RABU, 20 APRIL 2011 Siswa Keluhkan Soal … · Tapi, sejak 2009 sifatnya ber- ... bahasa Indonesia...

1
T IGA hari terakhir jalanan penghubung kawasan wisata Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, menuju Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, yang biasanya sepi, mendadak padat. Jalanan selebar 2 meter itu biasanya hanya untuk warga yang keluar atau masuk desa, atau juga digunakan tempat penduduk mencari rumput. Kini ratusan sepeda motor dan mobil memadati kawasan itu. Di antara pengendara ada yang mematikan mesin, tapi kemudian kendaraannya tiba-tiba mundur sendiri. ‘’Ya, saya kaget, tiba-tiba saja motor bisa jalan sendiri. Padahal kan jalan ini terlihat menurun, tetapi motor saya malah tertarik ke belakang. Ini yang aneh,’’ ujar Yamin, 21, warga Desa Karangmangu, Baturraden, kemarin. Warga pun menyimpulkan ada medan magnet yang menarik kendaraan yang mati mesin. Bahkan, ada yang bilang seperti Jabal Magnet di Kota Madinah, Arab Saudi. Kabar itu memang beredar luas apalagi setelah televisi menayangkan liputannya. Fenomena itu pun, kemarin, menarik perhatian tim ahli dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) untuk meneliti lokasi itu. Mereka terdiri dari ahli geologi dan sika. Untuk membuktikan ada medan magnet, peneliti dari Jurusan Geologi Fakultas Teknik dan Sains Unsoed Muhammad Aziz mengeluarkan kompas. Alat sederhana itu pasti bergerak bila berdekatan dengan medan magnet. Namun, yang terjadi tidak ada pergerakan jarum di kompasnya sama sekali. ‘’Kalau ada medan magnet, jarum pada kompas ini pasti bakal bergerak. Ternyata ini kan tidak.’’ Meski demikian, Aziz butuh pembuktian lainnya. Ketinggian jalan, yang dikira menanjak, diukur menggunakan alat global positioning system (GPS). Dari pengukuran itu diketahui ketinggian jalan mencapai 717 meter di atas permukaan laut. Kemudian dia bergerak ke arah jalan yang dikira lebih tinggi atau menanjak, ternyata di tempat itu pun memilik ketinggian yang sama, yakni 717 meter. ‘’Ketinggian tempat ini sama atau rata. Ini berdasarkan pengukuran alat GPS.’’ Aziz pun menyimpulkan kehebohan di kawasan itu semata ilusi optik. ‘’Sama saja ketika ada cahaya yang masuk ke air, kalau dilihat mata seolah-olah cahaya tersebut membelok. Padahal sebetulnya lurus. Yang terjadi di sini, jalanan benar-benar rata, hanya kalau dilihat seolah- olah menanjak,’’ ungkapnya. Ahli sika dari Unsoed, Sukmaji, berpendapat, meski jalan terlihat datar, nyatanya miring sekitar 2 derajat. Dengan kemiringan tersebut, motor atau mobil bisa bergerak ke belakang. (Liliek Dharmawan/N-1) WAJAH lelaki yang kurus tinggi ini tampak makin tua dengan adanya kasus yang melilit anaknya. Ia adalah Abdul Gofur, 64, ayah Muhammad Syarif, pe- laku bom bunuh diri di Masjid Al Dzikra di Kantor Polresta Cirebon, Jawa Barat, Jumat (15/4). Abdul Gofur pernah menja- di petinju hingga tingkat por- da pada 1964-1965. Ia pun per nah ikut seleksi PON di Ban dung, walaupun gagal. Jual beli mobil dilakoninya sekitar 1970-an. Dengan uang warisan, ia me masok Pertamina walau- pun akhirnya bangkrut juga. Kini, ia pensiun dari semua aktivitas. Kebutuhan sehari- hari biasanya diperoleh dari teman-teman yang dulu per- nah ditolongnya. Wartawan Media Indonesia Nurul Hidayah mewawanca- rai Abdul Gofur. Berikut peti- kannya: Sejak kapan anak Anda me- miliki sifat yang keras? Sebenarnya dia anak baik. Tapi, sejak 2009 sifatnya ber- ubah keras dan sering mem- bantah. Sebelumnya tidak pernah. Bahkan diskusi agama saya pun dibilang kar. Sakit hati saya, tapi tidak bisa ber- buat apa-apa. Selain itu, bentuk sifat ke- ras lainnya seperti apa? Kalau orang kumpul minum minuman keras, tanpa