RE LAYOUTTATA LETAK GUDANG PENYIMPANAN BAHAN KIMIA …
Transcript of RE LAYOUTTATA LETAK GUDANG PENYIMPANAN BAHAN KIMIA …
RE-LAYOUTTATA LETAK GUDANG PENYIMPANAN
BAHAN KIMIA UNTUK MEMUDAHKAN PENATAAN
BAHAN KIMIA DI LABORATORIUMSMK-SMAK PADANG
SKRIPSI
OLEH :
BASMA AGUSNI
NPM : 1510024425047
YAYASAN MUHAMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND)
PADANG
2017
RE-LAYOUTTATA LETAK GUDANG PENYIMPANAN
BAHAN KIMIA UNTUK MEMUDAHKAN PENATAAN
BAHAN KIMIA DI LABORATORIUMSMK-SMAK PADANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Oleh :
BASMA AGUSNI
NPM : 1510024425047
YAYASAN MUHAMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND)
PADANG
2017
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul : Re-Lay Out Tata Letak Gudang Penyimpanan Bahan
Kimia Untuk Memudahkan Penataan Bahan KimiaDi
Laboratorium SMK-SMAK Padang
Nama : Basma Agusni
NPM : 1510024425047
Program Studi : Teknik Industri
Jurusan : Teknik Industri
Padang, Maret 2017
Menyetujui :
Pembimbing I, Pembimbing II,
Ir.H. Gamindra Jauhari,MP Meldia Fitri,ST,MP
NIDN : 0027115902 NIDN :1024028201
Ketua Jurusan, Ketua STTIND,
Meldia Fitri,ST,MP Tri Ernita,ST,MP
NIDN : 1024028201 NIDN :1028027801
Bismillahirrohmanirrohim,
Dengan menyebut nama ALLAH yang maha pengasih dan maha penyayang aku
tundukkan kepala dan aku tengadahkan tangan ku memohon ampun dan keridhoanNYA.
Alhamdulillah syukur yang senantiasa aku lapaskan kehadirat ILLAHI atas semua
yang telah kumiliki, kesehatan, kesempatan dan keberhasilan dalam meraih cita-cita untuk
bisa memperoleh gelar kesarjanaan. Shalawat beriring salam untuk arwah junjungan alam
Nabi Muhammad SAW, Allahumma salialla Muhammad wa’alla sayyiddinna Muhammad.
Dengan memohon ridhomu ya ALLAH kupersembahkan keberhasilanku ini buat
arwah ayahnda dan bundaku di alam baqa.Almarhum ayahnda dan Almarhummah bunda ku
yang senantiasa mengingatkan ku akan kasih sayang ALLAH SWT kepada hambanya yang
tak pernah putus asa dan takabur. Usaha, tawaqqal dan berserah diri jalan utama dalam
menjalani kehidupan di muka bumi ini.
Keluarga tercintaku suami, anak, kakak, adik dan sanak saudara yang senantiasa
memberikan semangat dukungan moril dan materil buat keberhasilanku ini.
Keluarga besar SMK-SMAK Padang, guru,karyawan, tenaga laboratorium anak
didik dan handai tolan yang telah dengan ilkhlas membantu penyelesaian pembuatan skripsi
ini, baik bantuan moril maupun bantuan materil.
Bapak Gamindra Jauhari dan Ibu Meldia Fitri sebagai dosen Pembimbng yang te lah
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan skripsi ini.
Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan pendidikan yang sangat
bermanfaat bagi diri pribadi dalam menjalankan kehidupan dimuka bumi ini.
Seluruh staff Akademik yang telah membantu selama melaksanakan perkuliahan di
Sekolah Tinggi Teknologi Industri ini.
Adik-adik dan anak-anak di jurusan Teknik Industri pada kelas kerja sama yang
telah banyak memberikan bantuan dan masukkan selama perkuliahan dan peneyelesaian
skripsi yang penulis laksanakan.
Semoga ALLAH SWT senantiasa membalas kebaikan orang-orang tercintaku dengan
mendapatkan nikmat kesehatan, keselamatan, kesuksesan dan keberkahan dariMU ya
ALLAH. Amin amin ya rabbal alamin.
Basma Agusni, ST
RE-LAYOUT TATA LETAK GUDANG PENYIMPAN BAHAN KIMIA
UNTUK MEMUDAHKAN PENATAAN BAHAN KIMIA DI
LABORATORIUMSMK-SMAK PADANG
Nama : Basma Agusni
NPM : 1510024425047
Pembimbing l : Ir.H.Gamindra Jauhari,MP
Pembimbing ll : Meldia Fitri,ST,MP
RINGKASAN
Bahan kimia sangat identik dengan zat berbahaya, dimana untuk
penyimpanannya dibutuhkan gudang dengan luas yang memenuhi standar untuk
memudahkan penataan bahan kimia tersebut menurut sifat dan karakteristiknya.
Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk dapat me-relayout tata letak
gudang penyimpanan bahan kimia sesuai standar yang bertitik tolak kepada
ketentuan Material Safety Data Sheet (MSDS).Dari penelitian ini SMK-SMAK
Padang perlu memiliki gudang penyimpanan bahan kimia memenuhi standar
untuk memudahkan penataan bahan kimia tersebut. Saran dari penulis SMK-
SMAK Padang dapat melakukan re-layout tata letak gudang penyimpanan bahan
kimia.
Kata Kunci : Re-layout, Penataan, Gudang Bahan Kimia, MSDS.
RE-LAYOUT FOR CHEMICAL STORAGE SHED FACILITATE
ARRANGEMENT OF CHEMICALS IN LABORATORY SMK-SMAK
PADANG
Name : Basma Agusni
Student Number :1510024425047
Supervisor l : Ir.H.Gamindra Jauhari,MP
Supervisor ll : Meldia Fitri,ST,MP
Abstract
Chemicals are identical with harmful substances, which is required for
their storage warehouse with an area that meets the standards to facilitate the
arrangement of these chemicals according to their nature and characteristics. For
the research aimed to re-layout of chemical storage warehouse to the standard
provisions of the starting point to the Material Safety Data Sheet (MSDS).
From this research SMK-SMAK Padang need to have an arsenal of chemical
storage to meet the standards to facilitate the arrangement of such chemicals.
Advice from writer SMK-SMAK Padang better to re-layout of chemical storage
warehouse.gd
fjngndfndnsdnsdknflkdsfnklfnlkdfnkdsfnfksdfnnf
Keywords: Re-layout, Planning, Warehouse Chemicals, MSDS.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirabbil„alamin syukur yang senantiasa penulis lapaskan
kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan nikmat kesehatan, pemikiran,
kesungguhan, taufik dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan skripsi dengan judul “Re-lay Out Tata Letak Gudang Penyimpanan
Bahan Kimia Untuk Memudahkan Penataan Bahan Kimia di Laboratorium
SMK-SMAK Padang” Shalawat beriring salam buat arwah junjungan alam Nabi
Muhammad SAW yang telah merubah dan memotivasi umatnya menjadi pintar,
cerdas, berwawasan luas, mengingatkan hambanya dalam beraktivitas senantiasa
mengharap ridho dan keberkahan dari ALLAH SWT
Dalam pembuatan skripsi ini penulis mendapat banyak bimbingan,
bantuan moril, materil, semangat dan saran dari orang-orang tercinta. Untuk itu
pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih dan peng
hargaan kepada:
1. Bapak Ir H Gamindra Jauhari, MP selaku Pembimbing I yang telah
membimbing, mengarahkan dan membekali penulis dengan ilmu yang
sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi penulis.
2. Ibu Meldia Fitri, ST, MP selaku Pembimbing II dan Ketua Jurusan
Teknik Industri yang telah membimbing dan mengarahkan penulis
dalam penulisan skripsi ini.
3. Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang PJS Ibu Tri Ernita, ST,
MP.
4. Ketua Yayasan Moh. Yamin Baapak H Riko Ervil, MT.
5. Kepala SMK-SMAK Padang.
6.Anak-anakku tenaga pendidik dan kependidikan khususnya di
laboratorium SMK-SMAK Padang yang telah memandu dan
memberikan data dalam pelaksanaan penelitian yang penulis butuhkan.
7. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi
penulis dalam meraih cita-cita.
8. Keluarga besar Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang (STTIND)
yang telah memberikan fasilitas dan bantuan selama penulis menuntut
ilmu untuk meraih kesarjanaan yang di cita-citakan.
9. Semua pihak yang telah bersusahpayah membantu dan mengarahkan
penulis yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu.
Penulis sangat menyadari, bahwa apa yang penulis paparkan ini masih
jauh dari kesempurnaan, baik dalam penyajian, keilmuan dan penyusunannya.
Kritik dan saran untuk perbaikan sangat penulis harapkan dari pembimbing,
penguji dan semua pihak yang terkait dalam pembuatan skripsi ini.
Penulis selalu berdoa dan memohon kehadirat Allah SWT, semoga
kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu dan menyemangati
penulis dalam mewujudkan cita-cita ini mendapat imbalan yang setimpal dari
Allah SWT amin amin ya rabbal alamin.
Padang, Maret 2017
Penulisfgfgfg
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
HALAMAN PERSEMBAHAN
RINGKASAN ............................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ......................................................................... 3
1.4 Rumusan Masalah ...................................................................... 3
1.5 Tujuan Penelitian......................................................................... 4
1.6 Manfaat Penelitian...................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ........................................................................... 5
2.1.1 Tata Letak .......................................................................... 5
2.1.2 Ciri–Ciri Tata Letak Yang Baik ......................................... 6
2.1.3 Tujuan Perencanaan dan Pengaturan Tata Letak ............... 8
2.1.4 Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Perencanaan Tata Letak ..... 9
2.1.5. Tipe Tata Letak ............................................................... 10
2.1.6 Prosedur Tata Letak ......................................................... 11
2.1.7 Gudang Penyimpanan Bahan Kimia ................................ 13
2.1.7.1 Letak Gudang ...................................................... 13
2.1.7.2 Keamanan, Kenyamanan dan Keselamatan ........ 13
2.1.8 Bahan Kimia ..................................................................... 14
2.1.8.1 Bahan Yang Mudah Bereaksi .............................. 14
2.1.8.2 Bahan Segregasi ................................................... 14
2.1.8.3 Bahan Khusus ...................................................... 14
2.1.9 Bahan Kimia Material Safety Data Sheet (MSDS) ......... 15
2.1.10 Pemindahan Bahan ........................................................ 15
2.1.11. Pola Aliran Bahan ........................................................ 16
2.1.12Ukuran Jarak .................................................................. 18
2.1.13Bentuk Gang .................................................................... 20
2.1.14 Material Handling .......................................................... 21
2.2 Kerangka Konseptual ................................................................ 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Peneltian .......................................................................... 25
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 25
3.3 Data dan Sumber Data.............................................................. 25
3.3.1 Data .................................................................................. 25
3.3.2 Sumber Data ..................................................................... 25
3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 26
3.5 Teknk Pengolahan Data ............................................................ 26
3.5.1 Pengukuran jarak lokasi gudang penyimpanan bahan kimia
................................................................................................... 26
3.5.2 Pengukuran rak dan lemari bahan kimia .......................... 26
3.5.3Perancangan tata letak usulan ........................................... 27
3.6 Kerangka Metodologi ................................................................ 28
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data ................................................................... 29
4.1.1 Layout Awal .................................................................... 29
4.2 Pengolahan Data ....................................................................... 31
4.1.2 Jarak lokasi gudang penyimpanan................................... 31
4.2.2 Jarak pemindahan bahan kimia ....................................... 31
BAB V ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA
5.1 Analisa Gudang Penyimpanan Pada Tata Letak Awal ............. 33
5.2 Analisa Perancangan Tata Letak Usulan ................................... 34
5.3 Hasil Akhir ................................................................................ 36
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan............................................................................... 37
6.2 Saran ......................................................................................... 37
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal.
Gambar 4.1 Spesifikasi Tata Letak Bahan Kimia Lama ............... 30
Gambar 4.2 Spesifikasi Tata Letak Bahan Kimia Usulan............. 32
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 2.1 Straight line ....................................................................... 17
Gambar 2.2 S-Shape ..................................................................... 17
Gambar 2.3 U-Shape ....................................................................... 18
Gambar 2.4 Jarak Euclidean ...................................................................... 18
Gambar 2.5Jarak Rectilinear ......................................................... 19
Gambar 2.6Jarak Aisle .................................................................. 20
Gambar 2.7 Kerangka konseptual ................................................. 23
Gambar 3.1 Bagan kerangka metodologi ................................................. 28
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 1. Lay Out Awal Gudang Penyimpanan Bahan Kimia
SMK-SMAK Padang ................................................................................. 39
Lampiran 2. Usulan Re-layoutgudang Penyimpanan Bahan Kimia
SMK-SMAK Padang ................................................................................. 40
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Gudang adalah sebuah ruangan yang sangat identik dengan tempat
penyimpanan barang.Barangyang disimpanmerupakan barang persediaan atau
barang yangsecaramanfaat sudah mulai berkurang daya dan ketahanannya.Secara
teoritisnya gudang termasuk dalam perencanaan tata letak fasilitas.Dalam
perencanaan tata letak fasilitas dapat diklasifikasikan kedalam dua kegiatan yaitu
kegiatan perencanaan lokasi dan perancangan fasilitas.Perencanaan lokasi adalah
proses menentukan daerah atau tempat untuk sebuah aktivitas atau fasilitas.
Perancangan fasilitas adalah proses membangun fasilitas sesuai dengan tujuan
aktivitas. Perancangan fasilitas meliputi kegiatan perancangan sistem fasilitas,
tata letak, sistem penanganan material dan pemindahan bahan (Hadiguna, 2008).
SMK–SMAK Padang unit pendidikan yang mempunyai spesialisasi keilmuan
dibidang analis kimia, dimana dalam kesehariannya banyak beraktivitas
dilaboratorium.
Laboratorium yang dimiliki sebanyak sebelas buah dan satu
laboratorium tempat uji kompetensi. Dua dari sebelas laboratorium yang ada
langsung berfungsi sebagai gudang penyimpanan. Pada tahun 2013 adanya
renovasi gedung akibat gempa, maka gudang penyimpanan dipindahkan ke area
laboratorium uji kompetensi. Lokasi gudang penyimpanan bahan kimia saat
iniberada dibawah tangga aula dengan luas berukuran kecil. Keluar masuknya
bahan kimia ke gudang penyimpanan terkendala dengan adanya tangga dikanan 1
dan dikiri jalur yang ada,melalui area terbuka yakni melalui lapangan olah raga
terkena langsung sinar matahari, hujan dan jarak yang cukup jauh dari delapan
labor lain yang membutuhkannya. Sirkulasi udara yang tidak lancar menyebabkan
gudang penyimpanan bahan kimia berbau kurang sedap, uap-uap yang
terperangkap didalam gudang penyimpanakan dapat membayakan kepada
pengguna gudang. Perlunya menjaga keselamatan, dimana dapat dilihat pada
sistem MSDS (LDKB) ini merupakan sumber informasi mengenai sifat-sifat suatu
bahan, seperti titik leleh, titik didih, titik nyala, toksisitas, kesehatan, perawatan,
reaktivitas, cara penyimpanan, cara pembuangan, peralatan pelindung yang
diperlukan dan prosedur penanganan tumpahan bahan.
Dari permasalahan diatas yakni Tata Letak gudang penyimpanan yang
belum optimal yang melatar belakangi penulis melakukan penelitian di
laboratorium SMK-SMAK Padang Luasgudang penyimpanan yang berukuran
sedang menyulitkan penataan bahan kimia, penulis tertarik mengambil judul
Skripsi “Re-Lay Out Tata Letak Gudang Penyimpanan Bahan Kimia Untuk
Memudahkan Penataan Bahan Kimia Di Laboratorium SMK-SMAK
Padang.”
1.2 Identifikasi Masalah
Dari hasil penelitian pendahuluan yang telah dilakukan penulis
mendapatkan identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Tata Letak gudang penyimpanan yang belum optimal mengakibatkan sulitnya
penataan bahan kimia.
