REAKSI KIMIA.doc

13
REAKSI KIMIA Putri Rizqi Zulhiyati 123020169 Ganjar Ginanjar Arifin Dalam ilmu kimia reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Sifat-sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif. Persamaan reaksi merupakan bahasa di bidang ilmu kimia. Persamaan reaksi menjelaskan secara kualitatif peristiwa yang terjadi jika dua pereaksi atau lebih bergabung. Suatu reaksi kimia biasanya digambarkan dengan menggunakan persamaan reaksi yang meliputi lambang dan rumus serta tanda panah yang menerangkan terjadinya reaksi. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia dan fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa dan koefisien reaksi dari senyawa dengan mereaksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan dengan adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Molekul yang kecil atau atom- atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa oleh Lavoisier : “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.” Berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) : “Dalam setiap persenyawaan perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap.” Berdasarkan Bronsted Lowry : “Asam sebagai setiap zat sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai setiap zat sembarang yang menerima proton.” Reaksi kimia adalah perubahan unsur-unsur atau senyawaan kimia sehingga terjadi senyawaan lain karena adanya unsur yang lepas. Dalam penulisan persamaan reaksi kimia harus diketahui dengan benar rumus pereaksi dan produk reaksi sebelum persamaan reaksi itu disetarakan, agar tidak terjadi kesalahan dan ketidak tepatan dalam penyetaraan dan perhitungan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan suatu atau lebih produk yang bisanya memiliki

Transcript of REAKSI KIMIA.doc

Page 1: REAKSI KIMIA.doc

REAKSI KIMIA

Putri Rizqi Zulhiyati123020169

Ganjar Ginanjar Arifin

Dalam ilmu kimia reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Sifat-sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif. Persamaan reaksi merupakan bahasa di bidang ilmu kimia. Persamaan reaksi menjelaskan secara kualitatif peristiwa yang terjadi jika dua pereaksi atau lebih bergabung.

Suatu reaksi kimia biasanya digambarkan dengan menggunakan persamaan reaksi yang meliputi lambang dan rumus serta tanda panah yang menerangkan terjadinya reaksi.

Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia dan fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa dan koefisien reaksi dari senyawa dengan mereaksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan dengan adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan.

Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Molekul yang kecil atau atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa oleh Lavoisier : “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.” Berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) : “Dalam setiap persenyawaan perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap.” Berdasarkan Bronsted Lowry : “Asam sebagai setiap zat sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai setiap zat sembarang yang menerima proton.”

Reaksi kimia adalah perubahan unsur-unsur atau senyawaan kimia sehingga terjadi senyawaan lain karena adanya unsur yang lepas. Dalam penulisan persamaan reaksi kimia harus diketahui dengan benar rumus pereaksi dan produk reaksi sebelum

persamaan reaksi itu disetarakan, agar tidak terjadi kesalahan dan ketidak tepatan dalam penyetaraan dan perhitungan.

Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan suatu atau lebih produk yang bisanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan.

Ada empat jenis reaksi utama yaitu reaksi reduksi-oksidasi (redoks) reaksi asam-basa, reaksi hidrolisis, dan reaksi metatesis (perpindahan rangkap).

Reaksi reduksi-oksidasi atau rekasi redoks adalah reaksi penerimaan dan pelepasan elektron (adanya transport elektron) atau terjadinya kenaikan atau penurunan bilangan oksidasi. Dalam reaksi redoks, oksidasi dan reduksi selalu terjadi bersamaan. Oksidasi ditandai dengan hilangnya elektron, sedangkan reduksi ditandai dengan penangkapan elektron. Oksidasi dapat didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi, reduksi dapat didefinisikan sebagai penurunan bilangan oksidasi.

Reaksi asam-basa adalah melibatkan transfer proton (H+) dari suatu asam ke basa. Asam adalah zat yang mengion dalam air menghasilkan ion H+. Basa adalah zat yang mengion dalam air menghasilkan ion OH-. Definisi ini dirumuskan pada akhir abad ke sembilan belas oleh kimiawan Swedia Svante Arrhenius untuk mengelompokkan zat-zat yang sifatnya di dalam larutan telah diketahui dengan baik. Reaksi penetralan atau netralisasi merupakan reaksi yang paling penting antara asam dan basa. Reaksi asam-basa dalam medium air biasanya menghasilkan air dan garam, yang merupakan senyawa ionik yang terbentuk dari suatu kation selain H+ dan suatu anion selain OH- atau O2-.

