rantai pemasaranfixxxxxxxxxxxxx

57
ASPEK PEMASARAN A. Kondisi Pasar Kondisi pasar adalah keadaan pasar yang mendasari proses dan kegiatan pemasaran dari kegiatan usaha yang direncanakan, seperti rantai pemasaran, penetapan harga, sistem pembayaran dan biaya pemasaran. 1. Rantai Pemasaran Baik tidaknya aspek pemasaran dari usaha yang akan dikembangkan, juga rantai pemasaran, perlu mendapat perhatian karena mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam mendapatkan margin. Semakin panjang rantai pemasaran dari suatu produk yang dihasilkan, cenderung semakin kecil margin yang diterima produsen dan sebaliknya semakin pendek rantai pemasaran, semakin besar margin yang diterima dari setiap unit produksi, namun demikian akan semakin sempit pemasaran dari produk yang dihasilkan. Rantai pemasaran yang dimaksud di sini adalah pola tata niaga mulai dari produsen sampai pada konsumen akhir. Sebagai contoh rantai pemasaran, channel berikut 1

description

Rantai Pemasaran

Transcript of rantai pemasaranfixxxxxxxxxxxxx

ASPEK PEMASARANA. Kondisi PasarKondisi pasar adalah keadaan pasar yang mendasari proses dan kegiatan pemasaran dari kegiatan usaha yang direncanakan, seperti rantai pemasaran, penetapan harga, sistem pembayaran dan biaya pemasaran.1. Rantai PemasaranBaik tidaknya aspek pemasaran dari usaha yang akan dikembangkan, juga rantai pemasaran, perlu mendapat perhatian karena mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam mendapatkan margin. Semakin panjang rantai pemasaran dari suatu produk yang dihasilkan, cenderung semakin kecil margin yang diterima produsen dan sebaliknya semakin pendek rantai pemasaran, semakin besar margin yang diterima dari setiap unit produksi, namun demikian akan semakin sempit pemasaran dari produk yang dihasilkan. Rantai pemasaran yang dimaksud di sini adalah pola tata niaga mulai dari produsen sampai pada konsumen akhir. Sebagai contoh rantai pemasaran, channel berikut adalah bentuk rantai pemasaran jamur di beberapa kota di daerah :Budidaya JamurKUDPedagang BiasaPengecerKonsumsi

Contoh Rantai Pemasaran JamurMargin pemasaran adalah selisih antara harga jual pada singkat pengecer dengan harga jual pada tingkat produsen, selisih tersebut dihitung dalam persentase. Besar dari margin pemasaran tidak lain dari semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan barang beserta keuntungan yang diterima oleh setiap mata rantai pemasaran. Dengan demikian, margin pemasaran adalah hasil penjumlahan antara persentase keuntungan dengan persentase biaya pemasaran yang terjadi pada setiap mata rantai pemasaran. Cara untuk menghitung margin pemasaran dapat dilakukan sebagai berikut :1. MP = - 1 100%atau2. MP = MK + BPKeterangan :MP=Margin PemasaranHJK=Harga Jual PengecerHJP=Harga Jual ProdusenMK=Margin KeuntunganBP=Biaya PemasaranContoh studi kasus :Sebagai contoh untuk menghitung margin pemasaran, berikut adalah hasil penelitian biaya-biaya pemasaran jamur di beberapa daerah penghasil ikan.Diketahui :Biaya transportasi rata-rata = 10% dari seleisih harga beli dengan harga jual.Biaya Penyimpanan rata-rata = 15%Pungutan = 5%Risiko/kerusakan = 20%Biaya lain-lain = 10%Untuk pengecer biaya yang dikeluarkan :Pungutan = 10%Biaya pendinganan rata-rata = 7 %Risiko/kerusakan = 25%Biaya-biaya lain = 5%Pada perhitungan tersebut harga jual jamur merupakan harga beli pedagang menengah dan harga beli konsumen akhir adalah harga jual pengecer. Sedangkan biaya pemasaran yang dikeluarkan sampai pada tingkat pengecer adalah jumlah biaya pemasaran pada tingkat pedagang menengah ditambah dengan biaya pemasaran pada tingkat pengecer. Jumlah keuntungan setiap badan usaha yang ikut dalam pemasaran adalah jumlah keuntungan yang diperoleh pedangang menengah ditambah keuntungan yang diperoleh oleh pengecer.

Tabel 1Perkiraan Biaya Pemasaran dan Keuntungan Pedagang Menengah dan Eceran (dalam Rp)

I. Pedagang Menengah1. a. Harga Jual 1.196.29b. Harga beli 912,50 Selisih 283,792. Biaya Pemasarana. Transportasi10%283,79=28,83b. Penyimpanan15%283,79=42,57c. Pungutan 5%283,79=14,57d. Risiko20%283,79=56,76e. Biaya Lain10%283,79=28,38170,283. Keuntungan 113,51

II. Pengecer1. a. Harga Jual 1.794,44b. Harga beli 1.196,29 Selisih 598,152. Biaya Pemasarana. Pungutan10%598,15=59,82b. Pendinginan 7%598,15=41,87c. Risiko20%598,15=119,63d. Biaya lain 5%598,15=29,91 251,23+

