RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT DATA ATTITUDE CONTROL ...
Transcript of RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT DATA ATTITUDE CONTROL ...
Rancang Bangun Simulator Pembangkit... (Rommy Hartono et al)
19
RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT DATA
ATTITUDE CONTROL SYSTEM (ACS) STREAM
Rommy Hartono1, Deddy El Amin, Rakhmad Yatim
Pusat Teknologi Satelit
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Jl. Cagak Satelit Km. 4, Bogor 16310 Indonesia
e-mail: [email protected]
RINGKASAN
Sebuah satelit membutuhkan sistem pengendalian untuk menentukan sikap (attitude) diluar
angkasa agar bisa dikendalikan. Rotasi satelit berpotensi menyebabkan perubahan posisi satelit.
Untuk itu diperlukan suatu mekanisme pengontrolan posisi satelit untuk menjaga posisi dan
kesetimbangan. Tulisan ini menjelaskan perancangan, pembuatan, dan pengujian simulator data
pembangkit data Attitude Control System (ACS) yang mampu menunjukkan hasil-hasil data dari
sensor yang ada di satelit. Rancang bangun ini menggunakan mikrokontroller ATmega32, dengan
perangkat lunak yang bekerja bahasa Basic Compiler, antarmuka serial RS422, perancangan desain
simulator menggunakan software Proteus7, dan perancangan skematik dan layout PCB menggunakan
software Eagle. Data yang dihasilkan mikrokontroller berupa data streaming secara continue dari
format data yang telah ditentukan yang akan di teruskan ke Payload Data Handling (PDH) berbasis
Field Programmable Gate Array (FPGA) melalui antarmuka serial RS422. Dari hasil pengujian di
dapatkan simulator pembangkit data ACS mampu mentransmit data secara terus menerus sebanyak
248 byte secara continue dengan delay waktu 500ms.
1 PENDAHULUAN
Dalam rangka kemandirian
penguasaan teknologi satelit kususnya
di Indonesia, Pusat Teknologi Satelit
sampai saat ini masih terus melakukan
penelitian dan pengembangan di setiap
perangkat pendukung satelit yang
dibawanya, mulai dari payload satelit,
spacecraft bus dan ground station. Khusus
untuk payload satelit, penguasaan
teknologi yang dikembangkan berhubung-
an dengan muatan yang akan dibawa
oleh satelit dengan misi satelit. Contoh
payload satelit adalah kamera optik,
video analog, Receiver Automatic
Identification System (AIS), Automatic
Packet Reporting System (APRS),
bolometer, Synthetic Aperture Radar
(SAR). Untuk menata agar data-data dari
muatan satelit tersebut dapat dibawa
oleh sistem transmisi dengan runtun
dan efisien maka dibutuhkan PDH
(payload data handling), setelah itu data
keluaran dari PDH akan ditransmisikan
ke stasiun bumi mengunakan transmitter
yang ada pada satelit (Laporan kegiatan
bidang muatan satelit, 2015).
Data keluaran PDH ini masuk
kedalam sistem transmitter. Untuk
mentransmisikan data dari satelit ke
stasiun bumi dibutuhkan Forward Error
Control (FEC) yang efisien dan tepat agar
mampu mengkoreksi kesalahan informasi
yang terjadi di kanal propagasi, untuk
itu dibutuhkan sistem modulasi sinyal
yang sesuai dengan kapasitas bandwith
yang tersedia dan level frekuensi
cariernya. Terakhir sinyal dikuatkan
mengunakan amplifier, multifier dan di-
filter agar tidak terjadi interferesensi
dengan sistem komunikasi yang lain.
