Rambu-rambu Pk Upi 2013

88
Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 0 BUKU I RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KURIKULUM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI) TAHUN 2013 (Berdasarkan Masukan pada Rapat Pimpinan Universitas, Fakultas, Sekolah Pascasarjana dan Kampus Daerah) Disiapkan oleh Tim Pengembang Kurikulum (TPK) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DESEMBER 2012 Naskah Desember 2012

description

Rambu-rambu Pk Upi 2013

Transcript of Rambu-rambu Pk Upi 2013

Page 1: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 0

BUKU I RAMBU-RAMBU

PENGEMBANGAN KURIKULUM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI)

TAHUN 2013 (Berdasarkan Masukan pada Rapat Pimpinan Universitas, Fakultas,

Sekolah Pascasarjana dan Kampus Daerah)

Disiapkan oleh

Tim Pengembang Kurikulum (TPK)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

DESEMBER 2012

Naskah Desember 2012

Page 2: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 0

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi ...................................................................................................... ............... i

I. Pendahuluan .... .. ... . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. . . .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 1

A. Dasar Pemikiran.............................................................................. .... 1

B. Landasan …. ...................................................................... ......... 3

C. Tujuan............................................................. ..................................... .... 4

II. Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI................................................. 8

A. Prinsip Pengembangan Kurikulum UPI...... ........................................... 9

B. Model Kurikulum UPI.......................................................................... .................................. 11

C. Tujuan Pendidikan UPI........................................................................... 12

D. Struktur Kurikulum dan Beban Studi ....................................................... 20

E. Pengalaman dan Pembelajaran ......................... .................................... 28

F. Sistem Penilaian dalam UPI................................. ................................ 31

G. Rambu-rambu Pengembangan Kurikulum.... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38

III. Prosedur Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum..................................... ............ 42

Langkah-langkah Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum......................... ......... 42

IV. Format Kurikulum Jurusan/Prodi .................................... ............................. 50

A. Komponen Kurikulum Jurusan/Prodi .... .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . 50

B. Silabus Mata Kuliah... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53

C. Satuan Acara Perkuliahan/Praktikum.... .. ... . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. 53

Lampiran-lampiran:

1. Contoh Silabus Mata Kuliah ...................................................................................... 59

2. Contoh Satuan Acara Perkuliahan/Praktikum....................................................... ...... 61

3) Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia.................................................... ................................ 62

i

Page 3: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 1

I. PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Akhir-akhir ini, minat, kebutuhan, dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan tinggi

semakin meningkat dan berkembang. Kecenderungan ini diindikasikan oleh semakin banyak dan

beragamnya peminat dan peserta pendidikan tinggi, khususnya di Universitas Pendidikan

Indonesia (UPI), baik pada tingkat diploma, sarjana maupun pada tingkat pascasarjana (SPs).

Di pihak lain, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks)

dan kehidupan global; tuntutan akan lulusan pendidikan tinggi yang berkualitas menuntut UPI untuk

secara berkesinambungan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan pendidikannya. Keberhasilan

UPI dalam menyelenggarakan layanan pendidikan dan menghasilkan lulusan yang bermutu ini akan

menentukan eksistensi UPI dalam komunitas pendidikan tinggi di Indonesia dan mancanegara.

Berkembangnya sistem regulasi pendidikan, khususnya yang terkait dengan pendidikan tinggi,

juga menuntut UPI untuk melakukan penyesuaian dan pengembangan dalam pengelolaan dan

penyelenggaraan program-program pendidikannya. Khusus berkenaan dengan isu pendidikan

guru, UPI bahkan secara khusus menyusun konsep Re-Desain Pendidikan Profesional Guru yang

merumuskan pemikiran secara utuh dan komprehensif tentang bagaimana proses pendidikan

guru profesional itu dirancang dan diselenggarakan.

Seiring dengan perkembangan di atas dengan visi sebagai Universitas Pelopor dan Unggul

(A Leading and Outstanding University), terutama dalam bidang pendidikan, UPI senantiasa

melakukan upaya pembenahan kelembagaan dan program secara periodik dan

berkesinambungan. Hal ini diperkokoh dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 43

Tahun 2012 tentang Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Perguruan Tinggi yang

diselengarakan oleh Pemerintah. Dan seiring dengan telah diundangkannya Undang-Undang Nomor

12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi sebagai pengganti Undang-Undang Badan Hukum

Pendidikan yang dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi, posisi UPI sebagai mantan PT Badan

Hukum Milik Negara dalam undang-undang tersebut dikukuhkan sebagai salah satu PT Badan

Hukum (PT BH). Kedudukan yang sangat istimewa dan khusus ini tentu mengharuskan UPI

melakukan peninjauan terhadap kelembagaannya. Dalam konteks program, UPI dengan segenap

kewenangannya dalam menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan pendidikan vokasi

dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga serta

menyelenggarakan pendidikan profesi tentu harus menjawab segenap tantangan, kebutuhan

Page 4: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 2

masyarakat yang terus berkembang, dan berbagai perubahan dalam regulasi penyelenggaraan

programnya. Tentu respon yang diberikan UPI terhadap berbagai perubahan tersebut tetap harus

mengokohkan persilangan disiplin ilmu pendidikan, pendidikan disiplin ilmu, dan disiplin ilmu lain

yang menunjang pelaksanaan disiplin ilmu pendidikan dan pendidikan disiplin ilmu.

Namun, terlepas dari upaya-upaya pembenahan yang selama ini dilakukan, sejumlah

permasalahan masih teridentifikasi,seperti rata-rata waktu penyelesaian studi yang belum

memenuhi target Renstra UPI 2011 -2015 selama 9 semester untuk S1, 5 semester untuk S2, dan 7

semester untuk S3; penjenjangan dalam capaian hasil pembelajaran (learning outcomes)

kurikulum S1, S2, dan S3 yang belum begitu jelas perbedaan dan kontinuitasnya. Khusus untuk

program studi yang linier, perbedaan capaian hasil pembelajaran diantara pendidikan vokasi,

akademik, dan profesi belum terpetakan dengan baik. Penugasan dosen yang belum

terkoordinasikan dengan baik, serta latar belakang dan kualifikasi akademik mahasiswa yang

mendaftar dan diterima, khususnya di SPs, yang beragam memerlukan perlakuan yang khusus

pula.

Dalam konteks penjenjangan kemampuan lulusan pendidikan di Indonesia termasuk

peguruan tinggi berdasarkan jenis, jenjang dan jalur pendidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayan bekerjasama dengan Kementerian terkait telah

mengembangkan dan menerapkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sejak tahun

2010. Deskriptor umum untuk penjenjangan kemampuan lulusan pendidikan di Indonesia sudah

terpetakan sejalan dengan telah terbitnya Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI.

Untuk itu, dalam menjabarkan hasil kajian UPI dalam Re-Desain Pendidikan Profesional Guru ke

dalam bentuk pengembangan kurikulum baik pada pendidikan akademik, vokasi maupun

pendidikan profesi yang lebih operasional, kerangka kualifikasi lulusan tersebut harus dijadikan

salah satu rujukan. Khusus untuk lulusan program studi kependidikan, pemetaan capaian

pembelajaran lulusannya harus mempertimbangkan pula penjenjangan keahlian profesi guru ke

dalam strata Guru Pertama, Guru Muda, Guru Madya, dan Guru Utama sebagai antisipasi terhadap

dinamika perubahan profesi guru ke depan.

Perumusan capaian pembelajaran (learning outcomes) dalam KKNI untuk setiap lulusan

program studi baik kependidikan maupun non-kependidikan penting dilakukan dengan seksama

sebagaimana ditegaskan dalam Perpres tersebut di atas dengan pertmbangan berikut. Pertama,

perumusan capaian pembelajaran dalam KKNI dapat memberikan kepastian dan sekaligus

standardisasi dalam penyetaraan kualifikasi lullusan antar jenjang pendidikan dan atau tingkat

Page 5: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 3

pekerjaan. Kedua, capaian pembelajaran dalam kerangka kualifikasi lulusan dapat menjadi rujukan

untuk penentuan pengakuan hasil belajar dan kualifikasi lulusan program studi sejenis dari negara

lain baik secara bilateral maupun multilateral.

Kecenderungan yang terjadi baik secara eksternal maupun internal sebagaimana

dideskripsikan di atas mengharuskan UPI untuk terus melakukan upaya pembenahan program yang

signifikan, termasuk kaji ulang dan pengembangan kurikulum. Kurikulum UPI tahun 2006 yang

berlaku sekarang perlu dikaji ulang dan dikembangkan terus hingga kurikulum yang direvisi

mampu menjawab berbagai perkembangan dan tuntutan sebagaimana sudah disebutkan di atas.

Pengembangan kurikulum di lingkungan Pendidikan Tinggi (PT) harus didasarkan pada

pendekatan yang sistematis, koheren, dan komprehensif. Pendekatan itu menuntut adanya

keterkaitan antara visi dan misi lembaga dengan tujuan dan sasaran program studi yang

dikembangkan berdasarkan pertimbangan terhadap perkembangan yang ada dan kebutuhan

masyarakat saat ini dan masa yang akan datang. Dalam praktiknya, ini menuntut prinsip dan

pendekatan yang seksama dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik, harapan masyarakat

pengguna lulusan, dan masukan dari asosiasi profesi terkait serta dengan memperhitungkan

perubahan yang terjadi dalam lingkungan strategis perguruan tinggi baik yang bersifat lokal,

regional maupun global. Dalam mengembangkan kurikulum pendidikan tinggi, kajian yang

menyeluruh terhadap berbagai rujukan dan landasan yang relevan—filosofis, psikologis, historis, dan

jyuridis, dan akademis juga harus dilakukan.

Dari perspektif sejarah, kurikulum pendidikan guru di Indonesia telah melalui berbagai fase

berikut.

1. Kurikulum Pendidikan Guru sebelum Masa Orde Baru. Kurikulum pendidikan guru pada masa

ini menganut pendekatan terpadu, yakni menggabungkan komponen-komponen nasionalisme,

pedagogik, ilmu jiwa umum dan ilmu jiwa untuk mendidik, didaktif metodik, bidang studi yang

diajarkan, dan praktik mengajar.

2. Kurikulum Pendidikan Guru Masa Orde Baru sampai sekarang. Pada masa ini kurikulum

pendidikan guru dikembangkan untuk menghasilkan calon guru profesional dengan pendekatan

concurrent atau terpadu, yaitu pola pendidikan guru yang mengintegrasikan pendidikan akademik

dan pendidikan profesi yang ditandai oleh pemberian Ijazah dan Akta Mengajar bagi setiap lulusan

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Kurikulum pada era ini terdiri dari

pembentukan dan pengembangan kompetensi akademik kependidikan melalui kelompok Mata

Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK) dan Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar (MKPBM) dan

Page 6: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 4

kompetensi akademik bidang studi melalui kelompok Mata Kuliah Penguasaan Bidang Studi

(MKPBS). Kedua komptensi ini dilandasi oleh Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU). MKDU

dimaksudkan untuk menyiapkan pendidik yang religius, nasionalis, patriotik, dan berkepribadian

luhur. Dengan demikian, struktur kurikulum pendidikan guru mencakup: MKDU, MKDK,

MKPBM, dan MKPBS.

Pada perkembangan selanjutnya, kurikulum pendidikan guru menganut pendekatan topik inti

(content based-curriculum), yakni kurikulum pendidikan guru yang menekankan pada keutuhan

penguasaan ilmu. Kurikulum dikelompokkan ke dalam Matakuliah Umum (MKU), Matakuliah

Dasar Kependidikan (MKDK), Matakuliah Keahlian I (MKK I), dan Matakuliah Keahlian II

(MKK II). MKK I adalah kelompok matakuliah untuk pengembangan kompetensi akademik

kependidikan, dan MKK II adalah kelompok matakuliah untuk pengembangan kompetensi

akademik bidang studi. Pada kurikulum pendidikan guru masa tersebut diperkenalkan pula

kelompok mata kuliah yang dikenal dengan Post Secondary Subject Matter (PSSM), yakni

kelompok mata kuliah minor yang memberikan kewenangan tambahan pada lulusan pendidikan

guru dengan beban belajar 20 sks.

Sejalan dengan terbitnya Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 tentang

Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa yang

mengelompokkan mata kuliah ke dalam struktur program: pengembangan kepribadian (MPK),

keilmuan dan keterampilan (MKK), keahlian berkarya (MKB), perilaku berkarya (MPB),

berkehidupan bermasyarakat (MBB). Selanjutnya Kepmendiknas tersebut ditindaklanjuti dengan

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan

Tinggi yang didasarkan atas pendekatan kompetensi (comptence-based curriculum). Elemen-

elemen komptensi yang dirujuk dalam peraturan ini mengacu kepada the four pilars of education

UNESCO (1997) yaitu learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live

together. Keempat pilar belajar ini dirumuskan ke dalam elemen kompetensi berikut: (a) Landasan

kepribadian; (b) Penguasaan ilmu dan keterampilan; (c) Kemampuan berkarya; (d) Sikap dan

perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang

dikuasai; dan (e) Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian

dalam berkarya. Berdasarkan elemen komptensi ini, struktur kurikulum dikelompokkan ke dalam

rumpun berikut: Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Matakuliah Keilmuan dan

Keterampilan (MKK), Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB), Mata Kuliah Keahlian Berkarya

(MKB), dan Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).

Page 7: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 5

Dalam implementasinya, elemen kompetensi yang mengacu kepada 4 (empat) pilar belajar di

atas dijadikan dasar dalam pengelompokkan matakuliah. Pengelompokan ini menimbulkan

persoalan dalam pengorganisasian konten kurikulum. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum

UPI tidak mengacu secara penuh pada pengelompokkan matakuliah berdasarkan 4 (empat) pilar

belajar tersebut.

Agar upaya evaluasi dan pengembangan kurikulum UPI dapat dilakukan dengan efektif

mengingat begitu banyaknya Jurusan/Program Studi (Prodi) yang terlibat, suatu pedoman yang

dapat dijadikan rambu-rambu oleh Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di tingkat universitas,

fakultas, dan jurusan/program studi sangat diperlukan. Pedoman ini diharapkan dapat memberi

kejelasan bagi TPK di lingkungan UPI tentang apa yang dapat dan perlu dilakukan dalam

mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum saat ini serta implementasinya. Penyusunan Rambu-

Rambu Pengembangan Kurikulum UPI ini mempertimbangkan pula masukan dari Fakultas,

Sekolah Pascasarjana, Program Studi/Jurusan, dan dosen pengampu mata kuliah umum, dan mata

kuliah dasar profesi. Dengan tersedianya pedoman ini, para pemangku kepentingan di UPI

diharapkan dapat bekerja secara terarah dan efektif dalam melakukan kaji ulang dan pengembangan

kurikulum pada tingkat Jurusan/Prodi.

B.Landasan Filosofis

1. Pendidikan pada hakikatnya adalah membangun pribadi manusia seutuhnya (fully

functioning person) yang memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang menjadi landasan moral, etika, dan kepribadian peserta didik.

2. Pendidikan berlandaskan pada keyakinan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah

diraihnya keberhasilan dan berkembangnya potensi setiap peserta didik sebagai pribadi

manusia seutuhnya.

3. Pendidikan yang dapat membangun pribadi manusia seutuhnya serta mendorong

berkembangnnya potensi peserta didik harus didasarkan pada keutuhan dalam proses

pendidikan yang tujuannya mencakup keutuhan pengetahuan, keterampilan, sikap dan

perilaku yang dilandasi oleh ahlak mulia dan nilai-nilai kearifan lokal yang melekat pada

falsafah hidup peserta didik.

4. Pendidikan Profesi Guru (PPG) berlandaskan pada kepercayaan bahwa tujuan yang ingin

dicapai melalui upaya pendidikan adalah diraihnya keberhasilan dan terkembangkannya

potensi setiap peserta didik. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang menyeluruh, sangat

dibutuhkan kajian yang seksama tentang bagaimana siswa sebenarnya belajar, suasana dan

kultur persekolahan yang dapat menjadi pijakan dalam mengembangkan praktek

Page 8: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 6

pembelajaran dan pengelolaan program pembelajaran yang secara khusus dapat

memaksimalkan potensi peserta didik dan pada umumnya dapat meningkatkan

produktivitas pendidikan.

5. PPG mengacu pada asumsi bahwa pengetahuan dan keterampilan peserta didik

berkembang melalui belajar (learning), berbuat (doing), dan berefleksi (reflecting). Selain

itu, pendidikan merupakan suatu perbuatan yang secara moral memanusiakan manusia

dalam membangun peradaban dan secara politik memperkuat integrasi sosial yang

produktif dan konstruktif. Oleh karena itu, kurikulum PPG harus memuat adanya

koherensi (integrasi) antara pembelajaran di kelas dengan praktek pembelajaran dalam

situasi nyata di sekolah dan memperkuat keterkaitan tersebut melalui pengolahan semua

balikan (feedback) yang diperoleh dari pengalam praktek pembelajaran tersebut untuk

menumbuhkembangkan kualitas proses dan hasil pendidikan professional guru.

6. Pendidikan profesional guru didasarkan pada keutuhan penguasaan peserta didik terhadap

bidang akademik kependidikan baik aspek teoretik maupun praktik (pedagogical content

knowledge and skills) dan disiplin ilmu sesuai bidangnya (content knowledge) serta

perpaduan keduanya dalam kependidikan bidang studi (content specific pedagogy) yang

dilandasi oleh nilai-nilai religius, kebangsaaan, dan nilai-nilai kearifan lokal yang melekat

pada falsafah hidup peserta didik.

7. Pendidikan berlandaskan pada keyakinan bahwa proses dapat membentuk peserta didik

dan lulusan menjadi warga bangsa yang memiliki kebanggaan dan cinta tanah air serta

mendukung perdamaian dunia.

8. Pendidikan berlandaskan keyakinan bahwa proses dapat menghantarkan peserta didik

memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan

lingkungannya serta mampu bekerjasama.

9. Pendidikan berlandaskan keyakinan bahwa proses mampu menghasilkan lulusan yang

menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta temuan

orang lain (kecerdasan mutikultural)

10. Pendidikan berlandaskan keyakinan bahwa proses dan hasilnya mampu menghantarkan

peserta didik dan lulusan yang menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki

semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

C. Landasan Yuridis

Secara yuridis, pedoman evaluasi dan pengembangan kurikulum UPI ini dilandasi oleh

Page 9: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 7

sejumlah undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan Presiden, peraturan Menteri

Pendidikan, serta berbagai keputusan dan ketetapan lainnya yang relevan sebagai berikut.

(1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

(2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

(4) Undang-Undang Nomor12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi

(5) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

(6) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

(7) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2012 tentang Universitas

Pendidikan Indonesia sebagai Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh

Pemerintah.

(8) Peraturan Presiden No. 103 Tahun 2007 tentang Pengesahan Regional Convention on

the Recognition of Studies, Diploma, and Degrees in Asia and the Pacific dan ketentuan lain

tentang (a) pengakuan studi sebelumnya (recognition of prior learning result); (b)

pengakuan dunia internasional terhadap sebagian proses pembelajaran yang dilakukan

melalui transfer kredit (credit transfer); dan (c) pengakuan dunia internasional terhadap

ijasah dan gelar.

(9) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia.

(10) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan.

(10) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009 tentang

Program Pendidikan Profesi Guru bagi Guru Pra Jabatan.

(11) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2010 tentang

Program Pendidikan Profesi Guru bagi Guru dalam Jabatan.

(12) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru Profesional.

(13) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 323/U/2000 tentang Pengembangan

Kurikulum Perguruan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

(14) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti

Perguruan Tinggi.

Page 10: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 8

(15) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.

(16) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

(17) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 167/DIKTI/Kep/2007 tentang Penataan Kodifikasi Program

Studi pada Perguruan Tinggi.

(18) SK Dirjen Dikti No. 64/Dikti/Kep/2011 tentang Penetapan LPTK Penyelenggara Rintisan

Program PPG Terintegrasi (Perkembangan Ganda)

(19) Ketetapan Senat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia Nomor: 005/Senat

Akd./UPI/SK/X/2010 tentang Re-Desain Pendidikan Profesional Guru.

D. Tujuan

Rambu-rambu Pengembangan Kurikulum UPI bertujuan untuk memberikan

panduan bagi Fakultas,Sekolah Pascasarjana Jurusan, dan Program Studi dalam melakukan

evaluasi dan pengembangan kurikulum secara komprehensif dan koheren. Secara operasional,

rambu-rambu ini bertujuan sebagai berikut.

(1) Memberikan panduan dalam melakukan reviu dan evaluasi terhadap kurikulum yang sedang

berlaku, termasuk rumusan visi, misi, tujuan, dan sasaran.

