rangka ergonomi

6
Octaryanto Hergieansyah (190110100024) Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa latin yaitu ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain atau perancangan (Nurmianto, 2008). Hubungannya sistem otot dan rangka manusia dengan ergonomi. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi- informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien). Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life). Aspek kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi rasa kepercayaan dan rasa kepemilikan pekerja kepada perusahaan, yang berujung kepada produktivitas dan kualitas kerja. Secara umum rangka manusia terdiri dari 206 tulang yang dibagi menjadi dua bagian khusus, yaitu rangka aksial (sumbu tubuh) 80 tulang dan rangka apendikuler (anggota tubuh) 126 tulang. Selanjutnya tulang-tulang ini didukung oleh sumsum tulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi paling murni di dalam tubuh. A. Rangka Aksial

description

a

Transcript of rangka ergonomi

Octaryanto Hergieansyah (190110100024)

Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain atau perancangan (Nurmianto, 2008).Hubungannya sistem otot dan rangka manusia dengan ergonomi.Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien). Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life). Aspek kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi rasa kepercayaan dan rasa kepemilikan pekerja kepada perusahaan, yang berujung kepada produktivitas dan kualitas kerja.Secara umum rangka manusia terdiri dari 206 tulang yang dibagi menjadi dua bagian khusus, yaiturangka aksial(sumbu tubuh) 80 tulang dan rangka apendikuler(anggota tubuh) 126 tulang. Selanjutnya tulang-tulang ini didukung oleh sumsum tulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi paling murni di dalam tubuh.A. Rangka Aksial Rangka aksial disebut sebut juga sebagai rangka sumbu tubuh. Pada rangka aksial initerdiri dari tulang-tulang yang berfungsi membentuk sumbu tubuh, tulang-tulang tersebut diantaranya adalah: Tulang TengkorakBerfungsi melindungi otak, organ pendengaran serta organ penglihatan. Hubungan antartulang yang terdapat pada tempurung kepala termasuk jenis suture, yaitu tidak ada gerak. Tulang tengkorak juga terbagi lagi, yaitu terdiri dari tulang tempurung dan tulang muka. Tulang Tempurung disebut juga Kranium yang mempunyai bagian-bagian penyusunnya, yaitu terdiri dari; Tulang dahi atau Frontalis (1 buah), Tulang ubun-ubun atau Parietalis (2 buah), Tulang pelipis atau Temporalis (2 buah), Tulang kepala belakang atau Osipitalis (1 buah), Tulang baji atau Stenoid (1 buah), dan Tapis atau Ethmoid (1buah). Tulang Muka atau wajah juga sama seperti tulang tempurung yang mempunyai bagian-bagiannya, yang terdiri dari; Tulang rahang atas (Maksilaris) 2 buah, Tulang hidung (Nasalis) 2 buah, Tulang pipi (Zigomatikus) 2 buah, Tulang air mata (Lakrimalis) 2 buah, Tulang langit-langit (Palatinus) 2 buah, Tulang konka nasalis inferior 2 buah, Tulang rahang bawah (Mandibula) 1 buah, dan Tulang vomer 1 buah.

Tulang HioidTulang hioid merupakan tulang yang berbentuk seperti huruf U. Tulang hioid terletak di antara laring dan mandibula. Tulang Hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya beberapa otot mulut dan lidah. Dan jumlah tulang hioid pada setiap manusia hanya berjumlah 1.

Tulang Belakang atauVertebraeTulang belakang atau yang biasa disebut dengan vertebrae, mempunyai fungsi sebagai peyangga berat tubuh manusia. Tulang belakang memungkinkan manusia melakukan berbagai macam posisi dan gerakan, misalnya berdiri, duduk atau berlari. Tulang belakang mempunyai beberapa bagian, yaitu terdiri dari; Tulang leher (Serviks) 7 buah, Tulang punggung (Thorax) 12 buah, Tulang pinggang (Lumbar) 5 buh, Tulang selangkang (Sacrum) ketika bayi terdapat 5 dan ketika dewasa berfungsi menjadi satu, serta Tulang ekor (Koksigea) pada bayi ada 4 dan ketika dewasa berfungsi menjadi satu.