Payload yang dibawa oleh satelit
memuat data yang cukup banyak jenis
dan kapasitasnya. Agar semua data
Berita Dirgantara Vol. 18 No. 1 Juni 2017:19-28
20
muatan tersebut dapat dibawa oleh
transmitter yang memiliki keterbatasan
bandwith dan keterbatasan durasi
kontak antara satelit dan ground station
maka dibutuhkan PDH yang andal yang
dapat me manage semua data yang
dihasilkan oleh muatan satelit agar
dapat diterima seluruhnya oleh ground
station. PDH yang dihasilkan mengikuti
standar Consultative Committee for Space
Data Systems (CCSDS) yang disesuaikan
dengan tiap data muatan satelit, kapasitas
bandwith dan datarate transmitter
muatan satelit (Laporan kegiatan bidang
muatan satelit, 2015).
Alasan pemilihan pembuatan
simulator pembangkit data ACS stream
dikarenakan simulator data ACS sangat
dibutuhkan oleh semua paket pada
setiap muatan satelit yang menunjukkan
posisi dan waktu dari semua sensor yang
ada di satelit, dan sangat dibutuhkan
untuk time stamp pada paket PDH.
Batasan dari penelitian ini adalah bahwa
perancangan, pembuatan, dan pengujian
rancang bangun simulator data
pembangkit data ACS melalui streaming
data secara continue hasil-hasil data
yang diperoleh dari sensor yang ada
pada satelit seperti system time, spacecraft
mode, sensor star tracker, gyro, reaction
wheel, sun sensor, dan lainnya. Tujuan
dari rancang bangun simulator
pembangkit data Attitude Control System
(ACS) agar data muatan satelit dapat di-
generate menggunakan microcontroller
tanpa menggunakan perangkat aslinya
sehingga lebih mudah pada saat proses
pengujian dan pengetestan PDH berbasis
FPGA.
2 METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam
rancang bangun simulator pembangkit
data ACS stream adalah perancangan
sistem hardware dan perancangan
elektronik beserta firmware mikrokontroler.
Rancangan hardware meliputi pemilihan
komponen elektronika beserta pembuatan
papan Printed Circuit Board (PCB),
sedangkan rancangan firmware mikro-
kontroler menggunakan mikrokonroler
ATMega 32 dengan ICMAX 491 untuk
interface serial dengan PC. Diagram blok
sistem rancang bangun ini di tunjukkan
pada Gambar 2-1.
Gambar 2-1: Blok diagram rancang bangun simulator pembangkit data ACS Stream
Rancang Bangun Simulator Pembangkit... (Rommy Hartono et al)
21
3 PROSES PERANCANGAN DAN
PEMBUATAN SIMULATOR PEM-
BANGKIT DATA ACS STREAM
3.1 Perancangan Hardware
Perancangan hardware meliputi
pemilihan komponen elektronika,
pembuatan schematic dan layout board
yang akan di gunakan di dalam rancang
bangun ini. Untuk mempermudah
dalam perancangan pembuatan
schematic dan layoutboard PCB
menggunakan softwareEAGLE (Easily
Applicable Graphical Layout Editor),
software ini banyak di gunakan sebagai
alat bantu untuk mendesain skema
rangkaian elektronika dan PCB (http://
www.cadsoftusa.com, 2015). Diagram alir
perancangan hardware dapat dilihat
pada Gambar 3-1.
3.2 Perancangan Firmware Mikro-
kontroler
Gambar 3-1: FlowChart perancangan Hardware
Perancangan dilakukan mengguna-
kan mikrokontroler ATMega 32A type PU
dengan memiliki 40 pin I/O, two8-bit
timer/counter, one 16-bit timer/counter,
10 bit ADC, beroperasi pada tegangan
4.5 – 5.5 V, dan programmable serial
UART (National Semiconductor Corporation,
2000). Perancangan firmware mengguna-
kan bahasa Basic Compiler (BASCOM)
dikarenakan mudah di kembangkan
dengan library pendukung yang cukup
banyak(http://www.mcselec.com,2016).
Perancangan mikrokontroler mencakup
komunikasi serial dengan PC via RS-422
dengan di dukung oleh IC MAX 491 yg
terdapat pada papan PCB.Diagram alir
perancangan mikrokontroler dapat
dilihat pada Gambar 3-2.
