Rancang Bangun Aplikasi Ujian Berbasis Web Tingkat Sd...
Transcript of Rancang Bangun Aplikasi Ujian Berbasis Web Tingkat Sd...
1
Perancangan Model Evaluasi Pembelajaran Siswa Berbasis Web
Tingkat SD
(Studi Kasus DISHUBKOMINFO Salatiga) 1)Yudha Bagus Candra. M, 2) Ariya Dwika Cahyono,
3)Adriyanto Juliastomo Gundo.
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)[email protected], 2), 3) [email protected].
Abstract Examination or evaluation is one of the procedures performed by the institutions as a
reference or benchmark assessing extent to which students understand and comprehend
the assigned material. In test execution, required some of worksheet as a tool of test
execution an correcting answers manually by teacher, so process for determining resultof
the test will take a long time. With so many worksheets and questions,it will be difficult to
find a weakness of students because each students have a different understanding of the
maretial. Refet to this condition, a research was made to build an web based application
examination with PHP, MySql, and PURE CSS technology. With this application,
expected to assist teacher in evaluating student learning and analyzing strength and
weaknesss of students in the mastery of material. The application helps students to for
more quantify their own abilities because they don’t have to wait for the result of exam
caried out to find out the extent to which they understand material procided by the
teacher.
Keyword : Test, examination, PHP, MySQL, PURE CSS, web based, education.
Abstrak
Tes atau evaluasi adalah salah satu prosedur yang dilakukan oleh lembaga pendidikan
sebagai acuan atau tolak ukur dalam menilai sejauh mana siswa mengerti dan memahami
suatu materi yang diberikan. Pelaksanaan tes membutuhkan lembar kerja sebagai sarana
pelaksanaan tes dan melakukan pengoreksian jawaban secara manual yang biasanya
dilakukan oleh guru sehingga proses untuk menentukan hasil evaluasi akan berjalan lama.
Dengan lembar kerja yang sangat banyak dan soal yang banyak, akan sulit untuk guru
menemukan kelemahan siswa karena setiap siswa memiliki daya pemahaman terhadap
materi yang berbeda. Pada penelitian ini, akan akan dibangun sistem evaluasi berbasis
web dengan menggunakan teknologi PHP, MySQL dan PURE CSS. Dengan adanya
aplikasi ini dapat membantu guru dalam melakukan evaluasi belajar siswa dan melakukan
analisa terhadap kekurangan dan kelebihan siswa dalam penguasaan materi. Aplikasi
dapat membantu siswa untuk lebih mengukur kemampuannya sendiri karena tidak harus
menunggu hasil evaluasi yang dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana mereka
memahami materi yang diberikan guru.
Kata Kunci : Tes, evaluasi, PHP, MySQL, PURE CSS, berbasis web, pendidikan.
2
1. Pendahuluan.
Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang sangat penting untuk
menunjang pendidikan tingkat lanjut karena sekolah dasar merupakan dasar
dimana pada jenjang tersebut siswa dibentuk dasar dasar pendidikan untuk
dipersiapkan ke jenjang yang lebih lanjut. Semakin matang pendidikan pada
jenjang sekolah dasar, maka semakin menunjang pula persiapan siswa untuk maju
ke jenjang yang berikutnya.
Hadirnya teknologi dalam dunia pendidikan merupakan sebuah kemajuan
yang dapat mendorong mutu pendidikan. Pengolahan data dapat dilakukan efektif
dan efisien dengan menggunakan teknologi yang selalu berkembang. Proses
mendapatkan informasi juga dapat diperoleh dengan cepat. Sehubungan dengan
hal tersebut, pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan memegang peranan
penting mengingat pengolahan data dapat dilakukan dengan lebih efektif dan
efisien guna memperoleh data yang bermafaat sebagai bahan analisa untuk proses
selanjutnya.
Guru selaku pembimbing siswa dalam menjalani pendidikan dituntut
untuk dapat memberikan hasil maksimal dalam memberikan materi yang baik dan
mencapai hasil yang baik pula pada siswa. Guru harus dapat menganalisa
kemampuan siswa untuk mengetahui kelemahan siswa guna meningkatkan
kualitas siswa tersebut.
Kendala muncul dalam proses analisa pada siswa, karena banyaknya siswa
membuat guru kesulitan dalam menilai siswa satu per satu. Selain itu, untuk
mendapatkan analisa yang tepat maka diperlukan evaluasi belajar yang harus
dilakukan dengan frekuensi cukup. Hal ini juga menjadi kendala bagi para guru
mengingat untuk proses evaluasi diperlukan penyusunan soal sesuai tingkat
kesulitan, lembar jawab yang masih menggunakan media kertas, dan
pengoreksian jawaban yang masih dilakukan manual.
