Rang Kuman CDA Fairclough

5
KERANGKA ANALISIS WACANA KRITIS NORMAN FAIRCLOUGH dirangkum dari Eriyanto (Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. 2001) ANALISIS WACANA KRITIS FAIRCLOUGH TEKS (Representasi, Relasi, Identitas) >>>>>>>> DISCOURSE PRACTICE (Individu Wartawan, Relasi antara wartawan dengan struktur media, Praktik Kerja/Rutinitas Kerja) SOCIOCULTURAL PRACTICE >>>>>>>> (Situasional, Institusional, Sosial) PENJELASAN: 1. TEKS Critical Linguistics Representasi Bagaimana orang, kelompok, keadaan atau apa pun ditampilkan & digambarkan dalam teks. Dalam anak kalimat Pertama, pada pemilihan kosakata (vocab). Kedua, pada tata bahasa (grammar) Misal: - Vocab: miskin, tidak mampu, atau marjinal - Grammar: sebagai tindakan, peristiwa, keadaan atau proses mental Dalam kombinasi anak kalimat Terjadi koherensi lokal. Yaitu pengertian yang didapat dari gabungan anak kalimat satu dengan yang lain, sehingga kalimat tersebut memiliki arti. 1. Tak ada. Seorang wanita diperkosa oleh oknum polisi. 2. Penjelas. Seorang wanita, yang dikenal sebagai janda, diperkosa oleh

description

analisis wacana kritis fairclough

Transcript of Rang Kuman CDA Fairclough

Page 1: Rang Kuman CDA Fairclough

KERANGKA ANALISIS WACANA KRITIS NORMAN FAIRCLOUGH

dirangkum dari Eriyanto (Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. 2001)

ANALISIS WACANA KRITIS FAIRCLOUGH

TEKS

(Representasi, Relasi, Identitas) >>>>>>>>

DISCOURSE PRACTICE

(Individu Wartawan, Relasi antara wartawan dengan struktur

media, Praktik Kerja/Rutinitas Kerja)

SOCIOCULTURAL PRACTICE

>>>>>>>> (Situasional, Institusional, Sosial)

PENJELASAN:

1. TEKS Critical Linguistics Representasi

Bagaimana orang, kelompok,

keadaan atau apa pun

ditampilkan & digambarkan

dalam teks.

Dalam anak kalimat

Pertama, pada pemilihan

kosakata (vocab).

Kedua, pada tata bahasa

(grammar)

Misal:

- - Vocab:

- miskin, tidak mampu, atau marjinal

- Grammar:

sebagai tindakan, peristiwa, keadaan

atau proses mental

Dalam kombinasi anak

kalimat

Terjadi koherensi lokal. Yaitu

pengertian yang didapat dari

gabungan anak kalimat satu

dengan yang lain, sehingga

kalimat tersebut memiliki arti.

1. Tak ada.

Seorang wanita diperkosa oleh

oknum polisi.

2. Penjelas.

Seorang wanita, yang dikenal

sebagai janda, diperkosa oleh

Page 2: Rang Kuman CDA Fairclough

oknum polisi.

3. Perpanjangan kontras.

Meskipun janda, seorang wanita

diperkosa oleh oknum polisi.

4. Penyebab.

Karena janda, seorang wanita

diperkosa oleh oknum polisi.

Dalam rangkaian antar

anak kalimat

Bagaimana dua kalimat

dirangkai?

Misal:

1. SBY mendukung pemilihan

Gubernur DIY.

2. GBPH Prabukusumo

menentang pemilihan.

Bentuk rangkaian:

1. Model Pertama: 1 ke 2 >>

terkesan penentangan GBPH

Prabukusumo tidak signifikan.

2. Model Kedua: 2 ke 1 >> terkesan

banyak sekali yang menentang SBY.

Misal:

1. SBY mendukung pemilihan

Gubernur DIY.

2. GBPH Prabukusumo

menentang pemilihan.

Bentuk Rangkaian:

1. Saling mendukung.

GBPH Prabukusumo menentang

pemilihan. Di Yogya ada demo SBY.

Beberapa pakar Hukum juga

menolak pendapat SBY.

2. Saling bertentangan.

GBPH Prabukusumo menentang

pemilihan. Ada beberapa pengamat

Page 3: Rang Kuman CDA Fairclough

politik yang mendukung pemilihan.

