RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami...

36
RANCANGAN RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2017-2018 Masa Persidangan : V Rapat ke : Sifat : Terbuka Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Hari/tanggal : Senin, 23 Juli 2018. Waktu : Pukul 11.15 13.30 Tempat : Ruang Rapat Komisi III DPR RI. Ketua Rapat : Trimedya Panjaitan, SH, MH/Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Sekretaris : Dra. Tri Budi Utami, SH, M.Si/Kepala Bagian Sekretariat Komisi III DPR RI. KETUA RAPAT (TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H./F-PDIP): Bisa kita mulai, Pak Abu? Pak Asrul? Pak Agus, bisa kita mulai? Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat Bapak/Ibu Anggota Komisi III DPR RI, Yang kami hormati Saudara Ketua KPK beserta Jajarannya, serta Hadirin yang kami muliakan, Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang maha Esa, karena hanya atas perkenan-Nya kita dapat melaksanakan dan menghadiri Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan KPK pada kesempatan pagi hari ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Sesuai dengan laporan Sekretariat Komisi III, Rapat Dengar Pendapat kita dengan KPK pada kesempatan pagi hari ini sudah ditandatangani 18 Anggota Komisi III dari 52 Anggota Komisi III dan dari 10 fraksi yang ada di Komisi III. Oleh karena itu sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 251 ayat (1) peraturan Tata Tertib DPR, maka perkenankanlah kami dari meja Pimpinan membuka dan menyatakan rapat ini terbuka. Setuju ya, Pak? (RAPAT DIBUKA PUKUL 11.15 WIB)

Transcript of RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami...

Page 1: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

RANCANGAN

RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI

DENGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) ---------------------------------------------------

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2017-2018 Masa Persidangan : V Rapat ke : Sifat : Terbuka Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Hari/tanggal : Senin, 23 Juli 2018. Waktu : Pukul 11.15 – 13.30 Tempat : Ruang Rapat Komisi III DPR RI. Ketua Rapat : Trimedya Panjaitan, SH, MH/Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Sekretaris : Dra. Tri Budi Utami, SH, M.Si/Kepala Bagian Sekretariat

Komisi III DPR RI. KETUA RAPAT (TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H./F-PDIP): Bisa kita mulai, Pak Abu? Pak Asrul? Pak Agus, bisa kita mulai? Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat Bapak/Ibu Anggota Komisi III DPR RI, Yang kami hormati Saudara Ketua KPK beserta Jajarannya, serta Hadirin yang kami muliakan, Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang maha Esa, karena hanya atas perkenan-Nya kita dapat melaksanakan dan menghadiri Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan KPK pada kesempatan pagi hari ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Sesuai dengan laporan Sekretariat Komisi III, Rapat Dengar Pendapat kita dengan KPK pada kesempatan pagi hari ini sudah ditandatangani 18 Anggota Komisi III dari 52 Anggota Komisi III dan dari 10 fraksi yang ada di Komisi III. Oleh karena itu sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 251 ayat (1) peraturan Tata Tertib DPR, maka perkenankanlah kami dari meja Pimpinan membuka dan menyatakan rapat ini terbuka. Setuju ya, Pak? (RAPAT DIBUKA PUKUL 11.15 WIB)

Page 2: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

Kami menyampaikan terima kasih juga kepada Saudara Ketua KPK beserta jajarannya, termasuk yang sudah memenuhi seyogyanya kita Jam 10.00 tapi kita usulkan Jam 11.00 biar sempat olahraga juga biar kita tetap sehat. Sebagian masih ada yang on the way dari Kejaksaan, hari ulang tahun Adhyaksa, ada fraksi, PDI Perjuangan sedang Rapat Poksi katanya di lantai 8. Selanjutnya dari meja Pimpinan kami menawarkan dan minta persetujuan Bapak/Ibu Anggota Komisi III agenda rapat kita pada kesempatan pagi hari ini: 1. Penjelasan Ketua KPK terhadap hal-hal sebagai berikut:

a. Laporan perkembangan kegiatan dalam rangka peningkatan program pencegahan dan pemberantasan korupsi melalui fokus kajian dan penelitian yang dilakukan KPK di berbagai sektor utama;

b. Tindak lanjut terhadap rekomendasi Panitia Angket dan perbaikan sistem manajemen internal SDM kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan akuntabilitas;

c. Pelaksanaan kegiatan supervisi maupun koordinasi terhadap efektifitas seluruh kegiatan pencegahan dan pemberantasan korupsi bersama aparat penegak hukum.

Kami juga berterima kasih Pak Agus, di grup Komisi III kita sudah menerima kemarin jawaban tertulis dari KPK. Jadi Bapak/Ibu Anggota Komisi III yang ada di grup Komisi III pasti sudah membaca, kalau saya tidak salah ingat 27 halaman jawaban tertulis yang kami terima di WA kami masing-masing. Terima kasih, Pak Agus dan Pimpinan KPK yang lain. Mudah-mudahan bisa begitu terus, sehingga sudah punya catatan sendiri kawan-kawan ini.

2. Tanya jawab 3. Kesimpulan rapat, termasuk penyerahan surat-surat pengaduan masyarakat.

Dari meja Pimpinan kami menyusulkan sementara ini rapat ini bisa kita akhiri Pukul 14.00. Pak Asrul? Setuju tidak Pak Abu? Kalau Pak Abu sudah setuju… Ya Pak Agus, Pukul 14.00. (RAPAT: SETUJU) Demikianlah sebagai pengantar kami. Untuk acara selanjutnya silakan Saudara Ketua KPK, Pak Agus. Sebagaimana kami sampaikan tadi kami sudah terima, kita sudah baca-baca semuanya dari kemarin, sehingga menurut kami tidak perlu dibaca semua lagi. Kalau Pak Agus bisa maksimum 20 menit mudah-mudahan bisa lebih cepat rapat kita ini. Silakan, Pak Agus. KETUA KPK: (AGUS RAHARDJO) Terima kasih, Bapak Pimpinan. Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua.

Page 3: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

Bapak Pimpinan Komisi III dan Wakil Pimpinan, Bapak/Ibu seluruh Anggota Komisi III yang saya hormati, Perkenankan kami menyampaikan yang tadi sudah disebut Bapak Pimpinan bahwa kita sudah mengirimkan jawaban terhadap pertanyaan yang terkait dengan pencegahan, kemudian fokus kajian, manajemen internal dan juga skuntabilitas. Mungkin supaya kita bisa memperdalam diskusi kita, saya akan menjelaskan secara singkat mengenai pertanyaan. Tapi saya juga ingin menyampaikan nanti supaya Bapak/Ibu di Komisi III memahami mengenai akuntabilitas yang sedang kita kembangkan. Nanti Pak Sekjen, Plt. Sekjen akan menyampaikan mengenai e-planning dan budgetting yang sedang dikembangkan oleh KPK. Jadi saya mulai dulu, Pak. Pertanyaan Nomor 1 secara singkat kami menjelaskan terkait dengan pelaksanaan di bidang pencegahan. Sebagaimana kami sampaikan, berikutnya mungkin secara cepat, koridor utama dari pencegahan ini adalah terkait dengan 3 (tiga) isu yaitu menaikkan angka indeks persepsi korupsi, walaupun kita harus menyadari ini pasti bukan hanya pekerjaannya KPK, ini pekerjaannya semua instansi, semua sektor, karena nanti di sini bukan hanya terkait dengan penegakan hukum, tapi di sini juga terkait dengan pelayanan publik yang dilakukan oleh instansi-instansi pemerintah. Jadi easy of doing business itu pasti KPK hanya menyarankan, tapi yang mengubah sistemnya, yang berkomitmen besar malah pemerintah.

Kemudian disamping itu berikutnya penelitian pengkajian kita arahkan kepada paling tidak ada 6 (enam) yaitu penerimaan negara, kemudian kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan, infrastruktur dan sumber daya alam. Secara detail Bapak/Ibu bisa melihat di dalam… Harapan saya juga sebenarnya juga…, yang ini juga diserahkan ya, yang tulisan. Jadi di situ Bapak bisa membaca secara detail.

Kemudian yang terkait pencegahan yang tidak kalah pentingnya berikutnya kita juga mencoba memperbaiki, mendorong kepatuhan laporan penyelenggara negara untuk menyampaikan kepada KPK yaitu laporan harta kekayaan penyelenggara negara. Di 2018 kita sudah memperkenalkan yang namanya ILHKPN. Mudah-mudahan dengan cara begini nanti akan jauh lebih cepat, lebih patuh dan tidak perlu lagi membawa dokumen hardcopy ke KPK, tapi cukup mendapatkan akses dari tempatnya masing-masing.

Berikutnya ini gambaran dari laporan kekayaan penyelenggara negara di Dewan Perwakilan Rakyat tanggal 31 Maret 2017. Jadi terima kasih, sebetulnya di Dewan Perwakilan Rakyat hasilnya sudah sangat bagus, Pak. Kepatuhannya sudah 96,36%. Ini sebenarnya secara detail Bapak bisa lihat di samping itu mana yang belum seratus persen. Jadi yang sudah seratus persen ternyata hanya satu, walaupun yang lainnya semua di atas 90, yang sudah seratus persen adalah Fraksi PAN. Tapi sayangnya di gambaran berikut yang saya mendampingi Pak Ketua DPR meresmikan ILHKPN…, berikutnya, di berikutnya, di gambar berikutnya, ini kami sudah meresmpikan ini di DPR, tapi pada waktu transformasi ke ILHKPN ternyata belum semuanya kemudian melakukan transformasi itu. Ini yang mungkin nanti perlu waktu. Harapan saya sebetulnya kalau Bapak-bapak di pusat sudah patuh, tapi teman-teman di daerah

Page 4: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

belum. Jadi mohon dorongannya, nanti dari jalur partai mungkin untuk teman-teman di DPRD daerah itu supaya kepatuhan itu segera bisa meningkat.

Berikutnya, khusus untuk gratifikasi, ini memang ada penerimaan gratifikasi yang cukup meningkat di tahun 2017 dan 2018 ini, ini terutama penerimaan yang terkait dengan pada waktu Raja Arab ke Indonesia tentunya. Jadi ini hampir semua dilaporkan. Yang kita patut apresiasi justru Bapak Presiden dan Wakil Presiden yang memberikan laporan gratifikasi sangat tinggi.

Berikutnya, kemudian untuk pendidikan dan pelatanan masyarakat kami sudah melakukan banyak kegiatan yaitu terkait dengan pendidikan anti korupsi, terkait dengan entire corruption clearing house. Kemudian yang tidak kalah pentingnya yang kita sentuh, ini juga mengharap bantuan dari Bapak/Ibu semuanya, dua yaitu profit dan Politik Cerdas berintegritas. Kalau di profit ini sebetulnya keinginan kita itu setiap korporasi itu bisa menerapkan standard ISO 37001. Tapi kita tidak ingin kalau kita mau menerapkan itu nanti yang tumbuh bermunculan malah perusahaan sertifikasinya. Oleh karena itu untuk sementara ini kita membuat manual yang mengadopsi variabel yang ada di ISO 37001 yang itu harapannya dengan manual seperti itu korporasi, kemudian berlatih menerapkan praktek yang dituntut oleh variabel-variabel yang ada di ISO 37001.

Disamping itu yang tidak kalah pentingnya KPK juga melakukan sosialisasi dan mencoba merumuskan bagaimana ke depan politik yang cerdas berintegritas itu, terutama ini terkait dengan transparansi dan akuntabilitas keuangan partai, implementasi kode etik, kaderisasi partai terbuka dan rekrutmen kader yang berintegritas. Mudah-mudahan ini nanti juga kita bisa gayung bersambut, masing-masing dari kita bisa merumuskan cara yang terbaik untuk membawa bangsa ini. Kalau kita terkait dengan politik cerdas berintegritas itu seperti apa, nari kita nanti diskusikan bersama.

Kemudian yang tidak kalah pentingnya sebetulnya ada satu platform yang sedang kita bangun. Ownership dari platform ini kami harapkan adalah di kementerian/lembaga, karena KPK hanya menginisiasi. Sementara ini di platform itu ada beberapa hal yang menjadi perhatian kita yaitu di pendidikan adalah jaga sekolahku, di kesehatan adalah jaga rumah sakitku dan jaga puskesmasku. Kemudian di perizinan yang terkait dengan easy of doing business adalah jaga perizinanku, yang tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah pada waktu itu mempunyai e-planning budgeting, nanti di platform itu juga ada yang namanya jaga anggaranku atau kalau di PU ada jaga jalanku dan lain-lain. Jadi harapan kami ini adalah salah satu tempat yang orang kemudian bisa mencari informasi secara transparan, secara akuntabel, apapun yang kemudian dikerjakan oleh pemerintah, DPR maupun lembaga penegak hukum. Jadi di sini nanti mungkin juga akan terbuka kalau kita mau menampilkan e-SPDP muncul di sini. Jadi bagaimana kita memonitor SPDP kita, itu nanti juga bisa mengakses di dalam platform ini. Hanya ini memerlukan kerja sama yang lebih keras, baik dari KPK maupun tadi, membangkitkan ownership dari masing-masing kementerian/lembaga. Karena ini kepunyaan kementerian/lembaga nanti aplikasi yang sudah ada itu nanti akan digabungkan ke sini yang mereka kembangkan. Kalau di Dikbud itu ada yang namanya penerimaan siswa, ada treasing mengenai dana BOS, dana DAK, itu juga akan dimasukkan ke sini, supaya

Page 5: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

informasi itu bisa diakses masyarakat secara luas. Mudah-mudahan ini nanti akan menjadi platform yang sangat memberikan manfaat bagi kita semua.

Kemudian berikutnya koordinasi supervisi pencegahan, ini kita sudah mengirimkan kepada pemerintah, kalau tidak salah sudah ada langkah-langkah yang konkret juga, terkait dengan penguatan aparat pengawasan internal kita. Jadi sebagaimana kita ketahui hari ini karena belum berubah peraturannya, yang namanya Inspektorat Kabupaten itu yang mengangkat dan yang memberhentikan itu bupati. Oleh karena itu mereka kemudian tidak berani melakukan check and balances, tidak berani menegur bupati. Sama juga dengan di provinsi maupun di kementerian. Oleh karena itu kami mengusulkan supaya ada ruang yang lebih independent bagi (suara tidak jelas) ini apakah langsung di bawah presiden atau paling tidak bertanggungjawabnya diangkatnya oleh jenjang level pemerintahan yang lebih tinggi. Ini mudah-mudahan nanti bisa dijadikan seperti itu supaya yang namanya check and balances terhadap pimpinan daerah maupun kementerian itu bisa berjalan dengan lebih baik.

