Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik

download Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik

of 8

Transcript of Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik

  • 7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik

    1/8

  • 7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik

    2/8

    Jurnal Manajemen Informatika. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015

    12

    PENDAHULUANA. Latar Belakang

    Masalah keselamatan dan kesehatankerja adalah masalah dunia. Bekerja dimanapunselalu ada risiko terkena penyakit akibat kerja,

    baik didarat, laut, udara, bekerja disektor jasa,industri, rumah sakit, pertanian, kehutanan,

    kesehatan, transportasi maupun laboratorium.Demikian pula halnya penggunaan teknologi diberbagai sektor kegiatan usaha yang dapatmengakibatkan semakin tingginya resiko yangdapat mengancam keselamatan, kesehatan dankesejahteraan tenaga kerja.

    Selama ini, identifikasi penyakit fisikakibat kerja jarang dilakukan oleh pekerjasendiri. Identifikasi selama ini dilakukan secara

    manual, dengan selalu membutuhkan tenagaahli atau dokter untuk bisa mengetahui penyakit

    apa, apa penyebabnya, dan bagaimanapencegahan dari penyakit tersebut berdasarkangejala yang pekerja rasakan. Dengan adanyaaplikasi ini, pekerja dengan sendirinya bisa

    mengidentifikasi penyakit fisik akibat kerjasecara mudah dan praktis melalui aplikasi.

    Dengan perkembangan teknologi yangsangat modern, maka dikembangkan pula suatuteknologi yang mampu mengadopsi caraberfikir manusia yaitu teknologi ArtificialIntelligence atau kecerdasan buatan. Sistempakar adalah salah satu bagian dari kecerdasan

    buatan yang menggabungkan pengetahuan dan

    penelusuran data untuk memecahkan masalahyang memerlukan keahlian manusia. Tujuandari sistem pakar sebenarnya bukan untukmenggantikan peran manusia, tetapi untukmempresentasikan pengetahuan manusia dalambentuk sistem, sehingga dapat digunakan olehorang banyak. Sistem pakar akan memberikansolusi yang memuaskan layaknya seorang

    pakar. Sistem pakar dibuat pada wilayahpengetahuan tertentu untuk suatu kepakarantertentu yang mendekati kemampuan manusiapada salah satu bidang yang spesifik.

    Berdasarkan hal di atas, tentu dengan

    mengandalkan kemajuan di bidang teknologidan informasi, kiranya pengembangan sebuah

    Rancang Bangun Sistem Pakar IdentifikasiPenyakit Fisik Akibat Kerja menjadi sangat

    penting guna memberikan sosialisasi kepadapekerja menyangkut dunia kesehatan. Pemilihanmasalah menyangkut jenis penyakit penyakitfisik akibat kerja sebagai sampel penelitian padaprogram aplikasi bidang medis ini adalahkenyataan bahwa penyakit penyakit

    merupakan ada jenis penyakit yang ringan danjuga ada yang cukup berbahaya.

    B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang di

    atas, maka dapat dirumuskan permasalahanyaitu bagaimana membuat aplikasi sistem pakaryang dapat membantu dalam mengidentifikasi

    penyakit fisik akibat kerja?

    C. Batasan MasalahAda beberapa batasan masalah dalam

    penyusunan Tugas Akhir ini, yaitu aplikasisistem ini hanya untuk mengidentifikasi

    penyakit akibat kerja golongan fisik.

    D. TujuanTujuan dari tugas akhir ini adalah

    merancang dan membuat aplikasi sistem pakaryang mampu mendiagnosa penyakit fisik akibatkerja sehingga pengguna bisa mendapatkan

    informasi tentang penyebab, penyakit, gejala,pengobatan dan upaya pencegahannya sehinggameningkatkan derajat kesehatan pekerja agardiperoleh tenaga kerja yang sehat dan produktif.

