RADAR SURABAYA l RABU, 16 AGUSTUS 2017 HALAMAN 22 … · layouter: edo RADAR SURABAYA l RABU, 16...

1
layouter: edo RADAR SURABAYA l RABU, 16 AGUSTUS 2017 HALAMAN 22 PENDIDIKAN masih menjadi fokus Pemerintah Kota Surabaya. Buktinya, pemkot segera mem- bagikan kartu pelajar bernama Student Smart Card (SSC). Ren- cananya, kartu tersebut akan di- luncurkan pada momen kemer- dekaan, 17 Agustus. Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan menje- laskan, pengadaan SSC meru- pakan hasil MoU pemkot de- ngan Bank Negara Indonesia (BNI). Nantinya, dalam pelun- curan akan ada 3.000 kartu yang dibagikan kepada pelajar yang ada di Surabaya. ”Kartu ini akan diterapkan di semua jenjang SD dan SMP. Baik dari negeri maupun swasta,” ujarnya kepada Radar Surabaya, Selasa (15/8). Menurutnya, kartu berbasis teknologi itu memiliki banyak fungsi. Diantaranya adalah untuk absensi dan pemba- yaran kantin sekolah. ”Selain itu, kartu ini bisa di- gunakan untuk rekam identi- tas kependudukan, hingga un- tuk pembayaran non tunai e-money,” terang Ikhsan. Bah- kan, lanjut Ikhsan, SSC juga akan merekam NIK siswa, go- longan darah, hingga alamat lengkap siswa. ”Terkait informasi siswa, ka- mi sudah berkoordinasi dengan Dispendukcapil,” katanya. Ka- rena itu, sipastikan data dalam SSC tak akan bertabtakan de- ngan Dispendukcapil. ”Maka- nya kita bisa pakai NIK dan segala macam karena sudah menyatu semuanya,” ujarnya. Diharapkan, adanya SSC ini bisa membantu siswa. Terlebih jika ada sesuatu yang terjadi. Maka SSC akan memudahkan mendeteksi identitas siswa. Sehingga bantuan bisa datang lebih maksimal. ”Termasuk saat siswa sedang bepergian. Kartu ini bisa membuat warga lebih mudah mengenali iden- titas siswa,” bebernya. Sementara itu, CEO BNI Wi- layah Surabaya, Slamet Djuma- toro menururkan, 3.000 SSC yang diterbitkan akan dijadikan pilot project. ”Sebagai pilot project, nantinya SSC ini akan dibagikan di tiga sekolah. Yakni SMPN 1, SMPN 4 dan SMPN 6. Ke depan, kita akan luncurkan secara bertahap,” ungkapnya. Slamet menjelaskan, pihak- nya memang bakal mencetak banyak SSC susulan. Target- nya, pihaknya mampu mener- bitkan 400 ribu SSC. ”Nantinya seluruh kartu akan kita bagikan ke seluruh sekolah baik SD dan SMP yang ada di Surabaya secara merata,” beber Slamet. Menurutnya, SSC memiliki banyak keuntungan. Salah sa- tunya adalah mendidik anak untuk gemar menabung. Se- bab, saldo SSC bisa diisi secara mandiri. ”Dari kartu ini, orang tua bisa mengontrol uang yang masuk. Nantinya, kita bayasi transaksi per hari hanya Rp 1 juta,” bebernya. Dengan demikian, kartu ini dipercaya mampu memudah- kan siswa dalam melakukan transaksi. Terutama dalam lingkup sekolah. Hal itu bakal membuat siswa terbiasa untuk melakukan transaksi non tu- nai. ”Kami memang ingin menggenjot gerakan non tunai pada usia dini,” ungkapnya. Seperti diketahui, dari data Bank Indonesia tingkat inklusi (gerakan non tunai) di Indone- sia masih sangat rendah. Se- panjang tahun 2016, tingkat in- klusi di Indonesia hanya men- capai 30 persen. Padahal, di beberapa negara maju tingkat inklusi sudah mulai menanjak. Di Asia Tenggara misalnya. Thailand memiliki tingkat in- klusi mencapai 70 persen. Se- mentara Malaysia menyentuh 75 persen. Bahkan, di Singa- pura warga yang bertransaksi non tunai sudah mencapai 90 persen. ”Semakin tinggi tingkat inklusi, semakin maju negara tersebut. Karena itu kita tanamkan pada anak- anak,” beber Slamet. Bahkan, lanjut Slamet, kartu ini juga bisa digunakan wali murid untuk mengecek absensi hingga nilai siswa. ”Sehingga berguna bagi wali murid untuk bisa mengontrol aktivitas dan perkembangan anak selama di sekolah,” urai Slamet. Meski demikian, pihaknya akan tetap melakukan edukasi. Pe- latihan tersebut adalah tentang digital banking kepada siswa. ”Karena sekarang sudah jamannya generasi milenia, semua ada di satu genggaman. Oleh karenanya kami biasakan mereka untuk menggunakan ATM tapi tetap dalam pengawasan orang tua,” pungkas Slamet. (gus/rak) PEMKOT SIAP BERIKAN STUDENT SMART CARD BAGUS PUTRA PAMUNGKAS / RADAR SURABAYA SEGERA BAGIKAN: Dari kiri, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan CEO BNI Wilayah Surabaya, Slamet Djumatoro saat menunjukkan contoh Student Smart Card untuk siswa SD dan SMP di ruang kerja Wali Kota, Kamis (10/8).

Transcript of RADAR SURABAYA l RABU, 16 AGUSTUS 2017 HALAMAN 22 … · layouter: edo RADAR SURABAYA l RABU, 16...