Berikutnya pertanyaan nomor dua itu terkait dengan Komisi III DPR meminta penjelasan Pimpinan KPK terkait dengan sejauhmana upaya yang telah dilakukan KPK di bidang pemberantasan korupsi di 6 (senam) sektor utama yang menjadi prioritas KPK di tahun 2018. Jadi seperti yang kami sampaikan tadi upaya ini sudah dilakukan, baik pencegahannya maupun penindakannya. Kalau kita berbicara penindakan pasti terintegrasi dengan pencegahannya. Jadi kita antara lain misalkan menerima banyak laporan mengenai kesulitan cashflow di BPJS yang kemudian kita mencoba meluruskan itu, membantu itu dengan memperbaiki sistem pelaporan maupun tata kelola di setiap Puskesmas, itu yang kemudian kita lakukan. Juga berikutnya terkait dengan pendidikan, kita juga melakukan banyak hal yang antara lain kita menyentuh pendidikan formal, pendidikan informal, juga kemudian pendidikan non formal yang arahnya juga kalau di dalam pencegahannya kita ingin di setiap bidang pendidikan baik formal, informal dan non formal tersebut semuanya kemudian mengedepankan semangat nasional menuju Indonesia Emas, kemudian juga imbauan kepada masyarakat, kemudian kepada pengusaha dan yang lain-lain, disamping penindakannya juga secara bersamaan dilakukan. Disamping itu yang namanya pendidikan atau pelatihan itu tidak hanya kita menyentuh pelatihan pada masyarakat pada umumnya, tapi kita juga mempunyai tugas koordinasi supervisi yang tidak kalah pentingnya kepada para penegak hukum, dalam hal ini adalah jaksa dan polisi. Oleh karena itu peningkatan kapasitas mereka disamping tadi saya sampaikan mengenai e-SPDP itu juga menjadi perhatian kita. Oleh karena itu Bapak/Ibu kemudian bisa melihat kita sudah melakukan banyak pelatihan, walaupun pelatihan ini juga selalu kita evaluasi, berikutnya, selalu kita evaluasi mengenai efektifitas dari pelatihan tadi. Kalau yang lalu seperti di Pontianak, di Palu, itu mungkin tatap mukanya tidak terlalu lama karena hanya dilakukan dalam 1 minggu untuk kegiatan yang seperti ini saya pikir perlu pendalaman yang lebih dalam. Ini terkait dengan kalau kita ingin memberi tambahan ilmu kepada mereka yang terkait dengan pencucian uang mungkin perlu masuk ke diklatnya PPATK selama seminggu, mungkin begitu. Kalau terkait dengan pendalaman mengenai auditing itu mungkin perlu masuk ke diklatnya BPK atau BPKP selama 1 minggu. Jadi ini sedang kita evaluasi apakah ke depan polanya seperti sekarang ini yang ke depan mungkin seremonialnya lebih dikecilkan. Tapi sebetulnya ingin ada ujian pendahuluan sebelum mereka masuk pendidikan, setelah itu setelah masuk ke lembaga-lembaga

Page 6: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

tadi, apakah itu pencucian uang, apakah auditor maupun memperdalam tindak pidana khusus yang lainnya, itu nanti setelah berakhir dari pelatihan itu kita lakukan ujian. Jadi kita melihat betul perkembangan ilmu dari yang kita lakukan pendidikan tadi. Jadi mudah-mudahan waktunya lebih lama. Tapi dalam hal keuangannya mungkin tidak akan terlalu besar dibandingkan yang lalu. Ini yang kita harapkan seperti itu.

Kemudian terkait dengan sebaran data perkara di 6 sektor seperti yang gambar di depan ini Bapak/Ibu bisa melihat, jadi datanya memang tersebar di banyak tempat. Kemudian berikutnya juga sebaran penyelidikan tangkap tangan tahun 2014 dan 2018, itu juga kami sampaikan. Kemudian berikutnya yang kami laporkan juga pelaku tindak pidana korupsi berdasarkan profesi, itu datanya juga kami sampaikan. Juga yang mungkin perlu menjadi perhatian Bapak/Ibu terkait dengan jumlah Anggota DPR maupun DPRD yang terlibat TPK tahun 2004 sampai 2018 supaya kita nanti bisa membuat safe guarding di masing-masing lembaga kita bagaimana hal seperti itu ke depan bisa kita cegah.

Kemudian data berikutnya adalah jumlah kepala daerah yang terlibat TPK, ini juga penting. Kemudian kami juga mendalami dalam rangka melakukan pencegahan dan penindakan yaitu kolaborasi pencegahan dan (suara tidak jelas) dalam hal upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di KTP elektronik, kemudian penyelenggaraan (suara tidak jelas) dan tata niaga komoditas strategis di antara lain kalau di sini adalah terkait dengan bantuan sosial ternak sapi dan suap dalam proses impor, ini juga menjadi perhatian kami.

Kemudian yang pertanyaan Nomor 3 Komisi III DPR meminta penjelasan Pimpinan terkait dengan tindak lanjut komunikasi Panitia Angket dalam melakukan perbaikan dan evaluasi terhadap sistem manajemen sumber daya manusia KPK dalam pengendalian internal terhadap berbagai ketentuan dan kinerja seluruh pegawai KPK yang dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kami dalam hal ini manajemen SDM KPK sebagai elemen negara yang independent memiliki kewenangan untuk melakukan (suara tidak jelas) diatur dalam Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2005. Jadi kami melakukan rekrutmen, mengatur sistem penggajiannya, mengatur manajemen kinerjanya, juga melakukan pendidikan dan pelatihan, juga menekankan disiplin pegawai maupun Dewan Pertimbangan Pegawai dengan menggunakan teknologi informasi. Disamping itu yang tidak kalah pentingnya kami juga menyusun business process maupun perbaikan standard operasi baku, penyusunan analisis jabatan, melakukan evaluasi jabatan maupun analisis beban kerja. Sebetulnya berikut ini adalah data yang Bapak/Ibu nanti bisa akses kalau masuk di dalam sistem itu terkait dengan setiap anggota KPK yang sedang bertugas. Jadi anggota itu misalkan sudah bertugas di mana saja selama mereka tender di KPK, lalu juga sudah menerima pelatihan apa saja, kemudian kinerjanya seperti apa, itu semuanya bisa dilihat kalau Bapak/Ibu masuk dalam sistem ini. Ini yang bisa kami laporkan dalam hal pembinaan ke dalam.

Kemudian saya loncat langsung ke pertanyaan Nomor 4 yang terkait dengan Komisi III DPR meminta penjelasan Pimpinan KPK terkait dengan langkah KPK dalam memprioritaskan pelaksanaan fungsi supervisi dan koordinasi. Fungsi supervisi dan koordinasi KPK terhadap institusi Polri dan koordinasi KPK terhadap institusi Polri dan Kejaksaan untuk efektifitas kinerja pemberantasan korupsi di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang berpotensi atau rawan terjadi korupsi serta mengalami hambatan

Page 7: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

dalam penegakan hukum. Sebagaimana saya sampaikan di depan KPK menerima yang namanya SPDP (Surat Perintah Dimulainya Penyidikan) dari setiap Polres, dari setiap Kajari, Kajati maupun Polda, Bareskrim maupun Jampidsus. Untuk memudahkan itu kita seperti yang saya sampaikan tadi mempunyai yang namanya e-SPDP (Elektronik Surat Perintah Dimulainya Penyidikan). Jadi dari situ sebetulnya teman-teman di setiap lembaga itu bisa menyampaikan laporannya kapan SPDP itu dimulai dan dimulainya SPDP itu penting bagi kami karena dari situ kami juga bisa memberikan bantuan kalau misalkan di salah satu Kajari atau salah satu Polres memerlukan kecepatan perhitungan kerugian negara kita kemudian bisa menolong mempercepat proses itu atau kemudian mereka memerlukan ada saksi ahli yang didatangkan. KPK juga bisa membantu mendatangkan saksi ahli untuk keperluan-keperluan penuntasan segera dari kasus-kasus TPK di setiap instansi. Jadi dengan e-SPDP tadi memudahkan kami untuk melakukan monitoring perkembangan perkara, kemudian memudahkan kerja sama untuk mengatasi kendala dalam penanganan perkara dan juga saling melakukan cross checking. Kami pun bisa di-cross check oleh teman-teman aparatur penegak hukum yang lain. Dan yang lebih penting dalam koordinasi dan supervisi itu bisa dilakukan penguatan aparat penegak hukum dengan melalui komunikasi, gelar perkara bersama maupun peningkatan kapasitas melalui pendidikan dan pelatihan dan implementasi igor sufna berikutnya ini data yang kami tampilkan mungkin perlu menjadi perhatian bapak/ibu SPDP perkara tipikor yang diselesaikaan oleh kepolisian dengan kejaksaan hari ini adalah kejaksaan nya adalah 303 perkara kemudian kepolisian ada 317 perkara ini pasti belum lengkap ini pasti belum komplet karena masih ada misalkan polres atau kajari maupun polda dan kajati yang kemudian belum melaporkan atau belum mengisi SPDP tadi. Demikian yang kami sampaikan kemudian kami meloncat ke pertanyaan nomor lima, komisi 3 DPR RI meminta penjelasan pimpinan KPK terkait dengan pelaporan pelaksanaan penyerapan anggaran tahun 2017-2018 ini upaya-upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan KPK serta dukungan anggaran yang masih dibutuhkan untuk mendukung tugas-tugas dan pelaksanaan kerja KPK kami laporkan didalam laporan kami ini sampai akhir 2000 akhir juni 2018 adalah laporan yang kami terima dari direktorat perencanaan dan keuangan kita menyerap 45,0% dari anggaran tahun 2018 jadi anggaran kita 790,2 milyar yang sudah kita serap adalah 355,8 milyar dan ini rincian nya ada di berikutnya program yang terserap seperti yang tergambar kemudian jenis belanja seperti yang tergambar didalam gambar ini dan perlu saya laporkan yang kami sampaikan tadi ditahun 2019 yang akan datang kami ingin melaksanakan yang nama nya e planning dan budgeting di KPK supaya bapak/ibu nanti dengan mudah juga bisa mengakses anggaran kami jadi misalkan dengan secara e plening atau budgeting itu dengan mudah kita akan bisa melihat misalkan kegiatan di sumatera utara atau kegiatan di jawa timur terlalu banyak itu langsung bisa kita potong karena data nya itu sampai setiap rupiah itu dimanfaatkan untuk apa itu ada nah oleh untuk jelasnya supaya pak pahala ini yang sudah familiar dengan sistem ini supaya menjelaskan, silahkan pak pahala. KPK (PAHALA NAINGGOLAN):

Izin, Pimpinan.

Page 8: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

Bapak/Ibu sekalian yang terhormat,

saya coba sampaikan sedikit apa yang kita bangun di KPK untuk implementasi e

planning dan e budgeting yang pertama yang kita tampilkan ini adalah kita sebut dashboard jadi ini untuk pengambilan keputusan jadi di KPK kita bisa lihat untuk 2019 untuk masing-masing eselon 1 pembagian anggaran atau alokasi anggaran seperti yang ditetapkan dalam pagu sementara kemarin. Yang berikutnya misalnya kita pergi ke deputi pencegahan gitu disini kita akan lihat lagi break down sampai ke eselon 2 disini ada hingga sekretariat deputi pencegahan nah ini pembagian ini sekali lagi alokasi internal di KPK berdasarkan pagu yang ditetapkan oleh kementerian keuangan dan bappenas selanjutnya kalau kita pergi ke LHKPN gitu nah disini vitur nya mulai keluar yaitu e planning dan e budgeting yang kita kembangkan bukan hanya sebatas anggaran tapi dia memastikan bahwa kegiatan ataupun program yang dibangun oleh direktorat itu in line dengan renstra oleh karena itu kita sebut disini ada pemastian bahwa LHKPN yang in line dengan renstra mereka melakukan dua hal, yang pertama mengadministrasikan pendaftaran LHKPN yang kedua melakukan pemeriksaan LHKPN jadi itu dulu kita pastikan di logic frame yang kita sebut disini ada biru dan kuning, selanjutnya dari masing-masing logic frame yang berikutnya kita bisa lihat detail dari kegiatan di masing-masing dan rupiah kalau bapak/ibu lihat yang kuning ini angka yang kuning 5 milyar untuk pendaftaran dan 1 milyar untuk pemeriksaan, kira-kira itu dua besarnya dan 5 milyar di bagi lagi gitu dari masing-masing level kegiatan yang lebih rendah, jadi pemastian terhadap renstra itu satu hal yang kedua juga tidak perlu lagi kita membuat aplikasi baru untuk pemenuhan RKAKL dan kewajiban perencanaan ke bappenas jadi ini ini sekaligus, nah bapak/ibu lihat target disini ini sekali lagi memastikan bahwa management kinerja atau target dari masing-masing direktorat juga sudah ada disini jadi sekaligus kita bisa mencapai target kinerja yang ditetapkan kegiatan nya dan bagaimana mencapainya. Kalau kita ambil satu contoh misalnya pendaftaran gitu target nya 300 ribu wajib lapor jadi untuk 2019 direktorat LHKPN akan mengelola 300 ribu laporan gitu ini merupakan tingkat kepatuhan 80 persen yang kita sebutkan gitu, nah detail dari pendaftaran ini kegiatan apa saja yang dilakukan kita bisa klik yang di 2,6 milyar misalnya disitu, disini ada deskripsi diatas tentang apa yang dilakukan oleh pendaftaran gitu dan kalau kita naik keatas itu bisa kita lihat kegiatan-kegiatan ini berdasarkan geografis jadi kalau diatas 2,6 milyar bisa di klik ada geografis nya disini inilah kira-kira kegiatan LHKPN yang kita lakukan di Indonesia rencana nya, nah kalau misalnya dipandang perlu bahwa kenapa Kalimantan utara tidak ada gitu kenapa Sulawesi tengah sedikit itu bisa dilakukan bergeseran anggaran seketika jadi ini kita kembangkan vitur geografis memudahkan pengambil keputusan melihat kalau tidak ada keseimbangan daerah seperti misalnya sumatera selatan gitu hampir tidak ada kegiatan pendaftaran disana gitu, kita boleh kembali pak sebelumnya. Nah dari geografis kita lihat lagi detail dari 2,6 milyar gitu jadi bisa kita lihat didalam jenis belanja gitu jadi belanja nya kita bagi yang terjadwal dan tidak terjadwal, tidak terjadwal artinya bapak/ibu sekalian kalau ada perjalanan dinas biasa nya kami di undang gitu itu kita tidak tahu kemana kita akan alokasikan oleh karena itu kalau perjalanan dinas tidak terjadwal kita belum tahu pasti lokasi nya tapi kalau yang terjadwal kita boleh klik yang terjadwal 1,3 kita tahu pasti kemana dan

Page 9: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

tanggal nya juga kita bisa lihat siapa yang kesana tanggal berapa berapa lama dan berapa biaya yang dibutuhkan detail nya dengan deskripsi keterangan disitu dan kalau kita coba satu gitu kita lihat detail nya ini dan ini saya pikir sudah satuan empat mungkin gitu sedetail itu bisa lihat kira-kira apa yang akan di gunakan untuk anggaran KPK dengan menggunakan harga satuan yang dikeluarkan oleh kementerian keuangan kami berencana memasukan e-planning ini kalau sudah disahkan anggaran KPK ke website KPK dengan demikian lokasi dan tanggal dimana kegiatan dilakukan dan segala detail kegiatan bisa akses oleh masyarakat disana saya pikir itu beberapa vitur yang kita coba kembangkan dan akan di aplikasikan untuk anggaran 2019.

