rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang...

61

Transcript of rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang...

Page 1: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi
Page 2: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi
Page 3: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi
Page 4: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi
Page 5: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR HK.04.1.22.02.19.0761 TAHUN 2019

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH

BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN

MELAYANI PADA UNIT KERJA DI LINGKUNGAN BADAN

PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

PEDOMAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI

KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI PADA UNIT

KERJA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reformasi Birokrasi merupakan salah satu langkah untuk melakukan

penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif

dan efisien, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan

profesional. Dalam perjalanannya, banyak kendala yang dihadapi, di

antaranya adalah penyalahgunaan wewenang, praktek KKN, dan lemahnya

pengawasan.

Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan

Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi

yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi birokrasi.

Peraturan tersebut menargetkan tercapainya 3 (tiga) sasaran hasil utama

yaitu peningkatan kapasitas dan akuntabilitas organisasi, pemerintah yang

bersih dan bebas KKN, serta peningkatan pelayanan publik.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai salah satu

lembaga pemerintah nonkementerian berkomitmen untuk dapat

melaksanakan reformasi birokrasi pada seluruh area perubahan yang telah

ditetapkan dalam reformasi birokrasi. Pelaksanaan reformasi birokrasi

tidak hanya terbatas pada Unit Kerja di BPOM Pusat, tetapi juga di seluruh

Unit Pelaksana Teknis di lingkungan BPOM.

Dengan dasar hal tersebut, maka perlu disusun Pedoman Pelaksanaan

Reformasi Birokrasi dalam Rangka Pembangunan Zona Integritas Menuju

Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani

Page 6: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-2-

pada Unit Kerja di lingkungan BPOM sebagai panduan maupun acuan bagi

Unit Kerja di lingkungan BPOM dalam melaksanakan reformasi birokrasi.

Pedoman Pelaksanaan Reformasi Birokrasi juga sebagai upaya BPOM

dalam menyiapkan Unit Kerja untuk membangun Zona Integritas pada

masing-masing Unit Kerja terkait.

B. Tujuan dan Sasaran

Tujuan penyusunan pedoman ini adalah untuk memberikan panduan

dan keseragaman pemahaman dan tindakan bagi Unit Kerja di lingkungan

BPOM dalam melaksanakan reformasi birokrasi dalam rangka

pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani.

Adapun sasaran yang diharapkan dengan penetapan pedoman ini

adalah:

a. Meningkatkan komitmen dan konsistensi pimpinan Unit Kerja terhadap

pelaksanaan program reformasi birokrasi di unitnya;

b. Mengelola sumber daya secara efektif, efisien, dan akuntabel (termasuk

pengalokasian anggaran yang sesuai dengan program reformasi

birokrasi) pada Unit Kerja di lingkungan BPOM;

c. Meningkatkan pelayanan internal dan eksternal yang diberikan oleh

Unit Kerja di lingkungan BPOM;

d. Membangun Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani pada Unit Kerja di lingkungan

BPOM; dan

e. Meningkatkan Indeks Reformasi Birokrasi BPOM.

C. Ruang Lingkup

Pedoman RB wajib menjadi acuan Unit Kerja BPOM untuk

melaksanakan reformasi birokrasi dalam rangka pembangunan ZI Menuju

WBK/WBBM sesuai dengan Road Map RB BPOM.

D. Pengertian Umum

Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:

1. Reformasi Birokrasi yang selanjutnya disingkat RB adalah upaya untuk

melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem

penyelenggaraan pemerintahan menyangkut aspek mental aparatur,

pengawasan, akuntabilitas, kelembagaan (organisasi), tata laksana,

Page 7: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-3-

sumber daya manusia aparatur, peraturan perundang-undangan, dan

pelayanan publik.

2. Zona Integritas yang selanjutnya disingkat ZI adalah predikat yang

diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya

mempunyai komitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi

dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani melalui reformasi birokrasi,

khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas

pelayanan publik.

3. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas adalah

deklarasi/pernyataan dari pimpinan suatu instansi pemerintah bahwa

instansinya telah siap membangun Zona Integritas.

4. Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi yang selanjutnya disingkat Menuju

WBK adalah predikat yang diberikan kepada suatu Unit Kerja yang

memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata

laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan,

dan penguatan akuntabilitas kinerja.

5. Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani yang selanjutnya

disingkat Menuju WBBM adalah predikat yang diberikan kepada suatu

Unit Kerja yang sebelumnya telah mendapat predikat WBK dan

memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata

laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan,

penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan

publik.

6. Pedoman Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Rangka

Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani pada Unit Kerja di Lingkungan

BPOM yang selanjutnya disebut Pedoman RB adalah pedoman yang

digunakan unit kerja di lingkungan BPOM untuk melaksanakan RB

dalam rangka pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM.

7. Unit Kerja di lingkungan BPOM yang selanjutnya disingkat Unit Kerja

BPOM adalah unit organisasi setingkat eselon II dan unit pelaksana

teknis di lingkungan BPOM.

8. Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Pengawas Obat dan

Makanan yang selanjutnya disingkat UPT BPOM adalah satuan kerja

yang bersifat mandiri yang melaksanakan tugas teknis operasional

tertentu dan/atau tugas teknis penunjang tertentu di bidang

pengawasan obat dan makanan, dengan klasifikasi terdiri atas Balai

Page 8: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-4-

Besar Pengawas Obat dan Makanan, Balai Pengawas Obat dan

Makanan, dan Loka Pengawas Obat dan Makanan.

9. Tim Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan yang

selanjutnya disingkat Tim RB BPOM adalah tim yang dibentuk oleh

Kepala BPOM yang terdiri dari Tim Pengarah, Tim Pelaksana (Kelompok

Kerja dan Tim Reformasi Birokrasi Unit Kerja), dan Tim Asesor

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) serta

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, yang

memiliki tugas dalam merencanakan, mengoordinasikan,

melaksanakan, dan melakukan monitoring, evaluasi, dan penilaian

mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan BPOM.

10. Tim Penilai Internal Badan Pengawas Obat dan Makanan yang

selanjutnya disingkat TPI BPOM adalah tim yang dibentuk oleh Kepala

BPOM yang mempunyai tugas melakukan penilaian unit kerja dalam

rangka memperoleh predikat Menuju WBK/WBBM.

11. Tim Reformasi Birokrasi Unit Kerja di Lingkungan Badan Pengawas

Obat dan Makanan, selanjutnya disingkat Tim RB Unit Kerja adalah tim

yang dibentuk oleh Kepala Unit Kerja yang memiliki tugas dalam

merencanakan, melaksanakan, dan melakukan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan reformasi birokrasi dalam rangka pembangunan Zona

Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah

Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Unit Kerja.

12. Agen Perubahan adalah individu/kelompok terpilih yang menjadi

pelopor perubahan dan sekaligus dapat menjadi contoh dan panutan

dalam berperilaku yang mencerminkan integritas dan kinerja yang

tinggi di lingkungan organisasinya.

13. Role model adalah individu yang bisa dijadikan contoh dalam prestasi

kerjanya, pola pikirnya (mind set) dan budaya kerjanya (culture set)

dalam proses perubahan.

14. Road Map Reformasi Birokrasi BPOM yang selanjutnya disingkat Road

Map RB BPOM adalah peta jalan reformasi birokrasi yang berisi rencana

pelaksanaan reformasi birokrasi sebagai panduan bagi pengelola

reformasi birokrasi pada tingkat lembaga untuk melakukan langkah-

langkah konkrit memperbaiki kualitas birokrasi pemerintahan.

15. Konsensus adalah proses untuk menghasilkan atau menjadikan

kesepakatan yang disetujui secara bersama-sama.

Page 9: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-5-

16. Lembar Kerja Evaluasi, yang selanjutnya disebut LKE adalah lembar

isian/jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan

penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi dalam rangka

pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM.

17. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang selanjutnya disingkat

SPBE adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada

pengguna SPBE.

BAB II

PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI

KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI

A. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas

1. Pencanangan Pembangunan ZI dilakukan oleh instansi pemerintah

yang pimpinan dan seluruh atau sebagian besar pegawainya telah

menandatangani Dokumen Pakta Integritas. Penandatanganan

dokumen Pakta Integritas dapat dilakukan secara massal/serentak

pada saat pelantikan, baik sebagai CPNS, PNS, maupun pelantikan

dalam rangka mutasi kepegawaian horizontal atau vertikal.

2. Pencanangan pembangunan ZI dilaksanakan secara terbuka dan

dipublikasikan secara luas dengan maksud agar semua pihak termasuk

masyarakat dapat memantau, mengawal, mengawasi, dan berperan

serta dalam program kegiatan RB khususnya di bidang pencegahan

korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

3. Penandatanganan Piagam Pencanangan Pembangunan ZI di lingkungan

BPOM dilaksanakan oleh Kepala BPOM, pejabat pimpinan tinggi madya,

dan Kepala Unit Kerja.

B. Pembentukan Tim RB Unit Kerja

1. Tim RB Unit Kerja dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Unit Kerja

sesuai format Keputusan Kepala Unit Kerja tentang Pembentukan Tim

Reformasi Birokrasi di Lingkungan Unit Kerja sebagaimana Anak

Lampiran 1.

2. Pelaksanaan tugas Tim RB Unit Kerja mengacu Pola Koordinasi Tim RB

BPOM sebagaimana Anak Lampiran 2.

Page 10: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-6-

3. Dalam hal Unit Kerja telah ditetapkan dan/atau dicanangkan sebagai

Unit yang mengembangkan ZI Menuju WBK/WBBM, Tim RB Unit Kerja

juga berperan sebagai Tim Kerja ZI Menuju WBK/WBBM Unit Kerja di

lingkungan BPOM.

C. Perencanaan Reformasi Birokrasi Unit Kerja

1. Pelaksanaan RB di Unit Kerja difokuskan pada penerapan program

Manajemen Perubahan, Penguatan Tata Laksana, Penguatan Sistem

Manajemen SDM Aparatur, Penguatan Pengawasan, Penguatan

Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang

bersifat konkrit.

2. Pelayanan publik meliputi pelayanan yang diberikan oleh Unit Kerja di

lingkungan BPOM, baik pelayanan kepada masyarakat (eksternal)

maupun pelayanan kepada pegawai dan/atau Unit Kerja lainnya di

lingkungan BPOM (internal).

3. Pelaksanaan RB Unit Kerja meliputi komponen pengungkit (proses) dan

komponen hasil. Hubungan keterkaitan antara fokus perubahan dan

komponen perubahan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1 Hubungan Keterkaitan Komponen Pengungkit dan Komponen Hasil

4. Dalam pelaksanaan RB, setiap Unit Kerja di lingkungan BPOM wajib

menyusun rencana kerja tahunan pelaksanaan RB di Unit Kerja yang

ditetapkan pada akhir tahun sebelumnya, dan/atau paling lambat

ditetapkan pada bulan Januari tahun berjalan sebagai acuan dalam

pelaksanaan RB pada Unit Kerja pada tahun tersebut menggunakan

format sebagaimana Anak Lampiran 3.

Page 11: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-7-

5. Rencana kerja tahunan pelaksanaan RB di Unit Kerja mengacu kepada

Road Map RB BPOM dan diselaraskan dengan kegiatan dalam rencana

kerja tahunan Unit Kerja.

6. Rencana kerja tahunan pelaksanaan RB di Unit Kerja harus mencakup

paling sedikit 6 (enam) area perubahan RB yang wajib dilaksanakan

oleh Unit Kerja, disusun dengan mengacu kepada:

a. Road Map RB BPOM;

b. Rencana kerja Tim RB BPOM; dan

c. Rencana strategis Unit Kerja.

D. Target, Indikator, dan Output Pelaksanaan RB pada Unit Kerja

1. Komponen Pengungkit

Komponen pengungkit merupakan komponen yang menjadi faktor

penentu pencapaian sasaran hasil pelaksanaan RB. Komponen

pengungkit terdiri atas:

Tabel 1 Bobot Komponen Pengungkit

No Komponen Pengungkit Bobot

(60%)

1 Manajemen Perubahan 5%

2 Penataan Tatalaksana 5%

3 Penataan Sistem Manajemen SDM 15%

4 Penguatan Akuntabilitas Kinerja 10%

5 Penguatan Pengawasan 15%

6 Penguatan Kualitas Pelayanan Publik 10%

a. Manajemen Perubahan

Manajemen perubahan bertujuan untuk mengubah secara sistematis

dan konsisten dari sistem dan mekanisme kerja organisasi serta pola

pikir dan budaya kerja individu atau Unit Kerja agar menjadi lebih

baik sesuai dengan tujuan dan sasaran RB. Target, indikator, dan

output Manajemen Perubahan sebagai berikut:

Tabel 2 Target, Indikator, dan Output Manajemen Perubahan

Target Indikator Output

1. Meningkatnya

komitmen

pimpinan dan

pegawai di Unit

Kerja dalam

melakukan RB

1. Tim Reformasi Birokrasi Unit Kerja:

a. Tim RB Unit Kerja telah

dibentuk;

b. Tim RB Unit Kerja telah

melaksanakan tugas sesuai

rencana kerja Tim RB BPOM

maupun Tim RB Unit Kerja.

Keputusan Kepala Unit

Kerja tentang

Pembentukan Tim

Reformasi Birokrasi di

Lingkungan Unit Kerja.

Page 12: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-8-

Target Indikator Output

2. Dokumen Rencana Kerja RB Unit

Kerja:

a. Dokumen rencana kerja RB Unit

Kerja telah disusun dan

ditetapkan sesuai dengan Road

Map RB BPOM dan rencana

strategis Unit Kerja;

b. Dokumen rencana kerja RB Unit

Kerja telah memuat target

prioritas dan/atau quick wins RB

yang relevan dengan tujuan RB

BPOM maupun RB Unit Kerja;

c. Telah dilakukan sosialisasi dan

internalisasi dokumen rencana

kerja dan Road Map RB BPOM

kepada semua pegawai Unit

Kerja.

a. Dokumen rencana kerja

RB di Unit Kerja yang

mengacu pada Road

Map RB BPOM dan

penetapan target

prioritas dan/atau quick

wins RB Unit Kerja.

b. Laporan dan/atau

pemanfaatan media

komunikasi dalam

sosialisasi dan

internalisasi RB kepada

pegawai Unit Kerja.