(2) Memberikan panduan dalam melakukan pengembangan kurikulum UPI berdasarkan hasil

evaluasi yang mencakup:

(a) perumusan capaian hasil pembelajaran (learning outcomes) untuk setiap jenis dan

jenjang program pendidikan yang diselenggarakan;

(b) seleksi dan organisasi konten kurikulum yang mendukung pencapaian hasil

pembelajaran;

(c) penyusunan struktur kurikulum dan penataan koherensi konten kelompok mata kuliah

dalam struktur kurikulum tersebut; serta

(d) pengembangan Silabus, Satuan Acara Perkuliahan, dan Satuan Acara Praktikum.

Page 11: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 9

(3) Memberikan panduan umum implementasi kurikulum (delivery system) dalam bentuk standar

proses

(4) Memberikan panduan umum dalam penilaian terhadap ketercapaian hasil pembelajaran

.

Page 12: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 10

II. RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KURIKULUM UPI

A. Prinsip Pengembangan Kurikulum UPI

Pengembangan kurikulum UPI dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut.

1. Pengembangan Karakter Budaya Bangsa

Pengembangan kurikulum UPI harus mengacu pada upaya untuk mengembangkan

pendidikan karakter budaya bangsa, ekonomi kreatif dan kewirausahaan. Unsur-unsur

pendidikan karakter bangsa yaitu religius, jujur, disiplin, demokratis, peduli sesama, peduli

lingkungan, tanggungjawab, mandiri, kreatif dan lain-lain harus menjadi salah satu ciri

kurikulum UPI. Karakter budaya bangsa tersebut harus mewarnai kurikulum UPI yang

mengemban amanat sebagai kampus yang edukatif, ilmiah dan religius.

2. Keutuhan Pendidikan Akademik dan Profesi

Sesuai dengan sistem regulasi pendidikan yang ada, program pendidikan di UPI

mencakup dua jalur pendidikan akademik yang berbeda, yakni yang berlatar belakang S1

kependidikan dan berlatar pendidikan nonkependidikan sebagaimana tervisualisasikan dalam

gambar berikut.

PENDIDIKAN AKADEMIK

(S-1 PENDIDIKAN)

PENDDK

PROFESI

PENDIDIKAN AKADEMIK

(S-1/D-IV NONDIK)

MATRI

KULASI

PENDIDIKAN

PENDDK

PROFESI

PENDIDIKAN PROFESI

Pembentukan dan pengasahan kiat profesional secara berkelanjutan, berupa latihan menerapkan perangkat utuh kompetensi akademik yang dipersyaratkan bagi Guru,secara kontekstual atau non-rutin dalam praktek nyata yang berlangsung dalam seting otentik

KO

MP

ETENS

I DA

LAM

BA

SELIN

E YAN

G S

AM

A

Gambar 1. Kerangka Utuh Pendidikan Profesional Guru

Page 13: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 11

Keseluruhan proses penyiapan guru yang mencakup pendidikan akademik dan pendidikan

profesi tersebut harus merupakan suatu keutuhan sejak rekrutmen, pelaksanaan, hingga penetapan

kelulusan. Prinsip keutuhan ini penting mengingat pendidikan profesi guru yang ditegaskan dalam

Permendiknas RI No. 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan tidak

mengatur pendidikan guru pada tingkat pendidikan akademik.

3. Keterkaitan Mengajar dan Belajar

Prinsip ini menunjukkan bahwa bagaimana cara guru mengajar harus didasarkan pada

pemahaman tentang bagaimana peserta didik sebenarnya belajar dalam lingkungannya. Dengan

demikian penguasaan teori, metode, strategi pembelajaran yang mendidik dalam perkuliahan

di kelas harus dikaitkan dan dipadukan dengan bagaimana peserta didik belajar di sekolah dengan

segenap latar belakang sosial-kulturalnya. Cara guru mengenal dan merespon perilaku belajar peserta

didik di kelas adalah penting karena akan membentuk hakikat lingkungan pembelajaran

(shaping the nature of the teaching and learning environment) (Loughran; 2010). Oleh karena

itu, struktur kurikulum pendidikan akademik untuk calon guru (program studi kependidikan) harus

menempatkan pemajanan awal terhadap praktik pembelajaran di sekolah-sekolah mitra (early

exposure) agar calon guru lebih memahami hakikat pembelajaran yang mendidik. Dalam

konteks ini, pedagogi harus dipahami sebagai konsep yang merujuk kepada dua aspek belajar.

Pertama, pedagogi berkaitan dengan apa dan bagaimana peserta didik belajar; dan kedua, pedagogi

berkaitan dengan bagaimana guru sebagai pembelajar belajar tentang mengajar dan membentuk

keahliannya sebagai seorang profesional.

3. Koherensi Antar Konten Kurikulum

Koherensi mengandung arti keterpaduan (unity), keterkaitan (connectedness), dan

relevansi (relevance). Koherensi dalam konten kurikulum pendidikan guru bermakna adanya

keterkaitan di antara kelompok mata kuliah bidang studi (content knowledge), kelompok mata

kuliah yang berkaitan dengan pengetahuan tentang metode pembelajaran secara umum (general

pedagogical knowledge) yang berlaku untuk semua bidang studi dan situasi, pengetahuan yang

berkaitan dengan pendekatan dan metode pembelajaran bidang studi tertentu (content specific

pedagogical knowledge), pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan kurikulum

(curricular knowledge), pengetahuan dan keterampilan dalam pemilihan dan pengembangan alat

penilaian (assessment and evaluation), pengetahuan tentang konteks kependidikan (knowledge of

educational context), dan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi

informasi dalam proses pembelajaran (information technology). Koherensi di antara konten dalam

Page 14: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 12

struktur kurikulum ini dapat menghasilkan hasil belajar yang sesuai dengan yang dirumuskan

dalam capaian hasil belajar setiap program studi kependidikan.

Selain koherensi internal, kurikulum untuk program studi/jurusan kependidikan

harus memperhatikan pula keterkaitan kontennya baik pedagogi umum, pedagogi khusus maupun

konten mata kuliah keahlian dan keterampilan dengan realitas pembelajaran di sekolah

laboratorium sebagai teaching school dan sekolah mitra (school partner) sehingga terbangun

keterkaitan kurikulum program studi dengan kebutuhan akan pembelajaran di sekolah

(university-school curriculum linkage).

Untuk program studi nonkependidikan, koherensi harus terjadi antara kelompok mata kuliah

yang mengembangkan aspek kepribadian dan karakter (soft skills) dan kelompok mata kuliah bidang

studi dalam membentuk dan mengembangkan kemampuan penguasaan bidang studi yang sejalan

dengan keahliannya. Untuk itu, perlu dilakukan penguatan pada kelompok mata kuliah umum

dengan mengadopsi konten yang dapat mengembangkan soft skills yang sejalan dengan nilai-nilai

kependidikan sebagai nilai dasar UPI, antara lain dalam bentuk mata kuliah Landasan Pendidikan

yang substansinya mencakup perpaduan antara prinsip dan praktik didaktik-pedagogik yang dapat

memperkuat kepribadian lulusan. Ini sekaligus dapat menjadi salah satu penciri adanya

perabukan silang (cross fertilization) antara program studi kependidikan dengan nonkependidikan.

4. Suasana dan Kultur Akademik (Academic Atmosphere)

Pencapaian hasil pembelajaran (learning outcomes) harus didukung oleh suasana dan kultur

akademik (academic atmosphere) yang sehat melalui serangkaian pemberian pengalaman belajar

yang menumbuhkan antara lain ketaatan pada norma akademik yang disepakati, keteladanan dari

dosen dalam mengembangkan budaya akademik, penegakkan sanksi dan penghargaan terhadap

keterlaksanan aturan, tumbuhnya etos kerja untuk membangun profesionalisme guru, dan

kebiasaan membaca dan belajar melalui upaya dosen memberikan tugas yang menantang

(challenging learning task) baik secara terstruktur maupun mandiri dengan pemberian balikan (feed

back) terhadap tugas tersebut. Selain itu, untuk menumbuhkan kultur akademik, pendidik (dosen)

harus menjaga konsistensi dan disiplin dalam menerapkan perencanaan pembelajaran yang

diwujudkan dalam Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan yang didasarkan pada sumber-sumber

yang mutakhir. Untuk menumbuhkan suasana dan kultur akademik yang baik akan diatur lebih

lanjut dalam Standar Proses dan Pedoman Akademik sebagai bagian dari manajemen implementasi

kurikulum UPI.

Page 15: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 13

5. Multikulturalisme dan Kearifan Lokal

Mengingat calon guru harus mengenal sosok peserta didik yang beragam sosio-kulturalnya,

multikulturalisme harus masuk ke dalam pengembangan kurikulum pendidikan guru.

Multikulturalisme mengandung pengertian tentang budaya yang terwujud dalam pola pikir dan cara

pandang, sikap, serta perilaku seseorang yang unik dan berbeda dari orang lain. Keunikan dan

keberbedaan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai lokal yang dianut oleh sekelompok masyarakat tertentu

dan dari mana seseorang itu berasal, baik secara geografi, etnik, maupun rasnya. Selain itu,

perbedaan budaya seseorang dipengaruhi juga oleh identitasnya yang dapat ditinjau dari gender,

agama yang dianut, kekhususan siswa, bahasa yang digunakan, dan tingkat perkembangan usia.

Oleh karena itu, peserta didik memiliki keberagaman budaya yang mesti difahami dan dihargai.

Budaya individu peserta didik akan mempengaruhi cara belajarnya. Prinsip ini diperlukan pula

dalam menata ulang kurikulum program studi nonkependidikan, mengingat pemahaman terhadap

silang budaya dalam masyarakat multikultur dan kearifan lokal merupakan bagian tak terpisahkan

dalam pembetukan soft skills lulusan agar mereka mampu berkomunikasi baik dalam tataran

interpersonal maupun transaksional dalam lingkup pekerjaan dan kehidupan masyarakat yang akan

dihadapinya.

6. Pembaharuan dan Berkesinambungan

Konsep Re-Desain Pendidikan Profesional Guru menegaskan bahwa pendidikan guru

harus merupakan pendidikan yang mengikuti daur kehidupan seorang guru profesional mulai dari

rekrutmen sampai dengan pembinaan profesi guru berkelanjutan. Dinamika yang terjadi dalam

lingkungan nasional, regional, dan global harus pula dipertimbangkan dalam pengembangan

kurikulum program studi kependidikan. Oleh karena itu, kebijakan dan proses untuk

melakukan pengkajian, reviu, dan pembaharuan dalam pengembangan kurikulum pendidikan guru

baik pada program akademik dan program pendidikan profesi harus merupakan bagian tak

terpisahkan dalam tahapan pengembangan kurikulum pendidikan guru. Prinsip tersebut berlaku

pula dalam pengembangan kurikulum program studi nonkependidikan agar kurikulum yang

berlaku terus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna lulusan dan perkembangan Ipteks. Kurikulum

UPI harus pula mencerminkan kesinambungan antara jenjang S1, S2, dan S3 bagi program studi

yang linier. Ini antara lain harus tercermin dalam rumusan capaian hasil pembelajarannya

sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Page 16: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 14

7. Fleksibilitas

Pengembangan Kurikulum UPI menganut prinsip fleksibilitas baik secara horisontal maupun

vertikal dengan mempertimbangkan kebutuhan dan minat mahasiswa dan perkembangan dalam bidang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni (Ipteks), olah raga, dan budaya. Fleksibilitas vertikal kurikulum

memungkinkan transfer kredit antarprogram studi (kependidikan dan nonkependidikan yang

relevan), antarjenjang program di lingkungan UPI, dan antarprogram studi di UPI dengan program

studi di perguruan tinggi lain. Sementara itu, fleksibilitas kurikulum secara horisontal harus

tercermin dalam penataan mata kuliah pilihan atau keahlian untuk mengakomodasi keragaman

minat, dan kemampuan mahasiswa serta dengan mempertimbangkan pula kebutuhan pengguna

lulusan.

Dengan prinsip ini, kurikulum yang dikembangkan harus dapat menyediakan kemasan mata

kuliah untuk menghasilkan calon guru yang mampu (1) mengajar pada berbagai tingkat dan jenis

(TK, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK); (2) memiliki kemampuan mengajar lebih dari satu

bidang studi, dan/ atau (3) memiliki kemampuan kependidikan lain di luar mengajar.

Fleksibilitas kurikulum memungkinkan pula dilakukan revisi isi dan nama mata kuliah

yang disesuaikan dengan tuntutan standar mutu, kebutuhan masyarakat, dan perkembangan Ipteks

khususanya dalam struktur kurikulum pilihan.

8. Kesetaraan Gender

Pengembangan Kurikulum UPI hendaknya memperhatikan prinsip kesetaraan gender.

Gender berkaitan dengan peran dan fungsi seseorang dalam kehidupan sosialnya. Selama ini

telah terjadi ketimpangan-ketimpangan pembangunan yang diakibatkan oleh ketidakadilan gender.

Ketidakadilan ini dicirikan oleh kuatnya pandangan patriarki yang didominasi kaum laki-laki,

sementara kaum perempuan lebih dipandang sebagai subordinasi dan kadang-kadang

menjadi objek yang tertindas. Dalam pengembangan kurikulum UPI ini diharapkan ada kajian

atau perkuliahan yang responsif gender, yang isinya bermuatan pandangan-pandangan edukatif

dan kemanusiaan dengan menempatkan peran dan fungsi manusia secara setara karena

keberhasilan pembangunan suatu bangsa mesti didukung oleh kesetaraan dan keadilan gender. Di

samping itu, Kurikulum UPI dan proses pembelajarannnya diharapkan juga mampu menyiapkan

mahasiswanya memiliki sikap dan penghargaan terhadap kemajemukan.

Page 17: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 15

9. Pendidikan Inklusi

Kurikulum UPI seharusnya memperhatikan pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi

merupakan pendidikan umum baik di sekolah formal maupun nonformal yang menerima dan

melayani siswa-siswa yang beragam kemampuan dan kondisi fisiknya. Pendidikan inklusif ini

memperhatikan prinsip pendidikan untuk semua (Education for All) yang menempatkan

keadilan dan demokrasi dalam pendidikan. Bagaimanapun kondisinya, setiap warga negara

berhak mendapatkan pelayanan dan akses terhadap pendidikan. Oleh karena itu, dalam

kurikulum UPI harus ada kajian perkulihan yang memperhatikan pelayanan terhadap keunikan

dan keberbedaan bagi orang-orang yang memiliki kekhususan. Berkenaan dengan pendidikan

inklusi, seperti halnya prinsip kesetaraan gender, kurikulum UPI dan proses pembelajaran

yang dikembangkan harus mampu menyiapkan mahasiswanya memiliki sikap dan

penghargaan kepada orang-orang yang berkebutuhan khusus.

10. Kesadaran Lingkungan

Kurikulum UPI juga harus memperhatikan kesadaran akan lingkungan atau green living.

Lingkungan tempat manusia berpijak memberi pengaruh besar terhadap kelangsungan hidup

manusia. Lingkungan harus dijaga keberlangsungannya dengan sikap yang bertanggungjawab,

mulai dari kebersihan diri sendiri hingga ke kebersihan dan pemeliharaan lingkungan di darat, air,

dan udara. Kesadaran akan keberlangsungan lingkungan mesti ditumbuhkan dalam dunia

pendidikan. Oleh karena itu, di dalam kurikulum UPI mesti ada pengalaman belajar yang responsif

terhadp lingkungan, antara lain kesadaran akan semakin berkurangnya sumber daya alam, perubahan

iklim ( c l i m a t e c h a n g e ) , d a n l e d a k a n k e p e n d u d u k a n .

11.Demokrasi

Prinsip demokrasi harus tercermin pula dalam Kurikulum UPI. Prinsip demokrasi

mengandung pengertian keterbukaan, musyawarah, dan penghargaan terhadap individu dan

keberagaman. Prinsip ini dapat tercermin baik dalam substansi mata kuliah maupun dalam

proses pembelajaran. Dalam proses perencanaan pembelajaran, dosen harus dapat

menegosiasikan apa yang akan dikembangkan dalam Silabus dan SAP dengan peserta

didik. Dalam proses pembelajaran dosen harus mampu mengembangkan kegiatan

pembelajaran yang dapat membentuk peserta didik untuk memiliki sikap dan perilaku yang

demokratis.

Page 18: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 16

A. Model Kurikulum UPI dan Pendekatan Pengembangan Kurikulum

Pendidikan Profesional Guru

1. Model Kurikulum UPI

Kurikulum UPI dikembangkan dengan menerapkan berbagai pendekatan. Re-Desain

Pendidikan Profesional Guru mengisyaratkan bahwa pengembangan kurikulum UPI adalah

kurikulum berbasis sekolah – universitas (school university based- curriculum). Model kurikulum

koheren ini untuk program studi kependidikan memadukan penguasaan dan pengembangan

disiplin ilmu pendidikan dan ilmu-ilmu pendukungnya dengan penguasaan kecakapan lapangan

yang terkait situasi nyata dalam proses mendidik dan kegiatan pembelajaran di sekolah. Untuk

program studi nonkependidikan, model kurikulum ini memadukan penguasaan dan pengembangan

disiplin ilmu dengan perkembangan yang terjadi di dunia industri.

Dengan model tersebut, program pendidikan diselenggarakan dengan mengintegrasikan

pengetahuan (penguasaan teori dan fakta), keterampilan praktiktis (menggunakan cara, alat,

material) dan keterampilan berpikir (antara lain, logis, kritis, kreatif, reflektif, dan intuitif) dan sikap

serta kepribadian yang dibentuk dengan berlandaskan pada ahlak mulia dan nilai-nilai kearifan

lokal. Ini dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran serta dipadukan dengan pengetahuan,

keterampilan, sikap serta perilaku yang diperoleh dan dibentuk oleh pengalaman praktik lapangan.

Ketiga ranah belajar tersebut dengan acuan model pendidikan berbasis kompetensi

dirumuskan secara spesifik sehingga memungkinkan untuk dinilai secara akuntabel.

Kompetensi-kompetensi yang dirumuskan mencakup pengetahuan tentang prinsip, konsep, teori,

dan fakta (knowledge), keterampilan (skills) termasuk keterampilan berpikir, sikap (attitudes)

dan perilaku lulusan yang dapat diidentifikasi dengan melihat seberapa jauh kompetensi yang

sudah dirumuskan itu dikuasai oleh lulusan.

Model Pendidikan Berdasarkan Bukti (Evidence Based- Education) diterapkan agar

keterkaitan antara teori pendidikan/pembelajaran dengan praktik di lapangan dapat dibangun dengan

melakukan riset terhadap teori pembelajaran (theory-driven research) dan praktik pembelajaran

(practice-driven research) secara timbal balik (reciprocal). Hasil-hasil riset yang berfokus pada

praktik di lapangan (sekolah bagi program studi kependidikan; laboratorium dan dunia industri

bagi program studi nonkependidikan) dengan segenap aspeknya menjadi bahan masukan

Page 19: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 17

(feedback) bagi teori dan prinsip pembelajaran dalam implementasinya secara lebih kontekstual.

Dengan demikian proses pembelajaran dalam perkuliahan akan didasarkan pada sejumlah

bukti (evidence) yang relevan dan kontekstual baik dalam lingkup program studi

kependidikan maupun nonkependidikan. Dengan demikian, model pengembangan kurikulum di

lingkungan UPI merupakan sintesis dari berbagai model yang diharapkan dapat mempertemukan

sisi keunggulan dari tiap model.

2. Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Profesional Guru(PPG)

Sementara itu, pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum pendidikan

profesional guru sebagaima digambarkan pada prinsip keutuhan pendidikan akademik dan profesi

di atas (lihat prinsip pengembangan kurikulum UPI), pengembangan kurikulum untuk program

studi kependidikan dapat menggunakan dua pendekatan berikut.

