandangan kamera akan mengarah ke kanan. Sedangkan untuk kontrol pada perangkat Oculus Rift yaitu sensor untuk menengok. Artinya kamera akan mengarahkan kamera ke arah manapun sesuai arah menengok pengguna.

IV. UJI COBA APLIKASIPada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem

yang telah dibuat. Pengujian dilakukan terhadap fungsionalitas dengan menggunakan metode black box. Fungsionalitas yang diuji adalah uji coba penelusuran tempat haji menggunakan Oculus Rift dan uji coba tampilan informasi tempat haji. Contoh uji fungsionalitas dicantumkan pada Gambar 4, Gambar 5, dan Gambar 6.

3

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)

Gambar 4. Salah Satu Tampilan Saat Uji Coba Penelusuran Arafah

Gambar 5. Salah Satu Tampilan Saat Uji Coba Penelusuran Jamarat

Gambar 6. Salah Satu Tampilan Saat Uji Coba Penelusuran Masjid al Haram Selain itu pengguna juga dapat memperoleh informasi yang

berkaitan dengan objek tersebut dengan cara menabrak kotak biru berlabel huruf ‘i’. Informasi yang didapat berupa penjelasan singkat terhadap objek yang didekatnya. Contoh uji fungsionalitas dicantumkan pada Gambar 7.

Gambar 7. Tampilan Informasi

Sedangkan untuk kebutuhan non fungsionalitas diuji oleh orang yang sudah pernah berhaji dan dibuktikan dengan sebuah kuesioner. Kebutuhan non-fungsionalitas yang diuji adalah kemiripan objek dan immersive pengguna. Pada pengujian kemiripan objek didapatkan hasil seperti yang terdapat pada Tabel 1 dengan detil penilaian per aspek yang terdapat pada Tabel 2.

Tabel 1 Rata-rata Hasil Uji Coba Kemiripan Objek

Kode IndikatorRata-rata Nilai(rentang nilai 1-

10)A1 Kemiripan bangunan Masjid al

Haram8.6

A2 Kemiripan bangunan Jamarat 8.8A3 Kemiripan bangunan Arafah 8A4 Kemiripan bangunan Ka’bah 9.2A5 Kemiripan lintasan Shofa dan

Marwah8.2

A6 Kebermanfaatan informasi objek

8.6

RATA-RATA TOTAL 8.57

Tabel 2. Detil Penilaian Kemiripan Objek Per Aspek

RespondenIndikator Penilaian(rentang nilai 1-10)

A1 A2 A3 A4 A5 A6Agus Zainal Arifin 8 9 7 9 8 7Musyifatul Faiqoh 9 8 9 10 9 10Suwartani 9 10 10 10 9 9Eva Mursidah 9 9 7 9 7 8Yudhi Purwananto 8 8 7 8 8 9

TOTAL 43 44 40 46 41 43RATA-RATA 8.6 8.8 8 9.2 8.2 8.6

Sedangkan untuk uji immersive pengguna ditampilkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Uji Coba Immersive

Responden Nilai(rentang 1-10)

Agus Zainal Arifin 8Musyifatul Faiqoh 10Suwartani 10Eva Mursidah 9Yudhi Purwananto 7

TOTAL 44RATA-RATA 8.8

V. KESIMPULANDitinjau dari hasil kuesioner penguji, maka visualisasi

aplikasi “Realitas Virtual untuk Ibadah Haji Dengan Menggunakan Perangkat Oculus Rift” sudah menyerupai dengan kondisi sebenarnya, yaitu dengan pencapaian skor rata-rata kemiripan objek sebesar 8.57/10. Sedangkan aspek sensasi seolah-olah berada di area Haji yang dirasakan

4

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)

pengguna mencapai skor 8.8/10. Selain itu, dari hasil pengujian didapatkan kesimpulan bahwa lensa Oculus Rift masih kurang nyaman digunakan oleh setiap mata terutama bagi yang mempunyai kelainaan mata seperti kelainan mata minus, kelainan mata plus, kelainan mata silinder. Sehingga dibutuhkan kalibrasi ulang jika perangkat digunakan oleh pengguna yang berbeda. Secara keseluruhan dari hasil pengujian aplikasi, didapatkan kesimpulan bahwa perangkat Oculus Rift sangat mendukung untuk penerapan realitas virtual.

UCAPAN TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua,

keluarga, dosen pembimbing, dosen penguji, dan pihak-pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam menyelesaikan tulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA[1] Fernandez, Rodrigo Perez. 2014. Virtual Reality in a

Shipbuilding Environment. Elsevier, Amsterdam[2] (2015, April) Vision Macca 3D an Alternative Journey

to Islam [Online]. http://mecca3d.net/[3] (2015, Juni) Google Earth. http://geology.com/google-

earth/[4] Nalwan, A. 1998. Pemrograman Animasi dan Game

Profesional. Elex Media Komputindo, Jakarta[5] Kementerian Agama Direktorat Jenderal

Penyelenggaraan Haji dan Umrah. 2014. Do’a dan Dzikir Manasik Haji dan Umrah. Puslitbang Laktur Keagamaan Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Kemenag RI, Jakarta

[6] Desai, Parth Rajesh. 2014. A Review Paper on Oculus Rift-A Virtual Reality Headset. IJETT, Mumbai

5