2. Menurunnya

risiko kegagalan

yang disebabkan

kemungkinan

timbulnya

resistensi

terhadap

perubahan, baik

resistensi oleh

internal Unit

Kerja, maupun

stakeholders

eksternal Unit

Kerja

Pemantauan dan Evaluasi RB Unit

Kerja:

a. Seluruh kegiatan RB Unit Kerja

telah dilaksanakan sesuai dengan

target yang direncanakan;

b. Terdapat monitoring, evaluasi, dan

pelaporan terhadap pelaksanaan

RB Unit Kerja;

c. Hasil monitoring, evaluasi, dan

penilaian RB Unit Kerja telah

ditindaklanjuti.

a. Hasil pemantauan,

monitoring, dan evaluasi

pelaksanaan RB Unit

Kerja (bulanan/

triwulanan/

semesteran/tahunan).

b. Tindak lanjut hasil

monitoring, evaluasi,

dan penilaian

pelaksanaan RB pada

Unit Kerja.

3. Terjadinya

perubahan pola

pikir dan budaya

kerja Unit Kerja

Perubahan Pola Pikir dan Budaya

Kinerja:

a. Terdapat keterlibatan pimpinan

Unit Kerja secara aktif dan

berkelanjutan dalam pelaksanaan

RB, sekaligus berperan sebagai role

model perubahan;

b. Agen Perubahan Unit Kerja telah

melaksanakan tugas dan perannya

sesuai dengan ketentuan;

c. Budaya kerja dan pola pikir positif

telah dibangun di lingkungan Unit

Kerja;

d. Pegawai Unit Kerja telah memahami

RB dan terlibat aktif dalam

pelaksanaan RB.

a. Keputusan Kepala Unit

Kerja tentang

Pembentukan Agen

Perubahan Unit Kerja.

b. Rencana dan laporan

rencana aksi Agen

Perubahan.

c. Perubahan pola pikir

dan budaya kerja yang

positif pada unit kerja

dan peran pimpinan

sebagai role model,

dibuktikan dengan hasil

survei, laporan

gratifikasi pimpinan/

pegawai, LHKPN,

dan/atau opini/

pernyataan pegawai.

b. Penguatan Tata Laksana

Penataan/penguatan tata laksana bertujuan untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas sistem, proses bisnis, dengan prosedur kerja

Page 13: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-9-

yang jelas, efektif, efisien, dan terukur di Unit Kerja. Target, indikator,

dan output Penguatan Tata Laksana sebagai berikut:

Tabel 3 Target, Indikator, dan Output Penguatan Tata Laksana

Target Indikator Output

1. Meningkatnya

efisiensi dan

efektivitas proses

manajemen

pemerintahan di

Unit Kerja

Proses Bisnis dan Standar Operasional

Prosedur (SOP):

a. SOP Mikro Unit Kerja telah

mengacu kepada peta proses bisnis

BPOM dan SOP Makro BPOM;

b. SOP Makro dan SOP Mikro telah

diimplementasikan di Unit Kerja;

c. SOP Makro dan/atau SOP Mikro di

Unit Kerja telah direview dan

dievaluasi.

a. Penetapan SOP Mikro

yang telah mengacu

pada peta proses bisnis

BPOM dan SOP Makro.

b. Bukti implementasi SOP

dan hasil review/

evaluasi/perbaikan SOP

di Unit Kerja.

2. Meningkatnya

penggunaan

teknologi

informasi dalam

proses

penyelenggaraan

manajemen

pemerintahan di

Unit Kerja

Sistem Pemerintahan Berbasis

Elektronik:

a. Sistem pengukuran kinerja Unit

Kerja telah dilakukan berbasis

sistem informasi;

b. Sistem kepegawaian Unit Kerja

telah dikelola berbasis sistem

informasi;

c. Sistem pelayanan publik Unit Kerja

telah dilaksanakan berbasis sistem

informasi.

Bukti implementasi SPBE

di Unit Kerja paling sedikit

meliputi penggunaan

aplikasi:

a. Implementasi e-

performance.

b. Implementasi aplikasi

kepegawaian.

c. Implementasi aplikasi

pelayanan publik.

3. Meningkatnya

kinerja di Unit

Kerja

Keterbukaan Informasi Publik:

a. Kebijakan tentang keterbukaan

informasi publik telah dilaksanakan

di Unit Kerja;

b. Telah dilakukan monitoring,

evaluasi, dan pelaporan

pelaksanaan kebijakan

keterbukaan informasi publik di

Unit Kerja.

Bukti pelaksanaan

keterbukaan informasi

publik di Unit Kerja.

4. Meningkatnya

kualitas

pengelolaan

arsip Unit Kerja

Kearsipan:

Penataan arsip telah sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Hasil evaluasi kearsipan

Unit Kerja.

c. Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur

Penataan/penguatan sistem manajemen SDM aparatur bertujuan

untuk meningkatkan profesionalisme SDM aparatur Unit Kerja, yang

didukung oleh implementasi sistem merit dalam manajemen SDM

aparatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Target, indikator, dan output Penguatan Sistem Manajemen SDM

Aparatur sebagai berikut:

Page 14: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-10-

Tabel 4 Target, Indikator, dan Output Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Target Indikator Output

1. Meningkatnya

ketaatan dalam

implementasi

sistem merit

dalam

manajemen SDM

aparatur Unit

Kerja sesuai

dengan

ketentuan dalam

peraturan

perundang-

undangan

Perencanaan Kebutuhan Pegawai

sesuai dengan Kebutuhan Organisasi:

a. Unit Kerja telah membuat rencana

kebutuhan pegawai dengan

memperhatikan rasio beban kerja

maupun kualifikasi pendidikan;

b. Unit Kerja telah

mengimplementasikan rencana

kebutuhan pegawai yang telah

disusun;

c. Unit Kerja telah menerapkan

monitoring dan evaluasi terhadap

pemenuhan kebutuhan pegawai

sesuai dengan rencana kebutuhan

pegawai yang telah disusun.

a. Penetapan kebutuhan

pegawai Unit Kerja yang

mengacu kepada peta

jabatan dan hasil

analisis beban kerja.

b. Laporan monitoring dan

evaluasi terhadap

pemenuhan kebutuhan

pegawai sesuai dengan

rencana kebutuhan

pegawai.

2. Meningkatnya

transparansi dan

akuntabilitas

pengelolaan SDM

aparatur Unit

Kerja

Pola Mutasi Internal:

a. Telah menetapkan kebijakan pola

mutasi internal dengan mengacu

kepada kebijakan manajemen

karier BPOM;

b. Telah mengimplementasikan

kebijakan pola mutasi internal yang

telah ditetapkan;

c. Telah melakukan monitoring dan

evaluasi terhadap kebijakan pola

mutasi internal.

a. Laporan penerimaan

pegawai nonPNS di Unit

Kerja yang transparan,

obyektif, akuntabel dan

bebas KKN.

b. Hasil monitoring dan

evaluasi penempatan

pegawai dalam jabatan

maupun dalam unit di

Unit Kerja.

c. Dokumen kebijakan

pola mutasi internal

Unit Kerja.

d. Hasil monitoring dan

evaluasi implementasi

kebijakan pola mutasi

internal di Unit Kerja.

3. Meningkatnya

disiplin SDM

aparatur Unit

Kerja

Penegakan Aturan Disiplin/Kode

Etik/Kode Perilaku Pegawai:

Pelaksanaan aturan disiplin/kode

etik/kode perilaku telah

dilaksanakan/diimplementasikan di

Unit Kerja.

Laporan penegakan aturan

disiplin/kode etik/kode

perilaku pegawai dan

kebijakan reward and

punishment berbasis kinerja

di Unit Kerja.

4. Meningkatnya

efektivitas

manajemen SDM

Aparatur Unit

Kerja

1. Penetapan Kinerja Individu:

a. Telah memiliki penilaian kinerja

individu yang terkait dengan

kinerja Unit Kerja (berbasis

balanced scorecard);

b. Ukuran kinerja individu telah

memiliki kesesuaian dengan

indikator kinerja individu level di

atasnya;

c. Telah melakukan pengukuran

kinerja individu secara periodik;

d. Hasil penilaian kinerja individu

telah dilaksanakan/

diimplementasikan sebagai dasar

dalam manajemen SDM (reward)

mulai dari penetapan,

implementasi, dan pemantauan.

Hasil implementasi

kebijakan manajemen

kinerja organisasi Unit

Kerja maupun semua

pegawai di Unit Kerja.

Page 15: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-11-

Target Indikator Output

2. Sistem Informasi Kepegawaian:

Pelaksanaan sistem informasi

kepegawaian di Unit Kerja telah

dimutakhirkan secara berkala.

a. Implementasi dan

pemanfaatan teknologi

informasi dalam

manajemen SDM

Aparatur oleh semua

pegawai Unit Kerja.

b. Data informasi

kepegawaian telah

dimutakhirkan secara

berkala.

5. Meningkatnya

profesionalisme

SDM aparatur

Unit Kerja

Pengembangan Pegawai Berbasis

Kompetensi:

a. Telah disusun analisis kebutuhan

dan rencana pengembangan

kompetensi pegawai;

b. Telah melakukan upaya

pengembangan kompetensi

(capacity building/transfer

knowledge);

c. Terdapat kesempatan/hak bagi

pegawai Unit Kerja untuk

mengikuti kegiatan pengembangan

kompetensi;

d. Telah dilakukan monitoring dan

evaluasi kegiatan pengembangan

kompetensi.

a. Laporan analisis

kebutuhan dan rencana

pengembangan

kompetensi pegawai

Unit Kerja.

b. Laporan pelaksanaan

pengembangan pegawai

berbasis kompetensi di

Unit Kerja.

d. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban Unit Kerja untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan

program dan kegiatan dalam mencapai visi, misi dan tujuan

organisasi. Penguatan Akuntabilitas Kinerja bertujuan untuk

meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Unit Kerja. Target,

indikator, dan output Penguatan Akuntabilitas Kinerja sebagai berikut:

Tabel 5 Target, Indikator, dan Output Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Target Indikator Output

1. Meningkatnya

kinerja Unit

Kerja

Keterlibatan Pimpinan:

a. Pimpinan Unit Kerja terlibat secara

langsung pada saat penyusunan

rencana strategis maupun rencana

kerja Unit Kerja;

b. Pimpinan Unit Kerja terlibat secara

langsung pada saat penyusunan

penetapan kinerja;

c. Pimpinan Unit Kerja telah

memantau pencapaian kinerja

secara berkala.

a. Dokumen perencanaan,

penetapan kinerja yang

berorientasi pada hasil

(output), dan hasil

monitoring dan evaluasi

kinerja yang

menunjukkan

keterlibatan aktif

pimpinan Unit Kerja.

Page 16: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-12-

Target Indikator Output

b. Dokumen Rencana

Strategis, Rencana Kerja

Tahunan, dan

Penetapan Kinerja Unit

Kerja.

c. Penetapan Indikator

Kinerja Utama (IKU)

Unit Kerja.

d. Buku Kinerja BPOM

dalam angka

(triwulanan).

e. Laporan Rencana Aksi

Perjanjian Kinerja Unit

Kerja (RAPK)

triwulanan.

f. Rekapitulasi Hasil

Pelaksanaan Kegiatan

(RHPK) secara berkala.

g. Monev capaian RKP unit

kerja (triwulanan).

h. Laporan Monev Online

unit kerja.

2. Meningkatnya

akuntabilitas

Unit Kerja

Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja:

a. Unit Kerja telah memiliki dokumen

perencanaan;

b. Dokumen perencanaan Unit Kerja

telah berorientasi hasil (output);

c. Indikator kinerja Unit Kerja telah

memiliki kriteria Specific,

Measurable, Acheivable, Relevant

and Time bound (SMART);

d. Unit Kerja telah menyusun laporan

kinerja tepat waktu;

e. Pelaporan kinerja Unit Kerja telah

memberikan informasi tentang

kinerja;

f. Unit Kerja telah berupaya

meningkatkan kapasitas SDM yang

menangani akuntabilitas kinerja.

a. Rencana Strategis unit

kerja

b. Rencana Kerja Tahunan

(RKT) unit kerja

c. Perjanjian Kinerja unit

kerja

d. Laporan Kinerja unit

kerja yang disusun

tepat waktu.

e. Laporan peningkatan

kompetensi SDM

pengelola akuntabilitas

kinerja.

e. Penguatan Pengawasan

Penguatan pengawasan bertujuan untuk meningkatkan

penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN di Unit

Kerja Target, indikator, dan output Penguatan Pengawasan sebagai

berikut:

Page 17: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-13-

Tabel 6 Target, Indikator, dan Output Penguatan Pengawasan

Target Indikator Output

1. Meningkatnya

kepatuhan

terhadap

pengelolaan

keuangan negara

di Unit Kerja

Pengendalian Gratifikasi:

a. Telah memiliki kampanye publik

tentang pengendalian gratifikasi;

b. Telah mengimplementasikan

pengendalian gratifikasi.

a. Laporan hasil

kampanye publik

tentang pengendalian

gratifikasi, didukung

dengan media

kampanye yang

digunakan.

b. Bukti implementasi

pengendalian gratifikasi

yang ditetapkan BPOM,

contohnya laporan

pengendalian gratifikasi

secara berkala.

2. Meningkatnya

efektivitas

pengelolaan

keuangan negara

di Unit Kerja

Penerapan Sistem Pengawasan Intern

Pemerintah (SPIP):

a. Telah membangun lingkungan

pengendalian;

b. Telah mengimplementasikan

manajemen risiko di Unit Kerja;

c. Telah mengkomunikasikan dan

mengimplementasikan SPIP kepada

seluruh pihak terkait;

d. Telah dilakukan pemantauan

Penilaian Mandiri Evaluasi

Pengendalian Intern Tingkat Entitas

(PM-EPITE) Unit Kerja.

Dokumen pengendalian

risiko Unit Kerja.

3. Meningkatkan

status opini BPK

terhadap

pengelolaan

keuangan negara

organisasi BPOM

Laporan hasil PM-EPITE

Unit Kerja.

4. Menurunnya

tingkat

penyalahgunaan

wewenang di

Unit Kerja

1. Pengaduan Masyarakat/

stakeholders terkait:

a. Telah mengimplementasikan

kebijakan pengaduan

masyarakat/stakeholders

terkait;

b. Telah melaksanakan tindak

lanjut atas hasil penanganan

pengaduan masyarakat/

stakeholders terkait;

c. Telah melakukan monitoring dan

evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat/

stakeholders terkait;

d. Telah menindaklanjuti hasil

evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat/

stakeholders terkait.

Laporan implementasi,

sosialisasi, dan hasil

evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat

(bulanan/triwulanan/

semesteran/tahunan).

2. Whistle Blowing System:

a. Telah menerapkan whistle

blowing system;

b. Telah melakukan evaluasi atas

penerapan whistle blowing

system;

c. Telah menindaklanjuti hasil

evaluasi atas penerapan whistle

blowing system.

Laporan implementasi,

sosialisasi, dan hasil

evaluasi atas penerapan

whistle blowing system

(bulanan/triwulanan/

semesteran/tahunan).