Melihat kendala yang dihadapi pada guru sekolah dasar tersebut,
DISHUBKOMINFO Salatiga selaku dinas yang bertanggung jawab terhadap
sarana prasarana teknologi dan informasi memiliki tujuan untuk membantu guru
dalam melakukan evaluasi terhadap siswa yaitu dengan adanya evaluasi belajar
siswa yang terkomputerisasi.
Kendala lain yang muncul adalah mayoritas guru sekolah dasar memeliki
kendala dalam menggunakan teknologi. Masih sedikit tenaga muda yang
menguasai teknologi sehingga akan susah mengikuti perkembangan teknologi
yang ada. Pemberian penyuluhan terhadap teknologi baru juga dirasa kurang
efektif karena guru yang terbiasa dengan metode manual menganggap teknologi
adalah sesuatu yang rumit. Pola pemikiran tersebut muncul karena masa kerja
para guru yang telah sangat lama dan terbiasa menggunakan cara manual.
Menghadapi teknologi yang sangat berkembang pesat sekarang merupakan
masalah besar bagi para guru denga pola pemikiran tersebut. Dari permasalahan
ini, maka aplikasi yang dirancang untuk membantu guru dalam mengevaluasi
siswa dan menyajikan data yang dapat digunakan sebagai bahan analisis terhadap
kekurangan siswa untuk diupayakan perbaikannya kedepan.
3
2. Tinjauan Pustaka.
Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus
ditempuh oleh guru untuk mengetahui kefektifan pembelajaran. Hasil yang
diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan balikan (feed back) bagi guru dalam
memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran.[1]
Menurut Stufflebeam et.al (1971), evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative
keputusan. Penerapan evaluasi meliputi beberapa hal yaitu, tes, pengukuran, dan
penialian.[2]
S. Hamid Hasan (1988) menjelaskan bahwa tes adalah alat pengumpulan
data yang dirancang secara khusus. Kekhususan tes dapat terlihat dari konstruksi
soal yang digunakan. [3] Tes dapat berupa pertanyaan, oleh sebab itu setiap jenis
pertanyaan yanhg digunakan, rumusaan pertanyaan yang diberikan, atau pola
jawaban yang disediakan dan dirancang, harus memenuhi suatu perangkat kriteria
yang tepat.
Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan untuk
menentukan kuantitas sesuatu. Dalam pengukuran guru harus menggunakan alat
ukur (tes atau non-tes). Alat ukur tersebut harus standar, yaitu memiliki derajat
validitas dan raliabilitas yang tinggi.
Depdikbud (1994) mengemukakan bahwa penilaian adalah suatu kegiatan
untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh
tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa. Secara umum dapat
disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis
dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil
belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasar
kriteria dan pertimbangan tertentu.[4]
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mendapatkan informasi yang
akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional siswa sehingga dapat
diupayakan tindak lanjutnya. Tindak lanjut yang dimaksud merupakan fungsi
evaluasi pembelajaran, dapat berupa: (1) Fungsi formatif, yaitu untuk memberikan
umpan balik (feed back) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaki proses
pembelajaran dan mengadakan program remedial bagi siswa. (2) Fungsi sumatif,
yaitu untuk menentukan nilai (angka) kemajuan/hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran tertentu, sebagai bahan untuk memberikan laporan kepada berbagai
pihak. (3) Fungsi diagnostik, yaitu untuk emahami latar belakang siswa yang
mengalami kesulitan belajar atau memiliki kelemahan-kelemahan dalam hal
tertentu yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan analisa untuk memecahkan
permasalahan tersebut. (4) Fungsi penempatan, yaitu untuk menempatkan peserta
didik dalam situasi pembelajaran yang tepat sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa. Untuk tindak lanjut masing-masing fungsi yang dikehendaki ini, diadakan
tes, yaitu : (1) Tes penempatan, yaitu tes yang disajikan pada awal tahun pelajaran
4
untu mengukur kesiapan siswa dan mengetahui tingkatan yang telah dicapai. (2)
Tes Formatif, yaitu tes yang diadakan ditengah program pengajaran untuk
memantau kemajuan belajar siswa demi memberikan umpan balik, baik kepada
siswa maupun kepada guru. (3) Tes diagnostik, yaitu tes yang bertujuan
mendiagnosa kesulitan belajar siswa untuk mengupayakan perbaikannya. Karena
tujuannya adalah mendiagnosa, maka harus terlebih dahulu diketahui bagian mana
