Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik
-
Upload
widi-widurai -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik
-
7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik
1/8
-
7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik
2/8
Jurnal Manajemen Informatika. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015
12
PENDAHULUANA. Latar Belakang
Masalah keselamatan dan kesehatankerja adalah masalah dunia. Bekerja dimanapunselalu ada risiko terkena penyakit akibat kerja,
baik didarat, laut, udara, bekerja disektor jasa,industri, rumah sakit, pertanian, kehutanan,
kesehatan, transportasi maupun laboratorium.Demikian pula halnya penggunaan teknologi diberbagai sektor kegiatan usaha yang dapatmengakibatkan semakin tingginya resiko yangdapat mengancam keselamatan, kesehatan dankesejahteraan tenaga kerja.
Selama ini, identifikasi penyakit fisikakibat kerja jarang dilakukan oleh pekerjasendiri. Identifikasi selama ini dilakukan secara
manual, dengan selalu membutuhkan tenagaahli atau dokter untuk bisa mengetahui penyakit
apa, apa penyebabnya, dan bagaimanapencegahan dari penyakit tersebut berdasarkangejala yang pekerja rasakan. Dengan adanyaaplikasi ini, pekerja dengan sendirinya bisa
mengidentifikasi penyakit fisik akibat kerjasecara mudah dan praktis melalui aplikasi.
Dengan perkembangan teknologi yangsangat modern, maka dikembangkan pula suatuteknologi yang mampu mengadopsi caraberfikir manusia yaitu teknologi ArtificialIntelligence atau kecerdasan buatan. Sistempakar adalah salah satu bagian dari kecerdasan
buatan yang menggabungkan pengetahuan dan
penelusuran data untuk memecahkan masalahyang memerlukan keahlian manusia. Tujuandari sistem pakar sebenarnya bukan untukmenggantikan peran manusia, tetapi untukmempresentasikan pengetahuan manusia dalambentuk sistem, sehingga dapat digunakan olehorang banyak. Sistem pakar akan memberikansolusi yang memuaskan layaknya seorang
pakar. Sistem pakar dibuat pada wilayahpengetahuan tertentu untuk suatu kepakarantertentu yang mendekati kemampuan manusiapada salah satu bidang yang spesifik.
Berdasarkan hal di atas, tentu dengan
mengandalkan kemajuan di bidang teknologidan informasi, kiranya pengembangan sebuah
Rancang Bangun Sistem Pakar IdentifikasiPenyakit Fisik Akibat Kerja menjadi sangat
penting guna memberikan sosialisasi kepadapekerja menyangkut dunia kesehatan. Pemilihanmasalah menyangkut jenis penyakit penyakitfisik akibat kerja sebagai sampel penelitian padaprogram aplikasi bidang medis ini adalahkenyataan bahwa penyakit penyakit
merupakan ada jenis penyakit yang ringan danjuga ada yang cukup berbahaya.
B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang di
atas, maka dapat dirumuskan permasalahanyaitu bagaimana membuat aplikasi sistem pakaryang dapat membantu dalam mengidentifikasi
penyakit fisik akibat kerja?
C. Batasan MasalahAda beberapa batasan masalah dalam
penyusunan Tugas Akhir ini, yaitu aplikasisistem ini hanya untuk mengidentifikasi
penyakit akibat kerja golongan fisik.
D. TujuanTujuan dari tugas akhir ini adalah
merancang dan membuat aplikasi sistem pakaryang mampu mendiagnosa penyakit fisik akibatkerja sehingga pengguna bisa mendapatkan
informasi tentang penyebab, penyakit, gejala,pengobatan dan upaya pencegahannya sehinggameningkatkan derajat kesehatan pekerja agardiperoleh tenaga kerja yang sehat dan produktif.