2.1 Pendekatan Terintegrasi PPG untuk Guru Kelas

Dalam pendekatan terintegrasi, kurikulum pendidikan profesional guru memadukan antara

pendidikan akademik yang mencakup 8 semester dengan pendidikan profesi yang tercakup di

dalamnya workshop Subject Specific Pedagogy (SSP) dan Praktek Pengenalan Lapangan (PPL)

selama 1 semester. Pendidikan akademik mencakup elemen kompetensi yang mengembangkan

karakter atau kerpibadian guru profesional yang dihasilkan dari proses pembelajaran terkait

dengan ketakwaan kepada Tuhan YME, peran lulusan sebagai warga negara dan warga dunia

yang baik, dan berkaitan dengan moral dan etika lulusan, elemen kompetensi akademik

kependidikan (pedagogi umum), akademik bidang studi, elemen kompetensi pedagogi khusus

yang mencakup pendekatan dan metode pembelajaran bidang studi tertentu (content specific

pedagogical knowledge), pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan kurikulum

(curricular knowledge), pengetahuan dan keterampilan dalam pemilihan dan pengembangan alat

penilaian (assessment and evaluation), elemen Kuliah Kerja Nyata (KKN), tugas akhir, dan ujian

penyelesaian studi. Pendekatan terintegrasi (koherensi) ini teruwujud dalam keterkaitan antara

mata kuliah yang mengembangkan komptensi pedagogi umum maupun khusus dengan praktek

kependidikan dan pembelajaran dalam seting nyata di sekolah dalam bentuk pengenalan atau

pemajanan awal terhadap situasi nyata di sekolah ( earlier exposure). Pada pendekatan ini prinsip

keseimbangan antara penguasaan akademik bidang studi dengan akademik kependidikan serta

perpaduan diantara keduanya dalam metodik khusus bidang studi (content specific pedagogy)

harus terjaga. Model ini dikhususkan bagi pendidikan profesi guru yang di dalamnya ada workshop

pengembangan perangkat pembelajaran dan micro serta macro teaching, yang dilanjutkan dengan

Page 20: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 18

PPL selama 1 semester bagi calon guru kelas atau Program PGSD dan PGPAUD. Pendekatan

ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1

Model Kurikulum Terintegrasi Pendidikan Profesional Guru untuk Guru Kelas

Page 21: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 19

2.2 Pendekatan Terintegrasi PPG untuk Pendidikan Akademik Berkewenangan

Tambahan dengan Pendidikan Profesi untuk Guru Kelas

Pendekatan ini memadukan kurikulum pendidikan akademik untuk kewenangan utama

(major academic contents) dan kewenangan tambahan (minor academic contents ) yang

tersebar ke dalam 8 semester dengan PPG yang mencakup workshops SSP dan PPL

selama 1 semester bagi calon guru kelas. Elemen atau komponen kurikulumnya sama

dengan pendekatan terintegrasi varian pertama di atas, kecuali dengan penambahan

kewenangan tamabahan berupa penguatan konten akademik antara laian dalam

kelompok mata kuliah IPA atau IPS dalam satu paket dengan rentang sks antara 16-18

sks. Pendekatan atau model ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2. Model Terintegrasi PPG dengan Kewenangan Tambahan

Page 22: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 20

2.3 Pendekatan Terintegrasi PPG dengan Pendidikan Profesi 2 Semester untuk Guru

Bidang Studi

Model pendidikan PPG untuk guru bidang studi ini mengintegrasikan antara pendidikan

akademik bidang studi (academic content subjects) dengan pendidikan profesi guru

selama 2 semester. Elemen atau komponen kurikulumnya mencakup elemen kompetensi

yang mengembangkan karakter atau kerpibadian guru profesional yang dihasilkan dari

proses pembelajaran terkait dengan ketakwaan kepada Tuhan YME, peran lulusan

sebagai warga negara dan warga dunia yang baik, dan berkaitan dengan moral dan etika

lulusan, elemen kompetensi akademik kependidikan (pedagogi umum), akademik

bidang studi, elemen kompetensi pedagogi khusus yang mencakup pendekatan dan

metode pembelajaran bidang studi tertentu (content specific pedagogy), pengetahuan

dan keterampilan dalam pengembangan kurikulum (curricular knowledge),

pengetahuan dan keterampilan dalam pemilihan dan pengembangan alat penilaian

(assessment and evaluation), dan elemen KKN. Pendidikan akademik dan akademik

kependidikan baik untuk pegagogi umum (general pedagogy) dan pedagogi khusus

(specific pedagogical contents) berlangsung selama 8 semester. Pada semester ke 9

dimulai pendidikan profesi guru dengan workshops SSP dan PPL pada semester ke 10

dengan sistem blok. Pendekatan ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 3. Model Terintegrasi Pendidikan Akademik dengan Pendidikan Profesi

2 Semester untuk Guru Bidang Studi

Page 23: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 21

2.4 Pendekatan Terintegrasi PPG dengan Pendidikan Profesi 2 Semester untuk Guru

Bidang Studi dengan Kewenangan Tambahan

Model ini sama dengan pendekatan terintegrasi pendidikan profesional guru dengan

pendidikan profesi selama 2 semesester, kecuali dengan penambahan kewenangan

tambahan dalam pendidikan akademik yang tersebar ke dalam 8 semester. Kewenangan

tambahan ini dalam bentuk pemberian minor (post secondary subject matters) yang

terkait dengan bidang serumpun, misalnya kelompok IPA atau IPS. Model ini

ditawarkan khusus untuk penyiapan guru untuk daerah Sekolah di daerah Terluar,

Terdepan, dan Tertinggal (ST3). Ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 4. Model Terintegrasi Pendidikan Akademik dengan Kewenangan Tambahan dengan Pendidikan

Profesi 2 Semester untuk Guru Bidang Studi

b) Pendekatan Berlapis (Tak Terintegrasi)

Pada pendekatan berlapis kurikulum pendidikan profesional guru terpisah antara

pendidikan akademik (S1) dan pendidikan profesi. Pendidikan akademik diselenggarakan selama

8 semester yang mencakup elemen kompetensi yang mengembangkan karakter atau kerpibadian

guru profesional yang dihasilkan dari proses pembelajaran terkait dengan ketakwaan kepada

Tuhan YME, peran lulusan sebagai warga negara dan warga dunia yang baik, dan berkaitan dengan

moral dan etika lulusan, elemen kompetensi akademik kependidikan (pedagogi umum), akademik

bidang studi, elemen kompetensi pedagogi khusus yang mencakup pendekatan dan metode

pembelajaran bidang studi tertentu (content specific pedagogy), pengetahuan dan keterampilan

dalam pengembangan kurikulum (curricular knowledge), pengetahuan dan keterampilan dalam

pemilihan dan pengembangan alat penilaian (assessment and evaluation), dan elemen KKN.

Page 24: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 22

Sementara itu, program PPG berlangsung selama 2 semester setelah program pendidikan

akademik (S1). Pendekatan ini menganut sistem terbuka dengan memberi kesempatan kepada

lulusan program studi nonkependidikan yang berminat menjadi guru dengan memenuhi kriteria

yang diterapkan dalam sistem seleksi PPG. Disamping itu, pada pendekatan ini dipersyaratkan

pula program matrikulasi bagi lulusan program studi S1 nonkependidikan sebelum mengikuti

PPG. Pendekatan ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 5

Model Kurikulum Berlapis Pendidikan Profesional Guru

C. Tujuan Pendidikan UPI

Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan berbagai jenis dan jenjang pendidikan

tinggi. Jenjang program pendidikan merujuk pada kualifikasi dan gradasi program pendidikan,

sedangkan jenis program pendidikan merujuk pada macam-macam program pendidikan yang

diselenggarakan pada masing-masing jenjang. Jurusan atau Program Studi perlu melakukan

evaluasi dan pengembangan kurikulum sesuai dengan jenjang dan jenis program pendidikan

yang diselenggarakanya. Sebagai acuan dalam merumuskan tujuan pendidikan tiap Jurusan

atau Program Studi berikut adalah tujuan pendidikan UPI berbasis komptensi baik yang

umum maupun untuk setiap jenis dan jenjang program. Kompetensi Lulusan UPI telah mengacu

pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sebagaimana dideskripsikan pada masing-

masing jenjang. Penguasaan kompetensi itu harus senantiasa diarahkan untuk mencapai tujuan

Page 25: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 23

pendidikan UPI, yaitu:

Tujuan Umum Pendidikan

a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Memiliki integritas dan komitmen yang tinggi terhadap kecendekiaan dan profesinya.

c. Memiliki sikap, kepribadian, dan karakter yang mencerminkan nilai-nilai kependidikan.

d. Menampilkan akhlak mulia dalam kehidupan professional, keilmuan, dan kemasyarakatan.

Tujuan Pendidikan untuk Setiap Jenis dan Jenjang Program

1. Program Pendidikan Diploma III Nonkependidikan

Program pendidikan Diploma III adalah jenjang pendidikan vokasional dengan masa studi 3-

4 tahun. Jenjang program pendidikan ini menekankan pada penguasaan pengetahuan dan

keterampilan aplikatif untuk bidang vokasi tertentu. Secara umum, lulusan D-3 diharapkan

memiliki kemampuan sebagai berikut.

a. Mampu menyelesaikan pekerjaan dalam lingkup tertentu yang bersifat rutin, memilih dan

menggunakan metode, baik yang sudah maupun yang belum baku, berdasarkan data dan

informasi, serta mampu menunjukkan kinerjanya dengan mutu dan kuantitas terukur.

b. Menguasai prinsip-prinsip dan/atau dasar-dasar teori bidang pengetahuan tertentu secara umum,

serta mampu menerapkannya dalam menyelesaikan masalah-masalah prosedural.

c. Mampu mengelola kelompok kerja, bekerja sama dalam kelompok, dan menyusun laporan

tertulis secara sistematis dan komprehensif.

d. Memiliki tanggung jawab dalam penyelesaian dan pencapaian target kerja sendiri atau

kelompok.

e. Mampu berpikir logis, inovatif, dan kreatif guna meningkatkan kemampuan diri,

kelancaraan pelaksanaan pekerjaan, dan kualitas serta produktivitas kerja.

f. Mampu bekerjasama dan menyesuaikan diri dengan individu, kelompok, masyarakat

lingkungan pekerjaan, dan situasi baru yang dihadapinya.

g. Mampu mengomunikasikan gagasannya secara lisan dan tertulis.

3. Kompetensi Lulusan Program Sarjana

Program pendidikan sarjana (S1) adalah jenjang pendidikan dengan masa studi 4 - 7 tahun

Page 26: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 24

baik untuk mahasiswa penuh waktu maupun paruh waktu. Jenjang program pendidikan ini

menekankan pada penguasaan pengetahuan akademik yang melandasi kerja profesional di lapangan.

Secara umum, lulusan S1 diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut.

a. Program Sarjana Kependidikan

1) Memahami karakteristik dan potensi peserta didik dan mampu memfasilitasi

perkembangan potensi yang bervariasi tersebut secara berkesinambungan.

2) Menguasai teori, prinsip, dan prosedur dalam merancang program pembelajaran

yang mendidik dan memaksimalkan potensi peserta didik yang bervariasi.

3) Menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam mengkomunikasikan

pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada peserta didik.

4) Mampu mengelola pembelajaran di kelas dan perubahan kultur kelas serta

sekolah untuk membangun dan mengembangkan proses dan hasil pembelajaran

peserta didik yang memiliki multi kemampuan dan makna dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

5) Mampu membina sikap, memberi keteladanan, meningkatkan keterampilan, dan

mengembangkan potensi peserta didik secara berkesinambungan.

6) Mampu mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang dihadapi di kelas dan

sekolah dan merumuskan solusinya.

7) Mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja, kelas, sekolah dan masyarakat

tempat dia bekerja.

8) Menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan alat penilaian

untuk memperbaiki proses dan hasil belajar peserta didik yang membantu

perkembangan potensinya.

9) Menguasai pendekatan dan metode penelitian kelas yang dapat digunakan

untuk memperbaiki pembelajaran.

10) Mampu memublikasikan gagasan dan hasil penelitianya yang berkaitan

dengan bidang pendidikan.

b. Program Sarjana Nonkependidikan

1) Memahami dan menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

berkaitan dengan bidang keahliannya dalam lingkungan pekerjaannya.

2) Mampu berpikir logis, inovatif, dan kreatif guna meningkatkan kemampuan

Page 27: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 25

diri, kelancaran pelaksanaan pekerjaan, dan kualitas serta produktivitas kerja.

3) Mampu meneliti, mengembangkan, dan mengatasi masalah dengan

menggunakan pendekatan interdisipliner.

4) Mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dengan sikap yang baik

dalam melaksanakan pekerjaan dan meningkatkan kualitas serta produktivitas

kerja berlandaskan nilai-nilai kependidikan.

5) Mampu bekerja sama dan menyesuaikan diri dengan individu, kelompok,

masyarakat, lingkungan pekerjaan dan situasi baru yang dihadapinya.

6) Bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang menjadi tugasnya dan tugas

kelompoknya.

7) Mampu memublikasikan gagasan dan hasil penelitiannya yang berkaitan

dengan bidang keahliannya.

3. Pendidikan Profesi

Program pendidikan profesi adalah program pendidikan yang dimaksudkan untuk

mengembangkan kemampuan profesional lulusan sebagai perwujudan dari kemampuan akademik

yang diperoleh pada program pendidikan S1 melalui pengalaman kerja praktik selama satu

tahun di lapangan. Secara umum, lulusan dari pendidikan profesi diharapkan memiliki

kemampuan berikut.

a. Pendidikan Profesi Guru

1) Mampu menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik berlandaskan pengetahuan tentang

peserta didik, penguasaan bidang studi, dan nilai-nilai kependidikan.

2) Menguasai bidang studi yang menjadi keahliannya, baik secara keilmuan maupun

pedagogik, sebagai landasan keterampilan dan keahlian dalam profesi keguruan.

3) Menguasai pengetahuan tentang peserta didik berkenaan dengan perkembangan psiko-

sosio-fisiologis dan perbedaan individualnya.

4) Mampu mengelola kegiatan pembelajaran yang mendidik, yang meliputi perencanaan

pembelajaran, impelementasi pembelajaran, evaluasi, dan perbaikan proses dan hasil

pembelajaran secara berkelanjutan dengan memanfaatkan Ipteks.

5) Mampu mengembangkan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan berlandaskan

nilai keilmuan, kependidikan, budaya, dan agama, terutama berkenaan dengan etika profesi.

Page 28: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 26

6) Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya yang menjadi tanggung jawabnya, dan

mengevaluasinya secara komprehensif bagi pengembangan organisasi profesi keguruan.

7) Mampu mengatasi masalah peserta didik, guru, bidang ilmu, pedagogik, dan masalah

pendidikan lainnya melalui pendekatan monodisipliner dan transdisipliner.

8) Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan

tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang

keguruan.

9) Mampu memublikasikan gagasan dan hasil penelitiannya yang berkaitan dengan bidang

pendidikan bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.

b. Pendidikan Profesi lainnya

1) Memahami dan menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berkaitan dengan

bidang keahliannya dalam lingkungan profesinya.

2) Mampu berpikir logis, inovatif, dan kreatif guna meningkatkan kemampuan diri, kelancaran

pelaksanaan pekerjaan, dan kualitas serta produktivitas pada profesi yang ditekuninya.

3) Mampu meneliti, mengembangkan, dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan

profesinya dan mampu mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung

jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya.

4) Mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam melaksanaan profesinya dan

meningkatkan kualitas serta produktivitas kerja berlandaskan nilai-nilai kependidikan.

5) Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya yang menjadi tanggung jawabnya, dan

mengevaluasinya secara komprehensif bagi pengembangan organisasi profesi.

6) Mampu bekerja sama dan menyesuaikan diri dengan individu, kelompok, masyarakat

profesi lain, lingkungan pekerjaan, dan situasi baru yang dihadapinya.

7) Mampu memublikasikan gagasan dan hasil penelitiannya yang berkaitan dengan bidang

keahliannya bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat

4. Program Pendidikan Magister

Program pendidikan magister (S2) adalah jenjang pendidikan pascasarjana dengan masa

studi 2- 6 tahun baik bagi mahasiswa paruh waktu maupun penuh waktu. Jenjang program

pendidikan ini menekankan pada penguasaan pengetahuan konseptual-teoretis dan/ atau

Page 29: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 27

pengetahuan aplikatif. Pada jenjang program pendidikan magister dapat diselenggarakan program

pendidikan dalam bidang terapan tertentu (seperti Magister Pendidikan dan Magister Ekonomi) dan

bisa pula program pendidikan bidang keilmuan tertentu (seperti M.Si dan M.Hum). Secara umum,

lulusan dari program pendidikan magister ini diharapkan memiliki kemampuan berikut.

a. Program Magister Pendidikan

1) Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang pendidikan

atau profesinya melalui riset, hingga menghasilkan karya yang inovatif dan teruji.

2) Mampu menganalisis dan menyintesiskan berbagai pendekatan, metode, dan strategi

pembelajaran untuk meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran serta memaksimalkan

potensi peserta didik.

3) Mampu menganalisis dan menyintesiskan berbagai model kurikulum, program

pembelajaran, dan evaluasi.

4) Mampu menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan keahliannya berlandaskan nilai-nilai

kependidikan.

5) Mampu mengatasi masalah sains, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang pendidikan

melalui pendekatan inter atau multidisipliner.

6) Mampu mengelola riset, menganalisis, dan menyintesiskan masalah-masalah pendidikan

guna memberikan solusi dan meningkatkan mutu proses dan hasil belajar peserta didik.

7) Mampu bekerja sama dan menyesuaikan diri dengan individu, kelompok, masyarakat,

lingkungan pekerjaan, dan situasi baru yang dihadapinya.

8) Mampu memublikasikan gagasan dan hasil penelitiannya yang berkaitan dengan bidang

pendidikan bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.

b. Program Magister Nonkependidikan

1) Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang

keahliannya atau profesinya melalui riset, hingga menghasilkan karya yang inovatif

dan teruji.

2) Mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang keahlian dan

profesinya berlandaskan nilai-nilai kependidikan.

Page 30: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 28

3) Mampu mengatasi masalah sains, teknologi, dan/atau seni dalam bidang keahlian dan

profesinya melalui pendekatan inter atau multidisipliner.

4) Mampu mengelola riset, menganalisis, dan menyintesiskan masalah-masalah dalam

bidang keahliannya guna memberikan solusi bagi pengembangan ilmu dan kebutuhan

msyarakat.

5) Mampu bekerja sama dan menyesuaikan diri dengan individu, kelompok, masyarakat,

lingkungan pekerjaan, dan situasi baru yang dihadapinya.

6) Mampu memublikasikan gagasan dan hasil penelitiannya yang berkaitan dengan bidang

keahliannya bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.

5. Program Pendidikan Doktor

Program pendidikan doktor (S3) adalah jenjang pendidikan pascasarjana dengan masa

studi 3-8 tahun baik bagi mahasiswa paruh waktu maupun penuh waktu setelah program

pendidikan magister. Pada jenjang pendidikan ini dapat diselenggarakan program pendidikan doktor

dalam bidang terapan tertentu (seperti Doktor Pendidikan dan Doktor Teknik) dan program

pendidikan doktor filsafat (Doktor Filsafat/Doctor of Philosophy). Khusus program doktor filsafat

dapat diselenggarakan melalui jalur mata kuliah (by coursework) dan dapat pula ditempuh melalui

jalur riset (by research). Secara umum, lulusan dari program pendidikan doktor ini diharapkan

memiliki kemampuan berikut.

a. Program Doktor Pendidikan

1) Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni baru dalam bidang ilmu

pendidikan atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif,

original, dan teruji.

2) Mampu melakukan penelitian dan pengembangan tentang pendekatan, metode, dan strategi

pembelajaran baru yang inovatif dan kreatif untuk meningkatkan mutu dan hasil

pembelajaran serta memaksimalkan potensi peserta didik.

3) Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan dalam

bidang pendidikan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat

manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.

4) Mampu menerapkan pengetahuan, ilmu, dan keahliannya dalam bidang pendidikan

berlandaskan nilai-nilai kependidikan.

Page 31: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 29

5) Mampu mengatasi masalah sains, teknologi, dan atau seni dalam bidang pendidikan serta

merumuskan solusinya melalui pendekatan inter, multi, dan transdisipliner.

6) Mampu bekerja sama dan menyesuaikan diri dengan individu, kelompok, masyarakat,

lingkungan pekerjaan, dan situasi baru yang dihadapinya.

7) Mampu memublikasikan gagasan dan hasil penelitiannya secara lisan dan tertulis, baik pada

tataran nasional maupun global, bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan kebutuhan

masyarakat.

b. Program Doktor Nonkependidikan

1) Mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni baru dalam

bidangnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji, baik

secara nasional maupun internasional.

2) Mampu mengatasi masalah ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni dalam bidangnya

dengan menggunakan pendekatan interdisiplin, multidisiplin, atau transdisiplin bagi

kemajuan ilmu dan kemaslahatan masyarakat.

3) Mampu melaksanakan, mengelola, memimpin, dan mengembangkan peta riset

(roadmap) penelitian dalam bidang keahliannya bagi perkembangan Ipteks, pemecahan

masalah di bidang ilmunya, dan untuk kemaslahatan masyarakat.

4) Mampu bekerja sama dan menyesuaikan diri dengan individu, kelompok, masyarakat,

lingkungan pekerjaan, dan situasi baru yang dihadapinya berlandaskan nilai-nilai

kependidikan.

5) Mampu memublikasikan gagasan dan hasil penelitiannya secara lisan dan tertulis, baik

pada tataran nasional maupun global, bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan kebutuhan

masyarakat.

D. Struktur Kurikulum dan Beban Studi

Struktur kurikulum dan beban studi untuk masing-masing jenjang studi adalah sebagai

berikut.