Page 18: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-14-

Target Indikator Output

3. Penanganan Benturan

Kepentingan:

a. Telah mengidentifikasi benturan

kepentingan dalam pelaksanaan

tugas dan fungsi Unit Kerja;

b. Telah dilakukan sosialisasi

penanganan benturan

kepentingan;

c. Telah mengimplementasikan

penanganan benturan

kepentingan;

d. Telah melakukan evaluasi atas

penanganan benturan

kepentingan;

e. Telah menindaklanjuti hasil

evaluasi atas penanganan

benturan kepentingan.

Laporan implementasi,

sosialisasi, dan hasil

evaluasi penanganan

benturan kepentingan

(bulanan/triwulanan/

semesteran/tahunan).

f. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan suatu upaya untuk

meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan publik Unit Kerja secara

berkala sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat dan/atau

pelanggan. Di samping itu, peningkatan kualitas pelayanan publik

dilakukan untuk membangun kepercayaan masyarakat dan/atau

pelanggan terhadap penyelenggara pelayanan publik dalam rangka

peningkatan kesejahteraan masyarakat dan/atau pelanggan dengan

menjadikan keluhan masyarakat dan/atau pelanggan sebagai sarana

untuk melakukan perbaikan pelayanan publik. Target, indikator, dan

output Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik sebagai berikut:

Tabel 7 Target, Indikator, dan Output Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Target Indikator Output

1. Meningkatnya

kualitas

pelayanan publik

(lebih cepat,

lebih murah,

lebih aman, dan

lebih mudah

dijangkau) Unit

Kerja

Standar Pelayanan:

a. Telah memiliki kebijakan standar

pelayanan;

b. Telah memaklumatkan standar

pelayanan;

c. Telah memiliki SOP bagi

pelaksanaan standar pelayanan;

d. Telah melakukan reviu dan

perbaikan atas standar pelayanan

dan/atau SOP.

a. Bukti implementasi

kebijakan dan SOP

pelayanan publik di

Unit Kerja.

b. Maklumat pelayanan

Unit Penyelenggara

Pelayanan Publik.

2. Meningkatnya

jumlah

unit/jenis

layanan yang

memperoleh

standardisasi

Budaya Pelayanan Prima:

a. Telah melakukan

sosialisasi/pelatihan berupa kode

etik, estetika, capacity building

dalam upaya penerapan budaya

pelayanan prima;

a. Inovasi bidang

pelayanan publik di

Unit Kerja.

b. Bukti penerapan

teknologi informasi pada

pelayanan publik di

Page 19: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-15-

Target Indikator Output

pelayanan

internasional di

Unit Kerja

b. Telah memiliki informasi tentang

pelayanan mudah diakses melalui

berbagai media;

c. Telah memiliki sistem reward and

punishment bagi pegawai

pelaksana layanan serta pemberian

kompensasi kepada penerima

layanan bila layanan tidak sesuai

standar;

d. Telah memiliki sarana layanan

terpadu/terintegrasi;

e. Telah melakukan inovasi

pelayanan.

BPOM, antara lain

informasi pelayanan

publik diakses di media

sosial, cetak, dan

elektronik.

c. Bukti dan/atau laporan

pelaksanaan sistem

reward, punishment,

dan kompensasi

pelanggan dalam

pelayanan publik di

Unit Kerja.

3. Meningkatnya

indeks kepuasan

masyarakat

dan/atau

pelanggan

terhadap

penyelenggara

pelayanan publik

oleh Unit Kerja

Penilaian Kepuasan Terhadap

Pelayanan:

a. Telah melakukan survei kepuasan

masyarakat dan/atau pelanggan

terhadap pelayanan;

b. Hasil survei kepuasan masyakat

dan/atau pelanggan dapat diakses

secara terbuka;

c. Telah melakukan tindak lanjut atas

hasil survei kepuasan masyarakat

dan/atau pelanggan.

a. Laporan survei

kepuasan pelanggan

(internal dan eksternal).

b. Pengumuman hasil

survei kepuasan

pelanggan di media

sosial, cetak, dan

elektronik.

c. Laporan tindak lanjut

hasil survei kepuasan

pelanggan.

2. Komponen Hasil

Rincian bobot komponen hasil pelaksanaan RB sebagai berikut:

Tabel 8 Bobot Komponen Hasil

No Unsur Indikator Hasil Bobot

(40%)

1 Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN 20%

2 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

kepada Masyarakat 20%

3 Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja

Birokrasi -

Sasaran, indikator, dan output komponen hasil terdiri atas:

Tabel 9 Sasaran, Indikator, dan Output Komponen Hasil Sasaran Indikator Output

1. Terwujudnya BPOM

yang Bersih dan

Bebas KKN

Nilai atau indeks tentang

persepsi korupsi (survei

tentang persepsi korupsi

kepada pengguna layanan

Unit Kerja).

Laporan hasil survei persepsi

korupsi.

Page 20: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-16-

Sasaran Indikator Output

Persentase penyelesaian

Tindak Lanjut Hasil

Pemeriksaan (TLHP) oleh

Inspektorat/BPK/BPKP.

Laporan Monitoring dan Evaluasi

Hasil Pemeriksaan

Inspektorat/BPK/BPKP minimal

70% (tujuh puluh persen) temuan

hasil pemeriksaan

APIP/BPK/BPKP telah

ditindaklanjuti dan berstatus

“Sesuai Saran”.

2. Terwujudnya

Peningkatan

Kualitas Pelayanan

Publik (internal

dan/atau eksternal)

Nilai persepsi kualitas

pelayanan (survei internal

dan/atau eksternal).

Laporan hasil survei eksternal

dan/atau internal tentang

Persepsi dan/atau Indeks Kualitas

Pelayanan di Unit Kerja.

3. Meningkatnya

Kapasitas dan

Akuntabilitas

Kinerja Birokrasi

Nilai Akuntabilitas Kinerja. Laporan nilai hasil evaluasi Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP).

Nilai Kapasitas Integritas

Organisasi (Survei Internal).

Laporan nilai hasil Survei Internal

Kapasitas Integritas Organisasi.

Nilai Kapasitas Integritas

Jabatan (Survei Internal).

Laporan nilai hasil Survei Internal

Kapasitas Integritas Jabatan.

E. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Unit Kerja

1. Pelaksanaan RB pada Unit Kerja dilakukan melalui perubahan dan

perbaikan secara konsisten berdasarkan sasaran, indikator, dan output

pada komponen pengungkit dan komponen hasil. Pelaksanaan RB pada

Unit Kerja meliputi area perubahan:

a. Manajemen Perubahan;

b. Penguatan Tata Laksana;

c. Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur;

d. Penguatan Pengawasan;

e. Penguatan Akuntabilitas Kinerja; dan

f. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

2. Dalam pelaksanaan RB, Tim RB Unit Kerja wajib berkoordinasi dengan

Kelompok Kerja Tim Pelaksana RB BPOM untuk menyelaraskan dan

mensinergikan program dan/atau kegiatan RB BPOM dengan program

dan/atau kegiatan RB di Unit Kerja.

Page 21: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-17-

BAB III

MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI

BIROKRASI PADA UNIT KERJA

A. Monitoring

1. Monitoring dilakukan untuk mempertahankan agar rencana kerja RB

Unit Kerja sesuai Road Map RB BPOM dapat berjalan sesuai dengan

jadwal, target, dan tahapan sebagaimana telah ditetapkan. Dari proses

monitoring, berbagai hal yang perlu dikoreksi dapat langsung dikoreksi

pada saat kegiatan RB dilaksanakan, sehingga tidak terjadi

penyimpangan dari target yang telah ditentukan.

2. Monitoring dapat dilakukan melalui beberapa media sebagai berikut:

a. Pertemuan rutin dengan pimpinan Unit Kerja untuk membahas

kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan penyesuaian yang perlu

dilakukan untuk merespon permasalahan atau perkembangan

lingkungan strategis.

b. Pertemuan dengan pimpinan Unit Kerja untuk merespon

permasalahan yang harus cepat diselesaikan;

c. Survei terhadap kepuasan masyarakat dan/atau stakeholders

terkait (internal dan eksternal) dan pengaduan masyarakat

dan/atau stakeholders terkait;

d. Pengukuran target kegiatan RB sebagaimana diuraikan dalam Road

Map RB BPOM dengan realisasinya, atau sesuai dengan target dan

indikator capaian RB Unit Kerja;

e. Pengisian LKE monitoring dan evaluasi pelaksanaan RB Unit Kerja;

dan/atau

f. Pertemuan dalam rangka Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) Unit Kerja, yang dikoordinasikan oleh Tim Asesor

PMPRB dan Monev RB BPOM.

3. Tim RB Unit Kerja wajib melaksanakan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan RB di Unit Kerja paling kurang setiap triwulan dengan

mekanisme dan prosedur yang ditetapkan dengan menggunakan

Lembar Kerja Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan RB Unit Kerja

sebagaimana Anak Lampiran 3.

Page 22: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-18-

B. Evaluasi

1. Evaluasi dilakukan untuk menilai kemajuan pelaksanaan RB secara

keseluruhan termasuk tindak lanjut hasil monitoring yang dilakukan

pada saat pelaksanaan kegiatan.

2. Evaluasi dapat dilaksanakan antara lain melalui:

a. Pertemuan yang dipimpin oleh Kepala Unit Kerja untuk membahas

kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan penyesuaian kegiatan

yang perlu dilakukan 1 (satu) tahun ke depan, sehingga tidak terjadi

permasalahan yang sama atau dalam rangka merespon

perkembangan lingkungan strategis. Evaluasi dilakukan secara

menyeluruh terhadap seluruh prioritas yang telah ditetapkan.

b. Evaluasi berdasarkan hasil monitoring pelaksanaan RB pada Unit

Kerja;

c. Survei terhadap kepuasan masyarakat dan/atau stakeholders

terkait (internal dan eksternal) dan pengaduan masyarakat

dan/atau stakeholders terkait;

d. Pengukuran target kegiatan RB sebagaimana diuraikan dalam

rencana kerja RB Unit Kerja sesuai road map RB BPOM dengan

realisasinya; dan/atau

e. Pertemuan dalam rangka PMPRB, yang dikoordinasikan oleh Tim

Asesor PMPRB dan Monev RB BPOM.

3. Evaluasi pelaksanaan RB pada Unit Kerja juga dilakukan melalui

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB). Penilaian

untuk menentukan tingkat pelaksanaan RB di Unit Kerja berdasarkan

kategori sebagai berikut:

Tabel 10 Kategori Penilaian RB

No. Kategori Nilai

Interprestasi Keterangan Angka

1 AA > 90 - 100 Istimewa Syarat pengusulan unit kerja yang

dapat ditetapkan sebagai WBBM:

1. unit kerja yang sebelumnya telah

mendapatkan predikat WBK;

2. memiliki nilai total (pengungkit dan

hasil) minimal 85;

3. memiliki nilai komponen hasil

“Terwujudnya Pemerintah yang

Bersih dan Bebas KKN” minimal 18,

dengan nilai sub komponen Survei

Persepsi Anti Korupsi minimal 13,5

dan sub komponen Persentasi TLHP

minimal 3,5;

2 A > 80 - 90 Memuaskan

Page 23: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-19-

No. Kategori Nilai

Interprestasi Keterangan Angka

4. memiliki nilai komponen hasil

“Terwujudnya Peningkatan Kualitas

Pelayanan Publik kepada

Masyarakat” minimal 16.

3 BB > 70 - 80 Sangat Baik Syarat pengusulan unit kerja yang

dapat ditetapkan sebagai WBK adalah:

1. setingkat eselon I sampai dengan

eselon III;

2. memiliki peran dan penyelenggaraan

fungsi pelayanan strategis;

3. dianggap telah melaksanakan

program-program reformasi

birokrasi secara baik;

4. mengelola sumber daya yang cukup

besar;

5. memiliki nilai total (pengungkit dan

hasil) minimal 75;

6. memiliki nilai komponen hasil

“Terwujudnya Pemerintah yang

Bersih dan Bebas KKN” minimal 18,

dengan nilai sub komponen Survei

Persepsi Anti Korupsi minimal 13,5

dan sub komponen Persentasi TLHP

minimal 3,5.

4 B > 60 - 70 Baik, perlu sedikit

perbaikan

5 CC > 50 - 60 Cukup (memadai),

perlu banyak

perbaikan yang

tidak mendasar

6 C > 30 - 50 Kurang, perlu

banyak sekali

perbaikan dan

perubahan yang

sangat mendasar

7 D > 50 - 60 Sangat kurang,

perlu banyak

sekali perbaikan

dan perubahan

yang sangat

mendasar

4. Sebelum Unit Kerja dapat diusulkan untuk mendapatkan predikat

WBK/WBBM, BPOM sebagai instansi harus memenuhi persyaratan:

a. mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK atas

opini laporan keuangan (untuk usulan WBK) dan predikat Wajar

Tanpa Pengecualian dari BPK atas opini laporan keuangan selama

minimal 2 tahun berturut-turut (untuk usulan WBBM); dan

b. mendapatkan Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeirntah (AKIP)

minimal “CC”.

Page 24: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-20-

5. Tim RB Unit Kerja wajib melaksanakan penilaian mandiri pelaksanaan

RB di Unit Kerja paling singkat 1 (satu) tahun sekali dengan

menggunakan Lembar Kerja Evaluasi (LKE) Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Unit Kerja sebagaimana

Anak Lampiran 4.

6. Dalam hal diperlukan, Tim Pelaksana RB BPOM dan/atau Tim Asesor

PMPRB dan Monev RB BPOM dapat melakukan evaluasi dan penilaian

pelaksanaan RB Unit Kerja di tempat atau melalui kunjungan lapangan.

C. Pelaporan Pelaksanaan RB

1. Tim RB Unit Kerja wajib menyampaikan laporan hasil pengisian Lembar

Kerja Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan RB setiap 3 (tiga) bulan

kepada Koordinator Tim Asesor PMPRB dan Monev RB BPOM dilengkapi

dengan data dukung yang relevan dengan jadwal sebagai berikut:

a. Paling lambat tanggal 20 April untuk laporan monitoring dan

evaluasi triwulan I setiap tahunnya.

b. Paling lambat tanggal 20 Juli untuk laporan monitoring dan

evaluasi triwulan II setiap tahunnya.

c. Paling lambat tanggal 20 Oktober untuk laporan monitoring dan

evaluasi triwulan III setiap tahunnya.

d. Paling lambat tanggal 20 Januari tahun berikutnya untuk laporan

monitoring dan evaluasi triwulan IV setiap tahunnya.

