RANGKUMANMATERIFISIKA SEMESTER4 ByAninNabail @anin … · 2020. 5. 25. · - Tidak mungkin membuat...

23
RANGKUMAN MATERI FISIKA SEMESTER 4 By Anin Nabail @anin_nabail http://ksnfisika.blogspot.com/

Transcript of RANGKUMANMATERIFISIKA SEMESTER4 ByAninNabail @anin … · 2020. 5. 25. · - Tidak mungkin membuat...

  • RANGKUMAN MATERI FISIKA

    SEMESTER 4

    By Anin Nabail

    @anin_nabail

    http://ksnfisika.blogspot.com/

    https://www.instagram.com/anin_nabail/http://ksnfisika.blogspot.com/

  • BAB I

    Termodinamika

    - Merupakan cabang ilmu fisika yang memusatkan perhatian pada energi dan

    transformasinya.

    - Sistem merupakan benda / keadaan yang menjadi pusat perhatian kita.

    - Lingkungan ada alah segala sesuatu di luar sistem yang dapat mempengaruhi sistem

    secara langsung

    - Sistem terbuka memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi dengan

    lingkungannya.

    - Sistem tertutup memungkinan terjadinya pertukaran energi saja dengan

    lingkungannya.

    - Sistem terisolasi tidak memungkinkan terjadinya pertukaran energi maupun materi

    dengan lingkungannya.

    - Gas yang kita gunakan merupakan gas ideal sehingga berlaku :

    NkTPVnRTPV

    - Dalam termodinamika, dikenal sesuatu yang bernama usaha.

    - Usaha yang dilakukan pada gas / sistem secara umum dinyatakan dengan :

    2

    1

    V

    Vpada PdVW

    - Usaha yang dilakukan oleh gas / sistem secara umum dinyatakan dengan :

    2

    1

    V

    Voleh PdVW

    - Berdasarkan definisi usaha tersebut, maka besar usaha dapat kita cari apabila

    diberikan grafik P-V, usaha merupakan luas grafik pada interval V1 sampai dengan

    V2.

    - Jika V bertambah maka usaha yang dilakukan pada gas negatif sedangkan usaha

    yang dilakukan oleh gas positif.

    - Jika V berkurang maka usaha yang dilakukan pada gas positif sedangkan usaha

    yang dilakukan oleh gas negatif.

    - Untuk suatu siklus tertutup, maka usaha dalam satu siklus merupakan luas bangun

    yang terbentuk oleh siklus tersebut.

  • - Jika arah panah siklus searah jarum jam maka usaha yang dilakukan pada gas

    negatif sedangkan usaha yang dilakukan oleh gas positif.

    - Jika arah panah siklus berlawanan jarum jam maka usaha yang dilakukan pada gas

    positif sedangkan usaha yang dilakukan oleh gas negatif.

    - Dalam termodinamika, ada berbagai proses termodinamika yang berkaitan dengan

    perubahan suhu, volume, tekanan, dan energi dalam gas.

    - Proses isobarik, merupakan proses perubahan keadaan sistem dengan tekanan

    tetap.

    Usaha yang dilakukan oleh gas

    )( AB VVPW

    - Proses isotermal, merupakan proses perubahan keadaan sistem dengan

    temperatur tetap.

    Usaha yang dilakukan oleh gas

    )ln(A

    B

    VVnRTW

    - Proses isokhorik / isovolumetrik, merupakan proses perubahan keadaan sistem

    dengan volume tetap.

    Karena tidak ada perubahan volume

    maka

    0W

  • - Proses adiabatik / isoentropik merupakan proses perubahan keadaan sistem

    tanpa adanya kalor yang masuk ke dalam sistem (Q = 0).

    Pada proses ini berlaku hubungan

    2211 VPVP

    Dimana

    V

    P

    CC

    Sedangkan usaha yang dilakukan

    oleh gas

    )(1

    12211 VPVPW

    atau )(2 21TTnRfW

    (f = derajat kebebasan gas (monoatomik 3 / diatomik bisa 3,5, atau 7))

    - Hukum I Termodinamika merupakan perluasan dari hukum konservasi energi,

    dimana meskipun energi berubah bentuk ke bentuk lain, jumlah total energi tetap.