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Penyakit Fisik Akibat KerjaPenyakit Fisik Akibat Kerja

    adalah penyakit fisik yang disebabkan oleh

    pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun

    lingkungan kerja. Dalam melakukan pekerjaan

    apapun, sebenarnya kita berisiko untuk

    mendapatkan gangguan Kesehatan ataupenyakit yang ditimbulkan oleh penyakit

    tersebut. Oleh karena itu, penyakit fisik akibat

    kerja adalah penyakit fisik yang disebabkan

    oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses

    maupun lingkungan kerja.

    Penyakit fisik akibat kerja dapat dicegah,dan berat ringannya penyakit yang disebabkanpekerjaan tergantung dari jenis dan tingkatpenyakitnya.

    B. Identifikasi Penyakit Fisik Akibat Kerja

    Setelah dilakukan analisa data padaperancangan sistem ini telah diperoleh 12 data

    penyakit yang paling sering menyerang pekerja,yaitu :1. Kerusakan indra pendengaran adalah

    kerusakan pada telinga yang menyebabkanberkurangnya kualitas mendengar /mendeteksi suara bahkan sampai hilangnyakemampuan untuk mendengar danterganggunya keseimbangan tubuh.

    2. Agioneorosis / fenomena pseudo Reynoudadalah suatu keadaan dimana arteri-arteri

    kecil biasanya di jari tangan dan jari kaki

    mengalami kejang, menyebabkan kulit

  • 7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik

    3/8

    Aplikasi Identifikasi Penyakit Fisik Akibat Kerja

    13

    menjadi pucat atau timbul bercak berwarnamerah sampai biru.

    3. Heat rash adalah tekanan panas yangditerima tubuh yang merupakan kombinasi

    dari kerja fisik, faktor lingkungan dan

    faktor pakaian yang terlihat sebagai bentol-bentol kecil merah, hal ini terjadi akibatsumbatan kelenjar keringat danpenyimpanan keringat.

    4. Kelelahan karena panas adalah gangguanpada kemampuan motorik dalam kondisipanas. Gerakan tubuh menjadi lambat dancenderung kehilangan konsentrasi.

    5. Kejang panas adalah kekejangan otot yangdiikuti penurunan sodium klorida dalamdarah sampai di bawah tingkat kritis. Dapatterjadi sendiri atau bersama dengan

    kelelahan panas, kekejangan timbul secara

    mendadak.6. Sengatan panas adalah kerusakan serius

    yang bekaitan dengan kesalahan pada pusatpengatur suhu tubuh. Pada kondisi ini,mekanisme pengatur suhu tidak berfungsilagi disertai hambatan proses penguapansecara tiba-tiba. Tingkat kerja cenderung

    mengatur sendiri, yakni pekerja akan secaratiba-tiba menurunkan tingkat pekerjaannya

    bila dia merasakan panas berlebihan,kecuali untuk pemadaman kebakaran danpekerjaan penyelamatan, karena tekananpsikologi akan mengatasi kondisi normal.

    7. Radang dingin adalah kondisi medis yangditandai dengan timbulnya rasa dingin, matirasa dan tampak berwarna putih padadaerah yang terkena disertai dengan sensasigatal atau kesemutan akibat pembekuanpada kulit dan jaringan di bawahnya.

    8. Dekompresi atau penyakit kaison adalahsuatu penyakit / kelainan yang disebabkanoleh pelepasan dan pengembangangelembung-gelembung gas dari fase larutdalam darah / jaringan akibat penurunan

    tekanan di sekitarnya. Fenomena ini seringterjadi di daerah kepulauan yang banyak

    memiliki sumber daya manusia sebagaipenyelam alam, dimana denganketerbatasan pengetahuan sering terjadikecelakaan penyelaman.

    9. Gangguan penglihatan, kerusakan mata

    adalah kelainan pada mata yang dapatmempengaruhi penglihatan.

    10. Kanker adalah penyakit yang ditandaidengan kelainan siklus sel khas yangmenimbulkan kemampuan sel untuktumbuh tidak terkendali, menyerangjaringan biologis di dekatnya, danbermigrasi ke jaringan tubuh yang lain

    melalui sirkulasi darah atau sistem kelenjar;

    dan kemandulan adalah ketidakmampuanseseorang mempunyai anak.