2. Tim RB Unit Kerja wajib menyampaikan laporan hasil PMPRB Unit

Kerja kepada Koordinator Tim Asesor PMPRB dan Monev RB BPOM

paling lambat tanggal 20 Januari tahun berikutnya bersamaan dengan

penyampaian laporan monitoring dan evaluasi triwulan IV.

3. Dalam hal diperlukan, pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan PMPRB

Unit Kerja dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi.

4. Hasil penilaian pelaksanaan RB pada Unit Kerja yang dilakukan oleh

Tim Pelaksana RB BPOM bersama dengan Tim Asesor PMPRB dan

Monev RB BPOM dilaporkan kepada Kepala BPOM untuk kemudian

dapat ditetapkan sebagai hasil evaluasi dan penilaian RB pada Unit

Kerja di lingkungan BPOM.

Page 25: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi
Page 26: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-22-

ANAK LAMPIRAN 1 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR HK.04.1.22.02.19.0761 TAHUN 2019

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH

BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN

MELAYANI PADA UNIT KERJA DI LINGKUNGAN BADAN

PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

FORMAT KEPUTUSAN KEPALA UNIT KERJA TENTANG PEMBENTUKAN TIM

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN UNIT KERJA

KEPUTUSAN KEPALA (UNIT KERJA PUSAT/BALAI BESAR/

BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN)

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR … TAHUN 2019

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN

(UNIT KERJA PUSAT/BALAI BESAR/BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN)

KEPALA (UNIT KERJA PUSAT/BALAI BESAR/

BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN)

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

Menimbang : a. bahwa untuk efektivitas pelaksanaan reformasi birokrasi

dalam rangka pembangunan Zona Integritas Menuju

Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi

Bersih dan Melayani (WBBM) pada unit kerja di

lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan perlu

dibentuk Tim Reformasi Birokrasi;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala (Unit

Kerja Pusat/Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan

Makanan) tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi

di Lingkungan (Unit Kerja Pusat/Balai Besar/Balai

Pengawas Obat dan Makanan);

Page 27: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-23-

Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand

Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;

2. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan

Pengawas Obat dan Makanan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang

Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi

Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 30 Tahun 2018 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang

Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi

Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 1220);

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah

Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1813);

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road

Map Reformasi Birokrasi 2015-2019 (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 985);

6. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 26

Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Pengawas Obat dan Makanan (Berita Negara Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1745);

7. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 12

Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat

dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 784);

Page 28: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-24-

8. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Nomor HK.04.1.22.02.19.0761 Tahun 2019 tentang

Pedoman Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Rangka

Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari

Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani Pada

Unit Kerja di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan

Makanan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA (UNIT KERJA PUSAT/BALAI

BESAR/BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN) TENTANG

PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI DI

LINGKUNGAN (UNIT KERJA PUSAT/BALAI BESAR/BALAI

PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN).

Kesatu : Membentuk dan menetapkan Tim Reformasi Birokrasi di

Lingkungan (Unit Kerja Pusat/Balai Besar/Balai Pengawas

Obat dan Makanan), yang selanjutnya disebut Tim RB (Unit

Kerja Pusat/Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan)

dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dalam Keputusan ini.

Kedua : Tim RB (Unit Kerja Pusat/Balai Besar/Balai Pengawas Obat

dan Makanan) sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu

mempunyai tugas:

a. merumuskan dan melaksanakan rencana kerja reformasi

birokrasi unit kerja yang menjadi prioritas meliputi

manajemen perubahan, tata laksana, sistem manajemen

SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas kinerja, dan

pelayanan publik sesuai Roadmap Reformasi Birokrasi

Badan Pengawas Obat dan Makanan dan/atau rencana

strategis unit kerja;

Page 29: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-25-

b. mempersiapkan, melaksanakan, dan memonitor quickwins

Badan Pengawas Obat dan Makanan bersama Kelompok

Kerja Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Badan Pengawas

Obat dan Makanan jika salah satu quickwins Badan

Pengawas Obat dan Makanan berada dalam lingkup unit

kerja;

c. menjadi role model dan agen perubahan pelaksanaan

reformasi birokrasi dalam rangka pembangunan Zona

Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di unit

kerja;

d. melakukan internalisasi dan sosialisasi kepada pegawai di

lingkungan unit kerja mengenai pelaksanaan reformasi

birokrasi dalam rangka pembangunan Zona Integritas

Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah

Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM);

e. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan

reformasi birokrasi dalam rangka pembangunan Zona

Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di unit

kerja;

f. melakukan penilaian mandiri pelaksanaan reformasi

birokrasi dalam rangka pembangunan Zona Integritas

Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah

Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di unit kerja; dan

g. melaporkan hasil monitoring dan evaluasi serta hasil

penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi dalam

rangka pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah

Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih

dan Melayani (WBBM) di unit kerja kepada Inspektur

Utama selaku Koordinator Tim Asesor Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) serta Monitoring

dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

Page 30: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-26-

Ketiga : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

diktum Kedua, Tim RB (Unit Kerja Pusat/Balai Besar/Balai

Pengawas Obat dan Makanan) mengacu pada Pedoman

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Pembangunan

Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani Pada Unit Kerja di

Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Keempat : Tim RB (Unit Kerja Pusat/Balai Besar/Balai Pengawas Obat

dan Makanan) sebagaimana dimaksud dalam dictum Kesatu

berkoordinasi dengan Kelompok Kerja Tim Pelaksana

Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan dan

bertanggungjawab kepada Sekretaris Utama selaku Ketua Tim

Pelaksana Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan

Makanan.

Kelima : Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas Tim RB (Unit

Kerja Pusat/Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan)

dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Satuan

Kerja (nama satuan kerja) Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Keenam : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di …

pada tanggal …

KEPALA (UNIT KERJA PUSAT/BALAI

BESAR/BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN),

(NAMA PEJABAT)

Tembusan Yth:

1. Sekretaris Utama Badan Pengawas Obat dan Makanan selaku Ketua Tim

Pelaksana Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan;

2. Inspektur Utama selaku Koordinator Tim Asesor PMPRB dan Monev

Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan; dan

3. Yang bersangkutan.

Page 31: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-27-

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA (UNIT KERJA PUSAT/BALAI BESAR/BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN) BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

NOMOR … TAHUN 2019

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN (UNIT KERJA PUSAT/BALAI BESAR/BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN)

SUSUNAN KEANGGOTAAN

TIM RB BPOM DI LINGKUNGAN (UNIT KERJA PUSAT/BALAI BESAR/BALAI

PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN)

1. Ketua : Kepala (Unit Kerja Pusat/Balai Besar/Balai Pengawas

Obat dan Makanan).

2. Sekretaris : Kepala (Kepala Bagian/Subbagian Tata Usaha/Seksi Tata

Operasional atau pejabat yang ditunjuk).

3. Anggota* : (paling sedikit 6 pegawai yang ditunjuk dan mewakili 6

area perubahan RB).

Ket: *ditambah Kepala Loka POM bagi Balai Besar/Balai POM yang

mengoordinasikan Loka POM.

KEPALA (UNIT KERJA PUSAT/BALAI

BESAR/BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN),

(NAMA PEJABAT)

Page 32: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

-28- ANAK LAMPIRAN 2

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR HK.04.1.22.02.19.0761 TAHUN 2019

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI

KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI PADA UNIT

KERJA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

POLA KOORDINASI TIM RB BPOM

1. Ketua: Kepala Unit Kerja

2. Sekretaris: Kepala Bagian/Subbagian Tata Usaha/

Seksi Tata Operasional atau pejabat yang ditunjuk

3. Anggota: (paling sedikit 6 pegawai yang ditunjuk dan

mewakili 6 area perubahan RB)

POKJA 5

PENGUATAN

TATA LAKSANA

POKJA 6

PENGUATAN

SISTEM

MANAJEMEN

SDM ASN

POKJA 7

PENGUATAN

PERATURAN

PERUNDANG-

UNDANGAN

POKJA 8

PENINGKATAN

KUALITAS

PELAYANAN

PUBLIK

POKJA 4

PENGUATAN

KELEMBAGAAN

Koordinator:

Kepala PPSDM

POM

TIM RB UNIT KERJA

TIM PENGARAH

TIM PELAKSANA

1. Koordinator: Inspektur Utama

2. Ketua: Inspektur II

POKJA 1

MANAJEMEN

PERUBAHAN

POKJA 2

PENGUATAN

SISTEM

PENGAWASAN

Koordinator:

Kepala Biro

Hukum dan

Organisasi

Koordinator:

Kepala Biro

Umum dan SDM

Koordinator:

Kepala Biro

Hukum dan

Organisasi

Koordinator:

1. Direktur

Pengawasan

Keamanan, Mutu,

dan Ekspor Impor

Obat, NAPPZA

2. Kepala Pusat

Data dan

Informasi OM

POKJA 3

PENGUATAN

AKUNTABILITAS

KINERJA

TIM ASESOR PMPRB DAN

MONEV RB

Pelaporan

hasil monev

RB Unit Kerja

1. Ketua: Kepala BPOM

2. Sekretaris: Sekretaris Utama

3. Anggota: Pejabat Pimpinan Tinggi Madya

1. Ketua: Sekretaris Utama

2. Sekretaris: Kepala Biro Hukum dan Organisasi

Koordinator:

Inspektur II

Koordinator:

Kepala Biro

Perencanaan dan

Keuangan

Koordinator:

Kepala Biro

Hukum dan

Organisasi

Page 33: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

29

UNIT KERJA :

TAHUN :

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

1. Tim Reformasi

Birokrasi Unit Kerja:

a. Tim RB Unit

Kerja telah

dibentuk;

b. Tim RB Unit

Kerja telah

melaksanakan

tugas sesuai

rencana kerja Tim

RB BPOM maupun

Tim RB Unit Kerja.

2. Dokumen

Rencana Kerja RB

Unit Kerja:

ANAK LAMPIRAN 3

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR HK.04.1.22.02.19.0761 TAHUN 2019

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI

DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI PADA UNIT KERJA DI

LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

LEMBAR KERJA MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN RB DALAM RANGKA PEMBANGUNAN ZI MENUJU WBK/WBBM PADA UNIT KERJA DI LINGKUNGAN BPOM

a. Dokumen

rencana kerja RB di

Unit Kerja yang

mengacu pada Road

Map RB BPOM dan

penetapan target

prioritas dan/atau

quick wins RB Unit

Kerja.

b. Laporan

dan/atau

pemanfaatan media

komunikasi dalam

sosialisasi dan

internalisasi RB

kepada pegawai

Unit Kerja.

MANAJEMEN PERUBAHAN

Triwulan I

Target IndikatorRencana Kerja

TahunanOutput

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

1. Meningkatnya

komitmen pimpinan

dan pegawai di Unit

Kerja dalam

melakukan RB

Keputusan Kepala

Unit Kerja tentang

Pembentukan Tim

Reformasi Birokrasi

di Lingkungan Unit

Kerja.

Page 34: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

30

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

Triwulan I

Target IndikatorRencana Kerja

TahunanOutput

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

a. Dokumen

rencana kerja RB

Unit Kerja telah

disusun dan

ditetapkan sesuai

dengan Road Map

RB BPOM dan

rencana strategis

Unit Kerja;

b. Dokumen

rencana kerja RB

Unit Kerja telah

memuat target

prioritas dan/atau

quick wins RB yang

relevan dengan

tujuan RB BPOM

maupun RB Unit

Kerja;

c. Telah dilakukan

sosialisasi dan

internalisasi

dokumen rencana

kerja dan Road Map

RB BPOM kepada

semua pegawai Unit

Kerja.

Pemantauan dan

Evaluasi RB Unit

Kerja:

a. Seluruh kegiatan

RB Unit Kerja telah

dilaksanakan sesuai

dengan target yang

direncanakan;

b. Terdapat

monitoring,

evaluasi, dan

pelaporan terhadap

pelaksanaan RB

Unit Kerja;

a. Dokumen

rencana kerja RB di

Unit Kerja yang

mengacu pada Road

Map RB BPOM dan

penetapan target

prioritas dan/atau

quick wins RB Unit

Kerja.

b. Laporan

dan/atau

pemanfaatan media

komunikasi dalam

sosialisasi dan

internalisasi RB

kepada pegawai

Unit Kerja.

a. Hasil

pemantauan,

monitoring, dan

evaluasi

pelaksanaan RB

Unit Kerja

(bulanan/triwulana

n/

semesteran/tahuna

n).

b. Tindak lanjut

hasil monitoring,

evaluasi, dan

penilaian

pelaksanaan RB

pada Unit Kerja.

2. Menurunnya

risiko kegagalan

yang disebabkan

kemungkinan

timbulnya resistensi

terhadap

perubahan, baik

resistensi oleh

internal Unit Kerja,

maupun

stakeholders

eksternal Unit Kerja

1. Meningkatnya

komitmen pimpinan

dan pegawai di Unit

Kerja dalam

melakukan RB

Page 35: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

31

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

Triwulan I

Target IndikatorRencana Kerja

TahunanOutput

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

c. Hasil monitoring,

evaluasi, dan

penilaian RB Unit

Kerja telah

ditindaklanjuti.

Perubahan Pola

Pikir dan Budaya

Kinerja:

a. Terdapat

keterlibatan

pimpinan Unit Kerja

secara aktif dan

berkelanjutan

dalam pelaksanaan

RB, sekaligus

berperan sebagai

role model

perubahan;

b. Agen Perubahan

Unit Kerja telah

melaksanakan

tugas dan perannya

sesuai dengan

ketentuan;

c. Budaya kerja dan

pola pikir positif

telah dibangun di

lingkungan Unit

Kerja;

d. Pegawai Unit

Kerja telah

memahami RB dan

terlibat aktif dalam

pelaksanaan RB.

a. Hasil

pemantauan,

monitoring, dan

evaluasi

pelaksanaan RB

Unit Kerja

(bulanan/triwulana

n/

semesteran/tahuna

n).

b. Tindak lanjut

hasil monitoring,

evaluasi, dan

penilaian

pelaksanaan RB

pada Unit Kerja.

2. Menurunnya

risiko kegagalan

yang disebabkan

kemungkinan

timbulnya resistensi

terhadap

perubahan, baik

resistensi oleh

internal Unit Kerja,

maupun

stakeholders

eksternal Unit Kerja

3. Terjadinya

perubahan pola

pikir dan budaya

kerja Unit Kerja

a. Keputusan

Kepala Unit Kerja

tentang

Pembentukan Agen

Perubahan Unit

Kerja.

b. Rencana dan

laporan rencana

aksi Agen

Perubahan.

c. Perubahan pola

pikir dan budaya

kerja yang positif

pada unit kerja dan

peran pimpinan

sebagai role model,

dibuktikan dengan

hasil survei, laporan

gratifikasi

pimpinan/ pegawai,

LHKPN, dan/atau

opini/pernyataan

pegawai.