dari pengajaran yang memberikan kesulitan bagi siswa. Biasanya dilakukan
terlebih dahulu tes formatif untuk mengetahui ada tidaknya bagian yang menjadi
kendala. Setelah diketahui bagian yang belum dikuasai siswa dapat dibuat butir-
butir soal yang memusat terhadap bagian tersebut sehingga dapat disimpulkan
bagian sub-bahasan mana yang menjadi kesulitan bagi siswa. Atas dasar informasi
itu guru dapat mengupayakan perbaikannya. (4) Tes sumatif, yaitu tes yang
diberikan pada akhir tahun ajaran atau akhir akhir suatu jenjang pendidikan.[5]
PHP Hypertext Preprocessor (PHP)
PHP adalah singkatan rekursif (berulang) dari PHP Hypertext
Preprocessor. PHP merupakan bahasa pemrograman script paling banyak
digunakan saat ini. PHP termasuk bahasa pemrograman yang bekerja di sisi server
yang dapat melakukan konektifitas pada database yang di mana hal itu tidak dapat
dilakukan dengan menggunakan syntax HTML biasa.[6]
Web Server
Web server adalah software server yang menjadi tulang belakang dari
World Wide Web (WWW). Web server menunggu permintaan dari client yang
menggunakan browser seperti, Internet Explorer, Mozilla Firefox, dan program
browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan
memproses permintaan itu dan kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data
yang diinginkan kembali ke browser.[6]
Database MySql
MySQL adalah salah satu jenis database server yang bersifat free (tidak
perlu membayar dalam menggunakannya) pada berbagai platform seperti UNIX
dan windows.[6]
PURE CSS
Pure adalah CSS module dari YAHOO. PURE merupakan CSS yang
digunakan dalam menyusun tampilan website menggunakan normalize.css namun
tidak menggunakan javaScript hanya ada HTML dan CSS saja.[7]
3. Metode Pengembangan Sistem.
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pengembangan
sistem ini adalah Prototype Model. Prototype Model adalah metode
pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Metode ini
memungkinkan adanya interaksi antara pengembang sistem dengan pengguna
5
sistem nantinya, sehingga dapat mengatasi ketidakserasian antara pengembang
dan pengguna. Bagan mengenai prototype model dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Bagan Prototype Model [8]
Proses atau tahapan dalam penyelesaian masalah pada prototyping model
yaitu: (1) Pengumpulan Kebutuhan: Pihak developer mencari tahu kebutuhan
client, tujuan umum dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan
berikutnya; (2) Pengkodean Sistem: Apabila prototyping sudah disepakati maka
prototyping akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai, pada
bagian ini implementasi dan pembangunan sistem dalam bentuk nyata dilakukan.
Pengujian sistem dilakukan apabila sistem sudah dibentuk menjadi suatu
perangkat lunak, maka pada tahap selanjutnya adalah menguji sistem tersebut
dengan variabel-variabel riil sesuai dengan kebutuhan client. Tahap ini sering
disebut dengan istilah testing, sehingga kesalahan-kesalahan kerja pada sistem
dapat dihindari; dan (3) Evaluasi Sistem: Pada tahap ini client akan mengevaluasi
kerja sistem yang sudah selesai, apakah sesuai dengan yang diharapkan, apabila
tidak sesuai maka sistem akan dibangun ulang maupun diperbaiki melalui tahap
pengkodean sistem dan selanjutnya. Perulangan ketiga proses ini terus
berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi. Prototype-prototype yang dibuat
untuk memuaskan kebutuhan client dan untuk memahami kebutuhan client.
Tahapan pertama dalam perancangan model sistem evaluasi berbasis web
ini adalah melakukan analisis kebutuhan. Guru dituntut untuk dapat memberikan
materi yang baik, memberikan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan, menganalisa hasil evaluasi yang telah diberikan, dan menyusun
rencana untuk perbaikan. Untuk menemukan kekurangan siswa dalam proses
pembelajaran, dilakukan tes dengan 2 fungsi utama, yaitu fungsi formatif dan
fungsi diagnostik. Seperti yang telah dijelaskan pada tinjauan pustaka, tes formatif
dilakukan untuk memantau kemajuan belajar siswa demi memberikan umpan
balik, untuk mengetahui bagian yang menjadi kendala. Setelah diketahui bagian
yang belum dikuasai siswa, dilakukan tes diagnostik dengan membuat butir-butir
soal yang memusat terhadap bagian tersebut sehingga dapat disimpulkan bagian
6
sub-materi mana yang menjadi kesulitan bagi siswa. Atas dasar informasi itu guru
dapat mengupayakan perbaikannya.
