RABU, 3 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Anggota KPU … · yang tidak memenuhi syarat pencalonan....

1
K ECURANGAN KPU Depok dalam pemi- lihan umum kepala daerah (pemilu kada) terkuak. Adalah anggota KPU Depok yang membidangi divisi hukum Yoyok Efendi yang membongkar kecurangan itu. KPU, ujar Yoyok, melang- gar hukum karena menetapkan dua pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota yang tidak memenuhi syarat pencalonan. “Pasangan Yuyun Wira Saputra-Pradi Supriatna dan pasangan Gagah Sunu Su- mantri-Dery Drajat tidak me- menuhi syarat pencalonan,” kata Yoyok di Depok, Jawa Barat, kemarin. Pemilu kada Kota Depok, ujar Yoyok, seharusnya hanya diikuti dua pasangan calon yakni pasangan Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Somad dan Badrul Kamal-Agus Supri- yanto. “Hanya dua pasangan calon ini yang memiliki persyaratan sebagai calon kepala daerah dan calon wakil kepala dae- rah,” tegasnya. “Pasangan Yuyun-Pradi tidak memenuhi syarat pencalon- an karena dukungan parpol kurang dari yang dipersyarat- kan undang-undang, tapi dilo- loskan juga,” kata Yoyok. Pasangan Yuyun-Pradi, menurut Yoyok, diloloskan Ketua KPU Depok Muhamad Hasan dan tiga anggota KPU yakni Raden Salamun Adi- ningrat, Udi Bin H Muslih, dan Impi Khani Badjuri. Mereka menggeser dukungan Partai Hanura dari pasangan Badrul- Supriyanto ke Yuyun-Pradi. “Padahal, DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partai Ha- nura tidak pernah memberikan dukungan suara partainya kepada pasangan Yuyun-Pradi. DPP Hanura hanya mendu- kung Badrul-Supriyanto.” Da- lam aturan pemilu kada, ujar Yoyok, tidak dikenal namanya dukungan ganda. Ketua dan tiga anggota KPU itu, kata Yoyok, juga melolos kan pasangan calon perseorangan Gagah-Dery yang tidak memenuhi syarat administrasi dan ketentuan dukungan minimal. “Ini kesalahan sangat fatal yang dilakukan KPU Kota Depok. Saya sudah mengingat- kan ketua dan tiga anggota KPU agar menggugurkan dua pasangan itu, tapi tak ditang- gapi,” jelasnya. Harus dibatalkan Yoyok mengatakan rekapitu- lasi hasil penghitungan suara dan penetapan pasangan Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Somad sebagai wali kota dan wakil wali kota terpilih periode 2011-2016 harus dibatalkan. “Saya tidak akan pernah mau tanda tangan itu (keputusan re- kapitulasi dan penetapan yang dituangkan dalam Keputusan KPU Depok No 28 tanggal 25 Oktober). Kalau ketua dan tiga anggota KPU tanda tangan, silakan,” paparnya. Dia meno- lak menandatangani karena tidak ingin kelak terseret kasus hukum. Keputusan KPU Depok No 28 itu yang dikirimkan kepada DPRD Kota Depok. Dalam keputusan itu, Yoyok satu-satu- nya yang tidak membubuhkan tanda tangan. “Mahkamah Konstitusi harus membatalkan hasil rekapitulasi penghitungan suara dan pe- netapan calon wali kota dan wakil wali kota terpilih. KPU Depok harus diperintahkan agar segera menyelenggara- kan pemilu kada ulang,” pin- tanya. Akan tetapi, kecurangan yang diungkap Yoyok diban- tah Hasan. Menurut Hasan, penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara dan pene- tapan calon wali kota dan calon wakil wali kota terpilih sesuai dengan mekanisme yang diatur peraturan perundang-undang- an. “Kalau Yoyok tidak mau tanda tangan, tidak masalah,” katanya. Hasan pun tidak begitu kha- watir terhadap putusan MK soal pemilu kada ulang Kota Depok. “Kalau MK menggu- gurkan (membatalkan) kepu- tusan KPU dan memerintah- kan pemilu kada ulang, kami (KPU Depok) siap-siap saja. Pokoknya kami selalu siap,” ujarnya. (J-5) [email protected] Dua pasangan calon yakni Yuyun-Pradi dan Gagah-Dery tidak memenuhi syarat pencalonan, tapi diloloskan oleh ketua dan tiga anggota KPU. SATU keluarga tewas dalam kondisi saling berpelukan pada kebakaran yang terjadi di Ka- bupaten Bekasi, Senin (2/11) malam lalu. Empat korban yang terdiri atas ayah, ibu, dan dua anak yakni Tommy San- jaya, 37, Novi Cristiani, 35, serta dua putri mereka, Theodora, 11, dan Natalia, 9. Petugas Dinas Pemadam Kebakaran mendapati para korban di lantai dua ruko da- lam keadaan saling berpelukan, Tommy berada di posisi paling atas. Diduga pria asal Bandung, Jawa Barat, ini berniat melin- dungi anggota keluarganya dari reruntuhan atap ruko. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.15. Saat itu warga me- lihat api telah membakar Ruko Sanjaya Electric di Jalan Gladiol RT 007/16, Blok G1 Perumahan Taman Kebalen Indah, Babelan. Semakin lama api semakin be- sar dan merembet hingga enam ruko yang berada di samping- nya ikut terbakar. Sabarudin, koordinator keamanan perumahan, menga- takan saat api dan asap tebal sudah menyelimuti ruko ter- dengar teriakan minta tolong dari lantai dua. Beberapa warga setempat yang mengetahui hal tersebut berusaha menyelamat- kan para korban. “Sayangnya rolling door di lantai satu tidak bisa dibuka,” kata Sabarudin. Sambil menunggu kedatang- an mobil pemadam kebakaran, warga setempat berusaha me- madamkan api dengan peralat- an seadanya. Tidak hanya itu, warga juga meletakkan satu kasur tebal di bawah jendela ruko dan meminta para korban melompat. Namun rasa takut dan panik membuat mereka tidak kunjung melompat. Sekitar 3 jam kemudian, api berhasil dijinakkan empat unit mobil pemadam kebakaran. Sementara jenazah keempat korban dibawa ke RSUD Kota Bekasi untuk diautopsi. Dugaan sementara api ber asal dari hubungan arus pendek di toko peralatan listrik milik korban. “Saat ini petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kapolsek Babelan AK Badari, kemarin. (GG/J-3) PERATURAN Gubernur DKI No 88 Tahun 2010 tentang Kawasan Dilarang Merokok (KDM) di ruang tertutup di- anggap angin lalu oleh pegawai kantor Wali Kota Jakarta Timur. Banyak yang merokok di dalam ruangan kantin. Bahkan di ruangan Suku Dinas Komunikasi, Informa- tika, dan Kehumasan Pemkot Jaktim, beberapa pegawai bersama wartawan berbincang sambil merokok. Kampanye Gubernur DKI Fauzi Bowo tentang larangan merokok terkesan tidak berlaku di Pem- kot Jaktim. Ketika masalah tersebut di- tanyakan kepada Wali Kota Jaktim Asep Syarifudin, ia ber- janji akan memberikan sanksi tegas kepada setiap orang yang merokok di dalam ruangan kantor wali kota. “Saya akan tindak tegas, karena itu kan perintah gubernur. (Sanksi) bisa teguran atau akan kami usir,” paparnya. Pegawai Sudin Komunika- si, Informatika, dan Kehu- masan, Rodin Hidayat, berkilah pihaknya tidak melarang karena yang merokok adalah wartawan. “Jika wartawan, berbeda. Ada toleransilah,” jawabnya sambil tersenyum. Kantor Wali Kota Jakpus juga sama. Orang masih merokok di dalam kantin maupun ruangan dalam gedung. Padahal Wali Kota Jaktim dan Jakpus mem- buatkan upacara khusus pem- berlakuan Pergub 88/2010 bulan lalu. Kantor pemerintah daerah yang terlihat konsisten me- nerapkan aturan larangan me- rokok ialah Wali Kota Jaksel. Sejak Juni 2010 ketika sosialisasi mulai berjalan, ruang khusus merokok di lantai dasar lang- sung dialihfungsikan menjadi ruang sekretariat. “Begitu Pergub 88/2010 diterbitkan 6 Mei 2010, ruang- an khusus merokok langsung ditutup bulan berikutnya,” terang Anita Indrawati, Humas Wali Kota Jaksel. Untuk menjaga kawasan be- bas rokok dijalankan, Pemkot Jaksel menunjuk tim pengawas dari Satuan Polisi Pamong Praja dan petugas Suku Dinas Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah. “Setiap ada orang yang me- rokok di dalam gedung akan langsung ditegur dan disuruh merokok di luar,” imbuh Su- parmi, petugas pengamanan dalam lobi kantor Wali Kota Jaksel. (*/*/J-1) Satu Keluarga Tewas Berpelukan dalam Kebakaran Pegawai Pemkot Jaktim Merokok dalam Ruangan Kisar Rajaguguk Anggota KPU Depok Bongkar Kecurangan Pencalonan RABU, 3 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Megapolitan | 5 Kantor pemerintah daerah yang terlihat konsisten menerapkan aturan larangan merokok ialah Wali Kota Jaksel.’’

