Re ncana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 · masyarakat Indonesia yang dilakukan...
Transcript of Re ncana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 · masyarakat Indonesia yang dilakukan...
Rencana Aksi Kegiatan KKP
Puji syukur kehadi
telah memberikan rahmat
Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong
dapat diselesaikan sesuai d
Dengan mengacu p
Kesehatan 2015-2019 dan
Pengendalian Penyakit da
maka Rencana Aksi Kegiatan
s.d 2019 disusun sebagai d
Ucapan terima kas
penyusunan ini dan tent
membangun agar Revisi pertama
bagi pelaksanaan program.
KP Kelas III Sorong 2015 - 2019
irat Allah Subhanahu wata'ala Tuhan Yan
hmat dan hidayahNya sehingga Revisi pertama
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong Perio
i dengan harapan.
acu pada dokumen Rencana Strategis (Ren
an Rancangan Rencana Aksi Program (RAP)
an Penyehatan Lingkungan (Ditjen PP dan
atan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong
ai dokumen operasional kegiatan selama 5 tahun
asih kepada semua pihak yang telah b
tunya kami mengharapkan saran dan k
Revisi pertama Rencana Aksi Kegiatan (RAK) ini d
.
Sorong, Mei 2017
Kepala Kantor Kesehat
Kelas III Sorong,
Bambang Priyanto, SKM, M. EpidNIP 196709171990031001
KATA PENANTAR
i
ng Maha Esa yang
Revisi pertama Rencana Aksi
ode 2015 s.d 2019,
nstra) Kementerian
Direktorat Jenderal
PL) 2015 s.d 2019
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong 2015
un kedepan.
berkontribusi dalam
kritik yang bersifat
ni dapat bermanfaat
2017
tan Pelabuhan
Bambang Priyanto, SKM, M. Epid 6709171990031001
Rencana Aksi Kegiatan KKP
Rencana Aksi Keg
Lingkungan Kantor Kesehatan
merupakan dokumen pere
dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong
Rencana Aksi Keg
masing-masing Seksi dan Subbag Tata Usaha
pelaksanaan kegiatan Pro
khususnya di wilayah pelabuhan dan bandara
yang disusun secara bert
kurun waktu 2015 s.d 2019.
Sasaran Strategis KKP Kelas III Sorong
seluruh kondisi potensial un
Strategi untuk m
dilaksanakan sesuai ska
berikut : Meningkatka
Epidemiologi, Meningkat
Meningkatkan Upaya P
Meningkatkan Upaya Ke
Sumber Daya Manusia
koordinasi, kemitraan dan
KP Kelas III Sorong 2015 - 2019
RINGKASAN EKSEKUTIF
giatan (RAK) Program Pengendalian Peny
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong Periode
encanaan yang memuat program dan ke
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong Period
giatan (RAK) KKP Kelas III Sorong adal
Seksi dan Subbag Tata Usaha di Lingkungan KKP Kelas III Sorong
ogram Pengendalian Penyakit dan Penye
wilayah pelabuhan dan bandara yang menjadi tugas dan
rtahap menurut kegiatan, output dan indik
2019.
KKP Kelas III Sorong tahun 2015 s.d 2019
ntuk melakukan cegah tangkal penyakit di Pe
mencapai sasaran serta tujuan yang
kala prioritas. Strategi yang akan dilakuka
an Upaya Kekarantinaan, Mengefekt
tkan Upaya Sanitasi dan Dampak Ri
Pemberantasan Vektor dan Binatang Pe
esehatan dan Lintas Wilayah, Meningka
a (SDM), Melengkapi sarana dan prasar
n jejaring kerja, dan Melaksanakan promos
Kepala Kantor KesehaKelas III Sorong,
Bambang Priyanto, SKM, M. EpidNIP 196709171990031001
ii
yakit & Penyehatan
de 2015 s.d 2019,
egiatan yang akan
de 2015 s.d 2019.
lah sebagai acuan
KKP Kelas III Sorong dalam
ehatan Lingkungan
n tanggungjawabnya
kator kinerja dalam
yaitu terkendalinya
elabuhan.
telah ditetapkan
an adalah sebagai
tifkan Surveilans
isiko Lingkungan,
Penular Penyakit,
atkan kemampuan
rana, Mengadakan
si kesehatan.
atan Pelabuhan
Bambang Priyanto, SKM, M. Epid 6709171990031001
iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………… i
RINGKASAN EKSEKUTIF………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………….. iii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………………………….. iii
DAFTAR GAMBAR....…………………………………………………………………………………..... iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................... 1
B. KONDISI UMUM, POTENSI DAN PERMASALAHAN ........................................... 4
1. KONDISI UMUM................................................................................................ 4
2. POTENSI............................................................................................................ 10
3. PERMASALAHAN............................................................................................. 10
BAB II TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS......…………………………………………….... 12
A. VISI...............................................................................………………………….... 12
B. MISI..........................................…………………………………………………….... 12
C. TUJUAN DAN SASARAN.................................................................................... 13
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI..........……………………………......................... 17
BAB IV RENCANA KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN................................................ 18
4.1 KEGIATAN........................................................................................................... 18
4.2 INDIKATOR PENCAPAIAN................................................................................. 21
4.2.1 INDIKATOR PROGRAM.................................................................................... 21
4.2.2 INDIKATOR KEGIATAN.................................................................................... 22
4.2.3 PEMANTAUAN PENILAIAN DAN PELAPORAN............................................... 24
A. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017....................................................................
BAB V PENUTUP.................................................................................................................... 26
DAFTAR ISI
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan Nasional adalah upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan berlandaskan kemampuan
nasional dengan memanfaatkan sumber daya yang ada serta dengan memperhatikan
tantangan global maupun spesifik local. Untuk mendukung terwujudnya upaya yang
berkesinambungan tersebut harus mengacu pada Perencanaan Pembangunan
Nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004.
Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan pembangunan yang
disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
perencanaan pembangunan nasional menghasilkan RPJP, RPJM dan rencana
pembangunan tahunan.
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat
dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-
2019 adalah: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya
pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan
pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan
SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta
(6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat,
penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional: 1) pilar paradigma sehat di
lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan
promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan
dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum
of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan; 3) sementara itu jaminan kesehatan
nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu
dan kendali biaya.
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 2
Renstra Kementerian Kesehatan yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Renstra Kementerian Kesehatan
Tahun 2015 - 2019, dan dijabarkan ke dalam Rencana Aksi Program (RAP)
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2015-2019 mengamanatkan
bahwa arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu kepada tiga hal penting yaitu
1) Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care) 2) Penerapan
pendekatan keberlanjutan pelayanan (Continum of Care) dan 3) Intervensi Berbasis
Risiko Kesehatan
International Health Regulation (IHR) tahun 2005 yang sepenuhnya diimplementasikan
sejak tahun 2012 dengan perhatian kepada Public Health Emergency Of International
Concern /PHIEC (masalah kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian
global) memberikan perhatian khusus untuk wilayah pelabuhan dengan menetapkan
persyaratan kapasitas inti bagi bandara, pelabuhan dan perlintasan darat agar
setiap saat (a) menyediakan akses pada (i) pelayanan kesehatan yang memadai
termasuk fasilitas diagnostic dilokasi yang dekat sehingga memungkinkan penilaian
cepat dan perawatan bagi pelaku perjalanan yang sakit dan (ii) staf, peralatan dan
lingkungan kerja yang memadai; (b) menyediakan akses terhadap peralatan dan
personel untuk pengiriman pelaku perjalanan yang sakit ke fasilitas kesehatan yang
memadai; (c) menyediakan personel yang terlatih untuk pemeriksaan alat angkut; (d)
menjamin lingkungan yang aman bagi para pelaku perjalanan yang menggunakan
fasilitas yang ada di pintu masuk, termasuk pengadaan air minum, tempat makanan,
fasilitas catering pesawat udara, Toilet umum, fasilitas pembuangan sampah cair dan
padat yang memadai, dan area berpotensi risiko lainnya, dengan melaksanakan
pemeriksaan secara berkala; dan (e) sejauh dapat dilakukan menyediakan personel
terlatih dan program pengendalian vektor dan reservoir didalam dan disekitar pintu
masuk.