3. Keuntungan 346,92

Tabel 2Margin Pemasaran Hasil Produksi Jamur

UraianMargin KeuntunganBiaya Pemasaran

P.MP.EM.P113,51/912,5 = 0,1244346,92/912,5 = 0,3802460,43/912,5 = 0,5045170,28/912,5 = 0,1866251,23/912,5 = 0,2753421,51/912,5 = 0,4619

Keterangan :P.M = Pedagang MenengahP.E= Pedagang EceranM.P= Margin PemasaranSeperti terlihat dalam tabel 2, margin keuntungan adalah sebesar 12,44% untuk pedagang menengah dan 38,02% untuk pedagang eceran. Secara total, margin keuntungan di daerah ini adalah sebesar 50,46%. Semakin besar margin keuntungan, memberi indikasi semakin kecil margin yang diterima oleh produsen dan sebaliknya semakin kecil margin keuntungan semakin besar margin yang diterima produsen.Dilihat dari segi biaya pemasaran, komposisi biaya pemasaran adalah sebesar 18,66% untuk pedagang menengah dan 27,53% untuk pedagang eceran dan secara total adalah sebesar 46,19%. Besarnya biaya pemasaran yang diterima adalah sebagai akibat besarnya biaya-biaya yang dikeluarkan dalam memasarkan hasil-hasil produksi, seperti biaya transportasi, biaya penyimpanan dan pengawetan, biaya pungutan, risiko/kerusakan, dan biaya-biaya lainnya.Margin pemasaran adalah penjumlahan anatara margin keuntungan dengan biaya pemasaran dan untuk kasus ini adalah sebesar 31,10% untuk pedagang menengah, 65,55% untuk pedagang eceran dan margin pemasaran dalam subsektor perikanan di daerah ini adalah sebesar 96,64%. Semakin besar margin pemasaran berarti keuntungan dan biaya pemasaran yang diterima dan dibayar oleh lembaga-lembaga pemasaran relatif besar. Hal ini memberi indikasi bahwa pemasaran hasil produksi perikanan di daerah tersebut relative kurang efisien. Analisis margin keuntungan, biaya pemasaran dalam menyusun studi kelayakan perlu diperhatikan, karena kondisi ini memberi gambaran pada para penyusun tentang keadaan sarana/prasarana yang tersedia di daerah tersebut, di samping keadaan ini dapat membantu para penyususn tentang prospek kelayakan usaha yang direncanakan di masa yang akan datang.2. Penetapan HargaKesalahan dalam penetapan harga akan menyebabkan kesalahan dalam kelayakan usaha, oleh karenanya kebijakan dalam penetapan harga harus benar-benar diperhitungkan secara tepat dan benar. Kebijakan dalam penetapan harga adalah kegiatan yang amat penting, karena apabila harga terlalu tinggi, produk tersebut menagalami kesulitan dalam memasuki pasar, demikian pula sebaliknya dengan harga terlalu rendah menyebabkan kerugian terhadap kegiatan usaha. Penetapan harga harus benar-benar diperhitungkan, termasuk dalam menetapkan besarnya keuntungan yang diperlukan. Penentuan harga dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, penetapan harga dengan cara menentukan persentase keuntungan dan penetapan harga dengan cara menghitung biaya produksi secara keseluruhan.

a. Dengan Menentukan KeuntunganPenetapan harga jual dari hasil produksi pada hakikatnya dihitung dengan cara menjumlahkan biaya produksi atau harga pokok pembelian barang per unit serta beban biaya tetap per unit dan menentukan besarnya jumlah keuntungan yang diinginkan.Harga Jual = Dalam perhitungan ini margin ditentukan dengan angka dari 1 s.d. 100 dan margin yang diinginkan dinyatakan dalam persentase dari harga jual. Sebagai contoh, biaya produksi per unit diketahui adalah sebesar Rp 300,- dan keuntungan yang ingin diperoleh sebesar 30% maka besarnya harga jual per unit dihitung sebagai berikutHarga Jual = = 428,57Dalam contoh ini para penyusun sering mengalami kesulitan dalam menentukan biaya produksi per unit terutama besarnya fixed cost dan variable cost dari setiap unit produksi, lebih-lebih lagi apabila produk yang dihasilkan lebih dari satu jenis produk.Metode selanjutnya dalam menentukan biaya produksi sebagai ukuran untuk menentukan harga jual dari hasil produksi yang dihasilkan, dihitung dengan melakukan perhitungan dari seluruh komponen biaya dari masing-masing produk yang dihasilkan.b. Dengan anggaran Biaya ProduksiPenetapan harga melalui perhitungan komponen biaya dihitung melalui seluruh biaya (total cost) yang dibebankan untuk produk tersebut. Untuk menentukan biaya per unit dari produk yang dihasilkan dapat dihitung dari 3 jenis biaya, antara lain :

1. Biaya bahan baku2. Biaya tenaga kerja langsung3. Biaya overhead pabrikBiaya bahan bakuBiaya bahan baku adalah biaya bahan yang dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah barang sesuai dengan jumlah produksi yang direncanakan. Besarnya jumlah bahan baku yang diperkirakan berdasarkan pada rencan penjualan. Dengan mengetahui rencana penjualan, akan dapat diketahui secara pasti tentang jenis dan jumlah bahan baku yang diperlukan. Berdasarkan pada jenis dan jumlah bahan baku akan dihitung jumlah biaya baik dalam 1 bulan maupun dalam 1 tahun dan jumlah ini dibagi dengan jumlah produksi. Jumlah ini adalah harga pokok produksi dari segi bahan baku.Biaya tenaga kerja langsungBiaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan terhadap tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan produksi. Perhitungan upah tenaga kerja langsung ada yang didasarkan pada upah per unit produksi, upah per jam kerja, dan upah yang didasarkan pada banyaknya produk yang dihasilkan.Biaya overhead pabrikBiaya overhead pabrik terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya penyusutan, biaya pemeliharaan, biaya asuransi, dan biaya-biaya lainnya di luar biaya bahan mentah dan upah tenaga kerja langsung.

