RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn...

59
RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG DENGAN BAHAN PENGISI UNTUK TRANSPORTASI JAGUNG SEMI (BABY CORN) VINA RONDANG MAGDALENA DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn...

Page 1: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG DENGAN BAHAN PENGISI UNTUK TRANSPORTASI

JAGUNG SEMI (BABY CORN)

VINA RONDANG MAGDALENA

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2014

Page 2: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine
Page 3: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rancangan kemasan

karton bergelombang dengan bahan pengisi untuk transportasi jagung semi (baby

corn) adalah benar karya saya dengan arahan dari Dosen Pembimbing Akademik

dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, September 2014

Vina Rondang Magdalena

NIM F14090096

Page 4: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

ABSTRAK

VINA RONDANG MAGDALENA. Rancangan kemasan karton bergelombang

dengan bahan pengisi untuk transportasi jagung semi (baby corn). Dibimbing oleh

SUTRISNO.

Pengemasan jagung semi umumnya menggunakan krat selama transportasi,

dimana hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan mekanis bahan seperti luka

gores, memar, patah, dan kematangan yang terlalu cepat. Tujuan dari penelitian

ini yaitu merancang kemasan yang tepat menggunakan kemasan karton dan bahan

pengisi yang dapat mempertahankan kualitas jagung semi selama transportasi.

Pada penelitian ini digunakan karton flute C dan BC dengan ukuran (31x23x9)cm,

(46.5x23.5x9)cm, (32x24x10)cm (47.5x24.5x10)cm, flute B sebagai sekat, platik

PE sebagai kemasan primer, dan kertas koran sebagai bahan pengisi. Kemasan

flute C (K4C dan K6C) terpilih karena lebih responsif terhadap suhu lingkungan,

cukup kuat, dan harga murah. Hasil konversi simulasi transportasi selama dua

jam setara dengan 169.553 km jalan luar kota atau 2.83 jam dengan kecepatan 60

km/jam. Kerusakan mekanis pada K4C sebesar 17%, dan K6C 15.9%,

dikarenakan pengaruh kertas koran sebagai bantalan di sekitar produk. Perlakuan

kemasan berpengaruh nyata terhadap parameter susut bobot, kekerasan, dan total

padatan terlarut jagung semi. Sedangkan perlakuam kemasan tidak berpengaruh

nyata terhadap kadar air jagung semi.

Kata kunci : jagung semi, kemasan, karton bergelombang, simulasi transportasi

ABSTRACT VINA RONDANG MAGDALENA.Design of corrugated fiberboard packaging with

filling material for transportation of baby corn. Supervised by SUTRISNO

Baby corn packaging usually use crate during transportation whereas it

could make mechanical damages to the product like scratch, bruised, broke, and

ripen rapidly. The purpose of this research was to design a proper packaging

using carton material and filled material that could maintain the quality of baby

corn during the transportation. In this research, C flute and BC flute, that has

dimension (31x23x9)cm, (46.5x23.5x9)cm, (32x24x10)cm, (47.5x24.5x10)cm,

were used as the outer packaging, B flute as inner, PE plastic as primary

packaging, and pieces of paper as filling material. K4C and K6C were selected

because those more adaptable in cold storage, those has good compression

strength, and lower cost. Transportation conversion simulation result during two

hours is similar to 169.553 km out of town length or 2.83 hours with 60 km/hour

speed. Mechanical damage of the K4C is 17% meanwhile the K6C 15.9%, this is

caused by the pieces of paper which used as the filling material around the

product. The treatment of packaging directly influent to the parameter reduced of

weight, hardness, and total dissolved solids of baby corn. On the other hand, the

treatment of packaging indirectly influent the water content in the baby corn.

Keywords: baby corn, packaging, corrugated flute, simulation transportation

Page 5: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

pada

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem

RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG DENGAN BAHAN PENGISI UNTUK TRANSPORTASI

JAGUNG SEMI (BABY CORN)

VINA RONDANG MAGDALENA

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2014

Page 6: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine
Page 7: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

Judul Skripsi: Rancangan Kemasan Karton Bergelombang dengan Bahan Pengisi

untuk Transportasi Jagung Semi (Baby corn)

Nama : Vina Rondang Magdalena

NIM : F14090096

Disetujui oleh

Prof. Dr.Ir. Sutrisno, M.Agr

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr.Ir. Desrial, M.Eng

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga karya ilmiah berjudul Rancangan kemasan karton bergelombang dengan

bahan pengisi untuk transportasi jagung semi (baby corn) dapat diselesaikan.

Penelitiandilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil

Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (FATETA), dan di

Laboratorium Kekuatan Bahan, Departemen Teknologi Hasil Hutan (FAHUTAN)

sejak bulan Februari sampai Juni 2014.

Dengan telah selesainya karya ilmiah ini, penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Sutrisno, M.Agr. selaku dosen pembimbing terimakasih atas

bimbingannya serta saran dan kritik bagi penulis.

2. Dr. Ir. Y. Aris Purwanto, M.Agr dan Prof. Dr. Ir. Tineke Mandang, MS

selaku dosen penguji, terimakasih atas saran dan kritik bagi penulis.

3. Pak Sulyaden, Pak Ahmad, Pak Harto, dan Mas Abas terima kasih atas

bantuannya selama penelitian berlangsung.

4. Mama, Papa, sister Frida, brother Ronggur, little brother Hikmat atas doa

dan semangat yang tidak pernah henti.

5. Teman-teman Gina Annisa, Risqy Maydia, Stevy, Raisa Oktaviani, Jenny

Sianipar, Aynal, Sandro, Iwan, Aditya Nugraha, Trihadi, Eki Aryanto, Rival,

Rizky Tri Rubbi, Nenda terima kasih atas kebersamaan dan bantuannya

selama penelitian berlangsung.

6. Teman satu bimbingan Diniar Mungil, Septa dan Fiqi terima kasih atas

bantuan dan semangatnya.

7. Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati

terima kasih atas perhatian dan semangat yang super.

8. Teman-teman seperjuangan Teknik Mesin dan Biosistem angkatan 46 dan 47

terima kasih atas kebersamaannya, bantuan dan semangatnya bagi penulis.

Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat dan memberikan

kontribusi nyata terhadap ilmu pengetahuan.

Bogor, September 2014

Vina Rondang Magdalena

Page 9: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang Error! Bookmark not defined.

Tujuan Penelitian 1

TINJAUAN PUSTAKA Error! Bookmark not defined.

Jagung Semi (Baby corn) 2

Pengemasan 2

Bahan Pengisi 2

Transportasi 4

METODE PENELITIAN 5

Waktu dan Tempat Penelitian 5

Bahan 5

Alat 5

Prosedur Penelitian 7

Pengukuran Parameter 11

HASIL DAN PEMBAHASAN 12

Perancangan dan Pembuatan Kemasan Hasil Rancangan 12

Kekuatan Kemasan 14

Sebaran Suhu Kemasan Selama Penyimpanan 17

Harga Beli Kemasan 19

Pemilihan Desain Kemasan 20

Harga Jagung Semi yang Dikemas 21

Tingkat Kerusakan Mekanis Pasca Simulasi Transportasi 21

Perubahan Mutu Jagung Semi Selama Penyimpanan 23

SIMPULAN DAN SARAN 27

Simpulan 27

Saran 28

DAFTAR PUSTAKA 28

LAMPIRAN 30

RIWAYAT HIDUP 47

Page 10: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

DAFTAR TABEL

1 Standar ukuran jagung semi menurut Brisco (2000) 2 2 Ketebalan dan kekuatan tekan tepi masing-masing jenis flute 3 3 Dimensi kemasan 13 4 Perbandingan kekuatan kemasan secara teori dan pengujian 15 5 Harga beli kemasan 20 6 Jumlah tumpukan kemasan hasil rancangan 20 7 Harga jagung semi yang dikemas 21

8 Kerusakan mekanis K4C pada tiap layer 23

9 Hasil uji Duncan terhadap susut bobot jagung semi 23 10 Hasil uji Duncan terhadap susut bobot jagung semi 24 11 Hasil uji Duncan terhadap kekerasan jagung semi 25

12 Hasil uji Duncan terhadap TPT jagung semi 26

13 Hasil uji Duncan terhadap kadar air jagung semi 27

DAFTAR GAMBAR

1 Penggolongan karton gelombang (sumber : Wahyuningtyas 2013) 3 2 Tipe kemasan RSC (a), HTC (b), dan FTC (c) (sumber :

Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine 6 4 Meja simulator (a), timbangan Metter PM-4800 (b), rheometer (c) 6 5 Refractometer (a), oven (b), stopwatch (c) (sumber : Oktaviani 2013) 7

6 Diagram alir perancangan kemasan 9 7 Diagram alir aplikasi kemasan 10

8 Flute C (a), flute BC (b) 13 9 Desain kemasan K4 (a), K6 (b) 14

10 Pengujian kekuatan kemasan karton sebelum diuji tekan (a) dan

sesudah mengalamai kerusakan (b) 14 11 Grafik perbandingan uji tekan kemasan tanpa sekat dan dengan sekat 15 12 Grafik perbandingan uji tekan kemasan tanpa sekat dan dengan sekat 15 13 Grafik perbandingan kekuatan kemasan teoritis dan pengujian 16 14 Grafik perbandingan uat kekuatan tekan kemasan terhadap deformasi 16

15 Grafik perbandingan kekuatan tekan kemasan terhadap lama

penyimpanan 17

16 Pengujian sebaran suhu kemasan suhu ruang (a) dan suhu dingin 100C

(b) 17 17 Grafik hasil pengujian sebaran suhu ruang K4C (a), K6C (b), K4BC (c)

dan K6BC (d) 18

18 Grafik hasil pengujian sebaran suhu 100C K4C (a), K6C (b), K4BC (c)

dan K6BC (d) 19

19 Pengemasan plastik PE (a), pengemasan kemasan kardua (b), dan

pemberian bahan pengisi (c) 21 20 Penyusunan kemasan pada meja getar 22 21 Kerusakan mekanis jagung semi : gores (a), memar (b), patah (c) 22

22 Grafik perubahan susut bobot selama penyimpanan 24

Page 11: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

23 Grafik perubahan nilai kekerasan selama penyimpanan 25 24 Grafik perubahan nilai total padatan terlarut selama penyimpanan 26 25 Grafik perubahan nilai kadar air selama penyimpanan 27