1. Struktur Kurikulum dan Beban Studi Program D3

Beban studi untuk program pendidikan D3 berkisar antara 100-120 sks. Struktur

Page 32: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 30

kurikulum D3 terdiri atas Kurikulumn Inti (Core Curriculum) yang wajib diikuti oleh semua

mahasiswa, tanpa Kurikulum Pilihan (Elective Curriculum). Secara lebih rinci, struktur

kurikulum untuk program pendidikan D3 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1

Struktur Kurikulum dan Beban Studi Program Nonkependidikan D3

Program Pendidikan D3 Nonkependidikan

Struktur Kurikulum Sks

Kurikulum Inti

- Mata Kuliah Umum (MKU) 11-13 *)

- Mata Kuliah Keterampilan dan Keahlian (MKK) Fakultas 6-9

- Mata Kuliah Keterampilan dan Keahlian (MKK)

Jurusan/Prodi

(

80-83**)

-Mata Kuliah Praktik Lapangan 4

Kurikulum Pilihan ***)

-MKK tambahan 12

Jumlah 110-118

*) memuat matakuliah Pendidikan Agama (2 sks),Seminar Agama (2 sks), Pendidikan

Pancasila (2 sks), Bahasa Indonesia (2 sks), Pendidikan Sosial dan Budaya (2

sks),Bahasa Inggeris (2 Sks), Pendidikan Jasmani dan Olah Raga ( 1 sks), dan

Matematika atau Statistika atau Logika (2 sks)

**) Sejalan dengan tujuan pendidikan vokasi, fokus dalam seleksi dan

organisasi konten kurikulum adalah pada pembekalan keterampilan vokasional

(60-70%) dan penguasaan aspek teori/konsep/prinsip (30-40%) ditambah de

ngan keterampilan berkomunikasi dalam mengelola pekerjaan.

***) Sejalan dengan prinsip kurikulum pilihan (elective curriculum) jumlah MK yang

ditawarkan dalam kurikulum pilihan harus dalam bentuk paket atau dalam sejumlah mata

kuliah sebanyak 12 sks. Mata kuliah pilihan dalam bentuk paket harus ditawarkan lebih

dari satu paket. Mata kuliah pilihan yang ditawarkan tidak kurang dari 24 sks. Mata

kuliah pilihan seyogyanya dirancang untuk memperkuat dan memperdalam kompetensi

utama dan sejalan pula dengan visi dan misi program studi/jurusan. Mata kuliah

pilihan dapat diambil dalam program studi sendiri dan/atau di luar program studi

serumpun dan dapat berubah sesuai kebutuhan.

Sejalan dengan prinsip kurikulum pilihan (elective curriculum) jumlah MK

yang ditawarkan harus dalam bentuk paket yang menggambarkan keahlian

tambahan atau penguatan komptensi utama. Jumlah paket pilihan yang

ditawarkan harus lebih dari satu paket sengan setiap paket pilihan

sebanyak 16 sks.

2. Struktur Kurikulum dan Beban Studi Program S1

Seluruh beban studi untuk program pendidikan S1 adalah berkisar antara 144 —158 sks.

Secara garis besar, struktur kurikulum S1 terdiri atas Kurikulum Inti (Core Curriculum) yang

Page 33: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 31

dimaksudkan untuk mengembangkan kompetensi utama lulusan (sekitar 85% dari keseluruhan sks

yang harus diambil oleh mahasiswa) dan Kurikulum Pilihan (Elective Curriculum) yang

dimaksudkan untuk memperkuat kompetensi utama/kompetensi penunjang (sekitar 15% dari

keseluruhan sks yang harus diambil oleh mahasiswa). Secara lebih rinci, struktur kurikulum untuk

program pendidikan S1 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2

Struktur Kurikulum dan Beban Studi Program Pendidikan S1

Program Pendidikan S1 Kependidikan Program Pendidikan S1 Nonkependidikan

Struktur Kurikulum sks Struktur Kurikulum Sks

Kurikulum Inti Kurikulum Inti

Kelompok Mata Kuliah Umum

(MKU):

Pendidikan Agama i)

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan ii)

Bahasa Indonesia iii)

Bahasa Inggris iv)

Pendidikan Sosial dan Budaya

(PSB) i)

Pendidikan Jasmani dan Olah

Raga v)

Seminar Agama i)

Matematika atau Statistika atau

Logika vi)

KKN i)

2

2

2

-

2

2

2

2

2

Kelompok Mata Kuliah Umum

(MKU): Pendidikan Agama i)

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan ii)

Bahasa Indonesia iii)

Bahasa Inggris iv)

Pendidikan Sosial dan Budaya

( PSB) i)

Pendidikan Jasmani dan Olah Raga

vi)

Seminar Agama i)

Matematika atau Statistika atau

Logika vi)

KKN i)

2

2

2

-

2

2

2

2

2

Jumlah 14-16 Jumlah 14-16

Kelompok Mata Kuliah Dasar

Profesi (MKDP):

Landasan Pendidikan

Psikologi Pendidikan

Bimbingan dan Konseling

Kurikulum dan Pembelajaran

Pengelolaan Pendidikan

Penelitian Pendidikan

2

2

2

2

2

2

Kelompok Mata Kuliah Kekhususan

Universitas

Landasan Pendidikan vii)

2

Jumlah 12 2

Kelompok Mata Kuliah Keahlian

Fakultas (MKKF) viii)

6-12 Kelompok Mata Kuliah Keilmuan

dan Keahlian Fakultas (MKKF) viii)

6-12

Kelompok Mata Kuliah Keahlian

Profesi Jurusan/Prodi:

Media Pembelajaran dan TIK

Bidang Studi

Telaah Kurikulum dan

Perencanaan Pembelajaran

Bidang Studi

Belajar dan Pembelajaran Bidang

Studi

Evaluasi Pembelajaran Bidang

Studi

2

3

3

3

Page 34: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 32

Jumlah 11 Jumlah

Kelompok Mata Kuliah Keahlian

(MKK) Jurusan/Prodi 81-87

Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan

Keahlian (MKK) Jurusan/Prodi 101-105

Mata Kuliah Program Pengalaman

Lapangan (MKPPL) 4

Mata Kuliah Program Pengalaman

Lapangan (MKPPL) 4

Kurikulum Elektif Kurikulum Elektif

Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan

Keahlian Pilihan Jurusan/ Prodi

(MKKP) ix)

16-18 Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan

Keahlian Pilihan Jurusan/Prodi(MKKP)

ix)

16-18

Jumlah 144-158 Jumlah 144-158

Keterangan:

i) harus dikontrak oleh semua program studi.

ii) harus dikontrak oleh semua program studi, kecuali Program studi Pendidikan Kewarganegaraan. Mata

kuliah ini dalam liputannya mencakup pula Pendidikan Kewarganegaraan

iii) harus dikontrak oleh semua mahasiswa Program Studi, kecuali Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

iv) masuk dalam struktur kurikulum program studi/jurusan minimal 2 (dua) sks

v)harus dikontrak oleh mahasiswa non-FPOK

vi) mahasiswa program studi di Fakultas non-MIPA memilih MK Matematika atau Statistika. Sedangkan

mahasiswa di Fakultas MIPA memilih MK Logika. Mata kuliah ini bisa ditempatkan dalam struktur

kurikulum program studi atau jurusan.

vii)harus dikontrak oleh semua mahasiswa pada program studi nonkependidikan. Mata Kuliah Landasan

Pendidikan merupakan penciri nilai dasar UPI yang harus mewarnai semua program studi di lingkungannya.

viii) MKKF dikembangkan oleh fakultas masing-masing

ix) Sejalan dengan prinsip kurikulum pilihan (elective curriculum) jumlah MK yang ditawarkan dalam

kurikulum pilihan harus dalam bentuk paket atau dalam sejumlah mata kuliah sebanyak 16 sks. Mata kuliah

pilihan dalam bentuk paket harus ditawarkan lebih dari satu paket. Mata kuliah pilihan yang ditawarkan

tidak kurang dari 32 sks. Mata kuliah pilihan seyogyanya dirancang untuk memperkuat dan memperdalam

kompetensi utama dan sejalan pula dengan visi dan misi program studi/jurusan. Mata kuliah pilihan

dapat diambil dalam program studi sendiri dan/atau di luar program studi serumpun dan dapat berubah

sesuai kebutuhan.

Khusus untuk program studi/jurusan kependidikan untuk guru, sejalan dengan prinsip koherensi

dalam pengembangan kurikulum UPI dan keterkaitan kurikulum UPI dengan sekolah (university-

school based curriculum), pengembangan kurikulumnya harus menunjukkan keterkaitan antara

mata kuliah pedagogi umum dan khusus dengan praktek pembelajaran di sekolah yang dapat

dipetakan sebagai berikut.

Page 35: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 33

Tabel 3

Keterkaitan Kurikulum Program Studi/Jurusan Kependidikan dengan

Praktek pembelajaran di sekolah

Tahun Smt Earlier

exposure

**)

Mata Kuliah

Dasar Profesi

(MKDP)

Mata Kuliah

KeahliaProfesi

(MKKP)

PPL***)

1 1

2 5 -10 hari *) X

2 1 5-10 hari X

2 5-10 hari X

3 1 10- 15 hari X

2 10- 15 hari X

4 1 10-15 hari X

2

X

Catatan: *) Jumlah hari kunjungan mahasiswa ke sekolah dapat disesuaikan dengan kebutuhan untuk

memperkenalkan mahasiswa dengan praktek pembelajaran dan pengembangan perangkat pembelajaran

dalam seting nyata di sekolah (earlier exposure). Jumlah hari dalam tabel di atas sebagai saran agar intensitas

kunjungan sekolah lebih terjaga. Jumlah jam per hari dalam kegiatan ini (earlier exposure) disesuaikan

dengan jam belajar efektif di sekolah yang berkaitan dengan aspek yang diamati dan dipelajari yang tercakup

dalam silabus mata kuliah yang dijalani (MKDP dan MKKP)

**) Earlier exposure, pemajanan awal pada situasi pembelajaran di kelas, terkait dengan kedua kelompok

mata kuliah di atas (MKDP dan MKKP) dilaksanakan dengan: (1) tahapan observasi terhadap praktek

pembelajaran di kelas dan aspek-aspek yang terkait dengan pengelolaan dan implementasi kurikulum sekolah;

(2) mempelajari aspek-aspek praktis kurikulum sekolah dan penerapnanya di kelas yang dikaitkan dengan

perkuliahan kedua kelompok mata kuliah tersebut; (3) penyusunan rancangan pembelajaran dan

implementasinya berdasarkan keterkaitan antara yang diperoleh diperkuliahan dengan yang dipelajari di

sekolah; dan (4) melaksanakan praktik pembelajaran di kelas (internship atau ptacticum)

Kelompok mata kuliah pedagogi khusus (Mata Kuliah Keahlian Profesi) seyogianya diarahkan

secara bertahap sesuai distribusi mata kuliah ini dalam struktur kurikulum program studi/jurusan

kepada pengenalan awal mahasiswa terhadap: (1) praktek pengembangan perangkat pembelajaran di

sekolah (silabus, RPP, pengembangan materi ajar, pendektan, metode dan teknik pembelajaran, media

pembelajaran, alat penilaian) dibandingkan dengan prinsip, konsep, dan teori yang dibahas di

perkuliahan; (2) interaksi pembelajaran di kelas; dan (3) kegiatan pembelajaran lainnya, seperti

remedial dan tutorial.

Bagi dosen kelompok mata kuliah pedagogi keterkaitan tersebut dapat memperkaya permbelajaran

di kelas dengan data dan pengamalaman otentik pembelajaran sehingga terwujud pembelajaran atau

perkuliahan berbasis bukti/fakta (visible teaching atau evidance-based teaching)

***) PPL dikembangkan dalam bentuk real teaching dengan sistem blok yang ditempatkan baik

pada semester ganjil maupun genap seperti yang berlangsung selama ini dengan penekanan pada

model reflektif melalui supervisi klinis dan bukan microteaching agar lulusan program studi

kependidikan untuk calon guru lebih menguasai pengetahuan dan keterampilan serta sikap

(pedagogical knowlesge, skills, and attitudes) yang dalam perkembangan ke depan ( dalam konteks

Peraturan Presiden tentang Recognition of Prior Learning) dapat diakui atau ekuivalen dengan PPL

Page 36: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 34

dalam konteks PPG.

3. Struktur Kurikulum dan Beban Studi Program Pendidikan Profesi Guru

Kurikulum program Pendidikan Profesi Guru (PPG) berisi program pengemasan materi

bidang studi untuk pembelajaran yang mendidik (subject specific pedagogy) dan program

pengalaman lapangan (PPL) kependidikan. Untuk program PPG anak usia dini lulusan S-1

PGPAUD dan untuk PPG SD lululusan PGSD hanya diprogramkan untuk mengambil kredit

antara 18-20 sks dan menganut PPG terintegrasi untuk guru kelas (lihat Gambar 1). Sedangkan

untuk lulusan S-1 lainnya (baik yang dari program kependidikan maupun yang dari program

nonkependidikan) diprogramkan untuk mengambil kredit sebanyak 36-40 sks. Peserta PPG untuk

guru bidang studi mengikuti seleksi masuk baik untuk lulusan S1 kependidikan maupun

nonkependidikan. Bagi lulusan S1 nonkependidikan yang mengikuti program PPG diwajibkan

untuk mengambil program matrikulasi untuk mata kuliah baik pedagogi umum (MKDP) maupun

pedagogi khusus (MKKP) terlebih dahulu. Untuk pembekalan pengetahuan dan keterampilan

pedagogi sejalan dengan prinsip, teori, dan pendekatan yang mendasari berbagai desain pembelajaran

dan implementasinya lulusan nonkependidikan yang mengikuti program pendididikan profesi ini

harus menjalani pemajanan awal terhadap praktek kependidikan dalam seting nyata di sekolah

(early exposure) yang melekat pada kedua kelompok mata kuliah tersebut.

Tabel 4

Struktur Kurikulum dan Beban Studi

Program Pendidikan Profesi Guru Kelas *)

Berasal dari Program S1 PGSD/PGPAUD Berasal dari Program S1Nonkependidikan

Struktur Kurikulum sks Struktur Kurikulum sks

Matrikulasi **) 22

Workshop Subject Specific

Pedagogy

12-15 Workshop Subject Specific

Pedagogy

12-15

Praktik Lapangan 4 Praktik Lapangan 8

Jumlah 16-19 Jumlah 42-45

Catatan:

*) Struktur kurikulum PPG ini menganut pendekatan terpadu

Page 37: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 35

Tabel 5

Struktur Kurikulum dan Beban Studi

Program Pendidikan Profesi Guru Bidang Studi *)

Berasal dari Program S1 Kependidikan Berasal dari Program S1 Nonkependidikan

Struktur Kurikulum sks Struktur Kurikulum sks

Matrikulasi **) 22

Workshop Subject Specific

Pedagogy

12-15 Workshop Subject Specific

Pedagogy

12-15

Praktik Lapangan 4 Praktik Lapangan 8

Jumlah 16-19 Jumlah 42-45

Catatan:

*) Struktur kurikulum PPG ini menganut pendekatan berlapis

**) Matrikulasi difokuskan pada pembekalan penguatan Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP)

dan Mata Kuliah Keahlian Profesi (MKKP) termasuk kegiatan penugasan observasi kelas yang

melekat kepada mata kuliah dalam kedua kelompok mata kuliah tersebut.

4. Struktur Kurikulum dan Beban Studi Program Pendidikan S2

Program pendidikan magister (S2) adalah jenjang pendidikan pascasarjana dengan masa

studi 4-8 semester (2-4 tahun) bagi mahasiswa yang berasal dari prodi sebidang atau 4,5-9

semester (2,5-4,5 tahun) bagi yang berasal dari prodi tidak sebidang setelah pendidikan S1 yang

dapat ditempuh secara penuh waktu atau paruh waktu. Bagi mahasiswa yang memiliki

kapasitas akademik unggul dimungkinkan untuk menyelesaikan studinya lebih cepat dari masa

studi tersebut (paling cepat 3 semester bagi yang berasal dari prodi sebidang atau 4 semester

bagi yang berasal dari prodi tidak sebidang). Jenjang program pendidikan ini menekankan pada

pengembangan kemampuan mengembangkan dan memecahkan masalah pengetahuan,

teknologi, dan/atau seni melalui pendekatan inter atau multidisipliner serta mengelola riset dan

pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat. Pada jenjang program pendidikan magister

dapat diselenggarakan program pendidikan dalam bidang terapan tertentu (seperti Magister

Pendidikan dan Magister Ekonomi) dan bisa pula program pendidikan bidang keilmuan tertentu

(sepert M.Si dan M.Hum). Secara umum, lulusan dari program pendidikan magister ini diharapkan

memiliki kemampuan berikut.

a. Struktur dan Beban Studi Program Pendidikan Magister dalam Bidang Terapan

Tertentu

Struktur kurikulum dan beban studi program pendidikan magister dalam bidang terapan

tertentu adalah sebagai berikut.

Page 38: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 36

Tabel 6

Struktur Kurikulum dan Beban Studi Program Pendidikan Magister

dalam Bidang Terapan Tertentu

Kelompok Mata Kuliah

Beban Studi (sks)

Berasal dari

Prodi S1

Sebidang

Berasal dari Prodi

S1 Tidak Sebidang

Kurikulum Prasyarat

- Matrikulasi - 9-12

Kurikulum Inti:

- Mata Kuliah Landasan Keahlian

(MKLK)

6 6

Mata Kuliah Keahlian (MKK) SPs 6 6

- Mata Kuliah Keahlian (MKK) Prodi 12-15 12-15

Kurikulum Pilihan

- Mata kuliah Keahlian (MKK) Khusus

masing- masing mahasiswa

15-18 15-18

- Tesis 6 6

J u m la h 45-48

54-57

(Termasuk

matrikulasi)

Catatan:

Mahasiswa yang jurusan/prodi S1-nya tidak sebidang (yang dianggap belum memenuhi standar

input) wajib mengikuti dan lulus matrikulasi.

Penentuan jurusan/prodi S1 yang dianggap sebidang atau tidak sebidang dilakukan oleh Prodi S2

yang bersangkutan.

Jumlah keseluruhan sks berentang antara 45-48 yang berarti bahwa bila mahasiswa sudah

mengambil sks maksimal di MKK Prodi harus mengambil minimal di MKK masing-masing

mahasiswa atau sebaliknya.

b. Struktur dan Beban Studi Program Pendidikan Magister dalam Bidang Keilmuan

Tertentu

Struktur kurikulum program pendidikan magister dalam bidang keilmuan tertentu adalah

sebagai berikut.

Tabel 7

Struktur Kurikulum Program Pendidikan Magister

Dalam Bidang Keilmuan Tertentu

Kelompok Mata Kuliah

Beban Studi (sks)

Berasal dari

Prodi S1

sebidang

Berasal dari Prodi

S1 Tidak Sebidang

Kurikulum Prasyarat

- Matrikulasi - 9-12

Kurikulum Inti:

- Mata Kuliah Landasan Keahlian

(MKLK)

6 6

- Mata Kuliah Keahlian (MKK) SPs 6 6

- Mata Kuliah Keahlian (MKK) Prodi 12-15 12-15

Kurikulum Pilihan

Page 39: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 37

- Mata kuliah Keahlian (MKK) Khusus

masing- masing mahasiswa

13-16 13-16

- Tesis 8 8

J u m la h

45-48 54-57

(Termasuk

matrikulasi)

Catatan:

Sama dengan pada Tabel 6.

5. Program Pendidikan S3

Program pendidikan doktor (S3) adalah jenjang pendidikan pascasarjana dengan masa

studi 6-12 semester (3-6 tahun) bagi yang berasal dari Prodi sebidang atau 7-13 semester (3,5-6,5

tahun) bagi yang berasal dari prodi tidak sebidang setelah program pendidikan magister yang

dapat ditempuh secara penuh waktu atau paruh waktu. Bagi mahasiswa yang memiliki kapasitas

akademik unggul dimungkinkan untuk menyelesaikan studinya lebih cepat dari masa studi

tersebut (paling cepat 5 semester bagi yang berlatar belakang pendidikan sebidang atau 5,5

semester bagi yang berlatar belakang pendidikan tidak sebidang). Jenjang program pendidik ini

menekankan pada pengembangan kemampuan mengembangkan dan memecahkan masalah

pengetahuan, teknologi, dan/atau seni baru secara kreatif, orisinil, dan teruji melalui pendekatan

inter, multi, dan transdisipliner serta mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset

dan pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia. Pada jenjang pendidikan

ini dapat diselenggarakan program pendidikan doktor dalam bidang terapan tertentu (seperti Doktor

Pendidikan dan Doktor Teknik) dan program pendidikan doktor filsafat (Doktor Filsafat/Doctor of

Philosophy). Program doktor filsafat dapat diselenggarakan melalui jalur mata kuliah (by

coursework) dan dapat pula ditempuh melalui jalur riset (by research). Secara umum, lulusan

dari program pendidikan doktor ini diharapkan memiliki kemampuan berikut.

a. Struktur dan Beban Studi Program Pendidikan Doktor dalam Bidang

Terapan Tertentu

Struktur kurikulum dan beban studi program pendidikan doktor dalam bidang terapan

tertentu adalah sebagai berikut.