Reaksi Hidrolisis adalah suatu kesetimbangan anatara 2 pasang asam basa

Page 2: REAKSI KIMIA.doc

konjugasi didalam air dapat berperan sebagai asam lemah dan basa lemah.

Reaksi metatesis (perpindahan rangkap) adalah reaksi dimana terjadi pertukaran tempat anion dan kation. Contohnya adalah reaksi antara perak nitrat dan natrium klorida, karena terjadinya reaksi tersebut adalah karena terbentuknya endapan. Dengan kata lain, pembentukan endapan merupakan gaya pendukung reaksi metatesis ini.

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu tabung reaksi, pipet tetes, pipa U, botol timbang, bunsen/pembakar spirtus, penjepit tabung reaksi, dan gelas kimia.

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu NaOH 0,05 M dan 1 M, CH3COOH 0,05 M, HCl 1 M, NH4OH 1 M, Phenolphthalein (PP), Metil Merah, K2CrO4

0,1 M, K2CrO7 0,1 M, Al2(SO4)3 0,1 M, ZnSO4 0,1 M, (NH4)SO2 0,1 M, Pb(NO3)2 0,1 M , NaCl 0,1 M dan 0,5 M, AgNO3 0,1 M , BaCl2 0,1 M, Ba(OH)2 0,1 M, CaCo3 1 gram, H2C2O4 0,1 M, H2SO4 2 M, KMnO4 0,05 M, Fe2+ 0,1 M, CuSO4 0,05 M, KSCN 0,1 M, Fe3+ 0,1 M, dan Na3PO4 1 M.

Berikut metode yang digunakan dalam reaksi kimia:1. Kedalam 4 tabung reaksi dimasukkan

masing-masing tepat 1,0 ml larutan NaOH 0,05 M, 1,0 ml larutan CH3COOH 0,05 M, 1,0 ml larutan HCl 0,1 M, dan 1,0 larutan NH4OH 1 M. Masing – masing ditambahkan 1 tetes indikator phenopthalein (PP).

2. Kedalam 4 tabung reaksi yang lain dilakukan hal seperti no.1. Tetapi dengan penambahan indikator metil merah.

3. Dicampurkan kedua asam dan basa pada no 1 dan 2.

4. Kedalam 2 tabung reaksi masing – masing dimasukkan 1 ml larutan Kalium Khromat (K2CrO4 0,1 M) ditambah dengan HCl 1 M.

5. Kedalam tabung 2 tabung reaksi masing – masing dimasukkan 1 ml larutan K2CrO7 ditambah HCl 1 M. Dilakukan seperti nomor 4. Dibandingkan antara larutan pada nomor 4 dan 5.

6. Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1ml larutan Al2(SO4)3 0,1 M kedalam tabung

reaksi. Kemudian ditambahkan 5 tetes larutan NaOH 1 M, dan diamati.

7. Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1 ml larutan Al2(SO4)3 0,1 M kedalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 5 tetes larutan NaOH 1 M, ditambahkan lagi tetes demi tetes NH4OH 1 M dan diamati. Hasilnya dibandingkan dengan nomor 6.

8. Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1 ml larutan ZnSO4 0,1 M. Kemudian ditambahkan 5 tetes larutan NaOH 1 M, tambahkan lagi tetes demi tetes NH4OH 1 M dan amati.

9. Kedalam tabung reaksi yang bersaluran, masukan 4 ml larutan (NH4)2SO4. Ditambahkan larutan NaOH dan segera pasang penyarul gas. Gas yang terbentuk di kenakan pada kertas lakmus yang telah dibasahi dengan air.

10. Larutan Pb(NO3)2 0,1 M sebanyak 1 ml dicampurkan dengan larutan NaCl 0,1 M sebanyak 1 ml. Amati perubahan yang terjadi! Kemudian panaskan larutan tersebut sambil dikocok dan catat hasil pengamatannya. Campuran didinginkan sambil diamati.

