METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

85
METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK Oleh : ELIS JAZILAH Nim : 995 2017 444 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M

Transcript of METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

Page 1: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

METODE TAZKIYAH AL-NAFS

SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

Oleh :

ELIS JAZILAH

Nim : 995 2017 444

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M

Page 2: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK
Page 3: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK
Page 4: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK
Page 5: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK
Page 6: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

i

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan karunia-Nya bagi penulis serta taufiq dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk gelar sarjana Strata I dengan judul

“Metode Tazkiyah Al-Nafs Sebagai Terapi Psikosomatik”. Shalawat serta

salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw pembawa ajaran

kebenaran yang namanya telah ditulis dan dilukiskan dalam Al-Qur’an.

Skripsi sederhana ini penulis haturkan untuk Ayahanda dan Ibunda

tercinta bapak Zainal Abidien dan Ibunda Ny. Asih Nengsih. Karena hanya atas

doa, cinta kasih dan perjuangannyalah penulis dapat senantiasa belajar dan

meneruskan cita-cita.

Penulis menyadari betapapun kesungguhan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini tidak lepas dari tangan-tangan berjasa tanpa pamrih yang telah

memberikan bimbingan, bantuan dan doanya. Sehingga tak ada yang bisa

penulis berikan sebagai balas jasa selain ucapan rasa terima kasih yang tulus dan

ikhlas dari hati yang paling dalam kepada :

Page 7: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

ii

1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, M.A., selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, DR. Arief Subchan, MA., selaku Dekan Fakultas

Dakwah dan Komunikasi, Dra. Rini Laily Prihatini, MSi selaku Ketua

Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, dan Drs. Sugiharto M.A., selaku

Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

2. Drs. Daud Efendi A.M., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

membantu berupa kritik dan pemikiran serta limpahan doa dalam

merampungkan penulisan skripsi ini.

3. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah, yang telah membimbing penulis dalam

perkuliahan terutama terimakasih kepada Bapak Drs. M. Chudri, MAg atas

saran dan kerelaannya meminjamkan buku-buku terbaiknya demi

kesempurnaan skripsi ini.

4. Kepada seluruh keluarga yang ada di Krendang Tengah-Tambora-Jakarta

Barat. Drs. H. Edi Suryadi dan Dra. Jumenah, yang dengan kesabaran

membimbing penulis dan memberikan keceriaan pada penulis dengan celoteh

Anneessa Iqlima Pratiwi, Anneessa Nurul Islam dan Muhammad Zihad

Trisakti. Terima kasih telah menjadi tempat bernaung selama penulis

menutut ilmu dan terima kasih atas nasehat-nasehat yang selalu terasa

menyejukkan kehidupan penulis.

Page 8: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

iii

5. Teman dan sahabat-sahabat terbaikku di VG Lam Yuzard, Gade, Injung, Fitri

Heru, dan semua yang dengan seluruh pengertiannya telah memberikan

penulis kesan yang mendalam untuk sebuah proses, melebur-bermetamorfosa

bersama dalam kepompong persahabatan.

6. Sahabat-sahabat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang

Ciputat, para kader dan aktivis Komisariat Fakultas Dakwah, yang telah

mengajarkan banyak hal kepada penulis, terutama sahabat Alamsyah M,

Dja’far (Dirut majalah Syir’ah) dan Mbak Novie-nya, sahabat Mansur Al-

Farisi dan Bung Wahyu Indra Jaya, yang telah menanamkan ruh

pergerakannya kepada penulis, dan seluruh sahabat-sahabat anggota

pergerakan yang telah berproses bersama penulis untuk sebuah eksistensi,

terutama para senior dan para alumni yang telah menyediakan ruang kepada

penulis untuk berkreasi, Drs. Hasanuddin Ibnu Hibban, Dra. Rubiyanah, Drs.

Edi (Tjuk) Prasetyo dan Ny. Dra. Halimah, Bapak Mukhlas dan Istri, yang

selalu mendukung laju dan gerak penulis baik dalam dunia perkuliahan

maupun dalam wadah organisasi pergerakan, wejangan-wejangan dan

semangat yang ditanamkan teramat sangat membantu proses pendewasaan

penulis.

Page 9: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

iv

Akhirnya kepada Allah jualah penulis bertawakkal atas segala yang telah

penulis lakukan. Semoga petunjuk dan pertolongan-Nya senantiasa tercurah

kepada kita semua. Amiin.

Terselesaikannya skripsi ini bukan merupakan hasil akhir yang sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca menjadi harapan penulis demi sebuah

proses kesempurnaan.

Jakarta, 16 Januari 2003

Penulis

Skripsi ini kupersembahkan teruntuk :

Ayahanda Zainal Abidien dan Ibunda Asih Nengsih

Suamiku tercinta H. Dunih Muthani S. Sos. I dan Anakku tersayang, sumber

inspirasi dan semangatku Abdan Shidqy Anduny.

Page 10: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………………………………………………….

DAFTAR ISI……………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………..

C. Metodologi Penelitian………………………………….

D. Sistematika Penulisan………………………………….

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TAZKIYAH AL-NAFS DAN

PSIKSOMATIK

A. Pengertian Tazkiyah Al-Nafs………………………….

B. Keutamaan Tazkiyah Al-Nafs…………………………

C. Pengertian Psikosomatik……………………………….

D. Ciri-ciri dan Bentuk Psikosomatik…………………….

E. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Penyakit

Psikosomatik…………………………………………..

BAB III METODE TAZKIYATUNNAFS SEBAGAI TERAPI

BAGI PSIKOSOMATIK

A. Tazkiyatunnafs Sebagai Terapi Dalam Islam……….

1. Terapi Preventif……………………………………

Page 11: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

vi

2. Terapi Kuratif……………………………………..

B. Bentuk-Bentuk Tazkiyah Al-Nafs……………………

1. Aspek Moralitas…………………………………..

2. Aspek Spiritualitas………………………………..

C. Islam dan Terapi-Terapi Lain………………………..

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………

B. Saran-saran……………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan material yang dikonsumsi manusia dewasa ini ternyata tidak diikuti

dengan perkembangan nilai-nilai ruhiyah, bahkan disana-sini tampak kegersangan

pada jiwa manusia. Sebagai makhluk yang memiliki kesadaran, manusia menyadari

adanya problem yang menganggu kejiwaannya, oleh karena itu sejarah manusia juga

mencatat adanya upaya untuk mengatasi problem tersebut, upaya-upaya tersebut ada

yang bersifat mistik yang irrasional, dan ada juga yang bersifat rasional, konseptual

dan ilmiah.1

Secara alamiah manusia merindukan kehidupan yang tenang baik jasmani

maupun rohani, kesehatan yang bukan hanya menyangkut badan tetapi juga

kesehatan mental. Suatu kenyataan menunjukkan bahwa peradaban manusia yang

semakin maju berakibat pada makin kompleksnya gaya hidup manusia. Bersamaan

dengan pusatnya modernisasi kehidupan, manusia harus menghadapi persaingan yang

sangat ketat, pertarungan yang sangat tajam, suatu kondisi yang menimbulkan

kegalauan dan kegelisahan.

Diantara ciri kehidupan modern adalah berlangsungnya perubahan yang sangat

cepat dan datangnya tuntutan yang terlalu banyak serta segala sesuatu yang

____________ 1 Achmad Mubarok, Jiwa dalam Al-Quran, (Jakarta:Paramadina, 2000), Cet I h.13

Page 13: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

2

terkesan serba sementara, tidak terjamin kepastiannya. Semua itu menyebabkan

manusia tidak mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan refleksi tentang

eksistensi diri, hingga manusia cenderung mudah letih jasmani dan letih mental.2

Dalam Islam (baca ; tasawuf) batin manusia, terdiri atas dua domain : Nafsani

(kejiwaan, psikis) dan ruhani (ruhaniah). Dalam domain nafsani (kejiwaan) terdapat

intelektual dan emosi, yang bias bermuatan positif dan juga negatif, itulah yang

diisyaratkan dalam firman Allah : “Demi nafs (jiwa) dan penyempurnaannya, maka

Allah mengilhamkan kepadanya kefasikan dan ketaqwaannya. Sesungguhnya

beruntunglah orang yang mensucikan dan sesungguhnya merugilah orang yang

mengotorinya”. (QS. Al-syams / 91 : 7-10).

Wilayah nafsani ini banyak dipengaruhi oleh dunia fisik, karena dekatnya

dengan dunia fisik itu. Namun, dia juga mendapatkan pengaruh dari dunia ruhani,

karena merupakan stadium menuju dunia ruhani itu. Domain ruhani merupakan

bagian terdalam dari diri manusia yang didalamnya tersimpan fitrah dan qalbu. Fitrah

adalah watak kesucian primordial manusia yang cenderung kepada tauhid, kebenaran

dan kebaikan. Dengan demikian, warna dasar watak kemanusiaan adalah cenderung

kepada Agama dan kebaikan.

Bagi Islam, ruhani, kendati senantiasa menyuarakan kebenaran dan

menampilkan kebaikan, hal itu bias saja tertutup oleh suara-suara kebathilan.

Menurut kaum sufi, segenap perbuatan yang kita lakukan akan memberi kesan

____________ 2 Ibid

Page 14: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

3

kepada hati. Ketika kita melakukan perbuatan buruk maka akibat perbuatan itu akan

menutupi Qalbu kita.3

Menurut kaum sufi, segenap perbuatan yang kita lakukan member kesan pada

hati. Ketika kita melakukan perbuatan jelek, maka akibat perbuatan itu akan

menutupi kalbu kita. “sebenarnya apa-apa

yang mereka lakukan itu menutup hati mereka”. (QS. Al-Muthaffifin:14).

Hati yang terlalu banyak mendengarkan hingar binger dunia material produk

peradaban modern akan membuatnya terlupa mendengarkan suara nuraninya sendiri.

Akibatnya orang terjerembab pada rasa cemas, ketakutan, kesepian. Dan bukan suatu

yang mustahil jika timbul berbagai kecemasan, kegelisahan dan konflik batin yang

timbul secara besar-besaran sehingga menimbulkan jangkit penyakit yang dinamakan

psikosomatik.4

Kata psikosomatik berasal dari kata psyche – jiwa dan soma – badan.5

Dalam ilmu

kedokteran yang dinamakan dengan istilah tersebut adalah untuk menjelaskan adanya

dua hubungan yang erat antara jiwa dan badan. “Jika jiwa berada dalam kondisi

yang tidak normal seperti susah, cemas, gelisah dan sebagainya, maka badan

turut menderita”. Dalam istilah lain seperti menurut Dadang Hawari, psikosomatik

yakni “penyakit atau keluhan pada satu atau beberapa organ dilatar belakangi oleh

stress.7

__________ 3 Yunasril Ali, “Tazkiyah Al-Nafs”, Jurnal Khas Tasawuf, Nomor 09 Tahun II, 2002, h. 19-20 4 Sardjana, “Korelasi Ilmu Kedokteran, Filsafat dan Agama”, Jawa Pos, 16 November 2002, h.4. 5 M. Noor HS, Himpunan Istilah Psikologi, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997), cet IV, h.143. 6 Jalaludin, Psikologi Agama (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), Cet.1 h.138. 7Dadang Hawari, Al-quran : Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa (Jakarta : Dana Bhakti Prima Yasa, 1996)

cet.1 h.4.

Page 15: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

4

Sedangkan menurut Dr. Achmad Mubarok MA.8 Dalam bukunya Psikologi

Qur‟ani menjelaskan bahwa psikosomatik adalah suatu jenis penyakit yang

disebabkan oleh faktor-faktor kejiwaan dan sosial seseorang jika emosinya

menumpuk dan memuncak. Maka hal itu dapat menyebabkan kekacauan dan

kegoncangan dalam dirinya. Jika faktor-faktor yang menyebabkan memuncaknya

emosi itu secara berkepanjangan tidak dapat dijauhkan, maka ia dipaksa untuk selalu

menekan perasaannya. Maka perasaan tertekan, cemas, kesepian dan kebosanan yang

berkepanjangan dapat mempengaruhi kesehatan fisiknya.

Jadi psikosomatik dapat disebut sebagai penyakit gabungan antara fisik dan

mental, yang dalam bahasa Arab disebut Nafs jasadiyah atau nafs biolojiyah. Yang

sakit sebenarnya jiwanya tetapi kemudian menjelma dalam bentuk sakit fisik.

Penderita psikosomatik biasanya selalu mengeluh merasa tidak enak badan, jantung

berdebar-debar, merasa lemah dan tidak bisa kosentrasi. Wujud psikosomatik bisa

dalam bentuk syndrome, trauma, stress, ketergantungan pada obat

penenang/alkohol/narkotika atau berprilaku menyimpang.

Yahya Jaya pernah menjelaskan tentang gejala-gejala yang dialami penderita

psikosomatik yaitu gejala-gejalanya antara lain dapat dilihat dari segi perasaan,

fikiran, tingkah laku dan kesehatan badan. Dari segi perasaan gejalanya antara lain

menunjukkan rasa gelisah, iri dengki, sedih, risau, kecewa, putus asa, bimbang dan

marah. Dari segi fikiran dan kecerdasan gejala-gejalanya antara lain :

__________ 8 Achmad Mubarok, Psikologi Qur’ani, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001), Cet.1 h.34

Page 16: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

5

menunjukkan sifat lupa dan tidak mampu mengkonsentrasikan fikiran pada suatu

pekerjaan karena kemampuan menurun. Dari segi tingkah laku antara lain

menunjukkan kelakukan yang menyimpang dan tidak terpuji, seperti suka

mengganggu lingkungan, mengambil hak orang lain, menyakiti dan memfitnah

orang.9

Manusia diciptakan dalam satu sistem yang anggota-anggotanya berhubungan

satu dengan yang lain, dimana jika salah satunya mengalami gangguan maka

keseluruhan sistem juga akan terganggu. Karena itu kondisi kejiwaan seseorang dapat

mempengaruhi tubuhnya, atau dapat dikatakan perubahan emosi seseorang mampu

menambah atau mengurangi rasa sakit yang di deritanya.

Aspek kedua dari kehidupan kita adalah dunia fikiran atau kita sebut saja dunia emosi

dan mental. Fikiran tidak sepenuhnya terpisah dari tubuh, tetapi merupakan bagian

dari dan berhubungan erat dengan fungsi fisik. Suasana hati dan perasaan yang

berasal dari fikiran (emosi, seperti perasaan marah, khawatir dan bahagia)

seringkali berpengaruh terhadap tubuh. Apabila salah satu atau beberapa unsur itu

dialami maka tekanan darah dapat naik atau turun, keringat tubuh, air mata akan

keluar.10

Terutama emosi-emosi yang menyertai insting religiuslah yang memberikan

pengaruh baik atas jiwa tiap orang bahkan akan melenyapkan emosi-emosi yang

memberikan pengaruh buruk. Serta memurnikan emosi-emosi yang menyertai insting

__________ 9 Yahya Jaya, Spiritualisasi Islam dalam Menumbuhkembangkan Kepribadian dan Kesehatan Mental, (Jakarta:

Yayasan Pendidikan Islam Ruhama, 1994), Cet 1. H.81 10 Saykh Ghulam Moinuddin, Penyembuhan Cara Sufi, (Jakarta: Yayasan Bentang Budaya, 2000), Cet ke-3. h.18

Page 17: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

6

seperti keberanian, persahabatan, gotong royong dan tolong menolong. Emosi kikir,

misalnya akan lenyap jika emosi pengorbanan atau rela berkorban tumbuh. Sifat tidak

jujur atau korup, emosi malas, emosi mengejar kemaksiatan atau kenikmatan akan

lenyap oleh emosi suci. Emosi marah Bengal, dengki, cemburu akan hilang oleh

emosi sabar, hawa nafsu oleh suci, sombong oleh budi pekerti luhur.