KAJIAN PUSTAKA
A. Penyakit Fisik Akibat KerjaPenyakit Fisik Akibat Kerja
adalah penyakit fisik yang disebabkan oleh
pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun
lingkungan kerja. Dalam melakukan pekerjaan
apapun, sebenarnya kita berisiko untuk
mendapatkan gangguan Kesehatan ataupenyakit yang ditimbulkan oleh penyakit
tersebut. Oleh karena itu, penyakit fisik akibat
kerja adalah penyakit fisik yang disebabkan
oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses
maupun lingkungan kerja.
Penyakit fisik akibat kerja dapat dicegah,dan berat ringannya penyakit yang disebabkanpekerjaan tergantung dari jenis dan tingkatpenyakitnya.
B. Identifikasi Penyakit Fisik Akibat Kerja
Setelah dilakukan analisa data padaperancangan sistem ini telah diperoleh 12 data
penyakit yang paling sering menyerang pekerja,yaitu :1. Kerusakan indra pendengaran adalah
kerusakan pada telinga yang menyebabkanberkurangnya kualitas mendengar /mendeteksi suara bahkan sampai hilangnyakemampuan untuk mendengar danterganggunya keseimbangan tubuh.
2. Agioneorosis / fenomena pseudo Reynoudadalah suatu keadaan dimana arteri-arteri
kecil biasanya di jari tangan dan jari kaki
mengalami kejang, menyebabkan kulit
-
7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik
3/8
Aplikasi Identifikasi Penyakit Fisik Akibat Kerja
13
menjadi pucat atau timbul bercak berwarnamerah sampai biru.
3. Heat rash adalah tekanan panas yangditerima tubuh yang merupakan kombinasi
dari kerja fisik, faktor lingkungan dan
faktor pakaian yang terlihat sebagai bentol-bentol kecil merah, hal ini terjadi akibatsumbatan kelenjar keringat danpenyimpanan keringat.
4. Kelelahan karena panas adalah gangguanpada kemampuan motorik dalam kondisipanas. Gerakan tubuh menjadi lambat dancenderung kehilangan konsentrasi.
5. Kejang panas adalah kekejangan otot yangdiikuti penurunan sodium klorida dalamdarah sampai di bawah tingkat kritis. Dapatterjadi sendiri atau bersama dengan
kelelahan panas, kekejangan timbul secara
mendadak.6. Sengatan panas adalah kerusakan serius
yang bekaitan dengan kesalahan pada pusatpengatur suhu tubuh. Pada kondisi ini,mekanisme pengatur suhu tidak berfungsilagi disertai hambatan proses penguapansecara tiba-tiba. Tingkat kerja cenderung
mengatur sendiri, yakni pekerja akan secaratiba-tiba menurunkan tingkat pekerjaannya
bila dia merasakan panas berlebihan,kecuali untuk pemadaman kebakaran danpekerjaan penyelamatan, karena tekananpsikologi akan mengatasi kondisi normal.
7. Radang dingin adalah kondisi medis yangditandai dengan timbulnya rasa dingin, matirasa dan tampak berwarna putih padadaerah yang terkena disertai dengan sensasigatal atau kesemutan akibat pembekuanpada kulit dan jaringan di bawahnya.
8. Dekompresi atau penyakit kaison adalahsuatu penyakit / kelainan yang disebabkanoleh pelepasan dan pengembangangelembung-gelembung gas dari fase larutdalam darah / jaringan akibat penurunan
tekanan di sekitarnya. Fenomena ini seringterjadi di daerah kepulauan yang banyak
memiliki sumber daya manusia sebagaipenyelam alam, dimana denganketerbatasan pengetahuan sering terjadikecelakaan penyelaman.
9. Gangguan penglihatan, kerusakan mata
adalah kelainan pada mata yang dapatmempengaruhi penglihatan.
10. Kanker adalah penyakit yang ditandaidengan kelainan siklus sel khas yangmenimbulkan kemampuan sel untuktumbuh tidak terkendali, menyerangjaringan biologis di dekatnya, danbermigrasi ke jaringan tubuh yang lain
melalui sirkulasi darah atau sistem kelenjar;
dan kemandulan adalah ketidakmampuanseseorang mempunyai anak.
