Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

47
Ringkasan materi reproduksi patologi Anatomi

description

reproduksi pa

Transcript of Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Page 1: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Ringkasan materi reproduksi patologi Anatomi

Page 2: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Kehamilan Ektopik

Page 3: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

• Implantasi ovum yang telah dibuahi dimana saja selain lokasi normal dalam uterus, yaitu:– Oviduktus– Ovarium jika pembuahan terjadi tepat saat

folikel ruptur – Rongga abdomen telur yg dibuahi jatuh keluar

ujung oviduktus yg berfimbria dan tertanam di peritoneum

– Bagian intrauterus dari oviduktus

Page 4: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

• Diakibatkan adanya hambatan disepanjang perjalanan ovum menuju uterus, biasanya oleh karena peradangan , tumor intrauterus, dan endometriosis

• Hingga terjadinya ruptur pda KE tidak bisa dibedakan dengan kehamilan normal, namun saat tjd ruptur akan sangat berbahaya, yaitu:– Onset mendadak, nyeri abdomen yg hebat dan

tanda akut abdomen, diikuti syok

Page 5: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi
Page 6: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Endometriosis

Page 7: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Apa itu endometriosis?

Endometriosis adalah adanya jaringan endometrium di luar uterus.

• Penyakit ini ditandai dengan munculnya fokus jaringan endometrium di panggul (ovarium, cavum Douglass, lig. Uterina, tuba falopii, dan septum rectovaginalis). Kadang lebih jauh sampai rongga peritoneum yg lebih jauh serta sekitar umbilikus

Page 8: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Teori penyebarannya?

1. TEORI REGURGITASI Terjadi aliran balik darah haid melalui tuba

falopii dan implantasi. TERNYATA…

endometrium haid dapat hidup dan berkembang jika disuntikkan ke dinding abdomen anterior

Tapi teori ini tdk dapat menjelaskan mengenai lesi di kelenjar getah bening atau paru

Page 9: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Cont.2. TEORI METAPLASTIK Epitel coelom (coelom = suatu rongga tubuh

yg seluruhnya dilapisi oleh mesoderm .red) mengalami diferensiasi endometrial

3. TEORI PENYEBARAN VASKULAR ATAU LIMFE Diajukan untuk menjelaskan tertanamnya

endometrium di luar panggul atau kel. Getah bening

Page 10: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Morfologi

• Endometriosis hampir selalu mengandung endometrium fungsional, yg mengalami perdarahan berkala (mens) terjadi penimbunan darah di fokus aberan lesi tampak sbg NODUS atau IMPLAN MERAH-BIRU sampai KUNING-COKLAT

• Jika ovarium terkena… lesi membentuk kista besar yg berubah jd

KISTA COKELAT akibat penuaan darah

Page 11: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Cont.

• Perembesan dan organisasi darah fibrosis luas, perlekatan struktur panggul, tertutupnya ujung tuba yg berfimbria, distorsi oviduktus dan ovarium

DIAGNOSA HISTOLOGIK? Ditemukan di dalam lesi 2 dari 3 gambaran:

kelenjar endometrium, stroma, atau pigmen hemosiderin

Page 12: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Gambaran Klinis

• Tergantung distribusi lesi:– Pembentukan jaringan parut di oviduktus dan

ovarium rasa tdk nyaman di kuadran bawah infertil

– Nyeri saat defekasi keterlibatan dinding rektum– Dispareuni dan disuria keterlibatan serosa

uterus dan kandung kemih

Pd semua kasus terjadi dismenore berat dan nyeri panggul akibat perdarahan intra panggul dan perlekatan intrauterus

Page 13: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Tumor Serviks

Muhammad Zulkham Faza

Page 14: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Fisiologi

Serviks berfungsi sebagai sawar terhadap masuknya udara dan mikroflora saluran vagina normal, tetapi juga memungkinkan keluarnya darah haid dan menahan tumbukan ringan selama hubungan kelamin dan trauma persalinan.