Transcript of RABU, 3 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Anggota KPU … · yang tidak memenuhi syarat pencalonan....

KECURANGAN KPU Depok dalam pemi-lihan umum kepala d a e r a h ( p e m i l u

kada) terkuak. Adalah anggota KPU Depok yang membidangi divisi hukum Yoyok Efendi yang membongkar kecurangan itu. KPU, ujar Yoyok, melang-gar hukum karena menetapkan dua pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota yang tidak memenuhi syarat pencalonan.

“Pasangan Yuyun Wira Saputra-Pradi Supriatna dan pasangan Gagah Sunu Su-mantri-Dery Drajat tidak me-menuhi syarat pencalonan,” kata Yoyok di Depok, Jawa Barat, kemarin.

Pemilu kada Kota Depok, ujar Yoyok, seharusnya hanya diikuti dua pasangan calon yakni pasangan Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Somad dan Badrul Kamal-Agus Supri-yanto.

“Hanya dua pasangan calon ini yang memiliki persyaratan sebagai calon kepala daerah dan calon wakil kepala dae-rah,” tegasnya.

“Pasangan Yuyun-Pradi tidak memenuhi syarat pencalon-an karena dukungan parpol kurang dari yang dipersyarat-kan undang-undang, tapi dilo-loskan juga,” kata Yoyok.

Pasangan Yuyun-Pradi, menurut Yoyok, diloloskan Ketua KPU Depok Muhamad Hasan dan tiga anggota KPU

yakni Raden Salamun Adi-ningrat, Udi Bin H Muslih, dan Impi Khani Badjuri. Mereka menggeser dukungan Partai Hanura dari pasangan Badrul-Supriyanto ke Yuyun-Pradi.

“Padahal, DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partai Ha-nura tidak pernah memberikan dukungan suara partainya

kepada pasangan Yuyun-Pradi. DPP Hanura hanya mendu-kung Badrul-Supriyanto.” Da-lam aturan pemilu kada, ujar Yoyok, tidak dikenal namanya dukung an ganda.

Ketua dan tiga anggota KPU itu, kata Yoyok, juga melolos kan pasangan calon perseorang an Gagah-Dery

yang tidak memenuhi syarat administrasi dan ketentuan dukungan minimal.

“Ini kesalahan sangat fatal yang dilakukan KPU Kota Depok. Saya sudah mengingat-kan ketua dan tiga anggota KPU agar menggugurkan dua pasangan itu, tapi tak ditang-gapi,” jelasnya.

Harus dibatalkanYoyok mengatakan rekapitu-

lasi hasil penghitungan suara dan penetapan pasangan Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Somad sebagai wali kota dan wakil wali kota terpilih periode 2011-2016 harus dibatalkan. “Saya tidak akan pernah mau tanda tangan itu (keputusan re-

kapitulasi dan penetapan yang dituangkan dalam Keputusan KPU Depok No 28 tanggal 25 Oktober). Kalau ketua dan tiga anggota KPU tanda tangan, silakan,” paparnya. Dia meno-lak menandatangani karena tidak ingin kelak terseret kasus hukum.

Keputusan KPU Depok No 28 itu yang dikirimkan kepada DPRD Kota Depok. Dalam keputusan itu, Yoyok satu-satu-nya yang tidak membubuhkan tanda tangan.

“Mahkamah Konstitusi harus membatalkan hasil rekapitulasi penghitung an suara dan pe-netapan calon wali kota dan wakil wali kota terpilih. KPU Depok harus diperintahkan agar segera menyelenggara-kan pemilu kada ulang,” pin-tanya.

Akan tetapi, kecurangan yang diungkap Yoyok diban-tah Hasan. Menurut Hasan, penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara dan pene-tapan calon wali kota dan calon wakil wali kota terpilih sesuai dengan mekanisme yang diatur peraturan perundang-undang-an. “Kalau Yoyok tidak mau tanda tangan, tidak masalah,” katanya.

Hasan pun tidak begitu kha-watir terhadap putusan MK soal pemilu kada ulang Kota Depok. “Kalau MK menggu-gurkan (membatalkan) kepu-tusan KPU dan memerintah-kan pemilu kada ulang, kami (KPU Depok) siap-siap saja. Pokoknya kami selalu siap,” ujarnya. (J-5)

[email protected]

Dua pasangan calon yakni Yuyun-Pradi dan Gagah-Dery tidak memenuhi syarat pencalonan, tapi diloloskan oleh ketua dan tiga anggota KPU.

SATU keluarga tewas dalam kondisi saling berpelukan pada kebakaran yang terjadi di Ka-bupaten Bekasi, Senin (2/11) malam lalu. Empat korban yang terdiri atas ayah, ibu, dan dua anak yakni Tommy San-jaya, 37, Novi Cristiani, 35, serta dua putri mereka, Theodora, 11, dan Natalia, 9.

