Rabu 2 (J) 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1/7~ 18-r~1~9 ~2 0 ~2...

3
Pikiran Rakyat o Senin 0 Se/as a 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat o Sabtu 1 2 (J) 4 5 6 78 9 10 11 _1/7~__18-r~1~9 __~2_0__~2_1__~2~2__-=23 24 25 26 o Jan 0 Peb 0 Mar • Apr 0 Mei O-~n 0 Ju/ 0 Ags 12 13 27 28 OSep OOkt Minggu 14 15 16 29 30 31 ONov ODes, . ERDASARKAN kesaksian catatan perjalanan Bu- jangga Manik (BM)yang ditulis dalam naskah lon- tar berbahasa dan beraksara Sunda Kuno pada abad ke-to Masehi, wilayah kerajaan Sunda masih mem- bentang dari Hujung Kulon (baris 1359)hingga batas wilayah Sunda sebelah Timur di sungai Cipamali (baris 81 & 734) dan Cisarayu (baris 1131),Adalah kropak 406 yang kini tersimpan pada bagian koleksi naskah Perpustakaan Nasional Jakarta merupakan naskah lontar berbahasa dan beraksara Sunda Kuno yang terdiri atas 47 unit (94 halaman), masing-masing berukuran 21x 3 cm, Isi kropak 406 terdiri atas dua teks, yakni sebanyak 35 lempir (69 halaman) berisi teks yang berjudul Carita Parahiyangan (CP), dan sisanya, 13 lempir (25 halaman) berisi teks yang diberi judul Fragmen Carita Parahiyangan (FCP), Lempir halaman 29a (recto) memuat seba- gian teks FCP dan lempir halaman 29b (verso) memuat sebagian teks CP (Darsa & Ekadjati, 1995). Teks CP berisi kisah para raja dan kerajaan Sunda, yang berpusatkan di keraton uietan "Surawisesa" Galuh Pakuan oleh Wretikanda n. Se- am" mentara teks FCP secara-garis besar berisi tentang tiga kisah utama para penguasa kerajaan Sunda yang ber- pusat di keraton kulon "Suradipati" Pakuan Pajajaran. Ketiga kisah itu adalah (1)Pendahulu Maharaja Trarusbawa, (2) Maharaja Trarus- bawa penguasa Pakuan Pajajaran yang bertakhta di keraton "Sri-Bima Punta Narayana Madura Suradipati'', dan (3) Rakeyan Darmasiksa pen- guasa dari Saunggalah yang kemudi- ~ mewarisi takhta di Pakuan Paja- jaran, Khususnya bagian kedua, sa- ngat menarik dari sudut pandang si.stempembagian kekuasaan yang didasarkan atas konsep Tri Tangtu di Buana "tiga golongan pengatur ke- hidupan di dunia", "Trias Politika model Sunda", yakni prabu, rama, -dan resi, dengan sistem pemerinta- han bersifat desentralisasi. Menarik dikemukakan catatan dalam Fragmen Carita Parahyangan (FCP) lempir 29a-25a yang menyata- kan, "Di sana bekas keraton yang oleh Bujangga Sedamanah diberi na- ma Sri Kedatuan 'Bima Punta Narayana Madura Suradipati'. Sele- sailah sudah diberkati oleh Maharaja Trarusbawa bersama Bujangga Sedamanah. Dicari ke hulu Cipakan- cilan, ditemukan di sana Bagawat Sunda Mayajati, yang oleh Bujangga Sedamanah dilaporkan ke hadapan Maharaja Trarusbawa. Dipindahkan ke salah satu bukit oleh Bujangga Kllptng Humas Onpad 2011

Transcript of Rabu 2 (J) 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1/7~ 18-r~1~9 ~2 0 ~2...

Page 1: Rabu 2 (J) 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1/7~ 18-r~1~9 ~2 0 ~2 …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/04/pikiranrakyat-2011... · "AS/HAN" daluang &pulpen 35X45cmkarya

Pikiran Rakyato Senin 0 Se/as a 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat o Sabtu

1 2 (J) 4 5 6 7 8 9 10 11

_1/7~__18-r~1~9__ ~2_0__ ~2_1__~2~2__ -=23 24 25 26o Jan 0 Peb 0 Mar • Apr 0Mei O-~n 0 Ju/ 0 Ags

12 1327 28

OSep OOkt

• Minggu

14 15 1629 30 31

ONov ODes, .

