Rantai Makanan

10
Rantai Makanan dan Keterkaitan dengan Kegiatan Akuakultur Ima Yudha Perwira

description

ima yudha perwira

Transcript of Rantai Makanan

Page 1: Rantai Makanan

Rantai Makanan dan Keterkaitan dengan

Kegiatan Akuakultur

Ima Yudha Perwira

Page 2: Rantai Makanan

Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan.

Rantai makanan merupakan bagian dari jaring jaring makanan, di mana rantai makanan bergerak secara linear dari produsen ke konsumen teratas.

Panjang rantai makanan ditentukan dari seberapa banyak titik yang menghubungkan antar tingkatan trofik.

Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial kimia hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan umumnya terbatas 4-5 langkah saja.

Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia.

Page 3: Rantai Makanan

Hukum termodinamika juga berlaku dalam rantai makanan.

Hukum termodinamika: “Energy hanya dapat berpindah dari satu bentuk mennjadi benntuk lain tapi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan”.

Misalnya cahaya, adalah salah satu bentuk energi; untuk itu dia dapat diubah menjadi kerja, panas, atau energi potensial dari makanan. Tergantung pada keadaan, tetapi tak pernah berkurang jumlahnya.

Energi yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh makhluk hidup akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk panas untuk kemudian beradiasi ke atmosfer

Hukum termodinamika dalam Rantai Makanan

Page 4: Rantai Makanan

Produktivitas merupakan laju pemasukan dan penyimpanan energi di dalam ekosistem. Produktivitas dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: Produktivitas primer dan Produktivitas sekunder.

Produktivitas primer adalah pengubahan energi cahaya oleh produsen atau autotrof.

Produktivitas sekunder adalah penggunaan energi pada hewan dan mikroba (heterotrof).

Dalam sebuah ekosistem, produktivitas primer menunjukkan simpanan energi kimia yang tersedia bagi konsumen

Produktifitas (Laju Pemasukan dan Penyimpanan Energi)

Page 5: Rantai Makanan

Karena produktivitas merupakan laju penambahan materi organik baru, maka satuan yang digunakan adalah: satuan energi (kkal) atau satuan biomasa (gram), satuan luas (persegi), dan satuan waktu (hari, minggu, bulan, tahun).

Produktivitas primer dapat dinyatakan dalam energi persatuan luas persatuan waktu (J/m2/tahun), atau sebagai biomassa (berat kering organik) vegetasi yang ditambahkan ke ekosistem persatuan luasan per satuan waktu (g/m2/tahun).

Faktor yang mempengaruhi produktifitas primer adalah: fotosintesis, respirasi, dan faktor lingkungan.

Page 6: Rantai Makanan

MENGAPA PIRAMIDA MAKANAN SEMAKIN KE ATAS SEMAKIN

MENYEMPIT??? Tidak semua energi yang

disalurkan itu tersalurkan semua (terjadi penyusutan

energi), sebagian digunakan untuk dirinya bertahan hidup

dan juga tidak semua pemakan mampu memakan

apa yang mereka makan.

Page 7: Rantai Makanan

Piramida rantai makanan adalah gambaran susunan antar trofik dapat disusun berdasarkan kepadatan populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik.

Struktur/tingkat trofik dapat disusun secara urut sesuai hubungan makan dan dimakan antar trofik yang secara umum memperlihatkan bentuk kerucut atau piramida.

Ketika organisme autotrof (produsen) dimakan oleh herbifora (konsumen I), maka energi yang tersimpan dalam produsen (tumbuhan) berpindah ke tubuh konsumen I (pemakannya) dan konsumen II akan mendapatkan energi dari memakan konsumen I, dan seterusnya.

Page 8: Rantai Makanan

Tingkat Tropik pertama berisi sebagian besar organisme bersifat nabati. Organisme dalam lapisan ini disebut produsen primer karena mereka mendapatkan energi mereka dari sumber abiotik.

Tingkat trofik kedua berisi organisme yang mendapatkan energi mereka dengan makan produsen primer dan mereka disebut konsumen primer. Konsumen utama juga disebut herbifora, yang merupakan organisme yang memiliki pola makan yang sepenuhnya organisme nabati.

Tingkat trofik ketiga berisi organisme yang disebut konsumen sekunder. Konsumen sekunder seringkali disebut sebagai karnivora karena mereka makan daging, dan dalam hal ini mereka makan daging dari konsumen utama dalam tingkat di bawah mereka

Page 9: Rantai Makanan

Tingkat keempat mengandung organisme yang disebut konsumen tersier. Spesies yang merupakan konsumen tersier sering disebut sebagai predator puncak karena mereka mengkonsumsi organisme dalam kedua tingkat konsumen di bawah mereka.

Tingkat Tropik terakhir adalah detritivor, yang merupakan organisme yang memakan produk limbah dari hewan lain atau bahan organik mati.

Page 10: Rantai Makanan

Tingkat trofik pertama dalam kegiatan akuakultur umumnya ditempati oleh golongan fitoplankton.

Tingkat trofik kedua adalah dari kelompok zooplankton yang mengambil energi dari fitoplankton sebagai sumber makanannya.

Tingkat trofik ketiga adalah jenis karnivora ukuran kecil, contohnya larva ikan, larva katak, dll.

Tingkat trofik keempat adalah jenis karnivora ukuran besar, contohnya ikan lele dewasa.

Rantai Makanan dalam Kegiatan Akuakultur