    11. Konjungtivitis adalah suatu peradanganatau infeksi membran transparan yangmelapisi kelopak mata dan bagian dari bola

    mata.12. Katarak lensa mata adalah kerusakan mata

    yang menyebabkan lensa mata berselaputdan keruh.

    C. Sistem PakarPrinsip Sistem pakar adalah sebuah

    perangkat lunak komputer yang memiliki basispengetahuan untuk domain tertentu danmenggunakan penalaran inferensi menyerupaiseorang pakar dalam memecahkan masalah.Sistem pakar adalah sebuah teknik inovatif baru

    dalam menangkap dan memadukan

    pengetahuan. Kekuatannya terletak padakemampuannya memecahkan masalah-masalahpraktis pada saat sang pakar berhalangan.Kemampuan sistem pakar ini karenadidalamnya terdapat basis pengetahuan yangberupa pengetahuan non formal yang sebagianbesar berasal dari pengalaman, bukan dari text

    book. Pengetahuan ini diperoleh seorang pakarberdasarkan pengalamannya bekerja selamabertahun-tahun pada sebuah bidang keahliantertentu. Pemecahan dari masalah, dan sistempakar adalah satu jalan untuk mendapatkanpemecahan masalah, secara lebih cepat dan

    mudah. Sebuah program system pakar terdiriatas komponen-komponen sebagai berikut :

    D. Faktor Kepastian (Certainty Factor)Faktor kepastian (certainty factor)

    diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanandalam pembuatan MYCIN. Certainty factor(CF) merupakan nilai parameter klinis yangdiberikan MYCIN untuk menunjukkanbesarnya kepercayaan.

    E. Forward ChainingStrategi inferensi yang dimulai dengan

    sekumpulan fakta-fakta pengetahuan,

  • 7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik

    4/8

    Jurnal Manajemen Informatika. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015

    14

    memperoleh fakta-fakta baru menggunakanaturan-aturan dimana premis-premis sesuai

    dengan fakta-fakta pengetahuan, danmeneruskan prosesnya sampai sebuah tujuan

    yang ditetapkan telah tercapai. (Durkin, 1994).

    F. Microsoft Visual Studio C# (C Sharp)Microsoft Visual Studio merupakan

    sebuah perangkat lunak lengkap yang dapatdigunakan untuk melakukan pengembanganaplikasi, baik itu aplikasi bisnis, aplikasipersonal, ataupun komponen aplikasinya, dalambentuk aplikasi console, aplikasi Windows,ataupun aplikasi Web. Visual Studio mencakupkompiler, SDK, Integrated Development

    Environment (IDE), dan dokumentasi(umumnya berupa MSDN Library). Kompileryang dimasukkan ke dalam paket Visual Studio

    antara lain Visual C++, Visual C#, Visual Basic,Visual Basic .NET, Visual InterDev, VisualJ++, Visual J#, Visual FoxPro, dan VisualSourceSafe.

    G. Microsoft AccessMicrosoft Access merupakan software

    pengolahan database yang berjalan dibawahsistem windows. Microsoft Access memilikibeberapa kemampuan seperti dalam relationdatabase management sistem. Kemampuanuntuk melakukan relasi pada tabel satu denganyang lain, memudahkan dalam pencarian dan

    pembuatan informasi dari data yang ada.

    METODE REKAYASA

    A. Analisa SistemSelama ini dalam mendiagnosa penyakit

    fisik akibat kerja yaitu dengan cara seorangdokter melihat gejala-gejala yang dirasakanserta yang nampak pada pasien. Dari gejala-gejala yang dialami dan yang nampak tadi barudokter bisa menyimpulkan penyakit apa yang

    dialami dan pengobatan apa yang cocok untuk

    pasien tersebut. Untuk mendapatkan gejala-gejala yang dialami oleh pasien, doktermemiliki suatu cara yaitu dengan memberikanpertanyaan-pertanyaan seputar yang dirasakanoleh pasien dan melihat gejala-gejala yang

    tampak pada tubuh pasien, dari jawaban-jawaban tersebut nantinya akan digunakan

    seorang dokter dalam menyimpulkan penyakitapa yang dialami oleh pasien.1. Pemahaman Kebutuhan Sistem

    a. Gambaran SistemDalam mendiagnosa penyakit fisikakibat kerja, dapat menggunakan

    aplikasi ini dengan mengetahui gejala

    sebagai input serta jenis penyakitsebagai hasil. Penggunaan aplikasi ini

    berdasarkan narasumber yang diterimadari kasus di lapangan, berdasarkan

    informasi gejala yang ditemukan

    selanjutnya dianalisa untukmenentukan jenis penyakit besertasolusinya.