permisi langsung ditendang. Tidak pe- duli siapa pun, bahkan tentara badan besar pun dilawan ka- lau berbeda paham. Sebenarnya anak Anda tergabung dalam kelompok mana? Awalnya Islam biasa. Lama- lama berubah, terutama dari cara berpakaian. Saya heran, setelah menikah Agustus 2010 lalu, ia justru ke peng ajian Abu Bakar Ba’asyir di Tasik- malaya. Apa Syarif termasuk anak yang pintar? Kalau secara akademik ti- dak. Adik-adiknya yang justru pintar. Tapi dia genius. Sejak kelas 3 SMP, ia bisa merakit barang elektronik. Saya yakin bom itu juga dirakit Syarif sendiri. Syarif pernah bersekolah di mana saja? SD di Pekawatan, SMP dan SMA di Taman Siswa Cirebon. Sekitar 1997, ia pernah ke Ke- diri, nyantren. Tapi beberapa bulan, ia kembali ke Cirebon dan pindah ke Jamaah Tab- ligh. Setelah Syarif bunuh diri, apa yang hendak Anda ka- takan? Saya minta maaf kepada semua, polisi dan masyarakat Indonesia. (AO/OL-12) TERKAIT dengan bentrokan anggota TNI dan massa di Ke- bumen, Jawa Tengah, sejumlah warga Desa Setrojenar didam- pingi LSM Kontras mengadu ke DPR, kemarin. Warga Kebumen tersebut diterima anggota Komisi I dan Komisi III dari Fraksi PDIP. Krisbiantoro dari perwakilan Kontras mengatakan sampai hari ini lelaki dewasa warga Setrojenar, Kebumen, masih berada di pengungsian. Mere- ka juga takut beraktivitas ke sawah lagi. “Sampai hari ini, warga ma- sih ketakutan karena adanya intimidasi,” ujar Krisbiantoro. Perwakilan warga Kebumen, Ahmad Muslimin, menjelaskan adiknya takut pulang ke rumah setelah anggota TNI bergerak melakukan sweeping dan meru- sak rumah Kiai Surip hingga hancur. ‘’Sampai sekarang teman- teman kami ketakutan untuk pulang. Kakak yang ada di ru- mah digedor disuruh keluar ke- mudian dipukuli hingga retak tulang bahu dan dirawat di RS. Masih banyak teman kami yang terluka tidak bisa ke RS, karena situasi sangat mencekam,” ujar Ahmad Muslimin. Menanggapi hal itu, Fraksi PDIP berjanji akan memproses kasus tersebut di ranah Komisi I DPR dan Komisi III DPR. Sementara itu, Tim Advokasi Petani Urut Sewu Kebumen meminta kepolisian profesional dan proporsional mengusut ka- sus bentrokan antara TNI dan warga, pada Sabtu (16/4) lalu. Di sisi lain, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsud- din meminta pemerintah dan instansi terkait untuk menelu- suri faktor pemicu terjadinya bentrokan antara aparat TNI dan massa di Kebumen. Di Yogyakarta, puluhan orang yang tergabung dalam Pimpinan Kota Front Perjuang- an Pemuda Indonesia Yog- yakarta berunjuk rasa terkait insiden tersebut. (*/LD/FU/ Nav/OL-12) Saya Yakin Bom Dirakit Syarif Sendiri Warga Kebumen ke DPR Kehebohan Ilusi Optik di Baturraden ERIEZ M RIZAL D ATA yang masuk ke Posko Pengadu- an Ujian Nasional (UN) Kemendiknas terhitung sejak 16 April 2011 hingga kemarin pukul 11.00 WIB menyebutkan sudah ada 53 pengaduan. Rinciannya adalah 30 peng- aduan melalui pesan singkat (SMS), 11 telepon, delapan e-mail, dan empat Call Center Posko Pengaduan. Sayangnya, lanjut Ibnu, laporan itu tak ada yang disertai identitas maupun menunjuk pihak tertentu. “Kalaupun memang ada kecurangan, itu sangat disa- yangkan, terlebih UN kan bertujuan mendidik karakter bangsa. Namun, kami tak bisa melakukan apa pun jika tak ada laporan konkret,” jelas Staf Khusus Mendiknas Bidang Media Sukemi di Jakarta. Pengaduan soal kebocoran UN juga belum ada yang ma- suk ke Komisi Nasional Per- lindungan Anak (Komnas PA). “Satu atau dua orang meng- adu kepada kami, tapi hanya minta tips-tips karena khawatir anaknya enggak bisa ikut UN karena belum membayar tung- gakan-tunggakan,” kata Ketua Komnas PA Arist Merdeka Si- rait di Jakarta, kemarin. Sementara itu, keluhan terkait dengan