RAMADHAN SARANA TAZKIYATUN NAFS
description
Transcript of RAMADHAN SARANA TAZKIYATUN NAFS
by Erika Suryani Dewi, Lc. MA
Dari Abi hurairah ra berkata; bersabda Rasulullah saw: “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan yang mantap dan menjaga rambu-rambu puasa dengan mengharap ridho Allah semata, niscaya akan diampuni segala dosanya yang telah lampau” [HR. Bukhari]
Ada 3 jenis puasaAda 3 jenis puasamenurut imam al-Ghmenurut imam al-Ghazali
Pertama: puasa umum, puasanya manusia pada umumnya, yaitu menahan masuknya makanan dan minuman kedalam perut serta menjaga syahwat (tidak berhubungan suami istri disaat puasa)
Kedua: puasa khusus, mengerjakan puasa umum, ditambah dengan menjaga anggota tubuh dari perbuatan ma’shiyat dan dosa. Seperti, menjaga mata dari melihat yang diharamkan dan dicela oleh syariat, sebagaimana hadits Rasul saw yang diriwayatkan oleh Hudzaifah ra, sebagaimana sabdanya;
“Pandangan adalah panah dari panah-panah iblis yang terlaknat, barang siapa menjaga pandangan karena takut kepada Alloh azza wa jalla, maka Alloh akan memberinya keimanan yang sangat dirasakan manis didalam hatinya”
Juga menjaga lisan dari mengatakan hal-hal yang bisa merusak pahala puasa, seperti ghibah, namimah, berkata kotor, dll. Sebagaimana
hadits Rasul saw; “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan
buruk, maka Alloh tidak sudi menerima puasanya yang sekedar menahan lapar dan
haus semata” [HR. Bukhari-Muslim] Bahkan menjaga telinga dari mendengar hal-hal
yang melalaikan kita dari dzikrullah
Ketiga: puasa sangat khusus, mengerjakan puasa khusus, dengan menjaga hati agar selalu khusyu’ dan fokus dalam beribadah kepada Alloh.
Ini tingkatan puasa tersulit yang dilakukan seorang hamba Alloh, sehingga tercapai
tujuan pencucian diri dari segala dosa (tazkiyatun nafs) bagi yang bisa menjadikan puasanya sebagai perisai atau tameng dari segala jenis kema’shiyatan “ash-shiyaamu
junnah” , sehingga tujuan puasa “la’allakum tattaquun” tercapai.
Pribadi taqwa hanya bisa tercapai dengan menjaga rambu-rambu puasa dan bukan sekedar menahan lapar dan haus semata
Rambu-rambu PuasaRambu-rambu PuasaGhadhdhul bashar (QS. An-Nuur : 31)Menjaga pendengaran
“Dan janganlah mengerjakan sesuatu yang engkau tidak ketahui ilmunya, karena pendengaran, penglihatan serta pemikiran, kesemuanya akan dimintai pertanggung-jawaban kelak dihadapan Alloh swt” (QS. Al-Israa : 36)
Menjaga seluruh anggota tubuh (tangan, kaki, dll) dari ma’shiyat
Tidak memenuhi perut dengan berbagai jenis makanan saat berbuka, walau dengan yang halal
Senantiasa menumbuhkan rasa khauf dan raja’ di dalam hati setiap berlalu satu hari puasa (QS. Al-Mu’minun : 57-60)
Menjaga lisan dengan tidak memperbanyak berkata-kata yang jauh dari makna dzikrullah, seperti:
GhibahNamimahMiraa’ dan JidalBanyak bercandaMenghina dan
mencelaSumpah dan janji
palsuMembocorkan
rahasiaBerlebihan
memuji
Dari Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Allah swt berfirman; “Setiap amal bani Adam pahalanya langsung untuknya, kecuali shaum. Shaum adalah untuk-Ku dan Aku kelak yang akan memberikan pahalanya. Maka dalam keadaan shaum, hendaklah kalian meninggalkan perkataan kotor dan suara gaduh (mengangkat suara). Dan jika ada yang mencela dan mengajak kalian bertengkar, cukup katakan “saya lagi shaum”. Demi Yang nyawa Muhammad ada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang shaum lebih harum di sisi Allah dibanding wangi kesturi. Dan bagi orang yang shaum ada dua kebahagiaan, ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan Allah” [HR. Bukhari-Muslim]
“Dari Ramadhan ke Ramadhan…adalah
penghapus dosa diantara keduanya,
selagi dosa-dosa besar dijauhkan”