Page 36: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

32

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

Triwulan I

Target IndikatorRencana Kerja

TahunanOutput

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Proses Bisnis dan

Standar Operasional

Prosedur (SOP):

a. SOP Mikro Unit

Kerja telah mengacu

kepada peta proses

bisnis BPOM dan

SOP Makro BPOM;

b. SOP Makro dan

SOP Mikro telah

diimplementasikan

di Unit Kerja;

c. SOP Makro

dan/atau SOP

Mikro di Unit Kerja

telah direview dan

dievaluasi.

Sistem

Pemerintahan

Berbasis Elektronik:

a. Sistem

pengukuran kinerja

Unit Kerja telah

dilakukan berbasis

sistem informasi;

b. Sistem

kepegawaian Unit

Kerja telah dikelola

berbasis sistem

informasi;

c. Sistem pelayanan

publik Unit Kerja

telah dilaksanakan

berbasis sistem

informasi.

Keterbukaan

Informasi Publik:

a. Kebijakan

tentang

keterbukaan

informasi publik

telah dilaksanakan

di Unit Kerja;

b. Telah dilakukan

monitoring,

evaluasi, dan

pelaporan

pelaksanaan

kebijakan

keterbukaan

informasi publik di

Unit Kerja.

a. Penetapan SOP

Mikro yang telah

mengacu pada peta

proses bisnis BPOM

dan SOP Makro.

b. Bukti

implementasi SOP

dan hasil review/

evaluasi/ perbaikan

SOP di Unit Kerja.

PENGUATAN TATA LAKSANA

1. Meningkatnya

efisiensi dan

efektivitas proses

manajemen

pemerintahan di

Unit Kerja

2. Meningkatnya

penggunaan

teknologi informasi

dalam proses

penyelenggaraan

manajemen

pemerintahan di

Unit Kerja

Bukti implementasi

SPBE di Unit Kerja.

3. Meningkatnya

kinerja di Unit Kerja

Bukti pelaksanaan

keterbukaan

informasi publik di

Unit Kerja.

Page 37: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

33

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

Triwulan I

Target IndikatorRencana Kerja

TahunanOutput

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Kearsipan:

Penataan arsip

telah sesuai dengan

ketentuan

peraturan

perundang-

undangan.

Perencanaan

Kebutuhan Pegawai

sesuai dengan

Kebutuhan

Organisasi:

a. Unit Kerja telah

membuat rencana

kebutuhan pegawai

dengan

memperhatikan

rasio beban kerja

maupun kualifikasi

pendidikan;

b.  Unit Kerja telah

mengimplementasik

an rencana

kebutuhan pegawai

yang telah disusun;

c.  Unit Kerja telah

menerapkan

monitoring dan

evaluasi terhadap

pemenuhan

kebutuhan pegawai

sesuai dengan

rencana kebutuhan

pegawai yang telah

disusun.

4. Meningkatnya

kualitas

pengelolaan arsip

Unit Kerja

Hasil evaluasi

kearsipan Unit

Kerja.

PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) APARATUR

1.  Meningkatnya

ketaatan dalam

implementasi sistem

merit dalam

manajemen SDM

aparatur Unit Kerja

sesuai dengan

ketentuan dalam

peraturan

perundang-

undangan

a. Penetapan

kebutuhan pegawai

Unit Kerja yang

mengacu kepada

peta jabatan dan

hasil analisis beban

kerja.

b. Laporan

monitoring dan

evaluasi terhadap

pemenuhan

kebutuhan pegawai

sesuai dengan

rencana kebutuhan.

.pegawai.

Page 38: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

34

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

Triwulan I

Target IndikatorRencana Kerja

TahunanOutput

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Pola Mutasi

Internal:

a. Telah

menetapkan

kebijakan pola

mutasi internal

dengan mengacu

kepada kebijakan

manajemen karier

BPOM;

b.  Telah

mengimplementasik

an kebijakan pola

mutasi internal

yang telah

ditetapkan;

c.  Telah melakukan

monitoring dan

evaluasi terhadap

kebijakan pola

mutasi internal.

Penegakan Aturan

Disiplin/Kode Etik/

Kode Perilaku

Pegawai:

Pelaksanaan aturan

disiplin/kode

etik/kode perilaku

telah dilaksanakan/

diimplementasikan

di Unit Kerja.

a.   Laporan

penerimaan pegawai

nonPNS di Unit

Kerja yang

transparan,

obyektif, akuntabel

dan bebas KKN.

b. Hasil monitoring

dan evaluasi

penempatan

pegawai dalam

jabatan maupun

dalam unit di Unit

Kerja.

c. Dokumen

kebijakan pola

mutasi internal Unit

Kerja.

d. Hasil monitoring

dan evaluasi

implementasi

kebijakan pola

mutasi internal di

Unit Kerja.

2.  Meningkatnya

transparansi dan

akuntabilitas

pengelolaan SDM

aparatur Unit Kerja

3. Meningkatnya

disiplin SDM

aparatur Unit Kerja

Laporan penegakan

aturan disiplin/kode

etik/kode perilaku

pegawai dan

kebijakan reward

and punishment

berbasis kinerja di

Unit Kerja.

Page 39: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

35

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

Triwulan I

Target IndikatorRencana Kerja

TahunanOutput

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

1. Penetapan

Kinerja Individu:

a. Telah memiliki

penilaian kinerja

individu yang

terkait dengan

kinerja Unit Kerja

(berbasis balanced

scorecard );

b. Ukuran kinerja

individu telah

memiliki kesesuaian

dengan indikator

kinerja individu

level di atasnya;

c. Telah melakukan

pengukuran kinerja

individu secara

periodik;

d. Hasil penilaian

kinerja individu

telah dilaksanakan/

diimplementasikan

sebagai dasar dalam

manajemen SDM

(reward) mulai dari

penetapan,

implementasi, dan

pemantauan.

2. Sistem Informasi

Kepegawaian:

Pelaksanaan sistem

informasi

kepegawaian di Unit

Kerja telah

dimutakhirkan

secara berkala.

a. Implementasi dan

pemanfaatan

teknologi informasi

dalam manajemen

SDM Aparatur oleh

semua pegawai Unit

Kerja.

b. Data informasi

kepegawaian telah

dimutakhirkan

secara berkala.

4. Meningkatnya

efektivitas

manajemen SDM

Aparatur Unit Kerja

Hasil implementasi

kebijakan

manajemen kinerja

organisasi Unit

Kerja maupun

semua pegawai di

Unit Kerja.

Page 40: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

36

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

Triwulan I

Target IndikatorRencana Kerja

TahunanOutput

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Pengembangan

Pegawai Berbasis

Kompetensi:

a. Telah disusun

analisis kebutuhan

dan rencana

pengembangan

kompetensi

pegawai;

b. Telah melakukan

upaya

pengembangan

kompetensi

(capacity

building/transfer

knowledge) ;

c. Terdapat

kesempatan/hak

bagi pegawai Unit

Kerja untuk

mengikuti kegiatan

pengembangan

kompetensi;

d. Telah dilakukan

monitoring dan

evaluasi kegiatan

pengembangan

kompetensi.

a. Laporan

pelaksanaan

pengembangan

pegawai berbasis

kompetensi di Unit

Kerja.

b. Hasil analisis

kebutuhan

pengembangan

kompetensi pegawai

Unit Kerja.

5. Meningkatnya

profesionalisme

SDM aparatur Unit

Kerja

Page 41: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

37

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

Triwulan I

Target IndikatorRencana Kerja

TahunanOutput

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Keterlibatan

Pimpinan:

a. Pimpinan Unit

Kerja terlibat secara

langsung pada saat

penyusunan

rencana strategis

maupun rencana

kerja Unit Kerja;

b. Pimpinan Unit

Kerja terlibat secara

langsung pada saat

penyusunan

penetapan kinerja;

c. Pimpinan Unit

Kerja telah

memantau

pencapaian kinerja

secara berkala.

1. Meningkatnya

kinerja Unit Kerja

PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA

a. Dokumen

perencanaan,

penetapan kinerja

yang berorientasi

pada hasil (output ),

dan hasil

monitoring dan

evaluasi kinerja

yang menunjukkan

keterlibatan aktif

pimpinan Unit

Kerja.

b. Dokumen

Rencana Strategis,

Rencana Kerja

Tahunan, dan

Penetapan Kinerja

Unit Kerja.

c. Penetapan

Indikator Kinerja

Utama (IKU) Unit

Kerja.

d. Buku Kinerja

BPOM dalam angka

(triwulanan).

e. Laporan Rencana

Aksi Perjanjian

Kinerja Unit Kerja

(RAPK) triwulanan.

f. Rekapitulasi Hasil

Pelaksanaan

Kegiatan (RHPK)

secara berkala.

g. Monev capaian

RKP unit kerja

(triwulanan).

h. Laporan Monev

Online unit kerja.

Page 42: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

38

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

Triwulan I

Target IndikatorRencana Kerja

TahunanOutput

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Pengelolaan

Akuntabilitas

Kinerja:

a. Unit Kerja telah

memiliki dokumen

perencanaan;

b. Dokumen

perencanaan Unit

Kerja telah

berorientasi hasil

(output) ;

c. Indikator kinerja

Unit Kerja telah

memiliki kriteria

Specific,

Measurable,

Acheivable, Relevant

and Time bound

(SMART);

d. Unit Kerja telah

menyusun laporan

kinerja tepat waktu;

e. Pelaporan kinerja

Unit Kerja telah

memberikan

informasi tentang

kinerja;

f. Unit Kerja telah

berupaya

meningkatkan

kapasitas SDM yang

menangani

akuntabilitas

kinerja.

2. Meningkatnya

akuntabilitas Unit

Kerja

a. Rencana

Strategis unit kerja

b. Rencana Kerja

Tahunan (RKT) unit

kerja

c. Perjanjian Kinerja

unit kerja

d. Laporan Kinerja

unit kerja yang

disusun tepat

waktu.

e. Laporan

peningkatan

kompetensi SDM

pengelola

akuntabilitas

kinerja.

Page 43: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

39

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

Triwulan I

Target IndikatorRencana Kerja

TahunanOutput

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Pengendalian

Gratifikasi:

a. Telah memiliki

kampanye publik

tentang

pengendalian

gratifikasi;

b. Telah

mengimplementasik

an pengendalian

gratifikasi.

Penerapan Sistem

Pengawasan Intern

Pemerintah (SPIP):

a. Telah

membangun

lingkungan

pengendalian;

b. Telah

mengimplementasik

an manajemen

risiko di Unit Kerja;

c. Telah

mengkomunikasika

n dan

mengimplementasik

an SPIP kepada

seluruh pihak

terkait;

3. Meningkatkan

status opini BPK

terhadap

pengelolaan

keuangan negara

organisasi BPOM

d. Telah dilakukan

pemantauan

Penilaian Mandiri

Evaluasi

Pengendalian Intern

Tingkat Entitas (PM-

EPITE) Unit Kerja.

Laporan hasil PM-

EPITE Unit Kerja.

PENGUATAN PENGAWASAN

1. Meningkatnya

kepatuhan terhadap

pengelolaan

keuangan negara di

Unit Kerja

2. Meningkatnya

efektivitas

pengelolaan

keuangan negara di

Unit Kerja

Dokumen

pengendalian risiko

Unit Kerja.

a. Laporan hasil

kampanye publik

tentang

pengendalian

gratifikasi,

didukung dengan

media kampanye

yang digunakan.

b. Bukti

implementasi

pengendalian

gratifikasi yang

ditetapkan BPOM,

contohnya laporan

pengendalian

gratifikasi secara

berkala.

Page 44: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

40

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

Triwulan I

Target IndikatorRencana Kerja

TahunanOutput

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

1. Pengaduan

Masyarakat/

stakeholders terkait:

a. Telah

mengimplementasik

an kebijakan

pengaduan

masyarakat/

stakeholders terkait;

b. Telah

melaksanakan

tindak lanjut atas

hasil penanganan

pengaduan

masyarakat/

stakeholders terkait;

c. Telah melakukan

monitoring dan

evaluasi atas

penanganan

pengaduan

masyarakat/

stakeholders terkait;

d. Telah

menindaklanjuti

hasil evaluasi atas

penanganan

pengaduan

masyarakat/

stakeholders terkait.

2. Whistle Blowing

System:

a. Telah

menerapkan whistle

blowing system ;

b. Telah melakukan

evaluasi atas

penerapan whistle

blowing system ;

c. Telah

menindaklanjuti

hasil evaluasi atas

penerapan whistle

blowing system .

3. Penanganan

Benturan

Kepentingan:

Laporan

implementasi,

sosialisasi, dan

hasil evaluasi atas

penerapan whistle

blowing system

(bulanan/triwulana

n/

semesteran/tahuna

n).

4. Menurunnya

tingkat

penyalahgunaan

wewenang di Unit

Kerja

Laporan

implementasi,

sosialisasi, dan

hasil evaluasi atas

penanganan

pengaduan

masyarakat

(bulanan/triwulana

n/

semesteran/tahuna

n).

Laporan

implementasi,

sosialisasi, dan

hasil evaluasi

penanganan

benturan

kepentingan

(bulanan/

triwulanan/

semesteran/

tahunan).

Page 45: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

41

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

Triwulan I

Target IndikatorRencana Kerja

TahunanOutput

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

a. Telah

mengidentifikasi

benturan

kepentingan dalam

pelaksanaan tugas

dan fungsi Unit

Kerja;

b. Telah dilakukan

sosialisasi

penanganan

benturan

kepentingan;

c. Telah

mengimplementasik

an penanganan

benturan

kepentingan;

d. Telah melakukan

evaluasi atas

penanganan

benturan

kepentingan;

e. Telah

menindaklanjuti

hasil evaluasi atas

penanganan

benturan

kepentingan.

Standar Pelayanan:

a. Telah memiliki

kebijakan standar

pelayanan;

b. Telah

memaklumatkan

standar pelayanan;

c. Telah memiliki

SOP bagi

pelaksanaan

standar pelayanan;

d. Telah melakukan

reviu dan perbaikan

atas standar

pelayanan dan/atau

SOP.

a. Bukti

implementasi

kebijakan dan SOP

pelayanan publik di

Unit Kerja.

b. Maklumat

pelayanan Unit

Penyelenggara

Pelayanan Publik.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

1. Meningkatnya

kualitas pelayanan

publik (lebih cepat,

lebih murah, lebih

aman, dan lebih

mudah dijangkau)

Unit Kerja

4. Menurunnya

tingkat

penyalahgunaan

wewenang di Unit

Kerja

Laporan

implementasi,

sosialisasi, dan

hasil evaluasi

penanganan

benturan

kepentingan

(bulanan/

triwulanan/

semesteran/

tahunan).