Proses evaluasi yang dilakukan guru terhadap siswa diawali dengan
membuat soal yang mencakup satu materi kompetensi. Soal yang dibuat memiliki
tingkat kesulitan antara mudah dan sedang. Soal disusun pada lembar soal sesuai
dengan urutan kompetensi dasar untuk dikerjakan oleh siswa. Hasil dari proses
evaluasi tersebut digunakan guru sebagai bahan analisa guru terhadap siswa untuk
mengetahui kompetensi dasar mana yang menjadi kendala bagi siswa. Setelah
diketahui kompetensi dasar yang menjadi masalah, guru membuat soal yang
memusat pada kompetensi dasar tersebut. lembar soal disusun berdasar urutan
sub-kompetensi dasar yang ada dengan tingkat kesulitan mudah. Dari hasil
evaluasi tersebut maka guru dapat menganalisa sub-kompetensi dasar mana yang
belum dikuasai oleh siswa. Proses evaluasi tersebut digambarkan seperti gambar
2.
Gambar 2 Proses Evaluasi Belajar Siswa
Tahapan berikutnya dalam perancangan model evaluasi pembelajaran
berbasis web ini adalah melakukan perbandingan dari beberapa aplikasi tes yang
sudah ada, diantara lainnya adalah Moodle, QuizStar, QuizMaker, ProProfs,
7
Edmodo, Schoology, Wondershare Quiz Creator. Hasil dari perbandingan tersebut
disajikan pada tabel 1.
Tabel 1 Perbandingan model sistem yang dirancang dengan tes yang telah ada.
Faktor pembanding Model sistem evaluasi
yang dirancang
Model sistem evaluasi
yang telah ada
Perancangan Perancangan dilakukan
dari dasar, sehingga
dinas memahami dan
menguasai dengan baik
dalam pemodelan dan
perancangan.
Dibutuhkan seorang yang
mengerti sistem tersebut
dengan baik karena
pemodelan dan perancangan
model tidak terdokumentasi
dari awal.
Kemudahan
penggunaan
Model yang dirancang
sederhana, disesuaikan
dengan kebutuhan
sehingga guru yang
memiliki kendala dalam
menggunakan teknologi
sehingga mudah dalam
pemakaiannya.
Sistem terlalu kompleks dan
mayoritas sistem
menggunakan bahasa
inggris, sehingga guru
merasa kesulitan dalam
pemakaiannya.
Implementasi Sistem dapat berjalan
secara intranet, sehingga
tidak membutuhkan
koneksi internet.
Beberapa sistem
membutuhkan koneksi
internet, sehingga menjadi
kendala pada sekolah dasar
yang tidak memiliki koneksi
internet.
Alur sistem dan out
put sistem
Perancangan alur sistem
disesuaikan dengan
kebutuhan guru sehingga
hasil out put olahan data
dapat digunakan sebagai
pendukung analisa guru.
Mayoritas alurnya dirancang
hanya untuk memberikan
tes sebagai penilaian
sehingga kurang dengan
kebutuhan.
Stabilitas sistem Sistem dirancang
sederhana, sehingga
sistem lebih ringan
karena tidak memuat
banyak library seperti
beberapa sistem lainnya.
Banyak library yang muat
sehingga membutuhkan
perangkat dengan
spesifikasi yang lebih tinggi.
Perancangan Sistem Perancangan sistem dilakukan dengan merancang flowchart sistem
evaluasi pembelajaran. Pengguna sistem evaluasi pembejalaran ini dibagi menjadi
3, yaitu admin, guru, dan siswa, dimana setiap pengguna memiliki hak akses yang
berbeda beda.
8
Berdasarkan proses evaluasi pembelajaran yang telah dideskripsikan
sebelumnya, dibuat flowchart sistem dan flowchart program. Flowchart sistem
dirancang untuk menunjukkan alur prosedur pada sistem, sedangkan flowchart
program dirancang berdasarkan flowchart sistem. Flowchart program dirancang
untuk memberikan rincian bagaimana setiap prosedur pada alur prosedur sistem
dilakukan.
Flowchart sistem pertama merancang alur sistem dalam membuat soal.
Pada proses ini, guru melakukan penambahan data-data soal untuk disimpan ke
dalam sistem. Flowchart sistem pengolahan data soal ditunjukkan pada gambar 3.