Page 15: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Tumor Serviks

• Neoplasia Intraepitel dan Karsinoma Sel Gepeng Serviks

Sebagian besar karsinoma sel gepeng serviks invasif berasal dari kelainan epitel prekursor yang disebut sebagai CIN, Namun, tidak semua CIN berkembang menjadi kanker invasif, dan memang banyak yang menetap tanpa berubah atau bahkan mengecil.

Page 16: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

CIN, SIL (Neoplasia Intraepithel Serviks, Lesi

Intraepitel Gepeng )

Pemeriksaan sitologik dapat mendeteksi CIN(SIL) jauh sebelum tampak kelainan makroskopik.

Kelainan prakanker yang disebut CIN mungjin berawal dari CIN derajat ringan dan berkembang mejadi derajat berat atau berawal sudah sebagai CIN derajat beerat, bergantung pada lokasi infeksi HPV dizona transformasi, tipe infeksi HPV dan faktor kontribusi lainnya pada pejamu.

Page 17: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

• Berdasarkan gambaran histologi, kelainan prakanker dapat diperingatkan sebagai berikut:

1. CIN I : displasia ringan 2. CIN II : displasia sedang 3. CIN III : displasia berat Namun, pada apusan sitologik SIL dibagi menjadi dua yaitu : SIL low

grade ( CIN I) dan SIL high grade (CIN II dan CIN III ). Perkembangan daro derjat rendah ke derjat yang lebin tinggi tidak selalu terjadi.

Page 18: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Epidemiologi

Insidensi CIN meningkat pada usia sekitar 30 tahun, sedangkan untuk karsinoma invasif adalah sekitar 45 tahun. Jelaslah lesi prakanker perlu waktu bertahun-tahun untuk berkembang menjadi karsinoma yang nyata.

Faktor risiko : 1. Usia dini saat mulai berhubungan kelamin2. Memiliki banyak pasangan seksual3. Pasangan laki-laki memiliki riwayat banyak pasangan 4. Infeksi persisten oleh virus papiloma manusia (risiko tinggi)

Page 19: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Patogenesis Banyak faktor risiko lain yang dapat dikaitkan dengan keempat faktor yang sudah

disebutkan. Termasuk peningkatan insidensi pada kelompok sosioekonomi rendah, keterkaitan dengan perempuan yang sering hamil.

HPV dapat ditemukan pada lesi prakanker dan neoplasma invasif, dan secara lebih spesifik, HPV tipe risiko tinggi tertentu 16,18,31,33,35,39,45,52,56,58,59.sebaliknya kondiloma (risiko rendah) 6,11,42,44.

Pada lesi-lesi ini, DNA virus tidak terintegrasi ke genom pejamu, dan tetap berada dalam bentuk episomal bebas. Sebaliknya HPV 16 dan 18 memiliki gen yang setelah terintegrasi ke genom pejamu akan mengkode protein penghambat atau penekan gen tumor ( TP53 dan RB1) disel epitel sasaran serta mengaktifkan gen terkait siklus sel, seperti siklin E sehingga terjadi proliferasi sel yang tidak terkendali. Tetapi hal ini dipengaruhi faktor lain seperti meroko dan immuno defisiensi eksogen atau endogen.

Page 20: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Morfologi Perubahan sel epitel serviks pada CIN diawali oleh displasia ringan yang disebut

CIN I atau kondiloma datar. Lesi ini ditandai perubahan koilositolitik terutama pada lapisan superfisial epitel.Koilositoliti terbentuk karena angulasi nukleus yang dikelilingimmoleh vakuolisasi perinukleus akibat efek sitopatik virus, dalam hal ini HPV. Pada CIN displasia lebih parah, mengenai sebagian besar lapisan epitel. Kelainan ini berkaitan denga variasi dalam ukuran sel dan nukleus serta dengan mitosisnormal diatas lapisan basal. Perubahan I I disebut displasia sedang apabila terdapat maturasi epitel.lapisan superfisial masih berdifferensiasi baik, tetapi rata-rata suadh mengalami koilositolitik. CIN III ditandai dengan ukuran sel dan nukleus yang lebij bervariasi, kekacauan orientasi sel, dan mitosis.hampir mengenai seluruh lapisan epitel dan ditandai hilangnya pematangan. Seiring dengan waktu perubahan displastik menjadi atipikal dan mungkin meluas ke dalam kelenjar endoserviks , tetapi masih terbatas pada lapisan epitel dan kelenjarnya. Perubahan ini menjadi karsinoma in situ. Bila stadium lanjutnya terjadi disebut invasi, namun tidak selalu terjadi.