Selanjutnya IHR juga mempersyaratkan agar pelabuhan dapat merespons kejadian
yang dapat menimbulkan PHEIC dengan kapasitasnya: (a) menyediakan respon
emergensi kesehatan masyarakat yang memadai dengan menetapkan dan
memantapkan rencana kontingensi emergensi kesehatan masyarakat, termasuk
penunjukan koordinator dan contact-point yang berhubungan dengan pintu masuk,
layanan kesehatan masyarakat dan layanan agen lainnya; (b) melakukan penilaian dan
perawatan bagi pelaku perjalanan atau hewan yang terjangkit oleh pengaturan yang
tepat pada fasilitas medis dan kesehatan hewan setempat dalam pengisolasian,
pengobatan dan layanan pendukung lainnya yang diperlukan; (c) menyediakan ruangan
yang memadai, dan dipisahkan dari pelaku perjalanan lain, untuk mewawancarai orang
yang terjangkit atau tersangka; (d) menyediakan sarana diagnosis dan, bila perlu,
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 3
karantina terhadap pelaku perjalanan yang diduga, lebih baik bila di sarana kesehatan
yang jauh dari pintu masuk; (e) menerapkan tindakan yang direkomendasikan bila perlu
untuk hapus serangga, hapus tikus, hapus hama, dekontaminasi atau penanganan
bagasi, kargo, peti kemas, alat angkut, barang dan paket pos, di lokasi khusus yang
ditunjuk dan dilengkapi untuk keperluan ini. (f) menerapkan pengawasan masuk dan
keluarnya pelaku perjalanan; dan (g) menyediakan akses berupa peralatan yang
dirancang khusus dan personel terlatih dengan alat pelindung diri yang memadai, dalam
merujuk pelaku perjalanan yang membawa atau terkontaminasi penyakit menular.
Berdasarkan Permenkes RI Nomor : 356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 14 April 2008
Kantor Kesehatan Pelabuhan Sorong diklasifikasikan dalam Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III yang tugas pokok dan fungsinya dibagi kedalam 2 seksi dan satu
sub bagian tata usaha. Tugas dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong
adalah melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial
wabah, surveilens epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap
penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan
pengamanan radiasi di wilayah kerja Bandara, Pelabuhan dan Lintas Batas Darat
Negara
Kegiatan pengamatan penyakit menular di pelabuhan selain ditujukan terhadap
kemungkinan adanya para pelaku perjalanan pengguna jasa pelabuhan yang menderita
penyakit yang dapat menimbulkan Public Health Emergency of International Concern
(PHEIC), tersangka penderita penyakit menular lainnya atau para carier, juga
ditekankan melaksanakan pengawasan sanitasi lingkungan dan pengendalian vektor
baik dilokasi pelabuhan maupun terhadap sarana angkutan umum yang digunakan dari
dan ke pelabuhan.
Peraturan Menteri Kesehatan ini merupakan penerapan International Health Regulation
(IHR), di seluruh Pelabuhan/Bandara negara-negara Anggota PBB yang meratifikasinya,
dengan tujuan untuk mendeteksi dan merespon dalam mencegah masuk dan keluarnya
penyakit atau kejadian PHEIC dan bioterorisme melalui pelabuhan International
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2015 - 2019 KKP Kelas III Sorong ini
diharapkan dapat tercapai upaya kesehatan yang berkesinambungan dalam hal
pelaksanaan upaya pengendalian seluruh kondisi potensial untuk cegah tangkal
penyakit di wilayah Pelabuhan Sorong. Disamping itu juga, diharapkan penyusunan dan
pelaksanaan kegiatan/ anggaran KKP Kelas IIII Sorong dapat dilaksanakan secara
tertib, taat pada peraturan perundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 4
B. KONDISI UMUM, POTENSI DAN PERMASALAHAN
1. KONDISI UMUM
a. Peta Wilayah Kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong berkedudukan di Kota Sorong Provinsi
Papua Barat, merupakan salah satu KKP yang berada di Provinsi Papua Barat, selain
KKP Kelas III Manokwari. Wilayah kerja KKP Kelas III Sorong.
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong
Batas-batas wilayah kerja KKP Kelas III Sorong tersebut adalah sebelah utara
berbatasan dengan Laut Filiphina, sebelah timur berbatasan dengan Manokwari,
sebelah barat berbatasan dengan laut Halmahera/pulau Ternate, sebelah selatan
laut/pulau seram dan wilker Kaimana yang merupakan wilker terjauh berbatasan
langsung dengan Timika. Di Kota/Kabupaten Sorong tersebut tersebar banyak
pelabuhan yang merupakan wilayah pengawasan dari KKP Kelas III Sorong dengan
klasifikasi Pelabuhan Umum yaitu yang diusahakan oleh PT. Pelindo IV Cabang
Sorong, Pelabuhan Khusus (Pelsus) yang merupakan pelabuhan milik
swasta/perusahaan, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) yaitu pelabuhan yang
digunakan untuk kepentingan sendiri (tidak dikomersialkan untuk umum), Pelabuhan
Ferry/penyeberangan, Pelabuhan Rakyat (Pelra) yang merupakan pelabuhan tempat
kapal nelayan (Tempat Pelelangan Ikan/TPI). Jumlah masing-masing pelabuhan
tersebut tergambar dalam tabel berikut :
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 5
Tabel 2.1
Jenis dan Jumlah Pelabuhan Di Wilayah Kerja KKP Kelas III Sorong
Tahun 2016
No
Wilayah Kerja Jenis dan Jumlah Pelabuhan
Umum Pelsus TPI Ferry Pelud Jml
1 Pel. Laut Sorong 1 1 1 1 - 4
2 Pel. Laut Fak Fak 1 - - - 1 2
3 Pel. Laut Kaimana 1 2 - - 1 4
4 Pel. Laut Teminabuan 1 - - - 1 2
5 Pel. Laut Raja Ampat 1 - - - 1 2
6 Pel. Khusus Arar 1 1 - - - 2
7 Pel. Khusus Sele - 1 - - - 1
8 Bandara DEO - - - - 1 1
TOTAL 6 5 1 1 5 18
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam
lingkungan Kementerian Kesehatan dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
b. Struktur Organisasi
Berdasarkan Permenkes RI Nomor : 356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 14 April 2008
Kantor Kesehatan Pelabuhan Sorong diklasifikasikan dalam Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III yang tugas pokok dan fungsinya dibagi kedalam 2 seksi dan satu
sub bagian tata usaha, wilayah kerja yaitu Bandara DEO, Pelabuhan Laut Sorong,
Pelabuhan Laut Kaimana, Pelabuhan Laut Fak Fak, Pelabuhan Laut Teminabuan,
Pelabuhan Laut Raja Ampat, Pelabuhan Khusus Arar, Pelabuhan Khusus Sele, dengan
struktur organisasi seperti terlihat dalam gambar berikut :
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 6
Gambar 2.2
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III SORONG
( Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/XI/2011)
Kepala Kantor
Bambang Priyanto, SKM, M. Epid
NIP 196709171990031001
Sub Bagian Tata Usaha
Abdul Rasyid, SKM
NIP 196212181985031006
Kasi. Pengendalian Karantina
dan Surveilans Epidemiologi Kasi. Pengendalian Risiko Lingkungan
dan Kesehatan Lintas Wilayah
Dadan Rohmana, SKM
NIP 196802021992031004
Robinson. H. Lahati, SKM, MH
NIP 197105041995031001
Wilayah Kerja
1. Bandar Udara Domine Eduard Osok
Sorong
2. Pelabuhan Laut Fak Fak 3. Pelabuhan Laut Kaimana
4. Pelabuhan Laut Teminabuan
5. Pelabuhan Laut Raja Ampat 6. Pelabuhan Khusus Arar
7. Pelabuhan Khusus Sele
c. Sumber Daya Manusia
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong memiliki 32 orang pegawai dengan status
PNS. Jumlah Tenaga SDM ini menurun dibanding tahun 2015 yang berjumlah 36
pegawai. Penurunan jumlah SDM ini disebabkan adanya mutasi pegawai, pensiun dan
meninggal dunia.