Banyak penyakit yang karena emosi-emosi buruk itu yang tidak mungkin

dapat disembuhkan oleh obat. Penyakit inilah yang disebut dengan penyakit

psikosomatik. Krisis Ahlak pun mempunyai sebab-sebab dalam emosi tercela yang

sedang merajalela. Karena emosi itu merupakan kenyataan yang dapat disaksikan

dalam tubuh manusia dan dapat dibagi dalam emosi yang negatif dan positif dan

emosi yang positif dapat membantu melenyapkan atau menetralkan yang negatif dan

menjadi peserta dalam insting religious, dan akan menjadi bukti nyata bahwa Agama

itu Anasir yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Jadi, Agama bukan obat bius

atau racun. Bahkan, sebaliknya Agama menjadi obat mujarab bagi penyakit-penyakit

yang disebabkan oleh emosi negatif.11

Sebuah penelitian membuktikan bahwa ketenangan jiwa dapat meningkatkan

ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko serangan penyakit jantung dan

meningkatkan usia harapan. Sebaliknya jiwa yang merintih, meronta, gellisah dan

penuh kemunafikan, bukan damai tetapi gersang. Jika terus menerus dibiarkan dapat

terserang infeksi dan kanker.12

__________ 11 Sardjana, “Korelasi Ilmu Kedokteran, Filsafat dan Agama”, Jawa Pos, 16 November 2002. 12Moh. Sholeh, Tahajjud: Manfaat Praktis Ditinjau dari Ilmu Kedokteran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan FS

Himanda, 2001) Cet ke-1.

Page 18: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

7

M. Utsman Najati dalam bukunya Al-Quran dan ilmu jiwa , untuk

menekankan pentingnya peranan Agama, mengutip pendapat William James, seorang

ahli psikologi dari Amerika dengan uraian sebagai berikut :

Tidak ragu lagi bahwa terapi yang terbaik bagi kesehatan jiwa adalah

keimanan kepada Tuhan. Keimanan kepada Tuhan adalah salah satu kekuatan

yang tidak boleh tidak terus dipenuhi oleh manusia untuk membimbing hidup

ini. Di antara Tuhan dan manusia terdapat ikatan yang tidak terputus, apabila

manusia menundukkan diri dibawah bimbingan-Nya, cita-cita dan

keinginannya akan tercapai. Manusia yang beriman kepada Allah akan

senantiasa terlindung dari keresahan, selalu terjaga keseimbangan dan selalu

siap untuk menghadapi segala malapetaka yang terjadi.13

Karena begitu penting peranan agama ini bagi diri seseorang, maka tak heran

bila seorang sejarawan Inggris, Arnold Toynbee menyatakan bahwa krisis yang

dialami oleh orang-orang Eropa pada zaman modern ini disebabkan oleh karena

kemiskinan spiritual, yang jalan untuk menyembuhkannya tidak lain kecuali pada

agama.14

Bahkan A.A. Brill, seorang psikoanalis berkata sebagai berikut : “Individu

yang benar-benar religious tidak akan pernah menderita sakit jiwa”.15

Agama yang sejak masa kesombongan ilmu pengetahuan, menjelma sebagai

positivism akibat diperolehnya hasil-hasil yang menyilaukan, mula-mula diejek,

kemudian diingkari, tapi sekarang diakui oleh ilmu psikosomatik sebagai anasir yang

sangat penting didalam kehidupan orang-orang yang ingin memperoleh

kebahagiaan.16

__________ 13 M. Utsman Najati, Al-quran dan Ilmu Jiwa, (Jakarta: Penerbit Pustaka, 1405 H-1985 M), Cet 1. H.287 14 Imam Musbikin, Rahasia Shalat: Bagi Penyembuhan Fisik dan Psikis, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2003) Cet.1.

h.41-42. 15 M. Utsman Najati, Al-quran dan Ilmu Jiwa, op. cit. h.288 16 Sardjana, Korelasi Ilmu Kedokteran dan Agama, Op. Cit. h.5

Page 19: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

8

Karena dengan agama dimungkinkan bagi seseorang untuk mengadakan perubahan

jiwanya, perbaikan dan pembaharuan. Adapun ilmu jiwa (psikologi) sekalipun dapat

memberikan pada jiwa, akan tetapi perubahan tersebut tidak secara mendasar

(substansi).

Terapi melalui pendekatan agama (tasawuf) sangat memungkinkan untuk

memberikan perubahan yang mendasar terhadap kejiwaan si penderita, dengan cara

mengeluarkan si penderita dari kegelapan menuju kea lam cahaya ke-Ilahian. Dan hal

ini hanya dapat dicapai melalui berbagai upaya pelatihan dan perjuangan

Tazkiyatunnafs.17

Belajar dari itu semua, dirasakan bahwa ajaran-ajaran esoterik Agama tentu

akan bermanfaat dalam memberikan terapi terhadap penyakit yang banyak menimpan

manusia modern ini. Dengan pendekatan metode penyucian jiwa (tazkiyah al-nafs),

mengisi hati dan jiwa dengan emosi positif. Maka hati yang telah hampir saja sekarat

akan dapat disembuhkan.18

Untuk itu penulis tertarik membahasnya dalam bentuk

skripsi ini, yang berjudul “Metode Tazkiyah Al-Nafs Sebagai Terapi Bagi

Psikosomatik”. Pemilihan judul tersebut berlandaskan pada beberapa pertimbangan :

1. Terjadinya perubahan pola hidup masyarakat dari yang semula social religious

cenderung kearah pola kehidupan masyarakat materialistis dan konsumtif.

17 Amir An-najar, Ilmu Jiwa dalam Tasawuf, (Jakarta: Pustaka Azam, 2001), Cet.1 h.284

Page 20: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

9

2. Kemajuan iptek yang diperoleh tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan

berbagai dampak negatif dalam kehidupan manusia yang berlatar belakang stress,

seperti timbulnya berbagai penyakit modern yakni psikosomatik.

3. Jiwa yang tenang dan tentram merupakan impian setiap manusia yang

menginginkan kebahagiaan kehidupan dunia dan akhirat.

4. Gangguan-gangguan kejiwaan yang sering dan selalu mewarnai bahkan

menghantui kejiwaan manusia modern yang disebabkan oleh pengaruh-

pengaruh-pengaruh global, seperti : kecemasan, kesepian, kebosanan, perilaku

menyimpang dan psikosomatik, perlu diartikan solusi yang dapat mengatasi

kejiwaan-kejiwaan tersebut.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Karena sangat umumnya pembahasan dalam masalah ini, yang menyebabkan

ketidakjelasan dan besar kemungkinan ada hal-hal yang sebenarnya memerlukan

penjelasan secara mendetail terlewatkan, maka penulis membatasi permasalahan

tersebut hanya pada aspek-aspek terapi pada metode Tazkiyah Al-Nafs (penyucian

jiwa) sebagai upaya penyembuhan bagi psikosomatik.

Sejalan dengan pembahasan masalah di atas, maka penulis mengangkat

perumusan masalah dalam skripsi ini sebagai berikut : Bagaimanakah ajaran Islam

dalam metode Tazkiyah Al-Nafs (penyucian jiwa) sebagai suatu syifa dapat

mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan penyakit jiwa ?

Page 21: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

10

Rumusan judul tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Bagaimanakah gambaran umum tentang psikosomatik ?

2. Bagaimanakah metode dan fungsi Tazkiyah Al-Nafs sebagai terapi dalam

penyembuhan psikosomatik ?

C. Metodologi Penelitian dan Pembahasan

Dalam skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan, metode

penelitiannya adalah bersifat deskriptif analitis yaitu memberi gambaran tentang

persoalan-persoalan dan cara menganalisanya. Sedangkan metode berfikir yang

penulis gunakan adalah sebagai berikut :

1. Deduktif, yaitu cara berfikir untuk memberi alasan yang bertitik tolak dari suatu

pernyataan yang bersifat umum kemudian menarik kesimpulan yang bersifat

khusus atau spesifik.

2. Komparatif, yaitu membandingkan hasil penelitian yang satu dengan yang lain

untuk mengambil suatu kesimpulan.

3. Pengambilan data, dalam proses pengambilan data ini yang dilakukan penulis

adalah dengan cara mempelajari atau mengkaji serta meneliti buku-buku yang

berkenaan dengan masalah yang akan dibahas, kemudian dilakukan penelaahan

serta pengkajian untuk mengungkapkan isi yang berasal pada data tersebut

sebagai bahan data pedoman penulisan ini.

Page 22: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

11

D. Metode Penelitian

Dalam skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan,

metode penelitiannya adalah bersifat deskriptif analitis yaitu memberi gambaran

tentang persoalan dan cara menganalisanya. Sedangkan metode berfikir yang

penulis gunakan adalah metode deduktif, yaitu cara berfikir untuk memberi alasan

yang bertitik tolak dari suatu pernyataan yang bersifat umum kemudian menarik

kesimpulan yang bersifat spesifik.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengamilan data ini yang penulis lakukan adalah mempelajari atau

mengkaji serta meneliti buk-buku yang berkenaan dengan masalah yang akan di

bahas, kemudian dilakukan penelaahan serta pengkajian untuk mengungkapkan isi

yang berasal pada data tersebut sebagai bahan data pedoman pada penulisan ini.

F. Teknik dan Sistematika Penulisan

1. Teknik Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis merujuk kepada teknik yang ada pada buku

Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

diterbitkan atas kerjasama oleh CEQDA UIN Jakarta pada tahun 2007.

2. Sistematika Penyusunan

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyusun dengan sistematika sebagai

berikut :

Page 23: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

12

BAB I Pendahuluan, dalam bab ini diuraikan secara singkat tentang latar

belakang masalah, alasan pemilihan judul, pembatasan dan

perumusan masalah, metodologi penelitian dan sistematika

penelitian.

BAB II Tinjauan Umum tentang Tazkiyah Al-Nafs dan Psikosomatik, yang

terdiri dari pengertian, konsep-konsep dan tujuan tazkiyah al-nafs,

dan dibahas pula penjelasan mengenai tingkatan kualitas nafs.

pengertian psikosomatik, ciri-ciri dan bentuk psikosomatik, serta

factor-faktor yang menjadi penyebab psikosomatik.

BAB III Konsep Tazkiyah AL-Nafs sebagai terapi psikosomatik, dalam bab ini

penulis membahas mengenai metode-metode penyucian jiwa untuk

penyembuhan psikosomatik, dengan terlebih dahulu menjelaskan

tentang metode tazkiyatunnafs sebagai terapi dalam Islam yang

mempunyai dua sifat, yaitu preventif dan kuratif. Kemudian

menjelaskan bentuk-bentuk tazkiyah al-nafs yang dibagi dalam dua

aspek. Yaitu aspek etika/moral dan aspek ibadah spiritual. Dan yang

terakhir dijelaskan mengenai terapi-terapi lain untuk penyembuhan

psikosomatik, dengan mengemukakan pendapat para filosof muslim

mengenai usaha penyucian jiwa.

BAB IV Penutup, saran-saran dan daftar pustaka.

Page 24: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

13

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG TAZKIYATUNNAFS DAN PSIKOSOMATIK

A. Pengertian Tazkiyatunnafs

Di dalam al-Quran term zakiyah disebut sebanyak 25 kali dalam berbagai

bentuk, 2 kali dalam bentuk isian sebagai sifat dan

(lihat surat Al-Kahf/18:74 dan Maryam/19:19), empat kali dalam bentuk af‟al tafdhil

(QS Al-Baqarah/232, annur/20-30, dan al-Kahf/190, dua belas kali dalam

bentuk kata kerja (as-Syams/9, an-Najm/32), satu kali dalam bentuk

kata kerja empat kali dalam bentuk kata kerja dua kali

dalam bentuk kata disamping 32 kali dalam bentuk kata .1

Page 25: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

14

Menurut Isfahani, kalimat pada dasarnya mengandung arti tumbuh

karena berkah dari tuhan, seperti yang terkandung dalam arti zakat, jika dihubungkan

dengan makanan mengandung halal, tetapi jika dihubungkan dengan nafs maka

didalamnya terkandung sifat-sifat terpuji.2 Dan dalam kalimat tazkiyah berasal dari

kalimat yang berarti berkembangan, tumbuh dan bertambah, tetapi

yang bermakna yang suci tidak berdosa berasal dari kalimat .3 sedangkan term

nafs dalam Bahasa Arab, selain bermakna jiwa juga mempunyai banyak makna yang

lain, seperti ruh, darah, jasad, semangat, manusia, hasrat, kehendak, kebesaran,

kebanggaan serta tingkahlaku.4

1Achmad Mubarok, Jiwa Dalam Al-Quran, (Jakarta : Paramadina, 2000) Cet. 1 h.62 2Al-Raghib al-Isfahani, Mu’jam Mufrsdat Al-Fazh Al-Qur’an (Beirut : Daruul-Fikr,tth) h.218 3Munawwir, al-Munawwir : Kamus Bahasa Arab-Indonesia, (Surabaya : Pustaka Progressif, 1997), Cet.IV.,h.578. 4Ibid., h.1444

Nafs secara lateral/harfiah, berarti “esensi”, dan “esensi sesuatu” disebut

“jiwa” sesuatu, atau “realitas” (haqiqahnya). Dalam terminology Aristotelian, nafs

berarti jiwa, entah jiwa itu bersifat material, misalnya saja jiwa nabati dan jiwa

hewani, atau bersifat abstrak, misalnya saja jiwa benda-benda samawi dan jiwa-jiwa

rasional manusia. Dalam terminology etika, nafs berarti khayalan dan angan-angan

palsu dari ego manusia yang terpisah dan independen, kata ini juga berate jiwa

jasmani dan hawa nafsu berbagai hasrat dan keinginan.5

Dalam filsafat, pengertian nafs (jiwa) diklasifikasikan dengan bermacam teori,

antara lain :

13

Page 26: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

15

1. Teori yang memandang bahwa jiwa itu merupakan substansi yang berjenis

khusus, yang dilawankan dengan substansi materi, sehingga manusia dipandang

memiliki jiwa dan raga.

2. Teori yang memandang bahwa jiwa itu merupakan suatu jenis kemampuan, yakni

semacam pelaku atau pengaruh dalam kegiatan-kegiatan.

3. Teori yang memandang jiwa semata-mata sebagai jenis proses yang tampak pada

organisme-organisme hidup.

4. Teori yang menyamakan pengertian jiwa dengan pengertian tingkah laku.6

____________________ 5Mill Valiudin, Zikir dan Kontemplasi dalam Tasawuf, (Bandung:Pustaka Hidayah, 1996) Cet.1,h.46 6Louis O Katsoff, Elemen of Psilosofy, alih bahasa Soeyono Soemargono dengan judul pengantar filsafat

(Yogyakarta : Tiara Wicana, 1986), Cet.1.h.301.

Sementara itu, Dr.M. Quraish Shihab M.A.,7 menyatakan bahwa kata nafs

dalam al-Quran mempunyai beberapa makna, sekali diartikan sebagai totalitas

manusia, seperti antara lain maksud surat Al-Maidah ayat 32, pada kesempatan lain

beliau merujuk pada apa yang terdapat dalam diri manusia yang menghasilkan

tingkah laku, seperti maksud kandungan firman Allah :

“Sesungguhnya tidak akan mengubah keadaan suatu masyarakat, sehingga mereka

merubah apa yang terdapat dalam diri mereka”.8 (QS. Ar-Ra‟d : 11)

Page 27: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

16

Dalam pandangan al-quran, nafs diciptakan Allah dalam keadaan sempurna

untuk berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan

keburukan dan karena itu sisi dalam manusia inilah yang oleh al-Quran dianjurkan

untuk diberi perhatian lebih besar.

“Demi nafs serta penyempurnaan ciptaan Allah mengilhamkan kepadanya kefasikan

dan ketaqwaan”9 (Qs. Al-Syams : 7-8).