Page 21: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Karsinoma Invasif Serviks

Kanker ini sebagian besar merupakan karsinoma sel gepeng. Yang umumnya berkembang dari prekursor CIN

. Sisanya adalah adenokarsinoma atau variannya. Lesi sel gepeng ini timbul pada perempuan yang semakin muda, kini dengan insidensi puncak pada usia sekitar 45 tahun, sekitar 10-15 tahun setelah deteksi prekursornya. Pada sebagian orang dengan kelainan intraepitel yang sangat agresif, waktu interval mungkin sangat singkat, sedangkan pada perempuan lainnya, prekursor CIN mungkin menetap tanpa berubah seumur hidup. Banyak faktor, baik konstitusional maupun didapat, memodifikasi perjalanan penyakit. Satu-satunya cara andal untuk memantau perjalanan penyakit adalah dengan tindak lanjut yang cermat dan biopsi berulang. CIN I bahkan CIN II dapat menghilang senidri.

Page 22: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

POLIP ENDOSERVIKS

Page 23: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

• Berasal dari peradangan kronik metaplasia gepeng epitel pembungkus dan ulserasi

• Lesi dapat berdarah tapi tidak memiliki potensi keganasan

• Bentuknya adalah Polip yg memiliki diameter hingga bbrp cm, lunak saat dipalpasi, dibungkus olh permukaan licin berkilap dengan rongga kistik dibawahnya yg terisi oleh sekresi musinosa

• Epitel permukaan dan yg melapisi mukus SAMA dengan yg melapisi canalis endoserviks

• Strome edematosa mengandung sel mononucleus

Page 24: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Leiomioma dan leiomiosarkoma

Page 25: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Leiomioma : tumor jinak yg berasal dari sel otot polos di miometrium

Tumor ini sering disebut fibroid karena konsistensinya padat

Tumor jinak tersering pd perempuan usia subur (30-50)%

Faktor genetik berpengaruh kulit hitam>kulit putihEstrogen dan kontrasepsi oral mgkin dpt merangsang

pertumbuhan tumor ini,sebaliknya pasca menopause tumor menciut

Tumor ini jelas monoklonal,kelainan kromosom non acak dtmukan sekitar 40%,tetapi 60% kariotipe normal

Page 26: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Morfologimakros: massa abu2 putih,padat berbatas tegas dengan

permukaan memperlihatkan gambaran kumparan yg khasTumor mungkin hanya satu tetapi umumnya jamak dan

tersebar dipermukaan uterus dgn ukuran berkisar dari benih kecil hingga neoplasma masif jauh lebih besar dri ukuran uterusnya

(Intramural) sebagian tumor terbenam didalam miometrium(Submukosa) sementara yg lain terletak tepat dibawah

endometrium(subserosa) atau tepat dibawah serosaBentuk tangkai bisanya melekat pada organ

sekitarnya,darimana tumor tersebut mendapatkan pasokan darah dankemudian membebaskan diri dari uterus utk mjd leiomioma ”parasitik”

Page 27: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Neoplasma ukuran besar memperlihatkan fokus nekrosis iskemik disertai perdarahan dan perlunakan kistik,setelah menopause tumor mjd padat kolagenosa dan bahkan kalsifikasi.

