RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan...

46
RATEGIS MAH SUSUN 5-2019

Transcript of RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan...

Page 1: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

RATEGIS MAH SUSUN

5-2019

Page 2: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga

Penyusunan Rencana Strategis Direktorat Rumah Susun Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019 sebagai salah satu wujud

akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan pemerintahan di bidang penyediaan rumah susun dapat

diselesaikan dengan baik.

Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Rumah Susun, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019 disusun sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, sebagai

dokumen perencanaan dan acuan penganggaran Direktorat Rumah Susun, Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selama lima tahun

mendatang. Renstra Direktorat Rumah Susun memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi,

program dan kegiatan, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, serta kerangka pendanaan

pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Direktorat Rumah Susun.

Substansi Renstra Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran dari Renstra

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019 yang disusun sebagai penjabaran dari

Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019 (Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13.1/PRT/M/2015), serta Peraturan Presiden Nomor 2

Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang

merupakan Tahapan Ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2002-2025

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007. Renstra Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-

2019 diharapkan dapat menjadi acuan dan pedoman dalam penyusunan kebijakan, program dan kegiatan

penyediaan rumah susun yang bersifat multisektor, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan

baik Pemerintah di tingkat Pusat maupun Daerah, swasta, dan masyarakat.

Secara keseluruhan, penyusunan Rencana Strategis Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019 telah

terselesaikan dengan baik, namun tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan. Oleh

Page 3: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),
Page 4: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................................ i

Kata Pengantar ............................................................................................................................... ii

Daftar Isi ......................................................................................................................................... iii

Daftar Tabel ....................................................................................................................................

Daftar Gambar ................................................................................................................................

Gambar … Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

Gambar … Struktur Organiasai Direktorat Rumah Susun

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 1-1

1.2 Kondisi Penyediaan Perumahan di Indonesia ..................................................................... 1-4

1.3 Perkembangan Penyediaan Rumah Susun di Indonesia .................................................... 1-4

1.4 Permasalahan dan Potensi Penyediaan Rumah Susun ...................................................... 1-5

BAB 2VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS

2.1 Visi Direktorat Rumah Susun ............................................................................................... 2-1

2.2 Misi Direktorat Rumah Susun .............................................................................................. 2-4

2.3 Tujuan Direktorat Rumah Susun .......................................................................................... 2-12

2.4 Sasaran Strategis Direktorat Rumah Susun ........................................................................ 2-17

Page 5: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

v

BAB 3ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ................................................................................. 3-1

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Penyediaan Perumahan ........................................................ 3-4

3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Penyediaan Rumah Susun .................................................... 3-19

BAB 4KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN

4.1 Kerangka Regulasi .................................................................................................................. 4-1

4.2 Kerangka Kelembagaan .......................................................................................................... 4-7

BAB 5PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA KERANGKA PENDANAAN

5.1 Program dan Kegiatan ........................................................................................................... 5-1

5.2 Kerangka Pendanaan ............................................................................................................. 5-3

BAB 6 PENUTUP

Page 6: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

1-1

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih menghadapi permasalahan besar dalam

perkembangan kota-kotanya. Fenomena urbanisasi yang terjadi di kota-kota besar mengakibatkan

meningkatnya kebutuhan akan ruang kota, seperti fasilitas perumahan sebagai salah satu kebutuhan

dasar manusia. Amanat dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan pasal 28 H Amandemen UUD

1945, bahwa rumah adalah salah satu hak dasar rakyat dan oleh karena itu, setiap warga negara berhak

untuk bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat. Selain itu, rumah juga

merupakan kebutuhan dasar manusia dalam meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan

penghidupan, serta sebagai pencerminan diri pribadi dalam upaya peningkatan taraf hidup, serta

pembentukan watak, karakter, dan kepribadian bangsa. Sebagai hak dasar yang fundamental dan

sekaligus menjadi prasyarat bagi setiap orang untuk bertahan hidup dan menikmati kehidupan yang

bermartabat, damai, aman dan nyaman, maka penyediaan perumahan dan permukiman yang memenuhi

prinsip-prinsip layak dan terjangkau bagi semua orang telah menjadi komitmen global sebagaimana

dituangkan dalam Agenda Habitat (The Habitat Agenda, Istanbul Declaration on Human Settlements) dan

Millenium Development Goals (MDG’s). Untuk itu, Pemerintah bertanggungjawab untuk membantu

masyarakat agar dapat bertempat tinggal serta melindungi dan meningkatkan kualitas permukiman dan

lingkungannya.

Sejalan dengan amanat di atas, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025

menetapkan bahwa sasaran pokok pembangunan perumahan dan permukiman jangka panjang adalah

terpenuhi rumah layak huni dan terjangkau yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan

yang memadai yang didukung oleh sistem pembiayaan jangka panjang yang berkelanjutan, efisien, dan

akuntabel untuk mewujudkan kota tanpa kumuh. Arah kebijakan nasional pembangunan perumahan

sesuai RPJMN 2015-2019 yaitu meningkatkan akses masyarakat berpendapatan rendah terhadap hunian

yang layak, aman, dan terjangkau, serta didukung oleh penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas yang

memadai. Dalam mewujudkan kebijakan nasional tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan

Page 7: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

1-2

Perumahan Rakyat ditetapkan melalui Perpres Nomor 15 Tahun 2015, mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk

membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara.

Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan Permen PUPR Nomor

13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2015 – 2019 adalah “Terwujudnya infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal

dalam mendukung Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandasan gotong royong”.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1)

menyebutkan bahwa “Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman yang pembinaannya dilaksanakan oleh Pemerintah”, sedangkan Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2011 tentang Rumah Susun Pasal 5 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Negara bertanggung jawab

atas penyelenggaraan rumah susun yang pembinaannya dilaksanakan oleh Pemerintah”. Oleh karena itu

setiap orang/ keluarga/ rumah tangga Indonesia menempati rumah yang layak huni.

Penyediaan rumah susun jika dilakukan secara benar akan memberikan kontribusi langsung terhadap

peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan. hal tersebut disebabkan karena pembangunan

perumahan dapat mendorong pertumbuhan wilayah dan ekonomi daerah, mendukung pembangunan

sosial budaya dan memberikan efek berganda terhadap sektor lain, seperti penciptaan lapangan kerja

baik yang langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penyediaan rumah susun harus didukung

dengan acuan dan pedoman berupa Rencana Strategis. Rencana Strategis Direktorat Rumah Susun

perlu disusun untuk meningkatkan kinerja Direktorat Rumah Susun dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya untuk mencapai visi, misi, dan program yang telah ditetapkan dalam rangka mendukung visi

dan misi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat. Selain hal tersebut, Rencana Strategis Direktorat Rumah Susun perlu disusun untuk memberikan

pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan, penguatan stakeholder dalam pelaksanaan

Rencana Kerja, serta evaluasi dan pelaporan atas kinerja Direktorat Rumah Susun dalam 5 (lima) tahun

ke depan, yaitu Tahun 2015-2019.

Page 8: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

1-3

1.2 KONDISI PENYEDIAAN PERUMAHAN DI INDONESIA

Kondisi perumahan saat ini beserta target penanganannya dapat digambarkan sebagai berikut:

Backlog berdasarkan konsep penghunian pada Tahun 2014 sebesar 7,6 juta unit (Sumber: Perpres

Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019), dan target penanganan menjadi sebesar 5 juta unit

pada akhir Tahun 2019.

Backlog berdasarkan konsep kepemilikan pada Tahun 2014 sebesar 13,5 juta unit (Sumber: BPS dan

Bappenas), dan target penanganan menjadi sebesar 6,8 juta unit pada akhir Tahun 2019.

Terdapat 3,4 juta rumah tidak layak huni pada Tahun 2014 (Sumber: Proyeksi Data Indikator

Perumahan dan Kesehatan Lingkungan-Inperkesling, Tahun 2011, BPS), dan target penanganan

menjadi sebesar 1,9 juta unit pada akhir Tahun 2019.