Mengilhamkan berarti member potensi agar manusia melalui nafs dapat

menangkap baik dan buruk, serta dapat mendorongnya untuk melakukan kebaikan

dan keburukan. Di sisi lain ditemukan pula isyarat bahwa nafs merupakan wadah,

Firman Allah dalam surat al-Ra‟ad (13) : 11 yang dikutip diatas, mengisyaratkan

______________________________ 7Quraish Shihab, Wawasan al-Quran, (Bandung : Mizan, 1970), Cet.VI, h.285. 8Departemen Agama Republik Indonesia, al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: CV. Toha Putra, 1989), h.370. 9Ibid., h.975

bahwa nafs menampung paling tidak gagasan dan kemaun. Suatu kaum tidak dapat

berubah keadaan lahiriahnya, sebelum mereka mengubah lebih dulu apa yang ada

dalam wadah nafsnya.10

Kata jiwa (nafs) tertulis di dalam al-Quran mulia pada 295 ayat. Berdasarkan

hasil studi Dr. Adnan terhadap al-Quran, yang kemudian beliau jelaskan dalam

bukunya yang berjudul Psikologi Qurani, ayat-ayat tersebut tampak menjelaskan

kepada kita bahwa kata nafs, dalam persfektif al-Quran, memiliki banyak

pengertian.11

Page 28: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

17

Pertama kata nafs yang tertulis dalam beberapa ayat saja, yang berarti Zat

Allah atau sifat-Nya, sebagaimana firman-Nya berikut ini :

“Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku (nafsi) dan aku tidak mengetahui apa

yang ada pada diri engkau / (nafsika). Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui

perkara yang gaib-gaib”. (Qs. Al-Maidah : 116).

Kedua, diantara pengertian nafs menurut al-Quran adalah ruh, pengertian nafs

semacam ini telah tertulis di dalam satu ayat al-Quran berikut ini :

______________________ 10Ibid, h.288 11Adnan, Syarif, Psikologi Qurani, (Jakarta : Pustaka Hidayah, 2002), Cet.1, h.68

“Hai jiwa yang tenang kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi

diridhoi-Nya. Maka kedalam jama’ah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam

surga-Ku” (Qs Al-Fajr : 27-30)

Ketiga, nafs sebagai makhluk yang memiliki eksistensi, sifat, dan karakteristik

khusus. Oleh karena itu, nafs dalam pengertian ini dapat mengalami kebinasaan

sebagaimana mahluk-mahluk yang lainnya. Allah SWT berfirman :

Page 29: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

18

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”. (Qs Ali-Imran : 185)

“Janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya melainkan

dengan suatu (alasan) yang benar”. (Qs al-Isra : 33)

Kemudian berdasarkan pada hadits Rasulullah Saw :

“Sesuatu yang tidak memiliki darah (annafs as-sailah) itu tidak akan mengotori air

jika ia mati di dalamnya. Sebaliknya, segala sesuatu yang memiliki darah (annafs

sailah), jika mati didalam bejana, akan mengotorinya”. (HR an-Nakhi)

Dalam hadits diatas Rasulullah Saw telah mengartikan an-nafs as-sailah itu

dengan darah. Kemudian di dalam berbagai kamus bahasa ditemukan bahwa salah

satu makna kata nafs adalah darah.12

Dan seorang filosof Yunani, Carel, semakin

menguatkan pengertian ini dengan mengatakan bahwa jiwa adalah darah, dengan satu

keyakinan, bahwa sifat yang paling khusus dari jiwa adalah perasaan, dan perasaan

tempat kembalinya itu adalah darah.13

_____________________________ 12Ibid., h. 89 13Amir an-Najar, Ilmu Jiwa Dalam Tasawuf, (Jakarta : Pustaka Azam, 2001), Cet.1 h.24.

Tentang makna tazkiyah al-nafs para mufassir mempunyai pandangan yang

berbeda-beda :

1. Tazkiyah dalam arti para Rasul mengajarkan kepada manusia, Sesuatu yang jika

dipatuhi, akan menyebabkan jiwa mereka tersucikan dengannya.

2. Tazkiyah dalam arti mensucikan manusia dari syirik, karena syirik itu dipandang

oleh al-Quran sebagai sesuatu yang bersifat najis.

3. Tazkiyah dalam arti mensucikan manusia dari syirik dan sifat tercela lainnya.

4. Tazkiyah dalam arti mensucikan manusia jiwa dari dosa.

Page 30: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

19

5. Tazkiyah dalam arti mengangkat manusia dari martabat orang munafik ke

martabat orang mukhlisin.14

Menurut Said Hawwa kata tazkiyah secara harfiah memiliki dua makna, yaitu

tathir dan al-nami atau al-ishlah. Tazkiyah al-nafs dalam pengertian tathir berarti

menumbuhkan dan memperbaiki jiwa dengan sifat-sifat terpuji. Tazkiyah al-nafs

tidak akan diperoleh kecuali melalui tathir al-nafs sebelumnya. Kebalikan

tazkiyatunnafs ialah tadsiyah al-nafs, jika tazkiyah al-nafs mengangkat jiwa manusia

ke tingkat yang tinggi, sebaliknya Tadzkiyatunnafs menjatuhkan jiwa dan

merendahkannya.15

Pengertian kata Tazkiyah al-nafs dapat difahami dari ayat al-

Quran surat al-Syam ayat 7-10.

_________________________________ 14Imam Fakhr al-Razi, al-Tafsir al-Kabir, (Beirut : Dar Ihya‟ al-Turats al‟arabi, tth) Cet.III, Jilid IX, h.80. 15Sa‟id Hawwa, al-Mustakhlash Fi Tazkiyat al-Anfus, (Mesir : Dar al-Salam, 1984), h. 5.

“Dan jiwa serta penyempurnaannya/ciptaannya, maka Allah mengilhamkan kepada

jiwa itu jalan kefasihan dan ketakwaannya sesungguhnya beruntunglah orang yang

menyucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”.

Gagasan nafs zakiyyah dalam al-Quran adalah sebagai berikut :

1. Bahwa ada nafs yang suci secara fitri yakni suci secara mula kejadiannya, yaitu

nafs dari anak-anak yang belum mukallaf dan belum pernah melakukan perbuatan

dosa seperti yang disebut dalam surat al-kahfi ayat 74 dan surat maryam 19.

Page 31: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

20

2. Bahwa nafs yang suci jika tidak diperiksa kesuciannya bias berubah menjadi kotor

seperti yang tersebut pada surat as-Syams 10.

3. Bahwa manusia bias melakukan usaha penyucian jiwa seperti yang tersebut dalam

surat an-Naziat 18, al-Fatir : 18 dan surat al-A‟la : 14.

4. Proses penyucian jiwa itu bias melalui usaha, yakni dengan mengeluarkan zakat

seperti yang tersebut dalam surat at-Taubah : 103, dan menjalankan pergaulan

hidup secara terhormat seperti yang diisyaratkan dalam surat an-Nur : 28 dan 30.

5. Penyucian nafs juga bisa dilakukan dengan proses pendidikan seperti yang

dilakukan para Nabi kepada umatnya. Hal ini ditegaskan al-Quran dalam surat al-

baqarah : 129, 151, surat Ali Imran 164 dan surat jum‟ah : 2.

6. Disamping melalui usaha dan pendidikan, penyucian jiwa juga bias karena

karunia-karunia dan rahmat Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendaki

oleh-Nya, seperti yang disebutkan dalam surat an-Nur 21 dan surat an-Nisa 49.

7. Perbuatan mensucikan jiwa (tazkiyat an nafs) merupakan perbuatan terpuji dan

dihargai Tuhan seperti yang disebutkan dalam surat Thaha 75-76, Q/91: 9,

Q/87:14 dan Q/92:18)

8. Bahwa perbuatan mengaku jiwanya telah suci itu merupakan hal yang tercela,

seperti yang tersurat dalam surat an-Najm/53:32 dan Q/4:49).16

9. Kemudian, al-Ghazali dalam kitabnya ihya‟ulumuddin, 17

mengartikan tazkiyah

al-nafs dengan tahkloyatunnafs atau mengosongkan diri dari akhak tercela, yang

terdapat dalam ruh muhlikat, sedangkan tahliyatunnafs (mengisinya dengan ahlak

Page 32: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

21

terpuji) yang terdapat dalam ruh munjiyat dan dengan bebasnya jiwa ahlak tercela

dan penuh dengan akhlak terpuji, orang mudah mendekatkan diri kepada Allah.

B. Keutamaan Tazkiyatunnafs

Dalam Q.S. al-syams /91:9 dan Q.S. Al-a‟la/87:14, orang yang melakukan

tazkiyah al-nafs disebut sebagai orang yang beruntung atau bahagia, dan dalam surat

thaha/ 20_ 6 kepadanya diberikan pahala berupa derajat yang tinggi dan keabadian

sorgawi. 29

Seperti yang tersirat dalam surat as-Syams di atas, bahwa nafs itu

diciptakan oleh Tuhan secara sempurna, tetapi is harus tetap dijaga kesuciannya,

sebab ia bias rusak dikotori dengan perbuatan maksiat.

Salah satu tujuan diutusnya para Rasul dan Nabi adalah untuk menyucikan

jiwa umatnya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Jumuah ayat 2:

“Dialah yang mengutus kepda kaum yang buta huruf seorang rasul diantara

mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka

dan mengajarkan kepada kitab dan hikmat (sunnah)…”30

(QS. Al-Jumu’ah: 2)

Allah juga telah menjadikan kebahagiaan seorang hamba tergantung

kepada tazkiyah an-nafs, hal ini disebabkan di dalam al-Quran, suatu

keistimewaan yang tidak dimiliki hal lain

Page 33: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

22

__________ 28 Rahmat Sarman, Pembangunan Rohani Solusi Tolak Krisis, dalam www.Google.com

29 Mubarok, Jiwa dalam al_quran, Lok. Cit., h.74

30 Departemen Agama Republik Indonesia, Op. Cit. h.732

“Demi matahari dan cahayanya dipagi hari, dan bulan apabila mengiringinya,

dan siang apabila menampakannya dan malam apabila menutupinya dan langit

serta pembinanya dan bumi serta penghamparannya dan jiwa serta

penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhami kepada jiwa itu (jalan)

kefasihan dan ketakwaan, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan

jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”31

(QS. As-

Syams: 1-10)

Para Rasul‟alaihimush shalatu wassalam diutus untuk mengingatkan kita kepada

ayat-ayat Allah, mengajarkan hidayah-Nya dan mensucikan jiwa dengan ajaran-

Nya. Ta‟lim, tadzkir dan tazkiyah termasuk misi terpenting para rasul.

Perhatikanlah kebenaran hal ini dalam do‟a Nabi Ibrahim untuk anak cucunya:

“Wahai Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka

yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat engkau dan mengajarkan

kepada mereka al-Kitab dan hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya

engkaulah yang Maha Perkasa lagi maha Bijaksana.”32

(al-Baqarah 129)

Page 34: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

23

_________ 31 Ibid., h.697 32 Ibid., h.279

Perhatikanlah jawaban terhadap do‟a dan karunia atas umat ini dalam firman Allah :

“Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan

ayat-ayat Kami kepadamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu apa yang

belum kamu ketahui.” 33

(al-Baqarah: 151)

Nabi Musa AS berkata kepada fir‟aun :

“Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri. Dan kamu akan kupimpin kejalan

tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya.”34

(annazi’at : 18-19)

Jelaslah bahwa tazkiyatunnafs termasuk misa para Rasul, sasaran orang-orang

yang bertaqwa dan menentukan keselamatan atau kecelakaan di sisi Allah Firman itu

berbunyi:

“Daud, kamu hendaknya mengkhawatirkan dan menakut-nakutkan sahabat-sahabatnya

dengan mengatakan bahwa hawa nafsu itu akan menelan dirinya karena hawa nafsu itu

selalu mengajak kalbumu, supaya tersesat dalam keduniawian, sehingga kalbumu

ditutupi olehnya dan tidak dapat ingat kepada-Ku.”35

Page 35: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

24

____________ 33 Ibid., h.721 34 Ibid., h.634 35 Muhammad Syarif Sukandi, Terjamah Bulughul Marom, (Bandung: PT. Al-Ma‟arif, 1991), Cet.9, h.191

Nabi Isa pernah mengucapkan sabda berikut :

“Sangat berbahagia orang-orang yang dapat meninggalkan ajakan hawa

nafsunya, supaya kita gemar akan barang-barang yang kelihatan; karena mereka

mempunyai harapan akan turunya janji yang belum terwujud dan tidak dapat

disaksikan oleh mata.”36

Ayat Al-Quran berbunyi:

“Dan katakanlah (kepada Fir‟aim): “Adakah keinginan bagimu unruk

membersihkan diri (dari kesesatan)” Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuahnmu

agar supaya kamu takut kepada-Nya?” Dan adakah orang-orang yang takut

kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya” 37

(an-naziat: 40)

Nabi Muhammad SAW ketika menyambut sahabat-sahabatnya yang baru datang

dari peperangan bersabda :

“Kamu sekalian berbahagia benar-benar karena baru dating dari peperangan kecil,

kemudian maju ke peperangan besar, dengan demikian kamu menekan hawa

nafsumu sendiri. Tidak ada kemenangan yang lebih besar selain dari kemenangan

atas nafsu sendiri.” 38

Manusia adalah makhluk jasmani dan rohani dan karena itu wujud kepribadiannya

bukanlah kualitas-kualitas yang bersifat kejasmanian, melainkan lebih berbentuk kualitas

moral yang hidup dan dinamis. Hakekat proses penyucian jiwa adalah rentetan dan

Page 36: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

25

____________

36 Ibid., h.972

37 Departemen Agama Republik Indonesia

38 Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Shahih Bukhari, (Beirut: Daarul Fikr), Jus.2. h.487

susunan dari tindakan-tindakan dan pengalaman-penglaman yang tidak pernah berhenti.

Maka yang ada dan terjadi hanyalah proses penyempurnaan diri, tempat manusia

mencoba dan berusaha membuat dirinya semakin sempurna. Ini keutamaan dari sebuah

metode tazkiyah al-nafs yang paling utama menurut penulis.

Page 37: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

26

B. Pengertian Psikosomatik

Kata psikosomatik berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan soma yang

berarti tubuh. Ada pemikiran, manusia diciptakan oleh suatu sistem yang anggota-

anggotanya berhubungan satu dengan yang lain, dimana jika salah satunya mengalami

gangguan maka keseluruhan sistem juga akan terganggu pula. Karena itu kondisi

kejiwaan seseorang dapat mempengaruhi fungsi tubuhnya. Atau dapat dikatakan bahwa

perubahan emosi seseorang mampu menambah atau mengurangi rasa sakit yang

dideritanya.1

Penyakit psikosomatik ini merupakan kasus yang sering ditemui dalam kehidupan

sehari-hari dan merupakan tanda bahwa penderita tersebut memerlukan penanganan

seorang ahli (psikiater atau psikolog). Tetapi yang dapat dilakukan terhadap penderita

psikosomatik ini sangat bermacam-macam, tergantung dari beratnya gejala. Pada

umumnya, penderita diberikan obat-obatan yang tertentu dan menjalani terapi

psikoanalisis dan terapi tingkah laku.