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Instalasi
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 7
Selain itu KKP Kelas III Sorong juga mempekerjakan 15 orang tenaga honorer yang
dibiayai dari DIPA KKP Kelas III Sorong sebagai tenaga cleaning service, sopir, satpam
dan pramubakti.
Jumlah pegawai menurut pendidikan terakhir, sebagai berikut :
Tabel 2.2 Keadaan Karyawan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong Per 31 Desember 2016
No
Klasifi- Kasi
Tenaga
Tingkat
Pendidikan
Jumlah Per Wilker
Induk
F K R4
T A S Deo
∑ Ket
1
Teknis
S-2 2 2 Tenaga honor := 15 org terdiri dari : SI = 1 org SKM = 1 org Akbid = 2 org Akper =4 org SMA = 6 org SD = 1 org
Dokter 1 1
SKM 5 1 1 7
S. Gizi 1 1
AKL/APK 3 1 1 1 1 7
AKPER 6 2 2 10
AKBID 2 2
SPPH 1 2
SPK 1 1
Jumlah 18 0 3 3 1 2 1 5 33
Ilmu Adm 1 1
SE 1 1
Sistem Info
1 1
2
Non Teknis D-3 Komp 1 1
SPMA 1 1
SMK 1 1
SMA 3 1 1 1 1 7
SD 1 1
Jumlah 9 2 - 1 1 - - 1 14
Total 27 2 3 4 2 2 1 6 47
d. Sarana dan Prasarana
Dalam melaksanakan kegiatannya sampai dengan tahun 2016 Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Sorong telah memiliki bangunan sendiri sebanyak 6 gedung, 10
kendaran roda empat dan 20 kendaraan roda dua. Sarana dan prasarana tersebut
dirasa masih kurang memadai mengingat masih terdapat wilker yang belum memiliki
gedung sendiri. Disamping itu terdapat kendaraan operasional roda dua dan roda empat
yang kondisinya sudah tua dan rusak berat.
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 8
Gambar 2.3 Gedung Kantor Induk dan Wilayah Kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong Tahun 2016
Gedung Kantor Induk Lokasi : Jalan Jend Sudirman, Lr Marcopolo No. 1 Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong Di banguan tahun 2007, luas tanah 400 m
2
dan luas bangunan 500 m2
Status : Milik Kemenkes
Gedung Isolasi Sorong Lokasi : Jalan Sungai Maruni Distrik Sorong Utara, Kota Sorong Luas Bangunan : 190 m
2
Status : Milik Kemenkes
Gedung Wilker Pel. Laut Sorong Lokasi : Jln. Jend. Ahmad Yani Distrik Kota Sorong Luas Bangunan : 250 m
2
Status : Milik Kemenkes
Gedung Wilker Pel. Laut Raja Ampat Lokasi : Kota Waisai Kab. Raja Ampat Luas Bangunan/Tanah : 396 m
2/750 m
2
Status : Tanah Milik Pelindo IV Bangunan : Milik Kemenkes
Gedung Wilker Pel. Laut Kaimana
Lokasi : Jl. Diponegoro Kaimana Kab. Kaimana Luas Bangunan/Tanah : 135 m
2/400 m
2
Status : Milik Kemenkes
Gedung Wilker Bandara DEO Lokasi : Komplek Bandara DEO Distrik Sorong Utara Kota Sorong Luas Bangunan : 270 m
2
Status : Tanah ; Milik Kemenhub Bangunan ; Milik Kemenkes
Dari uraian di atas, maka dalam pelaksanaan peningkatan pelayanan dan peningkatan kinerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong pada tahun 2016 ditemukan kendala dan
hambatan-hambatan adalah Infrastruktur khususnya bangunan kantor di Wilayah Kerja
Pelabuhan Laut Fak Fak, Teminabuan dan Arar statusnya masih menyewa, sehingga perlu
dibangun kantor wilayah kerja dalam rangka peningkatan pelayanan dan kinerja.
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 9
Gambar 2.4 Kendaraan Dinas Roda 4 dan Roda 2
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong
Tahun 2015
Ambulance
No Jenis Jumlah Kondisi
1 Khusus Evakuasi 1 Baik
2 Ambulans APV 1 Baik
3 Ambulans KIA 1 Baik
4 Ambulans Mitsubishi 1 Rusak
5 Ambulans Toyota 1 Rusak
Kendaraan Minibus
No Jenis Jumlah Kondisi
1 Toyota Fortuner 1 Baik
2 Suzuki Ertiga 1 Baik
3 Mitsubhisi Kuda 1 Baik
4 Toyota Avansza 1 Baik
Kendaraan Bak terbuka
No Jenis Jumlah Kondisi
1 Toyota Pick Up 1 Rusak
2 Double Cabin 1 Baik
Kendaraan Roda dua
No Jenis Jumlah Kondisi
1 Bebek 16 B=14
RB=2
2 Non Bebek 4 Baik
Sarana dan prasarana yang tersedia di lingkungan KKP Kelas III Sorong selengkapnya
dilaporkan dalam laporan tersendiri pada Laporan Sistem Akuntansi Barang Milik
Negara (SABMN).
e. Capaian
Sampai dengan tahun 2016 capaian indikator kinerja kegiatan yang berhasil di capai
adalah sebagai berikut :
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 10
Indikator Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
sebesar 100%, tercapai 127.46% dari target 85%.
Indikator Persentase pelabuhan bandara yang melakukan pengendalian vektor terpadu
sebesar 100%, tercapai 92 % dari target 100%.
Indikator Persentase Pelabuhan bandara yang melaksanakan kegiatan deteksi dini
penyakit menular langsung sebesar 100%, hanya tercapai 30%.
Indikator Persentase pelabuhan bandara yang melaksanakan kegiatan skrining PTM
sebesar 100%, tercapai 100% dari target 100%.
Indikator Persentase pelabuhan / bandara sehat sebesar 100 %, tercapai 100% dari
target 100%.
Indikator Dukungan manajemen, tercapai 97.17% dari target 100%
2. POTENSI
Adanya kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan Poros Maritim dimana
akan memfokuskan pada pentingnya peran Maritim Indonesia dengan visi menjadikan
Indonesia sebagai poros maritim dunia. Imbas dari kebijakan ini semakin meningkatnya
pembangunan khususnya infrastruktur pelabuhan dan bandara di wilayah indonesia
timur termasuk di dalamnya kota dan kabupaten yang berada di propinsi Papua Barat.
Seiring dengan semakin membaiknya sarana dan prasarana pelabuhan/bandara di
Propinsi Papua Barat, terjadi peningkatan mobilitas manusia dan barang baik melalui
pelabuhan laut maupun bandara. Disamping itu potensi wisata bahari Raja Ampat yang
semakin dikenal luas baik di dalam maupun luar negeri menjadi magnet tersendiri bagi
ribuan orang untuk berkunjung ke raja ampat. Selain dampak positip bagi
perekonomian, meningkatnya mobilitas manusia dan barang memiliki dampak risiko
terhadap penularan penyakit.