    - Secara matematis Hukum I Termodinamika dirumuskan dengan :

    Q = ΔU +Woleh sistem atau Q = ΔU - Wpada sistem- Q merupakan kalor yang masuk / keluar sistem.

    - Apabila sistem menerima kalor maka Q positif.

    - Apabila sistem melepas kalor maka Q negatif.

    - Apabila sistem melakukan usaha makaW oleh sistem positif sedangakanW pada

    sistem pada sistem negatif.

    - Apabila sistem menerima / dikenai usaha maka W oleh sistem negatif

    sedangakanW pada sistem pada sistem positif.

    - ΔU merupakan perubahan energi dalam sistem

    )(2 12

    TTnRfU atau khusus proses isobarik,

    )(2 12

    VVPfU

    - Mesin kalor merupakan mesin yang mengubah energi panas / kalor menjadi energi

    mekanik, misalnya mesin uap.

  • Kalor masuk (Qin/Qh) dikirimkan ke mesin pada temperatur yang relatif tinggi

    dari suatu tempat yang disebut reservoir panas. Sebagian kalor yang dimasukkan

    digunakan untuk melakukan kerja oleh working substance dari mesin, yaitu material

    dalam mesin yang secara aktual melakukan kerja (misalnya campuran bensin-udara

    dalam mesin mobil). Sisa kalor dibuang (Qout/Ql) pada temperatur lebih rendah yang

    disebut reservoir dingin. Pada mesin panas, proses berlangsung siklik sehingga tidak

    ada perubahan energi internal sistem. Sehingga, menurut Hukum Pertama

    Termodinamika :

    outin QQW Efisiensi mesin kalor didefiniskan sebagai rasio antara usaha/kerja yang

    dihasilkan oleh mesin terhadap kalor yang dimasukkan ke mesin

    in

    out

    in

    outin

    in QQ

    QQQ

    QW

    1

    - Mesin Carnot merupakan mesin paling ideal yang dapat dibuat secara teoritis.

    Siklus carnot terdiri dari 4 proses, yaitu 2 proses adiabatik reversibel (BC dan DA)

    serta 2 proses isotermal reversibel (AB dan CD). Karena pada proses adiabatik tidak

    ada perpindahan kalor, maka perpindahan kalor hanya terjadi pada proses isotermal

  • saja. Panas masuk ke mesin melalui proses ekspansi A ke B, kemudian panas keluar

    dari mesin melalui proses kompresi dari C ke D.

    Teorema Carnot menyatakan bahwa semua mesin kalor yang bekerja pada 2

    temperatur reservoir tertentu tidak ada yang lebih efisien dibandingkan mesin Carnot.

    Artinya, ada suatu batas nilai efisien maksimum yang dapat dimiliki oleh mesin kalor

    yang dibuat manusia. Tidak mungkin ada mesin yang lebih efisien dibanding mesin

    Carnot. Untuk suatu mesin kalor yang bekerja pada temperatur mutlak reservoir panas

    Th dan temperatur mutlak reservoir dingin Tl, maka efisiensi mesin Carnot dinyatakan

    dengan :

    h

    lcarnot T

    T1

    - Mesin pendingin adalah mesin yang prosesnya bekerja berkebalikan terhadap cara

    kerja mesin kalor.

    - Mesin pendingin bekerja dengan menggunakan usaha membalikkan aliran kalor

    yang seharusnya dari temperatur tinggi ke renda menjadi dari temperatur rendah ke

    tinggi.

    - Ada 2 jenis mesin pendingin yaitu :

    a. Kulkas (ini yang paling sering jadi soal)

    Kulkas adalah mesin panas yang bekerja secara berkebalikan sehingga panas

    mengalir dari reservoir rendah ke reservoir tinggi. Pada kasus ini, reservoir rendah

    merupakan makanan yang disimpan di kulkas supaya tetap dingin, sedangkan

    reservoir panas adalah dapur tempat kita menaruh kulkas. Supaya kalor dapat

    mengalir berkebalikan seperti ini, maka kita perlu memberikan usaha pada mesin.

    Usaha ini dalam kenyataan berupa usaha dari energi listrik.