Secara etimologis istilah psikosomatik berasal dari perkataan Yunani sama

artinya tubuh, sedangkan kata Somatic merupakan sifat yang artinya bersifat

jasmaniah dan psyche berarti jiwa. Jadi penyakit psikosomatik adalah penyakit

jasmani yang berasal dari kejiwaan.2

Banyak ragam pendapat mengenai pengertian psikosomatik secara

terminologis, dan masing-masing memiliki gaya khusus dalam mengartikannya

sesuai dengan kapasitas dan kadar keilmuan mereka. Pendapat tokoh-tokoh tersebut

antara lain CP Chaplin yang mengartikan psikosomatik dengan “satu penyakit yang

31

Page 38: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

27

disebabkan oleh satu kombinasi dari faktor organis dan psikologis.3 Dalam hal ini

Frank J. Bruno mendefinisikan bahwa psikosomatik adalah penyakit yang diakibatkan

secara langsung atau tidak langsung oleh faktor-faktor psikologis seperti stress, masa

peralihan, variabel kepribadian dan konflik emosional.4

Definisi lainnya adalah “gangguan kesehatan jasmani yang ditimbulkan atau

diperburuk oleh gangguan emosional”.5 Arti lain psikosomatik yakni “gangguan fisik

akibat sebab-sebab emosional”, “hubungan fenomena psikologis, normal, abnormal

atau patologis dengan kondisi-kondisi dan variasi-variasi tubuh maupun somatis”.7

Zakiah Daradjat, seorang tokoh dalam ilmu Jiwa Agama mengartikan kata

psikosomatik dengan “penyakit pada badan yang disebabkan oleh mental”.8

Sedangkan dalam buku Patologi Sosial 3, psikosomatik diartikan dengan

“kondisi dimana konflik-konflik psikis atau psikologis dan kecemasan-kecemasan

menjadi sebab timbulnya bermacam-macam penyakit jasmaniah atau justru membuat

semakin parahnya suatu penyakit jasmaniah yang sudah ada”.9 Sebagaimana tokoh

yang lain, Jalaludin dan Ramayulis misalnya mengartikan psikosomatik itu

merupakan istilah kedokteran yang artinya “kejiwabadanan”, yang dimaksudkan

untuk menjelaskan adanya hubungan yang erat antara jiwa dan badan.10

Tokoh lain

yakni R.H. Su‟dan mengartikan psikosomatik dengan menggambarkan suatu

pengejawantahan gangguan jasmani dengan sebab rohani. Artinya ada gangguan fisik

ini karena adanya ketegangan emosional.11

Definisi lain juga dikemukakan oleh KH.

S.S. Djam‟an bahwa psikosomatik merupakan penyakit badan yang timbul dari

keluhan jiwa.12

Ahmad Syauqi Al Fanjari juga berpendapat bahwa psikosomatik

Page 39: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

28

diartikan sebagai psychosomatic disease yakni penyakit organis (badan) yang

disebabkan pengaruh kejiwaan.13

Psikosomatik juga dapat diartikan “gangguan-

gangguan fisik yang disebabkan oleh faktor-faktor psikologis”.14

Sedangkan dalam

Kamus besar Bahasa Indonesia psikosomatik adalah berhubungan dengan berbagai

gejala yang timbul karena fakta psikologis.15

Disamping istilah psikosomatik ada juga

yang menyebutnya dengan nafsiosomatik yaitu “gangguan nafsiah yang

mempengaruhi soma (tubuh)”.16

D.Ciri-Ciri dan Bentuk-Bentuk Psikosomatik

Psikosomatik sebagai suatu penyakit memiliki beberapa ciri yang

dapat dijadikan untuk mengidentifikasi penyakit tersebut. Diantara ciri-ciri

psikomatik sebagaimana diutarakan oleh A. Supratiknya adalah sebagai berikut :

1. Senantiasa diliputi ketegangan, rasa was-was dan keresahan yang bersifat

tak menentu.

_____________________

13Ahamd syauqi Al fanjari, Nilai Kesehatan Syariat Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), Cet. 1. H. 93

14 A. Supratiknya, Mengenal perilaku Abnormal, (Yogyakarta; Kanisius, 1995), Cet. 1. H.49

15 Tim penyusunan Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1990), Cet.III, h.704)

16 Sukamto dan A. dardiri hasyim, Nafsiologi: Refleksi Analis tentang diri dan Tingkah Laku Manusia,

(Surabaya: Risalah Gusti, 1995), Cet.1, h.129

Page 40: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

29

2. Terlalu peka (mudah tersinggung) dalam pergaulan dan sering merasa tidak

mampu, minder, depresi, serba salah.

3. Sulit berkonsentrasi dalam mengambil keputusan, serba takut salah.

4. Rasa Tegang menjadikan yang bersangkutan selalu bersikap tegang-

lamban, bereaksi secara berlebihan terhadap rangsangan yang datang

secara tiba-tiba atau yang tak diharapkan dan selalu melakukan gerakan-

gerakan neurotic tertentu seperti mematahkan kuku jari, mendehem dan

sebagainya.

5. Sering mengeluh bahwa otonya tegang, khususnya pada leher dan sekitar

bagian atas bahu, mengalami diare ringan yang kronik, sering buang air

kecil dan menderita gangguan tidur berupa imsonia dan mimpi buruk.

6. Mengeluarkan banyak keringat dan telapak tangannya sering basah.

7. Sering berdebar-debar dan tekanan darahnya tinggi.

8. Sering mengalami gangguan pernafasan dan berdebar-debar tanpa sebab

yang jelas.

9. Sering mengalami anxiety attacks atau tiba-tiba lemas tanpa ada sebab

pemicunya yang jelas. Gejala-gejalanya dapat berupa berdebar-debar, sulit

bernafas, berkeringat, pingsan badan terasa dingin, terkencing-kencing atau

sakit perut.

Sementara itu menurut Yahya Jaya gejala-gejala atau ciri-ciri penderita

psikomatik adalah sebagai berikut :

Page 41: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

30

Gejala-gejalanya antara lain dapat dilihat dari segi perasaan, fikiran, tingkah laku

dan kesehatan badan. Dari segi perasaan gejalanya antara lain menunjukan rasa

gelisah, iri, dengki, sedih, risau, kecewa, putus asa, bimbang dan rasa marah. Dari

segi fikiran dan kecerdasan menunjukan sifat lupa dan tidak mampu

mengkonsentrasikan fikiran kepada suatu pekerjaan karena kemampuan berpikir

menurun. Dari segi tingkah laku menunjukan kelakuan yang menyimpang dan

tidak terpuji seperti suka mengganggu lingkungan, mengambil milik orang lain

menyakiti dan memfitnah.18

Peranan faktor-faktor psikologis terhadap kesehatan fisik, sangat signifikan. Banyak

hal yang menandakan kaitan yang erat antara emosi dan kesehatan. Sebagai contoh,

bahwa stress yang ditimbulkan oleh berbagai sebab dapat berakibat negatif terhadap

kesehatan dengan cara menimbulkan penyakit tertentu atau memperburuk penyakit yang

sudah ada. Stress yang semula pertama ditampung oleh panca indera akan diteruskan ke

pusat emosi yang letaknya dalam tata syaraf pusat. Dari tata syaraf pusat ini stress akan

dialirkan ke organ tubuh lewat jalur tata syaraf otonom. Untuk itu maka susunan syaraf

mengadakan reaksi yang merupakan respon tubuh. Dalam keadaan menghadapi stress

atau tegangan jiwa ini. Sistem syaraf otonomi bereaksi. Jikalau yang bereaksi syaraf

simpatik maka yang terganggu jantung, tekanan darah semakin tinggi.

_______________ 18 Yahya Jaya, Spiritualisasi Islam dalam Menumbuhkembangkan kepribadian dan Kesehatan Mental,

(Jakarta: Bulan Bintang, 1970), Cet.II, h. 23

Kalau syaraf para simpatik maka yang terangsang pencernaan. Dalam hal ini jelas

bahwa stress merupakan sesuatu yang dapat mengguncangkan keseimbangan antara

fungsi organ tubuh dengan fungsi mental. Bilamana stres berkepanjangan gangguan yang

semuka bersifat fungsional secara berangsur akan berubah menjadi kelainan organik.

Page 42: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

31

Seiring dengan ciri-ciri tersebut maka ketika itu pula ia disebut penderita psikomatik.

Adapun bentuk-bentuk gangguan dari psikomatik amatlah banyak bentuknya, yang

masing-masing ahli mempunyai pendapat sendiri sesuai dengan

Pengalaman yang pernah mereka lakukan. Dalam hal ini Kartini Kartono mengemukan

pendapatnya bahwa “diantara gangguan psikosomatik yang paling penting ialah

hypertension (tekanan darah tinggi) dan Peptic Ulcer (penyakit lambung)” 19

Sebagai uraian adalah sebagai berikut :

1. Hypertension dan Effort Syndrom

Hypertention disebabkan oleh emosi-emosi yang sangat kuat yang

kemudian menjelma menjadi reaksi somatisme dalam langsung mengenai sistem

peredaran darah sehingga mempengaruhi kecepatan detak jantung dan tekanan

darah. Eksperimen-eksperimen yang ada menunjukkan bahwa ketakutan-

ketakutan dan kemarahan-kemarahan selalu cenderung untuk meninggikan

tekanan darah dan mempercepat detak jantung yang normal. Jika kejadian

ketegangan emosional disebabkan oleh ketakutan-ketakutan dan kemarahan ini

berlangsung dalam waktu lama, kronis sifatnya dan tidak bias diredusir,

__________________ 19 Kartini Kartono, Patologi Sosial I, (Jakarta: CV. Rajawali, 1981), Cet. V, h.332

pastilah akan menyebabkan penyakit hypertension. Hypertension merupakan

symptom fisiologis hasil dari ketakutan-ketakutan dan gangguan psikologis yang

tidak bias diformulasikan dengan jelas, juga tidak bisa dikompensasikan dan

diredusir kekuatannya.

Page 43: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

32

Effort syndrome adalah rekasi somatisasi berupa sekelompok symptom, penyakit,

luka-luka atau kerusakan. Jelasnya merupakan gejala sebab pengeluaran sedikit

tenaga fisik saja sudah menyebabkan bertambah cepatnya detak jantung,

Disertai dengan berbagai kesulitan-kesulitan bernafas dan perasaan hendak

jatuh pingsan.

Symptom effort syndrome pada dasarnya disebabkan oleh perasaan-perasaan

ketakutan berbuat (melakukan aktifitas jasmani yang sering disertai dengan

perasaan-perasaan bersalah, berdosa dan penyesalan atau juga disertai rasa

ketakutan-ketakutan serta kecemasan yang dikombinasikan dengan agresifitas.

2. Peptic Ulcer (Penyakit Lambung)

Peptic Ulcer adalah borok bernanah atau etterenek zweer pada alat pencernaan

dan disebut pula sebagai maag zweer. Asal mulanya berupa peradangan yang

disebabkan termapau banyaknya asam lambung dalam usus 12 jari, sehingga terjadi

pengasaman dan penggerogotan terhadap usus-usus.

Terjadi Peptic Ulcer sebagaimana bekerjanya perut yang normal itu selalu

dibantu oleh sekresi-sekresi lender yang bisa menetralisir atau melawan

bekerjanya asam lambung. Jika bekerjanya lender itu terganggu disebabkan oleh

gangguan-gangguan emosi dan konflik-konflik batin, asam lambung menjadi

banyak dan konsentrasinya jadi terlalu kuat, sehingga merusak serta menimbulkan

luka-luka pada usus dan lambung yang kemudian menjadi borok-borok.

Page 44: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

33

Diantara sebab-sebab Peptic Ulcer yakni :

a. Cara hidup atau cara makan yang tidak atau kurang teratur, biasanya

disertai dengan konflik-konflik internal.

b. Kostitusi organis yang lemah berupa lambung yang lemah terjadi infeksi,

pernah menderita suatu penyakit pada alat pencernaan dan lain-lain.

Sehingga usus dan lambung peka untuk menjadi sakit. Bagian-bagian yang

lemah ini kalah terhadap tekanan-tekanan dan ekses-ekses, serta

ketegangan emosional dan konflik batin.

c. Konflik-konflik batin serius yang berlangsung sangat lama dan terus

menerus diiringi oleh reaksi-reaksi emosional yang kuat tanpa memiliki

adjustmen yang positif. Akibatnya orang tidak mampu meredusire emosi-

emosi dan ketegangan-ketegangan batinnya sehingga perut lambung usus

12 jari dan perut besar menjadi teramat peka mendapatkan luka-luka oleh

terlalu banyaknya asam lambung.20

_______________ 20 Kartini Kartono, ibid, h.335

Diantara penderita penyakit Peptic Ulcer biasanya adalah pribadi yang sukses

dalam hidupnya, orang yang memiliki ambisi besar, orang yang bersifat agresif dan

orang yang suka bersikap bermusuhan, mereka itu lebih banyak dihinggapi konflik-

konflik emosional dan ketegangan-ketegangan yang serius daripada orang biasa. Hal

Page 45: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

34

ini disebabkan oleh ambisinya yang meluap-luap, usaha aktifitasnya yang lebih besar,

kemauan dan keinginannya yang sangat keras sehingga berkonflik dengan orang-

orang yang ada disekelilingnya. Disamping itu orang-orang yang terlalu banyak

bergantung dan individu yang selalu berusaha menekan kebutuhan-kebutuhan

biologisnya secara tidak wajar sering mendapatkan penyakit peptic ulcer.

Sementara itu lebih lanjut A. Supratik menyatakan bahwa “ada beberapa

bentuk pola simpton psikosomatik klasik yaitu tukak lambung, anorexia nervosa,

Migraine, hypertensi, serangan jantung dan sebagainya.21

Untuk keterangan

lebih lanjut adalah sebagai berikut :

a. Tukak lambung, adalah luka dilambung. Symptom ini disebabkan oleh

keluarnya cairan asam secara berlebihan, sehingga menimbulkan luka pada

dinding lambung. Meningkatnya produksi asam lambung secara berlebihan

ini disebabkan dan kebencian. Akibatnya lambung melakukan pencernaan

terhadap dirinya sendiri dan timbulah luka.

________________ 21 A. Supratiknya, Op. Cit., h.50

b. Anorexia nervosa, adalah gangguan makan berupa tidak mau makan dan

selalu muntah setiap kali makan. Akibatnya badan penderita menjadi

sangat kurus dan dalam kasus ekstrem dapat mengakibatkan kematian

Page 46: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

35

karena kelaparan atau karena kegagalan fungsi organ-organ vital tubuh

seperti jantung.

c. Migraine dan pusing karena tegang (tention headache) migraine adalah

gejala pusing kepala sangat nyeri yang menyerang penderita berulang-lang

secara periodik. Penyebabnya adalah pembesaran pembuluh darah dalam

otak akibat ketegangan emosi.22

“migraine disebut pula nyeri kepala

vaskuler, karena terjadi kelainan atau gangguan pada pembuluh uranoal

(kelainan sirkulasi)”.23

Faktor-faktor psikologis yang merupakan predisposisi terjadinya migraine,

antara lain kepribadian perfeksionistik dan kemarahan yang terpendam. Dalam hal

migraine tampaknya tidak hanya faktor psikologis sewperti konflik emosional yang

non-spesifik atau stress tetapi juga faktor familian atau genetic merupakan factor

predisposisi pula. Sedangkan pusing karena ketegangan, yakni stress atau ketegangan

emosi menyebabkan kontradiksi otot-otot di sekeliling tengkorak. Dampak dari

kontraksi otot ini menyebabkan kontraksi pembuluh darah leher dan kepala yang

berakibat ke semua.24

________________ 22 ibid 23 Dadang Hawari, Al-quran : Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Jakarta : Dana Bhakti Prima Yasa,

1996), Cet.1, h.305 24 Ibid, h.306

1. Hipertensi

Penyakit ini dapat pula bermula dari perasaan stress yang melanda. Ketika

seseorang mengalami stress maka terjadilah penyempitan pembuluh darah,

Page 47: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

36

akibatnya dalam jumlah yang besar darah dialirkan ke otot-otot tubuh, tangan dan

kaki sehingga bagian-bagian itu terasa tegang. Namun yang lain sering terjadi,

penyempitan pembuluh darah dan organ dalam tersebut mengakibatkan jantung

bekerja lebih cepat/keras, berdetak lebih cepat sehingga tekanan darah meningkat.

