HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG...

56
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BALITA USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU DUSUN TLANGU DESA BULAN KEC. WONOSARI KLATEN KARYA TULIS ILMIAH Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana sains terapan Oleh: Atika Pratiwi R 0105009 PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2009

Transcript of HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG...

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG

PEMBERIAN MP-ASI PADA BALITA USIA 6-24 BULAN

DI POSYANDU DUSUN TLANGU DESA BULAN

KEC. WONOSARI KLATEN

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar sarjana sains terapan

Oleh:

Atika Pratiwi

R 0105009

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2009

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

2

HALAMAN VALIDASI

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG

PEMBERIAN MP-ASI PADA BALITA USIA 6-24 BULAN

DI POSYANDU DESA TLANGU BULAN

WONOSARI KLATEN

Telah Disetujui Oleh Pembimbing Untuk Diuji

Di Hadapan Tim Penguji

Disusun Oleh :

ATIKA PRATIWI

NIM: R010509

Pada tanggal

Pembimbing I Pembimbing II

Budiyanti Wiboworini dr. M.Kes Sri Anggarini P, SSiT

NIP: 19650715 199702 2005

Ketua Tim KTI

Mochammad Arief Tq,.dr,MS.,PHK

NIP: 19500913 198003 1002

ii

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

3

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG

PEMBERIAN MP-ASI PADA BALITA USIA 6-24 BULAN

DI POSYANDU DESA TLANGU BULAN

WONOSARI KLATEN

Disusun Oleh :

ATIKA PRATIWI

NIM: R0105009

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Pada tanggal

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Budiyanti Wiboworini dr. M.Kes Sri Anggarini P, SSiT NIP : 19650715 199702 2005 Penguji Ketua Tim KTI

Drs. Widardo M. Sc Mochammad Arief Tq,.dr,MS.,PHK NIP : 19631216 199003 1002 NIP: 19500913 198003 1002

Mengesahkan

Ketua Program Studi D IV Kebidanan FK UNS

H. Tri Budi Wiryanto, dr. SPOG (K) NIP : 19510421 198011 1002

iii

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

4

MOTTO

Jadikan Masa Lalu Sebagai Pengalaman dan Pandanglah kedepan Sebagai Tujuan Hidup

(penulis)

Kelemahan Bukanlah Merupan Suatu Keputus asaan, Melainkan ini adalah Tembok yang harus Aku Tembus

(penulis)

S’pnjng Kita Mau M’coba, Melihat K’mampuan Diri Kita, Psti Kita Dptkan Kebisaan Yang Tidak Kita Sadari

(penulis)

Kesalahan Merupakan Motivasi Untuk Mencapai K’sempurnaan (penulis)

Jadilah Diri Sendiri Karena Dalam Dirimu S’Sungguhnya Ada Makna Yang

Berharga Yang Bisa Menjadikan Apa Yang Kamu Impikan (penulis)

Mungkin Akan Tiba Saatnya Dimana Kita Harus Berhanti M’cintai

S’seorang Bukan krn Orang itu B’henti M’cintai kita M’lainkan Krn Kita Sadari Bahwa Orang Itu Akan Lebih Bahagia Apabila kita M’lepaskannya

(Penulis)

PERSEMBAHAN

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

5

Ku persembahkan kepada :

1. Allah SWT

2. Mama dan Eyang q tercinta

3. Saudara-saudaraku tersayang

4. Keponakanku yang lucu-lucu

5. Seseorang yang akan selalu setia

menemaniku dalam suka dan duka di

masa depanku.

6. The-Gankq (Rina, Milus, Nania,

Indra) I love you all so much !!!

KATA PENGANTAR v

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

6

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Tentang

MP-ASI Pada Balita Usia 6-24 Bulan Di Posyandu Dusun Tlangu Desa Bulan

Kec. Wonosari Klaten“ sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Saint Terapan.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak kesulitan dan hambatan

yang penulis hadapi. Namun atas bantuan, kerjasama serta bimbingan secara

moril, materiil maupun teknik dari berbagai pihak maka kesulitan dan hambatan

dapat teratasi dengan baik.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. H. dr. Tri Budi W, Sp.OG., Ketua Program Studi Diploma IV Kebidanan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

2. dr. S. Bambang Widjokongko, PHK, M. Pd Ked., Sekretaris Program Studi

Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

3. dr. M. Arief Tq, PHK, MS., Ketua Tim KTI Program Studi Diploma IV

Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

4. Budiyanti Wiboworini, M. Kes ,Dosen Pembimbing I Karya Tulis Ilmiah.

5. Sri Anggarini, SSiT, Dosen Pembimbing II Karya Tulis Ilmiah.

6. Direktur, staf dan karyawan Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta yang telah

membantu dalam pengambilan data pada studi kasus Karya Tulis Ilmiah ini.

vi

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

7

7. Seluruh dosen dan staf Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret yang telah membantu dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini.

8. Seluruh Ibu Balita sebagai subjek studi kasus yang telah bekerjasama dengan

baik dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Ayah ibu serta keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan baik

mental, moril maupun materiil selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

10. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret yang selalu bersama baik suka maupun duka

menjalani pendidikan sebagai angkatan pertama.

11. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal

mungkin tetapi tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan baik dari segi isi

maupun penulisan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhirnya penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan pembaca pada umumnya, sehingga dapat digunakan

sebagai penambah wawasan untuk penyusunan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya.

Surakarta, Agustus 2009

Penulis

vii

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

8

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN VALIDASI ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii

MOTTO .......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN........................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xii

ABSTRAK...................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 2

C. Tujuan ..................................................................................... 2

1. Tujuan Umum ................................................................... 2

2. Tujuan Khusus .................................................................. 2

D. Manfaat ................................................................................... 3

1. Manfaat Teoritis ................................................................ 3

2. Manfaat Aplikatif .............................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 4

A. Pengetahuan Tentang MP-ASI................................................ 4

1. Pengertian.......................................................................... 4

2. Tingkat Pengetahuan......................................................... 4

3. Cara Memperoleh Pengetahuan ........................................ 5

B. Sikap Tentang MP-ASI........................................................... 7

1. Difinisi Sikap .................................................................... 7

viii

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

9

2. Tingkatan Sikap ................................................................ 7

3. Ciri-ciri Sikap ................................................................... 9

C. MP-ASI ................................................................................... 10

1. Tujuan Pemberian MP-ASI............................................... 10

2. Syarat Pembuatan MP-ASI ............................................... 11

3. Macam – macam pemberian MP-ASI............................... 11

4. Pola pemberian MP-ASI ................................................... 11

5. Resiko pemberian MP_ASI telalu dini ............................. 12

6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian

MP_ASI ............................................................................ 13

D. Kerangka konsep..................................................................... 15

E. Hipotesis…………………….................................................. 15

BAB III METODOLOGI............................................................................ 16

A. Desain Penelitian .................................................................... 16

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 16

C. Populasi Penelitian.................................................................. 16

D. Sampel dan Teknik Sampling ................................................ 16

E. Kriteria Restriksi .................................................................... 17

F. Definisi Operasional .............................................................. 17

G. Instrumen dan Instrumen ........................................................ 18

BAB IV HASIL PENELITIAN.................................................................... 30

A. Data Umum.............................................................................. 30

B. Data Khusus ............................................................................. 32

C. Analisis Data ............................................................................ 34

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................ 36

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 40

ix

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

10

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Jadwal Pemberian Makanan Pendamping ASI Menurut Umur