soal UN masih bermun- culan. Bahkan, ada siswa yang mengaku hampir seluruh mata pelajaran yang diujikan selama dua hari belakangan tidak se- suai dengan pelajaran yang diterima di sekolah. “Tidak hanya mata pelajaran matematika. Soal-soal bahasa Indonesia juga banyak yang tidak sesuai,’’ ujar Putri, 18, siswa SMK Negeri 1 Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Ba- rat, kemarin. Pengurus Asosiasi Guru Ma- tematika Indonesia Agus Setia Mulyadi di Kota Bandung, mengutarakan pihaknya bersa- ma dosen sejumlah perguruan tinggi tengah mengkaji soal UN, khusus mata pelajaran matematika. Kajian itu untuk mengetahui apakah sesuai de- ngan pelajaran yang diterima di sekolah selama tiga tahun atau sebaliknya. Di Palu, Sulawesi Tengah, Du mai, Riau, Temanggung, Jawa Tengah, serta Denpasar, Bali, sejumlah siswa mengaku kesulitan mengerjakan soal ma tematika. “Terus terang, soal UN matematika cukup sulit, tidak seperti dua mata pelajaran yang sudah diujikan pada hari pertama (18/4), yaitu bahasa Indonesia dan biologi,” kata Selvi, siswi SMA Negeri 2 yang merupakan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI). Ia mengatakan, dari 40 soal matematika, yang mudah dija- wab hanya sekitar 20 soal. Sebaliknya, Widiastuti, siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta, mengatakan ujian matematika tergolong mudah jika diban- dingkan dengan soal-soal keti- ka latihan ujian (try out). Ia ber- keyakinan setidaknya mampu mendapatkan nilai 80. Kunci jawaban Di Bengkulu, panitia UN ter- kejut dengan munculnya pesan singkat (SMS) yang diduga kunci jawaban soal UN dari provider bernomor 7337. Ketua Panitia UN 2011 Provinsi Bengkulu Budianta mene rima langsung pesan singkat berisi kunci jawaban tersebut kemarin pukul 07.12 WIB. Pesan tersebut berisi angka dan huruf, yang menurutnya jawaban menyesatkan dari soal UN yang berbentuk pilihan berganda. Namun, ia tidak menerus- kan pesan singkat itu ke pihak mana pun, dan sebaliknya lang- sung memberitahukan kepada wartawan. “Ini sudah dijadikan lahan bisnis dengan harapan kunci jawaban ini akan diteruskan ke banyak pihak lalu provider itu mendapat uang,” jelasnya. Ia mengimbau siswa agar tidak memercayai dan menye- barluaskan kunci jawaban yang diedarkan pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut. “Ini membuktikan sudah ada pengedar kunci jawaban yang terstruktur, kami minta pihak terkait mengusut ini,” ujarnya. (Tim/N-1) [email protected] Ada siswa yang mengaku hampir seluruh mata pelajaran yang diujikan tidak sesuai dengan yang diterima di sekolah. Siswa Keluhkan Soal Matematika Sulit TE an bu w pi DP di Ko Ko ha Se be ka sa sih in Ah ad se m sa ha te pu m m tu M ter Satu atau dua orang mengadu kepada kami, tapi hanya minta tips-tips karena khawatir anaknya enggak bisa ikut UN.” Ketua Komnas PA Ketua Komnas PA W tin de m ay lak Al Ci (1 di da pe Ba Ju se m pu ak ha te na N ra ka m 6 RABU, 20 APRIL 2011 N USA NTARA PENERTIBAN BABI: Petugas menyita babi saat penertiban di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Sumatra Utara, kemarin. Penertiban itu atas keputusan pemerintah kota yang melarang warga beternak atau berdagang babi di wilayah Kota Medan. MUNDUR: Warga melihat mobil yang berjalan mundur sendiri dengan mesin mati di Desa Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah, kemarin. KEKERASAN DI KEBUMEN: Front Perjuangan Pemuda Indonesia unjuk rasa terkait bentrokan di Kebumen antara warga dan TNI, di Bundaran HI, Jakarta, Senin (18/4). Warga Kebumen juga mengadukan tindak kekerasan tersebut ke DPR, kemarin. ANTARA/SEPTIANDA PERDANA MI/LILIEK DHARMAWAN MI/PANCA SYURKANI MI/NURUL Abdul Gofur Ayah Muhammad Syarif