Bila stress tersebut berkepanjangan maka tekanan darah yang tinggi menjadi

kronis, sehingga timbulah hypertensi. Hypertensi ini dapat menimbulkan resiko

beberapa penyakit seperti gagal ginjal, kebutaan dan sejumlah penyakit fisik

lainnya.25

2. Asma

Asma adalah gangguan pernafasan (sulit bernafas) karena penyempitan jalan

pernafasan. Salah satu penyebab symptom ini adalah gangguan emosi. RH Su‟dan

dalam hal ini menyaTakan bahwa ketegangan dapat mengakibatkan gangguan faal

pada otot-otot dalam.28

Berbagai penyakit yang termasuk golongan psikomatik

adalah penyakit organ sepert jantung, alat pencernaan, alat pernafasan, tekanan

darah tinggi, kencing manis, eksim, kegemukan dan sebagainya.27

___________

25 A.Supratiknya, op. Cit.,h.51 26 Ibid 27 R.H. Su‟dan, O. Cit, h.96

Berdasarkan uraian diatas menunjukan bahwa penyakit jasmani yang disebabkan

oleh faktor psikis seseorang, memanglah banyak dan bias jadi seseorang dapat

menderita lebih dari satu macam penyakit jasmani lantaran gangguan psikologis

Page 48: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

37

kendatipun berupa stress. Dalam hal ini betapa peranan emosi manusia sangat

vital bagi kelangsungan hidupnya.

E. Faktor-faktor yang Menyebabkan Timbulnya Penyakit Psikosomatik

Dalam penjelasan diatas telah dikatakan bahwa penyakit psikomatik adalah

penyakit jasmani yang disebabkan adanya gangguan yang bersifat psikis.

Timbulnya penyakit psikomatik ini tentunya disebabkan oleh beberapa factor,

dapat pula dikatakan bahwa penyebab umum gangguan psikomatik ini adalah

stress dengan urutan proses sebagai berikut : pertama, penderita emosi-emosi

negatif

Atau stress terhadap sebagai reaksi terhadap situasi-situasi yang menekan, kedua,

stress ini selanjutnya menyebabkan gangguan pada fungsi-fungsi tubuh tertentu,

akhirnya, gangguan pada fungsi-fungsi tersebut menimbulkan gangguan psikomatik,

yaitu gangguan fisik tertentu yang berakar dari ketegangan emosi.

Disamping factor yang bersifat umum tersebut, terdapat pula factor penyebab khusus,

sebagaimana yang diungkapkan A.Supratiknya berikut ini :

Beberapa penyebab khusus…adalah faktor genetik atau bawaan, artinya ada orang yang

karena pembawaan mudah terganggu psikomatik bila sedang terkena stress, kepedaan

khusus dari bagian-bagian tubuh tertentu yang disebut “kecenderungan reaksi primer”,

sehingga bila sedang mengalami stress ada orang yang mengeluh sakit perut (stomach

reactors), tekanan darah meningkat (pulse reactors) atau bersin-bersin (nose reactors).28

Page 49: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

38

Sementara itu Sukamto dan A. Dardiri Hasyim mengutarakan bahwa timbulnya

penyakit psikomatik disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

a. stressor fisik: temperatur panas dingin (tidak stabil), rasa nyeri dan infeski; b.

stressor nafsanis emosi: rasa takut maupun sedih yang mendalam, rasa tertekan dan

cemas; c. stressor sosio kultural: kehilangan salah satu anggota keluarga (meninggal),

perubahan situasi pekerjaan, gagal sekolah, menghadapi ujian, konflik keluarga atau

kelompok, kesulitan financial dan peristiwa yang tidak diharapkan.29

Mengenai hal ini Tarmizi mengungkapkan bahwa penyakit psikosomatik (psychosomatic

disorder) atau nama yang lebih banyak dipakai dalam kedokteran psucho physiological

autonomic visoeral disorders, ini ditemukan keluhan-keluhan dan kelainan-kelainan

pada alat-alat tubuh misalnya jantung dan alat pernafasan atau mungkin pula kelainan

pada alat-alat perut, misalnya dalam lambung usus, alat kelamin dan lainnya. Kelainan

itu disebabkan oleh faktor-faktor emosional melalui syaraf-syaraf otonom. Hal ini lambat

laun dapat menimbulkan perubahan struktur anatomik yang tidak dapat pulih kembali.30

_______________ 28 A. Supratiknya, Op. Cit., h.53

29 Sukamto dan A. Dardiri Hasyim, loc. Cit 30 Tarmizi, Kesehatan Jiwa, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), Cet. 1,h.21

Disamping factor emosional yang dikemukakan diatas, banyak ditemukan

penyebab maraknya benih-benih psikosomatik yang muncul dari masalah sosial, tepatnya

karena kekosongan nilai. Kekosongan nilai pada manusia modern itu disebabkan karena

Page 50: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

39

ia tidak lagi mengenali dirinya dalam konstalasi makhluk-khalik. Ia terpuruk hanya

terkutat dipojok makhluk, oleh karena itu dunianya menjadi sempit, langit menjadi

rendah.31

Beban psikis pada era modern seperti diatas, menyebabkan pola fikir manusia

modern dipengaruhi oleh berbagai beban, terutama beban kebutuhan hidup. Akibatnya

timbullah pembaharuan dalam cara pergaulan hidupnya, sehingga setiap orang terlepas

dari ikatan-ikatan social dan menjadi individualistis dan egoistis, akibatnya masing-

masing mereka tidak segan untuk saling menjatuhkan, menyengsarakan bahkan

memfitnah.

Inilah yang menyebabkan manusia gelisah, menimbulkan permusuhan, hasutan

dan sikap adu domba. Selain itu kondisi yang tidak stabilpun dapat mempengaruhi

ketentraman jiwa. Baik itu kondisi ekonomi, sosial maupun politik. Kondisi yang tidak

menentu seperti inilah yang menyebabkan hilangnya kebutuhan rasa aman dan

menimbulkan kegelisahan yang terus menerus karena membayangkan kemungkinan

yang terjadi akibat kondisi yang tidak stabil tersebut.32

__________________________

31 Acmad Mubarok, psikologi Qur‟ani, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001), Cet.1, h.35 32 Yusak Burhanudin, Kesehatan Mental, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), Cet.1, h 102-104

Page 51: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

40

BAB III

METODE TAZKIYATUNNAFS

SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOSOMATIK

A. Tazkiyatunnafs sebagai Terapi dalam Islam

Pada dasarnya, pengobatan terdiri dari dua bagian, yaitu pencegahan dan

penyembuhan, Islam sangat memperhatikan kedua prinsip ini dengan memadukan

manfaat keduanya dalam jasmani dan rohani, untuk memperoleh kesehatan tubuh dan

keselamatan jiwa.

Dalam hal ini sasaran Islam terutama adalah penyembuhan hati dan jiwa, serta

pencegahan penyakit dan penjagaan dari kerusakannya. Hal itu disebabkan karena

tidak akan bermanfaat memperbaiki badan tanpa memperbaiki hati dan jiwa, sebab

rusaknya bada sekalipun berbahaya akan menjadi ringan apabila hati masih dalam

keadaan baik.

Karena psikosomatik merupakan penyakit fisik yang disebabkan oleh faktor

kejiwaan dan social, maka salah satu terapinya adalah dengan cara berusaha

melepaskan nafs atau jiwa dari segala hal yang membebaninya. Sekiranya ditinjau

dari segi penyembuhan maka pendekatan keagamaan melalui metode Tazkiyatunnafs

memiliki 2 fungsi yang bersifat preventif dan kuratif.

1. Sifat Preventif

Bentuk penyembuhan yang bersifat preventif adalah bentuk pencegahan

dari timbulnya penyakit, termasuk didalamnya penyakit psikosomatik. Upaya

45

Page 52: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

41

pencegahan tentunya lebih baik daripada pengobatan. Prevention is better than

cure, ini sudah diterima secara mutlak oleh ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu

kedokteran pencegahan.1 Bentuk penyembuhan secara preventif dalam metode

tazkiyatunnafs terseirat dalam surat al-Imran (3) ayat 200:

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah

kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu) dan bertaqwalah

kepada Allah, supaya kamu beruntung”.2

Perintah untuk menjaga bersabar dan bertakwa kepada Allah sebagaimana

terkadung dalam ayat tersebut diatas merupakan langkah preventif dari timbulnya

segala bentuk gangguan psikologis. Kesabaran dalam menghadapi cobaan adalah

kunci terciptanya kesehatan mental.

Aspek moralitas yang terkandung dalam metode tazkiyah al-nafs ini

bersifat preventif, karena sebagaimana telah dikemukakan pada uraian terdahulu,

bahwa emosi dan insting religious dapat memusnahkan benih-benih psikosomatik

yang disebabkan oleh adanya emosi yang berpengaruh buruk, seperti marah, iru,

dengki, kikir dan sombong, yang semaunya itu dapat diterapi dengan emosi

religious yang terdapat dalam aspek moralitas metode tazkiyah al-nafs.

___________ 1 Dadang Hawari, al-Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1997)

hal 70 2 Departemen Agama Republik Indonesia, al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang CV. Toha Putra, 1989), h.111

Page 53: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

42

3. Sifat Kuratif

Penyembuhan melalui pendekatan agama dengan terapi tazkiyatunnafs adalah

upaya pengobatan dan perawatan terhadap si penderita ketika sedang mengalami

gangguan/penyakit psikosomatik. Sebagaimana tersirat dalam ayat berikut :

“Dan (juga) orang-orang yang apabula melakukan perbuatan keji dan

menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap

dosa-dosa, mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa selain

Allah ? dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji mereka itu, sedang mereka

mengetahuinya”.3 (QS Ali-Imran : 135)

Ungkapan yang tersirat pada ayat diatas adalah suatu petunjuk bagi manusia yang

ingin terbebas dari perasaan tertekan lantaran berbuat dosa. Mereka hendaknya

segera meminta ampun kepada Allah dan bertaubat untuk tidak melakukannya

untuk yang kedua kali. Anjuran untuk segara minta ampun adalah langkah kuratif

dari penyakit psikosomatik lantaran merasa tertekan setelah berbuat dosa.

B. Beberapa Metode Tazkiyatunnafs

Mensucikan jiwa adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan seorang

muslim, jiwa yang bersih akan menghasilkan perilaku yang bersih pula, karena

jiwalah yang menentukan suatu perbuatan itu baik atau buruk.

Tazkiyatunnafs secara singkat berarti membersihkan jiwa dari kemusyrikan

dan cabang-cabangnya, merealisasikan kesuciannya dengan tauhid dan cabang-

Page 54: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

43

cabangnya. Dan menjadikan nama-nama Allah yang baik sebagai akhlaknya.

Disamping ubudiyah yang sempurna kepada Allah dengan membebaskan diri dari

pengakuan rububiyah.

Konsep tazkiyah al-nafs secara umum oleh al-ghazali didasarkan atas rub-rub

yang terdapat dalam kitab ihya’ Ulumuddin yaitu rub al-ibadat, al-adat, dan akhlak

yang terdiri dari akhlak al-muhlikal dan almunjiyat. Landasan ibadat, al-adat, dan

akhlak dalam arti terciptanya keserasian atau keharmonisan hubungan manusia

dengan Allah, dengan sesame manusia dan dengan dirinya sendiri. Jadi, konsep

tazkiyah al-nafs al-Ghazali pada garis besarnya tersusun dari dasar ibadat, al-adat dan

akhlak yang baik. Suatu proses tazkiyah hanya bias dicapai melalui berbagai ibadah

dan amal perbuatan tertentu, apabila dilaksanakan secara sempurna dan memadai,

maka pada saat itulah terealisir dalam hati sejumlah makna yang menjadikan jiwa

tersucikan dan memiliki sejumlah dampak dan hasil kepada seluruh anggota badan

seperti lisan, mata, telinga, dan yang lainnya.4

Banyak metode penyucian jiwa yang dapat kita ketahui di antara melalui

metode yang digunakan tarikat-tarikat yang ada di Indonesia seperti terikat

Naqsabandiyah, Qadariyah, Tijaniyah, dan lain sebagainya. Namun dalam

pembahasan ini, penulis membahas konsep penyucian jiwa yang bersumber pada

telaga keasliannya. Yaitu ayat-ayat-Nya yang mulia dan hadits-hadits rasulullah,

ditambah penjelasan dari para ulama spesialis masalah tazkiyah al-nafs, seperti Ibnu

Qayyim, Ibnu Rajab dan Abu Hamid al-Ghazali.

Page 55: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

44

Untuk lebih memudahkan penyusunan metode-metode yang terdapat dalam

tazkiyah al-nafs, disini penulis membagi pembahasan ke dalam dua aspek terapi alam

tazkiyah al-nafs, pertama aspek etika dan moralitas, kemudian yang kedua yaitu

aspek spiritual, yaitu terapi melalui ibadah ritual, seperti shalat, zakat, haji, puasa,

tilawah al-Quran.

1. Terapi Melalui Aspek Etika dan Moralitas Dalam Tazkiyah Al-Nafs

a. Niat

Niat adalah yang paling essensial dalam melakukan suatu perbuatan,

khususnya dalam hal ini adalah memberikan bantuan dan pertolongan kepada

individu-individu yang sangat membutuhkannya, hendaknya semata mengarap

ridha, cinta dan perjumpaan wajah-Nya, bukan karena selain itu, karena niat

itu disamping sebagai perbuatan professional juga sebagai ibadah. Dari firman

Allah SWT.5

Niat merupakan hakikat yang mempunyai dua wajah, dimana yang

pertama terkait dengan motivasi seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan suatu perbuatan, kedua adalah terkait dengan tujuan dari amal

perbuatan yang dilakukan, dimana ia melakukannya dengan maksud tertentu.

Motivasi adakalanya datang dari dalam batin manusia itu sendiri dan itu

bersifat dzali, atau yang berasal dari luar yaitu dari urf dan kondisi sosialnya.

Page 56: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

45

b. Taubat

Pengakuan seorang mukmin akan dosanya, permohonan ampunannya

kepada Allah, dan taubatnya kepada-Nya otomatis akan menyirnakan fikiran

dosa dari benaknya dan menyirnakan sebab-sebab yang menjadi sumber

penyakit jiwa.6 Indikasi keberhasilan awal dari pertaubatan biasanya adalah

munculnya rasa ketenangan dan kedamaian dalam jiwa; hati merasa terasa

halus dan lembut, sehingga sangat peka, wajah dan kulit tampak mulai cerah

dan bersih, jiwa dan rohani mulai merasakan dahaga dan lapar terhadap

makanan dan minuman rohani. Maka pada kondisi seperti inilah seseorang

dapat mengembangkan tazkiyah nafsiyahnya dengan “tahalli”, yaitu mengisi

diri dengan ketenangan-ketenangan dan akhlak yang terpuji.7 Taubat

merupakan slah satu kunci dalam pengobatan jiwa, bahkan dapat dikatakan

sebagai media pengobatan yang paling penting dalam rangka menyucikan jiwa

dan hati.8

c. Ikhlas

Secara teminologis yang dimaksud dengan ikhlas adalah beramal

semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT.9 Amalan ibadah yang dilakukan

dengan tidak ikhlas akan menjadi bebas dan menimbulkan kecemasan ataupun

kekecewaan. Kekecewaan akan meningkatkan fungsi kortisol diatas ambang

normal akan menyebabkan tidak terbentuknya respon imunitas baik seluler

maupun humoral. Tidak terbentuknya imunitas ini akan menyebabkan individu

Page 57: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

46

rentan terkena penyakit infeksi. Demikian persis seperti pesan Al-Qur‟an, agar

segala ibadah harus dijalankan secara ikhlas (QS. Yunus : 22). Sebab dampak

dari ibadah yang tidak ikhlas itu dari segi medis bukan hanya hampa makna,

melainkan juga mendatangkan penyakit.