ERDASARKANkesaksian catatanperjalanan Bu-jangga Manik(BM) yang ditulisdalam naskah lon-tar berbahasa danberaksara Sunda

Kuno pada abad ke-to Masehi,wilayah kerajaan Sunda masih mem-bentang dari Hujung Kulon (baris1359) hingga batas wilayah Sundasebelah Timur di sungai Cipamali(baris 81& 734) dan Cisarayu (baris1131),Adalah kropak 406 yang kinitersimpan pada bagian koleksinaskah Perpustakaan NasionalJakarta merupakan naskah lontarberbahasa dan beraksara SundaKuno yang terdiri atas 47 unit (94halaman), masing-masing berukuran21x 3 cm, Isi kropak 406 terdiri atasdua teks, yakni sebanyak 35 lempir(69 halaman) berisi teks yangberjudul Carita Parahiyangan (CP),dan sisanya, 13 lempir (25 halaman)berisi teks yang diberi judul FragmenCarita Parahiyangan (FCP), Lempirhalaman 29a (recto) memuat seba-gian teks FCP dan lempir halaman29b (verso) memuat sebagian teksCP (Darsa & Ekadjati, 1995).Teks CP berisi kisah para raja dan

kerajaan Sunda, yang berpusatkan dikeraton uietan "Surawisesa" GaluhPakuan oleh Wretikanda n. Se-

am"mentara teks FCP secara-garis besarberisi tentang tiga kisah utama parapenguasa kerajaan Sunda yang ber-pusat di keraton kulon "Suradipati"Pakuan Pajajaran. Ketiga kisah ituadalah (1)Pendahulu MaharajaTrarusbawa, (2) Maharaja Trarus-bawa penguasa Pakuan Pajajaranyang bertakhta di keraton "Sri-BimaPunta Narayana Madura Suradipati'',dan (3) Rakeyan Darmasiksa pen-guasa dari Saunggalah yang kemudi-~ mewarisi takhta di Pakuan Paja-jaran, Khususnya bagian kedua, sa-ngat menarik dari sudut pandangsi.stempembagian kekuasaan yangdidasarkan atas konsep Tri Tangtu diBuana "tiga golongan pengatur ke-hidupan di dunia", "Trias Politikamodel Sunda", yakni prabu, rama,-dan resi, dengan sistem pemerinta-han bersifat desentralisasi.Menarik dikemukakan catatan

dalam Fragmen Carita Parahyangan(FCP) lempir 29a-25a yang menyata-kan, "Di sana bekas keraton yangoleh Bujangga Sedamanah diberi na-ma Sri Kedatuan 'Bima PuntaNarayana Madura Suradipati'. Sele-sailah sudah diberkati oleh MaharajaTrarusbawa bersama BujanggaSedamanah. Dicari ke hulu Cipakan-cilan, ditemukan di sana BagawatSunda Mayajati, yang oleh BujanggaSedamanah dilaporkan ke hadapanMaharaja Trarusbawa. Dipindahkanke salah satu bukit oleh Bujangga

Kllptng Humas Onpad 2011

Page 2: Rabu 2 (J) 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1/7~ 18-r~1~9 ~2 0 ~2 …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/04/pikiranrakyat-2011... · "AS/HAN" daluang &pulpen 35X45cmkarya

"AS/HAN" daluang &pulpen 35X45 cm karya Aep. *

Sedamanah bersama dengan Ma-haraja Trarusbawa, bertakhta di ke-raton 'Sri-Bima Punta NarayanaMadura Suradipati'. Tuntaslah"(Darsa & Ekadjati, 1995: 22).

Berdasarkan kutipan tersebutdiperoleh gambaran, Trarusbawaberhasil memperbaiki sekaligus me-mindahkan lokasi keraton Sri-BimaPunta Narayana Madura Suradipatike salah satu perbukitan di sekitarCipakancilan. Dalam naskah BM na-ma Pakancilan tercatat empat kali(baris 31, 145, 244, dan 675) yang po-sisinya berada di sebelah timurCipanangkilan (baris 242). Hampirdapat dipastikan bahwa Pakancilanitu merupakan lokasi "gerbang kera-ton" tadi seperti yang dicatat FCP.