    Pada mesin pendingin seperti kulkas, konsep yang digunakan adalah Koefisien

    Performansi / COP (Coefficient of Performance). COP didefinisikan sebagai rasio

    antara antara kalor yang dikeluarkan dari mesin terhadap usaha yang diberikan pada

    mesin

  • lh

    ll

    QQQ

    WQCOP

    COP suatu mesin pendingin tidak mungkin melebihi COP yang bekerja

    menggunakan siklus Carnot. Untuk mesin pendingin dengan temperatur mutlak

    reservoir panas Th dan temperatur mutlak reservoir dingin Tl, maka COP yang

    menggunakan siklus Carnot adalah :

    lh

    lcarnot TT

    TCOP

    b. Pemompa Panas (ini hampir nggak pernah keluar di soal)

    Pemompa panas sebenarnya adalah sebuah kulkas, namun bekerja dengan prinsip

    yang sedikit berbeda. Alat ini digunakan untuk memompa panas dari reservoir menuju

    tempat yang diinginkan untuk ditambah panasnya. Sebagai contoh, reservoir dapat

    berupa tanah/batuan beberapa meter di bawah tanah dan panas dipompa dari reservoir

    menuju rumah yang ingin dipanaskan. Pada proses ini, kita menginginkan panas

    sebesar Qh ditambahkan ke rumah dan usaha sebesar W kita berikan ke mesin untuk

    menjalankan proses ini (usaha bersumber dari listrik). Sehingga COP untuk mesin

    pendingin jenis ini adalah :

    lh

    hl

    QQQ

    WQCOP

    Sedangkan COP untuk mesin yang menggunakan siklus Carnot adalah :

    lh

    hcarnot TT

    TCOP

    - Jika Hukum I Termodinamika mengatakan bahwa energi bisa berubah bentuk

    asalkan jumlah totalnya tetap, maka Hukum II Termodinamika membahas tentang

    perubahan energi yang bisa dan tidak bisa terjadi.

    - Secara alami kalor mengalir dari temperatur tinggi ke temperatur rendah.

    - Kalor tidak dapat mengalir secara spontan / begitu saja dari temperatur rendah ke

    temperatur rendah.

    - Tidak mungkin membuat mesin kalor yang dapat mengubah seluruh kalor yang

    masuk menjadi energi mekanis / usaha.

    - Entropi (S) dapat dikatakan sebagai besaran yang menyatakan ukuran

    “ketidakaturan” suatu sistem, perubahan entropi total semesta (sistem + lingkungan)

    selalu ≥ 0.

    TQS

  • BAB II

    Gelombang Mekanik

    - Gelombang mekanik merupakan gelombang yang memerlukan medium untuk

    merambat, kebalikannya merupakan gelombang elektromagnetik, yang tidak harus

    ada medium untuk merambat

    - Gelombang transversal arah getar tegak lurus arah rambat, sedangkan gelombang

    longitudinal arah getar sejajar arah rambat.

    - Gelombang berjalan memiliki amplitudo yang tetap untuk suatu titik, sedangkan

    gelombang stasioner untuk suatu titik amplitudonya berubah-ubah sepanjang waktu..

    - Frekuensi (f) merupakan banyaknya getaran per detik sedangkatn periode (T)

    merupakan waktu yang diperlukan untuk satu kali getaran.

    - Amplitudo (A) merupakan simpangan terjauh dari titik setimbang.

    - Panjang gelombang (λ) merupakan jarak satu gelombang / jarak dua puncak

    gelombang transversal.

    - Cepat rambat (v) merupakan kecepatan suatu gelombang dalam merambat.

    fT 1 fv

    - Pada pemantulan, tidak ada karakteristik gelombang yang berubah, hanya arah

    rambatnya saja, dimana sudut datang (i) = sudut pantul (r).

    - Pada pembiasan dari medium 1 (n1) ke medium 2 (n2) berlaku hukum snellius.

    )sin()sin( 21 rnin dan1

    2

    2

    1

    2

    1

    nn

    vv

    - Interferensi terjadi ketika 2/lebih gelombang bertemu, sedangkan difraksi

    merupakan pelenturan gelombang ketika gelombang melalui celah sempit.

    - Kecepatan rambat gelombang transversal pada dawai.

    2rF

    AF

    mFlFv

    - Energi pada gelombang yang merambat.

