Rambu Solo

25
RAMBU SOLO’ TANA TORAJA KELOMPOK I NOVRIAN AKMAL 1104106010001 SITI HAJAR 1104106010003 SYARIFAH MAULIANA 1104106010020 HADIANSYAH 1104106010067 RUDI PRAMANA1104106010068

Transcript of Rambu Solo

Rambu solo tana toraja

Rambu solotana torajaKELOMPOK INOVRIAN AKMAL 1104106010001 SITI HAJAR 1104106010003SYARIFAH MAULIANA 1104106010020HADIANSYAH 1104106010067RUDI PRAMANA1104106010068

Tana Toraja

Kabupaten Tana TorajaadalahkabupatendiProvinsiSulawesi Selatan, Ibu kotakabupatenini adalahMakale. Sebelum pemekaran, kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.203 km dan berpenduduk sebanyak 221 .081 jiwa (2010).SukuTorajayang mendiami daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih menunjukkan gaya hidupAustronesiayang asli dan mirip dengan budayaNias. Daerah ini merupakan salah satu obyek wisata di Sulawesi Selatan.

Rambu SoloAluk rambu solo adalah upacara pemakaman adat yang menjadi tradisi orang-orang Melayu serumpun di Toraja, Sulawesi Selatan. Aluk rambu solo dapat dimaknai sebagai upacara pemujaan dan penyempurnaan arwah orang yang wafat supaya dapat berkumpul bersama leluhur di alam roh.

Latar Belakang MasalahBagaimana ritual Rambu Solo digelar oleh masyarakat TorajaSeberapa besar pengaruh kepercayaan Aluk Todolo bagi masyarakat Toraja

Jenis-jenis Rambu SoloBerdasarkan status sosial orang atau tingkat ekonomi keluarga yang diupacarakan, aluk rambu solo dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:Silli, yakni upacara pemakaman untuk kasta paling rendah, yaitu kasta kua-kua atau budak.Pasangbongi, yakni upacara yang hanya berlangsung satu malam.Di batang atau di doya tedong, yakni upacara untuk kasta tana basi (bangsawan menengah) dan tana bulan (bangsawan tinggi).Rapasan, yakni upacara khusus bagi golongan tana bulan (bangsawan tinggi) yang digelar selama 3 hari 3 malam.

Prosesi Upacara Rambu SoloPersiapanPelaksanaanAluk Pia atau Aluk Banua Aluk Palao atau Aluk RantePenutup

Saat ini, upacara adat aluk rambu solo di masyarakat Toraja sudah mengalami perubahan yang cukup signifikan, khususnya dalam kelengkapan persembahan. Faktor ekonomi menjadi salah satu akar persoalannya karena hewan persembahan biasanya berharga cukup tinggi. Misalnya, jenis kerbau yang digunakan bukan kerbau biasa, tetapi kerbau bule (tedong bonga) yang harganya antara 1550 juta/ekor

Sifat & Fungsi Budaya Rambu SoloSifat budaya yang mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong orang Toraja yang terkenal dengan semboyan misa kada di potuo pantan kada di po mate (artinya kurang lebih sama dengan bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh). Perubahan Sosial Terkait Budaya Rambu SoloPerubahan sosial terkait upacara pemakaman Rambu Solo tersebut di tentukan oleh status sosial keluarga yang meninggal, diukur dari jumlah hewan yang dikorbankanTetua adat sedang membaca doa-doa.

Kerbau merupakan hewan wajib untuk persembahan

Adu kerbau adalah satu dari sekian prosesi acara, sebelum dimulai acara puncak rambu solo

Semakin tinggi tingkat ekonomi suatu keluarga, makin banyak hewan yang dikurbankan

Semua warga toraja akan bergotong royong dari awal sampai akhir prosesi rambu solo

Tanduk-tanduk kerbau yang dipajang didepan rumah menunjukkan status social keluarga tersebut, semakin banyak tanduk semakin tinggi status sosialnya

Peti jenazah yang sedang dikeluarkan dari rumah duka

Keluarga yang ditinggalkan dalam arak-arakan jenazah

Patung yang dibuat serupa dengan orang yang meninggal

Patung tersebut akan diarak keliling kampung dan akan diletakkan di area pemakaman

Patung yang menyerupai orang yang meninggal sedang diarak menuju tempat pemakaman

Patung-patung dari orang-orang terdahulu.

Lemo, adalah tempat dimana mayat akan disemayamkan

Tengkorak dan peti yang tersusun rapi di tebing-tebing

Kondisi didalam tempat pemakaman

Kesimpulan & SaranIndonesia memang sangat kaya akan budaya, salah satunya budaya dari Toraja, Rambu solo . Banyak hal-hal dari Budaya iniyang tidak akan didapatkan di kebudayaan lain. Budaya Toraja tidak hanya dikenal di daerah sekitar, tetapi sudah tidak asing lagi di kancah Internasional. Kuatnya rasa persaudaraan dan kekeluargaan sehingga budaya ini dapat terlestarikan sampai sekarang. Walaupun masalah yang berhubungan dengan status social tidak dapat dihindarkan. Budaya dan adat Toraja ini tidak boleh ditinggalkan, walaupun menelan biaya yang banyak, budaya Rambu solo ini membuat semangat gotong royong masyarakat terus terjaga, seiring dengan terselenggaranya upacara adat ini.