Reaksi penyabunan

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reaksi penyabunan merupakan reaksi hidrolisis lemak atau minyak dengan menggunakan basa kuat seperti NaOH atau KOH sehingga menghasilkan gliserol dan garam asam lemak atau sabun. Untuk menghasilkan sabun yang keras digunakan NaOH, sedangkan untuk menghasilkan sabun yang lunak atau sabun cair digunakan KOH. Perbedaan antara sabun keras dan lunak jika dilihat dari kelarutannya dalam air yaitu sabun keras bersifat kurang larut dalam air jika dibandingkan dengan sabun lunak. Reaksi penyabunan disebut juga reaksi saponifikasi. Asam karboksilat secara struktur menyerupai aldehida dan keton karena mengandung gugus karbonil, perbedaannya adalah pada asam karboksilat terdapat gugus hidroksil yang terikat pada karbon karbonil –COOH. Gugus karboksil 1

description

abcd

Transcript of Reaksi penyabunan

Page 1: Reaksi penyabunan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Reaksi penyabunan merupakan reaksi hidrolisis lemak atau minyak dengan

menggunakan basa kuat seperti NaOH atau KOH sehingga menghasilkan gliserol dan

garam asam lemak atau sabun. Untuk menghasilkan sabun yang keras digunakan

NaOH, sedangkan untuk menghasilkan sabun yang lunak atau sabun cair digunakan

KOH. Perbedaan antara sabun keras dan lunak jika dilihat dari kelarutannya dalam air

yaitu sabun keras bersifat kurang larut dalam air jika dibandingkan dengan sabun

lunak. Reaksi penyabunan disebut juga reaksi saponifikasi.

Asam karboksilat secara struktur menyerupai aldehida dan keton karena

mengandung gugus karbonil, perbedaannya adalah pada asam karboksilat

terdapat gugus hidroksil yang terikat pada karbon karbonil –COOH. Gugus

karboksil mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil, antar aksi

dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik dan

untuk asam karboksilat. Ester diturunkan dari asam karboksilat, yaitu sebuah

asam karboksilat mengandung gugus -COOH, dan pada sebuah ester hidrogen di

gugus ini digantikan oleh sebuah gugus hidrokarbon dari beberapa jenis.

1

Page 2: Reaksi penyabunan

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses terjadinya

reaksi penyabunan.

1.3 Manfaat Praktikum

Adapun manfaat praktikum ini, yaitu :

1. Dapat mengetahui proses terjadinya reaksi penyabunan pada senyawa asam

karboksilat dan ester;

2. Dapat mengetahui apa itu reaksi penyabunan;

3. Mengetahui contoh struktur senyawa asam karboksilat dan ester dari reaksi

penyabunan;

4. Dapat mengetahui definisi dari reaksi penyabunan;

5. Dapat mengetahui senyawa asam karboksilat dan ester.

2

Page 3: Reaksi penyabunan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Saponifikasi adalah reaksi yang terjadi ketika minyak atau lemak dicampur

dengan alkali yang menghasilkan sabun dan gliserol. Prinsip dalam  proses

saponifikasi, yaitu  lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan

sabun mentah.   Proses pencampuran antara minyak dan alkali kemudian akan

membentuk suatu cairan yang mengental, yang disebut dengan trace. Pada campuran

tersebut kemudian ditambahkan garam NaCl. Garam NaCl  ditambahkan untuk

memisahkan antara produk sabun dan gliserol sehingga sabun akan tergumpalkan

sebagai sabun padat yang memisah dari gliserol (Antony, 1992).

Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus

karboksil, –COOH. Gugus karboksil mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus

hidroksil; antar aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia

yang unik dan untuk asam karboksilat (Fessenden, 1997).

Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri

tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran

antara senyawa alkali dan lemak atau minyak (Riawan, 1990).

Reaksi ester dengan air disebut reaksi hidrolisis, menghasilkan asam karboksilat

dan alkohol. Sedangkan reaksi ester dengan suatu basa disebut reaksi saponifikasi,

menghasilkan alkohol dan garam karboksilat (Fessenden, 1997).

3

Page 4: Reaksi penyabunan

BAB III

METODE KERJA

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum kimia organik yaitu

pada tanggal 28 Mei 2015, mulai dari pukul 12:00 – 14:00 wib yang bertempat di

Laboraturium Terpadu Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu :

3.2.1 Tabel alat

Adapun

Bahan-bahan yang

digunakan dalam

praktikum ini, yaitu :

3.2.2 Ta

bel Bahan

4

No. Nama alat Jumlah

1. Tabung reaksi 5 unit

2. Gelas kimia 2 unit

3. Pembakar bunsen 1 unit

4. Penjepit tabung 1 unit

5. Tungku segitiga 1 unit

6. Rak tabung 1 unit

7. Pipet tetes 2 unit

8. Pipet ukur 10 ml 1 unit

Page 5: Reaksi penyabunan

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Reaksi penyabunan asam lemak dengan basa kuat

1. 3 ml minyak ditambahkan NaOH 1 N atau KOH 1 N.