DAFTAR LAMPIRAN

1 Perhitungan dimensi kemasan 30 2 Perhitungan luasan ventilasi kemasan 32 3 Tabel pengujian kekuatan kemasan selama penyimpanan dingin 32 4 Data pengukuran guncangan truk pada berbagai keadaan jalan 33 5 Perhitungan optimasi tumpukan kemasan 33 6 Perhitungan simulasi transportasi 34 7 Tabel data susut bobot selama penyimpanan 36

8 Tabel kekerasan jagung semi selama penyimpanan 37 9 Tabel data total padatan terlarut selama penyimpaan 38

10 Tabel data kadar air selama penyimpanan 39 11 Analisis sidik ragam dan uji DMRT terhadap susut bobot jagung semi 39 12 Analisis sidik ragam dan uji DMRT terhadap kekerasanjagung semi 40 13 Analisis sidik ragam dan uji DMRT terhadap total padatan terlarut

jagung semi 40 14 Analisis sidik ragam dan uji DMRT terhadap kadar air jagung semi 41 15 Desain kemasan K4C 42 16 Desain kemasan K6C 43 17 Desain kemasan K4BC 44 18 Desain kemasan K6BC 45 19 Letak titik uji sebaran suhu di dalam kemasan 46

Page 12: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine
Page 13: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan di dunia setelah gandum

dan padi. Jagung mengandung serat dan sejumlah zat gizi seperti vitamin B dan C,

karoten, kalium, zat besi, magnesium, fosfor, omega 6 dan lemak tak jenuh yang

dapat membantu menurunkan kolesterol, sehingga permintaan akan terus

meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat. Salah satu tanaman jagung

yang memiliki prospek baik dan banyak manfaat yaitu jagung semi (baby corn).

Menurut Anwar (2005), kekurangan dalam pengangkutan atau transportasi produk

buah-buahan pada lingkungan tropis seperti Indonesia menimbulkan kerusakan

yang cukup besar akibat penanganan selama pengangkutan yang kurang tepat.

Pendistribusian jagung semi di lapangan umumnya menggunakan keranjang,

karung, dan kardus tipe single dengan ukuran kemasan (48 x 35x 35) cm, dimana

memiliki sifat dan cara perlindungan yang berbeda terhadap buah yang dikemas.

Salah satu jenis bahan kemas yang banyak digunakan dalam pengemasan

produk hortikultura adalah karton bergelombang, karena memiliki keunggulan

dapat meredam getaran, memiliki ketahanan terhadap tekanan dan tumpukan,

serta permukaannya halus sehingga resiko kerusakan akibat gesekan antara

produk dan kemasan rendah (Yulianti 2009). Selain itu, pemilihan karton

bergelombang sebagai bahan kemas untuk produk ekspor dinilai lebih baik karena

bahan kemas tidak menimbulkan polusi, bisa digunakan kembali dan dapat didaur

ulang (Darmawati 1994). Kemasan distribusi dirancang dan dipilih terutama

untuk mengatasi faktor getaran dan kejutan, karena faktor ini sangat berpengaruh

terhadap besar kecilnya kerusakan yang terjadi, sementara pengaruh yang lain

seperti RH dan suhu dapat diatasi dengan modifikasi kecil dari rancangan yang

ada (Maezawa 1990). Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai

perancangan kemasan jagung semi dengan bahan kemasan karton bergelombang

ganda serta bahan pengisi untuk membantu melindungi produk dari kerusakan

mekanis yang terjadi selama transportasi.

Tujuan Penelitian

1. Membuat rancangan kemasan untuk jagung semi menggunakan bahan

kemasan karton bergelombang.

2. Mempelajari pengaruh bahan pengisi terhadap tingkat kerusakan mekanis

jagung semi.

3. Menentukanbesar jumlah kerusakan mekanis dan perubahan mutu (susut

bobot, warna, kekerasan, total padatan terlarut) jagung semi tiap kemasan

dengan bahan pengisi setelah simulasi transportasi.

4. Membandingkan rancangan kemasan jagung semi dengan yang ada di

lapangan.

Page 14: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

2

TINJAUAN PUSTAKA

Jagung Semi (Baby Corn)

Jagung semi dipanen pada saat awal perkembangan yaitu 2-4 hari setelah

muncul rambut atau usia panen maksimal 70 hari. Dimensi rata-rata jagung semi

dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1 Standar ukuran jagung semi menurut Brisco (2000) :

Sumber : Brisco, 2000

Karena pemanenan pada awal perkembangan, jagung semi rentan

mengalami patahan pada bagian ujungnya yang lebih lunak. Selain itu jagung

semi memiliki nilai laju respirasi paling tinggi yaitu lebih dari 60 mg CO2/kg-jam

pada suhu 50C.

Pengemasan

Kardus karton merupakan kemasan yang sering dipakai dalam dunia

industri dan banyak digunakan pada kegiatan pengangkutan yang umumnya

terbagi menjadi kardus satu gelombang (one ply) dan dua gelombang (two

plies).Kelebihan kemasan kardus karton adalah :

1. Mempunyai bobot yang lebih ringan untuk material yang mempunyai

kekuatan yang sama.

2. Biaya yang lebih murah.

3. Mempunyai permukaan yang halus.

4. Mempunyai sifat meredam yang baik.

5. Mudah dicetak atau diberi label.

6. Mudah untuk dirakit atau dibongkar dalam penyimpanan.

7. Mudah didaur ulang dan digunakan kembali.

Kertas bergelombang antara permukaan pada papan karton bergelombang

disebut fluting. Ada empat jenis fluting dari papan karton bergelombang yaitu :

1. Single-faced board : terbuat dari satu permukaan pipih dengan medium

bergelombang yang biasanya digunakan untuk membuat produk kardus.

2. Single-wall atau Double-faced board : terbut dari dua permukaan dengan satu

bagian bergelombang ditengahnya dimana hamper 90% dari semua kardus

terbuat dari papan karton bergelombang jenis ini.

3. Double-wall board : terbuat dari dua permukaan dan dua media bergelombang

dengan penuh pembatas di tengahnya sehingga lapisan berjumlah 5 buah

dimana tingkatan ini sering digunakan untuk pengemasan skala ekspor.

Kode Ukuran Panjang

Tongkol (cm)

A 5.0 – 7.0

B 7.0 – 9.0

C 9.0 – 12.0

Page 15: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

3

4. Triple wall board : terdapat tiga media bergelombang (jumlah seluruh

lapisan : 7) yang biasa digunakan untuk aplikasi industri yang sangat berat.

Contoh gambar kertas karton bergelombang dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Penggolongan karton gelombang (sumber : Wahyuningtyas 2013)

Menurut Jaswin (1999) flute A memiliki sifat bantalan (cushioning) yang

baik karena ketebalannya dapat meredam daya tekan yang terjadi pada saat

kemasan ditumpuk, sedangkan flute B memiliki bantalan yang tidak terlalu tinggi

sehingga cocok untuk produk yang sebelumnya telah dikemas dalam kaleng,

namun memiliki ketahaan tekan datar (flat crush resistant) yang paling baik.

Flute C dibuat dengan karakteristik antara flute A dan B dengan harga lebih

murah, daya bantalan tinggi seperti flute A dan ketahanan tekan datar yang baik

seperti flute B. Sedangkan flute E banyak digunakan untuk kemasan display

dengan dinding luar terbuat dari white kraft sebagai karton printed. Ketebalan dan

kekuatan tekan dari masing-masing flute dapat dilihat pada Tabel 2.

Kotak karton gelombang mempunyai beberapa variasi yang umum

digunakan yaitu : RSC (Regular Slotted Container), HTC (Half Telescopic

Container), dan FTC (Full Telescopic Container). FTC dan RSC banyak

digunakan di Indonesia sebagai kemasan distribusi produk hortikultura dan tipe

RSC lebih banyak digunakan dalam kemasan industri karena lebih hemat dalam

penggunaan bahan. Ketiga tipe kemasan dapat dilihat pada Gambar 2 berikut :

2 2

Page 16: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

4

Gambar 2 Tipe kemasan RSC (A), HTC (B), dan FTC (C)(sumber :

Wahyuningtyas 2013)

Kekuatan Kemasan Karton Menurut McKee (1985), besarnya ketahanan bergelombang dalam

menahan beban bergantung pada kekuatan tepi karton atau disebut dengan

ketahanan tekan tepi yang dapat diformulasikan sebagai berikut :

P = k x Pm x h0.5 x Z0.5

dimana P = kekuatan tekan (kgf)

k = konstanta dengan nilai : 5.87

Pm = edge crush test (kg/cm)

Z = keliling kemasan karton gelombang (cm)

h = ketebalan karton gelombang (cm)

Ventilasi Ventilasi atau lubang udara pada kemasan berguna untuk memperlancar

sirkulasi udara didalam kemasan. Perhitungan luasan ventilasi kemasan dapat

dilihat pada Lampiran 2. Menurut Sakti (2010), kemasan berventilasi lingkaran

lebih responsif terhadap suhu lingkungan daripada kemasan berventilasi oval dan

tanpa ventilasi, karena laju penurunan kekerasan dan laju peningkatan total

padatan terlarut tomat lebih besar dengan ventilasi lingkaran dengan luasan

ventilasi tidak mencapai 5% agar kemasan tidak mudah rusak bila terkena tekanan.

Bahan Pengisi

Menurut Syarief et al. (1998) bahan pengisi merupakan material yang

dijejalkan diantara kelebihan ruang gerak guna menahan gerak barang atau abrasi

terhadap isi ruang. Bahan pembantu yang biasa digunakan dalam pengemasan

buah maupun sayuran yang menggunakan keranjang dan peti di Indonesia adalah

merang, daun-daun kering pelepah batang pisang, tikar atau kertaskoran,

potongan-potongan kertas, dan lain-lain.