Page 1: RADAR SURABAYA l RABU, 16 AGUSTUS 2017 HALAMAN 22 … · layouter: edo RADAR SURABAYA l RABU, 16 AGUSTUS 2017 HALAMAN 22 PENDIDIKAN masih menjadi fokus Pemerintah Kota Surabaya. Buktinya,

layouter: edo

RADAR SURABAYA l RABU, 16 AGUSTUS 2017 HALAMAN 22

PENDIDIKAN masih men jadi fokus Pemerintah Kota Su rabaya. Buktinya, pemkot se gera mem­bagikan kartu pe lajar bernama Student Smart Card (SSC). Ren­cananya, kar tu tersebut akan di­luncurkan pada momen kemer­dekaan, 17 Agustus.

Kepala Dinas Pendidikan Ko ta Surabaya, Ikhsan men je­laskan, pengadaan SSC me ru­pakan hasil MoU pemkot de­ngan Bank Negara Indonesia (BNI). Nantinya, dalam pelun­c u ran akan ada 3.000 kartu yang dibagikan kepada pelajar yang ada di Surabaya.

”Kartu ini akan diterapkan di semua jenjang SD dan SMP. Baik dari negeri maupun swas ta,” ujarnya kepada Radar Su rabaya, Selasa (15/8). Menu rut nya, kartu berbasis tek no logi itu memiliki banyak fung si. Diantaranya adalah untuk ab sensi dan pemba­yaran kan tin sekolah.

”Selain itu, kartu ini bisa di­gunakan untuk rekam iden ti­tas kependudukan, hingga un­tuk pembayaran non tunai e­money,” terang Ikhsan. Bah­kan, lanjut Ikhsan, SSC juga akan merekam NIK siswa, go­longan darah, hingga alamat lengkap siswa.

”Terkait informasi siswa, ka­mi sudah berkoordinasi dengan Dispendukcapil,” katanya. Ka­re na itu, sipastikan data dalam SSC tak akan bertabtakan de­ngan Dispendukcapil. ”Ma ka­nya kita bisa pakai NIK dan segala macam karena sudah me nyatu semuanya,” ujarnya.

Diharapkan, adanya SSC ini bisa membantu siswa. Terlebih jika ada sesuatu yang terjadi. Ma ka SSC akan memudahkan men deteksi identitas siswa. Se hingga bantuan bisa datang lebih maksimal. ”Termasuk saat siswa sedang bepergian. Kar tu ini bisa membuat warga lebih mudah mengenali iden­titas siswa,” bebernya.

Sementara itu, CEO BNI Wi­layah Surabaya, Slamet Dju ma­toro menururkan, 3.000 SSC yang diterbitkan akan dija dikan

pilot project. ”Se ba gai pilot project, nantinya SSC ini akan dibagikan di tiga se ko lah. Yakni SMPN 1, SMPN 4 dan SMPN 6. Ke depan, kita akan luncurkan secara berta hap,” ungkapnya.

Slamet menjelaskan, pihak­nya memang bakal mencetak ba nyak SSC susulan. Target­nya, pihaknya mampu mener­bit kan 400 ribu SSC. ”Nantinya se luruh kartu akan kita ba gikan ke seluruh sekolah baik SD dan SMP yang ada di Sura baya secara merata,” beber Slamet.

Menurutnya, SSC memiliki ba nyak keuntungan. Salah sa­tunya adalah mendidik anak un tuk gemar menabung. Se­bab, saldo SSC bisa diisi secara mandiri. ”Dari kartu ini, orang tua bisa mengontrol uang yang masuk. Nantinya, kita bayasi transaksi per hari hanya Rp 1 juta,” bebernya.

Dengan demikian, kartu ini di percaya mampu memudah­kan siswa dalam melakukan tran saksi. Terutama dalam ling kup sekolah. Hal itu bakal

mem buat siswa terbiasa untuk me lakukan transaksi non tu­nai. ”Kami memang ingin meng genjot gerakan non tunai pada usia dini,” ungkapnya.

Seperti diketahui, dari data Bank Indonesia tingkat inklusi (ge rakan non tunai) di In do ne­sia masih sangat rendah. Se­pan jang tahun 2016, tingkat in­klusi di Indonesia hanya men­capai 30 persen. Padahal, di beberapa negara maju ting kat inklusi sudah mulai me nanjak.

Di Asia Tenggara misalnya.

Thailand memiliki tingkat in­klusi mencapai 70 persen. Se­mentara Malaysia menyentuh 75 persen. Bahkan, di Si nga­pu ra warga yang bertransaksi non tunai sudah mencapai 90 persen. ”Semakin tinggi tingkat inklusi, semakin maju negara tersebut. Karena itu kita tanamkan pada anak­anak,” beber Slamet.

Bahkan, lanjut Slamet, kartu ini juga bisa digunakan wali murid untuk mengecek absensi hingga nilai siswa. ”Sehingga

berguna bagi wali murid untuk bisa mengontrol aktivitas dan perkembangan anak selama di sekolah,” urai Slamet.

Meski demikian, pihaknya akan tetap melakukan edukasi. Pe­latihan tersebut adalah tentang digital banking ke pada siswa. ”Karena sekarang su dah jamannya generasi mi le nia, se mua ada di satu geng gaman. Oleh karenanya kami bia sakan me reka untuk meng gunakan ATM tapi tetap dalam penga wa san orang tua,” pungkas Slamet. (gus/rak)

PEMKOT SIAP BERIKAN STUDENT SMART CARD

BAGUS PUTRA PAMUNGKAS / RADAR SURABAYA

SEGERA BAGIKAN: Dari kiri, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan CEO BNI Wilayah Surabaya, Slamet Djumatoro saat menunjukkan contoh Student Smart Card untuk siswa SD dan SMP di ruang kerja Wali Kota, Kamis (10/8).