Radiologi 3-4

4
Tree In Bud Sign Saluran udara kecil atau bronkiolus terminal tidak terlihat pada gambar CT karena ukurannya yang kecil (<2 mm) dan dinding yang tipis (<0,1mm). Saluran udara yang kecil atau brokiolus mungkin tidak dapat langsung terlihat pada gambar CT ketika diisi dengan lendir, nanah, cairan atau sel yang menyerupai pohon dengan cabang kekeruhan V nodular dan berbentuk Y yang disebut sebagai tree in bud sign” [ 6-9] (Gbr. 3). Karena kekeruhan tree in bud terbentuk di tengah lobulus paru sekunder dengan khas parenkim paru subpleural termasuk yang berdekatan dengan celah interlobular. Meskipun pada awalnya dianggap sebagai diagnostik infeksi mikobakteri, tree in bud sign mungkin merupakan manifestasi pencitraan berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit dan virus [6, 8, 10]. Kekeruhan tree in bud sign biasanya menunjukkan infeksi bronkiolitis atau aspirasi tetapi jarang terlihat dalam kondisi lain, seperti bronkiolitis folikular, peradangan saluran napas kronis (misalnya fibrosis kistik atau defisiensi imun), panbronkiolitis difus dan adenokarsinoma [11]. Umumnya aspirasi dihasilkan tergantung kekeruhan tree in bud yang mendominasi di zona paru bawah. Fibrosis kistik harus dipertimbangkan ketika zona paru atas dominan bronkiektasis, penebalan dinding bronkus, menghasilkan lendir dan redaman mosaik terlihat dalam kombinasi dengan kekeruhan tree in bud. Panbronkiolitis difus harus dipertimbangkan ketika menyebar dan kekeruhan tree in bud terlihat pada pasien keturunan Asia Timur. Tidak biasanya tree in bud sign dapat menjadi manifestasi

description

Radio

Transcript of Radiologi 3-4

Page 1: Radiologi 3-4

Tree In Bud Sign

Saluran udara kecil atau bronkiolus terminal tidak terlihat pada gambar CT karena ukurannya

yang kecil (<2 mm) dan dinding yang tipis (<0,1mm). Saluran udara yang kecil atau

brokiolus mungkin tidak dapat langsung terlihat pada gambar CT ketika diisi dengan lendir,

nanah, cairan atau sel yang menyerupai pohon dengan cabang kekeruhan V nodular dan

berbentuk Y yang disebut sebagai tree in bud sign” [ 6-9] (Gbr. 3). Karena kekeruhan tree in

bud terbentuk di tengah lobulus paru sekunder dengan khas parenkim paru subpleural

termasuk yang berdekatan dengan celah interlobular. Meskipun pada awalnya dianggap

sebagai diagnostik infeksi mikobakteri, tree in bud sign mungkin merupakan manifestasi

pencitraan berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit dan virus [6, 8, 10].

Kekeruhan tree in bud sign biasanya menunjukkan infeksi bronkiolitis atau aspirasi tetapi

jarang terlihat dalam kondisi lain, seperti bronkiolitis folikular, peradangan saluran napas

kronis (misalnya fibrosis kistik atau defisiensi imun), panbronkiolitis difus dan

adenokarsinoma [11]. Umumnya aspirasi dihasilkan tergantung kekeruhan tree in bud yang

mendominasi di zona paru bawah. Fibrosis kistik harus dipertimbangkan ketika zona paru

atas dominan bronkiektasis, penebalan dinding bronkus, menghasilkan lendir dan redaman

mosaik terlihat dalam kombinasi dengan kekeruhan tree in bud. Panbronkiolitis difus harus

dipertimbangkan ketika menyebar dan kekeruhan tree in bud terlihat pada pasien keturunan

Asia Timur. Tidak biasanya tree in bud sign dapat menjadi manifestasi lesi vaskular (disebut

vaskular tree in bud), termasuk tumor emboli atau benda asing karena lokasi anatomi dari

arteriol kecil seperti struktur homolog yang tentu saja berpasangan di samping saluran udara

kecil dalam aspek sentrilobular dari lobulus paru sekunder [8, 12-15] (Gbr. 4).