Transportasi

Untuk mengetahui jenis kerusakan yang terjadi selama transportasi,

dilakukan simulasi transportasi sehingga diketahui cara mengurangi kerusakan

ketika baby corn akan ditransportasikan secara nyata ke konsumen. Menurut

Satuhu (2004), perlakuan yang kurang sempurna selama pengangkutan dapat

mengakibatkan jumlah kerusakan yang dialami oleh komoditi pada waktu sampai

Page 17: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

5

ditempat tujuan mencapai kurang dari 30%-50%. Alat simulasi transportasi

dirancang untuk memperoleh gambaran tentang kerusakan mekanis yang diterima

produk apabila terkena goncangan. Simulasi pengangkutan dengan menggunakan

truk, guncangan yang dominan adalah guncangan pada arah vertikal, sedangkan

guncangan pada kereta api adalah guncangan pada arah horizontal. Data

pengukuran guncangan truk dapat dilihat pada Lampiran 4. Menurut Darmawati

(1994), yang menjadi dasar perbedaan jalan dalam kota dan luar kota adalah besar

amplitudo yang terukur dalam suatu panjang jalan tertentu, dimana jalan dalam

kota mempunyai amplitudo yang rendah dibanding jalan luar kota, jarak buruk

aspal dan jalan buruk berbatu.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan

Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas

Teknologi Pertanian, dan di Laboratorium Kekuatan Bahan, Departemen

Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor selama 4

bulan yaitu Februari 2014 – Juni 2014.

Bahan

Jagung semi dengan umur 70 hari setelah tanam di Ciapus, Bogor yang

akan diuji di laboratorium. Bahan pengemas digunakan kardus bergelombang tipe

BC dengan dimensi :(32 x 24 x 10) cm dan (47.5 x 24.5 x 10) cm, dan flute tipe C

dengan dimensi (31 x 23 x 9) cm dan (46.5 x 23.4 x 9) cm, plastik polietilen (20 x

35) cm yang masing-masing diberikan ventilasi 1%, plastik PE (20x34) cm

dengan ventilasi 2%, dan bahan pengisi menggunakan potongan kertas koran.

Alat

1. Instron Universal Testing Machine

Instron universal testing machine digunakan untuk mengetahui kekuatan

tekan maksimum kemasan, yang diatur dengan kecepatan pembebanan 10

mm/ menit, dan dialasi dengan tatakan kayu seberat 3 kg pada bagian atas dan

bawah kemasan. Alat dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 18: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

6

Gambar 3 Instron universal testing machine

2. Meja Simulator

Meja simulator digunakan untuk simulasi transportasi. Meja simulator

dapat dilihat pada Gambar 4(a).

3. Timbangan Mettler PM-4800

Timbangan mettler PM-4800 digunakan untuk menimbang baby corn

untuk mengukur susut bobot. Timbangan mettler PM-4800 dapat dilihat pada

Gambar 4 (b).

4. Rheometer CR-500 DX

Rheometer CR-500 DX digunakan untuk mengukur kekerasan dari baby

corn. Gambar rheometer CR-500 DX dapat diamati pada Gambar 4 (c).

(a) (b) (c)

Gambar 4 Meja simulator (a), timbangan Mettler PM-4800 (b), rheometer (c)

5. Refractometer

Refractometer digunakan untuk kandungan total padatan terlarut pada

baby corn. Gambar refractometer dapat diamati pada Gambar 5 (a).

6. Peralatan Analisis Kadar Air

Peralatan analisis kadar air ini meliputi cawan alumnimium, oven dan

desikator. Gambar oven dapat dilihat pada Gambar 5 (b).

7. Stopwatch

Stopwatch digunakan untuk menghitung lama simulasi transportasi baby

corn. Gambar stopwatch dapat dilihat pada Gambar 5 (c).

Page 19: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

7

(a) (b) (c)

Gambar 5 Refractometer (a), oven (b), stopwatch (c) (sumber : Oktaviani 2013)

Prosedur Penelitian

Perancangan Kemasan a. Perkiraan Kapasitas dan dimensi kemasan

Dimensi kemasan ditentukan berdasarkan ukuran jagung semi, jumlah layer,

tipe kemasan, dan tebal bahan yang digunakan.

b. Membuatprototype kemasan yang terbuat dari karton bergelombang tipe RSC

(Regular Slotted Container) sebanyak dua buah tiap dimensi dan diberi

ventilasi tipe circle.

c. Menguji kekuatan tekanprototype untuk mengetahui kuat tekan maksimum

kemasan sebanyak dua kali pengulangan dengan alat Instron Universal Testing

Machine. Hasil pengukuran berupa gaya kompresi yang digunakan untuk

menghitung jumlah tumpukan maksimum.

d. Melakukan uji kekutan tekan (compresstion strength) pada suhu 10oC, untuk

mengetahui perubahan kekuatan kotak karton selama penyimpanan dingin.

e. Melakukan pengukuran sebaransuhu kemasan menggunakan termokopel di

sepanjang titik diagonal kemasan.

f. Memlilih kemasan dari kekuatan tumpukan dan biaya yang optimum.

Tahapan penelitian secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 6.

Persiapan Bahan Jagung semi dari pasar Bogor dibawa ke laboratorium TPPHP yang

kemudian dilakukan sortasi. Kemudian jagung semi dikemas masing-masing

seberat 500 gram (± 28 buah jagung semi) dalam plastik PE yangt telah diberi

ventilasi 2%. Setelah itu, kemasan plastik diletakkan didalam kemasan terpilih

berkapasitas 4 kg dan 6 kg yang masing-masing disusun 2 layer. Tahap uji

aplikasi kemasan dapat dilihat pada Gambar 7.

Simulasi Transportasi Simulasi transportasi dilakukan dengan menggunakan meja getar dengan

asumsi dari penelitian sebelumnya yaitu amplitudo 4.82 cm dan frekuensi 3.45 Hz

selama 2 jam serta 2 kalipengulangan. Waktu 2 jam dipilih berdasarkan kisaran

jarak yang ditempuh dari Ciapus ke Jakarta.

Page 20: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

8

Pengambilan Data

Setelah simulasi, sampel perlakuan diambil secara acak dari setiap

kemasan untuk diamati tingkat kerusakan mekanis, tingkat kekerasan, total

padatan terlarut, dan kadar air. Untuk pengamatan susut bobot, sampel diambil

setengah bagian dari isi kemasan.

Penyimpanan Jagung Semi Kemasan beserta jagung semi disimpan dalam refrigerator pada suhu 10ºC

selama 8 hari. Menurut Pangarteni (2006), baby corn yang disimpan pada suhu

kamar hanya dapat bertahan 4 hari, sedangkan penyimpanan temperatur 10⁰C

bertahan sampai 15 hari.

Setiap dua hari diamati kerusakan mekanis dan diukur susut bobot,

kekerasan, total padatan terlarut, dan kadar air jagung semi.

Analisis Data Analisis data hasil pengukuran menggunakan analisis ragam ANOVA

yang dilanjutkan dengan uji beda nyata 5%.

Page 21: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

9

Gambar 6 Diagram alir perancangan kemasan

Mulai

Pembuatan desain

Uji laboratorium Compresstion strength (suhu ruang & 10oC)

- Jumlah

tumpukan

- Harga beli

kemasan

Perkiraan kapasitas

Menentukan dimensi kemasan

4 kg

6 kg

Dimensi kemasan

K4C dan K6C Dimensi kemasan

K4BC dan K6BC

Uji sebaran suhu dalam kemasan (suhu ruang & 10oC)

Karakteristik

dan sifat

mekanis

kemasan

Pemilihan desain

Desain

terpilih

A A

Page 22: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

10

Gambar 7 Diagram alir aplikasi kemasan

Pengemasan jagung semi (kemasan primer plastik PE

tiap 500 gram & kemasan outer terpilih)

Penyusunan di meja simulator dengan

kisaran amplitudo 4.82 cm dan frekuensi

3.45 Hz selama 2 jam

Sortasi dan kerusakan mekanis

Penyimpanan pada suhu 10oC

Mekanis :

- memar

- gores

- patah

Fisiologis :

- Kekerasan

- uji TPT

- susut bobot

Analisis data ANOVA dan uji

lanjut Duncan

Selesai

A A

Page 23: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

11

Pengukuran Parameter

Dimensi dan Berat Buah

Dimensi jagungsemi diukur menggunakan penggaris dan jangka sorong

untuk mengetahui tinggidan diameter jagung semi. Berat jagung semi diukur

menggunakan timbangan metler PM-4800.

Kekuatan Tekan (Compresstion Strength)

Pengujian compresstion strength menggunakaninstron universal testing

machine dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan tekanan maksimum kemasan

dan besar defleksi dari kemasan. Prototype diuji kekutan tekan dengan dua kali

pengulangan.

Jumlah Tumpukan Jumlah tumpukan di hitung dengan persamaan (1) (Salke, 2005);

SF =P/f.........................................................................................................(1)

Dimana :

SF=Safe load on box

P = Compression strength

f = nilai koefisien keselamatan

Safe number of boxes to stack on bottom box = SF/berat total box

Tabel nilai koefisien keselamatan kemasan box karton menurut ASTM

D4269 dapat dilihat pada Lampiran 5.

Sebaran Suhu Kemasan Selama Penyimpanan Pengujian sebaran suhu dalam kemasan selama penyimpanan digunakan

untuk mengetahui kemampuan kemasan beradaptasi terhadap suhu penyimpanan.

Suhu penyimpanan yang digunakan tidak boleh terlalu rendah karena

dapatmenyebabkan terjadinya kerusakan buah akibat suhu dingin (Satuhu 2004).

Pengukuran akan dilakukan sampai suhu di dalam kemasan mulai stabil, yakni

mencapai suhu yang setara dengan suhu lingkungan.

Kerusakan Mekanis Pengamatan tingkat kerusakan mekanis jagung semi dilakukan sebelum

dan setelah kegiatan transportasi yang berupa gores, memar, dan patah.

Persamaaan yang digunakan untuk menghitung kerusakan mekanis yang terjadi

adalah:

Susut Bobot Pengukuran susut bobot dilakukan menggunakan timbangan mettler PM-

4800, yang diamati setiap dua hari sekali. Persamaan yang digunakan untuk

menghitung susut bobot adalah sebagai berikut :

Susut bobot (%) = W−Wa

W x 100 %...............................................................(3)

Rusak (%) = jumlah rusak

jumlah totalx100%............................................................(2)

Page 24: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

12

Keterangan

W = Bobot awal bahan (gram)

Wa = Bobot akhir bahan (gram)

Kekerasan

Uji kekerasan diukur berdasarkan tingkat ketahanan jagung semi terhadap

jarum penusuk dari rheometer. Alat diset dengan mode 20, kedalaman 10 mm,

beban maksimum 10 kg, dan diameter jarum 5 mm. Pengujian dilakukan pada

tiga titik yang berbeda, yaitu: bagian pangkal, tengah dan ujung.

Total Padatan Terlarut Pengukuran total padatan terlarut dilakukan dengan menggunakan

refractometer. Jagung semi yang dihancurkan kemudian diambil cairannya dan

diletakkan lakukan pada prisma refractometer. Angka yang tertera pada

refractometer menunjukkan kadar total padatan terlarut (ºBrix).