Ibadah yang tidak ikhlas bisa diperumpamakan dengan suatu hubungan

komunikasi yang tidak efektif. Beberapa waktu yang lalu American

Psychological Association mengumumkan hasil penelitian tentang hubungan

(komunikasi) pada beberapa pasangan hidup. Dari penelitian itu ditemukan

bahwa hubungan yang buruk dengan pasangan hidupnya, terutama dalam hal

komunikasi verbal, dapat mengurangi performa system kekebalan tubuh dan

meningkatkan resiko terkena penyakit jantung. Selain itu, komunikasi verbal

yang buruk sebagaimana shalat yang dilakukan dengan tidak iklahs akan

menyebabkan produksi hormone stress yang bernama kortisol meningkat.10

d. Sabar

Sabar merupakan sisi yang penting dalam memperbaiki kendala

kejiwaan, dan sabar pada hakikatnya merupakan sikap berani dalam

menghadapi kesulitan-kesulitan, kesulitan ini adakalanya merupakan hal yang

bersifat akal maupun mental.11

Dalam usaha problem solving menyangkut

berbagai urusan kehidupan, sabar merupakan kekuatan yang sangat besar dan

efektif.12

Page 58: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

47

Salah satu tujuan dari terapi jiwa adalah membantu penderita untuk

mengendalikan dirinya. Pengendalian diri berarti mengendalikan keinginan,

dorongan, perasaan, dan emosi, baik yang bersifat fisik maupun biologis,

sosial ekonomi, dan psikis. Pribadi yang tidak terkendali menimbulkan

kepincangan, ketidak adilan serta kesengsaraan diri dan orang lain. Penyakit

sempit hati kadang-kadang membawa efek kepada tubuh lahir, sehingga terus

tidak enak badan, sakit kepala, kencing manis, dan penyakit-penyakit lainnya

yang berasal dari jiwa yang gelisah (penyakit psychosomatik), dewasa ini tidak

sedikit orang yang ditimpa penyakit psychosomatik ini, dikarenakan banyak

masalah yang difikirkan, sejak dari masalah yang sekecil-kecilnya sampai

kepada masalah besar. Dan jika tidak dihadapi dengan sabar, tentu dirinya

akan terus terhanyut dalam emosi-emosi negatif tersebut dan akan menganggu

kesehatan jiwanya, sehingga psikosomatik akan terus berkembang dalam

dirinya.13

e. Tawakkal

Tawakkal adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah

SWT. Untuk mendapatkan kemaslahatan serta mencegah kemudlaratan,

menyangkut urusan dunia maupun akhirat.14

Perisai tawakal adalah senjata

yang paling tangguh dalam menghadapi serangan putus asa. Semakin maju

dunia maka semakin banyak orang yang ditimpa penyakit putus asa, patah

Page 59: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

48

hati, pencemasan, gelisah dan berbagai penyakit jiwa lainnya. Penyakit ini

biasanya menimpa orang-orang yang hatinya tidak terisi nilai-nilai agama.15

Prof. Dr. Aulia (almarhum) mantan guru besar ilmu penyakit dalam

psikosomatik pada fakultas kedokteran UI, dalam bukunya yang berjudul

“Agama dan Kesehatan Badan/Jiwa”, pernah menceritakan pengalaman

beliau:

“Ada seorang laki-laki bangsa Indonesia, beragama Islam

berusia kira-kira 50 tahun, dan mempunyai tanggung jawab seorang

istri dan tiga orang anak yang masih bersekolah. Sedangkan keadaan

ekonominya boleh dikatakan lumayan walaupun tidak mewah. Pasien

tersebut sudah kurang lebih selama satu bulan menderita berbagai

macam penyakit, diantaranya : sering sakit kepala berdenyut-denyut,

ketakutan, jantung berdebar-debar, ketekunan berkurang, tidur tak enak

dan selalu merasa letih. Setelah diadakan pemeriksaan ketubuhan

dengan lengkap dan teliti, ternyata tidak ditemukan kelainan-kelainan/

penyakit, maka dilanjutkanlah dengan pemeriksaan psikis. Akhirnya

didapatilah data, bahwa si sakit mulai menderita sakitnya pada saat

datang kepadanya suatu berita, bahwa perusahaan tempatnya bekerja

akan mengurangi jumlah pegawai secara besar-besaran. Karena hal itu

maka pasien itu sangat khawatir, dan sangat panik menghadapi

kemungkinan akan dipecat yang dibayangkannya akan merupakan

malapetaka, karena ia tidak akan sanggup lagi membiayai kehidupan

rumah tangganya dan pendidikan anak-anaknya. Gejala inilah yang

membuat ia sakit-sakitan ditambah lagi dengan pengalaman masa

kecilnya yang penuh dengan tantangan hidup. Pasien tadi tidak

sedikitpun menggantungkan dirinya kepada Tuhan dalam menghadapi

desas-desus yang belum pasti itu, maka akibatnya dia menderita

berbagai penyakit yang disebut dengan penyakit psikosomatik.

Seandainya ia bertawakal kepada Tuhan dalam menghadapi kabar angin

ini, niscaya akan berkurang jumlah beban batinnya. Bahkan jika kabar

yang tersiar inipun akhirnya terjadi nantinya, dengan bertawakal kepada

Tuhan dia tidak akan mengalami kekurangan asalkan dia mau

berusaha.16

Page 60: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

49

Firman Allah SWT :

“Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan

mencukupkannya”.17

(Ath-Thalaq : 3)

f. Wara’

Ibrahim Bin Adham berkata : Wara‟ itu adalah meninggalkan segala

yang syubhat, dan meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat

bagimu, dan itu adalah meninggalkan al-fudhul (kelebihan harta atau segala

yang berlebih-lebihan). Yaitu meninggalkan urusan yang bukan kepentingan

agama, meninggalkan sesuatu yang haram, makruh dan termasuk syubhat.

Orang yang wara‟ tidak akan sama sekali mempunyai penyakit jiwa, karena

sikap wara‟ merupakan hasil dari seluruh taubat hati dan seluruh anggota

jasmani, sikap inilah yang mendatangkan ketenangan jiwa.19

g. Mujahadah

Al-Qusyairi mengatakan : sesungguhnya berjuang melawan jiwa (hawa

nafsu) dan mengendalikannya, adalah dengan memotong apa yang menjadi

kebiasaannya, serta mengarahkan jiwa untuk senantiasa menentang hawa

nafsunya setiap waktu.

Sesungguhnya kehidupan jiwa yang hakiki harus melalui mujahadah

dan dzikir, sebab barang siapa yang mengikuti hawa nafsunya, dan jika

mengikuti kehendaknya berarti ia mati karena tenggelam didalam maksiat dan

Page 61: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

50

jauh dari ketaatan. Yang dimaksud dengan “ijtihad” menurut para sufi adalah

mujahadah jasmani dan jiwa secara bersamaan, karena tidak akan bersih jiwa

seseorang kecuali dengan menghilangkan syahwat badani. Sesungguhnya

syahwat makan dan kawin, akan menelorkan kerakusan pada harta, gila

hormat seperti takabbur, riya, hasud dan kebencian. Sebetulnya antara jiwa

dan raga bukanlah suatu yang terpisah, akan tetapi merupakan sisi saling

terkait. Dari itu mujahadah jasmani yaitu dengan lapar dan bangun malam.20

h. Muhasabah

Perawatan kejiwaan menghendaki agar manusia dapat mengadakan

control dan kritik yang sehat terhadap dirinya karena hal itu merupakan prinsip

dari kesehatan mental. Seseorang yang tidak mampu melakukan kontrol

terhadap tingkah laku dan kritik terhadap kekurangan dirinya diantaranya

merupakan gejala dari gangguan kejiwaan. Orang yang tidak memiliki

pengawasan dan perhitungan diri dalam hidupnya akan mengalami penyesalan

dan penderitaan batin karena ia tidak memikirkan dan tidak memperhitungkan

diri dan tingkah laku yang diwujudkannya. Dengan muhasabah seseorang

dapat berusaha mengontrol kondisi kejiwaannya sehingga proses

tazkiyatunnafs dapat terlaksana dengan sempurna.

Dalam proses tazkiyatunnafs, jiwa harus benar-benar dapat ditaklukan,

oleh karena itu seseorang yang ingin menyembuhkan penyakitnya melalui

Page 62: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

51

terapi tazkiyatunnafs harus mampu menjaga nafs-nya dengan bermuhasabah

(cara mengetahui aib dirinya).

Muhasabah harus dilakukan secara sungguh-sungguh, karena jika ia

mengabaikannya maka ia akan mudah terjangkit emosi-emosi negatif dari

pengaruh maksiat yang ia lakukan, dan seperti yang banyak dibahas pada

uraian terdahulu, tentunya hal-hal seperti inilah yang menyuburkan benih-

benih psikosomatik dalam diri manusia. 21

2. Aspek Ibadah Spiritual

a. Shalat

Shalat adalah sarana terbesar dalam tazkiyatunnafs dan pada waktu

yang sama merupakan bukti dan ukuran dalam tazkiyah, ia adalah sarana

sekaligus tujuan. Ia mempertajam makna-makna ubudiyah, tauhid dan syukur.

Ia adalah dzikir, gerakan ruku‟, sujud dan duduk. Ia menegakkan ibadah dalam

berbagai bentuk utama bagi kondisi fisik. Penegakannya dapat memusnahkan

bibit-bibit kesombongan dan pembangkangan kepada Allah, disamping

merupakan pengakuan terhadap rububiyah dan hak pengaturan. Penegakannya

secara sempurna juga akan dapat memusnahkan bibit-bibit uzub dan dhurur

bahkan semua bentuk kemungkaran dan kekejian. “Sesungguhnya shalat dapat

mencegah kekejian dan kemungkaran”. Shalat akan berfungsi sedemikian rupa

apabila ditegakan dengan semua rukun, sunnah dan adzab dzhir dan batin yang

harus direalisasikan oleh orang yang shalat. Diantara adab dzahir adalah

Page 63: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

52

menunaikannya secara sempurna dengan anggota badan, dan diantara adab

batin adalah khusyu‟ dalam melaksanakannya. Khusyu‟ inilah yang

menjadikan shalat memiliki peran yang lebih besar dalam tathir (penyucian),

peran lebih besar dalam tahaqquq dan takhaluq (merealisasikan nilai-nilai dan

sifat-sifat yang mulia).22

Salah satu hikmah shalat adalah kesehatan jasmani, menurut Prof. Dr.

H. Ali Saboe, seorang Profesor dibidang medis, apabila ditinjau dari segi

kesehatan, setiap gerakan sikap serta setiap perubahan dalam gerak dan sikap

tubuh pada saat seseorang melakukan shalat adalah suatu rangkaian dari butir-

butir ritmis yang mengandung nilai kesehatan yang tiada terhingga, oleh

karena itu setiap penyimpangan dari gerak shalat akan berubah pula fungsi dan

manfaat yang diperoleh, dan secara ubudiyah hal itu tidak pula dibenarkan.23

Bagi kesehatan rohani lebih besar artinya shalat, peredaran darah otak

dengan sikap sujud menjadi baik sekali. Karena waktu sujud kepada

merupakan bagian terendah sehingga darah yang banyak mengalir ke otak, ini

menghindarkan berbagai penyakit rohani, juga dengan sujud, naik otak dilatih

menerima darah banyak, apoplexy atau pitam karena pecahnya nadi otak dapat

terhindar. Terutama juga karena ketenangan jiwa dan berat badan waktu shalat

memobilisir lemak dan mencegah sclerosis.24

Page 64: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

53

b. Zakat dan Infak

Salah satu penghambat hubungan manusia dengan Tuhannya adalah

cinta harta atau hub al dunya, cinta harta merupakan salah satu daki yang

mengotori jiwanya itu, salah satu bentuk orang yang cinta harta adalah kikir.

Berbagai zakat dan infak fi sabilillah merupakan sarana terpenting kedua

dalam tazkiyatunnafs. Karena jiwa yang bertabi‟at kikir, yang notabene buruk

dan harus dibersihkan dari jiwa. Allah berfirman dalam surat annisa ayat 128 :

“Dan jiwa manusia itu menurut tabiatnya kikir”, infaq fisabilillah merupakan

hal yang akan membersihkan jiwa dari kekikiran sehingga dengan demikian

jiwa menjadi bersih.25

Perlawanan terus menerus terhadap sifat kikir ini

tersebut merupakan tazkiyah.

Pemantapan hubungan vertical dengan Allah melalui penunaian zakat

merupakan suatu kewajiban bidang harta. Dalam hal ini dituntut suatu

kepatuhan dan kerelaan untuk mengurbankan/mengeluarkan sebagian rizki

yang diberikan oleh Allah, kepatuhan ini akan member pengaruh yang

mendalam bagi peningkatan keimanan dan ketakwaan seseorang kepada Allah,

jiwa dan ketakwaan seseorang kepada Allah, jiwanya semakin bersih dari

sifat-sifat tercela seperti bakhil, sombong dan egoistik. Hartanya menjadi

bersih dan ia betul-betul telah menyakini bahwa kepunyaan mutlak atas

hartanya adalah Allah SWT.26

Dimensi kesehatan jiwa dari zakat adalah mereka yang sehat jiwanya

adalah mereka yang mau saling tolong menolong dan menyumbangkan

Page 65: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

54

sebagian hartanya bagi amal kebajikan sesama manusia, khususnya bagi

mereka yang masih hidup dibawah garis kemiskinan. Orang yang sehat

jiwanya adalah orang yang peka terhadap sekitarnya, tidak kikir, tidak egois

dan berjiwa sosial.27

c. Puasa

Puasa adalah bentuk pengobatan alamiah yang paling lama dikenal.

Metode digunakan berkisar dari penghentian suatu makanan tertentu selama

jangka waktu singkat, sampai pematangan total terhadap semua makanan dan

minuman selama jangka waktu yang agak lama.28

Penyakit seringkali dihubungkan dengan pencernaan nutrient yang tidak

sempurna pada satu atau beberapa tahap pencernaan. Selama puasa, pekerjaan

yang berlangsung dalam pencernaan dikurangi, sehingga memungkinkan

tubuh untuk mengeluarkan bahan-bahan yang tak berguna serta memperbaiki

kerusakan akibat kesalahan pola makan yang berlangsung lama.29

Puasa dapat memunculkan sifat fitrah manusia yang azali, karena ia

membersihkan jiwa dari segala macam penyakitnya. Dengan puasa, jiwa yang

sehat dan kuat akan terbentuk, yang juga akan membentuk badan yang sehat

pula.

Banyak kisah tentang kesembuhan orang-orang yang menjalankan

ibadah puasa dengan ikhlas. “Ada seorang penderita maagh menahun (akut),

tanpa di sangka-sangka sembuh setelah menjalankan ibadah puasa”. Padahal

Page 66: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

55

secara medis, orang sakit maagh tidak boleh telat makan walau barang

sedikitpun. Bagaimana ini bias terjadi ?

Jika puasa dijalankan dengan sungguh-sungguh sesuai aturan, maka

akan membuat jiwa menjadi tenang, damai dan bebas dari stress. Jiwa yang

tenang menyebabkan sistem kerja organ tubuh menjadi berjalan normal dan

sempurna. Keadaan ini membuka kemungkinan sel-sel mengadakan perbaikan

untuk menyembuhkan penyakit.

Di samping itu, pengendalian nafsu juga mampu menciptakan suasana

tertentu sehingga mendorong organ tubuh menghasilkan zat-zat antibody

khusus. Dengan begitu daya tahan atau kekebalan tubuh meningkat, karena

memiliki pasukan pemberantas virus epidemis lainnya. Jika keadaan ini

berlangsung lama, stamina tubuh terjaga dengan baik, sehingga siap

menangkal segala macam infeksi, dan lambat laun segala penyakit tentu akan

terkikis habis.30

Ibnu sina sering menganjurkan kepada pasiennya untuk berpuasa 3

minggu untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit dan dikatakan bahwa ia

menganggap puasa itu sebagai penyembuh terutama bagi cacar dan penyakit

kotor.