2. Luas gudang penyimpanan bahan kimia tidak sebanding dengan jumlah
bahan kimia yang akan disimpan dan meyulitkan penataan bahan menurut
ketentuan MSDS dan Mixed Storage of Chemicals.
3. Sirkulasi udara dan pencahayaan yang kurang baik.
4. Jalur pemindahan bahan cukup berisiko pada bahan kimia yang dipindahkan
seperti terkontaminasi sinar mata dan hujan, mudah meleleh, mudah
menguap, mudah meledak dan lain-lainnya.
1.3 Batasan Masalah.
Untuk lebih terarahnya pembahasan dari masalah yang telah diuraikan di
atas,maka penulis membatasi permasalahan yaitu luas gudang penyimpanan
belum memenuhi standar yang berdampak pada penataan bahan kimia belum
mengacu kepada ketetapan MSDS dan Safety Storage of Chemicals.
1.4 Rumusan Masalah.
Dari latar belakang yang telah uraikan diatas, maka penulis dapat
merumuskan masalah bagaimana me-relayout tata letak gudang penyimpanan
bahan kimia di laboratorium SMK-SMAK Padang.
1.5 Tujuan Penelitian.
Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah mere-layouttata
letak gudang penyimpanan untuk memudahkan penataan bahan kimia di
laboratorium SMK-SMAK Padang.
1.6 Manfaat Penelitian.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat :
1. Bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh Sekolah Tinggi
Teknologi Industri Padang dalam kehidupan sehari-hari khususnya
dialmamater tercinta SMK-SMAK Padang tempatpenulis mengabdikan diri.
2. Bagi STTIND sebuah kebanggaan dan penghargaan telah dapat menghasil
kan lulusan berdedikasidan inovasi tinggi yang bermanfaat untuk kemajuan
bangsa.
3. Bagi SMK-SMAK Padang untuk memudahkan mendapatkan gudang
penyimpanan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Sekolah Menengah Analis Kimia adalah unit pendidikan yang mempunyai
spesialisasi keilmuannya dibidang analisis kimia, dimana kesehariannya banyak
beraktivitas dilaboratorium. Pelaksanaan kegiatan dilaboratorium banyak
memerlukan bahan dan peralatan kimia,dimana bahan dan peralatan tersebut harus
disimpan pada suatu tempat yang terpisah dari bangunan penting lainnya, seperti
ruang kantor, ruang teori.
2.1.1. Tata Letak
Pengertian tata letak secara sederhana adalah susunan, urutan dan
rangkaian. Secara teoritisnya tata letak adalah usaha untuk menganalisis,
membentuk konsep, merancang serta mewujudkan sistem atau cara untuk
melakukan suatu aktivitas yang menghasilkan, bermanfaat dan
menguntungkan.Sebelum menetapkan lokasi tata letak fasilitas aktivitas yang
dilaksanakan perlu dibuat perencanaan fasilitas. Dalam perencanaan fasilitas
terdapat dua pokok bahasan yakni perencanaan lokasi dan perancangan fasilitas
Perencanaan fasilitas pada dasarnya akan mengarah kepada pencapaian tujuan
sebagai berikut(Hadiguna, 2008) :
1. Mendukung visi organisasi melalaui perbaikan pemindahan barang,
pengendaliandan pengelolaan.
2. Melindungi pekerja agar aman dan mendukung kepuasan kerja.
5
Tata letak identik dengan kegiatan perancangan fasilitas,dimana tata
letakyang baik selalu melibatkan tata cara pemindahan bahan. Rancangan ini
umumnya digambarkan sebagai rencana lantai untuk mengoptimumkan hubungan
antara pelaksana, aliran bahan, aliran dan tata cara yang diperlukan untuk
mencapai tujuan usaha secara sangkil, ekonomis dan aman (Apple, 1990).
Tata letak harus sejalan dengan pengendalian sistem, dimana perencanaan
tata letak dilakukan bersamaan dengan pengendalian sistem (Tompkins,2003).
Disamping itu tata letak juga dapat meminimalisasi pergerakan personal,
mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi dan produktifitas (Heragu,
2008).
2.1.2 Ciri-ciri Tata Letak Yang Baik
Suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan akan menimbulkan sisi
positif dan sisi negatifnya. Sisi positifnya manfaat, keuntungan, prestasi dan lain
sebagainya, sedangkan sisi negatifnya antara lain kerugian, kurang aman,nyaman
dan lain-lain sebagainya. Masalah yang timbul dalam perancangan dan penetapan
tata letak dapat diatasi dengan cara mengevaluasi kembali perencanaan dan
perancangan fasilitas aktivitas. Mengkaji ulang dan memfokuskan kepada titik
kelemahan dan mengupayakan perbaikan pada masalah tersebut. Salah satu
merupakan langkah dari konsep Engineering Approach yakni tinjauan terus-
menerus setelah implementasi merupakan langkah terbaik yang bisa dilakukan
untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tata letak yang baik akan memenuhi
kriteria sebagai berikut (Hadiguna, 2008) :
1. Keterkaitan kegiatan terencana. Umumnya diukur secara kualitatif
menggunakan skor atau secara kuantitatif menggunakan frekuensi
perpindahan.
2. Pola aliran bahan terencana.
3. Aliran lurus, bertujuan mengurangi potensi risiko kerusakan dan upaya
memperpendek jarak pemindahan. Secara teoritisnya bisa, tetapi secara
praktiknya sangat sulit terpenuhi, kerena terkendala dengan ketersediaan
ruangan.
4. Langkah balik minimum yang terkait dengan jarak perpindahan bahan.
5. Jalur aliran tambahan.
6. Gang lurus. Gang merupakan luasan yang disediakan untuk memfasilitasikan
perpindahan bahan. Gang yang lurus bertujuan mempermudah kelancaran
aliran bahan.
7. Perpindahan antar operasi minimum.
8. Metode pemindahan yang terencana, erat hubungannya dengan pemilihan
peralatan. Pemindahan bahan,tipe pemindahan manual atau bantuan alat,
metode yang terencana akan menjaga kualitas bahan yang dipindahkan.
9. Jarak pemindahan minimum.
10. Proses digabung dengan pemindahan bahan, yang bertujuan meminimalisasi
waktu. Penerapan peta-peta kerja sangat berperan.
11. Kelancaran pergerakkan bahan sangat ditentukan awal dan akhir pergerakkan
bahan digudang.Awal pergerakan bahan adalah digudang bahan baku dan
diakhiri digudang produk jadi. Pengelolaan pergerakkan dapat dicapai saat
menentukan pola umum aliran bahan yang sesuai dengan kondisi areal yang
tersedia.
12. Kedekatan penerimaan dengan operasi bertujuan menghemat pemakaian
ruangan dan memperpendek jarak pemindahan bahan.
13. Penyimpanan pada tempat pemakaian bertujuan mempermudah proses dan
memperpendek waktu produksi. Bahan yang akan diproses disimpan pada
area kerja dengan tujuan mempermudah proses dan memperpendek waktu
aktivitas.
2.1.3Tujuan Perencanaan dan Pengaturan Tata Letak
Secara umum tujuan perencanaan tata letak adalah untuk mendapatkan tata
letak yang optimal, sehingga terbentuk pengaturan ruangan dan peralatan yang
dapat memberi nilai ekonomis dalam pengerjaan produk, dapat memberikan
keselamatan dan kepuasan pekerja. Tujuan dalam proses perancangan tata letak
adalah sebagai berikut(Apple, 1990) :
1. Memudahkan proses manufaktur.
2. Meminimumkan pemindahan barang dan jarak perpindahan material.
3. Membuat fleksibelitas pengaturan menjadi tinggi, sehingga mudah
melakukan penyesuaian dan pengaturan kembali jika diperlukan.
4. Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi.