Capaian pembangunan perumahan selama kurun waktu 2010 – 2014 dalam mendukung penyediaan

perumahan, antara lain:

1. Pengembangan regulasi dan kebijakan untuk menciptakan iklim yang kondusif dalampembangunan

perumahan dan kawasan permukiman (ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011

tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang

Rumah Susun, Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan Penyelenggaraan

Perumahan dan Kawasan Permukiman, dan 88 Peraturan Menteri Perumahan Rakyat);

2. Penyediaan rumah layak huni yang didukung oleh prasarana, sarana dan utilitas umum (meliputi:

Pembangunan rusunawa sebanyak 837 Twin Block/Tower Block atau 18.205 unit dengan total daya

tampung untuk 143.072 jiwa, Fasilitasi pembangunan PSU perumahan dan kawasan permukiman

yang melayani sebanyak 261.768 unit rumah, Fasilitasi dan stimulasi penataan lingkungan

permukiman kumuh seluas 912,5 Ha, Fasilitasi pembangunan rumah khusus sebanyak 6.384 unit,

yang mencakup rumah khusus untuk pekerja, nelayan, kawasan perbatasan, warga baru di

perbatasan NTT-Timor Leste, relokasi penduduk Jatigede dan percepatan pembangunan Papua dan

Papua Barat);

3. Perluasan Program Pro-Rakyat Klaster 4 melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (meliputi:

Pembangunan Baru Perumahan Swadaya dengan sebanyak 64.757 unit, Peningkatan Kualitas

Page 9: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

1-4

Perumahan Swadaya dengan capaian sebanyak 596.162 unit, PSU Swadaya dengan capaian

sebanyak 62.909 unit, dan Fasilitasi Pra Sertifikasi dan Pasca Sertifikasi dengan capaian sebanyak

44.242 bidang);

4. Pengembangan sistem pembiayaan perumahan jangka panjang melalui: Penyaluran kredit

pembiayaan perumahan dengan capaian sebesar 370.250 unit melalui pola Fasilitas Likuiditas

PembiayaanPerumahan (FLPP) dan sebesar 89.081 unit melalui pola subsidi selisih bunga/uang

muka.

Sampai tahun 2014 masih tersisa backlog sebanyak 7,6 juta unit rumah. Rumah selain berfungsi sebagai

tempat tinggal atau hunian dan sarana pembina keluarga yang mendukung perikehidupan dan

penghidupan juga mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya, dan

penyiapan generasi muda. Oleh karena itu pengembangan perumahan dengan lingkungannya yang layak

huni merupakan wadah untuk pengembangan sumber daya Bangsa Indonesia di masa depan. Namun,

hak dasar rakyat tersebut hingga saat ini masih belum sepenuhnya terpenuhi, terlihat dari masih

terjadinya kesenjangan pemenuhan kebutuhan perumahan (backlog) yang relatif masih besar.

1.3 KONDISI PENYEDIAAN RUMAH SUSUN DI INDONESIA

Penyediaan Rumah Susun Sewa di Indonesia pada periode 2010-2014, disediakan oleh Direktorat

Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Deputi Bidang Perumahan Formal,

Kementerian Perumahan Rakyat, dengan realisasi sebagai berikut:

Tabel 1.1. Realisasi Pembangunan Rumah Susun Sewa 2010-2014

NO TAHUN TB UNIT

Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU

1 2010 40 3.960

Page 10: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

1-5

2 2011 78 6.577

3 2012 48 4.396

4 2013 67 6.633

5 2014 25 2.561

Total 250 24.965

Deputi Bidang Perumahan Formal, Kemenpera

1 2010-2011 49 2.988

2 2012 126 6.105

3 2012-2013 90 3.455

4 2013 170 2.397

5 2014 402 3.260

Total 837 18.205

TOTAL 2010-2014 1.147 43.170

Sumber: Lakip Kemenpera dan KemenPU Tahun 2014

Berdasarkan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum 2010-2014, target Pembangunan Rumah Susun

Sewa Tahun 2010-2014 adalah sebanyak 26.700 unit, sedangkan realisasi Pembangunan Rumah Susun

Sewa oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya sebanyak 24.965 unit, maka terdapat gap antara rencana dan

realisasi sebesar 1.735 unit. Sedangkan berdasarkan Renstra Kementerian Perumahan Rakyat 2010-

2014, target Pembangunan Rumah Susun Tahun 2010-2014 adalah sebanyak 36.480 unit, sedangkan

realisasi Pembangunan Rumah Susun Sewa oleh Deputi Bidang Perumahan Formal sebanyak 18.205

unit, maka terdapat gap antara rencana dan realisasi sebesar 18.275 unit.

Selain pembangunan rumah susun sewa yang dibangun oleh Pemerintah melalui APBN, terdapat

pembangunan rumah susun milik sampai dengan tahun 2014 sebanyak 64.216 unit.

1.4 PERMASALAHAN DAN POTENSI PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN

Beberapa permasalahan dalam penyediaan rumah susun antara lain sebagai berikut:

1. Dukungan kebijakan penyelenggaraan rumah susun yang belum memadai;

Page 11: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

1-6

2. Lemahnya koordinasi dan kelembagaan dalam penyelenggaraan rumah susun;

3. Kurangnya asset lahan Pemerintah, khususnya di wilayah perkotaan dalam mendukung penyediaan

rumah susun.

4. Kurang efisiennya proses perijinan pembangunan rumah susun;

5. Ketersediaan material bangunan yang terbatas dan harga bahan bangunan yang mahal;

6. Lemahnya pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan rumah susun;

7. Minimnya pengembangan dan pemanfaatan teknologi untuk pembangunan rumah susun;

Dalam rangka penyelenggaraan rumah susun, beberapa potensi yang dapat dikembangkan antara lain

sebagai berikut:

1. Pemanfaatan Tanah

Dalam upaya pemanfaatan tanah/ lahan bagi penyediaan rumah susun, melalui pengembangan

instrumen:

a. Bank Tanah (Land Banking);

b. Konsolidasi tanah/ lahan (Land Consolidation);

c. Pemanfaatan tanah Negara, BUMN/ BUMD, tanah terlantar, dll;

d. Pemanfaatan lahan Eks. BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional);

e. Pemanfaatan tanah strategis milik pemerintah daerah/ BUMN melalui revitalisasi bangunan

maupun TOD (Transit Oriented Development);

f. Pemanfaatan tanah wakaf dari masyarakat.

2. Peningkatan Peran Pemerintah Daerah:

a. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota,

mengamanatkan bahwa perumahan yang merupakan urusan pemerintahan menjadi kewenangan

pemerintah daerah dan menjadi urusan wajib.

b. Perkuatan peran pemerintah daerah yang meliputi kegiatan pendataan, perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan dalam penyelenggaraan rumah susun.

3. Peningkatan Peran BUMN Perumahan melalui:

a. Penyertaan modal Negara;

Page 12: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

1-7

b. Pemberian PSO maupun instrumen lainnya.

4. Tersedianya dana untuk pembangunan perumahan di BPJS Tenaga Kerja, BUMN dan lembaga

keuangan lainnya yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Tantangan pembangunan perumahan dan permukiman terutama rumah susun akan bersegera ke arah

daerah perkotaan seiring dengan fakta penduduk perkotaan yang semakin meningkat (Urbanizing World).

Oleh karena itu perlu diberikan perhatian lebih besar terhadap program pembangunan perumahan di

perkotaan melalui penyelenggaraan rumah susun yang baik dan sesuai RPJMN 2015-2019. Perumahan

dan kawasan permukiman termasuk pembangunan rumah susun mempunyai peran penting dalam

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Penyediaan rumah susun mampu mendukung dan

menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat. Untuk itu, penyediaan rumah

susun harus didorong melalui peningkatan peran seluruh pemangku kepentingan. Sebagai wujud

komitmen dalam penyediaan rumah susun, Pemerintah menempatkan penyediaan rumah susun sebagai

salah satu prioritas dalam penanganan backlog perumahan sesuai yang tercantum dalam RPJM Nasional

Tahun 2015-2019.

Page 13: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

2-1

BAB 2VISI, MISI, TUJUAN,DAN SASARAN STRATEGIS

2.1 VISI DIREKTORAT RUMAH SUSUN

Untuk mewujudkan pembangunan Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015 – 2019 menjadi Indonesia

yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong melalui pembangunan nasional

yang lebih cepat, kuat, inklusif serta berkelanjutan, maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat menjabarkan Visi Pembangunan Nasional tersebut ke dalam Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan peran, tugas dan fungsinya serta

dengan mempertimbangkan pencapaian pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

periode Tahun 2010 – 2014, potensi dan permasalahan, tantangan utama pembangunan yang dihadapi

lima tahun ke depan serta sasaran utama dan arah kebijakan pembangunan nasional dalam RPJMN

Tahun 2015 – 2019.

Oleh karena itu Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019 adalah:

“Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal dalam Mendukung

Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

Arah kebijakan pembangunan perumahan berdasarkan RPJMN Tahun 2015-2019 adalah meningkatkan

akses masyarakat berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak, aman, dan terjangkau serta

didukung oleh penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai.