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran mendapati para korban di lantai dua ruko da-lam keadaan saling berpelukan, Tommy berada di posisi paling atas. Diduga pria asal Bandung, Jawa Barat, ini berniat melin-dungi anggota keluarganya dari reruntuhan atap ruko.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.15. Saat itu warga me-lihat api telah membakar Ruko

Sanjaya Electric di Jalan Gladiol RT 007/16, Blok G1 Perumahan Taman Kebalen Indah, Babelan. Semakin lama api semakin be-sar dan merembet hingga enam ruko yang berada di samping-nya ikut terbakar.

Sabarudin, koordinator keamanan perumahan, menga-takan saat api dan asap tebal sudah menyelimuti ruko ter-dengar teriakan minta tolong dari lantai dua. Beberapa warga setempat yang mengetahui hal tersebut berusaha menyelamat-kan para korban.

“Sayangnya rolling door di lantai satu tidak bisa dibuka,” kata Sabarudin.

Sambil menunggu kedatang-an mobil pemadam kebakaran, warga setempat berusaha me-

madamkan api dengan peralat-an seadanya. Tidak hanya itu, warga juga meletakkan satu kasur tebal di bawah jendela ruko dan meminta para korban melompat. Namun rasa takut dan panik membuat mere ka tidak kunjung melompat.

Sekitar 3 jam kemudian, api berhasil dijinakkan empat unit mobil pemadam kebakaran. Sementara jenazah keempat korban dibawa ke RSUD Kota Bekasi untuk diautopsi.

Dugaan sementara api ber asal dari hubungan arus pendek di toko peralatan listrik milik korban. “Saat ini petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kapolsek Babelan AK Badari, kemarin. (GG/J-3)

PERATURAN Gubernur DKI No 88 Tahun 2010 tentang Kawasan Dilarang Merokok (KDM) di ruang tertutup di-anggap angin lalu oleh pegawai kantor Wali Kota Jakarta Timur. Banyak yang merokok di dalam ruangan kantin.

Bahkan di ruangan Suku Dinas Komunikasi, Informa-tika, dan Kehumasan Pemkot Jaktim, beberapa pegawai bersama wartawan berbincang sambil merokok. Kampanye Gubernur DKI Fauzi Bowo tentang larangan merokok terkesan tidak berlaku di Pem-kot Jaktim.

Ketika masalah tersebut di-tanyakan kepada Wali Kota Jaktim Asep Syarifudin, ia ber-janji akan memberikan sanksi tegas kepada setiap orang yang merokok di dalam ruangan kantor wali kota. “Saya akan tindak tegas, kare na itu kan perintah gubernur. (Sanksi) bisa teguran atau akan kami usir,” paparnya.

Pegawai Sudin Komunika-

si, Informatika, dan Kehu-masan, Rodin Hidayat, berkilah pihaknya tidak melarang kare na yang merokok adalah wartawan. “Jika wartawan,

berbeda. Ada toleransilah,” jawabnya sambil tersenyum.

Kantor Wali Kota Jakpus juga sama. Orang masih merokok di dalam kantin maupun ruangan dalam gedung. Padahal Wali Kota Jaktim dan Jakpus mem-buatkan upacara khusus pem-berlakuan Pergub 88/2010

bulan lalu. Kantor pemerintah daerah

yang terlihat konsisten me-nerapkan aturan larangan me-rokok ialah Wali Kota Jaksel. Sejak Juni 2010 ketika sosiali sasi mulai berjalan, ruang khusus merokok di lantai dasar lang-sung dialihfungsikan menjadi ruang sekretariat.

“Begitu Pergub 88/2010 diterbitkan 6 Mei 2010, ruang-an khusus merokok langsung ditutup bulan berikutnya,” terang Anita Indrawati, Humas Wali Kota Jaksel.

Untuk menjaga kawasan be-bas rokok dijalankan, Pemkot Jaksel menunjuk tim pengawas dari Satuan Polisi Pamong Praja dan petugas Suku Dinas Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah.

“Setiap ada orang yang me-rokok di dalam gedung akan langsung ditegur dan disuruh merokok di luar,” imbuh Su-parmi, petugas pengamanan dalam lobi kantor Wali Kota Jaksel. (*/*/J-1)

Satu Keluarga Tewas Berpelukan dalam Kebakaran

Pegawai Pemkot Jaktim Merokok dalam Ruangan

Kisar Rajaguguk

Anggota KPU Depok Bongkar Kecurangan Pencalonan

RABU, 3 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Megapolitan | 5

Kantor pemerintah daerah yang terlihat konsisten me nerapkan aturan larangan me rokok ialah Wali Kota Jaksel.’’