Terima kasih. KETUA KPK:

Terima kasih, Pak Pahala.

Bapak Pimpinan Komisi III dan Bapak/Ibu Anggota Komisi III, Kalau Bapak/Ibu baru melihat hari ini mengenai direktorat LHKPN kami perlu

laporkan yang lengkap baru LHKPN jadi yang direktorat yang lain baru akan masuk 2 minggu yang akan datang jadi nanti mudah-mudahan setelah 2 minggu yang akan datang bapak/ibu akan bisa melihat secara lengkap semua direktorat sehingga tahu kegiatan penyelidik misalkan penyelidikan itu nanti di alokasikan untuk berapa kasus itu akan tahu karena kalau penyelidikan kita kan engga bisa menargetkan mana yang diselidiki tapi terkait dengan perkembangan keadaan kalau yang di pencegahan pasti kita bisa menargetkan mau melakukan sosialisasi dimana mau melakukan pendidikan dimana mau melakukan kerja sama pendampingan dengan yang di daerah yang mana nah pesan kami kalau bapak/ibu setuju mudah-mudahan bapak/ibu setuju dengan permintaan kami kalau bisa supaya anggaran itu tidak dikurangi karena kalau tadi melihat yang sekarang sampai sekarang kan hanya 600 berapa, 600 oh 840 jadi tolong itu tidak dikurangi 800 kenapa 800, 850 nah jadi kami sebetulnya kalau diberi ke leluasaan untuk menambahkan sebagaimana bapak/ibu ketahui kebutuhan kami untuk melakukan pelatihan terutama terhadap staf yang kemarin 2017 masuk itu besar sekali, staf ini memang diarahkan untuk pekerjaan pencegahan, penindakan diwaktu yang akan datang jadi 80% staf yang masuk itu nanti akan dipersiapkan untuk melakukan penindakan nah oleh karena itu pelatihan-pelatihan yang perlu di apa diterima mereka secara terencana harus dilakukan jadi orang ini kalau jadi penyelidik kemudian harus dilengkapi dengan pelatihan apa misalkan kita ikutkan pelatihan di Bareskrim maupun di kepolisian maupun di kejaksaan kemudian ada yang akan kedepan akan menangani money laundering itu juga akan di anu di lakukan pelatihan itu jadi permohonan kami supaya kemudian pagu seperti itu tidak dilakukan pengurangan terima kasih, mungkin itu bapak pimpinan yang bisa kami sampaikan kami menunggu arahan menunggu saran kritik dari bapak/ibu terkait dengan anggaran dan rencana kita untuk 2019 maupun tadi yang sudah kami laporkan perlu ditambahkan apa.

Terima kasih. Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Page 10: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

KETUA RAPAT: Terima kasih, Saudara Ketua KPK.

30 menit paparan dari Ketua KPK. Kita masuk kebagian kedua. Untuk itu kami minta persetujuan Bapak/Ibu

Anggota Komisi III. Pertanyaannya per fraksi ya. Setuju ya?

(RAPAT: SETUJU)

Atas bawah, silakan yang pertama karena menang pemilu 2014 menang lagi dong kok enggak yakin. F-PKS (ABOE BAKAR AL-HABSY):

Yang atas mana nih. KETUA RAPAT (TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H.):

Silahkan fraksi PDI Perjuangan. F-PDIP ( ARTERIA DAHLAN ):

Terima kasih pak ketua. KETUA RAPAT (TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H.):

Siapa ini, pak arteria dahlan atau pak junimart. F-PDIP (DR.JUNIMART GIRSANG):

Saya dulu, saya dulu ya. KETUA RAPAT (TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H.):

Perfraksi. F-PDIP (DR.JUNIMART GIRSANG):

Ya. KETUA RAPAT (TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H.):

Tadi rapat fraksi belum di diskusikan siapa yang tanya, silahkan pak junimart. F-PPP (DRS. ARSUL SANI ):

Page 11: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

Kalau kalau.

F-PDIP (DR.JUNIMART GIRSANG):

Terima kasih pimpinan. F-PKS ( ABOE BAKAR AL-HABSY ):

Ah berantem dululah berantem. F-PPP (DRS. ARSUL SANI ):

Kalau mau berantem P3 dulu enggak pa pa. RAPAT :

Hahahaha (rapat tertawa) F-PDIP (DR.JUNIMART GIRSANG):

Sebentar!

Pertama tentu kita apresiasi dengan jawaban dari bapak ketua KPK dan jajaran nya satu hal yang ingin kami sampaikan bahwa kita sangat berharap KPK agar terus konsisten dalam peningkatan kinerja. KETUA RAPAT (TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H.):

Mohon maaf dulu ya, pak junimart. F-PDIP (DR.JUNIMART GIRSANG):

Iya. KETUA RAPAT (TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H.):

Saya intrupsi dulu ada anggota baru dari komisi 3 saudara ketua KPK beserta jajaran nya dari fraksi partai demokrat yang masuk pak Muslim, SHI, MM ya, ada Muslim Ayub ini Muslim doang, beliau menggantikan beliau sebelum nya dari komisi 10 ya pak Muslim beliau menggantikan pak Abdul Wahab Dalimunthe yang pindah ke komisi 7, silahkan pak Junimart, mohon maaf pak Junimart.

Page 12: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

F-PDIP (DR.JUNIMART GIRSANG):

Iya, terima kasih pimpinan, saya ulangi tentu kita berharap agar KPK terus konsisten didalam peningkatan kinerja di bidang pencegahan dan pemberantasan korupsi dalam rangka untuk memenuhi target output dan program dan grand strategi kedepan itu yang pertama, saya orang batak udah buat sebenar nya ini. Yang kedua kita mendukung KPK untuk mengoptimalkan fungsi pencegahan bapak/ibu dan melanjutkan langkah untuk terobosan yang kreatif dan inofatif ini perlu kami sampaikan mengingat KPK yang selama ini selalu disebutkan ahli dari OTT ahli OTT kata sebagian bapak/ibu tetapi kami dari fraksi PDI Perjuangan tidak berbicara tentang ahli OTT, kami apresiasi tentang pengembangan dari OTT tersebut nah memang KPK masuk dari OTT tetapi satu hal yang kita lupa bahwa hasil dari pengembangan OTT ya lebih mengejutkan, lebih membuat prestasi semakin kelihatan bahwa memang banyak yang harus dikerjakan oleh KPK tetapi ada perkara-perkara yang masih berjalan ya yang dalam fungsi lidik dan sudah sidik mungkin KPK ke teteran saya berikan contoh misalnya Garuda ya bahkan katanya tolong nanti bapak/ibu di kroscek pencekalan dari Emirsyah dicabut pak atau tidak diperpanjang a nanti tolong di kroscek pak di kroscek, sayakan menyampaikan ini sesuai dengan informasi. Yang kedua tentang RJ Lino ini sudah sampai jauh mana, yang ketiga banyak perkara lain ya kita sudah komunikasi dengan KPK saya tidak perlu ungkap disini tapi dua contoh ini menjadi bukti bahwa KPK itu harus semakin giat bekerja ya walaupun sana sini ada suara-suara yang miring ya, oleh karena itu kami dari fraksi PDI Perjuangan mendukung OTT siapapun itu termasuk Lapas Sukamiskin termasuk lapas sukamiskin silahkan bapak/ibu dari KPK mengembangkan supaya ini bisa terungkap secara terang benderang. Tentang anggaran dan alokasi yang transparan kami apresiasi ini ada minta pak, tetapi satu hal yang kami bukan bingung pak bertanya-tanya, kok KPK ini tidak meminta anggaran tambah pak setiap pengajuan pertahun nah ini tolong nanti pak ketua komisioner KPK bisa menyampaikan kepada kami apakah anggaran tersebut cukup pak yang tidak pernah naik pak tolong nanti pak dijawab, karenakan melihat beban kerja dari KPK sedemikian ada fungsi, edukasi, fungsi pencegahan ada fungsi penindakan inikan banyak fungsi ini pak, demikian pimpinan terima kasih. KETUA RAPAT (TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H.):

Terima kasih pak Junimart Girsang berikut nya fraksi partai Hanura pak Sudding. F-HANURA (SARIFUDDIN SUDDING, SH., MH ):

Baik. Pimpinan bapak/ibu anggota komisi 3, pimpinan KPK beserta seluruh jajaran nya yang saya hormati.

Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.

Selamat pagi salam sejahtera kita semua.

Page 13: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

Pertama saya menghargai dan mengapresiasi jawaban yang disampaikan oleh

KPK atas pertanyaan dari komisi 3 saya kira cukup jelas, lugas ya dan ketika ini betul-betul terimplementasi dengan baik ya saya kira potensi munculnya penyalahgunaan keuangan negara baik di kementerian maupun lembaga ini bisa dapat di minimalisir sedemikian rupa ya. Pertama saya memberikan dukungan penuh ya terhadap KPK dalam kaitan ada 6 sektor utama yang menjadi fokus perhatian dari KPK dalam kaitan masalah pemberantasan korupsi dan juga melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam konteks penanganan korupsi, yang pertama dalam kaitan sumber daya alam, kesehatan, pangan, infra struktur, reformasi birokrasi dan penegakan hukum dan pendidikan, saya kira memang ini 6 sektor ya yang betul-betul menjadi apa roh ya dalam kaitan masalah proses pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi dalam kaitan masalah reformasi birokrasi dan penegakan hukum saya menyambung apa yang disampaikan oleh pak Junimart memberikan dukungan penuh terhadap langkah yang dilakukan oleh KPK ya seperti yang kejadian kemarin masalah Lapas Sukamiskin saya kira ini sudah lagu lama ya dan baru dan sering memang dan sering sekali kita kritisi ya, ketika rapat dengan kementerian hukum dan ham bagaimana di lembaga permasyarakatan itu ada fasilitas-fasilitas yang diberikan terhadap para narapidana lalu kemudian izin diberikan apa dengan diperjual belikan dan sebagainya dan alhamdulillah kemarin KPK mengambil tindakan tegas untuk itu dan saya kira tidak hanyalah sebatas pada kepala lembaga pemasyarakat sukamiskin saya kira ini perlu di usut lebih jauh ya tentang keterlibatan dari kementerian hukum dan ham karena ini ada indikasi kuat ada indikasi kuat bahwa pemberian-pemberian izin dan pemberian fasilitas terhadap para narapidana yang ada di lembaga pemasyarakatan itu, itu adalah sepengetahuan dari kementerian, jadi itu sudah bukan lagi rahasia umum itu sudah menjadi rahasia umum nah saya kira ini perlu di tarik lebih jauh ya, pimpinan KPK jadi tidaklah sebatas hanya pada kalapas nya terlalu kecil kalau dijadi korban ya tapi saya kira harus ada yang bertanggung jawab terhadap persoalan yang lebih diatas secara tidak langsung kalau pak junimart katakan ya perlu di proseslah tentang yasona ini ya …. begitu pak junimart ya, ya saya kira memang ini …. perlu dimintai pertanggung jawaban dalam kaitan masalah kalapas sukamiskin. Yang kedua ada juga pertanyaan pimpinan KPK ya dalam kaitan nomenklatur OTT ini ya, seperti kejadian kemarin di rumah menteri sosial kan begitu ya, yang pada saat menghadiri acara ulang tahun anak kementerian lalu kemudian juga diambil nah itu apa suatu rangkaian dari peristiwa itu atau mohon diberikan penjelasan supaya ini jadi pencerahan bagi masyarakat karena ini masih debatable ini yang mana dal nomenklatur OTT yang dimaksud oleh KPK inikan dengan …. supaya ini tidak jadi perdebatan pak karena ini jadi perdebatan diluar ini menyangkut masalah OTT, orang yang ada di rumah nya ada kejadian di tempat yang lain lalu kemudian juga diambil, katakanlah seperti kejadian di rumah menteri sosial kemarin itu kan begitu nah bagaimana tentang nomenklatur tentang OTT ini yang menurut KPK supaya tidak jadi bahan perdebatan di masyarakat. Lalu kemudian beberapa hal yang menurut saya perlu jadi perhatian KPK itu utama nya menyangkut masalah Migas pak, saya kira migas juga menjadi perhatian

Page 14: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

dan menyangkut dan juga dalam kaitan masalah kuota impor ini juga menurut saya banyak yang disalahgunakan ya lalu kemudian ini apa nama nya merugikan keuangan Negara utama nya masalah Migas pak di pertamina ini saya kira banyak persoalan yang ada disana pak di pertamina saya kira jadi perhatian dari pimpinan KPK supaya betul-betul masalah mafia-mafia yang migas yang ada di pertamina ini supaya menjadi perhatian dalam konteks pemberantasan tindak pidana korupsi karena ini menyangkut masalah pendapatan Negara, saya kira pimpinan itu yang saya sampaikan.

Usikum wanafsi bitaqwallah, wasalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh. KETUA RAPAT (TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H.): Terima kasih pak sudding makin pasih ucapan nya karena menuju kesana, berikut nya dari fraksi partai golkar, siapa? F-PG ( JOHN KENNEDY AZIZ, SH ):

Ya, terima kasih pimpinan.

Bismilahirohmanirohim, assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.