Kadar Air Penentuan kadar air jagung semi dilakukan dengan mengeringkan bahan

seberat 5 gram dalam oven pada suhu 1500C selama 6 jam. Sebelumnya, cawan

dikeringkan dahulu dalam oven dan didinginkan di desikator, lalu ditimbang

dengan timbangan analitik. Kadar air dihitung dengan menggunakan rumus :

Kadar air (%) = kehilangan berat (g)

berat sampel (g)x 100%..............................................(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan dan Pembuatan Kemasan Hasil Rancangan

Perancangan kemasan dilakukan dengan tujuan menentukan besarnya kuat

tekan kemasan untuk meredam gaya dari luar sehingga mengurangi beban yang

diterima produk dalam kemasan. Kemasan transportasi dan penyimpanan jagung

semi saat ini masih menggunakan karung dan keranjang plastik dengan pola

pengisian curah, sehingga lebih rentan terjadi gesekan dan beban yang diterima

berlebihan terutama untuk produk yang berada di dasar kemasan. Hal tersebut

mengakibatkan produk mengalami luka memar bahkan patah.

Produk dikemas dengan plastik sebagai kemasan primer dengan berat 500

gram untuk menghindari tekanan dan gesekan yang berlebihan antar jagung semi,

kemudian dikemas dengan kemasan karton bergelombang sebagai kemasan

sekunder dengan berat 4 kg dan 6 kg. Untuk menahan agar kemasan primer tidak

berbenturan dengan kemasan sekunder, maka digunakan potongan kertas koran

sebagai bahan pengisi. Bahan kemasan sekunder yang digunakan pada

perancangan ini adalah karton bergelombangflute C dan BC (Gambar 8).

Penambahan sekat dilakukan untuk memisahkan antar kemasan plastik jagung

semi sehingga mengurangi terjadinya kerusakan.

Page 25: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

13

(a) (b)

Gambar 8 Flute C (a), flute BC (b)

Perhitungan kemasan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1.

Contoh perhitungan penentuan dimensi kemasan berkapasitas 4 kg (K4C) :

Rata-rata ukuran jagung semi : panjang = 10-12 cm, lebar (diameter) = 1-2 cm

Tebal bahan 0.4 cm, tebal sekat 0.3 cm.

Lebar kemasan :

L = total bagian panjang jagung semi + total tebal dinding vertikal

kemasan+tebal sekat sisi panjang

= (2x11) + (2x0.4) + 0.3

= 23.1 cm = 23 cm

Panjang kemasan :

P = total diameter jagung semi pada sisi lebar + total tebal dinding

vertikal + tebal sekat sisi lebar

= (15x2) + (2x0.4) + 0.3

= 31.1 cm = 31 cm

Tinggi kemasan :

T = total tinggi jagung semi pada sisi tinggi

= (4x2) + (2x0.4)

= 8.8 cm = 9 cm

Sehingga didapat ukuran K4C : ( 31x 23x 9) cm

Kemasan kemudian dirancang bertipe RSC (Regular Slotted Container)

dan diberi perlakuan ventilasi 1% dari total luasan dinding vertikal kemasan.

Perhitungan ventilasi kemasan dapat dilihat pada Lampiran 2. Berdasarkan

informasi dan data yang didapat, maka diperoleh 4 buah desain kemasan yang

tertera pada Tabel 3 dan Desain kemasan dapat dilihat pada Gambar 9, Lampiran

15, Lampiran 16, Lampiran 17, dan Lampiran 18.

Tabel 3 Dimensi kemasan

Desain Kemasan Ukuran (PxLxT) cm Kapasitas (kg)

K4C 31 x 23 x 9 4

K4BC 32 x 24 x 10 4

K6C 46.5 x 23.5 x 9 6

K6BC 47.5 x 24.5 x 10 6

Page 26: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

14

Ket :

K4C = desain kemasan 4 kg berbahan flute C

K4BC = desain kemasan 4 kg berbahan flute BC

K6C = desain kemasan 6 kg berbahan flute C

K6BC = desain kemasan 6 kg berbahan flute BC

(a) (b)

Gambar 9 Desain kemasan K4 (a), K6 (b)

Kekuatan Kemasan

Pengujian kekuatan kemasan dilakukan untuk mengetahui

kekuatanmaksimal kemasan yang dirancang untuk menahan tekanan dari luar

dimana pada saat distribusi dan penyimpanan di gudang, kemasan akan ditumpuk

satu dengan yang lain. Pengujian pertama dilakukan terhadap kemasan pada

keadaan normal suhu ruang dan suhu 10oC selama 2 hari, 5 hari dan 7 hari

penyimpanan yang dapat dilihat pada Gambar 10, dengan kecepatan pembebanan

10 mm/ menit dan penambahan tatakan kayu masing-masing seberat 3 kg.

Gambar uji tekan sekat kemasan dapat dilihat pada Gambar 11.

(a) (b)

Gambar 10 Pengujian kekuatan kemasan karton sebelum diuji tekan (a) dan

sesudah mengalami kerusakan (b)

Page 27: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

15

(a) (b)

Gambar 11 Pengujian kekuatan sekat kemasan sebelum diuji tekan (a) dan

setelah uji tekan (b)

Hasil pengujian kekuatan kemasan dibandingkan dengan kemasan tanpa

sekat didalamnya dapat dilihat pada Gambar 12, dimana penambahan sekat dalam

kemasan menambah kekuatan tekan kemasan 23.79%. Kemasan berbahan flute

BC memiliki kemampuan tekan lebih besar dibandingkan dengan kemasan

berbahan flute C karena kemasan lebih tebal, selain itu kemasan dengan kapasitas

6 kg memiliki kemampuan tekan yang lebih besar dibandingkan kemasan dengan

kapasitas 4 kg.

Gambar 12 Grafik perbandingan uji tekan kemasan tanpa sekat dan dengan sekat

Hasil perbandingan kekuatan kemasan perhitungan dan pengujian dapat

dilihat pada Gambar 13 dan Tabel 4, dimana perbedaan mencapai 40%. Hal

tersebut dikarenakan sekat menambah dimensi kemasan outer atau memperbesar

kontak area, sehingga gaya tekannya menjadi lebih besar dibanding kemasan

tanpa sekat.

Tabel 4 Perbandingan kekuatan kemasan secara teori dan pengujian

Kemasan P teori (N) P uji (N) % beda

K4C 2610.55 1559.13 40.27

K4BC 4471.06 2561.93 42.60

K6C 2972.36 1645.23 44.60

K6BC 5069.72 3587.44 29.23

Page 28: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

16

Hal tersebut dikarenakan adanya ventilasi yang akan mengurangi kekuatan

tekan kemasan, dimana pada perhitungan diabaikan. Selain itu bentuk tepi

kemasan yang tidak benar-benar 900 juga mempengaruhi dimana bentuk tepi agak

menggelembung.

Gambar 13 Grafik perbandingan kekuatan kemasan teoritis dan pengujian

Hasil perbandingan antara kekuatan tekan kemasan dengan besar

deformasi dapat dilihat pada Gambar 14 yang menunjukkan kemasan berbahan

flute BC memiliki nilai deformasi lebih besar dibanding kemasan berbahan flute C.

Hal tersebut dikarenakan pada saat pengujian, kemasan berbahan flute BC terlebih

dahulu akan mengalami penipisan pada sisi horizontal kemudian diikuti penipisan

bagian vertikal kemasan, sedangkan kemasan flute C akan langsung menekan sisi

vertikal kemasan. Selain itu perekat kemasan juga mempengaruhi besarnya nilai

deformasi karena kemasan berbahan flute BC direkatkan dengan staples

sedangkan kemasan flute C direkatkan dengan lem.

Gambar 14 Grafik perbandingan kekuatan tekan kemasan terhadap deformasi

Garis titik-titik pada grafik merupakan batas ketahanan kemasan menahan

gaya, sehingga mengalami perubahan atau deformasi. Pada kemasan K4BC dapat

dilihat grafik kekuatan tekan mengalami penurunan yang kemudian naik kembali

dimana hal tersebut disebabkan pada bagian pertemuan kemasan yang direkatkan

masih dalam keadaan baik sedangkan sisi yang tidak direkat sudah mengalami

kerusakan.

Page 29: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

17

Gambar 15 Grafik perbandingan kekuatan tekan kemasan terhadap lama

penyimpanan

Pengujian kedua yang dilakukan memperoleh hasil yang dapat dilihat pada

Gambar 15, dimana kemasan yang disimpan pada suhu 10oC mengalami

penurunan nilai kekuatan kemasan seiring dengan lama penyimpanan kemasan.

Hal ini dikarenakan sifat kemasan karton yang menyerap air dan udara di

sekitarnya sehingga melenturkan serat-serat selulosanya. Pengaruh kelambaban

udara dan kadar air di udara yang tinggi menyebabkan penyerapan air di udara

oleh kemasan karton meningkat, sehingga kekuatan kemasan semakin rendah.

Sebaran Suhu Kemasan Selama Penyimpanan

Pengujian sebaran suhu kemasan dilakukan untuk mengetahui kemampuan

kemasan beradaptasi terhadap suhu lingkungan. Proses pendistribusian jagung

semi sering menggunakan penyimpanan dingin untuk menjaga umur simpan,

sehingga suhu didalam kemasan harus sama dengan suhu ruang penyimpanan.

Pengujian sebaran suhu dilakukan pada suhu ruang dan suhu dingin 100C

menggunakan termokopel dengan posisi titik yaitu 2 titik di sudut depan bagian

bawah, 2 titik di sudut belakang bagian atas, dan 1 titik di bagian tengah kemasan

(Lampiran 19). Gambar pemasangan termokopel di kemasan dapat dilihat pada

Gambar 16.

(a) (b)

Gambar 16 Pengujian sebaran suhu kemasan suhu ruang (a)dan suhu dingin

100C (b)

waktu (hari)

Page 30: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

18

Hasil pengujian sebaran suhu ruang di dalam kemasan dapat dilihat pada

Gambar 17, dimana suhu awal didalam kemasan mengalami tren naik yang

kemudian mulai mengikuti suhu ruangan. Suhu didalam kemasan lebih tinggi

dikarenakan terjadinya proses respirasi pada jagung semi, dimana suhu tinggi

akan mempercepat laju respirasi jagung semi. Pengukuran dilakukan pada

ruangan yang bertemperatur 300C selama 10 jam pengukuran dengan T1 – T5

merupakan titik-titik pengukuran di dalam kemasan dan T6 sebagai suhu

lingkungan.