Page 40: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 38

Tabel 8 Struktur Kurikulum Program Pendidikan Doktor

dalam Bidang Terapan Tertentu

Kelompok Mata Kuliah

Beban Studi (sks)

Berasal dari

Prodi S2 se-

bidang

Berasal dari Prodi

S2 tidak sebidang

Kurikulum Prasyarat:

- Matrikulasi - 9-12

Kurikulum Inti:

- Mata Kuliah Landasan Keahlian

(MKLK)

6 6

- Mata Kuliah Keahlian (MKK) SPs 6 6

- Mata Kuliah Keahlian (MKK) Prodi 9-12 9-12

Kurikulum Pilihan

- Mata kuliah Keahlian (MKK) Khusus

masing- masing mahasiswa

15-18 15-18

- Disertasi 15 15

Jumlah 51-54

63-66

(Termasuk

matrikulasi)

Catatan:

• Mahasiswa yang prodi sebelumnya dianggap tidak sebidang (yang dianggap belum memenuhi

standar input) wajib mengikuti dan lulus matrikulasi.

Penentuan jurusan/prodi sebelumnya yang dianggap sebidang atau tidak sebidang dilakukan oleh

Prodi S3 yang bersangkutan.

Jumlah keseluruhan sks berentang antara 51-54 yang berarti bahwa bila mahasiswa sudah

mengambil sks maksimal di MKK Prodi harus mengambil minimal di MKK masing-masing

mahasiswa atau sebaliknya.

b. Struktur dan Beban Studi Program Pendidikan Doktor dalam Bidang Keilmuan

Tertentu Jalur Mata Kuliah (By Course)

Struktur kurikulum program pendidikan doktor dalam bidang keilmuan tertentu adalah

sebagai berikut.

Page 41: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 39

Tabel 9

Struktur Kurikulum Program Pendidikan Doktor

dalam Bidang Keilmuan Tertentu

Kelompok Mata Kuliah

Beban Studi (sks)

Berasal dari Prodi

S2 sebidang

Berasal dari Prodi

S2 Tidak Sebidang

Kurikulum Prasyarat:

- Matrikulasi - 9-12

Kurikulum Inti:

- Mata Kuliah Landasan Keahlian

(MKLK)

6 6

ii. Mata Kuliah Keahlian (MKK) SPs 6 6

- Mata Kuliah Keahlian (MKK) Prodi 9-12 12-15

Kurikulum Pilihan

- Mata kuliah Keahlian (MKK) Khusus

masing- masing siswa

12-15 12-15

- Disertasi 18 18

Jumlah 51-54 63-66

(Termasuk

matrikulasi) Catatan: Sama dengan pada Tabel 8.

c. Struktur dan Beban Studi Program Pendidikan Doktor dalam Bidang Keilmuan Tertentu

Jalur Riset (By Research)

Calon mahasiswa yang dapat mengikuti program pendidikan ini adalah yang berlatar

belakang pendidikan sebidang, dan ditempuh melalui riset sehingga mahasiswa tidak dikenai

kewajiban untuk mengikuti perkuliahan reguler. Dengan demikian, kegiatan kurikuler dan beban

studinya diatur tersendiri dengan menempuh tahap-tahap percobaan (probationary) 1 (satu)

semester, tahap kandidatur 5 (lima) sampai dengan 11 (sebelas) semester. Mahasiswa wajib

mengikuti dan lulus Mata Kuliah Landasan Keahlian (MKLK), Mata Kuliah Keahlian (MKK)

SPs, dan mata kuliah lain yang direkomendasikan oleh promotor tetapi kreditnya tidak dihitung.

Secara lebih rinci, prosedur perkuliahan pada program pendidikan doktor melalui jalur riset akan

diatur dalam pedoman tersendiri.

E. Pengalaman dan Pembelajaran

Implementasi kurikulum UPI (program delivery), sesuai dengan pendekatan yang

dianutnya, yakni sistematik dan koheren antarkomponen dalam program/kurikulum (koherensi

internal) dan terbangungnya keterkaitan dengan sekolah dan dunia kerja (koherens i

eksternal), harus diarahkan pada upaya dosen dalam memaksimalkan potensi peserta

didik/mahasiswa yang memiliki multi kemampuan dengan dilandasi oleh sikap dan

perilaku berdasarkan ahlak mulia dan nilai-nilai kearifan lokal. Dengan kata lain, sistem

Page 42: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 40

pembelajaran yang dikembangkan harus mampu menghantarkan peserta didik mencapai

kemampuan yang diharapkan (learning outcomes) yang dirumuskan dalam Kerangka Kualifikasi

Lulusan tiap program studi/jurusan dan tumbuhnya budaya akademik (academic culture) yang

sehat.

Rancangan pengalaman belajar (proses pembelajaran) bagi mahasiswa yang disusun

dalam kurikulum Jurusan/Prodi kependidikan didistribusikan ke dalam setiap semester yang

didasarkan pada keterpaduan antara pembelajaran konsep, prinsip, dan teori kependidikan dan

pembelajaran dengan hasil kajian terhadap praktik pembelajaran pada setting nyata di sekolah baik

untuk kelompok mata kuliah pedagogi baik umum maupun khusus. Untuk program studi

nonkependidikan, rancangan pembelajaran ditekankan pada keterpaduan konsep, prinsip, teori,

praktik di laboratorium dengan kebutuhan dan praktik nyata di dunia kerja. Dalam pengembangan

pengalaman belajar mahasiswa, program studi harus merujuk pula pada prinsip-prinsip

implementasi kurikulum yang tertuang dalam konsep Re-desain Pendidikan Profesional Guru yang

digagas oleh UPI sebagai berikut.

a. Belajar Cara Mengajar (Learning how to teach)

Penguasaan teori, metode, dan strategi pembelajaran harus dipadukan dalam perkuliahan

dan kemudian dipadukan pula dalam praktik lapangan, baik dalam konteks pemajanan awal terhadap

praktik pembelajaran di berbagai sekolah mitra dan sekolah laboratorium UPI (early exposure)

maupun dalam konteks PPL di program studi/jurusan kependidikan.

b. Berlatih dalam Latihan (Practice in practice)

Penguasaan pengetahuan dalam bentuk prinsip, konsep, teori, pengalaman yang diperoleh

dari pemajanan awal (early exposure) terhadap praktik pembelajaran di sekolah yang

diperoleh dari pendidikan akademik dipadukan secara bersamaan dalam perkuliahan dan

kemudian dilanjutkan pula dalam praktik simulasi pembelajaran serta dimatangkan dalam

seting otentik di sekolah( sekolah laboratorium) menjadi salah satu prinsip yang menonjol

pembelajaran di program studi kependidikan. Prinsip ini dapat diterapkan pula dalam proram studi

nonkependidikan terutama untuk pembelajaran mata kuliah yang syarat dengan praktek di

laboratorium baik di dalam gedung laboratorium maupun lapangan dengan penekanan pada

keterkaitan anatara konsep, prinsip, dan teori dengan praktek di laboratorium dengan frekuensi

yang memadai.

Page 43: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 41

c. Kerja Bersama (Collaboration)

Pembelajaran dilaksanankan secara kolaboratif berdasarkan hubungan kesejawatan

(kolegialitas) antara dosen dan pendidik/guru di sekolah mitra, saling belajar di antara pendidik dan

peserta didik untuk mencapai keberhasilan bersama dalam mencapai tujuan UPI atau sering disebut

dengan istilah collaborative learning and teaching.

d. Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh

Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh merupakan nilai kearifan lokal (salah satu nilai dalam

budaya Sunda) yang dipandang memiliki nilai universal. Prinsip Silih Asih mengandung arti

bahwa dalam proses pembelajaran di kelas dan praktik pengalaman lapangan dikembangkan

sikap dan perilaku saling menyayangi sehingga malpraktik dalam pendidikan, seperti perilaku

pendidik yang menggerus dan melukai konsep diri (self-concept) dan harga diri (self-esteem) warga

belajar dapat dicegah sejak dini. Prinsip Silih Asah mengandung arti bahwa implementasi kurikulum

dikembangkan atas dasar sikap dan perilaku saling belajar di antara warga belajar (community of

learners) yakni dosen, guru, peserta didik/mahasiswa dalam proses pembelajaran. Prinsip Silih Asuh

mengandung arti bahwa dalam proses pembelajaran (pemberian pengalaman belajar) dikembangkan

sikap dan perilaku saling menjaga jati diri dan martabat masing-masing warga belajar yang dilandasi

oleh nilai-nilai kearifan lokal dan ahlak mulia.

e. Developmentally Appropriate Practice (DAP)

Proses pembelajaran didasarkan pada pengetahuan pendidik tentang karakteristik

dan perkembangan peserta didik. Dengan demikian, pemilihan materi pembelajaran (content

selection) dan pengembangan metode dan teknik pembelajaran didasarkan pada pemahaman

karakteristik dan perkembangan serta cara belajar peserta didik. Prinsip ini tentu harus

dipraktekan pula oleh dosen dalam perkuliahan di program studi nonkependidikan.

f. Keterkaitan dengan Pengetahuan dan Pengalaman Peserta didik sebelumnya (Students

prior knowledge)

Proses pembelajaran hendaknya didasarkan dan mempertimbangan pengetahuan dan

pengalaman peserta didik dalam kehidupan kesehariannya agar proses pemberian pengalaman

belajar dalam perkuliahan lebih bermakna (meaningful learning) bagi mereka.

Page 44: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 42

g. Pengembangan Keterampilan Berpikir

Proses pembelajaran yang dikembangan dalam implementasi kurikulum harus mampu

mendorong dan mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik (mahasiswa). Ini antara lain

dapat dilakukan melalui rancangan pembelajaran yang dapat mendorong mahasiswa

mempertautkan kemampuan mengamati dan memprediksi sesuatu, isu, atau persoalan berdasarkan

pengetahuan awal tentang konsep, prinsip, teori dan fakta yang dianalisis, diterjemahkan, dan

disintesiskan untuk memecahkan persoalan tersebut. Pengembangan keterampilan berpikir ini

menjadi salah satu penciri dari tumbuhnya kultur akademik.

h. Pengembangan Kultur Akademik

Proses pembelajaran diupayakan untuk membangun suasana dan kultur akademik yang sehat

melalui serangkaian pemberian pengalaman belajar yang menumbuhkan antara lain, kebiasaan

membaca dan belajar melalui upaya dosen memberikan penugasan baik secara terstruktur maupun

mandiri dengan pemberian balikan (feedback) terhadap tugas tersebut, terutama terhadap tugas

terstruktur. Selain itu, untuk menumbuhkan kultur akademik, pendidik (dosen) harus menjaga

konsistensi dan disiplin dalam menerapkan perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dalam

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan dengan implementasi pembelajaran dan penilaian proses

serta hasil belajar mahasiswa. Untuk menumbuhkan suasana dan kultur akademik yang baik akan

diatur lebih lanjut dalam Standar Proses dan Pedoman Akademik sebagai bagian dari manajemen

implementasi kurikulum UPI.

F. Sistem Penilaian

Penilaian dalam implementasi program UPI ditujukan baik untuk menilai proses maupun

hasil belajar mahasiswa. Penilain yang pertama, formative assessment informasi yang digunakan

untuk perbaikan proses pembelajaran (program delivery) . Sementara itu, penilaian yang kedua,

summative assessment ditujukan untuk menilai ketercapaian hasil belajar mahasiswa (learning

outcomes). Untuk melihat efektivitas pembelajaran, penilaian terhadap capaian hasil

pembelajaran pada setiap akhir program pembelajaran dibandingkan dengan penilaian sebelum

mahasiswa mengikuti program (perkuliahan) dengan membandingkan kemampuan awal mahasiswa

(entry level-nya) dengan kemampuan mahasiswa di akhir pembelajaran (exit level). Dengan

membandingkan antara kemampuan awal dan akhir mahasiswa dalam mengikuti suatu perkuliahan,

profil kemampuan mahasiswa dalam setiap mata kuliah dan kelompok mata kuliah dapat dipetakan

Page 45: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 43

dalam kaitannya dengan upaya pencapaian hasil pembelajaran yang tertuang dalam Kerangka

Kualifikasi Lulusan tiap jurusan/prodi. Dengan terpetakannya profil kemampuan mahasiswa selama

proses pembelajaran menuju pencapaian kualifikasi lulusan, jurusan/prodi dapat mengambil

langkah dalam memberikan program pendampingan atau pemanduan bagi para mahasiswa yang

belum mencapai kriteria ketuntasan belajar mereka sesuai standar yang dikembangkan

(standar penilaian yang merujuk pada capaian hasil pembelajaran), antara lain, melalui program

tutorial, dan remedial yang terstruktur dengan baik.

G. Elemen Kompetensi Lulusan UPI

Selain beberapa ketentuan pokok di atas, ada sejumlah rambu-rambu yang perlu

diperhatikan dalam merumuskan capaian pembelajaran lulusan program studi sebagaimana tertuang

berikut ini.

(1) Kurikulum didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan perkuliahan serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Tujuan pendidikan dirumuskan dalam bentuk kompetensi. Isi dan bahan pelajaran adalah

bahan kajian perkuliahan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

(2) Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak secara

konsiten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh

peserta didik. Dalam konteks Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), kompetensi

dirumuskan sebagai kemampuan untuk menerapkan pengetahuan (teori dan fakta),

keterampilan berpikir (antara lain logis, intuitif, reflektif, dan kreatif) dan praktikal

(mencakup kemampuan melakukan sesuatu secara cermat dan akurat dengan menerapkan

metode, bahan, alat, dan instrumen) yang sejalan dengan bidang keilmuan dan keahliannya

dengan bertanggung jawab baik secara mandiri dan/atau di bawah supervisi orang lain

dengan dilandasi oleh sikap dan perilaku berdasarkan ahlak mulia dan nilai-nilai

kearifan lokal untuk berbuat bagi kemaslahatan orang lain.

(3) Kompetensi lulusan suatu program studi terdiri dari kompetensi umum (diwujudkan

melalui kelompok Mata Kuliah Umum), kompetensi utama (melalui MKK Jurusan/Prodi

dan Fakultas), dan kompetensi penunjang atau khusus (melalui MKK Pilihan sesuai visi

dan misi program studi yang bersangkutan dan kebutuhan dunia kerja). Untuk program

studi kependidikan kompetensi lulusan mencakup empat kompetensi yang diamanatkan

dalam Undang-Undang Nomor 14 tentang Guru dan Dosen meliputi: (1) kompetensi

pedagogik (diwujudkan melalui MKDP dan MKKP), (2) kompetensi profesional

Page 46: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 44

(diwujudkan melalui MKK Jurusan/Prodi), (3) kompetensi kepribadian (diwujudkan

melalui MKU, MKDP, dan MKKP), (4) kompetensi sosial (diwujudkan melalui

MKU,MKDP, dan MKKP).

(4) Kompetensi lulusan paling sedikit mengandung lima elemen kompetensi yaitu:

(a) Nasionalisme dan landasan kepribadian (attitudes). Elemen kompetensi kepribadian

ini dibentuk dan dikembangkan oleh koherensi konten/bahan ajar/kajian Kelompok

Mata Kuliah Umum (MKU), yakni sekelompok mata kuliah yang ditujukan untuk

mengembangkan aspek kepribadian mahasiswa sebagai individu dan masyarakat.

Dalam pedoman pengisian Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), elemen

kompetensi ini merujuk, antara lain kepada: kepribadian yang dihasilkan dari proses

pembelajaran terkait dengan ketakwaan kepada Tuhan YME, peran lulusan sebagai

warga negara dan warga dunia yang baik, dan berkaitan dengan moral dan etika lulusan.

Ujung dari kompetensi ini adalah melahirkan lulusan yang mampu bersikap dan

berperilaku/berkarya dalam karir tertentu sesuai dengan norma kehidupan

masyarakat. Sementara itu, untuk program pendidikan profesi, sesuai dengan rumusan

kompetensi utama program pendidikan profesi dalam Standar Isi PT, muara dari

komptensi ini adalah mampu mengembangkan perilaku yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian, mantap, mandiri, dan

mempunyai rasa tanggung jawab dan motivasi altruistik (memilki dorongan berbuat

bagi kemaslahatan orang lain) dalam pelayanan profesi dan kehidupan

kemasyarakatan pada umumnya.

(b) Penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan atau olah raga (knowledge). Elemen

kompetensi ini dibentuk dan dikembangkan oleh koherensi konten/bahan ajar/kajian Mata

Kuliah Keahlian Program Studi dan Fakultas (MKK Jurusan/Prodi dan Fakultas). Kelompok

MKK ditujukan untuk mengembangkan kemampuan dalam penguasaan keahlian bidang

ilmu terkait. Dalam pedoman pengisian KKNI rumusan elemen kompetensi ini harus

menggambarkan kedalaman penguasaan ilmu dan keterampilan yang mencakup baik

keterampilan berpikir (logis, kritis, kreatif, dan intuitif) maupun kemampuan melakukan

sesuatu secara cermat dan akurat dengan menerapkan metode, bahan, dan instrumen.

(c) Kemampuan dan keterampilan berkarya (knowledge and skills). Elemen kompetensi ini

dibentuk dan dikembangkan oleh koherensi konten/bahan ajar/kajian mata kuliah keahlian

dan keterampilan program studi/jurusan dan fakultas serta mata kuliah pedagogi umum

(MKDP) pedagogi khusus (MKKP). Penguasaan kompetensi akademik kependidikan

Page 47: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 45

untuk program studi kependidikan ini, antara lain mencakup penguasaan makna dan

filsafat pendidikan, penguasaan dimensi perkembangan kepribadian peserta didik,

kemampuan pendekatan psikologis dalam pembelajaran peserta didik, kemampuan

memahami dan mengembangkan dimensi belajar dan pembelajaran, serta penguasaan

teknologi, informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Melalui penguasaan akademik

kependidikan inilah akan dihasilkan profil pendidik yang unggul dalam kompetensi

pedagogik.

Untuk program studi nonkependidikan, kompetensi ini dikembangkan melalui

koherensi antarkonten/bahan ajar/kajian kelompok mata kuliah keahlian dan

keterampilan yang bertujuan untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, serta

potensi lainnya dalam belajar, berkerja, serta dalam mengembangkan kepribadiannya

dan profesinya.

(d) Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu

dan keterampilan yang dikuasai (attitudes).

Elemen ini berkaitan dengan karakter pendidik yang kuat sebagai hasil dari olah hati,

olah pikir, olah raga, dan olah rasa/karsa. Karakter yang kuat tercermin pada nilai utama

karakter jujur, cerdas, tangguh dan peduli.

Elemen kompetensi ini dibentuk dan dikembangkan oleh koherensi konten/bahan

ajar/kajian mata kuliah umum, mata kuliah pedagogi umum dan khusus untuk

jurusan/prodi pendidikan. Sedangkan, untuk program studi/jurusan nonkependidikan

dibentuk melalui koherensi antara mata kuliah dalam kelompok umum dan kelompok

mata kuliah keahlian serta keterampilan. Tujuannya untuk mengembangkan sikap

dan perilaku lulusan dalam belajar dan berkarya, minimal yang terkait dengan kepasitas

kepemimpinan, daya juang, dan kemampuan bekerja dalam tim dengan basis multi

kultur dan motivasi altruistik (memiliki dorongan memeberikan kemaslahatan

bagi orang lain dalam profesinya dan masyarakatnya).

(e) Landasan kepribadian dan pemahaman kaidah kehidupan bermasyarakat (attitude.) .

Elemen kompetensi ini dikembangkan oleh koherensi konten/bahan ajar/kajian kelompok

mata kuliah umum dan kelompok mata kuliah pedagogi umum dan khusus untuk

program studi/jurusan kependidikan. Untuk program studi ini elemen ini berkaitan

dengan kemampuan pendidik dalam berkomunikasi dengan masyarakat, baik melalui

lisan, tulisan, atau isyarat secara santun, menggunakan teknologi komunikasi dan

informasi secara fungsional. Sementara itu, untuk program studi nonkependidikan

elemen ini dibentuk melalui koherensi konten bahan kajian kelompok mata kuliah

umum dengan mata kuliah keahlian dan keterampilan untuk jurusan/prodi

Page 48: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 46

nonkependidikan baik dalam kurikulum inti maupun kurikulum pilihan untuk

menghasilkan lulusan yang memiliki ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

bertindak dan berperilaku sebagai warga Negara dan dunia yang baik dan

mendukung perdamaian, serta beretika dalam menjalankan pekerjaan atau profesinya.

(5) Dalam merumuskan kompetensi lulusan harus mengacu kepada Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia (KKNI) dan rumusan kompetensi hasil kesepakatan antara program studi

sejenis yang melibatkan dunia profesi dan pemangku kepentingan sebagaiman tertuang

dalam rumusan tujuan pendidikan untuk berbagai jenjang yang telah disebutkan di atas

(untuk pendidikan vokasi,akademik dan profesi).

(6) Dalam pengembangan kurikulum, program studi seyogianya melibatkan asosiasi profesi

terkait serta kelompok ahli yang relevan melalui forum program studi sejenis.

.