3. Sistem Pembayaran dan Biaya PemasaranDalam sistem pembayaran dari hasil penjualan produksi juga perlu diketahui secara jelas, apakah produk yang dijual dilakukan secra cash atau kredit dan beberapa besar potongan-potongan yang diberikan pada penjual. Apabila hasil produksi dijual dengan cara kredit, apakah pembayaran dilakukan pada setiap penyerahan barang yang kedua atau dilakukan pada setiap bulan, setiap minggu, dan lain sebagainya karena keadaan ini akan berpengaruh terhadap penyediaan modal kerja serta kemampuan usaha dalam menutup segala kegiatan ini. Demikian pula halnya dalam biaya pemasaran, apakah biaya pemasaran seperti biaya transportasi, biaya pajak, dan pungutan-pungutan lainnya merupakan beban perusahaan atau merupakan beban pembeli.B. Bauran PemasaranBauran pemasaran merupakan suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan semua ini di tunjukan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih. Pada hakekatnya bauran pemasaran (marketing mix) adalah mengelola unsur-unsur marketing mix supaya dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dengan tujuan dapat menghasilkan dan menjual produk dan jasa yang dapat memberikan kepuasan pada pelanggan dan konsumen. Marketing mix merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh suatu perusahaan sebagai salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta merupakan alat bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya.Dapat dikemukakan beberapa pengertian marketing mix oleh para ahli pemasaran seperti Kotler (2002 : 18) mengemukakan bahwa : Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa marketing mix merupakan kombinasi seperangkat alat pemasaran yang dapat dikontrol oleh perusahaan yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku pembeli pada pasar sasaran.Menurut Fandi Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4P (Produk, Price, Promotion, Place) :1. Product (Produk).Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide. Keputusan-keputusan tentang produk ini mencakup penentuan penawaran secara fisik, merknya, pembungkusnya, garansi dan servis sesudah penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan keinginan pasarnya. Jika masalah ini telah disesuikan, maka keputusan-keputusan harga, distribusi dan promosi dapat diambil. Misal, banyak jenis jamur yang di kembangkan yaitu jamur tiram, jamur kuping, jamur merang dengan varian harga yang berbeda di setiap jenis dalam ukuran yang berbeda. Masyarakat menerima baik kondisi jenis jamur yang produsen ciptakan, karena konsumen memiliki keinginan yang berbeda akan produk jamur.2. Price (Harga)Bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen. Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, sebagian pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga antara lain biaya, keuntungan, praktek saingan dan perubahan keinginan pasar. Kebijakan harga ini menyangkut penetapan jumlah potongan, merk down, dan sebagainya. Strategi penetapan harga produk barua. Skimming Price Yaitu menetapkan harga yang tinggi pada produk baru, dengan disertai promosi yang besar besaran. Kmudian semakin lama, harganyaakan semakin turun. Misalnya pada produk elktronik seperti handphone, laptop ataupun computer.b. Penetration priceYaitu kebalikan dari skimming price, dengan menetapkan harga awal serendah mungkin untuk meraih pangsa pasar yang luas menjangkau semua pangsa pasar yang luas menjangkau semua kalangan guna membangun image pada konsumen. Misalnya pada tarif layanan operator baru. Harga yang dipatok oleh produsen petani jamur masih terbilang terjangkau. Contoh penjualan jamur kuping yang berbeda demgan jamur merang dan jamur tiram dikarenakan jenis bibit jamur yang berbeda-beda harganya. Harga yang jamur kuping yang ditawarkan sangat kompetitif dan bersaing, maka dengan itu penetapan harga harus disesuaikan dengan harga umu yaitu Rp 8000,00

3. Promotion (Promosi)Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen. Periklanan adalah salah satu dari empat alat penting yang digunakan oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan masyarakat sesuai dengan yang ditargetkan. Sistem iklan tersebut dalam bentuk penyajian komunikasi non personal yang dilakukan lewat media pembayaran dengan menggunakan sponsor yang jelas. Komunikasi yang melalui sponsor bersifat massal karena menggunakan beberapa alat media seperti : radio, majalah, surat kabar, televisi, surat pos dan sebagainya.Periklanan ini menjelaskan bahwa periklanan tidak dilakukan secara langsung dalam mengadakan komunikasi dengan pasar targetnya, tetapi melalui suatu perantara media. Ada penegasan dari pendapat ini yaitu, iklan tidak hanya digunakan oleh perusahaan bisnis saja, akan tetapi dipergunakan juga secara meluas oleh lembaga-lembaga non laba.PengelompokkaCn dalam promosi penjualan meliputi :a. Customer promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang/mendorong pelanggan untuk membeli.b. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong/merangsang pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importer untuk memperdagangkan barang/jasa dan sponsorc. Sales-force promotion yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjuald. Business promotion yaitu promosi penjualan yang bertujuan untukmemperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan lama dan mendidik pelanggan.Contoh, Produsen jamur melakukan promosi dengan menggunakan metode word of mouth (mulut-kemulut) untuk melakukan promosi ke distributor atau dengan juga cara menyetorkan langsung ke distributor.4. Saluran Distribusi (Place)Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk. Untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dibidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan distribusi. Distribusi merupakan kegiatan penyimpanan produk dari produsen sampai ke konsumen pada waktu yang tepat.Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang tempat / distribusi, yaitu :a) Sistem transportasi perusahaanb) Sistem penyimpanan c) Pemilihan saluran distribusiSelain empat variabel marketing mix di atas, perusahaan juga harus memperhatikan dua variabel lainnya yaitu :