5. Menggunakan ruang secara efektif.
6. Mengurangi investasi peralatan.
7. Meningkatkan efektifitas penggunaan tenaga kerja.
8. Meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam bekerja.
Tujuan utama dari tata letak adalah mengatur area kerja dalam penggunaan
segala fasilitas yang tepat untuk pelaksaaan kerja yang aman dan nyaman. Tata
letak yang baik akan memberikan keuntungan-keuntungan dalam sistem produksi
antara lain adalah (Wignjosoebroto, 2009) :
1. Mengurangi waktu tunggu.
2. Mengurangi proses pemindahan bahan.
3. Mengarangi resiko kesehatan dan keselamatan kerja operator.
4. Mempermudah aktivitas supervisi.
5. Mengurangi kemacetan dan kesimpang siuran.
6. Mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas bahan
atau hasil usaha.
2.1.4 Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Perencanaan Tata Letak
Dalam menetapkan perencanaan tata letak dari proses perlu
memperhatikan prinsip dasar perencanaan tata letak yaitu (Wignjosoebroto,
2009):
1. Prinsip integrasi secara total: Tata letak pabrik merupakan integrasi secara
total dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang
besar.
2. Prinsip jarak perpindahan bahan yang paling minimal : Penghematan waktu
dengan cara mengurangi jarak perpindahan tersebut.
3. Prinsip aliran dari suatu proses kerja : Prinsip ini merupakan kelengkapan
dari prinsip palingminimal. Prinsip ini bertujuan menghindari
kemacetan,dimana sedapat mungkin material bergerak terus tanpa interupsi.
4. Prinsip pemanfaatan ruangan: Pengaturan ruangan berdasarkan dimensi.
5. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja merupakan dasar utama untuk
mencapai tujuan, menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman.
6. Prinsipfleksibilitas: Riset ilmiah, komunikasi dan transportasi dengan cepat,
yang berakibat dunia industri harus berpacu untuk mengimbanginya,hal ini
akan berdampak kepada proses kerja. Solusi untuk masalah tersebutperlu
adanya pengaturan ulang (re-layout).
2.1.5 Tipe Tata Letak
Dalam merancang tata letak pabrik kita perlu memahami terlebih dahulu
tipe-tipe tata letak pabrik sebagai dasar perancangan, karena tipe tata letak
menentukan keberhasilan strategi manufaktur yang telah ditetapkan. Secara umum
ada empat tipe tata letak yaitu(Wignjosoebroto, 2000):
1. Tata letak produk.
Umum digunakan untuk pabrik yang memproduksi satu macam produk
atau kelompok produk dalam jumlah besar dan waktu produksi yang lama.
Keuntungannya adalah mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan
pengawasan dalam aktivitas produksi. Kerugiannya membutuhkan waktu yang
lama, biaya yang besar dalam memproduksi.
2. Tata letak proses.
Pengaturan dan penempatan fasilitas yang memiliki spesifikasi dan tipe
yang sama ditempatkan kedalam satu departemen yang sama. Keuntungannya
produksi yang bervariasi dan adanya keluwesan. Kerugiannya produksi bersifat
pesanan dalam jumlah kecil.
3. Tata letak lokasi tetap.
Tata letak yang mengkondisikan posisi yang tetap itu pada material
sementara fasilitas produksi dan komponen-komponen pembantu bergerak
menuju lokasi material. Keuntungannyapelaksanaan produksi cukup diruang
material, menggunakan peralatan yang mudah dipindah-pindah. Kerugiannya
memproduksi barang tertentu dalam jumlah terbatas.
4. Tata letak group tecnology.
Pengelompokkan produk atau komponen yang akan dibuat berdasarkan
kesamaan dalam proses. Keuntungan adanya pengelompokan
produksi.Kerugiannya produksi yang terkotak-kotak menyulitkan pengawasan.
2.1.6 Prosedur Tata Letak
Langkah-langkah yang digunakan berurutan sebagai prosedur tata letak
pabrik. Uraian beberapa prosedur ini telah dikembangkan oleh Apple, Reed dan
Muther. Prosedur tersebut dapat dilihat pada uraian dibawah ini (Apple, 1990) :
1. Apple
a. Mengumpulkan data dasar
b. Menganalisis data dasar
c. Merancang proses produktif
d. Merencanakan bentuk aliran
e. Mempertimbangkan rencana pemindahan bahan secara umum
f. Memilih peralatan pemindah yang spesifik
g. Mengkoordinasikan kelompok-kelompok operasi yang terkait
h. Menentukan kebutuhan penyimpanan
i. Menentukan kebutuhan ruangan
j. Mengevaluasi, menyesuaikan dan memeriksa tata letak dengan
pihak-pihak terkait
2. Reed
a. Menganalisis kebutuhan area penyimpanan
b. Melengkapi fasilitas terhadap kemungkinan ekspansi
3. Muther
Muther juga telah mengembangkan prosedur tata letak yang
dikenal dengan Systematic Lay Out Planning (SLP) yang dibuat dalam bentuk
diagram. Dalam penyusunan diagram ada keterkaitan dengan rencana kebutuhan
ruangan dan dibatasi dengan ketersediaan ruang itu sendiri, dimana secara garis
besarnya SLP terdiri dari tiga fase yakni :
1. Fase analisis : Proses membuat rencana tata letak disesuaikan dengan
usahayang dilakukan.
2. Fase pencarian: Kegiatan yang dilakukan setelah selesainya rencana
usaha di lakukan.
3. Fase pemilihan: Merupakan lanjutan analisis dan fase pencarian ataupun
menggunakan konsep engineering approach yakni :
a. Mengidentifikasi masalah
b. Mengumpulkan data
c. Mempermulasikan model masalah
d. Mengembangkan algoritma penyelesaian masalah
e. Membangun alternatif, mengevaluasi dan memilih
f. Mengimplementasikan solusi
g. Tinjauan terus-menerus setelah implementasi
2.1.7 Gudang Penyimpanan Bahan Kimia
Bahan kimia sangat identik dengan bahan berbahaya,mudah meleleh
mudah mencair,mudah terbakar, mudah meledak, mudah menguap merupakan ciri
khas bahan kimia. Kecelakaan dapat terjadi sewaktu-waktu akibat
kebocoran,terkontaminasi dan korosif yang dimulai dari gudang penyimpanan.
Bahan kimia dengan berbagai jenis dan sifat serta dalam jumlah yang banyak
perlu disimpan disuatu tempat tertentu yang lazim disebut gudang penyimpanan.
Gudang penyimpanan yang baik adalah gudang yang memenuhi
persyaratan antara lain sebagai berikut :
2.1.7.1 Letak Gudang
Gudang sebaiknya berlokasi terpisah dari bangunan-banguan penting
lainnya seperti kantor, ruang belajar, ruang rapat. Lokasi gudang sebaiknya dekat
dari laboratorium-laboratorium yang membutuhkan, dengan luas gudang
memudahkan untuk penataan bahan kimia menurut sifat dan karakteristiknya,
dilengkapi dengan lemari dan rak-rak penyimpanan, yang sesuai dengan ketentuan
MSDS dan Safety storage of Chemical.
2.1.7.2 Keamanan, Kenyamanan dan Keselamatan
Gudang dilengkapi dengan ventilasi yang cukup agar memudahkan
pertukaran udara. Fungsi utama dari ventilasi adalah mengurangi kecelakaan kerja
akibat kebocoran bahan kimia yang mudah terbakar, bahan kimia yang mudah
terbakar apabila ada loncatan listrk, bara api, bola lampu yang panas.
Ruangan yang dingin akan mencegah reaksi penguraian. Suhu yang baik
berkisar -20º C sampai 0º C dengan suhu maksimal 0º C sampai 5º C. Usaha untuk
mengurangikenaikkan suhu tersebut dengan memasang AC.
Nyala api, puntung rokok, loncatan api listrik merupakan sumber bahaya
yang harus diwaspadai. Dengan memasang gambar tanda bahaya seperti label
ZAT BERBAHAYA pada rak-rak penyimpanan.
2.1.8 Bahan Kimia
Bahan kimia merupakan kebutuhan utama dalam aktivitas labortorium.