Transcript of RABU, 20 APRIL 2011 Siswa Keluhkan Soal … · Tapi, sejak 2009 sifatnya ber- ... bahasa Indonesia...

TIGA hari terakhir jalanan penghubung kawasan wisata

Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, menuju Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, yang biasanya sepi, mendadak padat.

Jalanan selebar 2 meter itu biasanya hanya untuk warga yang keluar atau masuk desa, atau juga digunakan tempat penduduk mencari rumput.

Kini ratusan sepeda motor dan mobil memadati kawasan itu. Di antara pengendara ada yang mematikan mesin, tapi kemudian kendaraannya tiba-tiba mundur sendiri. ‘’Ya, saya kaget, tiba-tiba saja motor bisa jalan sendiri. Padahal kan jalan ini terlihat menurun, tetapi motor saya malah tertarik ke belakang. Ini yang aneh,’’ ujar Yamin, 21, warga Desa Karangmangu, Baturraden, kemarin.

Warga pun menyimpulkan ada medan magnet yang menarik kendaraan yang mati mesin. Bahkan, ada yang bilang seperti Jabal Magnet di Kota Madinah, Arab Saudi. Kabar itu memang beredar

luas apalagi setelah televisi menayangkan liputannya.

Fenomena itu pun, kemarin, menarik perhatian tim ahli dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) untuk meneliti lokasi itu. Mereka terdiri dari ahli geologi dan fi sika.

Untuk membuktikan ada medan magnet, peneliti dari Jurusan Geologi Fakultas Teknik dan Sains Unsoed Muhammad Aziz

mengeluarkan kompas. Alat sederhana itu pasti bergerak bila berdekatan dengan medan magnet.

Namun, yang terjadi tidak ada pergerakan jarum di kompasnya sama sekali. ‘’Kalau ada medan magnet, jarum pada kompas ini pasti bakal bergerak. Ternyata ini kan tidak.’’

Meski demikian, Aziz butuh pembuktian lainnya. Ketinggian jalan, yang

dikira menanjak, diukur menggunakan alat global positioning system (GPS). Dari pengukuran itu diketahui ketinggian jalan mencapai 717 meter di atas permukaan laut. Kemudian dia bergerak ke arah jalan yang dikira lebih tinggi atau menanjak, ternyata di tempat itu pun memilik ketinggian yang sama, yakni 717 meter. ‘’Ketinggian tempat ini sama atau rata. Ini berdasarkan pengukuran alat GPS.’’