Inisialisasi Variable
1. Set Microkontroler
2. Set Baud Rate
3. Set Crystal
Inisialisasi dan set
Value for all
Constanta
Set Timer0 Mikrokontroler
Set Prescale
Set UART
Transmit ACS
Stream Total 248
byte
Checksum
Delay
(1 second)
Loop
Program
Mulai
Gambar 3-2: Flowchart perancangan firmware
mikrokontroler
Dimulai dengan inisialisasi
variable, setting mikrokontroler yang
akan di gunakan, baudrate untuk
komunikasi dengan PC secara serial,
pemilihan crystal pada mikrokontroler.
crystal ini merupakan frekuensi kerja
pada mikrokontroler, biasanya frekuensi
crystal standar dari type AVR ialah 8Mhz
(http://www.alldatasheet.com,2016).
Proses selanjutnya ialah meng-
konfigurasi timer pada mikrokntroler,
dalam hal ini timer yang di gunakan
adalah timer0, dikarenakan timer jenis
ini memiliki 8 bit atau maksimal jumlah
cacahnya sebanyak 256 kali (Atmel, 2007).
Berita Dirgantara Vol. 18 No. 1 Juni 2017:19-28
22
Hal yang terakhir ialah mengaktifkan
komunikasi serial dengan memanfaatkan
port Tx pada mikrokontroler.
Tabel 3-1 menunjukan isi dari data
ACS yang nantinya akan dipaketkan
kedalam PDH. Untuk pembuatan
breadboard model PDH menggunakan
FPGA, data input dari berbagai muatan
satelit yang salah satunya adalah ACS
dibangkitkan sendiri menggunakan
microcontroller kemudian data ACS akan
dihubungkan menggunakan interface
LVDS kedalam FPGA. Adapun data ACS
yang akan dibangkitkan menggunakan
microcontroller (Tabel 3-1).
3.3 Perancangan Perangkat Lunak
(GUI)
Perancangan GUI menggunakan
bahasa pemograman Borland
Delphi7.GUI ini menampilkan data hasil
streaming dari mikrokontroler.Data yang
di hasilkan ialah data berupa Hexa, dan
dikonversi menjadi string.Data logger
berbasis text untuk menyimpan data
hasil dari streaming simulator ACS.
Program dimulai dengan inisialisasi
varibel, setting com, baudrate yang akan
digunakan.Diagram alir perancangan
pembacaan simulator pembangkit data
ACS dapat dilihat pada gambar3-3.
Tabel 3-1: ACS DATA (LAPORAN KEGIATAN BIDANG MUATAN SATELIT, 2015)
Parameter/Format Description
Unsigned integer Spacecraft mode, attitude mode, system time, ACS time, time STS
Bit Float vector angular velocity, Quartenion attitude satellite, sun vector.
Gambar 3-3: Flowchart perancangan GUI
Rancang Bangun Simulator Pembangkit... (Rommy Hartono et al)
23
3.4 Implementasi Perancangan
Sistem rancang bangun ini terdiri
dari 3 perancangan yaitu, perancangan
hardware, perancangan firmware mikro-
kontroler, dan perancangan GUI. Peran-
cangan hardware yang di implementasikan
pada rancang bangun ini menggunakan
software EAGLE untuk schematic dan
layout board. Hasil perancangan hardware
dapat dilihat pada Gambar 3-4.
Spesifikasi untuk perancangan
mikrokontroler beroperasi pada tegangan
5V yang berasal dari IC regulator 7805,
DCCurrent 60mA, baudrate 9600, clock
speed 8Mhz, timer 0 = 131, dan prescale =
64, Vin=7-15V dan menggunakan RS 422
untuk komunikasi serial. Berikut
adalahkonfigurasi I/O connector USB-
RS422.
Untuk mempermudah dalam
perencanaan firmware mikrokontroler
dibutuhkan simulasi rangkaian mikro-
kontroler I/O. Pada paper ini digunakan
software PROTEUS. Software PROTEUS
dapat mensimulasikan berbagai jenis
mikroprosesor dan mikrokontroler,
termasuk mikrokontroler keluarga AVR
(Malik, 2003). Dengan menggunakan
program simulasi perancangan rangkaian
berbasis mikrokontroler dapat lebih mudah
dilakukan serta mengurangi biaya
produksi dan menghemat waktu.
