RATIH RAMAWATI 140410110009 (FISWAN)

8
KELAINAN PENYAKIT PADA GINJAL Ginjal merupakan alat ekskresi yang utama. Ginjal berbentuk menyerupai biji kacang buncis, berwarna merah cokelat. Di dalam tubuh manusia terdapat sepasang ginjal yang terletak di dekat tulang-tulang pinggang. Kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi bermacam-macam, antara lain adalah sebagai berikut. 1. Albuminuri Albuminuria adalah kelainan pada ginjal karena terdapat albumin dan protein di dalam urine. Hal ini merupakan suatu gejala kerusakan alat filtrasi pada ginjal. Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyebab albuminuria di antaranya adalah kekurangan protein, penyakit ginjal, dan penyakit hati. 2. Diabetes Melitus Diabetes melitus adalah kelainan pada ginjal karena adanya gula (glukosa) dalam urine yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Hal ini disebabkan karena proses perombakan glukosa menjadi glikogen terganggu sehingga glukosa darah meningkat. Ginjal tidak mampu menyerap seluruh glukosa tersebut. Akibatnya, glukosa diekskresikan bersama urine. Diabetes melitus harus dikelola dan dikendalikan dengan baik agar penderitanya dapat merasa nyaman dan sehat, serta dapat mencegah terjadinya komplikasi. Upaya untuk mengendalikan diabetes melitus di antaranya adalah: a. Periksakan ke dokter sesuai jadwal/secara rutin. b. Minum obat sesuai petunjuk dokter. c. Mengatur diet d. Olahraga secara teratur. e. Melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala.

Transcript of RATIH RAMAWATI 140410110009 (FISWAN)

Page 1: RATIH RAMAWATI 140410110009 (FISWAN)

KELAINAN PENYAKIT PADA GINJAL

Ginjal merupakan alat ekskresi yang utama. Ginjal berbentuk menyerupai biji kacang

buncis, berwarna merah cokelat. Di dalam tubuh manusia terdapat sepasang ginjal yang terletak

di dekat tulang-tulang pinggang. Kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi

bermacam-macam, antara lain adalah sebagai berikut.

1. Albuminuri

Albuminuria adalah kelainan pada ginjal karena terdapat albumin dan protein di

dalam urine. Hal ini merupakan suatu gejala kerusakan alat filtrasi pada ginjal. Penyakit

ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang

bersama urine. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena

berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyebab

albuminuria di antaranya adalah kekurangan protein, penyakit ginjal, dan penyakit hati.

2. Diabetes Melitus

Diabetes melitus adalah kelainan pada ginjal karena adanya gula (glukosa) dalam

urine yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Hal ini disebabkan karena proses

perombakan glukosa menjadi glikogen terganggu sehingga glukosa darah meningkat.

Ginjal tidak mampu menyerap seluruh glukosa tersebut. Akibatnya, glukosa

diekskresikan bersama urine. Diabetes melitus harus dikelola dan dikendalikan dengan

baik agar penderitanya dapat merasa nyaman dan sehat, serta dapat mencegah terjadinya

komplikasi. Upaya untuk mengendalikan diabetes melitus di antaranya adalah:

a. Periksakan ke dokter sesuai jadwal/secara rutin.

b. Minum obat sesuai petunjuk dokter.

c. Mengatur diet

d. Olahraga secara teratur.

e. Melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala.

Page 2: RATIH RAMAWATI 140410110009 (FISWAN)

3. Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah suatu kelainan pada sistem ekskresi karena kekurangan

hormon antidiuretik. Kelainan ini dapat menyebabkan rasa haus yang berlebihan serta

pengeluaran urine menjadi banyak dan sangat encer. Diabetes insipidus terjadi akibat

penurunan pembentukan hormon antidiuretik, yaitu hormon yang secara alami mencegah

pembentukan air kemih yang terlalu banyak. Diabetes insipidus juga bisa terjadi jika

kadar hormon antidiuretik normal, tetapi ginjal tidak memberikan respon yang normal

terhadap hormon ini (keadaan ini disebut diabetes insipidus nefrogenik). Penyebab lain

terjadinya diabetes insipidus adalah:

a. Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan.

b. Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak).

c. Tumor.

d. Sarkoidosis atau tuberkulosis.

e. Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak

f. Beberapa bentuk ensefalitis atau meningitis.

g. Histiositosis X (penyakit Hand-Schüller-Christian)

Diabetes insipidus dapat diobati dengan mengatasi penyebabnya. Vasopresin atau

desmopresin asetat (dimodifikasi dari hormon antidiuretik) dapat diberikan sebagai obat semprot

hidung beberapa kali sehari untuk mempertahankan pengeluaran air kemih yang normal. Tetapi

harus hati-hati, karena jika terlalu banyak mengkonsumsi obat ini dapat menyebabkan

penimbunan cairan, pembengkakan, dan gangguan lainnya. Suntikan hormon antidiuretik

diberikan kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan

diri.