Secara histologisditandai dgn berkas2 berbentuk kumparan sel otot polos yg histologinya mirip miometrium normal,mungkin ditemukan fokus fibrosis,kalsifikasi,nekrosis iskemik,degenerasi kistik dan perdarahan

Page 28: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Gambaran klinisLeiomioma uterus mungkin asimptomatik dan

hanya ditemukan pd px panggul rutin atau pascamorterm

Manifes tersering:menoragia dg atau tanpa metroragia, massa besar mgkin dpt diraba daerah panggul atau menimbulkan rasa tertarik

Tumor jinak ini Jarang bertransformasi menjadi sarkoma

Page 29: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Leiomiosarkoma: timbul langsung dari sel mesenkim miometrium bukan dari leiomioma yg sudah ada.

Tumor ini hampir selalu tunggal berbeda dgn leiomioma yg biasanya multipel

Morfologi Secara makros berkembang dlm beberapa pola• Sebagai massa besar yg menginfiltrasi dinding uterus• Sebagai lesi polipoid yg menonjol kedalam rongga uterus• Sebagai tumor diskret yg menyamar sebagai leiomioma besar yg jinakSecara histologi tumor ini menunjukkan derajat deferensiasi yg beragamDimana sebagian tumor yg berdeferensiasi baik terletak diantara kutub

jinak dan ganas ,kadang tumor ini disebut : leiomioblastoma(tdk jelas apakah jinak atau ganas)

Gambaran diagnostik leiomiosarkoma: mitosis relatif sering dgn atau tanpa atipia sel atau mitosis sedikit dgn atipia sel

Page 30: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

Pada kanker ini sering terjadi kekambuhan setelah pengangkatan dan banyak yg sering bermetastasis secara luas sehingga harapn hidup 5 tahun sekitar 40%

Semakin anaplastik tumor maka semakin buruk prognosisnya dibandingkan dgn tumor deferensiasi baik

Page 31: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

PAP SMEAR

Page 32: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

DEFINISI

Tes Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk melihat adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio (displasia) sebagai tanda awal keganasan serviks atau prakanker (Rasjidi, Irwanto, Sulistyanto, 2008).

Page 33: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

MANFAAT

Manfaat papsmear adalah untuk mendeteksi secara dini adanya kondisi tidak normal dari sel-sel dinding rahim yang dapat berkembang menjadi sel kanker sehingga dapat dilakukan terapi secepatnya dan diharapkan dapat mengurangi angka kematian akibat kanker leher rahim.

Page 34: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

INDIKASI• Wanita yang aktif secara seksual yaitu memiliki riwayat seksual

pertama pada usia di bawah 15 tahun, juga berisiko bila berhubungan dengan pria yang melakukan hubungan seks dengan beberapa mitra seks atau berganti-ganti pasangan.

• Wanita yang mengkonsumsi kantrasepsi oral dalam jangka panjang yaitu lebih dari 5 tahun dapat menimbulkan risiko relatif 1,53 kali. WHO (World Health Organization) melaporkan risiko relatif pada pemakaian oral sebesar 1,19 kali dan meningkat sesuai lamanya pemakaian.

• Wanita yang merokok, karena bahan yang berasal dari tembakau yang dihisap seperti nikotin yang masuk ke dalam tubuh bereaksi atau terangsang dan menimbulkan infeksi virus dan konsentrasi nikotin pada getah serviks 56 kali lebih tinggi dibandingkan dalam serum.

• Wanita yang kurang mengkomsumsi bahan makanan yang mengandung bahan antioksidan yang dapat mencegah kanker seperti sayuran yang berwarna hijau, wortel, tomat, brokoli, kol, jeruk, anggur dan bawang.14

Page 35: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

MACAM PEMERIKSAANTest Pap smear konvensional(Yang akan dibahas)

Thin prep Pap.Biasanya dilakukan bila hasil test Pap smear konvensional kurang baik/kabur.Sample lendir diambil dengan alat khusus (cervix brush), bukan dengan spatula kayudan hasilnya tidak disapukan ke object-glass, melainkan disemprot cairan khususuntuk memisahkan kontaminan, seperti darah dan lendir sehingga hasil pemeriksaanlebih akurat.

Thin prep plus test HPV DNA Dilakukan bila hasil test Pap smear kurang baik.Sampel diperiksa apakah mengandung DNA virus HPV.