    22

    21 AmE

    - Intensitas gelombang merupakan daya tiap satuan luas.

    24 rP

    API

  • BAB III

    Persamaan Gelombang

    - Persamaan gelombang berjalan secara umum adalah :

    ))(2sin()22sin()sin(TtxAt

    TxAtkxAy

    - k disebut bilangan gelombang sedangkan ω disebut kecepatan sudut.

    - Kecepatan rambat gelombang berjalan dinyatakan dengan :

    kTfv

    - Fase gelombang di suatu titik pada suatu waktu tertentu dinyatakan dengan :

    Ttx

    - Sementara beda fase antara dua titik pada suatu waktu tertentu

    12 xxx

    - Untuk gelombang stasioner pada ujung bebas, pada ujung (x = 0) merupakan perut

    gelombang, sehingga persamaan gelombangnya

    )2sin()2cos(2)sin()cos(2 tT

    xAtkxAy

    - Sedangkan gelombang stasioner pada ujung terikat, pada ujung (x = 0) merupakan

    simpul gelombang, sehingga persamaan gelombangnya

    )2cos()2sin(2)cos()sin(2 tT

    xAtkxAy

    - Pada ujung bebas, setiap kelipatan bilangan setengahan (1/2, 2/2, 3/2) dari

    panjang gelombang merupakan perut gelombang, sedangkan setiap kelipatan

    bilangan seperempatan (1/4, 3/4, 5/4) dari panjang gelombang merupakan simpul

    gelombang.

    - Pada ujung terikat, setiap kelipatan bilangan setengahan (1/2, 2/2, 3/2) dari

    panjang gelombang merupakan simpul gelombang, sedangkan setiap kelipatan

    bilangan seperempatan (1/4, 3/4, 5/4) dari panjang gelombang merupakan perut

    gelombang.

    - Simpul / perut gelombang saat x = 0 dihitung sebagai simpul / perut pertama.

  • BAB IV

    Gelombang Bunyi

    - Klasifikasi Gelombang Bunyi

    Suatu bunyi dapat didengar oleh manusia karena memiliki 3 hal yaitu, adanya

    sumber bunyi, adanya medium rambat bunyi, dan frekuensinya yang berada antara 20

    Hz – 20.000 Hz (audiosonik). Tidak hanya manusia, semua makhluk hidup juga dapat

    mendengar suatu bunyi. Berdasarkan frekuensinya, gelombang bunyi diklasifikasikan

    sebagai berikut:

    1. Infrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz. Bunyi ini dapat didengar

    oleh hewan seperti jangkrik, laba-laba, gajah, anjing, dan lumba-lumba.

    2. Audiosonik: bunyi yang memiliki frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz. Bunyi ini

    dapat didengar oleh manusia.

    3. Ultrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi > 20.000 Hz. Bunyi ini dapat

    didengar oleh hewan seperti kelelawar dan lumba-lumba.

    Gelombang bunyi termasuk gelombang mekanik. Gelombang mekanik adalah

    gelombang yang membutuhkan medium untuk rambatannya. Medium rambatannya

    dapat berupa zat cair, zat padat, dan udara. Gelombang bunyi tidak dapat merambat

    di dalam ruang hampa udara. Hal ini disebabkan karena kecepatan perambatan

    gelombang bunyi di dalam zat padat lebih cepat dibandingkan di dalam gas atau

    udara..

    Ini disebabkan oleh jarak antar molekul dalam zat padat lebih

    pendek dibandingkan pada zat cair dan gas, sehingga perpindahan energi kinetik

    lebih cepat terjadi. Tabel 1 merupakan data kecepatan bunyi dalam berbagai zat pada

    suhu 150 C.

    - Cara Menghitung Cepat Rambat Bunyi

    1. Melalui Zat Padat

    Gelombang bunyi dapat merambat melalui zat padat. Contoh medium rambatan

    zat padat yaitu alumunium, baja, kaca, dan lain-lain. Rumus menghitung cepat

    rambat bunyi yang merambat melalui zat padat adalah sebagai berikut:

  • Di mana

    v = cepat rambat bunyi (m/s)

    E = modulus young (N/m2)

    ρ = massa jenis (Kg/m3)

    Modulus young (E ) merupakan ukuran kekakuan suatu bahan zat padat. Nilai

    modulus young zat padat berbeda-beda.