Pimpinan dan anggota komisi 3 yang saya hormati. Ketua KPK beserta jajaran yang saya hormati. saya mendengar secara sama dan juga melihat paparan dari saudara ketua KPK

tadi dan saya mengapresiasi apalagi terhadap yang disampaikan oleh pak pahala tentang apa nama nya e budgeting ya. Yang menjadi pertanyaan saya adalah saya melihat bahwa penyerapan anggaran KPK yang sampai bulan Juni dan bahkan sekarang kita sudah masuk akhir Juli 2018 hanya kisaran 45% saja kalau kita bandingkan dari pada kementerian lembaga mitra kerja dari komisi 3 yang lain ini termasuk yang rendah pak ketua kenapa begitu sangat rendah nya penyerapan anggaran yang hanya sampai bulan Juni ini hanya 45% sebagaimana yang telah di paparkan itu tadi. Yang kedua adalah saya mengjuga mengapresiasi sebagaimana yang disampaikan pak sudding, pak junimar terhadap OTT yang baru saja dilakukan di lapas sebenar nya kalau kita lihat lapas itu mungkin seluruh lapas demikian, lapas cipinang, lapas apa nama nya sukamiskin dan lapas-lapas lainnya dan kami menunggu gebrakan-gebrakan KPK terhadap lapas-lapas yang lainnya dan kami mensuport terhadap konteks itu dan mudah-mudahan artinya tidak ada lagi suatu apa nama nya perbedaan diantara penghuni-penghuni yang ada di lapas itu. Yang ketiga akhir-akhir ini kita dihebokan mengenai rencana ada yang mengatakan penjualan asset di pertamina asset segala macam lain PLN yang begitu apa saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh yang terhormat rekan-rekan kami penanya-penanya terdahulu dan menurut informasi yang kami terima bahwa dugaan penyelewengan dana disitu lebih heboh dibandingkan dengan mungkin pimpinan-pimpinan daerah kalau kita lihat juga dari sisi banyak nya anggaran mungkin juga lebih

Page 15: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

banyak disitu gitu lho ya, tapi kami belum mendengar apa nama nya gebrakan dari pada KPK untuk masuk ke migas itu ya kami minta supaya KPK supaya dapat bergerak kesitu gitukan ya kita pingin tahu sebenarnya di pertamina yang heboh mengenai penjualan asset apakah kami nda tahulah kami karena kami orang hukum bagaimana sebenar nya terjadi disitu tetapi yang jelas santer kita dengar permasalahan-permasalahan penyelewengan tender apalah nama nya disitu dan yang mungkin artinya ada ruang gerak KPK untuk bisa masuk kesana itu mungkin yang bisa kami sampaikan terima kasih.

Wabilahitaufik walhidayah, assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh. KETUA RAPAT (TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H.): Terima kasih dari fraksi partai golkar yang terhormat bapak Haji John Kennedy Aziz, berikutnya dari fraksi partai Nasdem. F-NASDEM ( DRS. AKBAR FAIZAL, M.SI ):

Makasih pimpinan yang terhormat. KETUA RAPAT (TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H.):

Akbar. F-NASDEM ( DRS. AKBAR FAIZAL, M.SI ):

Ya, yang terhormat para pimpinan KPK dan jajaran, saya tidak akan berbicara case per case karena sesungguh nya saya kebingunan betapa banyak case ternyata baik yang telah pernah terjadi sedang terjadi dan potensi potensi yang akan terjadi, saya akan lebih banyak berbicara tentang kemana sebenarnya kita harus berangkat gitu lho sebagai sebuah bangsa dalam penegakan hukum dan ternyata jawaban nya satu adalah sistem, sungguh saya memahami apa yang sedang dibangun oleh KPK bahwa sebenarnya KPK sedang mendorong kita untuk masuk pada sebuah mekanisme sistem bernegara yang benar insyaallah saya tidak keliru dalam hal ini barangkali, sayang nya bahwa hari ini apa yang dilakukan oleh KPK atau dampak nya barulah sampai pada tahapan menciptakan ketakutan para penyelenggara Negara, tidak terlalu baik bagi kita untuk kedepan karena bagi saya pribadi seharusnya kita berada pada tahapan memahami dan melakukan sistem itu berjalan, banyak orang Indonesia yang saya tanya kenapa sih kamu enggak mau pulang ke Indonesia dia katakan agak mahal memang hidup di luar negeri tetapi kami nyaman karena ada kepastian disana termasuk dalam hal ini kepastian hukum, maka saya melihat bahwa apa yang dilakukan KPK sedang menuju kesana tapi lagi-lagi saya ingin mengatakan bahwa hingga hari ini dan tentu saja itu bukan dosa KPK itu bukan kesalahan KPK kesalahan kita semua nya bahwa sampai hari ini kita baru bisa menciptakan ketakutan kepada para pihak yang mungkin sedang mencoba-mencoba untuk menilai dirinya berada pada posisi dimana dalam penegakan hukum itu sendiri tetapi karena kemudian ternyata atas nama

Page 16: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

konstitusi Negara ini diberikan kepada partai politik untuk mengelola Negara maka saya akan berbicara dalam tatanan itu yang terhormat bapak/ibu para pejabat dan pimpinan KPK beserta jajaran. Yang saya maksud adalah saya mohon KPK menciptakan sebuah sistem dan kalau sudah dilakukan tadi saya di pak pahala tadi menjelaskan seperti itulah barangkali arah kita menuju dalam sebuah sistem bernegara pak ya, bagaimana kemudian KPK lebih jauh lagi masuk didalam ya saya mohon maaf ini orang partai politik yang bicara tetapi sebenarnya ini juga bentuk pengakuan bahwa sebenarnya ada masalah juga didalam pengelolaan partai politik di Indonesia dan saya akui itu pak, bagaimana kemudian pak KPK masuk pada sebuah sistem yang lebih jauh didalam partai politik itu, ada 5 kelemahan partai politik di Indonesia pak, mohon maaf ini bukan kajian-kajian terlalu ilmiah karena ini adalah bacaan saya dengan selama di karir saya di politik. Pertama adalah kelemahan requitmen maka kemudian kita mengenal ada partai bus kota dimana kemudian yang pakai dasi sampai maling semua ada disitu. Yang kedua adalah kelemahan kaderisasi yang saya lihat dibanyak partai politik di Indonesia adalah mendekati pemilu cari gedung yang paling besar dan kemudian diajarkan yel yel hidup ini hidup ini hidup itu. Yang ketiga adalah kelemahan partai pengelolaan partai politik, partai politik diperlakukan seperti private property termasuk hal ini saya masuk pada pengelola kelemahan, ke empat adalah pengelolaan keuangan partai politik, pimpinan KPK saya rasa sudah sangat paham apa yang saya maksud. Nah yang terakhir yang betul-betul membuat kita terjebak pada situasi ini adalah kelemahan partai politik dalam pendistribusiaan kader-kader nya untuk jabatan-jabatan public yang dimana merugikan public dan sayang nya itu melibatkan keuangan Negara disitu, maka saya meminta sebenarnya KPK masuk lebih jauh lagi masuk, terutama di kabupaten-kabupaten, bapak pak Agus dan kawan-kawan, kalau bapak tanya kami kepada anggota-anggota DPR ini betapa menderita nya kami pak di dalam dengan jabatan ini di pilih diterutama pada saat pileg pak, itu luar biasa bapak, nah ini mendekati pileg pak, mendekati pileg, persiapan penderitaan sudah kami siapkan ni, bagaimana dana kampanye, bagaimana dana kampanye bagai mana segala macam dan segala macam dan itu tidak murah pak, akhir nya kita kembali lagi pada titik nol ayam dan telur itu siapa yang memulai dan saya yakin bapak ibu sekalian masih banyak anggota DPR masih banyak orang partai politik yang mau bernegara secara sistem apa nama nya berada pada sistem yang benar, saya yakin bapak ibu sekalian maka saya mungkin hanya bertanya nya karena harus bertanya ini adalah medium untuk bertanya, saya mungkin bertanya pada bapak ibu sekalian seperti yang di bikin oleh pak pahala tadi bukan pak pahala ….. yang dibikin oleh KPK tadi yang segala macam mekanisme yang terukur itu bisa enggak pak diterjemahkan lebih jauh lagi 171 pilkada kemarin itu apa yang dilakukan untuk membuat mereka untuk apa nama nya itu teguh pada bagaimana pengelolaan keuangan daerah dan kemudian mereka tidak terjebak nanti nya apakah bisa dijamin nanti nya 6 bulan yang akan datang salah seorang diantara mereka tidak akan di OTT, saya enggak yakin, karena memang kita terjebak pada sistem itu, soo sekali lagi tentu saja saya mengapresiasi apa yang dilakukan KPK tetapi pada saat yang bersamaan saya berharap kita menuju pada sebuah fase lagi yang lebih maju dari hari ini yaitu bagaimana kemudian kita betul-betul

Page 17: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

disiplin dalam sebuah sistem berbangsa tidak karena ketakutan-ketakutan, saya tidak tahu ketakutan itu dari mana tetapi menurut saya itu yang terjadi pada hari ini.

Wabilahitaufik walhidayah, assalamualaikum warahmatulohi wabarakatuh KETUA RAPAT (TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H.):

Waalaikum salam.

Terima kasih pak Akbar Faizal, berikutnya fraksi partai gerindra tidak ada,, tidak ada pak laode, fraksi partai demokrat, engga atas nya engga ada atas lagi pak. F-PD ( IR. MULYADI ):

Jadi diatas dulu pak junimar, sabar yang bawah. Terima kasih.

Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh. Yang saya hormati pimpinan beserta seluruh anggota komisi 3 DPR RI. Ketua KPK, wakil ketua, beserta seluruh jajarannya yang hadir pada rapat pagi hari ini.

Saya akan memulai dari persoalan klasik pak agus seperti yang disampaikan KPK bahwa ada 3 permasalan yang memberi peluang atau kencenderungan terjadi nya korupsi yaitu pertama adalah persoalan kutipan fee proyek, kedua adalah perijinan yang ketiga adalah perdagangan jabatan. Pada kesempatan ini kami mengharapkan pak, KPK betul-betul melakukan kajian yang komprehensif terkait terhadap pencegahan terjadi nya korupsi di 3 hal tersebut, karena memang yang terjadi didalam OTT masih terkait dengan yang disebutkan oleh KPK tadi misalnya di proyek, ini sudah menjadi persoalan kelasik pak, mungkin pak agus sudah sangat berpengalaman dibidang ini, mulai dari pola pelelangan, pelaksanaan dan tentu terakhir hasil dari proyek itu di periksa secara fisik. Namun demikian KPK dengan keterbatasan tenaganya tidak mungkin melakukan pengawasan di bidang ini secara sendiri, oleh karena itu pelibatan public dan masyarakat ini perlu dilakukan pak, bagaimana KPK kalau tidak bisa memaksa setengah memaksa untuk kepada seluruh kementerian lembaga untuk lebih terbuka untuk bidang ini dan saya sangat setuju pak misalnya dalam pelelangan tidak ada lagi penunjukan langsung kecuali terhadap hal yang memang mendesak seperti rahasia Negara, bencana alam atau di perpres yang dibawah 50 juta ya kalau enggak salah sekarang, paling tinggi adalah pemilihan langsung, sehingga ada aspek konpetensi didalam pemilihan, penggunaan jasa baik itu kontraktor maupun suplayer dan lain sebagainya. Kemudian dalam bidang perijinan, banyak sekali juga terjadi OTT yang terkait dengan masalah perijinan, perijinan ini kalau kita berikan terlalu mudah itu juga tidak baik tapi terlalu sulit itu yang menyebabkan juga pengusaha mencari jalan pintas untuk memuluskan bagaimana perijinan nya bisa dipercepat, disini ada hal yang menjadi

Page 18: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

perhatian khusus kami adalah kepastian, bagaimana kepastian dalam perijinan ini betul-betul menjadi sebuah apa kajian tersendiri bagi KPK pak dan memberi masukan terhadap seluruh kementerian atau lembaga atau BUMN didalam hal ini dan sering terjadi jangan di pusat pak didaerah-daerah dalam rangka mempersulit seseorang padahal ini engga terkait dengan misalnya dengan keuangan Negara hanya memberi apa memberikan sebuah perijinan, perijinan nya kan kadang persyaratan nya sering di bikin berubah-ubah, ini adalah satu modus yang memang juga dilakukan sampai didaerah-daerah, oleh karena itu online sistem adalah salah satu pola yang mungkin akan membuat masyarakat juga bisa melakukan pengawasan dalam bidang perijinan ini karena kalau berubah ubah semua orang bisa melihat, kenapa berapa bulan yang lalu perijinan syarat nya hanya 10 sekarang kok jadi 15 kenapa terhadap satu perusahaan atau suatu seseorang perijinan nya hanya demikian kemudian orang tertentu demikian dan ini tidak mudah betul pak. Maka dari itu online sistem adalah upaya menurut hemat kami yang harus diberi semacam himbauan oleh KPK kepada pihak-pihak yang melakukan atau memberikan perijinan. Kalau masalah jabatan tentu ini juga sudah menjadi persoalan klasik yang juga tidak mudah di awasi secara online ya, karena ini menyangkut kewenangan dari pejabat yang memberikan jabatan tersebut. Tadi teman-teman menyinggung masalah misalnya di pertamina masalah begitu besar pengadaan yang ada di pertamina misalnya dari dulu misalnya masalah krut lelang krut, petral dibubarkan kemudian pindah ke internal apakah internal lebih bagus dari petral menurut hemat saya tidak juga pak, ini yang betul sebetulnya mohon juga KPK melengkapi ahli nya karena ini persoalan-persoalan ini kami yakin tidak semuanya pada tataran pimpinan bisa mengerti secara detail supporting dari ahli menurut hemat kami sangat diperlukan karena seperti kita ketahui, kemarin kita rapat dengan kapolri persoalan korupsi kondensat yang merugikan Negara 32 triliun sekarang tersangka nya buron ini juga sampai sekarang tidak tuntas ini baru satu kasus pak, persoalan-persoalan apa migas ini luar biasa pak ketua, jadi mohon kira ini menjadi perhatian khusus belum lagi dibidang ritel yang pola nya juga enggak jelas lebih banyak diberikan kepada pada pihak tertentu bahkan internal-internal pertamina sendiri, ini harus diperbaiki sistem ini, hanya salah satu harapan nya adalah KPK bisa memberikan masukan sebelum memberikan tindakan tapi kalau sudah diberikan peringatan-peringatan namun tidak dilakukan perbaikan kami mendukung sepenuh nya ini supaya ada shok terapi yaitu berupa tindakan dari KPK. Jadi menurut hemat kami pencegahan itu dapat lebih efektif apa bila pola terhadap 3 hal yang disampaikan oleh KPK tersebut betul-betul diperbaiki pak, kalau enggak KPK akan terus menerus melakukan OTT tanpa pola pencegahan ini tidak bisa kita lakukan secara efektif pak, maka dari itu saya sampaikan kepada pak pahala mohon kira nya jika perlu ditingkatkan anggaran dibidang pencegahan pak, karena gimana kami mengharapkan sosialisasi yang massif itu harus terjadi pak, mungkin masih banyak pejabat-pejabat yang belum mengerti pak, apalagi di kabupaten kota, paradigma nya masih paradigma lama, mungkin teman-teman di kabupaten kota teman-teman DPR kalau mungkin mereka punya dapil mereka tahu persis pak, jadi tidak ada salah nya pak KPK menambah anggaran untuk aspek sosialisasi pak sehingga sosialisasi nya terjadi secara massif tapi kalau orang sudah mengerti dan sudah diberi pengertian sejelas-sejelas nya masih melakukan tindakan-tindakan yang sebetul nya tidak boleh itu memang sudah selayak nya pak dilakukan tindakan, kami