11. Kedalam 1 ml larutan NaCl 0,5 M ditambahkan 10 tetes larutan AgNO3

0,1 M. 12. Kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M

tambahkan larutan K2CrO4 0,1 M sebanyak 1 ml.

13. Kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M tambahkan larutan K2CrO7 0,1 M sebanyak 1 ml. Diamati perubahan yang terjadi. Zat pada nomor 12 dan 13 jangan segera dibuang, karena akan dibandingkan nomor 14.

14. Kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M ditambahkan 1 ml HCl 1 M dan 1 ml larutan K2CrO4 0,1 M. Bandingkan dengan nomor 12 dan 13.

15. Dimasukan kurang lebih 1 gram serbuk CaCO3 kedalam tabung reaksi yang bersaluran. Tambahkan larutan HCl. Gas yang terjadi di alirkan ke dalam tabung lain yang berisi larutan Ba(OH)2.

16. Kedalam tabung reaksi dimasukan 1 ml H2C2O4 (asam oksalat) 0,1 M dan 2 tetes H2SO4 2 M, dipanaskan kemudian teteskakn larutan KMnO4 0,05 M ( tetes demi tetes ) sambil dikocok, teteskan

Page 3: REAKSI KIMIA.doc

terus larutan KMnO4 dan hitung berapa tetes sampai warnanya tidak hilang lagi.

17. Kedalam tabung reaksi dimasukan 1 ml larutan campuran besi (II)/Fe2+ 0,1 M dan 2 tetes H2C2O4 2 M, teteskan larutan KMnO4 0,05 M sambil dikocok. Bandingkan kecepatan laju hilangnya warna KMnO4 pada nomor 17 dan 18.

18. Ditambahkan sedikit demi sedikit larutan NaOH 1 M kedalam 1 ml larutan CuSO4 0,05 M, ditambahkan lagi NaOH sampai berlebih.

19. Larutan NH4OH 1 M ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam 1 ml larutan CuSO4 0,05 M, tambahkan lagi NH4OH sampai berlebih. Amati perubahan yang terjadi! Bandingkan dengan hasil reaksi nomor 19.

20. Dicampurkan 2 ml larutan besi (III)/ Fe3+ 0,1 M dengan 2 ml larutan KSCN 0,1 M. Bagilah menjadi dua bagian kedalam 2 tabung reaksi. Tambahkan Na3PO4 kedalam satu tabung, sementara tabung yang lain digunakan sebagai pembanding. Bandingkan warna kedua larutan tersebut.

Page 4: REAKSI KIMIA.doc

1.

1,0 ml NaOH 0,05 M, CH3COOH 0,05 M, HCl 0,1 M, dan NH4OH 1 M, masing-masing ditambahkan 1 tetes indikator phenopthalein (PP).

2.

0,1 ml NaOH 0,05 M, CH3COOH 0,05 M, HCl 0,1 M, dan NH4OH 1 M, masing-masing ditambahkan 1 tetes indikator metal merah.

3.

Asam dan basa pada langkah no 1 dan no 2 dicampurkan.

4.

0,1 ml K2CrO4 0,1 M ditambah dengan 1,0 ml HCl 1 M

5.

1 ml K2CrO7 0,1 M ditambah HCl 1 M.

6.

1 ml larutan Al2(SO4)3 0,1 M ditambahkan 5 tetes larutan NaOH

7.

1,0 ml Al2(SO4)3 0,1 M ditambahkan 5 tetes larutan NaOH 1 M, ditambahkan lagi tetes demi tetes NH4OH 1 M.

8.

1 ml larutan ZnSO4 0,1 M ditambahkan 5 tetes larutan NaOH 1 M ditambahkan lagi tetes demi tetes NH4OH 1 M

Gambar 1. Metode Percobaan Reaksi Kimia

Page 5: REAKSI KIMIA.doc

9.

4 ml larutan (NH4)2SO4

ditambahkan larutan NaOH, lalu dimasukkan kertas lakmus

10.

