Ramuan Penurun Tekanan Darah Tinggi
-
Upload
trie-marcory -
Category
Health & Medicine
-
view
78 -
download
0
Transcript of Ramuan Penurun Tekanan Darah Tinggi
Ramuan Membantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
I. Latar Belakang
- Alasan memilih judul
Karena penyakit hiprtensi telah menjadi masalah utama dalam
kesehatan masyarakat di Indonesia maupun di beberapa negara di dunia.
Sehingga muncul ketertarikan saya untuk mengetahui lebih dalam tentang
penyakit yang mematikan serta sulit disembuhkan ini.
- Formula :
Ramuan dari Propinsi Kalimantan Timur
R / Daun meniran 1 genggam
Daun kumis kucing 1 genggam
Daun ceplukan 1 genggam
Lempuyang emprit 3 jari (1)
Cara pembuatan:
Semua bahan (khusus lempuyang emprit dipotong-potong) dijemur hingga
kering kemudian ditumbuk halus
Cara pemakaian:
1 sendok makan serbuk diseduh dengan setengah gelas air mendidih lalu
diminum sampai habis (1)
- Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan yang dibuat adalah bentuk kapsul
- Alasan pemilihan bentuk sediaan
Lempuyang emprit memiliki rasa yang pahit, oleh karena itu saya memilih
bentuk sediaan kapsul, agar rasa pahit pada lempuyang emprit dapat tertutupi
II. Tinjauan pustaka
2.1 Teori
Penyakit darah tinggi atau hipertensi adalah suatu keadaan klinis di mana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal dalam kurun waktu
cukup lama.
Klasifikasi tekanan darah orang dewasa (> 18 tahun) yang ditetapkan dalam Seventh
Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and
Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) sebagai berikut:
Kategori SBP (mm Hg) DBP (mmHg)
Normal < 120 (dan) < 80
Pra hipertensi 120 -139 (atau) 80-89
Hipertensi Level 1 140 -159 (atau) 90 -99
Hipertensi Level 2 > 160 (atau) £100
*SBP: Systolic Blood Pressure
DBP: Diastolic Blood Pressure
Resiko penderita Hipertensi yang terus menerus dapat menyebabkan kerusakan
pembuluh darah, stroke, jantung, ginjal dan otak sehingga dapat merusak mata.
Penyebab
Berdasarkan penyebabnya ada 2 jenis hipertensi yaitu:
1. Hipertensi primer
adalah hipertensi yang tidak disebabkan oleh adanya gangguan organ lain seperti
ginjal dan jantung.
Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti :
Obesitas/kegemukan
Aktifitas yang rendah/kurang gerak dan jarang berolahraga
Pola hidup yang tidak sehat dan seimbang
2. Hipertensi sekunder
adalah hipertensi yang disebabkan oleh gangguan pada fungsi organ seperti:
Adanya perubahan pada organ jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan
meningkatnya tekanan darah
Gangguan ginjal, diabetes, endokrin, kekakuan dari aorta
Kelainan hormonal
Gejala
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati dapat menimbulkan
gejala sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak napas dan gelisah.
Pengobatan
Tujuan dari pengobatan hipertensi adalah untuk menurunkan tekanan darah
hingga mencapai tekanan darah normal atau mendekati normal. Terapi pengobatan
hipertensi seharusnya juga meminimalkan faktor resiko penyebabnya seperti
mengurangi obesitas, menurunkan lemak darah, mengurangi asupan garam,
meninggalkan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
Dalam sistem pengobatan konvensional, biasanya obat-obatan yang digunakan adalah
obat yang dapat meningkatkan pengeluaran urine (diuretika) dan atau obat-obat
vasodilator. (1)
2.2 Monografi masing-masing tanaman
a. Daun meniran (Phyllantus niruri L.)