Bayi, Jenis Makanan Dan Frekuensi Pemberian............................. 15

Tabel 2 Pedoman penafsiran koefisien korelasi........................................... 24

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Umur....................................... 30

Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan .............................. 31

Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................ 31

Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak........................... 32

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan................................................... 32

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Perilaku.......................................................... 33

Tabel 9 Distribusi Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku .......................... 33

Tabel 10 Analisa Data.................................................................................... 34

x

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Konsep ......................................................................... 19

xi

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

12

DAFTAR LAMPIRAN

1. Jadwal Kegiatan Penelitian

2. Permohonan Izin Penelitian dan Pengambilan Data

3. Permohonan Menjadi Responden

4. Persetujuan Sebagai Responden

5. Kuesioner

6. Surat Ijin Penelitian/Survey dari BAPPEDA

7. Surat Keterangan Survey dari Kepala Desa

xii

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

13

ABSTRAK

Atika Pratiwi. R0105009. 2009. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Tentang MP-ASI Pada Balita Usia 6-24Bulan DiDusun Tlangu Barat Desa Bulan Wonosari Klaten. Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret. Semakin meningkatnya umur bayi, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan Air Susu Ibu (ASI) yang dihasilkan ibunya kurang memenuhi kebutuhan gizi. Oleh sebab itu mulai usia 6 bulan selain ASI, bayi mulai diberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) agar kebutuhan gizinya terpenuhi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu tentang MP-ASI pada balita usia 6-24 bulan Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan Cross sectional, cara pengambilan data pada penelitian ini dengan wawancara yang telah diuji dengan uji validitas dan uji reliabilitasnya. Adapun Uji hipotesis yang digunakan yaitu Korelasi spearman rank (Rho). Pengetahuan Ibu Tentang MP-ASI tergolong dalam kategori baik yaitu sebanyak 52 responden (92%). Hasil analisis pengaruh tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu tentang MP-ASI diperoleh nilai Rho 0,486 dan nilai signifikansi p= 0,000 yang berarti nilainya p< 0,05 dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat Hubungan yang signifikan antara tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Tentang MP-ASI Pada Balita Usia 6-24 Bulan didusun Tlangu Desa Bulan Kec.Wonosari Klaten.

Kata kunci : Pengetahuan MP-ASI, Perilaku MP-ASI

xiii

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin meningkatnya umur bayi, kebutuhan akan zat gizi semakin

bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan Air Susu Ibu (ASI) yang

dihasilkan ibunya kurang memenuhi kebutuhan gizi. Oleh sebab itu mulai

usia 6 bulan selain ASI, bayi mulai diberikan makanan pendamping air susu

ibu (MP-ASI) agar kebutuhan gizinya terpenuhi. (Depkes RI, 2006)

Dari beberapa penelitian dinyatakan bahwa keadaan kurang gizi pada

bayi dan anak disebabkan karena kebiasaan pemberian MP-ASI yang tidak

tepat dan ketidaktahuan ibu tentang manfaat dan cara pemberian MP-ASI

yang benar sehingga berpengaruh terhadap sikap ibu dalam pemberian MP-

ASI. Selama kurun waktu 1989 sampai 2004 terdapat sekitar 40 juta balita

mengalami kurang gizi dari keseluruhan 211 juta balita yang ada.

Meningkatnya jumlah anak balita yang mengalami kurang gizi tersebut

karena tidak terpenuhinya makanan seimbang (Depkes RI, 2006).

Dalam menanggulangi dan mencegah kurang gizi pada balita, maka

ibu harus mengetahui dengan benar tentang MP-ASI dan bagaimana cara

pemberian yang tepat pada anak. Menteri pemberdayaan perempuan

mengatakan sekitar 6,7 juta balita atau 27,3% dari seluruh balita di Indonesia

menderita kurang gizi. Hal ini akibat pemberian ASI dan MP-ASI yang salah

(Depkes RI, 2006).

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

2

Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara yang telah

dilakukan di desa Tlangu Bulan Wonosari Klaten, pemberian MP-ASI sudah

diberikan pada balita usia 1 bulan karena sudah menjadi tradisi atau

kebiasaan wilayah tersebut menunjukan bahwa angka kejadian balita yang

mengalami gizi buruk masih tegolong tinggi yaitu dari 56 balita, 8 balita

(14%) berat badannya tetap, 5 balita (9%) berat badannya turun, dan 43

balita (77%) berat badannya naik. Hasil cakupan diatas dapat diketahui

bahwa terjadinya kurang gizi pada balita kemungkinan karena kurangnya

pengetahuan tentang pentingnya MP-ASI berserta cara pemberiannya.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui

hubungan pengetahuan dengan sikap ibu tentang pemberian MP-ASI pada

balita usia 6-24 bulan dengan menuangkan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah

dengan judul Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Tentang Pemberian

MP-ASI Pada Balita Usia 6-24 Bulan Di Desa Tlangu bulan Wonosari

Klaten.

B. Rumusan Masalah

Apakah terdapat Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu

Tentang Pemberian MP-ASI pada Balita 6-24 Bulan di Dusun Tlangu Desa

Bulan Wonosari Klaten?

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

3

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Tentang

MP-ASI pada Balita 6-24 Bulan di Dusun Tlangu Desa Bulan

Kec.Wonosari Klaten.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang MP-ASI.

b. Mengidentifikasi Perilaku ibu tentang MP-ASI.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat sebagai pertimbangan masukan untuk

menambah wawasan tentang MP-ASI.

b. Menyediakan data untuk penelitian lanjutan tentang MP-ASI.

2. Manfaat Aplikatif

a. Bagi Peneliti

Diharapkan setelah mengetahui hasil penelitian ini, peneliti dapat

menambah pengetahuan serta pengalaman dan mengaplikasikan ilmu

Kebidanan yang mencakup tentang MP-ASI.

b. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan

penyuluhan tentang MP-ASI kepada masyarakat.

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

4

c. Bagi Peneliti Lain

Sebagai gambaran atau informasi atau data untuk melakukan penelitian

lebih lanjut yang berkaitan dengan MP-ASI.