Tulang Dada atauSternumdan Tulang Rusuk atauCostaTulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costa) secara bersama-sama membentuk perisai atau pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di bagian dada, yaitu paru-paru dan jantung. Sedangkan tulang rusuk ataucostaberhubungan dengan tulang belakang atauvertebrae.Seperti pada tulang-tulang lainnya, tulang dada dan tulang rusuk juga mempunyai pembagiannya atau tulang penyusunnya, yakni; Tulang Dada atauSternum,terdiri dari; Manubrium 1 buah, Gladiolus 1buah, dan Xifoid 1 buah. Ketiga tulang tersebut setelah dewasa berfungsi menjadi satu. Tulang Rusuk atauCosta, terdiri dari; Tulang rusuk sejati 7 buah, Tulang rusuk palsu 3 buah, dan Tulang rusuk melayang 2 buah.

B. Rangka ApendikulerRangka apendikuler merupakan rangka yang menyusun alat gerak pada manusia. Rangka apendikuler terdiri dari; bahu, tulang-tulang tangan, telapak tangan, panggul, tungkai, serta telapak kaki. Namun secara umum rangka apendikuler berfungsi untuk menyusun alat gerak, tangan dan kaki pada manusia. Tulang rangka apendikuler terbagi secara 2 bagian, yakni tulang bagian atas dan bagian bawah, dan masing-masing bagian mempunyai pembagiannya lagi. Tulang bagian atas : Tulang selangka (Klavikula) 2 buah Tulang belikat (Skapula) 2 buah Tulang pangkal lengan (Humerus) 2 buah Tulang hasta (Ulna) 2 buah Tulang pengumpil (Radius) 2 buah Tulang pergelangan tangan (Karpal) 16 buah (8 pada setiap tangan) Skafoid, Lunate, Triquetrum, Pisiform, Trapesium masing-masing 2 buah Kapitatum, Hamate, Trapesoid masing-masing 2 buah Tulang telapak tangan (Metakarpal) 10 buah Jari tangan (Falanges) 28 buah

Tulang bagian bawah : Tulang koksa atau inomiat 2 buah (masing-masing merupakan gabungan dari 3 tulang kiri dan kanan) Ileum, Ischium, Pubis masing-masing 1 buah Tulang paha (Femur), Tulang lutut (Patella), Tulang betis (Fibula), Tulang kering (Tibia) masing-masing 2 buah Tulang pergelangan kaki (Tarsal): 14 buah (7 pada setiap kaki) Kalkaneus, Talus, Kuboid, Navikular masing-masing 2 buah Kuneformis 6 buah Tulang telapak kaki (Metatarsal) 10 buah Jari kaki (Falanges) 28 buah

Sistem rangka manusia adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.Rangka tubuh adalah tempat terjadinya haematopoiesis, yaitu tempat pembentukan sel darah. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel darah. Matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam metabolisme kalsium. Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi dalam bentuk ferritin dan terlibat dalam metabolisme zat besi.Oleh karena itu, prinsip ergonomi akan mempermudah evaluasi setiap tugas atau pekerjaan meskipun ilmu pengetahuan dalam ergonomi terus mengalami kemajuan dan teknologi yang digunakan dalam pekerjaan tersebut terus berubah. Prinsip ergonomi adalah pedoman dalam menerapkan ergonomi di tempat kerja, menurut Baiduri dalam diktat kuliah ergonomi terdapat 12 prinsip ergonomi yaitu: Bekerja dalam posisi atau postur normal; Mengurangi beban berlebihan; Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan; Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh; Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan; Minimalisasi gerakan statis; Minimalisasikan titik beban; Mencakup jarak ruang; Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman; Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja; Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti; Mengurangi stres.Sumber:Ninda. 2010. Sistem Kerangka dan Otot Manusia pada http://ninda-psikologi.blogspot.com/2010/ 02/sistem-kerangka-dan-otot-manusia.html diunduh pada tanggal 29 September 2013 pukul 18.04 WIBNurmianto, Eko. 2008. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Teknik Industri-ITS. Sutalaksana, Iftikar Z. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Institut Teknologi Bandung. 1979.