1 ml Pb(NO3)2 0,1 M dicampurkan dengan 1 ml NaCl 0,1 M, lalu dipanaskan

11.

1 ml larutan NaCl 0,5 M ditambahkan 10 tetes larutan AgNO3 0,1 M.

12.

1 ml larutan BaCl2 0,1 M tambahkan larutan K2CrO4 0,1 M sebanyak 1 ml.

13.

1 ml BaCl2 0,1 M di tambahkan 1 ml K2CrO7 0,1 M.

14.

1 ml larutan BaCl2 0,1 M ditambahkan 1 ml HCl 1 M dan 1 ml larutan K2CrO4 0,1 M

15.

1 gram serbuk CaCO3 ditambahkan HCl. Gas di alirkan ke tabung lain yang berisi Ba(OH)2.

Page 6: REAKSI KIMIA.doc

Gambar 2. Metode Percobaan Reaksi Kimia

16.

1 ml H2C2O4 (asam oksalat) 0,1 M dan 2 tetes H2SO4 2 M, dipanaskan kemudian teteskakn larutan KMnO4

0,05 M

19.

NH4OH 1 M ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam 1 ml larutan CuSO4 0,05 M, tambahkan lagi NH4OH sampai berlebih.

20.

17.

1 ml Fe2+ 0,1 M dicampurkan dengan 2 tetes H2C2O4 2 M, lalu teteskan larutan KMnO4 0,05 M

18.

1 ml CuSO4 0,05 M ditambahkan dengan 1 ml NaOH 1 M, ditambahkan lagi NaOH sampai berlebih

2 ml Fe3+ 0,1 M dicampurkan dengan 2 ml KSCN 0,1 M. Dibagi ke dalam 2 tabung reaksi. Salah satu tabung ditambahkan dengan Na3PO4

Page 7: REAKSI KIMIA.doc

Gambar 3. Metode Percobaan Reaksi KimiaHasil pengamatan percobaan reaksi

kimia adalah sebagai berikut :1. HCl + PP tidak berwarna

NH4OH + PP merah mudaNaOH + PP merah mudaCH3COOH + PP tidak berwarna

2. HCl + MM merah mudaNH4OH + MM kuningNaOH + MM kuningCH3COOH + MM merah muda

3. Basa : NH4OH + NaOH unguAsam : HCl + CH3COOH tidak berwarna

4. K2CrO4 + HCl jingga5. K2CrO7 + HCl kuning6. Al2(SO4)3 + NaOH putih keruh7. Al2(SO4)3 + NaOH + NH4OH

putih keruh dan ada endapan8. ZnSO4 + NaOH putih keruh

dan ada endapan9. (NH4)2SO4 + NaOH lakmus

tidak berubah warna10. Pb(NO3)2 + NaCl tidak

berwarna11. NaCl + AgNO3 putih keruh

dan ada endapan12. BaCl2 + K2CrO4 kuning

keputihan dan ada endapan13. BaCl2 + K2CrO7 kuning

keputihan dan ada endapan14. BaCl2 + HCl + K2CrO4

kuning dan ada endapan15. CaCO3 + HCl terjadi

endapan di tabung Ba(OH)2

16. H2C2O4 + 2 tetes H2SO4 + KMnO4

warna KMnO4 tidak hilang lagi pada tetesan ke-64 dan warnanya menjadi coklat muda serta ada endapan.

17. Fe2+ + H2C2O4+ KMnO4 laju hilangnya warna KMnO4 adalah pada tetesan ke-8

18. CuSO4 + NaOH merah darah19. NaOH + CuSO4 + 20 tetes NaOH

biru dan ada endapan20. Fe3+ + KSCN hijau tua dan ada

endapanFe3+ + KSCN + 20 tetes Na3PO4

kuning keputihanDalam percobaan reaksi kimia ini,

masih terdapat kesalahan-kesalahan. Kesalahan tersebut yaitu berbedanya antara

hasil pengamatan praktikan dengan hasil yang sebenarnya. Seperti pada percobaan nomer 10, hasil yang sebenarnya yaitu larutan tidak berwana dan ada gelembung gas ketika dipanaskan dan gelembung tersebut tidak hilang setelah dingin. Namun pada hasil percobaan yang dilakukan oleh praktikan, hasilnya tidak ada gelembung gas ketika larutan dipanaskan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya yaitu kesalahan praktikan dalam takaran senyawa atau larutan. Misalnya praktikan kelebihan dalam memasukkan larutan ke dalam tabung reaksi.