Bujangga Manik mencatat tigaperistiwa yang dialaminya. (1) Saatkepergian pertama kalinya mening-galkan keraton: "membuka pintugerbang. Setelah aku meninggalkanUmbul, lalu pergi meninggalkanPakancilan" (brs. 29-31). (2) Saatkembali dari perjalanannya yangpertama, karena tiba-tiba teringatpada ibunda: "Sesampainya aku keBatur, tibalah ke Pakancilan, lalumembuka pintu gerbang" (brs. 144-146). (3) Saat kepergiannya yang ke-dua kali hingga ia tak kembali lagi kekeraton: "kemudian membuka pintugerbang. Setelah pergi meninggalkanPakancilan, lalu Umbul Medang ter-

lewati" (brs. 674-676). Hal serupatampak pula dalam peristiwa yangdialami tokoh Jompong Larang, em-ban putri Ajung Larang Sakean KilatBancana yang digambarkan BM se-bagai berikut: "Akuberjalan ke arahTimur, menyeberang di Cipanangki-lan. Sesampainya ke Pakeunteluk,tibalah ke Pakancilan, lalu membukapintu gerbang" (brs. 241-245).

Dapat dikatakan sejak awal di-pulihkannya pusat kerajaan Sundakepada Trarusbawa pada sekitarabad VII hingga satu keadaan yangmasih dapat dialami tokoh BujanggaManik sekitar abad XVI, daerahPakancilan merupakan gerbanglokasi keraton "Sri-Bima" yang ke-mudian lebih dikenal sebagai PakuanPajajaran. Saleh Danasasmita (1984)menunjuk lokasi itu di kawasanKelurahan Batutulis di sudut bagiantenggara kota Bogor sekarang.Trias politika model SundaSemenjak awal, roda pernerinta-

han di Sunda dapat dikatan meng-anut model sistem desentralisasi se-hingga setiap wilayah bagiannya san-gat memungkinkan tumbuh secaraotonom. Hal itu dilukiskan dalamteks FCP mulai lempir 26b hinggalempir 7a. Sedikitnya ada 12wilayahyang berada di dalam lingkungankekuasaan kerajaan Sunda lengkapdengan batas serta pusat pemerinta-han setiap wilayah itu. Bahkan,

dalam FCP tercatat pula nama (dankedudukan) penguasa wilay ya.

(1) Sang Resi Putih sebagai "BataraDanghyang Guru" di Galunggungyang berpusat di Sukasangtub e-ngan batas wilayah di Timur le engPelangdatar, di Utara lereng Sawal,dan di Barat tepi sungai Ciwulan.

(2) Bagawat Sangkan Wmdu diDenuh yang berpusat di Jamb dipadengan batas wilayah di Timur ulusungai Cipalu, di Utara hulu sungaiCilamaya, dan di Barat tepi sungaiCipahengan hingga hulu sung . Ciso-gong tapal batas Puntang.

(3) Bagawat Resi Kelepa sebagai"Batara Walayut" di Mandala Cidataryang berpusat di Medang Kamulandengan batas wilayah (?).

(4) Bagawat Cinta Putih sebagai"Batara" di Geger Gadung yang ber-pusat di Bantar Bojong Cisal de-ngan batas wilayah di Utara lerengParakukan membentang hinggaGeger Handiwung dan Pasir Taritihterus ke muara sungai Cipager Jam-pang hingga hulu sungai Cilang a,dan di Barat tepi Cilanglayang.

(5) Bagawat Resi Karangan seba-gai "Preburaja" di Kandangwesi yangberpusat di Papandayan denganbatas wilayah di Utara lereng tapalbatas Lewa, di Barat tepi sungaiCikandangwesi.

(6) Bagawat Cinta Premana seba-gai "Sanghyang Premana" di Pun-

r

Page 3: Rabu 2 (J) 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1/7~ 18-r~1~9 ~2 0 ~2 …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/04/pikiranrakyat-2011... · "AS/HAN" daluang &pulpen 35X45cmkarya

tang yang berpusat di Gunung Sridengan batas wilayah di Timur tepiCiharus, di Utara lereng Kalahedonghingga Gunung Haruman, di Baratlereng Pakujang hingga GunungMandalawangi.

(7) Bagawat Tiga Warna di Man-dala Pucung yang berpusat di La-mabung dengan batas wilayah (?).

(8) Bagawat Pitu Rasa sebagai"Batara Sugihwarna" di Mandala

, Utama Jangkar yang berpusat di Gu-nung Tiga dengan batas wilayah (?).

(9) Rakean Darmasiksadi Saung-galah yang diberi batas lerengCipanglebakan, di Selatan batasnyaGeger Gadung, Geger Handiwung,Pasir Taritih hingga muara CipagerJampang, dan tapal batas denganWindupepet adalah Manglayang danPadabeunghar.

(10) Wmdupepet berpusat di Gu-nung Manik dengan batas wilayah disebelah: Barat tepi Cikaradukun.

(11) Lewa berpusat di Pacera de-ngan batas wilayah di Utara lerengWates, di Barat lereng Cimangkeh.