Sejalan dengan Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 – 2019 dan arah

kebijakan pembangunan perumahan dalam mendukung perumahan rakyat Indonesia yang berdaulat dan

mandiri melalui terpenuhinya akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap hunian yang layak,

maka Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menetapkan Visi, yaitu:

“Setiap Orang/Keluarga/Rumah Tangga Indonesia Menempati Rumah yang Layak Huni”

Page 14: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

2-2

Sejalan dengan Visi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, serta memperhatikan arah kebijakan

pembangunan perumahan berdasarkan RPJMN Tahun 2015-2019, maka Visi Direktorat Rumah Susun

adalah sebagai berikut:

“Setiap Orang/Keluarga/Rumah Tangga Indonesia Menempati Rumah Susun yang Layak Huni”

Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan berbagai upaya dari Pemerintah, pelaku industri perumahan,

maupun stakeholders bidang perumahan untuk mewujudkan rumah susun yang layak huni dan mampu

memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

2.2 MISI DIREKTORAT RUMAH SUSUN

Misi Direktorat Rumah Susun, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan yang merupakan rumusan

upaya-upaya yang akan dilaksanakan selama periode Renstra 2015-2019 dalam mencapai visi serta

mendukung pencapaian target nasional, adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan ketersediaan rumah susun yang layak huni dan terjangkau, dalam lingkungan yang

sehat dan aman, serta didukung oleh prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai;

2. Mengembangkan sistem pendanaan dalam pembangunan rumah susun yang memadai, efisien,

akuntable, dan berkelanjutan;

3. Mempercepat penyediaan rumah susun untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak

dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia;

4. Meningkatkan peran pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam penyelenggaraan

rumah susun;

5. Meningkatkan iklim yang kondusif dan koordinasi dalam pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan

rumah susun.

2.3 TUJUAN DIREKTORAT RUMAH SUSUN

Page 15: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

2-3

Tujuan Direktorat Rumah Susun, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan merupakan rumusan

kondisi yang hendak dituju di akhir periode. Tujuan ini merupakan penjabaran dari misi yang dilengkapi

dengan rencana strategis yang hendak dicapai dalam rangka mencapai sasaran nasional dalam RPJMN

2015-2019, adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terhadap rumah susun;

2. Menyediakan rumah susun yang layak dan terjangkau, serta didukung dengan prasarana, sarana, dan

utilitas yang memadai;

3. Menyediakan system pendanaan rumah susun yang memadai dalam rangka memenuhi kebutuhan

penyelenggaraan rumah susun yang berkelanjutan;

4. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya pembangunan untuk mendukung penyediaan rumah susun;

5. Meningkatkan pengembangan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan untuk mendorong

terciptanya iklim yang kondusif dalam penyelenggaraan rumah susun;

6. Mendorong peran dan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan rumah

susun;

7. Menyelenggarakan tugas dan fungsi Direktorat Rumah Susun, Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam rangka memberikan

pelayanan di bidang rumah susun.

2.4 SASARAN STRATEGIS DIREKTORAT RUMAH SUSUN

Sasaran strategis yang hendak dicapai oleh Direktorat Rumah Susun, Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan sebagai penjabaran dari tujuan adalah sebagai berikut:

1. Terbangunnya rumah susun sewa sebanyak 550.000 unit satuan rumah susun yang dilengkapi

dengan prasarana, sarana dan utilitas pendukungnya dengan cakupan seluruh provinsi di Wilayah

Indonesia;

2. Tersedianya kelembagaan rumah susun yang mampu mendukung upaya penyelenggaraan rumah

susun;

Page 16: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

2-4

3. Mengembangkan sistem pendanaan penyelenggaraan rumah susun dengan memanfaatkan sumber

daya yang ada dengan mempertimbangkan kebutuhan penyediaan rumah susun;

4. Terlaksananya pendampingan dalam rangka serah terima asset rumah susun, dari Pemerintah ke

penerima bantuan;

5. Meningkatnya pemanfaatan sumber daya perumahan dalam rangka mendukung penyediaan rumah

susun;

6. Tersedianya regulasi dan peraturan yang dapat mendorong penyelenggaraan rumah susun;

7. Terlaksananya tugas dan fungsi Direktorat Rumah Susun, Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Page 17: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

3-1

BAB 3ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL

Mengacu pada sasaran utama serta analisis yang hendak dicapai dalam pembangunan nasional 2015-

2019 serta mempertimbangkan lingkungan strategis dan tantangan-tantangan yang dihadapi Bangsa

Indonesia ke depan, maka arah kebijakan umum pembangunan nasional 2015-2019 bidang perumahan

adalah “Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan”. Pembangunan

infrastruktur diarahkan untuk memperkuat konektivitas nasional untuk mencapai keseimbangan

pembangunan, mempercepat penyediaan infrastruktur dasar (perumahan, air bersih, sanitasi, dan listrik),

menjamin ketahanan air, pangan dan energy untuk mendukung ketahanan nasional, dan

mengembangkan system transportasi massal perkotaan, yang kesemuanya dilaksanakan secara

terintegrasi dan dengan meningkatkan peran kerjasama Pemerintah-Swasta (Buku I Agenda

Pembangunan Nasional, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, 2014).

Sasaran pembangunan bidang perumahan adalah terfasilitasinya penyediaan hunian layak untuk 18,6

juta rumah tangga berpenghasilan rendah yakni pembangunan baru untuk 9 juta rumah tangga melalui

bantuan stimulan perumahan swadaya untuk 5,5 juta rumah tangga dan pembangunan rusunawa untuk

514.976 rumah tangga, serta peningktan kualitas hunian sebanyak 9,6 juta rumah tangga dalam

pencapaian penyentasan kumuh 0 persen. Upaya terobosan dalam pembangunan perumahan antara lain

membentuk BPJS Perumahan sebagai upaya untuk mengatasi kesulitan Masyarakat Berpendapatan

Rendah (MBR) dalam penyediaan hunian layak.

Strategi dalam meningkatkan akses masyarakat berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak,

aman, dan terjangkau serta didukung oleh penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai

antara lain melalui:

1. Peningkatan peran fasilitasi pemerintah dan pemerintah daerah dalam menyediakan hunian baru

(sewa/milik) dan peningkatan kualitas hunian. Penyediaan hunian baru (sewa/milik) dilakukan melalui

pengembangan sistem pembiayaan perumahan nasional yang efektif dan efisien termasuk

Page 18: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

3-2

pengembangan subsidi uang muka, kredit mikro perumahan swadaya, bantuan stimulan, memperluas

program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, serta integrasi tabungan perumahan dalam

sistem jaminan sosial nasional. Sementara peningkatan kualitas hunian dilakukan melalui penyediaan

prasarana, sarana, dan utilitas, pembangunan kampung deret, serta bantuan stimulan dan/atau kredit

mikro perbaikan rumah termasuk penanganan permukiman kumuh yang berbasis komunitas.

2. Peningkatan tata kelola dan keterpaduan antara para pemangku kepentingan pembangunan

perumahan melalui: i) penguatan kapasitas pemerintah dan pemerintah daerah dalam

memberdayakan pasar perumahan dengan mengembangkan regulasi yang efektif dan tidak

mendistorsi pasar; ii) penguatan peran lembaga keuangan (bank/non-bank); serta iii) revitalisasi

Perum Perumnas menjadi badan pelaksana pembangunan perumahan sekaligus pengelola Bank

Tanah untuk perumahan.

3. Peningkatan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terkait dengan penyediaan perumahan

untuk MBR melalui: i) peningkatan ekuitas Bank Tabungan Negara (BTN), Perum Perumnas, dan

Sarana Multigriya Finansial (SMF) melalui Penyertaan Modal Negara (PMN); ii) mendorong BTN

menjadi bank khusus perumahan, serta iii) melakukan perpanjangan Peraturan Presiden tentang SMF

terkait penyaluran pinjaman kepada penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan sumber

pendanaan dari pasar modal dengan dukungan pemerintah.

4. Peningkatan efektifitas dan efisiensi manajemen lahan dan hunian di perkotaan melalui fasilitasi

penyediaan rumah susun sewa dan rumah susun milik serta pengembangan instrumen pengelolaan

lahan untuk perumahan seperti konsolidasi lahan (land consolidation), bank tanah (land banking), serta

pemanfaatan lahan milik BUMN, tanah terlantar, dan tanah wakaf.

5. Pemanfaatan teknologi dan bahan bangunan yang aman dan murah serta pengembangan

implementasi konsep rumah tumbuh (incremental housing).

6. Penyediaan sarana air minum dan sanitasi layak yang terintegrasi dengan penyediaan dan

pengembangan perumahan. Sarana air minum dan sanitasi menjadi infrastruktur bingkai bagi

terciptanya hunian yang layak.