Page 49: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 47

III. PROSEDUR EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Langkah-Langkah Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum

Pengembangan Kurikulum UPI mencakup 6 tahapan dan komponen kurikulum yang satu

sama lain saling berkaitan. Enam tahapan dan komponen yang dimaksud digambarkan sebagai

berikut.

Gambar 6

Tahapan Pengembangan Kurikulum Prodi/Jurusan

Berdasarkan gambar di atas, pengembangan kurikulum Jurusan/Prodi dilakukan melalui

tahapan berikut.

1. Analisis SWOT Jurusan/Program Studi

Kajian ini diarahkan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau

tantangan yang dihadapi program studi atau jurusan sebagai salah satu pijakan dalam

Analisis SWOT Lembaga/Institusi (Scientific Vision)

Analisis Kebutuhan /Tracer Study

E

v

a

l

u

a

s

i

P

r

o

g

r

a

m

Profil Lulusan

Tujuan (Kompetensi Lulusan)

Konten/Bahan Kajian

Proses Pembelajaran

Penilaian Kecakapan Akademik & Profesi

Page 50: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 48

mengembangkan atau merevisi program (kurikulum) yang berlaku. Kajian ini dikaitkan dengan

potensi dan kelemahan yang dimilikinya (kekuatan dan kelemahan) dan peluang dan tantangan

yang dihadapinya dalam menghasilkan lulusan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang

berubah secara dinamis.

Disamping analisis tersebut, program studi atau jurusan disarankan melakukan pula

penelaahan berbagai kepustakaan dan dokumen yang berkaitan dengan landasan fisolofis,

sosiologis, historis, dan juridis yang relevan dalam mengembangkan kurikulumnya. Rujukan atau

dokumen yang perlu ditelaah oleh tim pengembang kurikulum antara lain adalah konsep Re-

desain Pendidikan Profesional Guru (2010), Panduan Pengembangan Kurikulum Pendidikan

Tinggi, termasuk standar nasional pendidikan untuk perguruan tinggi, seperti Standar Isi dan

Standar Proses, kurikulum sekolah yang akan menjadi stakeholders, rambu-rambu dalam

mengembangkan KKNI, dan dokumen kurikulum program studi/jurusan yang masih berlaku,

kurikulum jurusan/prodi sejenis baik dari perguruan tinggi di dalam negeri maupun luar negeri.

2. Analisis Kebutuhan atau Studi Pelacakan (Tracer Study)

Dalam analisis ini dilakukan kajian berbagai aspek yang menyangkut SDM, mahasiswa,

sarana, prasarana, dan daya dukung kependidikan lainnya yang dimiliki oleh Jurusan/Prodi.

Selanjutnya, dilakukan analisis tentang kebutuhan mahasiswa ketika mereka memasuki dunia

kerja dan mengembangkan pekerjaannya (market signal) yang menyangkut pengetahuan,

keterampilan (termasuk keterampilan berpikir), sikap, dan kepribadian sehingga dapat diperoleh

profil lulusan yang diharapkan. Alternatif lain untuk memeperoleh profil lulusan dari sisi pengguna

lulusan dapat dilakukan melalui studi pelacakan (tracer study). Pendeknya, analisis yang dilakukan

menyangkut kajian aspek hard skills dan soft skills yang dibutuhkan mereka ketika memasuki

dunia kerja agar mampu beradaptasi dan mengembangkan profesinya. Dalam prakteknya,

kegiatan ini dapat dilakukan melalui pertemuan dengan para pemangku kepentingan dan/atau

melalui forum Focus Group Discussion (FGD).

3. Profil Lulusan

Hasil analisis kebutuhan, studi pelacakan, dan kajian akademik lainnya yang dilakukan oleh jurusan

atau program studi diturunkan dalam bentuk pemetaan profil lulusan yang diharapkan. Profil lulusan

adalah deskripsi tentang kompetensi lulusan baik menyangkut aspek pengetahuan (knowledge),

keterampilan (skills) termasuk keterampilan berpikir, dan sikap serta perilaku (attitudes) yang harus

dimiliki oleh lulusan jurusan/prodi ketika mereka memasuki profesi tertentu.

Page 51: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 49

4. Perumusan Tujuan Pendidikan ( Kompetensi Lulusan)

Perumusan tujuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk rumusan kompetensi lulusan atau

capaian pembelajaran (learning outcomes) yang merupakan pengejawantahan dari hasil analisis

SWOT, analisis kebutuhan, dan kajian pustaka dan dokumen di atas. Untuk penjabaran tujuan ini

dapat dirujuk rumusan tujuan dalam dokumen ini yang telah disebutkan di atas (tujuan pendidikan

vokasi, profesi dan akademik) dan KKNI.

5. Pemilihan dan Pengorganisasian Konten Kurikulum

Pemilihan dan pengorganisasian konten kurikulum dilakukan berdasarkan hasil analisis dan

kajian di atas serta berdasarkan rumusan profil dan kompetensi lulusan. Bahan kajian tersebut

dirumuskan dalam bentuk mata kuliah dan bahan ajar dengan menerapkan pendekatan koheren

(konten kurikulum berupa mata kuliah dalam kelompok mata kuliah harus saling menunjang dalam

membentuk dan menghasilkan kompetensi lulusan) dan proporsional (pemilihan dan

pengorganisasian konten sesuai dengan kecukupan dan kebutuhan dalam menghasilkan lulusan yang

memiliki kompetensi yang diharapkan). Untuk membantu memilih dan mengorganisasikan

konten kurikulum jurusan/prodi, disarankan memperhatikan pola keterkaitan antara learning

outcomes (rumusan KKNI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) UPI dengan struktur

kurikulum untuk tiap program agar pemilihan dan penggorganisasian bahan kajian (konten)

dapat menunjang ketercapaian kompetensi lulusan atau capaian hasil pembelajaran ( learning

outcomes) seperti dapat digambarkan sebagai berikut.

Struktur Kur Dik:

Kur Inti:

-MKU

-MK DP

-MK KP

-MKK Fak

-MKK Prodi

Kur Pilihan:

-MK Pil

Kompetensi KelMK 1

Kompetensi KelMK 2

Kompetensi KelMk 3

dst

Capaian hasil pembelajaran

(Learning outcomes)

Gambar 5

Page 52: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 50

Contoh Hubungan antara Struktur Kurikulum, Kompetensi Kelompok Mata Kuliah,

dan Capaian Hasil Pembelajaran (learning outcomes) Program Studi/Jurusan Kependididkan

Struktur Kur Nondik:

Kur Inti:

-MKU

-MKK Fak

-MKK Prodi

Kur Pilihan:

-MKK Pil

Kompetensi KelMK 1

Kompetensi KelMK 2

Kompetensi KelMK3

dst

Capaian Hasil pembelajaran

(Learning outcomes)

Gambar 6

Contoh Hubungan antara Struktur Kurikulum, Kompetensi Kelompok Mata Kuliah,

dan Capaian Hasil Pembelajaran Program Studi/Jurusan Nonkependididkan

6. Validasi dokumen kurikulum

Dokumen kurikulum yang telah dikembangkan dengan segenap komponennya di atas

(rumusan capaian pembelajaran tiap kelompok mata kuliah, konten kurikulum/mata kuliah yang

dipilih untuk membentuk dan mengembangkan kompetensi lulusan, proses pembelajaran sejalan

dengan standar proses yang dikembangkan, dan penilaian) harus divalidasi melalui FGD. Format

berikut sebagai contoh yang dapat dikembangkan untuk kegiatan ini.

Tabel 10

Contoh Format Validasi Struktur Kurikulum, Sebaran Mata Kuliah, dan Rumusan Capaian Hasil

Pembelajaran Program Studi Kependidikan yang linier

Struktur Kurikulum dan Sebaran

MK

Rentang

sks

Capaian Hasil Pembelajaran

(Learning Outcomes)

Kommentar

validator

S1 S2 S3

Kurikulum Inti

Page 53: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 51

MKU: 15

MKDP

10

MKKP 12

MKPL 4

MKK Prodi/Jur:

81-87

MKK Fak:

6-12

Kurikulum Pilihan:

MKK Pilihan

16-18

Catatan: MK pilihan dikembangkan sesuai visi dan misi prodi/jurusan serta dikembangkan berdasarkan

kebutuhan dalam memperkuat kompetensi utama lulusan serta sesuai prinsip fleksibilitas kurikulum.

Tabel 11

Contoh Format Validasi Struktur Kurikulum, Sebaran Mata Kuliah, dan Rumusan Capaian Hasil

Pembelajaran Program Studi Nonkependidikan yang linier

Struktur Kurikulum dan Sebaran

MK

Rentang

sks

Capaian Hasil Pembelajaran

(Learning Outcomes)

Komentar

validator

S1 S2 S3

Kurikulum Inti

MKU 15

MKDK 4

MKK Prodi/Jur

99-105

MKPL 4

MKK Fak

6-12

Kurikulum Pilihan

MKK Pilihan

16-18

Catatan:

MK pilihan dikembangkan sesuai visi dan misi jurusan/prodi serta dikembangkan berdasarkan

kebutuhan dalam memperkuat kompetensi utama lulusan serta sesuai prinsip fleksibilitas

kurikulum.

Rumusan capaian hasil pembelajaran untuk satu jenjang pendidikan sesuai dengan pedoman KKNI

harus dibandingkan dengan capaian pembelajran satu jenjang dibawahnya dan satu jenjang

diatasnya.

Page 54: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 52

Tabel 12

Contoh Format Validasi Sebaran Mata Kuliah, Keterkaiatan Antarkomptensi untuk setiap Rumpun

Mata Kuliah dalam Struktur Kurikulum Program Studi Kependidikan dengan Capaian Hasil

Pembelajaran (learning outcomes)

Sebaran MK dlm Struktur

KurikulumProdi/Jurusan

Sks Capaian

Pembelajaran

Kel. Mata

Kuliah Kuliah

Capaian Hasil

Pembelajaran

Komentar

Validator

SMA/K S 1 S2

Kurikulum Inti:

MKU 15

MKDP 10

MKKP 12

MKK Prodi/Jurusan 81-86

MKPL 4

MKK Fakultas 6-12

Kurikulum Pilihan:

MKK Pilihan 16-18

Catatan:

Rumusan kompetensi mengacu kepada definisi kompetensi berikut elemennya yang diuraikan di atas

yang terwujud dalam bentuk kemampuan untuk menerapkan pengetahuan (teori dan fakta),

keterampilan berpikir (logis, intutif, dan kreatif) dan praktikal (mencakup kemampuan melakukan

sesuatu secara cermat dan akurat dengan menerapkan metode, bahan, alat, dan instrumen) dengan

bertanggung jawab baik secara mandiri dan/atau di bawah supervisi orang lain

Rumusan capaian hasil pembelajaran untuk satu jenjang pendidikan sesuai dengan pedoman KKNI

harus dibandingkan dengan capaian pembelajaran satu jenjang dibawahnya dan satu jenjang diatasnya.

7. Evaluasi Kurikulum

Evaluasi kurikulum Jurusan/Prodi didasarkan pada pendekatan Context, Input, Process,

Product dan Outcomes (CIPO) (lihat, Sufflebeam, D.L., 1985) . Evaluasi ini dimaksudkan untuk

memperoleh tingkat efisiensi dan efektivitas implementasi kurikulum. Evaluasi Konteks (context

evaluation) difokuskan pada kajian kebutuhan atau harapan pemangku kepentingan terhadap

lulusan dibandingkan dengan profil lulusan, sesuai capaian hasil pembelajaran, dan daya dukung

SDM, sarana serta parasarana yang dimiliki lembaga (program studi/jurusan/fakultas, dan universitas)

dalam menopang proses dan hasil belajar sesuai kerangka kualifikasi lulusan. Ini dapat dilakukan,

antara lain melalaui survai profil lulusan, kajian dokumen, wawancara, atau melaui Focus Group

Discussion (FGD).

Evaluasi input difokuskan pada mengidentifikasi dan menilai baik masukan yang sifatnya

instrumental, seperti kompetensi atau kapasitas tenaga pendidik, antara lain dosen dan guru besar,

intake (masukan) mahasiswa di setiap jurusan atau program studi, rancangan program berikut standar

Page 55: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 53

implementasi program dan daya dukung program (pembiayaan dan sarana dan prasarana). Ini

dilakukan melalui audit akademik yang mecakup, antara lain SDM tenaga pengajar, kesesuaian

kompetensinya, desain program, daya dukung sarana dan parasarana berikut penggunaannya

serta pembiayaan. Evaluasi outcomes dipusatkan pada kajian capaian hasil pembelajaran (learning

outcomes) dihubungkan dan dibandingkan dengan kajian konteks, input, dan proses untuk melihat

kekuatan dan kelemahan implementasi program serta upaya perbaikan terhadap kelemahan

tersebut. Untuk evaluasi proses harus dirujuk pula standar proses. Untuk evaluasi program ini akan

dirinci dalam dokumen tersendiri sebagai bagian dari penjaminan mutu (quality assurance) dalam

implementasi program atau kurikulum jurusan/prodi.

8. Hubungan antara Struktur Kurikulum, Kompetensi Kelompok Mata Kuliah, dan

Capaian Hasil Pembelajaran

Dalam mereviu struktur kurikulum yang sedang berjalan, jurusan/prodi hendaknya melakukan

pemetaaan hubungan antara struktur kurikulum, kompetensi kelompok mata kuliah, dan

kompetensi lulusan(capaian hasil pembelajaran) seperti yang digambarkan di atas. Agar pemetaan

hubungan antara struktur kurikulum, kompetensi kelompok mata kuliah, dan capaian hasil belajar

dapat teridentifikasi dalam melakukan reviu terhadap kurikulum yang berlaku, TPK pada tingkat

jurusan/prodi hendaknya melakukan langkah-langkah berikut.

(1) Kaji apakah program studi sudah memiliki kerangka kualifikasi lulusan berdasarkan

Petunjuk Pengisian Deskriptor Kualifikasi Lulusan Program Studi yang dikenal dengan

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan SKL UPI. Jika belum

memilikinya, kembangkan KKNI berdasarkan contoh KKNI terlampir. Pemetaan

kerangka kualifikasi lulusan ini dapat mengikuti alur hubungan antara struktur kurikulum

program studi, kompetensi setiap kelompok mata kuliah, dan kualifikasi lulusan pada

gambar di atas (Gambar 5 dan 6).

(2) Perumusan deskripsi kualifikasi lulusan harus didasarkan pada antara lain:

(a) karakteristik pendidikan dan pelatihan pada program studi yang bersangkutan;

(b) rumusan kompetensi/capaian hasil pembelajaran (learning outcomes) yang mencakup

elemen kompetensi yang telah dijelaskan di atas;

(c) rumusan deskripsi kualifikasi lulusan yang membandingkan antara kualifikasi pada

jenjang pendidikan yang bersangkutan dengan kualifikasi pada jenjang satu tingkat di

bawahnya dan satu tingkat di atasnya (pada program sejenis); dan syarat masuk (entry

requirements) untuk bisa mengikuti pendidikan pada program studi yang bersangkutan.

Page 56: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 54

(3) Kaji apakah bahan ajar diolah dan diorganisasikan guna membantu mahasiswa mencapai

indikator ketercapaian kompetensi yang dirumuskan dalam silabus mata kuliah.

(4) Kaji apakah prosedur perkuliahan (kegiatan perkuliahan yang dirancang di silabus dan

SAP) dijalankan guna membantu mahasiswa mencapai indikator ketercapaian

kompetensi yang dirumuskan dalam silabus dan SAP.

(5) Kaji apakah bentuk dan jenis penilaian dan pelaksanaannya sejalan dengan pedoman evaluasi

dan pengembangan kurikulum ini.

IV. FORMAT KURIKULUM JURUSAN/PRODI

A. Komponen Kurikulum Jurusan/Prodi

Kurikulum yang perlu dihasilkan oleh setiap jurusan/prodi mencakup komponen-komponen

berikut.

1. Visi dan Misi Jurusan/Prodi

Bagian ini memuat visi dan misi jurusan/prodi yang dirumuskan berdasarkan kajian

terhadap berbagai dokumen yang relevan, khususnya visi dan misi lembaga, serta harapan dan

masukan dari para pemangku kepentingan yang terkait.

2. Profil dan Kompetensi Lulusan

Bagian ini memuat rumusan tujuan pendidikan jurusan/Prodi yang dirumuskan dalam

bentuk profil dan kompetensi lulusan (learning outcomes). Perumusan profil dan kompetensi

lulusan ini juga tentu dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal terkait sebagaimana yang

sudah dijelaskan pada bagian terdahulu.

3. Pokok-Pokok Kajian Substansi Materi Perkuliahan

Bagian ini mengidentifikasi, menghimpun, dan menata pokok-pokok substansi materi

perkuliahan yang perlu dijadikan bahan ajar bagi mahasiswa untuk menguasai kompetensi-

kompetensi yang sudah dirumuskan di atas.

4. Proses Pembelajaran

Dengan fokus pada penguasaan kompetensi lulusan yang sudah dirumuskan dan

dengan mempertimbangkan konten materi bahan ajar, bagian ini mendeskripsikan pengalaman

belajar yang seyogyanya ditempuh oleh mahasiswa. Pada bagian ini hendaknya dideskripsikan

Page 57: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 55

strategi dan langkah-langkah pembelajaran secara umum yang perlu ditempuh oleh mahasiswa

guna menguasai konten perkuliahan dalam rangka pencapaian kompetensi lulusan yang sudah

dirumuskan.

5. Penilaian

Padan bagian ini diuraikan sistem penilaian yang dikembangkan baik yang menyangkut penilaian

proses maupun hasil belajar mahasiswa yang disesuaikan dengan karakteristik substansi mata kuliah yang

tertuang dalam struktur kurikulum program studi/jurusan. Penjelasan sistem penilaian mengacu pula pada

sistem penilaian dalam Pedoman Akademik UPI.

6. Lingkup Kajian Materi dan Bobot sks Mata Kuliah

Untuk kepentingan praktis, pokok-pokok materi kajian perkuliahan yang sudah dipilih

dan ditetapkan itu perlu dikelompokkan dan diorganisasikan ke dalam sejumlah mata kuliah. Setiap

mata kuliah diberi bobot sks sesuai dengan beban aktivitas dan tugas yang harus ditempuh oleh

mahasiswa untuk menyelesaikan mata kuliah tersebut. Dengan demikian, bagian ini memuat mata

kuliah sebagai organisasi dan pengelompokkan dari konten kajian materi perkuliahan yang harus

ditempuh oleh mahasiswa sekaligus dengan bobot sks-nya. Kajian ini harus mempertimbangkan

kontribusi materi berikut bobot sks-nya terhadap pencapaian hasil belajar (learning outcomes)

7. Struktur Kurikulum dan Sebaran Mata Kuliah

Untuk kepentingan manajemen perkuliahan, mata kuliah yang sudah diidentifikasi dan diberi

bobot perlu ditata dan diatur penyebarannya ke dalam sejumlah semester. Dengan adanya penataan

dan penyebaran mata kuliah ini ke dalam sejumlah semester dimungkinkan bagi mahasiswa untuk

menyusun dan mengatur rencana studinya.

8. Silabus Mata Kuliah

Sebagai kelengkapan operasional untuk penyelenggaraan perkuliahan, setiap dosen

pengampuc mata kuliah harus menyusun silabus untuk mata kuliah yang diampunya. Silabus ini

memberikan gambaran menyeluruh tentang suatu mata kuliah mulai dari identitas, tujuan

(kompetensi), materi pembelajaran, metode dan media pembelajaran, hingga ke cara evaluasi

dan rujukan yang digunakan.

B. Silabus Mata Kuliah

Page 58: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 56

Secara garis besar, silabus mata kuliah terdiri atas tiga komponen utama, yakni komponen

identitas, deskripsi mata kuliah, dan bagian silabusnya itu sendiri. Bagian Identitas Mata Kuliah

memuat nama mata kuliah, kode mata kuliah, dan bobot sks. Bagian Deskripsi memuat uraian singkat

tentang mata kuliah yang mencakup status mata kuliah, garis besar materi perkuliahan,

kompetensi/capaian hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dikuasai oleh mahasiswa,

pendekatan dan metode pembelajaran secara umum, cara evaluasi secara umum, dan daftar pustaka

utama.

C. Satuan Acara Perkuliahan/Praktikum

Satuan Acara Perkuliahan/Praktikum adalah rencana pelaksanaan perkuliahan/praktikum

yang disusun minimal per satu pertemuan/sesi atau pokok bahasan yang diliput dalam silabus.

Sesuai dengan pendekatan yang dianut dalam pengembangan kurikulum UPI, SAP menganut

pendekatan gabungan topik dan kompetensi. SAP dikembangkan dalam bentuk matriks yang

komponen-komponennya mencakup unsur pertemuan, pokok bahasan, indikator ketercapaian

kompetensi, kegiatan perkuliahan, penilaian, serta sumber dan media perkuliahan (Contoh Satuan

Acara Perkuliahan/Praktikum terlampir)

DAFTAR RUJUKAN

Brady, L. (1990). Curriculum Development. Sydney: Prentice Hall of Australian Limited.