Page 36: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

PERSIAPAN PASIEN

Beberapa persiapan sederhana yang diperlukan agar hasil Pap smear baik adalah :• Tidak melakukan hubungan seksual 24 jam

sebelum pemeriksaan atau sebaiknya 48 jam• Tidak melakukan irigasi ke dalam vagina

(douching) 18-72 jam sebelum pemeriksaan• Hindari penggunaan krim vagina atau obat-

obatan satu minggu sebelum pemeriksaan.

Page 37: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

ALAT DAN BAHAN

•Spekulum cocor bebek•Spatula ayre•Cytabrush•Kaca objek•Alkohol 95%•Kertas Label•Lampu gin.

Page 38: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

BAHAN PEMERIKSAAN• Sekret vaginal, diambil dengan menghapus dinding lateral vagina

sepertiga bagian atas.• Sekret servikal (endoserviks), diambil dengan menghapus seluruh

permukaan serviks sekitar orifisium uteri eksternum (OUE)• Sekret Endoservikal, sekret diambil dengan menghapus mukosa

endoserviks dan daerah squamo- columna jungtion.• Sekret en dometrial, diambil dengan menghapus mukosa

endometrium dalam kavum uteri dengan alat khusus disebut sapu endometrium.

• Sekret forniks posterior, diambil dengan menghapus permukaan mukosa forniks posterior vagina 12

Page 39: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

SYARAT CAIRAN

• Cairan yang akan akan diambil dibagian luar genitalia, dibiarkan sebagaimana adanya, jangan dicuci sekalipun berbau

• Cairan liang senggama, jangan dicuci menjelang pengambilan bahannya. Jangan melakukan hubungan seks sedikitnya tiga hari dan tidak boleh dalam keadaan menstruasi

• Sekret vaginal harus benar-benar berasal dari dinding lateral vagina sepertiga bagian atas

Page 40: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

CARA PENGAMBILAN APUSAN

• Sekret vaginal, diambil dengan menghapus dinding lateral vagina bagian atas dengan spatula Ayre

• Sekret servikal, diambil dengan menghapus seluruh permukaan portio serviks sekitarorifisium uteri eksternum (OUE)

• Sekret endoservikal, sekret diambil dengan menghapus permukaan mukosa kanalis endoserviks dan daerah squamo – columnar junction dengan bantuan alat pengambil bahan sediaan endoserviks yaitu kapas lidi atau cytobrush.

• Sekret endometrial, menghapus permukaan mukosa endometrium, dengan alat khusus disebut sapu endometrium

Page 41: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

CARA FIKSASI APUSAN

• Cara basahSetelah sediaan selesai dibuat, sewaktu sekret masih segar, masukkan segera kedalam alcohol 95% setelah difiksasi 30 menit, sediaan diangkat dan dikeringkan atau dapat dikirim dalam keadaan cairan fiksasi dalam botol.

• Cara kering Setelah sediaan selesai dibuat sewaktu sekret masih segar

semprotkan hair spray pada kaca objek dengan jarak kurang lebih 10 – 15 cm, sebanyak 2 kali sampai 4 kali, keringkan dengan membiarkannya diudara terbuka selama 5 – 10 menit, setelah kering maka sediaan siap dikirim ke Laboratorim sitologi.

Page 42: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

CARA KERJA• Siapkan alat-alat, letakkan secara steril di atas meja yang telah dialasi duk steril.• Letakkanmeja alat dekat dengan meja periksa. • Berikan penjelasan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan, yakinkan

pasienbahwa prosedur yang akan dilakukan tidak menyakitkan. • Mintalah pasien untuk membuka pakaian dalamnya dan pasien diposisikan dalam

posisilitotomi. • Nyalakan lampu periksa dan aturlah agar cahayanya menjangkau medan yang aka

ndiperiksa (daerahvulva). Usahakan agar letak lampu cukup tinggi dan sinarnya menyorotkebawah sekitar 25 derajat dari bidang datar,

• Cuci tangan dan pakailah sarung tangan secara • Pastikan kandung kemih pasien dalam keadaan kosong. • Lakukan prosedur asepsi. Ambillah kapas yang sudah direndam dalam larutan

antisepticdengan klemoval.• Lakukan usapan vulva dan perineum secara sistematik dengan prinsimulai dari

sentral (daerah vagina) keperifer. Usapan daerah anus harus dilakukan palingakhir.• Buanglah kapas yang sudah selesai digunakan pada tempat sampah medis.