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR PENGETAHUAN TENTANG MP-ASI

1. Pengertian Pengetahuan Tentang MP-ASI

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan masyarakat atau

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2003).

Pengetahuan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)

adalah Pengetahuan tentang Makanan tambahan yang diberikan pada

bayi berusia 4-6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. (Yenrina, 2008 ).

Peranan MP-ASI sama sekali bukan untuk menggantikam ASI,

melainkan hanya untuk melengkapi ASI (Krisnatuti, 2000).

2. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003) tingkatan pengetahuan terdiri dari :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan. Tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik

dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

4

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

5

diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan

yang paling rendah.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap obyek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai pengetahuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada saat kondisi real (sebenarnya).

Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan

hukum-hukum, rumus-rumus, metode-metode, prinsip dalam

konteks atau situasi yang lain.

d. Analisa (Analysis) dan Sintesis (Syntesis)

Analisa adalah suatu kemampuan menjabarkan suatu materi

atau obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam

satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

6

e. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.

3. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), untuk memperoleh pengetahuan

ada 2 macam cara, yaitu :

a. Cara Tradisional atau Metode Ilmiah

1) Cara coba salah (trial and error)

Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila

kemungkinan tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.

Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba

kembali dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan

ketiga gagal dicoba maka mencoba kemungkinan keempat dan

seterusnya, sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. Itulah

sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error

(gagal atau salah) atau metode coba-salah/coba-coba.

2) Cara kekuasaan atau otoritas

Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintahan,

tokoh agama, maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya

mempunyai mekanisme yang sama di dalam penemuan

pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima pendapat

yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

7

terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik

berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran

sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima

pendapat tersebut menganggap bahwa apa yang

dikemukakannya sudah benar.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau

pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi

dapat digunakaan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal

ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada

masa yang lalu.

4) Melalui Jalan Pikiran

Dalam memperoleh pengetahuan menusia telah

menggunakan jalan pikirannya, cara ini melahirkan pemikiran

secara tak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang

dikemukakan kemudian dicari hubungannya dapat dibuat suatu

kesimpulan.

b. Cara Modern atau Cara Ilmiah

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan lebih

sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut juga “metode

penelitian ilmiah” atau metodologi penelitian. Pendekatan ilmiah

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

8

merupakan pendekatan yang paling tepat atau mencari kebenaran

karena didasari pada pengetahuan yang berstruktur dan sistematis

serta dalam pengumpulan dan menganalisa datanya didasarkan pada

prinsip validitas dan reabilitas. Metode ini dikombinasi dengan

pemikiran yang logis baik dengan pendekatan induktif maupun

deduktif, sehingga akan mampu menciptakan problem solving yang

kuat, akurat dan tepat daripada tradisi, autoritas, pengalaman serta

trial dan error (Notoatmodjo, 2003).

4. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku

Menurut Notoatmodjo (2003), perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari

oleh pengetahuan. Sebelum orang menghadapi perilaku baru, di dalam

diri orang tersebut terjadi proses berurutan, yakni:

a. Awareness/kesadaran, yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui stimulus (obyek) terlebih dahulu.

b. Interest, yakni orang mulai tertari kepada stimulus.

c. Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih

baik lagi.

d. Trial, orang telah mencoba perilaku baru.

e. Adaptation, subyek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan.

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

9

B. Konsep Dasar Perilaku Tentang MP-ASI

1. Definisi Perilaku Tentang MP-ASI

Menurut Notoadmodjo (2003) Perilaku merupakan reaksi atau

respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau obyek.

Perilaku ibu tentang Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)

adalah Perilaku ibu terhadap makanan atau minuman yang mengandung

zat gizi, yang diberikan kepada balita atau anak usia 6-24 bulan guna

memenuhi kebutuhan gizi selain ASI (Depkes RI, 2006).

2. Tingkatan Perilaku

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai

tingkatan, yaitu Notoadmodjo (2003) :

a. Menerima (Receiving)

Berarti bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang

diberikan (obyek)

b. Merespons (Responding)

Memberikan jawaban bila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan

tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

c. Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat

tiga.

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

10

d. Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggungjawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

e. Determinan Perilaku

Determinan perilaku menurut Walgito (2003) ada 4 yang dianggap

penting

1). Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis seseorang akan ikut menentukan

bagaimana sikap seseorang. Berkaitan dengan ini ialah faktor

umur dan kesehatan. Pada umumnya orang muda sikapnya lebih

radikal daripada perilaku orang yang telah tua, sedangkan pada

orang dewasa sikapnya lebih moderat. Dengan demikian

masalah umur akan berpengaruh pada perilaku seseorang.

2). Faktor Pengalaman

Bagaimana perilaku seseorang terhadap obyek perilaku

akan dipengaruhi oleh pengalaman langsung orang yang

bersangkutan dengan obyek perilaku tersebut.

3). Faktor Kerangka Acuan

Kerangka acuan merupakan faktor yang penting dalam

perilaku seseorang, karena kerangka acuan ini akan berperan

terhadap obyek perilaku. Bila kerangka acuan tidak sesuai

dengan obyek sikap, maka orang akan mempunyai sikap yang

negatif terhadap obyek perilaku tersebut.

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

11

4). Faktor komunikasi sosial

Faktor komunikasi sosial sangat jelas menjadi determinan

sikap seseorang dan faktor ini yang banyak diteliti. Komunikasi

sosial yang berwujud informasi dari seseorang kepada orang lain

dapat menyebabkan perubahan sikap yang ada pada diri orang

yang bersangkutan.

3. Ciri-ciri Perilaku

Menurut Walgito (2003) perilaku merupakan faktor yang ada pada

diri manusia yang dapat mendorong atau menimbulkan perilaku yang

tertentu. Walaupun demikian sikap mempunyai segi-segi perbedaan

dengan pendorong lain yang ada dalam diri manusia. Oleh karena itu

untuk membedakan perilaku dengan pendorong-pendorong yang lain, ada

beberapa ciri dari perilaku tersebut adalah:

a. Perilaku itu tidak dibawa sejak lahir

Perilaku tidak dibawa sejak lahir dan berarti sikap itu terbentuk

dalam perkembangan individu yang bersangkutan. Oleh karena itu

Perilaku itu dibentuk atau terbentuk, maka sikap itu dapat dipelajari

dan karenanya perilaku itu dapat berubah, walaupun demikian

Perilaku itu mempunyai kecenderungan adanya sifat yang agak tetap

(mempunyai kecenderungan stabil) sekalipun sikap itu dapat

mengalami perubahan.