Relasi

Bagaimana hubungan antara

wartawan, khalayak dan

partisipan berita ditampilkan

dan digambarkan dalam teks.

Misal:

Berita tentang Yogyakarta

yang digoyang oleh isu

pemilihan atau

penetapan gubernur.

Cara melihat relasi:

1. Sudut Yogya

Yogya adalah Daerah

Istimewa karena sejarahnya.

Perannya yang besar dalam

kemerdekaan, dst...

2. Sudut Pemerintah

Kontroversi Yogya ini tidak lain tidak

bukan bentuk ketidakseriusan

pemerintah. Demokrasi yang

digunakan adalah demokrasi barat,

dst..

Identitas

Bagaimana identitas

wartawan, khalayak dan

partisipan berita ditampilkan

dan digambarkan dalam teks.

Misal:

Masalah wacana

referendum di DIY.

Cara identifikasi:

1. Identifikasi dg DIY.

DIY adalah daerah yang

istimewa. Sebagai warga DIY,

seyogyanya kita tidak lupa

akan sejarah, dst...

2. Identifikasi dg Indonesia.

Kesatuan Indonesia adalah harga

mati. Termasuk juga dengan DIY. DIY

adalah bagian dari Indonesia yang

harus dipertahankan, dst.

2. INTERTEKSTUALITAS

Teks dan ungkapan dibentuk

oleh teks yang dibentuk

datang sebelumnya, saling

menanggapi dan salah satu

bagian dari teks tersebut

mengantisipasi yang lainnya.

Intertekstualitas

(lebih lengkap lihat

Eriyanto, 2001:305-315)

Kutipan langsung/tidak langsung.

Bahasa publik/personal

Publik:

Presiden SBY menyatakan bahwa

Pemilihan Gubernur adalah amanat

konstitusi.

Personal:

Page 4: Rang Kuman CDA Fairclough

SBY, kenapa kau mempermainkan

Yogya?

Intertekstualitas yang

manifest

1. Representasi wacana.

2. Pengandaian

3. Negasi

4. Ironi

5. Metadiscourse

Interdiscursivity

1. Genre

2. Tipe aktivitas

3. Gaya

4. Wacana

3. DISCOURSE

PRACTICE

Observasi, Indepth

Interview

Memusatkan perhatian pada

bagaimana praktek produksi

dan konsumsi teks.

Individu Wartawan Latar belakang pendidikan, orientasi ekonomi-politik pengelola,

perkembangan professional dan ketrampilan menulis berita.

Relasi antara wartawan

dengan struktur media

Bentuk & struktur organisasi, promosi jenjang karir dan bagaimana

proses pengambilan kebijakan.

Praktik Kerja/Rutinitas

Kerja

Pola dan rutinitas media dalam rangka membentuk berita: siapa saja

yang terlibat, apa saja tahapannya dan pertimbangan apa yang

menentukan terbit/tidaknya sebuah berita.

4. SOCIOCULTURAL

PRACTICE

Studi Pustaka,

Penelusuran Situasional

Konteks sosial, saat teks tersebut diproduksi. Teks diproduksi dalam suatu kondisi yang khas dan

unik, sehingga satu teks, tentu berbeda dengan teks yang lainnya – dengan tema berita yang sama.

Misal: berita Timnas Indonesia saat bermain buruk, tentu berbeda dengan di AFF Cup kemarin.

Institusional Level institusional melihat bagaimana pengaruh institusi terhadap praktik produksi wacana berita.

Bisa berasal dari internal media, atau eksternal. Faktor Eskternal tsb, antara lain:

Page 5: Rang Kuman CDA Fairclough

- Faktor EKONOMI: seperti pengiklan, rating minat dari khalayak, persaingan antar media

dan kepemilikan modal.

- Faktor POLITIK: Pemerintah dalam bentuk regulasi dan kekuatan politik yang mengatur

media (mis, media partisan).

Sosial Produksi teks media juga terpengaruh oleh sistem makro dalam masyarakat, seperti sistem politik,

ekonomi dan budaya. Misal, media di Timur Tengah yang sangat kental aroma Patriarkal-nya.

© zulfiifani.wordpress.com