4.1 Kekuatan Politik (Political Power)Kekuatan politik, hukum, dan perundang-udangan dalam lingkungan pemasaran sangat erat berhubungan satu sama lain. Perundang-undangan diberlakukan, keputusan-keputusan hukum diinterpretasikan oleh pengadilan dan instansi-instansi pelaksana dibentuk dan dioperasikan, sebagian besar oleh orang-orang yang dipilih atau ditunjuk untuk menjabat dalam posisi-posisi politik. Akibatnya, kekuatan politik dalam lingkungan pemasaran memiliki potensi untuk mempengaruhi keputusan dan strategi pemasaran.4.2 Hubungan Masyarakat (Public Opinion)Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok dan penyalur akan tetapi ia juga harus berhubungan dengan kelompok kepentingan masyarakat yang besar. Masyarakat dapat mendukung atau menghalangi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Perusahaan yang bijaksana mengambil langkah nyata untuk mengolah hubungan yang berhasil dengan masyarakat utamanya. Kebanyakan perusahaan mengoperaikan departemen hubungan masyarakat untuk merencanakan hubungan itu. Contoh apabila konsumen masuk pada salah satu swalayan terdapat beberapa varian jamur yang tertata rapi di rak bagian jamur. Hal tersebut sangat mempengaruhi konsumen dan menentukan konsumen dalam menentukan pilihan jamur yang akan dibeliC. SWOT1. DefinisiANALISIS SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses) suatu organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan sekitar untuk merumuskan strategi yang tepat bagi organisasi. Hal ini melibatkan penentuan tujuan organisasi dan mengidentifikasi faktor-faktor internal serta eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu. Metode SWOT ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang pada waktu itu (dasawarsa 1960-an dan 1970-an) sedang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford dengan menggunakan data dari berbagai perusahaan. Analisis SWOT dibuat berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal organisasi.a. Strengths (Kekuatan) adalah segala hal yang dibutuhkan pada kondisi yang sifatnya internal organisasi agar supaya kegiatan-kegiatan organisasi berjalan maksimal. Misalnya : kekuatan keuangan, motivasi anggota yang kuat, nama baik organisasi terkenal, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih, anggota yang pekerja keras, memiliki jaringan organisasi yang luas, dan lainnya.b. Weaknesses (Kelemahan) adalah terdapatnya kekurangan pada kondisi internal organisasi, akibatnya kegiatan-kegiatan organisasi belum maksimal terlaksana. Misalnya ; kekurangan dana, memiliki orang-orang baru yang belum terampil, belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai organisasi, anggota kurang kreatif dan malas, tidak adanya teknologi dan sebagainya.c. Opportunities (Peluang) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif,yang dapat dan mampu mengarahkan kegiatan organisasi kearahnya. Misalnya ; Kebutuhan lingkungan sesuai dengan tujuan organisasi, masyarakat lagi membutuhkan perubahan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap organisasi yang bagus, belum adanya organisasi lain yang melihat peluang tersebut, banyak pemberi dana yang berkaitan dengan isu yang dibawa oleh organisasi dan lainnya.d. Threats (Ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang mampu menghambat pergerakan organisasi. Misalnya : masyarakat sedang dalam kondisi apatis dan pesimis terhadap organisasi tersebut, kegiatan organisasi seperti itu lagi banyak dilakukan oleh organisasi lainnya sehingga ada banyak competitor atau pesaing, isu yang dibawa oleh organisasi sudah basi dan lainnyaDiagram SWOTPELUANG (Eksternal)ANCAMAN (Eksternal)KELEMAHAN (Internal)KEKUATAN (Internal)

Kuadran IV : TURN AROUNDKuadran I : AGRESIF

Kuadran III : DEFENSIFKuadran II : DIVERIFIKASI

Kuadran IMerupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi tersebut memiliki kekuatan dan peluang, sehingga dapat mengarahkan seluruh potensi internal organisasi untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. (Growth oriented strategy)Kuadran IIMeskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. Diversifikasi yakni membuat strategi yang berbeda (lain dari yang biasanya) dengan memanfaatkan kekuatan internal, sehingga dimasa yang akan datang memungkinkan terciptanya peluang.

Kuadaran IIIOrganisasi medapatkan peluang (eksternal) yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/ kelemahan internal. Fokus organisasi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal organisasi sehingga dapat merebut peluang dari luar tersebut dengan baik.Kuadran IVIni merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, organisasi tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang digunakan yakni mempertahankan diri untuk membangun kekuatan internal dan meminimalisir kelemahan.