Burden, P.R et al. (1999). Method for Effective Teaching. Second Edition. Boston: Allyn and

Bacon.

Crowther, F. et al. (2009). Developing Teacher Leaders 2nd Ed. Thousand Oaks, California:

Corwin Press.

Darling-Hammond, L. & Brasford, J. (2005). Preparing Teachers for A Changing World; What

Teachers Should Learn and Be Able To Do. San Fransisco, CA: Jossey-Bass.

Darling-Hammond, L. et al. (2006). Powerful Teacher Education; Lessons from Exemplary

Programs. San Fransisco, CA: Jossey-Bass.

Doll, R.C. (1974). Curriculum Improvement: Decision Making and Process. Third Edition. Boston:

Allyn and Bacon, Inc.

Duff, Tony (Ed.) (1988) . Explorations in Teacher Training; Problems and Issues.

London:Longman.

Flinders, D.J. et.al. (2009). The Curriculum Studies Readear,3rd Ed. New

York: Routledge

Fowler, J. (1999). The Handbook of Clinical Supervision: Your Questions Answered. Wiltshire:

Mark Allen Publishing Limited.

Page 59: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 57

Griffin, et al. (2012). Assessment and Teaching of 21st Century Skills. Melbourne: Springer

Holloway, E. L. (1995). Clinical Supervision-System Approach. California: SAGE Publications.

Holmes, E. (2009). The newly Qualified Teacher's handbbok. 2nd

ed.London: Routledge.

Harris, A. et.al. (1978). Curriculum Innovation. London: Croom Helm Ltd.

UPI (2011) . Kurikulum UPI Edisi 2010. Bandung : UPI Press

Loughran,J. (2010). What Expert Teachers Do; Enhancing professional knowledge for

classroom practice. Crows Nest NSW, Australia: Allen&Unwin.

Longstreet, W.S. and Shane H.G. (1993). Curriculum for a New Millenium. Boston: Allyn and

Bacon.

Malderez et.al (2007). Teaching Teachers; Processess and Practices.New York:

Continuum.

Miller, JP. and Seller W. (1985). Curriculum: Perspectives and Practices. New York: Longman

Inc.

Olivia, P.F. (1992). Developing Curriculum. New York: Harper Collins Publisher.

Ornstein, A,C & Hunkins, F.P. (2009). Curriculum; Foundations, Principles, and Issues.

Fifth Ed. Boston: Pearson Education , Inc.

Posner, G.J. (1992). Analyzing The Curriculum. New York: McGraw-Hill, Inc.

Ramsden, P. (1992). Learning to Teach in Higher Education. London: Routledge Chapman and Hill

Inc.

Roberts, J. (1998). Language Teacher Education. London: Arnold

Rogers, A. dan Jenkins, B. (2010). Redesigning Supervision. New York: Teachers College Press.

Schon, D. (1991). The Reflective Turn; Case Studies in and on Educational Practice, New York:

Teachers Press Columbia University.

Stufflebeam, et al. 1974. Educational Evaluation and Decision Making in Education. Itasca, IL:

Peacock.

Stufflebean et al. (1985). Cunducting educational needs assessment. Hingham, M.A.:Kluwer-

Nijhoff.

Tom, A. R. (1997). Redesigning Teacher Education. New Your: State University of New York

Press.

UPI (2010). Re-Desain Pendidikan Profesional Guru. Bandung: UPI Press

Page 60: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 58

Wallace, M.J. (2004). Training Foreign Language Teachers; A Reflective Approach.

Cambridge: Cambridge University Press.

Page 61: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 59

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2012 Tentang Universitas

Pendidikan Indonesia sebagai Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh Pemerintah

Peraturan Presiden Nomor 8Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 323/U/2000 tentang Pengembangan Kurikulum

Perguruan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan

Tinggi.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang

tentang Standar dan Kualifikasi Akademis dan Kompetensi Guru

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009 tentang

tentang Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2010 tentang

tentang Program Pendidikan Profesi Guru Bagi Guru Dalam Jabatan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 323/U/2000 tentang

Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang

Kurikulum Inti Perguruan Tinggi

Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor: 163/DIKTI/Kep/2007 tentang Penataan Kodifikasi Program Studi pada

Perguruan Tinggi Kurikulum

Ketetapan Senat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 005/Senat Akd./UPI-

SK/X/2010 tentang Re-desain Pendidikan Profesional Guru

Page 62: Rambu-rambu Pk Upi 2013

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI Tahun 2013 Page 60

1. Contoh Silabus Mata Kuliah

2. Contoh Satuan Acara Perkuliahan/Praktikum

3. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 63: Rambu-rambu Pk Upi 2013

61

Lampiran 1: Komponen Silabus dan SAP

IDENTITAS DAN DESKRIPSI MATA KULIAH

A. Identitas Mata kuliah:

Mata kuliah :

Kode :

Bobot sks :

B. Deskripsi Mata Kuliah:

a. Deskripsi mata kuliah adalah uraian singkat mengenai mata kuliah, bersifat relatif permanen, dan menjadi

pedoman bagi dosen untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi silabus dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP).

b. Deskripsi mata kuliah disusun oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan dan memuat: status mata kuliah

(mata kuliah dasar/pengantar/pengenalan, atau mata kuliah lanjut); garis-garis besar materi (topik-topik inti dan

noninti); kemampuan/kompetensi yang diharapkan, pendekatan pembelajaran secara umum, evaluasi

secara umum dan daftar pustaka utama.

C. Silabus: Silabus mata kuliah adalah uraian yang lebih rinci dari deskripsi, memuat identitas mata kuliah yang

terdiri atas: nama, kode, dan bobot sks mata kuliah, mata kuliah prasyarat, dilaksanakan pada semester genap/ganjil;

a. tujuan umum matakuliah (dirumuskan dalam bentuk kompetensi yang hendak dicapai di akhir perkuliahan) ;

b. deskripsi isi/materi mata kuliah;

c. pendekatan pembelajaran secara umum;

d. media atau alat bantu belajar;

e. evaluasi hasil belajar mahasiswa;

f. rincian isi/materi kuliah setiap pertemuan (garis besar) sesuai dengan topik yang terdapat dalam struktur

bidang studi/ilmu terkait ;

g. daftar pustaka utama.

D. Satuan Acara Perkuliahan dan/atau Praktikumum (SAP)

SAP adalah rencana pelaksanaa perkuliahan/pembelajaran yang disusun minimal persatu pertemuan

(sesi) untuk satu topik atau pokok bahasan yang diliput dalam silabus. Sesuai dengan pendektan yang dianut

dalam pengembangan kurikulum UPI, SAP menganut pendekatan gabungan anata topik dengan kompetensi.

SAP dikembangkan dalam bentuk matriks dengan komponennya sebagai berikut:

Page 64: Rambu-rambu Pk Upi 2013

62

Satuan Acara Perkuliahan

Topik :

Kompetensi :

Pertemuan :

Pertemuan Pokok

Bahasan

Indikator

Ketercapaian

Kompetensi

Kegiatan

Perkuliahan

Penilaian Sumber dan

Media

Isikan Rincian Deskripsi Rujuk Standar Rinci Rinci sumber

pertemuan dari Topik Ketercapaian Proses PT dengan bentuk belajar

1 sd 16 Inti dalam komptensi yang penyesuaian sesuai dan jenis (Nama

Deskripsi

MK

merujuk pada

elemen

hakekat

pembelajaran mata

penilaian

yang

Pengarang,

Bab, Hal.

kompetensi

yang juga

menggambarkan

ti ngkat

kedalaman yang

variatif

kuliah terkait disebutkan

di silabus

Sumber yang

menjadi

rujukan

Untuk Media

sebutkan

jenis media

yang

digunakan

untuk

mengoptimal

kan pembelaj

aran

Lampiran 2: Kerangka Kurikulum Program Studi/Jurusan

Sejalan dengan Ketentuan Pokok Pengembangan Kurikulum di lingkungan UPI yang masih berlaku

Kurikulum Edisi tahun 2010 dan acuan Standar Isi PT, berikut ini contoh kerangka yang dimaksud.

1. Pokok Pikiran

Pada bagian ini uraikan antara lain, aspek legal formal yang menjadi landsang pengembangan

kurikulum program studi, seperti Undang-Undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

asional, Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen(untuk prodi kependidikan),

Peraturan Pemerentah No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Keputusan Menteri, al.

Kepmendiknas No. 323/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum PT dan Penilaian Hasil

Belajar Mahasiswa, Kemendikans No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti PT, Keputasan Senat

Akademik UPI No. 02/Senat Akd/UPI-SK/V/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan

tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTPTK) pada UPI, dan Keputusan Senat Akademik

UPI No. 005/Senat Akd./UPI-SK/X/2010 tentang Re-Desian UPI. Disamiping aspek legal formal ini,

tambahkan pula uraian hasil kajian kebutuhan atau studi pelacakan yang memberi masukan bagi

revisi kurikulum program studi ditambah dengan akajian akademik yang relevan.

2. Visi dan Misi program Studi/Jurusan (yang ada atau ubah sesuai kajian dan merujuk pula pada Visi

dan Misi UPI)

3. Karakteristik Kurikulum jurusan/prodi (merujuk kepada pendekatan yang dianut, misalnya fleksibel,

koheren atau gabungan sesuai dengan ketentuan Senat Akademik UPI tentang Re-Desain

Pendidikan Profesional Guru dan ketentuan Pokok Pengembangan Kurikulum UPI edisi tahun 2010.

Bila perlu tambahkan pula karakteristik yang khas pada program studi ybs.

Page 65: Rambu-rambu Pk Upi 2013

63

4. Kompetensi Lulusan yang mencakup ranah pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), dan

sikap (attitudes) dan perilaku yang tertuang dalam rumusan capaian hasil belajar (learning

outcomes) dengan merujuk pada uraian elemen kompetenesi pada rambu-rambu reviu kurikulum

prodi/Jurusan (lihat rumusan elemen kompetensi dan rumusan komptensi lulusan UPI dalam

Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI)

5. Struktur kurikulum dan sebaran mata kuliah dalam kelompok mata kuliah baik pada kurikulum inti

dan pilihannya (dikembangkan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan visi & misi program

studi/jurusan) dan petakan pula keterkaitan kompetensi yang dibentuk oleh kelompok mata kuliah

dalam struktur kurikulum tersebut dengan kompetensi lulusan.

Page 66: Rambu-rambu Pk Upi 2013

64

Capaian pembelajaran/ Learning outcomes

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Strata Sarjana sesuai dengan KKNI Level 6 Lulusan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Strata Sarjana wajib menguasai pengetahuan tentang ilmu kewarganegaraan, politik, hukum, kenegaraan, sejarah perjuangan bangsa serta nilai, moral, dan budaya Pancasila; menguasai pengetahuan tentang dasar-dasar ilmu pendidikan dan keguruan/ pedagogik yang meliputi teori dasar pendidikan, kebijakan pendidikan, kurikulum, metodologi, dan penilaian; serta menguasai aplikasi software, teknologi pembelajaran, agar dapat berperan sebagai akademisi dan profesional dalam memecahkan masalah pendidikan kewarganegaraan melalui pendekatan interdisipliner dan prosedural; atau sebagai pendidik di bidang pendidikan kewarganegaraan dengan kemampuan sebagai berikut.

a) Menganalisis masalah-masalah kebijakan publik yang terkait dengan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan, dalam bidang pendidikan kewarganegaraan, seperti penyalahgunaan wewenang, pelanggaran hukum, perilaku menyimpang, dan sebagainya;

b) Menghasilkan simpulan yang tepat berdasarkan hasil identifikasi, analisis, dan sintesis terhadap pemecahan masalah kebijakan publik;

c) Menyajikan beberapa alternatif solusi di bidang identifikasi, analisis dan sintesis terhadap pemecahan masalah kebijakan publik sebagai dasar pengambilan keputusan secara tepat;

d) Menyiapkan, menangani, dan mengelola hasil keputusan untuk melakukan tindak lanjut; e) Mendiseminasikan hasil kajian penelaahan masalah kebijakan publik yang terkait dengan

kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan, dalam bidang pendidikan kewarganegaraan yang akurat dalam bentuk laporan atau kertas kerja; dan

f) Bertanggungjawab pada profesi bidang pendidikan kewarganegaraan secara mandiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja institusi atau organisasi.

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan Nasional

2012

Page 67: Rambu-rambu Pk Upi 2013

65

Capaian pembelajaran/ Learning outcomes Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Strata Magister sesuai dengan KKNI Level 8

Lulusan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Strata Magister wajib menguasai pengetahuan tentang hakikat ilmu kewarganegaraan, politik, hukum, kenegaraan, sejarah perjuangan bangsa serta nilai, moral, budaya dan filsafat Pancasila dan aplikasinya dalam riset; menguasai masalah-masalah pendidikan kewarganegaraan dan pemecahannya untuk pengembangan keilmuan pendidikan kewarganegaraan dalam ontologi, epistemologi, dan aksiologi; menguasai pengetahuan tentang pendidikan kewarganegaraan sebagai disiplin ilmu terintegrasi, atau pendidikan disiplin ilmu serta aplikasinya, agar dapat berperan sebagai tenaga ahli yang berkemampuan memecahkan masalah pendidikan kewarganegaraan yang kompleks melalui pendekatan inter dan/atau multidisipliner; atau sebagai akademisi di bidang pendidikan kewarganegaraan, dengan kemampuan sebagai berikut.

a) Memecahkan masalah IPTEKS terkait dengan masalah kewarganegaraan, politik, hukum, kenegaraan, sejarah perjuangan bangsa serta nilai, moral, budaya dan filsafat Pancasila melalui pendekatan secara inter- atau multidisiplin, dicirikan dengan dihasilkannya karya yang berpotensi untuk diaplikasikan dalam memecahkan masalah IPTEKS tersebut;

b) Mengembangkan kemanfaatan keilmuan pendidikan kewarganegaraan untuk diaplikasikan pada lingkup yang lebih luas;

c) Melakukan pendalaman atau perluasan keilmuan pendidikan kewarganegaraan dengan menghasilkan model/metode/pengembangan teori yang akurat, teruji, inovatif, dan dapat dipublikasikan secara saintifik pada jurnal ilmiah yang terakreditasi nasional atau internasional;

d) Berkontribusi dalam merencanakan sebuah peta jalan riset dalam bidang pendidikan kewarganegaraan dan/atau riset dan pengembangan dalam keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner;

e) Memimpin kelompok kerja yang bertugas untuk memecahkan masalah pendidikan kewarganegaraan yang kompleks pada bidang tertentu atau mengelola pendidikan kewargnegaraan sebagai laboratorium demokrasi; dan

f) Merencanakan, mengelola sumber daya dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan program yang berada di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan substansi dan metode keilmuan pendidikan kewarganegaraan guna menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.

Capaian pembelajaran/ Learning outcomes Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Strata Doktor sesuai dengan KKNI Level 9

Lulusan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Strata Doktor wajib menguasai filsafat ilmu, teori kewarganegaraan, politik, hukum, kenegaraan, kebijakan publik, perkembangan teori pendidikan termaju dan/atau terkini, dan aplikasi teori disiplin ilmu lain dan pendidikan disiplin ilmu yang relevan; menguasai masalah-masalah pendidikan kewarganegaraan dalam dimensi kurikuler, sosial kultural, pemerintahan, dan akademik; menguasai pengetahuan tentang riset dan perkembangan mutakhir bidang kajian pendidikan kewarganegaraan serta aplikasinya, agar dapat berperan sebagai akademisi di bidang pendidikan kewarganegaraan atau sebagai tenaga ahli yang berkemampuan memecahkan masalah pendidikan kewarganegaraan yang kompleks; dengan kemampuan sebagai berikut. a) Mengembangkan substansi dan metodologi pendidikan kewarganegaraan yang menjadi spesialisasinya

atau kinerja profesionalnya melalui riset, pengembangan, analisis induktif/deduktif, reflektif/sintetik yang inovatif, dan pendekatan secara inter- atau multidisiplin atau transdisiplin dengan menghasilkan

Page 68: Rambu-rambu Pk Upi 2013

66

karya ilmiah bidang pendidikan kewarganegaraan yang teruji dan original, dalam bentuk publikasi saintifik pada jurnal ilmiah yang terakreditasi yang diakui secara nasional atau internasional;

b) Memecahkan masalah IPTEKS terkait pada permasalahan pendidikan kewarganegaraan yang kompleks dengan memunculkan solusi terkini melalui pendekatan inter-, multi-, atau transdisiplin, baik melaui riset dan pengembangan maupun pendekatan ilmiah secara analisis dan sintesis;

c) Menyusun peta jalan riset dalam bidang pendidikan kewarganegaraan secara parsial atau utuh baik mandiri maupun berkolaborasi dengan pakar institusi lain;

d) Mendesiminasikan hasil penelitian yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kemaslahatan manusia yang diakui secara nasional maupun internasional dalam bentuk publikasi saintifik pada jurnal ilmiah yang terakreditasi;

e) Memimpin kelompok kerja yang bertugas untuk memecahkan masalah pendidikan kewarganegaraan yang kompleks pada bidang tertentu atau mengelola laboratorium demokrasi/situs pendidikan kewarganegaraan; dan

f) Mengembangkan sumber daya dan organisasi untuk melaksanakan program yang berada di bawah tanggung jawabnya.

Page 69: Rambu-rambu Pk Upi 2013

67

PERBANDINGAN CAPAIAN PEMBELAJARAN ANTAR STRATA PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan Nasional

2012

Page 70: Rambu-rambu Pk Upi 2013

68

Capaian pembelajaran/ (Learning outcomes) Program Studi Pendidikan

Kewarganegaraan Strata Sarjana sesuai dengan KKNI Level 6

Capaian pembelajaran/ (Learning outcomes) Program Studi Pendidikan

Kewarganegaraan Strata Magister sesuai dengan KKNI Level 8

Capaian pembelajaran (Learning outcomes)Program Studi Pendidikan

Kewarganegaraan Strata Doktor sesuai dengan KKNI Level 9

Lulusan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Strata Sarjana wajib:

Lulusan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Strata Magister wajib:

Lulusan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Strata Doktor wajib:

menguasai pengetahuan tentang ilmu kewarganegaraan, politik, hukum, kenegaraan, sejarah perjuangan bangsa serta nilai, moral, dan budaya Pancasila; menguasai pengetahuan tentang dasar-dasar ilmu pendidikan dan keguruan/ pedagogik yang meliputi teori dasar pendidikan, kebijakan pendidikan, kurikulum, metodologi, dan penilaian; serta menguasai aplikasi software, teknologi pembelajaran, agar dapat berperan sebagai akademisi dan profesional dalam memecahkan masalah pendidikan kewarganegaraan melalui pendekatan interdisipliner dan prosedural atau sebagai pendidik di bidang pendidikan kewarganegaraan

menguasai pengetahuan tentang hakikat ilmu kewarganegaraan, politik, hukum, kenegaraan, sejarah perjuangan bangsa serta nilai, moral, budaya dan filsafat Pancasila dan aplikasinya dalam riset; menguasai masalah-masalah pendidikan kewarganegaraan dan pemecahannya untuk pengembangan keilmuan pendidikan kewarganegaraan dalam ontologi, epistemologi, dan aksiologi; menguasai pengetahuan tentang pendidikan kewarganegaraan sebagai disiplin ilmu terintegrasi, atau pendidikan disiplin ilmu dan aplikasinya, agar dapat berperan sebagai tenaga ahli yang berkemampuan memecahkan masalah pendidikan kewarganegaraan yang kompleks melalui pendekatan inter dan/atau multidisipliner atau sebagai akademisi di bidang pendidikan kewarganegaraan

menguasai filsafat ilmu, teori kewarganegaraan, politik, hukum, kenegaraan, kebijakan publik, perkembangan teori pendidikan termaju dan/atau terkini, dan aplikasi teori disiplin ilmu lain dan pendidikan disiplin ilmu yang relevan; menguasai masalah-masalah pendidikan kewarganegaraan dalam dimensi kurikuler, sosial kultural, pemerintahan, dan akademik; menguasai pengetahuan tentang riset dan perkembangan mutakhir bidang kajian pendidikan kewarganegaraan serta aplikasinya, agar dapat berperan sebagai akademisi di bidang pendidikan kewarganegaraan atau sebagai tenaga ahli yang berkemampuan memecahkan masalah pendidikan kewarganegaraan yang kompleks

Agar dapat berperan sebagai: Agar dapat berperan sebagai:

Akademisi dan profesional untuk memecahkan masalah kebijakan publik sederhana di bidang tertentu melalui pendekatan interdisipliner atau sebagai pendidik di pendidikan kewarganegaraan

tenaga ahli yang berkemampuan memecahkan masalah kebijakan publik yang kompleks melalui pendekatan inter atau multidisipliner atau sebagai akademisi di bidang pendidikan kewarganegaraan.

akademisi di bidang pendidikan kewarganegaraan dan/ atau sebagai tenaga ahli yang berkemampuan memecahkan masalah kebijakan publik yang kompleks.