PROTEUS dilengkapi dengan program
compiler, sehingga dapat meruning
filekode sumber seperti assembly
menjadi file Hex sehingga nantinya
dapat digunakan pada mikrokontroler
yang sebenarnya (Microcomputer System
Design, 2000).
(a)
(b)
Gambar3-4: (a) Hasil schematic (b) Hasil Layout board dengan menggunakan software EAGLE
Tabel 3-2:Konfigurasi PIN USB-RS422
Berita Dirgantara Vol. 18 No. 1 Juni 2017:19-28
24
Gambar 3-5: Simulasi pembangkit data ACS menggunakan simulasi PROTEUS
Gambar 3-6: Program pembangkit data ACS menggunakan bahasa Basic Compiler
Untuk desain pembangkit data
ACS dibutuhkan beberapa device
diantaranya mikrokontroler ATMega32A,
battery, capasitor, resistor, dan virtual
terminal yang di hubungkan pada pin
TXD mikrokontroler ke pin RXD virtual
terminal yang berfungsi untuk simulasi
komunikasi serial pada mikrokontroler
seperti Gambar 3-5. Langkah selanjutnya
adalah membuat program membangkit
data ACS seperti pada Tabel 3-1
menggunakan software BASCOM yang
nantinya diupload kedalam mikrokontroler
atmega32.
Langkah selanjutnya adalah mem-
buat program membangkit data ACS
seperti pada Tabel 3-1 menggunakan
software Basic Compiler AVR, pemograman
dengan bahasa basic sering digunakan
untuk melakukan pemograman mikro-
kontroler AVR, programam ini mudah
digunakan dan mudah untuk membuat
kompailer yang akan dimasukkan
kedalam microkontroler, format file dari
program ini adalah .bas dan dijadikan
kompailer berupa .hex (Setiawan, 2011).
Software yang nantinya di-upload ke
dalam mikrokontroler ATmega32.
Perancangan GUI hanya menampil-
kan data stream hasil dari mikrokontroler,
dan mengkonversi data berupa Hexa ke
dalam String. Setelah data terkonversi
maka hasil data tersebut menunjukan
data dari sensor yang ada pada satelit.
Rancang Bangun Simulator Pembangkit... (Rommy Hartono et al)
25
Gambar 3-7: Implementasi hasil GUI
Untuk menjalankan GUI ini membutuhkan
spesifikasi komputer yang menggunakan
Intel core I5, 3.10 Ghz, dan RAM 4GB.
Berikut adalah implementasi perancangan
GUI untuk rancang bangun simulator
pembangkit data ACS Stream.
4 HASIL PERANCANGAN, PENGUJIAN
DAN PEMBAHASAN
Setelah proses perancangan dan
perakitan selesai proses berikut yang
harus dilakukan adalah proses pengujian.
Proses pengujian dilakukan untuk
memastikan rancang bangun simulator
pembangkit data ACS telah sesuai dengan
hasil yang diharapkan. Proses pengujian
dilakukan berdasarkan dengan teori
yang ada dengan hasil yang didapat dari
rancang bangun simulator pembangkit
data ACS. Pengujian ini kemudian di
analisa apakah sesuai dengan teori yang
ada atau tidak.
4.1 Pengujian Hardware
Perangkat keras merupakan
komponen nyata dari sistem yang
dirancang. Berbeda dengan perangkat
lunak, kesalahan dalam merancang
perangkat keras akan berpengaruh besar
pada kemampuan sistem/hardware.
Untuk itu diperlukan ketelitian dan
kecermatan dalam membangun perangkat
keras. Ketelitian dan kecermatan akan
menghasilkan system yang berfungsi
dengan baik serta memenuhi aspek
tepat guna. Gambar 4-1 merupakan
hasil akhir dari perancangan hardware,
dimana board ini akan digunakan untuk
realisasi rancang bangun simulator
pembangkit dataACS Stream.