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 17 Grafik hasil pengujian sebaran suhu ruang K4C (a), K6C (b), K4BC

(c) dan K6BC (d)

Pengujian sebaran suhu di dalam kemasan juga dilakukan pada suhu

penyimpanan dingin yaitu 100C. T1 – T5 merupakan titik-titik pengukuran di

dalam kemasan dan T6 merupakan suhu lingkungan yaitu suhu di dalam lemari

pendingin. Kemasan yang telah dipasang termokopel, kemudian diletakkan di

dalam lemari pendingin dengan waktu pengukuran 12 jam. Hasil sebaran suhu di

dalam kemasan dengan suhu penyimpanan dingin 100C dapat dilihat pada Gambar

18.

Page 31: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

19

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 18 Grafik hasil pengujian sebaran suhu 100C K4C (a), K6C (b), K4BC

(c) dan K6BC (d)

Keempat kemasan membutuhkan waktu 5 jam untuk mulai mencapai suhu

lingkungan, dimana kemasan berbahan flute C cenderung lebih cepat mencapai

suhu ruangan dibanding kemasan berbahan flute BC dikarenakan ketebalan bahan

dari kemasan yang digunakan, namun suhu yang dicapai pada ke-4 kemasan yaitu

10-11oC. Hal tersebut dikarenakan proses respirasi yang dialami jagung semi

didalam kemasan, namun lajunya lambat akibat suhu lingkungan yang rendah.

Menurut Pangarteni (2006), baby corn yang disimpan pada suhu kamar hanya

dapat bertahan 4 hari, sedangkan penyimpanan temperatur 10⁰C bertahan sampai

15 hari.

Harga Beli Kemasan

Harga kemasan dihitung berdasarkan biaya bahan dan pembuatan

rancangan kemasan outer dan sekat, dimana pabrik kemasan langsung

menyatukan harga bahan dan biaya pembuatan. Biaya yang diberikan berbeda

berdasarkan bahan flute yang digunakan, sedangkan untuk pembuatan sekat yang

Page 32: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

20

menggunakan flute B dibiayai Rp 600,- per sekat, dimana satu set kemasan K4C

membutuhkan 2 sekat, dan K6C membutuhkan 3 sekat untuk satu set kemasannya.

Harga beli kemasan dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Harga beli kemasan

Jenis Kemasan Harga satu set kemasan (Rp)

Outer Sekat Total

K4C 6000 1200 7200

K6C 6000 1800 7800

K4BC 10000 1200 11200

K6BC 10000 1800 11800

Berdasarkan data harga beli kemasan, perbedaan biaya total satu set

kemasan antara kemasan berbahan flute C dan BC yaitu Rp 4000,-.

Pemilihan Desain Kemasan

Pemilihan desain kemasan bertujuan untuk memilih kemasan paling

optimum dalam memberikan perlindungan terhadap produk yang dikemas.

Menghitung jumlah tumpukan kemasan maksimum merupakan tahap pertama

yang dilakukan dalam pemilihan desain. Contoh perhitungan dapat dilihat pada

Lampiran 5, dan hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 6, dimana jumlah

tumpukan kemasan kedua jenis kemasan memenuhi syarat tinggi maksimum pada

kargo dan kontainer yang biasa digunakan untuk ekspor produk hortikultura.

Menurut Peleg (1985) ketinggian pintu kargo pesawat boeing 747F pada bagian

depan 2.49 m, pintu dan ruang utama kargo 3.05 m, dan tinggi kontainer 2.17 m.

Tabel 6 Jumlah tumpukan kemasan hasil kemasan

Jenis

Compression

strength (P)

kgf

Berat

box

(gram)

Total berat

jagung semi

dalam

kemasan (g)

Berat

total (g)

Jumlah

tumpukan

maksimum

Tinggi

tumpukan

maksimum

(m)

K4C 158.99 435 4002.18 4437.18 13 1.17

K4BC 261.24 756 4001.55 4757.55 19 1.9

K6C 167.77 551 5997.95 6548.95 10 0.9

K6BC 365.82 915 6001.26 6916.26 19 1.9

Namun pemilihan desain tidak hanya dilihat dari jumlah tumpukan

maksimum kemasan, melainkan juga dari biaya pembuatan dimana kemasan

berbahan flute C memiliki biaya lebih rendah, oleh karena itu dipilih kemasan

flute C sebagai kemasan outer jagung semi.

Page 33: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

21

Harga Jagung Semi yang Dikemas

Selain harga beli kemasan, dapat dihitung pula harga jagung semi per

kemasan dan harga jagung semi per kilogram yang dapat dilihat pada Tabel 7,

dimana harga yang dihitung belum termasuk biaya untung untuk penjualan.

Tabel 7 Harga jagung semi yang dikemas

Jenis kemasan Harga per kemasan (Rp) Harga per kg (Rp)

K4C 51600 12900

K6C 74400 12400

K4BC 55600 13900

K6BC 78400 13100

Contoh perhitungan pada kemasan K4C :

Harga pasaran jagung semi yang sudah dilepas dari kelobot = Rp 11000,00 / kg

Harga kemasan plastik PE = Rp 50,00 / kantong plastik

Harga kemasan karton C = Rp 7200,00

Harga jagung semi K4C = Harga bahan per kapasitas + Harga plastik PE yang

digunakan + Harga beli kemasan karton

= (4xRp 11000,00) + (8 x Rp 50,00) + Rp 7200,00

= Rp 51600,00

Harga jagung semi /kg = Rp 12900,00

Tingkat Kerusakan Mekanis Pasca Simulasi Transportasi

Jagung semi yang dikemas 500 gram dengan plastik polietilen dan

dilubangi 1% dikemas kembali didalam kemasan kardus K4C dan K6C, lalu

diberi bahan pengisi berupa potongan kertas koran. Proses persiapan simulasi

dapat dilihat pada Gambar 19.

(a) (b) (c)

Gambar 19 Pengemasan plastik PE (a), pengemasan kemasan kardus (b),dan

pemberian bahan pengisi (c)

Simulasi transportasi di meja getar (Gambar 20) dilakukan selama 2 jam

berdasarkan pengiriman jagung semi dari petani kecil yang berada di wilayah

Ciapus sampai ke pengumpul. Hasil konversi frekuensi dan amplitudo yang

Page 34: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

22

didapat dari simulasi transportasi selama 2 jam di jalan luar kota yaitu 2 jam

transportasi di alat simulasi setara dengan 169.553 km jalan luar kota atau kurang

lebih perjalanan truk memakan waktu 2.83 jam dengan kecepatan 60 km/jam.

Perhitungan simulasi transportasi dapat dilihat pada Lampiran 6.

Gambar 20 Penyusunan kemasan pada meja getar

Selama proses transportasi, produk didalam kemasan akan mengalami

kerusakan mekanis akibat benturan antar produk maupun dengan kemasan.

Gambar kerusakan mekanis jagung semi dapat dilihat pada Gambar21, dimana

pada kemasan K6C kerusakan mekanis lebih tinggi akibat jumlah jagung semi

yang dikemas lebih banyak, sehingga lebih rentan mengalami gesekan pada saat

simulasi transportasi. Penggunaan kemasan plastik polietilen sebagai kemasan

primer dapat melindungi produk bergesekan dengan outer dan menahan jagung

semi tergoncang selama simulasi.

(a) (b) (c)

Gambar 21 Kerusakan mekanis jagung semi gores (a), memar (b), dan patah (c)

Contoh perhitungan kerusakan mekanis pada kemasan K4C dengan jumlah

jagung semi sebanyak 226 buah dapat dilihat pada Tabel 8 berikut :

Page 35: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

23

Tabel 8 Kerusakan mekanis K4C pada tiap layer

Kemasan K4C Kerusakan Mekanis (buah) Rata-rata kerusakan

mekanis (%) Gores Memar Patah

Layer atas 12 4 - 19% Layer bawah 19 8 -

Sedangkan jumlah kerusakan mekanis pada masing-masing kemasan dapat

dilihat pada Tabel 9 berikut :

Tabel 9 Tingkat kerusakan mekanis jagung semi pasca simulasi transportasi

Kapasitas

Kemasan

Jumlah Kerusakan Total Kerusakan

(buah)

Total Kerusakan

(%)

Rata-rata

kerusakan

(%) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan

1

Ulangan

2

Ulangan

1

Ulangan

2 G M P G M P

4 kg 31 12 0 28 11 0 43 39 19% 15.7% 17.3%

6 kg 37 18 0 35 22 1 55 58 15.8% 16% 15.9%

Keterangan :

G = Gores

M = Memar

P = Patah

Dari data Tabel 8 dan Tabel 9, kemasan plastik pada layer bawah

cenderung mengalami kerusakan lebih besar dibanding kemasan plastik pada

layer atas dikarenakan beban yang didapat selama simulasi transportasi lebih

besar yaitu guncangan selama simulasi dan benturan dengan kemasan plasti pada

layer atas.

Perubahan Mutu Jagung Semi Selama Penyimpanan

Susut Bobot Sampel pengamatan susut bobot diambil per kemasan primer dengan berat

awal 500 gram dimana data dapat dilihat pada Gambar 22 dan Lampiran 7. Pasca

simulasi transportasi, kemasan disimpan dalam lemari pendingin dan diukur setiap

2 hari sekali selama 8 hari penyimpanan. Jagung semi yang telah dilepas dari

kelobotnya cenderung lebih cepat mengalami penyusutan bobot dikarenakan

proses transpirasi terjadi lebih cepat.

Page 36: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

24

Gambar 22 Grafik perubahan susut bobot selama penyimpanan

Susut bobot kemasan K6C lebih rendah dari K4C dengan rata-rata susut

bobot akhir jagung semi per 500 gram pada K4C yaitu 1.356%, sedangkan pada

K6C 1.059%.

Tabel 10 Hasil uji Duncan terhadap susut bobot jagung semi

-

Lama penyimpanan

H0 H2 H4 H6 H8

K4C 0.010 e 0.503 d 0.655 c 0.971 b 1.356 a

K6C 0.003 e 0.402 d 0.558 c 0.794 b 1.074 a

Uji sidik ragam dan DMRT dapat dilihat pada Lampiran 11, sedangkan

pada Tabel 10 jagung semi mengalami peningkatan susut bobot yang berbeda

nyata setiap dua hari pengukuran selama 8 hari penyimpanan. Hal ini

menandakan susut bobot jagung semi terus meningkat seiring lamanya

penyimpanan, berapapun kapasitas kemasannya.