    2. Melalui Zat Cair

    Gelombang bunyi juga dapat merambat melalui zat cair.Medium zat cair dapat

    berupa air, raksa, helium cair, dan lainnya. Rumus untuk menghitung cepat rambat

    bunyi dalam zat cair adalah sebagai berikut:

    Di mana

    v = cepat rambat bunyi (m/s)

    B = Modulus Bulk (N/m2)

    ρ = massa jenis (Kg/m3)

    Modulus Bulk (B) merupakan kecenderungan suatu benda untuk berubah bentuk

    ke segala arah ketika diberi suatu tegangan ke segala arah.

    3. Melalui Udara atau Gas

    Gelombang bunyi juga dapat merambat melalui medium udara atau gas. Rumus

    untuk menghitung cepat rambat bunyi dalam gas adalah sebagai berikut:

    Di mana

    v = cepat rambat bunyi (m/s)

    γ = konstanta laplace

    R = konstanta gas umum (J/mol K)

    T = suhu gas (K)

    M = massa molekul relatif gas

  • Konstanta laplace (notasi γ) adalah perbandingan antara kapasitas kalor gas

    pada tekanan tetap dengan kapasitas kalor pada volume tetap.

    - Efek Doppler

    Efek Doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang sumber

    gelombang yang diterima pengamat karena adanya gerak relatif di antara keduanya.

    fp = frekuensi pendengar (Hz)

    fs = frekuensi sumber bunyi (Hz)

    V = cepat rambat bunyi (m/s)

    Vp = kecepatan pendengar (m/s)

    Vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)

    Persamaan Efek Doppler dengan tidak mengabaikan kecepatan angin (Vw):

    ssw

    pwp fvvv

    vvvf .

    )()(

    Jika pendengar mendekati sumber bunyi, maka Vp bernilai (+), jika sumber

    bunyi menjauhi pendengar maka Vs bernilai (+), jika arah angin searah dengan arah

    rambat bunyi, maka Vw bernilai (+).

    - Double Doopler

    Misalkan ada kelelawar bergerak dengan kecepatan vk secara konstan menuju

    dinding gua dan memancarkan gelombang dengan frekuensi fo dan kecepatan

    gelombang tsb adalah vg, gelombang tersebut mengenai dinding kemudian terpantul

    kembali ke kelalawar. Maka, frekuensi gelombang pantulan fk yang didengar

    kelelawar akan bertambah

    okg

    kgk fvv

    vvf .

    Misalkan ada alat perekam kecepatan mobil digital digunakan untuk mengukur

    kecepatan mobil yang melewati polisi yang memegang alat itu menjauhi polisi. Alat

  • itu memancarkan gelombang dengan frekuensi fo kecepatan gelombang vg. Sementara

    itu, mobil bergerak secara konstan menjauhi polisi dengan kecepatan vm. Gelombang

    yang diterima oleh mobil kemudian dipantulkan kembali ke alat perekam. Maka,

    frekuensi gelombang pantulan fp yang dicatat oleh alat perekam akan berkurang

    omg

    mgp fvv

    vvf .

    - Pelayangan gelombang

    Pelayangan gelombang adalah interferensi dua bunyi beramplitudo sama namun

    berbeda frekuensi sedikit. Pelayangan bunyi membentuk interferensi

    konstruktif-destruktif yang disebut layangan. Satu layangan didefinisikan sebagai

    gejala dua bunyi keras atau lemah yang terjadi secara berurutan. Frekuensi layangan

    dapat dihitung menggunakan rumus:

    Di mana

    fl = frekuensi layangan bunyi

    f1 dan f2 = frekuensi gelombang bunyi yang

    berinteferensi

    - Resonansi pada dawai / senar -> kedua sisi terdapat ujung dan kedua ujung

    merupakan simpul.

    - Resonansi pada pipa organa terbuka -> kedua sisi tidak memiliki ujung dan diawali

    dengan perut.