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

12

b. Perilaku itu selalu berhubungan dengan obyek Perilaku

Perilaku itu selalu terbentuk atau dipelajari dalam hubungannya

dengan obyek-obyek peneliti, yaitu melalui proses persepsi terhadap

obyek tersebut. Hubungan yang positif atau negatif antara individu

dengan obyek tertentu, akan menimbulkan Perilaku tertentu pula dari

individu terhadap obyek tersebut.

c. Perilaku dapat tertuju pada satu obyek saja, tetapi juga dapat tertuju

pada obyek lain

Bila seseorang mempunyai Perilaku yang negatif pada

seseorang, orang tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk

menunjukkan Perilaku yang negatif pula kepada kelompok dimana

seseorang tersebut tergabung di dalamnya.

d. Perilaku itu berlangsung lama atau sebentar

Perilaku itu telah terbentuk dan telah merupakan nilai dalam

kehidupan seseorang, secara relatif Perilaku itu akan lama bertahan

pada diri orang yang bersangkutan. Perilaku tersebut akan sulit

berubah dan kalaupun dapat berubah akan memakan waktu yang

relatif lama. Tapi sebaliknya bila sikap itu belum begitu mendalam

ada dalam diri seseorang, maka sikap tersebut akan mudah berubah.

e. Perilaku itu mengandung faktor dan motivasi

Perilaku terhadap sesuatu faktor tertentu akan selalu diikuti

oleh perasaan tertentu yang dapat bersifat positif tetapi juga dapat

bersifat negatif terhadap obyek tersebut. Di samping itu sikap juga

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

13

mengandung motivasi dan berarti bahwa Perilaku itu mempunyai

daya dorong bagi individu untuk berperilaku secara tertentu terhadap

obyek yang dihadapinya.

C. Konsep Makanan Pendamping Air Susu Ibu

Pelaksanaan pemberian MP ASI meliputi kapan waktu yang tepat

diberikan, apa dan bagaimana makanan pendamping diberikan. Usia di atas 6

bulan adalah waktu yang tepat dalam pemberian MP ASI (Martini 2009).

1. Tujuan Pemberian

Menurut pedoman pemberian MP-ASI di RS dr. Cipto

Mangunkusumo dan Persatuan Ahli gizi Indonesia, tujuan pemberian

MP-ASI adalah sebagai berikut :

a. Melengkapi zat gizi yang kurang yang terdapat dalam air susu

ibu.

b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-

macam makanan dengan berbagai macam tekstur.

c. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.

d. Melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar

energi yang tinggi.

2. Syarat pembuatan MP-ASI

Beberapa persyaratan pembuatan MP-ASI yang perlu

diperhatikan di bawah ini :

a. Bahan makanan mudah diperoleh

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

14

b. Mudah diolah

c. Harga terjangkau

d. Dapat diterima sasaran dengan baik

e. Kandungan zat gizi memenuhi kecukupan gizi sasaran

f. Mutu protein dapat memacu pertumbuhan fisik

g. Jenis MP-ASI disesuaikan dengan umur sasaran

h. Bebas dari kuman penyakit, pengawet, pewarna dan racun

i. Memenuhi nilai sosial, ekonomi, budaya dan agama

(Depkes RI , 2006 )

3. Macam makanan pendamping ASI

Berdasarkan Departemen Kesehatan RI tahun 2003, macam

makanan pendamping ASI adalah sebagai berikut :

a. Makanan Lumat

Diberikan mulai umur 6 bulan, seperti bubur, biscuit yang

dilumatkan, bubur kacang hijau, pisang lumat dan tomat saring.

b. Makanan Lembik

Diberikan setelah makanan lumat sampai usia 12 bulan seperti

nasi tim bayi, bubur campur, biscuit, bubur kacang hijau, pisang,

pepaya, jeruk dll.

c. Makanan Keluarga

Diberikan umur 12 bulan ke atas, makanan sama dengan

makanan keluarga tetapi dipilih dari jenis makanan yang lunak dan

tidak pedas.

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

15

4. Pola pemberian Makanan Pendamping ASI

Menurut Krisnatuti dan Yenrina (2008) Pola Pemberian

makanan pendamping ASI dapat dilakukan seperti berikut ini:

Tabel 1 Jadwal Pemberian Makanan Pendamping ASI Menurut Umur Bayi, Jenis Makanan Dan Frekuensi Pemberian

Umur Bayi Jenis MP-ASI Frekuensi

ASI Kapan diminta 6 bulan

Buah lunak/sari buah

Bubur tepung atau bubur beras merah

1-2x sehari

ASI Kapan diminta 7 bulan

Buah-buahan

Hati ayam/kacang-kacangan

Beras merah/ubi

Minyak/santan

Sayuran

Air tajin

1-2x sehari

ASI Kapan diminta 9 bulan

Buah-buahan

Bubur/roti

Daging/kacang/ayam/ikan

Beras merah/kentang/labu/jagung

Kacang tanah

Minyak/santans

Sari buah tanpa gula

1-2x sehari

ASI Kapan diminta 12 bulan

atau lebih Makanan pada umumnya termasuk

telur dan kuningnya

2-3x sehari

(Sumber: Yenrina 2008).

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

16

Sedangkan keuntungan makanan bayi siap saji yaitu lebih cepat dalam

penyajian, mudah, enak dan aman. Disiapkan secara higienis dengan

memenuhi standar gizi. Karena bisa dibuat dalam jumlah kecil,

makanan ini cocok pada awal pengenalan makanan padat. Tetapi

kerugiannya, makanan siap saji cukup mahal dan tidak memberikan

pengalaman yang banyak akan rasa dan tekstur (Lawson, 2003).

5. Resiko Pemberian Makanan Pendamping ASI Terlalu Dini

Menurut Krisnatuti dan Yenrina tahun (2008), bayi belum siap

menerima makanan semi padat sebelum berusia 6 bulan, selain itu

makanan tersebut belum diperlukan sepanjang bayi tetap mendapatkan

ASI, kecuali pada keadaan tertentu.

Banyak resiko yang ditemukan pada jangka pendek maupun

panjang jika bayi diberikan makanan pendamping terlalu dini antara

lain:

a. Resiko Jangka Pendek

Salah satu resiko jangka pendek dari pemberian MP-ASI

terlalu dini adalah penyakit diare, defisiensi besi dan anemia.

Harus diperhatikan bahwa apabila makanan pendamping ASI

sudah diberikan kepada bayi sejak dini (di bawah usia 6 bulan) maka

asupan gizi yang diperoleh bayi tidak sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu sistem pencernaan bayi akan mengalami gangguan seperti

sakit perut, sembelit (susah buang air besar) dan alergi

(Arisman, 2004).