Penataan yang baik pada ruangan yang telah memenuhi standar akan dapat
mengurangi bahaya, untuk itu perlu mengenali pengelompokan bahan kimia
2.1.8.1 Bahan Yang Mudah Bereaksi
Bahan kimia yang mudah bereaksi secara kimia lazim disebut bahan kimia
Inkompatibel. Ada dua reaksi dari bahan Inkompatibel yakni bereaksi hebat yang
bisa menimbulkan kebakaran atau peledakan. Bahan kimia apabila bereaksi
menimbulkan gas beracun.
2.1.8.2 Bahan Segregasi
Pengelompokan bahan kimia menuurut abjad merupakan salah satu cara
memudahkan pendataan dan pemakaian, tetapi pengelompokan menurut sifat dan
karakteristiknya adalah hal yang paling utama seperti mudah terbakar,
menimbulkan gas beracun.
2.1.8.3 Bahan Khusus
Bahan kimia yang harus disimpan pada tempat khusus sesuai dengan sifat
bahan kimia tersebut. Bahan dengan titik leleh rendah, mudah mencair harus
disimpan pada suhu rendah, kering dalam keadaan tertutup rapat. Bahan kimia
yang mudah membeku untuk penyimpanannya harus pada suhu diatas suhu beku.
2.1.9 Material SafetyData Sheet (MSDS)
Material Safety Data Sheet(MSDS) merupakan suatu berkas data yang
mengandung informasi mengenai sifat-sifat suatu bahan atau lebih dikenal dengan
lembar data keselamatan bahan (LDKB). Pada lembar data tersebut dapat dibaca
data seperti titik didih, titik leleh dan titik nyala. Cara penyimpanan, cara
pembuangan. Prosedur penanganan tumpahan bahan, perawatan dan peralatan
pelindung yang diperlukan, dimana format lembar data akan berbeda untuk setiap
negara yang menggunakannya.
2.1.10 Pemindahan Bahan
Sistem pemindahan bahan pada dasarnya dirancang secara simultan
dengan tata letak fasilitas, dimana keberadaannya lebih fokus pada tata cara
pemindahan baik dari jenis alat pemindahan maupun dari prosedur
pemindahannya yang dapat didefinisikan sebagai mekanisme mengelola
pemindahan bahan mengambil 25 % dari jumlah pekerja, 55 % dari luas lantai
yang digunakan dan 87 % dari waktu produksi yang digunakan(Hadiguna, 2008).
Dari lingkup kegiatan pemindahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yakni
pada tingkatan stasiun kerja, departemen dan pabrik. Pemindahan bahan pada
tingkat stasiun kerja merupakan kegiatan untuk mendukung operasi pembuatan
dengan cara penyelesaian menggunakan prinsip-prinsip ekonomi gerakan.
Pemindahan bahan pada tingkat departemen dan pabrik, dimana permasalahan
utama yang sering muncul adalah penentuan jenis peralatan, jumlah yang
dibutuhkan dan jumlah operatornya(Hadiguna, 2008).
Dalam menganalisis sistem pemindahan bahan, bahan pentingnya adalah
transkrip bahan, dimana untuk ukuran kinerja yang biasa dipakai dalam
menganalisis adalah waktu siklus dan jumlah alat angkutnya. Teknik-teknik
pemetaan cukup membantu dalam memvisualisasikan pergerakan bahan dan
aspek-aspek kinerja lainnya(Hadiguna, 2008).
2.1.11 Pola Aliran Bahan
Aliran bahan untuk proses produksi dapat dibedakan atas beberapa pola
antara lain adalah sebagai berikut(Wignjosoebroto, 2000):
1.Straight Line.
Pola aliran berdasarkan garis lurus, umum dipakai pada proses produksi
yang berlangsung singkat, relatif sederhana dan umumnya terdiri dari beberapa
komponen-komponen. Pola aliran garis lurus ini memberikan jarak terpendek
antara dua titik, proses atau aktivitas produksi berlangsung sepanjang garis lurus
dan jarak pemindahan secara total kecil.
1 2 3 4 5
---------------------------------------------------------------
Gambar 2.1 Straight Line
2.Serpentine atau zig-zag.
Pola aliran berdasarkan garis-garis patah ini sangat baik diterapkan bila
mana aliran proses produksi lebih panjang dibandingkan dengan luas area yang
tersedia. Aliran bahan baku dibolehkan untuk menambah panjang garis aliran
yang ada sacara ekonomis, dengan tujuan dapat mengatasi segala keterbatasan
area.
1 4 5
2 3 6
Gambar 2.2 S-Shape
3. U-Shape.
Pola ini akan dipakai bilamana dikehendaki akhir proses produksi akan
berada pada lokasi yang sama dengan awal proses produksi yang bertujuan
mempermudah pemanfaatan fasilitas transportasi dan pengawasan.
1 2 3
6 5 4
Gambar 2.3 U-Shape
2.1.12Ukuran Jarak
Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengukur jarak suatu lokasi
kelokasi lain. Ukuran yang dipergunakan tergantung dari adanya personil yang
memenuhi syarat, waktu untuk mengumpulkan data dan tipe-tipe sistem
pemindahan material yang digunakan(Wignjosoebroto, 2009). Ukuran jarak
tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
a. Jarak Euclidean
Merupakan jarak yang diukur lurus antara pusat fasilitas satu dengan pusat
fasilitas lainnya. Penentuan jarak tersebut dengan menggunakan formula
sebagi berikut (Setiawan, 2008).
Gambar 2.4 Jarak Euclidean
Keterangan :
√
= koordinat untuk fasilitas i
= koordinat untuk fasilitas i
= koordinat x untuk fasilitas i
(Xi, Yi)
(Xj, Yj)
Xi, Yi
Xj, Yj
b. Jarak Square Euclidean
Merupakan jarak dengan cara mengkuadratkan jarak antara dua fasilitas
yang akan diukur. Formulasi dari jarak square euclidean sebagai
berikut(Setiawan, 2008).
c. Jarak Rectiliner
Jarak rectilinear adalah jarakyang diukur tegak lurus dari pusat fasilitas ke
fasilitas lainnya. Formulasi dari jarak Rectilinear sebagai berikut
(Setiawan, 2008).
| | | |
Gambar 2.5 Jarak Rectilinear
d. Jarak Aisle
Jarak aisle merupakan pengukuran jarak yang dilakukan dengan mengukur
jarak aktual sepanjang lintasan yang dilalui oleh alat angkut pemindah
bahan. Jarak aisle biasanya digunakan pada saat perencanaan atau saat
evaluasi. Misalkan untuk mengukur jarak dari fasilitas I ke J harus melalui
rute a,b,c,dan d.
Gambar 2.6 Jarak Aisle
2.1.13 Bentuk Gang
Salah satu faktor penting dalam alokasi ruangan produksi adalah
perhitungan yang cermat untuk lebar gang yang diperlukan (Apple,
1990).Adabeberapa hal yang harus diperhitungkan dalam penentuan alokasi dan
lebar gang yang dibutuhkan yakni :
1. Perpindahan gang.
2. Perjalanan pegawai.
3. Perpindahan produk jadi.
4. Pembuangan sisa dan limbah.
5. Peletakan ulangdan penggantian peralatan.
6. Jalan untuk sarana kebakaran dan keselamatan kerja.
Fasilitas I
Fasilitas K
Fasilitas J
d
a
c
b
Penentuan luas gang yang diperlukan tergantung oleh beberapa hal antara
lain adalah: jumlah produk yang akan disimpan,dimensi barang yang akan
disimpan, lahan yang tersedia dan faktor kelonggarannya.
2.1.14 Material Handling.
Material handling merupakan salah satu masalah penting dalam proses
produksi yakni proses pergerakan material dari satu tingkat ke tingkat lainnya.