Kekerasan Kekerasan jagung semi merupakan indikator kerusakan dan kesegaran

yang penting karena tekstur yang dicari di pasaran adalah tekstur yang renyah.

Rata-rata kekerasan jagung semi sebelum simulasi transportasi 19 - 22 N, dan

rata-rata kekerasan jagung semi setelah simulasi 22.85 N (Lampiran 8). Grafik

kekerasan jagung semi selama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 23. Luka

pada permukaan jagung semi yang terjadi akibat benturan atau gesekan pada saat

simulasi transportasi dapat mempercepat proses respirasi, dimana air yang

dibutuhkan untuk respirasi didapat dari sel yang menyebabkan pengurangan air

dari sel (Pantastico 1989).

Page 37: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

25

Gambar 23 Grafik perubahan nilai kekerasan selama penyimpanan

Setelah simulasi transportasi, kekerasan jagung semi cenderung meningkat

dikarenakan proses respirasi dan transpirasi. Namun semakin lama waktu

penyimpanan, nilai kekerasan jagung semi cenderung turun, dimana hal tersebut

dikarenakan penyimpanan kemasan di lemari pendingin yang dapat menahan laju

respirasi jagung semi.

Tabel 11 Hasil uji Duncan terhadap kekerasan jagung semi

-

Lama penyimpanan

H0 H2 H4 H6 H8

K4C 22.85 b 26.34 a 23.27 ab 21.89 b 21.88 b

K6C 22.87 b 24.35 a 24.91 a 25.36 a 20.86 b

Uji sidik ragam dan DMRT dapat dilihat pada Lampiran 12, sedangkan

pada Tabel 11 terjadi perbedaan secara nyata antara kedua perlakuan kemasan

terhadap kekerasan jagung semi pada hari ke-4 dan ke-6 penyimpanan. Hal ini

menandakan kapasitas kemasan dan lama penyimpanan berpengaruh nyata

terhadap tingkat kekerasan jagung semi.

Total Padatan Terlarut Pengamatan dilakukan setiap 2 hari sekali selama 8 hari masa

penyimpanan dingin dengan sampel berbeda tiap pengamatan (Lampiran 9).

Perubahan nilai total padatan terlarut selama masa penyimpanan dapat dilihat

pada Gambar 24, dimana nilai TPT K6C lebih rendah dibanding K4C, dimana

rata-rata akhir nilai TPT jagung semi berkisar (3.91-4.72)0Brix.

Page 38: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

26

Gambar 24 Grafik perubahan nilai total padatan terlarut selama penyimpanan

Setelah simulasi transportasi, nilai TPT jagung semi lebih rendah

dikarenakan laju respirasi yang meningkat akibat goncangan maupun gesekan

selama simulasi transportasi. Namun pada penyimpanan hari kedua hingga

kedelapan, nilai TPT jagung semi cenderung menurun dan mengalami fluktuasi

akibat sampel yang diamati berbeda, selain itu senyawa-senyawa makromolekul

termasuk gula diuraikan untuk menghasilkan energi.

Tabel 12 Hasil uji Duncan terhadap TPT jagung semi

-

Lama penyimpanan

H0 H2 H4 H6 H8

K4C 5.32 a 5.80 a 5.04 a 4.53 b 4.72 ab

K6C 5.01 a 4.90 a 4.63 b 4.35 b 3.97 b

Uji sidik ragam dan DMRT dapat dilihat pada Lampiran 13, sedangkan

pada Tabel 12 terjadi perbedaan secara nyata pada hari ke-4 penyimpanan antara

kedua perlakuan kemasan. Hal ini menandakan kapasitas kemasan dan lama

penyimpanan mempengaruhi total padatan terlarut pada jagung semi.

Kadar Air Perubahan nilai kadar air jagung semi selama penyimpanan dapat dilihat

pada Gambar 25 dan Lampiran 10, dimana nilai kadar air jagung semi mengalami

fluktuatif pada kedua kemasan. Penggunaan plastik polietilan sebagai kemasan

primer mampu melindungi jagung semi dari kehilangan air selama masa

penyimpanan karena sifat permeabilitas plastik terhadap uap air dan udara yang

menyebabkan plastik mampu berperan memodifikasi ruang kemas selama

penyimpanan (Winarno 2002).

Page 39: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

27

Gambar 25 Grafik perubahan nilai kadar air selama penyimpanan

K4C mengalami kenaikan nilai kadar air hingga hari ke-4 lalu turun

hingga hari ke-8. Sedangkan K6C mengalami penurunan nilai kadar air hingga

hari ke-4 lalu naik hingga hari ke-6 dan kembali turun. Selain itu peningkatan

kadar air juga disebabkan oleh adanya kondensasi uap air dari pendingin sehingga

secara tidak langsung mengakibatkan kadar air meningkat selama penyimpanan

dingin.

Tabel 13 Hasil uji Duncan terhadap kadar air jagung semi

-

Lama penyimpanan

H0 H2 H4 H6 H8

K4C 92.006 a 92.068 a 92.564 a 92.579 a 92.499 a

K6C 92.301 a 92.146 a 92.156 a 92.653 a 92.511 a

Uji sidik ragam dan DMRT dapat dilihat pada Lampiran 14, sedangkan

pada Tabel 13 tidak terjadi perbedaan secara nyata antara kedua perlakuan

kemasan dan lama penyimpanan terhadap kadar air jagung semi, karena

perubahan nilai kadar air sangat kecil dan berkisar 92%.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Perancangan kemasan menghasilkan 4 kemasan yaitu K4C, K6C, K4BC dan

K6BC, menggunakan flute C dan BC, serta sekatflute B. Kemasan flute C

terpilih berdasarkan hasil uji tekan dan sebaran suhu yang lebih cepat dan

stabil terhadap suhu lingkungan, optimasi tumpukan dan biaya pembuatan

lebih murah.

2. Potongan kertas koran sebagai bahan pengisi berpengaruh terhadap kerusakan

mekanis jagung semi karena dapat menjadi bantalan yang menahan jagung

semi saat dilakukan simulasi transportasi.

Page 40: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

28

3. Tingkat rata-rata kerusakan mekanis yang terjadi pada kemasan K4C yaitu 41

buah atau 17%, sedangkan kemasan K6C rata-rata kerusakan 56 buah atau

15.9%, dimana kerusakan berupa memar, goresan dan patah.

4. Jenis perlakuan berpengaruh nyata terhadap susut bobot. Untuk parameter

kekerasan, jenis perlakuan berpengaruh nyata pada hari ke-4 dan ke-6

penyimpanan. Parameter TPT, perlakuan berpengaruh nyata pada hari ke-4

penyimpanan, sedangkan untuk parameter kadar air, perlakuan kemasan tidak

berpengaruh nyata.

5. Kemasan yang dirancang dapat mengurangi tingkat kerusakan mekanis yang

dialami jagung semi selama transportasi dibanding kemasan di lapangan,

dimana kerusakan mencapai 50%.

Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan perbedaan suhu penyimpanan

dingin.

2. Perlu dilakukan validasi simulasi transportasi dengan melakukan proses

transportasi langsung dan mencatat frekuensi nyata selama transportasi dan

menyesuaikannya dengan kondisi di laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar RS. 2005. Dampak kemasan dan suhu penyimpanan terhadap perubahan

sifat fisik dan masa simpan brokoli setelah transportasi [skripsi]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Brisco G. 2000. CODEX Standard for Baby Corn [Internet]. [Waktu dan tempat

pertemuan tidak diketahui]. [diunduh5 Februari 2014]. Tersedia pada:

http//cxs.babycorn.com

Darmawati E. 1994. Simulasi komputer untuk perancangan kemasan karton

bergelombang dalam pengangkutan buah-buahan [tesis]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Jaswin M. 1999. Teknologi Pengemasan. Jakarta (ID): Industri pengemasan

Indonesia

Maezawa E. 1990. Crushioning Package Design. Jepang (JP): Japan Packaging

Institute.

Muthmainnah. 2008. Mutu Fisik Sawo (Achras zapota L.) dalam Kemasan pada

Simulasi Transportasi [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Oktaviani R. 2013. Pengaruh kemasan terhadap mutu fisik baby corn (Zea Mays.

L.) selama simulasi transportasi [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Pangerteni DS. 2006. Aplikasi irradiasi gamma pada daya simpan baby corn (Zea

mays L) segar. Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional

Teknis Non Peneliti. Banten, Indonesia. Banten (ID): Badan Tenaga Nuklir

Nasional. Hlm 134-147.

Page 41: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

29

Pantastico EB. 1989. Fisiologi Pasca Panen, Penanganan dan Pemanfaatan

Buah-buahan dan Sayuran Tropika dan Sub Tropika. Yogyakarta (ID):

Gadjah Mada University Press.

Peleg K. 1985. Storage and Preservation Techniques. Dalam Produce Handling,

Packaging, and Distribution.Connecticut (US): AVI Publishing Co. Inc.

Sakti GA. 2010. Kajian perubahan suhu dalam kemasan berventilasi untuk

komoditas hortikultura, studi kasus kemasan karton (corrugated box)

dengan komoditas tomat (Lycopersicum esculentum mill) [skripsi]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Salke, Susan EM. 2005. Cartons, Crates and Corrugated Board : Handbook of

Paper and Wood Packaging Technology. Pennsylvania (US): DEStech

publications inc.

Satuhu S. 2004. Penanganan dan Pengolahan Buah. Jakarta (ID): Penebar

Swadaya.

Sukmana D. 2011. Perancangan dan penyajian kemasan berbahan karton

gelombang (corrugated fiber board) untuk buah manggis (Garcinia

mangostana L.) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Syarief R, Santausa S, Isyana St. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan. Bogor

(ID): PAU Pangan dan Gizi IPB.

Wahyuningtyas RD. 2013. Rancangan kemasan karton bergelombang dengan

bahan pengisi untuk buah belimbing (Averrhoa carambola L.) [skripsi].

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Winarno G. 2002. Fisiologi Lepas Panen Produk Hortikultura. Bogor (ID): M-

Brio. Pr.

Yulianti N. 2009. Perancangan kemasan untuk transportasi buah manggis [tesis].