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

17

b. Resiko Jangka Panjang

1) Obesitas (kegemukan)

Kelebihan dalam memberikan makanan adalah salah satu

faktor resiko utama dari pemberian susu formula dan pemberian

makanan pendamping ASI yang terlalu dini pada bayi. Sama

seperti orang dewasa kelebihan berat badan anak terjadi akibat

ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan keluar.

2) Penyakit Kronis

Karena sistem pencernaan belum siap menerima makanan

yang diberikan selain ASI, maka berdampak menimbulkan

penyakit kronis dan jika berlangsung lama dapat mengganggu

pertumbuhan karena hilangnya nafsu makan.

6. Hal –hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan MP-ASI

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan

MP-ASI pada bayi atau anak sebagai berikut :

a. Perhatikan dengan benar kebersihan alat makan, karena alat makan

yang kurang bersih memungkinkan anak menderita penyakit

misalnya diare.

b. Buatlah makanan secukupnya, menyimpan makana yang telah

masak dalam jangka waktu yang lama memungkinkan makanan

menjadi basi atau tercemar kuman.

c. Berikan makanan dengan sebaik-baiknya, jangan memaksa anak

makan atau berteriak membentak dan memarahi anak misalnya

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

18

karena terburu waktu sehingga menyebabkan anak kehilangan nafsu

makan.

d. Anak juga memerlukan variasi makan, Dengan mengombinasikan

berbagai jenis makanan akan membuat bayi tidak cepat bosan,

memicu selera makannya namun jangan segera mengganti makanan

baru karena anak memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri.

Jangan sampai ia terbiasa makan makanan yang itu-itu saja. Ia bisa

kekurangan gizi yang dibutuhkannya.( Aik, 2009)

e. Jangan memberi makanan sampingan dekat dengan waktu makan,

karena anak masih dalam keadaan kenyang.

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

19

D. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Yang diteliti

: Yang tidak diteliti

Gambar 1. Kerangka Konsep

E. Hipotesis Penelitian

Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku ibu balita usia

6-24 bulan tentang MP-ASI.

Pengetahuan ibu tentang

MP-ASI

Perilaku ibu tentang MP-ASI

1. Faktor Internal · Umur · Pendidikan · Pekerjaan

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

2. Faktor Eksternal · Lingkungan · Sosial Budayaan

Faktor yang mempengaruhi

Perilaku

1. Faktor Internal · Fisiologis · Psikologis

2. Faktor Eksternal · Pengalaman · Situasi · Norma-norma · Hambatan dan

Pendorong

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian non eksperimental dimana

variabel bebas (pengetahuan ibu tentang MP-ASI pada balita usia 6-24 bulan)

dan variabel tergantung (perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI) diobservasi

hanya sekali pada saat yang sama (Taufiqurrohman, 2004).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di posyandu Dusun Tlangu Desa Bulan Kec.

Wonosari Klaten pada bulan Agustus 2009.

C. Populasi Penelitian

Menurut Arikunto (2002) “Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2007) “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi pada penelitian ini adalah Semua ibu yang mempunyai balita

diposyandu dan merupakan penduduk di Dusun Tlangu Desa Bulan Wonosari

Klaten.

20

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

21

D. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah Non Probalility Sampling, dengan metode

Accidentally Sampling dimana setiap anggota populasi yang kebetulan ada atau

tersedia mempunyai kesempatan untuk menjadi sampel (Arikunto, 2006).

Untuk kelancaran penelitian studi kasus ini, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data dengan uji Wawancara secara langsung pada orang tua balita

usia 6-24 bulan di Dusun Tlangu Desa Bulan Kec.Wonosari Klaten.

E. Kriteria Retriksi

Kriteria Inklusi : Ibu yang memiliki balita usia 6-24 bulan Di Dusun

Tlangu Desa Bulan Kec.Wonosari Klaten.

F. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Bebas : Pengetahuan ibu tentang MP-ASI

Pengetahuan ibu tentang MP-ASI adalah segala sesuatu yang

dimengerti ibu tentang makanan atau minuman yang diberikan pada bayi

atau anak usia 6 – 24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya selain dari

ASI.

Variabel diukur dengan menggunakan kuesioner skala Guttman dalam

koesioner Pengetahuan Makanan Pendamping ASI, kategori “Benar dan

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

22

Salah” dengan jumlah item pertanyaan 18 soal , yang masing - masing

pertanyaan diberi skor 1, 0 artinya :

Nilai 1 = bila jawaban benar.

Nilai 0 = bila jawaban salah.

(Hidayat, 2007).

Hasil dari pengukuran pengetahuan Makanan Pendamping ASI dimasukkan

ke dalam kategori penilaian sebagai berikut :

a. Baik : Jika diperoleh skor 76% sampai 100% dari total skor

b. Cukup : Jika diperoleh skor 56% sampai 75% dari total skor

c. Kurang : Jika diperoleh skor 55% dari total skor

{Nursalam, 2005).

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal.

2. Variabel Terikat : Perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI

Perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI adalah respon / tanggapan

yang bernilai positif atau negatif tentang makanan atau minuman yang

diberikan pada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan

gizinya selain dari ASI.

Variabel ini diukur dengan menggunakan kuesioner skala Guttman,.

sebanyak 15 soal. yang masing - masing pertanyaan diberi skor 1, 0 artinya :

Nilai 1 = bila jawaban benar.

Nilai 0 = bila jawaban salah.

(Hidayat, 2007).

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

23

Skoring untuk menarik kesimpulan ditentukan dengan

membandingkan dengan skor maksimal ( skor maksimal = 4 x jumlah soal ).

Cara menentukan skor adalah :

Skor = Nilai yang dicapai X 100% Skor maksimal

Dengan hasil pengukuran dalam bentuk pernyataan:

a. Sikap positif skor : Jika diperoleh skor lebih dari 56% total skor : ibu

memberikan MP-ASI pada balitanya yang berumur lebih dari 6 bulan.

b. Sikap negatif skor: Jika diperoleh skor kurang dari 56% total skor : ibu

memberikan MP-ASI pada balitanya yang berumur kurang dari 6 bulan.

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal.

G. Instrumen dan Intervensi

1. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, berupa

kuesioner. Kuesioner yang digunakan dibuat sendiri oleh peneliti. Suatu alat

ukur harus memenuhi kaidah-kaidah pengukuran yang valid dan reliabel

melalui uji validitas dan reliabilitas (Arief, 2008). Agar diperoleh distribusi

nilai hasil pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden

untuk uji coba paling sedikit 20 orang (Notoatmodjo, 2007). Uji validitas dan

reliabilitas dilakukan pada 20 ibu yang memiliki balita di Posyandu dusun

Tlangu Timur. karena karakteristik responden hampir sama dengan

responden yang akan dijadikan sampel

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

24

Dalam penelitian kualitatif yang menggunakan instrumen kuesioner

sebagai salah satu alat ukur, ada dua syarat penting yang harus dipenuhi

yaitu keharusan sebuah kuesioner untuk valid dan reliabel.

a. Uji validitas

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Pengujian terhadap validitas dilakukan dengan

menggunakan rumus Pearson Product Moment (Hidayat, 2007).