Deskripsi
Phyllanthi Nirurii Herba terdiri atas semua bagian di atas tanah dari tanaman
Phyllanthus niruri L, familia Euphorbiaceae. Bau aromatik, rasa pahit. Batang ramping, bulat,
garis tengah sampai 3 mm, garis tengah cabang sampai 1 mm. Daun kecil, bentuk bundar
telur sampai bundar memanjang. Bunga dan buah terdapat pada ketiak daun. Buah berwarna
hijau kekuningan sampai kulit kuning kecoklatan. (2)
Bagian tanaman yang di ambil
Bagian tanaman yang di ambil adalah daun
Kandungan Kimia
Flavonoid (kuersetin, kuersitrin, isokuersitrin, astragalin, rutin), kaempherol-4
rhamnopyranoside, erydictol-7- rhamnopyranoside , nirurin, niruriside, filantin, hipofilantin,
triterpen lup-20-en-3-6-ol, kalium, damar dan tanin I,2)
Efek Farmakologi
Berdasarkan penelitian di sejumlah rumah sakit di Jakarta dan Surabaya, dilaporkan bahwa
terapi ajuvan (terapi pendamping, yaitu obat yang dikonsumsi sebagai penunjang efek obat
utama karena diketahui dapat meningkatkan potensi obat utama) dengan ekstrak meniran
berhasil mempersingkat jangka waktu pengobatan pada beberapa penyakit seperti
tuberculosis (TB), hepatitis dan candidiasis vaginalis. Penambahan ekstrak meniran pada obat
antituberkulosis untuk pasien TB paru pascaprimer dapat mendorong terjadinya perubahan
pada basil tahan asam (BTA) tiga kali lebih besar. Hasil pengujian klinik menunjukan bahwa
pasien yang menerima obat-obatan antituberkulosis bersamaan dengan ekstrak meniran 50
mg, sembuh pada minggu ke-6 sedangkan pasien yang hanya menerima Direktorat Obat Asli
Indonesia
obat-obatan antituberkulosis mengalami kesembuhan pada minggu ke-14. Selanjutnya dilaporkan tidak ada perbedaan efek samping secara bermakna dengan kedua perlakuan tersebut, dengan kata lain pemberian ekstrak meniran yang dikombinasikan dengan obat antituberkulosis standar cukup aman.
Kontraindikasi
Belum diketahui
Peringatan
Dapat disalahgunakan sebagai obat penggugur kandungan dan pada pemakaian berlebih dapat
menyebabkan impotensi.
Efek yang tidak diinginkan
Penggunaan secara luas sampai saat ini tidak dilaporkan mempunyai efek samping yang
berbahaya
Interaksi Obat
Belum diketahui
Toksisitas
Praktis tidak toksik
Sediaan ekstrak Phyllanthus niruri tidak menimbulkan toksisitas pada hati dan tidak
menimbulkan kerusakan sel hati secara permanen serta dapat dikategorikan relatif tidak
berbahaya
Penyimpanan
Disimpan dalam wadah gelas atau plastik yang tertutup rapat dan diberi label nama simplisia
serta tanggal pemanenan. Simpan dalam ruangan kering, lindungi dari cahaya dan diangin-
anginkan setiap 2-3 bulan. Simplisia harus telah digunakan dalam waktu 1 tahun.
b. Daun kumis kucing (Orthosiphonis stamineus Benth)
Deskripsi Tanaman:
Habitus berupa terna berkayu, pada pangkal sering bercabang, disana berakar kuat, helaian
daun bulat telur, ellips atau memanjang,yang bertepi rata bergigi kasar. Karangan semu
banyak, terpisah, berbunga 6, terkumpul menjadi tandan ujung. Daun pelindung kecil.
Tangkai bunga pendek. Kelopak berambut pendek, Mahkota berbibir 2. Kepala sari ungu.
Bakal buah gundul. Kelopak buah lebih kurang 1 cm panjangnya; buah keras memanjang,
berkerut halus.
Bagian tanaman yang di ambil
Bagian yang di ambil adalah daun dan pucuk yang dikumpulkan pada waktu berbunga
Kandungan Kimia
Flavonoid: 7,3',4'-tri-0-metilluteolin, sinensetin, eupatorin, salvigenin, ladanein,
tetrametilskutelarein, 6-hidroksi-5,7,4'-trimetoksiflavon, 5-hidroksi-6,7,3',4'-
tetrametoksiflavon; Diterpen: Ortosifol A, ortosifol B, ortosifol K, ortosifol L, ortosifol M,
dan ortosifol N, norstaminon A, neoortosifol A. orthosiphol O, ortosifol P, ortosifol Q,
norortosifonolid A, orthosiphol F-J, staminol A, staminol B, staminolakton A, staminolakton
B, norstaminol A; Derivat asam kafeat: Asam rosmarinat, asam kafeat; Minyak atsiri: (3-
kariofilen, 5-kadinen, p -selinen dan a-guaien; Komponen lain: asam oleanolat, asam ursolat,
asam betulinat, 0-sitosterol, vomifoliol, aurantinamid asetat.