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Page 42: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

30

Lampiran 1 Perhitungan Dimensi Kemasan

a. Contoh perhitungan patokan ukuran kemasan jagung semi

Massa rata-rata jagung semi = 23.4 gram

Volume rata-rata jagung semi = 26.5 cm3

Untuk penyusunan jagung semi didalam kemasan plastik PE, dibutuhkan

sekitar 30 jagung semi ukuran sedang hingga mencapai berat 500 gram, dengan

disusun 2 tingkat dan banyak jagung semi per tumpukan 14-15 buah.

b. Perhitungan dimensi kemasan berkapasitas 6 kg (K4BC)

Rata-rata ukuran jagung semi : panjang = 10-12 cm, lebar (diameter) = 1-2 cm

Tebal bahan 0.8cm, tebal sekat 0.3 cm.

Lebar kemasan :

L = total bagian panjang jagung semi + total tebal dinding vertikal

kemasan+total tebal sekat pada sisi panjang

= (2x11) + (2x0.8) + 0.3

= 23.9 cm = 24 cm

Panjang kemasan :

P = total diameter jagung semi pada sisi lebar + total tebal dinding vertical

+ total tebal sekat pada sisi lebar

= (15x2) + (2x0.8) + 0.3

= 31.9 cm = 32 cm

Tinggi kemasan :

T = total tinggi jagung semi pada sisi tinggi + tebal alas dan penutup

= (4x2) + (2x0.8)

= 9.6 cm = 10 cm

Sehingga didapat ukuran K4BC : (32 x 24 x 10) cm

c. Perhitungan dimensi kemasan berkapasitas 6 kg (K6BC)

Rata-rata ukuran jagung semi : panjang = 10-12 cm, lebar (diameter) = 1-2cm

Tebal bahan 0.8 cm, tebal sekat 0.3 cm.

Lebarkemasan :

L = total bagian panjang jagung semi + total tebal dinding vertikal

kemasan+total tebal sekat pada sisi panjang

= (2x11) + (2x0.8) + (2x0.3)

= 24.2 cm = 24.5 cm

Panjangkemasan :

P = total diameter jagung semi pada sisi lebar + total tebal dinding vertikal

total tebal sekat pada sisi lebar

= (15x3) + (2x0.8) + (2x0.3)

= 47.2 cm = 47.5 cm

Page 43: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

31

Tinggi kemasan :

T = total tinggi jagung semi pada sisi tinggi + tebal alas dan penutup

= (4x2) + (2x0.8)

= 9.6 cm = 10 cm

Sehingga didapat ukuran K6BC : (47.5 x 24.5 x 10) cm

d. Perhitungan dimensi kemasan berkapasitas 4 kg (K4C)

Rata-rata ukuran jagung semi : panjang = 10-12 cm, lebar (diameter) = 1-2 cm

Tebal bahan 0.4 cm, tebal sekat 0.3 cm.

Lebar kemasan :

L = total bagian panjang jagung semi + total tebal dinding vertikal

kemasan+total tebal sekat pada sisi panjang

= (2x11) + (2x0.4) + 0.3

= 23.1 cm = 23 cm

Panjang kemasan :

P = total diameter jagung semi pada sisi lebar + total tebal dinding vertikal

total tebal sekat pada sisi lebar

= (15x2) + (2x0.4) + 0.3

= 31.1 cm = 31 cm

Tinggi kemasan :

T = total tinggi jagung semi pada sisi tinggi + tebal alas dan penutup

= (4x2) + (2x0.4)

= 8.8 cm = 9 cm

Sehingga didapat ukuran K4C : (31 x 23 x 9 ) cm

e. Perhitungan dimensi kemasan berkapasitas 6 kg (K6C)

Rata-rata ukuran jagung semi : panjang = 10-12 cm, lebar (diameter) = 1-2 cm

Tebal bahan 0.4 cm, tebal sekat 0.3 cm.

Lebar kemasan :

L = total bagian panjang jagung semi + total tebal dinding vertikal

kemasan+total tebal sekat pada sisi panjang

= (2x11) + (2x0.4) + (2x0.3)

= 23.4 cm = 23.5 cm

Panjang kemasan :

P = total diameter jagung semi pada sisi lebar + total tebal dinding vertikal

+total tebal sekat pada sisi lebar

= (15x3) + (2x0.4) + (2x0.3)

= 46.4 cm = 46.5 cm

Tinggi kemasan :

T = total tinggi jagung semi pada sisi tinggi+tebal alas dan penutup

= (5x2) + (2x0.4)

= 8.8 cm = 9 cm

Sehingga didapat ukuran K6C : (46.5 x 23.5 x 9) cm

Page 44: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

32

Lampiran 2 Perhitungan luasan ventilasi kemasan

Contoh perhitungan penentuan luasan venttilasi

Dimensi kemasan (31 x 23 x 9 ) cm

Luasan ventilasi yang digunakan 1%

Total luas dinding vertical kemasan (LDV) = 2(pxt) + 2(lxt)

= 2 (31x9) + 2(23x9)

= 972 cm2

1% dari LDV (LLV) = 1% x 972

= 9.72 cm2

Circle ventilation : 4 buah = LLV / 4

= 9.72 / 4

= 2.43 cm2

Circle ventilation berbentuk lingkaran, sehingga nilai diameternya :

Luas lingkaran = LL1

3.14 x r2 = 2.43cm2

r = 0.88 cm

Lampiran 3 Tabel pengujian kekuatan kemasan selama penyimpanan dingin

Hari Kekuatan tekan kemasan (kgf)

K4C K6C K4BC K6BC

0 158.99 167.77 261.24 365.82

2 96.39 117.80 150.61 287.38

5 85.23 110.70 148.92 276.19

7 78.20 106.09 135.87 261.24

Page 45: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

33

Lampiran 4 Data pengukuran guncangan truk pada berbagai keadaan jalan

Lampiran 5 Perhitungan optimasi tumpukan kemasan

Tabel koefisien keselamatan kemasan box karton

Sumber : ASTM D4269

Pada kemasan K4C, P = 158.993 kgf dan nilai koefisien keselamatan (f) = 3

SF = P/f

= 158.993/3

= 52.997

Safe number of boxes to stock on bottom box = 52.997/4.43718 kg

= 111.9436 = 12

Total stack height = bottom 1 plus 12 on top = 13

Tinggi tumpukan kemasan = Jumlah tumpukan x tinggi kemasan

= 13 x 9

= 1.17 m

Level Safety/environmenta

l factor

conditions

Assurace level

1

8 Frequent high humidity (80% and

above) interlocked, misaligned

Assurace level

2

4.5 – 5 Avarage storage conditions occasional

high humidity (60-80%), medium-term

storage (3 months), interlocked stacks

Assurace level

3

3 Best storage conditions, humidity seldom

over 70%, storage 6 weeks or less,

column stacks

Page 46: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

34

Lampiran 6 Perhitungan simulasi transportasi

Jalan dalam dan luar kota diukur selama 30 menit 30 km, sedangkan jalan

buruk (aspal) dan jalan buruk (berbatu) diukur selama 60 menit 30 km.

Asumsi :

1. Kecepatan truk di jalan dalam kota dan luar kota 60 km/jam sedangkan di

jalan buruk aspal dan jalan buruk berbatu 30 km/jam

2. Frekuensi getaran bak truk 1.442 Hz

A. Transportasi Jalan Luar Kota

Berdasarkan data tabel di atas, maka :

1. Amplitudo rata-rata getaran bak truk (P) = Σ (Ni x Ai)/ Σ (Ni)

Dimana : P = Rata-rata getaran bak truk

N = Jumlah kejadian amplitudo

A = Amplitudo getaran vertikal (cm) jalan luar kota

2. Luas satuan siklus bak truk kondisi jalan kota = ∫ 𝑃 sin 𝜔𝑇 𝑑𝑇𝑇

0

Dimana : T = Periode (detik/getaran)

Ω = Kecepatan sudut (getaran/detik)

3. Amplitudo rata-rata getaran bak truk bila melalui jalan luar kota :

𝑃 =(1𝑥3.9) + (500𝑥3.6) + (1000𝑥3.3) + ⋯ + (4500𝑥1.3) + (5000𝑥0.1)

(1 + 500 + 1000 + 1500 + ⋯ + 3000 + 3500 + 4000 + 4500 + 5000)

=1.742 cm

4. Jika diketahui frekuensi bak truk = 1.442 Hz

Maka :

𝑇 =1

𝑓=

1

1.442= 0.693 getaran /detik

𝜔 =2𝜋

𝑇=

2𝜋

0.693= 9.062 getaran/detik

5. Luas siklus getaran bak truk di jalan luar kota

= ∫ 1.742 sin(9.062𝑇)𝑑𝑇

0.693

0

= 1.742 [−1

9.062cos(9.062𝑇)]0

0.693

= 1.742[−1

9.062(cos(9.062𝑥0.693) − cos(9.062𝑥0))]

= 0.00115 cm2 / getaran

6. Jumlah luas seluruh getaran bak truk jalan luar kota selama 0.5 jam

= 30 menit x 60 detik/menit x 1.442 getaran /detik x 0.00115 cm2/ getaran

=2.985 cm2

Page 47: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

35

Kesetaraan simulasi transportasi yang dilakukan dengan menggunakan meja getar

dapat dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah ini :

Frekuensi ulangan 1 = 3 Hz Amplitudo ulangan 1 = 5 cm

Frekuensi ulangan 2 = 2.67 Hz Amplitudo ulangan 2 = 4.8 cm

Frekuensi rata-rata = 2.835 Hz Amplitudo rata-rata = 4.9 cm

T = 1

𝑓𝑡=

1

2.835= 0.353 detik/getaran

ωT = 2𝜋

𝑇𝑡=

2𝜋

0.353= 17.79 getaran/detik

Data meja getar :

Luas satu siklus getaran vibrator (Lm)

Lm = ∫ 𝐴𝑚 sin 𝜔 𝑇𝑚 𝑑𝑡𝑇

0

= 4.9∫ sin 17.79 𝑇 𝑑𝑡0.353

0

= 4.9[−1

17.79cos(17.79)]0

0.353

= 4.9 [− 1

17.79 (cos(17.79 𝑥 0.353) − cos(17.79 𝑥0))]

= 1.653 x 10-3 cm2/getaran

Jumlah seluruh getaran vibrator selama 1 jam

= 1 jam x 60 menit/jam x 60 detik/menit x 2.835 getaran/detik

= 10206 getaran/jam

Jumlah luas seluruh getaran vibrator selama 1 jam (Lm(1))