Gambar 4-1: Hasil akhir PCB tampak depan
dan tampak belakang
Berita Dirgantara Vol. 18 No. 1 Juni 2017:19-28
26
4.2 Pengukuran Catu Daya
Tujuan pengujian ini adalah untuk
mengetahui kestabilan tegangan input
alat ini dan mengetahui tegangan drop
pada IC regulator yang digunakan.
Prosedur pengujian ini adalah sebagai
berikut, mengukur tegangan input IC
regulator MC7805 dan tegangan output-
nya. Hasil yang diharapkan yaitu
kestabilan tegangan pada IC regulator
MC7805 dan tegangan drop yang harus
dicapai sekitar 2 volt yang sesuai dengan
datasheet. Untuk pengukuran drop
tegangan, input tegangan bervariasi dari
5 V sampai 12 V.
Analisa dari pengujian menunjukkan
bahwa rangkaian regulator telah bekerja
dengan baik. Hal ini terlihat pada saat
diberi tegangan masukan sebesar 11,47 V,
tegangan keluaran dari output IC
MC7805 menunjukkan tegangan stabil
pada 5,12 V. Drop tegangan pada IC
MC7805 juga bekerja sesuai dengan
datasheet yaitu IC MC7805 yang memiliki
tegangan drop sebesar 2 V. Hal tersebut
dapat terlihat pada saat di beri masukan
tegangan antara 5,14 V – 11,99 V drop
tegangan terukur sebesar ±2 V,
sehingga untuk mendapatkan tegangan
sebesar 5 V pada keluaran dibutuhkan
tegangan input minimal sebesar 7V
4.3 Pengujian Firmware Mikrokontroler
Data ACS yang dibangkitkan
diantaranya adalah data unsign integer
dan data Float. Ukuran dan panjang
data dibangkitkan mengikuti Table 3-1.
Hasil simulasi pembangkit data ACS
seperti Gambar 4-3.
.
Gambar 4-2: Keterangan Dropout Tegangan (www.sparkfun.com, 2016)
Gambar 4-3: Hasil simulasi pembangkit data ACS
Rancang Bangun Simulator Pembangkit... (Rommy Hartono et al)
27
Hasil data keluaran software
pembangkit data ACS sudah sesuai
dengan format data ACS. Sebanyak 248
byte dihasilkan dengan menggunakan
mikrokontroller ATMega32. Data ACS
yang telah di-generate menggunakan
mikrokontroler dengan total data 1 paket
data ACS terdiri dari 248 byte = 1984
bits, Informasi data ACS ini, kedepannya
akan ditransmisikan ke ground station
mengikuti format data rekomendasi
CCSDS. Satu frame data ACS berisikan
1984 bits, sebanyak 240 frame data ACS
tersebut digabung kedalam satu source
packet.
4.4 Pengujian GUI
Agar supaya hardware bisa ber-
fungsi diperlukan software pendukung
yang digunakan untuk mengirim/
menerima data melalui serialport. Pada
saat mikrokontroler mengirimkan data
maka secara otomatis akan diterima
oleh GUI melalui ComPort. Pada GUI ini,
komunikasi yang digunakan adalah satu
arah. Artinya program aplikasi ini hanya
dapat menerima data dari mikrokontroler
saja (Wahana computer, 2009). Komponen
utama pada form ini adalah ComPort.
Pada Gambar 4-4 dapat dilihat bahwa
GUI menerima data secara serial, data
berasal dari mikrokontroler yang dikirim
secara continue, dan diterjemahkan sesuai
data rekomendasi CCSDS.