Sementara itu sasaran jangka menengah dalam rangka pembinaan dan pengembangan BUMN adalah

meningkatkan peran BUMN menjadi agen pembangunan perekonomian, melalui peningkatan pelayanan

Page 19: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

3-3

publik BUMN, terutama di bidang pangan, infrastruktur dan perumahan. Arah kebijakan dan strategi

dalam mendorong BUMN menjadi agen pembangunan yaitu dengan meningkatkan pelayanan publik

BUMN kepada masyarakat khususnya dalam penyediaan bahan kebutuhan pokok seperti pangan, energi,

layanan perumahan/permukiman, dan layanan transportasi yang memadai baik jumlah maupun

kualitasnya, dengan harga yang terjangkau.

Permasalahan infrastruktur dalam menghadapi globalisasi: (1) belum memadainya dukungan infrastruktur

dalam mendukung penyelenggaraan sistem logistik nasional; serta (2) belum terwujudnya integrasi sistem

logistik nasional yang efisien dan mampu terkoneksi secara global. Untuk mengatasi permasalahan

infrastruktur serta dalam rangka mendukung pencapaian target infrastruktur Middle Income Country maka,

percepatan pembangunan bidang infrastruktur menekankan lima prioritas Utama yaitu: (1) Percepatan

Pembangunan Perumahan, (2) Pembangunan Infrastruktur/Prasarana Dasar Kawasan Permukiman serta

Energi dan Ketenagalistrikan, (3) Menjamin ketahanan air untuk mendukung ketahanan nasional, (4)

Penguatan Konektivitas Nasional untuk Mencapai Keseimbangan Pembangunan, (5) Pembangunan

Transportasi Massal Perkotaan, dan (6) Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi dalam Pembiayaan

Infrastruktur.

Pemenuhan hunian layak yang didukung oleh prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai perlu

mendapatkan perhatian khusus. Ketimpangan antara pasokan (supply) dan kebutuhan (demand) masih

menjadi persoalan utama dalam penyediaan infrastruktur dasar khususnya bagi masyarakat

berpendapatan rendah (MBR). Keterbatasan kapasitas pengembang (developer) yang belum didukung

oleh regulasi yang bersifat insentif ditambah rendahnya keterjangkauan (affordability) MBR baik

membangun atau membeli rumah menjadi salah satu penyebab utama masih banyaknya MBR yang

belum tinggal di rumah layak huni. Hal tersebut berpotensi menyebabkan degradasi kualitas permukiman

dan menciptakan permukiman kumuh baru. Terlebih dalam pembangunan perumahan khususnya di area

perkotaan (urban area) yang terkendala dengan proses pengadaan lahan.

Fasilitasi penyediaan hunian layak bagi MBR selama tahun 2005-2013 seperti pembangunan rumah

susun sewa, penyediaan prasarana dan sarana dasar, penyediaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan

Perumahan (FLPP) dan peningkatan kredit mikro perumahan masih belum tepat sasaran. Permasalahan

Page 20: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

3-4

tersebut semakin sulit karena kegiatan fasilitasi belum diiringi dengan penguatan peran pemerintah pusat

dan pemerintah daerah sebagai enabler, melainkan lebih berperan sebagai developer yang umumnya

akan lebih cepat dan efisien jika dilakukan oleh masyarakat dan pengembang (developer). Sementara itu,

kontribusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Perumnas dalam pembangunan rumah untuk MBR

masih belum optimal dan dihadapkan pada persaingan dengan pengembang perumahan. Demikian

halnya dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dan Sarana Multigriya Finansial (SMF) yang diharapkan

menjadi katalisator pembiayaan perumahan bagi MBR masih memerlukan tambahan likuiditas (Buku II

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional, 2014).

Arah kebijakan pembangunan perumahan adalah meningkatkan akses masyarakat berpendapatan

rendah terhadap hunian yang layak, aman, dan terjangkau serta didukung oleh penyediaan prasarana,

sarana, dan utilitas yang memadai. Sasaran pembangunan perumahan yang menjadi target RPJMN

Tahun 2015 – 2019 adalah:

1. Terfasilitasinya penyediaan hunian layak dan terjangkau untuk 2,2 juta rumah tangga dari anggaran

Pemerintah dalam menurunkan akumulasi kekurangan tempat tinggal khususnya masyarakat

berpenghasilan rendah menjadi lima juta rumah tangga di tahun 2019 melalui:

1) penyediaan rumah umum untuk 900.000 rumah tangga yang didukung dengan penyaluran

bantuan pembiayaan perumahan berupa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sejahtera tapak, KPR

satuan rumah susun (sarusun), dan KPR sewa beli untuk sarusun;

2) penyediaan rumah susun sewa untuk 550.000 rumah tangga;

3) penyediaan KPR swadaya untuk 450.000 rumah tangga;

4) bantuan stimulan pembangunan baru rumah swadaya untuk 250.000 rumah tangga; serta

5) pembangunan rumah khusus di daerah perbatasan, pasca bencana, dan pasca konflik untuk

50.000 rumah tangga.

2. Mendorong keswadayaan masyarakat dan dunia usaha dalam penyediaan tempat tinggal yang layak

untuk 2,2 juta rumah tangga untuk mendukung penurunan angka kekurangan rumah.

3. Peningkatan kualitas rumah tidak layak huni untuk 1,5 juta rumah tangga, termasuk dalam rangka

penanganan kawasan permukiman kumuh.

Page 21: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

3-5

Strategi sesuai arah kebijakan pembangunan perumahan dilakukan melalui:

1. Peningkatan peran fasilitasi pemerintah dan pemerintah daerah dalam menyediakan hunian baru

(sewa/milik) dan peningkatan kualitas hunian. Penyediaan hunian baru (sewa/milik) dilakukan

berdasarkan sistem karir perumahan melalui pengembangan sistem pembiayaan perumahan nasional

yang efektif dan efisien termasuk pengembangan subsidi uang muka, kredit mikro perumahan

swadaya, bantuan stimulan, mempertajam program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, serta

integrasi tabungan perumahan rakyat dalam sistem jaminan sosial nasional. Sementara peningkatan

kualitas hunian dilakukan melalui penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas, pembangunan kampung

deret, serta bantuan stimulan dan/atau kredit mikro perbaikan rumah termasuk penanganan

permukiman kumuh yang berbasis komunitas.

2. Peningkatan tata kelola dan keterpaduan antara para pemangku kepentingan pembangunan

perumahan melalui:

1) penguatan kapasitas pemerintah dan pemerintah daerah dalam memberdayakan pasar

perumahan dengan mengembangkan regulasi yang efektif dan tidak mendistorsi pasar;

2) penguatan peran lembaga keuangan (bank/non-bank);

3) revitalisasi Perum Perumnas menjadi badan pelaksana pembangunan perumahan sekaligus

pengelola Bank Tanah untuk perumahan; dan

4) mendorong peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam penyediaan perumahan.

3. Peningkatan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terkait dengan penyediaan perumahan

untuk MBR melalui:

1) peningkatan ekuitas Perum Perumnas dan Sarana Multigriya Finansial (SMF) salah satunya

melalui Penyertaan Modal Negara (PMN);

2) mendorong peran BTN yang lebih besar dalam pembangunan perumahan, serta

3) melakukan perpanjangan Peraturan Presiden tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan terkait

penyaluran pinjaman kepada penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan sumber

pendanaan dari pasar modal dengan dukungan pemerintah.

4. Peningkatan efektifitas dan efisiensi manajemen lahan dan hunian di perkotaan melalui fasilitasi

penyediaan rumah susun milik, fasilitas penyediaan dan revitalisasi rumah susun sewa, serta

Page 22: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

3-6

pengembangan instrumen pengelolaan lahan untuk perumahan seperti konsolidasi lahan (land

consolidation), bank tanah (land banking), serta pemanfaatan lahan seperti lahan milik Negara, BUMN,

swasta, dan masyarakat, tanah terlantar, serta tanah wakaf.

5. Pengembangan sistem karir perumahan (housing career system) sebagai dasar penyelesaian backlog

kepenghunian.

6. Pemanfaatan teknologi dan bahan bangunan yang aman dan murah serta pengembangan

implementasi konsep rumah tumbuh (incremental housing).

7. Penyediaan layanan air minum dan sanitasi layak yang terintegrasi dengan penyediaan dan

pengembangan perumahan.