Secara umum bisa dilihat pengertian material handling sebagai
berikut(Wignjosoebroto, 2009) :
1. Material handling adalah seni dan ilmu pengetahuan dari perpindahan,
penyimpanan, perlindungan dan pengawasan material. Hal ini dapat dijelaskan
pada uraian dibawah ini :
a. Material handling merupakan sebuah penilaian benar atau salah dari
kegiatan perusahaan, dimana penilainya dari orang yang sangat
berpengalaman dibidang material handling tersebut.
b. Ilmu pengetahuan, dimana berkaitan dengan metode engineering
seperti :mendefinisikan masalah, mengumpulkan data, menganalisis
data, membuat alternatif solusi, evaluasi alternatif, memilih dan
mengimplementasikan alternatif terbaik. Semua uraian diatas
merupakan begian dari integral penyelesaian masalah material
handling dan proses perancangan sistem. Disamping itu ada lagi
yang namanya analisis model matematis dan teknik-teknik kualitatif.
c. Perpindahan material, merupakan kegiatan yang membutuhkan
waktu dan tempat. Perpindahan material harus sesuai ukuran, bentuk,
berat dan kondisi material dengan lintasan dan analisis frekuensi
gerakan.
d. Penyimpanan material yang berfugsi sebagai penyangga antar
operasi dengan tujuan memudahkan pekerjaan manusia dan mesin.
Dalam penyimpanan material ini ada hal yang perlu
dipertimbangkan seperti ukuran, berat, kondisi dan kemampuan
tumpukan meterial. Pengambilan dan penempatan material dengan
kendala bangunan seperti keadaan dan beban lantai, jarak kolom dan
tinggi bangunan.
e. Perlindungan meliputi kegiatan pengepakan dan pengelompokan
material dengan menggunakan alat pengaman yang dihubungkan
dengan sistem informasi. Kesalahan penanganan, penempatan,
pengambilan dan urutan proses.
f. Pengawasan yang meliputi fisik dan status material. Pengawasan
fisik adalah pengawasan yang berorientasi pada susunan dan jarak
penempatan antar material, sementara pengawasan status meliputi
lokasi, jumlah, tujuan, kepemilikan, keaslian dan jadwal material.
Pada prinsipnya material handling harus dirancang untuk
meminimalisasi pengawasan, meningkatkan ketelitian yang bertujuan
menurunkan biaya. Mengurangi biaya produksi merupakan tujuan utama material
handling.
2.2Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dalam penelitian ini akan tergambar di dalam
kerangka sebagaiberikut :
Gambar 2.7 Kerangka konseptual
Dari kerangka konseptual diatas penulis dapat menguraikansebagai berikut
:
1. Input
Input adalah permasalahan utama yang akan penulis bahas, dimana
adanya layout awal gudang penyimpanan, luas gudang penyimpanan
bahan kimia yang dibutuhkan di laboratorium, dan jalur yang dilalui.
2. Proses
Pengukuran jarak lokasi gudang penyimpanan bahan kimia, Pengukuran rak
lemari bahan kimia dan perancangan layout usulan bahan kimia.
INPUT
1. Layout awal
2. Luas gudang
penyimpanan
3. Jalur yang
dilalui
PROSES
Proses re-layout
1. Pengukuran jarak
lokasi gudang
penyimpnanan
bahan kimia
2. Pengukuran
rak,lemari bahan
kimia.
3. Perancangan tata
letak usulan
OUTPUT
Re-layout tata
letak gudang
penyimpanan
bahan kimia
untukmemudahka
n penataan bahan
kimia di
laboratorium
SMK-SMAK
Padang
3. Output.
Re-layout tata letak gudang penyimpanan bahan kimia untuk
memudahkan penataan bahan kimia di laboratorium SMK-SMAK
Padang.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian bersifat deskriptif
dengan tujuan komparasi atau evaluasi terhadap suatu masalah yang sedang
berlangsung pada saat penelitian dilakukan selama waktu tertentu, data yang
akurat dan menyeluruh termasuk lingkungan serta dilengkapi dengan yang
deskriptif (Natsir, 1998).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini penulis lakukan di SMK-SMAK Padang
tepatnya di lokasi gudang penyimpanan bahan kimia dan areal laboratorium-
laboratorium yang difungsikan.Waktu penelitian telah dilaksanakan pada bulan
Januari 2017.
3.3 Data dan Sumber Data
3.3.1 Data
Data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari surveilangsung kegudang penyimpanan bahan kimia yaitu layout
awal, luas gudang penyimpanan, dan jalur yang dilalui.
3.3.2 Sumber Data
Sumber data dari penelitian ialah survei langsung ke lokasi, obsevasi, dan
wawancara dengan penanggung jawab laboratorium-laboratorium SMK-SMAK
Padang.
25
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Survei lapangan yakni : observasi ke gudang penyimpanan bahan kimia
dan wawancara dengan penanggung jawab gudang penyimpanan bahan kimia
dan laboratorium.
2. Studi literatur yakni : mencari, mengumpulkan buku-buku, skripsi yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas dan mempelajarimenyimpulkan teoritis
dengan permasalahan yang dihadapi.
3.5. Teknik Pengolahan Data
Dalam pelaksanaan re-layout tata letak gudang penyimpanan bahan kimia
dengan tujuan mendapatkan gudang penyimpanan bahan kimia dengan ukuran
yang memenuhi standar, maka dilakukan langkah-langkah pengolahan data
sebagai berikut :
3.5.1 Pengukuran Jarak Lokasi Gudang Penyimpanan Bahan Kimia
Untuk mendapatkan data ukuran gudang penyimpanan bahan kimia maka
proses yang dilakukan ialah :
1. Melakukan survei langsung ke laboratorium.
2. Melakukan pengukuran jarak antara gudang bahan dengan laboratorium-
laboratorium dan mengukur luas gudang.
3.5.2 Pengukuran Rak dan Lemari Bahan Kimia
Pengukuran besar dan jarak antar rak dan lemari bahan kimia dilakukan
langsung di gudang bahan kimia. Lemari dan rak bahan kimia diukur langsung
panjang, lebar, dan tingginya.
3.5.3 Perancangan Tata Letak Usulan
Dari hasil penelitian langsung ke gudang penyimpanan, dimana hasil yang
di dapakan gudang penyimpanan belum memenuhi standar ditinjau dari tata letak,
kondisi, penataan yang mengacu kepada MSDS dan Mixed Storage of Chemical,
maka perlu dilakukan re-layout gudang penyimpanan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Membuat usulan re-layout gudang penyimpanan sesuai standar yakni
gudang dengan ukuran panjang 12 m, lebar 8 m dan tinggi 3,5 m.
b. Membuat rancang ulang gudang usulan pada lokasi yang berdekatan
dengan laboratorium-laboratorium yang membutuhkan :
1. Melakukan survei lokasi
2. Menentukan tempat yang tepat untuk gudang bahan
3. Melakukan pengukuran luas area gudang yang akan dibuat
4. Membuat rancangan bentuk gudang sesuai ukuran
c. Membuat usulan perlengkapan gudang penyimpanan bahan kimia untuk
penataan,pengamanan, pencahayaan dan sirkulasi udara yang bermanfaat
bagi pengelola maupun pengguna gudang penyimpanan tersebut :
1. Menentukan design gudang penyimpanan bahan.
2. Membuat penataan rak, pencahayaan dan sirkulasi udara yang sesuai
dengan keamanan dan kenyamanan pekerja di gudang penyimpanan
bahan.
3.6 Kerangka Metodologi
Dari judul penelitian Re-Layout Tata Letak Gudang Penyimpanan Bahan
Kimia Laboratorium SMK-SMAK Padang dapat digambarkan sebagai berikut :
Mulai
Survei Lapangan
1. Observasi
2. Interview
Identifikasi Masalah
1. Luas gudang penyimpanan menyulitkan
penataan bahan kimia
2. Sirkulasi udara dan pencahayaan kurang baik
Rumusan Masalah
Bagaimana me-relayout tata letak
gudang penyimpanan bahan kimia di
laboratorium SMK-SMAK Padang?
Tujuan Penelitian
Re-layout tata letak gudang penyimpanan untuk
memudahkan penataan bahan kimia di
laboratorium SMK-SMAK Padang.
Pengumpulan Data
1. Luas gudang penyimpanan
2. Jalur yang dialui
3. Sifat material
Pengolahan Data
Analisa Pengolahan Data
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.1. Bagan Kerangka Metodologi
Studi Literatur
Mempelajari buku dan skripsi yang
berhubungan dengan judul
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
Pengambilan data langsung kegudang penyimpanan bahan kimia dengan hasil
yang didapatkan berupa luas gudang, penataan bahan, perlengkapan untuk
pengamanan, pencahayaan dan sirkulasi udara.