3. PERMASALAHAN
a. KLB / Bencana di pintu masuk Negara
Adanya Kejadian Kejadian Luar Biasa / Bencana di Negara / daerah lain
merupakan ancaman di setiap pintu masuk Negara lain. Diantaranya KLB
Influensa A H1N1, Flu Burung, MERS-CoV, SARS, Ebola, Cholera di Afrika,
dan lain – lain merupakan ancaman di setiap pintu masuk Negara
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 11
b. Papua Barat Sebagai Daerah Endemis Malaria
Propinsi Papua Barat merupakan wilayah dengan endemis malaria. Dari 13
Kabupaten Kota Di wilayah Propinsi Papua Barat 12 diantaranya merupakan
wilayah endemis malaria.
c. Ancaman penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali.
Meningkatnya teknologi transportasi mengakibatkan makin cepatnya arus
perjalanan orang, barang, dan alat angkut, sehingga penjalaran dan penularan
penyakit antar negara semakin cepat, terutama masalah yang berkaitan
dengan kesehatan manusia, seperti New Emerging Desease seperti Avian
Influenza, Mers-CoV, SARS, Legionnaires Disease, Nipah Virus, Paragoniasis
Pulmonallis, HFMD, Ebola, Hanta Fever, Emerging disease antara lain
HIV/AIDS, dan penyakit menular lainnya Dengue Haemoragic Fever, Japanese
B, Encephalitis, Chikungunya, Cholera, Salmonellosis dan Filariasis. Emerging
Disease yang berpotensi masuk ke Indonesia antara lain HIV/AIDS, Penyakit
menular seksual lainnya, Dengue Haemoragic Fever, Japanese B. Encephalitis,
Chikungunya, Cholera, Salmonellosis, dan Filariasis. Sedangkan Re-emerging
disease antara lain : Pes, TBC, Scrub thypus, Malaria, Anthrax, dan Rabies.
d. Dukungan sarana
Masih kurangnya dukungan sarana seperti gedung di beberapa wilker Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong masih sewa, alat transportasi (mobil,
motor) dan prasarana, dana serta dukungan dalam pelaksanaan kegiatan.
e. Peningkatan Kompetensi dan kapabilitas
Didalam tindakan cegah tangkal PHEIC dibutuhkan tenaga KKP yang
berkualitas dan sehat fisik jasmani serta berjiwa tangguh. Untuk mencapai
kualitas tersebut wajib adanya pelatihan minimal setahun sekali, simulasi
tanggap minimal setahun sekali serta simulasi lintas sektor lain minimal
dua tahun sekali.
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 12
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
A. Visi
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 dan Rencana Aksi
Program (RAP) Direktorat Jenderal PP dan PL 2015 - 2019 tidak ada visi dan misi,
namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya
Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-
royong”. Dengan demikian visi KKP Kelas III Sorong mengikuti visi tersebut.
B. Misi
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim
dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan
negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
Selanjutnya, terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin
diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni :
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 13
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Program PP dan PL mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya seluruh
Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
melalui upaya preventif dan promotif.
Sejalan dengan Misi Kementerian Kesehatan, maka untuk mewujudkan visi KKP
Kelas III Sorong, misi yang dilakukan adalah :
1. Meningkatkan surveilans epidemiologi; penanggulangan KLB/wabah di
pelabuhan, alat angkut dan muatannya
2. Meningkatkan upaya pengendalian faktor risiko penyakit karantina dan penyakit
menular potensial wabah
3. Meningkatkan upaya pencarian, pencegahan dan pengobatan kasus penderita
penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah
4. Meningkatkan pengawasan keluar masuk obat, makanan minuman, alat
kesehatan dan barang berbahaya / OMKA
5. Meningkatkan advokasi dan jejaring kerja/ kemitraan
C. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Mewujudkan pelabuhan sehat melalui upaya pencegahan masuk dan keluarnya
penyakit potensial wabah serta pengendalian faktor risiko penyakit yang
disebabkan oleh alat angkut, orang dan barang serta lingkungan
pelabuhan/bandara.
2. Sasaran
Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan dalam Rencana Aksi Program PP dan PL merupakan sasaran
strategis dalam Renstra Kemenkes yang disesuaikan dengan tugas pokok dan
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 14
fungsi Ditjen PP dan PL. Sasaran tersebut adalah meningkatnya pengendalian
penyakit yang ditandai dengan:
a. Meningkatnya Persentase Kab/Kota yang memenuhi kualitas kesehatan
lingkungan sebesar 40%
b. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
tertentu sebesar 40%
c. Meningkatnya jumlah Kab/Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah sebesar 100%.
d. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4%.
e. Meningkatnya Surveilans berbasis laboratorium sebesar 50%
f. Persentase pelabuhan/bandara/PLBD yang melaksanakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah sebesar 100%.
Sasaran strategis dari penyelenggaraan Program Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan di Pintu Gerbang Negara di KKP Kelas III Sorong adalah
terkendalinya seluruh kondisi potensial untuk melakukan cegah tangkal penyakit di
Pelabuhan, yang dijabarkan melalui Indikator kinerja sebagai berikut :
a. Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan sebesar
100%
b. Persentase pelabuhan/bandara yang melakukan pengendalian vektor terpadu
sebesar 100%
c. Persentase pelabuhan/bandara yang melaksanakan kegiatan deteksi dini
penyakit menular langsung sebesar 100%
d. Persentase pelabuhan/bandara yang melaksanakan kegiatan skrinning PTM
sebesar 100%
e. Persentase pelabuhan/bandara sehat sebesar 100%
f. Dukungan Manajemen
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 15
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Arah kebijakan KKP Kelas III Sorong adalah untuk mendukung kebijakan Ditjen PP dan PL
yaitu :
1. Peningkatan surveilens epidemiologi faktor risiko dan penyakit
2. Peningkatan perlindungan kelompok beresiko
3. Penatalaksanaan epidemiologi kasus dan pemutusan rantai penularan
4. Pencegahan dan penanggulangan KLB/Wabah di wilayah pintu masuk negara
5. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pencegahan dan pengendalian
penyakit
6. Pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat
7. Pelayanan kesehatan jiwa
8. Peningkatan keterpaduan program promotif dan preventif dalam pengendalian penyakit
dan penyehatan lingkungan
Strategi KKP Kelas III Sorong dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) dilakukan sejalan dengan
Strategi yang diterapkan oleh Ditjen PP dan PL yaitu :
1. Untuk pengendalian penyakit menular, strategi yang dilakukan adalah :
a. Menjalankan SOP yang telah distandarisasi oleh Pusat
b. Penyediaan sarana dan peralatan pengamatan faktor risiko dan penyakit sesuai dengan
perkembangan teknologi
c. Peningkatan kapasitas petugas dalam pengamatan faktor risiko dan penanggulangan
penyakit sesuai Prosedur yang ditentukan
d. Melakukan peningkatan jejaring dengan lintas sektor dan pengguna jasa
e. Melaksanakan surveilens epidemiologi penyakit menular berbasis laboratorium
f. Melaksanakan advokasi dan fasilitasi KLB, wabah dan bencana di wilayah layanan
g. Melaksanakan kajian dan diseminasi informasi pengendalian penyakit menular
2. Untuk pengendalian penyakit tidak menular, strategi yang dilakukan adalah :
a. Melakukan deteksi dini tekanan darah pada masyarakat pelabuhan dengan sasaran
posbindu yang ada di wilayah pelabuhan dan bandara
b. Melakukan deteksi dini obesitas dengan sasaran posbindu yang ada di wilayah
pelabuhan dan bandara
c. Melakukan deteksi dini diabetes mellitus dengan sasaran posbindu yang ada di wilayah
pelabuhan dan bandara
d. Melakukan advokasi kepada pengelola atau otoritas pelabuhan dan bandara untuk
menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di terminal penumpang
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 16
e. Melakukan peningkatan sistem surveilens faktor risiko PTM pada masyarakat
pelabuhan dengan sasaran para pemangku kepentingan di wilayah pelabuhan dan
bandara
h. Peningkatan kapasitas petugas dalam pengamatan faktor risiko dan penanggulangan
penyakit tidak menular sesuai Prosedur yang ditentukan
3. Untuk penyehatan lingkungan, strategi yang dilakukan adalah :
a. Mewujudkan pelabuhan dan bandara sehat
b. Melakukan upaya pengendalian faktor risiko lingkungan
4. Penyusunan perencanaan pengembangan program kegiatan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Sorong yang sistematis, terukur, dan realistis serta dapat
dilaksanakan sesuai skala waktu yang ditetapkan (Sistematic Measure Assesment Reliable
Time - SMART). Upaya ini dilakukan dengan membuat perencanaan bulanan dan
perencanaan tahunan untuk setiap sub bag dan seksi.