Page 19: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

berkeyakinan pak KPK dengan melakukan begitu banyak OTT harus nya sudah bisa menyimpulkan harus sudah mampu membuat banyak kesimpulan dalam aspek pencegahan pak itu sebetulnya, jadi OTT tidak hanya berhenti pada aspek OTT, lebih kepada terjadi nya efektifitas dari pencegahan kedepan pak, karena pola itukan berulang-ulang terhadap hal yang sama. Kemudian saya mengapresiasi pak apa yang disampaikan oleh KPK tadi terkait dengan e planning dan e budgeting ini suatu yang perlu kami apresiasi pak dan alangkah baiknya pak, kementerian lembaga bisa membuat seperti ini pak bagaimana cara nya pak, sejak pasca mahkamah konstitusi tidak lagi mewajibkan perubahan kegiatan itu menjadi persetujuan DPR artinya apa DPR hanya mensetujui sampai tingkat program per eselon 1 artinya perubahan kegiatan setiap saat dapat dilakukan oleh eksekutif pak, kapan saja mereka bisa merubah kegiatan terus dimana control nya pak kalau dulu DPR masih bisa control tapi dengan tuduhan-tuduhan tertentu terhadap DPR terlibat bermain proyek akhirnya di batalkan oleh mahkamah konstitusi kami juga terima kasih pak supaya tidak ada lagi tuduhan-tuduhan tersebut kepada DPR namun demikian ada satu persoalan yang perlu di garis bawahi adalah dimana control nya pak, sekarang kalau sekarang apa nama nya pak, pejabat pembuat komitmen bisa merubah kegiatan setiap saat, pertanggung jawaban perubahan kegiatan itu apa urgensi nya dimana oleh karena itu melalui e budgeting dan e planning ini salah satu melibatkan masyarakat, DPR dan lain sebagainya melakukan pengawasan, begitu mereka merubah kita tahu pak kalau sekarang kita enggak tahu apa-apa pak, jadi kami mengapresiasi pak apa yang dilakukan KPK namun demikian jangan hanya berhenti di KPK, harus di tularkan dan bahkan diwajibkan jika perlu kepada seluruh kementerian lembaga karena khawatir pak di undang-undang MD3 kita ada kewajiban bagi kementerian lembaga satu bulan setelah di ketok DPR mereka harus menyampaikan seluruh kegiatan program dan kegiatan kepada DPR dan bisa di akses oleh masyarakat pak, sampai saat ini Alhamdulillah itu belum berjalan pak, maka dari itu saya sampaikan ke KPK kalau bisa juga KPK inikan ketentuan undang-undang apa bila hal ini tidak dilakukan oleh kementerian lembaga berarti kementerian lembaga melanggar undang-undang KPK juga bisa menyampaikan hal itu kepada kementerian lembaga dalam aspek pencegahan korupsi pak bukan karena kita KPK karena KPK terkait dengan persoalan korupsi, karena perubahan kegiatan yang sesuka-suka nya ditengah jalan ini banyak kepentingan pak, jadi terkait dengan apa yang disampaikan KPK tadi e planning dan e budgeting mohon kira nya juga ditularkan pak kepada kementerian lembaga. Kemudian pak satu lagi pak ketua, terkait dengan OTT di lapas pak, sebetulnya yang lebih perlu juga kami garis bawahi pak persoalan narkoba pak, kami mendapat informasi dari rapat-rapat dengan polri bahwa pengendalian narkoba itu 50% di lapas, pada kesempatan ini kami mengharap KPK betul-betul selain kami mengapresiasi apa yang dilakukan kemarin tapi persoalan pengendalian di lapas ini menjadi perhatian KPK pak, karena itu semua juga narkoba juga pasti terkait dengan korupsi pak tidak mungkin tidak. Apabila itu bisa di cegah dan bisa di hilangkan maka proses apa pencegahan pemberantasan narkoba ini akan semakin efektif pak, jadi semua pihak termasuk KPK dalam hal ini mohon kira nya juga memperhatikan khusus pak, jadi terkait dengan apa yang sudah dilakukan kemarin khusus nya persoalan yang ada di lapas.

Saya rasa itu saja yang bisa kami sampaikan karena tadi masih ada sebetulnya tapi karena pak ketua tadi sudah kasih kode kami cukupin sampai disini namun

Page 20: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

demikian nanti ada beberapa hal yang mungkin karena di rapat ini tidak bisa kita sampaikan ada beberapa hal yang bisa kita sampaikan pak dalam rangka kita membangun sebuah sistem, sebuah pencegahan yang efektif pak yang tentu disertai dengan data pengetahuan yang lengkap pak tanpa diberi masukan oleh mungkin yang memberi masukan selama ini mungkin pengamat atau perguruan tinggi tidak ada salah nya juga pak dari kita-kita ini yang juga mungkin ada yang mantan praktisi dan lain sebagainya memberi masukan yang banyak terkait dengan hal-hal yang menjadi perhatian khusus KPK saat ini, terima kasih.

Wabilahitaufik walhidayah wasalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT (TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H.):

Terima kasih Mulyadi kami ingatkan karena pak mulyadi pada saat kami ingatkan sudah 12 menit pak dan dari 5 penanya pak mulyadi yang paling lama, berikutnya dari fraksi partai persatuan pembangunan, pak arsul atau pak azwar. F-PPP (DRS. ARSUL SANI, SH., M.SI ):

Terima kasih pimpinan.

Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh. Selamat siang salam sejahtera bagi kita semua.

Pimpinan dan bapak ibu anggota komisi 3 yang terhormat. Yang terhormat para pimpinan KPK para pejabat utama dan jajaran KPK yang mengikuti RDP pada siang hari ini.

Saya agak kaget juga ini saya pikir rapat nya galak sama KPK gitu ini kok adem-

adem gitu lho sampai saya kedinginan gitu itu, jadi biar hangat sedikit pak ketua, minta ijin pak ketua gitu ya.

Pertama saya kira tadi pak ketua KPK ini agak ragu-ragu menayangkan slide tabel 3 halaman 5 ya supaya enggak malu yang di DPR kan begitu, legislatif, DPR wajib lapor 540 sudah lapor 64, 476 tingkat kepatuhan 11.86% nah saya ingin bertanya ini pak karena di satu sisi tadi pak ketua juga menyampaikan slide yang lain dimana tingkat kepatuhan rata-rata semua diatas 90% nah ini beda nya ap apakah ini konversi dari hardcopy yang rata-rata kami sudah mengajukan nya dan kemudian belum mengkonversi nya ke e LHKPN apakah itu, nah kalau itu mbo kenapa kok enggak KPK nya yang mengerjakan gitu lho dalam e LHPKN yang sudah ada sehingga kami kemudian me tinggal mengupdate saja kalau ada perubahan kalau saya sih insyaallah kalau harta kekayaan berkurang pak setelah jadi anggota DPR dibandingkan waktu jadi advokat gitu ya itu nah jadi ini supaya tidak menimbulkan kesan juga kok kami tidak patuh gitu ya padahal yang terjadi adalah bahwa ini ada model baru dari berbasis hardcopy menjadi e LHKPN itu tadi nah itu yang pertama Pak. Karena nanti teman-teman media diatas nulisnya

Page 21: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

KASET 4 SAMPAI 6 F-PPP (H. ARSUL SANI, S.H., M.Si.): Nah itu yang pertama Pak. Karena nanti teman-teman media di atas nulisnya jangan-jangan adalah wah DPR tidak patuh hanya sebelas titik delapan lima persen saja yang sudah mengajukan ILH KPF, itu seperti itu. Padahal dari sisi prinsip pelaporan sudah saya lihat diatas sembilan puluh persen semua seperti yang tadi dipaparkan oleh Pak Ketua. Nah yang berikutnya Pak Ketua, tentu seperti yang juga disampaikan oleh teman-teman yang lain upaya untuk memperbaiki, memberesi persoalan-persoalan yang ada di Lapas ini harus kita dukung, ya harus kita dukung tetapi tentu kalau hanya dengan penindakan saja saya kira maka yang ramai adalah apa di ruang publik di media saja tetapi kemudian perbaikannya apakah terjadi atau tidak. Saya kira kalaupun terjadi kemudian pada tingkat yang minimal saja. Nah saya ingin juga mendapatkan penjelasan yang lebih konperhensip dari Pimpinan KPK apa sih sebetulnya yang ada di kontong KPK, kan kalau di kantongnya Pak Jokowi ada Cawapres. Kalau di kantong KPK ini soal Lapas itu seperti apa sih petanya, menurut evaluasi KPK. Saya ngga tahu apakah ini masuk di penindakan atau di pencegahan yang diketahui. Sampaikan saja Pak di forum ini secara transparan, ya karena ini bagian dari ikhtiar kita untuk memperbaiki sistem peradilan pidana terpadu kita di bagian ujung, ya di bagian ujung. Nah saya terus-terang ini untuk teman-teman di Biro Hukum konsern juga ketika OTT itu terjadi. Nah karena itu lebih bagus diskursusnya kita buka diskusinya di ruang publik ini, ya di forum ini. Yang di OTT adalah Kalapas, ya yang di OTT Kalapas. Nah ini tentu kemudian ini perlu saya tanyakan karena sudah ada yang bertanya ini ke saya, itu ya. Pertama tentu ketika melakukan penindakan basis kewenangan KPK adalah Pasal 11 Undang-Undang KPK, ya dimana kewenangan melakukan pemberantasan korupsinya adalah melibatkan aparat penegak hukum penyelenggara negara dan orang lain yang ada kaitannya dengan Tipikor yang dilakukan oleh aparat penegak hukum atau penyelenggara negara tersebut. Kemudian mendapatkan perhatian yang meresahkan masyarakat dan atau menyangkut kerugian negara paling sedikit satu milyard. Jadi pertanyaan dasarnya adalah apakah seorang Kalapas itu termasuk dalam pengertian penyelenggara negara. Penyelenggara negara itu kan kalau di Undang-Undang KPK merujuk pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang bebas KKN. Di Pasal 2 itu disebutkan siapa penyelenggara negara itu. Antara lain di point enam pejabat negara yang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Tujuh pejabat lain yang memiliki fungsi stratetis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalan penjelasan di angka tujuh dikatakan meliputi itu Direksi, Komisaris BUMN, BUMD, Pimpinan Bank Indonesia dan BPPN, Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri, Pejabat Eselon I dan pejabat lain yang disamakan, Jaksa, Penyidik, Panitera Pengadilan dan Pemimpin dan Bendaharawan proyek. Nah saya ingin juga dapat pencerahan ya, tapi sekali lagi tidak dalam posisi untuk katakanlah apa tidak mengapresiasi OTT itu, karena itu bagian dari ikhtiar pembenahan. Hanya ada kemungkinan kan ini kan kemudian akan di chelent di pengadilan melalui apa jalur pra peradilan. Nah saya ingin kita ini bisa juga mendapatkan pencerahan, karena kalau bagi saya ketika pencerahannya itu

Page 22: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

memang argumentasinya mexen masuk akal ya itu yang memang harus kita suarakan juga kepada publik pada akhirnya. Jadi tidak juga selalu Komisi III harus beda terus, gitu ya Pak Laode ya dengan KPK, seperti itu. Nah yang terakhir saya kira kami ngga sepanjang Demokrat karena memang kursinya lebih kecil, itu ya lebih sedikit. Ya sudah sembilan menit kalau gitu dua menitlah, ya. Pak Pimpinan KPK ini, saya kebetulan termasuk salah satu Anggota Tim Perumus RKUHP. Saya memahami bahwa teman-teman di KPK apa berkeberatan masuknya beberapa delik atau apa Tipikor kedalam RKUHP dibawah bab tindak pidana khusus. Selama ini seperti tek-tok saja di ruang publik, saya ngomong apa Pak Laode ngomong apa. Saya ingin kita suatu ketika bisa duduk bersama, saya ingin juga mendengarkan argumentasi-argumentasi teman-teman KPK secara utuh, dan teman-teman KPK juga perlu mendengarkan argumentasi kami juga secara utuh. Jadi ini yang barangkali bisa dibuat FGD-nya khusus harusnya kami melakukan FGD 25 dan 27 Juli ini tapi kita undurkan kita sepakat mudah-mudahan sebelum FGD tim perumus dan tim ahli ini kita bisa bertemu ya untuk bisa saling mendengarkan secara utuh. Saya kira hanya itu.

Terima kasih Pimpinan. Wallaahul Muwafiq Illa Aqwamith Thoriq, Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Arsul Sani. Tadi persisnya Pak Arsul Sani itu mulai bertanya 12.31. Jadi kira-kira kalau yang panjang-panjang saya catat Pak. Berikutnya kita ke atas Fraksi Partai Amanat Nasional. Lagi ke toilet pas, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Siapa ini? Oh silakan Pak Toha. F-PKB (Drs. H. MOHAMMAD TOHA, S.Sos., M.Si.): Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. Pimpinan yang saya hormati, para anggota yang saya hormati. Pimpinan KPK yang saya hormati dan jajarannya. Yang pertama langsung pertanyaannya adalah tentang aduan masyarakat Pak, aduan masyarakat tadi saya baca mungkin belum ada. Sekarang tumpukannya sudah berapa Pak, per bulannya berapa, kemudian pengelolaannya bagaimana, lalu inventarisir skriningnya bagaimana kaya apa. Karena begini Pak, kemarin itu saya dijumpai beberapa teman juga, ada salah satu stakeholder yang Pak saya itu laporan ke KPK kok mbalik terus begitu, mbalik terus, mbalik terus begitu Pak. Apakah substansinya memang kurang ngeh apa sesuai dengan apa yang disyaratkan oleh KPK atau bagaimana. Ini menjadi pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat yang menyampaikan laporannya kepada KPK. Apakah ada batasannya misalkan batasan kerugiannya seberapa, kaferitnya atau apanya begitu Pak ada kriteria-kriteria tertentu. Yang ke dua Pak, sama seperti teman-teman yang lain tadi saya apresiasi kepada Pak

Page 23: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

Pahala Nainggolan ya tatakelola keuangan, mungkin nanti bisa ditularkan disebarkan ke lembaga-lembaga yang lain juga Pak, terutama lembaga peradilan yang lain. Ini penting karena seringkali karena ketidakefektifan tatacara pengelola menjadi korupsi. Kemudian pertanyaan ke tiga Pak terkait permasalahan pengelolaan dan penyimpanan barang rampasan dan benda sitaan, terkait Tipikor. Yang kemarin pernah dirapatkan Pak, kita kan pernah rapat itu dan slaah satu kesimpulannya adalah belum efektifnya atau belum efisiennya atau tidak sesuai dengan prosedurnya tatacara pengelolaan dan penyimpanan barang rampasan atau barang sitaan. Kan ada dimana-mana kemarin dirupasan dimana-mana. Kemudian selanjutnya Pak tindaklanjut kasus yang telah ditetapkan tersangkanya, tindaklanjut kasus yang ya mungkin tadi sudah disampaikan oleh pk Junimart contohnya adalah Pelindo ini sejauh mana ini menjadi pertanyaan juga bagi masyarakat. Ini sudah ditetapkan tersangkanya tapi kok ngga dilanjut-lanjut ini. Selanjutnya juga saya berfikir begini Pak, ketika OTT meningkat itu kinerja yang bagus tapi di sisi lain di pihak lain itu kan ada bidang pencegahan Pak, artinya pencegahannya tidak sebagus, sebagus OTT. Artinya ketika OTT itu banyak berarti pencegahannya ngga baik, kalau pencegahannya baik berarti kan OTT-nya ngga banyak. Ini menjadi, mohon dijelaskan ini Pak apakah apa namanya premis saya ini benar apa tidak. Kemudian yang terakhir Pak mohon untuk kasus yang baru saja dilakukan penangkapan atau OTT ini bisa ditelusuri sampai seakar-akarnya Pak mohon maaf. Saya pernah mendapat keluhan ya dari seorang Kepala Lapas ya tapi bukan Sukamiskin, dia harus melakukan mencari duit sekian dalam setiap buannya untuk begini begitu. Nah ini saya ngga bisa ceritakan banyak, kok kelihatannya apa yang disampaikan oleh siapa tadi Pak Jhon tadi mungkin terjadi dimana-mana Pak, mungkin terjadi dimana-mana karena ini sudah semacam sistem yang sistem yang sistem korup menurut saya, sistem korup yang perlu ditangani. Kita respek kepada KPK bisa nangkap itu semoga yang lainnya juga ngga mengulangi lagi atau lainnya juga tidak melakukan itu, atau sistem yang sudah terjadi semacam itu bisa berhenti, berhenti total, mandek total. Saya pikir demikian Bapak Ibu yang saya hormati.