Berdasarkan hasil percobaan yang termasuk reaksi asam-basa adalah percobaan pada nomer 1,2,3,4, 5 dan 9. Dan yang termasuk ke dalam reaksi pengendapan adalah pada percobaan nomer 7, 8, 11, 12, 13,14, 15, 16, 19 dan 20.

Reaksi kimia dapat diterapkan pada bidang pangan, seperti untuk menguji kandungan yang ada dalam suatu bahan pangan dan untuk membuat suatu bahan menjadi produk pangan.

Berdasarkan hasil pengamatan percobaan reaksi kimia dapat disimpulkan bahwa reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa kimia. Ada empat jenis reaksi utama yaitu reaksi reduksi-oksidasi (redoks) reaksi asam-basa, reaksi hidrolisis, dan reaksi metatesis (perpindahan rangkap). Terjadinya reaksi kimia yaitu dengan ciri-ciri adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Dalam percobaan ini terdapat berbagai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari reaksi yang dilakukan, seperti ketelitian praktikan dan kebersihan alat yang digunakan.

Saran untuk percobaan reaksi kimia ini adalah praktikan harus benar-benar teliti dalam melakukan takaran pada saat memasukann larutan ke dalam tabung reaksi, serta praktikan juga harus memperhatikan kebersihan alat yang digunakan, karena kebersihan alat akan mempengaruhi hasil dari reaksi tersebut. Jika alat seperti tabung reaksi sebagai tempat untuk mereaksikan zat/larutan yang digunakan tidak bersih, hasil praktikum

Page 8: REAKSI KIMIA.doc

selanjutnya tidak akan sesuai dengan hasil sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Pengertian Reaksi Kimia. www. kumpulanistilah.com. Accesed : 29 Oktober 2012.

Brady, E.J. 1998. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Bina Aksara, Jakarta.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan, Bandung.

Page 9: REAKSI KIMIA.doc

LAMPIRAN

1. HCl + PP tidak berwarna

NH4OH + PP merah muda

NaOH + PP merah muda

CH3COOH + PP tidak berwarna

2. HCl + MM merah muda

NH4OH + MM kuning

NaOH + MM kuning

CH3COOH + MM merah muda

3. Basa : NH4OH + NaOH ungu

Asam : HCl + CH3COOH tidak berwarna

4. K2CrO4 + HCl jingga

5. K2CrO7 + HCl kuning

6. Al2(SO4)3 + NaOH putih keruh

7. Al2(SO4)3 + NaOH + NH4OH putih keruh dan ada endapan

8. ZnSO4 + NaOH putih keruh dan ada endapan

9. (NH4)2SO4 + NaOH lakmus tidak berubah warna

10. Pb(NO3)2 + NaCl tidak berwarna dan ada gelembung gas

11. NaCl + AgNO3 putih keruh dan ada endapan

12. BaCl2 + K2CrO4 kuning keputihan dan ada endapan

13. BaCl2 + K2CrO7 kuning keputihan dan ada endapan

14. BaCl2 + HCl + K2CrO4 kuning dan ada endapan

15. CaCO3 + HCl terjadi endapan di tabung Ba(OH)2

16. H2C2O4 + 2 tetes H2SO4 + KMnO4 warna KMnO4 tidak hilang lagi pada tetesan

ke-64 dan warnanya menjadi coklat muda

serta ada endapan.

17. Fe2+ + H2C2O4+ KMnO4 laju hilangnya warna KMnO4 adalah pada

tetesan ke-8

18. CuSO4 + NaOH merah darah

19. NaOH + CuSO4 + 20 tetes NaOH biru dan ada endapan

20. Fe3+ + KSCN hijau tua dan ada endapan

Page 10: REAKSI KIMIA.doc

Fe3+ + KSCN + 20 tetes Na3PO4 kuning keputihan