5. Penggunaan anggaran mengacu pada prinsip efisiensi dan efektifitas serta anggaran
berbasis kinerja
6. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas III
Sorong diarahkan pada tersedianya sumber daya manusia sesuai kebutuhan baik kuantitas
dan kualitasnya. Upaya pemberdayaan ini dilakukan dengan cara penempatan pegawai
sesuai latar belakang pendidikan dan tingkat kompetensinya / keahliannya, pemberian
penghargaan bagi pegawai yang berprestasi dan sangsi bagi yang melanggar aturan.
Sanksi mulai dari sangsi ringan sampai dengan sangsi terberat. Menyeleksi pemberian izin
belajar, penegakan disiplin pegawai, pembinaan rutin, kaderisasi, pengembangan potensi
pegawai, Pemberdayaan ini dimaksudkan agar setiap pegawai mempunyai tingkat
kompetensi memadai, dedikasi, loyalitas dan integritas yang tinggi bagi organisasi.
7. Pembuatan aturan tata tertib pegawai mengenai kehadiran; pakaian seragam; pelayanan
kepada masyarakat; serta pemakaian dan pemanfaatan sarana dan prasarana kantor;
untuk menjamin kelancaran tugas operasional di lapangan. serta untuk menjaga sarana
dan prasarana agar tidak cepat rusak. maka dilakukan pemeliharaan secara periodik
sesuai tingkat kebutuhan.
8. Peningkatkan mutu pelayanan dilakukan dengan pembuatan standar pelayanan,
menyiapkan petugas yang mempunyai kompetensi sesuai tingkat kebutuhan, menyediakan
sarana dan prasarana dengan didukung teknologi yang memadai serta pelayanan
dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan yang standard dan tidak bertentangan dengan
kode etik.
9. Menumbuh kembangkan upaya kemitraan dengan instansi terkait melalui hubungan
yang saling menguntungkan. Kemitraan ini diharapkan dapat memberikan dukungan dan
kesepahaman terhadap Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong akan perlunya
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 17
kerjasama dalam melaksanakan pembangunan kesehatan. Upaya ini dilakukan dengan
mengadakan advokasi program kesehatan, sosialisasi perundang-undangan, serta
berpartisipasi aktif dalam mensukseskan program pembangunan secara keseluruhan di
wilayah Pelabuhan Sorong.
10. Peningkatan jejaring kerja lintas program dan lintas sektoral guna menangani masalah
kesehatan yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Sorong.
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 18
BAB IV
RENCANA KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN
4.1. KEGIATAN
Adapun kegiatan yang akan dilakukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong
untuk tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan Program
a. Penyusunan RKAKL
b. Penyusunan RPK
2. Pengelolaan Informasi, Evaluasi dan Laporan a. Penyusunan Laporan Bulanan
b. Penyusunan Laporan Tahunan/Profil
c. Penyusunan Laporan Kinerja
d. Penyusunan Perjanjian Kinerja
e. Penyusunan Tahubja
3. Pengelolaan Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga a. Pengelolaan surat masuk dan keluar
b. Pemeliharaan gedung/bangunan
c. Pemeliharaan kendaraan operasional
d. Pemeliharaan peralatan dan mesin
e. Keperluan sehari-hari perkantoran
f. Langganan daya dan jasa
g. Layanan Kantor
4. Pengelolaan Administrasi Keuangan
a. Penyusunan Laporan SAI
b. Pengelolaan PNBP
c. Penyusunan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa
5. Pengelolaan Administrasi Kepegawaian a. Penyusunan Analisis Beban Kerja (ABK)
b. Pembuatan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
c. Pembuatan daftar urut kepangkatan
d. Pengelolaan mutasi kepegawaian
e. Pengelolaan daftar hadir dan cuti pegawai
f. Pengelolaan ijin dan tugas belajar pegawai
g. Pengelolaan file pegawai
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 19
6. Penatausahaan BMN
a. Penyusunan Laporan SIMAK BMN
b. Penghapusan BMN
7. Pelaksanaan Kekarantinaan a. Pengawasan Alat Angkut dan Muatannya
1) Pengawasan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal
2) Pengawasan Anak Buah Kapal/Crew
3) Pengawasan Penumpang
4) Pengawasan Lalu Lintas Orang Sakit dan Jenazah
b. Pengawasan Dokumen Kesehatan Kapal
1) Penerbitan Sertifikat SSCEC dan SSCC
2) Penerbitan Buku Kesehatan Kapal
3) Penerbitan Sertifikat Free Pratique dan Port Health Quarantine Clearance
8. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan
penyakit yang muncul kembali
a. Screening Penyakit
b. Survailans Epidemiologi Penyakit/Kejadian PHEIC Pada Alat Angkut
c. Survailans Epidemiologi Penyakit melalui Web site
d. Survailans Epidemiologi Penyakit Menular Dalam Situasi Khusus (Arus Mudik/Balik
Lebaran, Liburan Natal dan Tahun Baru)
e. Surveilans Epidemiologi Penyakit pada Klinik Non KKP
f. Surveilans Epidemiologi pada Calon Jemaah Haji dan Jamaah Umroh
g. Investigasi KLB/ Bencana
h. Promosi Informasi Data SE
9. Pengawasan OMKABA
a. Pengawasan Lalu Lintas Komoditi OMKABA Ekspor
b. Pengawasan Lalu Lintas Komoditi OMKABA Impor
10. Pengendalian Vektor dan Binatang Penular Penyakit a. Pengamatan Vektor Aedes aegypti
b. Pemberantasan Vektor Aedes aegypti
c. Pengamatan Vektor Anopheles
d. Pengamatan Vektor Xenopsylla cheophis
e. Pengamatan dan Pemberantasan Lalat dan Kecoa
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 20
11. Pembinaan Sanitasi Lingkungan
a. Pengawasan Hygiene Sanitasi Alat Angkut
b. Pengawasan Penyediaan Air Bersih
c. Pengawasan Makanan dan Minuman
d. Pengawasan Sanitasi Gedung/Terminal Penumpang
e. Pengawasan Tindakan Penyehatan Alat Angkut
f. Pengawasan Pencemaran Air, Tanah dan Udara
12. Pelayanan Kesehatan
a. Pelayanan kesehatan pada poliklinik
b. Screening PTM
c. Monitoring Kesehatan Kerja
d. Pelayanan Laboratorium Klinis
13. Pelayanan Kesehatan Matra
a. Pelayanan Kesehatan pada Masa Arus Mudik/Balik Lebaran
b. Pelayanan Kesehatan pada Masa Libur Natal/Tahun Baru
c. Pelayanan Kesehatan pada situasi khusus/bencana
14. Pelayanan Vaksinasi Internasional
a. Vaksinasi Meningitis
b. Penerbitan dan Legalisasi ICV
15. Pendidikan dan Pelatihan Teknis a. Diklat Bidang Kekarantinaan dan SE
b. Diklat Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
c. Diklat Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
d. Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa
e. Diklat Jabatan Fungsional
f. Diklat PPAKP
16. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di pelabuhan
a. Jejaring dan Kemitraan Dalam Rangka Kekarantinaan
b. Jejaring dan Kemitraan Dalam Rangka Surveilans Epidemiologi
c. Jejaring dan Kemitraan Dalam Rangka Pengendalian Vektor
d. Jejaring dan Kemitraan Dalam Rangka Sanitasi Lingkungan
e. Jejaring dan Kemitraan Dalam Rangka Pencegahan dan Pelayanan Kesehatan
f. Jejaring dan Kemitraan Dalam Rangka Kesehatan Matra dan Lintas Wilayah
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 21
4.2 INDIKATOR PENCAPAIAN
4.2.1. Indikator Program
Pada indikator Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dengan sasaran menurunnya penyakit menular dan tidak menular serta meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan, dengan 12 indikator programnya yaitu:
TABEL 4.1
INDIKATOR PROGRAM P2P TAHUN 2015-2019
NO INDIKATOR KINERJA
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
1 Persentase Kabupaten/Kota yang
mencapai 80% imunisasi dasar lengkap
pada bayi
75 80 85 90 95
2 Jumlah Kabupaten/Kota dengan eliminasi
malaria 225 245 265 285 300
3 Jumlah Kabupaten/Kota yang endemis
filariasis berhasil menurunkan angka
microfilaria < 1 %
35 45 55 65 75
4 % Provinsi dengan eliminasi Kusta 21 23 25 26 34
5 Prevalensi TB per 100.000 penduduk 280 271 262 254 245
6 Prevalensi HIV (%) < 0,5 < 0,5 < 0,5 < 0,5 < 0,5
7 Prevalensi merokok pada usia <18 tahun 6,9 6,4 5,9 5,6 5,4
8 % Kabupaten/Kota yang memenuhi syarat
kualitas keling 20 25 30 35 40
9 Persentase Kabupaten/Kota yang
mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah
sebesar 100%
50 60 70 80 100
10 Persentase respon sinyal SKD dan KLB,
Bencana dan Kondisi Matra di wilayah
BTKL sebesar 90 %
50 60 70 80 90
11 Persentase tepat guna PP dan PL yang
dihasilkan BTKL menngkat 50% dari jumlah
TTG 2014
30 35 40 45 50
12 Persentase pelabuhan/bandara yang
melaksanakan kebijakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah sebesar 100%
60 70 80 90 100
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 22
Dari 12 indikator program tersebut yang terkait dengan kegiatan di Kantor Kesehatan
Pelabuhan adalah indicator yang no 12.