Selain untuk perawatan penyakit tertentu, puasa juga digunakan untuk

perawatan berbagai penyakit, seperti DR. Allen, yang memanfaatkan puasa

sebagai terapi penyakit gula (diabetes). Dan Dr. Carlson memanfaatkannya

untuk menjaga kemudaan.31

Page 67: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

56

Pembuktian-pembuktian oleh penelitian modern tentang manfaat puasa

bukanlah hal yang baru dan spektakuler bagi umat Islam. Karena 14 abad yang

lalu Rasulullah telah menyatakan manfaat puasa bagi kita (manusia). Diantara

sabdanya ialah :

“Berpuasalah kamu, karena puasa dapat melunakkan

ketegangan urat syaraf dan menghilangkan kesulitan”.

“Puasa dapat melancarkan peredaran darah, menghilangkan

lema dan menjauhkan diri dari panasnya api neraka”.32

Pada tahun 1994 dilakukan penelitian di Casablanca dengan tema

“Health and Ramadhan” yang membahas tentang puasa dan hubungannya

dengan kesehatan. Banyak hal yang mengemuka dari penelitian tersebut.

Diantaranya terbukti bahwa puasa dapat memberikan pengaruh menurunkan

tekanan darah bagi penderita hipertensi ringan dan sedang, puasa juga dapat

menurunkan berat badan disamping juga dapat menurunkan kadar kolesterol.

Banyak kajian lain yang menyatakan bahwa puasa amat baik dilakukan oleh

penderita kencing manis yang tidak tergantung dengan insulin, bahkan bagi

penderita hipertensi yang belum diketahui penyebabnya (hipertensi esensial).

Dan manfaat puasa bagi kesehatan tubuh lainnya ialah :

1) Puasa terbukti mempercepat penyembuhan beberapa penyakit organ

kandungan seperti kista indung telur dan displasi leher rahim.

2) Dengan menjalankan puasa secara teratur juga dapat menghilangkan nyeri

pada punggung dan leher.

Page 68: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

57

3) Menurunnya kadar kolesterol dan LDL, darah serta meningkatnya kadar

HDL, akibat puasa mencegah terjadinya kerusakan pada jantung dan

pembuluh darah.

4) Radang tenggorokan, radang lambung, radang usus besar dapat

disembuhkan secara total dengan puasa.

5) Diabetes Mellitus yang tidak tergantung insulin akan membaik ketika

penderita mengerjakan puasa.33

d. Haji

Haji adalah pembiasaan jiwa untuk melakukan sejumlah nilai, seperti

istislam, taslim, mengerahkan jerih payah dan harta di jalan Allah, ta‟awun,

ta‟aruf, dan melaksanakan syi‟ar-syi‟ar ubudiyah kepada Allah. Semua itu

memiliki pengaruh terhadap tazkiyatunnafs, sebagaimana merupakan bukti

telah merealisasikan kesucian jiwa.34

Untuk kepentingan kesehatan rohani ibadah haji merupakan hal yang

jelas, selama melaksanakan ibadah haji kita selalu mengingat Allah dengan

sepenuh hati. Ibadah haji memperkuat jiwa, karena ibadah haji merupakan

suatu ibadah yang sempurna. Ruhani kita diuji dengan segala macam cobaan,

hingga menjadi kuat, penyakit ruhani dapat disembuhkan dengan ibadah haji,

yang menimbulkan kebahagiaan, selama menunaikan ibadah haji, orang

mempunyai kesempatan untuk merenung, mereka merenungkan segala

kesalahan yang telah diperbuatnya dan bertaubat. Dengan demikian

Page 69: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

58

sekembalinya dari haji terjadi perbaikan mental, terjadi perbaikan budi pekerti

dan dengan ibadah haji dihasilkan ketenangan jiwa.35

Diriwayatkan dari Hasan Ibn Ali ra, bahwa ada seseorang yang dating

kepada Rasulullah SAW dan ucapanya : “Aku ini penakut dan lemah”, jawab

Rasulullah SAW : “Ikutlah berjihad yang tanpa bertempur yaitu haji”.36

e. Tilawah Al-Qur’an

Tilawah al-quran dapat menghaluskan jiwa dari beberapa segi. Ia

mengenalkan manusia kepada tuntutan yang harus dilakukannya.

Membangkitkan berbagai nilai yang dimaksudkan dalam tazkiyatunnafs,

menerangi hati, mengingatkannya, menyempurnakan fungsi shalat, zakat,

puasa dan haji.37

Di dalam Al-Quran terdapat resep-resep mujarab yang dapat

menyembuhkan jiwa manusia. Tingkat kemujarabannya sangat tergantung

seberapa jauh tingkat keimanan seseorang. Sugesti tersebut dapat diraih

dengan membaca, mendengar, memahami, dan merenungkan serta

mengamalkan isinya. Setiap perlakuan kita kepada Al-Quran akan dapat

menghantarkan seseorang kealam yang menenangkan dan menyejukkan jiwa,

sebagaimana firman Allah : (Q.S. Al-Isra : 82).

Al-Thabathaba‟I mengemukakan bahwa makna syifa dalam al-quran

memiliki makna terapi ruhani, yang dapat menyembuhkan penyakit batin.

Dengan membaca Al-Quran seseorang dapat mempertahankan keteguhan jiwa

Page 70: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

59

dan penyakit batin seperti keraguan dan kegoncangan jiwa, mengikuti hawa

nafsu dan perobatan jiwa yang rendah.

f. Dzikir

Dalam al-quran, dzikrullah biasanya secara kohensif berkaitan dengan

peningkatan kualitas keimanan seseorang atau amal shalehnya, disamping

sejumlah manfaat yang dijanjikan oleh Allah SWT. Dzikrullah

mengembalikan kesadaran dan eksistensi manusia, juga menimbulkan

beberapa efek, seperti ketenangan jiwa, pencerahan ilmu pengetahuan dan efek

psikologis yang positif. Efek inilah yang membentuk etika/akhlak kehambaan

kita dihadapan-Nya. Harapan-harapan akan anugerah, implementasi

ketakwaan, sejumlah tindakan yang preventif terhadap kemunkaran dan lain

sebagainya.38

Melakukan dzikir sama nilainya dengan terapi refleksi, yaitu bentuk

terapi dalam melakukan terapi refleksi, yaitu bentuk terapi dengan

menekankan supaya mengantarkan klien, bagaimana cara ia harus beristirahat

melalui pengurangan ketegangan-ketegangan/tekanan psikologis.

Dzikir merupakan cara olah batin yang paling efektif untuk

menyembuhkan stress dan penyakit psikosomatik.39

Dzikir melibatkan dua

dimensi sekaligus, yaitu dimensi duniawi dan dimensi ukhrawi. Apalagi jika

disertai dengan rasa ikhlas, khusyu‟, tawakal dan tawadhu‟. Dimensi duniawi

akan membawa kebaikan dalam bentuk kesehatan dan kekuatan jasmani.

Page 71: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

60

Sedangkan dimensi ukhrawi akan membawa peningkatan iman dan takwa,

kesucian jiwa, kesadaran akan hakikat kejadian diri serta tujuan hidup yang

sebenarnya.40

Ada beberapa pengaruh yang di petik dari zikir yang dipanjatkan oleh

seseorang kepada Allah SWT, baik zikir itu berupa istighfar, kesabaran atau

tasbih. Diantara pengaruh yang ditimbulkan oleh dzikir ialah menimbulkan

ketenangan hati, dan jika hati seseorang telah tenang, maka akan tenang

pulalah jiwanya dan sembuhlah semua penyakitnya.

Alasan mengapa dzikir itu efektif sebagai terapi psikosomatik adalah

karena bunyi-bunyi vocal panjang kalimat La ilaha illallahu terutama bergema

di dalam hati, menyebabkan terjadinya penyebaran sifat-sifat Tuhan yang

hebat sekali dalam tempo yang sangat singkat. Selain itu, nafas dikempa dan

dipadatkan dengan cara menghasilkan panas tinggi. Dan panas tinggi itu

membakar habis segala kotoran fisik dalam tubuh.41

Dzikir itu sendiri sudah mengandung obat bagi usaha penyucian jiwa,

karena di waktu orang mengingat tuhannya dengan jujur dan ikhlas, maka

jiwanya akan thuma‟ninah dan tenang. Dzikir itu akan membersihkan hati dari

penyakitnya dan akan menimbulkan rasa aman dan ketenangan serta akan

membuat hidup penuh dengan cita dan harapan. Dzikir yang ikhlas sungguh

merupakan salah satu pengobat penyakit jiwa, karena dapat mencerminkan

hati, dapat mengubah rasa takut menjadi aman dan merubah rasa gelisah

menjadi tenang.42

Page 72: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

61

g. Doa

Doa adalah salah satu bentuk hubungan hamba dengan Tuhannya. Di

dalam doa itu seseorang dapat dengan bebas mengemukakan masalah yang

dihadapinya, sehingga masalah itu dapat ia salurkan dan diadukan kepada

Tuhan melalui doa itu, dengan demikian beban dalam jiwanya tidak

mengganggu dan menimbulkan psikosomatik.

Para ahli psikosomatik, psikiater dan psikolog banyak sekali yang

menggunakan doa dalam menyembuhkan pasien-pasiennya. Dr. Carel

pemegang hadiah nabel tahun 19112 untuk ilmu kedokteran pernah

mengatakan bahwa bila doa itu dilaksanakan dengan penuh khusyu, maka

kesannya amat nyata dalam menyembuhkan penyakit kejiwaan dan

kebadanan. Ketentraman akan timbul sebagai buah dari doa.

Apa yang dianjurkan oleh Dr. Carel itu memang sesuai dengan apa

yang anjurkan dalam al-quran, agar orang meminta tolong kepada Allah

dengan jalan berdoa kepada Allah, seperti yang tersirat dalam firman Allah

berikut ini :

“Mohonlah pertolongan melalui sabar dan shalat, sesungguhnya hal

ini betul-betul berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu”. (Al-Baqarah :

45).

Page 73: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

62

“Berdoalah kepada-Ku niscaya kuperkenankan do’amu itu”.45

(Almukmin : 60)

Dr. Carel mengatakan : Doa itu sering tidak berhasil, karena orang yang

memanjatkan doa itu termasuk golongan orang-orang yang egois, pembohong,

penyombong, orang-orang hipokrit, tidak beriman dan tidak mengasihi.46

C. Islam dan Terapi-Terapi Lain

Semua peraturan Islam mempunyai hikmah kesehatan rohani disamping sosial

dan jasmani. Semua perintah Allah mempunyai hikmah kesehatan rohani, jasmani

dan sosial. Semua larangan Allah berbahaya bagi kesehatan rohani, jasmani dan

sosial. Shalat, puasa dan haji tidak hanya mempunyai hikmah bagi kesehatan rohani.

Tetapi juga mempunyai hikmah kesehatan jasmani dan sosial. Alkohol misalnya

diharamkan oleh agama karena mengandung bahaya bagi kesehatan rohani, jasmani

dan social. Perubahan rohani jelas sekali pada peminum alkohol berupa mutu kerja

terganggu. Dan amalan ibadah yang diwajibkan dalam agama sangat besar arti dan

kepentingannya bagi kesehatan sosial dan jasmani.

Amal shaleh merupakan isyarat dan formulasi yang menyatukan dimensi

kehidupan spiritual yang mengarah pada realita transcendental dan aktivitas konkret.

Amal shaleh selalu mengasumsikan tiga hal secara terpadu dan serentak. Pertama,

Page 74: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

63

amal shaleh mengharuskan adanya kesadaran spiritual suatu perjuangan dan pendaki

spiritual yang berorientasi pada penyucian diri. Kedua, amal shaleh adalah juga

beramal buat peningkatan dan perbaikan kualitas diri. Tidak ada amal dalam Islam

yang jika dilakukan akan merusak pelaku, melainkan justru menyehatkannya. Ketiga,

amal shaleh mengasumsikan munculnya dampak riil dan positif bagi perbaikan

sosial.47

Dalam hal terapi pada gangguan psikosomatik yang dilatar belakangi stress

dapat diberikan terapi yang meliputi : a. psikoterapi psikiatrik, b. farmakoterapi, c.

terapi somatic, d. terapi relaksasi, e. terapi perilaku.48 yang idealnya adalah terapi

diatas dijalankan secara bersamaan dengan terapi yang ditawarkan oleh penulis, yaitu

terapi keagamaan melalui metode tazkiyatunnafs. Tentunya dilaksanakan dengan

secara keseluruhan dan tidak terpenggal-penggal dalam artian tidak menggunakan

salah satu atau dua macam terapi saja.

1. Psikoterapi Psikiatrik

Bentuk terapi ini adalah menganut asas-asas psikiatri yang lazim. Tujuan utama

jenis terapi ini adalah untuk memulihkan kepercayaan diri dan memperkuat fungsi

ego. Dalam wawancara tatap muka ini pasien dapat mengemukakan secara bebas

dengan jaminan kerahasiaan segala permasalahan, konflik dan uneg-uneg yang

dideritanya. Psikoterapi ini memerlukan banyak waktu dan relatif mahal.

Page 75: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

64

2. Psikofarmaka

Terapi psikofarmaka (farmakoterapi) dengan obat anti depresan. Efek terapeutik

obat anti depresan memerlukan waktu antar dua hingga tiga minggu dan

perubahan yang dirasakan pada pasien tidak segera tampak tapi bertahap. Hal ini

perlu dikemukakan pada pasien agar pasien tidak merasa takut akan ketagihan

manakala terapi obat anti depresan ini memerlukan waktu relatif lama. Bahkan

kalau jenis obat yang diberikan tidak membawa hasil yang memuaskan, dapat

dicarikan jenis anti depresan yang lain.

3. Terapi Somatik

Yang dimaksudkan dengan terapi somatik disini adalah memberikan jenis obat-

obatan yang ditujukan kepada keluhan atau kelainan fisik/organik pasien.

Berbagai keluhan atau kelainan organ tubuh yang terutama dipersyarati oleh

sistem syaraf otonom dapat muncul sebagai manifestasi kecemasan atau depresi

pada mereka yang menderita panik atau phobik.

4. Terapi Rileksasi

Jenis terapi ini diberikan kepada pasien yang mudah disugesti. Metode ini

lazimnya dilakukan oleh teurapis yang menggunakan hipnosis. Dengan terapi

sugesti ini pasien dilatih untuk melakukan rileksasi dengan maksud untuk

menghilangkan ketegangan jiwa.

Page 76: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

65

5. Terapi Perilaku

Dengan terapi ini dimaksudkan agar pasien berubah baik sikap maupun

perilakunya terhadap obyek atau situasi yang menakutkan. Jadi secara bertahap

pasien dibimbing atau dilatih dalam menghadapi berbagai obyek atau situasi yang

menimbulkan panik atau phobik. Latihan ini dilakukan berulang-ulang, tahap

demi tahap sampai akhirnya pasien dapat menghadapinya sendiri tanpa bantuan

orang lain.

Demikianlah beberapa pengobatan dan terapi yang ada, yang dapat membantu

dalam menghindari gangguan psikosomatik. Dari uraian diatas dapat difahami betapa

mendalamnya peran instink/emosi religious dan ibadah terhadap nafs seseorang,

seperti yang tercermin dalam sebuah kitab etis dari Abu Bakar Al-Razi, seorang ahli

klinis terbesar, yang diberi judul “al-Thibb al-Ruhaniyah” yang secara harfiyah

berarti “Kedokteran Ruhani”.49

Filosof muslim yang terkemuka seperti Ibnu Miskawaih, Thusi, al-Dawani, al-

Ghazali dan Ibnu Hazm, seperti halnya al-Razi, sangat mengutamakan kesehatan jiwa

sebagai pangkal utama kesehatan badan. Al-Razi dalam kitabnya al-Thibb al-Ruhani

ini mengatakan bahwa tugas seorang dokter disamping mengetahui kesehatan jasmani

(Al-Thibb al-Jasmani) adalah juga wajib mengetahui kesehatan jiwa (al-Thibb al-

Ruhani).