Page 43: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

• Ambillah spekulum yang sesuai ukuran dan insersikan ke dalam vagina sehingga serviksTervisualisasi dengan baik.

• Ambil dan letakkan ujung panjang spatula Ayre pada lubang serviks. Tekan, putar danGarutkan dengan gerakan memutar penuh (360derajat)

• Oleskan specimen pada kaca obyek • Letakkan kaca obyek pada tempat yang aman dan mudah dijangkau. • Ambillah endocervical brush dan letakkan pada lubang serviks. Di antara

ibu jari dantelunjuk, putar sikat searah jarum jam, lalu berlawanan arah dengan jarum jam.

• Ambil kaca obyek yang telah ditempatkan tadi lalu Oleskan sikat dengan gerakanmengecat yang lembut dan hati-hati untuk mencegah terjadinya kerusakan sel.

• Tariklah speculum perlahan-lahan dan letakkan pada larutan klorin. • Letakkan kaca obyek kedalam larutan alkohol 95%, atau segera disemprot

dengan fiksatif khusus. • Tempelkan label pada kaca obyek, beri nama pasien serta

tanggal pemeriksaan. • Mempersilahkan pasien mengenakan pakaiannya kembali.

Page 44: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

DIAGNOSIS

Dalam diagnostik tumor ganas dari laboratorium diperoleh hasil menurut klasifikasi Papanicolau :• Kelas I berarti negatif• Kelas II berarti ada sel atipik, akan tetapi tidak

mencurigakan• Kelas III berarti ada sel atipik dicurigai

keganasan• Kelas IV berarti ada kemungkinan tumor ganas• Kelas V bararti jelas tumor ganas

Page 45: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

INTERPRETASIBerdasarkan Bethesda System of The National Cancer Institute yang telah direvisi tahun2001, dikategorikan menjadi :

Negativeuntuk lesi intraepitelial atau malignansi : tidak ditemukan sel neoplasia, walaupunorganisme lain sepertitrichomonas vaginalis, candida, bacterial vaginosis actinomyces danherpes simplex virus dijumpai pada kategori ini.

Abnormalitas sel epitel, meliputi :a.Abnormalitas sel squamous, termasuk atypical squamous cell yang dibagi menjadi undetermined significance (ASC-US) dan cannot exclude high-grade squamousintraepit helial lesion (ASC-H);low-grade squamous intraepit helial lesion(LSIL)meliputiHPV dan CIN 1;high-grade squamous intraepit helial lesion (HSIL) meliputi CIN 2, CIN 3dan CIS.B. Abnormalitas sel glandular,Termasuk atypical glandular cells (AGC)endocervical,endometrial atau sel glandular tidak spesifik; atypical glandular cells(endocervical atau glandular) favor neoplasia ; endoservical adenocarcinoma in situ ; dan adenocarsinoma. Keganasan neoplasma yang lainnya(other), seperti sarcoma atau limfoma, namunkeduanya sangat jarang.

Page 46: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

NEGATIF PALSU

Hasil negatif palsu tidak berarti ada kesalahan yang dibuat, banyak faktor yang menyebabkannegatif palsu, yaitu: • pengambilan sel yang tidak cukup• sel abnormal sedikit• lokasi lesi tidak dapat dijangkau• lesi kecil• sel abnormal meniru sel benigna• darah atau pembengkakan sel menyembunyikan

sel abnormal

Page 47: Rangkuman Materi Reproduksi Patologi Anatomi

PELAJARI BUKU PRAKTIKUMPATOLOGI ANATOMI

UNTUK LEBIH LENGKAPNYA