Terima kasih atas perhatiannya. Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Mohammad Toha. Pak Mohammad Toha ini orang yang sabar. Pak Agus beliau sepuluh tahun jadi wakil bupati di Sukoharjo. Bukan hanya itu Pak biasanya antara bupati dan wakil bupati ngga sampai setahun itu kalau kata orang Medan Pak Saut sudah Pekong, pecah kongsi, tapi beliau sabar sepuluh tahun jadi wakil bupati Pak di Sukoharjo, ngga mau naik kelas jadi bupati, malah ke DPR. Terakhir dari Fraksi PKS, sudah F-PKS (H. ABOE BAKAR AL-HABSYI, S.E.): Bismillaahirrahmaanirrahiim, Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Page 24: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

Mitra kami KPK yang saya hormati, Pak Agus dan jajarannya, Kawan-kawan Anggota, Semoga siang ini kita pertemuan mendapat berkah dari Allah SWT. Saya memberikan apresiasi sekali cara memberikan penjelasan dari jajaran KPK yang begitu sistematik. Dan saya lihat nampak secara IT cukup kuat, sehingga ini semoga bisa bermanfaat untuk kontrol-kontrol lainnya. Dan cara pelaporan seperti ini memudahkan kita untuk memahaminya dan mengerti untuk mengevaluasinya dan memberikan masukannya. Semoga ini berjalan dan semoga mitra-mitra yang lain juga bisa disupervisi oleh KPK sebagai bidangnya, mensupervisi mitra yang lain. Pak Agus yang saya hormati, saya membaca apa yang dibaca Bapak tadi yang dibacakan dalam bahan yang diberikan. KPK telah menyatakan melakukan penelitian, kajian, pengembangan ya terhadap sistem administrasi pemerintah di enam sektor strategis, yaitu sektor penerimaan negara, kesehatan, ketahanan pangan, pendidikan, sumberdaya dan infrastruktur. Saya pikir ini cukup menarik ya. Cuma satu hal yang perlu diperhatikan yang bersinggungan langsung dengan masyarakat kecil Pak, ini perlu perhatian, yaitu ketahanan pangan. Dari bahan tersebut dikatakan bahwa kita memberikan enam rekomendasi kepada Menteri Pertanian. Kemenko Perekonomian, Himbara, PIHC, PT. Jasindo. Ada yang menjadi pertanyaan kenapa Pak harga pangan tetap saja mahal. Misalkan saja harga telur bisa sampai 35 ribu harga telur. Ini harga termahal saya pikir dalam sejarah berbangsa kita ini, ya sangat mahal ya. Harga daging juga mahal Pak 120 ribu per kilo, bahkan ada yang menyarankan agar masyarakat makan Keong Sawah saja deh, gitu kira-kira. Nah kalau melihat dari situasi ini sepertinya kayanya belum ada perubahan Pak. Lantas apa yang dimaksud dengan kedalam bidang ini Pak apa. Saya masih ingat ketika sahabat saya LHI Pak, Luthfi Hasan Ishaq dikatakan sebagai mafia daging, kegiatan itu dilaporkan di halaman 20 Pak. Saat itu harga daging Sapi masih 90 ribu. Setelah LHI diproses harga daging malah naik Pak. Jadi LHI ditangkap dagingnya naik bukan turun, nah itu ya. Nah saya pikir kartel daging yang selama ini disebut-sebut tak pernah diproses Pak. Apa yang sebenarnya dilakukan KPK disana, saya pikir ini perlu penjelasan yang detail ya. Yang ke dua, program lain yang dipaparkan adalah koordinasi dan supervisi pencegahan Korsubgah. Kegiatan ini dilakukan pada 542 pemerintah daerah. Namun seperti program ini belum menyentuh pada institusi yang selama ini dinilai rawan suap Pak dan korupsi semisal ya Lapas yang baru kemarin. Berapa hari kemarin kita tahu bahwa KPK sudah melakukan OTT ya, yang banyak evaluasi catatan dari kawan-kawan tadi itu Pak soal apa KSN masuk itu atau tidak, tapi jawabannya enak korupsi sama saja itu cakap itu, ya kalau disamakan tapi tetap ada aturan yang mana ciber mana KPK. ... salah satu Kalapas, bisa jadi ... saya sudah yakin Pak ini ngga terjadi hanya di Sukamiskin, tidak, bohong itu Sukamiskin saja. Semua Pak Lapas Pak sudahlah cek saja dah kontrol kalau mau duduk saja situ seminggu di Lapas ketahuan itu nanti. Saya punya orang beberapa yang di Lapas itu ceritanya itu ngeri-ngeri Pak. Laporannya itu lebih menjadi sebuah testimoni sebenarnya, ya. Nah saya pikir ini fenomena gunung es Pak Agus, sangat. Kenapa KPK tidak masuk wilayah ini Pak lebih detail, lebih luas maksud saya. Sekalian saja supervisi juga kepada Dirjen PAS nya Pak dan Lapas apa Kalapas-Kalapas seluruh Indonesia. Tadi ada yang menarik dari Pak Mulyadi, jangan hanya

Page 25: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

korupsi Pak, Narkoba juga mengerikan disana, sekalian saja satu sapu itu, karena memang antara korupsi dan Narkoba ngeri Pak, dan Narkoba ini lebih kejam daripada Teroris, itu sudah saya berkali-kali katakan. Narkoba ini ... generasi panjang, ya. Saya pikir perlu Pak supervisi kepada Dirjen PAS dan Kalapas semua. Jangan pembelaan-pembelaan itu capai deh kita kalau kita dengar pejabat membela Pak sudah nek-nek dengarnya di TV itu Pak. Kaya Ibu kemarin Dirjen Lapas habis ngomong itu hanya pembelaan saja sudah lelah kita dengar. Jadi karena dampaknya sangat besar Pak ya. Oleh karena itu salah satu meluasnya distribusi Narkoba ini harus juga perhatian kita dan ada perhatian ekstra semoga menjadi perhatian untuk dalam supervisinya Pak, yang kedepan. Selanjutnya berapa kali saya mendapatkan titipan pertanyaan Pak dari konstituen, sebenarnya kerja KPK itu parameternya apa sih, apa parameternya. Apakah berpatokan pada kerugian negara, ataukah menggunakan parameter yang lain. Bila kita lihat pada kasus-kasus yang ... selalu merujuk pada hasil kerja BPK, itu biasanya ya, kecuali hanya satu pada kasus Sumberwaras agak beda-beda tipis itu, beda benar bukan tipis. Dimana BPK telah menyatakan ada kerugian negara 191 milyard namun KPK belum menyatakan belum melakukan tindakan itu. Wallahualam kalau sudah saya ngga mungkin ngga ngeh, atau mungkin ngga kebaca sama saya. Dalam ... sekali tidak menyinggung soal Sumberwaras Pak yang merugikan negara ratusan milyard. Saya pikir ini perlu penjelasan perlu apa supaya tidak apa dalam apa tidak gumut Pak, kita baca itu jelas gitu. Apa yang sudah menjadikan catatan BPK juga menjadi perhatian. Saya berharapa KPK yang akan berlanjut saat ini saya lihat kemajuannya sudah semakin maksimal. Dan terus terang saja Pak kalau tadi bahasa dari Faisal Akbar masih ketakutan itu benar Pak. Saya lagi acara apa sih acara KPK kemarin di gedung yang lalu itu acara buka-bukaan ya, bukan bukan buka bersama yang KPK mendengar. Saya sudah katakan eh KPK jangan hanya buat takut para pejabat negara, Cuma bikin takut saja Pak akhirnya pimpor-pimpro itu Cuma ketakutan saja Pak, padahal memang jiwanya koruptor juga dasarnya, Cuma jadi ketakutan proyek jadi ngga jalan. Nah bagaimana KPK ini memberikan keberanian kepada pimpinan-pimpinan proyek dengan sistem yang benar, gitu. Jangan begitu dia di pimpro yang ada takutnya jadi menolak, ini juga jadi menghambat. Saya berharap KPK ini membuat orang rehat Pak dalam bekerja, bukan stres dan tegang dalam memimpin mengatur negara ini. Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Aboe. Pikiran saya tadi saya pencet tombol ini Pak Aboe, ternyata beliau taat asas tidak terlalu panjang-panjang. Saudara Ketua KPK delapan orang dari delapan fraksi sudah menyampaikan pendapat, usul bahkan ada juga rekomendasi dari mereka. Silakan Pak tadi kita sudah sepakat pukul empat belas, seandainya Pak Agus tidak lebih dari 45 menit kita kemudian bisa selesaikan dengan kesimpulan yang kami perhitungkan mudah-mudahan 15 menit selesai kesimpulannya.

Silakan Pak Agus.

Page 26: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

KETUA KPK: Terima kasih Bapak Pimpinan Komisi III. Bapak Ibu Anggota Komisi III yang saya hormati, Pasti teman-teman saya para wakil pimpinan akan menjawab tepat waktu mduah-mudahan lima belas menit sebelum jam dua bisa diselesaikan. Pak Laode silakan Pak nanti Pak Saut, Bu Basaria dan Pak Alex.

Silakan Pak Laode. WAKIL KETUA KPK (LAODE MUHAMMAD SYARIF): Terima kasih banyak, saya pikir karena sebagian tadi yang dipertanyakan itu ada yang sama jadi saya jawab per subjek saja. Salah satunya misalnya tadi mengatakan tentang OTT yang di Lapas. Sekaligus menjawab beberapa hal. Satu bahwa KPK pernah melakukan kajian tahun 2008 sejak 2008 tentang Lapas dan temuannya itu sebenarnya dan rekomendasinya belum dijalankan secara utuh. Salah satunya tidak adanya kode etik yang ketat bagi Dirjen PAS dan Lapas, dua rendahnya keterbukaan informasi pemberian asimilasi, bebas bersyarat, cuti bersyarat, rendahnya pemanfaatan IT dalam layanan masyarakat, tidak efektifnya sarana pengaduan masyarakat, jumlah petugas yang terbatas. Dan ini yang selalu menjadi keluhan over kapasiti yang melebihi 150 persen. Kurangnya pengawas internal kementerian Dirjen PAS, padahal lembaga pemasyarakatan ini saya pikir perlu menjadi catatan dari Komisi III. Dan ini yang paling penting Pak, adanya dualisme pengurus Lapas Pak. Sebenarnya itu bukan Ibu Dirjen yang paling berkuasa Pak, tapi Sekjen. Makanya pernah Dirjen yang sebelumnya mengundurkan diri. Jadi kalau ada rapat dengan Kementerian Hukum dan HAM tolong ini di mainstream. Karena Ibu Dirjen itu hanya ngomong tentang technicall-nya, tetapi sebenarnya orang-orangnya itu di atur oleh sekjennya. Jadi ini yang perlu diperhatikan.

Yang berikutnya, saya masih ingat sebelum saya di KPK saya pernah membantu Dirjen Lapas khususnya untuk penerapan UN Standard Minimum Rules For That Treatment of Prisoners. Dari situ hak-hak narapidana itu memang masih. Itu pengetahuan saya sebelum saya di KPK, kurang tercapai karena itu tadi, over capacity tadi. Dan yang dari situ juga saya mengetahui. Kan seharusnya kalau di lapas itu kalau berdasarkan standar internasional pengawasnya harus dua, pengawas internal dan pengawas di luar. Di lapas yang ada sekarang internalnya saja on/off, apalagi yang di luar.

Terus menjawab dari segi permasalahan hukum yang ditanyakan oleh sebagian orang, termasuk Pak Arsul Sani, apakah termasuk Pak Aboe Bakar, apakah ini ranahnya KPK?

Terus terang kami sebelum melakukan, kami rapat dengan jelas di kantor apakah ini pengertiannya. Kita saja terus terang kita sudah membahasnya dengan secara ketat, dan kita telah melihat Undang-Undang Pemasyarakatan, dan Pasal 8 ayat (1) itu jelas dikatakan bahwa, saya baca:

‘Petugas pemasyarakatan sebagaimana dimaksud Pasal 7 merupakan pejabat fungsional penegak hukum yang melaksanakan tugas di bidang pembinaan/ pengamanan’

Page 27: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

Jadi karena dia adalah penegak hukum, maka berdasarkan itu maka KPK tentunya mempunyai kewenangan untuk melakukan itu. Jadi saya pikir itu perlu kita perhatikan secara bersama.

Khusus untuk yang berhubungan dengan RKUHP kami siap Pak untuk kalau bertemu FGD khusus bersama dengan Komisi III untuk membicarakan apa konsern KPK terhadap rencana RKUHP tersebut.

Ada yang menarik dari Pak Faizal Akbar, katanya tadi Pak Faizal tidak berdasarkan penelitian yang... Tetapi terus terang yang Bapak sebutkan tadi itu hampir sama kesimpulannya dengan penelitian KPK dan LIPI Pak. Jadi karena memang kan partai politik seharusnya Bapak-bapak lebih tahu dari kami, permasalahannya:

Satu, memang kaderisasi itu tidak jalan Pak. Banyak kader itu yang kecewa. Sudah kerja dari awal, sampai ke depan tidak di support.

Yang kedua, ya begitulah salah satunya, salah satunya tentang pengelolaan keuangan partai. Makanya waktu itu usulan KPK kalau bisa keuangan partai itu negara mengambil porsi yang lumayan supaya bisa juga di audit oleh BPK. Yang berikutnya lagi adalah tentang kode etik. Jadi pelaksanaan etik yang ada di partai politik itu kurang berjalan dengan baik.