8. Revitalisasi dan pengembangan industrialisasi perumahan.

Untuk melaksanakan kebijakan nasional pembangunan perumahan yang diamanatkan dalam RPJMN

2015 - 2019, arah kebijakan penyediaan perumahan untuk 5 (lima) tahun ke depan 2015 – 2019, yaitu

untuk memperluas akses terhadap tempat tinggal yang layak yang dilengkapi dengan sarana dan

prasarana dan utilitas yang memadai untuk seluruh kelompok masyarakat secara berkeadilan, melalui

pengembangan multi-sistem penyediaan perumahan secara utuh dan seimbang, meliputi (1)

Pengendalian Perumahan Komersial, (2) Penguatan Perumahan Umum dan Rumah Susun, (3)

Pemberdayaan Perumahan Swadaya, dan (4) Fasilitas Perumahan Khusus. Target Rencana Strategis

penyediaan perumahan Tahun 2015 – 2019 berdasarkan target RPJMN 2015 – 2019 adalah sebagai

berikut:

1. Pembangunan Rumah Susun untuk MBR yang dilengkapi dengan PSU pendukungnya sebanyak

550.000 unit.

2. Pembangunan Rumah Khusus di daerah pasca bencana/ konflik, maritim/ nelayan dan perbatasan

negara yang dilengkapi PSU pendukung sebanyak 50.000 unit.

3. Fasilitasi bantuan stimulan pembangunan baru rumah swadaya sebanyak 250.000 unit.

4. Fasilitasi bantuan stimulan peningkatan kualitas rumah swadaya sebanyak 1.500.000 unit.

5. Pembangunan Rumah layak huni, yang diantaranya rumah umum tapak layak huni yang difasilitasi

melalui bantuan PSU rumah umum sebanyak 676.950 unit.

Page 23: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

3-7

Strategi yang akan dilakukan untuk pencapaian target tersebut adalah:

1. Meningkatkan harmonisasi, sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan regulasi dan kebijakan

pembangunan perumahan yang implementatif dan berpihak kepada seluruh kelompok masyarakat

secara proporsional dan berimbang, sehingga tercipta iklim yang kondusif untuk mempercepat

penyediaan perumahan yang layak bagi MBR.

2. Memberdayakan seluruh pemangku kepentingan dalam rangka mewujudkan pembangunan

perumahan yang sinergis, efektif dan efisien, yaitu pemerintah sebagai regulator dan enabler,

sedangkan masyarakat dan dunia usaha sebagai provider:

1) Membenahi tata laksana dan penguatan dukungan kelembagaan pembangunan perumahan, baik

di pusat maupun daerah;

2) Melaksanakan program-program strategis nasional dan percontohan untuk penyediaan tempat

tinggal yang layak terutama untuk MBR;

3) Meningkatkan kualitas dan kapasitas pelaku pembangunan perumahan dengan pembinaan dalam

rangka menjamin kualitas dari pembangunan rumah yang layak huni;

4) Mendorong pemerintah daerah agar berperan sesuai kewenangannya dalam pembangunan

perumahan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota didukung dengan mekanisme

pendanaan yang tepat baik melalui dana dekonsentrasi, tugas pembantuan, hibah maupun Dana

Alokasi Khusus (DAK).

3. Meningkatkan kualitas perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan perumahan:

1) Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Pemukiman

(RP3KP) di pusat dan daerah dalam rangka perencanaan pembangunan PKP yang terpadu

(lintas sektor maupun wilayah);

2) Mensinergikan perencanaan pembangunan perumahan dengan sistem perencanaan

pembangunan nasional dengan mengintegrasikan RP3KP ke dalam penyusunan RPJMN dan

RPJMD;

Page 24: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

3-8

3) Meningkatkan kualitas pengembangan kebijakan dan perencanaan yang terpadu melalui

penyediaan data yang akurat dan termutakhir;

4) Mengoptimalkan pengawasan dan pengendalian dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan

pembangunan perumahan yang akuntabel melalui pengembangan audit perumahan.

4. Mengembangkan pengelolaan tanah yang efektif dan efisien untuk pembangunan perumahan bagi

MBR sekaligus dalam rangka pengendalian harga tanah:

1) Pengendalian pembangunan rumah tapak dan percepatan pembangunan rumah susun di

perkotaan;

2) Pengembangan sistem pertanahan perumahan: Penyediaan dan pencadangan lahan, penataan

dan konsolidasi lahan, dan Pemanfaatan tanah negara, tanah terlantar dan tanah wakaf.

5. Mengembangkan multi-sistem penyediaan perumahan yang berkeadilan:

1) Pengendalian Perumahan Komersial melalui penerapan hunian berimbang, serta penetapan

insentif dan disinsentif;

2) Penguatan Perumahan Umum melalui fasilitasi penyediaan rumah umum tapak yang

dilaksanakan oleh swasta, serta pembangunan rumah susun, baik sewa maupun milik dengan

memanfaatkan tanah negara dan terlantar;

3) Pemberdayaan Perumahan Swadaya melalui peningkatan keswadayaan masyarakat dalam

pembangunan, pemeliharaan dan pencegahan rumah tidak layak huni, serta peningkatan kualitas

rumah tidak layak huni: Pengembangan baledaya perumahan sekaligus sebagai pusat informasi

daerah, pendampingan perumahan swadaya melalui pelembagaan Tenaga Penggerak

Masyarakat (TPM), penyediaan dan peningkatan kualitas PSU lingkungan perumahan, dan

bantuan stimulan untuk pembangunan rumah baru, kampung deret dan peningkatan kualitas

rumah;

4) Fasilitasi Perumahan Khusus melalui pembangunan rumah khusus di daerah pasca

bencana/konflik, kawasan tertinggal, maritim/nelayan dan perbatasan negara.

6. Meningkatkan efisiensi dalam industri pembangunan perumahan yang berkelanjutan:

1) Standardisasi perijinan

2) Pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan

Page 25: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

3-9

3) Pengembangan dan penyediaan logistik bahan bangunan murah.

3.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN

Untuk mewujudkan pembangunan Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015 – 2019 menjadi Indonesia

yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong melalui pembangunan nasional

yang lebih cepat, kuat, inklusif serta berkelanjutan, maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat menjabarkan Visi Pembangunan Nasional tersebut ke dalam Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan peran, tugas dan fungsinya serta

dengan mempertimbangkan pencapaian pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

periode Tahun 2010 – 2014, potensi dan permasalahan, tantangan utama pembangunan yang dihadapi

lima tahun ke depan serta sasaran utama dan arah kebijakan pembangunan nasional dalam RPJMN

Tahun 2015 – 2019.

Arah kebijakan penyediaan perumahan 2015-2019 adalah memperluas akses terhadap tempat tinggal

yang layak dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai untuk seluruh kelompok masyarakat

secara berkeadilan, melalui pengembangan multi-sistem penyediaan perumahan secara utuh dan

seimbang meliputi: pengendalian perumahan komersial, penguatan perumahan umum, rumah susun,

pemberdayaan perumahan swadaya, dan fasilitasi perumahan khusus.

Sedangkan strategi penyediaan perumahan 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan harmonisasi, sosialisasi, dan koordinasi pelaksanaan regulasi dan kebijakan

pembangunan perumahan yang implementatif dan berpihak kepada seluruh kelompok masyarakat

secara proporsional dan seimbang, sehingga tercipta iklim yang kondusif untuk mempercepat

penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau bagi MBR.

2. Memberdayakan seluruh pemangku kepentingan dalam rangka mewujudkan pembangunan

perumahan yang sinergis, efektif, dan efisien, yaitu pemerintah sebagai regulator dan enabler,

sedangkan masyarakat dan dunia usaha sebagai provider, melalui:

Page 26: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

3-10

a. Membenahi tata laksana dan penguatan dukungan kelembagaan pembangunan perumahan baik di

pusat maupun daerah.

b. Melaksanakan program-program strategis nasional dan percontohan untuk penyediaan tempat

tinggal yang layak terutama untuk MBR.

c. Meningkatkan kualitas dan kapasitas pelaku pembangunan perumahan dengan pembinaan dalam

rangka menjamin kualitas dari pembangunan rumah yang layak huni.

d. Mendorong pemerintah daerah agar berperan sesuai kewenangannya dalam pembangunan

perumahan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/ kota didukung dengan mekanisme

pendanaan yang tepat baik melalui dana dekonsentrasi, tugas pembantuan, hibah maupun DAK.

e. Memberdayakan BUMN di bidang perumahan untuk melaksanakan operasionalisasi kebijakan

pemerintah.

3. Meningkatkan kualitas perencanaan dan penyelenggaraan perumahan, melalui:

a. Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman

(RP3KP) di pusat dan daerah dalam rangka perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan

permukiman yang terpadu (lintas sector maupun wilayah).

b. Mensinergikan perencanaan pembangunan perumahan sengan system perencanaan

pembangunan nasional dengan mengintergrasikan RP3KP ke dalam penyusunan RPJMN dan

RPJMD.

c. Meningkatkan kualitas pengembangan kebijakan dan perencanaan melalui penyediaan data yang

akurat dan termutakhir.

d. Mengoptimalkan pengawasan dan pengendalian dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan

perumahan yang akuntabel melalui pengembangan audit perumahan.