2. Dikocok kuat hingga terbentuk busa.

3. Bila terdapat kesulitan, dipanaskan larutan dan diaduk hingga

terjadi reaksi penyabunan.

3.3.2 Reaksi penyabunan senyawa ester dengan basa kuat

1. 3 ml etil etanoat ditambahkan NaOH 1 N atau KOH 1 N.

2. Dikocok kuat hingga terbentuk busa.

3. Bila terdapat keulitan, dipanaskan larutan dan diaduk hingga

terjadi reaksi penyabunan.

5

No. Nama Bahan Jumlah

1. Minyak makan Secukupnya

2. NaOH Secukupnya

3. MgSO4 Secukupnya

4. CaSO4 Secukupnya

5. Etil etanoat Secukupnya

6. Larutan sabun Secukupnya

Page 6: Reaksi penyabunan

3.3.3 Reaksi pengendapan sabun oleh mineral Ca++ dan Mg++

1. Larutan sabun ditambahkan CaSO4 atau MgSO4.

2. Diamati pengendapan yang terjadi.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Reaksi penyabunan asam lemak dengan basa kuat

6

Page 7: Reaksi penyabunan

COOH + NaOH → COONa + H2O

Reaksi penyabunan senyawa ester dengan basa kuat

CH3OOH + NaOH → CH3COONa + H2O

Tabel 4.1.1 Data Hasil Pengamatan

No. Jenis Reaksi Reaksi Yang TerjadiHasil

Pengamatan

1. Minyak + NaOH COOH + NaOH → COONa + H2O Terjadi reaksi

penyabunan

2. Etil etanoat +

NaOH

CH3OOH + NaOH → CH3COONa

+ H2O

Tidak terjadi

reaksi

penyabunan

4.2 Pembahasan

Reaksi penyabunan merupakan reaksi hidrolisis lemak atau minyak

dengan menggunakan basa kuat seperti NaOH atau KOH sehingga

menghasilkan gliserol dan garam asam lemak atau sabun. Asam

karboksilat merupakan  golongan asam organik alifatik yang memiliki gugus

karboksil. Semua asam karboksilat ialah asam lemah, dimana didalam

7

Page 8: Reaksi penyabunan

pelarut air, sebagian molekulnynya terionisasi dengan melepas atom

hidrogen menjadi ion H+, asam karboksilat dapat memiliki lebih dari satu

gugus fungsional.

Asam karboksilat yang memiliki dua gugus karboksil disebut asam

dikarboksilat (alkandioat) dan jika memiliki tiga gugus karboksil disebut

dengan trikarboksilat (alkantrioat). Sedangkan esterifikasi adalah reaksi

pembentukkan ester. Dimana,  sebuah asam karboksilat bersama alkohol

dengan katalis asam membentuk ester.

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui proses terjadinya reaksi

penyabunan. Pada percobaan pertama, dilakukan reaksi penyabunan asam

lemak dengan basa kuat, asam lemak yang dipakai yaitu minyak

makansebanyak ml, sedangkan basa kuat yang dipakai adalah NaOH 1 N.

Kemudian dikocok kuat hingga terbentuk busa dan larutan dipanaskan dan

diaduk hingga terjadi reaksi penyabunan, pada percobaan ini terjadi reaksi

penyabunan.

Pada percobaan kedua, dilakukan reaksi penyabunan pada senyawa

ester dengan basa kuat, bahan yang dipakai adalah 3 ml etil etanoat (asam

cuka) ditambah dengan NaOH 1 N. Lalu dikocok kuat hingga terbentuk busa

dan dipanaskan larutan serta diaduk hingga terjadinya reaki penyabunan.

Pada percobaan ini tidak terjadi reaksi penyabunan.

8

Page 9: Reaksi penyabunan

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini, antara lain :

1. Reaksi penyabunan terbentuk dari pertukaran minyak dan NaOH sehingga

terbentuk garam natrium (sabun) dan gliserin.

2. Asam karboksilat merupakan senyawa alifatik yang memiliki gugus karboksil.

3. Asam karboksilat tidak larut dalam aquades, tetapi larut dalam basa kuat,

seperti NaOH.

4. Asam karboksilat terbentuk melalui reaksi saponifikasi membentuk senyawa

garam karboksilat.

5. Ester terbentuk antara asam karboksilat dan alkohol.

6. Pada reaksi penyabunan asam lemak dengan basa kuat terjadi reaksi

penyabunan, sedangkan pada reaksi penyabunan senyawa ester dengan basa

kuat tidak terjadi reaksi penyabunan.

5.2 Saran

Saran yang saya sampaikan pada praktikum kali ini adalah untuk bahan dalam

praktikum setidaknya memakai bahan yang masih baru sehingga praktikum bisa

berjalan dengan benar.

9

Page 10: Reaksi penyabunan

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar - Dasar Kimia Organik.

Bina Aksara : Jakarta.

Riawan, S. 1990. Kimia Organik Edisi 1. Binarupa Aksara : Jakarta.

Wilbraham, Antony C. 1992. Pengantar Kimia Organik 1. ITB : Bandung.

10

Page 11: Reaksi penyabunan

LAMPIRAN

11

Page 12: Reaksi penyabunan

12