Dan yang terakhir tadi yaitu Pak, partai politik yang mendeklarasikan sebagai partai modern pun itu seperti menjadi perusahaan keluarga. Dan hampir semua partai politik.

Jadi saya pikir ini yang perlu kita waspadai bersama. Berikutnya soal kasus. Tadi dikatakan oleh Pak Junimart tentang Lino. Insya

Alloh Pak ini sudah. Saya juga malu Pak setiap saya mau kesini saya ngomongin tentang ini. Tetapi Pak Firli sudah berjanji kepada kami dalam waktu dekat akan selesai. Apa lengkap dan tidak lengkap nanti pengadilan yang memutuskan. Tentang Pak Emir Satar, saya bisa pastikan bahwa cekalnya tidak di stop. Dan ini saya sebut saja demi transparansi di rumah rakyat ini bahwa, karena penelitian ini dilakukan kami bersama Pak. Untuk Indonesia sebenarnya sudah siap Pak. Tetapi teman-teman di SFO di Inggris dan teman-teman di CPIB di Singapore berharap jangan dulu, karena ini bagian konspirasi besar. Yang di SFO dan di CPIB di Singapore belum meminta kami. Semua sekarang kami sudah selesai. Tetapi kami tidak boleh juga terlalu lama-lama, kami akan selesaikan.

Yang terakhir, terima kasih bahwa kami di apresiasi tentang e-planning dan e-bugetting. Dan kami minta juga kepada Komisi III kalau bisa diwajibkan juga kepada mitra-mitranya yang lain. Kami akan melakukan sosialisasi ke tempat lain. Dan terus terang Pak, kalau kami selesai dari KPK mungkin legacy yang kami tinggalkan di KPK e-planning/e-budgetting Pak. Aplikasinya gratis. Dan kalau Ibu Risma bisa melakukannya sebenarnya kenapa yang lainnya tidak bisa saya pikir.

Terima kasih. Dan mungkin bisa di sambung oleh teman-teman yang lain. WAKIL KETUA KPK (BASARIA PANJAITAN):

Terima kasih. Mungkin Pak Syarif sudah hampir menjawab semuanya. Cuma ada satu yang

ketinggalan disini tentang Dumas laporannya yang bolak-balik terus. Mungkin ada salah atau salah pengertian dari para pelapor ini Pak. Karena kadang-kadang yang

Page 28: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

dilaporkan ke Dumas kita itu tidak selalu berbicara tentang korupsi saja. Bisa KDRT, bisa juga tentang penipuan, dan lain-lain. Mungkin keinginan yang bersangkutan semuanya harus diselesaikan oleh KPK. Biasanya ini kami akan salurkan ke penegak hukum lainnya.

Kalau berbicara tentang korupsi juga, tadi seperti kita ketahui, menurut Pasal 11 kewenangannya tidak selalu oleh KPK. Ada juga yang di kirim WA, sudah kirim laporan kesana. Tapi yang pasti kami bisa jawab adalah, semua laporan datang ke KPK itu selalu kita jawab per surat. Ada juga memang beberapa yang mengirimkan informasi tapi tidak merupakan tindak pidana korupsi yang menurut mereka itu harus tindak pidana korupsi.

Jadi supaya detail mungkin kalau ada memang belum merasa puas, kita 24 jam siap untuk bertemu dengan yang bersangkutan untuk memberikan penjelasan. Kita maunya semua laporan naik ditangani oleh KPK. Tapi kalau tidak memenuhi unsur korupsi sudah barang tentu kita tidak tindaklanjuti seperti itu.

Dan yang berikutnya adalah pencegahan akan lebih baik dari OTT. Prinsip ini kami informasikan, hampir seluruh yang dilakukan oleh KPK itu adalah pencegahan. Jadi kalau kita lihat OTT itu relatif ukuran kami sih sebenarnya itu relatif kecil. Satu tahun ini baru 19. 18 apa 19? Sudah 19. Kalau di hitung-hitung satu bulannya itu tidak sampai 5 lah. Kalau semua dicermati semua laporan ini, dan tim atau personal dari KPK itu lebih banyak lagi mungkin akan lebih banyak. Tapi pekerjaan kita secara maksimum pencegahan itu yang ditangani yang di pimpin oleh Deputi Pencegahan ini sudah, bahkan saat ini sekarang sudah dibagi dengan sangat detail, sudah di bagi di dalam 9 wilayah korsub pencegahan.

Dan hampir, di data tadi sudah dimunculkan, hampir semua yang dilakukan OTT itu sudah semuanya juga kita lakukan. Pernah pendekatan secara melakukan pencegahan. Jadi tidak ada yang ujug-ujug datang terus di OTT, tidak ada semuanya. Tim sudah lakukan pencegahan, sudah diberikan bagaimana supaya tidak melakukan langkah-langkah yang bersifatnya korupsi. Sudah diberikan juga sistem yang harus dipakai. Dan memang upaya yang paling efektif pencegahan itu salah satunya itu dengan melakukan tindakan represif, yaitu salah satu OTT, itu yang paling mudah memang untuk kita lakukan.

Kemudian kita sepakat tadi masalah lapas. Ini kita sudah bicarakan juga tadi pagi. Kita akan coba bagaimana masuk nanti tim pencegahan terintegrasi supaya bisa benahi secara semuanya, secara menyeluruh. Tidak hanya kepada person-nya saja. Termasuk juga bagaimana anggarannya, termasuk juga masalah fasilitas-fasilitasnya. Dan termasuk juga nanti sistemnya. Karena kita sudah melakukan, kalau saya tidak salah, ada 2 apa 3 kajian dari litbang dari pencegahan. Memang dari satu sisi, dari masalah anggaran, ini juga menjadi problem. Tapi dengan kejadian ini kita sepakat dan kita yakin pencegahan itu nanti akan lebih mudah dan akan kita segera bicarakan. Sudah barang tentu tidak hanya KPK saja, pihak lapas/Kumham juga harus terlibat secara menyeluruh. Dan tim pencegahan tadi sudah kita koordinasikan dengan deputi, Beliau sudah siap. Mungkin dalam waktu dekat kita akan datang kesana. Itu mungkin yang bisa saya jawab, sekian dan terima kasih.

Page 29: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

WAKIL KETUA KPK (LAODE MUHAMMAD SYARIF):

Tambah sedikit Pak. Itu dulu Dirjen PAS kan pernah di rekrut mantan Deputi PIPM KPK. Ketika sudah

sampai disana dia mau ingin bekerja tidak bisa, dia mengundurkan diri. Karena itu tadi, ada dua. Jadi sebenarnya dirjen itu kurang, sekjennya ini yang dibawahnya.

Itu saja Pak. WAKIL KETUA KPK (ALEXANDER MARWATA):

Terima kasih. Saya sedikit menambahkan. Ini terkait dengan pertanyaan Bapak-bapak tadi,

‘KPK ini hanya menciptakan ketakutan, bukan menciptakan kenyamanan bekerja’. Sebetulnya dari hasil evaluasi dan pemetaan KPK itukan ada beberapa titik yang rawan korupsi terkait pengadaan barang dan jasa. Ini saya yakin 80 persen perkara korupsi di daerah itu menyangkut ini, kemudian perijinan, penganggaran, dan jual beli jabatan, selain juga lemahnya pengawasan. Sebetulnya kelima titik ini yang dalam rangka korsubgah itu sudah KPK lakukan. Melakukan pendampingan terhadap pemerintah-pemerintah di daerah. Kami sebetulnya berusaha membuat mereka juga nyaman bekerja. Kita berusaha memperbaiki sistem dan tata kelola di setiap pemerintah di daerah. Tetapi kembali lagi Pak, kalau masih ada kepala daerah yang kena OTT, inikan menyangkut komitmen dan integritas dari yang bersangkutan.

Beberapa kali ketika kami bertatap muka dengan kepala daerah, bupati/walikota, mereka selalu yang dikeluhkan adalah rendahnya penghasilan. Rasa-rasanya kalau mereka untuk mendapatkan posisi bupati/walikota menghasilkan miliaran, tetapi dengan penghasilan yang minim ya mungkin saya tidak tahu. Integritas itukan bisa luntur Pak ketika kebutuhan itu mendesak, cost dan benefit-nya tidak seimbang. Itu mereka sampaikan terbuka seperti itu.

Terkait masalah perizinan kami juga sudah mendorong penerapan e-PTSP. Kami berharap bahwa dalam memproses perijinan itu juga dilakukan secara transparan, masyarakat bisa mengikuti persyaratannya, jangka waktu kapan selesai, dan berapa biayanya, itu yang kami dorong supaya diterapkan di masing-masing e-PTSP itu.

Kemudian terkait dengan jual beli jabatan ini juga menjadi problem yang sangat pelik di daerah-daerah Pak. Ketika kepala daerah itu sedemikian berkuasanya untuk memindahkan/memutasikan pegawai-pegawai itu. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa Pak. Seorang yang bertugas melakukan pelelangan pengadaan barang dan jasa, ketika mereka di intervensi oleh pejabat di daerah ya mereka tidak bisa apa-apa. Mereka tahu apa yang dilakukan itu menyalahi ketentuan. Mereka tahu peserta-peserta lelang itu sudah di atur di luar dan siapa saja yang terlibat. Tetapi kembali lagi, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Karena ya itu tadi, tidak ada jaminan keamanan karir mereka. Mereka bisa dipindahkan kapan saja, dimutasikan kemana saja. Itu yang menjadi problem. Mudah-mudahan ke depan kita bisa menyentuh ke lima titik untuk menekan seminimal mungkin terjadinya pelanggaran. Bahkan ketika kita tahu bahwa sebagian besar kasus korupsi menyangkut pengadaan barang dan jasa, kami itu ada wacana apakah tidak sebaiknya pengadaan barang dan jasa yang nilainya misalnya di atas 1 miliar tarik saja ke pusat. Perencanaan di daerah, tetapi pengadaannya itu dilakukan oleh instansi di

Page 30: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

pusat. Misalnya LKPP. Sehingga apa, mereka tidak ada peluang untuk melakukan kongkalikong lagi dalam pengadaan barang dan jasa. Ini masih menjadi wacana Pak.

Mungkin itu tambahan dari saya. Terima kasih.

WAKIL KETUA KPK (SAUT SITUMORANG):

Terima kasih tambahan. Coba dilihat yang ada profit tadi, power point yang ada profit. Jadi kita selalu

masuk di banyak pintu di dalam pencegahan itu. Sebagai contoh di program profit itu kalau dijabarkan lagi profesional/integritas, kita sudah tanda tangan MOU dengan Kadin. Kemudian kelanjutan dari MOU itu kita bentuk yang di sebut Komite Advokasi Nasional. Itu bagaimana supaya ber-integrity pengusaha-pengusaha ini. Regulator kita ajak bicara (kementerian), terus kemudian bagaimana swasta. Di daerah kita bentuk yang namanya Komite Advokasi Daerah.

Terakhir kunjungan saya di Sumatera Utara dan Aceh .Aceh itu dilakukan Komite Advokasi Daerah itu regulator supaya pihak swasta juga ketemu supaya mereka nyatu untuk bicara sesuatu yang mungkin menghambat. Bahkan sudah ada panduan-panduan yang kita buat untuk bagaimana dunia usaha supaya mereka berintegritas. Kita ajak gubernur. Itu April saya ketemu di Aceh, gubernur ketemu dengan pengusaha. Kemudian juninya kena OTT yang bersangkutan. Jadi kelihatannya memang kita hadi di daerah ini kayak seperti ‘kambing conge’, di dengar-di dengar-di dengar, kita balik dia ngambil lagi. Ini saya pikir yang kita harus rubah. Sorry kalau saya pakai orang Bandung bilang begitu.

Jadi maksud saya begini Pak, sebenarnya pintu-pintu pencegahan yang kita lakukan di banyak tempat itu dari 500 kepala daerah itupun itu sudah pernah ketemu dengan kita semua. Pak Laode bahkan ketemu. Saya juga di Bengkulu. Tapi tidak lama pasti kejadian. Jadi bahkan selalu foto-foto. Makanya di bilang jangan foto-foto lagi dengan KPK, nanti kena OTT. Tapi selalu begitu memang. Jadi maksud saya pintu-pintu pencegahan itu sudah masuk Pak, sangat detail sebenarnya. Itu sebenarnya pencegahannya.

Kemudian saya bicara anggaran. Sebenarnya anggaran kita 60 persen sudah, Pak Junimart, sudah masuk 60 persen di komitmen. Tinggal didistribusikan. Tadi angka kan belum sampai 50, sebenarnya sudah 60. Kemudian sebenarnya sudah 60 ininya, tinggal didistribusikan saja per bulan ini.

Kemudian mengenai besarnya, mohon Bapak-bapak, saya kemarin berdebat begini, dikaitkan dengan surat pengaduan masyarakat. Saya jalan di mall ketemu dengan orang, hanya ngasih sepotong kertas. Mungkin lihat jidat saya, orang Batak, dia kasih kertas. Saya baca, “Pak Saut, tetangga saya kayak banget, tangkap dong”. Jadi surat-surat seperti ini kalau saya dalami sebenarnya kami butuh banyak orang. Pengaduan-pengaduan yang Ibu tadi sebutkan, pengaduan yang 7 ribu surat per tahun itu, memang 7 ribu surat ini apa orang-orang yang rada sedeng mengirim surat ke KPK. Mungkin dia kurang lengkap saja 5 W 1 H nya kurang lengkap, sehingga kami simpan dulu, nanti kita dalami lagi. Sama dengan Ibu tadi, kalau di KPK ada 20 ribu orang, mungkin saya akan kirim orang itu cari CCTV nya di mall sampai ketemu ibu itu siapa yang ngasih saya tadi. Kan dia tahu itu dia naik mobil mana. Kejar ke rumahnya, bisa

Page 31: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

jadi tetangganya pejabat, bisa jadi penyelenggara negara. Jadi mendalami yang 7 ribu surat itu kalau memang kita mau dalami itu, dan itu selalu disitu, Pak Ketua. Range-nya surat itu per tahun 4 ribu, 5 ribu, 7 ribu, terus begitu. Jadi kalau kita katakan itu menjadi ruang lingkupnya KPK, saya selalu mengatakan kita perlu ribuan pegawai, saat ini baru 1.500 pegawai, gedungnya baru satu tingkat, 15 sudah penuh. Di sebelah kiri-kanan gedung KPK ada gedung kosong. Kalau DPR setuju mari kita bikin gedung satu lagi di kiri-kanannya. Biar Pak Agus pusing sedikit lah kira-kira begitu. Jadi kita rekrut bertahap. Jadi sehingga 7 ribu surat itu bisa kita selesaikan. Bayangin, dimana common sense kita, KPK mengawasi 2 ribu triliun belanja, kami hanya di kasih kurang dari 1 triliun, doesn’t make sense. Iya toh Pak Ketua, kan menuju ke 2.000 triliun ini, KPK di kasih kurang dari 1 triliun. Karena memang sudah di kasih sinyal, inikan tahun ini kita di potong lagi. Tahun inikan kita di potong, sudah di kasih sinyal. Kita juga sudah tahu. Tidak mungkin kita minta gede kalau memang sinyalnya kecil. Jadi ini pilihan kita semua. Kalau di pintu pencegahan kemudian dia efek takut yang tadi disebutnya seperti menimbulkan ketakutan, sebenarnya kita bisa juga tidak melakukan itu ya. Artinya, kenapa kita melakukan OTT? OTT itu selalu sudah setahun. Kadang-kadang kita sangat hati-hati. Jadi artinya kalau di beberapa tempat bahkan itu selalu memang pencegahan di depan, selalu pencegahan di depan. Umumnya. Tapi tidak juga, ketemu dua bukti ya kita lakukan penindakan.