4. Mengembangkan pengelolaan tanah yang efektif dan efisien untuk pembangunan perumahan bagi

MBR sekaligus dalam rangka harga tanah, melalui:

a. Pengendalian pembangunan rumah tapak dan percepatan pembangunan rumah susun di

perkotaan.

Page 27: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

3-11

b. Pengembangan system pertanahan perumahan dengan penyediaan dan penadangan lahan,

penataan dan konsolidasi lahan, dan pemanfaatan tanah Negara, tanah terlantar, dan tanah wakaf.

5. Mengembangkan multi-sistem penyediaan perumahan yang berkeadilan, melalui:

a. Pengendalian perumahan komersial, melalui: penerapan hunian berimbang, serta penetapan

insentif dan disinsentif.

b. Penguatan perumahan umum melalui: fasilitasi penyediaan rumah umum tapak yang dilaksanakan

oleh swasta, serta pembangunan apartemen murah (rusun) baik sewa maupun milik dengan

memanfaatkan tanah negara dan terlantar.

c. Pemberdayaan perumahan swadaya melalui peningkatan keswadayaan masyarakat dalam

pembangunan, pemeliharaan, dan pencegahan rumah tidak layak huni, serta peningkatan kualitas

rumah tidak layak huni, melalui: pengembangan baledaya perumahan sekaligus sebagai pusat

informasi daerah, pendampingan perumahan swadaya melalui pelembagaan Tenaga Penggerak

Masyarakat (TPM), penyediaan dan peningkatan kualitas PSU lingkungan perumahan, dan

bantuan stimulan untuk pembangunan rumah baru, kampong deret, dan peningkatan kualitas

rumah.

d. Fasilitasi perumahan khusus melalui: pembangunan pondok singgah di kawasan strategis

perkotaan (rumah sakit, pasar, terminal, stasiun, pelabuhan), pembangunan rumah khusus paska

bencana, paska konflik, dan perbatasan.

6. Meningkatkan efisiensi dalm industri pembangunan perumahan yang berkelanjutan, melalui:

a. Standardisasi perijinan.

b. Pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan.

c. Pengembangan dan penyediaan logistic bahan bangunan murah.

Program Sejuta Rumah merupakan salah satu strategi dalam rangka mengatasi backlog penyediaan

perumahan, baik untuk MBR (± 60%) maupun Non MBR (± 40%) dengan melibatkan seluruh

stakeholders perumahan antara lain: pemerintah pusat, pemerintah daerah (provinsi/kabupaten/kota),

Perum Perumnas, BPJS-T, Assosiasi Perumahan (REI, APERSI, ASPERI, dan lain-lain), masyarakat dan

Perbankan. Dalam rangka keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan

Page 28: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

3-12

rakyat sebagaimana diamanatkan pada Misi ke–3 dan tujuan ke–4 Renstra Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat, yaitu Mempercepat menyelenggarakan pembangunan infrastruktur

pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam

rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip “infrastruktur untuk semua”,

maka arahan kebijakan penyediaan perumahan adalah melalui:

1. Penyediaan perumahan rakyat yang terpadu dgn Penataan Kawasan Kumuh untuk MBR yang sejalan

dengan Program 100–0–100 seperti pada kawasan metropolitan dan perkotaan di 35 Wilayah

Pengembangan Strategis (WPS).

2. Penyediaan perumahan rakyat mendukung Pengembangan Kota Baru Publik di Kemayoran – Jakarta

dan beberapa WPS antara lain di Sei Mangkei & Tanjung Selor, dan lain-lain.

3. Penyediaan perumahan rakyat mendukung Kawasan Perbatasan antara lain di Perbatasan

Kalimantan, NTT, Papua, dan lain-lain.

4. Penyediaan perumahan rakyat mendukung kawasan-kawasan strategis di 35 WPS seperti kawasan

industri untuk perumahan buruh di Cikarang dan Batam, kawasan pendidikan untuk hunian mahasiswa

dan pesantren di ITERA & Jatinangor, kawasan pariwisata di Tanjung Lesung dan Mandalika, dan lain-

lain.

5. Penyediaan perumahan rakyat mendukung kemaritiman melalui penyediaan perumahan bagi nelayan

dan peningkatan kualitas rumah swadaya khususnya di beberapa kota pantai seperti di Cilacap,

Ambon, Sibolga, Prigi, dan lain-lain.

6. Penyediaan permukiman dan perumahan rakyat terpadu dengan penataan sempadan sungai

khususnya pada Sungai Ciliwung di Jakarta, Sungai Bengawan Solo di Surakarta, Sungai Code dan

Sungai Winongo di Yogyakarta, Sungai Mahakam di Samarinda, Sungai Musi di Palembang, dan lain-

lain.

7. Fasilitasi pengadaan tanah untuk penyediaan perumahan rakyat di 35 WPS.

8. Penyediaan perumahan rakyat dalam rangka pengembangan kota baru secara tematik (industri,

teknologi, pariwisata, dan lain-lain) termasuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat berpenghasilan

menengah ke bawah. Kota Baru direncanakan untuk dibangun sebagai pengendali urbanisasi di

sekitar kota atau kawasan perkotaan metropolitan, untuk di luar Pulau jawa-Bali dengan konsep „Kota

Page 29: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

3-13

Satelit Mandiri‟. Kota Baru direncanakan untuk dibangun secara merata dan terpadu di setiap Pulau/

Kepulauan besar sebagai pusat pertumbuhan baru (new growth center) dan penyeimbang

pengembangan wilayah.

3.3 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYEDIAAN RUMAH SUSUN

Seiring dengan perkembangan kawasan perkotaan di Indonesia, dimana lahan semakin terbatas dan

mahal, salah satu alternatif solusi pembangunan perumahan diarahkan pada pembangunan hunian

vertikal, yaitu rumah susun. Penyediaan rumah susun dalam rangka efisiensi lahan yang makin terbatas

dan mahal, serta adanya tuntutan kebutuhan perumahan dalam jumlah yang besar bagi masyarakat

berpenghasilan rendah. Arah kebijakan penyediaan rumah susun adalah memperluas akses masyarakat

berpenghasilan rendah terhadap hunian vertikal yang layak huni dilengkapi dengan sarana dan prasarana

memadai, melalui pengembangan multi-sistem penyediaan rumah susun secara utuh dan seimbang,

meliputi pengendalian rumah susun komersial serta penguatan penyediaan rumah susun umum.

Strategi penyediaan rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah, adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan pembangunan rumah susun dengan skala besar di kawasan perkotaan yang terjangkau

prasarana, sarana, dan utilitas kota.

2. Peningkatan efektifitas dan efisiensi manajemen lahan dan hunian di perkotaan melalui fasilitasi

penyediaan rumah susun sewa dan rumah susun milik serta pengembangan instrumen pengelolaan

lahan untuk perumahan seperti konsolidasi lahan (land consolidation), bank tanah (land banking), serta

pemanfaatan lahan milik BUMN, tanah terlantar, dan tanah wakaf.

3. Pemanfaatan teknologi dan bahan bangunan yang aman dan murah serta pengembangan

implementasi konsep rumah tumbuh (incremental housing).

4. Mengadakan peremajaan/ peningkatan intensitas penyediaan rumah susun dengan pola mixed use, di

kawasan yang secara struktur sudah tidak layak hunim namun mempunyai nilai ekonomi tinggi.

Page 30: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

3-14

5. Penyediaan rumah susun diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan, kegiatan perekonomian

penghunim maupun menyiapkan lapangan kerja (mixed use).

6. Melibatkan peran serta masyarakat (public private partnership).

7. Merealisasikan kewajiban para pengembang yang mempunyai kewajiban membangun rumah susun

umum di dalam SIPPT (Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah).

8. Merangsang dan mengkondisikan pengembang/ masayrakat agar berperan aktif dalam pembangunan

rumah susun umum dengan memberikan insentif bidang perpajakan, deregulasi dalam perijinan,

skema pembiayaan yang lebih mudah, pembentukan badan/ lembaga yang mampu mengelola rumah

susun, maupun regulasi yang mempu mendorong kegiatan penyediaan rumah susun.

Page 31: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

4-1

BAB 4KERANGKA REGULASI DANKELEMBAGAAN

4.1 KERANGKA REGULASI

Kerangka Regulasi dalam hal ini diartikan sebagai kebutuhan regulasi yang dapat berupa Undang-

Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Instruksi Presiden atau Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat. Kerangka regulasi diarahkan untuk memfasilitasi, mendorong dan/atau

mengatur perilaku penyelenggara pembangunan serta masyarakat termasuk swasta dalam rangka

penyelenggaraan rumah susun. Kerangka regulasi juga disusun sebagai instrumen untuk memecahkan

permasalahan yang penting, mendesak, dan memiliki dampak besar terhadap pencapaian sasaran

penyelenggaraan rumah susun dan lebih jauh dalam rangka pencapaian sasaran nasional.