Aziz pun menyimpulkan kehebohan di kawasan itu semata ilusi optik. ‘’Sama saja ketika ada cahaya yang masuk ke air, kalau dilihat mata seolah-olah cahaya tersebut membelok. Padahal sebetulnya lurus. Yang terjadi di sini, jalanan benar-benar rata, hanya kalau dilihat seolah-olah menanjak,’’ ungkapnya.

Ahli fi sika dari Unsoed, Sukmaji, berpendapat, meski jalan terlihat datar, nyatanya miring sekitar 2 derajat. Dengan kemiringan tersebut, motor atau mobil bisa bergerak ke belakang. (Liliek Dharmawan/N-1)

WAJAH lelaki yang kurus ting gi ini tampak makin tua dengan adanya kasus yang melilit anaknya.

Ia adalah Abdul Gofur, 64, ayah Muhammad Syarif, pe-laku bom bunuh diri di Masjid Al Dzikra di Kantor Polresta Cirebon, Jawa Barat, Jumat (15/4).

Abdul Gofur pernah menja-di petinju hingga tingkat por-da pada 1964-1965. Ia pun per nah ikut seleksi PON di Ban dung, walaupun gagal. Jual beli mobil dilakoninya se kitar 1970-an.

Dengan uang warisan, ia me masok Pertamina walau-pun akhirnya bangkrut juga.

Kini, ia pensiun dari semua aktivitas. Kebutuhan sehari-hari biasanya diperoleh dari teman-teman yang dulu per-nah ditolongnya.

Wartawan Media Indonesia Nurul Hidayah mewawanca-rai Abdul Gofur. Berikut peti-kannya:

Sejak kapan anak Anda me -miliki sifat yang keras?

Sebenarnya dia anak baik. Tapi, sejak 2009 sifatnya ber-ubah keras dan sering mem-bantah. Sebelumnya tidak per nah. Bahkan diskusi agama saya pun dibilang kafi r. Sakit hati saya, tapi tidak bisa ber-buat apa-apa.

Selain itu, bentuk sifat ke-ras lainnya seperti apa?

Kalau orang kumpul minum minuman keras, tanpa permisi langsung ditendang. Tidak pe-duli siapa pun, bahkan tenta ra badan besar pun dilawan ka-lau berbeda paham.

Sebenarnya anak Anda ter gabung dalam kelompok mana?

Awalnya Islam biasa. Lama-lama berubah, terutama dari cara berpakaian. Saya heran, setelah menikah Agustus 2010 lalu, ia justru ke peng ajian Abu Bakar Ba’asyir di Tasik-malaya.

Apa Syarif termasuk anak yang pintar?

Kalau secara akademik ti-dak. Adik-adiknya yang justru pintar. Tapi dia genius. Sejak kelas 3 SMP, ia bisa merakit barang elektronik. Saya yakin bom itu juga dirakit Syarif sendiri.

Syarif pernah bersekolah di mana saja?

SD di Pekawatan, SMP dan SMA di Taman Siswa Cirebon. Sekitar 1997, ia pernah ke Ke-diri, nyantren. Tapi beberapa bulan, ia kembali ke Cirebon dan pindah ke Jamaah Tab-ligh.

Setelah Syarif bunuh diri, apa yang hendak Anda ka-takan?

Saya minta maaf kepada se mua, polisi dan masyarakat Indonesia. (AO/OL-12)

TERKAIT dengan bentrokan anggota TNI dan massa di Ke-bumen, Jawa Tengah, sejumlah warga Desa Setrojenar didam-pingi LSM Kontras mengadu ke DPR, kemarin.

Warga Kebumen tersebut di terima anggota Komisi I dan Komisi III dari Fraksi PDIP.