    b. Permasalahan DataDalam aplikasi sistem pakaridentifikasi penyakit fisik akibat kerjaterdapat admin dan pekerja sebagaipengguna aplikasi. Dalam aplikasi ini,admin menggunakan hak akses untukmenambahkan, merubah maupunmenghapus data yang kemudian akandiproses oleh sistem aplikasi,sedangkan pekerja hanya dapat

    melakukan diagnose penyakit saja.Adapun sasaran dari aplikasi ini adalahuntuk menentukan hasil yang tepatsebagai solusi penyakit fisik akibatkerja.

    c. Kebutuhan FungsionalPada aplikasi sistem pakar identifikasi

    penyakit fisik akibat kerjamenggunakan metode certainty factor

    ini, hal pertama yang dilakukan adalahmempersiapkan data yang akan diolah.Data yang digunakan yaitu data yangdiperoleh dari buku Dasar-Dasar

    Keperawatan Kesehatan Masyarakatyang sudah dibenarkan oleh dokterumum yang bernama Dr. Vitria Ismaberupa data gejala, penyakit,

    pengobatan, dan pencegahan. Setelahdata diperoleh, dilakukan prosespencarian sesuai dengan rule pada datagejala. Admin dapat mengisikan datapenyakit yang baru pada data masteryang selanjutnya disimpan dalamdatabase dan pada data master ini

    secara langsung jenis penyakit akantersedia dengan form diagnosa.

    d. Kebutuhan Non Fungsional1) Perangkat Keras

    Beberapa perangkat keras(hardware) yang dibutuhkanadalah sebagai berikut :a) Komputer Intel Atomb) LCD Monitor 10c) RAM 2GBd) Keyboarde) Mouse

    2) Perangkat LunakPerangkat lunak yang digunakandalam mengimplementasikan

    sistem pakar identifikasi penyakit

  • 7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik

    5/8

    Aplikasi Identifikasi Penyakit Fisik Akibat Kerja

    15

    fisik akibat kerja adalah sebagaiberikut :

    a) Windows 7b) Microsoft Visual Studio 2008

    c) Microsoft Access 2007

    2. Pemahaman DataPada sistem pakar identifikasi penyakitfisik akibat kerja terdapat data gejala, jenispenyakit, pengobatan, penyebab danpencegahan penyakit. Data gejala dihitungberdasarkan rule untuk mengetahui jenispenyakit.

    B. Metode Yang DigunakanAplikasi ini menggunakan metode

    faktor kepastian (certainty factor). Basis

    pengetauan terdiri dari fakta dan aturan. Fakta

    didapat dari pengetahuan kepakaran di bidang

    penyakit fisik akibat kerja, buku-buku

    kesehatan, internet dan literatur lain yang

    berkaitan dengan penyakit fisik akibat kerja.

    Sedangkan aturan yang dipakai dengan

    memperhatikan nilai CF (Certainty Factor) yang

    diberikan oleh dokter. Rumus umum

    menentukan Certainty Factor adalah sebagai

    berikut:

    C. Desain SistemDesain Flowchart Aplikasi Untuk Pasien :

    Desain Flowchart Aplikasi Untuk Admin :

    CF[h,e] = MB[h,e] MD[H,E]

    Keterangan :

    CF[h,e] = faktor kepastian

    MB[h,e] = ukuran kepercayaan terhadap

    hipotesis h, jika diberikan evidence e (antara 0

    dan 1)

    MD[h,e] = ukuran ketidakpercayaan terhadap

    evidence h, jika diberikan evidence e (antara 0

    dan 1)