Saat ini efektivitas regulasi penyelenggaraan rumah susun yang ada belum optimal sehingga masih perlu

peningkatan kejelasan peran, tugas fungsi, tanggung jawab dan kewenangan, terlebih dengan adanya

penggabungan Kementerian Pekerjaan Umum dengan Kementerian Perumahan rakyat serta perlunya

penyelarasan dengan Kerangka Regulasi pada Prolegnas.

Selain itu pada tingkat pemerintah pusat, pemenuhan regulasi penyelenggaraan rumah susun yang

berupa Undang-Undang beserta turunannya relatif masih kurang, kejelasan peran, fungsi, tanggung

jawab dan kewenangan kurang jelas dan menjadi permasalahan pada saat berkoordinasi baik dengan

sektor lain maupun daerah.

Integrasi kerangka regulasi penyelenggaraan rumah susun ke dalam dokumen perencanaan strategis

sangatlah penting untuk memberikan dasar/ arah dalam penyusunan peraturan perundang-undangan

sesuai dengan kebutuhan penyediaan rumah susun. Selain itu, kerangka regulasi disiapkan untuk

mendukung penyelenggaraan rumah susun dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Rincian

rencana regulasi yang akan disusun adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Kerangka Regulasi Direktorat Rumah Susun

Page 32: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

4-2

NO KERANGKA REGULASIJUMLAH REGULASI

TOTAL KETERANGAN2015 2016 2017 2018 2019

A. Amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 7

1. RPP Penyelenggaraan Rumah Susun 1 1

2. Rapermen Perencanaan Rumah Susun 2 1 3

3. Rapermen Pelaksanaan PembangunanRumah Susun

0

4. Rapermen Penghunian dan PengelolaanRumah Susun

1 1 2

5. Raperda Penyelenggaraan RumahSusun

1 1Amanat kepada PemerintahDaerah

B. Amanat RPP Penyelenggaraan Rumah Susun 7

1. Rapermen Perencanaan Rumah Susun 3 3

2. Rapermen Pelaksanaan PembangunanRumah Susun

0

3. Rapermen Penghunian dan PengelolaanRumah Susun

1 1 2 4

C. Peraturan/ Permen Atributif/ Mandiri 15

1. Rapermen Perencanaan Rumah Susun 1 6 2 2 11

2. Rapermen Pelaksanaan PembangunanRumah Susun

0

3. Rapermen Penghunian dan PengelolaanRumah Susun

1 1

4. Pengaturan lainnya 3 3

TOTAL 2 11 7 7 2 29

4.2 KERANGKA KELEMBAGAAN

Kerangka kelembagaan merupakan perangkat Direktorat Rumah Susun yang meliputi struktur organisasi,

ketatalaksanaan, dan pengelolaan aparatur sipil negara yang digunakan untuk mencapai visi, misi, tujuan

dan sasaran serta melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan

tugas dan fungsi Direktorat Rumah Susun yang mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat.

Direktorat Rumah Susun mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan penyediaan rumah susun, perencanaan

teknik, penyusunan standar dan pedoman, pemberian bimbingan teknis dan supervise penyediaan,

penghunian dan pengelolaan, serta pemantauan dan evaluasi penyediaan rumah susun

Page 33: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

4-3

Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Rumah Susun menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan penyediaan rumah susun;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan penyediaan rumah susun;

c. Penyusunan rencana teknik di bidang penyelenggaraan penyediaan rumah susun;

d. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan penyediaan

rumah susun;

e. Pemberiaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan penyediaan rumah susun;

f. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang penyelenggaraan penyediaan rumah susun;

g. Fasilitasi penghunian dan pengelolaan rumah susun; dan

h. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.

Direktorat Rumah Susun terdiri atas:

a. Subdirektorat Perencanaan Teknik;

b. Subdirektorat Standar dan Pedoman;

c. Subdirektorat Penyediaan;

d. Subdirektorat Penghunian dan Pengelolaan;

e. Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi; dan

f. Subbagian Tata Usaha.

Subdirektorat Perencanaan Teknik mempunyai tugas penyiapan penyusunan rencana teknik di bidang

penyelenggaraan penyediaan rumah susun. Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Perencanaan

Teknik menyelenggarakan fungsi: penyiapan analisis teknik penyediaan rumah susun dan penyiapan

penyusunan rencana penyediaan rumah susun. Subdirektorat Perencanaan Teknik terdiri atas: Seksi

Analisa Teknik yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis teknik penyediaan rumah

susun; dan Seksi Penyusunan Rencana yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan rencana penyediaan rumah susun.

Page 34: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

4-4

Subdirektorat Standar dan Pedoman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan norma,

standar, prosedur, dan kriteria serta penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

penyelenggaraan penyediaan rumah susun. Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Standar dan

Pedoman menyelenggarakan fungsi: penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang penyelenggaraan penyediaan rumah susun; dan penyiapan pemberian bimbingan teknis dan

supervisi di bidang penyelenggaraan penyediaan rumah susun. Subdirektorat Standar dan Pedoman

terdiri atas: Seksi Penyusunan Standar yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan penyediaan rumah susun; dan Seksi

Bimbingan Teknis yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan

supervisi di bidang penyelenggaraan penyediaan rumah susun.

Subdirektorat Penyediaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang

penyelenggaraan penyediaan rumah susun dan penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan

penyelenggaraan penyediaan rumah susun. Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Penyediaan

menyelenggarakan fungsi: penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan penyediaan

rumah susun dan penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan penyediaan

rumah susun. Subdirektorat Penyediaan terdiri atas: Seksi Penyediaan Wilayah I yang mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan penyediaan rumah susun

dan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan penyediaan rumah

susun di wilayah Jawa dan Sumatera; dan Seksi Penyediaan Wilayah II yang mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan penyediaan rumah susun

dan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan penyediaan rumah

susun di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Subdirektorat Penghunian dan Pengelolaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan fasilitasi

penghunian dan pengelolaan rumah susun. Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Penghunian

dan Pengelolaan menyelenggarakan fungsi: penyiapan fasilitasi penghunian, pengalihan dan

pemanfaatan rumah susun; dan penyiapan fasilitasi pengelolaan rumah susun. Subdirektorat Penghunian

dan Pengelolaan terdiri atas: Seksi Penghunian yang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan

Page 35: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

4-5

fasilitasi penghunian, pengalihan dan pemanfaatan rumah susun; dan Seksi Pengelolaan yang

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi pengelolaan rumah susun.

Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan pemantauan dan evaluasi di

bidang penyelenggaraan penyediaan rumah susun. Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat

Pemantauan dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi: pelaksanaan pemantauan di bidang

penyelenggaraan penyediaan rumah susun dan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang

penyelenggaraan penyediaan rumah susun. Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi terdiri atas: Seksi

Pemantauan yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan di bidang

penyelenggaraan penyediaan rumah susun; dan Seksi Evaluasi dan Pelaporan yang mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penyelenggaraan

penyediaan rumah susun.

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan,

perlengkapan, rumah tangga, administrasi barang milik negara, tata naskah dinas, dan kearsipan serta

menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan kepada pimpinan dalam rangka mendukung kinerja pimpinan

dan melakukan kegiatan penatausahaan pimpinan.

Page 36: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

4-6

Penggambaran struktur organisasi Direktorat Rumah Susun adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Direktorat Rumah Susun

Page 37: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

5-1

BAB 5PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTAKERANGKA PENDANAAN

5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN

Sesuai dengan RPJM Nasional 2015-2019 yang menyebutkan bahwa salah satu sasaran pembangunan

perumahan adalah terfasilitasinya penyediaan hunian layak dan terjangkau untuk 2,2 juta rumah tangga

dari anggaran Pemerintah dalam menurunkan akumulasi kekurangan tempat tinggal khususnya

masyarakat berpenghasilan rendah menjadi lima juta rumah tangga di tahun 2019 melalui penyediaan

rumah susun sewa untuk 550.000 rumah tangga. Dalam mendukung penyediaan rumah susun sewa

sebanyak 550.00 unit tersebut, program dan kegiatan Direktorat Rumah Susun terdiri atas pembangunan

rumah susun sewa, pemeliharaan/ revitalisasi rumah susun sewa, serta dukungan manajemen dan tugas

teknis.

5.1.1 Pembangunan Rumah Susun Sewa

Pembangunan perumahan ditujukan untuk menunjang kebutuhan perumahan dan memberikan

akomodasi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sejalan dengan pembangunan rumah susun dengan

system kepemilikan, sejak tahun 1984 dibangun pula rumah susun sewa yang dapat dihuni secara sewa

baik harian maupun bulanan. Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam

suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam

arah horizontal maupun vertical dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan

digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama,

benda bersama, dan tanah bersama.