11. Konjungtivitis adalah suatu peradanganatau infeksi membran transparan yangmelapisi kelopak mata dan bagian dari bola
mata.12. Katarak lensa mata adalah kerusakan mata
yang menyebabkan lensa mata berselaputdan keruh.
C. Sistem PakarPrinsip Sistem pakar adalah sebuah
perangkat lunak komputer yang memiliki basispengetahuan untuk domain tertentu danmenggunakan penalaran inferensi menyerupaiseorang pakar dalam memecahkan masalah.Sistem pakar adalah sebuah teknik inovatif baru
dalam menangkap dan memadukan
pengetahuan. Kekuatannya terletak padakemampuannya memecahkan masalah-masalahpraktis pada saat sang pakar berhalangan.Kemampuan sistem pakar ini karenadidalamnya terdapat basis pengetahuan yangberupa pengetahuan non formal yang sebagianbesar berasal dari pengalaman, bukan dari text
book. Pengetahuan ini diperoleh seorang pakarberdasarkan pengalamannya bekerja selamabertahun-tahun pada sebuah bidang keahliantertentu. Pemecahan dari masalah, dan sistempakar adalah satu jalan untuk mendapatkanpemecahan masalah, secara lebih cepat dan
mudah. Sebuah program system pakar terdiriatas komponen-komponen sebagai berikut :
D. Faktor Kepastian (Certainty Factor)Faktor kepastian (certainty factor)
diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanandalam pembuatan MYCIN. Certainty factor(CF) merupakan nilai parameter klinis yangdiberikan MYCIN untuk menunjukkanbesarnya kepercayaan.
E. Forward ChainingStrategi inferensi yang dimulai dengan
sekumpulan fakta-fakta pengetahuan,
-
7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik
4/8
Jurnal Manajemen Informatika. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015
14
memperoleh fakta-fakta baru menggunakanaturan-aturan dimana premis-premis sesuai
dengan fakta-fakta pengetahuan, danmeneruskan prosesnya sampai sebuah tujuan
yang ditetapkan telah tercapai. (Durkin, 1994).
F. Microsoft Visual Studio C# (C Sharp)Microsoft Visual Studio merupakan
sebuah perangkat lunak lengkap yang dapatdigunakan untuk melakukan pengembanganaplikasi, baik itu aplikasi bisnis, aplikasipersonal, ataupun komponen aplikasinya, dalambentuk aplikasi console, aplikasi Windows,ataupun aplikasi Web. Visual Studio mencakupkompiler, SDK, Integrated Development
Environment (IDE), dan dokumentasi(umumnya berupa MSDN Library). Kompileryang dimasukkan ke dalam paket Visual Studio
antara lain Visual C++, Visual C#, Visual Basic,Visual Basic .NET, Visual InterDev, VisualJ++, Visual J#, Visual FoxPro, dan VisualSourceSafe.
G. Microsoft AccessMicrosoft Access merupakan software
pengolahan database yang berjalan dibawahsistem windows. Microsoft Access memilikibeberapa kemampuan seperti dalam relationdatabase management sistem. Kemampuanuntuk melakukan relasi pada tabel satu denganyang lain, memudahkan dalam pencarian dan
pembuatan informasi dari data yang ada.
METODE REKAYASA
A. Analisa SistemSelama ini dalam mendiagnosa penyakit
fisik akibat kerja yaitu dengan cara seorangdokter melihat gejala-gejala yang dirasakanserta yang nampak pada pasien. Dari gejala-gejala yang dialami dan yang nampak tadi barudokter bisa menyimpulkan penyakit apa yang
dialami dan pengobatan apa yang cocok untuk
pasien tersebut. Untuk mendapatkan gejala-gejala yang dialami oleh pasien, doktermemiliki suatu cara yaitu dengan memberikanpertanyaan-pertanyaan seputar yang dirasakanoleh pasien dan melihat gejala-gejala yang
tampak pada tubuh pasien, dari jawaban-jawaban tersebut nantinya akan digunakan
seorang dokter dalam menyimpulkan penyakitapa yang dialami oleh pasien.1. Pemahaman Kebutuhan Sistem
a. Gambaran SistemDalam mendiagnosa penyakit fisikakibat kerja, dapat menggunakan
aplikasi ini dengan mengetahui gejala
sebagai input serta jenis penyakitsebagai hasil. Penggunaan aplikasi ini
berdasarkan narasumber yang diterimadari kasus di lapangan, berdasarkan
informasi gejala yang ditemukan
selanjutnya dianalisa untukmenentukan jenis penyakit besertasolusinya.