  • - Resonansi pada pipa organa tertutup = resonansi kolom udara -> salah satu sisi

    terdapat ujung dimana pada ujung ini diawali dengan simpul

    -Intensitas bunyi bergantung terbalik dengan kuadrat jarak sumber bunyi dan

    penerima bunyi

    21

    22

    2

    1

    rr

    II

    - Taraf intensitas bunyi didefinisikan sebagai

    )log(100IITI , I0 = Intensitas ambang (10-12 W/m2)

    - Hubungan antara taraf intesitas dengan jumlah sumber bunyi

  • )log(101

    212 n

    nTITI

    - Hubungan antara taraf intensitas dengan jarak dari sumber bunyi

    )log(201

    212 r

    rTITI

    - Misal ada dua sumber bunyi yang mengeluarkan bunyi dengan panjang gelombang

    tertentu dengan fase yang sama, namun jarak antara pengamat dengan kedua sumber

    tersebut berbeda (Δr) maka interferensi maksimum / konstruktif terjadi apabila

    ,...2,1,0, nnr

    - Sedangkan interferensi minimum / destruktif terjadi apabila

    ,...2,1,0,)21( nnr

  • BAB V

    Optika Fisis

    - Interferensi celah genda (Thomas Young)

    -

    Untuk interferensi maksimum ,...2,1,0,sin nnd

    Untuk interferensi minimum ,...2,1,0,)21(sin nnd

    Untuk mencari y gunakan pendekatan sudut kecil Ly

    tansin

    - Interferensi lapisan tipis

  • Untuk interferensi maksimum ,...2,1,0,)21(cos2 mmrdnlapisan

    Untuk interferensi minimum ,...2,1,0,cos2 mmrdnlapisan

    Apabila cahaya tegak lurus maka cos r = 1

    - interferensi cincin Newton

    Untuk jari-jari lingkaran terang ,...2,1,0,)21(2 mRmrn teranglensa

    Untuk jari-jari lingkaran gelap ,...2,1,0,2 mRmrn gelaplensa

    - Difraksi celah tunggal

    Untuk mencari garis minimumnya ,...3,2,1,sin nnd denganaproksimasi sudut kecil seperti interferensi celah ganda

  • - Difraksi kisi (diffraction grating)

    Untuk mencari titik / garis terang ,...2,1,0,sin nnd dengan d = 1/N,lalu gunakan aproksimasi sudut kecil seperti interferensi celah ganda

    Selalu ingat bahwa garis terang pusat (n=0) juga dihitung sebagai jumlah garis terang

    - Eksperimen celah ganda elektron (dualisme gelombang-partikel)

    Mungkin sebagian dari kita mengaggap elektron itu partikel karena memiliki

    karakteristik partikel seperti massa, momentum, dsb. Namun dalam fisika modern,

    elektron dapat dianggap juga sebagai gelombang sehingga memiliki karakteristik

    gelombang seperti panjang gelombang.

    Dengan demikian, apabila elektron ditembakkan dan dilewarkan pada celah

    sempit kemudian dipasang detektor elektron maka elektron yang tertangkap detektor

    akan menunjukkan pola interferensi layaknya cahaya. Jumlah elektron yang

  • ditembakkan dapat dianalogikan dengan intensitas cahaya. Sehingga, semakin banyak

    elektron yang ditembakkan pola interferensi akan semakin jelas namun pola

    interfensinya tidak berubah.

    Dualisme partikel-gelombang akan dipelajari lebih lanjut pada materi fisika

    semester 6, tetap semangat belajar fisika ya kawan-kawan…

    - Polarisasi karena pembiasan (Hukum Brewster

    1

    2tannn

    B

    - Polarisasi selektif

    - Dengan polarisator :

    oII 21'

    - Polarisator + analisator :

    2' cos21

    oII

    - Polarisator + 2 analisator :

    4' cos21

    oII

  • BAB VI

    Optika Geometri dan Alat-Alat Optik

    - Persamaan umum antara antara fokus lensa f, jarak benda s0, dan jarak bayangan s’

    '111

    0 ssf

    - Cermin cembung memiliki fokus negatif dan bersifat menyebarkan cahaya

    (divergen) sedangkan cermin cekung memiliki fokus positif dan bersifat

    memfokuskan cahaya (konvergen).