Instrumen bisa dikatakan valid jika mempunyai nilai r hitung > r tabel

dengan tingkat signifikansi minimal 95% (Santoso, 2004).

Rumus Pearson Product Moment:

r hitung = ( ) ( )( )

( )[ ] ( )[ ]å åå åååå

--

-2222 ... YYnXXn

YXXYN

keterangan:

r hitung : koefisien korelasi

∑X : jumlah skor item

∑Y : jumlah skor total (item)

n : jumlah responden

Untuk tabel tα = 0,05 derajat kebebasan (dk = n − 2).

Dalam penelitian ini apabila ada item soal yang tidak valid maka

dibuang satu per satu dari pengujian (mulai dari nilai korelasi yang

terkecil) hingga semua item soal valid. Bila pernyataan dalam kuesioner

Valid, maka uji reliabilitas dilakukan.

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

25

Koesioner Pengetahuan tentang MP-ASI berjumlah 21 soal yang

Valid 18 soal dan yang tidak valid 4 (No. 5,13,15,16). Koesioner

perilaku tentang MP-ASI berjumlah 18 soal yang valid 15 soal dan yang

tidak valid 3 soal (No.13,15,16)

b. Uji reliabilitas

Setelah semua variabel valid, selanjutnya uji instrumen kuesioner

dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Suatu kuesioner dikatakan reliabel

(handal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas menggunakan rumus

koefisien Cronbach’s Alpha sebagai berikut (Arikunto, 2006):

Keterangan :

r11 : realibilitas instrument (koefisien Cronbach’s Alpha)

Vt : varians total/ varians skor total

∑Vi : jumlah keseluruhan varians item

n : jumlah item (yang valid)

Butir pertanyaan kuesioner tersebut dinyatakan reliabel jika

diperoleh hasil perhitungan r11 > rtabel pada taraf signifikan 5%. Instrumen

yang tidak reliabel tidak dapat digunakan sehingga dihilangkan (Hidayat,

2007). Bila Instrumen yang diujikan reliabel maka instrumen tersebut

dapat digunakan untuk penelitian. Hasil uji Reabilitas Pengetahuan

tentang MP-ASI 0,8839 dan Hasil Reabilitas perilaku tentang MP-ASI

0,8762.

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

26

2. Pengumpulan Data :

a. Data Primer : Data yang diambil dari responden melalui pemberian

koesioner dilakukan wawancara.

b. Data Sekunder : Data yang dikumpulkan dicakup gambaran umum lokasi

penelitian data-data yang berhubungan pada penelitian ini.

3. Pengolahan Data

a. Editing

Proses editing dilakukan untuk memeriksa data yang sudah

terkumpul dan jika ada kekurangan langsung dilengkapi atau dikeluarkan

dari penelitian.

b. Coding

Pada tahap ini dilakukan merupakan tahap pemberian kode pada

semua variabel agar mempermudah dalam pengolahan dan analisis data.

c. Data entry

Jawaban dari kuesioner di-entry ke dalam data base komputer.

d. Tabulating

Adalah data dikumpulkan dan dikelompokkan dalam bentuk tabel.

Termasuk dalam kegiatan ini adalah memberikan skor terhadap item-

item yang perlu diberi skor dan memberi kode terhadap item-item yang

diberi skor (Arikunto, 2006).

Seluruh jawaban diolah dengan program SPSS.

e. Analisis

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

27

Teknik uji statistik yang dipilih berdasarkan tujuan uji yaitu

hubungan (korealasi / asosiasi) dan skala data tingkat pengetahuan

tentang MP-ASI yaitu ordinal dan sikap ibu tentang MP-ASI adalah

ordinal. Berdasarkan acuan tersebut maka digunakan Uji Spearman Rank

(Rho). Untuk tingkat eratnya hubungan digunakan analisa uji korelasi

Spearman Rank (Rho) karena kedua variabel berskala ordinal-ordinal

dengan data yang dihitung berupa tata jenjang. Untuk keperluan analisis

ini digunakan teknik uji dengan bantuan komputer yaitu program SPSS

(Statistical Package for Social Science).

Cara untuk menghitung Uji Korelasi Spearman Rank (Rho)

menurut Hartono (2008) dan Hidayat (2007) adalah sebagai berikut:

( )1nn

b61

2

2i

--=r å

keterangan:

r = (Rho) Keefisien korelasi spearman

bi = selisih pengamatan tiap pasang sampel dalam urutan

(dengan membuat ranking dalam tabel penolong)

n = jumlah total subyek

Penghitungan nilai koefisien korelasi Spearman Rank (Rho)

dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows.

Uji signifikansi harga observasi rho dilakukan untuk mengetahui

ada tidaknya hubungan antar kedua variabel, ada tiga cara menurut

Hartono (2008) yaitu sebagai berikut:

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

28

1. Menggunakan tabel nilai ”t”, dengan cara membandingkan antara

thitung dengan nilai ttabel sesuai dengan besarnya n dan taraf signifikan

yang diinginkan, dengan ketentuan:

a. Jika thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak

b. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima

2. Berdasarkan probabilitas, yaitu dengan membandingkan sig. (2-

tailed) atau nilai probabilitas dengan 0,05. Dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. Bila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 berarti tidak ada

korelasi yang signifikan (Ho diterima)

b. Bila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 berarti ada korelasi

yang signifikan (Ho ditolak)

3. Menggunakan penjelasan tanda bintang (**/*) dibawah tabel sudut

kiri. Tanda bintang hanya muncul bila ada korelasi yang signifikan,

tapi bila tidak ada tanda bintangnya berarti tidak ada korelasi.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi

yang ditemukan besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan

sebagai berikut:

Tabel 2 Pedoman penafsiran koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 Tiada korelasi

0,01 hingga 0,199 atau -0,01 hingga -0,199 Sangat Rendah

0,20 hingga 0,399 atau -0,20 hingga -0,399 Rendah

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

29

0,40 hingga 0,599 atau -0,40 hingga -0,599 Sedang

0,60 hingga 0,799 atau -0,60 hingga -0,799 Kuat

0,80 hingga 1,000 atau -0,80 hingga -1,000 Sangat Kuat

(Iskandar, 2008)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini disajikan hasil penelitian “Hubungan Pengetahuan dengan

perilaku Ibu tentang MP-ASI pada Balita Usia 6-24 bulan di Posyandu Dusun Tlangu

Desa Bulan Kec.Wonosari Klaten”. Data hasil penelitian berupa data umum dan data

khusus. Dimana dalam data umum responden terdiri dari umur, pendidikan,

pekerjaan, jumlah anak, sedangkan data khusus mengenai Hubungan Pengetahuan

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

30

dengan perilaku Ibu tentang MP-ASI pada Balita Usia 6-24 bulan Di Posyandu

Dusun Tlangu Desa Bulan Kec.Wonosari Klaten.