2. Matriks SWOTLangkah yang dilakukan selanjutnya yakni mendata seluruh indikasi organisasi secara jelas, sehingga memudahkan dalam mencari strategi yang tepat dan efektif. Untuk memudahkan menganalisis gunakanlah matriks SWOT. Matriks SWOT adalah alat untuk menyusun faktor-faktor strategis organisasi yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Analisis ini dalam dunia kedokteran dimisalkan sebagai sebuah alat diagnosa untuk mendeteksi dan menemukan jenis penyakit pada pasien, dengan cara menampung/mendata terlebih dahulu keluhan-keluhan yang diutarakan pasien. Dalam menyajikan matrik SWOT, Kekuatan (Strengths) harus didata oleh pelaku organisasi. Dengan kata lain menampung seluruh kekuatan lembaga atau organisasi yang mencakup SDM, kantor atau sekretariat, jaringan dan sarana prasarana yang dimiliki. Kelemahan (Weaknesses) juga mencakup yang kelemahan-kelemahan internal organisasi yang demikian itu. Sehingga Strengths dan Weaknesseses adalah kondisi internal lembaga yang dirasakan atau ditemukan saat ini. Setelah itu pikirkan dan lihatlah di luar organisasi (lingkungan masyarakat dan sekitarrnya) begitu banyak Kesempatan (Opportunities), segera anda tuliskan lalu data potensi eksternal itu. Adapun kondisi eksternal yang mengusik eksistensi lembaga anda berupa Ancaman (Threats) juga perlu anda data. Untuk memudahkan anda dalam pendataan, anda dapat menggunakan tabel diagnosis SWOT.(Tabel Diagnosis SWOT)POSITIFNEGATIF

INTERNALKEKUATANKELEMAHAN

1Budidaya Jamur Tiram tidak begitu sulit1Jika terjadi kontaminasi maka bisa memperlambat proses produksi.

2Resiko merugi/kegagalan kecil dengan modal yang relatif kecil.2Jika terjadi perubahan suhu yang sangat ekstrem akan mengakibatkan penurunan kualitas produksi.

3Usaha ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang Banyak.3Promosi yang belum optimal.

EKSTERNALPELUANGANCAMAN

1Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan1Kemungkinan ada penyakit tanaman.

2Permintaan pasar tiap tahunnya selalu meningkat.2Persaingan dalam pemasaran.

3Memberikan keuntungan yang cukup besar.3Masih sulitnya mencari bibit dari dalam daerah.

Setelah melakukan pendataan dan mendeteksi potensi internal dan eksternal organisasi, berikutnya adalah membuat matriks SWOT. Dalam membuat matriks SWOT, seluruh data dari tabel diagnosis ditransfer kedalam bentuk matriks SWOT, untuk dicarikan strategi yang tepat INTERNAL

EKSTERNALStrenghts (Kekuatan)Weakness (Kelemahan)

1Budidaya Jamur Tiram tidak begitu sulit1Jika terjadi perubahan suhu yang sangat ekstrem akan mengakibatkan penurunan kualitas produksi.

2Resiko merugi/kegagalan kecil dengan modal yang relatif kecil.2Jika terjadi kontaminasi maka bisa memperlambat proses produksi.

3Usaha ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang Banyak.

Opportunity (Peluang)Strategi OS(Ada kekuatan dan dari eksternal ada peluang, ornaisasi dapat berkembang)Strategi OW(Ada peluang besar dari luar, namun hati-hati internal organisasi lemah)

1Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan1Meningkatkan kuantitas hasil produksi dengan menjaga kualitas produk untuk memenuhi atau memanfaatkan peluang pasar yang ada. 1Meningkatkan jumlah kapasitas produksi dan outlet pemasaran untuk memenuhi permintaan konsumen yang tinggi.

2Permintaan pasar tiap tahunnya selalu meningkat.2Mengikuti pameran dan pelatihan dari berbagai instansi pemerintah ataupun swasta untuk meningkatkan promosi produk.2Mengikuti kegiatan pameran dan pelatihan yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta agar pengusaha dapat menyediakan bahan baku produksi sendiri.

3Memberikan keuntungan yang cukup besar.3Menjaga hubungan yang baik dengan pedagang pengecer agar kegiatan pemasaran dan promosi produk di Kota dapat berjalan dengan baik.

3Melakukan atau mengajukan pinjaman modal pada lembaga perbankan untuk menunjang kelancaran proses produksi dalam rangka memenuhi permintaan pasar.

Threatss (Ancaman)Strategi TS(Ada ancaman dari luar, namun tidak perlu kuatir karena internal organisasi sangat kuat)Strategi TW(Gawat, ada ancaman dari luar disisi lain secara internal organisasi masih banyak kelemahan)

1Kemungkinan ada penyakit tanaman.1Mempertahankan kualitas produk dan harga produk yang tetap terjangkau oleh konsumen untuk menghadapi pesaing.1Melakukan promosi produk untuk mengantisipasi adanya pesaing dari produk sejenis.

2Persaingan dalam pemasaran.2Menggunakan keunggulan atribut produk dalam menembus persaingan pasar dan sekaligus untuk menghadapi adanya ancaman eksistensi produk pesaing.2Mengoptimalkan harga produksi untuk menghadapi pesaing dalam memenuhi permintaan pasar.

