Rangakaian Clock

12
Rangakaian clock berfungsi untuk pembentuk/membangkitkan pulsa/gelombang kotak secara terus-menerus dan rangkaian ini tidak mempunyai kondisi stabil/setimbang. Rangkaian clock termasuk golongan Astabil Multivibrator dengan IC 555. Output rangkaian clock digunakan untuk input rangkaian-rangkaian logika yang sekuensial (berhubungan dengan waktu). Yang termasuk rangkaian logika sekuensial contohnya: Flip-Flop , Shift Register , dan Counter . Adapun fungsi rangkaian clock yaitu, untuk mengatur jalannya data dalam penggeseran ke kanan atau ke kiri, maupun dalam perhitungan/pencacahan bilangan biner . Yang dimaksud rangkaian Astabil Multivribator  Adalah multivribator yang tidak stabil tegangan output-nya (tegangan pengeluarannya berubah-ubah) tanpa adanya sinyal masukan yang diberikan. Rangakaian clock dengan IC 555 besrta pulsa-pulsa pada pin 3 dan pin 6 ditunjukkan pada gambar ini

description

penhelasan tentang fungsi rangkaian clock

Transcript of Rangakaian Clock

Rangakaian clock berfungsi untuk pembentuk/membangkitkan pulsa/gelombang kotak secara terus-menerus dan rangkaian ini tidak mempunyai kondisi stabil/setimbang. Rangkaian clock termasuk golongan Astabil Multivibrator dengan IC 555. Output rangkaian clock digunakan untuk input rangkaian-rangkaian logika yang sekuensial (berhubungan dengan waktu). Yang termasuk rangkaian logika sekuensial contohnya: Flip-Flop, Shift Register, dan Counter. Adapun fungsi rangkaian clock yaitu, untuk mengatur jalannya data dalam penggeseran ke kanan atau ke kiri, maupun dalam perhitungan/pencacahan bilangan biner. Yang dimaksud rangkaian Astabil Multivribator Adalah multivribator yang tidak stabil tegangan output-nya (tegangan pengeluarannya berubah-ubah) tanpa adanya sinyal masukan yang diberikan. Rangakaian clock dengan IC 555 besrta pulsa-pulsa pada pin 3 dan pin 6 ditunjukkan pada gambar ini

Pengertian Rangkaian Clock adalahCara kerja rangkaian diatas Pada saat C diisi tegangan ambang naik melebihi + (2/3) Vcc. Kini Kapasitor C dikosongkan melalui Rb oleh karena itu tetapan waktu pengosongan dapat ditentukan dengan rumus T = Rb x C. Bila tegangan C sudah turun sedikit sebesar + (Vcc/3) maka keluaran menjadi tinggi.Pewaktu IC 555 mempunyai tegangan yang naik dan turun secara exponensial. Keluarannya berbentuk gelombang segi empat. Karena tetapan waktu pengisian lebih lama daripada tetapan waktu pengosonngan, maka keluarannya tidak simetri. Keadaan keluaran yang tinggi lebih lama dari keadaan keluaran yang rendah. Untuk dapat menentukan ketidak simetrian ssuatu pulsa keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian multivibrator jenis astabil ini dipergunakan suatu siklus kerja yang dirumuskan sebagai berikut:W = 0.693 (RA + Rb ).Ct = 0.693 . Rb. CT = W + tDimana : W = lebar pulsa ; T = waktu periodeBesarnya frekuensi ditentukan olehF = 1/T ( dimana T = detik ; F = Hertz )

http://elektronikaindustri.com/pengertian-rangkaian-clock-adalah/

Multivibrator Astabil IC 555 merupakan rangkaian pembangkit gelombang yang sering dijumpai pada perangkat digital maupun perangkat analog. Pada perangkat digital rangkaian Multivibrator Astabil IC 555 berfungsi sebagai pembangkit pulsa clock. Sedangakan pada rangkaian analog Multivibrator Astabil IC 555 dapat digunakan sebagai pembangkit gelombang sebauh nada. Pada dasarnya Multivibrator astabil merupakan multivibrator yang mempunyai dua keadaan namun tidak stabil pada salah satu keadaannya selama sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan yang lain, disini multivibrator astabil menetap untuk sesaat sebelum berpindah kembali ke keadaan semula. Perpindahan keadaan pada output multivibrator astabil yang berkesinambungan ini menghasilkan suatu gelombang segi empat dengan waktu naik yang sangat cepat. Karena tak dibutuhkan sinyal masukan untuk memperoleh suatu keluaran, maka multivibrator astabil ini kadang kadang disebut multivibrator bekerja bebas ( free running multivibrator ). Multivibrator yang akan kita buat pada artikel ini menggunakan IC 555 sebagai pembangkitnya. IC 555 merupakan IC timer yang didesain spesial untuk pembuatan bermacam jenis multivibrator, salah satunya multivibrator astabil ini. Dalam IC 555 terdapat 2 komparator tegangan dan rangkaian pembagi tegangan yang berfunsi sebagai pembuat referensi 1/3 vcc dan 2/3 vcc.Rangkaian Multivibrator Astabil IC 555Berdasarkan fungsinya IC 555 digolongkan menjadi tiga, antara lain :