Page 71: Rambu-rambu Pk Upi 2013

69

Dengan kemampuan: Dengan kemampuan:

menganalisis masalah-masalah kebijakan publik yang terkait dengan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan, dalam bidang pendidikan kewarganegaraan, seperti penyalahgunaan wewenang, pelanggaran hukum, perilaku menyimpang, dan sebagainya.

memecahkan masalah IPTEKS terkait dengan masalah kewarganegaraan, politik, hukum, kenegaraan, sejarah perjuangan bangsa serta nilai, moral, budaya dan filsafat Pancasila melalui pendekatan secara inter- atau multidisiplin, dicirikan dengan dihasilkannya karya yang berpotensi untuk diaplikasikan dalam memecahkan masalah IPTEKS tersebut.

mengembangkan substansi dan metodologi pendidikan kewarganegaraan yang menjadi spesialisasinya atau kinerja profesionalnya melalui riset pengembangan, analisis induktif/deduktif, reflektif/sintetik yang inovatif, dan pendekatan secara inter- atau multidisiplin atau transdisiplin dengan menghasilkan karya ilmiah bidang pendidikan kewarganegaraan yang teruji dan original, dalam bentuk publikasi saintifik pada jurnal ilmiah yang terakreditasi yang diakui secara nasional atau internasional

menghasilkan simpulan yang tepat berdasarkan hasil identifikasi, analisis, dan sintesis terhadap pemecahan masalah kebijakan publik.

mengembangkan kemanfaatan keilmuan pendidikan kewarganegaraan untuk diaplikasikan pada lingkup yang lebih luas.

memecahkan masalah IPTEKS terkait pada permasalahan pendidikan kewarganegaraan yang kompleks dengan memunculkan solusi terkini melalui pendekatan inter-, multi-, atau transdisiplin, baik melaui riset dan pengembangan maupun pendekatan ilmiah secara analisis dan sintesis.

menyajikan beberapa alternatif solusi di bidang identifikasi, analisis dan sintesis terhadap pemecahan masalah kebijakan publik sebagai dasar pengambilan keputusan secara tepat.

melakukan pendalaman atau perluasan keilmuan pendidikan kewarganegaraan dengan menghasilkan model/metode/pengembangan teori yang akurat, teruji, inovatif, dan dapat dipublikasikan secara saintifik pada jurnal ilmiah yang terakreditasi nasional atau internasional;

menyusun peta jalan riset dalam bidang pendidikan kewarganegaraan secara parsial atau utuh baik mandiri maupun berkolaborasi dengan pakar institusi lain.

Page 72: Rambu-rambu Pk Upi 2013

70

menyiapkan, menangani, dan mengelola hasil keputusan untuk melakukan tindak lanjut.

berkontribusi dalam merencanakan sebuah peta jalan riset dalam bidang pendidikan kewarganegaraan dan/atau riset dan pengembangan dalam keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner

mendesiminasikan hasil penelitian yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kemaslahatan manusia yang diakui secara nasional maupun internasional dalam bentuk publikasi saintifik pada jurnal ilmiah yang terakreditasi

mendiseminasikan hasil kajian penelaahan masalah kebijakan publik yang terkait dengan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan, dalam bidang pendidikan kewarganegaraan yang akurat dalam bentuk laporan atau kertas kerja.

memimpin kelompok kerja yang bertugas untuk memecahkan masalah pendidikan kewarganegaraan yang kompleks pada bidang tertentu atau mengelola pendidikan kewargnegaraan sebagai laboratorium demokrasi

memimpin kelompok kerja yang bertugas untuk memecahkan masalah pendidikan kewarganegaraan yang kompleks pada bidang tertentu atau mengelola laboratorium demokrasi/situs pendidikan kewarganegaraan; dan

bertanggungjawab pada profesi bidang pendidikan kewarganegaraan secara mandiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja institusi atau organisasi.

merencanakan, mengelola sumber daya dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan program yang berada di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan substansi dan metode keilmuan pendidikan kewarganegaraan guna menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.

mengembangkan sumber daya dan organisasi untuk melaksanakan program yang berada di bawah tanggung jawabnya.

Page 73: Rambu-rambu Pk Upi 2013

71

Contoh: Kerangka Kualifikasi Lulusan Program Studi Nonkependidikan

Capaian pembelajaran/ Learning outcomes

Program Studi Kimia Strata Diploma III sesuai dengan KKNI Level 5

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementrian Pendidikan Nasional

2011

Page 74: Rambu-rambu Pk Upi 2013

72

Lulusan Program Studi Kimia Strata Diploma III yang baru lulus wajib menguasai pengetahuan tentang struktur, sifat kimia, sifat fisik bahan kimia yang tersusun oleh molekul-molekul sederhana, konsep kimia analisis, dan pengetahuan tentang metode kimia analisis yang dapat diterapkan di lapangan kerja, serta menguasai pengetahuan tentang fungsi, cara mengoperasikan instrumen kimia yang umum maupun khusus untuk analisis kimia dan cara pemeliharaan instrumen tersebut, agar dapat berperan sebagai teknisi laboratorium yang berkaitan dengan analisis kimia, antara lain di bidang lingkungan, kesehatan, produk alam, pertanian, dan industri; dengan kemampuan:

a) memilih dan mengaplikasikan metode analisis kimia yang telah dikenal dan yang sesuai untuk materi yang dianalisis. b) melakukan analisis materi tertentu dengan metode analisis kimia berdasarkan standar prosedur operasi tertentu c) mengoperasikan instrumen kimia yang sederhana maupun kompleks sesuai dengan SOP dan mampu menyampaikan informasi atau analisis dengan

parameter baku dari instrumen tersebut dengan benar. d) menyusun laporan analisis kimia secara menyeluruh, akurat dan sahih. e) mengelola laboratorium secara selamat dan aman sesuai praktik laboratorium yang baik. f) bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok. g) melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya dalam konteks penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan.

Page 75: Rambu-rambu Pk Upi 2013

73

Capaian pembelajaran/ Learning outcomes

Program Studi Kimia Strata Sarjana sesuai dengan KKNI Level 6

Lulusan Program Studi Kimia Strata Sarjana yang baru lulus wajib menguasai pengetahuan struktur, sifat molekul, identifikasi, pemisahan, karakterisasi, transformasi, sintesis bahan kimia mikromolekular dan aplikasinya; menguasai pengetahuan tentang fungsi, cara mengoperasikan instrumen kimia yang umum; serta menguasai aplikasi software, instrumen dasar, metode standar untuk analisis dan sintesis pada bidang kimia yang umum atau yang lebih spesifik (organik, biokimia, analitik,kimia fisik, atau an-organik), agar dapat berperan sebagai teknisi atau analisis untuk memecahkan masalah kimia sederhana di bidang tertentu melalui pendekatan prosedural atau sebagai pendidik di bidang Kimia; dengan kemampuan:

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementrian Pendidikan Nasional

2011

Page 76: Rambu-rambu Pk Upi 2013

74

g) memecahkan masalah IPTEKS di bidang kimia yang umum dan dalam lingkup sederhana seperti identifikasi, analisis, isolasi, transformasi, dan sintesis mikromolekul melalui penerapan pengetahuan struktur dan sifat molekul, metoda analisis dan sintesis pada bidang kimia spesifik, serta penerapan teknologi yang relevan.

h) menghasilkan simpulan yang tepat berdasarkan hasil identifikasi, analisis, isolasi, transforasi dan sintesis bahan kimia yang telah dilakukan i) menyajikan beberapa alternatif solusi di bidang identifikasi, analisis, isolasi, transformasi, dan sintesis bahan kimia pada tingkat molekuler sederhana

yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan secara tepat. j) menyiapkan, menangani, dan mengelola bahan kimia di bidang lingkungan dan proses manufaktur pada institusi pemerintah dan swasta. k) mendiseminasikan kajian penelaahan masalah kimia yang akurat dalam bentuk laporan atau kertas kerja. l) bertanggungjawab pada pekerjaan bidang kimia secara mandiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja institusi atau organisasi

dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan kerja.

Page 77: Rambu-rambu Pk Upi 2013

75

Capaian pembelajaran/ Learning outcomes

Program Studi Kimia Strata Magister sesuai dengan KKNI Level 8

Lulusan Program Studi Kimia Strata Magister yang baru lulus wajib menguasai teori struktur, sifat molekul, identifikasi, pemisahan, karakterisasi, sintesis mikro dan makromolekular dan aplikasinya; menguasai transformasi, sintesis, atau analisis bahan kimia mikromolekular; menguasai pengetahuan tentang fungsi instrumen kimia mutakhir dan cara pengoperasiannya, serta menguasai aplikasi teknologi kimia yang relevan, agar dapat berperan sebagai tenaga ahli yang berkemampuan memecahkan masalah kimia yang kompleks melalui pendekatan inter atau multidisipliner atau sebagai akademisi di bidang kimia, dengan kemampuan:

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementrian Pendidikan Nasional

2011

Page 78: Rambu-rambu Pk Upi 2013

76

g) memecahkan masalah IPTEKS terkait dengan struktur dan sifat kimia pada tingkat mikro maupun makro molekuler, melalui pendekatan eksperimental,deduksi teoretis atau komputasi/simulasi, dan pendekatan secara inter- atau multidisiplin, dicirikan dengan dihasilkannya karya yang berpotensi untuk diaplikasikan dalam memecahkan masalah IPTEKS tersebut.

h) mengembangkan kemanfaatan keilmuan kimia untuk diaplikasikan pada lingkup yang lebih luas. i) melakukan pendalaman atau perluasan keilmuan kimia atau Kimia Terapan dengan menghasilkan model/metode/pengembangan teori yang akurat,

teruji, inovatif, dan dapat dipublikasikan secara saintifik pada jurnal ilmiah yang terakreditasi nasional atau internasional; j) berkontribusi dalam merencanakan sebuah peta jalan riset dalam bidang kimia dan/atau riset dan pengembangan dalam keilmuannya melalui

pendekatan inter atau multidisipliner k) memimpin kelompok kerja yang bertugas untuk memecahkan masalah Kimia yang kompleks pada bidang tertentu atau mengelola laboratorium riset l) merencanakan, mengelola sumber daya dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan program yang berada di bawah tanggung jawabnya dengan

memanfaatkan pengetahuan dan teknologi kimia guna menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementrian Pendidikan Nasional

2011

Page 79: Rambu-rambu Pk Upi 2013

77

Capaian pembelajaran/ Learning outcomes Program Studi Kimia Strata Doktor sesuai dengan KKNI Level 9

Lulusan Program Studi Kimia Strata Doktor yang baru lulus wajib menguasai filsafat ilmu, teori kimia klasik, perkembangan teori kimia termaju dan terkini, serta dan aplikasi teori disiplin lain yang relevan (seperti sains komputasi, bioteknologi, bioengineering, kefarmasian); menguasai sintesis, dan analisis bahan kimia mikro dan makromolekular; menguasai pengetahuan tentang fungsi instrumen kimia mutakhir dan cara pengoperasiannya, serta menguasai aplikasi teknologi kimia yang relevan, agar dapat berperan sebagai akademisi di bidang kimia atau sebagai tenaga ahli yang berkemampuan memecahkan masalah kimia yang kompleks; dengan kemampuan g) mengembangkan pengetahuan dan metodologi kimia yang menjadi spesialisasinya atau praktik profesionalnya melalui riset eksperimental,deduksi

teoretis atau komputasi/simulasi yang inovatif, dan pendekatan secara inter- atau multidisiplin atau transdisiplin dengan menghasilkan karya ilmiah bidang Kimia yang teruji dan original, dalam bentuk publikasi saintifik pada jurnal ilmiah yang terakreditasi yang diakui secara nasional atau internasional

h) memecahkan masalah IPTEKS atau permasalahan kimia yang kompleks dengan memunculkan solusi terkini melalui pendekatan inter-, multi-, atau transdisiplin, baik melaui riset dan pengembangan maupun pendekatan ilmiah secara analisis dan sintesis.

i) menyusun peta jalan riset dalam bidang kimia secara parsial atau utuh baik mandiri maupun berkolaborasi dengan institusi lain. j) mendesiminasikan manfaat riset bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kemaslahatan manusia yang diakui secara nasional maupun

internasional dalam bentuk publikasi saintifik pada jurnal ilmiah yang terakreditasi k) memimpin kelompok kerja yang bertugas untuk memecahkan masalah Kimia yang kompleks pada bidang tertentu atau mengelola laboratorium riset l) mengelola bagian-bagian dari proses pendidikan kimia. m) mengembangkan sumber daya dan organisasi untuk melaksanakan program yang berada di bawah tanggung jawabnya.

Page 80: Rambu-rambu Pk Upi 2013

78

Page 81: Rambu-rambu Pk Upi 2013

79

PERBANDINGAN CAPAIAN PEMBELAJARAN ANTAR STRATA PADA PROGRAM STUDI YANG SAMA

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementrian Pendidikan Nasional

2011

Page 82: Rambu-rambu Pk Upi 2013

80

Capaian pembelajaran/ (Learning outcomes) Program Studi Kimia Strata Diploma III sesuai dengan KKNI Level 5

Capaian pembelajaran/ (Learning outcomes) Program

Studi Kimia Strata Sarjana sesuai dengan KKNI Level 6

Capaian pembelajaran/ (Learning outcomes) Program

Studi Kimia Strata Magister sesuai dengan KKNI Level 8

Capaian pembelajaran (Learning outcomes)Program

Studi Kimia Strata Doktor sesuai dengan KKNI Level 9

Lulusan Program Studi Kimia Strata Diploma III yang baru lulus wajib:

Lulusan Program Studi Kimia Strata Sarjana yang baru lulus wajib:

Lulusan Program Studi Kimia Strata Magister yang baru lulus wajib:

Lulusan Program Studi Kimia Strata Doktor yang baru lulus wajib:

Menguasai pengetahuan tentang struktur, sifat kimia, sifat fisik bahan kimia yang tersusun oleh molekul-molekul sederhana, konsep kimia analisis, dan pengetahuan tentang metode kimia analisis yang dapat diterapkan di lapangan kerja, serta menguasai pengetahuan tentang fungsi, cara mengoperasikan instrumen kimia yang umum maupun khusus untuk analisis kimia dan cara pemeliharaan instrumen tersebut.

Menguasai pengetahuan struktur, sifat molekul, identifikasi, pemisahan, karakterisasi, transformasi, sintesis bahan kimia mikromolekular dan aplikasinya; menguasai pengetahuan tentang fungsi, cara mengoperasikan instrumen kimia yang umum; serta menguasai aplikasi software, instrumen dasar, metode standar untuk analisis dan sintesis pada bidang kimia yang umum atau yang lebih spesifik (organik, biokimia, analitik,kimia fisik, atau an-organik)

Menguasai teori struktur, sifat molekul, identifikasi, pemisahan, karakterisasi, sintesis mikro dan makromolekular dan aplikasinya; menguasai transformasi, sintesis, atau analisis bahan kimia mikromolekular; menguasai pengetahuan tentang fungsi instrumen kimia mutakhir dan cara pengoperasiannya, serta menguasai aplikasi teknologi kimia yang relevan.

Menguasai filsafat ilmu, teori kimia klasik, perkembangan teori kimia termaju dan terkini, serta dan aplikasi teori disiplin lain yang relevan (seperti sains komputasi, bioteknologi, bioengineering, kefarmasian); menguasai sintesis, dan analisis bahan kimia mikro dan makromolekular; menguasai pengetahuan tentang fungsi instrumen kimia mutakhir dan cara pengoperasiannya, serta menguasai aplikasi teknologi kimia yang relevan.

Agar dapat berperan sebagai: Agar dapat berperan sebagai: Agar dapat berperan sebagai:

Page 83: Rambu-rambu Pk Upi 2013

81

teknisi laboratorium yang berkaitan dengan analisis kimia, antara lain di bidang lingkungan, kesehatan, produk alam, pertanian, dan industri.

teknisi atau analisis untuk memecahkan masalah kimia sederhana di bidang tertentu melalui pendekatan prosedural atau sebagai pendidik di bidang Kimia

tenaga ahli yang berkemampuan memecahkan masalah kimia yang kompleks melalui pendekatan inter atau multidisipliner atau sebagai akademisi di bidang kimia.

akademisi di bidang kimia atau sebagai tenaga ahli yang berkemampuan memecahkan masalah kimia yang kompleks.

Dengan kemampuan: Dengan kemampuan: Dengan kemampuan:

memilih dan mengaplikasikan metode analisis kimia yang telah dikenal dan yang sesuai untuk materi yang dianalisis.

memecahkan masalah IPTEKS di bidang kimia yang umum dan dalam lingkup sederhana seperti identifikasi, analisis, isolasi, transformasi, dan sintesis mikromolekul melalui penerapan pengetahuan struktur dan sifat molekul, metoda analisis dan sintesis pada bidang kimia spesifik, serta penerapan teknologi yang relevan.

memecahkan masalah IPTEKS terkait dengan struktur dan sifat kimia pada tingkat mikro maupun makro molekuler, melalui pendekatan eksperimental,deduksi teoretis atau komputasi/simulasi, dan pendekatan secara inter- atau multidisiplin, dicirikan dengan dihasilkannya karya yang berpotensi untuk diaplikasikan dalam memecahkan masalah IPTEKS tersebut.

mengembangkan pengetahuan dan metodologi kimia yang menjadi spesialisasinya atau praktik profesionalnya melalui riset eksperimental,deduksi teoretis atau komputasi/simulasi yang inovatif, dan pendekatan secara inter- atau multidisiplin atau transdisiplin dengan menghasilkan karya ilmiah bidang Kimia yang teruji dan original, dalam bentuk publikasi saintifik pada jurnal ilmiah yang terakreditasi yang diakui secara nasional atau internasional

Page 84: Rambu-rambu Pk Upi 2013

82

melakukan analisis materi tertentu dengan metode analisis kimia berdasarkan standar prosedur operasi tertentu.

menghasilkan simpulan yang tepat berdasarkan hasil identifikasi, analisis, isolasi, transforasi dan sintesis bahan kimia yang telah dilakukan.

mengembangkan kemanfaatan keilmuan kimia untuk diaplikasikan pada lingkup yang lebih luas.

memecahkan masalah IPTEKS atau permasalahan kimia yang kompleks dengan memunculkan solusi terkini melalui pendekatan inter-, multi-, atau transdisiplin, baik melaui riset dan pengembangan maupun pendekatan ilmiah secara analisis dan sintesis.

mengoperasikan instrumen kimia yang sederhana maupun kompleks sesuai dengan SOP dan mampu menyampaikan informasi atau analisis dengan parameter baku dari instrumen tersebut dengan benar.

menyajikan beberapa alternatif solusi di bidang identifikasi, analisis, isolasi, transformasi, dan sintesis bahan kimia pada tingkat molekuler sederhana yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan secara tepat.

melakukan pendalaman atau perluasan keilmuan kimia atau Kimia Terapan dengan menghasilkan model/metode/pengembangan teori yang akurat, teruji, inovatif, dan dapat dipublikasikan secara saintifik pada jurnal ilmiah yang terakreditasi nasional atau internasional;

menyusun peta jalan riset dalam bidang kimia secara parsial atau utuh baik mandiri maupun berkolaborasi dengan institusi lain.

menyusun laporan analisis kimia secara menyeluruh, akurat dan sahih.

menyiapkan, menangani, dan mengelola bahan kimia di bidang lingkungan dan proses manufaktur pada institusi pemerintah dan swasta.

berkontribusi dalam merencanakan sebuah peta jalan riset dalam bidang kimia dan/atau riset dan pengembangan dalam keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner

mendesiminasikan manfaat riset bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kemaslahatan manusia yang diakui secara nasional maupun internasional dalam bentuk publikasi saintifik pada jurnal ilmiah yang terakreditasi

Page 85: Rambu-rambu Pk Upi 2013

83

mengelola laboratorium secara selamat dan aman sesuai praktik laboratorium yang baik.

mendiseminasikan kajian penelaahan masalah kimia yang akurat dalam bentuk laporan atau kertas kerja.

memimpin kelompok kerja yang bertugas untuk memecahkan masalah Kimia yang kompleks pada bidang tertentu atau mengelola laboratorium riset

memimpin kelompok kerja yang bertugas untuk memecahkan masalah Kimia yang kompleks pada bidang tertentu atau mengelola laboratorium riset

bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.

bertanggungjawab pada pekerjaan bidang kimia secara mandiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja institusi atau organisasi dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan kerja.

merencanakan, mengelola sumber daya dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan program yang berada di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan pengetahuan dan teknologi kimia guna menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.

mengelola bagian-bagian dari proses pendidikan kimia.

melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya dalam konteks penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan.

mengembangkan sumber daya dan organisasi untuk melaksanakan program yang berada di bawah tanggung jawabnya.

Page 86: Rambu-rambu Pk Upi 2013

84

Page 87: Rambu-rambu Pk Upi 2013

85

Page 88: Rambu-rambu Pk Upi 2013

86