Ratapan Anak Kandung

3
Ratapan Anak Kandung Aku adalah gadis yang mandiri diusiaku yang masih sangat belia. Disaat gadis seusiaku masih selalu meminta bantuan tentang segala hal kepada ibunya,aku sudah bisa mengerjakan segala hal itu sendiri,tanpa bantuan orang lain. Aku mempunyai satu orang kakak perempuan,Risa namanya.karakternya berbeda drastis hingga seratus delapan puluh derajat dariku,ia cenderung sangat manja. Sampai suatu hari aku berfikir,sepertinya bukan aku yang anak bungsu tapi kakakku. Semua itu akibat mamaku terlalu memanjakannya. Awalnya itu tak membuatku berkecil hati karena itu semua membuat aku beranggapan bahwa mama memperlalukan aku seperti ini agar aku menjadi pribadi yang mandiri sesuai keinginannya. Tapi tahun demi tahun berlalu lama-kelamaan aku menjadi tidak betah dengan perlakuan pilih kasih seperti itu. Aku merasa ada sesuatu yang mengganjal hatiku saat kakakku mendapat perlakuan lebih. Hingga pertanyaan aneh pun muncul difikiranku ‘siapakah aku?’, ‘apa aku bukan anak kandungny mama?’ Sampai suatu malam ,jawaban dari pertanyaan- pertanyaan yang kusimpan selama bertahun-tahun akhirnya terungkap. Risa sering pulang pada larut malam,hal itu membuat mama dicibir oleh para tetangga,hingga mama sangat malu untuk menampakkan batang hidungnya dluar rumah. Mama bersedih,mama tiba-tiba kekamarku dengan menitikan air mata,aku langsung bertanya “ada apa ma?kenapa mama nangis?”

Transcript of Ratapan Anak Kandung

Ratapan Anak KandungAku adalah gadis yang mandiri diusiaku yang masih sangat belia. Disaat gadis seusiaku masih selalu meminta bantuan tentang segala hal kepada ibunya,aku sudah bisa mengerjakan segala hal itu sendiri,tanpa bantuan orang lain. Aku mempunyai satu orang kakak perempuan,Risa namanya.karakternya berbeda drastis hingga seratus delapan puluh derajat dariku,ia cenderung sangat manja. Sampai suatu hari aku berfikir,sepertinya bukan aku yang anak bungsu tapi kakakku. Semua itu akibat mamaku terlalu memanjakannya.Awalnya itu tak membuatku berkecil hati karena itu semua membuat aku beranggapan bahwa mama memperlalukan aku seperti ini agar aku menjadi pribadi yang mandiri sesuai keinginannya. Tapi tahun demi tahun berlalu lama-kelamaan aku menjadi tidak betah dengan perlakuan pilih kasih seperti itu. Aku merasa ada sesuatu yang mengganjal hatiku saat kakakku mendapat perlakuan lebih. Hingga pertanyaan aneh pun muncul difikiranku siapakah aku?, apa aku bukan anak kandungny mama?Sampai suatu malam ,jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang kusimpan selama bertahun-tahun akhirnya terungkap. Risa sering pulang pada larut malam,hal itu membuat mama dicibir oleh para tetangga,hingga mama sangat malu untuk menampakkan batang hidungnya dluar rumah. Mama bersedih,mama tiba-tiba kekamarku dengan menitikan air mata,aku langsung bertanya ada apa ma?kenapa mama nangis? semakin deras tangisan mama coba mama tenang dulu ya ma,santai dulu ya,atur nafas,cerita sama lita ma,siapa yang udah buat mamanya lita nangis sampek kek gini?, mama memelukku Risa bukan kakak kandung kamu nak,aku terkejut mendengar kata-kata itu. Spontan tangisku pecah.aku dan mama sama-sama bungkam saat itu,aku tak sanggup mengeluarkn kata-kata. Hingga akhirnya mama mengakhiri kebungkaman kami Risa mama ambil dari janda yang tidak bisa merawat semua anaknya yang sebanyak itu. Untuk mengurangi beban hidupnya,Risa mama adopsi. Awalnya mama ambil Risa buat pancingan,tapi akhirnya mama sayang sama dia,mama lupa kalau dia buakan anak mama,mama lupa kalau mama punya kamu nak,aku hanya bisa terisak mendengar kata-kata mama. kamu jangan bilang sama Risa tentang hal ini ya nak,belum saatnya dia tau iya ma,jawabku.Lalu mama kembali kekamarnya dengan mata yang masih terlihat sembab. Hatiku remuk saat itu,jiwaku terpukul,nafasku seperti berhenti seketika. Sosok kakak yang dari kecil selalu bersamaku,bermain bersama,tertawa bersama,makan bersama hingga tidur pun bersama,ternyata ia bukan kakak kandungku. Ingin rasanya aku mengubah takdir namun apalah dayaku yang tak sanggup merubahnya. Hingga hari demi hari ku lalui tanpa menimbulkan sedikit pun rasa kecurigaan ditengah-tengah aku dan Risa. Hatiku menjerit ternyata aku putri tunggal dari mama dan papa,hal itu tak dapat menahan tangisku.Sepuluh tahun kemudian,,,Kini aku bekerja sebagai sekertaris di sebuah perusahaan ternama di Jakarta dan Risa menjadi desainer ternama di Prancis. Setelah ia bekerja selama tiga tahun di sana,ia mengambil cuti untuk pulang ke Indonesia. Aku menjemputnya di bandara pukul 01.00 WIB,dari kejauhan kudapati Risa tak sendiri ia bersama lelaki yang pastinya tak kukenal,aku berjalan ke arah Risa hey kak,kangen deh sambil cepika cepiki gue juga kangen binggo sama loe,mama sama papa apa kabar?,baik,mereka udah nungguin loe tuh dirumah,eh BTW ni siapa kak?cowo loe? Nemu dimana barang bagus begini?hahahaha ,sembarangan banget loe,iya ni cowo gue,gue kenal dia pas dia lagi jalan-jalan ke Paris,kenalin dong kak,oh iya sampek lupa gue hehe,Khan this is Lita,she is my lovely young sister,and Lita this is Khan,he is my boy friend.