Diabetes insipidus juga dapat dikendalikan oleh obat-obatan yang merangsang

pembentukan hormon antidiuretik, seperti klorpropamid, karbamazepin, klofibrat, dan berbagai

diuretik (tiazid). Tetapi, obat-obat ini tidak mungkin meringankan gejala secara total pada

diabetes insipidus yang berat.

Page 3: RATIH RAMAWATI 140410110009 (FISWAN)

4. Nefritis

Nefritis adalah penyakit pada ginjal karena kerusakan pada glomerulus yang

disebabkan oleh infeksi kuman. Penyakit ini dapat menyebabkan uremia (urea dan asam

urin masuk kembali ke darah) sehingga kemampuan penyerapan air terganggu. Akibatnya

terjadi penimbunan air pada kaki atau sering disebut oedema (kaki penderita

membengkak).

Gejala ini lebih sering nampak terjadi pada masa kanak-kanak dan dewasa

dibandingkan pada orang-orang setengah baya. Penderita biasanya mengeluh tentang rasa

dingin, demam, sakit kepala, sakit punggung, dan udema (bengkak) pada bagian muka

biasanya sekitar mata (kelopak), mual, dan muntah-muntah. Sulit buang air kecil dan air

seni menjadi keruh.

Gambar penyakit nefritis

5. Poliuria dan Oligouria

Poliuria adalah gangguan pada ginjal, dimana urine dikeluarkan sangat banyak

dan encer. Sedangkan, oligouria adalah urine yang dihasilkan sangat sedikit.

6. Anuria

Anuria adalah kegagalan ginjal sehingga tidak dapat membuat urine. Hal ini

disebabkan oleh adanya kerusakan pada glomerulus. Akibatnya, proses filtrasi tidak dapat

Page 4: RATIH RAMAWATI 140410110009 (FISWAN)

dilakukan dan tidak ada urine yang dihasilkan. Sebagai akibat terjadinya anuria, maka

akan timbul gangguan keseimbangan di dalam tubuh. Misalnya, penumpukan cairan,

elektrolit, dan sisa-sisa metabolisme tubuh yang seharusnya keluar bersama urine.

Keadaan inilah yang akan memberikan gambaran klinis daripada anuria. Tindakan

pencegahan anuria sangat penting untuk dilakukan. Misalnya, pada keadaan yang

memungkinkan terjadinya anuria tinggi, pemberian cairan untuk tubuh harus selalu

diusahakan sebelum anuria terjadi.

Gambar penyakit Anuria

7. Pyelonephritis

Infeksi dan peradangan jaringan ginjal dan renal pelvis (ruang yang terbentuk dari

perluasan ujung atas ureter tubulus yang menyalurkan urin ke kandung kemih). Infeksi

ini biasanya disebabkan karena bakteri. Kelainan ginjal yang paling sering terjadi,

pyelonephritis dapat menjadi kronis dan akut.

Pyelonephritis yang sudah akut biasanya menyerang satu daerah pada ginjal, dan

tidak menyerang bagian yang lain. Pada banyak kasus, pyelonephritis dapat berkembang

tanpa adanya penyebab yang jelas. Gangguan pada aliran darah atau urin, dapat membuat

ginjal lebih mudah terserang infeksi, dan penumpukan kotoran pada ujung urethra juga

diperkirakan meningkatkan kasus penyakit pada bayi (urethra merupakan saluran urin

dari kandung kemih keluar). Wanita dapat mengalami cedera saluran kencing pada saat

berhubungan atau kehamilan, dan kateterisasi (pengeluaran urin secara mekanik) dapat

menyebabkan infeksi.

Page 5: RATIH RAMAWATI 140410110009 (FISWAN)

Gambar penyakit pyelonephritis

8. Glomerulonephritis

Glomerulonephritis, penyakit ginjal lain yang sering terjadi, ditandai dengan

peradangan sebagian glomeruli ginjal. Kondisi ini dapat terjadi ketika sistem imun tubuh

lumpuh. Antibodi dan zat-zat lainnya membentuk partikel dalam aliran darah yang

terjebak dalam glomeruli. Hal ini menyebabkan peradangan dan membuat glomeruli

tidak dapat bekerja dengan baik. Gejala dari penyakit ini bisa termasuk darah dalam urin,

pembengkakan jaringan tubuh, dan adanya protein dalam urin, dalam hasil tes

laboratorium. Glomerulonephritis bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Jika pengobatan

diperlukan, dapat dilakukan diet khusus, obat-obatan pencegah kekebalan

(immunosuppressant), atau plasmapheresis (pemisahan plasma dari darah), suatu

prosedur untuk membuang bagian darah yang mengandung antibodi.