4.2.2. Indikator Kegiatan
Adapun indikator kegiatan yang harus dilaksanakan mengacu kepada indikator yang ada di
Direktorat pada Ditjen P2PL yang terkait langsung dengan kegiatan di Kantor Kesehatan
Pelabuhan yaitu :
TABEL 4.2
USULAN INDIKATOR KINERJA KKP 2015-2019
NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
1 Persentase alat angkut yang sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan sebesar 100%.
80 85 90 95 100
2 Persentase pelabuhan/bandara yang melakukan pengendalian vector terpadu sebesar 100%
100 100 100 100 100
3 Persentase pelabuhan/bandara yang melaksanakan deteksi dini penyakit menular langsung sebesar 100%
100 100 100 100 100
4 Persentase pelabuhan/bandara yang melaksanakan skrinning PTM sebesar 100%
100 100 100 100 100
5 Persentase pelabuhan/bandara sehat sebesar 100%
100 100 100 100 100
6 Dukungan Manajemen
100 100 100 100 100
Penjelasan :
1. Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan kesehatan
sebesar 100%
Definisi Operasional : Jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar
kekarantinaan Kesehatan dengan hasil sertifikat PHQC,SSCEC, Buku Kesehatan,
Sertifikat P3K dan ICV) lengkap dan berlaku, tidak ditemukan faktor risiko dengan
melakukan pemeriksaan air, makanan/minuman, sanitasi kapal yang memenuhi syarat,
tidak ditemukannya tanda-tanda kehidupan vektor dan semua pelaku perjalanan sehat.
Cara perhitungan : Akumulasi Jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar
kekarantinaan Kesehatan dengan hasil sertifikat PHQC,SSCEC, Buku Kesehatan,
Sertifikat P3K dan ICV) lengkap dan berlaku dalam satu tahun
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 23
= --------------------------------------------------------------
2. Persentase pelabuhan/bandara yang melakukan pengendalian vector terpadu
sebesar 100 %
Definisi Operasional : Jumlah Pelabuhan/Bandara dengan nilai indeks pinjal <1, HI
perimeter=0, HI Buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa rendah
dan kepadatan lalat < 6
Cara perhitungan : akumulasi jumlah pelabuhan/bandara dengan nilai indeks pinjal
<1, HI perimeter=0, HI Buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa
rendah dan kepadatan lalat < 6 dalam satu tahun.
= = -------------------------------------------------------
3. Persentase pelabuhan/bandara yang melaksanakan kegiatan deteksi dini
penyakit menular langsung sebesar 100 %
Definisi Operasional : Jumlah penjamah makanan yang dilakukan pemeriksaan
kesehatan, frekuensi penyuluhan kesehatan bagi penjamah makanan, AIDS/IMS, TB,
Diare,pemeriksaan IMS dan HIV bagi masyarakat pelabuhan, jumlah pelaku
perjalanan yang diberikan vaksin meningitis dan sosialisasi migrasi malaria.
Cara Perhitungan : akumulasi jumlah penjamah makanan yang dilakukan
pemeriksaan kesehatan, frekuensi penyuluhan kesehatan bagi penjamah makanan,
AIDS/IMS, TB, Diare, pemeriksaan IMS dan HIV bagi masyarakat pelabuhan, jumlah
pelaku perjalanan yang diberikan vaksin meningitis dan sosialisasi migrasi malaria
dalam satu tahun.
% alat angkut yang diperiksa
sesuai standar kekarantinaan
Jumlah alat angkut yang memenuhi standar kekarantinaan
Jumlah alat angkut yang diperiksa
% pelabuhan/bandara yang
melakukan pengendalian vector terpadu
Jumlah pelabuhan/bandara yang
melakukan pengendalian vector terpadu
Jumlah pelabuhan/bandara
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 24
= -------------------------------------------------------------
4. Persentase pelabuhan/bandara yang melaksanakan kegiatan skrining PTM
sebesar 100%
Definisi Operasional : Jumlah/frekuensi wilayah kerja yang melaksanakan Posbindu
PTM meliputi pemeriksaan kadar gula dalam darah, kolesterol dan asam urat.
Cara perhitungan : Akumulasi jumlah/ferkuensi wilayah kerja yang melaksanakan
Posbindu PTM meliputi pemeriksaan kadar gula dalam darah, kolesterol dan asam urat
dalam satu tahun
= --------------------------------------------------------
5. Persentase pelabuhan bandara sehat sebesar 100 %
Definisi operasional : Jumlah pelabuhan/bandara yang memiliki sanitasi tempat-
tempat umum dengan kriteria baik, TPM dan TTU memenuhi syarat layak/laik hygiene,
tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan.
Cara perhitungan : Jumlah pelabuhan/bandara yang memiliki sanitasi tempat-tempat
umum dengan kriteria baik, TPM dan TTU memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat
penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan dalam satu tahun.
% pelabuhan/bandara
dengan deteksi dini penyakit
menular langsung
Jumlah pelabuhan/bandara yang
melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit
menular langsung
Jumlah pelabuhan/bandara
% pelabuhan/bandara
dengan kegiatan skrinning
PTM
Jumlah pelabuhan/bandara yang
melaksanakan kegiatan skrining PTM
Jumlah pelabuhan/bandara yang
ditargetkan
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Sorong 2015 - 2019 25
= -------------------------------------------------------------
6. Dukungan Manajemen
Yaitu Dokumen Dukungan Manajemen pada Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit sebanyak 11 Dokumen antara lain RKAKL/DIPA, Laporan Tahunan, Laporan
Keuangan, Laporan BMN, Lakip, Profil, Proposal PNBP, Dokumen Kepegawaian, e
monev DJA, e monev Bappenas, Laporan Eksekuitf Bulanan.