Gambar 3 Flowchart sistem olah data soal
Berdasarkan flowchart sistem pada proses mengolah data soal tersebut,
dibuat flowchart program untuk menunjukkan urutan prosedur dalam penambahan
data soal. Data yang diperoleh dari form data soal, disimpan ke dalam database.
Flowchart program proses olah data soal ditunjukkan pada gambar 4.
Gambar 4 Flowchart program olah data soal
9
Proses berikutnya adalah merancang alur sistem dalam mengolah data tes.
Pada proses ini, guru melakukan penambahan data tes yang akan dilaksanakan
dengan mengisi form tambah data tes. Flowchart sistem pengolahan data tes
ditunjukkan pada gambar 5.
Gambar 5 Flowchart sistem olah data tes
Berdasarkan flowchart sistem pada proses mengolah data tes tersebut,
dibuat flowchart program untuk menunjukkan urutan proses dalam pengolahan
data tes. Data yang diperoleh dari form data tes, disimpan kedalam sistem.
Flowchart program proses olah data tes ditunjukkan pada gambar 6.
Gambar 6 Flowchart program olah data tes
Perancangan berikutnya adalah merancang alur sistem dalam mengolah
data lembar soal tes. Pada proses ini, guru melakukan penambahan data lembar
soal tes dengan memilih data ujian yang akan diolah lembar soalnya. Kemudian
guru mencari soal dari data soal yang telah ditambahkan sebelumnya untuk
10
dimasukkan ke dalam data lembar soal tes. Flowchart sistem pengolahan data
lembar soal tes ditunjukkan pada gambar 7.
Gambar 7 Flowchart sistem mengolah data lembar soal
Berdasarkan flowchart sistem dalam proses olah lembar soal, dibuat
flowchart program. Sistem menampilkan data ujian dan menampilkan data lembar
soal, sistem menampilkan data soal untuk ditambahkan kedalam data lembar soal
sesuai dengan id ujian. Prosedur dalam memilih soal untuk dimasukkan ke dalam
lembar soal tes ditunjukkan pada flowchart program seperti gambar 8.
Gambar 8 Flowchart program mengolah data lembar soal
11
Perancangan selanjutnya adalah merancang bagan alur sistem dalam
proses pelaksanaan tes pada siswa. Sebelum melakukan ujian, data ujian diperiksa
status ujian terlebih dahulu. Bila ujian aktif, maka data akan tampil pada data
ujian siswa. Sebelum masuk ke lembar soal, ujian diperiksa apakah ujian pernah
dikerjakan sebelumnya atau belum. Bila belum maka akan tampil lembar soal
untuk dikerjakan siswa. Setelah selesai menjawab, data jawaban siswa dicocokkan
dengan kunci jawaban pada data soal. Hasil ujian akan langsung ditampilkan
setelah proses pengkoreksian jawaban selesai. Alur sistem proses tes ditunjukkan
pada gambar 9.
Gambar 9 Flowchart sistem proses tes siswa
Berdasarkan flowchart sistem pada proses tes siswa, dibuat flowchart
program untuk menunjukkan urutan dalam proses tes siswa. Sistem melakukan
pengecekan terhadap data ujian yang ada pada database sistem. Apabila tidak ada
ujian yang memiliki status aktif, maka tidak ada data ujian yang ditampilkan pada
halaman siswa. Namun bila ada ujian dengan status aktif, maka akan muncul pada
halaman data ujian siswa. Kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap data ujian
apakah ujian sudah pernah dikerjakan atau belum. Bila sudah maka akan tampil
pesan bahwa ujian telah dikerjakan, namun bula belum maka akan tampil data
lembar soal untuk dikerjakan oleh siswa. Jawaban yang dijawab oleh siswa akan
diproses untuk dicocokkan dengan jawaban kunci pada table soal. Hasi dari proses
pencocokan tersebut dimasukkan kedalam database sistem dan ditampilkan pada
12
halaman hasil tes siswa. Prosedur program dalam proses tes siswa ditunjukkan
pada flowchart program seperti gambar 10.
Gambar 9 Flowchart program proses tes siswa
4. Pembahasan dan implementasi Model yang sudah dirancang kemudian diimplementasikan ke dalam tahap
pembangunan sistem berdasar model. Gambar 10 menunjukkkan proses ujian
yang berlangsung pada halaman siswa. Ujian hanya dapat dikerjakan apabila ujian
telah berstatus aktif dan ujian belum pernah dikerjakan sebelumnya.