(a)
(b)
Gambar 4-4 : Pengujian GUI stream data ACS
Berita Dirgantara Vol. 18 No. 1 Juni 2017:19-28
28
Berdasarkan flowchart perancangan
GUI dimana GUI akan mengeksekusi
byte jika ada header berupa FF FF FF,
maka didapat hasil pengujian yang
menunjukkan bahwa proses penerimaan
data streaming dari microkontroler secara
continue, dapat di-generate melalui GUI,
dimana value packet count selalu
berubah–ubah, tergantung packet data
yang dikirim mikrokontroler sebanyak
248 byte dengan delay 500ms.
4.5 Manfaat Rancang Bangun Simulator
ACS data Stream
Dengan adanya modul simulator
pembangkit data ACS Stream, maka
semua sensor yang ada di satelit seperti
satellite mode, star sensor, angular
velocity, sun vector, magnetic field sensor,
wheel speed, dapat dilihat dan di analisa
sehingga para operator dapat me-
maintance satelit, agar dapat memiliki
life time yang sesuai dengan waktunya.
Modul ini di aplikasikan pada stasiun
bumi di Pusat Teknologi Satelit
Rancabungur Bogor.
5 PENUTUP
Telah berhasil didesain dan
diimplementasikan rancang bangun
simulator pembangkit data ACS stream.
Dimana perancangan hardware meng-
gunakan software EAGLE, perancangan
dan implementasi firmware mikrokontroler
menggunkan simulasi PROTEUS, dan
Basic Compiler sebagai bahasa program
yang dipakai, dan perancangan GUI
menggunakan bahasa Delphi. Berdasarkan
hasil pengujian dan pengukuran rancang
bangun simulator pembangkit data ACS
menunjukan bahwa modul ini dapat
digunakan untuk streaming data-data
ACS, dimana data ACS tersebut menun-
jukkan hasil-hasil data dari sensor yang
ada di satelit. Realisasi modul ini telah
dapat digunakan sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat dan dapat
berfungsi dengan baik.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih penulis ucapkan
kepada Bapak Drs. Abdul Rahman,
M.Sc., selaku Kepala Pusat Teknologi
Satelit Lapan, Bapak Iwan Faizal selaku
Kepala Bidang Diseminasi, dan Bapak
Abdul Karim sebagai Kepala Bidang
Program dan Fasilitas, Bapak Widodo
Slamet atas arahan, bimbingan, serta
fasilitas yang diberikan sehingga karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan
dengan baik.
DAFTAR RUJUKAN
Atmel, 2007. ATMega32/ATMega32L Micro-
controller with 32K Bytes In-System
Programmable Flash Datasheet.
http://www.cadsoftusa.com/eagle-pcb-design-
software/schematic-editor/. Diakses
Desember 2015.
http://www.mcselec.com/?option=com_content
&task=view&id=14&Itemid=41. Maret 2016.
http://www.alldatasheet.com/datasheet-pdf/
pdf/77378/ATMEL/ATMEGA32.html di
akses january 2016.
https://www.sparkfun.com/datasheets/Compo
nents/LM7805.pdf. Maret 2016.
KOMPUTER, WAHANA. 2009. Panduan Aplikatif
dan Solusi (PAS) "Aplikasi Cerdas Meng-
gunakan DELPHI". Semarang: Wahana
Komputer dan Yogyakarta: Penerbit Andi.
Laporan Kegiatan Bidang Teknologi Muatan
Satelit Pusat Teknologi Satelit, Tahun 2015.
Malik, Moh. Ibnu, 2003. Belajar Mikrokontroler
Atmel AT89S8252. Yogyakarta: Penerbit
Gava Media, 2003.
Microcomputer System Design, 2000.
Introduction to Proteus VSM (Part I),
Microcomputer.
National Semiconductor Corporation, 2000.
Datasheet ATMega32. (online). (http://
pdf1.alldatasheet.com/datasheet.pdf/vie
w/77388/ATMEL/ATMEGA32-16AI. html).
Maret 2016.
Setiawan, Afrie, 2011. 20 APLIKASI MIKRO-
KONTROLER ATMEGA 8535 & ATMEGA
16 MENGGUNAKAN BASCOM-AVR.
Yogyakarta: Penerbit Andi.