Tanda Penonjolan Fisura

Fisura yang menonjol menggambarkan luasnya penggabungan lobus menyebabkan fisura

menonjol atau berpindah oleh jumlah inflamasi eksudat yang berlebihan dalam parenkim

yang terkena. Biasanya penggabungan lobus kanan atas menunjukan Klebsiella pneumoniae,

(Gbr. 5) setiap bentuk pneumonia dapat menunjukkan penonjolan fisura. Tanda ini sering

terlihat pada pasien dengan pneumonia pneumokokus [16, 17]. Prevalensi tanda ini menurun,

mungkin dikarenakan pemberian terapi antibiotik yang cepat untuk pasien yang dicurigai

pneumonia [18]. Tanda penonjolan fisura juga jarang terdeteksi pada pasien dengan

Page 2: Radiologi 3-4

Klebsiella pneumonia yg didapat dirumah sakit dibandingkan pada mereka dengan infeksi

Klebsiella yang didapat di masyarakat [19]. Penyakit lain yang menunjukkan penonjolan

fisura mencakup setiap proses di paru-paru, seperti perdarahan paru, abses paru dan tumor.

Feeding Vessel Sign

Feeding vessel sign adalah temuan CT dari pembuluh pulmonal yang mengalir ke nodul

pulmonal distal atau massa. Tanda ini awalnya diduga menunjukkan penyebaran hematogen

dari penyakit [20, 21], namun ketika dipelajari pada gambar-gambar multiplanar yang

diformat ulang, sebagian besar yang disebut feeding vessels sebenarnya vena pulmonal yang

mengalir dari nodul, dan arteri pulmonal biasanya menjalar disekitar nodul [22]. Feeding

vessel sign awalnya dianggap diagnostik dari emboli septik (Gbr. 6), tetapi telah diakui

sebagai suatu manifestasi potensial untuk kondisi lain, termasuk metastasis, fistula

arteriovena, dan vaskulitis pulmonal [23]. Emboli septik harus dipertimbangkan ketika

feeding vessel sign terlihat dengan kavitasi dan non kavitasi nodul dan penggabungan

subpleural yang berbentuk baji. Nodul biasanya memiliki dasar dan dominasi perifer dan

bervariasi dalam ukuran [24]. Fistula arteriovena dibedakan dari emboli septik dengan

ditemukannya tidak hanya dari pembuluh arteri tetapi juga dari aliran vena yang membesar.

Tanda Inhomogen Enhancement dan Kavitasi

Pada pasien dengan pneumonia, deteksi CT dari inhomogen enhancement dan kavitasi

menunjukkan adanya infeksi nekrotik [25, 26]. Nekrosis pulmonal mungkin menjadi bukti

wilayah geografis hypoenhancing dari redaman paru bawah yang mungkin sulit untuk

dibedakan dari cairan pleura yang berdekatan [25] (Gbr. 7). Temuan ini sering terlihat

sebelum pembentukan abses dan merupakan prediktor dari rumah sakit yang berkepanjangan

[26]. Rongga didefinisikan sebagai lubang abnormal dalam area gabungan dengan atau tanpa

air fluid level. Kavitasi mungkin akibat dari nekrosis supuratif atau infark paru. Yang penting

kavitasi tidak selalu menunjukkan infeksi paru-paru atau abses. Penyebab kavitasi non

infeksius, termasuk keganasan, terapi radiasi, dan infark paru [2]. Nekrosis supuratif biasanya

terjadi dengan infeksi oleh Staphylococcus aureus, bakteri gram negatif, atau anaerob.

Nekrosis caseous adalah fitur karakteristik histologis dari infeksi mikobakteri, tapi kavitasi

adalah fitur patologis dan pencitraan umum dari infeksi jamur angioinvasif, seperti

aspergillosis dan mukomikosis.