Gambar 10 Halaman proses ujian
13
Data hasil ujian disajikan dalam menu data nilai yang ada pada guru dan
siswa. Pada data nilai siswa, hanya akan tampil hasil-hasil ujian yang pernah
dilakukan siswa tersebut. Namun data nilai pada halaman guru menampilkan
semua data nilai siswa, detail jawaban, dan rekapitulasi jawaban yang dipilih oleh
para siswa. Halaman nilai ditunjukkan pada gambar 11.
Gambar 11 Halaman hasil ujian siswa
Rekap jawaban siswa merupakan menu dimana data hasil jawaban siswa
dirangkum menjadi satu untuk keperluan analisis jawaban siswa sehingga
diketahui dimana materi yang masih belum dipahami siswa. Halaman rekap
jawaban ditampilkan pada gambar 12.
Gambar 12 halaman rekap jawaban
14
Pengujian Black-Box
Pengujian aplikasi dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi aplikasi.
Pengujian aplikasi menggunakan teknik black-box, yaitu pengujian fungsional
tanpa memperhatikan alur eksekusi program namun cukup memperhatikan apakah
setiap fungsi berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hal yang diuji dan hasil
pengujian dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 hasil pengujian black-box
Poin Pengujian Hasil Uji Keterangan
Pengujian Olah
Data Guru
Sistem dapat menyimpan, mengubah,
menghapus dan mencari data guru. Valid
Pengujian Olah
Data Siswa
Sistem dapat menyimpan, mengubah,
menghapus dan mencari data siswa. Valid
Pengujian Olah
Data Mata
Pelajaran
Sistem dapat menyimpan, mengubah,
menghapus dan mencari data mata pelajaran. Valid
Pengujian Olah
Data Soal
Sistem dapat menyimpan, mengubah,
menghapus dan mencari data soal. Valid
Pengujian Olah
Data Ujian
Sistem dapat menyimpan, mengubah,
menghapus dan mencari data ujian. Valid
Pengujian Olah
Data Kuis
Sistem dapat menyimpan, mengubah,
menghapus dan mencari data kuis. Valid
Pengujian Olah
Data Lembar Soal
Sistem dapat menyimpan, mengubah dan
menghapus data lembar soal. Valid
Pengujian Data
Hasil Ujian
Sistem dapat menampilkan data hasil ujian siswa
yang telah melakukan ujian Valid
Pengujian
Pencatatan Lama
Menjawab Setiap
Soal Pada Kuis
Sistem dapat mencatat waktu yang dibutuhkan
untuk siswa dalam menjawab satu soal kuis Valid
Pengujian Proses
Ujian/Kuis
Sistem dapat menampilkan data lembar soal
sesuai dengan ujian/kuis yang sedang aktif dan
dapat memproses data jawaban siswa.
Valid
Pengujian Terhadap User Pengujian dilakukan secara intranet terhadap siswa dan guru secara
langsung menggunakan purposive sampling dengan cakupan guru wali kelas dan
siswa kelas 5 yang memiliki kelemahan yang sama dalam menguasai suatu materi
tertentu berdasarkan analisa guru. Siswa yang dipilih adalah siswa yang memiliki
kendala dalam menguasai materi pada standar kompetensi melakukan operasi
hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. Guru yang dipilih dalam
pengujian ini adalah guru yang memiliki kelemahan dalam menggunakan
teknologi.
15
Tujuan dari pengujian ini adalah menunjukkan kesesuaian analisa guru
terhadap terhadap siswa yang dipilih dalam menguasai materi tersebut dengan
analisa yang dilakukan oleh guru berdasar data yang dihasilkan oleh sistem.
Pengujian dilakukan dengan menyusun soal terkait standar kompetensi melakukan
operasi hitung campuran bulangan bulat.
Standar kompetensi dalam materi melakukan operasi hitung bilangan bulat
dalam pemecahan masalah memiliki cakupan kompetensi dasar : (1) Melakukan
operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya pembulatan dan
penaksiran. (2) Menggunakan faktor prima untuk menentukan FPB dan KPK. (3)
Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat. (4) Menghitung perpangkatan
dan akar sederhana. (5) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi
hitung, KPK dan FPB. Soal disusun dengan pengelompokan berdasar kompetensi
dasar untuk mempermudah menganalisa hasil evaluasi dan disusun dengan tingkat
soal rata-rata mudah dan sedang. Hasil dari evaluasi tersebut disajikan seperti
pada tabel 3.