4.2.3. Pemantauan, Penilaian dan Pelaporan
Pemantauan dimaksudkan untuk mensinkronkan kembali keseluruhan proses
kegiatan agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan dengan perbaikan
segera agar dapat dicegah kemungkinan adanya penyimpangan ataupun
ketidaksesuaian yang berpotensi mengurangi bahkan menimbulkan kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran. Untuk itu, pemantauan diarahkan guna
mengidentifikasi jangkauan pelayanan, kualitas pengelolaan, permasalahan yang
terjadi serta dampak yang ditimbulkannya.
Penilaian Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Sorong bertujuan untuk menilai keberhasilan Penyelenggaraan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit di Pintu Masuk Negara.
Penilaian dimaksudkan untuk memberikan bobot atau nilai terhadap hasil yang
dicapai dalam keseluruhan pentahapan kegiatan, untuk proses pengambilan
keputusan apakah suatu kegiatan diteruskan, dikurangi, dikembangkan atau
diperkuat. Untuk itu penilaian diarahkan guna mengkaji efektifiktas dan efisensi
pengelolaan program.
Penilaian kinerja kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sorong dalam
rangka meningkatkan Penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
di Pintu Masuk Negara dilaksanakan berdasarkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan.
% pelabuhan/bandara sehat
Jumlah pelabuhan/bandara sehat
Jumlah pelabuhan/bandara
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tanjung Priok 2015 - 2019 26
BAB V P E N U T U P
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Sorong
Tahun 2015 -2019 ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi Seksi, Sub Bagian
Tata Usaha dan Wilayah Kerja di Lingkungan KKP Kelas III Sorong dalam melakukan
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kinerja dalam kurun waktu lima tahun (2015 –
2019)
Penyusunan RAK ini dilakukan sedemikian rupa, sehingga hasil pencapaiannya
dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan KKP
Kelas III Sorong Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit & penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan RI
Kepada semua yang terlibat dalam penyusunan RAK KKP Kelas III Sorong, ini
disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya. RAK KKP Kelas III Sorong dapat
mewujudkan visi, misi dan strategi yang telah ditentukan, apabila dilakukan dengan penuh
dedikasi, koordinasi, bekerjasama yang keras dari segenap staf KKP Kelas III Sorong serta
kerjasama lintas program dan lintas sektor dengan instansi lainnya baik dilingkungan
pelabuhan maupun di luar pelabuhan
Dalam rangka penyempurnaan, tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan
penyesuaian dan penyempurnaan terhadap substansi dari RAK KKP Kelas III Sorong ini
sesuai dengan perkembangan, perubahan dan dinamika perkembangan pembangunan
kesehatan.
Kepala Kantor,
Bambang Priyanto, SKM, M.Epid
NIP. 19670917 199003 1 001
MATRIKS RENCANA KINERJA
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III SORONG
TAHUN 2015 - 2019
NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET PENCAPAIAN
2015 2016 2017 2018 2019
1 Persentase pelabuhan / bandara
yang melaksanakan kebijakan
kesiapsiagaan dalam
penanggulanagn kegawat
daruratan kesehatan
masyarakatyang berpotensi
wabah besar 100%
menurunnya penyakit
menular dan tidak
menular serta
meningkatnya kualitas
kesehatan lingkungan
1 Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan sebesar 100%
a Jumlah kapal yang diperiksa datang dari luar
negeri /dalam karantina 35 35 40 40 45
b Jumlah pesawat yang diperiksa datang adri
luar negeri / dalam karantina 0 1 2 2 2
c Jumlah PHQC yang diterbitkan 8150 8150 8200 8200 8250
d Jumlah keberangkatan pesawat yang terawasi 6225 6250 6300 6325 6350
e Jumlah SSCC yang diterbitkan 25 25 30 30 25
f Jumlah SSCEC yang diterbitkan 610 620 630 640 650
g Jumlah Buku Kesehatan Kapal yang diterbitkan 740 740 750 760 770
h Jumlah Sertifikat P3K Kapal yang diterbitkan 390 390 400 410 420
i Frekuensi pertemuan jejaring kekarantinaan 0 1 2 2 2
j Frekuensi pertemuan jejaring surveilens 0 1 2 2 2
k Koordinasi kesiapsiagaan dan respon KKM-MD
di wilayah 1 1 1 1 1
l Jumlah dokumen pemeriksaan orang sakit
yang diterbitkan 850 850 860 860 870
m Jumlah dokumen layak terbang yang
diterbitkan 900 950 1000 1050 1100
n Jumlah dokumen Pemeriksaan jenazah yang
diterbitkan 115 115 120 120 125
o Lokasi pengawasan lalulintas OMKABA 0 0 2 2 2
2 Persentase pelabuhan/bandara yang melakukan pengendalian vektor terpadu sebesar 100%
a Luas wilayah yang dilakukan fogging 160 160 160 160 160
b House indeks di perimeter area 0 0 0 0 0
c House indeks di buffer area <1 <1 <1 <1 <1
d Indeks pinjal di wilayah perimeter area 0 0 0 0 0
e Indeks pinjal di wilayah buffer area 0 0 0 0 0
f Jumlah perangkap tikus terpasang 4508 4550 4600 4650 4700
g Frekuensi abatisasi di wilayah pelabuhan 96 96 96 96 96
h Indeks lalat di wilayah pelabuhan / bandara ≤ 2 ≤ 2 ≤ 2 ≤ 2 ≤ 2
i
wilayah kerja pelabuhan/bandara yang
memiliki nilai indeks kepadatan kecoa
terendah
8 8 8 8 8
3
Persentase pelabuhan/bandara yang melaksanakan deteksi dini penyakit menular langsung sebesar
100%
a Jumlah penjamah makanan yang dilakukan
pemeriksaan kesehatan 0 60 60 60 60
b Frekuensi penyuluhan kesehatan bagi
penjamah makanan 0 1 2 2 2
c Frekuensi penyuluhan tentang AIDS/IMS bagi
masyarakat pelabuhan 1 2 3 3 3
d Jumlah pelaku perjalanan yang diberikan
vaksinasi meningitis 507 550 600 650 700
e Jumlah pelaku perjalanan yang diberikan
vaksinasi Yellow Fever (YF) 1 2 2 2 2
f Frekuensi penyuluhan tentang Tuberculosis
paru bagi masyarakat pelabuhan dan bandara 0 1 2 2 2
g
Frekuensi penyuluhan tentang penyakit diare
dan infeksi saluran pencernaan bagi
masyarakat pelabuhan 0 1 1 1 1
h Frekuensi sosialisasi surveilans migrasi
penyakit malaria 0 1 1 1 1
i Frekuensi pemeriksaan IMS dan HIV bagi
masyarakat pelabuhan 0 0 1 1 1
4 Persentase pelabuhan/bandara yang melaksanakan kegiatan skrining TPM sebesar 100%
a
Frekuensi skrining PTM di posbindu PTM
3 3 4 4 4
b Frekuensi penyuluhan tentang PTM 3 3 4 4 4
c
Frekuensi sosialisasi kawasan tanpa Rokok
bagi masyarakat pelabuhan 0 0 1 1 1
d
Lokasi pelayanan kesehatan masyarakat