b. Permasalahan DataDalam aplikasi sistem pakaridentifikasi penyakit fisik akibat kerjaterdapat admin dan pekerja sebagaipengguna aplikasi. Dalam aplikasi ini,admin menggunakan hak akses untukmenambahkan, merubah maupunmenghapus data yang kemudian akandiproses oleh sistem aplikasi,sedangkan pekerja hanya dapat
melakukan diagnose penyakit saja.Adapun sasaran dari aplikasi ini adalahuntuk menentukan hasil yang tepatsebagai solusi penyakit fisik akibatkerja.
c. Kebutuhan FungsionalPada aplikasi sistem pakar identifikasi
penyakit fisik akibat kerjamenggunakan metode certainty factor
ini, hal pertama yang dilakukan adalahmempersiapkan data yang akan diolah.Data yang digunakan yaitu data yangdiperoleh dari buku Dasar-Dasar
Keperawatan Kesehatan Masyarakatyang sudah dibenarkan oleh dokterumum yang bernama Dr. Vitria Ismaberupa data gejala, penyakit,
pengobatan, dan pencegahan. Setelahdata diperoleh, dilakukan prosespencarian sesuai dengan rule pada datagejala. Admin dapat mengisikan datapenyakit yang baru pada data masteryang selanjutnya disimpan dalamdatabase dan pada data master ini
secara langsung jenis penyakit akantersedia dengan form diagnosa.
d. Kebutuhan Non Fungsional1) Perangkat Keras
Beberapa perangkat keras(hardware) yang dibutuhkanadalah sebagai berikut :a) Komputer Intel Atomb) LCD Monitor 10c) RAM 2GBd) Keyboarde) Mouse
2) Perangkat LunakPerangkat lunak yang digunakandalam mengimplementasikan
sistem pakar identifikasi penyakit
-
7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik
5/8
Aplikasi Identifikasi Penyakit Fisik Akibat Kerja
15
fisik akibat kerja adalah sebagaiberikut :
a) Windows 7b) Microsoft Visual Studio 2008
c) Microsoft Access 2007
2. Pemahaman DataPada sistem pakar identifikasi penyakitfisik akibat kerja terdapat data gejala, jenispenyakit, pengobatan, penyebab danpencegahan penyakit. Data gejala dihitungberdasarkan rule untuk mengetahui jenispenyakit.
B. Metode Yang DigunakanAplikasi ini menggunakan metode
faktor kepastian (certainty factor). Basis
pengetauan terdiri dari fakta dan aturan. Fakta
didapat dari pengetahuan kepakaran di bidang
penyakit fisik akibat kerja, buku-buku
kesehatan, internet dan literatur lain yang
berkaitan dengan penyakit fisik akibat kerja.