A. Data Umum

1. Distribusi responden berdasarkan umur

Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan umur No. Umur Frekuensi Presentase

1.

2.

3.

< 20 tahun

20-35 tahun

> 35 tahun

17

27

12

30%

48%

22%

Jumlah 56 100%

Sumber : Data Lapangan di Posyandu Dusun Tlangu Desa Bulan Kec.Wonosari, Agustus 2009.

Dari tabel 3 dapat disimpulkan bahwa dari 56 responden, lebih dari

setengah responden menempati umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 27

responden (48%).

2. Distribusi responden berdasarkan pendidikan

Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan pendidikan No. Pendidikan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

SD

SMP

SMA

Sarjana/Diploma

10

14

20

12

17%

25%

34%

24%

Jumlah 56 100%

30

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

31

Sumber : Data Lapangan di Posyandu Dusun Tlangu Desa Bulan Kec.Wonosari, Agustus 2009.

Dari tabel 4 dapat disimpulkan bahwa dari 56 responden, hampir

setengahnya berpendidikan menengah SMA yaitu sebanyak 20 responden

(34%).

3. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

5.

Ibu Rumah Tangga

Buruh

Petani

Swasta

PNS

28

7

8

16

6

42%

11%

13%

25%

9%

Jumlah 56 100%

Sumber : Data Lapangan di Posyandu Dusun Tlangu Desa Bulan Kec.Wonosari Klaten, Agustus 2009

Dari tabel 5 dapat disimpulkan bahwa dari 56 responden, lebih dari

setengah responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 28

responden (42%).

4. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak

Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak No Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1

2

3

4

1 anak

2 anak

3 anak

≥ 4 anak

23

28

5

0

42%

50%

8%

0

Jumlah 56 100%

Sumber : Data Lapangan di Posyandu Dusun Tlangu Desa Bulan Kec.Wonosari Klaten, Agustus 2009.

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

32

Dari tabel 6 dapat disimpulkan bahwa dari 56 responden, hampir

setengahnya mempunyai 2 anak yaitu sebanyak 28 responden (50%)

B. Data khusus

1. Data khusus

a. Distribusi frekuensi pengetahuan

Tabel 7 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang MP-ASI pada Anak Usia 6-24 bulan di Posyandu Dusun Tlangu Desa Bulan Kec.Wonosari Klaten

No. Pengetahuan Frekuensi Prosentase

1. 2. 3.

Baik Cukup Kurang

52 4 0

92% 8% 0%

Jumlah 56 100% Sumber : Data Lapangan di Posyandu Dusun Tlangu Desa Bulan

Kec.Wonosari Klaten, Agustus 2009.

Dari tabel 7 menunjukkan dari 56 responden yang diteliti

didapatkan sebagian besar dari responden atau 92% (52 orang)

berpengetahuan baik dan 8% (4 orang) berpengetahuan cukup.

b. Distribusi frekuensi Perilaku

Tabel 8 Distribusi frekuensi Perilaku ibu tentang MP-ASI pada Anak Usia 6-24 bulan di Posyandu Dusun tlangu Desa Bulan Kec.Wonosari Klaten

No. Perilaku Frekuensi Prosentase

1. 2.

Positif Negatif

45 11

80% 19.6%

Jumlah 56 100% Sumber : Data Lapangan di Posyandu Dusun Tlangu Desa Bulan

Kec.Wonosari Klaten, Agustus 2009.

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

33

Dari tabel 8 menunjukkan hampir seluruh responden memiliki

Perilaku positif tentang MP-ASI yaitu 45 orang (73%) dari 56 responden.

c. Distribusi tingkat pengetahuan dengan Perilaku

Tabel 9 Distribusi Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Tentang Pemberian MP-ASI Pada Balita Usia 6-24 Bulan Di Posyandu Dusun Tlangu Desa Bulan Kec. Wonosari Klaten

Error!

Pengetahuan * Perilaku Crosstabulation Perilaku

Positif Negatif Total

Pengetahuan Baik Count 5.2 0 5.2

Expected Count 51.1 9 51.1

% within Pengetahuan 100.0% .0% 100.0%

% within Perilaku 94.5% .0% 92.9%

% of Total 92.9% .0% 92.9%

Cukup Count 3 1 4

Expected Count 3.9 .1 4.0

% within Pengetahuan 75.0% 25.0% 100.0%

% within Perilaku 5.5% 100.0% 7.1%

% of Total 5.4% 1.8% 7.1%

Kurang Count 0 0 0

Expected Count .0 .0 .0

% within Pengetahuan 0% 0% 0%

% within Perilaku 0% 0% 0%

% of Total 0% 0% 0%

Total Count 55 1 56

Expected Count 55.0 1.0 56.0

% within Pengetahuan 98.2% 1.8% 100.0%

% within Perilaku 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 98.2% 1.8% 100.0%

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

34

Sumber : Data Primer, 2009.

Dari tabel 9, ditemukan bahwa semakin tinggi tingkat Pengetahuan

responden semakin banyak jumlah responden yang Berperilaku baik.

C. Analisis Data

Setelah data dari hasil penelitian terkumpul, selanjutnya dilakukan

pengujian data untuk menguji Pengetahuan Dengan Perilaku Tentang Pemberian

MP-ASI Pada Balita Usia 6-24 Bulan dengan menggunakan Spearman’s Rank.

Tabel 10 Hasil analisa tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Tentang Pemberian MP-ASI uji korelasi Spearman Rank bantuan SPSS.

Value Approx. Sig.

Ordinal by Ordinal Spearman Correlation

N of Valid Cases

.486

56

.000c

.000c

Sumber: Data Primer, 2009.

Pengaruh tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku dapat dilihat dari hasil

perhitungan korelasi Spearman’s Rank dimana p = 0,486 dengan nilai

signifikasi p = 0,000 (signifikasi p < 0,05) menunjukkan adanya pengaruh

tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Tentang Pemberian MP-ASI. Hal

ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan Ibu Balita maka semakin tinggi

pula pengetahuan dan perilaku ibu tentang pemberian MP-ASI.

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

35

BAB V

PEMBAHASAN

A. Pengetahuan ibu tentang MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan di Posyandu Dusun

tlangu Desa Bulan Kec.Wonosari Klaten

Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki

pengetahuan baik tentang MP-ASI pada Anak Usia 6-24 bulan sebanyak 92%

(52) responden, 4 dari responden 8% memiliki pengetahuan cukup.