Efek Farmakologi
Uji antihiperglikemik ekstrak air daun kering kumis kucing dosis i g/kg BB yang diberikan
secara oral pada tikus normal, tikus diabetes yang diinduksi streptozotosin dan tikus normal
yang dibebani glukosa 5 g/kg BB, menunjukkan penurunan glukosa darah secara bermakna,
jika dibandingakan dengan kontrol. Pada tikus diabetes yang diinduksi streptozosin, efeknya
sebanding dengan glibenklamid 10 mg/kg BB.
Telah dilakukan uji antihiperglikemik ekstrak fraksi kloroform daun kumis kucing dosis 500
mg/kg BB
dan 1 g/kq BB yanq diberikan secara oral pada tikus betina galur Sprague-Dawley normal
yang diinduksi diabetes oleh streptozotosin 150 mg/kg BB secara intra peritoneal. Hasil
menunjukkan ekstrak fraksi kloroform daun kumis kucing dosis 1 g/kg BB dapat menurunkan
kadar gula darah tikus
secara bermakna dibandingkan kontrol.
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap kandungan senyawa aktif. Penderita kasus edema yang disebabkan
karena gangguan fungsi hati dan ginjal'
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk anak-anak, dewasa dibawah 18 tahun, ibu hamil, dan menyusui.
Efek yang Tidak Diinginkan
Tidak ada efek samping yang berbahaya bagi kesehatan pada penggunaan secara benar sesuai
dosis terapi.
Toksisitas
LD50 ekstrak metanol daun kumis kucing secara oral pada tikus lebih besar dari 5 g/kg BB. 8
Sedangkan LDjo ekstrak etanol daun kumis kucing secara intra peritoneal pada mencit adalah
19,6 g/kg BB.
c. Daun ceplukan (Physalis minima L)
Deskripsi
Physalis angulata L. merupakan tumbuhan semusin, batangnya tegak, tinggi dapat mencapai
1 meter, batang yang tua berkayu dan bulat, berongga berwarna hijau, percabangan muncul di
ketiak daun ketiga dekat tanah. Daun ceplukan ini berbentuk bulat telur memanjang, helaian
daun tipis, kaku dan cepat layu setelah dipetik. Ibu tulang daun pada pangkal berwarna
keunguan. Bunganya berbentuk lonceng dengan warna kuning muda dengan pangkal hijau,
ditengah bunga terdapat noda berwarna coklat kuning atau kebiru-biruan. Buah ceplukan
merupakan budi buni berbentuk bulat sebesar kelereng dengan kulit yang tipis dan licin
berwarna hijau
Kandungan Kimia
Herba mengandung: Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, Withangulatin
Efek Farmakologi
Ekstrak yang larut dalam air dari serbuk kering daun ceplukan berefek antidiabetes pada
pemberian jangka panjang nfusa daun ceplukan dengan kadar 20% dan 40% dapat berefek
menurunkan kadar glukosa darah yang dicapai pada jam ke-4 sedangkan penurunan kadar
glukosa darah infusa batang ceplukan dengan kadar 40% dicapai pada jam ke-5 .Ekstrak daun
yang larut dalam dietil eter dapat menurunkan kadar gula darah. Penemuuan dari peneliti lain
diketahui bahwa isolat daun dapat menurunkan kadar gula darah atas dasar stimulasi produksi
insulin di pankreas sedangkan ekstrak daun dapat mempengaruhi sel beta insula pankreas dan
dapat menyebabkan penimbunan glikogen dalam hepatosit.