Page 46: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

42

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

Triwulan I

Target IndikatorRencana Kerja

TahunanOutput

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Budaya Pelayanan

Prima:

a. Telah melakukan

sosialisasi/pelatiha

n berupa kode etik,

estetika, capacity

building dalam

upaya penerapan

budaya pelayanan

prima;

b. Telah memiliki

informasi tentang

pelayanan mudah

diakses melalui

berbagai media;

c. Telah memiliki

sistem reward and

punishment bagi

pegawai pelaksana

layanan serta

pemberian

kompensasi kepada

penerima layanan

bila layanan tidak

sesuai standar;

d. Telah memiliki

sarana layanan

terpadu/terintegrasi

;

e. Telah melakukan

inovasi pelayanan.

a. Inovasi bidang

pelayanan publik di

Unit Kerja.

b. Bukti penerapan

teknologi informasi

pada pelayanan

publik di BPOM,

antara lain

informasi pelayanan

publik diakses di

media sosial, cetak,

dan elektronik.

c. Bukti dan/atau

laporan

pelaksanaan sistem

reward,

punishment, dan

kompensasi

pelanggan dalam

pelayanan publik di

Unit Kerja.

2. Meningkatnya

jumlah unit/jenis

layanan yang

memperoleh

standardisasi

pelayanan

internasional di Unit

Kerja

Page 47: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

43

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

KegiatanKendala/

Hambatan

Rencana Aksi

Untuk Mengatasi

Kendala/

Hambatan

Triwulan I

Target IndikatorRencana Kerja

TahunanOutput

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penilaian Kepuasan

Terhadap

Pelayanan:

a. Telah melakukan

survei kepuasan

masyarakat

dan/atau pelanggan

terhadap pelayanan;

b. Hasil survei

kepuasan masyakat

dan/atau pelanggan

dapat diakses

secara terbuka;

c. Telah melakukan

tindak lanjut atas

hasil survei

kepuasan

masyarakat

dan/atau

pelanggan.

a. Laporan survei

kepuasan pelanggan

(internal dan

eksternal).

b. Pengumuman

hasil survei

kepuasan pelanggan

di media sosial,

cetak, dan

elektronik.

c. Laporan tindak

lanjut hasil survei

kepuasan

pelanggan.

3. Meningkatnya

indeks kepuasan

masyarakat

dan/atau pelanggan

terhadap

penyelenggara

pelayanan publik

oleh Unit Kerja

Page 48: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

44

UNIT KERJA :

TAHUN :

Pilihan

JawabanJawaban Nilai % Keterangan Data Dukung

A. PROSES (60)

I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 5,0 0,00 0,00%

1 1,0 0,00 0,00%

a. Apakah unit kerja telah membentuk tim Reformasi

Birokrasi Unit Kerja?

Y/T Tidak 0 Ya, apabila Tim telah dibentuk di dalam unit kerja

b. Apakah penentuan anggota Tim selain pimpinan dipilih

melalui prosedur/mekanisme yang jelas?

A/B/C C 0 a. Dengan prosedur/mekanisme yang jelas;

b. Sebagian menggunakan prosedur;

c. Tidak diseleksi

2 1,0 0,00 0,00%

a. Apakah ada dokumen rencana kerja RB Unit Kerja yang

mengacu dan sesuai dengan Road Map RB BPOM ?

Y/T Tidak 0 Ya, apabila memiliki dokumen rencana kerja RB yang mengacu dan

sesuai dengan Road Map RB BPOM

b. Apakah dalam dokumen rencana kerja RB Unit Kerja

terdapat target prioritas dan/atau quick wins yang relevan

dengan tujuan RB BPOM maupun RB Unit Kerja?

A/B/C C 0 a. Semua target-target prioritas relevan dengan tujuan RB BPOM dan

tujuan RB Unit Kerja

b. Sebagian target-target prioritas relevan dengan tujuan RB BPOM

dan tujuan RB Unit Kerja

c. Tidak ada target-target prioritas yang relevan dengan tujuan RB

BPOM dan tujuan RB Unit Kerja

c. Apakah terdapat mekanisme atau media untuk

mensosialisasikan dan menginternalisasi RB kepada semua

pegawai di Unit Kerja?

Y/T Tidak 0 Ya, apabila ada media sosialisasi dan internalisasi RB di Unit Kerja

LEMBAR KERJA EVALUASI PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN RB DALAM RANGKA PEMBANGUNAN ZI MENUJU WBK/WBBM PADA UNIT KERJA DI LINGKUNGAN BPOM

ANAK LAMPIRAN 4

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR HK.04.1.22.02.19.0761 TAHUN 2019

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PEMBANGUNAN

ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI

BERSIH DAN MELAYANI PADA UNIT KERJA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT

DAN MAKANAN

PENILAIAN

Tim RB Unit Kerja (1)

Dokumen Rencana Kerja RB Unit Kerja (1)

Page 49: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

45

Pilihan

JawabanJawaban Nilai % Keterangan Data DukungPENILAIAN

3 2,0 0,00 0,00%

a. Apakah seluruh kegiatan RB Unit Kerja sudah

dilaksanakan sesuai dengan rencana ?

A/B/C/D D 0 a. Semua kegiatan RB Unit Kerja telah dilaksanakan sesuai dengan

rencana;

b. Sebagian besar kegiatan RB Unit Kerja telah dilaksanakan sesuai

dengan rencana;

c. Sebagian kecil kegiatan RB Unit Kerja telah dilaksanakan sesuai

dengan rencana;

d. Belum ada kegiatan RB Unit Kerja yang dilakukan sesuai dengan

rencana

b. Terdapat monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan RB

Unit Kerja?

A/B/C/D D 0 a. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan

dan pelaksanaan kegiatan RB Unit Kerja dilakukan bulanan;

b. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan

dan pelaksanaan kegiatan RB Unit Kerja dilakukan triwulan;

c. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan

dan pelaksanaan kegiatan RB Unit Kerja dilakukan semesteran;

d. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan

dan pelaksanaan kegiatan RB Unit Kerja dilakukan tahunan

c. Apakah hasil Monitoring dan Evaluasi RB Unit Kerja telah

ditindaklanjuti?

A/B/C/D D 0 a. Jika semua laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas

persiapan dan pelaksanaan kegiatan RB Unit Kerja telah

ditindaklanjuti;

b. Jika sebagian besar laporan monitoring dan evaluasi tim internal

atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan RB Unit Kerja telah

ditindaklanjuti;

c. Jika sebagian kecil laporan monitoring dan evaluasi tim internal

atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan RB Unit Kerja telah

ditindaklanjuti;

d. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan

dan pelaksanaan kegiatan RB Unit Kerja belum ditindaklanjuti

4 1,0 0,00 0,00%

a. Apakah pimpinan berperan sebagai role model dalam

pelaksanaan RB di Unit Kerja ?

Y/T Tidak 0 Ya, jika pimpinan memberi teladan nyata. misalnya mengisi/mencatat

kehadiran setiap hari seperti pegawai lain.

b. Apakah sudah ditetapkan agen perubahan di Unit Kerja ? Y/T Tidak 0 Ya, jika agen perubahan sudah ditetapkan

c. Apakah telah dibangun budaya kerja dan pola pikir positif

di lingkungan Unit Kerja mengacu kepada budaya kerja

organisasi BPOM?

Y/T Tidak 0 Ya, jika telah dibangun budaya kerja dan pola pikir positif pada Unit

Kerja dan telah dilakukan pelatihan budaya kerja dan pola pikir

d. Apakah anggota organisasi terlibat aktif dalam pelaksanaan

RB pada Unit Kerja?

A/B/C/D D 0 a. Jika semua anggota terlibat dalam pelaksanaan RB dan usulan-

usulan dari anggota diakomodasikan dalam keputusan;

b. Jika sebagian besar anggota terlibat dalam pelaksanaan RB;

c. Jika sebagian kecil anggota terlibat dalam pelaksanaan RB;

d. Jika belum ada anggota terlibat dalam pelaksanaan RB.

Pemantauan dan Evaluasi RB Unit Kerja (2)

Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kinerja (1)

Page 50: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

46

Pilihan

JawabanJawaban Nilai % Keterangan Data DukungPENILAIAN

II. PENATAAN TATA LAKSANA (5) 5,0 0,00 0,00%

1 1,5 0,00 0,00%

a. Apakah SOP mengacu pada peta proses bisnis BPOM A/B/C/D D 0 a. Jika semua SOP unit kerja telah mengacu pada SOP makro, peta

proses bisnis;

b. Jika semua SOP unit kerja telah mengacu peta proses bisnis;

c. Jika sebagian besar SOP unit kerja telah mengacu peta proses

bisnis;

d. Jika sebagian kecil SOP unit kerja telah mengacu peta proses bisnis

b. Standar Operasional Prosedur (SOP) telah diterapkan di

Unit Kerja

A/B/C/D D 0 a. Jika unit kerja telah menerapkan seluruh SOP yang ditetapkan

organisasi;

b. Jika unit kerja telah menerapkan seluruh SOP yang ditetapkan

organisasi ;

c. Jika unit kerja telah menerapkan sebagian besar SOP yang

ditetapkan organisasi ;

d. Jika unit kerja telah menerapkan sebagian kecil SOP yang

ditetapkan organisasi

c. Standar Operasional Prosedur (SOP) telah direviu dan

dievaluasi

A/B/C/D D 0 a. Jika seluruh SOP Makro dan/atau Mikro telah dievaluasi dan telah

ditindaklanjuti berupa perbaikan SOP atau usulan perbaikan SOP

b. Jika sebagian besar SOP Makro dan/atau Mikro telah dievaluasi

dan telah ditindaklanjuti berupa perbaikan SOP atau usulan

perbaikan SOP

c. Jika sebagian besar SOP Makro dan/atau Mikro telah dievaluasi

tetapi belum ditindaklanjuti;

d. Jika sebagian kecil SOP Makro dan/atau Mikro telah dievaluasi

2 2,0 0,00 0,00%

a. Apakah sistem pengukuran kinerja unit kerja sudah

menggunakan teknologi informasi?

A/B/C C 0 a. Jika unit kerja memiliki sistem pengukuran kinerja yang

menggunakan teknologi informasi dan juga melakukan inovasi;

b. Jika unit kerja memiliki sistem pengukuran kinerja terpusat yang

menggunakan teknologi informasi;

c. Belum memiliki sistem pengukuran kinerja yang menggunakan

teknologi informasi

b. Apakah operasionalisasi manajemen SDM Unit Kerja sudah

menggunakan teknologi informasi?

A/B/C C 0 a. Jika unit kerja memiliki operasionalisasi manajemen SDM yang

menggunakan teknologi informasi dan juga melakukan inovasi;

b. Jika unit kerja memiliki operasionalisasi manajemen SDM yang

menggunakan teknologi informasi secara terpusat;

c. Belum memiliki operasionalisasi manajemen SDM yang sudah

menggunakan teknologi informasi

c. Apakah pemberian pelayanan publik yang dilakukan Unit

Kerja sudah menggunakan teknologi informasi?

A/B/C C 0 a. Jika pelayanan publik unit kerja dilakukan dengan menggunakan

teknologi informasi dan juga melakukan inovasi;

b. Jika pelayanan publik unit kerja dilakukan dengan menggunakan

teknologi informasi secara terpusat;

c. Belum melakukan pelayanan publik dengan menggunakan teknologi

informasi

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (2)

1) Proses Bisnis dan SOP (1,5)

Page 51: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

47

Pilihan

JawabanJawaban Nilai % Keterangan Data DukungPENILAIAN

d. Apakah telah dilakukan monitoring dan dan evaluasi

terhadap

pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran kinerja

unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan kepada

publik?

A/B/C/D D 0 a. Jika laporan monitoring dan evaluasiterhadap pemanfaatan

teknologi informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi

SDM, dan pemberian layanan kepada publik dilakukan bulanan;

b. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan

teknologi informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi

SDM, dan pemberian layanan kepada publik dilakukan triwulan;

c. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan

teknologi informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi

SDM, dan pemberian layanan kepada publik dilakukan semesteran;

d. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan

teknologi informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi

SDM, dan pemberian layanan kepada publik dilakukan tahunan

3 1,5 0,00 0,00%

a. Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik telah

diimplementasikan oleh Unit Kerja

Y/T Tidak 0 Ya, jika kebijakan tentang keterbukaan informasi publik sudah

diterapkan dan diimplementasikan di Unit Kerja

b. Melakukan monitoring dan evaluasi implementasi kebijakan

keterbukaan informasi publik

Y/T Tidak 0 Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

kebijakan keterbukaan informasi publik

4

a. Hasil pengawasan kearsipan Indeks (0-100) Penilaian menggunakan hasil pengawasan kearsipan Unit Kerja sesuai

ketentuan perundang-undangan

III. PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR (15) 15,0 0,00 0,00%

12,0 0,00 0,00%

a. Apakah kebutuhan pegawai yang disusun oleh unit kerja

mengacu kepada peta jabatan dan hasil analisis beban

kerja untuk masing-masing jabatan?

Y/T Tidak 0 Ya, jika kebutuhan pegawai yang disusun oleh unit kerja mengacu

kepada peta jabatan dan hasil analisis beban kerja untuk masing-

masing jabatan

b. Apakah penempatan pegawai hasil rekrutmen murni

mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun

per jabatan?

A/B/C/D D 0 a. Jika semua penempatan pegawai hasil rekrutmen murni mengacu

kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan;

b. Jika sebagian besar penempatan pegawai hasil rekrutmen murni

mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan;

c. Jika sebagian kecil penempatan pegawai hasil rekrutmen murni

mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan;

d. Tidak ada penempatan pegawai hasil rekrutmen murni yang

mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan.

c. Apakah telah dilakukan monitoring dan dan evaluasi

terhadap penempatan pegawai rekrutmen untuk memenuhi

kebutuhan jabatan dalam organisasi telah memberikan

perbaikan terhadap kinerja unit kerja?

Y/T Tidak 0 Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan dan evaluasi terhadap

penempatan pegawai rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan jabatan

dalam organisasi telah memberikan perbaikan terhadap kinerja unit

kerja

Keterbukaan Informasi Publik (1,5)

Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan

Organisasi (2)

Kualitas Pengelolaan Arsip

Page 52: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

48

Pilihan

JawabanJawaban Nilai % Keterangan Data DukungPENILAIAN

2 2,0 0,00 0,00%

a. Apakah telah ditetapkan kebijakan terkait dengan pola

mutasi internal unit kerja dengan mengacu kepada

kebijakan manajemen karier organisasi BPOM?