Krisbiantoro dari perwakilan Kontras mengatakan sampai hari ini lelaki dewasa warga Se trojenar, Kebumen, masih ber ada di pengungsian. Mere-ka juga takut beraktivitas ke sa wah lagi.

“Sampai hari ini, warga ma-sih ketakutan karena adanya in timidasi,” ujar Krisbiantoro.

Perwakilan warga Kebumen, Ahmad Muslimin, menjelaskan adiknya takut pulang ke rumah setelah anggota TNI bergerak melakukan sweeping dan meru-sak ru mah Kiai Surip hingga hancur.

‘’Sampai sekarang teman-te man kami ketakutan untuk pulang. Kakak yang ada di ru-mah digedor disuruh keluar ke-mudian dipukuli hingga retak tulang bahu dan dirawat di RS. Masih banyak teman kami yang terluka tidak bisa ke RS, karena

situasi sangat mencekam,” ujar Ahmad Muslimin.

Menanggapi hal itu, Fraksi PDIP berjanji akan memproses kasus tersebut di ranah Komisi I DPR dan Komisi III DPR.

Sementara itu, Tim Advokasi Petani Urut Sewu Kebumen meminta kepolisian profesional dan proporsional mengusut ka-sus bentrokan antara TNI dan warga, pada Sabtu (16/4) lalu.

Di sisi lain, Ketua Umum PP

Muhammadiyah Din Syamsud-din meminta pemerintah dan instansi terkait untuk menelu-suri faktor pemicu terjadinya bentrokan antara aparat TNI dan massa di Kebumen.

Di Yogyakarta, puluhan orang yang tergabung dalam Pim pinan Kota Front Perjuang-an Pemuda Indonesia Yog-yakarta berunjuk rasa terkait insiden tersebut. (*/LD/FU/Nav/OL-12)

Saya Yakin Bom Dirakit Syarif Sendiri

Warga Kebumen ke DPR

Kehebohan Ilusi Optik di Baturraden

ERIEZ M RIZAL

DATA yang masuk ke Posko Pengadu-an Ujian Nasional (UN) Kemendiknas

terhitung sejak 16 April 2011 hingga kemarin pukul 11.00 WIB menyebutkan sudah ada 53 pengaduan.

Rinciannya adalah 30 peng-aduan melalui pesan singkat (SMS), 11 telepon, delapan e-mail, dan empat Call Center Pos ko Pengaduan. Sayangnya, lanjut Ibnu, laporan itu tak ada yang disertai identitas maupun menunjuk pihak tertentu.

“Kalaupun memang ada ke curangan, itu sangat disa-yangkan, terlebih UN kan ber tujuan mendidik karakter bang sa. Namun, kami tak bisa melakukan apa pun jika tak ada laporan konkret,” jelas Staf Khusus Mendiknas Bidang Media Sukemi di Jakarta.

Pengaduan soal kebocoran UN juga belum ada yang ma-suk ke Komisi Nasional Per-lindungan Anak (Komnas PA). “Satu atau dua orang meng-adu kepada ka mi, tapi hanya

minta tips-tips karena khawatir anaknya enggak bisa ikut UN karena be lum membayar tung-gakan-tunggakan,” kata Ketua Komnas PA Arist Merdeka Si-rait di Ja karta, kemarin.

Sementara itu, keluhan terkait dengan soal UN masih bermun-culan. Bahkan, ada siswa yang mengaku hampir seluruh mata pelajaran yang diujikan selama dua hari belakangan tidak se-suai dengan pelajaran yang di terima di sekolah.

“Tidak hanya mata pelajaran matematika. Soal-soal bahasa Indonesia juga banyak yang ti dak sesuai,’’ ujar Putri, 18, sis wa SMK Negeri 1 Baleendah, Ka bupaten Bandung, Jawa Ba-rat, kemarin.