Sedangkan aturan yang dipakai dengan
memperhatikan nilai CF (Certainty Factor) yang
diberikan oleh dokter. Rumus umum
menentukan Certainty Factor adalah sebagai
berikut:
C. Desain SistemDesain Flowchart Aplikasi Untuk Pasien :
Desain Flowchart Aplikasi Untuk Admin :
CF[h,e] = MB[h,e] MD[H,E]
Keterangan :
CF[h,e] = faktor kepastian
MB[h,e] = ukuran kepercayaan terhadap
hipotesis h, jika diberikan evidence e (antara 0
dan 1)
MD[h,e] = ukuran ketidakpercayaan terhadap
evidence h, jika diberikan evidence e (antara 0
dan 1)
Pada sistem pakar diagnosa penyakit fisik akibat
kerja ini, ukuran ketidakpercayaan diabaikan
atau dianggap nol. Nilai CF diberikan pada tiap
gejala yang menyertai suatu penyakit, sehingga
didapat banyak nilai CF untuk tiap gejala.Untuk menentukan nilai CF akhir pada suatu
diagnosa maka menggunakan rumus CF paralel
sebagai berikut:
CF[h,e1^e2] = CF[h,e1] + CF[h,e2] . (1 CF[h,e1])
Keterangan :
CF[h,e1^e2] = faktor kepastian paralel
CF[h,e1]= ukuran kepercayaan terhadap
hipotesis h, jika diberikan evidence e pertama
(antara 0 dan 1)
CF[h,e2]= ukuran kepercayaan terhadaphipotesis h, jika diberikan evidence e kedua(antara 0 dan 1)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Program
Implementasi program adalah
implementasi dari analisis dan desain sistemyang dibuat sebelumya. Sehingga dengan
adanya implementasi ini dapat dipahami jalanya
suatu sistem pakar medis untuk identifikasi
penyakit fisik akibat kerja menggunakan
metode CF (Certainty Factor) dengan jelas.
Berikut ini akan dijelaskan tentang
penggunaan aplikasi ini yang terdiri daribeberapa bagian, antara lain :
-
7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik
6/8
Jurnal Manajemen Informatika. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015
16
1. Home (Menu Utama)
Form ini adalah Home atau Menu Utamapada aplikasi ini. Aplikasi ini ditujukan
untuk 2 macam user, yaitu Pekerja (Pasien)dan Admin (Dokter). Pada form ini, semuauser bisa mengakses icon "TentangAplikasi", "Pengetahuan", "Bantuan" dan"Keluar".
2. Form Tentang Aplikasi
Form ini hanya berisi info tentang apa judul
aplikasi yang dijadikan tugas akhir ini sertaberisi data mahasiswa yang membuataplikasi ini. Dalam 5 detik, form ini akanotomatis kembali ke form Home.
3. Form Pengetahuan
Form ini berisi tentang info seputarPenyakit Fisik Akibat Kerja. Di dalamnya,berisi definisi penyakit fisik akibat kerja,macam-macam penyakit fisik akibat kerjabeserta penjelasannya, uraian penyakit yangbukan disebabkan pekerjaan, penjelasanupaya-upaya pencegahan penyakit fisikakibat kerja, dan penjelasan bagaimanalingkungan kerja yang sehat, dan semua itu
berada pada tab yang berbeda-beda.4. Form Registrasi
Form ini ditujukan untuk pekerja ataupasien yang akan melakukan diagnosapenyakit. Pasien diharuskan mendaftar
dahulu sebelum melakukan diagnosapenyakit.
5. Form Diagnosa
Form ini ditujukan untuk pekerja atau
pasien. Saat akan memulai diagnosa, namapasien akan secara otomatis tertera padabagian atas form. Berikut adalah navigasipada form
6. Form Hasil Diagnosa
Form ini adalah form yang menunjukkanhasil diagnosa yang dilakukan pekerja ataupasien pada form Diagnosa sebelumnya.Disini akan terlihat data pasien beserta hasilpenyakit apa yang diderita pekerja denganpenyebab, pengobatan, pencegahan, faktorkepastian dari penyakit tersebut, dan juga
keterangan tambahan tentang persentasefaktor kepastian penyakit lain apabilapasien menderita gejala yang menunjukkanbahwa pasien mengidap penyakit melebihi
satu.
-
7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik
7/8
Aplikasi Identifikasi Penyakit Fisik Akibat Kerja
17
7. Form Login
Form ini untuk login admin atau dokteruntuk mengakses atau mengolah datamaster aplikasi ini.