4.1.1Layout Awal
Layout awal gudang penyimpanan bahan kimia SMK-SMAK Padang dapat dilihat
pada Lampiran 1.Dari hasil penelitian yang dilakukan langsung di lokasi gudang
penyimpanan, maka didapat data sebagai berikut :
1. Luas Gudang Penyimpanan
Luas gudang penyimpanan bahan kimia saat ini berukuran 2 x 3 m,
menyulitkan dalam penataan bahan kimia dalam jumlah banyak dan sifat
dari masing-masing bahan kimia tersebut.
2. Bahan-bahan kimia yang dibutuhkan
Data bahan kimia yang ada di gudang penyimpanan saat ini adalah berupa
bahan kimia padatan dan kimia cairan disamping itu juga ada yang berupa
gas dalam jumlah kecil. Bahan kimia padatan mulai dari packing 10g
sampai packing 5000 g. Bahan kimia cairan mulai dari 100 ml sampai 30 L
dan bahan kimia berupa gas dalam tabung 20 kg dan 30 kg.
29
3. Jalur yang dilalui
Jalur pemindahan bahan saat ini kurang baik untuk dilalui yang berpengaruh
kepada keselamatan bahan dan ketepatan waktu.
Tabel 4.1.
Spesifikasi Tata Letak Bahan Kimia Lama
No Bagian Gudang Spesifikasi
1 Luas 2 buah ( 2 m x 3 m x 3,5 m )
2 Jendela -
3 Sirkulasi udara Ventilasi udara
4 Rak bahan Beton tanpa pembatas
5 Lemari kayu Kerangka kayu, pintu kaca
6 Lemari asam -
7 Lemari pendingin -
8 Ruang pengelola bahan -
9 Alat pemadam api -
10 Termometer -
11 Higrometer -
12 Lemari khusus bahan mudah
terbakar/meledak -
13 Tata letak bahan Berasarkan abjad
Sumber : SMK-SMAK Padang
4.2 Pengolahan Data
Kondisi gudang saat ini dengan tata letak yang kurang baik merupakan
permasalahan yang menjadi timbulnya keinginan untuk melalukan re-layout tata
letak gudang penyimpanan. Masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
4.2.1LuasGudangPenyimpanan Bahan Kimia
Luas gudang yang memenuhi persyaratan adalah ukuran 12 m panjang,
lebar 8 m dan tinggi 3,5 m. Gudang yang mempunyai sirkulasi udara yang baik,
adanya pencahayaan yang optimal dan dilengkapi peralatan, seperti lemari
penyimpanan, rak-rak untuk penataan, AC dan lain-lainnya.
4.2.2 Jalur Pemindahan Bahan Kimia
Posisi gudang penyimpanan bahan kimia saat ini berada dibawah tangga aula.
Keluar masuknya bahan kimia melalui tangga di kanan dan di kiri, hal ini
menyulitkan dalam penggunaan alat angkut untuk mempermudah pemindahan
bahan kimia ke laboratorium-laboratorium yang membutuhkannya. Disamping itu
jalur pemindahan bahan kimia tersebut melalui lapangan terbuka, terkontaminasi
sinar matahari dan hujan yang bisa memyebabkan bahan kimia meleleh, terbakar
dan meledak.
B. Perancangan Layout / Re-layout
Dalam pengaturan tata letak gudang ini ada beberapa langkah yang harus
diperhatikan yaitu :
a. Memperhitungkan kapasitas area.
b. Mengklasifikasikan bahan berdasarkan customer.
c. Perhitungan kebutuhan area untuk masing-masingnya.
d. Penentuan tata letak dan moving masing-masing area(Chugito 2009).
Tabel 4.2.
Spesifikasi Tata Letak Bahan Kimia Usulan
No Bagian Gudang Spesifikasi
1 Luas 8 m x 12 m x 3,5 m
2 Jendela Type 1 Kaca mati 175 cm x 160 cm
3 Jendela Type 2 Kaca mati 245 cm x 160 cm
4 Jendela Type 3 Kaca buka tutup 80 cm x 160 cm
5 Sirkulasi Udara Exhaust fan 2 buah (FV-40AFU)
6 Rak Bahan Rangka stainless steel, alas dan dinding kaca
7 Lemari Kayu Rangka beton, pintu kayu
8 Lemari Asam Tipe 1 meja granit
9 Lemari Pendingin Showcase Dispalay Cooler
10 Ruang Pengelola
Bahan
3 m x 5 m
Sumber : Pengolahan Data
BAB V
ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA
5.1 Analisis Luas Gudang Penyimpanan Pada Tata Letak Awal.
Luas gudang penyimpanan berukuran 2x3 meter. Luas tersebut belum memenuhi
standar sehingga menyulitkan penataan bahan kimia yang ada saat ini.Adapun
jenis bahan kimia yang ada berupa padatan, cairan dan gas.Bahan kimia padatan
mulai dari packing 10 g sampai dengan 5000 g, sedangkan untuk bahan kimia
cairan dari packing 100 ml sampai dengan 30 L. Untuk bahan kimia berupa gas
dalam tabung 20 kg dan 30 kg. Dari masing-masing sifat bahan kimia tersebut
dibutuhkan gudang penyimpanan bahan kimia dengan ukuran luas sebagai berikut
:
a. Luas gudang penyimpanan dengan panjang 12 m.
b. Luas gudang penyimpanan dengan lebar 8 m.
c. Luas gudang penyimpanan dengan tinggi 3,5 m.
Disamping itu juga dibutuhkan sarana penunjang antara lain :
1. Lemari pada bagian dinding dan lemari pada bagian tengah. Ukuran lemari
dengan panjang 70 cm dan lebar 100 cm menggunakan pintu kayu, dilengkapi
dengan kunci dan gagang pintu.Untuk dinding lemari terbuat dari kaca.
2. Rak-rak dengan ukuran 50 x 50 cm yang biasa digunakan penyimpanan bahan
kimia padatan dengan ukuran 10 g sampai dengan 5000 g. Rak dibuat dengan
kerangka dan pembatas dari stainless steel dengan alas kaca dengan ketebalan
5 mm. Kedua bahan tersebut merupakan bahan yang tahan asam dan basa.
33
3. Perlengkapan untuk keselamatan seperti ventilasi, pengaturan suhu, AC dan
pendeteksi bahaya.
5.2 Analisis Tata Letak Usulan
Dari hasil analisa diatas sudah dapat dilihat gambaran luas gudang yang
dibutuhkan menurut standar. Kalau untuk lokasi sekarang gudang penyimpanan
tersebut tidak bisa dirancang ulang, karena gudang tersebut bersifat sementara.
Pembangunan gudang baru yang memenuhi standar merupakan rancangan
yang paling tepat untuk gudang penyimpanan yang dibutuhkan. Ada beberapa
faktor penting yang harus diperhatikan kenapa harus membuat gudang baru bukan
hanya re-layout gudang penyimpanan. Faktor-faktor tersebut adalah :
1. Gudang tidak boleh disekat-sekat cukup menggunakan rak dan
lemarisebagai pemisah penataan bahan kimia.
2. Perlunya lorong yang ditata berdasarkan sistem sebagai berikut :
a. Arah garis lurus
b. Arah huruf U
c. Arah huruf L
3. Perlunya pengaturan sirkulasi udara, pengaturan kelembaban udara,
pengaturan cahaya.
4. Perlunya peralatan khusus untuk hal-hal sebagai berikut :
a. Lemari pendingin khusus dengan penggunaan listrik tak boleh
terputus (reagen klinis, larutan buffer, media mikrobiologi).
b. lemari khusus untuk bahan yang mudah terbakar dan mudah meledak.
c. bahan yang mudah terurai atau teroksidasi sinar matahari (disimpan di
tempat gelap dan sejuk)
d. lemari asam yang dilengkapi blower yang dapat menghisap gas-gas
beracun yang keluar saat menuang.
e. Exhaustfanalat yang berfungsi untuk menghisap udara di dalam
ruangan untuk dibuang keluar dan pada saat yang bersamaan menarik
udara segar diluar ke dalam ruangan, dengan jumlah yang dibutuhkan
sebanyak 3 buah dipasang didinding tepatnya diatas kaca jendela
gudang.