3Masih sulitnya mencari bibit dari dalam daerah.3Mengoptimalkan kegiatan distribusi dalam kota untuk meminimalkan biaya distribusi.3Mengoptimalkan penggunaan bahan baku untuk mengantisipasi kurangnya modal dalam kegiatan produksi.

(Matriks SWOT)Setelah memasukan data ke matriks SWOT, maka selanjutnya adalah menentukan strategi dengan mempertimbangkan berbagai indikasi yang telah didata. Adapun strategi-strategi tersebut, yakni :a. Strategi OS adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan jalan pikiran organisasi yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Inilah yang merupakan strategi agresif positif yaitu menyerang penuh inisiatif dan terencana. Datalah program atau kegiatan yang akan dilaksanakan, kapan waktunya dan dimana dilaksanakan, sehingga tujuan organisasi akan tercapai secara terencana dan terukur. Dalam strategi SO, organisasi mengejar peluang-peluang dari luar dengan mempertimbangkan kekuatan organisasi.b. Strategi OW adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan dalam organisasi. Dalam hal ini perlu dirancang strategi turn around yaitu strategi merubah haluan. Maksudnya, terkadang harus mundur satu atau dua langkah ke belakang untuk maju melangkah jauh ke depan. Peluang eksternal yang besar penting untuk diraih, namun permasalahan internal atau kelemahan yang ada pada internal organisasi lebih utama untuk dicarikan solusi, sehingga capaian peluang yang besar tadi perlu diturunkan skalanya sedikit. Dalam hal ini kelemahan-kelemahan organisasi perlu diperbaiki dan dicari solusinya untuk memperoleh peluang tersebut.c. Strategi TS adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan kekuatan yang dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman yang terdeteksi. Strategi ini dikenal dengan istilah strategi diversifikasi atau strategi perbedaan. Maksudnya, seberapa besar pun ancaman yang ada, kepanikan dan ketergesa-gesaan hanya memperburuk suasana, untuk itu pahamilah bahwa organisasi tersebut memiliki kekuatan yang besar yang bersifat independen dan dapat digunakan sebagai senjata untuk mengatasi ancaman tersebut. Mulailah mengidentifikasi kekuatan dan menggunankannya untuk mengurangi ancaman dari luar.d. Strategi TW adalah strategi yang diterapkan kedalam bentuk kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Karena dalam kondisi ini, organisasi anda sedang dalam bahaya, kelemahan menimpa kondisi internal sedangan ancaman dari luar juga menyerang. Bila tidak mengambil strategi yang tepat, maka kondisi ini bisa berdampak buruk bagi citra dan eksistensi organisasi kedepan, Yang perlu dilakukan adalah bersama seluruh elemen organisasi merencanakan suatu kegiatan untuk mengurangi kelemahan organisasi, dan menghindar dari ancaman eksternal.Secara garis besar dalam penentuan strategi, yakni jika kelemahan organisasi besar, walaupun ada peluang ataupun ancaman, maka yang perlu dilakukan adalah mengadakan konsolidasi internal. konsolidasi internal bertujuan untuk menguatkan kembali kelemahan-kelemahan organisasi, seperti SDM, infrastruktur, pendanaan dan lainnya, sehingga mampu menghadapi ancaman serta menangkap peluang dari eksternal. Sedangkan kalau yang terjadi adalah organisasi memiliki kekuatan yang besar, maka organisasi dapat membuat strategi dengan perencanaan yang matang, sistematis dan terukur dengan memanfaatkan sumber daya potensial organisasi, untuk bergerak menuju tujuang organisasi. Hal ini dilakukan agar dapat menekan ancaman dari luar, serta menangkap peluang yang ada.

SIKLUS HIDUP PRODUKSiklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatuproduk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.Perkenalan Tumbuh Kedewasaan Kemunduran

Ada berbagai pendapatan mengenai tahap tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa keseluruhan tahap tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline (obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline.Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :1. Tahap pengenalan (introduction). Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru). Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.2. Tahap pertumbuhan (growth).Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.3. Tahap kedewasaan (maturity)Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.