Tabel 3 Hasil evaluasi siswa
No Kompetensi
dasar
Tingkat kesulitan Jumlah siswa
menjawab benar
Jumlah siswa
menjawab salah
1 1.1 Mudah 5 0
2 1.1 Mudah 4 1
3 1.1 Mudah 5 0
4 1.1 Sedang 4 1
5 1.2 Mudah 4 1
6 1.2 Mudah 5 0
7 1.2 Mudah 5 0
8 1.2 Sedang 4 1
9 1.3 Mudah 3 2
10 1.3 Mudah 4 1
11 1.3 Mudah 2 3
12 1.3 Sedang 2 3
13 1.4 Mudah 4 1
14 1.4 Mudah 3 2
15 1.4 Mudah 4 1
16 1.4 Sedang 4 1
17 1.5 Mudah 5 0
18 1.5 Mudah 4 1
19 1.5 Mudah 4 1
20 1.5 Sedang 3 2
Keterangan :
1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya
pembulatan dan penaksiran.
1.2 Menggunakan factor prima untuk menentukan KPK dan FPB.
1.3 Melakukan operasi hitung campuran bulangan bulat.
1.4 Menghitung perpangkatan dan akar sederhana.
16
1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK, dan FPB.
Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata siswa menjawab salah lebih
banyak pada kompetensi dasar melakukan operasi hitung campuran bilangan
bulat. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, analisa guru terhadap hasil evaluasi
siswa adalah siswa memiliki kendala dalam kompetensi dasar tersebut.
Pengujian berikutnya adalah dengan menggunakan sistem kuis dimana
soal yang disusun oleh guru hanya berpusat pada kompetensi dasar melakukan
operasi hitung campuran bulangan bulat. Soal disusun dengan penggolongan sub
kompetensi dasar terkait kompetensi dasar melakukan operasi hitung campuran
bilangan bulat, yaitu : (1) Membaca dan menuliskan bilangan bulat dalam kata-
kata dan angka. (2) Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian bilangan bulat. (3) Melakukan operasi hitung campuran dengan
bilangan bulat. (4) Memecahkan masalah sehari hari yang melibatkan bilangan
bulat. Soal disusun dengan tingkat soal rata-rata mudah. Hasil evaluasi dalam
bentuk kuis tersebut ditunjukkan pada tabel 4.
Tabel 4 Hasil evaluasi siswa dengan sistem kuis
No Kompetensi
dasar
Tingkat kesulitan Jumlah siswa
menjawab benar
Jumlah siswa
menjawab salah
1 1.1 Mudah 4 1
2 1.1 Mudah 5 0
3 1.1 Mudah 5 0
4 1.1 Mudah 5 0
5 1.1 Mudah 4 1
6 1.2 Mudah 5 0
7 1.2 Mudah 4 1
8 1.2 Mudah 5 0
9 1.2 Mudah 5 0
10 1.2 Mudah 5 0
11 1.3 Mudah 3 2
12 1.3 Mudah 4 2
13 1.3 Mudah 4 1
14 1.3 Mudah 5 0
15 1.3 Mudah 3 2
16 1.4 Mudah 4 1
17 1.4 Mudah 4 1
18 1.4 Mudah 5 0
19 1.4 Mudah 4 1
20 1.4 Mudah 5 0
Keterangan :
1.1 Membaca dan menuliskan bilangan bulat dalam kata-kata dan angka.
1.2 Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
bilangan bulat.
1.3 Melakukan operasi hitung campuran dengan bilangan bulat.
17
1.4 Memecahkan masalah sehari hari yang melibatkan bilangan bulat.
Hasil pada tabel tersebut menunjukkan sebagian besar siswa mengalami
kesulitan dalam menjawab soal mengenai sub-kompetensi dasar melakukan
operasi hitung campuran dengan bilangan bulat karena pada sub-kompetensi
tersebut beberapa siswa cenderung menjawab salah dan catatan waktu siswa
dalam menjawab soal-soal tersebut dinilai melebihi batasan toleransi guru
terhadap soal tersebut.
Hal tersebut menunjukkan bahwa analisa guru terhadap siswa tersebut
mendekati sama dengan hasil analisa guru terhadap siswa berdasarkan analisa dari
data yang dihasilkan sistem terhadap proses evaluasi yang telah dikerjakan oleh
siswa bahwa siswa mengalami kendala dalam menguasai materi pada standar
kompetensi melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.
Selain itu data yang dihasilkan oleh sistem juga dapat menjadi bahan pendukung
terhadap analisa guru terhadap siswa terkait sub-kompetensi dasar mana yang
menjadi kendala bagi siswa tersebut.
Pengujian Performa Sistem Pengujian performa dilakukan untuk mengetahui apakah sistem
mengalami kendala apabila diakses bersamaan. Pengujian dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui respon server terhadap client dan mengamati apakah
kinerja menjadi lambat atau tidak. Pengujian dilakukan menggunakan software
Webserver Stress Tool 7.0 dengan simulasi 10 virtual user pada komputer client.