    Pada sistem pakar diagnosa penyakit fisik akibat

    kerja ini, ukuran ketidakpercayaan diabaikan

    atau dianggap nol. Nilai CF diberikan pada tiap

    gejala yang menyertai suatu penyakit, sehingga

    didapat banyak nilai CF untuk tiap gejala.Untuk menentukan nilai CF akhir pada suatu

    diagnosa maka menggunakan rumus CF paralel

    sebagai berikut:

    CF[h,e1^e2] = CF[h,e1] + CF[h,e2] . (1 CF[h,e1])

    Keterangan :

    CF[h,e1^e2] = faktor kepastian paralel

    CF[h,e1]= ukuran kepercayaan terhadap

    hipotesis h, jika diberikan evidence e pertama

    (antara 0 dan 1)

    CF[h,e2]= ukuran kepercayaan terhadaphipotesis h, jika diberikan evidence e kedua(antara 0 dan 1)

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pembahasan Program

    Implementasi program adalah

    implementasi dari analisis dan desain sistemyang dibuat sebelumya. Sehingga dengan

    adanya implementasi ini dapat dipahami jalanya

    suatu sistem pakar medis untuk identifikasi

    penyakit fisik akibat kerja menggunakan

    metode CF (Certainty Factor) dengan jelas.

    Berikut ini akan dijelaskan tentang

    penggunaan aplikasi ini yang terdiri daribeberapa bagian, antara lain :

  • 7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik

    6/8

    Jurnal Manajemen Informatika. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015

    16

    1. Home (Menu Utama)

    Form ini adalah Home atau Menu Utamapada aplikasi ini. Aplikasi ini ditujukan

    untuk 2 macam user, yaitu Pekerja (Pasien)dan Admin (Dokter). Pada form ini, semuauser bisa mengakses icon "TentangAplikasi", "Pengetahuan", "Bantuan" dan"Keluar".

    2. Form Tentang Aplikasi

    Form ini hanya berisi info tentang apa judul

    aplikasi yang dijadikan tugas akhir ini sertaberisi data mahasiswa yang membuataplikasi ini. Dalam 5 detik, form ini akanotomatis kembali ke form Home.

    3. Form Pengetahuan

    Form ini berisi tentang info seputarPenyakit Fisik Akibat Kerja. Di dalamnya,berisi definisi penyakit fisik akibat kerja,macam-macam penyakit fisik akibat kerjabeserta penjelasannya, uraian penyakit yangbukan disebabkan pekerjaan, penjelasanupaya-upaya pencegahan penyakit fisikakibat kerja, dan penjelasan bagaimanalingkungan kerja yang sehat, dan semua itu

    berada pada tab yang berbeda-beda.4. Form Registrasi

    Form ini ditujukan untuk pekerja ataupasien yang akan melakukan diagnosapenyakit. Pasien diharuskan mendaftar

    dahulu sebelum melakukan diagnosapenyakit.

    5. Form Diagnosa

    Form ini ditujukan untuk pekerja atau

    pasien. Saat akan memulai diagnosa, namapasien akan secara otomatis tertera padabagian atas form. Berikut adalah navigasipada form

    6. Form Hasil Diagnosa

    Form ini adalah form yang menunjukkanhasil diagnosa yang dilakukan pekerja ataupasien pada form Diagnosa sebelumnya.Disini akan terlihat data pasien beserta hasilpenyakit apa yang diderita pekerja denganpenyebab, pengobatan, pencegahan, faktorkepastian dari penyakit tersebut, dan juga

    keterangan tambahan tentang persentasefaktor kepastian penyakit lain apabilapasien menderita gejala yang menunjukkanbahwa pasien mengidap penyakit melebihi

    satu.

  • 7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik

    7/8

    Aplikasi Identifikasi Penyakit Fisik Akibat Kerja

    17

    7. Form Login

    Form ini untuk login admin atau dokteruntuk mengakses atau mengolah datamaster aplikasi ini.