4. Tahap kemunduran (decline)Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun. Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksinya agar lebih efisien.c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of market volume.Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :1. Tahap Perkenalan (Introduction)a. Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy) Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya pemasaran.c. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy) Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling besar.d. Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy) Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah.2. Tahap Pertumbuhan (Growth)Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan cara:a. Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.b. Perusahaan menambahkan model model baru dan produk produk penyerta (yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk utama)c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang baru.e. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product preference advertising)f. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.3. Tahap Kedewasaan (Maturity)a. Perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.b. Memodifikasi pasar dimana perusahaan berusaha untuk memperluas pasar untuk merek yang mapan.c. Perusahaan mencoba menarik konsumen yang merupakan pemakai produknya.d. Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement) yaitu bertujuan menambah keistimewaan baru yang memperluas keanekagunaan, keamanan atau kenyaman produk.e. Strategi defensif dimana perusahaan untuk mempertahankan pasar yang mana hasil dari strategi ini akan memodifikasi bauran pemasaran.f. Strategi peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk.g. Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk seperti model, warna, kemasan dan lain lain.h. Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.4. Tahap Penurunan (Decline)a. Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.b. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produkc. Mencari pasar barud. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri dapat diatasie. Mengurangi investasi perusahaan secara selesktif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan.f. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepatg. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.3. PERAMALANPeramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess), tetapi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu, maka peramalan menjadi lebih sekedar perkiraan. Peramalan dapat dikatakan perkiraan yang ilmiah (educated guess). Setiap pengambilan keputusan yang menyangkut keadaan di masa yang akan datang, maka pasti ada peramalan yang melandasi pengambilan keputusan tersebut (Sofyan Assauri, 1984).1) Pendefenisian Tujuan Peramalan1) Dilihat dari Jangka Waktu Ramalan yang Disusuna) Peramalan jangka pendek (Short Term), yaitu peramalan yang dilakukan untuk menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya bersifat harian ataupun mingguan ataupun jangka wanktunya satu tahun atau kurang yang ditentukan oleh Low Management. Selain itu peramalan ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur, penjadwalan kerja, dan lain-lain keputusan kontrol jangka pendek.b) Peramalan jangka menengah (Medium Term), yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya satu hingga lima tahun ke depan Peramalan ini lebih mengkhususkan dibandingkan peramalan jangka panjang, biasanya digunakan untuk menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan penentuan anggaran.c) Peramalan jangka panjang (Long Term), yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari lima tahun yang akan datang. Peramalan jangka panjang digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai perencanaan produk dan perencanaan pasar, pengeluaran biaya perusahaan, studi kelayakan pabrik, anggaran, purchase order, perencanaan tenaga kerja serta perencanaan kapasitas kerja.2) Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :a) Peramalan KualitatifYaitu peramalan yang didasarkan atas kwalitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, judgement atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya permalan secara kwalitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan, seperi Delphi,S - curve, analogies dan penelitian bentuk atau morphological research atau didasarkan atas ciri - ciri normative seperti decision ma trices atau decisions trees.Beberapa metode peramalan yang digolongkan sebagai model kualitatif adalah sebagai berikut :I. Metode Delphi, Sekelompok pakar mengisi kuesioner, Moderator menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru yang diisi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses pembelajaran (learning process) dari kelompok tanpa adanya tekanan atau intimidasi individu. Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Rand Corporation pada tahun 1950 - an. Adapun tahapan yang dilakukan adalah:i. Tentukan beberapa pakar sebagai partisipan. Sebaiknya bervariasi dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda.ii. Melalui kuesioner (atau e - mail ), diperoleh peramalan dari seluruh partisipan.iii. Simpulkan hasilnya, kemudian distribusikan kembali kepada seluruh partisipan denan pertanyaan yang baru.iv. Simpulkan kembali revisi peramalan dan kondisi, kemudian dikembangkan dengan pertanyaan yang baru.v. Apabila diperlukan, ulangi tahap 4. Seluruh hasil akhir didistribusikan kepada seluruh partisipan.II. Dugaan manajemen (management estimate) atau Panel Consensus, dimana peramalan semata-mata berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya oleh manajemen senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi dari suatu atau sekelompok kecil orang yang karena pengalamannya mampu memberikan opini yang kritis dan relevan. Teknik akan dipergunakan dalam situasi dimana tidak ada situasi dimana tidak ada laternatif lain dari model peramalan yang dapat diterapkan. Bagaimanapun metode ini mempunyai banyak keterbatasan, sehingga perlu dikombinasikan dengan metode peramalan yang lain.III. Riset Pasar (market research), merupakan metode peramalan berdasarkan hasil - hasil dari survei pasar yang dilakukan oleh tenaga-tenaga pemasar produk atau yang mewakilinya. Metode ini akan menjaring informasi dari planggan atau pelanggan potenbsial (konsumen) berkaitan dengan rencana pembelian mereka dimasa mendatang. Riset