5. Sistem pencahayaan yakni dengan memasang jendela dengan tiga tipe.
Tipe-tipe jendela terebut tersebut dapat dilihat pada uraian dibawah ini :
a. Tipe 1 jendela mati dengan 2 kaca ketebalan 3mm ukuran 80 cm x
100 cm, dipasang sebanyak 2 buah dikanan dan dikiri gudang.
Jendela ini dipasang pada bagian tengah dinding agar pencahayaan
merata keseluruh ruangan.
b. Tipe 2 jendela yang dibuat mengarah ke ruang tunggu. Jendela kaca
mati dengan bagian bawah diberi pintu kecil untuk tempat
mengeluarkan bahan kimia. Pintu kecil mempunyai dua fungsi, bisa
sebagai keluar masuknya bahan kimia dan bisa menjadi meja untuk
meletakkan peralatan praktikum ataupun untuk menulis sesuatu yang
ada hubungannya dengan pelaksanaan praktikum yang sedang atau
akan dilaksanakan. Jendela dengan ukuran 245 cm x 160 cm terdiri
dari dua kaca besar, satu kaca sedang dan tiga kaca kecil.
c. Tipe 3 jendela dipasang pada ruang kantor yang digunakan sesuai
dengan kebutuhan personil pengelola gudang penyimpanan
bahankimia tersebut.
5.3 Hasil Akhir
Dari uraian diatas besar harapan kedepannya SMK-SMAK Padang bisa
mendapatkan gudang penyimpanan yang memenuhi standar. Dengan arti kata
gudang tersebut bukan dari hasil re-layout tapi dibangun baru sesuai standar dan
memenuhi kriteria-kriteria yang telah diuraikan pada pembahasannya.
Sebagai salah satu sekolah percontohan yakni sekolah yang sedang
menuju role model sudah selayaknya dapat membangun gudang penyimpanan
bahan kimia yang memenuhi standar seperti gambar re-layout pada Lampiran 2.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa tata
letak gudang penyimpanan saat ini menyulitkan dalam penataan bahan kimia,
maka perlu adanya usaha untuk me-relayout tata letak gudang penyimpanan
bahan kimia yang memudahkan penataan bahan kimia.
6.2 SARAN
Dari kesimpulan diatas, maka diharapkan SMK-SMAK Padang dapat
mempertimbangkan untuk me-relayout tata letak gudang penyimpanan seperti
gambar layout usulan pada lampiran 2.
37
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Apple, James M., “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan”,Edisi
Ketiga,ITB, Bandung, 1990.
Ernita, Tri, dkk., “Buku Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi”,
STTIND,Padang,2011.
Hadiguna, Rika A dan Setiawan, Heri, “Tata Letak Pabrik”, Andi, Yogyakarta,
2008.
Hawkins,M. D., ”Safety and Laboratory Practice“,3rd
Edition, Cassel, London,
1988.
Heragu,S., “Facilities Design”, 3rd
Edition,2008.
Imam Khasami, S., “Keselamatan Kerja dalam Laboratorium Kimia”, Gramedia,
Jakarta, 1990.
Natsir, M.,“Metodologi Penelitian”, Gahlia Indonesia, Jakarta, 1998.
Nedved, M., dan Imam Khasami, S., “Dasar-dasar Keselamatan Kerja Bidang
Kimia dan Pengendalian Bahaya Besar”, ILO, Jakarta, 1991.
Soemanto, I., dkk., “Material Safety Data Sheet (MSDS)”, Pusat Penelitian
Kimia LIPI, Bandung, 2001.
Sutalaksana, Iftikar Z., “Teknik Tata Cara Kerja”, Laboratorium Tata Cara Kerja
dan Ergonomi Departemen Teknik Industri ITB, Bandung, 2006.
Tompkins, and James, A., “Facilities Planning”, 3rd
Edition, 2003.
Wingjosubroto dan Sritomo, “Tata Letak dan Pemindahan Bahan”,Edisi
ketiga,Penerbit Guna Wijaya, Surabaya, 2000.
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Basma Agusni
NPM : 1510024425047
Program Studi : Teknik Industri
Judul Skripsi : Re-LayoutTata Letak Gudang Penyimpanan Bahan
Kimia Laboratorium SMK-SMAK Padang
No. Tanggal Catatan/Saran/Perbaikan Paraf
1
2
3
4
5
04-02-2017
11-02-2017
13-02-2017
25-02-2017
13-03-2017
Bab lV Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bab V Analisis Hasil Pengolahan Data
Tambahkan Daftar Pustaka
Perbaiki rata kanan rata kiri
Perbaiki gambar Layout usulan.
Perbaiki daftar gambar
Tambahkan daftar lampiran
Buat judul gambar
Lengkapi data
Perbaiki penulisan
Padang, Maret 2017
Pembimbing
Ir. H. Gamindra Jauhari,MP
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Basma Agusni
NPM : 1510024425047
Program Studi :Teknik Industri
Judul Skripsi : Re-Layout Tata Letak Gudang Penyimpanan Bahan
Kimia Laboratorium SMK-SMAK Padang
No. Tanggal Catatan/Saran/Perbaikan Paraf
1
2
3
4
5
04-02-2017
11-02-2017
13-02-2017
25-02-2017
04-03-2017
Penulisan rata kanan rata kiri
Tambahkan Daftar Tabel dan Lampiran
Daftar isi dan penomoran
Daftar Gambar
Bab IV Pengumpulan dan PengolahanData
Bab V Analisis Hasil Pengolahan Data
Tambahkan Daftar Pustaka
Perbaiki gambar Layout usulan
Padang, Maret 2017
Pembimbing
Meldia Fitri, ST, MP
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : BASMA AGUSNI
NPM : 1510024425047
Program Studi : Teknik Industri
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul “Re-
layout Tata Letak Gudang Penyimpanan Bahan Kimia Untuk Memudahkan
Penataan Bahan Kimia Di Laboratorium SMK-SMAK Padang” adalah benar-
benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari skripsi orang
lain. Apabila dikemudian hari pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut prediket kelulusan dan gelar
kesarjanaannya).
Padang, Maret 2017
Pembuat Pernyataan
BASMA AGUSNI
BUKTI PENGAMBILAN DATA
Nama : BASMA AGUSNI
NPM : 1510024425047
Jurusan : Teknik Industri
Program Studi : Teknik Industri
Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang
Tempat Penelitian : SMK-SMAK Padang
Waktu Penelitian : Januari 2017
Pembimbing I : Ir.H. Gamindra Jauhari,MP
Pembimbing II :Meldia Fitri,ST,MP
Mahasiswa tersebut sudah mengambil data-data yang dibutuhkan di
SMK-SMAK Padang untuk penyelesaian skripsi di Sekolah Tiinggi Teknologi
Industri (STTIND) Padang.
Padang, Januari 2017
Kepala SMK-SMAKPA
Drs. Nasir
NIP.196605042002121001
BIODATA WISUDAWATI
No. Urut :
Nama : BASMA AGUSNI
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tgl lahir : Sawah Lunto, 21 Agustus 1960
Nomor Pokok
Mahasiswa
: 1510024425047
Program Studi : Teknik Industri
Tanggal Lulus : 4 Maret 2017
IPK : 2,80
Prediket Lulus : Memuaskan
Judul Skripsi :
“Re-Lay Out Tata
Letak Gudang
PenyimpananBahan
Kimia Untuk
Memudahkan Penataan
Bahan Kimia di
Laboratorium SMK-
SMAK Padang”
Dosen Pembimbing : 1. Ir.H. Gamindra Jauhari,MP
2. Meldia Fitri,ST,MP
Asal SLTA : SMEA.N Solok
Nama Orang Tua : Basir Dt.Rky Mulia
Alamat/Tlp/Hp :
SMK-SMAK Padang Jl Alai
Pauh no. 13, Kel.
Kapalo Koto, Kec.Pauh V Kota
Padang. Tlp (0751) 777703
Hp : 08136315406