Faktor pendidikan dan informasi memegang peranan penting dalam

memperoleh pengetahuan, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah pula

menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

36

(Nursalam, 2001).Begitu juga dalam hal informasi, semakin sering seseorang

mendapatkan informasi, maka pengetahuan seseorang tersebut juga semakin

bertamabah. Terbukti dengan hampir seluruh dari responden atau 94% (16 orang)

sudah pernah mendapatkan informasi tentang MP-ASI dan sebagian kecil 6% (1

orang) belum pernah mendapatkan informasi. Maka responden memiliki

kemampuan untuk menerima informasi tentang MP-ASI pada anak usia 6-24

bulan dengan baik, oleh karenanya pengetahuan ibu tentang MP-ASI pada balita

usia 6-24 bulan juga baik.

Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi maka akan lebih

paham dan tahu serta memehami lebih banyak hal dari pada seseorang yang

berpendidikan lebih rendah. Hal ini terbukti dari ibu –ibu yang menjawab

kuesioner, memiliki pengetahuan yang baik sebagian besar adalah ibu – ibu yang

berpendidikan SMU yaitu atau 34% (20 responden), hampir setengah

berpendidikan SMP atau 25% (14 responden) dan sebagian kecil yang

berpendidikan SD yaitu 17% (10 responden).

B. Perilaku ibu tentang MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan

Berdasarkan tabel 8 diketahui sebagian besar responden memiliki sikap

positif tentang MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan yaitu sebanyak 45 responden

(80%) dari total 26 responden.

Hal tersebut dapat dipengaruhi banyak faktor diantaranya informasi.

Sebagian besar responden 45 orang atau 80% dari 56 responden memiliki sikap

positive tentang MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan karena sebagian besar sudah

36

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

37

pernah mendapatkan informasi yaitu 17 orang (89%) Reaksi atau respon yang

masih tertutup tergantung dari pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang

dianggap penting, kebudayaan, media masa, lembaga pendidikan dan lembaga

agama dan faktor emosional (Azwar, 2003)

Sebagian besar dari ibu-ibu memang sudah menunjukan perilaku yang

positif terhadap apapun yang berhubungan dengan anak mereka, tetapi walaupun

pengetahuan ibu baik belum tentu perilaku ibu baik pula, khususnya pada ibu

yang kurang percaya diri dalam merawat anak. Dengan adanya dukungan dan

bantuan anggota keluarga yang telah memiliki pengalaman bayi sebelumnya

maka akan terdorong berperilaku positif. Dimana pengalaman yang didapat secara

langsung dari orang lain akan lebih mudah diingat dari pada membaca dan

menghafalkan.

Dari hasil penghitungan Spearman rank dengan menggunakan bantuan

Komputer dengan System SPSS (Statistical Pacage for Social Science), diketahui

bahwa penelitian yang dilakukan terhadap 56 responden yang datang di Posyandu

Melati Desa Sambirobyong Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung

menunjukkan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 dimana Ho ditolak artinya “Ada

hubungan pengetahuan dengan sikap ibu tentang MP-ASI pada anak usia 6-24

bulan“.

Menurut Notoatmodjo (2003) hal ini dapat disebabkan oleh faktor

pengetahuan yang memegang peranan penting dalam menentukan perilaku karena

pengetahuan akan membentuk kepercayaan yang selanjutnya akan memberikan

perspektif pada manusia dalam mempersiapkan kenyataan, memberikan dasar

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

38

bagi pengambilan keputusan dan menentukan perilaku terhadap obyek tertentu.

Adanya pengetahuan yang baik dan ditunjang dari berbagai macam faktor seperti

pengetahuan, pendidikan, informasi dan pengalaman mempunyai dampak dalam

menentukan perlakuan ibu terhadap anak mereka sehingga antara pengetahuan

dan perilaku akan saling berhubungan baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Dengan demikian meningkatnya pengetahuan seseorang baik dengan cara

meningkatkan perolehan informasi serta pendidikan dan pengalaman maka akan

terbentuklah Perilaku orang tersebut terhadap suatu obyek yang dihadapinya.

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang dan semakin sering pula orang

tersebut mendapatkan informasi, maka semakin positif pula perilaku yang akan

terbentuk.

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

39

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Sebagian besar tingkat pengetahuan ibu tentang MP-ASI adalah baik

sebanyak 52 responden (92%).

2. Ibu yang mempunyai perilaku tentang MP-ASI adalah positif sebanyak 45

responden (98%).

3. Ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu tentang MP-ASI pada

anak usia 6-24 bulan.

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

40

B. Saran

Setelah peneliti menyimpulkan hasil penelitian mengenai Hubungan

Pengetahuan denagan Perilaku Ibu tentang MP-ASI pada Anak Usia 6-24 bulan

di Posyandu Dusun Tlangu Desa Bulan Kec. Wonosari Klaten.

Saran yang diberikan antara lain :

1. Ibu balita tetap menjaga perilakunya dalam pemberian MP-ASI.

2. Bagi peneliti berikutnya, diharapkan untuk lebih meneliti dan

mengembangkan beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pemberian MP-

ASI agar MP-ASI di berikan secara tepat

40

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

41

DAFTAR PUSTAKA

Aik 2009, Mengenal Makanan-makanan Pendamping ASI. http://ilmu keperawatan.wordpress.com. Arief Tq, Mochammat. 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu

Kesehatan. Surakarta: UNS Press. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Untuk Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta. Depkes RI, 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI)

Lokal. Jakarta. http://www.depkes/makananpendampingASI.com, diakses tanggal 10 Agustus 2009.

Hartono. 2008. SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta :

Salemba Medika. Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press. Mart Lawson, M. 2003. Makanan Sehat Bayi dan Balita. Cet.ke-1. PT. Dian Rakyat.

Jakarta. Martini 2009, Hubungan Pengetahuan ibu dengan ketepatan waktu pemberian

makanan pendamping ASI di wilayah kerja Puskesmas tawangmangu kabupaten Karanganyar [email protected].

Notoatmadja, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (2rd ed). Jakarta : PT. Rineka

Cipta. Notoatmadja, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan (Rev. Ed.). Jakarta : PT.

Rineka Cipta. Notoatmadja, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka

Cipta. Nursalam. 2005. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan

(1st ed). Jakarta : Salemba Medika. Sugiono. 2006. Metode Penelitian Administrasi (Rev. Ed). Bandung : CV. Alfabeta

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG …eprints.uns.ac.id/8693/1/162952708201009401.pdf · Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

42

Walgito, B. 2005. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Andi : Yogyakarta. Yenrina. 2008. Menyiapkan Makanan Pendamping. Jakarta : Puspa Swara.