khusus 2 7 7 7 7
5 Persentase pelabuhan / bandara sehat sebesar 100%
a Pembentukan pokja pelabuhan sehat 0 2 3 4 5
b
Frekuensi pemeriksaan SAB di pelabuhan
84 84 84 84 84
c
Frekuensi pemeriksaan sampel SAB di
pelabuhan 0 2 3 4 4
d
Frekuen pengawasan TPM di wilayah
pelabuhan 96 96 96 96 96
e
Frekuensi pengawasan TTU di wilayah
pelabuhan 96 96 96 96 96
6 Dukungan Manajemen
a Penyelesaiian Dokumen RKAKL 1 1 1 1 1
b Penyelesaian Dokumen RPK 1 1 1 1 1
c
Persentase Penyelesaian laporan kegiatan
bulanan tepat waktu 8 8 8 8 8
d
Penyelesaian penyusunan Laporan Tahunan
1 1 1 1 1
e Penyelesaian Laporan Tahunan PNBP 1 1 1 1 1
f
Penyelesaian dokumen Analisis Beban Kerja
1 1 1 1 1
g
Penyelesaian dokumen Sasaran Kinerja
Pegawai 1 1 1 1 1
h
Penyelesaian Dokumen Perjanjian Kinerja
1 1 1 1 1
i
Persentase Penyelesaian Laporan SAI tepat
waktu 100 100 100 100 100
j
Penyelesaian dokumen PBJ diatas Rp. 200jt
0 1 1 1 1
k
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat bidang
karantina dan surveilens 2 10 12 12 12
L
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat PBJ
6 4 8 8 8
m
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat bidang
PRL dan LW 2 16 16 16 16
n Jumlah pegawai yang mengikuti diklat jabfung 2 3 3 3 3
o
jumlah pegawai yang mengikuti diklat
sertifikasi bendahara 0 2 2 2 2
p Jumlah pegawai yang mengikuti Diklat PPAKP 0 5 5 5 5
Sorong, 23 Maret 2016 Kepala Kantor, Bambang Priyanto, SKM, M. Epid NIP 196709171990031001
REVISI MATRIKS RENCANA KINERJA
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III SORONG
TAHUN 2015 - 2019
NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET PENCAPAIAN
2015 2016 2017 2018 2019
1 Persentase pelabuhan / bandara
yang melaksanakan kebijakan
kesiapsiagaan dalam
penanggulanagn kegawat
daruratan kesehatan
masyarakatyang berpotensi
wabah besar 100%
menurunnya penyakit
menular dan tidak
menular serta
meningkatnya kualitas
kesehatan lingkungan
1 Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan sebesar 100%
a Jumlah kapal yang diperiksa datang dari luar
negeri /dalam karantina 35 35 40 40 45
b Jumlah pesawat yang diperiksa datang dari
luar negeri / dalam karantina 0 1 1 1 1
c Jumlah PHQC yang diterbitkan 8150 8150 8200 8200 8250
d Jumlah keberangkatan pesawat yang terawasi 6225 6250 8000 8100 8200
e Jumlah SSCC yang diterbitkan 25 25 30 30 25
f Jumlah SSCEC yang diterbitkan 610 620 630 640 650
g Jumlah Buku Kesehatan Kapal yang diterbitkan 740 740 400 450 500
h Jumlah Sertifikat P3K Kapal yang diterbitkan 390 390 400 410 420
i Frekuensi pertemuan jejaring kekarantinaan 0 1 2 2 2
j Frekuensi pertemuan jejaring surveilens 0 1 2 2 2
k Koordinasi kesiapsiagaan dan respon KKM-MD
di wilayah 1 1 0 1 1
l Jumlah dokumen pemeriksaan orang sakit
yang diterbitkan 850 850 860 860 870
m Jumlah dokumen layak terbang yang
diterbitkan 900 950 2000 2050 2100
n Jumlah dokumen Pemeriksaan jenazah yang
diterbitkan 115 115 120 120 125
o Lokasi pengawasan lalulintas OMKABA 0 0 0 2 2
2 Persentase pelabuhan/bandara yang melakukan pengendalian vektor terpadu sebesar 100%
a Luas wilayah yang dilakukan fogging 160 160 80 80 80
b House indeks di perimeter area 0 0 0 0 0
c House indeks di buffer area <1 <1 <1 <1 <1
d Indeks pinjal di wilayah perimeter area 0 0 0 0 0
e Indeks pinjal di wilayah buffer area 0 0 0 0 0
f Jumlah perangkap tikus terpasang 4508 4550 4600 4650 4700
g Frekuensi abatisasi di wilayah pelabuhan 96 96 84 84 84
h Indeks lalat di wilayah pelabuhan / bandara ≤ 2 ≤ 2 ≤ 2 ≤ 2 ≤ 2
i
wilayah kerja pelabuhan/bandara yang
memiliki nilai indeks kepadatan kecoa
terendah
8 8 7 7 7
3
Persentase pelabuhan/bandara yang melaksanakan deteksi dini penyakit menular langsung sebesar
100%
a Jumlah penjamah makanan yang dilakukan
pemeriksaan kesehatan 0 60 0 60 60
b Frekuensi penyuluhan kesehatan bagi
penjamah makanan 0 1 1 2 2
c Frekuensi penyuluhan tentang AIDS/IMS bagi
masyarakat pelabuhan 1 2 0 1 1
d Jumlah pelaku perjalanan yang diberikan
vaksinasi meningitis 507 550 600 650 700
e Jumlah pelaku perjalanan yang diberikan
vaksinasi Yellow Fever (YF) 1 2 0 0 0
f Frekuensi penyuluhan tentang Tuberculosis
paru bagi masyarakat pelabuhan dan bandara 0 1 0 1 1
g
Frekuensi penyuluhan tentang penyakit diare
dan infeksi saluran pencernaan bagi
masyarakat pelabuhan 0 1 1 1 1
h Frekuensi sosialisasi surveilans migrasi
penyakit malaria 0 1 1 1 1
i Frekuensi pemeriksaan IMS dan HIV bagi
masyarakat pelabuhan 0 0 0 1 1
4 Persentase pelabuhan/bandara yang melaksanakan kegiatan skrining TPM sebesar 100%
a
Frekuensi skrining PTM di posbindu PTM
3 3 3 3 3
b Frekuensi penyuluhan tentang PTM 3 3 3 3 3
c
Frekuensi sosialisasi kawasan tanpa Rokok
bagi masyarakat pelabuhan 0 0 0 1 1
d
Lokasi pelayanan kesehatan masyarakat
khusus 2 7 7 7 7
5 Persentase pelabuhan / bandara sehat sebesar 100%
a Pembentukan pokja pelabuhan sehat 0 2 0 0 0
b
Frekuensi pemeriksaan SAB di pelabuhan
84 84 84 84 84
c
Frekuensi pemeriksaan sampel SAB di
pelabuhan 0 2 3 4 4
d
Frekuen pengawasan TPM di wilayah
pelabuhan 96 96 84 84 84
e
Frekuensi pengawasan TTU di wilayah
pelabuhan 96 96 84 84 84
6 Dukungan Manajemen
a Penyelesaiian Dokumen RKAKL 1 1 1 1 1
b Penyelesaian Dokumen RPK 1 1 1 1 1
c
Persentase Penyelesaian laporan kegiatan
bulanan tepat waktu 8 8 8 8 8
d
Penyelesaian penyusunan Laporan Tahunan
1 1 1 1 1
e Penyelesaian Laporan Tahunan PNBP 1 1 1 1 1
f
Penyelesaian dokumen Analisis Beban Kerja
1 1 1 1 1
g
Penyelesaian dokumen Sasaran Kinerja
Pegawai 1 1 1 1 1
h
Penyelesaian Dokumen Perjanjian Kinerja
1 1 1 1 1
i
Persentase Penyelesaian Laporan SAI tepat
waktu 100 100 100 100 100
j
Penyelesaian dokumen PBJ diatas Rp. 200jt
0 1 1 1 1
k
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat bidang
karantina dan surveilens 2 10 1 4 4
L
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat PBJ
6 4 7 10 10
m
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat bidang
PRL dan KLW 2 16 3 7 7
n Jumlah pegawai yang mengikuti diklat jabfung 2 3 1 7 7
o
jumlah pegawai yang mengikuti diklat
sertifikasi bendahara 0 2 2 2 2
p Jumlah pegawai yang mengikuti Diklat PPAKP 0 5 0 0 0
Sorong, 15 Mei 2017 Kepala Kantor, Bambang Priyanto, SKM, M. Epid NIP 196709171990031001