pasar tidak hanya akan membantu peramalan, tetapi juga untuk meningkatkan desain produk dan perencanaan untuk produk-produk baru.IV. Metode kelompok terstruktur (structured group methods), seperti metode Delphi, dan lain lain. Metode Delphi merupakan teknik peramalan berdasarkan pada proses konvergensi dari opini beberapa orang atau ahli secara interaktif tanpa menyebutkan identitasnya. Grup ini tidak bertemu secara bersama dalam suatu forum untuk berdiskusi, tetapi mereka diminta pendapatnya secara terpisah dan tidak boleh secara berunding. Hal ini dilakukan untuk menghindari pendapat yang bias karena pengaruh kelompok. Pendapat yang berbeda secara signifikan dari ahli yang lain dalam grup tersebut akan dinyatakan lagi kepada yang bersangkutan, sehingga akhirnya diperoleh angka estimasi pada interval tertentu yang dapat diterima. Metode Delphi ini dipakai dalam peramalan teknologi yang sudah digunakan pada pengoperasian jangka panjang selain itu, metode ini juga bermanfaat dalam pengembangan produk baru, pengembangan kapasitas produksi, penerobosan ke segmen pasar baru dan strategi keputusan bisnis lainnya.V. Analogi histoids (Historical Analogy), merupakan teknik peramalan berdasarkan pola data masa lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara Analogi. Misalnya peramalan untuk pengembangan pasar televisi multi sistem menggunakan model permintaan televisi hitam putih atau televisi berwarna biasa. Analogi historis cenderung akan menjadi terbaik untuk penggantian produk di pasar dan apabila terdapat hubungan substitusi langsung dari produk dalam pasar itu.b) Peramalan KuantitatifYaitu peramalan yang didasarkan atas data kuntitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metoda yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metoda yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda, adapun yang perlu diperhatikan dari penggunaan metoda tersebut, adalah baik tidaknya metoda yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Metoda yang baik adalah metoda yang memberikan nilai - nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut:a. Adanya informasi tentang keadaan yang lain.b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data.c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang.Pada dasarnya metoda peramalan kuantitatif ini dapat dibedakan atas dua bagian, yaitu :1. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang merupakan deret waktu atau time - series".2. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya, yang bukan waktu yang disebut metode korelasi atau sebab akibat (causal method).Prosedur umum yang digunakan dalam peramalan secara kuantitatif adalah:1. Definisikan tujuan peramalan.2. Pembuatan diagram pencar.3. Pilih minimal dua metode peramalan yang dianggap sesuai.4. Hitung parameter - parameter fungsi peramalan.5. Hitung kesalahan setiap metode peramalan.6. Pilih metode yang terbaik, yaitu yang memiliki kesalahan terkecil.7. Lakukan verifikasi peramalan.c) Metode Weight Moving AverageWeighted Moving Average (WMA) menghasilkan nilai yang hampir sama dengan SMA. Perbedaannya adalah masalah pembobotan. Jika dalam perhitungan SMA menganggap bobot untuk setiap harga saham di masa lalu adalah sama, maka dalam perhitungan WMA menganggap bahwa harga saham satu hari yang lalu memiliki bobot yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga saham hari-hari sebelumnya. pembobotan yang lebih tinggi ini didasarkan pada relevansi harga saham masa lalu yang paling mendekati hari ini adalah yang paling baik/kuat. Sebagai contoh, jika investor ingin membuat WMA 4 hari dari suatu saham, maka dia harus:i. Memberikan bobot pada harga saham untuk setiap 1 harinya. Harga saham 1 hari sebelum mendapatkan bobot 4, harga saham 2 hari sebelum mendapatkan bobot 3, harga saham 3 hari sebelum mendapatkan bobot 2, dan harga saham 4 hari sebelum mendapatkan bobot 1.ii. Menjumlahkan semua hasil iii. Membagi hasil penjumlahan itu sebesar jumlah bobot yang telah dibebankan ke masing-masing harga saham masa lalu, yaitu 4 ditambah 3 ditambah 2 ditambah 1. Jadi nilai pembaginya adalah 10.Catatan kecil :Pertanyaan pertama yang timbul di benak kita adalah apakah perbedaan SMA dengan WMA? Tentu saja ada perbedaannya. Cukup berbeda sehingga diklasifikasikan menjadi dua bagian. Tidak cukup banyak berbeda sehingga nama mereka mirip karena menggunakan metodologi yang sama, hanya caranya yang berbeda. Bayangkan begini: Manakah harga yang memiliki bobot penekanan yang lebih besar dalam memprediksi harga didepan, harga satu jam terakhir yang kita miliki atau harga dua bulan lalu yang kita miliki? Tentu saja yang satu jam terakhir. Paling tidak pergerakan harga tidak satu jam terakhir akan lebih representatif dalam memprediksi harga didepan apabila dibandingkan dengan harga dua bulan yang lalu. Atau jika kita aplikasikan dengan kehidupan sehari-hari, ambillah kita akan membeli sebuah telepon genggam. Tentu saja kita akan mencari tahu harga telepon genggam tersebut dalam rentang waktu terakhir. Nah, mungkin kita akan lebih memperhatikan harga satu hari yang lalu dibandingkan harga dua minggu yang lalu karena menurut hemat kita pastilah pergerakan harga tidak akan berbeda jauh dengan harga satu hari lalu. Bobot penilaian inilah yang diatur oleh WMA. Pada SMA, bobot setiap harga baik dua minggu lalu atau pun dua hari yang lalu memiliki bobot penilaian yang sama. Pada WMA data terakhir memiliki bobot yang lebih besar nilainya dibandingkan harga-harga sebelumnya. Pembobotan nilai pada WMA akan tergantung pada panjang periode yang kita tetapkan. Semakin panjang periode yang ditetapkan, maka semakin besar pula pembobotan yang diberikan pada data terbaru.d) Metode Least SquareFungsi dasar Metode Least Square adalah sebagai berikut :

Contoh penggunaan Metode Least SquareDiminta membuat peramalan penjualan untuk tahun 2007 dengan menggunakan metode Least Square berdasarkan data-data berikut ini:Data Penjualan PT XTahun 2003 2006

Data-data tersebut selanjutnya dianalasis dengan cara berikut:Perhitungan Least Square

Dari perhitungan diatas, dicari nilai a dan b untuk mendapatkan fungsi persamaan peramalan metode Least Square sebagai berikut :

Sehingga persamaan trendnya adalah sebagai berikut : 157,5 + 4,5XSetelah mendapatkan fungsi persamaan trend, maka dapat diketahui ramalan penjualan tahun 2007 yang memiliki angka X = 5, yakni sebesar 180 unit yang dihitung dengan cara sebagai berikut : 157,5 + 4,5 (5) = 180

2