Y/T Tidak 0 Ya, jika sudah ditetapkan kebijakan terkait dengan pola mutasi

internal unit kerja dengan mengacu kepada kebijakan manajemen

karier organisasi BPOM

b. Apakah dalam melakukan mutasi pegawai antar jabatan

dan/atau unit organisasi telah memperhatikan kompetensi

jabatan dan mengikuti pola karier dan pola mutasi yang

telah ditetapkan?

A/B/C/D D 0 a. Jika semua mutasi pegawai antar jabatan dan/atau unit organisasi

telah memperhatikan dan mempertimbangkan kompetensi jabatan

dan mengikuti pola karier yang telah ditetapkan BPOM dan pola

mutasi yang ditetapkan unit kerja;

b. Jika semua mutasi pegawai antar jabatan dan/atau unit organisasi

telah memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola karier

yang telah ditetapkan BPOM dan pola mutasi yang telah ditetapkan

unit kerja;

c. Jika sebagian besar mutasi pegawai antar jabatan dan/atau unit

organisasi telah memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti

pola karier yang telah ditetapkan BPOM dan pola mutasi yang telah

ditetapkan unit kerja;

d. Jika sebagian kecil semua mutasi pegawai antar jabatan dan/atau

unit organisasi telah memperhatikan kompetensi jabatan dan

mengikuti pola karier yang telah ditetapkan BPOM dan pola mutasi

yang telah ditetapkan unit kerja.

c. Apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap

kegiatan mutasi yang telah dilakukan dalam kaitannya

dengan perbaikan kinerja unit kerja?

Y/T Tidak 0 Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan

mutasi yang telah dilakukan dalam kaitannya dengan perbaikan

kinerja

3 3,0 0,00 0,00%

a. Apakah Unit Kerja melakukan analisa kebutuhan dan

rencana pengembangan kompetensi pegawai?

Y/T Tidak 0 Ya, jika sudah dilakukan analisa kebutuhan dan rencana

pengembangan kompetensi untuk seluruh pegawai Unit Kerja

b. Dalam menyusun rencana pengembangan kompetensi

pegawai, apakah mempertimbangkan hasil pengelolaan

kinerja pegawai?

A/B/C/D D 0 a. Jika semua rencana pengembangan kompetensi pegawai

mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai;

b. Jika sebagian besar rencana pengembangan kompetensi pegawai

mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai;

c. Jika sebagian kecil rencana pengembangan kompetensi pegawai

mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai;

d. Belum ada rencana pengembangan kompetensi pegawai yang

mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai

c. Unit Kerja telah melakukan upaya pengembangan

kompetensi pegawai sesuai dengan analisa kebutuhan dan

rencana pengembangan kompetensi, serta membangun

budaya pembelajaran dalam organisasi

A/B/C/D D 0 a. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai dengan standar

kompetensi yang ditetapkan sebesar <25% ;

b. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai dengan standar

kompetensi yang ditetapkan sebesar >25%-50% ;

c. Jika sebagian besar kompetensi pegawai dengan standar

kompetensi yang ditetapkan untuk masing-masing jabatan >50%-

75%;

d. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai dengan standar

kompetensi yang ditetapkan sebesar >75%-100%

Pola Mutasi Internal (2)

Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi (3)

Page 53: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

49

Pilihan

JawabanJawaban Nilai % Keterangan Data DukungPENILAIAN

d. Pegawai di Unit Kerja telah memperoleh kesempatan/hak

untuk mengikuti pendidikan, pelatihan maupun

pengembangan kompetensi lainnya.

A/B/C/D D 0 a. Jika seluruh pegawai di Unit Kerja telah memperoleh

kesempatan/hak untuk mengikuti kegiatan pengembangan

kompetensi;

b. Jika sebagian besar pegawai di Unit Kerja telah memperoleh

kesempatan/hak untuk mengikuti kegiatan pengembangan

kompetensi;

c. Jika sebagian kecil pegawai di Unit Kerja telah memperoleh

kesempatan/hak untuk mengikuti kegiatan pengembangan

kompetensi;

d. Belum ada pegawai di Unit Kerja telah memperoleh

kesempatan/hak untuk mengikuti kegiatan pengembangan

kompetensi.

e. Dalam pelaksanaan pengembangan kompetensi, apakah

unit kerja melakukan upaya pengembangan kompetensi

kepada pegawai (dapat melalui pengikutsertaan pada

lembaga pelatihan, in-house training , atau melalui coaching ,

atau mentoring, dll) ?

A/B/C/D D 0 a. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan kompetensi

kepada seluruh pegawai;

b. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan kompetensi

kepada sebagian besar pegawai;

c. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan kompetensi

kepada sebagian kecil pegawai;

d. Jika unit kerja belum melakukan upaya pengembangan kompetensi

kepada pegawai

f. Apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap

hasil pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan

perbaikan kinerja?

A/B/C/D D 0 a. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pengembangan

kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja dilakukan

bulanan;

b. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil

pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja

dilakukan triwulan;

c. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil

pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja

dilakukan semesteran;

d. Jika laporan monitoring dan evaluasi laporan monitoring dan

evaluasi terhadap hasil pengembangan kompetensi dalam kaitannya

dengan perbaikan kinerja dilakukan tahunan

4 4,0 0,00 0,00%

a. Terdapat penetapan kinerja individu yang terkait dengan

kinerja organisasi (berbasis balanced score card ) di Unit

Kerja

A/B/C/D D 0 a. Jika telah dilakukan penetapan kinerja individu yang terkait

dengan kinerja organisasi pada semua pegawai;

b. Jika telah dilakukan penetapan kinerja individu yang terkait

dengan kinerja organisasi pada sebagian besar pegawai;

c. Jika telah dilakukan penetapan kinerja individu yang terkait dengan

kinerja organisasi pada sebagian kecil;

d. Belum ada penetapan kinerja individu yang terkait dengan kinerja

organisasi

b. Ukuran kinerja individu di Unit Kerja telah memiliki

kesesuaian dengan indikator kinerja individu level di

atasnya

A/B/C/D D 0 a. Jika seluruh ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian

dengan indikator kinerja individu level di atasnya;

b. Jika sebagian besar ukuran kinerja individu telah memiliki

kesesuaian dengan indikator kinerja individu level di atasnya;

c. Jika sebagian kecil ukuran kinerja individu telah memiliki

kesesuaian dengan indikator kinerja individu level di atasnya;

d. Belum ada ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian

dengan indikator kinerja individu level di atasnya

Penetapan Kinerja Individu (4)

Page 54: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

50

Pilihan

JawabanJawaban Nilai % Keterangan Data DukungPENILAIAN

c. Pengukuran kinerja individu di Unit Kerja dilakukan secara

periodik

A/B/C/D/E E 0 a. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara bulanan

b. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara triwulanan

c. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara semesteran

d. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara tahunan

e. Pengukuran kinerja individu belum dilakukan

d. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk

pemberian reward (pengembangan karir individu,

penghargaan, dll).

A/B/C/D D 0 a. Hasil penilaian kinerja individu seluruhnya telah dijadikan dasar

pemberian reward

b. Hasil penilaian kinerja individu sebagian besar telah dijadikan

dasar pemberian reward

c. Hasil penilaian kinerja individu sebagian kecil telah dijadikan dasar

pemberian reward

d. Hasil penilaian kinerja individu belum dijadikan dasar pemberian

reward

5.3,0 0,00 0,00%

a. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku telah

dilaksanakan/diimplementasikan di Unit Kerja

A/B/C/D D 0 a. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh aturan

disiplin/kode etik/kode perilaku yang ditetapkan BPOM dan juga

membuat inovasi terkait aturan disiplin/kode etik/kode perilaku yang

sesuai dengan karakteristik unit kerja;

b. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh aturan

disiplin/kode etik/kode perilaku yang ditetapkan BPOM;

c. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian besar aturan

disiplin/kode etik/kode perilaku yang ditetapkan BPOM;

d. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian kecil aturan

disiplin/kode etik/kode perilaku yang ditetapkan BPOM

6. 1,0 0,00 0,00%

a. Data informasi kepegawaian unit kerja telah dimutakhirkan

secara berkala.

A/B/C/D D 0 a. Jika data informasi kepegawaian Unit Kerja telah dimutakhirkan

secara bulanan;

b. Jika data informasi kepegawaian Unit Kerja telah dimutakhirkan

secara triwulan;

c. Jika data informasi kepegawaian Unit Kerja telah dimutakhirkan

secara semesteran;

d. Jika data informasi kepegawaian Unit Kerja telah dimutakhirkan

secara tahunan

IV. PENGUATAN AKUNTABILITAS (10) 10,0 0,00 0,00%

1 5,0 0,00 0,00%

a. Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat

penyusunan rencana strategis maupun rencanaan kerja

Unit Kerja

Y/T Tidak 0 Ya, jika pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan

perencanaan

b. Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat

penyusunan Penetapan Kinerja

Y/T Tidak 0 Ya, jika pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan

Penetapan Kinerja

c. Apakah pimpinan memantau pencapaian kinerja secara

berkala

Y/T Tidak 0 Ya, jika pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala

2 5,0 0,00 0,00%

a. Apakah dokumen perencanaan Unit Kerja sudah ada A/B/C C 0 a. Jika unit kerja telah memiliki seluruh dokumen perencanaan

(Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja);

b. Jika unit kerja hanya memiliki Rencana Strategis dan Penetapan

Kinerja;

c. Jika unit kerja belum memiliki dokumen perencanaan;

Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku

Pegawai (3)

Sistem Informasi Kepegawaian (1)

Keterlibatan pimpinan (5)

Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja (5)

Page 55: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

51

Pilihan

JawabanJawaban Nilai % Keterangan Data DukungPENILAIAN

b. Apakah dokumen perencanaan Unit Kerja telah berorientasi

hasil (output )

A/B/C/D D 0 a. Jika seluruh dokumen perencanaan telah berorientasi hasil;

b. Jika sebagian besar dokumen perencanaan telah berorientasi hasil;

c. Jika sebagian kecil dokumen perencanaan telah berorientasi hasil;

d. Belum ada dokumen perencanaan yang berorientasi hasil;

c. Apakah terdapat Indikator Kinerja Utama (IKU) A/B/C C 0 a. Jika unit kerja memiliki IKU yang ditetapkan organisasi dan juga

membuat IKU tambahan yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

b. Jika unit kerja memiliki IKU yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja belum memiliki IKU;

d. Apakah indikator kinerja telah memiliki kriteria Specific,

Measurable, Acheivable, Relevant and Time bound (SMART)

A/B/C/D D 0 a. Jika seluruh indikator kinerja unit kerja telah SMART;

b. Jika sebagian besar indikator kinerja unit kerja telah SMART;

c. Jika sebagian kecil indikator kinerja unit kerja telah SMART;

d. Belum ada indikator kinerja unit kerja yang SMART;

e. Apakah laporan kinerja Unit Kerja telah disusun tepat

waktu

Y/T Tidak 0 Ya, jika unit kerja telah menyusun laporan kinerja tepat waktu

f. Apakah pelaporan kinerja Unit Kerja telah memberikan

informasi tentang kinerja

A/B/C/D D 0 a. Jika seluruh pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang

kinerja;

b. Jika sebagian besar pelaporan kinerja telah memberikan informasi

tentang kinerja;

c. Jika sebagian kecil pelaporan kinerja telah memberikan informasi

tentang kinerja;

d. Belum ada pelaporan kinerja yang memberikan informasi tentang

kinerja;

g. Apakah terdapat upaya peningkatan kapasitas SDM yang

menangani akuntabilitas kinerja

A/B/C/D D 0 a. Jika unit kerja berupaya meningkatkan seluruh kapasitas SDM

yang menangani akuntabilitas kinerja;

b. Jika unit kerja berupaya meningkatkan sebagian besar kapasitas

SDM yang menangani akuntabilitas kinerja;

c. Jika unit kerja berupaya meningkatkan sebagian kecil kapasitas

SDM yang menangani akuntabilitas kinerja;

d. Unit kerja belum berupaya meningkatkan kapasitas SDM yang

menangani akuntabilitas kinerja;

h. Pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh SDM

yang

kompeten

A/B/C C 0 a. Jika pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh seluruh

SDM yang kompeten;

b. Jika pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh sebagian

SDM yang kompeten ;

c. Pengelolaan akuntabilitas kinerja belum dilaksanakan oleh seluruh

SDM yang kompeten;

Page 56: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

52

Pilihan

JawabanJawaban Nilai % Keterangan Data DukungPENILAIAN

V. PENGUATAN PENGAWASAN (15) 15,0 0,00 0,00%

1 3,0 0,00 0,00%

a. Telah dilakukan public campaign tentang pengendalian

gratifikasi di Unit Kerja

A/B/C C 0 a. Public campaign telah dilakukan secara berkala

b. Public campaign dilakukan tidak secara berkala

c. Belum dilakukan public campaign

b. Pengendalian gratifikasi telah diimplementasikan A/B/C C 0 a. Jika unit kerja mengimplementasikan pengendalian gratifikasi

sesuai dengan yang ditetapkan BPOM dan juga membuat inovasi

terkait pengendalian gratifikasi yang sesuai dengan karakteristik unit

kerja;

b. Jika unit kerja mengimplementasikan pengendalian gratifikasi

sesuai dengan yang ditetapkan BPOM;

c. Jika unit kerja belum mengimplementasikan pengendalian

gratifikasi

2 3,0 0,00 0,00%

a. Telah dibangun lingkungan pengendalian di Unit Kerja A/B/C/D D 0 a. Jika unit kerja membangun seluruh lingkungan pengendalian

sesuai dengan yang ditetapkan BPOM dan juga membuat inovasi

terkait lingkungan pengendalian yang sesuai dengan karakteristik unit

kerja;

b. Jika unit kerja membangun seluruh lingkungan pengendalian

sesuai dengan yang ditetapkan BPOM;

c. Jika unit kerja membangun sebagian besar lingkungan

pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan BPOM;

d. Jika unit kerja membangun sebagian kecil lingkungan pengendalian

sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

b. Telah mengimplementasikan manajemen risiko di Unit Kerja A/B/C/D D 0 a. Jika unit kerja telah mengimplementasikan manajemen risiko pada

seluruh proses pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan

BPOM dan juga membuat inovasi terkait lingkungan pengendalian

yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

b. Jika unit kerja telah mengimplementasikan manajemen risiko pada

seluruh proses pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi BPOM;

c. Jika unit kerja telah mengimplementasikan manajemen risiko atas

sebagian besar proses pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang

ditetapkan BPOM;

d. Jika unit kerja telah mengimplementasikan manajemen risiko atas

sebagian kecil proses pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang

ditetapkan BPOM;

c. Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP) telah

diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh pihak

terkait

A/B/C C 0 a. SPIP telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh

pihak terkait

b. SPIP telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada sebagian

pihak terkait

c. Belum ada pihak terkait yang mendapatkan informasi dan

komunikasi mengenai SPIP

d. Telah dilakukan pemantauan Penilaian Mandiri Evaluasi

Pengendalian Intern Tingkat Entitas (PM-EPITE) Unit Kerja.