(12) Galuh berpusat di Sumur de-ngan batas wilayah di Utara lerengSukasangtub pusat wilayah Galung-gung.

Perlakuan atau pengaturan sistemdesentralisasi di wilayah Sundadigambarkan dalam FCP denganadanya bentuk pangwereg, peneguhbagi para penguasa wilayah yangbersifat top down. Penguasa pusatberkewajiban mengontrol penguasadaerah guna menjamin keharmonis-an dari berbagai gangguan dalammaupun luar wilayahnya. Namun,para penguasa wilayah diharuskanadanya pamwatan "persembahanberupa produk potensi wilayahsetempat" ke ibu kota Pakuan setiaptahun. Ini bukanlah bentuk ek-sploitasi pusat ke daerah semata,tetapi penguasa pusat memiliki hakmengontrol keberhasilan pemimpindaerah dalam pengelolaan potensiwilayahnya masing-masing. Produkpotensi wilayah itu lalu diakomodasi,diseleksi, serta difasilitasi agar bisadijual ke negeri luar. Hal ini dinya-takan dalam FCP lempir 6a-7a:

"Inilah tanggungan kalian rak-yatku atas kesepakatan prebu ramaresi".

(1) "Persembahan kalian dariGalunggung ke Pakuan berupa: pen-jo 'kayu wangi' dua puluh limabatang, minyak "angin" seguci, airsuci untuk sesaji dan kain putih se-gulung, ayam sakuren, induk besertaanaknya",

(2) "Persembahan kalian dari De-nuh ke Pakuan berupa: 'kayu wangi'dua puluh lima batang, kain balutkepala (Sd. iket) dua puluh limahelai, air suci untuk sesaji."

(3) "Persembahan kalian dariSanghyang Talagawarna ke Pakuanberupa: minyak 'angin' seguci, garam

dua puluh lima kelek (± 77.5 kg),kain sabuk (Sd. bebengkung) duapuluh lima potong, kain putih segu-lung, ayam sakuren."

(4) "Persembahan kalian dariMandala Cidatar ke Pakuan berupa:kain balut kepala dua puluh limahelai, 'kayu wangi' dua puluh limabatang, minyak 'angin' seguci, kainsabuk dua puluh lima potong, garamdua puluh lima kelek; kain segulung,ayam sakuren"

(5) "Persembahan kalian dariGeger Gadung ke Pakuan berupa:kain tutup kepala dua puluh limahelai, 'kayu wangi' dua puluh limabatang, minyak 'angin' seguci, garamdua puluh lima kelek, kain sabuk duapuluh lima potong, kain putih se-gulung, ayam sakuren."

(6) "Persembahan kalian dariWindupepet ke Pakuan berupa:'kayu wangi' dua puluh lima batang,kain tutup kepala dua puluh limahelai, minyak 'angin' seguci,jahesepuluh said (bakul-besar), kainputih segulung, ayam sakuren"

(7) "Persembahan kalian dariGaluh Wetan ke Pakuan berupa: ker-bau lima ekor, kain dua puluh limahelai, ayam sakuren."

(8) "Persembahan kalian dariMandala Utama Jangkar ke Pakuanberupa: kain dua puluh lima helai,kain sabuk dua puluh lima potong,garam dua puluh lima kelek, anjingpelacaksakuren, kain corakjatikem-bang segulung. " .

(9) "Persembahan kalian dariMandala Pucung ke Pakuan berupa:pelah. (kenari?) dua puluh limadengkang, landak dua puluh limaekor, burung hijau-daun terlatih un-tuk memancing burung sejenisnya,kain warnajingga segulung."

(10) "Persembahan kalian dariReuma ke Pakuan berupa: kerbau li-ma ekor, kasumba (tumbuhan pe-warna merah) dua karung, kain duapuluh lima helai, kain warna merahsegulung."

(11) "Persembahan kalian dariLewa ke Pakuan berupa: kain duapuluh lima, garam dua puluh limakelek, sabuk dua puluh lima potong,dendeng dua puluh lima, pakasem(asinan-manisan) dua puluh limaruas bambu, kain berwarna segu-lung."

(12) "Persembahan kalian dariKandangwesi ke Pakuan berupa: la-da tiga barut (peti), kapas sepuluhcarangka, garam dua puluh limakelek, ayam dua puluhlima ekor."

''Nah begitulah kewajfban kalianatas kesepakatan prebu rama resi.Kalian semua bersama-sama meng-hadap ke Pakuan setiap tahun."

UNDANG AHMAD DARSAdosen dan peneliti BKU Filologi

Fakultas Sastra/Ilmu Budaya Uni-versitas Padjadjaran.