1. Monostable Circuit

Rangkaian monostable banyak digunakan sebagai pencacah waktu dan dapat juga digunakan untuk menghilangkan bounce pada rangkaian saklar (switch). Berikut gambar rangkaian dari circuit monostable IC 555

Rangkaian circuit monostable memberikan waktu (t) dengan besaran waktu berbanding lurus dengan nilai Resistor (R) dan Capasitor (T) dimana besarnya nilai waktu adalah :

Pencacah waktu akan bekerja apa bila TRIG (Gate 2) mendapat inpulse High, dan Pin 3 (Out) akan mengeluarkan inpulse High selama t detik. Berikut diagram kerja dari rangkaian monostable.

2. Bistable Circuit

Rangkaian bistable merupakan rangkaian sederhana yang memiliki fungsi dasar flip flop, gate (5) dihubungkan ke capasitor 10 nF, Gate (6) disambungkan ke ground. Seperti dapat dilihat pada gambar berikut

Diagram Output dari rangkaian Bistable adalah sebagai berikut:

3. Astable Circuit

Rangkaian astable circuit menghasilkan signal High-Low secara continue, nilai besaran frekuensi yang di bangkitkan dari rangkaian tersebut merupakan perhitungan hasil tahanan (R1), R2 dan Capasitor (C).Dengan formulasi dibawah ini dapat dihitung besarnya nilai flekuensi yang di bangkitkan oleh IC 555.

Led berjalan atau running led merupakan rangkaian aplikatif dasar yang penggunaannya dapat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat membentuk huruf berjalan, gambar atau karakter berjalan dengan menuyusun led sesuai dengan keinginan kita.Sedikit berbeda dengan running LED denganIC 74LS164 (Shift Register), 10 running led ini menyala secara bergiliran, tetapi yang sudah nyala sebelumnya akan mati ketika led setelahnya menyala. Sedang pada running led (shift register), sistem nyala led bergeser.IC 4017 merupakan Ic decade counter yang keluarannya bernilai high (logic 1) secara bergantian dengan jangka waktu sesuai dengan timer/clock yang masuk ke dalam IC tersebut, sebagai pembangkit clock kita gunakan IC 555 dengan rangkaian dasar asatable multivibrator circuit, lamanya clock ini dapat kita atur dengan memutar variabel resistor (Potensiometer).

Rangkaian lampu berjalanadalah merupakan rangkaian elektronika yang sering dijadikan sebagai hiasan. Baik itu sebagai hiasan dirumah pribadi ataupun di tempat-tempat komersial seperti restaurant, taman, caf serta tempat-tempat lain yang dianggap lebih cocok dan menarik jika ditamhkan dengan kerlap-kerlip lampu hias. Lampu berjalan juga sudah dijadikan sebagai hiasan kota pada saat malam hari. Sehingga kota tersebut kelihatan lebih indah dan menarik. Pada dasarnya semuarangkaian lampu hiasmenggunakan prinsip kerja yang sama dengan lampu berjalan, yakni memanfaatkan kondisi keluaran yang bergantian atau shift register sehingga dengan kondisi tersebut bisa dibuat kombinasi yang bervariasi antara lampu yang satu dengan yang lain. Apalagi jika kombinasi tersebut bisa dicocokkan dengan penataan warna yang sesuai, sehingga akan tercipta keindahan yang sedap untuk dipandang mata. Untuk membuat rangkaian lampu hias sebenarnya bisa dibilang cukup mudah. Karena anda tidak perlu menguras pikiran untuk melakukan analisa kerja pada rangkaian dan juga tidak perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian pada rangkaian untuk memperoleh hasil yang maksimal. Yang anda butuhkan hanyalah rangkaian penghasil sinyal clock dan rangkaian shift register atau rangkaian penghasil keluaran yang bergantian. Anda bisa menggunakan rangkaian apa saja sebagai penghasil sinyal clock tersebut, seperti rangkaianoscillator transistorataurangkaian astable IC 555. Kemudian untuk mendapatkan keluaran yang mempunyai logika bergilir anda bisa menggunakan IC 4017 yang sering dikenal sebagai JhonsonCounterdan paling sering digunakan pada rangkaian lampu berjalan. IC 4017 mempunyai 10 keluaran yang tercacah secara bergilir, yaitu mulai dari O0 (pin 3) sampai dengan O9 (pin 11).