Pengurus Asosiasi Guru Ma-tematika Indonesia Agus Se tia Mulyadi di Kota Bandung, meng utarakan pihaknya bersa-ma dosen sejumlah perguruan tinggi tengah mengkaji soal UN, khusus mata pelajaran matematika. Kajian itu untuk mengetahui apakah sesuai de-ngan pelajaran yang diterima di sekolah selama tiga tahun atau sebaliknya.

Di Palu, Sulawesi Tengah, Du mai, Riau, Temanggung, Ja wa Tengah, serta Denpasar, Ba li, sejumlah siswa mengaku kesulitan mengerjakan soal ma tematika. “Terus terang, soal UN matematika cukup su lit, tidak seperti dua mata pe lajaran yang sudah diujikan pada hari pertama (18/4), yaitu bahasa Indonesia dan biologi,” kata Selvi, siswi SMA Negeri

2 yang merupakan rintisan se kolah bertaraf internasional (RSBI).

Ia mengatakan, dari 40 soal ma tematika, yang mudah dija-wab hanya sekitar 20 soal.

Sebaliknya, Widiastuti, siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta, me ngatakan ujian matematika ter golong mudah jika diban-dingkan dengan soal-soal keti-ka latihan ujian (try out). Ia ber-keyakinan setidaknya mampu mendapatkan nilai 80.

Kunci jawabanDi Bengkulu, panitia UN ter-

kejut dengan munculnya pesan singkat (SMS) yang diduga kun ci jawaban soal UN dari pro vider bernomor 7337.

Ketua Panit ia UN 2011 Pro vinsi Bengkulu Budianta mene rima langsung pesan singkat berisi kunci jawaban tersebut kemarin pukul 07.12 WIB.

Pesan tersebut berisi angka dan huruf, yang menurutnya ja waban menyesatkan dari soal UN yang berbentuk pilihan berganda.

Namun, ia tidak menerus-kan pesan singkat itu ke pihak mana pun, dan sebaliknya lang-sung memberitahukan kepada wartawan.

“Ini sudah dijadikan lahan bisnis dengan harapan kunci ja waban ini akan diteruskan ke banyak pihak lalu provider itu men dapat uang,” jelasnya.

Ia mengimbau siswa agar ti dak memercayai dan menye-barluaskan kunci jawaban yang di edarkan pihak yang tidak ber tanggung jawab tersebut.

“Ini membuktikan sudah ada pengedar kunci jawaban yang terstruktur, kami minta pihak terkait mengusut ini,” ujarnya.(Tim/N-1)

[email protected]

Ada siswa yang mengaku hampir seluruh mata pelajaran yang diujikan tidak se suai dengan yang di terima di sekolah.

Siswa Keluhkan Soal Matematika Sulit

TEanbuwpiDP

diKo

KohaSebekasa

sihin

Ahadsemsaha

te pummtuMter

Satu atau dua orang mengadu

kepada kami, tapi hanya minta tips-tips karena khawatir anaknya enggak bisa ikut UN.”

Ketua Komnas PAKetua Komnas PA

Wtindem

aylakAlCi(1

didapeBaJuse

mpu

akhatena

Nraka

m

6 RABU, 20 APRIL 2011NUSANTARA

PENERTIBAN BABI: Petugas menyita babi saat penertiban di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Sumatra Utara, kemarin. Penertiban itu atas keputusan pemerintah kota yang melarang warga beternak atau berdagang babi di wilayah Kota Medan.

MUNDUR: Warga melihat mobil yang berjalan mundur sendiri dengan mesin mati di Desa Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah, kemarin.

KEKERASAN DI KEBUMEN: Front Perjuangan Pemuda Indonesia unjuk rasa terkait bentrokan di Kebumen antara warga dan TNI, di Bundaran HI, Jakarta, Senin (18/4). Warga Kebumen juga mengadukan tindak kekerasan tersebut ke DPR, kemarin.

ANTARA/SEPTIANDA PERDANA

MI/LILIEK DHARMAWAN

MI/PANCA SYURKANI

MI/NURUL

Abdul GofurAyah Muhammad Syarif