Rumah susun merupakan alternatif pilihan perumahan di kawasan perkotaan akibat keterbatasan lahan

dan harga lahan yang mahal, maka dalam pembangunan rumah susun dapat memenuhi aspek-aspek

yang menjadi dasar pilihan masyarakat, yaitu:

Page 38: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

5-2

1. Aksesbilitas lokasi rumah susun terhadap fasilitas perkotaan, seperti lapangan pekerjaan, transportasi,

pendidikan, perdagangan, kesehatan, dan perbelanjaan.

2. Status kepemilikan yang terjamin secara hukum.

3. Harga yang terjangkau oleh masyarakat kelompok sasaran.

4. Kelengkapan fasilitas baik di dalam unit hunian maupun lingkungannya.

5. Lingkungan yang teratur, bersih, dan memenuhi syarat sebagai rumah layak huni.

5.1.2 Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis

Adanya target pembangunan rumah susun yang sangat besar selama periode 2015-2019 yaitu sebesar

550.000 unit, diperlukan dukungan manajemen yang meliputi: perencanaan, analisa teknis, standar dan

pedoman, bimbingan teknis, pendampingan penyediaan, penghunian dan pengelolaan, serta pemantauan

dan evaluasi. Dukungan manajemen ini akan terus berlangsung selama program penyediaan rumah

susun oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat.

Page 39: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

5-3

Program dan Kegiatan Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1 Target Pembangunan Rumah Susun Sewa 2015-2019

SASARAN/ INDIKATOR KINERJA SATUAN LOKASITARGET

2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL

Rumah Susun untuk MBR yang dilengkapi

dengan PSU dan Meubelair

Unit

Bulan

20.500

12

15.000

12

160.000

12

165.000

12

189.500

12

550.000

60

Jumlah Satuan Rumah Susun Terbangun

beserta PSU dan MeubelairUnit

Tersebar di 34

Provinsi20.500 15.000 160.000 165.000 189.500 550.000

Layanan Perkantoran Bulan 12 12 12 12 12 60

Perencanaan, Pembinaan, Bantuan, dan

Penyediaan Rumah Susun

Dokumen

Laporan

Bulan

Pusat

7

6

12

7

6

12

7

6

12

7

6

12

7

6

12

35

30

60

1. Jumlah Dokumen Analisa Teknis

Penyediaan Rumah SusunDokumen Pusat 2 2 2 2 2 10

2. Jumlah Dokumen Perencanaan

Penyediaan Rumah SusunDokumen Pusat 1 1 1 1 1 5

3. Jumlah Dokumen Fasilitasi Penyusunan

Standar Penyediaan Rumah SusunDokumen Pusat 2 2 2 2 2 10

4. Jumlah Laporan Pelaksanaan Bimbingan

Teknis Penyediaan Rumah SusunLaporan Pusat 2 2 2 2 2 10

5. Jumlah Laporan Pendampingan

Penyediaan Rumah SusunLaporan Pusat 2 2 2 2 2 10

6. Jumlah Dokumen Penghunian dan Dokumen Pusat 2 2 2 2 2 10

Page 40: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

5-4

SASARAN/ INDIKATOR KINERJA SATUAN LOKASITARGET

2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL

Pengelolaan Rumah Susun

7. Jumlah Laporan Pemantauan dan

Evaluasi Penyediaan Rumah SusunLaporan Pusat 2 2 2 2 2 10

8. Layanan Perkantoran Bulan 12 12 12 12 12 60

Page 41: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

5-5

5.2 KERANGKA PENDANAAN

Untuk melaksanakan arah, kebijakan, strategi, program, dan kegiatan utama pembangunan rumah susun,

diperlukan kerangka pendanaan yang maksimal. Perhitungan pendanaan memperhatikan, antara lain

sebagai berikut:

1. Alokasi pendanaan program adalah penjumlahan dari alokasi pendanaan kegiatan;

2. Alokasi pendanaan kegiatan merupakan penjumlahan dari alokasi pendanaan output;

3. Alokasi pendanaan output merupakan hasil proyeksi berdasarkan volume target.

Alokasi pendanaan untuk Direktorat Rumah Susun dalam Renstra Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan selama 5 (lima) tahun adalah sebesar Rp 130,497,412,000,000,- (seratus tiga puluh trilyun

empat ratus sembilan puluh tujuh milyar empat ratus dua belas juta rupiah) dengan target 550.000 unit

rumah susun (termasuk pendanaan untuk dukungan manajemen).

Page 42: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

5-6

Pendanaan Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.2 Pendanaan Direktorat Rumah Susun 2015-2019

SASARAN/ INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN LOKASIANGGARAN (Rp. Juta)

2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL

Rumah Susun untuk MBR yang dilengkapi

dengan PSU dan Meubelair

550.000

60

Unit

Bulan

Jumlah Satuan Rumah Susun Terbangun

beserta PSU dan Meubelair550.000 Unit

Tersebar di 34

Provinsi

Layanan Perkantoran 60 Bulan

Perencanaan, Pembinaan, Bantuan, dan

Penyediaan Rumah Susun

35

30

60

Dokumen

Laporan

Bulan

Pusat

1. Jumlah Dokumen Analisa Teknis

Penyediaan Rumah Susun10 Dokumen Pusat

2. Jumlah Dokumen Perencanaan

Penyediaan Rumah Susun5 Dokumen Pusat

3. Jumlah Dokumen Fasilitasi

Penyusunan Standar Penyediaan

Rumah Susun

10 Dokumen Pusat

4. Jumlah Laporan Pelaksanaan

Bimbingan Teknis Penyediaan Rumah

Susun

10 Laporan Pusat

5. Jumlah Laporan Pendampingan

Penyediaan Rumah Susun10 Laporan Pusat

Page 43: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

5-7

SASARAN/ INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN LOKASIANGGARAN (Rp. Juta)

2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL

6. Jumlah Dokumen Penghunian dan

Pengelolaan Rumah Susun10 Dokumen Pusat

7. Jumlah Laporan Pemantauan dan

Evaluasi Penyediaan Rumah Susun10 Laporan Pusat

8. Layanan Perkantoran 60 Bulan Pusat

Page 44: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

6 -1

BAB 6PENUTUP

Rencana Strategis Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019 merupakan arahan yang akan dijabarkan

ke dalam rencana program dan kegiatan di setiap Sub Direktorat di Lingkungan Direktorat Rumah Susun

untuk mencapai sasaran-sasaran strategis Direktorat Rumah Susun pada khususnya dan sasaran

strategis Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat pada umumnya.

Proses pencapaian sasaran-sasaran dalam Renstra tersebut memerlukan koordinasi, konsolidasi, dan

sinergi antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah, serta Pemerintah, Pemerintah Daerah dengan

Dunia Usaha, agar keseluruhan sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal dan mencapai

kinerja yang maksimal dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur

bidang penyediaan rumah susun yang lebih merata dan berkelanjutan. Berdasarkan hal tersebut, dalam

mencapai target-target penyelenggaraan rumah susun yang telah disepakati, perlu dilandasi dengan

kerangka regulasi, kelembagaan, dan pendanaan yang optimal.

Dalam rangka sinergi dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah khususnya Direktorat Rumah Susun akan

memberikan perhatian yang lebih besar pada aspek peningkatan kapasitas daerah (local capasity

building), sehingga pencapaian kompetensi dan kemandirian Pemerintah Daerah yang diharapkan

menjadi tidak terlalu lama. Oleh karena itu, Direktorat Rumah Susun akan menyusun lebih lanjut

peraturan-peraturan pelaksanaan berupa Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK), serta

pelaksanaan bimbingan teknis, pelatihan, maupun penyebarluasan NSPK.

Melalui pelaksanaan Rencana Strategis Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019 secara konsisten,

serta keterlibatan Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, masyarakat, maupun stakeholder perumahan,

diharapkan dapat mempercepat proses pengurangan backlog dan peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Oleh karena itu, koordinasi dan integrasi baik secara vertikal maupun horizontal dalam

bidang penyediaan perumahan terutama rumah susun, sangat diperlukan.

Page 45: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),

Rencana Strategis Direktorat Rumah SusunTahun 2015-2019

6 -2

Akhir kata, Rencana Strategis Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019 perlu untuk dijabarkan ke

dalam rencana program dan kegiatan masing-masing Sub-Direktorat di Lingkungan Direktorat Rumah

Susun secara konsisten.

Page 46: RATEGIS - sirusun.perumahan.pu.go.id · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat (1) ... Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),