Rambu Solo’ Sebagai Tindakan Pastoral -...

10
i RAMBU SOLO’ SEBAGAI TINDAKAN PASTORAL TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains (M.Si) OLEH: Yekhonya F.T. Timbang 75 2011 033 Pembimbing: Pdt. Dr. Retnowati, M. Si Pdt. Totok S. Wiryasaputra, Th.M FAKULTAS TEOLOGI PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013

Transcript of Rambu Solo’ Sebagai Tindakan Pastoral -...

i

RAMBU SOLO’ SEBAGAI TINDAKAN PASTORAL

TESIS

Diajukan Kepada Program Pascasarjana

Magister Sosiologi Agama Untuk Memperoleh Gelar

Magister Sains (M.Si)

OLEH:

Yekhonya F.T. Timbang

75 2011 033

Pembimbing:

Pdt. Dr. Retnowati, M. Si

Pdt. Totok S. Wiryasaputra, Th.M

FAKULTAS TEOLOGI

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2013

ii

PERNYATAAN

Dengan penuh tanggung jawab, maka dengan ini penulis menyatakan

bahwa tesis ini adalah hasil karya penulis sendiri. Adapun tulisan

orang lain di dalamnya hanya dijadikan referensi dan sumber rujukan.

Yang menyatakan,

Yekhonya F.T. Timbang

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Empunya kehidupan, penulis persembahkan tesis ini:

Kepada Gereja Toraja dan seluruh umat Kristiani di Toraja

dalam memperingati dan merayakan 100 Tahun Injil Masuk Toraja

(1913-2013)

Kepada Orang Tuaku:

Bapak Yosia Seppang Tangi Timbang dan Ibu Bertha Sangga Padondan

Kepada ketiga saudaraku:

Berti, Sony, dan Rensi

Kepada Istriku:

Ervina

Kepada kedua putriku:

Filadelfia dan Gracia

Kepada semua Sahabat

yang telah memperhatikan dan mendukung hidup kami sekeluarga selama studi.

Terima kasih Anda telah peduli, perhatian, dan mendampingi hidup kami selama studi. Kami

percaya bahwa Tuhan memelihara hidup kami lewat kehadiran para Sahabat.

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji, syukur, dan hormat kami persembahkan kepada Tuhan yang

telah memberikan kesempatan melanjutkan dan menyelesaikan studi di

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Penulis mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memotivasi dan membimbing sehingga hasil

penelitian ini dapat terwujud dalam bentuk karya tulis ilmiah sebagaimana yang

telah tersaji dalam tesis ini.

Dengan penuh rasa hormat, perkenankan kami mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja yang telah memberikan rekomendasi

untuk melanjutkan studi pada Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya

Wacana (UKSW) di Salatiga.

2. Seluruh Civitas Akademika UKSW di Salatiga, secara khusus Fakultas

Teologi Program Studi Magister Sosiologi Agama. Kepada para dosen yang

telah membagi pengetahuan dan wawasan keilmuannya dalam ruang kuliah

maupun dalam diskusi. Kepada Pdt. Dr. Retnowati, M.Si dan Pdt. Totok. S.

Wiryasaputra, Th.M yang telah membimbing dalam proses penulisan dan

perampungan tesis ini. Kepada Pdt. Dr. Dien Sumiyatiningsih, GD.Th, MA

sebagai Wali Studi dan telah turut menguji tesis kami. Kepada Dr. David

Samiyono sebagai Ketua Program Studi Magister Sosiologi Agama. Kepada

Mbak Liana yang telah membantu proses administrasi selama studi.

3. Seluruh Sahabat MSA 2011 dan keluarga besar PKMST Salatiga. Trima

kasih atas persahabatan dan kebersamaan yang dapat kami rasakan.

v

4. Pendeta/proponen, majelis dan warga jemaat Gereja Toraja di Klasis

Simbuang serta kepada Saudara-saudara Aluk Todolo di Simbuang yang

telah membantu kami selama melaksanakan penelitian. Terima kasih atas

kerjasama, bantuan, layanan dan akomodasi yang kami telah terima selama

hidup bersama sewaktu penelitian. Tuhan kiranya berkenan memberkati

Saudara-saudara dalam tugas pelayanan di tengah-tengah masyarakat

Kecamatan Simbuang.

5. Seluruh pihak yang belum disebutkan satu per satu yang juga telah turut

berpartisipasi membantu kami, baik dalam bentuk doa, motivasi, informasi,

diskusi, buku, dana, dan berbagai bentuk bantuan lainnya selama kami

melanjutkan studi di Salatiga. Kami senantiasa mengingat dan menghargai

seluruh bantuan Saudara-saudara yang telah kami terima. Kiranya Tuhan

senantiasa memberkati hidup Anda dengan damai sejahtera, kini dan di

sepanjang masa.