    - Lensa cekung memiliki fokus negatif dan bersifat menyebarkan cahaya (divergen)

    sedangkan lensa cembung memiliki fokus positif dan bersifat memfokuskan cahaya

    (konvergen).

    - Apabila s’ positif maka bayangan bersifat nyata (dapat ditangkap layar) sedangkan

    apabila s’ negatif maka bayangan bersifat maya (tidak dapat ditangkap layar)

    - Sn merupakan titik dekat mata orang normal yaitu 25 cm.

    - Kuat lensa untuk orang miopi dengan titik jauh dalam cm

    PRP 100

    - Kuat lensa untuk orang hipermetropi dengan titik jauh dalam cm dan ingin melihat

    seperti orang normal (Sn)

    PPP 1004

    , jika ingin melihat pada jarak x PPxP 100100

    - Lup terdiri dari sebuah lensa cembung

    - Lup digunakan dalam keadaan tidak akomodasi, maka benda diletakkan di fokus

    lensa. Perbesarannya :

  • fsM n

    - Lup digunakan dalam keadaan akomodasi maksimum, maka benda berada di antara

    fokus dan pusat lensa sedemikian rupa sehingga s’ = -sn. Perbesarannya :

    1fsM n

    - Mikroskop terdiri dari 2 lensa cembung, yang dekat dengan objek disebut lensa

    objektif sedangkan yang dekat dengan mata disebut lensa okuler.

    - Mikroskop digunakan dalam keadaan tidak akomodasi, maka jarak lensa diatur

    sedmikian rupa sehinga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif jatuh tepat di titik

    fokus lensa okuler, sehingga berlaku :

    ok

    n

    ob

    ob

    fsx

    ssM'

    ; '111

    obobob ssf ; okobokob fsssd

    ''

    - Mikroskop digunakan dalam keadaan akomodasi, maka jarak lensa diatur

    sedemikian rupa sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif jatuh di antara

    fokus lensa okuler dan titik pusat lensa okuler dengan s’ok= -sn, sehingga berlaku :

    )1('

    ok

    n

    ob

    ob

    fsx

    ssM ; '

    111

    obobob ssf ;

    nokok ssf111

    okob ssd '

    - Teropong bintang terdiri dari 2 lensa cembung, yang jauh dari mata disebut lensa

    objektif sedangkan yang dekat dengan mata disebut lensa okuler.

    - Teropong bintang digunakan dalam keadaan tidak akomodasi, maka jarak lensa

    diatur sehingga objek dari jarak sangat jauh yang datang menuju lensa objektif

    bayangannya jatuh tepat di titik fokus lensa okuler, sehingga berlaku:

    ok

    ob

    ffM ; okob ffd

  • - Teropong bintang digunakan dalam keadaan akomodasi, maka jarak lensa diatur

    sehingga objek dari jarak sangat jauh yang datang menuju lensa objektif bayangannya

    jatuh diantara titik fokus lensa okuler dan pusat lensa okuler dengan s’ok = -sn,

    sehingga berlaku:

    ok

    ob

    sfM ;

    nokok ssf111

    ; okob sfd

    - Teropong bintang memiliki konsekuensi karena menggunakan lensa cembung

    sehingga bayangan yang kita lihat terbalik dari objek aslinya. Untuk itu, dibuatlah

    teropong dengan lensa pembalik (teropong bumi). Lensa pembalik berupa lensa

    cembung diatur sedemikian rupa sehingga tidak mempengaruhi perbesaran teropong.

    Perbesaran yang dihasilkan sama seperti teropong bintang, namun panjang teropong

    bertambah

    okpembalikob fffd 4 -> untuk keadaan tanpa akomodasi

    okpembalikob sffd 4 -> untuk keadaan dengan akomodasi

    - Teropong panggung sebenarnya mirip seperti teropong bintang, namun lensa okuler

    diganti menggunakan lensa cekung.

  • BAB VII

    Pemanasan Global

    Untuk bab ini silakan baca sendiri bukunya / baca dari internet karena di bab ini tidak

    ada hitung-hitungan satupun.

    - Klasifikasi Gelombang Bunyi- Cara Menghitung Cepat Rambat Bunyi1. Melalui Zat Padat2. Melalui Zat Cair3. Melalui Udara atau Gas- Pelayangan gelombang