Mungkin itu yang saya bisa tambahkan. Mengenai tadi kajian pangan itu menjadi fokus kita sejak kita pertama di KPK, hari pertama kunjungan kita ke kementerian itu soal pangan. Bahkan disitu Menteri Pertanian bilang “tolong jaga kami”. Kalau Pak Saut tidak bisa datang, bikin patung Pak Saut saja di depan Kementerian Pertanian itu. Sampai caranya begitu. Tapi kemudian harga tidak bisa di tekan, ini mungkin kita perlu. Pak Agus juga banyak paham mengenai bagaimana beras, nanti kita perlu lebih lanjut Pak. Pasti ada isu-isu korupsi dibelakangnya, KPK belum bisa membuktikan saja. Mungkin itu Pak Junimart sebagai lawyer paham betul bahwa mencari dua bukti itu ternyata tidak gampang-gampang juga.

Mungkin itu dulu, mohon maaf kalau ada yang salah. KETUA KPK:

Terima kasih. Bapak Pimpinan Komisi III dan Bapak/Ibu Anggota Komisi III yang saya hormati,

Saya hanya nambahi sedikit yang mungkin tadi menjadi pertanyaan Bapak/Ibu sekalian. Pertama dari Pak Arsul mengenai LHKPN. 11 persen bukan maksud untuk membuat malu. Sebetulnya memang itu transformasi. Jadi sebetulnya begini, Pak Arsul, kami juga tidak bisa membantu, karena itu account pribadi. Kalau Bapak nanti memerlukan bantuan ada orang KPK yang mendampingi Bapak untuk mengisi itu kami akan tugaskan. Tapi kami tidak bisa membantu. Karena itu Bapak kalau di facebook kan account pribadi Bapak, tidak bisa itu ditugaskan ke orang lain.

Kemudian yang terkait dengan tadi kan ada Bapak siapa yang menyebutkan Migas, PLN, itukan sebenarnya kasus yang malah besar kok tidak di sentuh.

Page 32: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

Disamping OTT, penindakan kami memang pengembangan kasus. Ada kasus-kasus besar yang sedang berjalan, kami tidak perlu melaporkan. Tapi nanti kalau sudah final, sudah masuk ke penyidikan akan kami laporkan. Jadi selama itu belum kuat sekali temuan kita, tadi alat bukti, kita tidak akan menyampaikan itu.

Kemudian mengenai penyerapan. Ini betul-betul Pak masih jelek, 45 persen. Tapi mudah-mudahan tahun 2019 dengan kita melakukan e-planning dan e-bugetting tadi kita pengadaan itu bisa dilakukan di bulan Desember. Jadi mudah-mudahan masalah ini tidak akan lagi mengganjal di waktu-waktu yang akan datang. Dan dilaporkan tadi kondisinya sebenarnya hari ini sudah 66 persen. Saya ingin menambahi satu hal yang mungkin perlu Bapak renungkan, perlu Bapak pikirkan, yaitu yang terkait usulannya Pak Alex tadi. Kita memang punya wacana, pengadaan itu kalau nilainya tertentu kenapa di sebar ke banyak tempat sehingga kita sulit mengawasi.

Saya ingin memberikan contoh. Bapak nanti kalau browsing di internet yang namanya PPS (Public Procurement Services) di Korea. Itu tempat satu-satunya pengadaan di Korea untuk pengadaan publik. Jadi kalau yang namanya kementerian/lembaga itu hanya di beri untuk yang operasional saja, yang kecil-kecil. Tapi begitu pengadaan besar itu langsung dikaitkan dengan industrinya, apa industri yang mau kita kembangkan.

Bapak perlu mengingat, pengadaan kita setiap tahunnya 1.000 triliun. Jadi kalau itu untuk mengembangkan industri sebenarnya massive sekali. Asalkan kemudian ada yang melaksanakan dengan sangat baik sekali mengenai integritasnya, mengenai kompetisinya yang sehat.

Kita perlu apa dari industri kita? Sebagai contoh, kalau Bapak/Ibu nanti memperhatikan, kita sama-sama membeli dua kapal selam dari Jerman pada waktu orde baru. Kalau di Korea yang satu kemudian tidak dipakai tapi di protoli, dipelajari. Kita dua-duanya dipergunakan. Hari ini kita belajar ke Korea, karena mereka kemudian dikaitkan dengan pengadaan yang ada di pusat tadi. Ini Bapak/Ibu kalau menanyakan inovasi yang inovatif salah satunya ini bagaimana 1.000 triliun itu kita manfaatkan untuk mengembangkan industri dalam negeri kita.

Mungkin itu sebagai catatan terakhir. Bapak/Ibu perlu merenungkan ini sebagai masukan, mudah-mudahan nanti menjadi lebih baik bagi negara kita dalam waktu yang tidak terlalu lama. Mohon maaf kalau ada kekurangan. Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.. INTERUPSI F-NASDEM (Drs. AKBAR FAISAL, M.Si.):

Pimpinan, bisa saya sela sedikit? KETUA RAPAT:

Soal apa ini?

Page 33: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

F-NASDEM (Drs. AKBAR FAISAL, M.Si.):

Ini saya mau konkret. 2 menit boleh? KETUA RAPAT:

Sebentar saja Pak ya.

F-NASDEM (Drs. AKBAR FAIZAL, M.Si.):

Yang pertama, Pak Pimpinan KPK, saya tidak mengerti soal anggaran, tapi saya menerima banyak masukan dari teman-teman ini menyangkut dengan performa DPR dihadapan hukum, terutama di KPK. Jujur kami Anggota DPR ini menderita sekali ya, menderita sekali, setidaknya yang masih berniat baik terhadap negara ini. Maka kemudian ada usulan, nanti kami juga akan bicarakan di sini, dana optimalisasi itu dihilangkan saja, Pak. Itu satu.

Yang kedua, ini menyangkut dengan apa yang disampaikan Pak Alex tadi. Ini mau Pemilu, Pak. Saya yakin Bapak-bapak juga tidak mau yang masuk ke DPR nantinya ini nanti Anggota DPR yang korup juga. Saya yakin, Pak. Untuk itu kemudian bisa tidak kita bersama sampai ke daerah, Pak. Selama saya menjadi Anggota DPR saya pernah membawa anggaran ke Dapil saya, bukan anggaran sih, program. Satu desa itu 250 juta. Langsung masuk apa namanya, PPIP ya. Saya dapat 5 desa di kampung saya di Wajuk sana, kan langsung masuk ke rekening kepala desa. Setelah saya tanya,”Pak, desanya sudah dibuat apa?” “Sudah cair, Pak.” “Kau buat apa?” “Tidak, terpaksa cuma buat ini saja.” “Kenapa?” “Yang saya tanya cuma 170 juta.” Lah terus siapa yang ambil? Berarti kan saya ikut bagian dari kejahatan itu karena saya membawa untung kemudian dikorup orang di sana. Sakit hati kita, Pak. Mulai saat itu saya tidak mau seperti itu lagi. Maksud saya adalah bisa tidak kami bersama dengan KPK turun ke bawah melakukan berbagai inovasi? Ini ada di Sulawesi Selatan ada 11 kabupaten yang barusan Pilkada. Seperti yang saya sampaikan tadi Pak Alex, ini sudah (suara tidak jelas) akan jadi kepala dinas ini, kepala dinas ini, dibabat orang lama segala macam, kayak begitu-begitu ya. Sudahlah, itu awal dari kerusakan di daerah itu, Pak. Bisa tidak kita turun, Pak Ode? Bapak kan tahu, kita sama-sama dari Sulawesi Selatan, bisa tidak kita melakukan sesuatu di sana? Ayo Pak, rusak ini negara ini seperti ini. Bukan cuma KPK yang berniat untuk memperbaikinya, kita juga. Kita harus menyatukan bahasa soal ini.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Ya, mau direspon Pak? Ini masukan, Pak Agus. Masukan juga?

INTERUPSI F-… (………):

Ketua, kanan dulu, Ketua!

Page 34: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

KETUA RAPAT:

Sebentar, sebentar, ini masukan. Sudahlah ya, kan Nasdem sudah, ini Golkar

lah satu.

F-PG (H. JOHN KENEDY AZIS, S.H.):

Terima kasih Ketua.

Ini masukan juga, Pak. Apa yang disampaikan oleh Pak Laode tadi memang

Sekjen itu luar biasa memang. Bahkan ada di kementerian menterinya itu lapor ke

Sekjen begitu, Pak. Memang Sekjen itu lebih berkuasa daripada… Saya sependapat

dengan Bapak dalam konteks itu.

Lalu yang kedua mengenai banyaknya…, ini masukan juga barangkali, mungkin

KPK bisa memberikan masukan kementerian/lembaga yang lain tentang pimpinan-

pimpinan daerah yang sekarang banyak kena OTT. Saya kebetulan kemarin dalam

Pilkada yang 171 itu saya termasuk panitia itu, Pak. Artinya dari Golkar kita. Saya ngeri-

ngeri, Pak. Kalau mereka itu kabupaten/kota, bupati, walikota itu, itu dana 30 miliar itu

bagi mereka tipis itu, Pak. Tipis, kecil, bahkan tidak kelihatan begitu kan ya. Bahkan

ada gubernur sampai 150 miliar, 200 miliar. Saya pikir ini mengembalikannya

bagaimana begitu. Secara manusiawi kita berpikir ke situ, Pak. Tidak mungkin orang itu

ikhlas-ikhlas kan begitu, Pak. Kalau seumpamanya dia disponsori sama orang dia pasti

tersandera di situ. Ini mungkin bagaimana KPK bisa memberikan masukan tentang

sistem Pemilu yang artinya bisa… Saya yakin sejauh sistemnya masih seperti ini KPK

pasti repot. KPK akan terus OTT, Pak.

Terima kasih, Pak.

KETUA RAPAT:

Mohon maaf Pak Azis, substansinya masuk ya, Pak.

Silakan, Pak Agus. Sudah cukup barangkali ya, Pak. Direspon, Pak. Ini

masukan, Pak. Singkat saja, Pak.

KETUA KPK:

Ya, terima kasih.

Jadi kalau mengenai dana optimalisasi Bapak yang di DPR yang menentukan.

Kalau hilang pasti kemudian keputusan Bapak-bapak lah. Tapi kalau terkait dengan

bersama-sama daerah kami menyambut baik, karena dalam rangka pencegahan dan

membangun sistem itu perlu. Nanti kita definisikan, kita nanti ada FGD apa yang mau

kita bawa ke daerah, kemudian sistem apa yang perlu kita perkenalkan di sana, kita

matangkan, kemudian kita bersama-sama ke daerah. Karena itu penting, Pak. Jangan

sampai tadi seperti yang disampaikan Pak Akbar Faizal 250 juta hanya jadi 175 juta. Itu

pasti sistem pertanggungjawabannya juga perlu kita buat transparan supaya deterrent

Page 35: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

effect-nya kemudian ada. Kami juga akan mempelajari seperti disampaikan Pak Toha

tadi, asal-muasalnya kan bagaimana sistem pengangkatan pejabat publik sekarang ini

kok mahal, itu yang mungkin perlu menjadi perhatian kita. Kami kajian sudah ada untuk

politik cerdas dan berintegritas. Tapi supaya lebih dalam kami akan mengundang

banyak pakar lagi, baik dari LIPI maupun teman-teman dari KPU, dalam waktu yang

tidak terlalu lama. Mudah-mudahan kami bisa mengusulkan sistem seperti apa yang

sekiranya baik untuk negeri ini.

Mungkin itu jawaban kami.

Terima kasih.

Sekali lagi:

Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT:

Pak Agus, kelihatannya ada beberapa pejabat baru. Mungkin perlu dikenalkan.

Seperti tadi ada yang belum kenal dengan Pak Firli kan.

KETUA KPK:

Ya, mohon maaf. Jadi memang betul, saya mohon maaf tadi di awal tidak

memperkenalkan. Betul Pak, ada deputi baru penggantinya Pak Heru. Pak Heru pindah

ke BNN, kemudian kita mendapatkan deputi Pak Firli.

Silakan, Pak Firli.

Kemudian Sekjennya sebetulnya juga kita sedang dalam proses. Oleh karena itu

Deputi Pencegahan itu sekarang merangkap menjadi Plt. Sekjen yaitu Pak Pahala

Nainggolan. Oke, jadi itu yang baru, Pak.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih, Pak Agus.

Pimpinan KPK beserta Jajarannya,

Bapak/Ibu Anggota Komisi III,

Kita masuk pada bagian terakhir dari rapat kita ini. Silakan ditayangkan.

INTERUPSI F-… (………):

Pimpinan, sedikit saja.

Page 36: RANCANGAN - dpr.go.id · tidak kalah pentingnya juga jaga desaku. Platform ini sebetulnya kami harapkan akan berkembang terus. Nanti mudah-mudahan kalau seperti yang dijanjikan pemerintah

KETUA RAPAT:

Sudahlah, Pak. Sudah lapar juga ini perut, Jam 13.30.

Silakan ditayangkan.

Ini bagian pertama. Nomor 1 ada komentar, Bapak/Ibu Anggota Komisi III? Ibu

Risa? Senyum melulu. Nomor Calegnya aman? Tidak ada komentar? Cukup ya?

Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Nomor 2? Kiri? Kanan? Setuju? Pimpinan KPK, setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Terima kasih.

2 (dua) kesimpulan. Dengan demikian usai sudah rapat kita pada kesempatan

siang dan sore hari ini. Terima kasih kepada Bapak/Ibu Anggota Komisi III.

Sebentar, Pak Akbar. Sebentar dulu, belum kami dok. Dan kepada Ketua, para

Wakil Ketua dan jajarannya, terima kasih. Mohon maaf apabila ada hal-hal yang tidak

berkenan dalam pertemuan kita pada hari ini.

Wabillaahit Taufiq Wal Hidayah,

Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Dengan demikian rapat ini kami nyatakan ditutup. Tapi sebelumnya ada laporan

masyarakat, nanti kami serahkan.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 13.30 WIB)