Glomerulonephritis merupakan kelainan yang dikenal dengan nephritis, atau

penyakit Bright. Bagian utama yang terserang penyakit ini adalah pembuluh darah dalam

bongkah glumerular. Imbuhan “-itis” menandakan luka peradangan, dan

glomerulonephritis memang berhubungan dengan infeksi, dalam arti kata sempit,

penyakit ini menyerang setelah adanya infeksi bakteri streptococcal dan kemudian

semakin berat karena berbagai macam infeksi lainnya. Namun demikian, terdapat bukti

yang meyakinkan bahwa glomerulonephritis bukan merupakan penyakit yang menyerang

ginjal secara langsung karena satu penyebab infeksi. Penyakit ini lebih kepada kelainan

sistem kekebalan tubuh, dimana pembentukan antibodi sebagai respon dari adanya

protein asing (antigen) ditempat lain dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan terbentuknya

antigen-antibodi kompleks yang tersangkut dalam bongkah glomerular atau pada sedikit

Page 6: RATIH RAMAWATI 140410110009 (FISWAN)

kasus, antigen ini menumpuk pada dinding kapiler glomerular. Pada tiap kasus, antibodi

atau antigen-antibodi kompleks mencapai ginjal melalui sirkulasi, dan mekanisme ini

disebut sebagai penyakit sirkulasi komspleks.

Gambar penyakit Glomerulonephritis

9. Batu Ginjal

Disebut juga Renal Calculus, plural Renal Calculi, terkumpulnya mineral dan

benda organik yang terbentuk dalam ginjal. Ada batu yang menjadi demikian besar yang

melumpuhkan fungsi ginjal. Urin mengandung banyak garam dalam bentuk larutan dan

jika konsentrasi garam mineral menjadi berlebih, kelebihan garam ini mengendap

menjadi partikel padat disebut batu ginjal. Batu ginjal diklasifikasikan sebagai primer jika

batu tersebut terbentuk tanpa ada sebab yang jelas seperti infeksi atau penyumbatan.

Diklasifikasikan sekunder jika berkembang setelah adanya infeksi ginjal atau kelainan.

Beberapa keadaan memperbesar peluang terbentuknya batu ginjal. Baik itu

berkurangnya volume cairan atau bertumpuknya mineral cukup membuat terganggunya

keseimbangan yang sempurna antara cairan dan larutan yang ada dalam ginjal. Ketika

batu mulai berkembang, biasanya ia akan terus tumbuh. Sebuah nukleus dari endapan

garam urin bisa merupakan kumpulan bakteri, jaringan yang rusak, sel mati, atau keping

darah kecil. Mineral menarik partikel dari luar dan membungkusnya. Pada saat batu

bertambah besar, bagian permukaan dapat menjadi tempat bagi mineral lain dan

kemudian bertambah besar.

Batu ginjal yang lebih kecil dapat keluar dari badan dengan sendirinya meski akan

menimbulkan rasa sakit.Batu yang lebih besar memerlukan pembedahan, atau dapat

Page 7: RATIH RAMAWATI 140410110009 (FISWAN)

dipecah menjadi bagian-bagian kecil dengan gelombang suara dalam prosedur yang

disebutulltrasoniclithotripsy.

Gambar penyakit batu ginjal

10. Gagal Ginjal

Disebut juga Renal Failure, hilangnya sebagian atau keseluruhan fungsi ginjal.

Gagal ginjal digolongkan menjadi akut (ketika serangannya tiba-tiba) atau kronis. Gagal

ginjal akut berakibat pada berkurangnya volume urin, kadar zat-zat bernitrogen,

potasium, sulfat, dan fosfat diatas normal dalam darah, dan rendahnya kadar sodium,

kalsium, dan karbon dioksida darah yang juga jauh dibawah normal. Biasanya orang yang

terkena ini sembuh dalam enam minggu atau kurang.

Sebab dari gagal ginjal ini antara lain karena rusaknya tubulus didalam ginjal oleh

obat-obatan atau larutan organik seperti karbon tetraklorida, aseton, dan etilen glikol,

bersinggungan dengan senyawa logam seperti merkuri, timah, dan uranium. Gagal ginjal

dapat pula disebabkan karena cidera fisik atau operasi besar yang membuat kehilangan

banyak darah atau juga akibat penyakit yang merusak korteks (bagian luar) dari ginjal.

Penyebab lainnya adalah infeksi bakteri berat, diabetes yang merusak medula (bagian

dalam) ginjal, dan karena kelebihan garam kalsium dalam ginjal.

Tersumbatnya arteri ginjal, penyakit liver, dan tersumbatnya saluran kencing

dapat mengakibatkan gagal ginjal akut; pada situasi yang jarang terjadi, gagal ginjal

dapat terjadi tanpa gejala awal. Komplikasi yang timbul dari gagal ginjal termasuk gagal

jantung, paru-paru berair, dan bertumbuknya potasium dalam tubuh.

Gagal ginjal kronis biasanya merupakan akibat dari penyakit yang sudah lama

diidap oleh ginjal. Pada gagal ginjal kronis darah menjadi lebih asam dibandingkan

Page 8: RATIH RAMAWATI 140410110009 (FISWAN)

biasanya dan dapat terjadi hilangnya kalsium dalam tulang. Kerusakan saraf dapat pula

terjadi.

Gambar gagal ginjal

Sumber :

http://clicks-myblog.blogspot.com/2011/08/penyakit-dan-kelainan-pada-ginjal.html

http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xi/kelainan-penyakit-pada-ginjal/