Y/T Tidak 0 Ya, jika telah dilakukan pemantauan Penilaian Mandiri Evaluasi

Pengendalian Intern Tingkat Entitas (PM-EPITE) Unit Kerja

Pengendalian Gratifikasi (3)

Penerapan SPIP (3)

Page 57: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

53

Pilihan

JawabanJawaban Nilai % Keterangan Data DukungPENILAIAN

3 3,0 0,00 0,00%

a. Kebijakan pengaduan masyarakat/stakeholders telah

diimplementasikan

A/B/C/D D 0 a. Jika unit kerja mengimplementasikan seluruh kebijakan pengaduan

masyarakat sesuai dengan yang ditetapkan BPOM dan juga membuat

inovasi terkait pengaduan masyarakat yang sesuai dengan

karakteristik unit kerja;

b. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh kebijakan

pengaduan masyarakat sesuai dengan yang ditetapkan BPOM;

c. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian besar

kebijakan pengaduan masyarakat sesuai dengan yang ditetapkan

BPOM;

d. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian kecil

kebijakan pengaduan masyarakat sesuai dengan yang ditetapkan

BPOM;

b. Hasil penanganan pengaduan masyarakat/stakeholders

telah ditindaklanjuti

A/B/C/D D 0 a. Jika seluruh hasil penanganan pengaduan masyarakat

ditindaklanjuti oleh unit kerja;

b. Jika sebagian besar hasil penanganan pengaduan masyarakat

ditindaklanjuti oleh unit kerja;

c. Jika sebagian kecil hhasil penanganan pengaduan masyarakat

ditindaklanjuti oleh unit kerja;

d. Jika seluruh hasil penanganan pengaduan masyarakat belum

ditindaklanjuti oleh unit

c. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat/stakeholders

A/B/C/D D 0 a. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan

masyarakat dilakukan bulanan;

b. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan

masyarakat dilakukan triwulan;

c. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan

masyarakat dilakukan semesteran;

d. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan

masyarakat dilakukan tahunan

d. Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat

telah ditindaklanjuti

A/B/C C 0 a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penanganan pengaduan

masyarakat telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

b. Jika sebagian hasil evaluasi atas penanganan pengaduan

masyarakat telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

c. Jika belum ada hasil evaluasi atas penanganan pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti unit kerja

4 3,0 0,00 0,00%

a. Apakah Whistle Blowing System sudah diinternalisasi ? Y/T Tidak 0 Ya, jika Whistle Blowing System telah diinternalisasi di unit kerja

b. Whistle Blowing System telah diterapkan A/B/C/D D 0 a. Jika unit kerja menerapkan seluruh kebijakan Whistle Blowing

System sesuai dengan yang ditetapkan BPOM dan juga membuat

inovasi terkait pelaksanaan Whistle Blowing System yang sesuai

dengan karakteristik unit kerja;

b. Jika unit kerja menerapkan seluruh kebijakan Whistle Blowing

System sesuai dengan yang ditetapkan BPOM;

c. Jika unit kerja menerapkan sebagian besar kebijakan Whistle

Blowing System sesuai dengan yang ditetapkan BPOM;

d. Jika unit kerja menerapkan sebagian kecil kebijakan Whistle

Blowing System sesuai dengan yang ditetapkan BPOM;

Pengaduan Masyarakat (3)

Whistle-Blowing System (3)

Page 58: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

54

Pilihan

JawabanJawaban Nilai % Keterangan Data DukungPENILAIAN

c. Telah dilakukan evaluasi atas penerapan Whistle Blowing

System

A/B/C/D D 0 a. Jika evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System dilakukan

bulanan;

b. Jika evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System dilakukan

triwulan;

c. Jika evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System dilakukan

semesteran;

d. Jika evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System dilakukan

tahunan

d. Hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System telah

ditindaklanjuti

A/B/C/D D 0 a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System

telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

b. Jika sebagian besar hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing

System telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

c. Jika sebagian kecil hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing

System telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

d. Jika belum ada hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing

System yang ditindaklanjuti unit kerja

5 3,0 0,00 0,00%

a. Telah terdapat identifikasi/pemetaan benturan kepentingan

dalam tugas fungsi utama

Y/T Tidak 0 Ya, Jika unit kerja telah mengidentifikasi/memetakan benturan

kepentingan dalam tugas fungsi utama

b. Penanganan benturan kepentingan telah

disosialisasikan/internalisasi, dan dipahami oleh anggota

Unit Kerja

A/B/C/D D 0 a. Jika penanganan Benturan Kepentingan

disosialiasikan/diinternalisasikan ke seluruh anggota dan dipahami

oleh seluruh anggota unit kerja

b. Jika penanganan Benturan Kepentingan

disosialiasikan/diinternalisasikan ke sebagian besar anggota dan

dipahami oleh sebagian besar anggota unit kerja;

c. Jika penanganan Benturan Kepentingan

disosialiasikan/diinternalisasikan ke sebagian kecil anggota dan

dipahami oleh sebagian kecil anggota unit kerja

d. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum

disosialiasikan/diinternalisasikan ke seluruh anggota dan belum

dipahami oleh seluruh anggota unit kerja

c. Penanganan Benturan Kepentingan telah

diimplementasikan

A/B/C/D D 0 a. Jika penanganan Benturan Kepentingan diimplementasikan ke

seluruh unit kerja

b. Jika penanganan Benturan Kepentingan diimplementasikan ke

sebagian besar unit kerja;

c. Jika penanganan Benturan Kepentingan diimplementasikan ke

sebagian kecil unit kerja

d. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum diimplementasikan

ke seluruh unit kerja

d. Telah dilakukan evaluasi atas Penanganan Benturan

Kepentingan

A/B/C C 0 a. Jika penanganan Benturan Kepentingan dievaluasi secara berkala

oleh unit kerja;

b. Jika penanganan Benturan Kepentingan dievaluasi tidak secara

berkala oleh unit kerja;

c. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum dievaluasi oleh unit

kerja

Penanganan Benturan Kepentingan (3)

Page 59: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

55

Pilihan

JawabanJawaban Nilai % Keterangan Data DukungPENILAIAN

e. Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan

telah ditindaklanjuti

A/B/C/D D 0 a. Jika seluruh hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan

telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

b. Jika sebagian besar hasil evaluasi atas Penanganan Benturan

Kepentingan telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

c. Jika sebagian kecil hasil evaluasi atas Penanganan Benturan

Kepentingan telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

d. Jika belum ada hasil evaluasi atas Penanganan Benturan

Kepentingan yang ditindaklanjuti unit kerja

VI. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (10) 10,0 0,00 0,00%

1 3,0 0,00 0,00%

a. Terdapat kebijakan standar pelayanan A/B/C C 0 a. Jika unit kerja memiliki kebijakan standar pelayanan yang

ditetapkan BPOM dan juga membuat inovasi terkait standar

pelayanan yang sesuai dengan karakteristik unit kerja ;

b. Jika unit kerja memiliki kebijakan standar pelayanan yang

ditetapkan BPOM;

c. Jika unit kerja belum memiliki kebijakan standar pelayanan

b. Standar pelayanan telah dimaklumatkan A/B/C/D D 0 a. Jika unit kerja memaklumatkan seluruh standar pelayanan sesuai

dengan yang ditetapkan BPOM dan juga membuat inovasi terkait

maklumat standar pelayanan yang sesuai dengan karakteristik unit

kerja;

b. Jika unit kerja memaklumatkan seluruh standar pelayanan sesuai

dengan yang ditetapkan BPOM;

c. Jika unit kerja memaklumatkan sebagian besar standar pelayanan

sesuai dengan yang ditetapkan BPOM;

d. Jika unit kerja telah memaklumatkan sebagian kecil standar

pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi c. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan A/B/C/D D 0 a. Jika unit kerja menerapkan seluruh SOP sesuai dengan yang

ditetapkan BPOM dan juga membuat inovasi terkait SOP yang sesuai

dengan karakteristik unit kerja;

b. Jika unit kerja menerapkan seluruh SOP sesuai dengan yang

ditetapkan BPOM;

c. Jika unit kerja menerapkan sebagian besar SOP sesuai dengan yang

ditetapkan BPOM;

d. Jika unit kerja menerapkan sebagian kecil SOP sesuai dengan yang

ditetapkan BPOM;

d. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan

dan/atau SOP

A/B/C C 0 a. Jika unit kerja melakukan reviu dan perbaikan atas standar

pelayanan dan SOP sesuai dengan yang ditetapkan BPOM dan juga

unit kerja berinisiatif melakukan reviu dan perbaikan atas standar

pelayanan dan SOP ;

b. Jika unit kerja melakukan reviu dan perbaikan atas standar

pelayanan dan SOP sesuai dengan yang ditetapkan BPOM;

c. Jika unit kerja belum melakukan reviu dan perbaikan atas standar

pelayanan dan SOP

2 3,0 0,00 0,00%

a. Telah melakukan sosialisasi/pelatihan berupa kode etik,

estetika, capacity building dalam upaya penerapan budaya

pelayanan prima

A/B/C/D D 0 a. Seluruh sosilisasi/pelatihan telah dilakukan dalam upaya

penerapan budaya pelayanan prima

b. Sebagian besar sosialisasi/pelatihan telah dilakukan dalam upaya

penerapan budaya pelayanan prima

c. Sebagian kecil sosialisasi/pelatihan telah dilakukan dalam upaya

penerapan budaya pelayanan prima

d. Seluruh sosilisasi/pelatihan belum dilakukan dalam upaya

penerapan budaya pelayanan prima

Standar Pelayanan (3)

Budaya Pelayanan Prima (3)

Page 60: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

56

Pilihan

JawabanJawaban Nilai % Keterangan Data DukungPENILAIAN

b. Informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui

berbagai media

A/B/C C 0 a. Informasi pelayanan dapat diakses melalui berbagai media (misal:

papan pengumuman, website, media sosial, media cetak, media

televisi, radio dsb)

b. Informasi pelayanan dapat diakses melalui beberapa media (misal:

papan pengumuman, selebaran, dsb)

c. Informasi pelayanan sulit diakses melalui berbagai media

c. Telah terdapat sistem punishment (sanksi)/reward bagi

pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada

penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar

A/B/C C 0 a. Telah terdapat sistem sanksi/reward bagi pelaksana layanan serta

pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak

sesuai standar dan sudah diimplementasikan;

b. Telah terdapat sistem sanksi/reward bagi pelaksana layanan serta

pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak

sesuai standar ada namun belum diimplementasikan;

c. Belum terdapat sistem sanksi/reward bagi pelaksana layanan serta

pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak

sesuai standar;

d. Telah terdapat sarana layanan terpadu/terintegrasi A/B/C/D D 0 a. Apabila seluruh pelayanan sudah dilakukan secara terpadu

b. Apabila sebagian besar pelayanan sudah dilakukan secara terpadu

c. Apabila sebagian kecil pelayanan sudah dilakukan secara terpadu

d. Apabila tidak ada pelayanan yang dilakukan secara terpadu

e. Terdapat inovasi pelayanan A/B/C/D D 0 a. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan yang seluruhnya

berbeda dengan unit kerja lain;

b. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan yang sebagian

besar sama dengan unit kerja lain;

c. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan sama dengan unit

kerja lain ;

d. Jika unit kerja belum memiliki inovasi pelayanan

3 4,0 0,00 0,00%

a. Dilakukan survei kepuasan masyarakat/stakeholders

terhadap pelayanan

A/B/C C 0 a. Survei kepuasan masyarakat/stakeholders terhadap pelayanan

dilakukan secara berkala

b. Survei kepuasan masyarakat/stakeholders terhadap pelayanan

tidak berkala

c. Belum ada survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

b. Hasil survei kepuasan masyarakat/stakeholdesr dapat

diakses secara terbuka

A/B/C C 0 a. Hasil survei kepuasan masyarakat /stakeholders dapat diakses

melalui berbagai media (misal: papan pengumuman, website, media

sosial, media cetak, media televisi, radio dsb)

b. Hasil survei kepuasan masyarakat/stakeholders dapat diakses

melalui beberapa media (misal: papan pengumuman, selebaran, dsb)

c. Hasil survei kepuasan masyarakat/stakeholdesr sulit diakses

melalui berbagai media

c. Dilakukan tindak lanjut atas hasil survei kepuasan

masyarakat/stakeholders

A/B/C/D D 0 a. Dilakukan tindak lanjut atas seluruh hasil survei kepuasan

masyarakat/stakeholders

b. Dilakukan tindak lanjut atas sebagian besar hasil survei kepuasan

masyarakat/stakeholders

c. Dilakukan tindak lanjut atas sebagian kecil hasil survei kepuasan

masyarakat/stakeholders

d. Belum dilakukan tindak lanjut atas hasil survei kepuasan

masyarakat/stakeholders

60,0 0,00 0,00%TOTAL PENGUNGKIT

Penilaian kepuasan terhadap pelayanan (4)

Page 61: rb.pom.go.idrb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum... · Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi

57

Pilihan

JawabanJawaban Nilai % Keterangan Data DukungPENILAIAN

B. HASIL (40)

I. PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS KKN (20) 20,0 0,00 0,00%

1. Nilai Survei Persepsi Korupsi (Survei Eksternal) (15)15,0 0-4 0,00 0,00%

Diisi dengan nilai hasil Survei Eksternal atas Persepsi Korupsi

2.5,0 0-100% 0,00 0,00%

II. KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (20) 20,0 0,00 0,00%

1. Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal) (20)20,0 0-4 0,00 0,00%

Diisi dengan Nilai Hasil Survei Eksternal Kualitas Pelayanan

III. KAPASITAS DAN AKUNTABILITAS KINERJA BIROKRASI

1. Nilai Akuntabilitas Kinerja0-100

Diisi dengan nilai hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP)

2. Nilai Kapasitas Integritas Organisasi (Survei Internal)0-4 Diisi dengan nilai hasil Survei Internal Kapasitas Integritas Organisasi

3. Nilai Kapasitas Integritas Jabatan (Survei Internal)0-4 Diisi dengan nilai hasil Survei Internal Kapasitas Integritas Jabatan

20,0 0,00 0,00%

0,00

Persentase temuan hasil pemeriksaan (Internal dan eksternal)

yang ditindaklanjuti (5)

TOTAL HASIL

NILAI EVALUASI REFORMASI BIROKRASI