Salatiga, 30 April 2013

Penulis

vi

DAFTAR ISI

Judul ……………………………………………………………………………….i

Halaman Pernyataan ……………………………………………………………...ii

Halaman Persembahan …………………………………………………………..iii

Abstraksi …………………………………………………………………………iv

Kata Pengantar…………………………………………………………………….v

Daftar Isi ………………………………………………………………………...vii

BAB I PENDAHULUAN………...………………………………………………1

1.1. Latar Belakang……………………………………………………..…………1

1.2. Tinjauan Pustaka……………………………………………………………...7

1.3. Rumusan Masalah………………………………………………………….....9

1.4. Signifikansi Penulisan………..………………………………………...……10

1.5. Tujuan Penelitian dan Penulisan…………………………………………….10

1.6. Metode Penelitian……………………………………………………………11

1.7. Definisi Operasional…………...…………………………………………….12

1.8. Garis-garis Besar Penulisan………………………………………………....12

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL….…………………………………….14

2.1. Beberapa Pengertian:

a. Pastoral………………………………….……………………..…………14

b. Teologi Pastoral……………………………..………………….………..15

c. Tindakan Pastoral………………………………………………………...15

2.2. Dasar Tindakan Pastoral…………………………………………………….18

2.3. Tujuan Tindakan Pastoral…………………………………………………...20

2.4. Fungsi Tindakan Pastoral……………………………………………………23

2.5. Tahap-tahap Proses Tindakan Pastoral……….……………………………..26

2.6. Aspek Pastoral Dalam Tradisi Upacara Pemakaman……………………..…28

BAB III RAMBU SOLO’ DI SARANG DENA’ SIMBUANG………………42

3.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian:

3.1.1. Kondisi Geografis…………………………………………………….42

3.1.2. Data Kependudukan Kecamatan Simbuang………………………….44

3.1.3. Kehidupan Sosial dan Religius……………………………………….45

3.1.4. Sejarah Singkat PI di Simbuang………………………………...…….48

3.2. Konsep Keyakinan Aluk Todolo Di Sarang Dena’…...…..…………………60

3.3. Ritual Rambu Solo’ Aluk Todolo di Sarang Dena’……..…..………………62

vii

BAB IV RAMBU SOLO’ SEBAGAI TINDAKAN PASTORAL………..…108

4.1. Dasar dan Tujuan Tindakan Pastoral dalam Rambu Solo’………...……....108

4.2. Fungsi Tindakan Pastoral dalam Rambu Solo’…………………………….110

4.3. Efektifitas Tindakan Pastoral dalam Rambu Solo’………………………...116

BAB V KESIMPULAN………………………………………………………..124

5.1. Refleksi…………………………………………………………………….124

5.2. Saran-saran…………………………………………………………………127

DAFTAR PUSTAKA….………………………………………………………128

Lampiran :

Peta Toraja

Surat Izin Penelitian

SK Aluk Todolo

viii

Abstraksi

Sampai sejauh ini rambu solo’ hanya dipahami sebagai tradisi upacara

pemakaman dalam Aluk Todolo yang di kemudian hari juga diwarisi oleh jemaat

Kristen di Toraja untuk mengupacarakan warga jemaatnya yang meninggal. Oleh

karena beberapa sebab, pelaksanaan tradisi rambu solo’ di dalam jemaat Kristen

telah mengalami pergeseran. Beberapa ritus penting dalam rambu solo’ Aluk

Todolo dihilangkan tanpa ada ritus pengganti yang dipersiapkan oleh

gereja.Kesakralan upacara pemakaman telah tergantikan dengan kemeriahan

“pesta orang mati”. Sebagai akibatnya, tradisi rambu solo’ Kristen menjadi

kehilangan makna dan tujuan sebagai wadah solidaritas kelompok yang

mendampingi anggota keluarganya yang sedang berduka karena peristiwa

kematian.

Rambu solo’ adalah “perangkat” dan “kebijakan budaya” leluhur orang

Toraja (Aluk Todolo) untuk membantu dan mendampingi warganya dalam

menghadapi krisis karena peristiwa kematian. Perangkat dan kebijaksanaan

budaya inilah yang dapat dipakai oleh gereja di Toraja dalam melaksanakan tugas

pastoralnya sehubungan dengan dukacita yang dialami oleh warga jemaat. Untuk

menggali lebih dalam aspek pastoral yang terdapat dalam rambu solo’, maka

penulis mengadakan penelitian pada pelaksanaan rambu solo’ Aluk Todolo di

Sarang Dena’ Simbuang Tana Toraja.

Penelitian menemukan bahwa rambu solo’ tidaklah sekadar upacara

pemakaman tetapi dapat juga dipakai sebagai tindakan pastoral yang dilakukan

oleh masyarakat kepada anggotanya yang mengalami kedukaan yang disebabkan

oleh kematian. Rambu solo’ adalah sebuah tindakan pastoral yang bersifat holistik

(fisik, mental, sosial dan spiritual). Melalui rambu solo, leluhur orang Toraja

(Aluk Todolo) mengelola secara kreatif kedukaan yang mereka alami dalam

penataan ritus yang tersusun sedemikian rupa sehingga 4 fungsi dasar tindakan

pastoral (menyembuhkan, membimbing, menopang, dan memperbaiki hubungan)

dan juga 3 fungsi tambahan yaitu mengutuhkan, memberdayakan, dan mengasuh,

dapat terlaksana dengan baik.

Penelitian menemukan bahwa: fungsi membimbing terdapat dalam

pertemuan keluarga; fungsi menyembuhkan, menopang dan memperbaiki

hubungan terdapat dalam beberapa ritus setelah pertemuan keluarga sampai

dengan ritus penguburan, seperti tawa bongi, pebabaran dan ma’patekka; fungsi

mengutuhkan, memberdayakan, dan mengasuh terdapat dalam beberapa ritus

pasca penguburan seperti pendioran, sosoan barata dan ma’balik daun.

Kata-kata kunci: Aluk Todolo, kematian, rambu solo’, tindakan pastoral.