Hasil pengujian menunjukkan bandwidth request ke server dan transfer data yang
kecil, yaitu 36 kbit/s. Hal tersebut dinilai tidak menjadi beban pada traffic
jaringan, sehingga pada komputer server maupun client tidak mengalami
penurunan performa yang terlalu besar. Hasil pengujian ditunjukkan pada gambar
10.
Gambar 10 Hasil pengujian dengan Webserver Stress Tool 7.
Pembuatan aplikasi ini menghasilkan beberapa versi prototype yang
ditunjukan pada tabel 5.
Tabel 5 Hasil prototyping
Versi
Prototype
Permasalahan Pembaruan
Versi 1.0
(10/2/2014)
- Versi Dasar
18
Versi 1.1
(25/2/2014)
Peranan guru hanya pada
pengelolaan tes dan kuis.
Memisahkan hak akses antara
administrator dan guru.
Versi 1.2
(12/3/2014)
Terdapat beberapa bug kecil
dalam aplikasi.
Memperbaiki beberapa bug
kecil.
Versi 1.4
(11/4/2014)
Guru dan siswa memerlukan
laporan dalam bentuk
hardcopy
Menambahkan fitur download
data nilai ujian dan kuis
Versi 1.5
(17/5/2014)
Cara menampilkan ujian
sesuai dengan tanggal dirasa
kurang efektif.
Menambahkan fungsi untuk
menampilkan ujian yang
berlangsung sesuai dengan status
ujian (aktif/tidak aktif)
Versi 1.6
(17/7/2014)
Pengamatan jawaban siswa
perlu ditambahkan untuk
memudahkan guru dalam
mengamati dan
menyimpulkan analisa.
Penambahan fungsi rekap
jawaban siswa.
5. Simpulan
Hasil dari proses evaluasi terhadap siswa oleh guru menggunakan sistem
ini menunjukkan bahwa data yang dihasilkan oleh model sistem yang dirancang
dapat dijadikan sebagai bahan analisa terhadap hasil evaluasi siswa. Desain dan
rancangan model yang dibangun sederhana mudah dipahami oleh guru yang
memiliki kelemahan dalam menggunakan teknologi. Alur prosedur yang
diterapkan pada model sistem yang hampir sama dengan alur prosedur guru dalam
melakukan evaluasi terhadap siswa sehingga guru memahami dan mudah dalam
mengoperasikannya. Berdasarkan hasil pengujian terhadap guru yang dan siswa
tersebut secara langsung, membuktikan bahwa model sistem yang dirancang
sudah memenuhi tujuan dari penelitian.
Perancangan model yang dilakukan dari awal memberikan dokumentasi
yang lengkap terhadap DISHUBKOMINO. Dokumentasi tersebut memberikan
kemudahan DISHUBKOMINFO dalam peningkatan dan penyempurnaan model
maupun implementasi model yang dirancang.
Model sistem yang dirancang masih memiliki kekurangan-kekurangan,
sehingga untuk kedepan diharapkan dapat diperbaiki untuk penyempurnaan dan
peningkatan model. Saran untuk penelitian lebih lanjut adalah pemanfaatan sistem
tes dikombinasikan dengan program yang dapat menganalisis butir soal secara
lebih kompleks membantu mengkaji ulang soal yang ada didalam sistem dan
pengelompokan soal berdasarkan kategori kompetensi dasar.
6. Daftar Pustaka
[1] Stufflebeam, et.al. 1973. Educational Evalution and Decision Making.
Itasca Illionis : FE.Peacock Publishers.
[2] Arifin, Zainal, 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: P.T Remaja
Rosdakarya.
19
[3] Hasan, S.Hamid. 1989. Evaluasi Kurikulum. Jakarta : P2LPTK-Ditjen
Dikti-Depdikbud.
[4] Suwarto. 2013. Pengembangan Tes Diagnostik Dalam Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[5] Silveruis, Suke. 2013. Evaluasi Hasil Belajar Dan Umpan Balik.
Bandung: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
[6] Hadi, Samsul. 2013. Pengembangan Computerized Adaptive Test Berbasis
Web. Yogyakarta : Aswaja Pressindo.
[7] Dokumentasi PURECSS. http://www.purecss.io (diakses tanggal 11
Januari 2014).
[8] Pressman, Roger S., 2001. Software Engineering a Practitioner’s
Approach, New York : McGraw-Hill Higher Education.