Toksisitas
Potensi ketoksikan akut ekstrak daun Physalis minima L., yang larut dalam eter dan dalam air
pada mencit, termasuk kategori tidak berbahaya (LD50 oral 50 gram/kg BB atau >15 gram/kg
BB)
d. Lempuyang emprit 3 jari ( Zingiber americans L)
Deskripsi tanaman
Tanaman herba berbatang semu, daun berbentuk lonjong. Bunga keluar dari batang dibawah
tanah berbentuk bonggol, waktu muda kuncup berwarna hijau, setelah tua berwarna merah,
mahkota bunga berwarna putih merah muda. Rimpang agak kecil, lebih berserat rasa pedas
dengan bau yang khas
Kandungan
senyawa kimia tanaman ini adalah minyak atsiri lumonan, saponin, flavonoid
Efek Farmakologis
Menambah nafsu makan, mengembalikan kondisi tunuh setelah melahirkan, batuk rejan,
cacingan, darah kotorlambung lemah, reumatik
III. Proses Pembuatan Jamu
III.1 Pemanenan
a. Meniran
Pemanenan dilukan setelah tanaman berumur 2 – 3 bln dilahan. Ciri
tanaman meniran yang siap dipanen adalah daun tampak hijau tua, hampir
menguning dan buah agak keras jika dipijit.
a. Kumis Kucing
Pemanenan daun kumis kucing dilakukan pada saat kuncup bunga
mulai tumbuh.
b. Ceplukan
c. Lempuyang emprit
Pemanenan dilakukan tanaman berumur 9-10 bulan.Caranya membongkar
rimpang dengan menggunakan garpu atau cangkul.
Pemanenan
Pencucian
Pengeringan
Formulasi
Analisa Mutu
Penimbangan
Pengayakann
Penggilingan
Pengapsulan
III.2 Pengeringan
Tanaman yang baru dipanen langsung disortir, kemudian dicuci sampai
bersih dengan menggunakan air bersih. Pencucian dilakukan secara berulang-
ulang sampai bahan benar-benar bersih. Selanjutnya bahan ditiriskan
kemudian siap untuk dikeringkan dengan di anginkan . Khusus lempuyang
emprit di rajang dulu sebelum pengeringan.
Pada waktu pengeringan yang perlu diperhatikan adalah suhu dan kadar air
Dengan pengeringan dapat dihasilkan simplisia terstandar, tidak mudah rusak
dan tahan disimpan dalam waktu yang lama
III.3 Penggilingan
Penggilingan bertujuan untuk memperkecil ukuran bahan sehingga
mempermudah dalam pengemasan dan lebih praktis dalam penggunaan
Penggilingan/penepungan dapat dilakukan dengan menggunakan alat
penggiling/penepung, seperti alat hummer mills.
Dalam penggilingan, ukuran bahan harus disesuaikan dengan keperluan
Penggunaan. Untuk produk kapsul, maka ukuran serbuknya
harus halus yaitu 80-100 mesh supaya jika dikonsumsi dapat larut semua da-
lam tubuh.
3.4 Pengayakan
Pengayakan menggunakan ayakan 80 mesh
3.5 Penimbangan
3.6 Analisa mutu
Untuk Kapsul yang berisi Obat Tradisional kering:
Dari 20 Kapsul, tidak lebih dari 2 Kapsul yang masing-masing bobot isinya
menyimpang dari bobot isi rata-rata lebih besar dari 10% dan tidak satu
Kapsulpun yang bobot isinya menyimpang dari bobot isi rata-rata lebih besar
dari 25%.
3.7 Pengapsulan
3. 8 Pengemasan
Berikan label yang jelas pada tiap kemasan tersebut yang isinya
menuliskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan yang digunakan, tanggal
pengemasan, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih,
metode penyimpanan.
IV. Daftar pustaka
- Formulation ramuan obat tradisional Indonesia volume 1
- Acuan sediaan herbal volume 3 edisi pertama
- Acuan sediaan herbal volume 6 edisi pertama
- Acuan sediaan herbal volume 7 edisi pertama
- http://ffarmasi.unand.ac.id/RPKPS/
HERBAL_MEDICINE_DAN_BUDI_DAYA.pdf
- http://eprints.undip.ac.id/22662/1/Naila.pdf
- http://books.google.co.id