Jika kaki nomor 2 dan kaki nomor 6 saling dihubungkan, 555 akan dapat diaktifkan apabila C1 sudah netral kembali. Sekarang tegangan pada kondensator akan bertukar tukar antara 1/3 dan 2/3 Vcc. Pada Pin 5 IC timer 555 dipasang sebuah kapasitor yang berfungsi sebgai kompensator tegangan sebesar 10nF. Kapasitor 10 nF tersebut tidak berpengaruh terhadap frekuensi output Multivibrator Astabil ini. Penentu frekuensi output multivibrator ini adalah konfigurasi R1,R2 dan C1 dimana frekuensinya output multivibrator astabil dapat dirumuskan sebagai berikut.

Rangkaian Counter adalah rangkaian yang dapat berfungsi sebagai penghitung angka secara cepat, baik itu penghitungan maju maupun mundur. Penghitungan maju adalah hitungan yang di mulai dari angka yang kecil ke angka yang lebih besar, sedangkan penghitungan mundur adalah hitungan yang dilakukan dari angka yang besar ke angka yang kecil. Dalam penghitungan bisa mecapai jumlah yang tidak terbatas tergantung dari rangkaian yang kita buat dan juga kebutuhan.Counter biasanya disebut sebagai pencacah yang tersusun dari sederet flip flop dan kemudian diperbarui sedemikian rupa dengan menggunakan karnough, sehingga angka yang masuk nantinya dapat dihitung sesuai rangcangan yang kita buat. Dalam penyusunan rangkaian counter terdiri atas semua jenis flip flop, tergantung model dari masing-masing flip flop itu sendiri.Jenis dari rangkaian pencacah (counter) dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian pencacah naik (up counter) dan rangkaian pencacah turun (down counter). Yang dimaksud pencacah naik atau up counter adalah cacahan dari kecil ke besar kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis. Sedangkan pencacah turun atau down counter adalah pencacah dari besar ke arah yang kecil kemudian kembali ke cacahan yang awal.

Contoh dari rangkaian counter diatas hanya menggunakan IC decade counter dan satu buah seven segmen sehingga hanya mewakili angka satuan. Apabila anda ingin membuat fungsi yang lebih banyak, anda hanya tinggal menambahkan IC dan seven segmennya sesuai dengan kebutuhan yang anda inginkan. IC yang digunakan sebagai pencacah merupakan IC 4026.Di dunia ini ada banyak sekali IC pencacah yang dapat anda gunakan untuk membuat rangkaian counter, baik itu IC dari keluarga TTL maupun CMOS. Perbedaan dari kedua IC yaitu dari angka awal dimana untuk keluarga IC TTL mempunyai awal seri 74 sedangkan untuk keluarga IC CMOS adalah 40. IC yang paling sering digunakan pada setiap rangkaian adalah IC dari jenis TTL.Pada gambar skema di atas, IC yang digunakan adalah jenis CMOS. Karena IC jenis CMOS bisa menggunakan tegangan maksimal 15 volt, sedangkan pada jenis TTL hanya mensupplay tegangan maksimal 5 volt. Keuntungan lain dari penggunakan IC 4026 anda tidak perlu lagi menggunakan IC decorder sebagai interface seven segmen. Karena output yang dihasilkan sudah sesuai dengan kondisi dan fungsi dari seven segmen.Skema rangkaian counter diatas sengaja menggunakan gerbang penyulut schmiit trigger karena berfungsi sebagai peredam bounching dari hentakan saklar mekanik. Anda juga bisa menggunakan gerbang schmitt trigger dan menghubungkan langsung saklar input ke pin clock IC 4026. Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian counter, semoga rangkaian kali ini berguna dan dapat bermanfaat bagi pembaca setia rangkaianelektronika.biz. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian ADC dan Rangkaian TV.http://rangkaianelektronika.biz/rangkaian-counter.htm