    8. Form Halaman Admin

    Halaman ini hanya bisa diakses oleh admin

    atau dokter. Di dalamnya, berisi data-datatentang penyakit, gejala, pasien, diagnosa,aturan, dan daftar siapa yang bisa login.

    9. Form Data Master

    Form ini berisi data-data master darimasing-masing data pada aplikasi ini, yanghanya bisa diakses oleh admin atau dokter.

    10. Form Bantuan

    Form ini berisi bantuan tentang aplikasiIdentifikasi Penyakit Fisik Akibat Kerja ini.

    Bantuan yang user ingin ketahui dari setiapform, tersedia dalam bentuk tab sehingga

    akan lebih mudah dan cepat dalam mencariinformasi seputar penggunaan aplikasi ini.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Simpulan

    Penanganan tenaga medis terhadappasien masih memiliki beberapa permasalahan

    diantaranya kurangnya tenaga medis spesialispenyakit fisik akibat kerja dan lambatnyapelayanan terhadap pasien. Dengan adanyapermasalahan tersebut maka diterapkanlahmetode certainty factor dalam sistem diagnosapenyakit fisik akibat kerja untuk memberikan

    hasil tingkat keakuratan penyakit. Sistemdiagnosa penyakit fisik akibat kerja ini

    menggunakan metode certainty factor untukmetode aplikasi diagnosa ini dan juga

    menggunakan forward chaining untuk alurnya,yang akan melakukan penelusuran apabilafaktanya benar maka akan melakukanpenelusuran kedalam, dan jika faktanya salah

    maka sistem akan melakukan penelusurankesimpul akar terdekat. Sehingga menghasilkan

    sebuah diagnosa penyakit fisik akibat kerja,serta memberikan rekomendasi berupa carapencegahan dan pengobatan sesuai dengangejala yang diderita oleh pasien.

    Saran

    Sistem diagnosa penyakit fisik akibatkerja ini sangatlah berpengaruh terhadap tenagamedis penyakit fisik akibat kerja, sehingganyauntuk pengembangan kedepannya diharapkandapat menambahkan pengetahuan yang lebihlengkap dan terbaru tentang gejala dan jenispenyakit fisik akibat kerja dari dokter yang

    berbeda, agar selalu menyajikan informasiterkini seiring dengan perkembangan ilmu

    kedokteran dengan menggunakan metode lain.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anizar. (2009). Teknik Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta :Graha Ilmu.

    Effendy, Nasrul. (1998). Dasar-DasarKeperawatan Kesehatan Masyarakat.

    Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

    Kesehatan Kerja (K3),(http://www.labparahita.com/web/k3/,diakses pada tanggal 30 Agustus 2013).

    Laboraturim komputer dasar 1 & 2 unpad,Modul C#,

    (http://ito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Pub

  • 7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik

    8/8

    Jurnal Manajemen Informatika. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015

    18

    lications/files/1636/modul+C%23.pdf,diakses pada tanggal 23 Agustus 2013).

    Langkah Diagnosis Penyakit Akibat Kerja,

    (http://hiperkes.wordpress.com/2008/040

    4/langkah-diagnosis-penyakit-akibat-kerja/, diakses pada tanggal 30 Agustus2013).

    Makalah Penyakit Akibat Kerja,(http://nahrowy.wordpress.com/2013/01/31/makalah-penyakit-akibat-kerja-pak/,diakses pada tanggal 30 Agustus 2013).

    Nimpoeno, John. (1985). Penyakit-PenyakitAkibat Kerja. Jakarta : Grafindo Utama.

    Ramli, Soehatman. (2010). Sistem Manajemen

    Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS18001. Jakarta : Dian Rakyat.

    Ridley, John. (2008). Kesehatan danKeselamatan Kerja. Jakarta : Erlangga.

    Rohajawati, Siti, Rina Supriyati. (2010). SistemPakar : Diagnosis Penyakit Unggasdengan Metode Certainty Factor. Bogor :Universitas Pakuan.

    Sadewo, Adhi. (2010). Perancangan dan

    Implementasi Sistem Pakar untuk

    Analisa Penyakit Dalam. Semarang :Universitas Diponegoro