Demikian pula yang dikatakan oleh Ibnu Miskawaih pada bagian terakhir

karyanya yang terkenal “Tahdzib al-Akhlaq” (The Refinement of Character) berkata :

Page 77: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

66

“Seperti halnya perawatan tubuh yang dibagi kepada dua bagian fungsi, yaitu fungsi

yang bersifat preventif dan kuratif. Begitu pula kesehatan jiwa harus menjaga

kesehatan jiwa selagi sehat dan mengobatinya ketika sakit”. Karena itu dalam rangka

menjaga kesucian jiwa, Ibnu Miskawih menggunakan terapi melalui akhlaq al-

karimah.50

Terapi mental ini juga dilakukan oleh al-Razi dalam karyanya yang telah

disinggung diatas, yaitu al-Thibb al-Ruhaniyah, dan karya al-Kindi (filosof muslim

pertama) yang berjudul al-Hilah li Daf al-Ahzan (seni menepis kesedihan) dan juga

karya Ibnu Hazm (seorang sarjana andalus) yang berjudul kitab “Akhlaq Wa al-

Siyar”. Al-Razi dalam karyanya itu mencoba memberikan terapi terhadap penyakit

jiwa yang berasal dari nafsu syahwat, sementara al-Kindi secara khusus membahas

tentang kesedihan, sebagai salah satu penyakit jiwa, dengan mengemukakan

bagaimana terjadinya kesedihan tersebut dalam diri kita dan bagaimana

mengobatinya. Sedangkan Ibnu Hazm punya pendapat yang menarik tentang apa

yang disebut kecemasan “al-Hamm”. Menurut beliau menghindarkan kecemasan

“tard al-hamm” merupakan motif yang umum bagi manusia untuk berbuat dan cara

terbaik untuk menghilangkan kecemasan ini adalah dengan jalan mendekatkan diri

kepada Tuhan, menyucikan jiwa melalui ibadah-ibadah yang bersifat esoteris.

Hasil yang paling nyata dari jiwa yang tersucikan ialah adab dan muamalah

yang baik kepada Allah dan manusia. Tazkiyah merupakan jenis ilmu yang terpuji

yang wajib dipelajari dan diamalkan oleh setiap muslim. Tazkiyah juga dikenal

Page 78: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

67

dengan ilmu kebahagiaan dan kesempurnaan jiwa di dunia yang merupakan modal

bagi kehidupan akhirat.51

Metode tazkiyah al-nafs banyak dianjurkan oleh para ilmuwan, untuk

digunakan sebagai terapi bagi penyakit-penyakit kejiwaan, para ilmuwan itu

diantaranya Dr. Achmad Mubarok, MA dalam bukunya ilmu jiwa dalam al-quran dan

psikologi Qurani, menjadikan metode tazkiyah al-nafs sebagai terapi penyakit

kejiwaan termasuk psikosomatik. Lalu M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky dalam

bukunya Psikoterapi dan Konseling Islam, menjadikan Metode Tazkiyah al-nafs

sebagai bagian dari metode Psikoterapi. Kemudian Yunasril Ali dalam beberapa

bukunya terutama pada tulisannya yang berjudul “Tazkiyah al-Nafs” yang ditulis

pada Jurnal Khas Tasawuf, menyatakan bahwa “Metode Tazkiyah al-Nafs dapat

dilaksanakan melalui pengamalan ibadah-ibadah yang bersifat esoterik, yang

tentunya akan bermanfaat sebagai terapi bagi penyakit manusia modern”.

Page 79: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

68

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melewati bagian pembahasan dalam bab-bab tersebut diatas, maka

oleh penulis disini akan memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam memahami penyakit-penyakit psikosomatik perlu dipahami bahwa setiap

keadaan emosi psikologis dapat menyebabkan penyakit fisik dan dengan demikian

pula sebaliknya. Hal ini terjadi karena secara anatomis dan fisiologis, berbagai

organ tubuh manusia terhubung dengan system syaraf pust melalui jalur syaraf

autonom yang memungkinkan adanya interaksi antara keduanya.

2. Perwujudan tingkah laku “berakhlak” adalah sisi lain ajaran Islam yang sudah

terimplementasi. Dengan itu, ketertautan antara tauhid dan akhlak merupakan

unsure holistik dari dinamika ruhani dan jasmani, yang dalam metode tazkiyah al-

nafs merupakan sebuah alternative terapi bagi psikosomatik.

3. Ajaran agama tanpa kandungan dimensi ruhiyah adalah percuma karena manusia

hidup dalam kesatuan jasmani dan ruhani, maka ibadah yang dijalankan tidak

hanya menjamah segi-segi lahir (eksoteris) tapi juga menekankan dimensi batin

(eksoteris). Dimensi batin inilah yang banyak mempengaruhi kondisi badani,

sehingga dapat dijadikan sebuah metode terapi psikosomatik.

4. Suatu usaha penyucian jiwa (tazkiyah al-nafs) bertitik tolak/berorientasi pada

aspek-aspek ibadah Islam, dengan mempersyaratkan aspek batin akan menjadi

73

Page 80: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

69

suatu terapi yang efektif jika seseorang penderita psikosomatik itu menyadari

pentingnya peranan agama dalam kehidupannya.

5. Benih-benih psikosomatik akan dengan sangat mudah dinetralkan dengan emosi-

emosi positif yang terdapat dalam insting religious dan dengan ibadah-ibadah

esoterik yang ditawarkan dalam metode tazkiyah al-nafs.

B. Saran-Saran

Dengan melihat dan mempertimbangkan kesimpulan di atas tersebut, maka

penulis disini merasa perlu untuk memberikan saran-saran kepara para pembaca.

1. Untuk para pembaca yang bergelut dalam dunia kedokteran hendaknya tidak

mengesampingkan aspek emosi dan ruhani dalam memberikan pengobatan kepada

para pasiennya. Selain itu diharapkan agar dalam memberikan pengobatan tidak

terpaku kepada hal-hal yang bersifat jasmaniyah, selain memberikan pengobatan

yang bersifat medis hendaknya jangan melupakan aspek keberagamaan pasien.

2. Psikosomatik terutama disebabkan oleh adanya emosi-emosi yang berpengaruh

buruk pada diri seseorang. Seperti kebencian, keserakahan, iri, dengki dan

takabur. Oleh karena itu hendaknya emosi seperti ini dijauhi dan sebagai terapinya

emosi ini digantikan dengan emosi-emosi religious yang ditawarkan oleh metode

tazkiyah al-nafs.

3. Untuk sebuah proses penyucian jiwa, disarankan kepada para pembaca untuk

menjaga hubungan kepada dua titik kehidupan, yaitu habluminallah dan

habluminannas. Karena dua titik ini yang banyak mempengaruhi kesucian jiwa.

Page 81: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

70

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Yunasril, Pelita Hidup Masyarakat Ridha Ilahi, Jakarta: Kalam Mulia, 1991, Cet.

Ke-1.

Ancok, Djamaluddin dan Suroso Fuad Nashori, Psikologi Islam, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1995, Cet. Ke-2.

Aziz Abdul Syeikh bin Abdullah bin Baaz, Shahih Bukhari, Beirut: Daarul Fikr, Juz.2.

Azwirman, Aids dan Kanker – Teori Biofisika Dalam Islam, Yogyakarta: Titian Ilahi

Press, 1996, Cet. Ke-1.

Aulia, Agama dan Kesehatan Badan dan Jiwa, Jakarta: Bulan Bintang, 1970, Cet. Ke-2.

Bruno, Frank, J., Kamus Istilah Kunci Psikologi, Yogyakarta: Kanisius, 1989, Cet. Ke-5.

Burhanudin, Yusak, Kesehatan Mental, Bandung: Pustaka Setia, 1999, Cet. Ke-1.

Burt, Cryll, Ilm al-Nafs al-Dini, terj. Oleh Samir „Abduh, Damaskus Dar Dimasy qli al-

Thiba‟ah wa al-Nasyr,t.th.

Chaplin, C/P., Kamus Lengkap Psikologi, Terjemahan Kartini Kartono, Jakarta: Raja

Grafindo Pers, 1993, Cet. Ke-1.

Departemen Agama Republik Indonesia, al-Quran dan Terjemahannya, Semarang: CV.

Toha Putra, 1989.

Dzakky-Adz, Hamdani Bakran, Psikoterapi dan Konseling Islam, Yogyakarta: Fajar

Pustaka Baru, 2001, Cet. Ke-1.

Dadang Hawari, Al-quran : Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Jakarta: Dana

Bhakti Prima Yasa, 1996, Cet. 1.

Daradjat, Zakiah, Prof. Dr., Kesehatan Mental, Jakarta: CV. Haji Masagung, 1990, Cet.

Ke-12.

-----, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, Jakarta: CV. Haji Masagung.

Djami‟an, K.H.S.S., Islam Psikosomatik (Penyakit Jiwa), Jakarta: Bulan Bintang, 1975,

Cet. Ke-1.

Page 82: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

71

Drever, James, Kamus Psikologi, Terjemahan Nanoy Simadjuntak, Jakarta: PT. Bina

Aksara, 1986. Cet. Ke-1.

Ghazali-Al, Abu Hamid, Muhamad, Ibn Muhamad, Ihya Ulum al-din, Kairo: Darihya al-

Kutub, t.th.

-----, Tahdzib al-ahlaq wa mualajat al-qulub, Terjemahan Mohamad al-Baqir, Mengobati

Penyakit Hati, Bandung: Kharisma.

Gayatri, Arum, Kamus Kesehatan, ed. Liwan Yuwono, Jakarta : Arcan, 1990, Cet. Ke-1.

Hamka, Dr., Prof. Tasawuf Modern, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983.

Hawwa, Sa‟id, Mensucikan Jiwa, Konsep Tazkiyatunnafs Terpadu, Jakarta: Rabbani

Perss, 2001.

-----, al-Mustakhlash Fi Tazkiyat al-Anfus, Mesir : Dar al-Salam, 1984.

H. Alkaf, Idruss, Cara Perawatan Diri dan Pengobatan, Kuala Lumpur: Darul Nu‟mat,

1995, Cet.1

HS M. Noor, Himpunan Istilah Psikologi, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997, Cet

Ke-4.

Isfahani-al Raghib-al, Mu‟jam Mufrsdat Al-Fazh Al-Quran, Beirut: Daruul-Fikr, tth

Ilyas, Yunahar, Kuliah Akhlak, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam,

2001, Cet. Ke-4

Jalaludin, Psikologi Agama Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996, Cet. Ke-1

Jauziah-al Ibnu Qayyim, Ibnu Rajab al-Hambali, Iman Ghazali, Tazkiyah al-Nafs, Solo:

Pustaka Arah, 2002, Cet. Ke-1

Jaya, Yahya, Spritualisasi Islam dalam Menumbuhkembangkan Kepribadian dan

Kesehatan Mental, Jakarta: YPI rumaha, 1994, Cet. Ke-1.

Katsoff, O Louis, Elements of Psilosofy, alih bahasa Soeyono Soemargono dengan judul

Pengantar Filsafat, Yogyakarta: Tiara Wicana, 1986, Cet ke-1.

Kartaono, Kartini, Dr.,Patologi Sosial 3, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, Cet

ke-1.

Page 83: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

72

_______, dan Dali Gulo, Kamus Psikologi, Bandung: Pionir Jaya, 1987, Cet. Ke-1.

_____, Patologi Sosial, Jakarta: CV Rajawali, 1981, Cet ke-5.

Kusuma, Wijaya, Hembing, Hikmah Shalat untuk Pengobatan dan Kesehatan, Jakarta:

Pustaka Kartini, 1996, Cet 2.

K.D, Sukardi, Puasa Bersama Sufi, Jakarta: Pustaka Hidayah Press, 2000, Cet ke-1.

Mubarok, Achmad Dr., Jiwa dalam al-Quran, Jakarta: Paramadina, 2000, Cet ke-1.

______, Psikilogi Qur’ani, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001, Cet ke-1.

Muhammad, Hasyim, Dialog Antara Tasawuf dan Psikologi, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2002, cet ke-1.

Munawwir, al-Munnawwir, Kamus Bahasa Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997, Cet ke-4.

Miskawaih, Ibnu, Menuju Kesempurnaan Akhlak, Bandung: Mizan, 1999, Cet ke-5.

Moinuddin, Ghulam. Syaikh, Penyembuhan Cara Sufi, Jakarta: Yayasan Bentang

Budaya, 2000, Cet ke-3.

Najati, Utsman Muhammad, Dr., Al-quran dan Ilmu Jiwa, Bandung: Pustaka, 1983, Cet

ke-1.

Partanto and Al-barry, Muhamad Dahlan, Kamus Ilmiah Populer Plus A, Surabaya,

Arcola.

Qadir, Abdurachman, Zakat dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1998, Cet ke-1.

Rani-al, Abu Bakr, al-Thibb al-Ruhaniy, Kairo: Maktabah al-Nahdhah al-Mishriyah,

1978.

Razi-al Imam Fakhr, al-Tafsir al-Kabir, Beirut: dar Ihya‟ al-Turats al‟arabi, tth. Cet ke-3

jilid IX.

Ramayulis dan Jalaludin, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Kalam Mulia, 1993, Cet

ke-2.

Sarman, Rahmat, Pembangunan Rohani Solusi Total Krisis, dalam www.Google.com

Page 84: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

73

Shihab, Quraish, Wawasan al_quran, Bandung: Mizan, 1970, Cet ke-6.

Sholeh, Moh, Tahajjud, Manfaat Praktis Ditinjau dari Ilmu Kedokteran, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar dan FS Himanda, 2001, Cet ke-1.

Suadi, Putro, Drs, MA., Muhamad Arkoun Tentang Islam dan Modernitas, Jakarta:

Paramadina, 1998, Cet ke-1.

Sudarsono, Drs, S.H., Kamus Konseling, Jakarta: Rineka Cipta, Cet ke-1.

Supratiknya, A., Mengenal Perilaku Abnormal, Yogyakarta: Kanisius, 1995, Cet ke-1.

Sukandi Syarif Muhammad, Tarjamah Bulughul Marom, Bandung: PT Al-Ma‟arif, 1991,

Cet ke-9.

Sukanto dan A. Dardiri hasyim, Nasiologi: Refleksi Analisis tentang diri dan Tingkah

Laku manusia, Surabaya: Risalah Gusti, 1995, Cet ke-1.

Su‟dan R.H. Alqur’an dan Panduan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: dana Bhakti Prima

Yasa, 1997.

Syarif Adnan, Psikologi Qurani, Jakarta: Pustaka Hidayah, 2002, Cet ke-1.

SF, Qomarudin, Zikir Sufi – menghampiri ilahi lewat tasawuf, Jakarta: Serambi Ilmu

Semesta, 2000, Cet ke-1.

Tarmizi, Kesehatan Jiwa, Jakarta: Bulan Bintang, 1975, Cet ke-1.

Tim Penyusun Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990, Cet ke-3.

Tim Penyusun Kamus, Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 2002, Cet ke-2.

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Umar, Abdullah, Ibnu Mahali, Menguak Kedalaman Nilai Tasawuf “Sucikan Hati

Teguhkan Jiwa”, Yogyakarta: Media Insani Press, 2001, Cet ke-1.

Valiudin, Mill, Zikir dan Kontemplasi dalam Tasawuf, Bandung: Pustaka Hidayah, 1996,

Cet ke-1.

Page 85: METODE TAZKIYAH AL-NAFS SEBAGAI TERAPI BAGI PSIKOMATIK

74

Yusuf, Ali Abdullah, The Meaning of Glorious Quran, Beirut: Dar al-kutub al-lubnani,

tth.

Dari Koran, Majalah dan Internet.

Jurnal Khas Tasawuf, Ed II 2002.

Jurnal Ulumul Quran

Jawa Pos, 16 November 2002

Republika

Swara Quran

http://Google.com, 30 Februari 2003.