8. Form Halaman Admin
Halaman ini hanya bisa diakses oleh admin
atau dokter. Di dalamnya, berisi data-datatentang penyakit, gejala, pasien, diagnosa,aturan, dan daftar siapa yang bisa login.
9. Form Data Master
Form ini berisi data-data master darimasing-masing data pada aplikasi ini, yanghanya bisa diakses oleh admin atau dokter.
10. Form Bantuan
Form ini berisi bantuan tentang aplikasiIdentifikasi Penyakit Fisik Akibat Kerja ini.
Bantuan yang user ingin ketahui dari setiapform, tersedia dalam bentuk tab sehingga
akan lebih mudah dan cepat dalam mencariinformasi seputar penggunaan aplikasi ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penanganan tenaga medis terhadappasien masih memiliki beberapa permasalahan
diantaranya kurangnya tenaga medis spesialispenyakit fisik akibat kerja dan lambatnyapelayanan terhadap pasien. Dengan adanyapermasalahan tersebut maka diterapkanlahmetode certainty factor dalam sistem diagnosapenyakit fisik akibat kerja untuk memberikan
hasil tingkat keakuratan penyakit. Sistemdiagnosa penyakit fisik akibat kerja ini
menggunakan metode certainty factor untukmetode aplikasi diagnosa ini dan juga
menggunakan forward chaining untuk alurnya,yang akan melakukan penelusuran apabilafaktanya benar maka akan melakukanpenelusuran kedalam, dan jika faktanya salah
maka sistem akan melakukan penelusurankesimpul akar terdekat. Sehingga menghasilkan
sebuah diagnosa penyakit fisik akibat kerja,serta memberikan rekomendasi berupa carapencegahan dan pengobatan sesuai dengangejala yang diderita oleh pasien.
Saran
Sistem diagnosa penyakit fisik akibatkerja ini sangatlah berpengaruh terhadap tenagamedis penyakit fisik akibat kerja, sehingganyauntuk pengembangan kedepannya diharapkandapat menambahkan pengetahuan yang lebihlengkap dan terbaru tentang gejala dan jenispenyakit fisik akibat kerja dari dokter yang
berbeda, agar selalu menyajikan informasiterkini seiring dengan perkembangan ilmu
kedokteran dengan menggunakan metode lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anizar. (2009). Teknik Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta :Graha Ilmu.
Effendy, Nasrul. (1998). Dasar-DasarKeperawatan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Kesehatan Kerja (K3),(http://www.labparahita.com/web/k3/,diakses pada tanggal 30 Agustus 2013).
Laboraturim komputer dasar 1 & 2 unpad,Modul C#,
(http://ito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Pub
-
7/26/2019 Rancang Bangun Diagnosis Penyakit Fisik
8/8
Jurnal Manajemen Informatika. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015
18
lications/files/1636/modul+C%23.pdf,diakses pada tanggal 23 Agustus 2013).
Langkah Diagnosis Penyakit Akibat Kerja,
(http://hiperkes.wordpress.com/2008/040
4/langkah-diagnosis-penyakit-akibat-kerja/, diakses pada tanggal 30 Agustus2013).
Makalah Penyakit Akibat Kerja,(http://nahrowy.wordpress.com/2013/01/31/makalah-penyakit-akibat-kerja-pak/,diakses pada tanggal 30 Agustus 2013).
Nimpoeno, John. (1985). Penyakit-PenyakitAkibat Kerja. Jakarta : Grafindo Utama.
Ramli, Soehatman. (2010). Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS18001. Jakarta : Dian Rakyat.
Ridley, John. (2008). Kesehatan danKeselamatan Kerja. Jakarta : Erlangga.
Rohajawati, Siti, Rina Supriyati. (2010). SistemPakar : Diagnosis Penyakit Unggasdengan Metode Certainty Factor. Bogor :Universitas Pakuan.
Sadewo, Adhi. (2010). Perancangan dan
Implementasi Sistem Pakar untuk
Analisa Penyakit Dalam. Semarang :Universitas Diponegoro