= 10206 getaran/jam x 1.653 x 10-3cm2/getaran

= 16.8705 cm2/jam

Kesetaraan panjang jalan selama 30 menit dengan 30 km

= 𝐿𝑚 (1)𝐿𝑚 (0.5)

0.5

𝑥 30 𝑘𝑚

= 16.8705 𝑐𝑚2/𝑗𝑎𝑚

2.985 𝑐𝑚2

0.5 𝑗𝑎𝑚

x 30 km = 84.776 km

Karena dilakukan selama 2 jam maka jarak yang ditempuh

= 2 x 84.776 km

= 169.553 km

Page 48: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

36

Lampiran 7 Tabel data susut bobot selama penyimpanan

Susut bobot jagung semi

Hari

K4C (gram) K6C (gram)

Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 1 Ulangan 2

0 500.27 500.17 499.37 500.27

2 497.35 498.06 497.24 498.39

4 496.70 497.19 496.34 497.72

6 495.00 495.73 495.11 496.60

8 492.87 494.01 493.40 495.50

Persentase susut bobot jagung semi

Hari

K4C (%) K6C (%)

Ulangan 1 Ulangan 2 R Ulangan 1 Ulangan 2 R

0 0.013 0.007 0.010 0.004 0.002 0.003

2 0.584 0.422 0.503 0.427 0.376 0.402

4 0.714 0.597 0.655 0.608 0.509 0.558

6 1.052 0.889 0.971 0.854 0.734 0.794

8 1.480 1.233 1.356 1.196 0.952 1.074

Persentase rata-rata susut bobot jagung semi

Hari K4C (%) K6C (%)

0 0.010 0.003

2 0.503 0.402

4 0.655 0.558

6 0.971 0.794

8 1.356 1.074

Page 49: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

37

Lampiran 8 Tabel kekerasan jagung semi selama penyimpanan

Hari Titik K4C (kgf) K6C (kgf)

U1 U2 R U1 U2 R

0 P 2.68 2.30

2.33

2.22 2.39

2.16

T 2.36 2.43 2.32 2.09

U 2.02 2.19 1.60 2.32

R 2.36 2.30 2.04 2.27

2 P 2.88 2.70

2.69

3.06 2.49

2.49

T 2.78 2.71 2.71 2.32

U 2.36 2.69 2.27 2.12

R 2.67 2.70 2.68 2.31

4 P 2.51 2.74

2.37

2.77 3.03

2.49

T 2.20 2.47 2.88 2.60

U 2.08 2.25 2.15 1.87

R 2.26 2.48 2.60 2.38

6 P 3.03 2.41

2.23

3.15 2.64

2.50

T 2.43 1.82 2.50 2.60

U 1.68 2.03 2.00 2.14

R 2.38 2.09 2.55 2.46

8 P 2.46 2.66

2.23

2.65 2.44

2.11

T 1.97 2.33 2.40 1.61

U 1.92 2.06 1.88 1.70

R 2.11 2.35 2.31 1.92

Rata-rata kekerasan jagung semi (dalam Newton)

Jenis

kemasan

Kekerasan jagung semi (N)

H0 H2 H4 H6 H8

K4C 22.85 26.34 23.27 21.89 21.88

K6C 22.87 24.35 24.91 25.36 20.86

Page 50: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

38

Lampiran 9 Tabel data total padatan terlarut selama penyimpanan

Hari Titik K4C (0Brix) K6C (0Brix)

U1 U2 R U1 U2 R

0 P 5.55 4.90

5.32

5.08 4.70

5.01

T 5.55 4.93 5.45 4.73

U 5.75 5.23 5.25 4.85

R 5.62 5.02 5.26 4.76

2 P 5.33 5.53

5.80

4.63 4.73

4.90

T 5.35 6.50 4.80 4.90

U 5.48 6.63 4.93 5.40

R 5.38 6.22 4.78 5.01

4 P 5.28 4.63

5.04

4.78 4.48

4.63

T 5.20 5.08 4.85 4.40

U 5.03 5.05 5.08 4.20

R 5.17 4.92 4.90 4.36

6 P 4.43 4.40

4.53

4.43 3.95

4.35

T 4.60 4.20 4.33 4.35

U 4.65 4.90 4.73 4.30

R 4.56 4.50 4.49 4.20

8 P 4.65 4.68

4.72

3.75 4.08

3.97

T 4.60 4.60 3.68 4.23

U 4.90 4.88 3.80 4.30

R 4.72 4.72 3.74 4.20

Rata-rata Total Padatan Terlarut jagung semi

Jenis

kemasan

Total Padatan Terlarut jagung semi (0Brix)

H0 H2 H4 H6 H8

K4C 5.32 5.80 5.04 4.53 4.72

K6C 5.01 4.90 4.63 4.35 3.97

Page 51: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

39

Lampiran 10 Tabel data kadar air selama penyimpanan

Hari

K4C (%) K6C (%)

Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 1 Ulangan 2

0 92.000 92.011 92.576 92.025

2 92.486 91.650 91.778 92.515

4 92.300 92.828 92.003 92.309

6 92.570 92.588 92.795 92.511

8 92.246 92.057 92.357 92.576

Rata-rata persentase kadar air jagung semi

Jenis

kemasan

Kadar air jagung semi (%)

H0 H2 H4 H6 H8

K4C 92.006 92.068 92.564 92.579 92.499

K6C 92.301 92.146 92.156 92.653 92.511

Lampiran 11 Uji sidik ragam dan uji DMRT terhadap susut bobot jagung semi

Tabel hasil uji sidik ragam terhadap susut bobot jagung semi

Source DF Sum of squares Mean square F value Pr > F

Model 5 13.57832142 2.71566428 147.47 < .0001

Error 74 1.36275387 0.01841559

Corrected Total 79 14.94107529

Source DF Type III SS Mean square F value Pr > F

Perlakuan

kemasan

1 0.35310161 0.35310161 19.17 <.0001

hari 4 13.22521980 3.30630495 179.54 <.0001

Tabel hasil uji DMRT terhadap susut bobot

Duncan Grouping Mean N Hari

A 1.21512 16 8

B 0.88233 16 6

C 0.60675 16 4

D 0.45227 16 2

E 0.00675 16 0

Page 52: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

40

Lampiran 12 Analisis sidik ragam dan uji DMRT terhadap kekerasan jagung semi

Tabel hasil uji sidik ragam terhadap kekerasan jagung semi

Source DF Sum of squares Mean square F value Pr > F

Model 5 1.73141389 0.34628278 2.58 0.0333

Error 74 9.94833667 0.13443698

Corrected Total 79 11.67975056

Source DF Type III SS Mean square F value Pr > F

Perlakuan

kemasan

1 0.00760500 0.00760500 0.06 0.8127

hari 4 1.72380889 0.43095222 3.21 0.0175

Tabel hasil uji DMRT terhadap kekerasan jagung semi

Duncan Grouping Mean N Hari

A 25.399 16 2

A

B A 23.853 16 4

B A

B A 23.215 16 6

B

B 21.989 16 0

B

B 21.291 16 8

Lampiran 13 Uji sidik ragam dan uji DMRT terhadap Total Padatan Terlarut

jagung semi

Tabel hasil uji sidik ragam terhadap TPT jagung semi

Source DF Sum of squares Mean square F value Pr > F

Model 5 17.52643056 3.50528611 4.09 0.0025

Error 74 63.48966667 0.85796847

Corrected Total 79 81.01609722

Source DF Type III SS Mean square F value Pr > F

Perlakuan

kemasan

1 5.21901389 5.21901389 6.08 0.0160

hari 4 12.30741667 3.07685417 3.59 0.0100

Page 53: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

41

Tabel hasil uji DMRT terhadap TPT jagung semi

Duncan Grouping Mean N Hari

A 5.3479 16 2

A

A 5.1625 16 0

A

B A 4.8354 16 4

B

B 4.4375 16 6

B

B 4.3438 16 8

Lampiran 14 Uji sidik ragam dan uji DMRT terhadap kadar air jagung semi

Tabel hasil uji sidik ragam terhadap kadar air jagung semi

Source DF Sum of squares Mean square F value Pr > F

Model 5 17.52643056 3.50528611 4.09 0.0025

Error 74 63.48966667 0.85796847

Corrected Total 79 81.01609722

Source DF Type III SS Mean square F value Pr > F

Perlakuan

kemasan

1 0.93126953 0.93126953 0.97 0.3268

hari 4 3.91819478 0.97954869 1.02 0.3999

Tabel hasil uji DMRT terhadap kadar air jagung semi

Duncan Grouping Mean N Hari

A 92.5553 32 6

A

A 92.5186 32 4

A

A 92.2716 32 2

A

A 92.2339 32 8

A

A 92.1705 32 0

Page 54: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

42

Lampiran 15 Desain kemasan K4C

Page 55: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

43

Lampiran 16 Desain kemasan K6C

Page 56: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

44

Lampiran 17 Desain kemasan K4BC

Page 57: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

45

Lampiran 18 Desain kemasan K6BC

Page 58: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

46

Lampiran 19 Letak titik sebaran suhu dalam kemasan

Kemasan 4 kg

Kemasan 6 kg

T5

T1

T2

T3

T4

T1

T2

T5

T4

T3

Page 59: RANCANGAN KEMASAN KARTON BERGELOMBANG … · Sahabat penulis Maria Bella, Diana Silvana, Merlyn Rizky, Irene Susylawati ... Wahyuningtyas 2013) 4 3 Instron universal testing machine

47

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 15 Januari 1991 dari Ayah

Togarma Sinaga dan Ibu Sinta Lince Lumbangaol. Penulis merupakan anak

ketiga dari empat bersaudara (Frida, Ronggur, dan Hikmat). Penulis lulus dari

SMA St. Antonius, Jakarta Timur pada tahun 2009, dan pada tahun yang sama

penulis diterima sebagai mahasiswa di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem,

Fakultas Teknologi Pertanian melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB).

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai staff kewirausahaan

Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA) periode 2010-2011, dan

mengikuti kegiatan kepanitiaan acara-acara di Departemen Teknik Mesin dan

Biosistem. Penulis melaksanan pratik lapangan pada bulan Juni-Agustus 2013 di

PT. Saung Mirwan, Bogor dengan judul Aspek Keteknikan pada Pengemasan dan

Pendistribusian Produk Hortikultura di PT. Saung Mirwan - Bogor.